ISSN : 0853-2516
HUBUNGAN KOMUNIKASI TERHADAP PRESTASI KERJA BAWAHAN Oleh : Nungky Viana Feranita Dosen STIA Pembangunan Jember email:
[email protected]
Pendahuliuan Hakikat yang terkandung dalam setiap kehidupan adalah perubahan dan pertumbuhan yang terjadi secara terus menerus tanpa akhir. Dalam suatu masyarakat dimana perubahan masyarakat sedang melanda dengan moderrnniisasi dan globalisasi sebagai proses dan gejala nyata komunikasi makin sukar khususnya karena proses komunikasi bukan saja merupakan proses yang mendatar (penyebaran luas) akan tetapi merupakan suatu proses vertikal juga. Ditinjau dari pihak komunikasi, maka komunikasi sangat menbungungkan karena terlalu banyak rangasangan yang ditujukan kepada orang yang merayu simpati serta dukungannya . Semua ini terjadi dalam situasi, dimana komunikasi sendiri belum mempunyai pegangan (nilai–nilai) baru tentang masyarakat modern serta bagaimna mengatasi masalah–masalahnya . Karena itu maka komunikasi pembangunan berarti meminta keputusan dari para anggota – anggota masyarakat yang sebenarnya belum mempunyai landasan tentang apa yang harus diputskan dan mengubah sikapa dan tindakannya demi perwujudan tujuan perkembangan nasional.
Kata Kunci: Komunikasi, Prestasi Kerja
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol. 13 N0.1
Oktober 2013
43
ISSN : 0853-2516 Setiap
I.1. latar Belakang Masalah Di lain pihak Komunikasi merupakan
penunjang
bangunan,
suatu
komunikasi perubahan
pemkegiatan
yang emnginginkan besar–besaran
bergerak
organisasi
di
bidang
yang industri,
perdagangan maupun pelayanan jasa
selalu
berusaha
untuk
menigkatkan produktifitas kerjanya
dalam
sesefisien dan seefekti mugnkin
mental dan tingkah laku manusia.
untuk memperoleh keuntunngan
komunikasi pengembangan terjadi
yang
melalui proses pendidikan dalam
penigkatan
arti
efektif adalah merupaka salah satu
luas,
berbeda
pendidikan pendidikan
dengan
tradisional, modern
maka
merupakan
optimall
faktor
,.
Pelalksanaan
kokmunikasi
yang
yang
memnentukan
keberhasilan suatu perusahaaan
usaha pendidikan yang berbeda
Megingat
pelaksaaana
antara orang tua dan anakmya :
komunikasi di dalam menunjang
pendidikan modern menginginkan
faktor–faktor
suatu pendidikan dan kehidupan
suksesnya perusahaan, maka perlu
anak didik yang berbeda dengan
adanya pertimbangan yang benar
orang
didalam peningkatan komunikasi
tuanya, mengingat bahwa
yang
yang
pun yang dapat melepaskan dirinya
pimpinana
dan
karyawan,
dari pengaruh-pengaruh kelompok
karyawan
dengan
karyawan
primer dan kelompok referensi
maupun
maka
lingkungan perusahaan. Memper-
usaha
kearah
perubahan
sikap,
harus
pendidikan mental
baik
dan
dalam masyarakt tak ada seorang
setiap
efektif,
lain
diantara
karyawan
dengan
dan
hatikan kaomunikasi yang efektif
memperhitungkan
ke berbagai aktifitas perusahaan
unsur–unsure lainnya.i
adalah indikator
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol. 13 N0.1
merupakan
salah
keberhasilan Oktober 2013
satu suatu 44
ISSN : 0853-2516 perusahaan. Pelaksaaan komuni-
pengumumana,
kasi yagn kurang efektif akan daapt
sebaginya maka orang tersebut
menggangu
aktifitas
telah mengagap bahwa dirinya
perusahaan salah satu kunci sukses
telah melaksanakan komuniksi .
perusahaan adalah dengan jalam
Dalam hubungan dengan kemajuan
melaksaanakan komunikasi yagn
teknologi alat–alat komunikasi, ada
efektif
sebagian
kelancaran
Komunikasi yaitu proses
bahwa
manelepon
oorang
dan
menganggap
perusahaan
yang
telah
penyampaian suatu pesan oleh
menggunakan alat alat komunikasi
seorang kepada orang lain untuk
yang mutakhir / modern maka
memberitahu
perusahaan
atau
untuk
tersebut
tidak
mengubah sikap, pendapat, atau
mengguanakan komunikasi yang
perilaku, baik langsung secara lisan
baik.
, maupun tidak langsung melalui media
Hal ini berkaitan denagn perilaku pemimpin dalam bidang usaha
yang
beroriaentasi pada
orang . Alat–alat mutakhir tidak
1.2 Perumusan Masalah Komunikasi oleh sebagian
dapat mewakili kebijakansanaan–
orang sekedar proses pemberi-
kebijaksanaan
tahuan atau dari satu pihak ke
pemberian motivasi dan penbinaan
pihak lain , yang dapat berupa
hubungan manusiawi, seperti :
rencana–rencana,
perhatian
instruksi,
instruksi–
petunjuk–petunjuk,
suasana
dalam
hal
keharmonisan kerja
samna
dan yagn
saran–saran dan sebagainya. Oleh
menyenangkan . Komunikasi tinbal
karena
balik dalam hal ide–ide yang
itu
maka
apabila
mengirimkan surat, menempelkan
membangun,
pengumuman
kepuasaan
pada
paparn
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol. 13 N0.1
pemnberian esensial
Oktober 2013
terhadalp 45
ISSN : 0853-2516 produktifitas
kerja
karyawan
langsung
Penelitian dimaksud utnuk mengungkapkan sasaran dari hal–
Kominikasi langsung secara
hal yang ingin di capai di dalam
sederhana dalam hal ini sangat di
mengadakan
perlukan sebenarnya kedua jenis
Adapun tujuan dari penelitian ini
komunikasi tersebut mempunyai
adalah:
kelebihan dan kekurangan masing–
1. Ingin mengetahui ada tidaknya
masing. Disini perusahaan dapat
hubungan antara komunikasiu
memilih komunikasi yang baik
dengan
bagi
produktivitas
karyawan di SMK 2 Pancasila
perusahaan. Dalam hal ini penulis
Kecamatan Kaliwates Kabu-
memfokuskan
paten Jember
peningkatan
pada
penerapan
komunikasi yang lebih baik untuk menghindari
terjadinya
mis-
kerja
hubungan komunikasi terhadap
perumusan
masalah sebagai berikut : hubungan
oleh organisasi 3.
antara
1.3.2 Kegunaan penelitian
komunikasi dengan produkti-vitas karyawan
produktivitas
tujuan yang telah di tetapkan
Sehingga
kerja
penelitian.
2. Ingin mengetahui signifikansi
scommunication.
“Adakah
suatu
di
SMK
2
Pancasila Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember“.
Sedangkan
keguanaan
penelitian yaitu : a. Membantu
memberikan
langkah pemecahan yang tepat dan sesuai dengan situasi .
1.3
Tujuan
dan
Keguanaan
Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitia
kondisi
serta
kemampuan
perusahaan b. Dapat dipakai atau digunakan sebagai bahan perttimbangan
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol. 13 N0.1
Oktober 2013
46
ISSN : 0853-2516 dalam
membina komunikasi
dimasa yang akan datang
lebih
dan
lanjut
kebijaksanaan dalam
Majemen merupakan
suatu
c. Memberikan saran mengambil langkah
Sehingga
rangka
pencapaian tujuan perusahaan.
proses
perencanaan,
pengorganiiisasian, pengarahan dan pengendalian
upaya
anggota
oraganisasi dan proses penggunaan semua
sumber
daya
untuk
tercapainya tujuan organisasi yang telah di tetapkan. Dalam usaha pencapaian tujuan secara efisien dan efektif, 1I. Konsep Dasar Teori
perusahaan menggunakan fungsi–
2.1. Manajemen
fungsi manajemen secara umum,
Beberapa pengertian ten-
fungsi fungsi manajemen terdiri
tang menajemen oleh lpara ahli
dari
sebagai berikut :Menurut Manu-
organizing
llang (Th.1996 : Hal.94) Manajemn
actuating
(penggerakan)
controlling
(pengendalian/penga-
:“Suatu
adalah
proses
dengan
proses mana pelaksankam suatu tujuan
diselenggarakan
menurut
(Th.1996
“Manajemen
:
Hal.197)
merupakan
seni
untuk melaksanakan suatu pekerjaan bnkan
(pengorganisasian), dan
Sedangkan
Kusriyanto
menjelaskan bahwa :
Sedangkan Rahardjo
(perencanaan),
wasa), (terry, Th.1994 : Hal.20 )
dan
diawasi“
controlling
selalui
orang–orang
dengan
lain,
menjalakannya
sendidri tugas – tugas tersebut . Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
“Fugnsi – fugnsi manajemen diatas diapliksasikan ke dalam bidang–bidang manajemen operasional perusahaan, seperti menejemen pemasaran, produksi, pembelanjaan dan personalia untuk menmbah peroduktifitas perusahaan. Sampai saat ini tenaga kerjalah yang lazim dijadikan faktok pengukur Vol. 13 N0.1
Oktober 2013
47
ISSN : 0853-2516 produktivitas itu . Hal ini disebabkan, pertama karena besarnya biaya yang di korbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya yang dikorbankan untuk pengadaan produk/jasa. Kedua karena masukan pada sumber daya manusia memegang kendali operasi atau sebagai subyek langsung suatu proses plroduksi ( Th.1991 : Hal.1 )
para ahli, dapat penulis kemukakan ,sebagai berikut : Menurut Handayaningrat yang dimaksud dengan komunikasi adalah :“Proses interaksi
adalah
huibungan
saling
pengertian satu sama lain antara manusia“. Menurut Niti Semito yang imaksud dengan komunikasi adalah :
Menurt Drukcer (Th.1989
“Jalinan pengettian antara pihak
:Hal.22): “Bahwa vitalitas koordi-
yang satu dengan pihak yagn
nasi
lain
apapun
tergantung
pada
sehingga
apa
yang
manuisianya para karyawan harus
dikomumikasikan dapat dime-
diseleksi, dilatih, diarahkan dan
ngerti, dipikirkan dan akhirnya
diberi motivasi yiang cukup.“
dilaksanakan“
Menurut Parkison (1989 : 22) : “Ada beberapa aspek penting dari suatu tim yang efektif : 1) identifikasi dengan tugas, 2) komunikasi yang terbuka, 3) saling percaya, 4) saling mendukung, 5) pemanfatan tim secara efektif yang pada gilirannya memperlancar proses perumusan kebijaksanaan organisasi dan operasionalisasinya (Sondang P. Siagian, Th.1995 : Hal.184 )
Hal.240)
(Th.1986:
Kalau dilihat dari definisi– definisi
diatas,
para
ahli
mengutarakannya dengan istilah yang berbeda sekalipun isisnya tidak
ada
perbedaan
yang
menyolok. Tetapi hal yang paling pokok di dalam komunikasi adalah hubungan saling pengertian satu
2.2. Komunikasi Pengertian tentang komunikasi menurut bebrapa pendapat Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
dengan yang lain antara manusia, sehingga
pandapat
dan
ide
dipersatukan, apabila sudah ada Vol. 13 N0.1
Oktober 2013
48
ISSN : 0853-2516 saling pengertian maka terwujudlah
Pesan
adalah
lambang
kerja sama demi mencapai tujuan
bermakna yakni lambang yang
Komuniksi penting artinya
membawakan
manusia,
perasaan komunikator
bagi
komunikasi
sebab
tanpa
akan
terjadi
tidak
pikiran
atau
2. Komunikan
interaksi dan tidak akan terjadi
Komunikan adalah seserorang
saling
tukar
pengalaman,
pengetahuan
dan
atau
peradapan
dan
manjadi sasaran komunikator
Perkembangan
ketika ia menyampikan pesanya
kebudayaan.
masyarakat dan kemajuan tekno-
sejumlah
orang
yang
3. Media
liogi tidak mungkin terjadi tanpa
Media adalah sarana utnuk
komunikasi antar manusia, baik
menyalurkan pesan–pesan yang
dalam linmgkungan suatu bangsa
disampikan oleh komunikator
maupun antar bangsa.
kepada komunikan . Apapbila
Sedangkan menurut Cutlip dan
komunikannya hanya seorang,
Center komunikasi yang efektif
naka
harus dilaksanakan malalui 4 tahap
berupa surat, telepon, telegram
, yaitu :
dan
a. Fact finding
komunikanya
b. P;lanning
dipakailah papan pengumuman,
c. Comunicating
pengeras suara, dan lain–lain .
d. Evaluaiton ( Th.1987 : hal.38 )
Kalau komunikannya jauh dan
Komunikator adalah sese-
digunaknalah
media
sebagainya
banyak,
maka
jika
banyak
,
digunakanlah
orang atau sekelompok orang yang
surat kabar, majalah, radio,
menyanpaikan
televisi dan sebagainya.
pikirannya
atau
persaanya kepada orang lain
4. Efek
1. Pesan Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol. 13 N0.1
Oktober 2013
49
ISSN : 0853-2516 Efek adalah tanggapan, respon
komunikatkor
(misalnya
atau reaksi dari komunikan
dengan jalan penelitian), maka
ketika ia atau mareka menerima
itu dinaknakan umpan balik
pesan dari komunikator. Jadi
atau arus balik atau feed back.
efek adalah akibat dari proses
Model proses komunikasi yang
komikasi. Apabila tanggapan
paling
komunikasi
Manullang (Th.1987 :
disampikan
olehnya kepada komunikator,
sederhana
menurut
M.
hal.208)
adalah :
atau merupakan hasil kegiatan
PENGIRIM
PESAN
PENERIMA
INFKORMAS
PENGERTIKAN
UMPAN BALIK
Gambar 1. Proses komunikasi Proses ini dimulai dengan pengiriman yang sederhana yang seharusnya
termasuk di dalam proses yang bersangkutan
sanggup
Model
komuniksai
yang
mengalimatkan pesan yang hendak
lebih terperinsi, dengan unsur–
desampaikan
kepada
unsur penting yang terlibat dalam
penerima, informasi yang hendak
komunikasi diantara para anggotaa
dikomunikasikan antara pengirim
organisasi,
dengan
(1984 : 270) dapat digambarkan
pesan
penerima
seharusnya
mendatangkan pengertian timbal
menurut
Handoko
pada gambar 2
balik dan lengkap bila umpan balik
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol. 13 N0.1
Oktober 2013
50
ISSN : 0853-2516
5. Mengiurim berbagai bentuk Umpan balik kepada pengirim 1. Sember mempunyi kembali Gagsan lkpemikiran kembali Atau kesan yang gagasan dan
5. Diterjemahkan atau manjadi
2. Diterjemahkan atau menangkap Disandikan kedalam kata – kata dan Kata –kata dan simbol – Simbol kemudia 4. Disampikan atau di Kirimkan sebagai Berita kepada plenerima Gambar 2. Proses komunikasi
1. Sumber Sumber
diartikan
4.
suatu
Penerima
simbol – simbol
Sumber merupakan pihak atau pengiriman
yang mempunyai kebutuhan dan
berita memainkan langkah pertama
kinginnan
uutnk
mengkomuni-
dalam proses komunikasi. Sumber
kasikan sesuatu gagasan, pemi-
mengendalikanl macam berita yagn
kiran, informasi kepada pihak lain.
di kirim, susunan yagn diguankan dan sering saalauran melalui mana berita dikirimkan Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
2. Pengubahan
berita
malalui
sandi / kode Vol. 13 N0.1
Oktober 2013
51
ISSN : 0853-2516 Langkah
kedua
ini
Langkah ini menyangkut
mengubah berita kedalam barbagai
pengertian
simbol–simbol yang verbal atau
penerima. Proses ini dipengaruhi
non
oleh latar belakang, pendidikan
verbal
yang
mampu
simbol–simbol
oleh
memindahkan pengertian, seperti
lingkungan,
kata–kata percakapan atau tulisan,
ganmgguan disekitarnya.
angka atau kegiatan
ada kemungikanan bahwa berita
3. Pengiriman berita
dan sumber ketikka diartikan oleh
Langkah
ketiga
minkan
pemilihan
terhadap
media
distribusi mungkin
praduga
mencer-
penerima,
akan
komunikator
pengertian
yang
atau
saluran
komunikasi
lisan
disampikan
melalui
dan Selalu
menghasilkan jauh
berbeda
dengan yang di maksud oleh pengirim. 6. Umpan balik
berbagi saluran telepon, mesin
Setelah berita diterima dan
pendikte, orang atau video tape.
diterjemahkan, penerima mungkin
Hal ini mungkin dilakukan secara
menerima
pribadi
ditujukan kepada pengirim mula–
atau
dalam
pertemuan
berita
balasan
yang
kellompok dengan banyak orang
mula atau orang
lain .
Jadi
4. Penerima Berita
komunikasi adalah proses yang
Penerima Berita oleh pihak
berkesinambungan dan tak pernah
penerima. Pengiriman berita belum
berakhir. Seseroarang berkomuni-
lengkap atau terjadi bila satu pihak
kasi
belum menerima berita
melalui
penerima
menanggapinya
komunikasi
selanjutnya
dengan pengirim atau orang lian, 5. Pengertian atau penterjemahan kembali berita
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
dan
seterusnya,
tanggapan
disebut umpan balik
Vol. 13 N0.1
Oktober 2013
52
ini
ISSN : 0853-2516 Komunikasi dalam managemnt
meliputi
berdasarkan
dua
tempat
bagian khalayak
sasaran berbeda , yaitu : 1. Komunikasi internal ( internal
produk tertentu dan biayanya dibedakan pada biaya produk 2. Karyawan tidak langsung artinya terbatas pada proses produksi dan biayanya dibebankan pada biaya overhead (Th.1979 : Hal.12)
comunicatioin ) Dari uraian tersebut diatas
2. Komunikasi eksternal ( external
dapat dijelaskan bahwa karyawan
communication ) Komunikasi
intternal
terbagi
langsung adalah karyawan yang bekerja
menjadi kegiatan yakni :
pada
sektor
pekerja
produksi. Pada karyawan langsung ini biaya tenaga kerja merupakan
a. Komunikasi vertikal b. Komunikasi
lateral
atau
biaya
variabel karena
hal
ini
menyangkuit pada biaya produksi
horisontal
,sehingga dapat dikatakan biaya
c. Komunikasi diagonal
dibedakan pada biaya produk . Sedang karyawan tidak langsung
2.3. Produktifitas Kerja Tehaga kerja atau karyawan yang bekerja pada perusahaan pada prinsipnya
dapat
dibedakan
menjadi dua yaitu tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung . Hal ini secara jelas disebutkan oleh Mulyadi yaitu : 1. Karyawan langsung artinya karja yang jasanya dapat diperhitungkan secara langsung dalaml pembuatan Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
adalah karyawan yang berkerja pada bagian nonproduksi. Sehingga biaya untuk tenaga kerja ini tidak berhubungan
secara
langsung
dengan tingkat kegiatan produksi . Biaya tenaga keja ini relatif tetap dan dapat dikatakan semi variabel . Pada karyawan tak langsung ini tidak selalu bekerja dalam pabrik, tetapi dapat juga diliuar dilihat dari Vol. 13 N0.1
Oktober 2013
53
ISSN : 0853-2516 sifat–sifat kedua jenis tenaga kerja tersebut .
mukakan
Pada
umumnya
setiap
perusahaan selalu ingin meningkatkan
Sedangkan Moeniir menge-
produktivitas
karyawan
untuk menunjuk bahwa perusahaan tersebut berkembang . Pencapaian
pendapatnya
tentang
prestasi kerja sebagai berikut: “Prestasi kerja adalah hasil kerja seseorang pada satu kesatuan organisasi dalam waktu tertentu dan dalam ukuran tertentu „ (Th.1983 : Hal.64)
produktivitas yang relatif tinggi merupakan perusahaan
harapan di
samping
untuk
mencapai tujuan perusahaaan yang telah
ditetapkan.
Sebaliknya
semakin tinggi produktivitasnya maka harapan untuk mencapai tujuan semakin remdah produktivitasnya maka harapan untuk mencapai tujuan semakin kecil pula Prestai
kerja
Dari pengertian diatas dapat
semua
menurut
Ranupandojo dan Husnan adalah sebagai berikut ; “Prestasi kerja diartikan sebagai tingkat keterampilan yang dilperlukan, kemapuan dan tingkat penyelesaian suatu pekerjaaan“ (Th.1984 : Hal.77)
diartikan
bahwa
prestsi
kerja
merupakan kemampuan seseorang untuk melaksanakan pekerjaanya. Bertkaitan dengan prestais kerja, guna mengetahui prestasi kerja seorang karyawan Ranupandojo dan Husnan barpendapalt bahwa : “Yang biasa dipakai untuk mengukur prestasi kerja adalah kuantitas dan kualitas pekerjaan, kerja sama, kepemimpinan, dapat tidaknya diandalkan dan inisiatif (Th.1987 : Hal.166). Mc. Clelland melalui risert empiris. telah merumuskan suatu cara utnuk mengukurt pola–pola pemikiran dan perbaikan seseorang yaitu
denagn
memusatkan
prestaasi, affilasi dan kekuasaan Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol. 13 N0.1
Oktober 2013
54
ISSN : 0853-2516 seseorang
yang
dianggap
6.
Melakukan sesuatu yang khas;
mempunyai motivasi prestasi yang
dan lain-lain.
tinggi Apabila ciri–ciri perbuatan dan pemikiran seseorang yang
III. Pembahasan
mempunyai motivasi prestasi yang
3.1. Hubungan antara Komuni-
tinggi bahwa berprestsai lebih baik
kasi dengan Produktivitas kerja
itu
karyawan
adalah
hal
yang
penting.
Adapun ciri-ciri perbuatan dan pemikiran
seseorang
mempunyai
motivasi
Pada
umumnya
setriap
yang
organisasi selalu ingin mening-
prestasi
katkan produktivitas kerja untuk
menurut Mc. Clellard diantaranya
menunjukkan perusahaan tersebut
adalah :
berkembang. Dalam hubungannya
1.
Mengambil tanggung jawab
dengan
secara
memberikan
2.
3.
pribadi
atas
perbu-
informasi
dan
membujuk para karyawan. Jadi
Menentukan sendiri stan-dart
yang
prestasinya;
memberikan motivasi. Ada lima
Berusaha melakukan segala
cara
sesuatu
karyawan menurut Anorogo dan
secara
kreatif
dan
Mempunyai pemikiran bagaimana mengungguli orang lain;
5.
komunikasi
atannya
inovatif; 4.
karyawan,
Mempunyai pemikiran bagaimana memenuhi atau mengungguli standart prestasi orang lain.
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
dilakukan
komunikasi
manajer
dengan
para
Widiyanti : Yang pertama yaitu dari atas ke bawah, sering kali ini hanya merupakan komunikasi satu arah. Cara kedua dengan menggunakan umpan balik untuk memastikan bahwa pengarahan mereka dimengerti dan dilaksanakan. Cara ketiga yaitu, membawa saran atau keluhan dari karyawan ke atas. Vol. 13 N0.1
Oktober 2013
55
ISSN : 0853-2516 Cara keempat, seharusnya merupakian proses umpan balik juga, yaitu manajar hendaknya memberitahu karyawan bahwa komunikasinya telah dimengerti dan menjawab keluhan atau sarannya. Dan cara yang kelima yaitu dari karyawan ke karyawan, dari penyelia ke penyelia atau dari kepala bagian ke kepala bagian.“ (Th.1993 : Hal.108).
Menurut Spriegel pentingnya komunikasi diperhatikan dalam suatu
usaha
produktivitas
suatu
salah satu langkah yang dapat ditempuh
adalah
meningkatkan
atau memperbaiki situasi lingkungan kerja (Th.1993 Hal.67). Dari keterangan di atas dapat ditarik adanya hubungan
instansi
“Jumlah terbesar dari pertentangan dalam organisasi disebabkan oloeh salah pengertian dalam pemberian dan penerimaan argumentasi yang diberiikan ataupun karena kekurangan informasi“. (Th.1960 : Hal.364).
peningkatan perusahaan,
atau
adalah karena terbuktikan, bahwa :
Dan dalam hubungannya dengan
organisasi
Pada umumnya apa yang berlaku untuk komunikasi yang telah dibahas sebelumnya, berlaku juga
untuk
organisasi
apapun
dalam meningkatkan produktifitas kerja . Sehingga penulis dapat mengambil model analisis sebagai berikut :
yang saling mempengaruhi antara komunikasi dengan produktivitas kerja karyawan.
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol. 13 N0.1
Oktober 2013
56
ISSN : 0853-2516 Model analisis Variabel bebas
Variabel Terikat
Komunikatiuif ( X )
Produktivitas Kerja (Y)
1. Komunikatif tertulis ( X 1 )
Prestasi kerja Karyawan (Y1)
2. Komunikasi lisan ( X2 ) 3. Umpan balik ( X3 )
Hi
3.2. Hipotesis Hipotesis menggambarkan hubungan antara dua variable atau lebih
yang
masih
:
hubungan
antara
Komunikasi dengan produktivitas kerja.
diteliti
kebenarannya . Hipotesis yang
3.3. Definisi Operasional
tepat menunjukkan kepada langkah yang di
Ada
tempuh . Menurut
Definisi
operasional
merupakan langkah pembuktian
Surakmad (Th.1990 : Hal.68) :
dalam rangka
“Hipotesis adalah suatu kesimpulan
Variabel-variabel dalam penelitian
, akan tetapi kesimpulan itu belum
belum sepenuhnya siap diukur
final
sehingga
perlu
sasikan.
Definisi
dan
perlu
dibukitikan
kebenarannya “
menguji hipotesis.
dioperasionalioperasional
Melihat pentingnya suatu
dimaksudkan untuk memudahkan
hipotesis maka penulis merumus-
pengukuran masing-masing varia-
kan
bel berdasarkan kenyataan empiris
suatu
hipotesis
tentang
permasalahan ini sebagai berikut :
yang terdapat dilapangan.
Ho : Tidak ada hubungan antara komunikasi dengan produkttivitas
Menurut Singarimbun dan efendi
(Th.1989:
hal.46)
mengemukakan bahwa :
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol. 13 N0.1
Oktober 2013
57
ISSN : 0853-2516 ”Definisi adalah
operasional suatu
ilmiah
informasi
yang
membantu
amat
peneliti
lain
sedangkan
komunikasi
adalah
suatu jaringan komunikasi yang dapat
memperoleh
membagikan
dan
informasi
yang
yang ingin menggunakan
relevan pada pusat-pusat keputusan
variabel yang sama dari
secara
informasi tersebut ia akan
Indikator yang digunakan
mengetahui
mengukur komunikasi yaitu :
bagaimana
caranya pengukuran atas
efisien
dan
ekonomis. dalam
3.4.1. Komunikasi tertulis.
variable yang dilakukan.”
Yang dimaksud yaitu tingkat
Dengan
komunikasi tertulis baik yang
demikian
dalam
penelitian ini terdapat dua variabel
terlaksana
yang harus diukur yaitu :
seharusnya dircapai oleh SMK 2
1. Operasionalisasi
variabel
pengaruh (X) yaitu Komunikasi
Pancasila
maupun
kabupaten
Jember
dan item-itemnya meliputi :
Kepala Sekolah MI Miftahul
a. Surat tertulis
Ulum Kabupaten Jember
b. Instruksi tertulis
2. Operasionalisasi
yang
variabel
c. Laporan tertulis.
terpengaruh (Y) yaitu prestasi
Untuk
kerja pegawai di Kantor MI
analisis,
Miftahul
kriteria-kriteria penilaian untuk
Ulum
Kabupaten
Jember.
jawaban
membuat
gambaran
penulis
membuat
responden
masing-
masing item adalah : 3.4.
Operasionalisasi
variabel
Pengaruh (X) yaitu Komunikasi. Variabel
bebas
dalam
penelitian ini adalah Komunikasi, Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
a. 9 - 12 kali sebulan (sering sekali) diberi score 3 b. 5 - 8 kali sebulan (sering) diberi score 2 Vol. 13 N0.1
Oktober 2013
58
ISSN : 0853-2516 c. 1 - 4 kali sebulan (kurang
Sedangkan data yang diperoleh
sekali) diberi score 1.
dalam
3.4.2. Komunikasi lesan.
umpan
balik
adalah
sebagai tanggap, respon atau
Yang dimaksud yaitu tingkat
reaksi
komunikasi lisan baik yang
menerima
terlaksana
yang
komunikator. Atau dapat dapat
seharisnya dicapai oleh SMK 2
dikatakan bahwa umpan balik
Pancasila Kabupaten Jember,
adalah akibat proses komunikasi
dengan
yang dalam hal ini hubungannya
maupun
item-item
sebagai
berikut :
dengan
a.
Pertemuan
kerja.
b.
Ppengarahan
dan
diskusi. c.
komunikasi
ketika
pesan
dari
tingkat
produktivitas
Untuk
mengukur
indikator
ini
memberikan Rapat Pimpinan.
Untuk analisis,
penulis
score
kemudian
diberikan rank dengan item-item
membuat
gambaran
meliputi :
penulis
membuat
a. 9 - 12 kali sebulan (sering
kriteria-kriteria penilaian untuk
sekali) diberi score 3.
jawaban
b. 5 - 8 kali sebulan (kadang-
responden
masing-
masing item adalah :
kadang) diberi score 2
a. 9 - 12 kali sebulan (sering
c. 1
-
4
kali sebulan
sekali) diberi score 3
(tidak pernah) diberi score
b. 5 - 8 kali sebulan (kadang-
1
kadang) diberi score 2 c. 1 - 4 kali sebulan (tidak
3.5. Variabel terikat (Y).
pernah diberi score 1 3.4.3. Umpan Balik
Variabel adalah
terikat
produktivitas
disini kerja
karyawan. Dan untuk memudahkan Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol. 13 N0.1
Oktober 2013
59
ISSN : 0853-2516 pengukurannya produktivitas
adalah kerja
IV. Metode penelitian
karyawan
Dalam
mengadakan
secara langsung. Untuk itu penulis
kegiatan
menggunakan
prestasi
peneliti harus mengikuti aturan
kerja karyawan dengan 2 item yaitu
yang standart mengenai keilmiahan
a.
suatu
indikator
Kuantitas
Hasil
Kerja
Karyawan. Yang
seorang
penelitian.
Dimana
dibutuhkan suatu metode sebagai
dimaksud
dengan
landasan
bergerak
dan
kuantitas hasil kerja karyawan
mendapatkan
adalah jumlah hasil kerja yang
objektif,
dihasilkan
sesuai
dipertanggungjawabkan. Sehingga
dengan ketetntuan yang telah
suatu penelitian ilmiah mempunyai
ditargetkan
kebenaraan yang dapat dibuktikan
karyawan
oleh
SMK
2
data-data
lengkap
dan
dapat
dengan
Dalam
Koenjoroningrat (Th.1990: Hal.7)
penentuan
kuantitas
kenyataan
yang
Pancasila Kabupaten Jember
hasil kerja karyawan yang
mengemukakan
diukur adalah realisasi hasil
sebagai berikut :
kerja karyawan. b.
penelitian,
Kualitas Kerja Yang dimaksud Kualitas hasil kerja adalah pekerjaan yang dihasilkan
oleh
karyawan
sesuai dengan standart yang telah ditentukan.
lapangan.
pendapatnya
“Metode penelitian adalah cara atau jalan sehubungan dengan cara ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan„ Sedangkan
penelitian
menurut
Sutrisno Hadi (Th.1992 :hal.4) adalah sebagai berikut : “Metode riset sebagaimana yang kita kenal sekarang
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol. 13 N0.1
Oktober 2013
60
ISSN : 0853-2516 memberikan garis garis yang sangat cermat dan mengajukan syarat-syarat yang sangat keras, maksudnya untuk menunjang agar pengatahuan yang dicapai suatu research dapat mempengaruhi harga ilmiah setinggi-tingginya. “ Dari pendapat di aas, dapat dipahami bahwa metode penelitian adalah cara atau jala pengaturan yang dipergunakan dalam usaha untuk menentukan kebenaran suatu ilmiah. Adapun metode penelitian yang dipergunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
dari penelitian ini adalah seluruh pegawai di lingkup kantor SMK 2 Pancasila Kecamatan Kabupaten Jember.
4.2 Metode penentuan Sampel sampel merupakan bagian dari populasi yang diharapkan bisa mewakili
4. Metode analisa data
dari
populasi
secara
keseluruhan. Hal ini sesuai dengan pendapat Koentjaningrat (Th.1997: hal.115) bahwa, “Sampel merupakan bagian-bagian populasi
keseluruhan
menjadi
objek
sesungguhnya dari penelitian “.
2. Metode penentuan sampel 3. Metode pengumpulan data
diduga.”
Berdasarkan pengertian populasi
atau
1. Metode penentuan populasi
akan
ciri-cirinya
Sedangkan besar kecilnya sampel yang akan diambil dalam suatu
populasi,
lebih
lanjut
dikemukakan oleh Sutrisno Hadi 4.1 Metode penentuan populasi Populasi menurut Mantra dan
Kesto
(dalam
Masri
Singarimbun dan Efendi (Th.1995: hal.52) “Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
(Th.1995: hal.73) bahwa, “Sebenarnya tidak ada ada suatu ketetapan yang mutlak berapa pesen suatu sample harus diambil dari poluasi, ketiadaan yang mutlak itu tidak perlu menimbulkan
Vol. 13 N0.1
Oktober 2013
61
ISSN : 0853-2516 keragu-raguan pada seorang penyelidik.” Mengingat jumlah populasi yang banyak maka dalam pene-
bulu. Dalam sandom sampling semua individu dalam populasi diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sample.”.
litian ini maka penulis menggunakan
teknik
demikian
dapat
pengambilan
disimpulkan bahwa proporsional
proporsional
random
sample
secara
sampling,
dimaksudkan
pengambilan
Dengan
sample
agar terjadi
sampling
yaitu
suatu
teknik pengambilan sample dalam suatu
penelitian
acak
pembagian yang seimbang antara
(random)
masing-masing
proposi masing-masing bagian dari
sub
populasi.
dan
secara
Seperti yang dikemukakan Sutrisno
populasi.
Hadi (Th.1985; hal.81) bahwa
mengingat tidak ada ketentuan
:”Proposional sample adalah jika populasi terdiri dari beberapa sub populaso yang tidak homogen dan tiap-tiap sub populasi akan diwakili dalam penyelidikan.”
Dalam
memperhatikan
penelitian ini
baku dalam pengambilan sample maka peneliti hanya mengambil sample sebanyak 19 orang.
4.3. Metode Pengumpulan Data Selanjutnya akan menentukan siapa yang akan dipilih sebagai wakil dari tiap-tiap sub populasi diambil secara random
Menurut Umar (Th.1998; hal.99) membedakan data menurut sumbernya menjadi 2 (dua) yaitu : 1. Data
sampling, yang dikemukakan oleh
primer
merupakan
data yang diperoleh dari
Sutrisno Hadi (Th.1995; hal.75)
sumber
bahwa ;
pertama
dari
individu atau perorangan.
“Random sampling adalah pengambilan sample secara random atau tanpa pandang Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol. 13 N0.1
Oktober 2013
62
ISSN : 0853-2516 2. Data sekunder merupakan data
primer
yang
telah
diolah lebih lanjut. Sedangkan
menurut
Koentjoro-
dahulu
di
lokasi
penelitian.
Tujuannya adalah untuk melihat secara
langsung
fenomena
atau
peristiwa
daerah
yang
ningrat ((Th.1986; hal.137) tentang
terjadi
pengumpulan data adalah sebagai
Menurut Sutrisno Hadi (Th.1995;
berikut :
hal.198) observasi diartikan :
“Bagaimana memperoleh data adalah persoalam metodologi yang khusus membicarakan tehnik pengumpulan data, apakah seorang penyelidik menggunakan kuesioner, interview, observasi biasa, eksperimen, koleksi atau kombinasi dari metode tersebut sebenarnya harus mempunyai dasar yang beralasan.”
di
kejadian,
penelitian.
“Sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematis fenomena-fenomena yang akan diselidiki. Dalam arti luas observasi sebenarnya tidak hanya terbatas pada pengamatan yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung.“ B Teknik Dokomentasi. Teknik dokumentasi merupa-
Adapun digunakan
teknik
dalam
yang
kan teknik pengumpulan data
pengumpulan
yang menggunakan dolumen,
data adalah sebagai berikut :
surat-surat, arsip=arsip yang
1. Teknik Observasi
diambil dari lokasi penelitia
2. Teknik Doukmentasi
yang digunakan sebagai sarana
3. Teknik Interview
memperoleh data.
4. Teknik Kuesioner.
Berkaitan
A Teknik observasi
Kartodirdjo
Sebelum
Koentjoroningrat
mengadakan
penelitian
sebaiknya
mengadakan
observasi
kita
dengan
hal
(dalam Th.1990;
hal.48) mengatakan :
terlebih
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol. 13 N0.1
Oktober 2013
itu
63
ISSN : 0853-2516 “Pada umumya data yang tercantum dalam berbagai jenis dokumen itu merupakan satu-satunya alat untuk mempelajari permasalahan tertentu, antara lain karena todak dapat diobservasi lagi dan tidak dapat diingat lagi.“ C Teknik Interview.
daftar pertanyaan untuk memperoleh data berupa jawaban-jawaban dari responden atau orangorang yang menjawab.“ Berdasarkan penjelasan di atas dalam penelitian ini penulis menggali
data
dengan
cara
Wawancara merupakan suaru
menyebarkan angket atau daftar
proses interaksi dan komuni-
pertanyaan kepada pegawai yang
kasi sebagaimana dikemukakan
telah dipilih sebagai sample.
oleh Korntjoroningrat (Th.1990 hal.24) sebagai berikut : “Metode wawancara atau interview mencakup cara yang dipergunakan seseorang untuki tujuan tugas tertentu yang mencoba untuk mendapatkan keterangan atau pendapat secara lesan dari responden dengan bercakapcakap dan berhadapan muka dengan orang itu/“ D Teknik Kuesioner Koentjoroningrat
4.3. Metode Analisis Data Apabila telah
seorang
mengadakan
peneliti kegiatan
pengumpulan data, maka data yang telah terkumpul dianalisis
tersebut
dengan
perlu
menggunakan
metode tertentu, sehingga dapat menguji kebenaran suatu hipotesis yang telah diajukan sebelumnya. Pentingnya analisis atau suatu data
(Th.1990;
hal.125) mengemukakan : “Kuesioner adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu hal atau sesuatu bidang. Dengan demikian kuesioner adalah Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
dalam
penelitian adalah untuk
mengetahui secara jelas tentang hubungan
empiris
antara
dua
variabel yang diteliti. Pada dasarnya ada dua alat analisis yang sering digunakan oleh Vol. 13 N0.1
Oktober 2013
64
ISSN : 0853-2516 peneliti yaitu analisis data kualitatif dan
kuantitatif.
Karena dalam penelitian ini
Sehubungan
data yang diberikan berjumlah
dengan hal ini, Koentjoroningrat
besar dan mudah diklasifikasikan
yang
kedalam kategori-kategori, maka
mengutip
Soetandyo
pendapat
Wignyo
dari
Subrata
penulis
mengatakan sebagai berikut :
menggunakan
analisis
kuantitatif dengan tehnik analisis
“Sesungguhnya analisis data itu dapat dibedakan menjadi dua yaitu kualitatif dan kuantitatif. Perbedaan ini sangat tergantung pada sifat data yang dikumpulkan oleh peneliti. Apabila data yang dikumpulkan hanya sedikit dan bersifat monografis atau berwujud kasus-kasus (sehingga tidak dapat disusun dalam struktur klasifikatoris), maka analisanya pasti analisa kualitatif. Lain halnya apabila data yang dikumpulkan itu berjumlah besar dan mudah diklasifikasikan ke dalam kategorikategori dan oleh karenanya berstruktur, maka dalam hal ini analisa kualitatif-lah yang jelas harus dikerjakan” (Th.1988, Hal.328).
korelasi yang dikembangkan oleh Rank
Spearman,
yaitu
tehnik
Analisis Korelasi Rank Spearman (Spearman
Rank
Corelation
Coefficient), yang oleh Sidney Siegel dirumuskan sebagai berikut N 2 d1 : i 1 rs 1 3 N N (Th.1985 : Hal.153) Rumus
tersebut
di atas
digunakan apabila terdapat jumlah rank kembar yang tidak terlalu besar. Sedangkan bila jumlah rank terlalu
besar,
maka
digunakan
rumus sebagai berikut : rs
X
2
Y 2 d1
2
2 ( X 2 ) ( Y 2 )
(1985, 256)
Dimana :
N3 N X 12 Tx 2
T
T3 T 12
N3 N X 12 Ty (1985, 257) 2
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol. 13 N0.1
Oktober 2013
65
ISSN : 0853-2516
Keterangan : rs
= Koefisien korelasi rank spearman
N
= Jumlah sampel atau responden
d12
= Perbedaan derajat antara variabel rank
X2
= Variabel nilai X
Y2
= Varaibel niali Y
Tx
= Frekwensi kembar dari variabel X
Ty
= Frekwensi kembar dari variabel Y
T
= Nilai kembar dari rank X dan Y
Adapun
langkah-langkah
untuk mencari koefisien korelasi
4.
Menghitung rs dengan mamakai rumus seperti di atas.
Rank Spearman adalah : 1.
2.
3.
Langkah selanjutnya setelah
Masukan data ke dalam tabel
ditemukan
persiapan
adalah mengetes kedua variabel
Memberi
rangking
tingkat)
observasi
(urutan pada
koefisien
berasosiasi
atau
populasi
tersebut
variabel X, mulai dari 1 hingga
menggunakan
N.
sebagai berikut :
Menentukan n harga dI untuk
t rs
setiap subjek dengan menggunakan rangking X dengan
tidak
rumus
korelasi
dalam dengan “t”
tes
N 2 1 (rs ) 2 (Th.1985,
Hal.263)
rangking Y. Kwadratkan harga
Adapun kepercayaan yang
di2
penulis tentukan adalah sebesar
masing-masing subjek. Jumlah
95%, dalam arti kita menerima
harga-harga di2 untuk ke N
kebenaran
itu
untuk
menemukan
kasus guna mendapatkan
di2.
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
hipotesisnya
sebesar
0,95. Sedangkan dalam menolak Vol. 13 N0.1
Oktober 2013
66
ISSN : 0853-2516 hipotesisnya
penulis
memakai
Berdasarkan data yang telah
batas kesalahan sebesar 5%, yang
diperoleh, serta dengan dibuktikan-
berarti
keputusan
nya melalui pengujian tersebut di
penulis buat salah adalah sebesar
atas, maka penulisan skripsi yang
0,05, dengan kata lain, keputusan
diberi judul “Hunungan Komuni-
yang diperbuat benar kemung-
kasi
kinannya sebesar 0,95.
Karyawan” (Suatu studi tentang
kemungkinan
Sedangkan untuk jawaban responden
penulis
memberikan
dengan Prestasi Kerja
komunikasi di SMK 2 Pancasila Kabupaten
Jember)
ini
dapat
score sebagai berikat :
disimpulkan sebagai berikut :
a. Jika jawaban responden tidak
-
Berdasarkan
analisis
data
bahwa
ada
pernah diberi score 1
menunjukkan
b. Jika jawaban responden kadang-
hubungan
kadang diberi score 2
dengan
c. Jika jawaban responden sering
Karyawan. Hubungan tersebut
kali diberi score 3
telah dibuktikan dengan analisis
antara
komunikasi
Prestasi
Kerja
korelasi
antara
V. PENUTUP
dengan
variabel
5.1 Kesimpulan
diperoleh hasil r s hitung sebesar
Akhir dalam
dari
tulisan
pembahasan ini
variabel Y,
X
dimana
0,414. Hasil ini adalah lebih
adalah
besar dari harga kritis untuk N =
menyimpulkan seluruh uraian dari
19 dan taraf signifikansi 5%
hasil analisis data, dalam hal ini
atau taraf kepercayaan 95%,
Analisis Korelasi Rank Spearman,
yaitu sebesar 0,35. dan ternyata
yang telah disajikan pada bab-bab
hubungan tersebut meyakinkan,
sebelumnya.
dengan dibuktikan melalui uji t test
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol. 13 N0.1
diperoleh
hasil
Oktober 2013
sebesar 67
ISSN : 0853-2516 2,033. hasil ini adalah lebih
telah
besar
pimpinan hendaknya
dari
harga
kritis
ditetapkan,
seorang dapat
Distribution of t, pada df = 17
atau dituntut dalam dirinya
dan taraf signifikansi 5% atau
untuk
taraf kepercayaan 95% untuk
efektif dengan para karyawan-
test satu sisi, yaitu sebesar
nya, karena dengan demikian
1,725.
target
Dari
uraian
disimpulkan seorang
di
atas
dapat
bahwa
apabila
pimpinan
dapat
melaksanakan
berkomunikasi
atau
terpenuhi
program
komunikasi
akan
dimana
dengan
yang
efektif
komunikasi tersebut
yang
akan menimbulkan
produktivtas
kerja
pada
secara efektif, maka akan dapat
karyawannya,
serta
dalam
menimbulkan
produktivitas
melaksanakan tugasnya karya-
kerja para karyawan di dalam
wan merasa senang dan puas
instansi.
hati. -
kasi
5.2. Saran-saran Sebagai penulisan
ini,
Dengan menjalankan komuni-
penutup maka
dari penulis
diharapkan
karyawan
yang
seorang berada
di
kantornya atau organisasinya
mempunyai pendapat saran bahan
merasa
masukan, khususnya bagi pimpinan
dihargai dan merasa diakui
dan karyawan di Kantor SMK 2
segala prestasi kerja yang telah
Pancasila bupaten Jember sebagi
dilaksanakannya
berikut :
dapat menciptakan produkti-
-
Dalam melaksanakan program
vitas kerja karyawan yang
yang
tinggi.
merupakan
langkah
diperhatikan
dan
sehingga
dalam merealisasi tujuan yang Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol. 13 N0.1
Oktober 2013
68
ISSN : 0853-2516 DAFTAR PUSTAKA Anorogo P. Dan N. Widiyanti, 1993, Psikologi Dalam Penulisan, Rineka Cipta, Jakartta. A. A. Loedin, 1976, Pengetahuan Dasar Penelitian dan Statistik, PIPR, Jatim. Alex Nitisemito, 1986, Manajemen Personalia, Ghalia Indonesia, Jakarta. A.W. Widjaja, 1986, Administrasi Kepegawaian , Rajawali, Jakarta. Badan Penerbit Universitas Jember, 1998, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Universitas Jember, Jember. Bayu Surianingrat, 1981, Wewenang, Tugas, dan Tanggung Jawab Camat, Patco, Jakarta. Daan Sugandha, 1981, Organisasi Komunikasi dan Tehnik Memberi Perintah, CV. Sinar Baru, Bandung. , 1984, Kepemimpinan di Dalam Administrasi, CV. Sinar Baru, Bandung. Fred N. Kerlinger Elazar J. Pedhazur, 1987, Korelasi dan Analisis Regresi Ganda, Nur Cahaya, Yogyakarta. Gunawan Jiwanto, 1985, Komunikasi dalam Organisasi, Pusat Pengembangan
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Management & Andi Offset, Yogyakarta. Harold Koontz, Cyril O‟ Donnel dan Hein Weirich, 1986, Managemen, Erlangga, Jakarta. H. Nainggolan, 1982, Pembinaan Pegawai Negeri Sipil, PT. Naltu, Jakarta. J. Panglaykim dan Hazil Tanzil, Manajemen Suatu Pengantar, Ghalia Indonesia, Jakarta. Ig. Wursanto, 1985, Etika Komunikasi Kantor, Kanisius, Yogyakarta. J. Suprapto, 1974, Metode Research dan Aplikasinya Dalam Research Pemasaran, Fakultas Ekonomi UI, Jakarta. Kansil, 1985, Sistem Pemeruntahan Indonesia, Aksara Baru, Jakarta. Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, 1984, Metode Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta. Koentjoroningrat, 1977, MetodeMetoded Penelitian Masyarakat, PT. Gramedia, Jakarta. M. Manullang, 1983, Dasar-Dasar Managemen, Ghakia Indonesia, Jakarta. Moekijat, 1985, Managemen Kepegawaian, Alumni, Bandung.
Vol. 13 N0.1
Oktober 2013
69
ISSN : 0853-2516 Musanef,
1983, Managemen Kepegawaian di Indonesia, Gunung Agung, Jakarta. Moeljarto Tjokrowinoto, 1981, Metode Penelitian, Lembaga Pendidikan Doktor UGM, Yogyakarta. Onong Uchjana Effendi, 1986, Kepemimpinan dan Komunikasi, Alumni, Bandung. Prajudi Admosudirjo, 1979, DasarDasar ilmu Administrasi dan Managemen Jilid II, Ghalia Indonesia, Jakrta. Sondang P. Siagian, 1978, Administrasi Pembangunan, CV. Haji Masagung, Jakrta. , 1988, Organisasi, Kepemimpinan, dan Perilaku Organisasi, CV. Haji Masagung, Jakarta. , 1985, Kepemimpinan, Organisai, dan Perilaku Administrasi, CV. Haji Masagung. Soewarno Handayaningrat, 1988, Pengantar Study Administrasi dan
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Managemen, CV. Haji Masagung. S. Yuwono, 1985, Ikhtisar Komunikasi Administrasi, Liberty, Yogyakarta. , 1983, Kepemimpinan dalam Organisasi Aparatur Pemerintahan, Liberty, Yogyakarta. Sidney Siegel, 1986, Statistik Nonparametrik, Gramedia, Jakarta. Sutrisno PH, 1984, Kapita Selecta Ekonomi Indonesia, Andi Offset, Yogyakarta. Talizidhuhu Ndraha, 1982, Pembangunan Masyarakat, CV. Tulus, Jakarta. The Liang Gie, 1983, Administrasi Perkantoran Modern, CV. Super Sukses dan Nur Cahaya, Yogyakarta.
Vol. 13 N0.1
Oktober 2013
70