1
PENGARUH HUBUNGAN INTERAKSI ANTARA PRESTASI KERJA WANITA KARIR TERHADAP KEPUASAN KERJA (STUDI KASUS DI KOTA MAKASSAR)
THE RELATION EFFECT OF INTERACTION BETWEEN ACHIEVEMENT WORKING WOMEN CAREER ON JOB SATITFACTION ( CASE STUDIES MAKASSAR )
Irin Emaniar Nurasrin, Abd. Rahman Kadir, Syamsul Alam
Program Studi Magister Manajemen,Universitas Hasanuddin, Makassar
Alamat korespondensi:
Irin Emaniar Nurasrin Alamat : Jl.Kejayaan Utara IV Blok L No 213 BTP MKS HP : 085230804678 Email :
[email protected]
2
ABSTRAK
Kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh kaum hawa seperti di sektor industri, pertanian, perdagangan, dan jasa dirasakan semakin meningkat dan meluas. Tujuan penelitian secara umum adalah untuk mengetahui faktorfaktor sosial yang mempengaruhi presentasi kerja wanita karir terhadap kepuasan kerja antara lain (1) mengetahu bagaimana hubungan antara prestasi kerja wanita karir dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti pendidikan, pengalaman, entusiasme dan penyesuain diri (2) mengukur seberapa besar tingkat pengaruh prestasi kerja wanita karir. Populasi yang menjadi objek penelitian ini adalah tenaga kerja wanita yang bekerja pada instansi perusahaan di kota Makassar. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini adalah pertamatama secara cluster menentukan wilayah, kemudian secara purposive random sampling yaitu sampel diambil secara sengaja untuk menentukan jumlah sampel. Makassar timur dan Makassar barat adalah wilayah yang diambil, yang mana pengambilan sampel untuk Makassar timur dan Makassar barat adalah sebesar 60 sampel (orang) pekerja wanita minimal pendidikan SMA sehingga jumlah sampel keseluruhan berjumlah 120 orang pekerja wanita. Hasil penelitian ini menggunakan alat analisis regresi. Untuk mengukur keseluruhan tingkat pengaruh dari keempat variabel bebas terhadap prestasi kerja tercermin pada koefisien determinasi sebesar 0,7833. Artinya yang dapat diterangkan oleh persamaan regresi mengenahi pengaruh pendidikn, pengalaman, entusiasme, dan penyesuain diri terhadap wanita karir sebesar 78,283 % untuk mengetahui signifikan pengaruh antara variabel dapat dilihat pada uji F. Hasil dari F hitung 5,871. Ternyata hasil F tabel 2,549 lebih tinggi dari F hitung mempunyai nilai yang lebih rendah dari 5,871 berarti H0 ditolak dengan R2 0,6385 dengan kata lain pendidikan, pengalaman, entusiasme dan penyesuaian diri berpengaruh terhadap prestasi kerja wanita karir.Uji signifikan t hitung X1 =2,907, X2 = 0,911 , X3 = 0,697 dan X4 = 3,490. Dari keempat t hitung variabel tabel tersebut bila dibandingkan dengan t tabel dengan tingakt signifikan 0,05 maka t hitung untuk X1 dan X4 yang mempunyai nilai t hitung lebih besar dari t tabel (1,671). Kata kunci : Prestasi kerja, kepuasan kerja.
ABSTRACT
Economic activities undertaken by women in such sectors as industry, agriculture, trade, and services is increasing and widespread perceived. General aim of the study was to determine the social factors that affect women's working career presentations on job satisfaction among others, (1) determines how the relationship between women's work performance career with the factors that influence it, such as education, experience, enthusiasm and self adjustment ( 2) measure the extent of the effect of work achievement career woman. Population which is the object of this study is women workers who work at the agency company in the city of Makassar. The sampling method in this study is first to determine the cluster region, then random sampling is purposive sample was taken deliberately to determine the number of samples. Makassar Makassar east and west is the territory taken, which samples to Makassar Makassar east and west is at 60 samples (the) female employee at least high school education so that sample size totaled 120 workers wanita.Hasil this study uses regression analysis tools. To measure the overall level of the effect of four independent variables on job performance is reflected in the coefficient of determination of 0.7833. This means that can be explained by the regression equation mengenahi pendidikn influence, experience, enthusiasm, and self-adjustment of the career woman of 78.283% to find a significant effect between variables can be seen in the F test Results of F count 5.871. Apparently the results of F table 2.549 is higher than the F count has a value lower than 5.871 means that H0 is rejected with R2 0.6385 ie education, experience, enthusiasm and self-adjustment effect on her job performance significantly karir.Uji t count X1 = 2.907 , X2 = 0.911, X3 = X4 = 0.697 and 3.490. Of the four variables t count when compared with the table t table with significant tingakt 0.05 and then t count for X1 and X4 have the t value is greater than t table (1.671). Keywords: Work performance, job satisfaction.
3
PENDAHULUAN Sejak jaman dahulu wanita telah bekerja dan mengambil peran aktif baik bidang ekonomi, social, budaya maupun peran untuk memperjuangkan keluarga, bangsa dan Negara yang mereka cintai. Meskipun pria merupakan prototype pekerja industri, tetapi wanita adalah pekerja informasi yang hebat.Di Asia tenggara, wanita bekerja bukanlah merupakan halyang aneh seperti di Negara-negara Arab dan India yang mempunyai kasta tinggi. Wanita di Negara Arab dan India di anggap kurang pantas keluar rumah untuk bekerja berdampingan yang bukan muhrimnya. Adat dan agama sedemikian membatasi mereka sehingga akhirnya jarang sekali wanita di Negara Arab dan India yang mempunyai kasta tinggi, bekerja di luar rumah meskipun ada hanya menjadi guru yang muridnya wanita atau menjadi perawat di rumah sakit. Di Indonesia keperansertaan wanita dalampembangunan sangat diharapkan oleh Negara. Hal ini dinyatakan dalam GBHN pada setiap Repelita. Keperansertaan itu bisa dalam berbagai bentuk kerja di lembaga pemerintah atau swasta, berorganisasi melakukan kegiatankegiatan social dan sebagainya. Jadi bahwa sebagai wanita di Negara kita menghabiskan sebagian dari waktunya untuk erada di luar rumah, bukan sesuatu hal yang baru.Peluang bagi wanita untuk mengembangkan diri dalam karir makin bertabah luas, dan nampaknya di manfaatkan dengan baik sekali oleh kaum wanita, khususnya para wanita muda. Bukan hal yang aneh jika wanita dan pria sama-sama berlomba megejar karir atau prestasi. Tuntutan terhadap mereka pun sama. Keadaan seperti ini tentu saja berpengaruh pada situasi keluarga, apabila wanita tersebut berkeluarga. Waktu yang disediakan wanita bagi keluarganya, bagi anak-anaknya relative tidak banyak. Kadang-kadang waktu yang tidak banyak masih harus dikurangi lagi untuk mengerjakan tugas-tugas yang berkaitan dengan pekerjaanya.Wanita yang hanya mengurus rumah tangga memeng tidak termasuk kedalam angkatan kerja, tetapi mereka adalah tenaga kerja yang potensialyang sewaktu-waktu bias memasuki pasar kerja. Pada dewasa ini ibu-ibu yang mengurus rumah tangga semakin berkurang, hal ini menandakan jumlah tenaga kerja yang tersedia dari tahun ketahun semakin bertambah. Manusia dibekali oleh Tuhan Maha Pencipta dengan rasio yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rasio yang dimiliki oleh makhluk lainnya. Tingginya rasio yang dimiliki oleh manusia itu menempatkan manusia pada kedudukan yang jauh lebih tinggi daripada makluk apapun. Kedudukan yang amat tinggi itu biasanya dikenal dengan harkat dan martabat manusia. Dengan rasio, harkat dan martabatnya itu, manusia mampu mengembangkan kepribadian yang sifatnya unik karena tidak ada dua orang manusia yang persis sama dalam segala hal. Kekhasan kepribadian itu menjadikan manusia merupakan
4
sumber yang teramat penting dalamkehidupan organisaional yang apabila ditangani secara tepat akamn meruakn modal yang tak terhingga nilainya dalam usaha mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Akan tetapi sebaliknya, apabila tidak ditangani secara tepat dapat berkembang menjadi masalah yang amat rumit yang apabila tidak dipecahkan
secara
manusiawi
dapat
membahayakan
eksistensi
organisasi
yang
bersangkutan.Ditinjau dari segi keperilakuan, kepribadian seseorang sering menampakkan dirinya dalam berbagai bentuk sikap, cara berfikir dan cara bertindak. Dari sekian banyak sifat manusia menurut Sondang P. ( 2000 ) sifat manusia yang mempunyai kaitan dengan masalah keperilakuan dan prestasi kerja sebagai berikut: (1) Sifat agresif, (2) Daya tahan terhadap tekanan, (3) Energy fisik, (4) KreatifitasKepercayaan kepadadirisendiri, (5) Kemampuanmenyesuaikandiri, (6) KepemimpinanIntergritaspribadi, (7) Keseimbangan emosionalEntusiasme. Dalam masyarakat modern dan demokratis, sumber daya manusia wanita telah ditempatkan sejajar dengan sumber daya manusia laki-laki. Pernyataan ini diperkuat oleh Handoko S ( 2004 ), yang menyatakan bahwa sudah tidak saatnya lagi memperbincangkan jenis kelamin dalam menata peran-peran sosial.Kini nampaknya di Indonesia perjuangan dan kegiatan wanita untuk memperhatikan secara khusus tentang wanita sudah meluas. Hal ini merupakan suatu kemajuan yang besar dalam proses perkembangan wanita Indonesia pada umumnya. Beberapa tokoh wanita, baik di daerah maupun di pusat, sangat aktif memperjuangkan status dan kesempatan wanita untuk berprofesi, bekerja, berkarir dan aktif dalam kegiatan social kemasyarakatan. Dari sudut pandang keperilakuan, produktifitas manusia tidak bias dan tidak boleh dilihat dari segi teknis semata. Dengan kata lain, meningkatkan produktifitas manusia dalam organisasi tidak hanya menyangkut penjadwalan pekerjaan dan keterampilan yang diperlukan untuk itu, akan tetapi juga menyangkut kondisi, iklim dan suasana kerja. Menggalakkan produktifitas dengan demikian, melibatkan tidak hanya nilai-nilai teknis dan administrative, akan tetapi juga nilai-nilai etis dan moral. Pengetahuan yang mendalam dan keterampilan yang tinggi dalam melaksanakan tugas dan kwajiban seseorang merupakan modal yang amat tinggi nilainyadalam menumbuhkan dan memelihara kepercayaan pada diri sendiri.Kepercayaan kepada diri sendiri akan terus tumbuh apabila kepada para bawahan dibrikan kesempatan menunjukkan kemampuannya. Para bawahan mengharapkan pendelegasian wewenag yang setimpal dengan tanggung jawab yang dituntut dari padanya. Menurut Price ( 2003 ) Pada abad ke 21 ini seorang wanita tidaklah bangga kalau hanya menjadi ibu yang baik untuk para putra-putri mereka dan istri yang setia untuk mendampingi suami. Para wanita lebih bangga kalau mereka berperan
5
ganda, sebagai ibu rumah tangga dan punya sesuatu yang dapat mereka sumbangkan pada keluarga, masyarakat dan ilmu pengetahuan. Mereka akan lebih percaya diri dalam menatap masa depan tanpa bergantung spenuhnya pada suami.Wanita sebagai umber daya, tetapi di dalam diri wanita ada masalah khusus yang perlu diperhatikan dalam rangka mengikutsertakan wanita dalam pembangunan. Masalah tersebut antara lain: Dowling (2002), (a) jangkauan pendidikan, keterampilan dan pelayanan lebih kecil dibandingkan pria dari golongan sosial ekonomi yang ada, (b) curahan tenaga yang lebih banyak oleh wanita dengan imbalan yang lebih rendah disbanding dengan pria dari golongan social ekonomi yang sama, (c) Beban khusus yang dipikul wanita, yaitu beban pekerjaan rumah tangga yang komplek juga memakan waktu serta tenaga. Menurut Gronau ( 2000 ) mengatakan:“That married people have less leisure than the unmarried, and the difference is greather for man than for women”.Gronau mengatakan, orang-orang sudah kawin mempunyai sedikit waktu luang dari pada yang belum kawin dan perbedaan waktu luang orang laki-laki lebih banyak bila disbanding dengan wanita. Disinilah wanita dituntut keahliannya dan keadilannya dalama menentukan prioritas penggunaan waktu dan kesempatan yang ada. Bagaimana upaya seorang ibu dan sekaligus sebagai anggota masyarakat mampu memerankankan kedua peranan tersebut tanpa menimbulkan kerugian yang seakaligus dapat mengahancurkan pembangunan kesejahtraan keluarganya. Tujuan penelitian secara umum adalah untuk mengetahui faktor-faktor sosial yang mempengaruhi prestasi kerja wanita karir terhadap kepuasan kerja antara lain, (1) mengetahui bagaimana hubungan antara prestasi kerja wanita karir dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti pendidikan, pengalaman, entusiasme, dan penyesuaian diri, (2) mengukur seberapa besar tingkat pengaruh prestasi kerja wanita karir.
BAHAN DAN METODE Analisis Data Pengukuran variabel bebas dan tidak bebas dalam penelitian ini dilakukan dengan jalan menetapkan indikator dan skala ukuran masing-massing variable. Variable yang mempengaruhi adalah Pendidikan (X1), Pengalaman(X2), Entusiasme (X3), Penyesuaian Diri (X4). Variable-variabel diatas diduga akan berpengarug pada prestasi kerja wanita karir terhadap kepuasan kerja(y). Defenis Operasional Pendidikan (X1) : pendidikan yang dimaksud adalah tingkat pendidikan formal yang pernah di tempuh oleh responden. Pemberian skor pendidikan akan ditentukan berdasarkan
6
waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pendidikan tersebut. Berdasarka pertimbangan diatas, maka untuk jenjang SMA/SMEA diberi skor 12, D1diberi skor 13, Sarjana Muda atau Akademi diberi skor 15. Sarjana diberi skor 20, Master (S2) diberi skor 22, Doktor (S3) diberi skor
25.Pengalaman(X2)
:
skor
pengalaman akan ditetapkan
berdasarkan
lamanyaresponden bekerja di perusahaan/instansi yang sekarang. Skala data pengalaman bersifat rasio dinyatakan dengan tahun.Entusiasme (X3) : Entusiasme merupakan modal yang amat penting artinya dalam kehidupan organisasional. Entusiasme akan menghilangkan rasa antipati dan frustasi dengan demikian mendorong semangat kerja yang tinggi. Entusiasme akan diukur dengan ordinal scale. Untuk memperoleh skornya, sebelumnya akan diajukan daftar pernyataan dan pertanyaan. Untuk menjawab pertanyaan telah disediakan jawaban “sangat setuju, setuju, kurang setuju, sangat kurang setuju” dengan skor masing-masing 4, 3, 2 dan 1.Penyesuaian Diri (X4) : manusia modern mau tidak mau akan menjadi manusia organisasional karena hanya dengan demikian tujuan pribadinya akan dicapai. Setiap manusia mempunyai kemampuan yang tinggi untuk mengadakan penyesuaian yang diperlukan, asal saja pimpinan dalam organisasi mampu menciptakan keadaan yang kondusif untuk itu. Bahkan seorang pemimpin mempunyai tugas membantu bawahannya untuk meningkatkan kemampuannya. Kepuasan Kerja (Y) : suatu organisasi yang ingin meningkatkan daya tahannya dan sekaligus meningkatkan kemampuannya untuk tumbuh dan berkembang, tidak cukup hanya dengan efisiensi dan efektifitas, akan tetapi harus pula mempertimbangkan faktorproduktifitas. Menurut Gipson ( 2002 ) Produktifitas adalah kemampuan memperoleh manfaat sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan output (keluaran) yang optimal. Membahas produktifitas dan mengembangkannya tidak mungkin dilepaskan dari pembahasan prouktifitas unsure manusianya. Bahkan sesunggunya tidak ada produktifitas organisasi tanpa produktifitas manusianya. Mengukur prstasi kerja karyawan suatu organisasi tidak lain adalah mengukur produktifitas manusia organisasi tersebut.Prestasi kerja akan diukur dengan ordinal scale. Dharma ( 2005 ). Untuk memperoleh skornya, sebelumnya akan di ajukan daftar pertanyaan. Untuk menjawab pertanyaan telah disediakan jawaban “sangat setuju, setuju, kurang setuju, sangat kurang setuju” dengan skor masing-masing 4, 3, 2 dan 1. Populasi Dan Sampel Penelitian Populasi yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah tenaga kerja wanita yang bekerja pada instansi atau perusahaan di Kota Makassar. Metode pengambilan sample yang dilakukan pada penelitian ini adalah pertama-tama secara Cluster untuk menentukan wilayah, kemudian secara Purposive Random Sampling yaitu sample diambil secara sengaja untuk
7
menentukan jumah sample. Makassar Timur dan Makassar barat diambil sample masingmasing sebanyak 60 orang wanita pekerja minimal yang berpendidikan SMA sehingga jumlah sample secara keseluruhan adalah sebesar 120 orang pekerja wanita dengan pertimbangan antara lain adanya keternatasan tenaga dan waktu dari peneliti. Instrumen Penelitian Untuk memperoleh data dari responden digunakan instrument penelitian berupa kuesioner. Teknik pelaksanaan digunakan metode wawancara dan dilanjutkan dengan menyerahkan kuesioner untuk diisi. Model Berdasarkan pada variable yang diturunkan dalam hipotesis, maka spesifikasi model analisis adalah regresi linier berganda sebagai berikut:
Y a 0 b1 X 1 b2 X 2 b3 X 3 b4 X 4 E1 Menurut Supranto ( 2003 ) model ini: Y
= Kepuasan kerja wanita karir s
a0
= Konstanta
b1
= Koefisien regresi X1
b2
= Koefisien regresi X2
b3
= Koefisien regresi X3
b4
= Koefisien regresi X4
E1
= Variabel Pengganggu
HASIL PENELITIAN Pengujian Hipotesis Prestasi Kerja Wanita Karir Untuk mengetahui prestasi kerja wanita karir dalam penelitian ini di ukur dengan skala ordinal, di ajukan empat pertanyaan dimana jawabannya memilih a, b, c dan d dengan scoring 4,3,2 dan 1. Dari kuesioner yang diterima data yang diperoleh terlihat pada table 1. Dari data tersebut terlihat bahwa walaupun wanita mempunyai peran ganda yaitu sebagai istri dan sebagai karyawan, disamping ia sebagai kaum yang lemah dengan sifat-sifat kekurangannya tetapi dalam krir ia tetap ingin mempunyai prestasi. Hal ini terlihat dari hasil penelitian terhadap 120 responden, prestasi dengan kategori sangat baik mencapai 50%, 37,5% mempunyai prestasi baik dan yang 12,5% kurang baik.prestasi dengan kategori sangat baik mengandung maksud bahwa tenaga kerja wanita mengerjakan tugas atau pekerjaan
8
kantor sesuai standar yang di tetapkan baik waktu penyelesaian,mutu hasil kerja ataupun jumlah pekerjaan yang harus diselesaikan yang telah ditetapkan oleh instansi, organisasi ataupun perusahaan tempat mereka bekerja. Prestasi sangat baik berarti mereka bekerja dengan hasil melebihi standar yang ditentukan. Pendidikan Dan Pengalaman Tingkat pendidikan dihitung dengan jumlah lamanya pendidikan formal tertinggi yang pernah diikuti oleh responden.pengalaman responden dihiting dengan beberapa tahun lamanya responden bekerja diperusahaan yang sekarang. Dari tabel 2 terlihat bahwa tingkat pendidikan responden yang terbesar adalah lulusan SMA/SMEA 40% yang berpengalaman antara lain 6-10 tahun yaitu 14 responden. Urutan terbesar kedua dalah lulusan sarjana yaitu sebesar 31,25%, sedangka lulusan D3 sebesar 25%. Dari data ini ternyata kaum wanita yang melanjutkan sekolah kejenjang yang lebih tinggi dari SAM/SMEA sudah semakin meningkat, yaitu mencapai 60%. Dari segi pengalamannya, tenaga kerja wanita yang terbanyak berpengalaman dibawah 6 tahun yaitu 36 responden atau 45%. Entusiasme Wanita karir yang sedapat mungkin harus mampu berperan ganda yaitu selain sebagai istri dalam rumah tangganya dengan segala kesibukan mengurus rumah tangganya ia juga sebagai tenaga kerja yang berperan aktif dalam pembangunan. Wanita karir yang sukses dituntut untuk dapat membagi perhatiaanya untuk keluarga dan pekerjaanya, karenanya wanita karir diharapkan tetap mempunyai entusuasme yang tinggi. Dari table 3, tenyata tingkat entusiasme yang sangat baik dan baik mencapai 78,75%, yaitu yang sangat baik sebesar 35% sedamg kategori baik sebesar 43,75% dan sisanya 21,25% mempunyai kategori yang kurang baik. Penyesuaian Diri Wanita dengan sifat-sifatnya yang mudah emosi dan kurang berfikir secara rasional, ternyata dari table di bawah terlihat bahwa wanita sebagai wanita karir mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan tugasnya cukup baik. Dari 8 responden 96,25% adalah tenaga kerja wanita yang mempunyai kemampuan menyesuaikan diri terhadap lingkungan dengan kategori sangat baik dan baik yaitu sangat baik 31,75% dan baik mencapai 65%. Dapat dilihat pada table 4. Setiap manusia mempunyai kemampuan yang tinggi untuk mengadakan enyesuaianpenyesuaian yang diperlukan, asal saja pimpinan dalam organisasi mampu menciptakan kondisi yang kondusif untuk itu. Bila dari jumla responden 96,25% mempunyai kemampuan
9
menyesuaikan diri dengan baik maka apabila pimpinan perusahaan dapat menciptakan keadaan kondusif untuk itu, suasana kehidupan organisasonal yang serasi dan seiramaakan tercipta. Kondisi demikian mempunyai pengaruh yang positif untuk meningkatkan pestasi kerja perusahaan tersebut, khususnya tenaga kerja wanita.
PEMBAHASAN Pada penelitian ini terlihat bahwa faktor-faktor pendidikan, pengalaman, entusiasme dan penyesuian diri secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap prestasi keja wanita karir. Penelitian ini dapat dirumuskan dengan sebuah persamaan regresi ganda yakni:Analisis regresi, koefisien regresi b1, b2, b3, b4 mempunyai tanda positif, yang berarti keempat variable bebas di atas mempunyai pengaruh positif tehadap variable tidak bebas. Apabila tingkat oendidikan semakin tinggi, maka prestasi kerja wanita karir akan meningkat. Apabila pengalaman meningkat maka prestasi kerja wanita karir semakin tinggi. Demikian pula variable entusiasme dan penyesuaian diri mempunyai frekuensi meningkat maka kerja juga meningkat. Menurut Hersey (2006), entusiasme merupakan modal yang amat penting artinya dalam kehidupan organisasional. Entusiasme akan menghilangkan rasa antipati dan frustasi dan dengan demikian mendorong semangat kerja yang tinggi. Dari hasil analisis regresi secara keseluruhan tingkat pengaruh keempat variable bebas terhadap prestasi tercermin pada koefisien determinasi sebesar 0,7883. Hal ini berarti bahwa yang dapat diterangkan oleh persamaan regresi mengenai pengaruh pendidikan, pengalaman, entusiasme dan penyesuaian diri terhadap prestasi kerja seorang wanita karir adalah sebesar 78,83%. Jadi variable bebas diatas secara bersama-sama telah mampu menjelaskan variablevariabel prestasi kerja sebesar 78,83%. Sedang sisanya sebesar 21,17% merupakan pengaruh dari factor-faktor lain yang tidak termasuk dalam persamaan regresi di atas. Untuk melihat seberapa besar pengaruh masing-masing variable bebas terhadap variable terikat dapat diketahui melalui besarnya koefisien regresi masing-masing variable. Dari keempat variable yang berpengaruh dominan terhadap prestasi pada wanita karir adalah variable penyesuaian diri. Hal tersebut terbukti dengan melihat koefisien regresi variable pendidikan terbesar yaitu 0,4035. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh tersebut dapat dilihat pada uji F yakni membandingkan
nilaiF
hitung
dengan
nilai
F
table.
Criteria
pengujian:
Ho ditolak, bila F hitung F tabel , level of significance 0,05. menurut cetak computer F hitung
10
= 5,871. Ternyata F table sebesar 2,549 mempunyai nilai yang lebih tinggi dari 2,549 mempunyai nilai yang lebih rendah dari 5,871, berarti Ho ditolak dengan R2 0,6385. dengan kata lain pendidikan, pengalaman, entusiasme dan penyesuaian diri berpengaruh terhadap prestasi kerja wanita karir. Uji Significant, t-hitung X1 = 2,907, X2 = 0,911, X3 = 0,697 dan t-hitung X4 = 3,490. dari t-hitung keempat variable bebas tersebut bila dibandingkan dengan t-tabel dngan tingkat signifikansi 0,05, maka t-hitung untuk X1 dan X4 yang mempunyai nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel (1.671). Ini berarti secara parsial, variable pendidikan (X1) terbukti mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja pada wanita karir. Nilai r2parsial, X1 sebesar 0,2397. ini mempunyai arti bahwa secara parsial tingkat pendidikan mampu menjelaskan variasi variable prestasi kerja wanita karir sebesar 23,97%. Variabel penyesuaian diri (X4) t hitung t table, ini berarti secara partial, variable penyesuaian diri (X4) terbukti mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja wanita karir. Nilai r2 parsial X4 sebesar 0,2787. ini mempunyai arti bahwa secara parsial variable penyesuaian diri mampu menjelaskan variasi variable prestasi kerjawanita karir sebesar 27,87%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara parsial dari keempat variable bebas yang mempengaruhi prestasi kerja wanita karir, hanya variable penyesuaian diri dan pendidikan yang mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap prestasi kerja wanita karir. Dan variable penyesuaian diri (X4) merupakan factor dominant yang berpengaruh terhadap prestasi kerja wanita karir.
KESIMPULAN DAN SARAN Disimpulkan bahwa yakni faktor-faktor pendidikan, pengalaman, entusiasme dan penyesuian diri secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap prestasi keja wanita karir. Terbukti kebenarannya yakni factor-faktor penyesuaian diri mempunyai pengaruh yang dominan terhadap prestasi kerja wanita karir. Para manajer perlu senantiasa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para pekerja wanita agar dimata bawahan tampil sebagai pribadi yang kompeten.
11
DAFTAR PUSTAKA Agus Dharma, ( 2005 )Manajemen Prestasi Kerja, CV. Rajawali, Jakarta. Anto Dayan,( 2004 )Pengantar Metode Statistik, Jilid II, Penerbit LP3ES, Jakarta. Dowling, Collete, ( 2002 )Tantangan Wanita Modern: Kekuatan Wanita Akan Kemandirian, Terjemahan, Erlangga, Jakarta. Gibson, James L, John M. Ivancevich, James H. Donnelly ( 2000 ), Jr, Organisasi: Perilaku: Structur: Proses, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta . Gronau, Reuben, Laisure, ( 2000 )Home Production and Work (The Teory Of The Allocation of Time Revisited), Journal Political Economy, Vol. 85 No. 6 The University of Chicago. Hersey, Paul, Kenneth H. Blanchard, ( 2006 ). Manajemen Prilaku Organisasi: Pendayagunaan Sumber Daya Manusia, Terjemahan, Edisi Keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta. Price, Susanna,( 2003 )Womans Work And Womans Roles: Economics And Every Day Life In Indonesia, Malaysia and Singapore, Dalam Lenore Manderson (ed). Sukanti Suryochondro, ( 2004 )Potret Pergerakan Wanita Di Indonesia, Penerbit CV. Rajawali, Jakarta. Supranto, ( 2003 )Metodologi Research, Rineke Cipta, Jakarta. Sondang P.Siagian, ( 2000 ) Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Ke 9, Lembaga Penerbit Jakarta
12
LAMPIRAN Table 1. Prestasi Kerja Wanita Karir Prestasi Wanita karir
Kategori/Skoring
Jumlah Responden
Prosentase
Sangat Baik/ 14-16
60
50 %
Baik /9-13
40
37,5 %
Kurang Baik / 4-8
20
12,5%
120
100 %
Total
Table 2. Pendidikan dan Pengalaman Pengalaman (Thn)
Kategori/Skoring
Jml
%
S2/ Master
23
-
-
-
-
S1
32
31,25
16
5
4
Akademi/D3
25
25,00
12
5
3
D1
5
3,75
-
3
-
SMA/SMEA
35
40,00
8
14
10
120
100
36
27
17
Total
0-5 6-10 11 +
Table 3.Entusiasme Responden Kategori/Skoring Sangat Baik/ 14-
Jumlah Responden
Prosentase
45
35 %
Baik /9-13
48
43,75 %
Kurang Baik / 4-8
27
21,25%
16
13
Table 4. Kemampuan Menyesuaikan Diri Kategori/Skoring
Frekuensi
Prosentase
Sangat Baik/ 14-16
60
31,25 %
Baik /9-13
40
65,00 %
Kurang Baik / 4-8
20
3,75%