HUBUNGAN KEAKTIFAN SALAT BERJAMAAH DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs ASSA’ID BLADO KECAMATAN BLADO KABUPATEN BATANG TAHUN 2013
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh KHAFIDZ SETIAWAN NIM 11109008
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2013
HUBUNGAN KEAKTIFAN SALAT BERJAMAAH DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs ASSA’ID BLADO KECAMATAN BLADO KABUPATEN BATANG TAHUN 2013
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh KHAFIDZ SETIAWAN NIM 11109008
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2013 i
ii
PENGESAHAN SKRIPSI HUBUNGAN KEAKTIFAN SALAT BERJAMAAH DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs ASSA’ID BLADO KECAMATAN BLADO KABUPATEN BATANG TAHUN 2013
DISUSUN OLEH KHAFIDZ SETIAWAN NIM : 11109008
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 04 Nopember 2013 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana SI Kependidikan Islam. .
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara: Nama
: Khafidz Setiawan
NIM
: 11109008
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Judul
: HUBUNGAN
KEAKTIFAN
SALAT
BERJAMAAH DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR
SISWA
KELAS
VIII
MTs
ASSA’ID BLADO KECAMATAN BLADO KABUPATEN BATANG TAHUN 2013 telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
: KHAFIDZ SETIAWAN
NIM
: 11109008
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, buka jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
v
MOTTO
Artinya: Dan laksanakanlah salat pada kedua ujung siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan malam. Perbuatan-perbuatan baik itu menghapus kesalahan-kesalahan. Itulah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat (Allah). (Q.S Huud:114)
vi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini Penulis persembahkan untuk: 1. Kedua orang tuaku Bapak Wari & Ibu Siti Fatimah tersayang yang telah membesarkan dan mendidikku dengan penuh cinta dan kesabaran, serta kedua mertuaku Bapak Slamet dan Ibu Siti Umamah yang telah memberikan dukungan padaku. 2. Istriku Nurul Kholifah tercinta yang selalu memberikan motivasi dan bantuan padaku. 3. Kakak-kakakku Mas Agus Salim, Mbak Nur Rohmah, Mas Fahrudin, Mbak Sari dan keponakan-keponakanku Dimas, Dika, Diky, Figo, Fika, Felisa, serta adikku Nasaluk Ghufron terimakasih atas dukungan dan bantuan yang diberikan. 4. Ibu Siti Rukhayati M.Ag yang dengan sabar membimbingku dalam penulisan skripsi. 5. Keluarga besarku, terimakasih atas motivasi dan dukungan yang selalu kalian berikan padaku. 6. Sahabat-Sahabatku yang aku banggakan, kelas PAI A, teman-teman Dangers FC dan semuanya terimakasih banyak untuk semangat dan kebersamaan kalian selama di STAIN Salatiga. 7. Semua pihak yang telah berperan dalam penulisan skripsi ini, terimakasih banyak atas bantuannya.
vii
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufiq serta Hidayah-Nya yang tiada terhimgga, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Hubungan Keaktifan Salat Berjamaah Dengan Kedisiplinan Siswa Kelas VIII MTs Assaid Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2013” Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat-sahabatnya, serta para pengikutnya yang setia yang mana beliaulah sebagai Rasul utusan Allah untuk membimbing umat manusia dari zaman jahiliyah sampai pada zaman yang modern ini. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat dan tugas untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (SPd.I) di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Skripsi ini berjudul “Hubungan Keaktifan Salat Berjamaah Dengan Kedisiplinan Siswa Kelas VIII MTs Assaid Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2013” Penulisan skripsi ini pun tidak akan dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada: 1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga. 2. Dra. Siti Asdiqoh, M.Si selaku Ketua Progdi PAI STAIN Salatiga. viii
3. Siti Rukhayati M.Ag. selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bantuan dan bimbingan dengan penuh kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 4. Bapak dan Ibu Dosen STAIN Salatiga yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini. 5. Karyawan-karyawati STAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan. 6. Ayah dan Ibu tersayang yang telah mengasuh, mendidik, membimbing serta memotivasi kepada penulis, baik moral maupun spiritual. 7. Istriku tercinta yang telah menemani, membantu dan memberikan motivasi kepada penulis. 8. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan ini, sehingga dapat terselesaikan dengan baik semoga amal kebaikannya diterima disisi Allah SWT. Skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan semoga hasil penelitian ini dapat berguna bagi penulis khususnnya serta para pembaca pada umumnya.
ix
ABSTRAK Setiawan, Khafidz. 2013. Hubungan Keaktifan Salat Berjamaah Dengan Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas VIII MTs Assa‟id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2013. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Siti Rukhayati, M.Ag. Kata Kunci : Keaktifan salat berjamaah dan kedisiplinan belajar siswa. Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui keaktifan salat berjamaah siswa kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang tahun 2013, dan untuk mengetahui kedisiplinan belajar siswa kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang tahun 2013, serta untuk mengetahui hubungan keaktifan salat berjamaah dengan kedisiplinan belajar siswa kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang tahun 2013. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) bagaimanakah keaktifan salat berjamaah siswa kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2013?, dan (2) bagaimanakah kedisiplinan belajar siswa kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2013?, serta (3) adakah hubungan antara keaktifan salat berjamaah dengan kedisiplinan belajar siswa kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2013?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Penelitian ini menggunakan angket atau kuesioner sebagai instrumen penelitian guna mendapatkan data atau informasi yang dibutuhkan. Untuk melengkapi data yang dibutuhkan, dalam penelitian ini juga menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari hasil penelitian yang diperoleh adalah adanya korelasi yang signifikan antara keaktifan salat berjamaah dengan kedisiplinan belajar siswa kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2013. Hal ini dinyatakan dengan nilai rxy sebesar 0,767 dengan jumlah responden (N) adalah 33. Setelah dikonsultasikan dengan “r” tabel, pada taraf signifikan 5% diperoleh “r” tabel = 0,344, karena nilai rxy sebesar 0,767, maka rxy > rtabel. Selanjutnya pada taraf 1% diperoleh “r” tabel = 0,442, karena nilai rxy = 0,767, maka rxy > rtabel.
x
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.........................................................................................
i
HALAMAN LOGO .........................................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................... iii HALAMAN PERSETUJUAN..........................................................................
iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN...................................
v
HALAMAN MOTTO.......................................................................................
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................
vii
KATA PENGANTAR....................................................................................... viii ABSTRAK........................................................................................................
x
DAFTAR ISI.....................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL.............................................................................................
xiv
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah......................................................
1
B. Rumusan Masalah...............................................................
5
C. Tujuan Penelitian................................................................. 5 D. Hipotesis Penelitian.............................................................
6
E. Kegunaan Penelitian............................................................ 6 F. Definisi Operasional............................................................ 7 G. Metode Penelitian................................................................ 10 H. Sistematika Penulisan.......................................................... 18 BAB II
LANDASAN TEORI A. Keaktifan Salat Berjamaah..................................................
20
1. Pengertian Keaktifan Salat Berjamaah.......................... 20 2. Dasar Hukum Salat Berjamaah.....................................
xi
21
3. Hukum Salat Berjamaah................................................ 22 4. Syarat-Syarat Salat Berjamaah..................................... 23 5. Salat yang disunnahkan Berjamaah............................... 27 6. Anjuran Dalam Salat Berjamaah................................... 28 7. Hikmah Salat Berjamaah............................................... 31 B. KEDISIPLINAN BELAJAR..............................................
38
1. Pengertian Kedisiplinan Belajar.................................... 38 2. Konsep Kedisiplinan.....................................................
42
3. Tujuan Kedisiplinan Belajar.........................................
44
4. Faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan Belajar........
45
5. Manfaat Kedisiplinan....................................................
49
6. Bentuk-Bentuk Kedisiplinan Belajar............................
45
7. Pengaturan Jadwal Belajar............................................
54
C. Hubungan Keaktifan Salat Berjamaah Dengan Kedisiplinan Belajar............................................................
BAB III
56
LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum MTs Assa’id Blado Batang...................
59
1. Sejarah Singkat MTs Assa’id Blado Batang.................
59
2. Letak Geografis MTs Assa’id Blado Batang................
60
3. Visi dan Misi MTs Assa’id Blado Batang....................
61
4. Struktur Organisasi MTs Assa’id Blado Batang............ 62 5. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa MTs Assa’id Blado Batang................................................................. 6. Keadaan Sarana dan Prasarana MTs Assa’id Blado Batang............................................................................ 7. Daftar Responden.........................................................
xii
64
66 69
B. Data Hasil Penelitian.......................................................... 1. Data Tentang Keaktifan Salat Berjamaah Siswa Kelas VIII MTs Assa’id Blado Batang................................... 2. Data Tentang Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas VIII MTs Assa’id Blado Batang............................................
BAB IV
70
70
72
ANALISIS DATA A. Analisis Pendahuluan..........................................................
74
B. Analisis Uji Hipotesis.......................................................... 84 C. Analisis Lanjut....................................................................
BAB V
87
PENUTUP A. Kesimpulan.........................................................................
89
B. Saran-Saran.........................................................................
90
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
xiii
DAFTAR TABEL TABEL
1.1
Kisi Kisi Instrumen Angket Keaktifan Salat Berjamaah Siswa Kelas VIII MTs Assa’id Blado Batang Tahun 2013.................................................. 15
TABEL
1.2
Kisi Kisi Instrumen Angket Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas VIII MTs Assa’id Blado Batang Tahun 2013........................................................................ 15-16
TABEL
3.1
TABEL
TABEL
TABEL
TABEL
TABEL
3.2
Keadaan Guru MTs Assa’id Blado Batang Tahun 2013......................................................................... Keadaan Karyawan MTs Assa’id Blado Batang Tahun 2013............................................................... Keadaan Siswa MTs Assa’id Blado Batang Tahun 2013.........................................................................
3.3
3.4
3.5
3.6
Keadaan Sarana MTs Assa’id Blado Batang Tahun 2013......................................................................... Keadaan Alat Peraga dan Perlengkapan MTs Assa’id Blado Batang Tahun 2013........................................ Keadaan Prasarana MTs Assa’id Blado Batang Tahun 2013.............................................................
TABEL
3.7
Daftar Nama Responden...........................................
TABEL
3.8
Data Angket Tentang keaktifan Salat Berjamaah Siswa Kelas VIII MTs Assa’id Blado Batang Tahun 2013....................................................................
64-65
65
66
67
67
68 69
71 TABEL
TABEL
3.9
4.1
Data Angket Tentang Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas VIII MTs Assa’id Blado Batang Tahun 2013.... Hasil Angket Tentang Keaktifan Salat Berjamaah Siswa Kelas VIII MTs Assa’id Blado Batang Tahun
xiv
73
2013 (X).................................................................. 75
TABEL
TABEL
4.2
4.3
Tingkat Keaktifan Salat Berjamaah Siswa Kelas VIII MTs Assa’id Blado Batang Tahun 2013.....................
77
Nilai kualifikasi Rata–rata variabel keaktifan Salat Berjamah Siswa Kelas VIII MTs Assa’id Blado Batang Tahun 2013................................................... 78
TABEL
4.4
Hasil Angket Tentang Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas VIII MTs Assa’id Blado Batang Tahun 2013 (Y)........................................................................... 80
TABEL
TABEL
4.5
4.6
Tingkat Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas VIII MTs Assa’id Blado Batang Tahun 2013...........................
82
Nilai kualifikasi Rata–rata variabel Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas VIII MTs Assa’id Blado Batang Tahun 2013............................................................ 83
TABEL
4.7
Hubungan Keaktifan Salat Berjamaah (x) dengan Kedisiplinan Belajar (y) Siswa Kelas VIII MTs Assa’id Blado Batang Tahun 2013............................. 85-86
TABEL
4.8
Nilai r Product Moment............................................
xv
87
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salat merupakan ibadah yang paling penting diantara ibadah lainnya. Ia adalah fondasi utama dalam bangunan amal seseorang, karena perintah salat merupakan satu-satunya yang diperoleh Rasulullah dari Sidratul Muntaha langsung dari Allah, setelah kembali dari rihlah samawiyat yaitu isra’ dan mi’raj (Nugroho dan Danusiri, 2012:10). Salat tidak boleh menjadi sesuatu yang remeh bagi kaum muslimin atau hanya menjadi rutinitas saja, karena salat mempunyai makna yang begitu besar terhadap kehidupan. Tujuan dari salat itu sendiri adalah untuk mengingat Allah serta berhubungan langsung dengan-Nya (Kurniawan, 2005:33), sehingga melaksanakan salat harus didasari dengan niat yang ikhlas. Salat itu sangat penting dalam menumbuhkan disiplin dan sikap mental yang kuat bagi yang selalu mengerjakannya dengan baik. Hal ini diterangkan dalam firman Allah pada Q.S Al Baqarah ayat 45:
Artinya: “Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Dan (salat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk” (Depag RI, 2005:7).
Terlebih salat berjamaah, karena manfaat salat berjamaah diantaranya adalah untuk belajar berdisiplin dan mengendalikan jiwa. Caranya adalah
2
dengan selalu mengikuti imam dalam semua takbir atau gerakannya dalam salat, dan tidak mendahuluinya, memperlambat diri darinya, bersamaan dengannya atau berlomba-lomba dengannya (Musbikin, 2007:51). Dalam salat berjamaah, tampak sekali nilai-nilai kebersamaannya. Hal ini, sangat penting sekali untuk ditumbuhkan dalam lingkungan, baik itu di masyarakat, keluarga maupun di sekolah. Selain terdapat nilai kedisiplinan dan kebersamaan, masih banyak sekali keutamaan yang terkandung dalam salat berjamaah. Rasulullah bersabda:
َح ِلا ٍك َح ْح َح اِل ٍك َح ْح ْح ِل ُن َح َح َح َّد َح َح ِل ْحا َح ِل ِّذ ِل َح ْح ٍك
َح َح ُن ْحا َح َح َح ِل َح ْحا َح ُن ِل ْح
َح َحا َح َح ْح ُن َح َح
ْح ُن َح ْح َح
َّداُن َح َح ْح ِل َح َح َّد َح َح َحا
َح َّد
َح َّد َح َح َح ْح َح ا َح ُن َحا َّد ِل
َح ِل ْح ِل َح َح َح َح ًة Artinya: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, katanya; aku menyetorkan hapalan kepada Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shalat jama'ah lebih utama dua puluh tujuh derajat daripada salat sendirian." (Muslim, T.T :122) Banyaknya keutamaan yang terkandung dalam salat berjamaah, sudah seharusnya bagi umat muslim khususnya siswa MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang ini untuk menjalankan ibadah tersebut dan memenuhi masjid-masjid untuk melaksanakannya. Namun, ternyata masih ada beberapa anak yang mengabaikan salat berjamaah
karena mereka
mungkin tidak mengetahui dan kurang meyakini hikmah yang terkandung dalam salat berjamaah itu sendiri.
3
Salat duhur berjamaah yang menjadi salah satu kegiatan keagamaan di MTs Assa’id Blado harusnya bisa menjadikan hal yang positif bagi para siswanya, karena dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan mampu membuat para siswa semakin aktif dalam melaksanakan salat berjamaah. Meskipun kegiatan ini sudah menjadi peraturan sekolah dan pelaksanaannya mutlak untuk dilakukan, namun siswa yang mengikuti kegiatan ini ternyata belum bisa semuanya, masih ada beberapa siswa yang menyepelekan kegiatan tersebut dengan tidak menghadiri salat berjamaah dan memilih bersenda gurau dengan teman-temannya. Belajar adalah suatu kegiatan yang kita lakukan untuk memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan. Dalam belajar kita tidak bisa melepaskan diri dari beberapa hal yang dapat mengantarkan kita berhasil dalam belajar. Banyak orang yang belajar dengan susah payah, tetapi tidak mendapat hasil apa-apa, hanya kegagalan yang ditemui. Penyebabnya tidak lain karena belajar tidak teratur, tidak disiplin, dan kurang bersemangat, tidak tahu bagaimana cara berkonsentrasi dalam belajar, mengabaikan masalah pengaturan waktu dalam belajar, istirahat yang tidak cukup dan kurang tidur (Djamarah, 2002:10). Dalam belajar, disiplin sangat diperlukan. Disiplin dapat melahirkan semangat menghargai waktu, bukan menyia-nyiakan waktu berlalu dalam kehampaan (Djamarah, 2002:13). Dalam belajar kita juga membutuhkan waktu dan pengorbanan. Kita harus dapat memanfaatkan waktu yang kita miliki untuk belajar sebanyak mungkin. Orang tua tentu mengharapkan nilai yang baik serta memiliki sikap dan prilaku yang bermoral.
4
Keharusan berdisiplin dalam belajar ini tentunya harus dicermati oleh para siswa dalam melaksanakan kegiatan belajarnya guna mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Namun hal ini ternyata masih ada beberapa siswa yang mengabaikan perilaku disiplin ini dalam kegiatan belajarnya, seperti kurang memperhatikan pelajaran saat guru menerangkan, terlambat datang ke sekolah tepat waktu dan lain sebagainya. Salah satu keutamaan dari salat berjamaah adalah tentang kedisiplinan, dan hal ini bisa berpengaruh juga terhadap kedisiplinan belajar dari siswa. MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang adalah sebuah lembaga pendidikan yang sederajat dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP), namun di MTs Assaid Blado ini kegiatan keagamaannya lebih banyak dari Sekolah Menengah Pertama pada umumnya. Kegiatan keagamaan yang diselenggarakan di sekolah ini diantaranya adalah membaca Al Quran sebelum memulai aktivitas belajar mengajar, salat duha berjamaah, salat duhur berjamaah, pesantren kilat, ekstrakurikuler tilawatil Quran dan lain sebagainya. Manfaat dari banyaknya kegiatan keagamaan yang diselenggarakan oleh MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabuapten Batang ini adalah dengan keaktifan siswanya dalam melaksanakan kegiatan keagamaannya, khususnya dalam hal salat berjamaah. Disamping aktif dalam salat berjamaah, siswa di sekolah ini juga terlihat disiplin dalam kegiatan belajarnya, meskipun masih ada beberapa siswa yang kurang memiliki kedisiplinan. Hal ini terbukti dengan jarangnya siswa yang masuk terlambat dalam sekolah, siswa yang
5
selalu menaati tata tertib sekolah, dan selalu mematuhi apa yang guru perintahkan kepada mereka mengenai belajar. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengetahui secara
mendalam
tentang
“HUBUNGAN
KEAKTIFAN
SALAT
BERJAMAAH DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs ASSA’ID BLADO KECAMATAN BLADO KABUPATEN BATANG TAHUN 2013”. B. Rumusan Masalah Sebagaimana penjelasan diatas, maka rumusan masalah penelitian dalam hal ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah keaktifan salat berjamaah siswa kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang tahun 2013? 2. Bagaimanakah kedisiplinan belajar siswa kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang tahun 2013? 3. Adakah hubungan antara keaktifan salat berjamaah dengan kedisiplinan belajar siswa kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang tahun 2013? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini antara lain: 1. Untuk mengetahui keaktifan salat berjamaah siswa kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang tahun 2013. 2. Untuk mengetahui kedisiplinan belajar siswa kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang tahun 2013.
6
3. Untuk
mengetahui
hubungan
keaktifan
salat
berjamaah
dengan
kedisiplinan belajar siswa kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang tahun 2013.
D. Hipotesis Penelitian Hipotesis merupakan “jawaban sementara” atau kesimpulan yang diambil untuk menjawab permasalahan yang diajukan dalam penelitian (Mardalis, 2002:48). Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah hipotesis kerja atau hipotesis alternatif, yang disingkat Ha. Hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y, atau adanya perbedaan antara dua kelompok (Arikunto, 2010:112). Dengan demikian hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Ada hubungan yang signifikan antara keaktifan salat berjamaah dengan kedisiplinan belajar siswa kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang tahun 2013”.
E. Kegunaan Penelitian 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pembaca mengenai pentingnya keaktifan salat berjamaah terhadap kedisiplinan belajar.
7
2. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi pada Madrasah, khususnya bagi para guru untuk lebih meningkatkan nilai-nilai keaktifan salat berjamaah dan kedisiplinan belajar bagi para siswa. 3. Bagi penulis sendiri, sebagai aplikasi dari sebagian ilmu yang telah penulis terima dan sebagai bahan masukan untuk mengembangkan wawasan dan bahan dokumentasi untuk penelitian lebih lanjut.
F. Definisi Operasional Sebelum penulis mengutarakan lebih lanjut, maka penulis tegaskan istilah-istilah dalam judul di atas sebagai berikut: 1. Keaktifan Salat Berjamaah a. Keaktifan Keaktifan berarti kegiatan atau kesibukan (Poerwadarminta, 1982:362). Jadi, yang dimaksud disini adalah keaktifan seseorang dalam melaksanakan sesuatu kegiatan, khususnya dalam melaksanakan salat berjamaah. b. Salat Berjamaah Salat menurut istilah bahasa berarti doa. Menurut istilah (ahli fikih) berarti: perbuatan (gerak) yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam dengan syarat-syarat yang tertentu (Idris dan Ahmadi, 1994:33). Berjamaah, diambil dari kata jamaah yang berasal dari bahasa Arab, yang berarti kumpulan atau mengumpulkan. Dalam fikih, Salat
8
jamaah adalah salat yang dikerjakan secara bersama-sama. (Aunullah, 2008:190). Jadi, berdasarkan definisi di atas keaktifan salat berjamaah adalah suatu kegiatan melakukan ibadah salat yang dilaksanakan secara bersama-sama. c. Indikator Keaktifan Salat Berjamaah Keaktifan salat berjamaah ini, bisa dijadikan indikator sebagai berikut: 1) Melaksanakan salat berjamaah setiap hari (Musbikin, 2007:59). 2) Melaksanakan salat berjamaah dengan ikhlas (Musbikin, 2007:53). 3) Melaksanakan
salat
berjamaah
meskipun
sibuk
(Numair,
2005:107). 4) Tepat waktu dalam melaksanakan salat berjamaah (Salim, 2007:97). 5) Segera datang ke masjid atau musala ketika mendengar azan (Musbikin, 2007:308). 6) Mengingatkan teman untuk salat berjamaah (Musbikin, 2007:32). 7) Melaksanakan salat berjamaah dengan membaca bacaan salat dengan baik (Musbikin, 2007:158). 8) Memperhatikan kerapatan saf ketika salat berjamaah (Numair, 2005:124). 9) Mengenakan pakaian yang rapi ketika salat berjamaah (Musbikin, 2007:137).
9
10) Membaca doa setelah salat berjamaah. (Shiddieqy, 2001:69).
2. Kedisiplinan Belajar a. Kedisiplinan Kedisiplinan adalah suatu sikap yang taat dan patuh terhadap suatu peraturan yang berlaku. Kedisiplinan artinya suatu hal yang membuat manusia untuk melakukan sesuatu yang berhubungan dengan kehendak-kehendak langsung, ketaatan atau kepatuhan kepada peraturan tata tertib (Departemen Pendidikan Nasional, 2007:268). b. Belajar Belajar adalah suatu kegiatan yang kita lakukan untuk memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan (Djamarah, 2002:10). Jadi, kedisiplinan belajar bisa diartikan dengan sikap atau tingkah laku siswa yang taat dan patuh untuk dapat menjalankan kewajibannya untuk belajar guna memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan, baik belajar di sekolah maupun belajar di rumah. c. Indikator Kedisiplinan Belajar Kedisiplinan belajar bisa dijadikan indikator sebagai berikut: 1) Datang ke sekolah tepat waktu (Djamarah, 2002:97). 2) Datang tepat waktu saat upacara bendera (Djamarah, 2002:97). 3) Mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan tepat waktu (Djamarah, 2002:119). 4) Memakai seragam sekolah sesuai jadwal (UUD RI, 1992:11).
10
5) Mematuhi perintah guru dalam hal belajar (UUD RI, 1992:11). 6) Meminta izin kepada guru apabila akan meninggalkan kelas (UUD RI, 1992:11). 7) Memperhatikan penjelasan dari guru ketika guru menjelaskan pelajaran (Djamarah, 2002:99). 8) Aktif mencari informasi tentang pelajaran (Djamarah, 2002:106). 9) Aktif bertanya tentang pelajaran yang kurang dimengerti (Djamarah, 2002:103). 10) Mematuhi perintah orangtua dalam hal belajar (Musbikin, 2009:276). 11) Melaksanakan jadwal belajar sesuai dengan yang terjadwal (Slameto, 1995:83). 12) Mengulang pelajaran yang diberikan di sekolah (Djamarah, 2002:42).
G. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian ini menerapkan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Pendekatan
kuantitatif
adalah
pendekatan
penelitian
yang
menekankan analisanya pada data-data numeric (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1998:5).
11
2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang. Waktu penelitian ini sekitar 3 bulan, mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan September 2013. 3. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi adalah sekelompok objek yang menjadi sasaran penelitian (Bungin, 2006:99). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang tahun 2013 dengan jumlah 132 siswa. b. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, tetapi jika jumlah subyeknya lebih dari 100, maka subjek dapat diambil antara 10-15 %, 20-25 % atau lebih (Arikunto, 2006:20). Dari sini penulis mengambil sampel sebanyak 25% dari jumlah populasi, yaitu 33 siswa. Dalam mengambil sampel, penulis menggunakan Random Sampling (pengambilan sampel secara acak). Teknik sampling ini dalam pengambilan sampelnya dengan “mencampur” subjek-subjek didalam populasi sehingga semua subyek dianggap sama. Dengan demikian maka peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subjek
12
untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel (Arikunto, 2006:134). Adapun cara pengambilan sampel subjek disesuaikan dengan besar populasi dan banyaknya sampel yang dibutuhkan.
4. Variabel Penelitian Variabel adalah objek penelitian, atau apa saja yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2010:161). Dalam penelitian ini ada dua variabel, yaitu: a. Variabel Independen Variabel
independen adalah
variabel
bebas
(X)
yang
mempengaruhi variabel lain. Dalam hal ini variabel X-nya adalah keaktifan salat berjamaah. b. Variabel Dependen Variabel dependen adalah variabel tergantung (Y) yang dipengaruhi oleh variabel lain. Dalam hal ini variabel Y-nya adalah kedisiplinan belajar siswa. 5. Metode Pengumpulan data a. Angket Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui formulir-formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk
13
mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti (Mardalis, 2002 : 67).
b. Observasi Metode
observasi
adalah
pengamatan-pengamatan
dan
pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki (Mustofa, 2007:56). Dalam hal ini, penulis menggunakan observasi langsung, yaitu pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap obyek di tempat terjadinya atau berlangsungnya peristiwa, sehingga observasi berada bersama obyek yang diselidiki. c. Wawancara (Interviu) Interviu yang sering disebut dengan wawancara atau kuesioner lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer)
untuk
memperoleh
informasi
dari
terwawancara
(Arikunto, 2010:198). Dalam hal ini, penulis melakukan wawancara dengan responden untuk melengkapi data-data yang diperoleh di MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang tahun 2013. d. Dokumentasi Metode dokumentasi dapat dilakukan dengan mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan-catatan, buku-buku, surat kabar, notulen, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2002: 188).
14
Dengan
metode
dokumentasi,
penulis
gunakan
untuk
mendapatkan gambaran umum tentang sekolah, arsip-arsip dan data tentang siswa kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang tahun 2013. 6. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan angket. Dalam penelitian ini, angket yang penulis persiapkan ada dua, yaitu angket pertama untuk mengetahui bagaimana keaktifan salat berjamaah siswa kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang tahun 2013 dan angket yang kedua untuk mengetahui bagaimana kedisiplinan belajar siswa kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang tahun 2013. Siswa memilih jawaban yang telah disediakan yang dianggap paling sesuai dengan pribadinya dan tidak diberi kesempatan untuk menyusun kalimat sendiri. Adapun jumlah pertanyaan dari masing-masing angket adalah 16 soal.
15
Tabel 1.1 Kisi-Kisi Instrumen Angket Keaktifan Salat Berjamaah Siswa Kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2013
No
Indikator
1 2 3
Melaksanakan salat berjamaah setiap hari Melaksanakan salat berjamaah dengan ikhlas Melaksanakan salat berjamaah meskipun sibuk
4
Tepat waktu dalam melaksanakan salat berjamaah Segera datang ke masjid atau musala ketika mendengar azan Mengingatkan teman untuk salat berjamaah Melaksanakan salat berjamaah dengan membaca bacaan salat dengan baik Memperhatikan kerapatan saf ketika salat berjamaah Mengenakan pakaian yang rapi ketika salat berjamaah Membaca doa setelah salat berjamaah
5 6 7 8 9 10
Jumlah soal 4 2 1
Item soal 1,2,3,4 5,6 7
3
8,9,10
1
11
1 1
12 13
1
14
1
15
1
16
Tabel 1.2 Kisi-Kisi Instrumen Angket Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2013
No
Indikator
1 2 3
Datang ke sekolah tepat waktu Datang tepat waktu saat upacara bendera Mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan tepat waktu Memakai seragam sekolah sesuai jadwal Mematuhi perintah guru dalam hal belajar Meminta izin kepada guru apabila akan meninggalkan kelas Memperhatikan penjelasan dari guru ketika guru menjelaskan pelajaran
4 5 6 7
Jumlah soal 1 1 2
Item soal
1 1 1
5 6 7
1
8
1 2 3,4
16
Lanjutan Tabel.... No 8 9 10 11 12
Indikator
Jumlah soal Aktif mencari informasi tambahan tentang 1 pelajaran Aktif bertanya tentang pelajaran yang kurang 3 dimengerti Mematuhi perintah orangtua dalam hal belajar 1 Melaksanakan jadwal belajar sesuai dengan yang 2 terjadwal Mengulang pelajaran yang diberikan di sekolah 1
Item soal 9 10,11,12. 13 14,15 16
7. Analisis Data Dalam menganalisis data yang sudah terkumpul dari hasil penelitian kemudian penulis menganalisis dengan analisis kuantitatif/analisis data stastistik dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Analisis Pendahuluan Analisis pendahuluan yaitu suatu tahap dalam mengelompokkan data yang ada dan dimasukkan dalam distribusi frekuensi dengan pengolahan sepenuhnya. Analisis pendahuluan ini menggunakan teknik analisis data dengan rumus: Ρ=
𝐹 × 100% 𝑁
Keterangan : P : Angka presentasi.
17
F : Frekuensi yang sedang dicari presentasinya. N : Jumlah frekuensi atau banyaknya individu. b. Analisis Uji Hipotesis Analisis uji hipotesis adalah untuk menguji hipotesis dengan cara mengadakan perhitungan lebih lanjut dengan analisis statistik yang menggunakan rumus product moment. Adapun rumus product moment adalah sebagai berikut:
rxy =
𝑁.
𝑁
𝑥𝑦 −
𝑥2−
2
𝑥
𝑥
𝑦
𝑁. 𝑦 2 −
𝑦2
Keterangan : X
= Keaktifan Salat Berjamaah
Y
= Kedisiplinan Belajar Siswa
rxy
= Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y.
Ʃx
= Jumlah nilai variabel x
Ʃy
= Jumlah nilai variabel y
X2
= Kuadrat dari variabel x
Y2
= Kuadrat dari variabel y
xy
= Produk dari variabel x dan y
N
= Jumlah individu yang diteliti
c. Analisis Lanjut Mengkonsultasikan nilai r product moment objektif (ro) dengan nilai r pada tabel (rt). Dengan ketentuan sebagai berikut:
18
1) Jika rxy lebih besar dari pada ro (rxy > ro) maka hasilnya signifikan. 2) Jika rxy lebih kecil dari pada ro (rxy < ro) maka hasilnya tidak signifikan.
H. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah dalam penulisan dan pembahasan maka perlu penulis menyusun langkah-langkah sistematis: 1. Bagian Awal Bagian ini terdiri dari halaman judul, halaman lembar berlogo, halaman pengesahan kelulusan,
halaman persetujuan pembimbing,
halaman
pernyataan keaslian tulisan, halaman motto, halaman persembahan, halaman kata pengantar, halaman abstrak, halaman daftar isi, dan halaman daftar tabel, serta daftar lainnya. 2. Bagian Inti Bagian ini menguraikan isi skripsi yang terdiri dari beberapa bab, yaitu: BAB I: Pendahuluan Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : Landasan Teori Menjelaskan secara rinci tentang keaktifan salat berjamaah dan kedisiplinan belajar siswa.
19
BAB III : Laporan Hasil Penelitian Berisikan tentang gambaran umum Mts Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2013 dan uraian tentang karakteristik tiap-tiap variabel. Kajian ini meliputi sejarah singkat, letak geografis, visi dan misi, struktur organisasi, keadaan guru, karyawan dan siswa, keadaan sarana dan prasarana, daftar responden serta penyajian data hasil penelitian. BAB IV : Analisis data dan pembahasan, meliputi analisis pendahuluan, analisis uji hipotesis, dan analisis lanjut. BAB V : Penutup, meliputi kesimpulan dan saran-saran. 3. Bagian Akhir Bagian ini terdiri atas daftar pustaka, lampiran-lampiran dan daftar riwayat hidup Penulis.
20
BAB II LANDASAN TEORI
A. Keaktifan Salat Berjamaah 1. Pengertian Keaktifan Salat Berjamaah Keaktifan salat berjamaah merupakan gabungan dari beberapa kata yang mempunyai arti kata tertentu, yaitu: keaktifan, salat dan berjamaah. Keaktifan berarti kegiatan atau kesibukan (Poerwadarminta, 1982:362). Jadi, yang dimaksud disini adalah keaktifan seseorang dalam melaksanakan sesuatu kegiatan, khususnya dalam melaksanakan salat berjamaah. Salat menurut istilah bahasa berarti doa. Menurut istilah (ahli fikih) berarti: perbuatan (gerak) yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam dengan syarat-syarat yang tertentu (Idris dan Ahmadi, 1994:33). Adapun pengertian jamaah disini yaitu berasal dari bahasa Arab jama‟ah, yang berarti kumpulan atau mengumpulkan (Aunullah, 2008:190), sedangkan salat berjamaah adalah salat yang dikerjakan bersama-sama dengan paling sedikitnya adalah imam dan seorang makmum (Abdurrahman & Bahri, 2006:142). Jadi, pengertian keaktifan salat berjamaah menurut penulis adalah suatu kegiatan melakukan ibadah salat yang dilaksanakan secara bersamasama.
21
2. Dasar Hukum Salat berjamaah Dasar hukum salat berjamaah terdapat dalam Al Quran, Allah Swt berfirman dalam Quran surat An Nisa ayat 102:
Artinya: “Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan salat bersama-sama mereka, Maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (salat) besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila mereka (yang salat besertamu) sujud (telah menyempurnakan serakaat, Maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum bersembahyang, lalu bersembahyanglah mereka denganmu, dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata. orang-orang kafir ingin supaya kamu lengah terhadap senjatamu dan harta bendamu, lalu mereka menyerbu kamu dengan sekaligus. dan tidak ada dosa atasmu meletakkan senjatasenjatamu, jika kamu mendapat sesuatu kesusahan karena hujan atau karena kamu memang sakit; dan siap siagalah kamu. Sesungguhnya Allah telah menyediakan azab yang menghinakan bagi orang-orang kafir itu.” (Depag RI, 2005:95). Secara tegas, ayat ini menunjukkan kewajiban salat berjamaah meskipun di saat perang. Pada saat perang tengah berkecamuk, kita diberi keringanan untuk salat sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan, baik
22
sambil berjalan maupun menaiki kendaraan, baik menghadap kiblat atau tidak. Maha suci Allah, sesungguhnya kewajiban salat tidak dapat gugur dengan alasan apapun, meskipun seorang muslim saat itu berada di ujung kematian (Numair, 2005:107). Hal ini merupakan realisasi firman Allah dalam Quran Surat Al Hijr ayat 99:
Artinya: “Dan sembahlah Tuhanmu sampai yakin (ajal) datang kepadamu” (Depag RI, 2005:267). Dengan demikian, seorang muslim tidak boleh meninggalkan salat berjamaah kecuali ada uzur atau halangan. 3. Hukum Salat Berjamaah Mengenai hukum salat berjamaah, terjadi ikhtilaf diantara para ulama. Khusus mengenai salat jumat, semua ulama sepakat bahwa berjamaah hukumnya adalah fardu „ain. Yang diperselisihkan adalah jamaah dalam salat-salat fardu lainnya (Aunullah, 2008:191). Ulama Mazhab Hanafi dan Mazhab Maliki berpandangan bahwa hukum salat berjamaah dalam salat fardu selain jumat adalah sunnah muakkad bagi laki-laki yang balig, berakal, merdeka, dan mampu menghadirinya tanpa kesulitan yang sangat. Adapun Mazhab Syafi’i menyatakan bahwa salat berjamaah adalah fardu kifayah bagi laki-laki yang balig, merdeka dan bukan musafir. Dengan demikian, dalam suatu kawasan harus didirikan setidaknya satu salat berjamaah di tempat umum
23
seperti masjid sehingga tampak adanya syiar (tanda aktivitas keagamaan) Islam. Sementara itu, Mazhab Hambali berpendapat bahwa berjamaah dalam salat fardu hukumnya adalah fardu ain bagi orang yang tidak memiliki uzur. Namun demikian, berjamaah bukanlah syarat sahnya salat (Aunullah, 2008:192). 4. Syarat-Syarat Salat Berjamaah Salat jamaah dapat dilakukan minimal oleh dua orang, yaitu terdiri dari imam dan makmum. Semakin banyak jumlah peserta salat jamaah, maka akan disukai Allah (Numair, 2005:110). a. Syarat-Syarat Imam Seseorang boleh dijadikan imam jika memiliki syarat-syarat sebagai berikut: 1) Fasih dalam membaca ayat-ayat Al Quran. 2) Mengerti sunnah-sunnah Rasul. 3) Paling tinggi keilmuannya. 4) Jika ada beberapa orang yang setara keilmuannya, utamakan yang lebih tua. 5) Berdiri paling depan. 6) Laki-laki (perempuan hanya boleh mengimami perempuan). 7) Tidak sedang bermakmum kepada yang lain. (Iskandar dan Ubaidillah, 2011:83). Beberapa hal lain yang harus diperhatikan adalah:
24
1) Anak kecil boleh menjadi Imam jika lebih pandai dalam hal membaca Al Quran. Adapun jika ada orang dewasa yang lebih pandai, maka anak kecil tersebut tidak boleh menjadi imam. Hal ini dimaksudkan menghindari perbedaan pendapat ulama mengenai sahnya anak kecil menjadi imam. 2) Wanita tidak sah menjadi imam kecuali bagi wanita dirumah. 3) Orang yang tidak memenuhi kelayakan menjadi imam terbaik dapat menjadi imam (meskipun orang terbaik itu ada dalam jamaah). Hal ini sebagaimana yang terjadi pada Abu Bakar ketika menjadi Imam sementara Rasulullah Saw (Manusia terbaik) menjadi makmumnya. 4) Orang yang bertayamum boleh menjadi Imam bagi makmum yang berwudu.
Sebagaimana
yang
terjadi
ketika
para
sahabat
bermakmum kepada Amru Bin Ash yang bertayamum saat perang Dzatus-Salasil, dan Rasulullah Saw tidak mengingkari salat mereka. 5) Musafir (orang yang dalam perjalanan) boleh menjadi Imam bagi orang yang tidak musafir sebagaimana Rasulullah Saw saat safar menjadi imam bagi masyarakat Makkah. 6) Jika makmum seorang diri, maka ia berdiri di sebelah kanan Imam. Demikian
juga
jika
seorang
perempuan
yang
sendirian
bermakmum kepada imam perempuan. Jika makmum terdiri dari dua orang, maka mereka berdiri dibelakang Imam. Jika terdapat
25
banyak makmum laki-laki dan perempuan, maka para lelaki berdiri di belakang imam, sementara para perempuan berdiri di belakang jamaah laki-laki. Jika makmum terdiri dari seorang laki-laki (meskipun anak kecil) dan seorang perempuan, maka makmum lelaki tersebut berdiri di sisi kanan imam, sementara makmum perempuan berdiri di belakang keduanya. 7) Pembatas atau penutup (sutrah) yang digunakan oleh imam juga merupakan pembatas bagi makmum yang berdiri tepat di belakang imam. Untuk itu, jika imam telah menyediakan pembatas (sutrah), maka makmum tidak perlu menyediakan lagi (yang khusus untuk mereka). 8) Jika saat salat imam teringat bahwa dia belum wudu, atau tiba-tiba dia berhadas, mimisan (mengeluarkan darah dari hidung) berdarah atau mengalami sesuatu yang membuatnya tidak bisa meneruskan salat, maka imam dapat mengangkat salah satu makmum untuk menggantikan posisinya guna meneruskan salat, sementara dia sendiri keluar dari salat jamaah. 9) Seorang imam disunnahkan untuk tidak memperlambat salatnya, kecuali dalam rakaat pertama, jika orang yang terlambat ikut jamaah masih diharapkan dapat menyusul. 10) Orang yang tidak disenangi (jamaahnya) makruh untuk menjadi imam, jika hal itu disebabkan alasan syar‟i (bukan karena alasan
26
pribadi). Hal ini bagi sebagian orang dianggap telah mengganggu kehusyukan dan ketenangan salat. 11) Disunnahkan bahwa makmum yang dekat dengan imam adalah orang-orang yang berilmu dan mulya. 12) Imam
dan
makmum
disunnahkan
meratakan
saf
dan
merapatkannya sehingga tampak lurus. (Numair, 2005:118-124). Hal ini menunjukkan bahwa untuk menjadi imam (pemimpin) memerlukan syarat-syarat tertentu atau kualifikasi tertentu, namun hal ini tidak diperlukan bagi makmum (Haryanto, 2007:123). b. Syarat-Syarat Makmum Makmum terbagi menjadi dua, yaitu makmum muwaffiq dan makmum masbuq. Makmum muwaffiq yaitu orang yang cukup untuk membaca Al-Fatihah bersama imam, sedangkan makmum masbuq yaitu orang yang tidak mendapatkan waktu yang cukup untuk membaca Al-Fatihah beserta imam (Abdurrahman & Bakhri, 2006:148). Berikut ini adalah beberapa syarat sah menjadi makmum dan mendapatkan pahala saat salat berjamaah, yaitu: 1) Makmum harus berniat mengikuti imam. 2) Makmum harus mengikuti imam dalam segala gerakan. 3) Mengetahui gerak-gerik pekerjaan imam, baik dengan mendengar suaranya atau suara mubalignya, gerakannya atau saf di depannya.
maupun melihat
sendiri
27
4) Berada dalam satu tempat, seperti di satu rumah atau masjid. Namun sebagian ulama tidak mensyaratkannya. Hal ini hanya sunnah karena
yang
penting
dia
mengetahui
gerak-gerik
perpindahan imam. 5) Tidak ada pembatas atau penghalang antara imam dan makmum. 6) Makmum tidak boleh mendahului imam. 7) Tempat berdiri makmum harus dibelakang imam, ukuran jarak bagi orang yang salat berdiri adalah tumitnya, sedangkan untuk yang duduk adalah pinggulnya. 8) Tata cara pelaksanaan salat makmum dan imam sama. 9) Laki-laki tidak boleh bermakmum kepada perempuan. 10) Makmum qari (fasih bacaan Fatihahnya) tidak boleh bermakmum kepada imam yang ummi (yang tidak bagus bacaan Fatihahnya). (Iskandar dan Ubaidillah, 2011:84). Orang yang datang ke masjid sementara salat masih berlangsung, maka ia wajib segera ikut bersama imam bagaimanapun posisi imam saat itu; baik sedang rukuk, sujud, duduk ataupun berdiri. Seorang makmum mendapat satu rakaat jika mendapatkan rukuk bersama imam sebelum imam mengangkat kepalanya. Ketika imam salam, maka makmum harus menyempurnakan rakaat yang tertinggal (Numair, 2005:126-127). 5. Salat yang Disunnahkan Berjamaah Ada 6 salat yang disunnahkan berjamaah, yaitu sebagai berikut:
28
a. Salat maktubah (salat fardu 5 waktu). b. Salat dua hari raya (Idul fitri dan Idul Adha). c. Salat kusuf (gerhana matahari dan bulan). d. Salat istisqa (minta hujan). e. Salat tarawih dan witir pada bulan Ramadan. f. Salat Jenazah (Abdurrahman & Bakhri, 2006:148-149).
6. Anjuran Dalam Salat Berjamaah Berikut ini adalah beberapa anjuran dalam melaksanakan salat berjamaah: a. Mandi Mandi adalah salah satu hal yang dianjurkan sebelum melaksanakan salat berjamaah. Hal ini bertujuan agar salat yang dikerjakan bisa khusyuk dan tidak mengganggu jamaah yang lainnya akibat bau keringat dari tubuh kita. Selain itu, mandi juga bisa membuat tubuh menjadi bersih dari berbagai kotoran dan najis (Musbikin, 2007:100). b. Menggosok gigi Menggosok gigi atau membersihkan mulut adalah anjuran bagi siapa saja yang hendak melaksanakan salat berjamaah, sebab bila mulut tidak dibersihkan dan berbau menyengat, maka dapat mengganggu konsentrasi salat, baik dirinya sendiri maupun jamaah yang lainnya (Musbikin, 2007:115).
29
c. Memakai pakaian yang sebaik-baiknya Allah Swt memerintahkan kepada setiap orang yang ingin melaksanakan salat agar memakai pakaian yang sebaik-baiknya. Tujuan utama orang yang akan melaksanakan salat adalah untuk menghadap Allah Swt. Oleh sebab itu, tidaklah pantas bila seseorang menghadap Allah Swt dengan menggunakan pakaian yang tidak baik atau tidak bersih (Musbikin, 2007:137).
Allah berfirman dalam Quran Surat Al A’raf ayat 26:
Artinya: Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya Kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa, itulah yang lebih baik. Demikianlah sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah, Mudah-mudahan mereka ingat (Depag RI, 2005:153).
d. Memakai harum-haruman Memakai harum-haruman dalam salat berjamaah diharapkan bisa mempengaruhi jiwa, sehingga menghantarkan seseorang untuk menggapai kekhusyukan. Sebab dengan bau harum, akan bisa menghilangkan bau keringat yang tak jarang bisa mengganggu jamaah lain (Musbikin, 2007:139).
30
e. Menjaga kesopanan Salat berjamaah adalah salat yang dilakukan lebih dari satu orang. Karena itu agar salat yang dilakukan bisa mengantarkan pada kesempurnaan dan kekhusyukan, maka antara jamaah yang satu dengan yang lain harus terjalin hubungan yang baik, salah satu caranya adalah dengan menjaga kesopanan (Musbikin, 2007:153). f. Melaksanakan salat berjamaah di awal waktu Mengerjakan salat di awal waktu merupakan amal kebaikan yang paling utama, mendirikan bukti keimanan kepada Allah. Sementara itu, mengabaikan salat akan mengundang kemurkaan Allah (Salim, 2007:97). Maka setelah kita mendengar azan, kita harus menuju ke masjid atau musala untuk segera melaksanakan salat berjamaah. g. Melaksanakan salat berjamah di masjid Salah satu keutamaan salat
berjamaah adalah dengan
melaksanakannya di masjid. Sebab, salat berjamaah merupakan ibadah yang didalamnya terkandung unsur kebersamaan yang sangat kuat. Didalamnya terkandung suatu peluang yang besar untuk saling berkenalan dan bersatu diantara muslimin (Musbikin, 2007:12). h. Berdoa setelah salat berjamaah Hal yang kita lakukan setelah salat berjamaah adalah berdoa. Duduklah meskipun sejenak untuk berzikir dan berdoa sebagai tanda
31
gembira dan bersenang hati atas kesempatan bermunajat kepada Allah Swt (Shiddieqy, 2001:69). 7. Hikmah Salat Berjamaah Salat berjamaah terdapat banyak hikmah atau manfaat bagi umat Islam, baik untuk maslahat, agama, dunia dan akhirat mereka. Berikut ini beberapa hikmah dan manfaat yang bisa diambil umat Islam dari salat berjamah: a. Mematuhi perintah Allah Allah Swt berfirman dalam Quran Surat Al Baqarah ayat 43:
Artinya: “Dan laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang yang rukuk” (Depag RI, 2005:7).
b. Membersihkan hati Allah Swt berfirman dalam Quran Surat Al Ankaabut ayat 45: Artinya: “Bacalah Kitab (Al Quran) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan ketahuilah mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Depag RI, 2005:401).
32
c. Menghapus dosa Allah Swt berfirman dalam Quran Surat Huud ayat 114:
Artinya: “Dan laksanakanlah salat pada kedua ujung (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan malam. Perbuatanperbuatan baik itu menghapus kesalahan-kesalahan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat (Allah). (Depag RI, 2005:234).
d. Menyehatkan hubungan rumah tangga Bagi mereka yang terpaksa tidak bisa menjalankan salat berjamaah di masjid atau musala, mereka bisa melaksanakan salat berjamaah di rumah bersama-sama dengan istri ataupun putra-putri mereka. Dengan menjalankan salat berjamaah bersama-sama keluarga, tentunya akan semakin menambah erat hubungan rumah tangga (Musbikin, 2007:19). e. Melatih kepedulian sosial Diantara rahasia salat berjamaah adalah melatih diri untuk selalu peka terhadap segala persoalan riil yang ada di lingkungan kita. Sebab dengan rajin menjalankan berjamaah di masjid atau musala, maka kita akan bisa mengenal dan mendapatkan informasi atau bahkan mengetahui keadaan orang-orang yang ada di lngkungan kita (Musbikin, 2007:32).
33
Sebagai
seorang
muslim,
kita
diwajibkan
untuk
bisa
bersosialisasi dengan baik, dengan mengajak umat muslim lainnya menuju kedalam kebaikan, contohnya kita mengajak tetangga atau teman untuk melaksanakan salat berjamaah bersama-sama. Allah Swt berfirman dalam Quran Surat Al Maidah ayat 2:
Artinya: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Amat berat siksa-Nya (Depag RI, 2005:106). f. Melatih disiplin dan berfikir positif Diantara manfaat salat berjamaah adalah untuk belajar berdisiplin dan mengendalikan jiwa. Caranya adalah dengan selalu mengikuti imam dalam semua takbir atau gerakannya dalam salat, dan tidak
mendahuluinya,
memperlambat
diri
darinya,
bersamaan
dengannya atau berlomba-lomba dengannya (Musbikin, 2007:51). Selain melatih sikap disiplin, salat berjamaah juga bisa menumbuhkan khasiat dalam berpikiran positif. Sebab orang yang sering berjamaah akan merasa bahwa dia hidup di dunia ini tidak sendirian. Tapi masih ada orang lain yang bisa diajak untuk berbagi pengalaman dan diajak bertukar pikiran untuk mengatasi setiap permasalahan yang datang (Musbikin, 2007:52).
34
Allah Swt. berfirman dalam Quran surat An Nisa ayat 103:
Artinya: “Selanjutnya apabila kamu telah menyelesaikan salat (mu), ingatlah Allah ketika kamu berdiri, pada waktu duduk dan ketika berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka laksanakanlah salat itu (sebagaimana biasa). Sungguh, salat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman” (Depag RI, 2005:95)
g. Berpahala 27 derajat
َح ِلا ٍك َح ْح َح اِل ٍك َح ْح ْح ِل ُن َح َح َح َّد َح َح ِل ْحا َح ِل ِّذ
َح َح ُن ْحا َح َح َح ِل َح ْحا َح ُن ِل ْح
َح َحا َح َح ْح ُن َح َح
ْح ُن َح ْح َح
َّداُن َح َح ْح ِل َح َح َّد َح َح َحا
َح َّد
َح َّد َح َح َح ْح َح َح ُن َحا َّداِل
ِل َح ْح ٍك َح ِل ْح ِل َح َح َح َح ًة Artinya: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, katanya; aku menyetorkan hapalan kepada Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Salat jama'ah lebih utama dua puluh tujuh derajat daripada salat sendirian." (Muslim, T.T:122).
35
h. Menyehatkan fisik dan psikis Berikut ini adalah beberapa hal yang membuat salat berjamaah bisa bermanfaat bagi kesehatan tubuh, baik dari segi fisik maupun psikis: 1) Terdapat sifat keikhlasan atau kepasrahan Menjalankan salat harus dilandasi dengan niat yang ikhlas. Dengan niat yang ikhlas ini, insya Allah salat bisa lebih mudah untuk mencapai kesempurnaannya. Ikhlas yang dimaksud disini adalah beramal tanpa maksud lain kecuali taqarrub kepada Allah (Musbikin, 2007:53). Dari sudut pandang kesehatan, keikhlasan atau kepasrahan ternyata
mempunyai
kekuatan
yang
sangat
dahsyat
bagi
kesembuhan sebuah penyakit. Orang yang pasrah adalah orang yang memosisikan dirinya pada kondisi kosong. Hal ini karena orang yang pasrah adalah orang yang hanya bersandarkan kepada Allah Swt semata. Dia tidak menduakan dengan yang lainnya. Salat yang ia lakukan hanyalah tertuju kepada Allah Swt Sehingga dengan demikian, antara dia dengan Allah tidak ada lagi pemisahnya. Karena begitu dekat, maka doanya mudah dikabulkan (Musbikin, 2007:286). 2) Mendapatkan rasa kebersamaan Dalam kehidupan sehari-hari, kita dianjurkan untuk menjalankan salat berjamaah. Salat yang dilakukan secara
36
berjamaah, disamping mempunyai pahala yang lebih banyak daripada salat sendirian, juga mempunyai nilai sosial atau kebersamaan. Didalamnya terkandung nilai-nilai kebersamaan yang sangat kuat dan mengajarkan kepada kita agar dalam hidup ini
jangan sekali-kali
membuat
orang
merasa tersisihkan
(Musbikin, 2007:59). 3) Mendapatkan rasa diperhatikan Seseorang yang merasa tidak diperhatikan atau diacuhkan oleh keluarganya, masyarakat atau lingkungan dimana ia berada sering mengalami gangguan atau guncangan jiwa. Bahkan tidak sedikit mereka yang stres, depresi dan berakhir dengan bunuh diri. Kondisi seperti itu tentunya membawa akibat buruk bagi kesehatan fisik orang yang mengalaminya. Karena itu, menjalankan salat berjamaah sangat penting sekali untuk menghindari adanya perasaan tidak diperhatikan oleh keluarga, masyarakat ataupun lingkungan di sekitar (Musbikin, 2007:43). 4) Nilai terapi dari suara imam yang keras Salah satu diantara manfaat bagi kesehatan yang bisa diperoleh ketika menjalankan salat berjamaah adalah nilai terapi yang berasal dari suara bacaan imam yang dikeraskan (jahr). Hal ini membawa pengaruh positif bagi fisik maupun psikis. Bagi sang imam yang membacanya akan menyebabkan semua pikiran negatif dan ketakutan yang dirasakan bisa terlepas sehingga tekanan darah
37
dan kadar stres berkurang. Begitu pula saat melafalkan surat Al Fatihah dan ayat-ayat Al Quran tersebut bisa menciptakan keseimbangan seluruh area tubuh (Musbikin, 2007:158). Secara psikis, mendengarkan bacaan imam yang melafalkan surat Al Fatihah dan surat-surat Al Quran yang lain dalam salat berjamaah akan membuat salat tidak terasa jenuh. Meskipun mungkin sang imam membacanya dengan cukup panjang, salat yang dikerjakan tidak membuat lelah dan sebaliknya malah terasa mengasyikkan (Musbikin, 2007:162). 5) Nilai terapi salat berjamaah di masjid Masjid merupakan salah satu tempat yang cocok untuk kegiatan-kegiatan
semacam
pengobatan
atau
penyembuhan
penyakit, karena mengandung energi positif. Energi-energi positif itu berasal dari orang-orang yang sering menggunakan masjid sebagai tempat berdoa ataupun salat. Energi seperti itulah yang akan terus membekas di sekeliling ruangan (dalam) masjid (Musbikin, 2007:200). Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa salat berjamaah ternyata mengandung hikmah dan manfaat yang sangat besar bagi kesejahteraan dan kebahagiaan hidup umat Islam.
38
B. Kedisiplinan Belajar 1. Pengertian Kedisiplinan Belajar Kedisiplinan adalah suatu sikap yang taat dan patuh terhadap suatu peraturan yang berlaku. Kedisiplinan artinya suatu hal yang membuat manusia untuk melakukan sesuatu yang berhubungan dengan kehendakkehendak langsung, ketaatan atau kepatuhan kepada peraturan tata tertib (Departemen Pendidikan Nasional, 2007:268). Disiplin berasal dari kata latin discipulus, yang berarti siswa atau murid. Dalam perkembangan selanjutnya, kata ini mengalami perubahan bentuk dan perluasan arti. Kata ini antara lain berarti ketaatan, metode pengajaran, mata pelajaran, dan perlakuan yang cocok bagi seorang murid atau pelajar. Di bidang psikologi dan pendidikan, kata ini berhubungan dengan perkembangan, latihan fisik, mental, serta kapasitas moral anak melalui pengajaran dan praktek. Sehubungan dengan definisi tersebut, kata ini juga berarti hukuman atau latihan yang membetulkan serta kontrol yang memperkuat ketaatan. Makna lain dari kata yang sama ialah seseorang yang mengikuti pemimpinnya (Unaradjan, 2003:8). Sementara itu, kata disiplin dari bahasa Inggris (discipline) berarti ketertiban. Ketertiban sangat terkait antara perilaku seseorang dengan aturan/hukum/adat kebiasaan masyarakat di mana perilaku seseorang itu berlangsung (Marijan, 2012:73). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kata disiplin sebenarnya mengarah pada tingkah laku yang mengikuti seorang pemimpin, seperti
39
orang tua, guru, atau orang dewasa lainnya. Disiplin sering dikaitkan dengan saat dimana anak melanggar aturan atau kebiasaan yang digariskan oleh orang tua, guru, maupun orang dewasa di lingkungan dia berada (Unaradjan, 2003:11). Marilyn E.Gootman, Ed. D., seorang ahli pendidikan dari University of Georgia di Athens, Amerika, berpendapat bahwa disiplin akan membantu anak untuk mengembangkan kontrol dirinya, dan membantu anak mengenali perilaku yang salah lalu mengoreksinya (Nizar, 2009:22). Disiplin juga berarti suatu tata tertib yang dapat mengatur tatanan kehidupan pribadi dan kelompok. Tata tertib itu bukan buatan binatang, tetapi buatan manusia sebagai pembuat dan pelaku. Sedangkan disiplin timbul dari dalam jiwa karena adanya dorongan untuk menaati tata tertib tersebut. Hal ini berarti bahwa disiplin adalah tata tertib, yaitu ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan tata tertib dan sebagainya. Berdisiplin berarti menaati (mematuhi) tata tertib (Djamarah, 2002:12). Disiplin senantiasa dikaitkan dengan konteks relasi antara murid dan guru serta lingkungan yang menyertainya, seperti tata peraturan, tujuan pembelajaran dan pengembangan kemampuan dari sang murid melalui bimbingan guru. Namun kedisiplinan juga bisa dilihat sebagai hasil-hasil dari sebuah proses pembelajaran. Ini semua ditujukan untuk menjaga keteraturan luar dan pembentukan sikap ke dalam melalui mana kedisiplinan itu diterapkan (Koesoema, 2011:237).
40
Berdasarkan pendapat di atas, maka disiplin menurut penulis adalah pengendalian diri seseorang terhadap bentuk-bentuk aturan baik tertulis maupun tidak tertulis yang telah diterapkan oleh orang yang bersangkutan maupun berasal dari luar serta bentuk kesadaran akan tugas dan tanggung jawabnya. Sedangkan belajar adalah suatu kegiatan yang kita lakukan untuk memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan (Djamarah, 2002:10), atau Suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 1995:2). Belajar didefinisikan juga sebagai proses mencari ilmu untuk mengubah diri dengan baik, sesuai dengan tingkat keilmuan yang dicapai. Ilmu disini bermaksud keseluruhan, baik ilmu agama maupun umum. (Asmani,
2009:19).
Belajar
merupakan
proses
manusiawi
yang
berlangsung sepanjang hayat (Werang, 2011:3). Pengertian belajar menurut beberapa ahli: a. James O. Whittaker merumuskan belajar sebagai proses, dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. (Djamarah, 2008:12). b. Cronbach berpendapat bahwa belajar adalah proses, dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui praktik atau latihan (Djamarah, 2008:12).
41
c. Geoch merumuskan, belajar adalah perubahan penampilan sebagai hasil praktik (Djamarah, 2008:13). d. Hilgard dan Bower mengemukakan bahwa belajar berhubungan dengan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atas dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan atau keadaan sesaat seseorang” (Hamalik, 1993:124). e. Gagne mengemukakan bahwa belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi (Hamalik, 1993:124). f. Nasution mengemukakan bahwa belajar adalah setiap perubahan kelakuan berkat pengalaman dan latihan” (Hamalik, 1993:124). Dari pengertian belajar tersebut, maka dapat dipahami bahwa belajar adalah proses kontinu yang tidak pernah berhenti. Ada tanggung jawab intelektual dengan semangat menguasai dan mengembangkan ilmu, ada tanggung jawab moral dalam rangka mengamalkan ilmu yang dikuasai dan ada tanggung jawab sosial dalam arti memberikan keteladanan yang baik kepada masyarakat (Asmani, 2009:21). Disiplin yang dikaitkan dengan belajar dapat diartikan bahwa disiplin yang dimaksud adalah disiplin belajar. Menurut Penulis
42
berdasarkan definisi sebelumnya, kedisiplinan belajar bisa diartikan dengan sikap atau tingkah laku siswa yang taat dan patuh untuk dapat menjalankan kewajibannya untuk belajar guna memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan, baik belajar di sekolah maupun belajar di rumah. 2. Konsep Kedisiplinan Menurut Hurlock, Terdapat dua konsep tentang disiplin yang berbeda, yaitu yang mengacu pada konsep negatif dan yang mengacu pada konsep positif. Menurut konsep negatif, disiplin berarti pemantauan melalui otoritas eksternal. Konsep negatif ini merupakan suatu bentuk pengekangan melalui sesuatu yang tidak disukai atau menyakitkan. Konsep ini sebenarnya hampir mirip dengan hukuman (Unaradjan, 2003:11). Hukuman tidak selalu melemahkan kecenderungan seseorang untuk bertindak dalam cara yang disukai masyarakat, dan tidak juga menjamin bahwa tindakan salah yang ditinggalkan oleh perilaku dapat diterima. Konsep disiplin yang positif serupa dengan konseling dan pendidikan yang menekankan perkembangan didalam, yaitu disiplin diri dan kontrol diri yang mengarah pada motivasi dari dalam diri. Konsep disiplin negatif mengarah pada ketidakmatangan individu sedangkan yang positif mengarah pada kematangan individu (Unaradjan, 2003:11). Ada empat hal penting yang harus dipertimbangkan dalam mendisplinkan anak, yaitu:
43
a. Aturan-aturan (rules) Aturan-aturan memiliki nilai pendidikan dan membantu anak untuk menahan perilaku yang tidak diinginkan oleh masyarakat. Biasanya, aturan-aturan lebih banyak terdapat dalam situasi sekolah dibanding situasi rumah atau situasi bermain. b. Hukuman (punishment) Beberapa fungsi hukuman dalam menanamkan disiplin adalah sebagai berikut: 1) Bersifat membatasi Hukuman akan menghalangi pengulangan perilaku yang tidak diinginkan oleh masyarakat. 2) Bersifat mendidik Anak-anak belajar tentang hal baik dan buruk melalui pemberian/tidak diberikannya hukuman ketika mereka bertindak tidak sesuai dengan standar sosial yang berlaku. 3) Sebagai pembangkit motivasi untuk mengindari perilaku yang ditolak masyarakat. c. Imbalan (reward) Imbalan merupakan suatu penghargaan untuk hasil baik yang telah dicapai. Imbalan tidak harus berbentuk materi, tetapi bisa juga dalam bentuk kata-kata yang menyenangkan (pujian), senyuman, tepukan dan belaian.
44
d. Konsistensi Konsistensi berarti suatu derajat kesesuaian atau stabilitas (uniformity or stability). Konsistensi harus menjadi ciri-ciri seluruh segi dalam penanaman disiplin. Hukuman diberikan bagi perilaku yang tidak sesuai dan hadiah untuk yang sesuai. Fungsi konsistensi yang penting dalam disiplin adalah sebagai berikut: 1) Konsistensi dapat meningkatkan proses belajar untuk berdisplin. 2) Konsistensi
memiliki nilai
motivasional yang kuat
untuk
melakukan tindakan yang baik di masyarakat dan menjauhi tindakan yang buruk. 3) Konsistensi membantu perkembangan anak untuk hormat pada aturan-aturan dan masyarakat sebagai otoritas. (Unaradjan, 2003:15-16). 3. Tujuan Kedisiplinan Belajar Tujuan disiplin adalah mengarahkan anak agar mereka belajar mengenai hal-hal baik yang merupakan persiapan bagi masa dewasa, saat mereka sangat bergantung kepada disiplin diri. Diharapkan, kelak disiplin diri mereka akan membuat hidup mereka bahagia, berhasil, dan penuh kasih sayang (Rimm, 2003:47). Menurut Marijan (2012:73), tujuan pendisiplinan anak adalah agar anak bisa bertingkah laku sesuai dengan yang diharapkan masyarakat lingkungannya.
45
Semua disiplin mempunyai tujuan ganda; mengembangkan suatu keteraturan tertentu dalam tindak tanduk manusia dan memberinya suatu sasaran tertentu yang sekaligus juga membatasi cakrawalanya. Disiplin mengembangkan sikap yang lebih mengutamakan hal-hal yang merupakan kebiasaan dan juga membatasinya. Disiplin mengatur dan memaksa. Disiplin menjawab segala sesuatu yang selalu terulang dan bertahan lama dalam hubungan antar manusia (Durkheim, 1990:35). Belajar secara disiplin dan teratur bertujuan untuk membawa keuntungan baik akademis, fisik maupun mental. Secara akademis, dapat memperbanyak pembendaharaan ilmu pengetahuan, sebab waktu yang dimiliki setiap hari disediakan sebagian untuk belajar (Salam, 2004:12). Dengan disiplin belajar, diharapkan bisa memberikan pengaruh yang baik terhadap kegiatan-kegiatan belajar siswa. Dengan penerapan disiplin belajar yang baik juga diharapkan bisa membentuk kepribadian yang baik yang dapat dipercaya dan bertanggung jawab terhadap segala perilakunya. 4. Faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan Belajar Terbentuknya disiplin belajar sebagai tingkah laku yang berpola dan teratur dipengaruhi oleh faktor intern dan ekstern. a. Faktor Intern Faktor-faktor intern yang dimaksudkan disini adalah unsurunsur yang berasal dari dalam diri manusia. Dalam hal ini, keadaan
46
fisik dan psikis pribadi tersebut mempengaruhi usaha pembentukan kedisiplinan. 1) Keadaan fisik Individu yang sehat secara fisik atau biologis akan dapat menunaikan tugas-tugas yang ada dengan baik. Dengan penuh vitalitas dan tenang, ia mengatur waktu untuk mengikuti berbagai acara atau aktivitas secara seimbang dan lancar. Dalam situasi semacam ini, kesadaran pribadi
yang bersangkutan tidak
terganggu, sehingga ia akan menaati norma-norma atau peraturan yang ada secara bertanggung jawab (Unardjan, 2003:31). Jika kesehatan fisik terganggu, misalnya dalam kondisi pusing, lelah, mengantuk, maka perhatian dalam belajar siswa akan terganggu. Kondisi organ khusus seperti tingkat kesehatan indera pendengaran dan indera penglihatan siswa akan mempengaruhi penyerapan informasi dan pengetahuan khususnya yang disajikan dalam kelas (Syah, 2000:132). 2) Keadaan psikis Keadaan fisik sangat berkaitan dengan keadaan psikis seseorang. Hanya orang yang normal atau sehat secara psikis atau mental
dapat
menghayati
norma-norma
yang
ada
dalam
masyarakat dan keluarga. Disamping itu ada beberapa sifat atau sikap yang dapat menjadi penghalang usaha pembentukan kedisiplinan. Sifat itu
47
antara lain: prefeksionisme, perasaan rendah diri atau inferior (Unaradjan, 2003:32). b. Faktor Ekstern Faktor-faktor ekstern yang dimaksudkan disini adalah unsurunsur yang berasal dari luar pribadi yang dibina. Adapun unsur-unsur tesebut antara lain: 1) Keadaan Keluarga Keluarga yang baik adalah keluarga yang menghayati dan menerapkan norma-norma moral dan agama yang dianutnya secara baik. Sikap ini antara lain tampak dalam kesadaran atau penghayatan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Dalam hal ini, orangtua memegang peranan penting bagi pengembangan kedisiplinan
anggota-anggota
dalam
keluarga
(Unaradjan,
2003:28). Dalam hal kedisiplinan, orangtua dituntut konsisten memberi teladan secara bijak. Orangtua diharapkan tidak pelit memberi hadiah/pujian terhadap anak yang melaksanakan kegiatan secara disiplin sebaliknya hukuman yang mendidik perlu juga diberikan ketika anak tidak berperilaku disiplin (Marijan, 2012:74). Dengan contoh yang baik, anak tidak merasa dipaksa. Tentunya dalam memberikan sugesti kepada anak tidak dengan cara otoriter, melainkan dengan sistem pergaulan sehingga dengan
48
senang, anak akan melaksanakannya (Ahmadi & Uhbiyati, 2001:25) 2) Keadaan sekolah Pembinaan dan pendidikan disiplin di sekolah ditentukan oleh keadaan sekolah tersebut. Keadaan sekolah yang dimaksudkan dalam konteks ini adalah ada tidaknya sarana-sarana yang diperlukan bagi kelancaran proses belajar mengajar di tempat tersebut (Unaradjan, 2003:28). Pelaksanaan kedisiplinan di dalam lingkup sekolah merupakan locus educationis yang sangat penting, sebab dari situlah setiap individu di dalam lembaga pendidikan itu belajar hidup bersama dan belajar mengasah kepekaan moral mereka. Sekolah semestinya menghadirkan pengalaman bagi siswa untuk melatih
keutamaan-keutamaan
moral
yang
berguna
bagi
perkembangan komunitas (Koesoema, 2011:240). Menurut UUD RI (1992:11) dalam melaksanakan kegiatan belajar, peserta didik mempunyai hak untuk: a) Mendapat
perlakuan sesuai dengan bakat, minat, dan
kemampuannya. b) Mengikuti program pendidikan yang bersangkutan atas dasar pendidikan
berkelanjutan,
baik
untuk
mengembangkan
kemampuan diri maupun untuk memperoleh pengakuan tingkat pendidikan tertentu yang telah dibakukan.
49
c) Mendapat fasilitas belajar, beasiswa, atau bantuan lain sesuai dengan persyaratan berlaku. d) Pindah kesatuan pendidikan yang sejajar atau yang tingkatnya lebih tinggi sesuai dengan persyaratan penerimaan peserta didik pada satuan pendidikan yang hendak di masuki. e) Memperoleh nilai hasil belajarnya. f) Menyelesaikan program pendidikan lebih awal dari waktu yang ditentukan. g) Mendapat pelayanan khusus bagi penyandang cacat. 3) Keadaan masyarakat Masyarakat yang dapat dijadikan sebagai medan pembinaan disiplin ialah masyarakat yang mempunyai karakter campuran. Dalam masyarakat seperti ini, mereka sudah hampir pasti akan mempertahankan nilai-nilai luhur kebudayaannya dan bersikap terbuka namun selektif terhadap berbagai pengaruh dari luar. Kontrol yang disertai kelonggaran yang bijaksana akan membuat pribadi yang dibina menjadi semakin matang dan bertanggung jawab (Unaradjan, 2003:31). 5. Manfaat Kedisiplinan Setiap manusia adalah makhluk individual dan sosial, maka manfaat kedisiplinan pasti dirasakan oleh pribadi yang bersangkutan maupun orang-orang di sekitarnya. Menurut Unaradjan (2003:19-20), manfaat kedisiplinan dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
50
a. Bagi diri sendiri Setiap pribadi yang mampu mengontrol dan mengekang diri akan dihargai dalam masyarakat. Wujud penghargaan itu antara lain berupa akan hak dan kewajiban manusia. b. Bagi orang lain Disiplin selain berguna untuk orang yang bersangkutan, juga berguna untuk orang lain. Sebagai anggota masyarakat, pola hidup disiplin dari seseorang akan ditiru oleh orang lain, terutama pribadipribadi yang telah mengalami efek positif dari cara hidup ini. Dengan demikian, disiplin berguna bagi setiap individu maupun masyarakat dimana ia menjadi anggotanya. 6. Bentuk-Bentuk Kedisiplinan Belajar a. Disiplin Belajar di Sekolah Setiap sekolah memiliki peraturan dan tata tertib yang harus dilaksanakan dan dipatuhi oleh semua siswa. Peraturan yang dibuat di sekolah merupakan kebijakan sekolah yang tertulis dan berlaku sebagai satandar untuk tingkah laku siswa sehingga siswa mengetahui batasan–batasan dalam bertingkah laku. Berikut ini adalah beberapa bentuk kedisiplinan belajar yang harus dilaksanakan oleh siswa di sekolah: 1) Masuk sekolah tepat waktu Masuk sekolah tepat waktu adalah suatu sikap mental yang banyak mendatangkan keuntungan. Dari segi kepribadian, guru
51
memuji dengan kata-kata pujian. Kawan-kawan sekelas tidak terganggu ketika sedang menerima pelajaran dari guru. Konsentrasi mereka terpelihara. Penjelasan dari guru dapat didengar dengan jelas. Kita sendiri dapat belajar dengan tenang dan alam pikiran kita telah siap menerima pelajaran dari guru (Djamarah, 2002:97). 2) Memperhatikan penjelasan dari guru Ketika sedang menerima penjelasan dari guru tentang materi tertentu dari suatu bidang studi, semua perhatian harus tertuju kepada guru. Menulis sambil mendengarkan dari guru adalah cara yang dianjurkan agar catatan itu dapat dipergunakan suatu waktu (Djamarah, 2002:99). 3) Bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas Bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas adalah salah satu cara untuk dapat mengerti bahan pelajaran yang belum dimengerti. Jangan malu bertanya kepada guru mengenai bahan pelajaran yang belum jelas (Djamarah, 2002:103). 4) Membentuk kelompok belajar Cara yang baik untuk menunjang keberhasilan studi di sekolah adalah membentuk kelompok belajar. Cukup banyak pelajar yang berhasil mendapatkan nilai yang baik di sekolah sebagai hasil dari belajar dalam kelompok belajar (Djamarah, 2002:106).
52
Menurut UUD RI (1992:11-12) dalam melaksanakan kegiatan belajar, peserta didik diwajibkan untuk: 1) Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuali bagi peserta didik yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku. 2) Mematuhi semua peraturan yang berlaku. 3) Menghormati tenaga kependidikan. 4) Ikut memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan, ketertiban dan keamanan satuan pendidikan yang berangkutan. b. Disiplin Belajar di Rumah Berikut ini adalah beberapa bentuk kedisiplinan belajar yang harus dilaksanakan oleh siswa di rumah: 1) Mengulangi bahan pelajaran. Setelah sekolah, yang harus dilakukan adalah untuk mengulang bahan pelajaran di rumah. Apa yang guru jelaskan tidak mesti semuanya terkesan dengan baik, tentu ada kesan-kesan yang masih samar-samar dalam ingatan. Pengulangan sangat membantu untuk memperbaiki semua kesan yang masih samar-samar itu untuk menjadi kesan-kesan yang sesungguhnya, yang tergambar jelas dalam ingatan (Djamarah, 2002:42). 2) Menghafal bahan pelajaran. Dalam belajar, menghafal bahan pelajaran merupakan salah satu kegiatan dalam rangka penguasaan bahan. Bahan pelajaran
53
yang harus dikuasai tidak hanya dengan cara mengambil intisarinya, tetapi ada juga bahan pelajaran yang harus dikuasai dengan cara menghafalnya (Djamarah, 2002:43). 3) Membaca buku. Ada beberapa cara yang perlu dilakukan siswa untuk menunjang informasi tentang pelajaran, diantaranya adalah dengan membaca buku. Semua buku bermanfaat untuk keperluan menunjang program pendidikan di sekolah (Djamarah, 2002:107). Kegiatan membaca adalah kegiatan yang paling banyak dilakukan selama menuntut ilmu di sekolah. Hampir setiap hari keharusan membaca buku itu dilakukan (Djamarah, 2002:46-47). 4) Membuat ringkasan dan ikhtisar. Kegiatan membuat ringkasan atau ikhtisar ini biasanya seseorang lakukan setelah dia selesai membaca suatu buku, suatu bab, suatu sub-subbab tertentu. Kegiatan ini tidak lain adalah kegiatan yang berupaya untuk memadatkan isi dengan landasan kerangka dasarnya dan menghilangkan pikiran-pikiran jabaran (Djamarah, 2002:81-82). 5) Menyelesaikan tugas tepat waktu. Selama menuntut ilmu di lembaga pendidikan formal, pelajar tidak akan pernah melepaskan diri dari keharusan mengerjakan tugas-tugas studi. Guru pasti memberikan tugas untuk diselesaikan, baik secara berkelompok ataupun secara individu
54
(Djamarah, 2002:90). Semua tugas yang diberikan oleh guru harus dilaksanakan dan diselesaikan tepat pada waktunya (Djamarah, 2002:119). 7. Pengaturan Jadwal Belajar Dalam
belajar,
disiplin sangat
diperlukan.
Disiplin dapat
melahirkan semangat menghargai waktu, bukan menyia-nyiakan waktu berlalu dalam kehampaan. Budaya jam karet adalah musuh besar bagi mereka yang mengagungkan disiplin dalam belajar. Mereka benci perbuatan menunda-nunda waktu. Setiap jam dan bahkan setiap detik sangat berarti bagi mereka yang menuntut ilmu dimana dan kapan pun juga (Djamarah, 2002:13). Masalah pengaturan waktu merupakan persoalan yang besar bagi seorang pelajar. Banyak pelajar yang mengeluh karena tidak dapat membagi waktu dengan tepat dan baik. Akibatnya waktu yang seharusnya dimanfaatkan terbuang dengan percuma. Malas belajar sering pula dialami oleh anak-anak apabila mereka tidak memiliki jam belajar yang tepat (Musbikin, 2009:267). Oleh karena itu, betapa pentingnya bagi pelajar membagi waktu belajarnya dengan cara membuat jadwal pelajaran. Berikut ini adalah bagaimana cara membuat jadwal belajar yang baik: a. Memperhitungkan waktu setiap hari untuk keperluan-keperluan tidur, belajar, makan, mandi, olahraga, dan lain-lain. b. Menyelidiki dan menentukan waktu yang tersedia setiap hari.
55
c. Merencanakan penggunaan belajar itu dengan cara menetapkan jenisjenis mata pelajarannya dan urutan-urutan yang seharusnya dipelajari. d. Menyelidiki waktu-waktu mana yang dapat dipergunakan untuk belajar dengan hasil terbaik. e. Berhematlah dengan waktu, setiap siswa janganlah ragu-ragu untuk memulai pekerjaan, termasuk belajar. Cara lain untuk membuat jadwal belajar adalah sebagai berikut: a. Tidur
: ± 8 jam
b. Makan
: ± 3 jam
c. Urusan pribadi dan lain-lain
: ± 2 jam
d. Sisanya (a,b dan c) untuk belajar : ± 11 jam. Waktu 11 jam ini digunakan untuk belajar di sekolah selama kurang lebih 7 jam, sedangkan sisanya yang 4 jam digunakan untuk belajar di rumah atau di perpustakaan. Hari minggu digunakan untuk rekreasi dan demi kesegaran badan yang sudah 6 hari digunakan untuk belajar, atau hari minggu digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat. (Djamarah, 2002:20). Supaya berhasil dalam belajar, jadwal yang sudah dibuat, haruslah dilaksanakan secara teratur, disiplin dan efisien (Slameto, 1995:83). Kemudian, untuk menyukseskannya tentu harus didukung oleh semua anggota keluarga, pihak sekolah dan kalau perlu harus didukung oleh pemerintah (Musbikin, 2009:276).
56
Dengan
demikian,
orang
yang
pandai
membagi
dan
memanfaatkan waktu untuk kepentingan keberhasilan studi selama menuntut ilmu adalah orang yang mempunyai kedisiplinan belajar yang baik. Berdasarkan uraian-uraian di atas maka dapat disimpulkan apabila siswa memiliki disiplin belajar yang tinggi maka siswa tersebut akan memiliki kesadaran yang tinggi terhadap tugas dan tanggung jawabnya, diantaranya disiplin dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah, disiplin dalam menepati jadwal belajar, ketepatan dalam melaksanakan dan mengumpulkan tugas-tugas. Oleh karena itu dengan disiplin belajar yang tinggi akan mampu memberikan arah bagi siswa untuk mencapai prestasi belajar yang optimal. C. Hubungan Keaktifan Salat Berjamaah Dengan Kedisiplinan Belajar. Hubungan keaktifan salat berjamaah dengan kedisiplinan belajar siswa sangat erat sekali terutama dalam kedisplinan waktu. Waktu merupakan rangkaian saat momen, kejadian, batas awal dan akhir peristiwa. Waktu itu adalah salah satu dari titik sentral kehidupan, seseorang yang menyia-nyiakan waktu pada hakikatnya dia sedang mengurangi makna hidupnya. Nilai-nilai yang terkandung didalam waktu akan menjadi alat pemicu dirinya untuk menampilkan wajah seseorang yang berdisiplin dengan waktu (Tasmara, 2001:156). Salat berperan sangat penting dalam menumbuhkan disiplin dan sikap mental yang kuat bagi yang selalu mengerjakannya dengan baik. Hal ini
57
sebagaimana yang diterangkan pada firman Allah dalam Quran Surat Al Baqarah ayat 45. Salah satu manfaat salat berjamaah adalah untuk belajar berdisiplin dan mengendalikan jiwa. Caranya adalah dengan selalu mengikuti imam dalam semua takbir atau gerakannya dalam salat, dan tidak mendahuluinya, memperlambat diri darinya, bersamaan dengannya atau berlomba-lomba dengannya (Musbikin, 2007:51). Hal ini sangat penting karena berguna untuk membantu menumbuhkan kedisiplinan belajar anak dalam hal mematuhi perintah guru ataupun orangtua dalam belajar dan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan belajar. Dengan rajin melaksanakan salat berjamaah, seorang anak dapat memiliki kedisiplinan dalam hal berperilaku baik. Hal ini sebagaimana yang diterangkan pada firman Allah dalam Quran Surat Al Ankabut ayat 45. Salah satu keutamaan dari salat berjamaah adalah disiplin. Dengan salat, anak akan mempunyai disiplin belajar yang baik, karena salat telah dan senantiasa mengajarkan kepada umat islam untuk disiplin, taat waktu, sekaligus menghargai waktu itu sendiri dan kerja keras (Haryanto, 2002:93). Anak yang aktif melakukan salat berjamaah mempunyai kedisiplinan belajar yang baik, hal ini terbukti dengan sebuah penelitian yang dilakukan di University of Michigan, Amerika Serikat, yang menemukan anak-anak dengan teman bermain lebih dari empat orang mempunyai disiplin lebih baik di sekolah dibandingkan dengan anak-anak yang tidak mempunyai teman. Sebab, anak yang mempunyai banyak teman tidak mengalami kesulitan bergaul
58
dengan orang lain dan berarti tidak mempunyai kesulitan mengikuti peraturan. Jadi, orangtua harus mendukung anak untuk berteman dan menyediakan kesempatan bagi mereka memiliki banyak teman. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mengajak anak untuk salat berjamaah di masjid. Selain hal ini akan menjadi proses pembelajaran kepada anak tentang pentingnya salat berjamaah, dengan cara ini juga sangat memungkinkan anak untuk mempunyai banyak teman saat mereka bertemu dengan yang lainnya ketika sama-sama pergi ke masjid (Musbikin, 2007:51-52). Dengan demikian maka setiap siswa yang aktif melaksanakan salat berjamaah akan berpengaruh terhadap kedisiplinan belajarnya. Hal itu berarti semakin aktif siswa dalam melaksanakan shalat berjamaah, akan semakin baik pula kedisiplinan belajarnya.
59
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang. 1. Sejarah Singkat MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang. Secara Historis MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang berdiri pada tanggal 25 Agustus 1981, dan sebagai pendirinya adalah H. Sugijono dan Taral. Adapun pada waktu itu, yaitu pada tahun 1981, MTs Assa’id Blado hanya mempunyai 1 kelas walaupun sebenarnya sudah mempunyai 3 ruang kelas, karena siswanya hanya sedikit yaitu kelas 1 yang berjumlah 20 siswa. Kemudian pada tahun 1982 menjadi 2 kelas yaitu kelas 1 dan kelas 2, jumlah siswa kelas 1 ada 30. Hingga pada tahun 1983, barulah berjumlah 3 kelas, yaitu kelas 1 berjumlah 37 siswa, kelas dua ada 30 siswa, dan kelas 3 berjumlah 20 siswa. Jadi, jumlah keseluruhan siswa MTs Assa’id Blado pada tahun 1983 ada 87 siswa. Tahun demi tahun siswa MTs Assa’id Blado menjadi bertambah banyak sehingga pada tahun 1984 jumlah ruang bertambah pula, yaitu masing-masing kelas mempunyai 2 ruang. Pada tahun 1986, jumlah ruang bertambah lagi yaitu masing-masing kelas mempunyai 3 ruang.
60
Selanjutnya
berdasarkan keputusan Departemen Pendidikan
Agama dengan nomor: WK/5.3/TS/1987, tanggal 5 desember 1987 tentang persetujuan pendirian sekolah swasta memutuskan: Menyetujui pendirian sekolah swasta yang memiliki identitas: Nama
: MTs. ASSA’ID.
Alamat
: Cokro, Blado, Batang.
Yayasan
: LP. Ma’arif cabang Batang.
Daerah
: Kabupaten Batang.
Berdasarkan keputusan Departemen Pendidikan Agama dengan nomor: 090/XII tanggal 31 desember 1994: Status
: MTs. ASSA’ID Blado dengan jenjang agritasi terdaftar.
NOTARIS
: JOENOESE MAOGIMON. SH.
Nomer Induk : 090/012/MTs./028/1994. Berkat kegigihan dan doa semua pihak baik dari yayasan, lembaga pendidikan dan masyarakat, sehingga sekolah ini berstatus diakui dan semakin banyak peminatnya. 2. Letak Geografis MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang. MTs Assa’id Blado berdiri diatas tanah seluas 2.505 m2 yang terletak di wilayah strategis pada jalan alternatif ke Semarang, tepatnya di Jalan Raya Blado Reban KM 01 Desa Cokro, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang.
61
Secara geografis keberadaan sekolah sangat strategis sehingga menjadi favorit masyarakat sekitar untuk menyekolahkan anaknya di sekolah ini. Adapun batas-batas letak geografis MTs Assa’id Blado adalah sebagai berikut : a. Sebelah utara
: Balai Desa Cokro.
b. Sebelah timur
: Jalan Raya Blado–Reban.
c. Sebelah selatan
: Madrasah Ibtidaiyah Cokro Blado.
d. Sebelah barat
: Persawahan warga.
3. Visi Dan Misi MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang. a. Visi MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang. Visi dari MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang adalah: “Beriman, Bertaqwa, Terdidik, Berbudaya dan Beriptek tinggi”. b. Misi MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang. Misi dari MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang adalah: 1) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga setiap siswa dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.
62
2) Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama, budaya dan bangsa, sehingga menjadi sumber kearifan, sopan dalam bertindak. 3) Menerapkan manajemen partisispatif dengan melibatkan seluruh warga Madrasah dan Komite Madrasah.
4. Strukutur
Organisasi
MTs
Assa’id
Blado
Kecamatan
Blado
Kabupaten Batang. Organisasi sekolah merupakan wadah kesatuan kerja dan tanggung jawab sebagai pelaksanaan administrasi yang masing-masing komponen berusaha menerapkan fungsinya berdasarkan garis-garis struktur yang membawahinya. Demi kelancaran mekanisme kerja di suatu lembaga pendidikan maka perlu adanya suatu pembagian kerja, karena pembagian struktur yang tegas pada masing-masing bidang bisa memudahkan ruang kerja berdasarkan jabatan masing-masing. Berikut ini adalah struktur organisasi MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2013.
63
STRUKTUR ORGANISASI MTS ASSA’ID BLADO KECAMATAN BLADO KABUPATEN BATANG TAHUN 2013 Kepala Sekolah
Komite Sekolah
Rofi’i
H.A Dahlan
Unit Perpustakaan
Tata Usaha
Richi Yuni F.
Anik Suciati
ti Bendahara
JABATAN
Sa’iyah
Waka Kurikulum Waka Kesiswaan
Waka Sar Pras
Waka Humas
BP
Dawam A.H,S.Pd.I
Nofiq UN,S.Pd
A.Azis,S.Pd.I
Adi Pratikno,SE
A.Alimi,S.Ag
Wali Kelas VII A
Wali Kelas VII B
Wali Kelas VII C
Wali Kelas VIII D
Wali Kelas VII D
Wali Kelas IX A
Wali Kelas VIII A
Wali Kelas VIII B
Wali Kelas IX B
Wali Kelas IX C
Kelompok Guru Mata Pelajaran
Peserta Didik
Wali Kelas VIII C
64
5. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang. a. Keadaan Guru Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama, karena ia adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung, dengan demikian tujuan pendidikan akan tercapai. Saat ini guru di MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang terdapat 18 guru, yaitu 4 yang berstatus sebagai PNS dan 14 yang berstatus sebagai guru tetap yayasan. Dari 18 guru yang ada di MTs Assa’id Blado ini tentunya memegang masingmasing mata pelajaran yang diajarkan di Madrasah. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat tabel berikut : Tabel 3.1 Keadaan Guru MTs Assa’id Blado Batang Tahun 2013 No Nama Jenis Mata pelajaran Kelamin utama yang diampu 1. Rofi’i L Fiqih 2. Ika Apriyani, S.Pd. P PKn 3. Abdul Azis, S.Pd.I L Qur’an Hadits 4. Rejeki Bhakti Utami, P Matematika S.Pd.I 5. Shokhipah, S.Ag P SKI 6. Sa’iyah L Ke-Nu-an 7. H. Ahmad Alimi, S.Ag L Bahasa Arab 8. Ady Pratikno, SE L IPA 9. Anik Suciati P Kesenian 10. Rina Naeni M., S.Pd.I P Bahasa Indonesia 11. Dawam Abdul H., S.Pd.I L IPS
65
Lanjutan Tabel...
No
Nama
12. Eri Miyarto, S.Pd. 13. Wisnu Aji Dharma, S.Pd. 14. Richi Yuni F. 15. Daryanto, S.H.I 16. Abdul Latif, S.Sos 17. Sulistiyarini, S.Pd. 18. Nofiq Uli Nuha, S.Pd. Catatan:
Jenis Kelamin L L L L L P L
Mata pelajaran utama yang diampu Penjaskes Bahasa Inggris Aqidah Akhlak TIK IPS Matematika IPA
L = Laki-laki P = Perempuan b. Keadaan Karyawan Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan, tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan. Saat ini Karyawan di MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang berjumlah 4 orang, yang masing-masing menjabat sebagai
Kepala
Tata
Usaha,
Tenaga
Administrasi,
Kepala
Perpustakaan dan Tukang Kebun. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel dibawah ini: Tabel 3.2 Keadaan Karyawan MTs Assa’id 2013 NO NAMA Jenis Kelamin 1. Anik Suciati P 2. Sa’iyah P 3. Richi Yuni F. L 4.
Bukheri
L
Blado Batang Tahun Jabatan Kepala Tata Usaha Bendahara Kepala Perpustakaan Tukang Kebun
66
c. Keadaan Siswa Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang mewah, melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa, karena mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan. Saat ini siswa MTs Assa’id Blado berjumlah 391 siswa dengan keterangan sebagai berikut: Tabel 3.3 Keadaan Siswa MTs Assa’id Blado Batang Tahun 2013 NO
KELAS
1 VII 2 VIII 3 IX JUMLAH
JUMLAH SISWA 146 132 113 391
JUMLAH ROMBEL 4 4 3 11
6. Keadaan Sarana Dan Prasarana MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar perlu di tunjang oleh adanya sarana dan prasarana yang memadai. Dengan terpenuhinya sarana dan prasarana yang diperlukan, maka proses belajar mengajar akan berjalan dengan mudah dan lancar. Adapun sarana dan prasarana MTs Assa’id Blado adalah sebagai berikut : a. Sarana Sarana adalah semua perangkat peralatan, bahan, dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di Sekolah. Adapun sarana yang digunakan dalam MTs Assa’id Blado ditinjau dari sarana pendidikan tahan lama adalah:
67
Tabel 3.4 Keadaan Sarana MTs Assa’id Blado Batang Tahun 2013
Rusak Sedang 5
Rusak Berat 8
Jumlah
Meja Kursi Guru
Kondisi Baik Rusak Ringan 6 12
2.
Meja Kursi Siswa
116
50
40
185
391
3.
Atlas
2
3
-
-
5
4.
Globe
1
-
-
-
1
5.
Peta
2
-
-
-
2
6.
Almari Arsip
4
6
3
-
13
7.
Papan Tulis
11
1
-
-
12
8.
1
-
-
2
2
-
-
7
10.
Papan 1 Pengumuman Papan Data 5 Sekolah Komputer 5
4
6
-
15
11.
Tape Recorder
1
-
-
-
1
12.
Microphone
2
-
-
-
2
No
Jenis sarana
1.
9.
31
Selain itu juga terdapat sarana yang lain seperti alat peraga dan alat perlengkapan. untuk lebih jelasnya dapat dilihat di tabel berikut ini: Tabel 3.5 Keadaan Alat Peraga dan Alat Perlengkapan MTs Assa’id Blado Batang Tahun 2013
No 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Jenis Peralatan Alat Peraga Matematika Alat Peraga IPA Alat Peraga Ketrampilan Alat Olahraga Alat Kepramukaan Listrik
Keterangan Ada Ada Ada Ada Ada Ada
68
b. Prasarana Prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah. Adapun prasarana yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar di MTs Assa’id Blado dapat dilihat di tabel 3.6 Tabel 3.6 Keadaan Prasarana MTs Assa’id Blado Batang Tahun 2013
No
Jenis Prasarana
1. 2.
Ruang Kelas Ruang Perpustakaan Ruang Lab. IPA Ruang Lab. Biologi Ruang Lab. Fisika Ruang Lab. Kimia Ruang Lab. Komputer Ruang Lab. Bahasa Ruang Pimpinan Ruang Guru Ruang Tata Usaha Ruang Konseling Tempat Ibadah Ruang UKS WC Gudang Ruang Sirkulasi Tempat Olahraga Ruang Organisasi Kesiswaan Lainnya
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Kondisi Baik Rusak Ringan 2 2 -
Rusak Sedang 4 -
Rusak Berat 2 1
Jumlah
-
-
1 1
-
1 1
-
1 -
1 1 1 1 1 2 1 1 1
2 -
1 1 1 1 1 1 4 1 1 1
-
1
-
-
1
11 1
69
7. Daftar Responden Berikut disajikan tentang nama-nama responden: Tabel 3.7 Daftar Nama Responden
NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33.
NAMA Abdul Wahid A. Joni Hanafi Anisah Chasan Ma’ruf Joko Purnomo Nisaul Fatikha Siti Nurul Komaril Ulfa Ma’rifatul C. Ifadatul Mustofida Nur Farin Mudoaf Waridi Umi Rokhimah Nur Khafidhoh Dono Darmiah Budi Wahono Alfan Okta Rizqon Abadi Maria Ulfa Irza Ifroza Caswito Dian Ulfiani Aji Setiawan A. Mihroji Ahmad Bayhaqi Novia Nita Indriyani Riana Novita M. Hamam Mudin Kristiana Bisri
JENIS KELAMIN PUTRA PUTRI
Kelas VIII A VIII A VIII A VIII A VIII A VIII A VIII A VIII A VIII A VIII B VIII B VIII B VIII B VIII B VIII B VIII B VIII B VIII C VIII C VIII C VIII C VIII C VIII C VIII C VIII D VIII D VIII D VIII D VIII D VIII D VIII D VIII D VIII D
70
B. Data Hasil Penelitian 1. Data Tentang Keaktifan Salat Berjamaah Siswa Kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2013. Untuk mengetahui keadaan tentang keaktifan salat berjamah kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang tahun 2013, maka penulis menggunakan angket yang diberikan kepada siswa yang dijadikan responden dengan 16 pertanyaan dengan alternatif jawaban sebanyak 3 buah, yaitu : -
Jawaban A mempunyai skor 3
-
Jawaban B mempunyai skor 2
-
Jawaban C mempunyai skor 1 Jawaban dari hasil angket tentang keaktifan salat berjamaah siswa
kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2013 dapat dilihat dalam tabel 3.8 dibawah ini:
71
Tabel 3.8 Data Angket tentang Keaktifan Salat Berjamaah Siswa Kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2013 (X)
N O Nama 1. A.Wahid 2. A.Joni H 3. Anisah 4. Chasan 5. Joko P 6. Nisaul f 7. S Nurul 8. Ulfa M. 9. Ifadatul 10. Nur F 11. Mudoaf 12. Waridi 13. Umi R 14. Nur K 15. Dono 16. Darmiah 17. Budi W 18. Alfan O 19. Rizqon 20. Maria 21. Irza I 22. Caswito 23. Dian U 24. Aji S 25. Mihroji 26. Bayhaqi 27. Novia 28. Nita 29. Riana 30. Novita 31. Hamam 32. Kristiana 33. Bisri
Jawaban 1 2 B A B C B C B B B A B A B B A A B A A A A A B B B B B A B A B A B B B A B C B B C A B A B A C C B C B B B A B B B B B A A A B C C C
3 B C A C A A A A B A A B B B B A C A C C C A A C B B A B B A A A C
4 A A A A A A A A A A A B A A A A A A A B A A A B B A A A A A A A B
5 A A B A A A A A A A A B B B A A A A A A A A A A A A A A A A A A B
6 C B B B B C A B B A A B B C B B A B A C A A A B C B A B C A A A C
7 C C C C C C A B B A B B B C B B B B B B C A A C C B A A B A A B B
8 A A B A B B A A A A A B B A B B B B A B B A A B C B A B B A A A C
9 B B B B B C A A A A A B B C B B B B B C B A A C B B A B B A A A C
10 A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A B B A A B B A A A B
11 B A B A B B A A B A A A A C B B B B A C B A A B C B A A C A A A C
12 B C C C B B B B B B C B B C C B B B A C B A B B C B B B C A B C C
13 C B A C C B B A A A A A A A A A A A B A A A A B B A A A B A A A A
14 A A A A B B A A A A A A A A B A A A A A A C A C B A A A B A A C C
15 A A A A A A A A A A A A A A A A A A A B A B A A B A A A B A A A A
16 B C B B C C C A A A A A A A A A C A C A B A B B C A A A A A A B A
72
2. Data Tentang Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2013. Untuk mengetahui keadaan tentang kedisiplinan belajar kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang tahun 2013, maka penulis menggunakan angket yang diberikan kepada siswa yang dijadikan responden dengan 16 pertanyaan dengan alternatif jawaban sebanyak 3 buah, yaitu : -
Jawaban A mempunyai skor 3
-
Jawaban B mempunyai skor 2
-
Jawaban C mempunyai skor 1 Jawaban dari hasil angket tentang kedisiplinan belajar siswa kelas
VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2013 dapat dilihat di tabel berikut ini:
73
Tabel 3.9 Data Angket tentang Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2013 (Y) N O 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33.
Nama A. Wahid A. Joni H Anisah Chasan M Joko P Nisaul F Siti Nurul Ulfa M. Ifadatul M Nur Farin Mudoaf Waridi Umi R Nur K Dono Darmiah Budi W Alfan O Rizqon Maria Irza I Caswito Dian U Aji S Mihroji Bayhaqi Novia Nita Riana Novita Hamam Kristiana Bisri
Jawaban 1 2 A B A B A A A A
3 B B B B
4 A A A C
5 A A A A
6 B B B B
7 A A A B
8 A A A A
9 B B B A
10 A C B B
11 B A A A
12 B A B A
13 C C C B
14 B B B C
15 C B C C
16 A A A A
B A B
A B B
A B A
B B B
B A A
B A A
C A B
B B B
A B A
A A A
B A A
C C A
A B C
B A B
C B B
A B A
A A
A A
B A
A B
A A
A A
A A
A B
B B
B B
A A
A B
B A
A B
B B
A B
A B B A A A A B A A A A A A A B A A A A A A A A
A B B A A A A C A B B A A A A B A A A A A A A A
A A B A A B A B A C B B B B B B A A A B A A B C
B A A A A B A A C A B A A A C B B B B B A A B B
A B B A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A B
A A A A A A A B A B B B B A A A A B A A A A B B
A A B A A A A A A A A B A A A A A A A A A A A A
A A B A A A A A A A B C A A A A A A A A A A A A
A B B B B B A A B A C A C B C B B B A B A A C C
A B B A B B A A B A B B C C C B B A A B A A C C
A A A A A A A B A C B A A A B A A B A A A A B C
B B A A C C B B A B C B C B B B C B A B B B A A
A A B B B B A A A B B B A B A A A B A B A A A B
A A B B B B B C B B B B B A B B A A A B A A B A
B A A B B B B C B C C B C C C C C B C C B A C C
B A A B B B B A A A B A B A B B B B A B B A B B
74
BAB IV ANALISIS DATA
Dalam bab ini diuraikan tentang data-data hubungan keaktifan salat berjamaah dan kedisiplinan belajar siswa kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang tahun 2013. Analisis ini digunakan untuk membuktikan ada tidaknya hubungan keaktifan salat berjamaah dengan kedisiplinan belajar siswa kelas VIII MTs Assa’id Blado kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2013. Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk menganalisis data tersebut akan diuraikan dalam pembahasan di bawah ini. A. Analisis Pendahuluan 1) Analisis Keaktifan Salat Berjamaah Siswa Kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2013. Berikut ini adalah hasil angket tentang keaktifan salat berjamaah siswa kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2013, dapat di lihat dalam tabel dibawah ini:
75
Tabel 4.1 Hasil Angket Tentang Keaktifan Salat Berjamaah Siswa Kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2013 (X)
Nama No Responden 1. Abdul Wahid 2. A. Joni Hanafi 3. Anisah 4. Chasan Ma’ruf 5. Joko P 6. Nisaul Fatikha 7. Siti Nurul K 8. Ulfa M. 9. Ifadatul M 10. Nur Farin 11. Mudoaf 12. Waridi 13. Umi R 14. Nur K 15. Dono 16. Darmiah 17. Budi W 18. Alfan O 19. Rizqon 20. Maria 21. Irza I 22. Caswito 23. Dian U 24. Aji S 25. Mihroji 26. Bayhaqi 27. Novia 28. Nita 29. Riana 30. Novita 31. Hamam 32. Kristiana 33. Bisri Jumlah
Alternatif Jawaban A B C 7 6 3 7 4 5 6 7 3 7 5 4 6 7 3 6 6 4 11 4 1 13 3 0 10 6 0 15 1 0 14 1 1 6 10 0 9 7 0 8 3 5 7 8 1 9 7 0 7 7 2 9 7 0 9 5 2 5 6 5 8 5 3 13 2 1 13 3 0 2 8 6 1 9 6 7 9 0 14 2 0 8 8 0 3 10 3 15 1 0 15 1 0 10 3 3 4 3 9 284 174 70
Skor 3 21 21 18 21 18 18 33 39 30 45 42 18 27 24 21 27 21 27 27 15 24 39 39 6 3 21 42 24 9 45 45 30 12 852
2 12 8 14 10 14 12 8 6 12 2 2 20 14 6 16 14 14 14 10 12 10 4 6 16 18 18 4 16 20 2 2 6 6 348
1 3 5 3 4 3 4 1 0 0 0 1 0 0 5 1 0 2 0 2 5 3 1 0 6 6 0 0 0 3 0 0 3 9 70
Jumlah 36 34 35 35 35 34 42 45 42 47 45 38 41 35 38 41 37 41 39 32 37 44 45 28 27 39 46 40 32 47 47 39 27 1270
76
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa
𝑥 = 1270
Setelah dikumpulkan dengan lengkap, maka selanjutnya adalah menganalisis data mengenai hasil angket keaktifan salat berjamaah siswa kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2013. Dalam analisis ini, langkah-langkah yang ditempuh adalah memasukkan data hasil angket mengenai keaktifan salat berjamaah kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2013 atau variabel x dimulai dari yang terkecil adalah sebagai berikut: 27
27
28
32
32
34
34
35
35
35
35
36
37
37
38
38
39
39
39
40
41
41
41
42
42
44
45
45
45
46
47
47
47
Dari hasil tersebut diketahui ∑X = 1270 Nilai tertinggi = 47
Nilai terendah
= 27
Berdasarkan data diatas dapat diketahui analisis sebagai berikut : a. Menentukan lebar interval untuk mengkategorikan tentang tingkat keaktifan salat berjamaah siswa kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2013 dalam kategori tinggi, sedang dan rendah, maka digunakan rumus sebagai berikut: i=
𝑅 3
Keterangan: i = interval.
77
R = Range, yaitu data yang menyebar dan untuk mendapatkan R dengan rumus: R = H-L+1 R= Range H= Angka tertinggi L= Angka terendah R= 47-27+1 R= 20+1 = 21 Jadi, i =
21 3
i = 7. Dengan demikian dapat dibuat tabel distribusi frekuensi dengan melihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.2 Tingkat Keaktifan Salat Berjamaah Siswa Kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2013
No Interval 1. 27-33 2. 34-40 3. 41-47 Jumlah
Frekuensi 5 15 13 33
Frek. Relatif (%) 15,15 % 45,45 % 39,39 % 99,99%
Presentasi diperoleh dari banyaknya frekuensi tiap interval nilai dibagi jumlah frekuensi seluruhnya dikalikan 100%. Apabila 𝐹
dicantumkan dalam rumus adalah : Presentasi = 𝑁 x 100%
78
b. Mencari nilai rata-rata dari variabel x dengan menggunakan rumus mean. Yaitu
: Mx =
𝑥 𝑁
Keterangan : Mx = mean nilai dari rata-rata yang dicari ∑x = jumlah nilai x N
= jumlah responden
Diketahui ∑x = 1270 N = 33 Mx =
𝑥 𝑁
=
1270 33
= 38,48
Jadi nilai rata-rata variabel keaktifan salat berjamaah siswa kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2013 adalah 38,48. Untuk mengetahui nilai kualifikasi rata-rata variabel keaktifan salat berjamaah siswa kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2013 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.3 Nilai Kualifikasi Rata-Rata Variabel Keaktifan Salat Berjamaah Siswa Kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2013 No 1. 2. 3.
Interval Kelas 27-33 34-40 41-47
Kategori Rendah Sedang Tinggi
79
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka dapat diketahui bahwa keaktifan salat berjamaah siswa kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2013 termasuk kategori sedang, karena berada di interval 34-40.
2) Analisis Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2013. Berikut ini adalah hasil angket tentang kedisiplinan belajar siswa kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2013, dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
80
Tabel 4.4 Hasil Angket Tentang Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2013 (Y) Nama No Responden 1. Abdul Wahid 2. A. Joni Hanafi 3. Anisah 4. Chasan Ma’ruf 5. Joko P 6. Nisaul Fatikha 7. Siti Nurul K 8. Ulfa M. 9. Ifadatul M 10. Nur Farin 11. Mudoaf 12. Waridi 13. Umi R 14. Nur K 15. Dono 16. Darmiah 17. Budi W 18. Alfan O 19. Rizqon 20. Maria 21. Irza I 22. Caswito 23. Dian U 24. Aji S 25. Mihroji 26. Bayhaqi 27. Novia 28. Nita 29. Riana 30. Novita 31. Hamam 32. Kristiana 33. Bisri Jumlah
Alternatif Jawaban A B C 7 7 2 8 6 2 8 6 2 8 6 2 6 7 3 7 8 1 8 7 1 11 5 0 8 8 0 12 4 0 11 5 0 6 10 0 11 5 0 9 6 1 7 8 1 12 4 0 8 5 3 11 4 1 8 5 3 3 10 3 7 8 1 8 4 4 10 4 2 7 5 4 6 8 2 10 4 2 8 8 0 14 1 1 7 8 1 13 3 0 15 1 0 7 6 3 5 5 6 286 191 51
Skor 3 21 24 24 24 18 21 24 33 24 36 33 18 33 27 21 36 24 33 24 9 21 24 30 21 18 30 24 42 21 39 45 21 15 858
2 14 12 12 12 14 16 14 10 16 8 10 20 10 12 16 8 10 8 10 20 16 8 8 10 16 8 16 2 16 6 2 12 10 382
1 2 2 2 2 3 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 3 1 3 3 1 4 2 4 2 2 0 1 1 0 0 3 6 51
Jumlah 37 38 38 38 35 38 39 43 40 44 43 38 43 40 38 44 37 42 37 32 38 36 40 35 36 40 40 43 38 45 47 36 31 1289
81
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 𝑦 = 1289 Dalam analisis ini, langkah-langkah yang ditempuh adalah memasukkan data hasil angket mengenai kedisplinan belajar siswa kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2013 atau variabel y dimulai dari yang terkecil adalah sebagai berikut: 31
32
35
35
36
36
36
37
37
37
38
38
38
38
38
38
38
38
39
40
40
40
40
40
42
43
43
43
43
44
44
45
47
Dari hasil tersebut diketahui ∑Y = 1289 Nilai tertinggi = 47
Nilai terendah = 31
Berdasarkan data diatas dapat diketahui analisis sebagai berikut: a. Menentukan lebar interval untuk mengkategorikan tentang tingkat kedisiplinan belajar siswa kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2013 dalam kategori tinggi, sedang dan rendah, maka digunakan rumus sebagai berikut: i=
𝑅 3
Keterangan: i = interval. R = Range, yaitu data yang menyebar dan untuk mendapatkan R dengan rumus: R = H-L+1 R= Range H= Angka tertinggi
82
L= Angka terendah R = 47-31+1 R = 16 + 1 R = 17 Jadi, i =
17 3
i = 5,66 dibulatkan menjadi 6. Dengan demikian dapat dibuat tabel distribusi frekuensi dengan melihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.5 Tingkat Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2013
No Interval 1. 31-36 2. 37-42 3. 43-48 Jumlah
Frekuensi 7 18 8 33
Frek. Relatif (%) 21,21% 54,54% 24,24% 99,99%
Presentasi diperoleh dari banyaknya frekuensi tiap interval nilai dibagi jumlah frekuensi seluruhnya dikalikan 100%. Apabila 𝐹
dicantumkan dalam rumus adalah : Presentasi = 𝑁 x 100 % b. Mencari nilai rata-rata dari variabel y dengan menggunakan rumus mean. Yaitu
: My =
𝑦 𝑁
83
Keterangan : My = mean nilai dari rata-rata yang dicari ∑y= jumlah nilai y N
= jumlah responden
Diketahui ∑y = 1289 N = 33 My =
𝑦 𝑁
=
1289 33
= 39, 06
Jadi, nilai rata-rata variabel kedisiplinan belajar siswa kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2013 (y) adalah 39, 06. Untuk mengetahui nilai kualifikasi rata-rata variabel kedisiplinan belajar siswa kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2013 (y), dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.6 Nilai Kualifikasi Rata-Rata Variabel Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2013
No 1. 2. 3.
Interval Kelas 31-36 37-42 43-48
Kategori Rendah Sedang Tinggi
84
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka dapat diketahui bahwa kedisiplinan belajar siswa kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2013 termasuk kategori sedang, karena berada di interval 37-42.
B. Analisis Uji Hipotesis Pada analisis ini penulis bermaksud menjawab tujuan penelitian yang ketiga yaitu adakah hubungan keaktifan salat berjamaah dengan kedisiplinan belajar siswa kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang tahun 2013. Untuk mencari korelasi yaitu dengan menggunakan rumus product moment guna menentukan apakah ada korelasi antara keaktifan salat berjamaah dengan kedisiplinan belajar siswa kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2013, maka digunakan rumus product moment sebagai berikut:
rxy =
𝑁 𝑁. 𝑥 2 −
𝑥𝑦 −
𝑥
𝑥 2 𝑁.
𝑦 𝑦 2−
𝑦2
Keterangan :
X
= Keaktifan Salat berjamaah
Y
= Kedisiplinan Belajar Siswa
rxy
= Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y.
85
Ʃx
= Jumlah nilai variabel x
Ʃy
= Jumlah nilai variabel y
X2
= Kuadrat dari variabel x
Y2
= Kuadrat dari variabel y
xy
= Produk dari variabel x dan y
N
= Jumlah individu yang diteliti. Untuk memperoleh data angka yang akan digunakan dalam rumus
product moment diatas, diperlukan pembuatan tabel kerja antara variabel x dengan variabel y dalam tabel dibawah ini. Tabel 4.7 Hubungan Keaktifan Salat Berjamaah (Variabel x) dengan Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2013 (Variabel y) 𝑿𝟐
𝒀𝟐
No
X
Y
X.Y
1
36
37
1296
1369
1332
2
34
38
1156
1444
1292
3
35
38
1225
1444
1330
4
35
38
1225
1444
1330
5
35
35
1225
1225
1225
6
34
38
1156
1444
1292
7
42
39
1764
1521
1638
8
45
43
2025
1849
1935
9
42
40
1764
1600
1680
10
47
44
2209
1936
2068
11
45
43
2025
1849
1935
12
38
38
1444
1444
1444
13
41
43
1681
1849
1763
86
Lanjutan Tabel...
No
𝑿𝟐
𝒀𝟐
14
X 35
Y 40
X.Y
1225
1600
1400
15
38
38
1444
1444
1444
16
41
44
1681
1936
1804
17
37
37
1369
1369
1369
18
41
42
1681
1764
1722
19
39
37
1521
1369
1443
20
32
32
1024
1024
1024
21
37
38
1369
1444
1406
22
44
36
1936
1296
1584
23
45
40
2025
1600
1800
24
28
35
784
1225
980
25
27
36
729
1296
972
26
39
40
1521
1600
1560
27
46
40
2116
1600
1840
28
40
43
1600
1849
1720
29
32
38
1024
1444
1216
30
47
45
2209
2025
2115
31
47
47
2209
2209
2209
32
39
36
33
27
31
1521 729
1296 961
1404 837
1289 1270 49912 50769 50113 Jml Dengan melihat pada tabel kerja diatas, maka dapat diketahui : ∑N
= 33
∑X
= 1270
∑Y
= 1289
87
∑𝑋 2
= 49912
∑𝑌 2
= 50769
∑XY = 50113 Maka :
𝑟𝑥𝑦
𝑟𝑥𝑦
=
=
=
= rxy
𝑁
=
𝑥𝑦 −( 𝑋) ( 𝑦)
𝑥 2 − ( 𝑥)2
𝑁
𝑁
𝑦 2 –( 𝑦)2
33 50113 − 1270 (1289) 33 49912 − 1612900
33 50769 −1661521
1653729 − 1637030 34196
13856
16699 473819776 16699 21767 ,40168
= 0,767
C. Analisis Lanjut Setelah diketahui hasil perhitungannya dengan product moment, dan diperoleh
rxy
sebesar
0,767
maka
langkah
selanjutnya
adalah
mengkonsultasikan nilai r product moment objektif (ro) dengan nilai r pada tabel (rt). Untuk mengetahui taraf signifikasi, maka dibawah ini akan disajikan tabel r product moment, baik taraf signifikasi 5% maupun 1%. Tabel 4.8 Nilai r product moment 5%
1%
0,344
0,442
N = 33
88
Dimana dari hasil konsultasi dapat dikatakan : 1. Jika rxy > rtabel, maka ada korelasi positif antara variabel x dan y 2. Jika rxy < rtabel, maka tidak ada korelasi positif antara variabel x dan y Ternyata dari hasil perhitungan diatas, pada taraf signifikan 5% diperoleh “r” pada tabel 0,344, karena nilai rxy = 0,767 lebih besar dari nilai “r” tabel = 0,344 atau rxy > rtabel dan pada taraf signifikan 1% diperoleh “r” pada tabel = 0,442, nilai rxy = 0,767 lebih besar dari “r” tabel = 0,442 atau rxy > rtabel, sehingga dapat dikatakan bahwa ada korelasi positif antara variabel x (keaktifan salat berjamaah) terhadap variabel y (kedisiplinan belajar). Dengan demikian hipotesis kerja dalam penelitian ini yang berbunyi ada hubungan yang signifikan antara keaktifan salat berjamaah dengan kedisiplinan belajar siswa kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2013 dapat diterima kebenarannya.
89
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Dari uraian pembahasan pada bab sebelumnya, kesimpulan yang dapat penulis ambil adalah: 1. Tingkat keaktifan salat berjamaah siswa kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2013 termasuk dalam kategori sedang. Hal ini sesuai dengan data yang diperoleh, yaitu: Pada kategori tinggi berjumlah 13 siswa atau 39,39%. Pada kategori sedang berjumlah 15 siswa atau 45,45%. Pada kategori rendah berjumlah 5 siswa atau 15,15 %. Nilai rata-ratanya adalah 38,48 termasuk dalam kategori sedang karena berada pada interval 34-40. 2. Tingkat kedisiplinan belajar siswa kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2013 termasuk dalam kategori sedang. Hal ini sesuai dengan data yang diperoleh, yaitu: Pada kategori tinggi berjumlah 8 siswa atau 24,24% Pada kategori sedang berjumlah 18 siswa atau 54,54% Pada kategori rendah berjumlah 7 siswa atau 21,21 % Nilai rata-ratanya adalah 39,06 termasuk dalam kategori sedang karena berada pada interval 37-42.
90
3. Ada korelasi yang signifikan antara keaktifan salat berjamaah dengan kedisiplinan belajar siswa kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2013. Setelah dilakukan penelitian diperoleh bahwa nilai rxy sebesar 0,767 dengan jumlah responden (N) adalah 33. Setelah dikonsultasikan dengan “r” tabel, pada taraf signifikan 5% diperoleh “r” tabel = 0,344, karena nilai rxy sebesar 0,767, maka rxy > rtabel. Selanjutnya pada taraf 1% diperoleh “r” tabel = 0,442, karena nilai rxy = 0,767, maka rxy > rtabel. Dari hasil penelitian yang telah disajikan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara keaktifan salat berjamaah dengan kedisiplinan belajar siswa kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang tahun 2013. Semakin tinggi tingkat keaktifan salat berjamaah siswa, semakin tinggi pula tingkat kedisiplinan belajarnya. Dengan demikian hipotesis kerja dalam penelitian ini yang berbunyi ada hubungan yang signifikan antara keaktifan salat berjamaah dengan kedisiplinan belajar siswa kelas VIII MTs Assa’id Blado Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2013 dapat diterima kebenarannya. B. Saran-Saran Berdasarkan
hasil
penelitian
yang
dilakukan,
maka
penulis
mengajukan saran-saran sebagai berikut: 1. Karena Guru adalah sebagai figur siswa di sekolah hendaknya agar lebih mendorong dan membimbing siswanya untuk selalu disiplin dalam hal
91
melaksanakan salat berjamaah maupun belajar dalam kehidupan seharihari. 2. Lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat berperan penting dalam keaktifan salat berjamaah dan kedisiplinan belajar bagi peserta didik. Oleh karena itu perlu diciptakan suasana yang mendukung akan hal itu baik di dalam keluarga, sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
3. Para siswa hendaklah memperbanyak mengikuti kajian-kajian keislaman dengan menambah pengalaman melalui buku-buku keislaman kemudian berusaha mengamalkan dalam perbuatan, pergunakan waktu sebaik mungkin dan tunjukkan prestasi bagi bangsa dan agama serta berhatihatilah dengan menetapkan hati dalam keimanan yang kokoh.
DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, H.M Masykuri & Mokh. Syaiful Bakhri. 2006. Kupas Tuntas Salat, Tata Cara Dan Hikmahnya. Jakarta: Erlangga. Ahmadi, Abu H. & Nur Uhbiyati. 2001. Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta. ________________. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta. ________________. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta. Asmani, Jamal Ma’mur. 2009. Jurus-Jurus Belajar Efektif Untuk SMP dan SMA. Yogyakarta: Diva Press. Aunullah, Indi. 2008. Ensiklopedi Fikih Untuk Remaja Jilid I. Yogyakarta: Insan Madani. Azwar, Saifudin. 1998. Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Bungin, Burhan. 2006. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, Dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana. Departemen Agama RI. 2005. Al-Qur‟an Dan Terjemahnya. Bandung: PT. Syaamil Cipta Media. Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka. Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. ___________________. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Durkheim, Emile. 1990. Pendidikan Moral Suatu Studi Teori Dan Aplikasi Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Erlangga. Hamalik, Oemar. 1993. Psikologi Manajemen. Bandung: Trigenda Karya.
Haryanto, Sentot. 2007. Psikologi Shalat Kajian Aspek-aspek Psikologis Ibadah Shalat. Yogyakarta: Mitra Pustaka. Idris, Abdul Fatah & Abu Ahmadi. 1994. Fiqih Islam Lengkap. Jakarta: PT Rineka Cipta. Iskandar, Sofwan, & Muhammad Lutfi Ubaidillah. 2011. Pendidikan Agama Islam Untuk SMP Kelas VII. Depok: CV Arya Duta. Koesoema, Doni. 2011. Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak di Zaman Global. Jakarta: Grasindo. Kurniawan, Irwan. 2005. Menggapai Pertolongan Allah dengan Shalat. Bandung: Marja. Mardalis. 2007. Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: PT Bumi Aksara. Marijan. 2012. Metode Pendidikan Anak Membangun Karakter Anak yang Berbudi Mulia, Cerdas dan Berprestasi. Yogyakarta: Sabda Media. Musbikin, Imam. 2007a. Misteri Shalat Berjama‟ah Bagi Kesehatan Fisik dan Psikis.Yogyakarta: Mitra Pustaka. ______________ 2007b. Rahasia Shalat Bagi Penyembuhan Fisik dan Psikis. Yogyakarta: Mitra Pustaka. ______________ 2009. Mengapa Anakku Malas Belajar Ya...?. Yogyakarta: Diva Press. Muslim. Jami‟ shohih imam abi hasan muslim bin hajaj ibnu muslim al qosayri an naisaburi. Mustofa, Bisri. 2007. Tuntunan Karya Ilmiah. Yogyakarta: Panji Pustaka. Nizar, Imam Ahmad Ibnu. 2009. Membentuk & Meningkatkan Disiplin Anak Sejak Dini. Yogyakarta: Diva Press. Nugroho, Sulistio & M. Danusiri. 2012. Panen Hikmah Karena Disiplin Shalat. Semarang: Duta Nusindo. Numair, Abu Al Hasan Asyraf bin Muhammad. 2005. Fikih Shalat Lengkap Disertai 71 Fatwa. Jakarta: Pustaka Azzam. Poerwadarminta. 1982. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Rimm, Sylvia. Tanpa tahun. Mendidik Dan Menerapkan Disiplin Pada Anak Prasekolah. Terjemahan oleh Lina Jusuf. 2003. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Salam, Burhanuddin. 2004. Cara Belajar Yang Sukses Di Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Rineka Cipta. Salim, Abu Malik Kamal Bin Syayid. Fiqh Sunnah untuk Wanita. Surabaya: Al I’tishom Cahaya Umat. Shiddieqy, Teuku Muhammad Hasbi Ash. 2001. Pedoman Shalat Edisi Ringkas. Semarang: PT Pusaka Rizki Putra. Slameto. 1995. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta. Syah, Muhibbin. 2000. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Tasmara, Toto. 2001. Kecerdasan Rohaniah. Jakarta: PT Gema Insani. Unaradjan, Dolet. 2003. Manajemen Disiplin. Jakarta: PT Grasindo. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989. 1992. Sistem Pendidikan Nasional Dan Penjelasannya. Semarang: Aneka Ilmu. Werang, Basilius Redan. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Malang: Elang Mas.
ANGKET PENELITIAN KEAKTIFAN SALAT BERJAMAAH DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA Identitas Diri Nama
:....................................
Kelas
:....................................
Petunjuk Pengisian 1. Bacalah pertanyaan dibawah ini dengan teliti sebelum menjawab. 2. Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban a,b, dan c. 3. Kejujuran dari jawaban tidak mempengaruhi nilai pada rapor. A. ANGKET TENTANG KEAKTIFAN SALAT BERJAMAAH 1. Berapa kali kamu melaksanakan salat berjamaah setiap hari? a. 5 kali b. 3-4 kali c. 1-2 kali 2. Apakah kamu melaksanakan salat Zuhur berjamaah setiap hari? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 3. Apakah kamu melaksanakan salat Asar berjamaah setiap hari? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 4. Apakah kamu melaksanakan salat Magrib berjamaah setiap hari? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 5. Apakah dalam melaksanakan salat berjamaah kamu melaksanakannya tanpa perintah orangtua? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 6. Apakah kamu bersedia jika ada teman yang mengajak kamu salat berjamaah? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah
7. Apakah kamu tetap melaksanakan salat berjamaah ketika sedang sibuk? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 8. Apakah kamu melaksanakan salat Zuhur berjamaah pada awal waktu? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak Pernah 9. Apakah kamu melaksanakan salat Asar berjamaah pada awal waktu? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak Pernah 10. Apakah kamu melaksanakan salat Magrib berjamaah pada awal waktu? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak Pernah 11. Apakah kamu segera datang ke Masjid atau Musala ketika mendengar azan dikumandangkan? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 12. Apakah kamu mengingatkan temamnu agar bisa salat berjamaah secara rutin? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 13. Apakah kamu melaksanakan salat berjamaah dengan membaca bacaan salat dengan baik? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 14. Apakah kamu memperhatikan kerapatan saf ketika salat berjamaah? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 15. Apakah kamu mengenakan pakaian yang rapi ketika salat berjamaah? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 16. Apakah kamu membaca doa setelah salat berjamaah? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah
B. ANGKET TENTANG KEDISIPLINAN BELAJAR 1. Apakah kamu datang ke sekolah sebelum pelajaran dimulai? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 2. Apakah kamu datang lebih awal ketika mengikuti upacara bendera di sekolah? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 3. Apabila ada tugas dari guru, apakah kamu segera mengerjakannya tanpa menunda-nunda di waktu yang lain? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 4. Apakah kamu mengerjakan PR yang diberikan oleh guru tepat waktu? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 5. Apakah kamu memakai seragam sekolah sesuai dengan jadwal? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 6. Apakah kamu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 7. Apakah kamu meminta izin kepada guru apabila kamu akan meninggalkan kelas? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 8. Apakah kamu memperhatikan penjelasan dari guru ketika guru menjelaskan pelajaran? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 9. Selain dari guru apakah kamu mencari informasi tambahan pelajaran dari buku atau media elektronik? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah
10. Apakah kamu bertanya kepada guru apabila ada pelajaran yang kurang dimengerti? a. Selalu b. Kadang-Kadang c. Tidak pernah 11. Apakah kamu bertanya kepada teman apabila ada pelajaran yang kurang dimengerti? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 12. Apakah kamu bertanya kepada orangtua apabila ada pelajaran yang kurang dimengerti? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 13. Apabila kamu diperintah orangtua untuk belajar, apakah kamu segera melaksanakannya? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 14. Apakah kamu melaksanakan jadwal belajar sesuai dengan yang terjadwal? a. Selalu b. Kadang-Kadang c. Tidak pernah 15. Apabila ada tayangan televisi yang menarik pada saat jam belajar, apakah kamu akan tetap belajar? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 16. Apakah kamu mengulang pelajaran yang diberikan di sekolah? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah
................................Selamat Mengerjakan........................
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706 Fax. 323433 Salatiga 50721 Website: www.stainsalatiga.ac.id E-mail:
[email protected] 7 Maret 2013 No Lamp. Hal
: Sti.24/K-1/PP.00.9/1.1.009/2013 : Proposal Skripsi : Pembimbing dan Asisten Pembimbing Skripsi Yth. Siti Rukhayati, M.Ag.
Assalamualaikum w.w Dalam rangka penulisan Skripsi Mahasiswa Program Sarjana (S.1). Saudara ditunjuk sebagai Dosen Pembimbing Skripsi mahasiswa: Nama NIM Jurusan Judul
: : : :
KHAFIDZ SETIAWAN 11109008 TARBIYAH HUBUNGAN KEAKTIFAN SALAT BERJAMAAH DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs ASSA’ID BLADO KECAMATAN BLADO KABUPATEN BATANG TAHUN 2013.
Apabila diapandang perlu Saudara diminta mengoreksi tema skripsi di atas. Demikian untuk diketahui dan dilaksanakan. Wassalamualaikum w.w
LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF NU MADRASAH TSANAWIYAH “ASSA’ID” BLADO KECAMATAN BLADO KABUPATEN BATANG Alamat : Jl. Raya Blado Reban KM. 01, Kode Pos 51255 Phone. (0285) 4486155
SURAT KETERANGAN SK : 010 / MTs / 08 / 095 / 2013
Menerangkan bahwa: Nama
: Khafidz Setiawan
NIM
: 111 09 008
Jurusan
: Tarbiyah
Judul
:
HUBUNGAN KEAKTIFAN SALAT
BERJAMAAH
DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS VIII MTS ASSA’ID BLADO KECAMATAN BLADO KABUPATEN BATANG TAHUN 2013
Benar –benar telah melakukan penelitian di MTs ASSA’ID BLADO Kecamatan Blado Kabupaten Batang dalam rangka menyelesaikan skripsinya. Demikian surat keterangan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
DAFTAR NILAI SKK NAMA
: Khafidz Setiawan
JURUSAN : Tarbiyah PAI
NIM
: 11109008
No.
Nama Kegiatan
Pelaksanaan
Keterangan Nilai
1.
OPAK
18-20 Agustus 2009
Peserta
3
2.
Pelatihan Esiq Mahasiswa Baru Stain 21 Agustus 2009 Salatiga
Peserta
3
3.
User Education UPT Perpustakaan
25-29 Agustus 2009
Peserta
3
4.
Praktikum BTA
02 Nopember 2010
Peserta
2
5.
Praktikum Etika Profesi Keguruan
25 Nopember 2010
Peserta
3
6.
National Workshop of Entrepreneurship 19 Desember 2010 And Basic Cooperation 2010
Peserta
6
7.
Seminar Nasional Pendidikan “Realisasi 20 Juni 2011 Pendidikan Karakter Bangsa Dalam Kurikulum Pendidikan Nasional”
Peserta
6
8.
Praktikum Kepramukaan
Peserta
3
9.
Praktikum Metodologi Agama Islam
Peserta
3
10.
Praktikum Telaah Kurikulum Pendidikan 11 Februari 2012 Agama Islam
Peserta
3
11.
Bedah Buku HMI
14 Mei 2012
Peserta
2
12.
Seminar Nasional Kristologi dan Tabligh 20 Mei 2012 Akbar
Peserta
6
13.
Seminar Nasional “Mewaspadai Gerakan 23 Juni 2012 Islam Garis Keras di perguruan Tinggi”
Peserta
6
14.
Sarasehan Nasional “Peran Mahasiswa 01 Juli 2012 dalam Realita dan Idealita Bangsa”
Peserta
6
15.
Seminar Nasional Entrepreneurship 2012 21 April 2012
Peserta
6
22-27 Juli 2011 Pendidikan 23 September 2011
16.
Bedah Buku LDK
13 Mei 2011
Peserta
2
17.
Public Hearing Sema
27 Maret 2012
Peserta
3
JUMLAH
66
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Nama
: KHAFIDZ SETIAWAN
NIM
: 11109008
Tahun Masuk
: 2009
Tempat, tanggal lahir
: Batang, 10 Februari 1992
Agama
: Islam
Alamat
: Dukuh Banaran, Desa Selopajang Barat, RT 02/01, Kec. Blado, Kab. Batang.
No. HP
: 085742020292
Nama Ayah
: WARI
Nama Ibu
: SITI FATIMAH
Nama Istri
: NURUL KHOLIFAH
RIWAYAT PENDIDIKAN 1. MI Selopajang 01
: Lulus tahun 2003
2. MTs. Assa’id Blado
: Lulus tahun 2006
3. SMA Takhassus Al Qur’an Wonosobo
: Lulus tahun 2009
4. STAIN Salatiga
: 2009 - 2013