HUBUNGAN INTEGRITAS DAN LOYALITAS KARYAWAN DENGAN VISI MISI PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada PT. Bank Central Asia, Tbk)
1
Asriana Kibtiyah1, Mardiah2 Dosen Universitas Hasyim Asary Jombang 2 Karyawan PT. Bank Central Asia, Tbk ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar Hubungan Integritas dan Loyalitas Karyawan dengan Visi Misi Perusahaan. Desain penelitian yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini adalah kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dari variabel bebas terhadap variabel terikat secara mendalam. Metode analisis yang digunakan adalah uji korelasi. Adapun tehnik sampling dalam penelitian ini adalah sample jenuh dengan sampel sebanyak76 responden. Hasil uji hipotesis berdasarkan pengujian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara integritas karyawan dengan visi misi perusahaan sebesar0,130. Variabel loyalitas juga terdapat hubungan sebesar 0,188. Sedangkan Hasil nilai koefisien determinasi (R) sebesar 0,192. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel visi misi perusahaan memiliki hubungan dengan vaiabel integritas dan loalitas karyawan sebesar 19,2% dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar penelitian ini.
Kata Kunci : Hubungan
Integritas,
Loyalitas
Karyawan,
Visi
Misi
Perusahaan
PENDAHULUAN
yang memberikan kepuasan. Usaha
Pengintegrasian merupakan kegiatan
untuk
menyatupadukan
melalui hubungan antar manusia
karyawan
dan
keinginan kepentingan
perusahaan, agar tercipta kerjasama
(human
pengintegrasian
relation),
kepemimpinan,
92
dilakukan
motivasi,
kesepakatan kerja
bersama dan perundingan bersama
mewujudkan
(collective
perusahaan akan sulit tercapai.
bergainning).
Maka
visi
dan
misi
integritas adalah yang sangat penting
Loyalitas merupakan suatu sikap
dan merupakan salah kunci untuk
yang timbul sebagai akibat dari
mencapai hasil
keinginan untuk setia berbakti secara
perusahaan
yang baik
maupun
karyawan
sehingga
kepuasan
kepada
bagi
terhadap memberikan
baik
terhadap
kelompok,
atasan
pekerjaan,
maupun
pada
pihak
tempat kerja seseorang. Jadi apabila
memenuhi
seseorang dengan keyakinan dan
perusahaan
keikhlasan bekerja pada posisinya
memperoleh keuntungan. Jika kita
tanpa mementingkan materi sebagai
menilik
imbalan
karyawan
dapat
kebutuhannya
didalam
semua
tulus
dan
kembali
arti
kamus,
integritas
kita
akan
maka
loyalitas
akan
membawa seseorang tersebut kepada
menemukan bahwa integritas juga
keberhasilan.
merupakan suatu misi atau tujuan
Mengenai
persoalan
bagaimana
bersama
mengukur
loyalitas
seseorang,
untuk
tumbuh
dan
berkembang. Integritas diharapkan
loyalitas
untuk menimbulkan tujuan bersama
seseorangtidakhanyadiukurdarikeseti
agar mencapai hal yang dicita-
aannyaterhadaptempatkerjanya, yang
citakan. Seperti halnya dalam sebuah
lebih penting adalah seseorang dapat
perusahaan, integritas sangat penting
memberikan kontribusi yang berarti
dilakukan. Tanpa adanya integritas
dan positif
seseorang akan malas melakukan apa
seseorang tersebut bekerja. Dengan
menjadi tugasnya dimana hal tesebut
perbandingan
dikarenakan seseorang melakukan
karyawan yang pada jam kerjanya
semua hal karena terpaksa, bukan
hanya bermalas-malasan dan seorang
keluar dalam hati nurani individu
karyawan yang memanfaatkan jam
tersebut. Jika ketiadaan integritas
kerjanya
dalam individu benar-benar terjadi,
pekerjaan, dari perbandingan tersebut
maka
kita
usaha
meningkatkan
individu
dalam
tujuan
serta
telah
karyawan
93
bagi tempat dimana
seperti
untuk
dapat yang
seorang
menyelesaikan
menilai
mana
berpotensi
membangung sikap loyalitas diantara
menyatakan cita-cita atau impian
keduanya.
sebuah organisasi atau perusahaan
Sejarah kesuksesan suatu perusahaan
yang ingindicapai di masadepan, dan
tidak
akan
terlepas
dari
misi merupakan rangkaian kalimat
integritas
dan
yang menyatakan tujuan atau alasan
loyalitas karyawan yang akhirnya
eksistensi organisasi yang memuat
menjadi
apa yang disediakan oleh perusahaan
hubungan
dapat antara
tolak
suksesnya
visi
ukur dan
terhadap misi
suatu
kepada
masyarakat,
baik
berupa
perusahaan. Integritas dan loyalitas
produk ataupun jasa.
bagaikan
Sebuah
perusahaan
dimana antara satu dengan yang
karyawan
yang
lainnya
dan
qualified temasuk integritas dan rasa
yang
sikap loyalitas merupakan sebuah
memiliki integritas dalam dirinya
aset yang sangat berharga bagi
dapat mempengaruhi level loyalitas
perusahaan,
seseorang
tersebut dapat meningkatkan dan
simbiosis
saling
berhubungan.
sikap
menopang Seseorang
tersebut
pekerjaannya. seseorang
mutualisme
terhadap
Begitu
pula
berusaha
loyalitas,
jika
membangun
maka
dipastikan
membuat
memiliki
kompeten
dimana
perusahaan
dan
karyawan
tersebut
menjadi perusahaan yang unggul. Berdasarkan paparan diatas, maka
integritas akan timbul mengikutinya.
peneliti ingin mengetahui lebih jauh
Menurut DR. A.B. Susanto dalam
mengenai kinerja PT Bank Central
Fikri Pratama (2010:1), visi adalah
Asia, Tbk. PT. Bank Central Asia
sebuah gambaran mengenai tujuan
adalah bank swasta terbesar di
dan cita-cita dimasa depan yang
Indonesia, terdapat 1.062 kantor
harus dimiliki organisasi sebelum
cabang dan 14.048 unit ATM (data
disusun
pertanggal 31 Desember 2013 –
rencana
mencapainya, bagaimana impian
tadi
dan untuk
bagaimana misi
adalah
sumber www.bca.co.id). Dan pada
menghadirkan
daftar bank umum konvensional PT.
menjadi
kenyataan.
Bank Central Asia berada dalam
Sedangkan menurut Wibisono, visi
kategori bank swasta nasional devisa.
merupakan rangkaian kalimat yang
94
Pada
perusahaan
perusahaan
ini,
serta
tata
budaya
nilai
kebutuhan nasabah dengan cara
Smart
yang terbaik memberikan solusi
Solution yang menjadi dasar dan referensi
system
kepada nasabah dengan tepat.
manajemen
Dan berikut 4 poin tata nilai yang
perusahaan serta perilaku karyawan
berlaku di PT. Bank Central Asia,
dalam
Tbk. ;
bekerja,
diyakini
dapat
mendorong percepatan kearah yang
1.
lebih baik guna mendukung visinya
Customer Focus (fokus pada nasabah)
yaitu sebagai bank pilihan utama
Yaitu
dalan masyarakat
memenuhi
yang berperan
memahami,
mendalami,
kebutuhan
nasabah
sebagai pilar penting perekonomian
dengan cara yang terbaik, menjadi
Indonesia,
concern seluruh lini proses organisasi
dan
misi
yaitu
membangun institusi yang unggul
dan
dibidang penyelesaian pembayaran
“mendengarkan”
dan solusi keuangan bagi nasabah
Solution)
bisnis dan perseorangan, kemudian
2.
memahami
kebutuhan
Jujur, tulus, lurus, etika bisnis yang
nasabah dan memberikan layanan
tinggi secara konsisten. Nasabah
finansial
yang
demi
memiliki bank yang dipercaya yang
tercapainya
kepuasan
optimal
dibangun diatas landasan integritas
baginasabah, dan meningkatkan nilai
dan etika bisnis yang tinggi secara
francais serta nilai stakeholder BCA.
konsisten
PT. Bank Central Asia, Tbk memiliki
konsisten dan bertanggung jawab dan
budaya Smart Solution yang artinya ;
memiliki komitmen yang tinggi
1.
S = Sigap
3.
2.
M = Menarik
Memiliki
3.
A = Antusias
komitmen, tata cara, sinergi dan satu
4.
R = Ramah
tujuan
5.
T = Teliti
4.
6.
Solution
beragam
mendalami,
= dan
tepat
memahami,
didukung
serta
(budaya
Smart
bertindak
secara
Teamwork (kerjasama Tim) pertalian
Condtinuous
yang
pursuits
(berusaha
yang terbaik)
95
budaya
Integrity (Integritas)
excellent
memenuhi
oleh
khas,
of
mencapai
Selalu melakukan perbaikan (lebih
yang dimiliki PT. Bank Central
efisien, lebih cepat, lebih baik),
Asia,Tbk
melakukan
inovasi-inovasi,
hubungannya dengan nilai integritas
melakukan mekanisme pemantauan
dan sikap loyalitas parakaryawan.
untuk kualitas terbaik
Selanjutnya
penelitian
Dengan menjujung tinggi visi serta
mengambil
berjudul:
misi dan budaya serta tata nilai
Integritas Dan Loyalitas Karyawan
tersebutlah yang menjadi pedoman
DenganVisi Misi Perusahaan” (Studi
bertindak dan berperilaku seluruh
Kasus Pada PT. Bank Central Asia,
jajaran manajemen dan karyawan.
Tbk).
serta
seberapa
besar
ini
akan
“Hubungan
Dengan melakukan observasi pada karyawan PT. Bank Central Asia,
LANDASAN TEORI
Tbk yang berada di kantor pusat.
INTEGRITAS
Ternyata masih terdapat karyawan
1.
yang belum konsisten dengan waktu
Integritas adalah suatu nilai yang
kerja yang telah ditentukan oleh
mencerminkan kesamaan antara hati,
perusahaan, menunda pekerjaan yang
ucapan
seharusnya
diselesaikan
Supriyanto, 2006). Becker, et al.
dimana mengurangi servis level unit
(1998) dalam Eko B. Supriyanto
kerja, dan hal lainnya lagi yaitu
(2006) juga mendefinisikan integritas
adanya sikap karyawan yang kurang
sebagai suatu hal yang berkaitan
peduli terhadap beban kerja dalam
dengan kepercayaan dan kejujuran
tim. Hal - hal tersebut menunjukan
seseorang. Integritas berbeda dengan
bahwa belum menyeluruhnya nilai
kejujuran,
integritas
loyalitas
menyesuaikan realitas dengan kata-
kalangan
kata.
tertanam
dapat
dan
sikap
diseluruh
karyawan.
Pengertian Integritas
dan
tindakan
(Eko
integritas
Integrtas
bersifat
B.
adalah
aktif,
sedangkan kejujuran bersifat pasif
Berdasarkan uraian diatas
maka
(Prijaksono
dan
Sembel,
2004).
penulis tertarik untuk melakukan
Integritas merupakah hasil dari suatu
penelitian
terhadap
proses interaksi antara pribadi/invidu
keefektifan dari budaya dan tata nilai
manusia dengan lingkungan sosial
lebih
lanjut
96
berdasarkan suatu nilai dasar yang
a.
Kode etik profesional. Setinggi
diyakini.
apa kode etik ini dijunjung,
Stephen
R.Covey
dalam
Fikri
terutama
oleh
pimpinan
Pratama ( 2010:20) membedakan
perusahaan yang akan dicontoh
antara
oleh bawahannya.
kejujuran
kejujuran
dan
berarti
integritas,
menyampaikan
b.
Bagaimana mereka mengatasi
kebenaran dan ucapannya sesuai
conflic of interest. dalam hal
dengan
Sedangkan
ini sejauh mana ketentuan yang
integritas membuktikan tindakannya
telah ditetapkan dan disepakati
sesuai dengan ucapannya.Seseorang
dapat dipegang teguh.
yang
kenyataan.
memiliki
kejujuran
integritas
dan
orang
yang
adalah
c.
Wewenang. wewenang
menunjukan dirinya sebagai seorang yang
bertanggung
jawab
Faktor
–
faktor
yang
apa
diberikan
dapat dimanfaatkan.
dan
d.
Akuntabilitas
berdedikasi. 2.
Sebaik
yang
jawab.
Jika
masalah,
apa
dan
tanggung mengalami
yang
akan
dilakukan apakah berlari atau
mempengaruhi integritas Integritas berasal dari kata integrity,
menghadapinya.
yang artinya soundness of moral
Aspek terpenting dalam menjalankan
principle and character honesty.
suatu perusahaan adalah integritas,
Dengan kata lain, mereka yang
menurut para ahli dalam Yudhistira
memiliki
Victoria (2008:3) ada 2 (dua) faktor
integritas,
lazimnya
memiliki hati nurani yang bersih,
yang
mempunyai
seorang karyawan :
prinsip
moral
yang
tangguh, adil serta jujur dan tidak
a.
mempengaruhi
integritas
Faktor Internal, yaitu terkait
takut kepada siapapun kecuali Tuhan
dengan sikap baik seorang yaitu
(Eko B. Supriyanto, 2006:140).
jujur, tulus, dapat dipercaya,
Eileen Rachman dalam Eko Supriyanto
(2006)
B
konsisten. Kemudiannilai yang
mengatakan
selau
menjadi
dasar
yang
integritas seseorang dapat diukur dari
menjamin kejujuran nilai – nilai
beberapa indikator, yaitu:
lainnya serta kepercayaan dan
97
keyakinan atas dari sikap baik
b.
c.
Keengganan
untuk
dan nilai yang tertanam.
merasionalisasi
Faktor eksternal, yaitu adanya
berprinsip, Tetap komitmen dan
reward dan punishment yang
tidak melalukan tawar menawar
dinilai
terhadap
secara
terbentuknya
objektif sikap
guna
integritas
perilaku
prinsip
yang
telah
dipegang meski dalam situasi
dalam diri seseorang.
dan kondisi tertentu yang tidak
Integritas adalah suatu komitmen
memungkinkan
pribadi yang teguh terhadap prinsip
LOYALITAS
idiologi yang etis dan menjadi bagian
1.
dari konsep diri yang ditampilkan
Loyalitas
melalui
perusahaan
memiliki
makna
dalam Adrian Susanto (2013) setuju
kesediaan
karyawan
untuk
bahwa integritas berarti suatu situasi
melanggengkan
dimana seseorang terikat dengan apa
dengan organisasi.Kesetiaan pegawai
yang orang lain anggap sebagai
untuk mempertahankan diri bekerja
sesuati yang etis dan berharga.
dalam organisasi adalah adalah hal
Schlenker
yang
perilakunya.
(2008)
Schlenker
menyatakan
Definisi Loyalitas karyawan
penting
terhadap
hubungannya
dalam
menunjang
pegawai
terhadap
terdapat tiga aspek yang digunakan
komitmen
dalam pengukuran integritas, yaitu :
organisasi dimana mereka bekerja.
a.
Hasibuan (2001),
b.
Perilaku
berprinsip,
Perilaku
mengemukakan
yang didasarkan pada prinsip –
bahwa loyalitas kerja atau kesetiaan
prinsip yang etis dan sesuai
merupakan salah satu unsur yang
dengan moral
digunakan dalam penilaian karyawan
Komitmen teguh pada prinsip –
yang mencakup kesetiaan terhadap
prinsip, Adanya komitmen untuk
pekerjaannya,
tetap berpegang pada prinsip
organisasi. Kesetiaan ini dicerminkan
yang telah dipegang meskipun
oleh kesediaan karyawan menjaga
ada tekanan dari pihak lain
dan membela organisasi di dalam
maupun
maupun di
tawaran
keuntungan
pribadi
98
jabatannya
luar
dan
pekerjaan dari
rongrongan
orang
yang
tidak
memenuhi kebutuhan hidup dari
bertanggungjawab.
pekerjaannya, sehingga mereka betah
Loyalitas para karyawan dalam suatu
bekerja dalam suatu perusahaan.
organisasi itu mutlak diperlukan
Yuliandri dalam Vannecia Marchelle
demi
Soegandhi
kesuksesan
organisasi
itu
(2013)
menegaskan
sendiri. Menurut Reichheld dalam
bahwa
Vannecia
Soegandhi
mempengaruhi loyalitas karyawan
(2013), semakin tinggi loyalitas para
adalah adanya fasilitas-fasilitas kerja,
karyawan di suatu organisasi, maka
tinjauan kesejahteraan, suasana kerja
semakin mudah bagi organisasi itu
serta
untuk
perusahaan.
Marchelle
mencapai
tujuan-tujuan
faktor-faktor
upah
yang
yang
diterima
dari
organisasi yang telah ditetapkan
Selanjutnya Steers dan Porter dalam
sebelumnya oleh pemilik organisasi
Kusumo (2006) menyatakan bahwa
(Utomo,
timbulnya loyalitas kerja dipengaruhi
2002,
p.9).
Sedangkan
untuk sebaliknya, bagi organisasi
oleh empat faktor, yaitu:
yang loyalitas para karyawannya
a.
rendah, maka semakin sulit bagi
Meliputi usia, masa kerja, jenis
organisasi tersebut untuk mencapai
kelamin, tingkat pendidikan, prestasi
tujuan-tujuan
yang dimiliki, ras dan beberapa sifat
organisasinya
yang
Karakteristik pribadi
telah ditetapkan sebelumnya oleh
kepribadian.
para pemilik organisasi.
b.
Istijanto (2006:23) Karyawan yang
Berupa tantangan kerja, job stress,
memiliki
kesempatan berinteraksi sosial, job
loyalitas
yang
tinggi
Karakteristik pekerjaan
bersedia bekerja melebihi kondisi
enrichment,
biasa, merasa ada kesamaan nilai
umpan balik tugas dan kecocokan
dengan
tugas.
terinspirasi,
perusahaan, dan
merasa
memperhatikan
c.
identifikasi
tugas,
Karakteristik desain perusahaan
nasib perusahaan secara keseluruhan.
menyangkut
2.
perusahaan itu yang dapat dilihat dari
Faktor - faktor Loyalitas
pada
Loyalitas kerja akan tercipta apa bila
desentralisasi, tingkat
karyawan merasa tercukupi dalam
tingkat
99
internal
formalisasi,
keikutsertaan
dalam
pengambilan keputusan, paling tidak
organisasi yang diekspresikan dalam
telah menunjukkan berbagai tingkat
produk
asosiasi dengan tanggung jawab
ditawarkan, kebutuhan yang dapat
perusahaan,
ketergantungan
ditanggulangi, kelompok masyarakat
fungsional maupun fungsi kontrol
yang dilayani, nilai – nilai yang
perusahaan.
diperoleh serta aspirasi dan cita – cita
d.
Pengalaman
yang
diperoleh
dalam pekerjaan Meliputi
sikap
dan
pelayanan
yang
masa depan. Dalam Albaghir (2011:22) dalam
positif
terhadap
pengertian
secara
mendalam
perusahaan, rasa percaya pada sikap
menyebutkan
positif terhadap perusahaan, rasa
persyaratan
aman.
dipenuhi oleh persyaratan suatu visi :
Loyalitas
karyawan tidak
ada yang
beberapa hendaknya
hanya
a.
Berorientasi pada masa depan
diukur dari kesetiaannya terhadap
b.
Tidak
perusahaan.Hal karyawan
terutama
dapat
adalah
memberikan
kontribusi berarti bagi perusahaan.
dibuat
berdasarkan
kondisi atau tren saat ini c.
Mengekspresikan kreativitas
d.
Berdasarkan pada prinsip nilai yang mengandung penghargaan bagi masyarakat
VISI DAN MISI 1.
e.
Pengertaian visi dan misi
Memperhatikan sejarah, kultur,
Menurut Wibisono (2006:43) visi
dan nilai organisasi meskipun
merupakan rangkaian kalimat yang
ada perubahan terduga
menyatakan cita – cita atau impian
f.
Mempunyai standar yang tinggi,
sebuah organisasi atau perusahaan
ideal serta harapan bagi anggota
yang ingin dicapai dimasa depan.
lembaga
Dalam visi suatu organisasi terdapat
g.
Memberikan
klarifikasi
bagi
juga nilai – nilai, aspirasi serta
manfaat lembaga serta tujuan –
kebutuhan organisasi dimasa depan
tujuannya
seperti yang diungkapkan oleh Kotler dalam
Nawawi
(2000:122)
h.
visi
Memberikan
semangat
dan
mendorong timbulnya dedikasi
adalah pernyataan tentang tujuan
pada lembaga
100
i.
j.
Menggambarkan
keunikan
kesinambungan bisnis dalam jangka
lembaga dalam kompetisi serta
panjang, harus sudah memikirkan
citranya
kepeduliannya saat awal pendirian
Bersifat
ambisius
serta
menantang
segenap
anggota
lembaga ( lewis & Smith 1994 )
perusahaan
yaitu
menetapkan
dengan
cara
dan
misi
visi
perusahaan.Hal tersebut guna sebagai
Pengertian misi menurut Drucker
arah
(2000:87)
karyawan dalam usahanya mencapai
merupakan
pada
dasarnya
alasan
misi
mendasar
eksistensi
suatu
organisasi.Pernyataan
tujuan
kerja
(pedoman)
tujuan perusahaan. Shara
Widyastuti
(visi
:2012)
misi
misi
perusahaan
organisasi, terutama ditingkat unit
penyusunan
bisnis menentukan batas dan maksud
mempertimbangankan
aktivitas bisnis perusahaan.
faktor berikut :
Menurut Prasetyo dan Benedicta
1.
Sejarah
(2004:8) misi merupakan realisasi
2.
Preferensi Masa Kini
yang akan dijadikan suatu organisasi
3.
Lingkungan Pasar
mampu menghasilkan produk dan
4.
Sumber Daya
jasa berkualitas yang memenuhi
5.
Kompetensi yang membedakan
visi
dalam
misi
harus beberapa
kebutuhan, keinginan dan harapan. Menurut
Wheelen
sebagaimana
METODE PENELITIAN
dikutip oleh Wibisono (2006, p, 46-
1. Populasi Penelitian
47)
Menurut
misi
merupakan
rangkaian
Sugiyono
(2008:115)
kalimat yang menyatakan tujuan atau
populasi adalah wilayah generalisasi
alasan eksistensi organisasi yang
yang terdiri dari obyek atau subyek
memuat apa yang disediakan oleh
yang
perusahaan kepada masyarakat.
karakteristik
2.
Faktor – faktor visi dan misi
memiliki
kualitas tertentu
dan yang
ditetapkkan peneliti untuk dipelajari
Suatu perusahaan atau organisasi
yang
yang baik dan bertanggungjawab
kesimpulannya. Dengan kata lain,
serta
populasi
ingin
memelihara
101
kemudian
merupakan
di
objek
tarik
atau
subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat
Biro Pengembangan 7
Pengetahuan &
tertentu berkaitan dengan masalah
Kualitas
penelitian. Populasi yang dimaksud disini adalah karyawan PT. Bank Central
Asia,
Pembelajaran
Tbk
dan
Divisi
8
Biro Pelaksana &
8
12
Pendukung Pelatihan
9
Biro Perekrutan
18
Total
76
Pengembangan
yang berjumlah 76 orang. Sumber: Data Sekunder 2015 Tabel Daftar KaryawanPT. Bank Central Asia, Tbk
2.
Divisi Pembelajaran dan
Penentuan Sampel
Sugiyono (2009:73)Sampel adalah
Pengembangan
bagian dari jumlah dan karakteristik No. 1
SubjekPenelitian DPP
Jumlah 3
Program Operasional
6
4
5
&
Pelatihan
3
sampel)
dalam
penelitian ini adalah menggunakan non
probability
Pengertian non probability sampling
Potensial
menurut Sugiyono (2009: 84) adalah
Biro Pengembangan
teknik pengambilan sampel yang
Program Kredit &
5
tidak memberi peluang/kesempatan
Pemasaran
sama bagi setiap unsur atau anggota
Biro Pengembangan
populasi
Program Diri &
4
Biro Pengembangan Program Pendidikan
aksidental, 17
untuk
dipilih
menjadi
sampel. Teknik sampel ini meliputi, sampling
Manajerial 6
(teknik
sampling.
Biro Pengembangan Karir
sampling
pendekatan
Perbankan
3
Teknik pengambilan
Biro Pengembangan 2
yang dimiliki oleh populasi tersebut.
sistematis, purposive,
snowball.Karena atau
102
kuota,
penarikan
teknik
jenuh, sampling
sampel
yang
digunakan adalah non probability
pertanyaan),ini dibagikan dan diisi
sampling yang merupakan teknik
oleh seluruh responden yang disusun
pengambilan
berdasarkan
sampel
yang
tidak
variabel
telah
memberikan peluang sama untuk
ditentukan
dipilih menjadi sampel, untuk itu
jawaban alternatif.
pengambilan
Pengumpulan data dari responden
sampel
menggunakan
ini
metode
penulis sampling
yang
dengan
yang
digunakan
jenuh.
metode
Pengertian sampling jenuh menurut
menggunakan
Sugiyono (2006:78) adalah teknik
pertanyaan
penentuan
tertutup
sample
bila
semua
menyediakan
adalah
dengan
komunikasi
dengan
kuesioner tertutup.
dengan
Pertanyaan
adalah pertanyaan
yang
anggota populasi digunakan sebagai
sudah mengarah ke jawaban yang
sampel.
alternatifnya sudah ditentukan. Skala pengukuran yang digunakan dalam
Berdasarkan
teknik
pengambilan
sampel di atas dengan menggunakan teknik sampling Jenuh dari jumlah populasi sebanyak 76 orang, maka yang diambil sebagai sampel adalah sebanyak 76 orang. 3.
penelitian
ini
Likert.
Skalalikertdigunakanuntukmengukur sikap,
pendapat
dan
persepsi
seseorang atau kelompok tentang kejadian
atau
(Indriantoro
Metode Pengumpulan Data
adalah
gejala dan
sosial Supomo,
1999:99).Adapun
model
jawaban
Metode pengumpulan data yang
yang
adalah
sebagai
digunakan dalam penelitian ini terdiri
berikut:
digunakan
dari data primer dan data sekunder.
Sangat Setuju (SS)
1.
Setuju (S)
Data Primer
Data primer merupakan data yang
Ragu-Ragu (RR)
didapat dari sumber pertama baik
Tidak Setuju (TS)
dari
individu
atau
perseorangan
seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner (Husein Umar, 2008:99).
Kuesioner
(daftar
Sangat Tidak Setuju (STS) Perolehanskordari
item-item
berdasarkan jawaban yang dipilih responden dengan jenis pernyataan 103
favorable. Adapun jawaban favorabl
telah diperoleh dari PT. Bank Central
eskornya bergerak dari kanan kekiri
Asia, Tbk, yang terdiri dari profil,
(SS S RR TS STS)
sejarah dan lain sebagainya.
dengan nilai (5 4 3 2 1).
b.
Berikut dapat dilihat ringkasannya:
Pengumpulan data yang bertujuan
Tabel Bobot Nilai Tiap Item Kode
Studi Pustaka
untuk mengetahui teori dari variabel-
Favorable
variabel
yang
diteliti
dalam
SS (sangat setuju)
5
kepustakaan (sumber: bacaan, buku-
S (setuju)
4
buku, referensi, jurnal) dan untuk
RR (ragu-ragu)
3
mengetahui
TS (tidak setuju)
2
terdahulu
STS (sangat tidak
1
terhadap variabel-variabel yang akan
tentang yang
penelitian
sudah dilakukan
diteliti untuk menunjang penelitian.
setuju) Sumber :Indriantoro dan Supomo
PEMBAHASAN HASIL
(1999:99) 2.
PENELITIAN
Data Sekunder
Data
sekunder
merupakan
data
Gambaran
hasil
penelitian
dari
primer yang telah diolah lebih lanjut
masing-masing variabel penelitian,
dan
pihak
yaitu integritas (X1), loyalitas (X2)
pengumpul data primer atau oleh
dan visi misi (Y) di PT. Bank Central
pihak
Asia Tbk Divisi Pembelajaran dan
disajikan
lain.
baik
Data
oleh
sekunder
ini
digunakan oleh pihak peneliti untuk
Pengembangan,
diuraikan
diproses lebih lanjut (Husein Umar,
bagian deskripsi data berikut ini:
pada
2008 :100). Sumber data sekunder untuk
mendukung
penelitian
ini
1.
Hubungan
Integritas
diperoleh dari studi pustaka dan
Karyawan dengan Visi
dokumentasi mengenai perihal yang
Perusahaan
Misi
terkait dalam penelitian.
Dari hasil uji korelasi yang telah
a.
dilakukan,
hubungan
Pengumpulan data dilakukan dengan
karyawan
dengan
cara mengutip langsung data yang
perusahaan adalah sebesar 0,130
Dokumentasi
104
integritas visi
misi
(13,0%), maka dapat disimpulkan
organisasi atau perusahaan yang
bahwa integritas yang dimilikioleh
ingin
karyawanPT. Bank Central Asia Tbk
depandanMenurut
Divisi
dan
sebagaimana dikutip oleh Wibisono
Pengembangan memiliki hubungan
(2006, p, 46-47) misi merupakan
dengan visi misi PT. Bank Central
rangkaian kalimat yang menyatakan
Asia
tujuan
Pembelajaran
meskipun
tidak
begitu
dicapai
atau
dimasa Wheelen
alasan
eksistensi
signifikan.
organisasi yang memuat apa yang
Integritas adalah suatu nilai yang
disediakan oleh perusahaan kepada
mencerminkan kesamaan antara hati,
masyarakat.
ucapan dan tindakan. Becker, et al.
2. Hubungan Loyalitas Karyawan
(1998) dalam Eko B. Supriyanto
dengan Visi Misi Perusahaan
(2006) juga mendefinisikan integritas
Dari hasil uji korelasi yang telah
sebagai suatu hal yang berkaitan
dilakukan,
dengan kepercayaan dan kejujuran
karyawan
seseorang. Integritas berbeda dengan
perusahaan adalah sebesar 0,188
kejujuran,
adalah
(18,8%), maka dapat disimpulkan
menyesuaikan realitas dengan kata-
bahwa loyalitas yang dimiliki oleh
kata.
karyawan PT. Bank Central Asia Tbk
integritas
Integrtas
bersifat
aktif,
hubungan dengan
loyalitas visi
sedangkan kejujuran bersifat pasif
Divisi
(Prijaksono
2004).
Pengembangan memiliki hubungan
Integritas merupakah hasil dari suatu
dengan visi misi PT. Bank Central
proses interaksi antara pribadi/invidu
Asia
manusia dengan lingkungan sosial
signifikan.
berdasarkan suatu nilai dasar yang
Hal
diyakini. Integritas juga merupakan
bahwa hubungan loyalitas karyawan
salah satu poin dari tata nilai PT.
dengan
visi
Bank
memiliki
keterkaitan
dan
Central
Sembel,
Asia.
Menurut
Pembelajaran
misi
meskipun
tersebut
tidak
dan
begitu
mengisyarakatkan
misi
perusahaan dan
sesuai
Wibisono (2006:43) visi merupakan
dengan pernyataan bahwa loyalitas
rangkaian kalimat yang menyatakan
para
cita – cita atau impian sebuah
organisasi itu mutlak diperlukan
105
karyawan
dalam
suatu
demi
kesuskesan
organisasi
itu
yang akan dijadikan suatu organisasi
sendiri. Menurut Reichheld dalam
mampu menghasilkan produk dan
Vannecia
jasa berkualitas yang memenuhi
Marchelle
Soegandhi
(2013), semakin tinggi loyalitas para
kebutuhan, keinginan dan harapan..
karyawan di suatu organisasi, maka
3.
Hubungan
Integritas
dan
semakin mudah bagi organisasi itu
Loyalitas Karyawan dengan
untuk
Visi Misi Perusahaan
mencapai
tujuan-tujuan
organisasi yang telah ditetapkan
Integritas dan loyalitas karyawan PT.
sebelumnya oleh pemilik organisasi
Bank
(Utomo,
Pembelajaran
2002,
p.9).
Sedangkan
Central dan
Asia
Divisi
Pengembangan
untuk sebaliknya, bagi organisasi
sudah baik, dan hubungan diantara
yang loyalitas para karyawannya
integritas, loyalitas dengan visi misi
rendah, maka semakin sulit bagi
sebesar 19,2% sedangkan selebihnya
organisasi tersebut untuk mencapai
80,8% dipengaruhi oleh faktor lain
tujuan-tujuan
diluar penelitian.
organisasinya
yang
telah ditetapkan sebelumnya oleh
Sebagaimana telah dijelaskan bahwa
para pemilik organisasi.Dalam visi
integritas karyawan merupakan suatu
suatu organisasi terdapat juga nilai –
sikap dan perilaku konsisten untuk
nilai,
kebutuhan
menjujung tinggi etika kerja dan
organisasi dimasa depan seperti yang
etika profesi dimana seharusnya
diungkapkan
dalam
sikap tersebut harus dimiliki oleh
adalah
setiap karyawan yang diharapkan
pernyataan tentang tujuan organisasi
dalam jangka panjang dapat mecapai
yang diekspresikan dalam produk
tujuan perusahaan.
dan pelayanan yang ditawarkan,
Lebih lanjut loyalitas lebih banyak
kebutuhan yang dapat ditanggulangi,
bersifat emosional, namun Loyalitas
kelompok masyarakat yang dilayani,
para
nilai – nilai yang diperoleh serta
perusahaan itu mutlak diperlukan
aspirasi dan cita – cita masa depan
demi kesuksesan perusahaan.
aspirasi
Nawawi
serta
oleh
Kotler
(2000:122)visi
karyawan
dalam
dan menurut Prasetyo dan Benedicta (2004:8) misi merupakan realisasi
KESIMPULAN DAN SARAN
106
suatu
A.
hubungan dengan visi misi PT.
Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan pada
Bank Central Asia meskipun
bab sebelumnya, maka pada bab ini
tidak begitu signifikan.
penulis memberikan kesimpulan dan
3.
Hasil
berganda
menunjukkan bahwa integritas
dan loyalitas karyawan di PT. Bank
dan loyalitas karyawan dengan
Central
visi
Asia
Tbk
Divisi
misi
Pembelajaran dan Pengembangan,
tersebut
adapun
bahwa
kesimpulannya
Secara karyawan
adalah
perusahaan. memberikan ketiga
Hasil bukti
variabel
independen dapat menjelaskan
korelasi
integritas
dengan
visi
variabel
misi
19,2%
dependen dan
sisanya
sebesar sebesar
perusahaan memiliki hubungan
80,8% dijelaskan oleh variabel
sebesar 0,130 (13,0%), maka
lain diluar penelitian ini.
dapat
2.
regresi
saran mengenai hubungan integritas
sebagai berikut: 1.
uji
disimpulkan
bahwa
B.
Saran
integritas yang dimiliki oleh
Berbagai kegiatan yang dilakukan
karyawan PT. Bank Central Asia
baik
Tbk Divisi Pembelajaran dan
dengan
Pengembangan
memiliki
maka penulis mencoba memberikan
hubungan dengan visi misi PT.
saran-saran.Dimana saran-saran yang
Bank Central Asia meskipun
penulis kemukakan adalah sebagai
tidak begitu signifikan.
berikut:
Loyalitas korelasi
karyawan memiliki
secara hubungan
dari
menganalisis
menguraikan
sampai
kesimpulan,
1. Hasil uji deskriptif kuesioner pada variabel
integritas
dimensi
dengan visi misi perusahaan
memahami konsep dari integritas
sebesar 0,188 (18,8%), maka
(nilai dan keterampilan) memiliki
dapat
bahwa
nilai paling kecil dibandingkan
loyalitas karyawan PT. Bank
dengan dimensi yang lain. Hal ini
Central
Divisi
memberikan isyarat kiranya pihak
dan
manajemen PT. Bank Central
memiliki
Asia Divisi Pembelajaran dan
disimpulkan
Asia
Pembelajaran Pengembangan
Tbk
107
Pengembangan
untuk
dapat
menjadi
catatan
pihak
memberikan pemahaman kembali
manajemen PT. Bank Central
kepada para karyawan dengan
Asia Divisi Pembelajaran dan
melakukan sosialisasi mengenai
Pengembanganbahwa
integritas,
internal
tersebut
sendiri merupakan salah satu poin
hubungan
dengan
dari visi misi PT. Bank Central
perusahaan meskipun tidak begitu
Asia.
signifikan.
dimana
integritas
2. Hasil uji deskriptif kuesioner pada
fakor terdapat visi
misi
4. Berdasarkan uji korelasi diketahui
variabel
loyalitas
dimensi
variabel integritas lebih rendah
kesukaan
terhadap
pekerjaan
nilai hubungannya dengan visi
(Unggul dalam bekerja dengan
misi perusahaan. Ini menjelaskan
tidak mengharapkan pendapatan
fakta lapangan bahwa sikap dan
lebih) memiliki nilai paling kecil
perilaku
dibandingkan
dimensi
menjujung tinggi etika kerja dan
yang lain. Hal ini kiranya dapat
etika profesi belum menyeluruh
menjadi
dimiliki
dengan
perhatian
pihak
konsisten
para
untuk
karyawan
oleh
manajemen PT. Bank Central
karenanya pihak manajemen harus
Asia Divisi Pembelajaran dan
terus mensosialisasikan tata nilai
Pengembangan
serta visi misi perusahaan kepada
memberikan semangat
untuk dorongan
dan
para
kepada
para
kegiatan.
pekerjaan
yang
kerja
karyawanagar
dilakukan juga optimal.
karyawandalam
berbagai
DAFTAR PUSTAKA
3. Hasil uji deskriptif kuesioner pada
A.A.
Anwar
Mangkunegara.
variabel visi misi dimensi internal
ManajemenSumberDayaMan
(Perubahan dan ekspansi bisnis,
usia Perusahaan. Bandung:
sumber daya manusia, kondisi
RosdakaryaRemaja. 2011
finansial) memiliki nilai paling kecil
dibandingkan
A.B.
Susanto,
“Managemen
for
everyone 5 Human Capital”,
dengan
dimensi yang lain. Hal ini kiranya
Esensi
108
Erlangga
Grup,
Jakarta, 2011
Handoko
Adrian Susanto, “Hubungan antara Persepsi
User
belas.
Integritas dengan Trust pada
2008
Outsourcing”,
Universitas
Sumber
Surabaya, 2013
Daya
yang
Bumi
berintegritas.
STAN,
Mathis, Robert L dan John H
kinerja
Jackson.Human
Teller
Jakarta:
Tbk Kantor Pusat
Slipi”,
2006.
Pamulang,
Stephen P.
Tangerang Selatan, 2013
Robbins
dan
Mary
Management.
Pearson Education Canada..
Daya
2011.
Manusia abad 21. Jakarta:
Stephen P.
Nusantara Consulting. 2011.
Robbins
Coulter,
EngkosAchmad Kuncoro dan Riduw an. Cara Menggunakan Dan
10.
SalembaEmpat.
Coulter,
Darsono dan Tjajtuk Siswandoko. Sumber
Resource
Management,edisi
Pooling di Bank Central Asia,
Manajemen
PT.
Tangerang Selatan. 2010.
Andityas Meilina, “Pengaruh insentif
Universitas
Manusia.
Lubis, Satria H. Menjadi Pribadi
Manusia
Pustakaraya. 2012.
BPFE.
Aksara. 2008.
(MSDM). Jakarta: Prestasi
terhadap
Daya
Jakarta:
Akhmad Subekhi dan Mohammad
Sumber
Yogyakarta:
Hasibuan, Malayu S. P. Manajemen
Surabaya,
Jauhar. Pengantar Manajemen
Manajemen,
EdisiKedua, Cetakan Ketiga
terhadap
karyawan
Fikri
T. Hani.
dan
Mary
Management.
Prentice Hall. 2006. Sedarmayanti.Manajemen
Memakai. AnalisisJalur (Path
Daya
Analysis). Bandung: Penerbit
Birokrasi
Alfabeta. 2007.
Pegawai
Negeri
Sipil.
Bandung.
PT.
Refika
Pratama.
Pengaruh
Disiplin
kerja
Suksesnya
Visi
Sikap terhadap dan
Manusia,
Sumber Reformasi
Manajemen
Aditama. 2007. _______, Sumber Daya manusia dan
Misi,Surabaya. 2010
produktivitas. Bandung: CV
109
Mandar Maju. 2009. Senti Fitri Manurung, “Pernyataan Visi Misi dan Produtifitas Kerja paa PT. PLN Persero Wilayah Sumatera
Utara”,
Universitas Sumatera Utara, Medan, 2011 Sugiyono,
Metode
Penelitian
Kuantitatif, Kualitatifdan R & D. Bandung: Alfabeta. 2011. Vannecia
Marchelle
Soegandhi,“Pengaruh Kepuasan Kerja dan Loyalitas Kerja
terhadap
Organizational
Citizenship
Behaviour pada Karyawan PT.
Surya
Timur
Sakti
Jatim”, Universitas Kristen Petra, Surabaya, 2013 Veithzal Rivai. Manajemen Sumber Daya
Manusia
Untuk
Perusahaan. Jakarta. Cetakan Pertama. PT. Raja Grafindo. 2004. Yudhistira
Victoria.
Loyalitas
Pengaruh Karyawan
Terhadap Arah Visi dan Misi. Jakarta. 2008.
110