1
1
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR
SISWAKELAS XI JURUSAN PERTANIANDI SMK NEGERI 1 BULANGO UTARA
Rahmawaty Ibrahim Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan, Jurusan Bimbingan dan konseling Universitas Negeri Gorontalo Dr. Wenny Hulukati, M.Pd Irpan A Kasan, S.Ag, M.Pd ABSTRAK Rahmawaty Ibrahim. 2014.”Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Siswa Kelas XI Jurusan Pertanian Di SMK Negeri 1 Bulango utara” Skripsi Jurusan Bimbingan dan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidkan. Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I, Dr. Wenny Hulukati, M.Pd dan Pembimbing II, Irpan A Kasan S,Ag. M,Pd. Permasalahan yang di hadapi di SMK Negeri 1 Bulango utara adalah pemilihan karir dalam hal pemilihan jurusan. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir siswa kelas xi di SMK Negeri 1 Bulango Utara.Teknik pengumpulan data utama menggunakan anagket.Data dianalisis menggunakan analisis persentase. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pemilihan karir di SMK Negri 1 Bulango Utara dipengaruhi oleh faktor minat dengan persentase 86,3%, sifat dengan persentase 76%, pengetahuan dengan persentase 74%, keadaan jasmani dengan peresentase 46,3%, nilai-nilai kehidupan dengan persentase 79,1%, pendidikan sekolah dengan persentase 76.9%, teman sebaya dengan persentase 82%, status sosial ekonomi keluarga dengan persentase 78,6%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir siswa paling dominan adalah dari faktor minat. Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan: a) Guru pembimbing hendaknya memberikan materi sesuai dengan kebutuhgan siswa, seperti bimbingan karir b) Kepala Sekolah mengingat layanan informasi dalam bimbingan karir berpengaruh untuk perencanaan pemilihan karir siswa, maka hendaknya sekolah dapat menambah jam untuk guru bk dalam memberikan bimbingan karir. Peneliti selanjutnya juga diharapkan dapat meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir siswa dalam lingkup populasi yang luas. Kata Kunci : Pemilihan Karir 1
Dr. Wenny Hulukati, M.Pd, Pembimbing I 2.Irpan A Kasan, S.Ag, M.Pd, Pembimbing II Dosen Universitas Negeri Gorontalo, Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Bimbingan Konseling
2
Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa.Masa remaja merupakan masa yang suka mencoba-coba sesuatu yang dirasakan baru, oleh karena itu pada masa ini memerlukan perhatian yang sangat khusus dari para pendidik dan juga lingkungan tempat tinggal agar tidak terjadi sesuatu yang dapat menimbulkan kerugian bagi dirinya. Untuk itulah siswa perlu dibimbing dalam setiap tindakan yang akan mereka lakukan, seperti halnya dalam pemilihan karier yang nantinya akan mereka jalani. Bimbingan konseling dapat membantu siswa dalam rangka merencanakan masa depan dengan maksud agar siswa mampu mempertimbangkan dan mengambil keputusan tentang dirinya sendiri baik dalam karir siswa diantaranya pemilihan sekolah lanjutan. Bimbingan dan konseling karir di sekolah dalam hal pemahaman karir, dapat membantu peserta didik agar memperoleh pemahaman diri, lingkungan dan dunia kerja, sehingga siswa mampu untuk mengarahkan dirinya ke suatu pekerjaan yang sesuai dirinya dan kebutuhan masyarakat.Kritis juga tahapan itu karena usia mereka ada pada tahap akhir masa remaja, menjelang memasuki masa dewasa.Kondisi siswa saat ini belum memiliki pilihan karir apakah setamat sekolah menengah melanjutkan jurusannya ke perguruan tinggi atau masuk dunia kerja, karena seorang siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor-faktor dalam pemilihan karir, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Dari faktor internal dipengaruhi oleh (1) minat yaitu seseorang yang merasa tertarik pada suatu bidang, (2) sifat yaitu kepribadian yang memberikan ciri khas pada seseorang atau orang lain yang melihatnya, (3) pengetahuan yaitu informasi mengenai diri sendiri
3
dan bidang tertentu, (4) keadaan jasmani yaitu ciri atau keadaan fisik yang dimiliki seseorang, (5) nilai-nilai kehidupan yaitu ideal yang dikejar oleh seseorang dimanapun dan kapanpun. Sedangkan faktor eksternal dipengaruhi oleh pendidikan sekolah, teman sebaya, status sosial ekonomi keluarga.Winkel (Marliyah, Fransisca. Dkk. 2004:60). Berdasarkan kenyataan dilapangan terdapat beberapa siswa yang belum memiliki pilihan karir. Menurut hasil pengamatan dan wawancara yang saya lakukan selama 3 hari dari tanggal 11 s/d 13 Agustus 2013 Di SMK Negeri 1 Bulango Utara terdapat 15 orang siswa yang belum memiliki pilihan karir. Dapat dilihat dari tingkah laku dan hasil wawancara, yaitu siswa memiliki minat yang tidak sesuai dengan potensinya, siswa tidak akan melanjutkan sekolah keperguruan tinggi di karenakan ekonomi orang tua, Dalam mata pelajaran praktek jurusan seringkali tidak mengikuti dengan baik, serta siswa hanya ikutikutan dengan teman dalam memilih jurusan akibatnya jarang masuk sekolah sehingga prestasinya menurun. Bertolak dari latar belakang masalah yang dikemukakan di atas maka dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut: a. Siswa memiliki minat yang tidak sesuai dengan potensinya. b. Siswa tidak akan melanjutkan keperguruan tinggi dikarenakan ekonomi orang tua. c. Dalam mata pelajaran praktek jurusan siswa seringkali tidak mengikuti dengan baik.
4
d. Siswa hanya ikut-ikutan dengan teman dalam memilih jurusan akibatnya jarang masuk sekolah sehingga prestasinya menurun. Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka permasalahannya dapat dirumuskan sebagai berikut : Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi pemilihan karir siswa kelas XI jurusan pertanian di SMK Negeri 1 Bulango Utara?. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir siswa kelas XI jurusan pertanian di SMK Negeri 1 Bulango Utara. Karir adalah suatu pekerjaan yang di peroleh seseorang berdasarkan keahlian yang di miliki oleh seseorang.Sementara keahlian dapat di peroleh seseorang melalui pendidikan dan latihan.Pendidikan yang dimaksud disini adalah pendidikan formal dan nonformal. Istilah karir dipandang oleh masyarakat awam sebagai sebuah istilah yang ekslusif dan hanya dibicarakan dikalangan terbatas.Misalnya, karir diterapkan kepada orang yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi, pejabat publik atau orang yang memegang jabatan sturktural, bahkan menyempit di kalangan orangorang sukses di sector bisnis, pemerintahan dan birokrasi. Persepsi tentang karir seperti itu tidak sepenuhnya benar atau seluruhhya salah.Karena karir memiliki makna yang sangat luas dan dalam, dibandingkan istilah sejenisnya.Menurut Tolbert (dalam Betti Bantu, 2010:6) bahwa karir mengandung makna urutan okupasi, job, dan posisi-posisi yang diduduki sepanjang pengalaman kerja seseorang dan karir juga dapat dikatakan sebagai suatu rentangan aktivitas pekerjaan yang saling berhubungan dalam hal ini seseorang memajukan kehidupannya dengan melibatkan berbagai perilaku
5
kemampuan, sikap, kebutuhan, aspirasi dan cita-cita sebagai rentang hidupnya sendiri. Jadi pekerjaan adalah bagian dari sebuah karir seseorang. “Karir adalah kebutuhan yang harus terus ditumbuhkan dalam diri seseorang tenaga kerja, sehingga mampu mendorong kemauan kerjanya”(Tatang, 2013:04). Karir adalah rangkaian sikap dan perilaku yang berkaitan dengan pengalaman danaktivitas kerja selama rentang waktu kehidupan seseorang dan rangkaian aktivitas kerja yang terus berkelanjutan. Pemilihan karir juga merupakan proses pengambilan keputusan yang berlangsung sepanjang hayat bagi mereka yang mencari banyak kepuasan dari pekerjaannya. Pengembangan karir seseorang dapat bersifat kontinu dan bisa berubah, meskipun masa lalu seseorang merupakan bagian dari dirinya dari hari ini, kemudian bisa mempengaruhi masa datang. Karir merupakan sebuah pilihan dalam dalam kehidupan setiap orang sehingga setiap akan menjalani sebuah karir seseorang harus memiliki perencanaan yang matang dan jelas. Aspek perencanaan memegang peran penting karena akan menentukan jenis pekerjaan yang akan di jalani sepanjang hidup seseorang.Masa seleksi dan entri ditandai dengan upaya seseorang untuk memilih dan memasuki atau menjalani suatu jenis karir tertentu. Dalam proses pemilihan ini, seseorang akan selalu mempertimbangkan segala potensi, bakat/minat, kecerdasan maupun harapan yang akan dicapainya. Keputusan karir adalah penentuan pilihan karir. Pilihan karir adalah pilihapilihan kegiatan yang mendukung atau relevan dengan karir masa depan siswa. Fred Luthans (dalam Marliyah, Fransisca. dkk. mengemukakan bahwa “Decision
6
making is almost universally defined as choosing between alternatives”, artinya pengambilan keputusan adalah memilih diantara berabagai alternatif. Kemampuan seseorang dalam membuat keputusan karir di pengaruhi oleh 3 hal seperti yang diungkapkan oleh Supriatna (2009: 55), yaitu : Pengetahuan yang mendasari kemampuan seseorang dalam membuat keputusan karir, ditandai dengan indikator-indikator yang meliputi; pengetahuan mengenai tujuan hidup, diri sendiri, lingkungan,nilai-nilai,dunia kerja dan pengetahuan tentang keputusan karir. 1) Kesiapan membuat keputusan karir, merupakan kesanggupan untuk menentukan pilihan karir yang didasari oleh keyakinan dan keinginan. 2) Keterampilan membuat keputusan karir, jika pengetahuan keputusan karir sebagai alam kognisi yang membentuk pemakhaman siswa tentang keputusan karir dan kesiapan sebagai alam afeksi membentuk dorongandorongan positif kearah keputusan karir, keterampilan membuat keputusan karir merupakanalam tindak nyata atau in action dalam membuat keputusan karir. Seseorang memiliki keterampilan dalam membuat keputusan karir jika menunjukkan perilaku yaitu; mandiri,luwes. Sudjiwanati (dalam Agoes Dariyo, 2004:60)
menyatakan bahwa
“Pembuatan keputusan pemilihan karir merupakan usaha untuk menemukan dan melakukan pilihan diantara berbagai kemungkinan untuk menyelesaikan suatu permulaan, pertentangan dan keraguan yang timbul dalam proses pemilihan karir”. Dengan demikian dalam memilih bidang karir seseorang akan mengalami
7
suatu periode untuk menentukan keputusan memilih karir, krena membuat suatu keputusan karir adalah hal yang akan dilalui oleh setiap individu. Winkel (dalam Marliyah, Fransisca. Dkk. 2004:60)dalam perkembangan karir yang dapat mempengaruhi pembuatan keputusan karir, antara lain : a. Faktor yang ada dalam diri (Internal) 1) Minat yaitu ideal-ideal yang dikejar oleh seseorang untuk merasa tertarik pada suatu bidang. 2) Sifat yaitu ciri-ciri kepribadian yang memberikan ciri khas pada seseorang. 3) Pengetahuan yaitu informasi yang dimiliki tentang diri sendiri dan bidang tertentu. 4) Keadaan jasmani yaitu ciri-ciri fisik yang dimiliki seseorang. 5) Nilai-nilai kehidupan yaitu ideal-ideal yang dikejar oleh seseorang dimana-mana dan kapanpun. b. Faktor yang ada dari luar diri (Eksternal) 1) Pendidikan sekolah yaitu pandangan mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam bekerja, tinggi rendahnya jabatan dan kecocokkan tertentu untuk anak laki-laki atau perempuan. 2) Teman sebaya yaitu pandangan tentang masa depan yang terungkap dalam perhaulan sehari-sehari. 3) Status sosial ekonomi keluarga yaitu tingkat pendidikan orangtua, tinggi rendahnya pendapatan orangtua, jabtaan ayah, daerah tempat tinggal dan suku bangsa.
8
Umumnya remaja dengan usia 15 sampai 18 tahun sudah dapat mempertimbangkan nilai-nilai yang mereka miliki dalam menentukan karir. Karir seseorang dalam hidupnya mengalami perkembangan mulai tahap pencarian, penemuan, pemantapan, pemeliharaan, dan sampai tahap penurunan.Karir seseorang dapat diraih melalui pekerjaan, jabatan, posisi, atau hobi. Tahap pencarian karir dimulai usia anak-anak sampai remaja. Tahap penemuan karir dimulai pada usia dewasa hingga tengah baya. Tahap pemeliharaan karir dimulai pada usia tua. Tahap penurunan karir dimulai pada usia lanjut. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya oleh Ginzberg (dalam Agoes dariyo, 2004:52). Super (dalam Supriatna, Nurihsan & Juntika, 2005:13) Mengemukakan beberapa tahapan perkembangan karir yaitu sebagai berikut : 1. Usia 0-14 tahun adalah tahap pertumbuhan 2. Usia 15-24 tahun adalah tahap eksplorasi 3. Usia 25-44 tahun adalah tahap pembentukan 4. Usia 45-60 tahun adalah tahap pemeliharaan 5. Usia 61 tahun adalah tahap kemuduran Selain itu juga terdapat tiga teori utama yang mendeskripsikan cara yang ditempuh remaja ketika membuat pilihan dalam proses perkembangan karirnya (Santrock, 2007:171)yaitu: teori perkembangan dari Ginzberg, teori konsep diri dari Super dan teori tipe kepribadian dari Holland. Karir bagi siswa bukan hal yang mudah untuk ditentukan dan menjadi pilihan yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki namun haruslah direncanakan.Untuk menentukan hal demikian harus didasarkan pada keputusan
9
siswa itu sendiri yang didasarkan pada pemahaman tentang kemampuan dan minat serta pengenalan karir yang ada dimasyarakat. Keberhasilan siswa dalam pemilihan karir yang tepat tidaklah semudah seperti apa yang dibayangkan. Agar siswa mempunyai pilihan yang tepat terhadap suatu pilihan karir atau pekerjaan.
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif.penelitianini
dilaksanakan
di
SMK
NEGERI
1
BULANGO
UTARA.Menurut Sugiyono (2005:55), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek yang mempunyai kuantitas karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Berdasarkan pengertian ini maka populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X1 jurusan Pertanian di SMK Negeri 1 Bulango Utara yang berjumlah 70 siswa yang terdiri atas 3 kelas. Untuk memperoleh data sehubungan dengan penelitian ini, penulis menggunakan alat penelitian berupa instrument/ angket yaitu dengan memberikan pedoman tersebut kepada responden yang kemudian dijawab berdasarkan petunjuk yang diberikan oleh peneliti, kemudian hasil angket tersebut dianalisis sehingga memperoleh keterangan lebih jelas dan menyeluruh. Hasil Penelitian Data yang telah diperoleh dari hasil pengolahan angket tentang faktorfaktor yang mempengaruhi pemilihan karir siswa kelas XI jurusan Pertanian di 10
SMK Negeri 1 Bulango Utara di Kabupaten Bonebolango selanjutnya diolah dengan menggunakan analisis persentase. Pembahasan Penelitian ini bertolak dari upaya untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir siswa kelas IX Jurusan Pertanian pada sekolah SMK Negeri 1 di Bulango Utara. Seperti yang dikemukakan di bab 1, bahwa rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi pemilihan karir siswa kelas IX Jurusan Pertanian pada sekolah SMK Negeri 1 di Bulango Utara. Sehinggahnya tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan data yang Valid tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir siswa kelas IX Jurusan Pertanian pada sekolah SMK Negeri 1 di Bulango Utara. Sebelum melakukan pengumpulan data terlebih dahulu diadakan penyiapan instrument yang akan digunakan sebagai alat pengumpul data, instrument yang sudah ada terlebih dahulu divalidasi konstruk oleh para ahli dan validasi konten yang diuji cobakan pada kelompok Siswa uji coba. Berdasarkan hasil perhitungan validitas butir soal dan reliabilitas butir soal pada lampiran diperoleh bahwa butir soal valid dengan nilai reliabilitas 0,989 sehingga baik digunakan untuk instrument penelitian. Berdasarkan analisis presentaseyang diperoleh dari 70 responden ada terdapat beberapa indikator yang sudah sangat baik dan ada juga beberapa yang masih cukup baik, hal ini dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
11
Tabel 4.2 rekapitulasi untuk setiap indikator No.
Indikator
Frekuensi Persentase
1
Minat
1508
86,3%
2
Sifat
1330
76%
3
Pengetahuan
1037
74%
4
Keadaan Jasmani
487
46,3%
5
Nilai-nilai kehidupan
831
79,1%
6
Pendidikan Sekolah
1076
76,9%
7
Teman Sebaya
862
82%
8
Status Sosial Ekonomi Keluaga
776
73,9%
Tabel 4.2Menunjukkan bahwa berdasarkan hasil pengelolan data faktorfaktor pemilihan karir rmenunjukan bahwa terdapat 86,30% yang dipengaruhi oleh faktor minat, 76% dipengaruhi oleh faktor sifat, 74% dipengaruhi oleh faktor pengetahuan,
46,30% dipengaruhi oleh faktor keadaan jasmani, 79,1%
dipengaruhi oleh faktor nilai-nilai kehidupan, 76,90 dipengaruhi oleh faktor pendidikan sekolah, 82% dipengaruhi oleh faktor teman sebaya, dan 73,9% dipengaruhi oleh faktor status sosial ekonomi keluarga.Pernyataan diatas mengindikasikan bahwafaktor yang paling mempengaruhi pemilihan karir siswa kelas IX Jurusan Pertanian pada sekolah SMK Negeri 1 di Bulango Utaraadalah faktor minat dengan hasil persentase sebesar 86,3%. Hal ini seperti dikemukakan Winkel (dalam Marliyah, Fransisca Dkk. 2004:60) bahwa ada beberapa dalam perkembangan karir yang dapat mempengaruhi pembuatan keputusan karir, antara lain: (a) Faktor Internal, dan (b) Faktor Eksternal.
12
Simpulan Berdasarkanhasil
pengelohan
data
faktor-faktor
pemilihan
karir
rmenunjukan bahwa terdapat 86,30% yang dipengaruhi oleh faktor minat, 76% dipengaruhi oleh faktor sifat, 74% dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, 46,30% dipengaruhi oleh faktor keadaan jasmani, 79,1% dipengaruhi oleh faktor nilainilai kehidupan, 76,90 dipengaruhi oleh faktor pendidikan sekolah, 82% dipengaruhi oleh faktor teman sebaya, dan 73,9% dipengaruhi oleh faktor status sosial ekonomi keluarga. Pernyataan diatas mengindikasikan bahwa faktor yang paling mempengaruhi pemilihan karir siswa kelas IX Jurusan Pertanian pada sekolah SMK Negeri 1 di Bulango Utara adalah faktor minat dengan hasil persentase sebesar 86,3%. bahwa faktor-faktor yang paling mempengaruhi pemilihan karir siswa kelas IX Jurusan Pertanian pada sekolah SMK Negeri 1 di Bulango Utara adalah faktor minat dengan hasil persentase sebesar 86,3%.
Saran Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian di atas, maka peneliti menyarankan beberapa hal sebagai berikut.Kepadaguru pembimbing hendaknya memberikan materi sesuai dengan kebutuhan siswa, seperti matei tentang karir.Kepada kepala sekolahmengingat layanan informasi dalam bimbingan karir berpengaruh untuk perencanaan pemilihan karir siswa, maka hendaknya sekolah dapat menambah jam untuk guru bk, untuk memberikan materi tentang karir dan Kepada Peneliti Lainbagi para peneliti yang akan mengadakan penilitian lebih lanjut
mengenai
faktor-faktor
yang 13
mempengaruhi
pemilihan
karir
siswadiharapkan lebih menjurus pada faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin waktu itu sendiri baik faktor yang berpengaruh negatif maupun yang berpengaruh positif terhadap pelayanan bimbingan dan konseling.
14
DAFTAR PUSTAKA
Bantu, Betti. 2010. Hubungan Antara Intensitas Mengikuti Layanan Bimbingan Karir Dengan Wawasan Karir Siswa Kelas IX SMP Negeri 2 Gorontalo.Skripsi. Gorontalo: Program Sarjana Pendidikan UNG. Dariyo, Agoes. 2004. Perencanaan dan pemilihan karir sebagai seorang guru/dosen pada dewasa muda. 1 (1):51:58. Marliyah, Fransisca. Dkk. 2004.Persepsi terhadap dukungan orang tua dan pembuatan keputusan karir remaja. 1 (1):59:77. Santrock, W.John. 2003. Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga Supriatna, Mamat. 2009. Layanan Bimbingan Karir di Sekolah Menengah.Departemen Pendidikan Nasional Universitas Pendidikan Indonesia. Sugiono. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Supriadi, Tatang. 2013. Bk karir pengertian karir dan bimbingan.(online) (http://tatangsupriadi.blogspot.com di akses 18 april 2013).
Supriatna, Mamat dan Budiman, Nandang dan Nurihsan, Juntika.2006. PedomanBimbingan Karir di Sekolah Menengah Kejuruan. Bandung: Departemen Pendidikan Nasional.
15