HUBUNGAN KESULITAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
Desrianty Abdullah, Surya Kobi*, Yusni Pakaya**
Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo
ABSTRAK Desrianty Abdullah. 2013. 231409031. Hubungan Kesulitan Belajar Terhadap Prestasi Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Gorontalo, (Suatu Penelitian di Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo). Pokok permasalahan yang terjadi dalam penelitian ini adalah melihat tingkat kesulitan belajar mahasiswa jurusan pendidikan sejarah terkait dengan factor yang mempengaruhi kemampuan belajar mahasiswa baik dilihat dari factor intern maupun dari factor ekstern.Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui permasalahan tentang apakah terdapat hubungan kesulitan belajar terhadap prestasi mahasiswa jurusan pendidikan sejarah Universitas Negeri Gorontalo dengan menggunakan metode penelitian Kuantitatif. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kesulitan belajar dengan prestasi mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Gorontalo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan kesulitan belajar terhadap prestasi mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah sebesar 21,42%. Persentase tersebut dapat ditinjau dari factor intern yakni dari diri mahasiswa itu sendiri dalam menerima materi perkuliahan. Persentase selebihnya adalah factor yang berasal dari luar diri mahasiswa. Dapat dilihat dari factor ekstern seperti adanya fasilitas, sarana dan prasarana,buku penunjang serta adanya ruangan yang mendukung proses pembelajaran.Penelitian ini menemukan bahwa ada sumbangsi yang diberikan oleh Kesulitan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa di jurusan pendidikan sejarah Universitas Negeri Gorontalo. Kata kunci :Kesulitan Belajar, Prestasi Mahasiswa.
PENDAHULUAN Pendidikan pada hakekatnya berlangsung dalam suatu proses. Proses itu berupa transformasi nilai-nilai, pengetahuan, teknologi dan keterampilan. Menerima proses adalah anak didik atau siswa yang sedang tumbuh dan berkembang menuju kearah pendewasaan kepribadian dan penguasaan pengetahuan. Menjaga agar proses ini berlangsung dengan baik, dituntut adanya hubungan edukatif yang baik antara pengajar atau pendidik dengan peserta didik. Permasalahan dunia pendidikan di perguruan tinggi semakin kompleks disebabkan karena berbagai macam kendala yang terjadi dari tahun ke tahun seperti : banyaknya mahasiswa yang putus kuliah karena alasan tertentu, motivasi rendah, kurangnya minat belajar, prestasi yang kurang dibanggakan. Dari pengamatan langsung dilapangan di Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial, akan tampak bahwa dari sekian banyak mahasiswa yang dihadapi ada beberapa yang sangat berhasil dalam belajarnya, ada yang sedangsedang saja, dan ada pula yang kurang karena mengalami hambatan atau kesulitan belajar Oleh karena itu kesulitan belajar bukan hanya merupakan masalah instruksional atau pedagogis saja, tetapi pada dasarnya merupakan masalah psikologis. Dikatakan demikian karena kesulitan belajar berakar kepada aspek-aspek psikologi terutama gangguan kepribadian dan penyesuaian diri. Sebagai masalah psikologis, kesulitan belajar menuntut usaha pemecahan dengan pendekatan yang lebih bersifat psikologis pula. Penelitian ini menggunakan beberapa konsep teori, yakni teori tentang belajar, motivasi, kesulitan belajar, dan prestasi . Adapun deskripsi teori yang telah disebutkan di atas adalah sebagai berikut. -
Teori Belajar Belajar merupakan suatu proses dari seorang individu yang berupaya mencapai tujuan belajar atau yang biasa disebut hasil belajar, yaitu suatu
bentuk perubahan perilaku yang relative menetap” (Mulyono Abdurrahman, 2003:28). -
Teori Motivasi Gage dan Berliner dalam Dimyati dan Mudjiono (2006:42) mengemukakan bahwa ”motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar, motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang. Motivasi dapat dibandingkan dengan mesin dan kemudi pada mobil”.
-
Teori Kesulitan Belajar Abdul Majid (2006:226) mengemukakan bahwa : masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh seseorang murid dan menghambat kelancaran proses belajarnya. Kondisi tertentu itu dapat berkenaan dengan keadaan dirinya yaitu berupa kelemahan-kelemahan yang dimilikinya dan dapat juga berkenaan dengan lingkungan yang tidak menguntungkan bagi dirinya. Masalah-masalah ini tidak hanya dialami oleh murid-murid yang terbelakang saja, tetapi juga dapat menimpa murid-murid yang pandai dan cerdas.
-
Teori Prestasi Belajar Mulyadi (2010:13) mengemukakan bahwa: prestasi belajar yang dicapai seorang murid tergantung dari tingkat potensinya (kemampuan) baik yang berupa bakat maupun kecerdasan. Anak yang mempunyai potensi tinggi cenderung dapat memperoleh prestasi yang lebih tinggi pula, dan sebaliknya anak yang mempunyaipotensi rendah akan mendapat prestasi rendah pula. Dengan membandingkan antara potensi dan prestasi yang dicapai, dapat diperkirakan sejauh mana anak dapat mewujudkan potensinya. Murid yang mendapat kesulitan belajar ialah jika terdapat perbedaan yang besar antara potensi dengan prestasi.
Secara garis besar tujuan yang diharapkan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kesulitan belajar dengan prestasi mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Gorontalo.
METODE PENULISAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Negeri Gorontalo Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Pendidikan Sejarah, Jln. Jenderal Soedirman No. 06 Kota Gorontalo. Penelitian ini dilasanakan dalam jangka waktu kurang lebih 5 bulan (maret, april, mei, juni, juli,) 2012 mulai dari persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, dan penyusunan laporan. Metode dan Desain Penelitian Metode atau penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional, karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel yakni kesulitan belajar dengan prestasi mahasiswa. Rancangan desain penelitian dari kedua variabel di atas dapat digambarkan sebagai berikut. X
Y
Gambar. Pola hubungan antara kesulitan belajar dan prestasi mahasiswa Keterangan : X : Kesulitan Belajar Y : Prestasi Mahasiswa Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua variabel utama, yaitu variabel terikat (dependent) dengan simbol Y dan variabel bebas (independent) dengan simbol X. Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah prestasi mahasiswa, sedangkan
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kesulitan belajar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2. Populasi dan Sampel Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah mahasiswa yang duduk disemester II, IV, dan VI ditahun 2012 yang berjumlah 341 mahasiswa. Suharsimi Arikunto (2006) menyatakan apabila subyeknya kurang dari seratus orang, lebih baik diambil semuanya, penelitian ini merupakan penelitian populasi, sedangkan apabila lebih dari 100 orang, maka yang menjadi sampel berkisar 10-15% dan 20-25% atau lebih. Persentase untuk pengambilan sampel sebesar 10% dari 341 yakni 34 sampel. Teknik Pengumpulan Data Angket yang digunakan berupa angket tertutup dalam bentuk berstruktur dan berisi pertanyaan-pertanyaan maupun pernyataan yang disusun berdasarkan dimensi dan indikator variabel kesulitan belajar. Angket untuk Variabel X terdiri dari 20 nomor pernyataan, setiap item pernyataan dilengkapi dengan 5 alternatif jawaban dalam bentuk skala penilaian yaitu: Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Ragu-ragu (RR), Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS). Validitas dan Reabilitas Instrumen ”Uji validitas digunakan untuk mengukur sah/valid atau tidaknya suatu kuesioner yang digunakan. Kuesioner penelitian dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut”, (Sugiyono, 2009:72). ”Untuk melakukan uji validitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara masing-masing pertanyaan suatu variabel dengan total skor, serta menggunakan rumus teknik korelasi product Product Moment”(Singarimbun dan Effendi, 1989:137), rumusnya sebagai berikut: rxy
n XY
X Y n X 2 X 2 n Y 2 Y 2
”Uji reliabilitas adalah untuk mengukur sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya dalam pengumpulan data atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten walaupun digunakan berulang pada waktu yang berbeda”, Singarimbun, (1989). ”Uji reliabilitas ini dengan mengunakan teknik Alpha Cronbach ( ), dimana suatu instrumen dikatakan handal (reliabel) bila memiliki keandalan atau alpa sebesar 0,6 atau lebih”, Suharsimi Arikunto, (2006). Teknik ini menggunakan rumus sebagai berikut:
k b ) r11 ( )(1 (k 1) t2 2
Teknik Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas dua bagian, yaitu analisis deskriptif (mean, median, modus, simpangan baku) dan analisis inferensial( menguji hipotesis penelitian).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Pengujian Analisis Deskriptif Data Penelitian Data yang dideskripsikan dalam penelitian ini terdiri dari Kesulitan Belajar Mahasiswa (X) dan Prestasi Belajar Mahasiswa (Y). Rekapitulasi data hasil penelitian disajikan pada tabel berikut! Data Variabel
Skor
Skor
Min
Max
X
56
Y
60
Rentang
Mean
Modus
Median
SD
95
39
76,53
76,1
75,5
8,7671
95
35
80,5
o 68,5
82,167
10,548
o 91,83 Keterangan: X= Kesulitan Belajar Mahasiswa Y= Prestasi Belajar Mahasiswa Hasil Pengujian Persyaratan Analisis Data Pengujian persyaratan analisis data yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah pengujian normalitas galat regresi Prestasi Belajar Mahasiswa (Y) atas Kesulitan belajar mahasiswa (X). Pengujian normalitas data menggunakan uji galat taksiran (Y- Yˆ ) dengan menggunakan uji Lilliefors ( ) Hipotesis statistik yang diuji dinyatakan sebagai berikut: H0
: Populasi galat taksiran berdistribusi normal
H1
: Populasi galat taksiran tidak berdistribusi normal
Kriteria pengujiannya adalah terima H0 jika L0 Ltabel dan tolak H0 jika L0 Ltabel pada taraf nyata α yang dipilih. Dalam penelitian ini dipilih α = 0,05,
sehingga untuk n = 34 maka nilai Ltabel = 0,151948. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan program Microsoft Excel 2010 diperoleh nilai
= 0,09937<
= 0,0937. Karena
= 0,151948 maka di simpulkan bahwa galat regresi Y atas
X berdistribusi normal. Dalam hal ini data berasal dari populasi berdistribusi normal, yang berarti persyaratan normalitas data untuk regresi linear sederhana Y atas X dipenuhi. Hasil Pengujian Hipotesis Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa persyaratan analisis regresi dan korelasi sederhana yakni pengujian normalitas data penelitian telah dipenuhi. Dengan demikian, data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini layak menggunakan Analisis Korelasi dan Regresi Sederhana. Hipotesis yang akan diuji adalah: ” Terdapat Hubungan Negatif antara Kesulitan Belajar Mahasiswa (X) dengan Prestasi Mahasiswa (Y), yaitu semakin tinggi tingkat belajar mahasiswa, akan semakin rendahPrestasi Belajar Mahasiswa”. Dari hasil perhitungan analisis korelasi dan regresi sederhana data variabel kesulitan belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa menghasilkan arah regresi b sebesar 0,5793 dan konstanta a sebesar 124,8108. Dengan demikian bentuk hubungan dari kedua variabel tersebut digambarkan oleh persamaan regresi Yˆ 124,8108 0,5793X
Sebelum digunakan untuk menarik kesimpulan penelitian, persamaan regresi ini harus memenuhi syarat linearitas dan signifikansi regresi. Untuk mengetahui kelinearan dan derajat signifikansi (keberartian regresi) digunakan uji F. Dengan menggunakan bantuan program Microsoft Excel 2010 diperoleh nilai F seperti tampak pada Tabel berikut !
Tabel ANAVA untuk Uji Signifikansi dan Linearitas Dari Prestasi Mahasiswa atas Kesulitan Belajar F tabel
Sumber
dk
Varians
JK
RJK
F hitung α = 0.05
Total
34
224536
-
Regresi (a)
1
220489,5
220489,5
Regresi (b|a)
1
866,5797
866,5797
Sisa
32
3179,891
-
Tuna Cocok
21
1300,558
61,93131
Galat
11
1879,333
-
8,720597*
4,15
0,362493ns
2,65
170,8485
Keterangan: dk
: Derajat kebebasan
JK
: Jumlah Kuadrat
RJK
: Rata-rata Jumlah Kuadrat
ns
: Regresi Berbentuk linear
*
: Sangat signifikan Dari tabel ANAVA di atas untuk uji signifikansi persamaan regresi diperoleh = 8,720597untuk taraf nyata α = 0,05 dengan dk pembilang = 1 dan dk
penyebut = 32 diperoleh F 0,95(1,28) 4,15 . Dengan kriteria pengujian jika
≥
pada taraf signifikan α = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) pembilang 1 dan
dk penyebut = n-2 maka regresi signifikan, dalam hal lain tidak signifikan. Karena
Fhitung 8, 720597 FTabel 4,15, berarti persamaan regresi Yˆ 124,8108 0,5793X
signifikan (berarti). Kemudian
untuk
pengujian
linearitas
persamaan
regresi
diperoleh
Fhitung 0,363 untuk taraf nyata α = 0,05 dk pembilang = 21 dan dk penyebut = 11
diperoleh F(0,95)(17,11) 2, 65. Dengan kriteria pengujian Jika Fhitung Ftabel maka model regresi berbentuk linear, dalam hal lain jika Fhitung Ftabel , maka model regresi tidak berbentuk linear pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) pembilang = k - 2 dan dk penyebut = n - k. Karena Fhitung 0,363 Ftabel 2, 65 , berarti persamaan regresi Yˆ 124,8108 0,5793X berbentuk linear. Persamaan ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan satu unit skor Kesulitan belajar mahasiswa, maka skor Prestasi Belajar Mahasiswa akan menurun sebesar 0,5793 unit pada konstanta 124,8108. Untuk uji korelasi sederhana skor Kesulitan belajar mahasiswa (X) dengan skor Prestasi Belajar Mahasiswa (Y) diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0, 463 . Koefisien korelasi sederhana ini ternyata berarti (signifikan) setelah
dilakukan pengujian keberartian koefisien korelasi dengan menggunakan uji-t pada α = 0,05. Ini berarti bahwa koefisien korelasi Kesulitan belajar mahasiswa (X) dengan Prestasi Belajar Mahasiswa (Y) adalah signifikan. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat hubungan negatif antara Kesulitan belajar mahasiswa (X) dengan Prestasi Belajar Mahasiswa (Y) teruji kebenarannya, yaitu semakin tinggi tingkat Kesulitan belajar mahasiswa, akan semakin rendah Prestasi Belajar Mahasiswa. Pengaruh negatif antara Kesulitan belajar mahasiswa dengan Prestasi Belajar Mahasiswa didukung oleh koefisien determinasi (
) sebesar 0, 2141569 . Hal ini
berarti bahwa 21,42 % variasi yang terjadi pada prestasi belajar mahasiswa dijelaskan
oleh variasi Kesulitan belajar mahasiswa (X) melalui persamaan regresi Yˆ 124,8108 0,5793X
Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan sebelumnya serta mengacu pada rumusan hipotesis yang berbunyi terdapat hubungan antara Kesulitan belajar mahasiswadengan Prestasi Belajar Mahasiswa jurusan pendidikan sejarah universitas Negeri Gorontalo, maka diperlukan uji statistik yang akan digunakan untuk menganalisis permasalahan yang diteliti. Dari hasil uji statistik diperoleh persamaan regresi antara Kesulitan belajar mahasiswa dengan Prestasi Belajar Mahasiswa adalah Yˆ 124,8108 0,5793X . Model regresi ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu skor Kesulitan belajar mahasiswa akan diikuti oleh penurunanskor Prestasi Belajar Mahasiswa sebesar 0,5793 unit pada konstanta 124,8108. Dengan kata lain makin tinggi tingkat Kesulitan belajar mahasiswa, makin rendah Prestasi Belajar Mahasiswa. Karena kesulitan belajar yang berlebihan selalu berkonotasi negatif, maka pada kondisi tertentu, kesulitan perlu dihilangkan. Terutama pada proses pembelajaran,dalam hal ini dikarenakan kesulitan sebagai salah satu faktor penghambat dalam belajar yang dapat mengganggu kinerja fungsi-fungsi kognitif seseorang, seperti dalam berkonsentrasi, mengingat, pembentukan konsep dan pemecahan masalah.Kesulitan belajar yang berlebihan akan mengakibatkan mahasiswa mengalami hasil belajar yang buruk. Dengan demikian kesulitan belajar yang tinggi bisa berpengaruh buruk pada pekerjaan seseorang, apalagi jika timbulnya sering kali. Kesulitan yang penting diciptakan adalah kesulitan yang dapat memberikan motif pada seseorang agar lebih mempersiapkan diri menghadapi suatu kegiatan tertentu. Kesulitan seperti ini yang diharapkan dalam proses pembelajaran. Dengan sedikit ditekan mahasiswa akan tertib bahkan termotivasi belajar. Dengan demikian
kesulitan ringan (kesulitan rendah) menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan prestasibelajar mahasiswa Nilai koefisien korelasi antara kesulitan belajar mahasiswa dengan prestasi belajar mahasiswa sebesar −0,463. Nilai ini mengindikasikan bahwa hubungan antara kesulitan belajar mahasiswa dengan prestasi belajar mahasiswa adalah hubungan
negatif dan kuat.Kuatnya hubungan kesulitan belajar mahasiswa dengan prestasi belajar mahasiswa, ditunjukkan pula oleh harga koefisien determinasi 0,2142 dengan kontribusi 21,24%. Artinya ada sebesar 21,24% variasi prestasi belajar mahasiswa dapat dijelaskan oleh kesulitan belajar yang dialami oleh mahasiswa itu sendiri dari faktor intern, sedangkan 78,58 % ditentukan oleh faktor lain, misalnya faktor eksternal seperti sarana dan prasarana belajar, lingkungan keluarga, serta keterampilan dan keahlian dosen dalam mengajar. Dengan kata lain, prestasi belajar mahasiswa jurusan pendidikan sejarah ditentukan pula oleh kesulitan belajar. Dengan demikian, hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa terdapat hubungan dan kontribusi Kesulitan belajar terhadap prestasi mahasiswa. Kesulitan yang baik menjadi barometer prestasi belajar. Dan prestasi belajar merupakan target akhir dari suatu keberhasilan. Maka prestasi belajar mahasiswa jurusan pendidikan sejarah sebagai suatu usaha atau dorongan, perhatian terhadap Kesulitan belajar menjadi penting karena terbukti berhubungan signifikan.Fakta dan data di atas menunjukkan bahwa pada Kesulitan belajar mahasiswa terkategori rendah. Hal ini dapat juga berarti bahwa prestasi belajar mahasiswa selalu beragam dan berubahubah sehingga membutuhkan proses penyediaan layanan yang adaptif juga.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Hasil pengujian koefisien korelasi menunjukkan bahwa Kesulitan belajar memiliki hubungan yang rendah terhadap prestasi belajar mahasiswa ditunjukkan dengan nilai koefisen korelasi r = -0,463 sementara itu nilai hasil uji determinasi koefisien korelasi diperoleh r2 = 0,2142atau terdapat 21,42% sumbangsi yang diberikan oleh Kesulitan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa di jurusan pendidikan sejarah Universitas Negeri Gorontalo. 2. Hasil Pengujian Regresi sederhana, diperoleh nilai Yˆ 124,8108 0,5793X . Hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan satu unit skor Kesulitan belajar mahasiswa, maka skor Prestasi Belajar Mahasiswa akan menurun sebesar 0,5793 unit pada konstanta 124,8108. 3. Hasil pengujian signifikansi koefisien korelasi diperoleh nilai thitung 2,954 lebih besar dari nilai ttabel = 2,048. Hal ini membuktikan bahwa Kesulitan belajar memiliki hubunganyang negatif terhadap prestasi belajar mahasiswa. Saran Beberapa saran dari kesimpulan diatas, yakni dalam rangka memacu dan meningkatkan Prestasi Belajar Mahasiswa, maka diharapkan pada mahasiswa itu sendiri lebih disiplin dalam mengikuti proses pembelajaran, terutama dari segi waktu dan aktifitas lainnya, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi bagi mahasiswa agar berusaha mengatasi hambatan dan kesulitan dalam proses belajar serta untuk lebih mengefektifkan pelaksanaan pembelajaran, maka sangat membutuhkan kreatifitas seorang Dosen untuk memilih metode yang tepat dalam meningkatkan prestasi mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah.
DAFTAR RUJUKAN Abdul
Majid. (2006). Perencanaan
Pembelajaran. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya. Dimyati, Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Masri Singarimbun, Sofian Effendi. (1989). Metode Penelitian Survai. Jakarta : LP3ES Mulyadi. (2010). Diagnosis Kesulitan Belajar. Bantul Yogjakarta : Nuha Litera. Mulyono Abdurrahman. (2003). Pendipdikan
Bagi Anak Berkesulitan Belajar.
Jakarta : Rineka Cipta Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : Penerbit CV. Alfabeta Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.