HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN FAKTOR INDIVIDU DENGAN STRESS KERJA PADA PERAWAT IGD DAN ICU DI RSUD CILACAP TAHUN 2015 (survei pada perawat IGD dan ICU di RSUD Cilacap Jawa Tengah)
IRDA MAYASARI LOBO 1) YULDAN FATURAHMAN2) SRI MAYWATI3) Mahasiswa Fakultas Ilmu Peminatan Kesehatan Keselamatan Kerja Universitas Siliwangi (
[email protected] ) 1) Dosen Pembimbing Bagian Kesehatan Keselamatan Kerja
ABSTRAK Perawat merupakan tenaga kesehatan yang dominan dirumah sakit baik dari segi jumlah maupun keberadaannya dalam memberikan pelayanan kesehatan. Beban kerja yaitu kemampuan tubuh dalam menerima pekerjaan, beban kerja dapat berupa beban kerja fisik dan beban kerja psikologis, beban kerja fisik berupa beratnya pekerjaan sedangkan beban kerja psikologis tingkat keahlian dan prestasi kerja yang dimiliki oleh perawat. Para perawat mengalami gejala – gejala stress kerja yang dapat menimbulkan gejala fisiologis, psikologis dan perilaku. Dari latar belakang tersebut, peneliti bertujuan untuk mengetahui Hubungan Beban Kerja dan Faktor Individu dengan Stress Kerja Perawat IGD dan ICU di RSUD Cilacap. Penenlitian ini merupakan penelitian Analitik dengan metode yang digunakan adalah survei dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang diambil 44 perawat IGD dan ICU secara populasi sampling, populasi menjadi sampel. Analisis Faktor Individu Beban Kerja terhadap Stress Kerja dengan menggunakan Uji Chi – square pada taraf α = 0,05. Maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan usia dengan stress kerja (p value 0,535 > 0,05), tidak ada hubungan jenis kelamin dengan stress kerja (p value 0,359 < 0,05), ada hubungan masa kerja dengan stress kerja (p value 0,034 < 0,05), tidak ada hubungan status pernikahan dengan stress kerja (p value 0,684 > 0,05), ada hubungan beban kerja dengan stress kerja (p value 0,000 < 0,05). Saran bagi perawat bisa membagi waktu, bersosialisasi dengan baik terhadap keluarga, rekan kerja dan pasien, selalu berfikir positif kepada rekan kerja dan atasan.
Kata Kunci Kepustakaan
: Beban Kerja, Faktor Individu, Stress Kerja : (1997 – 2010)
FACTORS RELATED EXPENSES AND INDIVIDUALS WORKING WITH STRESS AT WORK AND ICU ER NURSE IN HOSPITAL CILACAP 2015 (Surveys on ER and ICU nurses in hospitals Cilacap, Central Java) IRDA MAYASARI LOBO 1) YULDAN FATURAHMAN2) MAYWATI3 SRI) Students of the Faculty of Occupational Health Specialisation Siliwangi University (
[email protected])1) Supervisor Occupational Health Section
ABSTRACT Nurse is the dominant health workers in the hospital in terms of both number and whereabouts of providing health care. The workload is the body's ability to accept the job, the workload can be either physical workload and psychological workload, physical workload in the form of the weight of work while psychological workload and performance level of expertise possessed by the nurse. The nurses experience the symptoms - symptoms of job stress can cause symptoms of physiological, psychological and behavioral. From this background, the researchers aimed to determine the relationship Workload and Work Stress Factors Individuals with ER and ICU Nurse at Hospital Cilacap. This Penenlitian an analytic research method used is cross sectional survey. Samples were taken 44 ER and ICU nurses in population sampling, the population being sampled. Workload Analysis of Individual Factors on Job Stress using Chi - square at the level of α = 0.05. It can be concluded there was no correlation of age with work stress (p value 0.535> 0.05), there was no association of sex with job stress (p value = 0.359 <0.05), no employment relationship with job stress period (p value = 0.034 < 0.05), there was no correlation with job stress marital status (p value 0.684> 0.05), there is a relationship workload with work stress (p value = 0.000 <0.05). Suggestions for nurses to share their time, socialize well to family, coworkers and patients, always think positive to co-workers and superiors. .
Keywords : Workload, Individual Factors, Work Stress Bibliography : (1997 - 2010)
A.
PENDAHULUAN Rumah sakit adalah merupakan salah satu sarana kesehatan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah ataupun masyarakat yang berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan dasar atau kesehatan rujukan dan upaya kesehatan penunjang. Perawat sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan, tidak hanya dituntut untuk menunjukkan kemampuan dan profesionalitasnya semata dalam melaksanakan semua tindakan medis keperawatan. Seorang perawat juga diharapkan memiliki sensitivitas emosional dalam menghadapi semua pasien yang ditanganinya dengan berbagai situasi dan kondisi psikologis (Pieter & Lubis, 2010). Beban kerja adalah kemampuan tubuh pekerja dalam menerima pekerjaan. Dilihat dari segi ergonomi, setiap beban kerja yang diterima seseorang harus sesuai dan seimbang terhadap kemampuan fisik maupun psikologis pekerja yang menerima beban kerja tersebut. Beban kerja dapat berupa beban kerja fisik dan beban kerja psikologis. Stress merupakan reaksi tubuh terhadap situasi yang menimbulkan tekanan, perubahan dan ketegangan emosi (Sunaryo, 2002). Stress pekerjaan dapat disebabkan oleh beban kerja dan kondisi kerja (Lazarus, dalam Abraham & Shanley, 1992). Hasil survei yang dilakukan Dewe (1989), lima sumber stres kerja perawat adalah beban kerja berlebihan, kesulitan menjalin hubungan dengan staf lain, kesulitan terlibat dalam merawat pasien krisis, berurusan dengan pengobatan/perawatan pasien. Adapun dampak lain dari stres, antara lain penyakit fisik yang diinduksi oleh stres, kecelakaan kerja, absenteisme, lesu kerja dan gangguan jiwa ( Abraham & Shanley, 1997).
B.
METODE PENELITIAN Metode yang digunakan adalah metode penelitian survey dengan pendekatan study cross sectional, dimana pada penelitian ini hanya melakukan observasi dan pengukuran variabel pada satu saat itu juga.
C.
HASIL DAN PEMBAHASAN a. Gambaran Umum Penelitian Rumah Sakit Umum Daerah Cilacap adalah Rumah Sakit milik Pemerintah Kabupaten Cilacap dirintis mulai tahun 1946 yang secara yuridis formal ditetapkan dengan Undang - Undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang pembentukan Daerah – daerah kota kecil dalam lingkungan provinsi Jawa Tengah. Hasil penilitan
yang dilakukan pada saat penelitian
berlangsung yaitu tanggal 23 – 25 Januari tahun 2015 yang dimulai pada pukul 08.00-21.00 BBWI. Didapatkan hasil perawat yang berusia 20 – 30 tahun sebanyak 17 ( 38,6%) perawat, usia 31 – 60 sebanyak 27 (61,4%) perawat, jenis kelamin
perawat laki-laki sebanyak 27
(61,4%), perawat berjenis kelamin perempuan sebanyak 17 (38,6%), perawat yang berstatus belum menikah sebanyak 6 (13,6%), berstatus menikah sebanyak 38 (84,6%) sedangkan untuk masa kerja perawat yang < 6 tahun sebanyak 14 (31,8), 6 – 10 tahun sebanyak 13 (29,5%) dan masa kerja > 10 tahun sebanyak 17 (38,6%).
b. Analisis Bivariat a) Analisis Hubungan Usia Terhadap Stress Kerja Perawat IGD dan ICU. Tabel 4.1 Analisis Hubungan Usia Terhadap Stress Kerja Perawat IGD dan ICU RSUD Cilacap Tahun 2015 No
1 2
Usia
20 - 30 tahun 31 – 60 tahun Total
Stress Kerja Normal Stress Kerja N % N % 6 35,5 11 64,7 13 48,1 14 51,9 19 43,2 25 56,8 p value 0,535
Total N 17 27 44
% 100 100 100
Hasil uji chy-sguare didapatkan nilai Probabilitas sebesar p value = 0,535 yang berarti lebih besar daripada α (0,05), artinya tidak hubungan usia terhadap stress kerja. b) Analisis Hubungan Jenis Kelamin trehadap Stress Kerja Perawan IGD dan ICU RSUD Cilacap Tabel 4.2 Analisis Hubungan Jenis Kelamin Terhadap Stress Kerja Perawat IGD dan ICU RSUD Cilacap Tahun 2015
No 1 2
Jenis Kelamin Laki – laki Perempuan Total
Stress Kerja Normal Ringan N % N % 10 37 17 63 9 52,9 8 47,1 19 43,2 25 56,8 p value 0,359
Total N 27 17 44
Pada uji hubungan didapatkan p value 0,359
% 100 100 100 > alpha
(0,05), Ho diterima Ha ditolak maka tidak ada hubungan jenis kelamin dengan stress kerja perawat
c) Analisis Hubungan Massa Kerja terhadap Stress Kerja Perawat IGD dan ICU RSUD Cilacap. Tabel 4. 3 Analisis Hubungan Massa Kerja Terhadap Stress Kerja Perawat IGD dan ICU RSUD Cilacap Tahun 2015
No
Masa Kerja
1 2 3
<6 tahun 6 – 10 tahun > 10 tahun Total
Stress Kerja Normal Ringan N % N % 9 64,3 5 35,7 2 15,4 11 84,6 8 47,1 9 52,9 19 43,2 25 56,8 p value 0,034
Total N 14 13 17 44
% 100 100 100 100
Pada Uji hubungan masa kera dengan stress kerja nilai P value 0,034 < alpha (0,05), maka Ho diterima Ha ditolak tidak ada hubungan masa kerja dengan stress kerja perawat. Menurut hasil penelitian Syamsiar (2007) menunujkan bahwa pada awal bekerja perawat memiliki stress kerja yang lebih tinggi dan semakin menurun seiring bertambahnya waktu secara bertahap lima atau sepuluh tahun bekerja. d) Analisis Hubungan Status Pernikahan trehadap Stress Kerja Perawat IGD dan ICU RSUD Cilacap Tabel 4.14 Analisis Hubungan Status Pernikahan terhadap Stress Kerja Perawat IGD dan ICU RSUD Cilacap Tahun 2015 No
Status Pernikahan
1 2
Belum Menikah Menikah Total
Stress Kerja Normal Ringan N % N % 2 33,3 4 66,7 17 44,7 21 55,3 19 43,2 25 56,8 p value 0,684
Total N 6 38 44
% 100 100 100
Pada uji hubungan didapatkan nilai p value 0,684 > alpha (0,05), maka Ho diterima Ha ditolak tidak ada hubungan status pernikahan dengan stress kerja perawat. e) Analisis hubungan Beban Kerja dengan Stress Kerja Perawat IGD dan ICU RSUD Cilacap Tabel 4. 5 Analisis Hubungan Beban Kerja terhadap Stress Kerja Perawat IGD dan ICU RSUD Cilacap Tahun 2015
No 1 2 3
Beban Kerja Ringan Sedang Berat Total
Stress Kerja Normal Ringan N % N % 15 93,8 1 26,1 3 15 17 66,7 1 12,5 7 22,2 19 43,2 25 56,8 p value 0,000
Total N 16 20 8 44
% 100 100 100 100
Pada Uji hubungan beban kerja terhadap stress didapatkan nilai p value yaitu 0,000 < alpha ( 0,05), Ho ditolak dan Ha diterima maka ada hubungan antara beban kerja kerja dengan stress kerja pada perawat IGD dan ICU di RSUD Cilacap tahun 2015. Semakin beban kerja perawat bertambah maka stress kerja yang dialami perawat semakin tinggi, perawat merasa terbeban karena harus memberikan pelayanan keperawatan ekstra ketat dan cepat untuk menyelamatkan nyawa pasien. Secara psikologis ada beban untuk dapat mempertahankan kondisi pasien supaya tidak tambah memburuk, beban yang dirasakan perawat akhirnya menyebabkan adanya suatu tekanan secara terus menerus yang memicu terjadinya stress kerja ( Iswanto : 2001).
D.
SIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan Berdasarkan hasil yang didapatkan dari penelitrian Hubungan Beban Kerja dan Faktor Individu dengan Stress Kerja pada Perawat IGD dan ICU RSUD Cilacap dan pembahasannya dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.
Hasil penelitian perawat yang rentan mengalami stress kerja pada usia 31 – 60 tahun sebanyak 27 perawat (61,4%). Perawat dengan masa kerja 6 – 10 tahun rentan mengalami stress
2.
sebanyak 11 perawat (84,6%). 3.
Perawat berjenis kelamin laki-laki yang rentan mengalami stress sebanyak 17 perawat (63%).
4.
Perawat yang sudah menikah rentan mengalami stress yaitu sebanyak 21 perawat (55,3%).
5.
Beban kerja sedang yang rentan terhadap stress kerja sebanyak 17 perawat ( 66,7%) dengan nilai p value 0,000 maka ada hubungan beban kerja dengan stress kerja pada perawat IGD dan ICU di RSUD Cilacap pada tahun 2015.
b. Saran 1.
Bagi Perawat Hasil penelitian ini diharapkan menjadi gambaran nyata tentang pengaruh beban kerja terhadap stres kerja perawat di lingkungan kerja, sehingga perawat dapat mengantisipasi stres kerja dengan cara mempersiapkan fisik dan mental, mengikuti pelatihan
dan
pengembangan
keahlian,
juga
membentuk
lingkungan sosial yang sehat antara sesama perawat untuk menghindari beban kerja berlebih yang dapat mengakibatkan stres kerja.
Daftar Pustaka
1.
Abraham & shanley. Psikologi Sosial untuk Perawat. Jakarta : EGC, 1997
2.
Arikunto,S. Manajemen Penelitian.Jakarta: Rineka Cipta, 2001
3.
Arikunto,S. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:Rineka Cipta. 2005
4.
Iswanto, S. Hubungan stress kerja dengan perilaku medikasi di ruang alqomar dan asy-syam Rumah Sakit Islam Surakarta. 2001
5.
Smet. Psikologi Kesehatan. Jakarta : Grasindo Widiasarana Indonesia, 1994