HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MAHASISWI TINGKAT I TENTANG VULVA HYGIENE DI AKBID MAMBA’UL ‘ULUM SURAKARTA TAHUN 2015 Oleh 1)
2) Sri Wahyuni Sri Suparti 2) Dosen Akademi Kebidanan Mamba’ul ‘Ulum Surakarta
ABSTRAK Kesehatan reproduksi memiliki pengaruh yang kuat terhadap kelangsungan hidup manusia terkait timbulnya dampak buruk akibat gangguan organ, fungsi, serta sistem reproduksi. Pengetahuan yang baik akan mempengaruhi sikap yang dilakukan setiap hari. Khususnya pada saat haid banyak mahasiswi yang kurang menjaga kebersihan vulva yang menyebabkan rasa gatal dan tidak nyaman, karena pada saat haid pembuluh darah rahim sangat mudah terkena infeksi. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap mahasiswi tentang vulva hygiene. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah semua mahasiswi tingkat I AKBID Mamba‟ul „Ulum Surakarta tahun 2015 dan tidak menggunakan teknik pengambilan sampel tetapi menggunakan subyek penelitian yaitu 52 mahasiswi. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat, analisa variabel pengetahuan dengan teknik prosentase dan untuk sikap dengan analisa data rentang skala sedangkan untuk uji korelasi menggunakan spearman rank. Hasil penelitian didapatkan karakteristik responden berdasarkan sumber informasi menunjukkan mayoritas didapatkan dari media cetak(buku, koran, majalah), yaitu sebanyak 30 responden (57,7%). Pengetahuan mahasiswi tentang vulva hygiene mayoritas dalam kategori cukup, yaitu sebanyak 37 responden (71,2%) dan sikap vulva hygiene mayoritas dalam kategori baik, yaitu sebanyak 32 responden (61,5%). Hasil analisis data tersebut terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sikap mahasiswi tentang vulva hygiene dibuktikan dengan nilai Zhitung adalah 2,292 dan p = 0,020. Sedangkan Ztabel yaitu 1,96 dan = 0,05. Hal ini berarti bahwa Zhitung > Ztabel atau 2,292 > 1,96 atau p = 0,020 < = 0,05. Simpulannya ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap mahasiswi tingkat I tentang vulva hygiene di AKBID Mamba‟ul „Ulum Surakarta Tahun 2015. Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Mahasiswi, Vulva Hygiene
Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Mahasiswi Tingkat I Tentang Vulva Hygiene (Sri Wahyuni, Sri Suparti) 117
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan reproduksi memiliki pengaruh yang kuat terhadap kelangsungan hidup manusia terkait timbulnya dampak buruk akibat gangguan organ, fungsi, serta sistem reproduksi.1 Undang-undang No. 36 tahun 2009 pasal 136 mengenai kesehatan reproduksi remaja dijelaskan pada ayat (1) dan ayat (2) kesehatan reproduksi remaja merupakan upaya pemeliharaan remaja yang sehat dan produktif, baik sosial maupun ekonomi serta terbebas dari berbagai gangguan kesehatan yang dapat menghambat kemampuan menjalani kehidupan secara sehat. Perawatan organ-organ reproduksi sangatlah penting. Jika tidak dirawat dengan benar dapat menyebabkan berbagai macam akibat yang dapat merugikan, misalnya infeksi dan penyakit kelamin seperti ISR, ISK, vaginitis, keputihan.4 Alat genital wanita terdapat mekanisme pertahanan tubuh berupa bakteri yang menjaga kadar keasaman pH vagina. Normalnya angka keasaman pada vagina berkisar antara 3,8-4,2. Sebagian besar, hingga 95% adalah bakteri laktobasilus dan selebihnya adalah bakteri patogen yang menimbulkan penyakit. Data penelitian tentang kesehatan reproduksi wanita menunjukkan 75% wanita didunia pasti menderita keputihan, paling tidak sekali seumur hidup dan 45% diantaranya mengalami keputihan sebanyak dua kali atau lebih.5 Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus. . Dalam menentukan sikap perlu adanya indikator kesehatan yang sejalan dengan pengetahuan sikap mahasiswi. Dengan demikian mahasiswi memerlukan pengetahuan agar dapat bersikap positif dalam melakukan vulva hygiene dengan benar, serta untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Mahasiswi tingkat I belum mendapatkan mata kuliah kesehatan reproduksi. 6,7 Studi pendahuluan yang dilakukan pada 10 mahasiswi tingkat I AKBID Mamba‟ul „Ulum Surakarta pada tanggal 13 November 2014, didapatkan hasil sejumlah 4 mahasiswi mempunyai pengetahuan cukup sedangkan 6 mahasiswi mempunyai pengetahuan kurang, 6 mahasiswi memiliki sikap kurang, dan 4 mahasiswi memiliki sikap cukup. Berdasarkan latar belakang dan hasil studi pendahuluan peneliti tertarik melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Mahasiswi Tingkat I Tentang Vulva Hygiene di AKBID Mamba‟ul „Ulum Surakarta Tahun 2015”. B. Identifikasi Masalah Dari uraian diatas identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah “Adakah Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Mahasiswi Tingkat II Tentang Vulva Hygiene di AKBID Mamba‟ul „Ulum Surakarta?”
Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Mahasiswi Tingkat I Tentang Vulva Hygiene (Sri Wahyuni, Sri Suparti) 118
C. Tujuan Penelitian Tujuan Umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap mahasiswi tingkat I tentang vulva hygiene di AKBID Mamba‟ul „Ulum Surakarta Tahun 2015. Tujuan khusus penelitian ini adalah Mengetahui karakteristik berupa sumber informasi tentang vulva hygiene, Mengetahui pengetahuan tentang vulva hygiene, Mengetahui sikap tentang vulva hygiene pada mahasiswi tingkat I AKBID Mamba‟ul „Ulum Surakarta tahun 2015. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini termasuk jenis penelitian analitik. Penelitian analitik yaitu peneliti mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis dinamika kolerasi antara fenomena baik antara faktor resiko dengan faktor efek. Pendekatan penelitian dengan menggunakan metode cross sectional (pendekatan silang) yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika kolerasi antara faktor-faktor resiko dengan efek. Dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach).1 B. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu yang digunakan sebagai ciri sifat atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu, misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, sikap, pendapatan, dan sebagainya.13 Dalam penelitian ini menggunakan 2 variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (Independent) dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan mahasiswi tentang vulva hygiene. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah sikap mahasiswi tentang vulva hygiene. C. Definisi Operasional Untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel diamati atau diteliti, perlu sekali variabel-variabel tersebut diberi batasan atau “definisi operasional”.10
Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Mahasiswi Tingkat I Tentang Vulva Hygiene (Sri Wahyuni, Sri Suparti) 119
Tabel 1. Definisi Operasional Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Sikap Mahasiswi Tentang Vulva Hygiene. No
Variabel
Definisi Operasional
Katagori dan Parameter
Alat Ukur
Skala
1.
Variabel Bebas (Pengetahuan Mahasiswi Tingkat I tentang Vulva Hygiene)
Hasil tahu oleh mahasiswi tingkat I setelah melakukan pengindraan terhadap vulva hygiene meliputi 1. Pengertian Vulva Hygiene 2. Tujuan Vulva Hygiene 3. Manfaat Vulva Hygiene 4. Cara Vulva Hygiene yang benar 5. Dampak Vulva Hygiene
1)Berpengetahuan baik jika skor 76-100% atau nilai skor 22-28 2)Berpengetahuan cukup jika skor 56-75% atau nilai skor 16-21 3)Berpengetahuan kurang jika skor <56% atau nilai skor <16
Kuesioner Pernyataan positif Jawaban benar : 1 Jawaban salah : 0
Ordinal
Variabel Terikat (Sikap Mahasiswi Tingkat I Tentang Vulva Hygiene)
Reaksi atau tanggapan mahasiswi Tingkat I yang masih tertutup mengenai Sikap Vulva Hygiene meliputi : 1. Pengertian Vulva Hygiene 2. Tujuan Vulva Hygiene 3. Manfaat Vulva Hygiene 4. Cara Vulva Hygiene yang benar 5. Dampak Vulva Hygiene
Dengan menggunakan Rentang Skala (RS) : m-n b : 128-32 3 : 32
Kuesioner Pernyataan positif SS : 4 S :3 TS : 2 STS : 1
Sumber informasi dari mana mahasiswi mendapatkan pengetahuan tentang vulva hygiene.
1) Dosen 2) Orang lain (keluarga, teman, tenaga kesehatan) 3) Media cetak (buku, koran, majalah) 4) Media elektronik (TV, radio, internet)
2.
3.
Karakteristik (Sumber Informasi tentang Vulva Hygiene)
1) Baik : 96-128 2) Cukup : 64-95 3) Kurang : 32-63
Pernyataan negatif Jawaban benar : 0 Jawaban salah : 1
Ordinal
Pernyataan negatif SS : 1 S :2 TS : 3 STS : 4
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan keseluruhan obyek penelitian yang diteliti.13 Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswi tingkat I AKBID Mamba‟ul „Ulum Surakarta tahun 2015 yang masih aktif kuliah pada Mei 2015 yaitu berjumlah 52 orang.
Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Mahasiswi Tingkat I Tentang Vulva Hygiene (Sri Wahyuni, Sri Suparti) 120
Nominal
2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.13 Dalam penelitian ini tidak menggunakan sampel tetapi menggunakan subjek penelitian karena semua populasi diteliti. Subjek penelitian ini adalah mahasiswi tingkat I AKBID Mamba‟ul „Ulum Surakarta yang masih aktif kuliah pada Mei 2015 yaitu berjumlah 52 orang. E. Alat dan Metode Pengumpulan Data 1. Alat Pengumpulan Data Alat pengumpulan data adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan data, instrumen penelitian dapat berupa kuesioner, formulir, observasi dan sebagainya.10 Pada penelitian ini alat yang digunakan untuk pengumpulan data atau instrumen adalah menggunakan kuesioner. Ada dua kuesioner yaitu kuesioner pengetahuan untuk meneliti pengetahuan mahasiswi tingkat I tentang vulva hygiene di AKBID Mamba‟ul „Ulum Surakarta Tahun 2015 meliputi Pengertian Vulva Hygiene, Tujuan Vulva Hygiene, Manfaat Vulva Hygiene, Cara Vulva Hygiene yang benar, dan Dampak Vulva Hygiene. Berupa kuesioner tertutup dengan skala Gutman dengan pernyataan positif jawaban benar : 1 dan jawaban salah : 0, dan pernyataan negatif jawaban benar : 0 dan jawaban salah : 1. Kuesioner sikap untuk meneliti sikap mahasiswi tingkat I tentang vulva hygiene di AKBID Mamba‟ul „Ulum Surakarta Tahun 2015 meliputi Pengertian Vulva Hygiene, Tujuan Vulva Hygiene, Manfaat Vulva Hygiene, Cara Vulva Hygiene yang benar, dan Dampak Vulva Hygiene. Kuesioner sikap dengan pernyataan tertutup menggunakan skala likert dengan pernyataan positif Sangat setuju (SS) : 4, Setuju (S) : 3, Tidak setuju (TS) : 2, Sangat tidak setuju (STS) : 1 dan pernyataan negatif Sangat setuju (SS) : 1, Setuju (S) : 2, Tidak setuju (TS) : 3, Sangat tidak setuju (STS) : 4.10 Dikategorikan baik, cukup, kurang dengan menggunakan rumus Rentang Skala. a. Kisi-kisi Kuesioner Dalam Penelitian Tabel 2
Kisi-kisi Kuesioner Pengetahuan Mahasiswi Tingkat I Tentang Vulva Hygiene No
Indikator
1. 2. 3. 4.
Pengertian Vulva Hygiene Tujuan Vulva Hygiene Manfaat Vulva Hygiene Cara Vulva Hygiene yang benar Dampak Vulva Hygiene Jumlah
5.
Pertanyaan Positif Negatif 1,2,3 4,5, 9,10 6,7,8 12,13,14 11 15,16,17,19, 18,20, 21,22,25 23,24 26 27,28 16 12
Jumlah 5 5 4 11 3 28
Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Mahasiswi Tingkat I Tentang Vulva Hygiene (Sri Wahyuni, Sri Suparti) 121
Tabel 3
Kisi-kisi Kuesioner Sikap Mahasiswi Tingkat I Tentang Vulva Hygiene No
1. 2. 3. 4.
5.
Indikator
Pengertian Vulva Hygiene Tujuan Vulva Hygiene Manfaat Vulva Hygiene Cara Vulva Hygiene
Dampak Vulva Hygiene Jumlah
Kognitif + 1,2,3 4, 5 10, 12 11 14 -
8 17
9 15 27
31
22 ,2 4, 29 -
6
5
25, 26 23 28
8
Pertanyaan Afektif Konatif + + 6 7 -
Jumlah
7
13
6 4
18,1 9,21
20
12
32
30
-
3
5
6
2
32
16
Agar kuesioner untuk pengambilan data penelitian perlu uji validitas dan reliabilitas. Pelaksanaan uji dilakukan pada tanggal 06 April 2015 di Stikes PKU Muhammadiyah Surakarta pada 30 mahasiswi tingkat I. b. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 1) Uji Validitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur.Teknik korelasi yang digunakan dalam uji validitas adalah person product moment. Dengan tingkat signifikan 5% baik untuk kuesioner pengetahuan maupun kuesioner sikap.
Keterangan : rxy : Koefisiensi kolerasi antara x dan y ∑x : Jumlah skor setiap item ∑y : Jumlah skor total ∑x² : Jumlah x² ∑y² : Jumlah y² N : Jumlah responden xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total Uji validitas dalam penelitian ini diolah secara komputerisasi menggunakan Statistical kuesioner paling sedikit 30 orang.19 Kemudian hasil masing-masing butir soal dikonsultasikan dengan r tabel product moment, bila uji coba dilakukan pada 30 orang mahasiswi tingkat I Prodi DIII Kebidanan Stikes PKU Muhammadiyah Surakarta dengan taraf signifikan 5% Program Social Science (SPSS) for Windows Release 16.00.
Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Mahasiswi Tingkat I Tentang Vulva Hygiene (Sri Wahyuni, Sri Suparti) 122
Hasil uji validitas diolah dengan r tabel product moment dengan ketentuan jika rxy ≥ rtabel (0,361) maka dikatakan butir soal itu valid, dan jika rxy < rtabel (0,361) dikatakan butir soal tidak valid.14 a) Uji validitas pengetahuan Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas dari 35 kuesioner pengetahuan terdapat 28 kuesioner yang valid dengan nilai rxy (0,595-0,368) > rtabel (0,361 dimana n = 30 dengan taraf signifikan 5%). Untuk 7 soal yang tidak valid yaitu nomor 5, 8, 13, 23, 27, 29, dan 30 yang memiliki nilai paling tinggi 0,232 dan paling rendah -0,213 dibuang karena tiap indikator sudah terwakili oleh kuesioner yang valid. b) Uji validitas sikap Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas dari 40 kuesioner sikap terdapat 32 kuesioner yang valid dengan nilai rxy (0,5540,399) > rtabel (0,361 dimana n = 30 dengan taraf signifikan 5%). Untuk 8 soal yang tidak valid yaitu nomor 4, 11, 17, 22, 23, 30, 34 dan 38 yang memiliki nilai paling tinggi 0,057 dan paling rendah -0,254 dibuang karena tiap indikator sudah terwakili oleh kuesioner yang valid. 2) Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Penghitungan reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini menggunakan alat bantu komputer program SPSS (Statistica Product and Service Solution) for Windows Release 16.00. dengan taraf signifikan 5%. a) Teknik yang digunakan untuk uji reliabilitas kuesioner pengetahuan menggunakan rumus K-R 20 dengan rumus: 20
Dengan keterangan : k = Banyaknya butir pertanyaan p = Indeks kesukaran aitem s²x = Varians skor tes (X) Hasil analisis data akan diketahui tingkat reliabilitas : 20 0,80 < rKR-20 ≤ 1,00 : reliabilitas sangat tinggi 0,60 < rKR-20 ≤ 1,00 : reliabilitas tinggi 0,40 < rKR-20 ≤ 1,00 : reliabilitas sedang 0,20 < rKR-20 ≤ 1,00 : reliabilitas rendah 0,00 < rKR-20 ≤ 1,00 : reliabilitas sangat rendah Hasil uji reliabilitas pada kuesioner pengetahuan terdapat 28 butir soal yang valid dan dilakukan uji reliabilitas hasilnya 0,881. Dari hasil uji reliabilitas 0,881 dinyatakan tingkat reliabilitas sangat tinggi karena lebih dari 0,80.
Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Mahasiswi Tingkat I Tentang Vulva Hygiene (Sri Wahyuni, Sri Suparti) 123
b) Teknik yang digunakan untuk uji reliabilitas kuesioner sikap menggunakan rumus Alpha Cronbach, yaitu :19
ri = Keterangan : ri : Reliabilitas instrument k : Banyaknya butir pertanyaan si : Jumlah varians butir st : Nilai varians skor total Hasil analisis didapatkan koefisien reabilitas yang reliabel jika memiliki nilai ri minimal 0,7 sehingga untuk mengetahui sebuah kuesioner dikatakan reliabel atau tidak reliabel dengan melihat nilai ri.19 Hasil uji reliabilits diolah dengan alpha cronbach dengan ketentuan jika ri ≥ 0,7, maka dikatakan butir soal itu reliabel dan jika ri < 0,7 maka dikatakan butir soal itu tidak reliabel.19 Hasil uji reliabilitas pada kuesioner terdapat 32 butir soal yang valid dan dilakukan uji reliabilitas hasilnya 0,880. Sehingga dinyatakan reliabel karena hasilnya lebih dari 0,7. 2. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah cara peneliti untuk mengumpulkan data yang dilakukan dalam penelitian. Sebelum melakukan pengumpulan data, perlu dilihat alat ukur pengumpulan data agar dapat memperkuat hasil penelitian. 10 Pengambilan data primer dilakukan dengan membagikan kuesioner, sebelum mengisi kuesioner responden diberi penjelasan maksud dan tujuan dilakukan penelitian yaitu untuk mengetahi adakah hubungan antara pengetahuan dengan sikap mahasiswi tentang vulva hygiene, tentang cara mengisi kuesioner dan selanjutnya memberikan informed concent yang diikuti penyerahan kuesioner. Setelah kuesioner diterima oleh responden, responden langsung mengisi kuesioner yang diberikan sesuai dengan ketentuan yang ada. F. Metode Pengolahan Data dan Analisis Data 1. Metode Pengolahan Data Pengolahan data adalah suatu proses penataan dalam persiapan untuk disajikan, agar orang dapat memahami hasil penelitian. Metode pengolahan data : 10 2. Analisa Data Analisa data adalah tahapan dimana data diolah dan dianalisa dengan teknik tertentu.10 Analisa data dilakukan dengan alat bantu menggunakan SPSS for windows versi 16.00, dengan langkah-langkah analisa data yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : a. Analisa univariat yang dilakukan pada tiap variabel dari hasil penelitian.Variabel yang dianalisis secara univariat dalam penelitian Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Mahasiswi Tingkat I Tentang Vulva Hygiene (Sri Wahyuni, Sri Suparti) 124
ini adalah karakteristik berdasarkan sumber informasi, variabel pengetahuan dan variabel sikap pada mahasiswi tingkat I tentang vulva hygiene. 1) Analisis karakteristik berdasarkan sumber informasi 1. Dosen, media cetak (koran, majalah,), Media elektronik ( TV, radio,internet 2) Analisis variabel pengetahuan10 Dengan menggunakan skala Guttman dengan pernyataan positif dan negatif. p= Keterangan : p : Prosentase x : Jawaban benar n : Total jumlah kuesioner Selanjutnya berdasarkan rumus tersebut dikategoikan dalam 3 kategori yaitu : 6 a) Berpengetahuan baik bila skor prosentase 76-100% atau nilai jawaban benar 22 – 28. b) Berpengetahuan cukup bila skor prosentase 56-75% atau nilai jawaban benar 16 – 21. c) Berpengetahuan kurang bila skor prosentase <56 atau nilai jawaban benar <16. 1) Analisis variabel sikap Analisis variabel sikap menggunakan skala likert. Skala ini dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang tentang gejala atau masalah yang ada dimasyarakat atau dialaminya.7 Pernyataan Positif : Sangat setuju: 4,Setuju:3,Tidak setuju:2, Sangat tidak setuj : 1 Pernyataan Negatif : Sangat setuju :1,Setuju:2,Tidak setuju:3Sangat tidak setuju : 4 Untuk menentukan hasil dari kuesioner sikap mahasiswi dalam menjaga vulva hygiene maka dapat dikategorikan baik, cukup, kurang dengan menggunakan rumus Rating Skala.10 Rating skala digunakan untuk mengetahui nilai kategori sikap baik, cukup, kurang dengan cara interpretasinya sebagai berikut : 10 RS = m - n b Keterangan : RS : Rentang Skala m : Jumlah soal x skor tertinggi n : Jumlah soal x skor terendah b : Jumlah kategori dari rumus diatas dapat diketahui hasilnya yaitu 4 32 1 32 32 RS 3 Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Mahasiswi Tingkat I Tentang Vulva Hygiene (Sri Wahyuni, Sri Suparti) 125
Dari rumus diatas dapat dikatagorikan : Kategori baik dengan nilai 97 – 128 Kategori cukup dengan nilai 65 – 96 Kategori kurang dengan nilai 32 – 64 Analisa dari variabel sikap mahasiswi dalam menjaga vulva hygiene berdasarkan rumus RS, selanjutnya hasil tersebut dimasukkan kedalam tabel distribusi frekuensi dengan rumus : df = f/N x 100% Keterangan : df : Distribusi Frekuensi f : Frekuensi N : Jumlah responden b. Analisa Bivariat Analisa bivariat untuk mengetahui dua variabel yang diduga berhubungan atau berkolerasi kemudian dibuat dalam bentuk tabel silang. Jenis data yang dikolerasikan yaitu variabel bebas (pengetahuan mahasisiwi tingkat I tentang vulva hygiene) dengan menggunakan skala ordinal dan variabel terikat (sikap mahasiswi tingkat I tentang vulva hygiene) menggunakan skala ordinal, maka uji digunakan Kolerasi Spearman Rank. Kolerasi Spearman Rank adalah bekerja dengan data ordinal dan bebas distribusi.16 Rumus Spearman Rank :
rs=1-
Keterangan : rs : Nilai kolerasi Spearman Rank d2 : Selisih setiap pasangan Rank n : Jumlah data Pengolahan analisia data ini menggunakan bantuan komputer program SPSS Versi 16.00. Interpretasi hasil dikatakan signifikan apabila zhitung > ztabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap tentang vulva hygiene. Dan sebaliknya penelitian dikatakan tidak signifikan apabila zhitung < ztabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap tentang vulva hygiene. Dengan taraf signifikan 5%.16 Untuk uji signifikan dilakukan dengan rumus Z
Zhitung = Keterangan : rs : nilai kolerasi Spearmen Rank n : jumlah data
Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Mahasiswi Tingkat I Tentang Vulva Hygiene (Sri Wahyuni, Sri Suparti) 126
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Karakteristik Sumber Informasi tentang Vulva Hygiene Tabel 4.
Distribusi Frekuensi Sumber Informasi, pengetahuan, sikap tentang Vulva Hygiene di Akademi Kebidanan Mamba‟ul „Ulum Surakarta Tahun 2015 No 1. 2. 3. 4. No 1. 2. 3. No 1. 2. 3.
Sumber Informasi Dosen Orang Lain (Kel,teman,nakes) Media Cetak (Bk, Koran, Majalah) Media Elektronik (TV, Radio, Inte) Total Pengetahuan Vulva Hygiene Baik Cukup Kurang Total Sikap Vulva Hygiene Baik Cukup Kurang Total
Frekuensi 0 14 30 8 52 Frekuensi 8 37 7 52 Frekuensi 32 20 0 52
Prosentase (%) 0,0 26,9 57,7 15,4 100,0 Prosentase (%) 15,4 71,2 13,4 100,0 Prosentase (%) 61,5 38,5 0,0 100,0
Tabel 4 menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswi mendapat informasi tentang vulva hygiene dari media cetak (buku, majalah) yaitu 30 responden (57,7%). mayoritas pengetahuan mahasiswi tentang vulva hygiene cukup yaitu 37 responden (71,2%,.mayoritas sikap mahasiswi tentang vulva hygiene dalam kategori baik yaitu sebanyak 32 responden (61,5%). 2. Hubungan pengetahuan dengan sikap Mahasiswi Tentang Vulva Hygiene Akademi Kebidanan Mamba‟ul „Ulum Surakarta Tahun 2015 Tabel 5. Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Vulva Hygiene dengan Sikap Vulva Hygiene pada Mahasiswi Akademi Kebidanan Mamba‟ul „Ulum Surakarta Tahun 2015 Tingkat Pengeta huan Baik Cukup Kurang Total
Sikap Vulva Hygiene Baik Cukup F % F % 6 11,5 2 3,8 25 48,1 12 23,1 1 1,9 6 11,5 32 61,5 20 38,5
Total F 8 37 7 52
% 15,4 71,2 13,5 100,0
Spearman’s Rank rs 0,321
Zhitung 2,292
P 0,020
Berdasarkan tabel 5. menunjukkan bahwa responden yang berpengetahuan baik sebagian besar memiliki sikap yang baik yaitu sebanyak 6 orang (11,5%). Responden dengan tingkat pengetahuan cukup, sebagian besar memiliki sikap yang baik yaitu sebanyak 25 orang (48,1%). Mahasiswi dengan tingkat pengetahuan kurang, sebagian besar memiliki sikap yang cukup yaitu sebanyak 6 orang (11,5%).
Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Mahasiswi Tingkat I Tentang Vulva Hygiene (Sri Wahyuni, Sri Suparti) 127
Perhitungan korelasi dengan teknik spearman’s rank menghasilkan koefisien korelasi (rs) sebesar 0,321 dengan nilai uji statistik (Zhitung) sebesar 2,292 dan probabilitas uji (p) sebesar 0,020. Pengujian dilakukan pada tingkat ketelitian () sebesar 0,05 sehingga diperoleh nilai kritis uji statistik (Ztabel) sebesar 1,96. Apabila dibandingkan dapat dilihat bahwa Zhitung> Ztabel (2,292 > 1,96) atau p < (0,020 < 0,05) sehingga diputuskan bahwa H0 ditolak atau Ha diterima. Sehingga terdapat hubungan pengetahuan tentang vulva hygiene dengan sikap vulva hygiene pada mahasiswi Akademi Kebidanan Mamba‟ul „Ulum Surakarta tahun 2015. B. Pembahasan 1. Karakteristik Sumber Informasi tentang Vulva Hygiene Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa maayoritas mahasiswi mendapatkan informasi tentang vulva hygiene dari media cetak (buku, koran, majalah) karena mahasiswi dapat mengakses dengan mudah Sumber informasi adalah asal penjelasan atau penerangan dalam bentuk data atau informasi yang bermanfaat untuk membantu dalam mengambil keputusan. Informasi yang diperoleh dapat menambah pengetahuan agar lebih luas. Sumber primer (langsung) pengetahuan tentang kesehatan adalah petugas kesehatan atau media massa yang digunakan untuk sosialisasi (TV, radio, koran, majalah, dan internet). 2. Pengetahuan tentang Vulva Hygiene pada Mahasiswi Akademi Kebidanan Mamba‟ul „Ulum Surakarta Tahun 2015 Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswi memiliki tingkat pengetahuan tentang vulva hygiene yang dikategorikan cukup yaitu sebanyak 37 responden (71,2%). Tingkat pengetahuan yang cukup dari para mahasiswi ini dipengaruhi oleh faktor sumber informasi, responden memiliki pengetahuan cukup disebabkan karena sebagian besar mendapatkan informasi dari sumber primer yaitu media cetak (buku, koran, majalah).. Pengetahuan mahasiswi tentang vulva hygiene dalam kategori kurang ada 7 responden (13,5%). Variasi tingkat pengetahuan tersebut dipengaruhi faktor informasi. Responden memiliki pengetahuan kurang disebabkan karena sebagian besar mendapatkan informasi dari sumber sekunder. Sikap Vulva Hygiene pada Mahasiswi Akademi Kebidanan Mamba‟ul „Ulum Surakarta Tahun 2015 Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswi memiliki sikap tentang vulva hygiene yang dikategorikan baik yaitu sebanyak 32 responden (61,5%) dan sikap cukup sebanyak 20 responden (38,5%). Sikap yang baik dari responden dalam melakukan vulva hygiene dapat disebabkan banyak hal namun salah satu yang pasti adalah faktor institusi atau lembaga pendidikan dan agama. 3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perhitungan korelasi dengan teknik spearman’s rank menghasilkan koefisien korelasi (rs) sebesar 0,321 dengan nilai uji statistik (Zhitung) sebesar 2,292 dan probabilitas uji (p) sebesar 0,020. Pengujian dilakukan pada tingkat ketelitian () sebesar 0,05 Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Mahasiswi Tingkat I Tentang Vulva Hygiene (Sri Wahyuni, Sri Suparti) 128
sehingga diperoleh nilai kritis uji statistik (Ztabel) sebesar 1,96. Apabila dibandingkan dapat dilihat bahwa Zhitung> Ztabel (2,292 > 1,96) atau p < (0,020 < 0,05) sehingga diputuskan bahwa H0 ditolak atau Ha diterima. Sehingga terdapat hubungan pengetahuan tentang vulva hygiene dengan sikap vulva hygiene pada mahasiswi Akademi Kebidanan Mamba‟ul „Ulum Surakarta tahun 2015. PENUTUP A. Simpulan Hasil penelitian hubungan pengetahuan dengan sikap mahasiswi Mahasiswi Akademi Kebidanan Mamba‟ul „Ulum Surakarta Tahun 2015 dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan antara pengetahuan tentang vulva hygiene dengan sikap vulva hygiene pada mahasiswi tingkat I Akademi Kebidanan Mamba‟ul „Ulum Surakarta Tahun 2015, artinya Ha diterima dan Ho ditolak oleh karena Zhitung > Ztabel (2,292 > 1,96) atau p < (0,020 < 0,05). 2. Karakteristik sumber informasi tentang vulva hygiene bahwa mayoritas mendapatkan informasi dari media cetak (buku, koran, majalah) sebanyak 30 responden (57,7%). 3. Pengetahuan mahasiswi tentang vulva hygiene bahwa mayoritas mempunyai pengetahuan cukup yaitu 37 responden (71,2%). 4. Sikap mahasiswi tentang vulva hygiene mayoritas mempunyai sikap baik sebanyak 32 responden (61,5%). B. Saran 1. Bagi Institusi Pendidikan Meningkatkan informasi tentang kesehatan reproduksi khususnya vulva hygiene yang menjadi awal upaya kesehatan reproduksi melalui perkuliahan. 2. Untuk Penelitian Selanjutnya Hasil penelitian ini disarankan menjadi acuan dalam mengembangkan penelitian dengan variabel yang lain atau multivariat misalnya hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku vulva hygiene yang baik. 3. Bagi Mahasiswi Kebidanan Diharapkan mahasiswi meningkatkan pengetahuan dengan mencari informasi tentang pentingnya vulva hygiene dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. DAFTAR PUSTAKA 1. 2. 3.
Rahyani, N. 2013. Kesehatan Reproduksi. Jakarta : EGC Tim Penulis Poltekes Depkes. Kesehatan Remaja Problem Dan Solusinya. Jakarta : Salemba Medika UU RI. 2009. Undang-undang Republik Indonesia No 36 tentang kesehatan http://www.k4health.org/sites/default/files/UU_KESEHATAN_%20N_ 36_2009.pdf. Tanggal 01 Desember 2014 jam : 15.10 WIB
Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Mahasiswi Tingkat I Tentang Vulva Hygiene (Sri Wahyuni, Sri Suparti) 129
4. 5. 6. 7. 8.
9.
10. 11. 12. 13.
14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Kusmiran, Eny. 2011. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika Pribakti. 2008. Tips dan Trik Merawat Organ Intim. Yogyakarta : Pustaka Banua Wawan, A dan Dewi, M. 2010. Teori & PengukuranPengetahuan Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika Azwar, S. 2010. Sikap Manusia Teori Dan Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Ayu, T. 2013. Gambaran Perilaku Remaja Putri Tentang Vulva Hygiene saat Menstruasi di SMP Negeri 2 Ngadirojo Wonogiri Tahun 2013. Surakarta. Karya Tulis Ilmiah : Akademi Kebidanan Mamba‟ul „Ulum Surakarta Utami, W. 2014. Sikap Remaja Putri dalam Menjaga Organ Genetalia Eksterna kelas XI di SMK Gajah Mungkur 2 Giritontro Wonogiri. Surakarta. Karya Tulis Ilmiah : Akademi Kebidanan Mamba‟ul „Ulum Surakarta Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta Saryono, 2008. Biokimia Reproduksi. Yogyakarta : Mitra Cendikia Nadesul, H. 2008. Cara Sehat Menjadi Perempuan. Jakarta : Kompas Media Nusantara Nursalam, 2008. Konsepdan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu keperawatan Program Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Hidayat, A. A. 2010. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineke Cipta Sugiyono, 2012. Statistik untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta Suyanto dan Salamah, U. 2008. Riset Kebidanan Metodologi dan Aplikasi. Yogyakarta : Mitra Cendikia Sunyoto, Danang. 2013. Statistika Untuk Paramedis. Bandung : Alfabeta Riduwan, 2007. Analisis Jalur. Bandung : Alfabeta Pusat Tesis. 2013. Validitas dan reliabilitas Tes. Surabaya : Pusat Tesis. http://www.pusattesis.com/uji-reliabilitas/ di akses pada Tanggal 21 Febuari 2014 pukul 05.59 WIB
Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Mahasiswi Tingkat I Tentang Vulva Hygiene (Sri Wahyuni, Sri Suparti) 130