HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PEMILIHAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA ANAK USIA DI KOTA PADANG
Erwani. Renidayati (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap ibu dengan pemilihan alat permainan edukatif pada anak usia todler di RT 02/RW 06 Kelurahan Koto Baru Kecamatan Lubuk Begalung tahun 2014.Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan desain cross sectional study. Penelitian dilaksanakan di RT 02/RW 06 Kelurahan Koto Baru Kecamatan Lubuk Begalung tahun 2014 pada tanggal 2 Februari - 2 Agustus. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak usia 1-3 tahun sebanyak 42 orang. Hasil penelitian ditemukan lebih dari separuh (59,9%) ibu memiliki tingkat pengetahuan rendah, lebih dari separuh (66,7%) ibu memiliki sikap negatif tentang pemilihan alat permainan edukatif, lebih dari separuh (64,7%) pemilihan alat permainan edukatif adalah kurang baik. Analisis bivariat terdapat hubungan tingkat pengetahuan ibu dan sikap dengan pemilihan alat permainan edukatif pada anak usia toddler di RT 02/RW 06 Kelurahan Koto Baru Kecamatan Lubuk Begalung tahun 2014 . Direkomendasikan bagi ibu agar meningkatkan pengetahuannya mengenai alat permainan edukatif agar tidak salah memberikan alat permainan pada balitaya, dengan cara mencari informasi tentang jenis permainan. Kata Kunci; Pemilihan alat permainan edukatif, pengetahuan, sikap bermain dengan menggunakan alat bantu
PENDAHULUAN Di Indonesia ditemukan sebesar 66,67%
anak
kemampuan
masih motorik
70% lebih efektif dibandingkan dengan
belum
tuntas
tidak menggunakan
kasar
dalam
perkembangan otak anak di 3 tahun
melempar dan menangkap bola (jenis
alat bantu untuk
pertama usianya (Anwar, 2003).
menyebabkan
Alat permainan merupakan salah
diantaranya metode pembelajaran dan
satu alat untuk menstimulasi pertumbuhan
alat pembelajaran yang digunakan kurang
dan perkembangan anak. Anak yang
menarik
banyak mendapat stimulasi akan lebih
kecil).
Faktor
bagi
Pemberdayaan
yang
anak
(Kementrian
Perempuan
dan
kurang atau bahkan tidak mendapatkan
Perlindungan Anak, 2011). Penggunaan
alat
cepat berkembang daripada anak yang
bantu
dalam
stimulasi. Alat permainan edukatif (APE)
kegiatan bermain pada usia 1-3 tahun
yaitu
dapat
mengoptimalkan
mengembangkan
motorik,
alat
permainan
yang
perkembangan
dapat anak.
kecerdasan, bahasa, dan adaptasi sosial
Alat ini mengandung nilai pendidikan,
pada anak (Suherman, 2010). Berbagai
dimainkan sesuai dengan usia dan tingkat
data dan penelitian menyatakan bahwa
perkembangan anak (Tanuwidjaya, 2002).
Masih ada orangtua yang over
antara tingkat pengetahuan dan sikap
protective melarang anak-anak bermain
dengan pemilihan alat permainan untuk
karena khawatir anaknya hanya akan
stimulasi tumbuh kembang pada anak
membuang waktu percuma. Orang tua
Usia 1-3 Tahun.
juga
tidak
jarang
kurang
Jika
memahami
pemlilihan
bahwa anak-anak memiliki kemampuan
yang
menjadikan
mengganggu
apa
saja
sebagai
arena
diberikan
tumbuh
tepat,
dapat
kembang
anak
antara
anak-anak bermain lompat-lompatan di
emosi,
tempat tidur atau kursi, sementara orang
intelektualitasnya. Sebagai contoh, alat
tua
permainan video games hanya akan
memarahi
karena
khawatir
gangguan
permainan
bermain. Karena itu, jangan heran bila
akan
lain
tidak
alat
sosial,
perkembangan
motorik
bahkan
benda-benda itu rusak atau kotor (Hidayat,
menumbuhkan
2006).
kurang kreatif karena terlalu sibuk dan
sikap
individualis
dan
Menurut Sujono Riyadi (2009), ada
asyik dengan dirinya sendiri tanpa ada
banyak faktor yang mempengaruhi pola
waktu untuk bersosialisasi dengan orang
bermain
lain (Prakoso, 2009).
pada
anak,
yaitu
tahap
perkembangan anak, status kesehatan
Dalam
memilih
alat
permainan
anak, jenis kelamin anak, lingkungan dan
tidak
alat permainan yang cocok untuk anak.
pengetahuan yang dimiliki oleh orang tua,
Semua itu di sesuaikan dengan tahap
terutama ibu, yang menjadi orang terdekat
perkembangan
anak
dan pendidik pertama di dalam lingkungan
menjadi senang untuk melakukan aktivitas
keluarga. Hal ini menjadi penting karena
bermain.
stimulus
idealnya, jika pengetahuan terhadap alat
dalam berbagai aspek perkembangan,
permainan baik maka dalam memilih tidak
maka diperlukan alat permainan yang
akan sembarangan melainkan akan lebih
bervariasi.
monoton
selektif, baik dilihat dari segi keamanan
membuat anak merasa bosan dan jenuh,
benda/alat bermain, bentuk yang dapat
misalnya bermain pasir atau krayon perlu
merangsang perkembangan, warna, dan
di
seperti
manfaatnya. Begitu juga sebaliknya jika
bermain tali, naik sepeda, dan lain-lain
pengetahuan terhadap alat permainan
(Nursalam, 2006).
kurang maka dalam pemilihannya pun
selingi
anak
Untuk
memberikan
Permainan
oleh
Penelitian
sehingga
yang
aktivitas
yang
otot
dilakukan
oleh
terlepas
tidak
dipengaruhi
terlalu
selektif
oleh
sehingga
Sendyandestal (2012) tentang hubungan
pertumbuhan dan perkembangan anak
pengetahuan dan sikap ibu terhadap
menjadi tidak optimal (Hidayat, 2007).
pemilihan alat permainan untuk stimulasi
Fenomena lain yang ditemukan
tumbuh kembang pada anak usia 1-3
kurangnya pengetahuan dan sikap orang
tahun
tua,
di
PAUD
Basoka
Sukarame
Palembang ditemukan terdapat hubungan
terutama
tentang
ibu,
pentingnya
yang
mendukung
pemilihan
alat
permainan yang sesuai dengan usia dan
Penelitian ini bertujuan untuk melihat ada
perkembangan anak terutama pada usia
hubungan tingkat pengetahuan dan sikap
1-3 tahun. Sangat besar pengaruh alat
ibu dengan pemilihan alat permainan
permainan
edukatif pada anak usia todler di RT
edukatif
terhadap
perkembangan kecerdasan motorik dan
02/RW
kognitif
Kecamatan
anak,
maka
pemilihan
alat
06
Kelurahan
Koto
Lubuk
Baru
Begalung
permainan edukatif sangat diperlukan.
METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian analitik
pada RT 02/RW 06. Pengolahan data
dengan
cross
dilakukan dengan tahapan sebagai berikut
telah
:Pemeriksaan data (Editing) ,Pengkodean
sectional
menggunakan
desain
study.Penelitian
dilaksanakan di RT 02/RW 06 Kelurahan
data (Coding), Tabulasi
Koto Baru Kecamatan Lubuk Begalung
(Entry Data) dan (Cleaning)
pada tanggal 2 Februari - 2 Agustus
Analisis data secara
tahun 2014. Sampel dalam penelitian ini
untuk
adalah ibu yang mempunyai anak usia
independen
toddler sebanyak 42 orang yang tersebar
menggunakan teknik SPSS.
melihat dan
(Tabulating) ,
univariat
hubungan dependen
bivariat variable dengan
HASIL PENELITIAN Analisis Univariat Tabel 1: Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pemilihan Alat Permainan Edukatif Pada Anak Usia Toddler di RT 02/RW 06 Kelurahan Koto Baru Kecamatan Lubuk Begalung Tingkat Pengetahuan Ibu
f
%
Rendah
25
59,5
Sedang
7
16,7
Tinggi
10
23,8
Total
42
100
Berdasarkan tabel 1 didapatkan lebih dari
pengetahuan rendah tentang pemilihan
separuh (59,5%)
alat permainan edukatif
ibu memiliki tingkat
Tabel 2: Distribusi Frekuensi Sikap Ibu Tentang Pemilihan Alat Permainan Edukatif Pada Anak Usia Toddler di RT 02/RW 06 Kelurahan Koto Baru Kecamatan Lubuk Begalung Sikap Ibu f % Negatif
28
66,7
Positif
14
33,3
Total
42
100
Berdasarkan tabel 2 didapatkan lebih dari separuh (66,7%)
ibu memiliki sikap negatif
tentang pemilihan alat permainan edukatif Tabel 3: Distribusi Frekuensi Pemilihan Alat Permainan Edukatif Pada Anak Usia Toddler di RT 02/RW 06 Kelurahan Koto Baru Kecamatan Lubuk Begalung Alat Permainan Edukatif f % Kurang Baik
27
64,3
Baik
15
35,7
Total
42
100
Berdasarkan tabel 3 didapatkan lebih dari separuh (64,3%)
pemilihan alat permainan
edukatif adalah kurang baik .
Analisis Bivariat Tabel .4: Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Dengan Pemilihan Alat Permainan Edukatif Pada Anak Usia Toddler di RT 02/RW 06 Kelurahan Koto Baru Kecamatan Lubuk Begalung Tingkat Pengetahuan Ibu Pemilihan Alat Permainan Edukatif Total Kurang Baik Baik f
%
f
%
f
%
Rendah Sedang Tinggi
20 3 4
80,0 42,9 40,0
5 4 6
20,0 57,1 60,0
25 7 10
100 100 100
Total
27
64,3
15
37,5
42
100 p=0,036
25
hasil uji statisik didapatkan nilai p value =
responden memiliki tingkat pengetahuan
0,036 (p<0,05), artinya ada hubungan
rendah
Berdasarkan
20
permainan
tabel
4
didapatkan
(80,8%)
pemilihan
alat
tingkat pengetahuan ibu dengan pemilihan
edukatif
kurang
baik
alat permainan edukatif pada anak usia
dibandingkan 5 (20,0%) pemilihan alat permainan edukatif
baik. Berdasarkan
toddler .
Tabel 5: Hubungan Sikap Ibu Dengan Pemilihan Alat Permainan Edukatif Pada Anak Usia Toddler di RT 02/RW 06 Kelurahan Koto Baru Kecamatan Lubuk Begalung Sikap Ibu Pemilihan Alat Permainan Edukatif Total Kurang Baik Baik f
%
f
%
f
%
Negatif Positif
22 5
78,6 35,7
6 9
21,4 64,3
28 14
100 100
Total
27
64,3
15
35,7
42
42 p=0,017
Berdasarkan
tabel
responden
5
didapatkan
memiliki sikap negatif 22
Hasil uji statistic didapatkan nilai
p
value = 0,017 (p<0,05), artinya ada
(78,6%) pemilihan alat permainan edukatif
hubungan sikap
kurang
alat permainan edukatif pada anak usia
baik
dibandingkan
6
(21,4%)
ibu dengan pemilihan
pemilihan alat permainan edukatif baik.
toddler .
PEMBAHASAN
melaksanakan suatu kegiatan. Semakin
Alat Permainan Edukatif
tinggi pendidikan seseorang akan semakin
Berdasarkan (64,3%)
pemilihan
hasil
penelitian
alat
permainan
tinggi pula kemampuan untuk menyerap dan
menerima
informasi
sehingga
edukatif adalah kurang baik di RT 02/RW
pengetahuan dan wawasan lebih luas dan
06
akan
Kelurahan Koto Baru Kecamatan
seseorang
Lubuk Begalung tahun 2014. Penelitian ini hampir sama dengan penelitian
mempengaruhi
yang dilakukan oleh Efendi
yang
pula
dapat
perilaku
dilihat
dari
sikapnya. Dalam hal ini pemilihan alat permainan
merupakan suatu
(2013) ditemukan (65,0%) pemilihan alat
yaitu
permainan edukatif adalah kurang baik
informasi yang lebih banyak tentang alat
pada anak usia toddler (1-3 tahun) di
permainan
Kelurahan Lolong
Padang. kesimpulan
tindakan pemilihan yang tepat untuk anak.
penelitian ini sama dengan penelitian yang
Alat permainan merupakan salah satu alat
dilakukan oleh Efendi.
untuk
Menurut Kurt Lewin yang dikutip
memilih
sehingga
tindakan
untuk
menstimulasi
dapat
diperlukan
melakukan
pertumbuhan
dan
perkembangan anak (Soetjiningsih, 2006).
pendidikan
Ismail (2009) bahwa dalam memilih
formal yang diterima seseorang akan
alat permainan untuk anak dibutuhkan
mempengaruhi
ketelitian dan pengetahuan yang harus
oleh
Notoatmodjo
(2003),
tindakan
dalam
disesuaikan kembang
dengan
sehingga
perkembangan
usia
pertumbuhan
pada
anak
Hasil penelitian ini sesuai dengan
tumbuh dan
menjadi
teori Ronald (2010) yang mengatakan bahwa
ada
hubungan
pengetahuan
dengan m pemilihan alat permainan.
optimal. Asumsi peneliti menurut narasi
Pengetahuan
yang
dimiliki
oleh
ibu
kuesioner ditemukan 88,1% ibu tidak
merupakan hasil ”tahu” dan ini terjadi
mengetahui permainan halang rintang
setelah
pada anak, 69,0% ibu tidak megetahui alat
terhadap informasi yang didapat mengenai
permainan puzzle, 59,5% ibu membiarkan
alat
anak-anak memanjat kursi dan 64,3% ibu
pendengaran,
tidak mengerti permainan bola balon.
Kemudian
Berdasarkan hasil narasi kuesioner terlihat
direspon yang dapat menimbulkan suatu
banyaknya ibu tidak mengerti tentang
ketertarikan
permainan alat edukatif pada anak tanpa
suatu informasi yang diterima. Sehingga
mereka sadari permainan alat edukatif
akan mempengaruhi ibu dalam melakukan
dapat
tindakan
meransang
saraf
motirik
dan
mengadakan
permainan
penginderaan
melalui
penciuman,
informasi
atau
yaitu
penglihatan, dan
rasa.
tersebut
akan
penolakan
dalam
terhadap
memilih
alat
sensorik pada anak. Sebaiknya ibu dalam
permainan untuk anak. Oleh karena itu
memberikan alat permainan sesuaikan
dengan
dengan tahap perkembangan anak karena
diharapkan dapat timbul respon yang
salah dalam memberikan alat permainan
positif sehingga dalam pemilihan alat
akan
permainan anak, ibu dapat melakukannya
berakibat
kurang
baik
dalam
dengan
perkembangan anak.
pengetahuan
tepat
untuk
yang
baik,
menstimulasi
pertumbuhan dan perkembangan anak Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan
Pemilihan
Alat
Permainan
Edukatif
sesuai usia (Notoatmodjo, 2007). Dalam memilih alat permainan tidak terlepas kaitannya dengan pengetahuan
Berdasarkan hasil penelitian 80,8%)
yang dimiliki oleh orang tua, terutama ibu,
pemilihan alat permainan edukatif kurang
yang menjadi orang terdekat dan pendidik
baik dibandingkan 5 (20,0%) pemilihan
pertama di dalam lingkungan keluarga.
alat permainan edukatif baik. Berdasarkan
Hal ini menjadi penting karena idealnya,
hasil uji statisik didapatkan nilai p value =
jika pengetahuan terhadap alat permainan
0,036 (p<0,05), artinya ada hubungan
baik maka dalam memilih, tidak akan
tingkat pengetahuan ibu dengan pemilihan
sembarangan
alat permainan edukatif pada anak usia
selektif, baik dilihat dari segi keamanan
toddler di RT 02/RW 06 Kelurahan Koto
benda/alat bermain, bentuk yang dapat
Baru Kecamatan Lubuk Begalung tahun
merangsang perkembangan, warna, dan
2014.
manfaatnya. Begitu juga sebaliknya jika
melainkan
akan
lebih
pengetahuan terhadap alat permainan
kurang maka dalam pemilihannya pun
memilih alat permainan yang tepat bagi
tidak
anak.
terlalu
selektif
sehingga
pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi tidak optimal. Hasil diatas sejalan
Hubungan Sikap Ibu Dengan Pemilihan
dengan yang dikemukakan Notoatmodjo
Alat Permainan Edukatif
(2010) menyatakan bahwa pengetahuan
Berdasarkan
atau kognitif merupakan penting
untuk
seseorang. sekali karena melalui
domain yang
terbentuknya
Pengetahuan
hubungannya
sangat
dengan
segala sesuatu proses
tindakan erat
perilaku,
yang
didapat
penginderaan
dapat
diapresiasikan kedalam tindakan.
separuh
pengetahuan
responden rendah,
penelitian
(78,6%) pemilihan alat permainan edukatif kurang
baik
dibandingkan
6
(21,4%)
pemilihan alat permainan edukatif baik. Hasil uji statistic didapatkan nilai
p
value = 0,017 (p<0,05), artinya ada hubungan sikap
ibu dengan pemilihan
alat permainan edukatif pada anak usia
Asumsi peneliti pada penelitian ini lebih
hasil
memiliki rendahnya
toddler di RT 02/RW 06 Kelurahan Koto Baru Kecamatan Lubuk Begalung tahun 2014.
pengetahuan ibu dipicu oleh sebagian
Hal
ini
juga
sejalan
dengan
besar responden berpendidikan SD dan
penelitian Prasetyaningrum (2009) tentang
SMP, rendahnya pendidikan responden
pemilihan
mempengaruhi dia
mengetahui
mengatakan bahwa ada hubungan sikap
suatu hal, selain itu pemgetahuan ibu
ibu dengan pemilihan alat permainan anak
rendah juga disebabkan oleh rata-rata ibu
dengan p value 0,01. Hasil penelitian ini
adalah bekerja sebagai rumah tangga,
sesuai dengan teori Ronald (2010) yang
dengan begitu ibu banyak menghabiskan
mengatakan bahwa ada hubungan sikap
waktu di rumah dan tidak ada melakukan
ibu dengan pemilihan alat permainan
seminar-seminar
edukatif.
pengetahuan. pengetahuan
dalam
guna
meningkatkan
Adanya
pengetahuan
yang
yang
berisi
informasi tersebut, akan direspon oleh
permainan edukatif terlihat dari sebagian
sikap. Untuk terbentuknya suatu perilaku,
besar
tingkat
sikap dapat dipengaruhi oleh faktor lain
pengetahuan rendah 80,0% kurang baik
seperti lingkungan, pengaruh orang lain
dalam pemilihan alat permainan edukatif
yang dianggap penting, media massa dan
begitupula sebaliknya. Pemilihan
lain
yang
pemilihan
Dari
permainan
alat
ibu
dengan
hubungan
alat
memiliki
alat
sebagainya.
Semakin
banyak
permainan bagi anak merupakan hal yang
pengetahuan yang baik diterima oleh ibu
penting sebagai stimulasi awal untuk
tentang alat permainan anak usia 1-3
tumbuh kembangnya. Dengan adanya
tahun
pengetahuan atau informasi diharapkan
sikap yang positif. Oleh karena itu, dengan
kepada para ibu dapat lebih selektif dalam
didukung
maka
cenderung
faktor-faktor
menimbulkan
lain
yang
mempengaruhi sikap tersebut, diharapkan
dan negatif. Tahap akhir dari proses ini
timbul perilaku/tindakan yang baik pula
akan menimbulkan suatu perilaku yang
dari ibu dalam memilih alat permainan
didasari atas sikap yang terbentuk (Azwar,
yaitu lebih selektif dan tidak sembarangan
2005).
dalam memilih alat permainan, sehingga stimulasi
yang
diberikan
melalui
alat
Asumsi mempengaruhi
peneliti
sikap
juga
dalam
pemilihan
alat
permainan yang tepat dapat menunjang
permainan.
Seseorang
pertumbuhan dan perkembangan anak
pengetahuan yang baik terhadap alat
yang optimal.
permainan
belum
yang
memiliki
tentu
akan
Pada dasarnya sikap tidak bisa
mencerminkan sikap yang baik pula. Oleh
terbentuk sendiri karena banyak faktor
karena itu dalam melakukan pemilihan alat
yang
permainan
mempengaruhi
yang
akan
dibutuhkan
keseimbangan
timbul
antara pengetahuan yang dimiliki dengan
perilaku di dalam diri seseorang tersebut
sikap. Sikap yang dimilki oleh orang tua
terjadi proses yang berurutan yakni dari
sebaiknya diiringi dengan pengetahuan
informasi yang diketahui, kemudian akan
yang baik terhadap alat permainan anak
timbul rasa ketertarikan sehingga mulai
sehingga dalam pemilihannya pun tepat
menyadari
sesuai dengan usia dan pertumbuhan
menentukan
tersebut.
perilaku.
dan
Sebelum
mendalami
Setelah
itu
informasi
informasi
yang
diterima akan ditimbang melalui respon
serta perkembangan anak pun menjadi optimal.
yang berupa sikap terdiri dari aspek positif
pada anak usia toddler di RT 02/RW 06
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian diambil kesimpulan sebagai berikut :Lebih dari separuh (59,9%) ibu memiliki tingkat
Kelurahan Koto Baru Kecamatan Lubuk Begalung tahun Disaran Bagi ibu yang memiliki
pengetahuan rendah tentang pemilihan
pengetahuan
alat permainan edukatif.Lebih dari separuh
pengetahuannya
mengenai
(66,7%) ibu memiliki sikap negatif tentang
permainan
agar
pemilihan alat permainan edukatif. Lebih
memberikan
dari
alat
balitaya,.Pentingnya seorang ibu dalam
permainan edukatif adalah kurang baik.
memilihkan alat permainan pada batita
Terdapat hubungan tingkat pengetahuan
agar meransang kecerdasan anak, karena
ibu dengan pemilihan alat permainan
salah memberikan alat permainan agar
edukatif pada anak usia toddler. Terdapat
berkontribusi
hubungan
perkembangan otak balita.
separuh
(64,3%)
tingkat
pemilihan
pengetahuan
ibu
dengan pemilihan alat permainan edukatif
rendah
edukatif alat
meningkatkan
tidak
permainan
tidak
baik
alat salah pada
pada
DAFTAR PUSTAKA Adelar, D. 2010. Pentingnya Sikap dalam Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Balita. Yogyakarta: Delta Books Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Anwar, M. 2005. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta : Salemba Medika Faktor yang Annurfaida, 2011 mempengaruhi tumbuh kembang anak. Diunduh pada, 3 Februari 2014. http:// www. Ibudan balita.com /diskusi/ pertanyaan/36939 Biro Pusat Statistk, 2011. Sensus Penduduk 2010. Diunduh pada, 3 Februari 2014. http://sp2010.bps.go.id/index.php Departemen Pendidikan Nasional, 1995. Kamus besar bahasa indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Hidayat, A. 2005. Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta : Salemba Medika
_________. 2006. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta: Salemba Medika . 2007. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta: Salemba Medika . 2009. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Surabaya: Salemba Medika. Hockenberry, M. J. & Wilson, D. 2009. Wong’s essentials of pediatic nursing. St. Louis: Mosby Elsevier. IFPPD. (Juni 2012). Globalisasi dan Kualitas Penduduk Indonesia. Diunduh pada, 3 Februari 2014 http://www.ifppd.org/detail/detailnews.php ?id=8 Hurlock EB. Perkembangan motorik. Dalam: Hurlock EB, penyunting. Perkembangan anak. Edisi ke-6. England:McGraw Hill, 1978.h.150-71.