FORMAT PENULISAN JURNAL MKMI 1. Maksimal 15 halaman 2. Kertas A4, Margin 2,5 cm (kiri, kanan, atas, bawah) 3. Judul : a. Judul Bahasa Indonesia dan Judul Bahasa Inggris. b. Font 12, Times New Roman, Bold, Center, Spasi 1. c. Judul Bahasa Indonesia : Semua huruf Kapital d. Judul Bahasa Inggris : Italic. Huruf pertama setiap kata menggunakan huruf Kapital (kecuali kata penghubung) e. Format Judul Artikel berbentuk piramida terbalik. f. Judul artikel tidak mencantumkan tahun penelitian. g. Maksimal kata dalam judul penelitian yaitu 12 kata. Contoh :
HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN LOYALITAS PASIEN DI PUSKESMAS X KABUPATEN Y
Comment [v1]: Bentuk piramida terbalik
Relationship Quality of Health Care with Patients Loyalty in X Health Center Y District 4. Keterangan penulis : a. Penulis pertama, penulis kedua, penulis ketiga b. Asal instansi penulis c. Alamat korespondesi : email penulis , email Pembimbing I, Pembimbing II dan no hp penulis pertama d. Font 12, Times New Roman Bold, Center, Spasi 1 Contoh 1 ( instansi yang sama) Laila Qadrianti Zulkifli1, Ida Leida M. Thaha1, Jumriani Ansar1 Bagian Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (
[email protected],email P I, email P II, 08565656565656)
1
Comment [u2]: Contoh untuk satu orang penulis : Ikes Dwiastuti Bagian Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Unhas
Contoh 2 ( instansi yang berbeda) Muhammad Asdar1, Rismayanti2, Dian Sidik2 1 Puskesmas Minasatene Pangkep 2 Bagian Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (
[email protected],email P I, email P II, 085656455560)
Comment [A3]: Contoh untuk intansi yang berbeda
5. Abstrak : a. Abstrak Indonesia dan Inggris b. Font Times New Roman, 11, spasi 1 c. Judul abstrak indonesia : Bold Kapital d. Judul abstrak inggris : Bold Kapital Italic e. Isi abstrak : pendahuluan (1-2 kalimat), tujuan penelitian (1 kalimat), bahan dan metode (3-5 kalimat), hasil penelitian (3-5 kalimat), kesimpulan (1 kalimat), terdiri dari 1 paragraf f. Jumlah kata 150-200 kata g. Kata kunci : 3-5 kata, Bold (huruf kapital hanya terdapat pada kata kunci pertama) h. Abstrak Indonesia dan Inggris terdapat di halaman yang sama
Contoh : ABSTRAK Tindakan kekerasan merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia. Setiap tahun 1,6 juta orang di dunia meninggal dan cedera fatal akibat tindakan kekerasan. Anak jalanan rentan untuk melakukan kekerasan. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan status pendidikan, riwayat kekerasan keluarga, perilaku menonton televisi, perilaku bermain game online, perilaku mengakses jejaring sosial, perilaku mengakses youtube dan perilaku browsing dengan tindakan kekerasan anak jalanan di Kota Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan rancangan cross sectional study. Populasi adalah seluruh anak jalanan di Kota Makassar berjumlah 990 orang. Sampel penelitian ini adalah anak jalanan usia 10-19 tahun. Penarikan sampel menggunakan proportional random sampling dengan besar sampel 277 orang. Analisis data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan uji chi square dan uji phi. Hasil penelitian diperoleh variabel yang behubungan dengan tindakan kekerasan adalah riwayat kekerasan keluarga (p=0,002; φ=0,191), perilaku menonton televisi (p=0,039; φ=-0,124), perilaku bermain game online (p=0,013; φ=0,149). Sedangkan variabel yang tidak berhubungan dengan tindakan kekerasan adalah variabel status pendidikan (p=0,061), perilaku mengakses jejaring sosial ((p=0,788), perilaku mengakses youtube (p=0,439) dan perilaku browsing (p=0,876). Kesimpulan dari penelitian bahwa ada hubungan riwayat kekerasan keluarga, perilaku menonton televisi dan perilaku bermain game online dengan tindakan kekerasan anak jalanan di Kota Makassar tahun 2013. Kata kunci : Anak jalanan, tindakan kekerasan, akses media ABSTRACT Violence is a public health problem in the world. Every years 1,6 million peoples dead caused of violence. Street children are vulnerable as victims and on violence. To examine the relationship of school status, history of family violence, television viewing behavior, online gaming behavior, social networking access behavior, the viewing youtube behavior and browsing behavior with violent of street children Makassar city. Type of study is an observational cross sectional study. With population 990 of street children in the Makassar city. The sample are street children aged 10-19 years.Used proportional random sampling with sample 277 of street children. Data analysis are univariate and bivariate with chi square and phi test. There is relationship relate to violence is history of family violence (p=0.002; φ=0.191), television viewing behavior (p=0.039; φ=-0.124) and online gaming behavior (p=0.013; φ=0.149). While the variables are not related to violence are school status (p=0.061), accessing social networking behavior (p=0.788), the viewing youtube behavior (p=0.439) and browsing behavior (p=0.876). We conclude there are relationship between history of family violence, television viewing behavior and the behavior of online gaming with the street children violence in the city of Makassar in 2013. Keywords: Street children, violence, media access
6. Pendahuluan a. Berisi latar belakang masalah penelitian yang dibahas dengan metode piramida terbalik mulai dari tingkat global, tingkat nasional, dan lokal. Akhir paragraf kemukakan tujuan penelitian. b. Jumlah halaman 1-1,5 halaman, tulisan Times New Roman, 12, spasi 1,5. Jika ada kata dalam bahasa asing dimiringkan c. Mencantumkan nomor sumber disetiap akhir kalimat setelah tanda titik (.) yang tercantum di Daftar Pustaka, dengan format : 1
Contoh :
PENDAHULUAN Pembunuhan adalah penyebab utama kedua kematian remaja usia 10-24 tahun di Amerika Serikat. Sebagian besar pelaku tindakan kekerasan adalah remaja dan tercatat rata-rata 1.938 kekerasan setiap hari. Menurut UNICEF.1 Anak jalanan rentan menjadi korban maupun pelaku kekerasan. Identifikasi tindakan kekerasan pada 2000 anak jalanan di Brazil ditemukan bahwa anak laki-laki lebih berisiko melakukan kekerasan fisik dibandingkan dengan anak perempuan. Dinas Sosial kota Makassar mengidentifikasi sebanyak 415 anak terlibat kasus pencurian dan penganiayaan pada tahun 2009 sedangkan pada tahun 2011 Direktorat Reskrim Polda Sulselbar mencatat sebanyak 400 kasus remaja yang berhadapan dengan hukum diantaranya tindakan kekerasan, penganiayaan, judi, dan tindakan kriminal. Identifikasi WHO tahun 2012 bahwa paparan kekerasan media merupakan salah satu faktor risiko tindakan kekerasan remaja. 2 Paparan kekerasan melalui media menurut berbagai hasil penelitian berhubungan dengan tindakan kekerasan anak. Penelitian Strasburger et al, tahun 2010 remaja usia 8-18 tahun menghabiskan waktu rata-rata 7 jam per hari untuk mengakses media dan kekuatan hubungan sebab akibat antara paparan kekerasan media dengan tindakan kekerasan hampir sama kuat jika dibandingkan dengan dampak merokok dengan kanker paru. 3 Barlet dan Rodeheffer tahun 2009 menemukan bahwa remaja yang bermain game kekerasan selama 45 menit meningkatkan gairah dan perasaan agresif dibandingkan yang bermain game online tanpa kekerasan.4 Selain paparan media, status sekolah juga berpengaruh, menurut Ray et al tahun 2010 anak yang terpapar oleh media kekerasan memiliki prestasi sekolah yang buruk. Riwayat mendapatkan kekerasan dalam keluarga juga berkontribusi terhadap tindakan kekerasan anak. 5 Kehadiran media televisi dan internet menjadikan informasi sangat mudah diperoleh hingga anak jalanan pun dapat dengan mudah mengakses informasi melalui media massa. Namun yang menjadi masalah saat ini adalah sangat sulit untuk membendung informasi yang dapat merusak moral, mental dan pergaulan remaja seperti paparan kekerasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik dan akses media dengan tindakan kekerasan anak jalanan di Kota Makassar.
7. Bahan dan Metode Berisi jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, sampling, teknik pengumpulan data, analisis data, dan penyajian data. Ditampilkan dalam 1 paragraf.
Contoh : BAHAN DAN METODE Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Makassar pada bulan Januari – Februari tahun 2013. Populasi penelitian adalah seluruh anak jalanan di Kota Makassar berjumlah 990 orang. Sampel penelitian ini adalah anak jalanan usia 10-19 tahun. Penarikan sampel menggunakan accidental sampling dengan besar sampel 277 anak jalanan. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Tindakan kekerasan diukur menggunakan instrumen YBRS (Youth Risk Behavior Survey) tahun 2011 yaitu riwayat responden terlibat perkelahian fisik dalam 2 bulan terakhir. Perilaku mengakses media menggunakan instrumen WHO HBSC (Health Behavior School-Aged Children Survey) tahun 2005 yang disesuaikan. Analisis data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan uji chi square dan uji phi. Penyajian data dalam bentuk tabel dan disertai narasi.
8. Hasil dan Pembahasan a. Karakteristik subjek penelitian, analisis univariat, dan analisis bivariat. b. Berisi pembacaan tabel. c. Berisi alasan yang menjelaskan hasil penelitian dan penelitian lain yang mendukung/tidak sejalan dengan hasil penelitian yang diperoleh. Tidak menggunakan kalimat yang sama dengan yang tercantum di hasil d. Tidak menggunakan subheadings untuk setiap variabel.
Contoh : HASIL Sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki (80,9%), dengan kelompok umur 1012 tahun (56,7%) dengan tingkat pendidikan belum tamat SD (58,8%) dan bekerja sebagai pengamen yaitu berjumlah (47,7%). Adapun sebagian besar responden telah menjadi anak jalanan selama 1 tahun yaitu 103 orang (37,2%). Alasan responden menjadi anak jalanan yaitu sebagian besar untuk mendapatkan uang dengan jumlah 213 orang (76,9%) (Tabel 1). Sebagian besar responden berada di jalanan selama 4 jam yaitu 79 orang (28,5%) Adapun keikutsertaan responden dalam rumah singgah diperoleh bahwa sebagian besar responden tidak terdaftar dalam LSM/Rumah Singgah yaitu
224 orang (80,9%) dan yang terdaftar dalam
LSM/Rumah Singgah sebesar 53 orang (19,1%) (Tabel 1). Adapun LSM dan Rumah Singgah responden terdaftar antara lain KPAJ (Komunitas Pecinta Anak Jalanan), KPJ (Komunitas Pengamen Jalanan), Yayasan Bina Anak Bangsa dan SECI. Terdapat 56,7% anak jalanan melakukan tindakan kekerasan fisik dalam 2 bulan terakhir dan sebesar 43,3% tidak pernah melakukan tindakan kekerasan selama 2 bulan terakhir. Sebagian besar yang melakukan tindakan kekerasan berjenis kelamin laki-laki sejumlah 132 orang (58,9%) sedangkan perempuan yang melakukan tindakan kekerasan ada 25 orang (47,2%). Dengan kata lain berdasarkan persentasenya, anak jalanan laki-laki lima kali lebih besar dari persentase anak jalanan perempuan yang melakukan tindakan kekerasan. Sebagian besar persentase anak jalanan yang melakukan tindakan kekerasan berusia 12 tahun (67,2%). Sebagian besar alasan responden melakukan tindakan kekerasan karena diganggu yaitu sebesar (44,6%) (Tabel 4). Variabel status sekolah responden menunjukkan sebagian besar responden masih bersekolah yaitu 262 orang (94,6%) dan yang tidak bersekolah sebesar 15 orang (5,4%). Deskripsi status sekolah dengan tindakan kekerasan menunjukkan bahwa persentase tindakan kekerasan sebagian besar dilakukan anak yang berstatus sekolah yaitu berjumlah 152 orang (58%) dan responden yang tidak bersekolah dan melakukan tindakan kekerasan berjumlah 5 orang (33.3%). Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa responden yang bersekolah maupun tidak bersekolah memiliki risiko dan peluang yang sama untuk melakukan tindakan kekerasan. Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,061 (p>0,05), dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti tidak ada hubungan antara status sekolah dengan tindakan kekerasan anak jalanan (Tabel 5).
PEMBAHASAN Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa responden yang bersekolah maupun tidak bersekolah memiliki risiko dan peluang yang sama untuk melakukan tindakan kekerasan. Hasil uji statistik diperoleh tidak ada hubungan antara status sekolah dengan tindakan kekerasan anak jalanan. Hal tersebut dipengaruhi juga oleh pergaulan dan keadaan lingkungan teman sebaya serta riwayat keluarga. Jika dikaitkan dengan umur maka sebagian besar responden yang bersekolah berada pada rentang umur 10-16 tahun dimana sedang memasuki fase pubertas dan perkembangan hormon yang menjadikan remaja cenderung untuk mencoba hal baru dan
menantang. Hal ini tidak sejalan dengan sejalan dengan penelitian Ray, et al menyatakan bahwa anak yang terpapar oleh kekerasan memiliki prestasi sekolah yang buruk.6
9. Kesimpulan dan Saran a. Disesuaikan dengan tujuan penelitian
Contoh : KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada hubungan riwayat kekerasan keluarga (p = 0,002), perilaku menonton televisi (p = 0,043) dan perilaku bermain game online (p = 0,013) dengan tindakan kekerasan anak jalanan dan status sekolah (p = 0,061), perilaku mengakses jejaring sosial (p = 0,788), perilaku mengakses youtube (p = 0,439) dan perilaku browsing (p = 0,876) tidak berhubungan dengan tindakan kekerasan anak jalanan. Saran kepada pemerintah agar menyediakan fasilitas bagi anak jalanan dapat berupa menempatkan perpustakaan keliling di titik anak jalanan bekerja sehingga dapat menarik minat anak jalanan dengan mengisi waktu luang untuk membaca. Anak jalanan sebaiknya memanfaatkan fasilitas internet tidak sekedar bermain game online. Anak jalanan dapat memanfaatkan internet untuk mencari informasi yang bermanfaat seperti pelajaran sekolah.
10. Daftar pustaka Daftar pustaka ditulis sesuai aturan penulisan Vancouver. Semua referensi yang digunakan dalam penulisan di daftar pustaka diberi nomor urut sesuai dengan pemunculan dalam artikel, bukan menurut abjad. Hanya mencantumkan kepustakaan yang dipakai dan relevan. Sumber rujukan minimal 80% berupa pustaka terbitan 10 tahun terakhir. Sumber rujukan berupa jurnal dari artikel minimal 60% dari total daftar pustaka. Rujukan yang digunakan adalah sumber primer berupa artikel penelitian dalam jurnal atau laporan penelitian, buku atau artikel yang terkait dari sumber resmi. Artikel yang dimuat dalam jurnal MKMI disarankan untuk digunakan sebagai rujukan.
Contoh cara penulisan rujukan : a. Artikel dalam Jurnal 1. Jurnal satu penulis Leida I.M. Faktor risiko kegagalan konversi pada penderita Tuberkulosis BTA positif baru. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia. 2010; 6(3):136-40. 2. Jurnal dengan lebih dua penulis Elo, A, Ervasti, J, Kuosma, E, Mattila, P. Evaluation of anorganizational stress management program in a municipal publicworks organization. Journal of Occupational Health Psychology. 2008;13(1):10-23. 3. Organisasi sebagai penulis The Cardiac Society of Australia and New Zealand. Clinical exercise stress testing. Safety and performance guidelines. Medical Journal of Australia. 1996;16 (4):282-423. 4. Tanpa nama penulis Management of Acute Diarrhea. Lancet.1983;1(2):623-25. b. Buku atau Monografi Lainnya 1. Penulis Perorangan Notoatmojo S. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2010. 2. Penulis lebih dari 2 orang Seeley, R, VanPutte, C, Regan, J & Russo, A. Seeley’s anatomy & physiology. New York: Mc Graw-Hill; 2011. 3. Editor sebagai penulis Tawali A, Dachlan DM, Hadju V, dan Thaha Ar. Pangan dan gizi : Masalah, program intervensi dan teknologi tepat guna. Makassar: DPP pergizi Pangan dan Pusat Pangan, Gizi dan Kesehatan; 2002. 4. Prosiding konferensi Jalal, F dan Atmojo, SM. Peranan Fortifikasi dalam Penanggulangan Masalah Kekurangan Zat Gizi Mikro. Prosiding Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VI; 17-20 Februari 1998; Serpong. Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia; 1998. 5. Laporan ilmiah atau teknis Badan Pusat Statistik. Laporan Hasil Survei Konsumsi Garam Yodium Rumah Tangga. Jakarta: Badan Pusat Statistik; 2003.
6. Skripsi, tesis atau disertasi Rochimiwati. Dampak pemberian produk makanan kaya protein kedelai terhadap perubahan status gizi penderita TB di BP4 Makassar [Tesis]. Makassar: Universitas Hasanuddin; 2003. 7. Artikel dalam Koran Yahya M. Sulsel lumbung pangan, tapi kekurangan gizi, Fajar, Selasa 14 September 1999. 8. Bab dalam buku, Lewis BA. Structure and properties of carbohydrates. In: Biochemical and physiological aspects of human nutrition. Philadelphia: W. B. Saunders Company; 2000. pp.3-18. 9. Peraturan Pemerintah Atau Undang-Undang UU No 23 Tahun 1997. Tentang pengelolaan lingkungan hidup. Jakarta : Kementrian Lingkungan Hidup. c. Materi Elektronik Rosenthal S, Chen R, Hadler. The safety of acelular pertusis vaccine vs whole cell pertussin vaccine. Arch Pediart Adolesc Med [Online Journal] 1996; 150:457-60 [diakses 10 Nopember1996]. Available at: http://www.amu.assn.org/sci_pubs/journals/arcive/ajdc/vol150/ no5/abstract/httm. Tabel, Gambar dan Grafik Setiap tabel ditulis pada halaman terpisah dan diketik spasi 1. Nomor urut tabel dan gambar sesuai urutan penampilannya dalam teks dengan menggunakan angka arab.
11. Format Tabel Contoh Tabel 1. Hubungan Variabel Independen dengan Tindakan Kekerasan Anak Jalanan di Kota Makassar Tindakan Kekerasan Hasil Uji Total Variabel Independen Ya Tidak Statistik n % n % n % Status Sekolah: Sekolah 5 33,3 10 66,7 15 100 p=0,061 Tidak Sekolah 152 58 110 42 262 100 Riwayat Kekerasan Keluarga Ada 93 66 48 34 141 100 p=0,002 Tidak Ada 64 47,1 72 52,9 136 100 φ=0,191 Lama Menonton Televisi sehari ≥ 2 Jam 136 54,6 113 45,4 249 100 p=0,039 < 2 Jam 21 75,0 7 25,0 28 100 φ =0,124 Perilaku Mengakses Game online Ya 115 61,8 71 38,2 186 100 p=0,013 Tidak 42 46,2 49 53,8 91 100 φ =0,149 Perilaku Mengakses Jejaring Sosial Ya 59 55,7 47 44,3 106 100 p=0,788 Tidak 98 57,3 73 42,7 171 100 Perilaku Mengakses Youtube Ya 54 60 36 40 90 100 p= 0,439 Tidak 103 55,1 84 44,9 187 100 Perilaku Browsing Ya 59 57,3 44 42,7 103 100 p= 0,876 Tidak 98 56,3 76 43,7 174 100 Sumber : Data Primer, 2010
Comment [v4]: Diletakkan pada lampiran