ISSN 2337-6384
JP3, Volume 1, No. 1, Pebruari
2013
HUBUNGAN ANTARA STRATEGI AFEKTIF DENGAN KEMAHIRAN BERBAHASA INDONESIA SISWA KELAS VII SMPN Liya Puspitasari (Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unisma)
Abstrak: Penelitian ini dilakukan atas dasar pentingnya faktor penggunaan strategi afektif dalam mendukung efektivitas pancapaian kemahiran berbahasa indonesia siswa. Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan apakah ada korelasi antara penggunaan strategi afektif dengan kemahiran berbahasa Indonesia siswa kelas VII SMPN 02 pujon Kab Malang Tahun Ajaran 2012/2013. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif korelasional. Dengan jumlah populasi 25 Siswa yang terdiri 12 laki-laki dan 13 perempuan. Kegiatan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan (1) angket berupa pertanyaan untuk mengetahui penggunaan strategi metakognitif dan (2) tes kemahiran berbahasa Indonesia. Dari hasil korelasi koefisien dengan program SPSS 16.00 proses analisis data tentang korelasi antara penggunaan strategi afektif dengan kemahiran berbahasa Indonesia siswa kelas VII SMPN 02 Pujon Kab Malang Tahun Ajaran 2012/2013 dengan menggunakan rumus koefisien korelasi berganda (Multiple corelation) diperoleh Nilai F hitung = 4,493 tersebut kemudian dikonsultasikan pada tabel rho Spearman pada N = 25 dengan taraf signifikan Sig. 0,009< 0,05 dan diperoleh nilai rho = 2.67. Karena nilai rho hitung lebih besar dari nilai rhotabel, maka dapat diketahui bahwa hipotesis kerja (H1) dapat diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin baik strategi yang digunakan siswa maka semakin tinggi kemahiran berbahasa Indonesia. Oleh karena itu bagi guru SMPN 02 Pujon Kab Malang hendaknya meningkatkan kemahiran berbahasa Indonesia terhadap siswa khususnya kelas VII. Kemudian bagi peneliti lain, diharapkan agar mengembangkan penelitian mengenai strategi tidak langsung lainnya dan strategi langsung untuk meningkatkan kemahiran berbahasa Indonesia pada siswa sekolah menengah pertama. Kata kunci : Korelasi, Strategi Afektif, Kemahiran Berbahasa Indonesia
PENDAHULUAN Belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar komunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan pembelajar dalam berkomunikasi, baik lisan maupun tulis (Depdikbud, 1995). Hal ini relevan dengan kurikulum 2004 keterampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skills), keterampilan membaca
(reading skills), dan keterampilan menulis (writing skills). Keempat keterempilan tersebut sebagai sarana intelektual. Menyimak dan berbicara kita pelajari sebelum memasuki sekolah, sedangkan membaca dan menulis dipelajari di sekolah, Keempat ketrampilan tersebut pada dasarnya merupakan satu kesatuan, merupakan caturtunggal (Dawson, [et al] 1963 : 27). Setiap ketrampilan itu erat sekali berhubungan 51
ISSN 2337-6384
dengan proses-proses berpikir yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas jalan pikirannya Salah satu tujuan pembelajaran bahasa Indonesia disekolah adalah “agar siswa memahami bahasa Indonesia dari segi bentuk, nosi/fungsi, serta menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk bermacam-macam keperluan dan keadaan.” (Depdiknas, 2000). Tujuan ini mengimplikasikan bahwa dalam pembelajaran, siswa membutuhkan strategi untuk memahami bahasa Indonesia dari berbagai segi. Strategi belajar merupakan langkahlangkah yang diambil oleh para siswa untuk meningkatkan pembelajaran mereka sendiri. Strategi belajar diginakan pembelajar untuk mencapai tujuan tertentu dan terwujud dalam berbagai jenis. Penggunaan strategi belajar ini tampak pada tindakan-tindakan atau perilakuperilaku khusus yang dilakukan pembelejar untuk meningkatkan kemampuan bahasanya, misalnya dengan cara meniru, mengulangulang, mentransfer kedalam bahasa laen, memperbagai tuturan, meminta klarifikasi, dan lain-lain. Sebagai contoh, seorang siswa memperbaiki tuturan teman yang diketahuinya salah atau kurang baik. Tindakan-tindakan ini dapat diamati dalam petilaku berbahasa anak pada saat berinteraksi dengan mitra tuturnya. Menurut Oxford (1990) perilaku tersebut dipengaruhi oleh beberapa karakteristik umum, seperti perkembangan usia, kemampuan bahasa, kondisi psikkologis pembelajar bahasa. Menurut Oxford (1990) mengklasifikasikan strategi belajar menjadi dua kategori umum, yaitu strategi langsumg dan strategi tidak langsung. Strategi belajar dikatakan strategi langsung jika dalam penerapannya melibatkan penggunaan bahasa target secara langsung dan strategi belajar dikatakan strategi tidak langsung jika dalam penerapannya tidak berkenaan dengan penggunaan secara langsung dengan pnggunaan bahasa target. Strategi langsung terdiri dari tiga kategori strategi, yaitu strategi memori, kognitif dan kompensasi. Adapun
JP3, Volume 1, No. 1, Pebruari
2013
strategi tidak langsung juga terdiri dari tiga kategori, yaitu strategi metakognitif,afektif dan sosial. Tujuan umum penelitian ini dapat diketahui dari masalah-masalah yang akan dibahas, diungkap, dan dibuktikan dalam penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa apakah ada korelasi antara penggunaan strategi afektif dengan kemahiran berbahasa Indonesia siswa kelas VII SMPN 02 Pujon Kab Malang Tahun Ajaran 2012/2013. Tujuan khusus penelitian ini dapat diketahui dari masalah-masalah yang akan dibahas, diungkap, dan dibuktikan dalam penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah: Mendeskripsikan secara objektif tentang hasil penggunaan strategi afektif siswa kelas VII SMPN 02 Pujon Kab Malang Tahun Ajaran 2012/2013, mendeskripsikan secara objektif tentang hasil kemahiran berbahasa Indonesia siswa kelas VII SMPN 02 Pujon Kab Malang Tahun Ajaran 2012/2013, mendeskripsikan secara objektif tentang hubungan antara penggunaan strategi afektif dengan kemahiran berbahasa Indonesia siswa kelas VII SMPN 02 Pujon Kab Malang Tahun Ajaran 2012/2013.
METODE PENELITIAN Penelitian adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum, (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990:920). Sedangkan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Dimana stategi belajar terhadap pencapaian kemahiran berbahasa Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu pengunaan strategi afektif, Kemahiran Berbahasa Indonesia. Pada bagian ini diuraikan tentang (1) populasi, dan (2) sampel penelitian. Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian (Arikunto, 2010:173). Mendasar pada uraian diatas maka yang menjadi populasi penelitian ini mengambil satu kelas perwakilan di kelas 52
ISSN 2337-6384
VII SMP02 Pujon Kab Malang. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti, Menurut Arikunto (1991) menjelaskan bahwa apabila jumlah sampel kurang dari 100 orang, maka sebaiknya sampel diambil secara keseluruhan, tetapi apabila jumlah sampel lebih dari 100 orang, maka mengambil sampel sebanyak 10-15 persen atau 20-25 persen saja. Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik populatif sampling. Teknik ini dipilih karena jumlah siswa kelas VII SMPN 02 Pujon Kab Malang Tahun Ajaran 2012/2013 adalah 25. Oleh karena jumlah sampel kurang dari 100 orang, maka sampel diambil dari jumlah populasi. Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Untuk menjaring data digunakan 2 macam instrumen, instrumen tersebut kedudukannya sebagai instrumen profil penggunaan strategi afektif dan dampaknya terhadap kemahiran berbahasa indonesia siswa kelas VII SMPN 02 Pujon Kab Malang Tahun Ajaran 2012/2013. Instrumen berupa (1) angket, (2) tes. Menurut Arikunto (1991:123) tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Untuk mengetahui hasil pencapaian kemahiran berbahasa Indonesia siswa kelas VII SMPN 02 PujonKab Malang tahun 2012/2013 dengan memperhatikan penggunaan strategi afektif maka perlu diberikan tes kepada siswa tentang materi mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis dengan dikaitkan pada strategi pembelajaran yang digunakan. Teknik ini digunakan untuk mengukur kemahiran berbahasa Indonesia siswa kelas VII SMPN 02 Pujon Kab Malang tahun 2012/2013. Yang dimaksud prosedur penelitian ini adalah rangkaian kegiatan yang ditempuh untuk menyelesaikan penulisan. Penelitian tentang korelasi strategi metakognitif dengan kemahiran berbahasa Indonesia siswa kelas VII SMPN 02 Pujon Kab Malang Tahun Ajaran 2012/2013, penelitian pada garis besarnya rangkaian kegiatan ini meliputi
JP3, Volume 1, No. 1, Pebruari
2013
beberapa tahap yaitu, memilih masalah yang akan diteliti, merumuskan dan mengadakan pembatasan masalah, kemudian berdasarkan masalah tersebut diadakan studi pendahuluan untuk menghimpun data sebagai dasar menyusun teori, membuat asumsi atau anggapan yang menjadi dasar perumusan hipotesis, perumusan hipotesis, merumuskan dan memilih teknik pengumpulan data, menentukan kategori atau mengadakan klasifikasi data, menetapkan teknik pengumpulan data yang akan digunakan, melaksanakan penelitian atau mengumpulkan data untuk menguji hipotesis, mengadakan analisis data (menguji hipotesis), menarik kesimpulan, menyusun dan mempublikasikan laporan penelitian. Dalam penelitian ini digunakan metode analisis kuantitatif dengan rumus teknik korelasi tata jenjang untuk mengetahui hubungan antara penggunaan strategi afektif dengan kemahiran menyimak, berbicara, membaca, menulis. Kemudian untuk menghitungan semua variabel pada penelitian maka menggunakan rumus regresi linier berganda.
HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini dikemukakan (1) hasil strategi afektif, (2) hasil kemahiran berbahasa Indonesia, (3) hubungan antara penggunaan strategi afektif dengan kemahiran berbahasa Indonesia. Akan dibahas sebagai berikut. Analisis data dengan menggunakan rumus koefisien korelasi tata jenjang untuk korelasi antara penggunaan strategi afektif dengan kemahiran menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. sedangkan regresi linier berganda untuk mengkorelasikan strategi afektif dengan kemahiran berbahasa Indonesia. Hasil hubungan antara penggunaan strategi afektif dengan kemahiran menyimak, berbicara, membaca, menulis diketahui mempunyai hubungan yang signifikan. Dari hasil analisis didapat nilai rho = 0,430 dengan tingkat signifikansi 0,032 < 0,05, hal ini dapat disimpulkan bahwa strategi afektif memiliki hubungan yang signifikan dengan kemahiran menyimak siswa kelas VII 53
ISSN 2337-6384
SMPN 02 Pujon Kab Malang Tahun Ajaran 2012/2013. Dari hasil analisis didapat nilai rho = 0,404 dengan tingkat signifikansi 0,045 < 0,05, hal ini dapat disimpulkan bahwa strategi afektif memiliki hubungan yang signifikan dengan kemahiran berbicara siswa kelas VII SMPN 02 Pujon Kab Malang Tahun Ajaran 2012/2013. Dari hasil analisis yang dilakukan didapat nilai rho = 0,399 dengan tingkat signifikansi 0,048 < 0,05, hal ini dapat disimpulkan bahwa strategi afektif memiliki hubungan yang signifikan dengan kemahiran membaca siswa kelas VII SMPN 02 Pujon Kab Malang Tahun Ajaran 2012/2013. Dari hasil analisis diatas didapat nilai rho = 0,397 dengan tingkat signifikansi 0,050 < 0,05, hal ini dapat disimpulkan bahwa strategi afektif memiliki hubungan yang signifikan dengan kemahiran menulis siswa kelas VII SMPN Pujon Kab Malang Tahun Ajaran 2012/2013. Sedangkan untuk mengetahui penggunaan strategi afektif dengan kemahiran berbahasa Indonesia siswa kelas VII SMPN 02 Pujon Kab Malang Tahun Ajaran 2012/2013 yaitu menggunakan rumus regresi linier berganda. Dari hasil Anova atau F Tes, didapat F hitung = 4,493, apabila dibandingkan dengan F tabel atau F0.05;4;20 = 2.67 , maka F hitung > F tabel dengan tingkat signifikansi 0,009 yang berada dibawah 0.05, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa model regresi bisa dipakai untuk memprediksi kemahiran berbicara, membaca, menulis, dan menyimak. Atau dengan katalain variabel dependent-nya berpengaruh terhadap variabel independent. Sesuai dengan hasil perhitungan korelasi antara penggunaan strategi metakognitif dengan kemahiran menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dimana dalam penelitian ini menggunakan korelasi tata jenjang dan korelasi antara penggunaan strategi metakognitif dengan kemahiran berbahasa Indonesia menggunakan regresi linier berganda sehingga dapat diketahui hubungan yang signifikan.
JP3, Volume 1, No. 1, Pebruari
2013
Berdasarkan penelitian di atas maka hipotesis kerja (HI) diterima artinya, terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan strategi afektif dengan kemahiran berbahasa Indonesia siswa kelas VII SMPN 02 Pujon Kab Malang Tahun Ajaran 2012/2013. Dari hasil diatas dengan menggunakan rumus koefisien korelasi tata jenjang dan regresi linier berganda dapat dijelaskan sebagai berikut. Dari hasil Anova atau F Tes, didapat F hitung = 10,790, apabila dibandingkan dengan F tabel atau F0.05;4;31 = 2.69 , maka F hitung > F tabel dengan tingkat signifikansi 0,000 yang berada dibawah 0.05, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa model regresi bisa dipakai untuk memprediksi strategi afektif. Atau dengan kata lain variabel independentnya berpengaruh terhadap strategi afektif. Dapat dijelaskan, kemahiran berbahasa Indonesia siswa kelas VIII SMP Raden Fatah Batu Tahun Ajaran 2011/2012 berpengaruh terhadap strategi afektif. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa strategi afektif mempunyai korelasi positif dan signifikan dengan kemahiran berbahasa Indonesia siswa kelas VII SMPN 02 Pujon Kab Malang Tahun Ajaran 2012/2013. SIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa strategi belajar afektif berkorelasi positif secara signifikan dengan kemahiran Menyimak siswa kelas VII SMPN 02 Pujon Kab Malang Tahun Ajaran 2012/2013. Berdasarkan uraian di atas, maka hasil penelitian ini layak dipertimbangkan untuk dijadikan sebagai bahan acuan bagi warga Tahun Ajaran 2012/2013 khususnya dewan guru kelas VII SMPN 02 Pujon Kab Malang Tahun Ajaran 2012/2013 dalam usaha meningkatkan kemahiran berbahasa indonesia terhadap siswanya. Dengan strategi belajar afektif yang baik maka kemahiran berbahasa Indonesia juga akan baik pula. Sedangkan bagi peneliti lain, diharapkan agar mengembangkan penelitian mengenai strategi tidak langsung lainya (strategi metakognitif dan sosial) dan strategi langsung (strategi kognitif, memori dan 54
ISSN 2337-6384
kompensasi) untuk meningkatkan kemahiran berbahasa indonesia pada siswa sekolah menengah pertama dengan harapan memperoleh temuan dan kajian baru mengenai korelasi antar keduanya. Dari sinilah akan dapat diperoleh temuan lain sebagai dasar untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pembelajaran bahasa khususnya pada kemahiran berbahasa Indonesia. Mendasar pada hasil temuan penelitian ini dapat dikemukakan suatu dugaan bahwa strategi belajar afektif tidak hanya berkorelasi positif dan signifikan dengan kemahiran berbahasa Indonesia saja, tetapi juga dengan strategi-strategi lainnya yang juga berkorelasi dengan kemahiran berbahasa. Karena dalam belajar membutuhkan strategi yang tepat agar pembelajar dapat menerima dan memahami materi yang disampaikan, sehingga sebagai pendidik kita diharapkan mampu menjadi motivator dan pembina bagi anak didik guna membentuk karakter individu yang berkualitas.
DAFTAR RUJUKAN Abidin. A, Zaenal. 2001. Menyimak dan Pengajarannya. Malang:Unisma Arifin, Zaenal. 2011.Penelitian Pendidikan. Bandung:Remaja Rosdakarya Arikunto, Suharsimi.1991.Prosedur Penelitian.Jakarta:Bima Aksara Arikunto, Suharsimi. 1992. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: Bima Aksara Filkhijaroh,Ita. 2011. Korelasi Penggunaan Strategi Metakognitif, Strategi Afektif,
JP3, Volume 1, No. 1, Pebruari
2013
dan Strategi Sosial dengan Tingkat Pencapaian Kompetensi Menulis Siswa Kelas V MI Darul Hikmah Gunting Sukorejo Pasuruan Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Program Sarjana Universitas Islam Malang Rebeca,L Oxford. 1990. Terjemahan Language Learning Strategies. The University of Alabana Ruru. 2010. Pengertian Menyimak Menurut Para Pakar. (Online), (http://ruru333lippo.blogspot.com/2010/ 09/pengertian-menyimak-menurut-parapakar.html di akses tanggal 08 Januari 2012) Tarigan, Henry Guntur. 2008.Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung Tarigan, Henry Guntur. 2008. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung Tarigan, Henry Guntur. 2004. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung Wahyuni, Sri.2005. Evaluasi pembelajaran Bahasa Indonesia.Malang:Unisma Wawan, Muhammad. 2009. Pengertian Membaca. (Online), (http://wawansatu.blogspot.com/2009/10/pengertianmembaca.html di akses tanggal 08 januari 2012) Wirasno, Umar.Nur Fajar Arief. 2001. Berbicara Sebagai Salah Satu Keterampilan Berbahasa. Malang: UNISMA
55