HUBUNGAN PENGETAHUAN SUAMI TENTANG MENOPAUSE DENGAN SIKAP SUAMI DALAM MENGHADAPI ISTRI YANG MENGALAMI MENOPAUSE DI DESA TEMPURANDUWUR KECAMATAN SAPURAN KABUPATEN WONOSOBO
ARTIKEL
Oleh : SANGADAH NIM. 040112a065
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN 2015
Hubungan Pengetahuan Suami tentang Menopause dengan Sikap Suami dalam Menghadapi Istri Menopause di Desa Tempuranduwur Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo. The Correlation between Husband’s Knowledge about Menopause and the Husband’s Attitude in facing His Menopause wife at Tempuranduwur Village Sapuran Sub-district Wonosobo Regency (xiii + 72 pages + 9 tables + 8 appendices) i Sangadah 1, Heni Hirawati p , S.SiT, M.Kes 2, Wahyu kristiningrum, S.SiT3
[email protected] Program Studi D III Kebidanan, STIKES Ngudi Waluyo ABSTRAK Suami di Desa Tempuranduwur sebagian besar penduduknya berpendidikan SD dan belum pernah dilakukan penyuluhan tentang menopause. sehingga suami tidak mengetahui bahwa istrinya sudah mengalami Setiap istri mengeluh tentang gejala menopause suami menganggap bahwa itu merupakan gejala sebuah penyakit sehingga suami membawa istri untuk pergi ke tenaga kesehatan. Suami selingkuh menganggap istri sudah tidak bisa memenuhi kebutuhan seksualnya dan suami bersikap negatif dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada menopause. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan suami tentang menopause dengan sikap suami dalam menghadapi istri yang mengalami menopause di Desa Tempuranduwur Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo. Penelitian ini menggunakan studi korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh suami yang mempunyai istri 45-55 tahun di Desa Tempuranduwur Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo. Tehnik pengambilan sampel menggunakan proporsional random sampling sebanyak 65 responden. Alat ukur menggunakan kuesioner. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat dengan distribusi frekuensi dan analisa bivariat menggunakan chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan suami tentang menopause dalam kategori kurang yaitu, sebanyak 32 (49,2%) responden. Suami memiliki sikap yang negatif dalam menghadapi istri yang mengalami menopause yaitu sebanyak 38 (58,5%) responden. Berdasarkan uji chi square didapat nilai chi square sebesar 10.278 dengan p value 0,006, oleh karena p value = 0, 006 < α (0,05), disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan suami tentang menopause dengan sikap suami dalam menghadapi istri yang mengalami menopause di Desa Tempuranduwur Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan suami dapat mencari informasi tentang menopause atau berkonsultasi mengenai masalah yang berhubungan dengan menopause di tenaga kesehatan Kata kunci Daftar pustaka
: Pengetahuan, menopause, sikap : 23 pustaka (2007-2013
ABSTRACT Men in Tempuranduwur Village are predominately had educated by elementary schools and has never held of counseling program about the menopause, so that they does not know that their wife had menopause. Each wife complained about menopausal symptoms, the husband considers that is a symptom of a disease, so that he took his wife to go to a health services. Several husbands had cheated because they assume that his wife is not able to satisfy their sexual needs and they being negative with the changes that occur at menopause. This study aims to find the correlation between the husband’s knowledge about menopause and the husband's attitude in facing his wife during menopause at Tempuranduwur Village Sapuran Sub-district Wonosobo Regency. This was a correlative study with cross sectional approach. The population in this study was all men who have wife aged 45-55 years at Tempuranduwur Village. The data sampling used proportional random sampling technique for 65 respondents. The data instruments used questionnaires. The data analysis used univariate analysis in the form of frequency distributions and the bivariate analysis used the chi square test. The results of this study indicate that the husband's knowledge about menopause in the category of poor as many as 32 respondents (49.2%). The husbands have a negative attitude in facing his wife who undergoing menopause as many as 38 respondents (58.5%). Based on the chi square test, it is obtained the x2 value of 10.278 with p value of 0.006. since the p value of 0.006 < α (0.05), it is can be concluded that there is a significant correlation between husband’s knowledge about menopause and the husband’s attitude in facing his wife during menopause at Tempuranduwur village Sapuran Sub-district Wonosobo Regency. The husbands are expected to find more information about menopause or consult on things related to menopause with the health workers Keywords Bibliographies
: Knowledge, Menopause, Attitude : 23 (2007-2013)
PENDAHULUAN Latar Belakang Keberhasilan pembangunan kesehatan telah meningkatkan status kesehatan salah satunya meningkatkan umur harapan hidup (UHH). Saat ini umur harapan hidup perempuan Indonesia adalah 67 tahun. Setiap tahun sekitar 25 juta wanita diseluruh dunia diperkirakan mengalami menopause. Negara Asia menjadi wilayah dengan jumlah penduduk perempuan bergejala awal menopause
tertinggi di dunia (Depkes, 2011). Jumlah proporsi penduduk peremuan yang berusia diatas 50 tahun dan diperkirakan memasuki usia menopause dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang sifnifikan. Perubahan fisik yang dialami wanita menopause yaitu terjadinya hot flushes, kekeringan pada vagina yang menyebabkan nyeri pada saat melakukan hubungan seksual, berkeringat pada malam hari, mudah lelah, sulit tidur, denyut
jantung cepat, serta berat badan bertambah (Mulyani, 2010) . Selain itu, juga disertai dengan perubahan psikis yang yang berupa suasana hati yang berubah-ubah, mudah tersinggung, labilitas emosi, merasa tidak berharga, dan munculnya kecemasan yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari (Proverawati, 2010). Wanita menopause membutuhkan sikap penuh perhatian dan pengertian yang ditunjukkan dalam bentuk kerja sama yang positif serta dapat menerima perubahan istri yang disebabkan oleh masa menopause (Prabandani, 2009). Sikap suami sebagai faktor eksternal dalam membantu wanita untuk melalui masa menopause tanpa kecemasan berlebih. Suami yang tidak menuntut wanita untuk tampil dengan kesempurnaan fisik dan meyakinkan pasanganya mengenai menopause, baik dalam perkataan maupun tindakan akan sangat membantu perempuan untuk meyakinkan bahwa tidak ada yang perlu dicemaskan ketika menopause. Namun faktor internal dari dalam perempuan itu sendiri mutlak harus di miliki. Karena seperti apapun suami memahami dan mendukung, akan siasia jika perempuan terus berkutat dengan pemikiran-pemikiran negatif mengenai perubahan fisik dan seksual yang mereka alami, maka suami akan bingung dan kesal karena kehabisan cara untuk menenangkan istri yang sedang cemas (Liniawati, 2008). Suami perlu memiliki pengetahuan tentang menopause supaya dapat memberikan pendekatan khusus kepada istri yang mengalami menopause. Pendekatan ini dilakukan untuk meyakinkan wanita atas apa yang sedang dialaminya.
Diharapkan wanita yang menghadapi menopause dapat memahami dan menerima bahwa kondisinya berubah, dengan suami memiliki pengetahuan tentang menopause, maka suami akan mengetahui bahwa perubahanperubahan yang terjadi merupakan perjalanan alami dari menopause yang setiap wanita akan mengalaminya (Smart, 2010). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan Oktober 2014 dilakukan wawancara kepada 10 suami yang istrinya berusia 45-55 tahun, 6 suami mengtakan bahwa istri sering marahmarah tanpa jelas dan mudah tersinggung, suami merasa bosan dengan keadaan istri dan berikap acuh, 2 suami mengatakan bahwa istri sudah mulai males untuk melakukan hubungan seksual karena rasa sakit saat melakukan hubungan seksual sehingga terjadi ketidakharmonisan dalam rumah tangga. 2 suami mengatakan bahwa perubahan yang terjadi pada istri merupakan hal yang wajar karena dengan bertambahnya usia yang semakin tua alan terjadi perubahan perubahan yang akan terjadi sehingga suami bisa menerim dengan keadaanya. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Untuk mengetahui hubungan pengetahuan suami tentang menopause dengan sikap suami dalam menghadapi istri yang mengalami menopause di Desa Tempuranduwur Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo”. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan suami tentang menopause di Desa
Tempuranduwur Kecamtan Sapuran Kabupaten Wonosobo. b. Untuk mengetahui gambaran sikap suami dalam menghadapi istri yang mengalami menopause di Desa Tempuranduwur Kecamtan Sapuran Kabupaten Wonosobo. c. Untuk mengetahui pengetahuan suami tentang menopause dengan sikap suami dalam menghadapi istri yang mengalami menopause di Desa Tempuranduwur Kecamtan Sapuran Kabupaten Wonosobo. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat : 1. Bagi suami Untuk menambah pengetahuan suami tentang perubahan-perubahan yang terjadi selama menopause 2. Bagi insitusi pendidikan Diharapkan hasil atau isi ini dapat menjadi masukan untuk memperluas wawasan mahasiswi khususnya jurusan kebidanan, sehingga mahasisiwi jurusan kebidanan dapat mengetahui bagaimana pengetahuan suami tentang menopause dengan sikap suami menghadapi istri yang menopause. 3. Bagi Peneliti Dapat dijadikan sebagai bahan acuan maupun referensi dalam penelitian-penelitian selajutnya terkait dengan pengetahuan mengenai menopause. METODE PENELITIAN metode penelitian yang digunakan adalah studi korelasi dengan pendekatan cross sectional, dilakukan di Desa Tempuranduwur Kecamatan Sapuran Kabupaten
Wonosobo pada tanggal 14-16 maret tahun 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh suami yang mempunyai istri 45-55 tahun berjumlah 188 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan proporsional random sampling yaitu sejumlah 65 responden. alat pengumpulan data yaitu Kuesioner. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat dengan distribusi frekuensi dan analisa bivariat dengan menggunakan uji chi square. HASIL PENELITIAN A. Karakteristik Responden 1. Umur Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Suami yang Memiliki Istri 45-55 Tahun di Desa Tempuranduwur Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo, 2015 Umur
Frekuensi
Persentase (%) 21,5 40,0 36,9 1,5
45-50 14 Tahun 26 51-55 24 Tahun 1 56-60 Tahun > 60 Tahun Jumlah 65 100,0 2. Pendidikan Tabel 4.2 Pendidikan Suami yang Memiliki Istri 45-55 Tahun di Desa Tempuranduwur Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo, 2015
Frekuen Persentas si e (%) 25 38,5 23 35,4 17 26,1 65 100,0
Baik 17 26,2 Jumlah 65 100,0 2. sikap suami dalam menghadapi istri yang mengalami menpause di Desa Tempuranduwur Kecamatan Sapuran Kabupaten.
B. Analisis Univariat 1. Pengetahuan Suami tentang menopause. Tabel 4. 3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan suami tentang menopause di Desa Tempuranduwur kecamatan Sapurab Kabupaten Wonosobo, 2015
Tabel Tabel 4. 4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan suami tentang menopause di Desa Tempuranduwur kecamatan Sapurab Kabupaten Wonosobo, 2015
Pendidikan SD SMP SMA Jumlah
Pengetahu Frekuens Persenta an i se (%) Kurang 32 49,2 Cukup 16 24,6
Sikap Negatif Positif Jumlah
Frekuensi 38 27 65
Persentase (%) 58,5 41,5 100,0
C. Analisis Bivariat 1. Tabel 4.5 Hubungan Pengetahuan Suami tentang Menopause dengan Sikap Suami dalam Menghadapi Istri yang Mengalami Menopause di Desa Tempuranduwur Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo, 2015 Pengetahuan Kurang Cukup Baik Total
Negatif F % 25 78,1 7 43,8 6 35.3 38 58,5
PEMBAHASAN A. Analisis Univariat 1. Pengetahuan suami tentang menpause. Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa suami dengan pengetahuan kurang, sebanyak 32 responden
Sikap Positif F % 7 21,9 9 56,3 11 64.7 27 41,5
Total p-value ² f % 32 100 10,278 0,006 16 100 17 100 65 100
(49,2%), suami dengan pengetahuan cukup, sebanyak 16 responden (24,6%), dan suami dengan pengetahuan baik, sebanyak 17 responden (26,2%). Hasil diatas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan suami tentang menopause dalam kategori
kurang yaitu sebanyak 32 responden (49,2%). Hal tersebut dilihat dari karakteristik responden paling banyak berumur 51-55 tahun yaitu, sebanyak 26 responden (40,0%). Usia mempengaruhi terhadap terhadap daya tangkap dan pola pikir responden. semakin bertambah usia maka semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. (Wawan dan Dewi, 2010). Pengetahuan responden dalam kategori kurang, yaitu sebanyak 32 responden (49,2%). Hal ini dilihat dari karakteristik suami paling banyak berpendidikan SD yaitu, sebanyak 25 responden (38,5%). Menurut Wawan dan Dewi (2010), Pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan dalam pembangunan, pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi. Responden dengan pengetahuan baik yaitu, sebanyak 17 responden (26,2%). Pengetahuan baik dipengaruhi oleh faktor umur, pendidikan, sosial budaya, dan pengalaman. Apabila status ekonominya baik maka tingkat pendidikan akan tinggi, dengan diiringi oleh peningkatan pengetahuan. Budaya berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan karena informasi yang baru akan disaring dan
disesuaikan dengan budaya yang ada dan agama yang dianut, pendidikan yang tinggi akan berpengaruh pada hal-hal baru dan dapat menyusuaikan diri dengan hal yang baru tersebut. Pengalaman berkaitan dengan umur dan pendidikan individu. Pendidikan yang tinggi akan memperluas pengalaman seseorang dan semakin tua umur seseorang maka pengalaman akan bertambah. 2. Sikap suami dalam menghadapi istri menopause. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki sikap negatif dalam menghadapi istri yang mengalami menopause yaitu sebanyak 38 responden (58,5). Suami memiliki sikap negatif dalam menghadapi istri yang mengalami menopause yaitu sebanyak 32 responden (49,3%). Hal ini berdasarkan karakteristik responden paling banyak suami berpendidikan SD yaitu, sebanyak 25 (38,5%) responden. Menurut Wawan dan Dewi (2011), Pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan dalam pembangunan. pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi. Suami perlu memiliki sikap positif terhadap menopause karena dengan sikap positif, suami akan memiliki tindakan yang benar
dalam menghadapi istri menopause. Sikap berhubungan dengan seberapa luasnya pengetahuan individu terhadap suatu objek yang dihadapi. Orang yang tidak mempunyai pengetahuan terhadap suatu objek tidak mempunyai sikap yang positif terhadap suatu objek tersebut. hal ini berarti bahwa aspek kognitif yang diwujudkan melalui pengaruh pemikiran dan keyakinan seseorang memerlukan landasan pengetahuan yang relevan dalam menghadapi suatu objek. B. Analisa Bivariat 1. Hubungan pengetahuan suami tentang menopause dengan sikap suami dalam menghadapi istri yang mengalami menopause di Desa Tempuranduwur Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonososbo. Berdasarkan uji chi square didapat nilai chi square sebesar 10.278 dengan p value 0,006, oleh karena p value = 0, 006 < α (0,05), disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan suami tentang menopause dengan sikap suami dalam menghadapi istri yang mengalami menopause di Desa Tempuranduwur Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo. Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa suami dengan pengetahuan kurang sebagian besar memiliki sikap negatif dalam menghadapi istri yang mengalami menopause
yaitu, sejumlah 25 orang (78,1%). Sedangkan suami dengan pengetahuan baik sebagian besar memiliki sikap positif dalam menghadapi istri yang mengalami menopause sejumlah 11 orang (64,7%). Menurut Notoadmodjo (2012), sikap yang didsari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada sikap yang tidak didasari dengan pengetahuan. Suami perlu memiliki pengetahuan tentang menopause supaya dapat memberikan pendekatan khusus kepada istri yang mengalami menopause. Pendekatan ini dilakukan untuk meyakinkan wanita atas apa yang sedang dialaminya. Diharapkan wanita yang menghadapi menopause dapat memahami dan menerima bahwa kondisinya berubah, dengan suami memiliki pengetahuan tentang menopause, maka suami akan mengetahui bahwa perubahan-perubahan yang terjadi merupakan perjalanan alami dari menopause yang setiap wanita akan mengalaminya (Smart, 2010). Kurangnya pengetahuan suami tentang menopause akan cenderung membentuk sikap negatif terhadap istri yang mengalami menopause, oleh karena itu diperlukan upaya untuk mengurangi atau mengatasi masalah tersebut, sehingga suami perlu mencari informasi tentang menopause dari berbagai sumber sehingga
suami akan lebih siap dan tenang dalam menghadapi istri yang mengalami menopause. Suami yang memandang menopause dari sisi positif maka akan memberikan pengaruh positif kepada istri, dan suami yang memandang menopause dari sisi negatif maka akan memberikan pengaruh yang negatif pula kepada istri yang nantinya akan mempengaruhi tindakannya. KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN 1. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pengetahuan suami tentang menopause dalam kategori kurang, yaitu sebanyak 32 orang 49,3%. 2. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa suami memiliki sikap negatif dalam menghadapi istri yang mengalami menopause, yaitu sebanyak 38 orang 58,5%. 3. Ada hubungan pengetahuan suami tentang menopause dengan sikap suami dalam menghadapi istri yang mengalami menopause di Desa Tempuranduwur Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo. Hal ini ditunjukkan dengan p value sebesar 0.006 < α (0,05). B. SARAN 1. Bagi Suami Bagi suami diharapkan suami dapat mencari informasi tentang menopause atau berkonsultasi mengenai masalah yang berhubungan
dengan menopause di tenaga kesehatan. 2. Bagi Puskesmas Bagi puskesmas diharapkan dapat memberikan informasi tentang menopause melaui penyuluhan atau konseling tentang menopauase kepada suami di Desa Tempurduwur. 3. Bagi insitusi pendidikan Bagi insitusi pendidikan diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa mengenai informasi tentang menopause. 4. Bagi peneliti Bagi peniliti selanjutnya diharapkan dapat mengkaji lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi suami tidak bisa menerima istri yang mengalami menopause. misalnya, faktor pendidikan, sosial ekonomi, budaya, umur, dan lain sebagainya. DAFTAR PUSTAKA Aqila Smart. 2010. Bahagia Diusia Menopause. Yogyakarta: A plus books. Mulyani Siti N . 2013. Menopause Akhir Siklus Menstruasi Pada Wanita Diusia Pertengahan. Yogyakarta : Nuha Medika Notoadmodjo, Sekodjo, 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Proverowati, Atikah.2010. Menopause dan Sindrom
Premenopause. Yogyakarta: Nuha Medika saat menopause Wawan, A dan Dewi, M. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika. Liniawati.
2008. Menyambut menopause tanpa cemas. Suara pembaharuan daily. http ://suara perempuan.com /new/2008/08/17/psikologi/p sio2.htm.
HALAMAN PENGESAHAN
Artikel Karya Tulis Ilmiyah dengan judul Hubungan Pengetahuan Suami tentang Menopause Dengan Sikap Suami dalam menghadapi Istri yang Mengalami Menopause di Desa Tempuranduwur Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo yang di susun oleh : Nama
: Sangadah
NIM
: 040112a046
Program Studi
: DIII Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran
Telah disetujui oleh pembimbing Karya Tulis Ilmiah Program Studi DIII Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran.
Ungaran, Juni 2015
Pembimbing I
Heni Hirawati Pranoto, S.SiT., M.Kes