JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
HUBUNGAN BEBAN KERJA FISIK MANUAL DAN IKLIM KERJA TERHADAP KELELAHAN PEKERJA KONSTRUKSI BAGIAN PROJECT RENOVASI WORKSHOP MEKANIK Kartika Wulandari*), dr. Baju Widjasena, M.Erg **), Ekawati, S.KM, M.Sc ***) *)Mahasiswa Peminatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja FKM UNDIP **)Dosen Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja FKM UNDIP ***)Dosen Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja FKM UNDIP e-mail :
[email protected]
ABSTRACT Fatigue is one of the main factors of workplace accidents caused by human. ILO’s data in 2010 states that, almost every year two million workers die from workplace accidents caused by fatigue. Manual physical workload and work climate factors are the cause of fatigue experienced by workers. The purpose of this study was analyze the relationship between manual physical workload and work climate with fatigue in the construction worker in project of mechanical workshop renovation. The design study was explanatory research with cross sectional approach. The population in this study was 30 people which the sample using total sampling technique. The results of this study indicated that 93.3% of respondents with moderate physical workload, the mean value for the measurement of work climate (ISBB) obtained exceeds the threshold limit value 31,30C and 90.0% of respondents with moderate fatigue. The result of Pearson Product Moment statistical test indicated that there was a significant correlation between manual physical workload with fatigue (p-value = 0.001). The result of Rank Spearman statistical test indicated that there was a significant correlation between work climate with fatigue (p-value = 0.049). In reducing manual physical workload, heat exposure by work climate, and fatigue which received workers is recommended to provide facilities of drinking water to prevent dehydration, and holding exercise before work. Recommended to the next researcher to conduct further research related to the efforts of overcoming fatigue caused by workload and work climate in project work with different methods of fatigue measurement. Keywords
: fatigue, manual physical workload, work climate
425
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
PENDAHULUAN
Lebih
Kegiatan pengembangan industri
bangsa
dan
18%
mengalami cacat.
merupakan faktor dominan dalam strategi pembangunan
kurang
atau
152
orang
3)
Kelelahan merupakan masalah yang
negara
harus
mendapat
perhatian.
Sesuai
Indonesia terutama dalam menghadapi
dengan amanat Undang-Undang No.13
era globalisasi dan perdagangan bebas
tahun 2003 yang menyebutkan bahwa
Masyarakat
(MEA).
setiap tenaga kerja mempunyai hak dan
Pengembangan industri melalui berbagai
kesempatan yang sama untuk memilih,
pembangunan
kegiatan
mendapatkan, atau pindah pekerjaan dan
konstruksi mempunyai potensi bahaya
memperoleh penghasilan yang layak di
besar yaitu terjadinya kecelakaan kerja
dalam atau di luar negeri, maka untuk
Salah
memenuhi
Ekonomi
satu
ASEAN
gedung
faktor
dan
penyebab
utama
kelayakan
tersebut
perlu
kecelakaan kerja yang disebabkan oleh
adanya perlindungan keselamatan dan
manusia adalah kelelahan (fatique).1)
kesehatan kerja bagi para tenaga kerja.4)
Survei di negara maju melaporkan bahwa
10-50%
penduduk
Pelaksanaan
Keselamatan
dan
mengalami
Kesehatan Kerja (K3) menjadi aspek
kelelahan. Berdasarkan Data dari ILO
penting dalam setiap proses operasional
(Internasional Labour Organisasion) tahun
industri, tidak terkecuali dalam bidang
2010 menyebutkan hampir setiap tahun
industri
sebanyak dua juta pekerja meninggal
menciptakan tenaga kerja yang aman,
dunia karena kecelakaan kerja yang
sehat,
disebabkan
kecelakaan
oleh
faktor
kelelahan.
minyak
dan
dan
bumi
menghindari
untuk
terjadinya
kerja
sehingga
mencapai
kehidupan
yang
produktif.
58.115 sampel, 32,8% diantaranya atau
Sumber
daya
manusia
dengan
sekitar
produktivitas
Penelitian
tersebut
18.828
kelelahan.
Jika
menyatakan
sampel pekerja
dari
menderita mengalami
kerja
dapat
tinggi
akan
menghasilkan produksi yang berkualitas
kecelakaan kerja yang disebabkan oleh
dan
faktor kelelahan, maka akan berdampak
perusahaan. Tetapi disisi lain, melakukan
langsung
pekerjaan
kerja.2)
pada
tingkat
Berdasarkan
dengan
keuntungan
produktivitas
kerja
mengenai
tinggi berarti tubuh akan menerima beban
kecelakaan kerja yang diterbitkan oleh
dari luar tubuhnya berupa beban kerja
Kepolisian
tahun
fisik dari lingkungan kerja. Dengan kata
2012, di Indonesia setiap hari rata-rata
lain, dengan bahwa setiap pekerjaan
terjadi
merupakan
847
Republik
data
produktivitas
meningkatkan
Indonesia
kecelakaan
kerja,
36%
disebabkan kelelahan yang cukup tinggi.
melakukannya. 426
beban
bagi
yang
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
Kegiatan
konstruksi
kerek, menopang bahan (semen) dibahu
pembuatan memiliki
dan panggul, memindahkan bahan secara
potensi bahaya atau hazard yang tinggi
manual inilah yang dapat menyebabkan
untuk terjadinya kecelakaan kerja. Potensi
timbulnya beban kerja fisik berlebih bagi
bahaya yang mungkin terjadi adalah
pekerja. Selain itu, tidak adanya hari libur
hazard
(pekerjaan dilakukan selama 7 hari dalam
renovasi
workshop
fisika
Hazard
dan
fisika
mekanik
hazard
meliputi
ergonomi.
seminggu)
mikroklimat
dan
adanya
sistem
kerja
(kelembaban udara, suhu udara radiasi,
lembur menjadi faktor penyebab pekerja
intensitas kebisingan, vibrasi mekanik)
menerima beban kerja fisik yang berlebih.
sedangkan
Dalam
hazard
ergonomi
meliputi
survey
pendahuluan
yang
dilakukan dengan jumlah sampel 10
pengangkatan beban secara manual. pendahuluan
pekerja, dilakukan penilaian beban kerja
yang telah dilakukan di bagian project
fisik menggunakan metode pengukuran
renovasi workshop mekanik pada Bulan
tidak langsung yaitu mengukur denyut
Februari 2016, diketahui bahwa jumlah
nadi pada saat bekerja. Diperoleh data
keseluruhan pekerja konstruksi di bagian
bahwa rata-rata denyut nadi kerja para
project
responden
Berdasarkan
survey
renovasi
workshop
mekanik
sebesar
105
denyut/menit
adalah 30 orang. Pekerjaan fisik secara
yang dapat dikategorikan beban kerja
manual dapat menimbulkan intensitas
sedang. Untuk kategori beban kerja berat
kerja fisik yang tinggi. Pekerja yang
adalah
melakukan aktivitas angkat dan angkut
Sedangkan untuk kategori beban kerja
secara manual, intensitas pembebanan
sedang adalah sebesar 80% dari sampel.
secara
fisik
tinggi
sebesar
20%
dari
sampel.
Untuk survei pendahuluan kelelahan
dibandingkan
pembebanan secara mental. Beban fisik
dilakukan
ditemukan
Kuesioner Alat Ukur Perasaan Kelelahan
pekerjaan
pada yang
saat
melakukan
menggunakan
Kerja
fisik
dengan
(KAUPK2)
disebabkan
pekerja
memindahkan beban. Berat beban yang
perasaan lelah setelah bekerja seperti
diangkat serta frekuensi mengangkat yang
merasa pegal pada bagian punggung,
sering dapat mempengaruhi kesehatan
pegal pada bagian kaki, pegal pada
pekerja berupa kecelakaan kerja atau
bagian
timbulnya penyakit akibat kerja. Pekerjaan
konsentrasi, sakit kepala, sering menguap
mengangkat bahan dengan satu tangan,
atau mengantuk,
mengangkut
tersebut merupakan sebagian dari tanda-
mendorong
beban,
tanda
menarik bahan dengan menggunakan 427
bahu,
memiliki
banyak
sebagai alat utama seperti pekerjaan
dan
yang
menggunakan
kram
kelelahan.
keluhan
otot,
dan
penurunan
dan dehidrasi. Hal
Berdasarkan
survey
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
pendahuluan tersebut didapatkan hasil
sehingga menyebabkan tubuh pekerja
seluruh sampel mengalami kelelahan.
kehilangan
Penyebab para pekerja sering mengalami
keringat karena suhu panas. Adanya
kelelahan adalah karena pekerjaan di
keluhan dari pekerja mengenai kondisi
lapangan seperti: berdiri sambil mengaduk
panas lingkungan kerja akan berdampak
semen,
mendorong
pada timbulnya performa kerja. Tempat
beban, mengangkat dan mengangkut besi
kerja memiliki suhu lingkungan yang tinggi
secara manual, perakitan tulangan besi
karena
disebabkan
secara manual, melemparkan adukan
flaring
(pembakaran
semen ke tembok dan juga pengelasan
minimnya pepohonan sehingga tidak ada
serta faktor lingkungan kerja yang panas.
perimbangan
berjalan
Penelitian
dengan
di
akibat
penguapan
adanya gas
kegiatan
suar)
lapangan
dan
yang
mengenai
berdampak pada perubahan suhu yang
iklim kerja dengan tingkat kelelahan pada
semakin panas. Berdasar pantauan suhu
tenaga kerja bagian fabrikasi pabrik gula
udara dengan termohigro menunjukkan
menunjukkan bahwa terdapat hubungan
suhu udara tinggi yakni mencapai 420C
antara
dan kelembaban udara 36 persen.
iklim
sebelumnya
cairan
kerja
dengan
tingkat
kelelahan. Tekanan panas yang tinggi di
Pada survei pendahuluan dilakukan
tempat kerja dapat menyebabkan tubuh
pengukuran faktor fisik atau lingkungan di
kehilangan
bagian
cairan
oleh
penguapan
project
renovasi
workshop
keringat sebagai akibat suhu panas dan
mekanik menggunakan alat Questemp 34
lembab,
untuk
sehingga
kelelahan.5)
akan
menimbulkan
kondisi
lingkungan
sebelumnya
kerja. Berdasarkan survey pendahuluan
dilakukan pada tempat kerja yang berada
didapatkan data bahwa ISBB adalah
di
300C.
dalam
Penelitian
mengetahui
ruangan
yaitu
di
bagian
Berdasarkan Peraturan Menteri
penguapan, bagian masakan, dan bagian
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
puteran sehingga memiliki
Indonesia
perbedaan
Nomor
PER.13/MEN/X/2011
dengan penelitian yang akan dilakukan.
tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika
Kondisi
tempat
dan Faktor Kimia di Tempat Kerja yaitu
penelitian yang akan dilakukan berada di
ISBB pekerjaan dengan beban kerja
lingkungan outdoor yaitu di bagian project
sedang
renovasi
dan
menerus (8 jam per hari) tidak boleh
merupakan tempat kerja yang panas
melebihi 280C.6) Suhu tempat kerja yang
karena terpapar langsung oleh radiasi
tinggi
sinar
kelelahan
lingkungan
workshop
matahari
kerja
di
mekanik
selama
melakukan
pekerjaan full 8 jam sampai 10 jam sehari
yang
bekerja
(>300C) tenaga
akan
secara
terus-
mempercepat
kerja.7) Salah
satu
kondisi yang disebabkan oleh iklim kerja 428
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
yang terlalu tinggi adalah heat stress HASIL DAN PEMBAHASAN
(tekanan panas). Tekanan panas adalah keseluruhan beban panas yang diterima
A. Analisis Univariat
tubuh yang merupakan kombinasi dari
1. Usia
kerja fisik, faktor lingkungan, dan faktor
Tabel
4.1
Distribusi
pakaian yang dikenakan pekerja. Belum
Karakteristik
seluruh pekerja menggunakan pakaian
Penelitian di Bagian Project Renovasi
lengan panjang dan alat pelindung diri
Workshop Mekanik
Usia
Frekuensi Responden
(safety helmet) sehingga menyebabkan penerimaan paparan panas oleh tubuh lebih
banyak.
Intensitas
frekuensi
Berdasarkan tabel 4.1 didapatkan
konsumsi air minum yang kurang, juga
hasil bahwa rentang usia responden
menyebabkan pekerja lebih mudah lelah
adalah 21-49 tahun. Usia responden
karena kekurangan cairan akibat bekerja
termuda yakni 21 tahun dan usia
di lingkungan kerja panas.
responden tertua yakni 49 tahun.
Tujuan dari penelitian ini adalah
Rata-rata usia responden adalah 36
menganalisis hubungan beban kerja fisik
tahun. Usia yang dimilki responden
manual dan iklim kerja terhadap kelelahan
bervariasi dengan nilai standar 8,541.
kerja pada pekerja konstruksi bagian
Usia
project renovasi workshop mekanik.
tidak ada usia yang kurang dari 20
reponden
terkendali
karena
tahun dan tidak ada usia yang lebih METODE PENELITIAN Penelitian
ini
dari 50 tahun. merupakan
jenis
penelitian explanatory research dengan pendekatan
cross
pengambilan
sectional.
Tabel
4.2
Distribusi
Frekuensi
penelitian
Karakteristik Status Gizi Responden
menggunakan total sampling yaitu 30
Penelitian di Bagian Project Renovasi
responden. Pengumpulan data penelitian
Workshop Mekanik
dilakukan
sampel
2. Status Gizi
Teknik
menggunakan
wawancara,
pengukuran dan studi pustaka. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat
dan
bivariat.
Pada
Status
analisis
gizi
responden
dilihat
bivariat menggunakan uji korelasi pearson
melalui Indeks Massa Tubuh (IMT).
product moment dan uji korelasi rank
Di Indonesia, Indeks Massa Tubuh
spearman.
(IMT) tidak dibedakan menurut jenis 429
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
kelamin dan batas ambang normal yang digunakan adalah 18,5-25. Berdasarkan
tabel
sebanyak
8)
2
responden
(6,7%)
dengan beban kerja fisik berat.
4.2,
hasil
Responden dengan beban kerja
Indeks
Massa
fisik berat yakni responden yang
Tubuh (IMT) responden berada pada
melakukan kegiatan memindahkan
nilai 19,3–24,7 yang menunjukan
besi
kategori status gizi baik atau normal.
membongkar scafollding dan memalu
Nilai minimum Indeks Massa Tubuh
tembok dinding untuk memasang
(IMT)
keramik kaca dengan posisi kerja
penghitungan
nilai
adalah
19,3
dan
nilai
maksimum sebesar 24,7 dengan nilai
scaffolding,
memasang-
berdiri dan jongkok .
rerata sebesar 21,89. Nilai standar 4. Iklim Kerja
deviasi Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah 1,576 dan memilki rentang
Tabel
sebesar 5,4.
Responden berdasarkan Iklim Kerja
4.4
Distribusi
Frekuensi
Pekerja Konstruksi Bagian Project 3. Beban Kerja Fisik Manual Tabel
4.3
Distribusi
Renovasi Workshop Mekanik Frekuensi
Responden berdasarkan Beban Kerja Fisik
Manual
Pekerja
Konstruksi
Pengukuran ISBB dilakukan di
Bagian Project Renovasi Workshop
lima
Mekanik
Penentuan disesuaikan
belas
titik
tempat
kerja.
standar
ISBB
harus
dengan
beban
kerja
yang diterima oleh masing-masing pekerja. Berdasarkan
tabel
4.3,
hasil
NAB untuk kategori beban kerja
kategori beban kerja yang diterima
sedang dengan waktu istirahat 1 jam
oleh pekerja konstruksi di bagian
atau pengaturan waktu kerja 75% -
project renovasi workshop mekanik
100% adalah ≤ 280C. Berdasarkan
yakni beban kerja sedang dan beban
penilaian beban kerja menurut tingkat
kerja berat. Berdasarkan tabel 4.3 dilihat
responden
bahwa
terdapat
dari
sebanyak
kebutuhan kalori pengeluaran energi
30
maka
28
fisik
sedang
dan
responden
memiliki
beban
kerja yang termasuk dalam beban
responden (93,3%) dengan beban kerja
standar
Permenaker Nomor 13 Tahun 2011,
penelitian menunjukan terdapat dua
dapat
Berdasar
kerja sedang. Berdasarkan tabel 4.4
sisanya
dapat 430
dilihat
bahwa
iklim
kerja
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
minimal di lokasi kerja adalah 300C
B. Analisis Bivariat
0
1. Normalitas Data
dan iklim kerja maksimal 32,1 C. Nilai rata-rata iklim kerja di lokasi kerja 31,30C
adalah
dengan
Tabel 4.6 Uji Normalitas Data Hasil
standar
Penelitian
deviasi 0,567. Hasil pengukuran iklim kerja menunjukkan bahwa semua titik pengukuran (100%) berada dalam keadaan
melebihi
Nilai
Ambang
Berdasarkan hasil uji normalitas
Batas (NAB) yang diperkenankan
data diperoleh nilai p (value) variabel
0
dalam bekerja (>28 C).
terikat kelelahan kerja sebesar 0,660 (>0,05)
5. Kelelahan Kerja Tabel
4.5
berarti
data
berdistribusi
normal. Demikian juga uji normalitas
Distribusi
Frekuensi
data diperoleh nilai p (value) variabel
Responden berdasarkan Kelelahan
bebas
Kerja
sebesar 0,232 (>0,05) berarti data
Pekerja
Konstruksi
Bagian
Project Renovasi Workshop Mekanik
beban
berdistribusi
kerja
normal
fisik
dan
manual
nilai
p
(value) iklim kerja sebesar 0,018 (<0,05) berarti data berdistribusi tidak normal. Hasil dari uji normalitas data Berdasarkan
tabel
4.5
dapat
menunjukkan bahwa salah satu data
dilihat bahwa dari responden dengan
variabel
kelelahan
normal,
kerja
sedang
adalah
bebas
berdistribusi
sehingga
uji
tidak
statistik
sebanyak 27 responden (90,0%) dan
parametrik menggunakan uji korelasi
sebanyak
Rank Spearman dan uji statistik
dengan
3
responden
kelelahan
kerja
(10,0%) berat.
parametrik
pada
variabel
yang
Responden yang memiliki kelelahan
berdistribusi normal menggunakan uji
kerja berat yakni responden yang
korelasi Pearson Product Moment.
melakukan membongkar
kegiatan
memasang-
scaffolding,
memalu
2. Hubungan
Beban
Kerja
Fisik
tembok dinding untuk memasang
Manual dengan Kelelahan Kerja
keramik kaca dan memindahkan besi
Pekerja Konstruksi Bagian Project
scaffolding dengan posisi kerja berdiri
Renovasi Workshop Mekanik
dan jongkok menggunakan kedua
Tabel 4.7 Hubungan Beban Kerja
lengan.
Fisik Manual dan Kelelahan Kerja
431
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
Pekerja Konstruksi Bagian Project
selama 7 hari dalam seminggu (tidak
Renovasi Workshop Mekanik
ada
hari
libur)
dan
terkadang
melaksanakan sistem kerja lembur sehingga penerimaan beban kerja menjadi lebih banyak.
Berdasarkan hasil uji statistik
Lamanya jam kerja berlebih
menggunakan uji pearson product moment,
dapat meningkatkan human error
diperoleh nilai p-value
atau
sebesar 0,001 (<0,05) yang dapat disimpulkan
bahwa
dengan
kelelahan
pekerja konstruksi
bagian
durasi
kerja
durasi
positif,
kerja
kinerja.
artinya
3. Hubungan
karena pekerja konstruksi melakukan pekerjaannya secara manual antara
mengaduk
memungkinkan
penurunan
produktivitas
Iklim
Kerja
dengan
Kelelahan
Kerja
Pekerja
Konstruksi
Bagian
Project
Kelelahan Kerja Pekerja Konstruksi
material,
menggerindra
ini
Tabel 4.8 Hubungan Iklim Kerja dan
Bagian Project Renovasi Workshop
membengkokkan dan merakit besi, mengelas,
akan
Renovasi Workshop Mekanik
kayu,
mengangkat besi, memindahkan besi kayu,
bulan
kerja dan kelelahan kerja.10)
Hasil penelitian ini dapat terjadi
dan
Hal
terjadinya
tinggi.
balok
per
yang panjang akan mempengaruhi
tinggi maka kelelahan kerja juga akan
mengangkat
kerja
beban kerja berlebih dan jam kerja
apabila beban kerja fisik manual
lain
akan
berakibat fatal.1) Pekerja yang memilki
bertanda positif yang berarti terjadi yang
kerja,
meningkatkan kelelahan 300% dan
adalah kuat. Nilai koefisien korelasi
hubungan
jam
yang diterima. Lima kali tambahan
hubungan antara beban kerja fisik kelelahan
pada
meningkatkan jumlah beban kerja
project
koefisien 0,793 (mendekati 1), maka
dengan
karena
istirahat yang berkurang.9)Tambahan
renovasi workshop mekanik. Nilai
manual
kerja
kelelahan yang meningkat dan jam
terdapat
hubungan antara beban kerja fisik manual
kesalahan
Mekanik
besi,
mengecat, pemasangan bata dan keramik serta pekerja juga harus naik turun
tangga
pekerjaannya.
untuk Pekerja
melakukan
Berdasarkan hasil uji statistik
bekerja
menggunakan uji rank spearman, diperoleh nilai p-value sebesar 0,049 432
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
(<0,05)
yang
dapat
disimpulkan
diakibatkan tidak adanya penyediaan
bahwa terdapat hubungan antara
air minum oleh perusahaan dan padat
iklim kerja dengan kelelahan kerja
nya kegiatan konstruksi sehingga
pekerja konstruksi
tubuh
bagian
project
akan
mengalami
kondisi
renovasi workshop mekanik. Nilai
kekurangan cairan akibat penguapan
koefisien 0,793 (mendekati 1), maka
keringat
hubungan antara beban kerja fisik
matahari secara langsung. Konsumsi
manual
air minum yang sedikit dapat juga
dengan
kelelahan
kerja
karena
adalah kuat. Nilai koefisien 0,363
menyebabkan
(mendekati
mengalami
0),
maka
hubungan
paparan
sinar
pekerja
mudah
kelelahan.
Pekerja
antara iklim kerja dengan kelelahan
mendapat waktu istirahat selama 1
kerja adalah lemah. Nilai koefisien
jam dengan lama kerja 9 jam per hari.
korelasi bertanda positif yang berarti
Hal tersebut menyebabkan pekerja
terjadi hubungan yang positif, artinya
menerima paparan cahaya matahari
apabila
lebih lama dan lebih banyak. Hampir
iklim
kerja
tinggi
maka
kelelahan kerja juga akan tinggi.
seluruh pekerja menggunakan safety
Hasil penelitian ini dapat terjadi
helmet ketika melakukan pekerjaan
karena kondisi lingkungan kerja dan
agar lebih terlindung dari paparan
daerah tempat kerja memiliki suhu
sinar matahari secara langsung. Akan
yang cukup tinggi.
Tingginya suhu
tetapi, masih banyak pekerja yang
lingkungan kerja di lokasi penelitian
mengenakan kaos lengan pendek
menyebabkan
konstruksi
sehingga menyebabkan kulit tubuh
project renovasi workshop mekanik
terpapar matahari secara langsung.
terpapar
Sebagian
pekerja
panas
cahaya
matahari
pekerja
mengenakan
secara langsung dari lingkungan kerja
pakaian lengan pendek berbahan
yang berada di luar ruangan sehingga
kaos yang memilki serat benang
faktor iklim kerja di tempat kerja
kurang halus, tipis, agak kasar, dan
tersebut menjadi salah satu faktor
kurang
yang mendukung terjadinya kelelahan
sehingga menjadi faktor pendukung
kerja.
timbulnya kelelahan kerja.
secara
Paparan langsung
panas
matahari
dan
menyerap
keringat,
mengakibatkan KESIMPULAN
pekerja cepat kehilangan asupan cairan
bisa
garam.
Kurangnya
1. Nilai rata-rata beban kerja yang
konsumsi air minum oleh pekerja
dimiliki
selama
denyut/menit. Denyut nadi responden
melakukan
pekerjaan 433
responden
adalah
112,6
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
yang termasuk dalam beban kerja
dan iklim kerja yang panas di
sedang yakni sebanyak 28 orang
tempat kerja.
(93,3%)
dan
beban
kerja
berat
b. Menyediakan salah satu tempat
sebanyak 2 orang (6,7%).
kerja
2. Suhu lingkungan kerja (ISBB) berada dalam
keadaan
Ambang
Batas
melebihi
Nilai
(NAB)
yang
untuk
beristirahat
ketika
waktu istirahat agar pekerja dapat merelaksasikan tubuh. c. Mengadakan
diperkenankan dalam bekerja yaitu
kegiatan
olahraga
pagi sebelum memulai pekerjaan
0
>28 C dengan nilai rata-rata ISBB
seperti stretching selama 3-5 menit
(0C) adalah
untuk menjaga kebugaran tubuh
31,3 0C.
3. Nilai rata-rata kelelahan kerja yang dialami
responden
adalah
pekerja agar tidak mudah lelah.
527,2
2.
Untuk Pekerja
milidetik. Kelelahan kerja responden
a. Memakai pakaian lengan panjang
yang termasuk dalam kelelahan kerja
dengan bahan yang dianjurkan
sedang yakni sebanyak 27 orang
untuk daerah panas yaitu bahan
(90,0%) dan kelelahan kerja berat
yang mudah menyerap keringat
sebanyak 3 orang (10,0%).
seperti katun, berbahan tipis, dan
4. Beban
kerja
fisik
manual
berwarna cerah.
berhubungan dengan kelelahan kerja pada
bagian
air minum sebanyak 2,8 liter per
project renovasi workshop mekanik
hari untuk lingkungan yang panas
(p-value = 0,001)
atau jenis pekerjaan berat. 11)
5. Iklim
pekerja
kerja
kelelahan
konstruksi
b. Sebaiknya pekerja mengkonsumsi
berhubungan kerja
pada
dengan
c.
pekerja
Untuk Peneliti Selanjutnya Peneliti
menyarankan
untuk
konstruksi bagian project renovasi
peneliti selanjutnya agar dapat
workshop mekanik (p-value = 0,049)
melakukan penelitian yang lebih lanjut
terkait
upaya
untuk
kelelahan
kerja
SARAN
menanggulangi
1.
yang disebabkan beban kerja dan
Untuk perusahaan: a. Sebaiknya
perusahaan
dapat
iklim kerja pada pekerjaan proyek
menyediakan air minum terutama
dengan
air
kelelahan yang berbeda sehingga
minum
berelektrolit
yang
metode
pengukuran
mengandung garam natrium untuk
diharapkan
mencegah dehidrasi pada pekerja
perbandingan gambaran kejadian
akibat beban kerja fisik manual
kelelahan kerja. 434
akan
diperoleh
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
DAFTAR PUSTAKA
Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja. Permenakertrans :
1. Setyawati dan Imam Djati. Faktor dan
Penjadualan
Shift
Nomor PER.13/MEN/X/2011, 2011
Kerja.
7. Suma’mur,
Teknoin, 2008: Vol 13, No 2: 11 –
P.K.
Hygiene
Perusahaan dan Kesehatan Kerja
22. 2. Sedarmayanti.
Sumber
(HIPERKES). Jakarta : CV Sagung
Daya
Seto, 2013.
Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung:
CV
Mandar
8. Tana,
Maju,
Lusianawaty.
Pengetahuan,
2009a.
Transmigrasi RI,Dirjen Pembinaan
Pelindung
Pengawasan
Gangguan
Ketenagakerjaan. Akibat
Bising
Pekerjaan.
terhadap
Pendengaran suatu
Akibat
Perusahaan.
2002. 9. Harrington JM. Health Effect of
Ketenagakerjaan.
Shift Work and Extended Hours of
Jakarta, 2003. 5. Elyastuti,
di
Tenaga
Development of Disease Control,
Republik
Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 Tentang
Praktek
NIHRD : Center for Research an
Jakarta: Erlangga, 2012. 4. Undang-Undang
Sikap,
Mengendalikan Bising dan Alat
3. Departemen Tenaga Kerja dan
Kelelahan
Peranan
Febriana.
Work. Journal of Occupational and
Hubungan
Antara Iklim Kerja Dengan Tingkat
Environmental
Kelelahan
University of Birmingham; 2001.
Bagian
Pada
Fabrikasi
Tenaga
Kerja
Pabrik
Gula
Trangkil Pati. Skripsi Universitas Negeri Semarang, 2011 6. Permenakertrans
Republik
Indonesia. Nilai Ambang Batas
435
Medicine.