HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP KECEMASAN MENGHADAPI MENOPAUSE PADA IBU USIA 45-50 TAHUN DI KEMUKIMAN BEBESEN KECAMATAN BEBESEN KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2012 YANTINA YUSMIKA ZASRI Mahasiswi Prodi D- IV Kebidanan STIKes U’Budiyah Banda Aceh
Intisari Di negara maju seperti Amerika Serikat pertambahan orang lannjut usia betambah 1000 orang per hari pada tahun 1985 dan diperkirakan 50 % dari penduduk berusia diatas 45 tahun sehingga istilah Baby Boom pada masa lalu berganti menjadi “ ledakan penduduk lanjut usia”. Kemukiman Bebesen Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2012 terdapat 773 wanita yang berusia 45-50 tahun dan yang berusia diatas 60 berjumlah 417 orang. Dari jumlah tersebut banyak wanita mengeluh tentang kecemasan dan mereka merasa panik tentang perubahan-perubahan yang dialami baik secara fisik maupun psikologisnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Kecemasan Menghadapi Menopause Pada Ibu Usia 45-50 Tahun Di Kemukiman Bebesen Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2012. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional, jumlah sampel 86 orang ibu menopause. Sampel diambil secara tekhnik total populasi sampling, penelitian dilakukan pada Tanggal 23 April sampai dengan Tanggal 5 Mei 2012. Analisis data menggunakan uji statistik chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pengetahuan dengan kecamasan menghadapi menopause pada ibu usia 45-50 tahun ada hubungan secara signifikan dengan nilai (p=0,542), sedangkan variabel sikap dengan kecamasan menghadapi menopause pada ibu usia 45-50 tahun ada hubungan secara signifikan dengan nilai (p=0,000). Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dari semua variabel yaitu pengetahuan dan sikap ada hubungan kecamasan menghadapi menopause pada ibu usia 45-50 tahun. Jadi, diharapkan kepada masyarakat kemukiman Bebesen khususnya ibu menopause disarankan agar lebih aktif untuk memeriksakan diri ke petugas kesehatan dan mencari informasi tentang pencegahan terhadap kecemasan dalam menghadapi menopause. Kata Kunci
: Pengetahuan, Sikap, Kecemasan, Menopause
PENDAHULUAN Di seluruh dunia jumlah orang lanjut usia diperkirakan ada 500 juta dengan usia rata-rata 45-50 tahun dan diperkirakan pada tahun 2025 akan mencapai 1,2 milyar. Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional, telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya kemajuan ekonomi, perbaikan lingkungan hidup, kemajuan limu pengetahuan dan tehnologi, terutama
dibidang medis atau kedokteran sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup manusia, akibatnya jumlah penduduk yang berusia lanjut meningkat dan bertambah cendenrung lebih cepat (Bandiyah, 2009) Di negara maju seperti Amerika Serikat pertambahan orang lannjut usia betambah 1000 orang per hari pada tahun 1985 dan diperkirakan 50 % dari penduduk
berusia diatas 45 tahun sehingga istilah Baby Boom pada masa lalu berganti menjadi “ ledakan penduduk lanjut usia” (Lansia) (Kusmira, 2011). Pada tahun 2000 diperkirakan jumlah lanjut usia meningkat menjadi 9, 99% dari seluruh penduduk Indonesia (22. 277. 700 jiwa) dengan harapan hidup 50-70 tahun dan pada tahun 2020 akan meningkat menjadi 11,09 % (29. 120. 000 lebih). Secara individu, pada usia 45 tahun terjadi proses penuaan secara alamiah. Hal ini akan menimbulkan masalah fisik, mental, sosial, ekonomi dan psikologis (Ayu, 2009). Secara demografi, menurut sensus penduduk pada tahun 1980 di Indonesia jumlah penduduk 147, 3 juta. Dari angka tersebut terdapat 16, 3 juta orang (11%) yang berusia 45 tahun keatas dan lebih dari 5,3 juta orang (4, 3%) berusia 50 tahun keatas. Dari 6, 3 juta orang terdapat 8222. 831 (23, 06%) orang tergolong jompo, yaitu para lanjut usia yang memerlukan bantuan khusus sesuai undangan-undangan bahkan mereka harus di pelihara oleh negara (Martaadisoebrata, 2005). Survey rumah tangga tahun 1980 anggka kesakitan penduduk usia lanjut lebih dari 45 tahun, sebesar 25, 70% diharapkan pada tahun 2000 nanti angka tersebut akan menjurun menjadi 12,60% (Depkes RI Pedoman Pembinaan Kesehatan Laju Usia Bagi Petugas Kesehatan, 2010). Dari data Kemukiman Bebesen Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2012 terdapat 773 wanita yang berusia 45-50 tahun dan yang berusia diatas 60 berjumlah 417 orang. Dari jumlah tersebut banyak wanita mengeluh tentang kecemasan dan mereka merasa panik tentang perubahan-perubahan yang dialami baik secara fisik maupun psikologisnya, tetapi jika diantara mereka mengetahui perubahan tersebut adalah perubahan yang alami dialami oleh setiap wanita yang melewati umur tersebut (45-50 tahun) tidak akan menimbulkan kecemasan dan kepanikan yang terlalu berlebihan (Hasil Pendataan Mahasiswa Akbid AMG, 2012).
Pengetahuan akan mempengaruhi sikap terhadap perilaku hidup sehat dan dalam menanggulangi masalah yang kurang mengerti tentang sikap dalam menghadapi menopause tersebut. Begitu juga dalam kehidupan sehari-hari banyak wanita yang mempunyai sikap dan kebiasaan yang dilakukan tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukannya baik atau tidak dalam menghadapi menopause (Notoatmodjo, 2002). Berdasarkan survey awal yang peneliti lakukan di Kemukiman Bebesen Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah didapati 15 dari 30 ibu yang tidak memahami tentang menopause. Bahwa pengetahuan dan sikap terhadap kecamasan dalam menghadapi menopause masih menimbulkan rasa panik yang berlebihan sehingga dapat juga sampai menimbulkan stres pada ibu tersebut. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk meneliti Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Kecemasan Menghadapi Menopause Pada Ibu Usia 45-50 Tahun Di Kemukiman Bebesen Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2012. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk menganalisis hubungan pengetahuan dan sikap terhadap kecemasan menghadapi menopause pada ibu usia 45-50 tahun di Kemukiman Bebesen Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2012. 2. Tujuan Khusus a. Menganalisis hubungan pengetahuan terhadap kecemasan dalam menghadapi menopause pada wanita usia 45-50 tahun di Kemukiman Bebesen Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2012 b. Menganalisis hubungan sikap terhadap kecemasan menghadapi
menopause pada wanita usia 45-50 tahun di Kemukiman Bebesen Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2012. METODOLOGI Kerangka Pemikiran Dalam penelitian ini variabel indevenden (bebas) dibatasi pada hubungan pengetahuan, dan sikap pada ibu usia 45-50 tahun. Sebagai variabel devenden (terikat) dalam penelitian ini adalah menghadapi menopause. Selain variabel diatas tidak dilakukan penelitian karena keterbatasan peneliti. Berdasarkan pertimbangan diatas maka penulis membuat kerangka konsep hubungan pengetahuan dan sikap terhadap kecemasan menghadapi menopause pada ibu usia 45-50 tahun di Kemukiman Bebesen Kecematan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2012. Variabel Penelitian V Independen Pengetahuan Ibu Usia 45-50 Tahun Sikap Ibu Usia 45-50 Tahun
V Dependen
Kecemasan Menghadapi Menopause
Gambar 1 Kerangka Konsep Penelitian Hipotesa Ha :
Ha :
Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2012. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang berusia 45-50 tahun di Kemukiman Bebesen Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah berjumlah 86 orang. 2. Sampel Cara pengembalian sampel dengan tekhnik total sampling yaitu dengan menjadikan semua anggota populasi menjadi sampel, sampel berjumlah 86 orang ibu-ibu yang berusia 45-50 tahun yang berdomisili di Kemukiman Bebesen Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu variabel sebab akibat pada objek penelitian diukur atau dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan) yakni tiap subjek hanya diobservasi satu kali saja dari pengukuran variabel-variabel subjek pada saat pemeriksaan. Penelitian ini menjelaskan tentang hubungan pengetahuan dan sikap terhadap kecemasan menghadapi menopause pada ibu usia 45-50 tahun di Kemukiman Bebesen Kecematan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2012. Tempat dan Waktu Penelitian
Ada hubungan pengetahuan terhadap kecemasan menghadapi menopause pada ibu usia 45-50 tahun di Kemukiman Bebesen Ada hubungan sikap terhadapat kecemasan dalam menghadapi menopause pada wanita usia 4550 tahun di Kemukiman Bebesen
1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kemukiman Bebesen Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2012.
2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 23 April s/d 5 Mei 2012 di Kemukiman Bebesen Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah. Pengumpulan Data 1. Data Primer Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah untuk data primer melalui penyebaran kuesioner. Data primer pada penelitian ini mencakup tingkat pengetahuan, sikap terhadap kecemaasan menghadapi menopause pada ibu usia 45-50 tahun yang didapat langsung dari responden yang berada di Kemukiman Bebesen Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah. 2. Data Skunder Data sekunder diperoleh dari di Kemukiman Bebesen Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2012. Analaisa Data 1. Univariat Analisis univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan frekuensi dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2005). Selanjutnya menentukan presentase (P) untuk tiap-tiap kategori atau variabel dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Budiarto, 2001) : P = f x 100 %
yang diduga mempunyai hubungan dengan variabel dependent. Analisa yang digunakan adalah tabulasi silang. Untuk menguji hipotesa dilakukan analisa statistik dengan menggunakan uji statistik chi-square dengan Confident Interval (CI) adalah 95% dengan batas kemaknaan adalah 0,05 ( 0,05 ) dan diolah dengan menggunakan program komputer SPSS for windows versi 17.00. Data masing-masing subvariabel dimasukkan kedalam tabel kemudian tabel-tabel tersebut dianalisa untuk membandingkan antara nilai p value dengan nilai alpha ( 0,05 ), selanjutnya menurut Hastono (2001) dapat ditarik suatu kesimpulan : a. H0 ditolak, jika nilai p < 0,05 yang artinya ada hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent. b. Ha diterima, jika nilai p > 0,05 yang artinya tidak ada hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent. Aturan yang berlaku pada uji chi-square untuk program SPPS adalah sebagai berikut : a. Bila pada tabel 2 x 2 dijumpai nilai E (harapan) < 5, maka uji yang digunakan adalah fisher exact b. Bila pada tabel 2x2 tidak dijumpai nilai E < 5, maka uji yang digunakan sebaiknya continuity correction c. Bila tabel lebih dari 2x2, misalnya 3x2, 3x3, dll, maka uji yang digunakan adalah pearson chisquare.
N
Keterangan : P : Persentase f : Jumlah jawaban yang benar N : Jumlah soal 2. Bivariat Analisa bivariat merupakan analisis hasil dari variabel independent
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui kamaknaan hubungan antara variabel devenden dengan variabel indevenden yang dilakukan melalui uji chi
square dengan nilai p=0,05. variabel yang memiliki nilai p<0,05 adalah variabel yang berhubungan secara signifikan. Tabel 1 Hubungan Pengetahuan Dengan Kecemasa Menghadapi Menopause Pada Ibu Usia 45-50 Tahun Di Kemukiman Bebesen Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2012
No Pengetahuan 1 2
Baik Kurang Jumlah
Kecemasan Menghadapi Menopause Tidak Cemas % % Cemas 6 9,1 9 45 60 90.9 11 55 66 76,7 20 23,3
Berdasarkan tabel 1 diatas menunjukkan bahwa dari 71 responden yang berpengetahuan kurang mayoritas berada pada katagori cemas yaitu berjumlah 60 responden, variabel pengetahuan dengan
f
p
15 71 86
0.001
kecemasan menghadapi menopause pada ibu usia 45-50 tahun memiliki nilai p sebesar 0,001 (p<0,05), sehingga pengetahuan ada hubungan secara signifikan dengan kecemasan menghadapi menopause.
Tabel 2 Hubungan Sikap Dengan Kecemasan Menghadapi Menopause Pada Ibu Usia 45-50 Tahun Di Kemukiman Bebesen Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2012
No 1 2
Sikap Positif Negatif Jumlah
Kecemasan Menghadapi Menopause Tidak Cemas % % Cemas 23 34,8 1 5 43 65,2 19 95 66 76,7 20 23,3
f 24 62 86
p
0.020
Berdasarkan tabel 2 diatas menunjukkan bahwa dari 62 responden yang memiliki sifat negatif berada pada katagori cemas yaitu berjumlah 43 responden variabel sikap dengan kecemasan
menghadapi menopause pada ibu usia 45-50 tahun memiliki nilai p sebesar 0,020 (p<0,05), sehingga ada hubungan sikap secara signifikan dengan kecemasan menghadapi menopause.
PEMBAHASAN
pengatahuan ada hubungan secara signifikan (p=0,001). Hal ini tersebut berarti hipotesis penelitian yang menyatakan ada hubungan antara pengetahuan terhadap kecemasan dalam menghadapi menopause terbukti atau dapat diterima. Hal ini berarti pengetahuan ada hubungan dengan kecemasan menghadapi menopause pada ibu usia 45-50 tahun.
Hubungan Pengetahuan Dengan Kecemasan Menghadapi Menopause Pada Ibu Usia 45-50 Tahun. Pengetahuan dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan responden dengan kecemasan menghadapi menopause. Hasil analisis chi square menunjukan bahwa
Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu penginderaan terjadi melalui panca indra manusia yaitu: indra penglihatan, pendengaran, penciuman dan rasa sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2003). Menurut asumsi peneliti dapat dijelaskan pengetahuan ibu mempengaruhi kecemasan menghadapi menopause, karena tingkat pendidikan juga mempengaruhi seseorang dalam pengembangan nalar dan analisa (Pusdiknakes, 2003). Dengan daya nalar yang baik akan memudahkan untuk meningkatkan pengetahuan, salah satu cara yang baik dalam rangka memberikan informasi dan pesan kesehatan. Pengetahuan merupakan salah satu pendorong seseorang untuk merubah perilaku atau mengadopsi perilaku baru. Pengetahuan tentang menopause merupakan faktor yang menentukan seseorang tersebut dapat menerima terjadinya menopause sebagai perubahan yang wajar yang akan dialami setiap wanita dan tidak perlu melakukan pengobatan atau harus menimbulkan rasa kecemasan yang berlebihan. Hubungan Sikap Dengan Kecemasan Dalam Menghadapi Menopause Pada Ibu Usia 45-50 Tahun. Sikap responden dalam penelitian ini di katagorikan menjadi 2 yaitu, sikap positif dan sikap negatif. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa hasil analisis chi square menunjukan bahwa sikap ada hubungan secara signifikan (p=0,020) terhadap kecemaasan menghadapi menopause pada ibu usia 45-50 tahun. Hal ini tersebut berarti hipotesis penelitian yang menyatakan ada hubungan sikap terhadap kecemasan dalam menghadapi menopause terbukti atau dapat diterima. Hal ini berarti sikap ada hubungan dengan kecemasan
menghadapi menopause pada ibu usia 45-50 tahun. Sikap adalah determinan perilaku, karena mereka berkaitan dengan persepsi, kepribadian dan motivasi. Sebuah sikap merupakan suatu keadaan siap mental, yang dipelajari dan diorganisasi menurut pengalaman dan yang menyebabkan timbulnya pengaruh khusus atau reaksi seseorang terhadap orang-orang, objek-objek dan situasi-situasi dengan siapa dia berhubungan (Winardi, 2004). Menurut asumsi peneliti dukungan keluarga juga sangat diperlukan oleh ibu-ibu yang menjelang menopause karena akan terjadi perubahan fisik setelah mengalami menopause. Seperti kekeringan alat genetal, keriput, menurunnya gairah seksual dan lainlain. Akibat dari perubahan tersebut wanita menanggap dirinya tidak menarik lagi, tidak cantik, tidak dapat memberikan kepuasan seksual pada suaminya dan ada juga beranggapan setelah menopause tidak perlu melakukan hubungan seksual karena akan mengakibatkan munculnya penyakit sehingga menimbulkan kecemasan pada ibuibu yang akan mengalami menopause. Tingkat kecemasan yang berlebihan memungkinkan untuk memiliki pemikiran yang keliru sehingga menimbulkan sikap negatif terhadap menopause. Dengan adanya dukungan dan pengertian dari keluarga terutama suami dapat menurunkan kecemasan ibu-ibu dalam menghadapi menopause sehingga lebih siap menerima datangnya menopause. Kesiapan ini membuat responden untuk berpikir positif dan akan mempersiapkan menopause secara positif juga. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Astini (2007) yang menyatakan semakin rendah tingkat kecemasan memasuki masa menopause peran dan pengertian suami sangat diperlukan oleh seorang wanita yang akan menginjak ke masa menopause agar tidak mempunyai sikap yang negatif.
PENUTUP Kesimpulan Penelitian Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap 86 responden di Kemukiman Bebesen Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2012, dan setelah dilakukan uji statistik terhadap hipotesis yang berhubungan dengan kecemasan menghadapi menopause pada ibu usia 45-50 tahun, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. a. Ada hubungan antara pengetahuan dengan kecemasan menghadapi menopause pada ibu usia 45-50 tahun di Kemukiman Bebesen Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2012, p value 0,001 (p>0,05). b. Ada hubungan antara sikap dengan kecemasan menghadapi menopause pada ibu usia 45-50 tahun di Kemukiman Bebesen Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2012, p value 0,020 (p>0,05).
DAFTAR PUSTAKA Astini, (2007). Karya Tulis Ilmiah. Universita Pembangunan Nasional Ayu Chandranita, Ida. (2009). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta. Buku Kedokteran. Bandiyah. Siti. (2009). Lanjut Usia Dan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta. Nuha Medika. Budiarto. Eko. (2001). Biostatistika. Jakarta. Buku Kedokteran. Bobak,
Depkes RI. (2010). Pedoman Pembinaan Kesehatan Lanjut Usia Bagi Petugas Kesehatan. Dini.
(2002). Kesiapan Menghadapi Menopause. Jakarta. Buku Kedokteran.
Hasil
Pendataan Primer Akademi Kebidanan Adhira Mustika gayo. 2012.
Saran Penelitian a. Diharapkan kepada Bidan Desa dan para Kader-kader untuk terus memberikan penyuluhan kepada ibu menopause agar ibu mengerti tentang pentingnya memahami pencegahan kecemasan dalam menghadapi menoapuse. b. Kepada masyarakat Kemukiman Bebesen ibu menopause disarankan agar lebih aktif dalam mencari informasi baik dari petugas kesehatan maupun mediamedia yang ada sehingga dapat menambah pengetahuan khususnya untuk mencegah kecemasan menghadapi menopause kerena itu merupakan perubahan yang alamiah. c. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar skripsi ini dapat dijadikan sebagai masukan dan dapat mencari hubungan dengan variable yang berbeda.
Prasetyo. (2000). Psikologi Keperawatan. Jakarta. Buku Kedokteran.
Kusmiran, Eny. (2011). Kesehatan Reproduksi Remaja Dan Wanita. Jakarta. Salemba Medika. Notoadmodjo, Soekidjo. (2002). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta. Rineka Cipta. Notoadmodjo, Soekidjo. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta. Notoadmodjo, Soekidjo. (2005). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta.
Martaadisoebrata. Djamhoer. (2005). Obstetro Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. Jakarta. Buku Kedokteran. Misri.
Gunawan. (2002). Tips-Tips Menghilangkan Rasa Panik. Jakarta. Rineka Cipta.
Prancinpaath, Erna. (2005). Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta. Buku Kedokteran. Pinem.
Sahora. (2009). Kesehatan Reproduksi Dan Kontrasepsi. Jakarta. Trans Info Media.
Pusdiknakes. (2003). Kesehatan Reproduksi Wanita lanjut Usia. Jakarta. Suliswati. Srimurni. (2006). Sikap Kepribadian dan perilaku. Jakarta. Trans Info Media Stuart. Sudden. (1998). Healt And Insting. Jakarta. Buku Kedokteran. Sinurat. (2010). Kecerdasan Emosional. Jakarta. Buku Kedokteran. Winardi, Sunaryo. Keperawatan. Medika
(2004). Jakarta.
Psikologi Salemba