HUBUNGAN ANTARA STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 2-3 TAHUN (Survei pada ibu balita usia 2 – 3 tahun di puskesmas Baregbeg Ciamis) SILVIA AKBARINY Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan, Universitas Siliwangi Siliwangi No. 24 Tasikmalaya. 46115 Telp (0265) 323537 Status gizi balita merupakan hal penting yang harus diketahui oleh setiap orang tua terutama oleh seorang ibu Faktor yang mempengaruhi status gizi balita diantaranya pekerjaan. Pekerjaan adalah sesuatu yang harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupan keluarganya. Puskesmas Baregbeg Kabupaten Ciamis terdapat balita yang mengalami gizi buruk memiliki ibu dengan status ibu bekerja di luar rumah, bukan ibu rumah tangga yang mengurusi rumah tangga dan mengasuh anak. Tujuan penelitian yaitu untuk Mengetahui hubungan antara status pekerjaan ibu terhadap status gizi balita usia 2-3 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Baregbeg Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis. Metode yang digunakan adalah survei yang berjenis observasional dan desain studi yang digunakan adalah studi cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai balita usia 2-3 tahun berjumlah 614 orang dengan teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling dengan jumlah responden sebanyak 85 orang. Analisis univariat bahwa diperoleh bahwa status pekerjaan ibu yang bekerja adalah sebanyak 25 orang yaitu (29.41%) dan yang tidak bekerja sebanyak 60 orang (70.59%) dan status gizi balita diperoleh bahwa yang mempunyai gizi baik sebanyak 75 orang (88.24%), gizi kurang sebanyak 10 orang (11.76%) dan hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan antara status pekerjaan dengan status gizi balita di Wilayah Kerja Puskesmas Baregbeg Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis dengan pvalue 0.000. disarankan agar ibu dapat terus memberikan perhatian kepada anaknya agar ibu dapat mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anaknya terutama dalam mengikuti kegiatan posyandu sehingga dapat memantau pertumbuhan anaknya yaitu dengan melihat KMS Kata kunci Pustaka
: Status Pekerjaan, status gizi, balita : 22 (2000 – 2013)
1
THE RELATIONSHIP BETWEEN THE NUTRITIONAL STATUS WITH MOTHER WORK OF CHILDREN AGES 2-3 YEARS (Survey on mothers of children aged 2-3 years in health centers Baregbeg Ciamis ) SILVIA AKBARINY Nutritional status of children is an important thing that should be known by every parent , especially a mother Factors affecting the nutritional status of children of them work. Work is something that must be done mainly to support his family life. Public of health Baregbeg Ciamis are children under five suffering from malnutrition has a mother with a status of mothers working outside the home, not a housewife taking care of the household and caring for children. The purpose of this study was to determine the relationship between maternal employment status on the nutritional status of children aged 2-3 years in the Regional Occupational Health Center Baregbeg Ciamis. method used is a type of observational and survey study design used was a cross sectional study. The population in this study were mothers with children aged 2-3 years amounted to 614 people with a sampling technique that is simple random sampling with a number of respondents as many as 85 people. Univariate analysis that shows that the employment status of working mothers is that as many as 25 people (29.41%) and that did not work as many as 60 people (70.59 %) and nutritional status of children who have acquired that good nutrition by 75 people (88.24 %), malnutrition as many as 10 people (11.76 %) and the results of bivariate analysis showed that there is a relationship between employment status with the nutritional status of children in the District Regional Occupational p value 0.000 Center Baregbeg Ciamis. suggested that mothers can continue to give attention to their children so that the mother can tell her growth and development, especially in following growth monitoring sessions that can monitor their growth by looking at KMS Keywords Bibliography
: Employment status, nutritional status, children : 22 (2000 - 2013)
2
1.
PENDAHULUAN Faktor yang mempengaruhi status gizi balita diantaranya pendapatan, pendidikan, budaya dan pekerjaan. Pekerjaan adalah sesuatu yang harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupan keluarganya. Bekerja merupakan kegiatan yang sangat menyita waktu seorang ibu sehingga mempunyai pengaruh terhadap kehidupan dalam keluarga (Rismatanthi, 2012). Turut sertanya ibu dalam mencari nafkah tentu akan meningkatkan daya beli keluarga, namun akan menimbulkan banyak masalah yaitu dalam pembagian waktu terutama dalam hal waktu bekerja di luar rumah tangga dengan waktu untuk mengelola urusan rumah tangga serta mengasuh anak. Peranan ganda ibu ini menuntut disatu pihak perlu curahan waktu penuh untuk mengasuh anak, bersamaan itu pula perlu juga waktu untuk bekerja di luar rumah, sehingga perhatian ibu menjadi terbagi dua sehingga kurang fokus dalam mengurusi gizi balitanya (Rose, 2011). Dari data tersebut dapat dinyatakan bahwa status gizi baik di Puskesmas Baregbeg sebanyak 2.575 balita atau 85,55 % dan dinyatakan sudah baik, namun masih ditemui 13 balita atau 0,37 % dengan status gizi buruk pada tahun 2013 dan diantaranya adalah balita berumur 2-3 tahun (BPB PKM Baregbeg, 2013). Dari data hasil observasi di Puskesmas Baregbeg Kabupaten Ciamis, di dapat bahwa dari 13 (61.90%) balita yang mengalami gizi buruk memiliki ibu dengan status ibu bekerja di luar rumah, bukan ibu rumah tangga yang mengurusi rumah tangga dan mengasuh anak sebanyak 8 orang (38.10%). Jenis pekerjaan ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Baregbeg diantaranya bertani, buruh, Wiraswasta, PNS, Karyawati. Berdasarkan latar belakang tersebut, perlu dilakukan penelitian mengenai status pekerjaan dengan status gizi dengan judul penelitian hubungan status pekerjaan ibu dengan status gizi balita usia 2-3 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Baregbeg Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis.
2. Tujuan Penelitian Mengetahui hubungan antara status pekerjaan ibu terhadap status gizi balita usia 2-3 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Baregbeg Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis 3. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei yang berjenis observasional dan desain studi yang digunakan adalah studi cross sectional. Dalam penelitian ini pengambilan data variabel bebas dan variabel terikat diamati secara bersamaan. Populasi dari penelitian ini adalah ibu yang mempunyai balita usia 2-3 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Baregbeg kabupaten Ciamis dengan jumlah 614 orang. sampel yang diambil dengan teknik simple random sampling. Jadi jumlah sampel yang diambil sebanyak 85 orang.
3
4.
Hasil Penelitian a. Identitas Responden Berdasarkan penelitian di Wilayah Kerja Puskesmas Baregbeg Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis tentang umur balita tertinggi, terendah serta rata-rata seperti pada tabel di bawah ini : Tabel 1 Frekuensi Umur Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Baregbeg Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis Umur paling rendah Umur paling tinggi rata-rata umur balita Standar deviasi
24 bulan 36 bulan 30.44 bulan 4.685
Berdasarkan tabel diperoleh bahwa rata-rata umur balita adalah 30.44 bulan, sedangkan umur balita paling rendah sebesar 24 bulan dan paling tinggi adalah balita berumur 36 tahun. b. Analisis Univariat 1) Status Pekerjaan Ibu Berdasarkan penelitian di Wilayah Kerja Puskesmas Baregbeg Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis tentang pekerjaan ibu balita 2 – 3 tahun. untuk lebih jelasnya dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini : Tabel 2 Distribusi Frekuensi Jenis Pekerjaan Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Baregbeg Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis Jenis Pekerjaan Buruh Tani Wiraswasta PNS IRT Jumlah
f
%
5 6 13 1 60 85
5.88 7.06 15.29 1.18 70.59 100.00
Berdasarkan tabel 4.4 diatas diperoleh bahwa jenis pekerjaan ibu sebagian besar adalah tidak bekerja (IRT) yaitu sebanyak 60 orang (70.59%), wiraswasta sebanyak 13 orang (15.29%), tani sebanyak 6 orang (7.06%), buruh sebanyak 5 orang (5.88%) dan PNS sebanyak 1 orang (1.18%). Berdasarkan tabel di atas maka status pekerjaan ibu balita 2 – 3 tahun dibagi ke dalam 2 kategori yaitu bekerja dan tidak bekerja. untuk lebih jelasnya dilihat pada tabel berikut di bawah ini :
4
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Status Pekerjaan Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Baregbeg Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis Status Pekerjaan Bekerja Tidak Bekerja Jumlah
f
%
25 60 85
29.41 70.59 100.00
Berdasarkan tabel 4.5 diatas diperoleh bahwa status pekerjaan ibu yang bekerja sebanyak 25 orang (29.41%) dan tidak bekerja sebanyak 60 orang (70.59%). 2) Status Gizi Berdasarkan penelitian di Wilayah Kerja Puskesmas Baregbeg Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis tentang status gizi balita. untuk lebih jelasnya dilihat pada tabel 4.6 di bawah ini : Tabel 4 Distribusi Frekuensi Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Baregbeg Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis Status Gizi
f
%
Gizi Kurang
10
11.76
Gizi Baik
75
88.24
Jumlah
85
100
Berdasarkan tabel 4 diperoleh bahwa hasil penelitian menunjukkan di Wilayah Kerja Puskesmas Baregbeg Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis sebagian besar mempunyai gizi baik sebanyak 75 orang (88.24%), gizi kurang sebanyak 10 orang (11.76%). c. Analisis Bivariat Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan antara status pekerjaan dengan status gizi balita dapat dilihat pada tabulasi silang di bawah ini : Tabel 5 hubungan antara status pekerjaan dengan status gizi balita di Wilayah Kerja Puskesmas Baregbeg Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis Status Gizi Balita Jumlah Status Pekerjaan Gizi Kurang Gizi Baik f % f % f % Bekerja 9 36 16 64.0 25 100 Tidak Bekerja 1 1.7 29 98.3 60 100 Total 10 11.8 67 78.8 85 100 P = 0.000
5
Berdasarkan tabel 4.7 diperoleh bahwa gizi kurang lebih banyak didapatkan pada ibu yang bekerja (36%) dibandingkan yang tidak bekerja (1.7%), dan gizi baik didapatkan pada ibu yang tidak bekerja (98.3%) Berdasarkan uji hipotesis dapat disimpulkan bahwa Ada hubungan antara status pekerjaan dengan status gizi balita di Wilayah Kerja Puskesmas Baregbeg Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis dengan value 0.000 karena lebih kecil dari nilai =0.05. 5.
Simpulan Adapun kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Status pekerjaan ibu yang bekerja adalah sebanyak 25 orang yaitu (29.41%) dan yang tidak bekerja sebanyak 60 orang (70.59%) b. Status gizi balita diperoleh bahwa yang mempunyai gizi baik sebanyak 75 orang (88.24%), gizi kurang sebanyak 10 orang (11.76%). c. Ada hubungan antara status pekerjaan dengan status gizi balita di Wilayah Kerja Puskesmas Baregbeg Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis dengan value 0.000
6.
Saran a. Diharapkan ibu yang bekerja mampu untuk mengimbangi antara mengasuh anak dengan jam diluar untuk bekerja, yaitu tidak terlalu konsentrasi dengan tingkat pekerjaan yang membuat ibu terbebani sehingga tidak lagi mampu untuk memberikan perhatian kepada anaknya terutama dalam asupan nutrisinya untuk mengatasi hal tersebut diharapkan juga ibu membuat perencanaan yang bisa menyeimbangkan antara bekerja dengan pemberian perhatian kepada anak dengan memberikan nutrisi yang baik bagi anak. b. Diharapkan ibu dapat terus memberikan perhatian kepada anaknya agar ibu dapat mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anaknya terutama dalam mengikuti kegiatan posyandu sehingga dapat memantau pertumbuhan anaknya yaitu dengan melihat KMS.
DAFTAR PUSTAKA Almatsier 2005. Almatsier, S. (2005). Prinsip Dasar Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Bee, H., Boyd, D. 2006. Lifespan Development Fourth Edition. Boston, Massachusetts: Pearson Education, Inc. BPB Dinkes Ciamis, 2013. Laporan tahunan. Ismail.
2010. Status Gizi. 2010/01/01/status-gizi/
Terdapat
6
di
http://creasoft.wordpress.com/
Khomsan. 2009. Rahasia Sehat dengan Makanan Berkhasiat. Jakarta : Kompas. h 122-5 Maya, 2011. status gizi balita Indonesia masih memprihantinkan. Terdapat di http://berbagigizi.blogspot.com/2011_01_01_archive.html Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka. Cipta Paath, Rumdasih & Heryati. 2005. Komponen Zat Gizi. Jakarta. PT. Dian Rakyat Purnama, Utari 2012. Hubungan Antara Status Ibu Bekerja atau Ibu Tidak Bekerja Dengan Status Gizi Anak Balita di Kecamatan Medan Tembung. Skripsi Universitas Sumatra Utara. Rismayanthi, 2012. bahan ajar gizi dan olahraga dehidrasi. Artikel Riyadi H. 2002. Pengaruh Suplementasi Seng (Zn) dan Besi (Fe) Terhadap Status Anemia, Status Seng dan Pertumbuhan Anak Usia 6-24 bulan Rose, 2011. Status Pekerjaan Ibu Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Pada Bayi Di Kelurahan Simpong Kabupaten Banggai Tahun 2011. terdapat di http://yuliantiahama.blogspot.com/2011_06_01_archive.html Sarah, 2010. Hubungan Tingkat Sosial Ekonomi Dan Pola Asuh Dengan Status Gizi Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2008. Skripsi Universitas Sumatra Utara. Sediaoetama. 2004. Ilmu Gizi. Jakarta : Dian Rakyat. Andi. Siti Kurniati 2009. Perjanjian Pemborongan Pekerjaan (Outsourcing) dalam Hukum Ketenagakerjaan, Fakultas Hukum Universitas Jendral Soedirman Purwokerto Soekirman. 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya. Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen pendidikan Nasional. Supariasa, I Dewa Nyoman, dkk, 2012. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC Suparyanto, 2012. Konsep Balita. Terdapat di dari suparyanto.blogspot.com/. Diakses tanggal 10 Februari 2014 Veni,
2009. Mengetahui Status Gizi http://veniwulandari.blogspot.com/2009/
Balita.
http://dr-
Terdapat
di
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). 2005, Laporan Tahunan, Jakarta,2005
7
Zhay Ahmadi. 2013. Status pekerjaan ibu terhadap pemberian ASI Eksklusif kepada bayi. FKM Universitas Tompotika Luwuk. Zainuddin. 2013. Status Pekerjaan Ibu Terhadap Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Di Kelurahan Simpong Kabupaten Banggai Tahun 2011. terdapat di https://caturretno.wordpress.com/2013/01/23/proposal-pene litian-kesehatan/
8