HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PEMBERIAN STIMULASI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-2 TAHUN
JURNAL SKRIPSI
OLEH : ISMIATUL ROHMAH NIM. 2010080055 P
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS GRESIK 2012
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PEMBERIAN STIMULASI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-2 TAHUN
ISMIATUL ROHMAH NIM. 2010080055 P Abstract
The educative toys really give optimal game function of formative child. A lot of it player at marketing will regard option of parent in give player without regard requirement and utility for child. So will impacted bad will children motoric development, thus needs to mark sense effort to increase able parent behaviour in determine player type. This research intent to know correlation knowledge and attitude mother about given to stimulation the educative toys with children motoric development (1-2 years old) at Silvan Morowudi Cerme’s district Gresik's Regency. This research utilizes design Cross sectional to know correlation among variable independent and dependent, respondent population is mother mother that have age child 1-2 years at Silvan Morowudi Cerme's district Gresik's Regency that corresponds to inclusion criteria as much 50 acquired respondent by purposive sample, variable that was analyzed is genostic and mother attitude as variable as motorik's independent and developing child as variable as dependent. Data collecting utilizes kuesioner to respondent, result of that data collecting is succeeding dianalyzed with Chi Square's quiz result accounts (α) = 0,05. From analyzed Chi Square's quiz gotten by signifikan's result mother science with result accounts (α) 0,020, mother attitude with result accounts (α) 0,013 . Can be concluded that marks sense strong correlation among knowledge attitude mother about given to stimulation educative toys with children motoric development age child (1-2 years old) Base data upon that science and attitude constitutes domain momentous deep give educative player that is propped with many experience to mother child. Key Word: Knowledge, Attitude, Motorik's Developing Child, educative toys
PENDAHULUAN
perkembangan anak dimana melalui alat
Alat permainan edukatif merupakan alat
permainan ini anak akan selalu dapat
permainan
memberikan
mengembangkan kemampuan motorik
fungsi permainan secara optimal dan
halus dan kasar. Apabila dibandingkan
yang
dapat
dengan
negara-negara
barat,
maka
ini kurang pengetahuan dan mereka
perkembangan motorik pada anak di
menganggap
Indonesia tergolong sangat rendah. Di
permainan itu hanya bertujuan untuk
Amerika, anak mulai berjalan pada umur
menyenangkan
11-12 bulan, dan anak-anak di Eropa
berpikir
antara
di
stimulasi perkembangan anaknya. Para
Indonesia pada sampel yang diteliti
ibu juga kurang bersikap peduli dan
adalah 14 bulan. Informasi yang cukup
kurang
untuk menerangkan perbedaan tersebut
permainan anaknya. Bahkan ibu-ibu
belum ada dan lingkungan ikut berperan.
tersebut
Penjabaran
kesempatan
12-13
bulan.
Sedangkan
tersebut
di
atas,
bahwa
segala
anaknya
permainan
juga
saja
bisa
mendukung
tanpa menjadi
terhadap
kurang
pada
macam
alat
memberi
anaknya
untuk
menghasilkan suatu kesimpulan bahwa
melakukan sesuatu yang baru yang biasa
pemberian
untuk
dilakukan anak sesuai dengan tahap
mengembangkan kemampuan motorik
perkembangannya. Namun sampai saat
merupakan hal yang urgen atau penting
ini hubungan pengetahuan dan sikap ibu
(Thompson, June. 2008). Berdasarkan
tentang
hasil wawancara dengan ibu-ibu yang
belum dapat di jelaskan.
stimulasi
pemberiaan
stimulasi
APE
mempunyai anak usia 1-2 tahun di
Sedangkan berdasarkan survey
kelurahan Morowudi Kecamatan Cerme
awal yang dilakukan oleh peneliti pada
Gresik bahwa ada beberapa ibu belum
bulan juni 2011 terdapat 10 anak yang
bisa membedakan alat permainan yang
berusia 1-2 tahun didapat 7 anak (70%)
edukatif dengan yang tidak edukatif.
perkembangan motorik kurang baik dan
Peneliti juga mendapati 80% ibu di desa
3 anak (30%) perkembangan motorik
anak
baik.
Sedangkan
pengetahuan
ibu
diukur
dari
tentang pemberian
kasar
dan
halus,
meningkatkan
hal
ini
untuk
keterampilan
anak.
stimulasi alat permainan edukatif (APE)
Dengan peningkatan pengetahuan dari
diperoleh 8 ibu (80%) mempunyai
ibu diharapkan dalam memberikan alat
pengetahuan kurang dan 2 ibu (20%)
permainan
mempunyai pengetahuan baik. Padahal
meningkatkan perkembangan motorik
perkembangan motorik
anak.
anak sangat
akan
menunjang
dalam
tergantung dari stimulasi yang diberikan
Berdasarkan latar belakang diatas
ibu sebagai orang yang terdekat dengan
peneliti sangat tertarik untuk meneliti
anak.
hubungan pengetahuan dan sikap ibu
Dan
karena
itu
ibu
perlu
mempunyai pengetahuan yang cukup
tentang
pemberian
dan keterampilan dalam memberikan
permainan
rangsangan pada balitanya, sehingga
perkembangan motorik anak usia 1-2
perkembangan motorik anak akan lebih
tahun dengan harapan hasil penelitian ini
optimal (Soetjiningsih, 2002).
dapat dipakai sebagai salah satu dasar
edukatif
stimulasi (APE)
alat
dengan
Alat permainan edukatif sangat
dalam meningkatkan pengetahuan dan
memberikan fungsi permainan secara
sikap ibu sehingga tumbuh kembang
optimal
anak dapat dipantau.
dari
perkembangan
anak,
dimana melalui alat permainan ini akan selalu
mengembangkan
kemampuan
METODE DAN ANALISA
fisik, bahasa, kemampuan kognitif dan
Penelitian
adaptasi
Cross-Sectional, yaitu penelitian yang
sosialnya,
khususnya
meningkatkan perkembangan motorik
ini
menekankan
merupakan
waktu
penelitian
pengukuran
/
observasi data variabel independen dan
sikap ibu tentang pemberian stimulasi
dependen hanya satu
pemberian alat permainan edukatif.
variabel
independen
kali, dimana dan
dependen
Instrumen
adalah
alat
atau
dinilai secara simultan pada satu saat
fasilitas yang digunakan oleh penelitian
(Nursalam, 2003).
dalam
mengumpulkan
data
agar
Variabel bebas adalah variabel
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya
yang menentukan variabel lain, variabel
lebih baik, dalam arti lebih cepat,
independent biasanya di manipulasi,
lengkap dan sistematis sehingga lebih
diamati dan diukur untuk diketahui
mudah
hubunganya atau pengaruhnya pada
Instrumen dalam penelitian ini yang
variabel lain (Nursalam, 2008).
akan
Variabel
bebas
(independen)
dalam
penelitian ini adalah: Pengetahuan dan
diolah
(Arikunto,
dilaksanakan
adalah
Hasil Penelitian
lembar
observasi. Observasi yang digunakan peneliti
ini
untuk
perkembangan motorik anak.
HASIL DAN PEMBAHASAN
2002).
mengetahui
Pengetahuan
18%
23%
Baik Cukup Kurang
59%
Keterangan : Distribusi frekuensi pengetahuan responden di Desa Morowudi, Cerme Gresik,Tahun 2011 Sikap 5%
Adaptif Mal Adaptif 95%
Keterangan : Distribusi frekuensi sikap responden di Desa Morowudi, Cerme Gresik, Tahun 2011
Perkembangan anak
11% 50% 39%
Sesuai Meragukan Penyimpangan
Keterangan : Distribusi frekuensi perkembangan motorik anak usia 1-2 tahun di Desa Morowudi, Cerme Gresik, Tahun 2011 Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian stimulasi alat permainan edukatif (APE) dengan perkembangan motorik anak usia 1-2 tahun digunakan uji korelasi Rank Spearman dengan bantuan program SPSS for Windows. Hasil output SPSS for Windows tentang hubungan ini tampak pada gambar di bawah ini. Correlati ons
Spearman's rho
Pengetahuan
Perkembangan Anak
Correlation Coef f icient Sig. (2-tailed) N Correlation Coef f icient Sig. (2-tailed) N
Pengetahuan 1,000 , 44 ,349* ,020 44
Perkemba ngan Anak ,349* ,020 44 1,000 , 44
*. Correlation is signif icant at the .05 lev el (2-t ailed).
Untuk mengetahui hubungan sikap ibu tentang pemberian stimulasi alat permainan edukatif (APE) dengan perkembangan motorik anak usia 1-2 tahun digunakan uji korelasi Rank Spearman dengan bantuan program SPSS for Windows. Hasil output SPSS for Windows tentang hubungan ini tampak pada gambar di bawah ini.
Correlati ons
Spearman's rho
Sikap
Perkembangan Anak
Perkemba ngan Anak ,371* ,013 44 1,000 , 44
Sikap 1,000 , 44 ,371* ,013 44
Correlation Coef f icient Sig. (2-tailed) N Correlation Coef f icient Sig. (2-tailed) N
*. Correlation is signif icant at the .05 lev el (2-tailed).
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan
ibu tentang pemberian stimulasi alat
hasil uji hubungan sikap ibu tentang
permainan
pemberian stimulasi
perkembangan motorik anak usia 1-2
alat permainan
edukatif
edukatif (APE) dengan perkembangan
tahun diterima.
motorik
PEMBAHASAN
anak
usia
1-2
tahun.
Berdasarkan gambar tersebut diperoleh
Dari
koefisien korelasi hasil hitung (hitung)
memperlihatkan
sebesar 0,371. Selanjutnya dibandingkan
hubungan
dengan
tentang
r
(sebagaimana
tabel tabel
product
moment
terlampir)
pada
jumlah responden 44, df = 42 sebesar
hasil
(APE)
dengan
penilitian hasil
datas
uji
adanya
tingkat
pengetahuan
ibu
pemberian
stimulasi
alat
permainan
edukatif
(APE)
dengan
dengan Perkembangan Motorik Anak.
0,297, diperoleh hitung > tabel = 0,371 >
Pengetahuan memang memegang
0,297. Selain itu signifikan (αhitung) yang
peran
penting
dalam
menentukan
diperoleh 0,013 < 0,05, berarti terdapat
Perkembangan
hubungan yang signifikan antara kedua
Sebagaimana
variabel. Dengan demikian hipotesis
perkambangan anak tidak terlepas dari
yang menyatakan ada hubungan sikap
pendampingan orang lain apalagi jika
Motorik
Anak.
diketahui
bahwa
ibu yang mendampinginya. Ilmu tentang
pemberian stimulasi
alat permainan
edukatif (APE) memerlukan pendalaman
bentuk maupun penggunaan; membuat anak terlibat secara aktif.
yang baik. Dalam hal ini pemberian
Selain harus mengetahui dan
stimulasi alat permainan edukatif (APE)
mendalami ciri-ciri di atas seorang ibu
merupakan hal yang relatif baru, jika
yang
para ibu tidak mempunyai pengetahuan
mengetahui pula tujuan alat permainan
yang
pemberian
edukatif (APE). Disebutkan lebih lanjut
stimulasi alat permainan edukatif (APE)
oleh Soetjiningsih bahwa tujuan alat
tidak akan berjalan dengan baik. Apalagi
permainan untuk anak usia 1-2 tahun
alat
(APE)
adalah mencari sumber suara/mengikuti
mempunyai ciri dan syarat tertentu.
sumber suara; memperkenalkan sumber
Disebutkan oleh Soetjiningsih (1996)
suara;
bahwa ciri-ciri alat permainan edukatif
melatih
anak
melakukan
gerakan
(APE) adalah, dapat digunakan dalam
menarik
dan
mendorong;
melatih
berbagai cara, artinya dapat dimainkan
imajinasi anak; melatih anak melakukan
dengan
kegiatan sehari-hari semuanya dalam
baik
dipastikan
permainan
edukatif
bermacam-macam
tujuan,
manfaat dan menjadi bermacam-macam
mendampingi
melatih
anaknya
motorik
harus
kasar/halus;
bentuk kegiatan yang menarik.
bentuk; ditujukan terutama pada anak-
Belum lagi pengetahuan tentang
anak dan berfungsi mengembangkan
syarat-syarat yang perlu diketahui oleh
berbagai
perkembangan
para ibu yang mendampingi anaknya.
motorik anak; segi
Paling tidak syarat yang harus dipenuhi
keamanan sangat diperhatikan, baik dari
sebagai alat permainan edukatif (APE)
aspek
kecerdasan serta
adalah aman dan kesesuaian ukuran dan
beratnya. Aman yang dimaksud di sini
menarik baik warna maupun bentuknya;
menurut Soetjiningsih (1995) adalah alat
APE harus tidak mudah rusak.
permainan di bawah usia 2 tahun tidak
Dengan banyaknya aspek yang
boleh terlalu kecil; catnya tidak boleh
harus diketahui dan dipahami tentang
mengandung racun; tidak ada bagian
alat permainan edukatif (APE) maka
yang tajam; tidak ada bagian yang
faktor pengetahuan sangat penting.
mudah pecah; ukuran dan berat; ukuran
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
yang terlalu besar akan sukar dijangkau 1. Sebagian besar pengetahuan ibu anak, sebaliknya kalau terlalu kecil akan tentang pemberian stimulasi alat berbahaya karena dapat mudah tertelan permainan edukatif (APE) di Desa oleh anak. Kesesuaian ukuran dan Morowudi Cerme Gresik adalah beratnya meliputi, desainnya harus jelas, cukup. APE harus mempunyai ukuran, susunan, 2. Hampir seluruhnya sikap ibu tentang dan warna tertentu serta jelas maksud pemberian stimulasi alat permainan dan tujuan, APE harus mempunyai edukatif (APE) di Desa Morowudi fungsi untuk mengembangkan berbagai Cerme Gresik adalah adaptif. aspek
perkembangan
anak
seperti 3. Setengah dari anak-anak usia 1-2
motorik,
bahasa,
kecerdasan
dan tahun di Desa Morowudi Cerme
sosialisasi; APE harus dapat dimainkan Gresik adalah cukup perkembangan dengan berbagai variasi tetapi jangan motoriknya sesuai. terlalu sulit sehingga membuat anak 4. Terdapat
hubungan
signifikan
frustasi; Walaupun sederhana harus tetap pengetahuan dan sikap ibu tentang pemberian stimulasi alat permainan
edukatif
(APE)
dengan
perkembangan motorik anak di Desa
Alimul Hidayat. (2008). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta: Salemba Medika
Morowudi Cerme Gresik.
Arikunto,
Saran 1. Bagi para ibu jika akan memberikan stimulasi APE pada anak-anaknya hendaknya menambah pengetahuan terlebih dahulu demi perkembangan motoriknya. 2. Para
penyedia
alat
permainan
S. (1998). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Bina Aksara.
Depkes RI. (2007). Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak. Jakarta Effendi, Nasrul. (1998). Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: ECG Erni. (2007). Pengetahuan Orang Tua Tentang Permainan Edukatif di Desa Lamongan Paciran. Mojokerto: STIKES PPNI
edukatif (APE) lebih memperhatikan Hawari. keamanan, ukuran dan beratnya agar lebih
meyakinkan
(2001). Manajemen Stress, Cemas dan Depresi. Jakarta : Gaya Baru.
dalam Http://seputarbalita.com/2011/10
perkembangan motorik anak. 3. Di
lembaga
pendidikan
mengembangkan
alat
edukatif dan sekaligus
dapat
Hurlock, EB. (1997). Perkembangan Anak. Jilid 1. Surabaya: Erlangga
permainan memberi
___________ (2000). Perkembangan Anak. Jilid 5. Surabaya: Erlangga
informasi dan pengetahuan kepada para ibu atau wali murid. DAFTAR PUSTAKA Alimul, Aziz (2003), Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba Medika.
Kissanti, Annisa. (2008). Buku Pintar Kesehatan dan Tumbuh Kembang. Yogyakarta: Araska Printika Lerin, Christine. (2009). 105 Permainan Untuk Meningkatkan kecerdasan dan Kreativitas Buah Hati. Jakarta: Trans Media Pustaka
Nursalam.
(2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian. Jakarta: Salemba.
Soetjiningsih. (1995). Tumbuh Kembang Anak. Surabaya: ECG Soetjiningsih. (1998). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC Sugiono.
Nursalam.
(2003). Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktek Keperawatan Profesional, Jakart: . Salemba Medika
Nursalam. (2005). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (untuk Perawat dan Bidan). Jakarta. Salemba Medika. Nurslam
dan Siti Pariani. (2001). Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta: Sagung Seto
Nursalam.
(2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Notoatmodjo, S. (2003). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta PSIK
Renati,
Universitas Gresik. (2007). Pedoman Penyusunan Proposal dan Skripsi. Tidak dipublikasikan. (Ed.). (2006). 10 Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS 14. Yogyakarta: Andi Semarang
(2004). Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta
Sugiono. (2002). Metode Penelitian Bisnis. Cetakan ketiga. Bandung : CV ALFABETA Zaviera, Ferdinand. (2008). Mengenal dan Memahami Tumbuh Kembang Anak. Yogyakarta: Katahati
