HUBUNGAN ANTARA STATUS DEMOGRAFI DENGAN KEPUASAN DALAM PELAYANAN PASIEN JAMKESMAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RATAHAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Stevano A. Montol, Franckie R. R. Maramis, Sulaemana Engkeng Bidang Minat Administrasi Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
ABSTRACT Background: Health service is an effort of improving health, prevent and recover illness for individuals, families, groups even community. Satisfaction is the level of feeling from a patient caused by the service received with their expectation. Demographic status can influence someone satisfaction such as age, gender, education, employment, and income. Public Health Insurance holds the guarantee of health service to disadvantaged communities, therefore they can obtain a proper and maximum health service. Research Method: This research is a type of analytic survey with cross sectional design and chisquare test. There are 93 patients who are taken with accidental sampling method. Result of The Research: The results obtained 76 patients are satisfied with the health services and 17 patients are not satisfied. Based on demographic status, ≤ 55 years (46 patients) >55years (47 patients), male (44 patients) female (49 patients), high education (32 patients) low education (61 patients), worked (50 patients) did not work (43 patients). Conclusion: Age (0,003), gender (0,008), employment (0,009) have a relationship with patient care satisfaction of Public Health Insurance and education (0,296) have not relationship with patient care satisfaction of Public Health Insurance.
Keywords: Demographic status, satisfaction, service of Public Health Insurance patients.
RINGKASAN Latar Belakang: Pelayanan kesehatan merupakan upaya meningkatkan kesehatan, mencegah dan memulihkan penyakit baik perorangan, keluarga, kelompok, ataupun masyarakat. Kepuasan adalah tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai akibat dari pelayanan yang diterima dengan apa yang diharapkan. Status Demografi dapat mempengaruhi kepuasan seseorang, misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan. Jamkesmas melakukan penjaminan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat kurang mampu, sehingga masyarakat kurang mampu mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal dan selayaknya. Metode Penelitian: Penelitian ini adalah jenis penelitian survey analitik dengan rancangan cross sectional dan uji chi-square. Besar sampel 93 pasien yang diambil secara accidental sampling. Hasil Penelitian: Hasil penelitian yang diperoleh yaitu sebanyak 76 pasien puas dengan pelayanan kesehatan yang diterima dan 17 pasien tidak puas. Berdasarkan status demografi, umur ≤ 55 tahun 46 pasien dan > 55 tahun 47 pasien, jenis kelamin laki-laki 44 pasien dan jenis kelamin perempuan 49 pasien, pendidikan tinggi 32 pasien dan pendidikan rendah 61 pasien, bekerja 50 pasien dan tidak bekerja 43 pasien. Kesimpulan: Umur (0,003), Jenis Kelamin (0,008), Pekerjaan (0,009) mempunyai hubungan dengan kepuasan pelayanan pasien Jamkesmas sedangkan Pendidikan (0,296) tidak memiliki hubungan dengan kepuasan pelayanan pasien Jamkesmas.
Kata kunci: Status Demografi, Kepuasan, Pelayanan Pasien Jamkesmas
dari produk jasa pelayanan itu sendiri.
PENDAHULUAN Pelayanan kesehatan merupakan
Mereka adalah individu-individu yang
setiap upaya yang diselenggarakan sendiri
bekerja untuk sebuah institusi pelayanan
atau secara bersama-sama dalam suatu
kesehatan. Baik buruknya reputasi sebuah
organisasi
dan
institusi penyedia pelayanan kesehatan
meningkatkan kesehatan, mencegah, dan
sangat ditentukan oleh kompetensi dan
menyembuhkan
serta
kesigapan
staf
perorangan,
kesehatan
dalam
untuk
memulihkan keluarga,
memelihara
penyakit kesehatan
kelompok
masyarakat
(Azwar,
institusi
pelayanan
memberikan
jasa
dan
ataupun
pelayanannya kepada para pengguna jasa
1996).
Undang-
pelayanan institusi tersebut (Muninjaya,
Undang Republik Indonesia Nomor 36
2011).
Tahun
kesehatan
(Puskesmas) adalah unit pelaksana teknis
menyatakan, bahwa kesehatan merupakan
dinas kesehatan kabupaten/kota yang
hak asasi manusia dan salah satu unsur
bertanggung jawab menyelenggarakan
kesejahteraan yang harus diwujudkan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah
sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia
kerja tertentu (Profil Puskesmas Ratahan,
sebagaimana dimaksud dalam Pancasila
2012).
dan
2009
tentang
Undang-Undang
Republik
Dasar
Indonesia
Negara
Tahun
1945
(Undang-undang RI No.36 Tahun 2009). Pelayanan
Kesehatan
Puskesmas pelaksana
adalah
fungsional
Masyarakat
suatu
unit
yang berfungsi
sebagai pusat pembangunan kesehatan,
yang
pusat pembinaan peran serta masyarakat
penyedia
dalam bidang kesehatan serta pusat
pelayanan harus bersifat menyeluruh
pelayanan kesehatan tingkat pertama
(comprehensive health services) yang
yang
meliputi
kesehatan
secara
kesehatan,
berkesinambungan pada suatu masyarakat
pengobatan, dan rehabilitasi. Pelayanan
yang bertempat tinggal dalam suatu
kesehatan lewat staf kesehatan seperti
wilayah tertentu (Azwar, 1996).
disediakan
pencegahan,
kesehatan
Pusat
oleh
institusi
pelayanan promosi
menyelenggarakan menyeluruh,
kegiatannya terpadu
dan
dokter, perawat, dan tenaga administrasi
Kepuasan pasien adalah suatu
menjadi bagian yang tidak terpisahkan
tingkat perasaan pasien yang timbul
sebagai
akibat
dari
kinerja
kesehatan yang diperolehnya
layanan setelah
penjaminan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat
dengan
asuransi
sedangkan
prinsip
Jamkesmas
adalah
nasional,
nirlaba,
pasien membandingkannya dengan apa
kesehatan
yang diharapkannya. Kepuasan pasien
penyelenggaraan
merupakan keluaran layanan kesehatan
dikelola
dengan demikian pasien baru akan merasa
transparan, efisien, efektif. Tujuan utama
puas apabila kinerja layanan kesehatan
dari penyelenggaraan Jamkesmas adalah
yang diperolehnya sama atau melebihi
meningkatnya akses dan mutu pelayanan
harapannya
kesehatan, sedangkan tujuan khususnya
dan
ketidakpuasan kinerja
akan
layanan
sebaliknya, muncul
apabila
kesehatan
yang
sosial,
prinsip
secara
adalah memberikan kemudahan akses pelayanan
kesehatan,
peningkatan
diperolehnya itu tidak sesuai dengan
pelayanan kesehatan, keuangan yang
harapannya (Pohan, 2007).
transparan
Status
demografi
mempengaruhi misalnya
dapat
kepuasan
umur,
seseorang,
jenis
kelamin,
dan
akuntabel.
Peserta
Jamkesmas tetap sebesar 76,4 juta jiwa (Pusat
Pembiayaan
Kesehatan
dan
Kementrian
Jaminan Kesehatan
pendidikan, pekerjaan dan penghasilan.
Republik Indonesia). Untuk Puskesmas
Berdasarkan penelitian Budiman dkk
Ratahan, terdapat 2.777 jiwa pengguna
mengenai hubungan status demografi
Jamkesmas (Profil Puskesmas Ratahan,
dengan kepuasan masyarakat tentang
2012).
pelayanan Masyarakat
Jaminan
Kesehatan
(Jamkesmas)
satu
Puskesmas
yang
wilayah
menyediakan jasa pelayanan kesehatan
Puskesmas Tanjungsari Kabupaten Bogor
pasien umum dan pasien Jamkesmas
Tahun 2010, adapun hasil penelitian yang
adalah Puskesmas Ratahan. Puskesmas
didapatkan
100
Ratahan terletak di Kecamatan Ratahan
responden yang diteliti merasa tidak puas
dan dalam wilayah Kabupaten Minahasa
dengan pelayanan Jamkesmas (Budiman
Tenggara. Berdasarkan hasil observasi
dkk, 2010).
dan profil Puskesmas Ratahan didapati
sebanyak
Tujuan Jamkesmas
di
Salah
68
dari
penyelenggaraan adalah
melaksanakan
bahwa
keadaan
lingkungan
sekitar
puskesmas masih kurang tertata rapih,
ada beberapa atap yg bocor serta toilet
pada bulan November 2013. Populasi
dan wastafel yang masih kurang bersih
dalam penelitian ini adalah pasien peserta
dan ada yang rusak, nurse station yang
Jamkesmas di wilayah kerja Puskesmas
disatukan dengan ruang Unit Gawat
Ratahan Kabupaten Minahasa Tenggara.
Darurat (UGD), meja pasien yang catnya
Sampel
terkelupas serta kursi roda pasien yang
sampling yaitu peneliti mengumpulkan
rusak. Hal-hal tersebut berdasarkan salah
data dari subyek yang ditemuinya saat itu.
satu indikator dimensi kepuasan pasien
Sampel penelitian berjumlah 93 pasien.
di
ambil
secara
accidental
yaitu bukti fisik dapat mempengaruhi
Analisis univariat dilakukan untuk
tingkat kepuasan pasien. Para pasien
mengetahui distribusi frekuensi dari data
terutama
masing-masing
yang
memegang
kartu
variabel
dan
analisis
Jamkesmas sudah banyak yang mengantri
bivariat untuk untuk menunjukkan hasil
tapi bagian loket serta dokter masih
uji hubungan antara variabel bebas (umur,
belum
jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) dan
buka,
hal
ini
yang banyak
dikeluhkan oleh para pasien Jamkesmas. Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul Hubungan antara Status Demografi
dengan
Kepuasan
dalam
Pelayanan Pasien Jamkesmas di Wilayah Kerja Puskesmas Ratahan Kabupaten Minahasa Tenggara, selain itu juga belum pernah dilakukan penelitian dengan judul tersebut.
variabel terikat (kepuasan pasien) dengan menggunakan Uji Chi Square. HASIL PENELITIAN Demografi Pasien Jumlah pasien berdasarkan kategori umur yaitu ≤ 55 Tahun 46 pasien dan > 55 Tahun 47 pasien, jenis kelamin laki-laki 44
pasien,
perempuan
pendidikan tinggi 32 pasien, pendidikan
bekerja 43 pasien.
penelitian
pasien,
rendah 61 pasien, bekerja 50 pasien, tidak
METODE PENELITIAN Jenis
49
penelitian survey
ini
analitik
adalah dengan
rancangan cross sectional di Puskesmas Ratahan Kabupaten Minahasa Tenggara
ANALISIS BIVARIAT 1. Hubungan antara umur dengan kepuasan pasien Jamkesmas Tabel 1. Analisis Hubungan Antara Umur dengan Kepuasan Pasien Jamkesmas Umur puas Tidak Total ρ puas value ≤ 55 32 14 46 Tahun > 55 44 3 47 0,003 Tahun Total 76 17 93 Berdasarkan tabel 1 menunjukkan
Jenis Puas Tidak Total ρ Kelamin puas value Laki-laki 31 13 44 Perempuan 45 4 49 0,008 Total 76 17 93 Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa perhitungan menggunakan tes chi square dengan bantuan program SPSS 20 menghasilkan nilai probabilitas sebesar 0,008 dengan tingkat kesalahan 0,05. Bila nilai probabilitas lebih kecil dari tingkat kesalahan maka dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan antara kedua variabel
bahwa perhitungan menggunakan tes chi
yang diteliti yaitu jenis kelamin pasien
square dengan bantuan program SPSS 20
dengan
menghasilkan nilai probabilitas sebesar
pelayanan Jamkesmas di wilayah kerja
0,003 dengan tingkat kesalahan 0,05. Bila
Puskesmas Ratahan Kabupaten Minahasa
nilai probabilitas lebih kecil dari tingkat
Tenggara.
kesalahan maka dapat dinyatakan bahwa
3. Hubungan antara pendidikan dengan kepuasan pasien Jamkesmas Tabel 3. Analisis Hubungan Antara Pendidikan dengan Kepuasan Pasien Jamkesmas. Pendidikan puas Tidak Total ρ puas value Tinggi 28 4 32 Rendah 48 13 61 0,296 Total 76 17 93 Berdasarkan tabel 3 menunjukkan
terdapat hubungan antara kedua variabel yang diteliti yaitu umur pasien dengan kepuasan
pasien
terhadap
pelayanan
Jamkesmas di wilayah kerja Puskesmas Ratahan Kabupaten Minahasa Tenggara. 2. Hubungan antara jenis kelamin dengan kepuasan pasien Jamkesmas Tabel 2. Analisis Hubungan Antara Jenis Kelamin dengan Kepuasan Pasien Jamkesmas.
kepuasan
pasien
terhadap
bahwa perhitungan menggunakan tes chi square dengan bantuan program SPSS 20 menghasilkan nilai probabilitas sebesar
0,296 dengan tingkat kesalahan 0,05. Bila
Puskesmas Ratahan Kabupaten Minahasa
nilai probabilitas lebih besar dari tingkat
Tenggara.
kesalahan maka dapat dinyatakan bahwa
PEMBAHASAN
tidak terdapat hubungan antara kedua
Hubungan Umur dengan Kepuasan
variabel yang diteliti yaitu pendidikan
Terhadap
pasien dengan kepuasan pasien terhadap
Jamkesmas
di
pelayanan Jamkesmas di wilayah kerja
Puskesmas
Ratahan
Puskesmas Ratahan KabupatenMinahasa
Minahasa Tenggara
Tenggara.
Umur seorang pasien ikut menentukan
4. Hubungan antara pekerjaan dengan kepuasan pasien Jamkesmas Tabel 4. Analisis Hubungan Antara Pekerjaan dengan Kepuasan Pasien Jamkesmas. Pekerjaan puas Tidak Total ρ puas value Bekerja 36 14 50 Tidak 40 13 43 0,009 Bekerja Total 76 17 93 Berdasarkan tabel 4 menunjukkan
bagaimana sikap pasien pada penyakitnya
bahwa perhitungan menggunakan tes chi
pelayanan
square dengan bantuan program SPSS 20 menghasilkan nilai probabilitas sebesar 0,009 dengan tingkat kesalahan 0,05. Bila nilai probabilitas lebih kecil dari tingkat kesalahan maka dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan antara kedua variabel yang diteliti yaitu
pekerjaan pasien
dengan
pasien
kepuasan
terhadap
pelayanan Jamkesmas di wilayah kerja
Pelayanan
Pasien
Wilayah
Kerja
Kabupaten
dan terhadap hubungan pasien dengan tenaga kesehatan (Gunarsa dan Gunarsa, 2012). Hasil penelitian sebanyak 32 dari 93 (34,4%) pasien berumur ≤ 55 tahun puas terhadap pelayanan Jamkesmas di Puskesmas Ratahan dan 14 dari 93 (15,1%) pasien berumur ≤ 55 tahun tidak puas. Sedangkan 44 dari 93 (47,3%) pasien berumur >55 tahun puas terhadap Jamkesmas
di
Puskesmas
Ratahan dan 3 dari 93 (3,2%) pasien berumur > 55 tahun tidak puas. Dari hasil uji statistik didapati terdapat hubungan antara umur dengan kepuasan pasien terhadap
pelayanan
Jamkesmas
di
Puskesmas Ratahan, dimana nilai ρ sebesar 0,003 < alpha (0,05). Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2011) mengenai Studi Tentang Kepuasan Pasien Rawat Inap
Terhadap Kualitas Pelayanan Rumah
kelompok umur usia produktif cenderung
Sakit
Kabupaten
lebih banyak menuntut dan berharap lebih
Indramayu yang mengatakan tidak ada
banyak terhadap kemampuan pelayanan
hubungan antara umur dengan kepuasan
dasar dan cenderung mengkritik.
pasien. Menurut Davis, 1994 dalam
Hubungan
Lestari 2011, semakin tua usia, harapan
Kepuasan Terhadap Pelayanan Pasien
terhadap
rendah,
Jamkesmas
di
sehingga mereka cenderung lebih mudah
Puskesmas
Ratahan
puas. Hal ini didapati dalam penelitian
Minahasa Tenggara
bahwa 44 (> 55 tahun) dari 93 pasien
Berdasarkan
puas terhadap pelayanan Jamkesmas.
dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak
Tidak adanya hubungan antara umur
31 dari 93 (33,3%) pasien dan 45 dari 93
dengan kepuasan pasien karena pada
(48,4%) pasien perempuan puas dengan
umumnya menurut Barata (2006) dalam
pelayanan
Budiman dkk (2010) umur tidak dapat
Ratahan. Sedangkan 13 dari 93 (14%)
menjadi tolak ukur untuk menentukan
pasien laki-laki dan 4 dari 93 (4,3%)
kepuasan, karena seseorang yang lebih
pasien perempuan tidak puas dengan
muda pun dapat lebih berpengalaman dan
pelayanan
lebih
dengan
Ratahan. Dari hasil uji statistik didapati
seseorang yang lebih tua. Sedangkan
terdapat hubungan antar jenis kelamin
faktor
dengan
Umum
Daerah
pelayanan
puas
yang
semakin
dibandingkan
menyebabkan
terdapat
Jenis
Kelamin
Wilayah
dengan
Kerja
Kabupaten
hasil penelitian, pasien
Jamkesmas
Jamkesmas
kepuasan
di
di
pasien
terhadap
pelayanan
pasien menurut Resmisari (2008) dalam
Ratahan dimana nilai ρ 0,008 < alpha
Budiman dkk (2010) disebabkan karena
(0,05). Hal ini sejalan dengan penelitian
seringnya pasien berumur memanfaatkan
Budiman dkk (2010) mengenai Hubungan
waktu yang ada untuk bertanya kepada
Status
petugas
Masyarakat
mengenai
Demografi
di
Puskesmas
hubungan antara umur dengan kepuasan
puskesmas
Jamkesmas
Puskesmas
dengan
tentang
Puskesmas
Kepuasan Pelayanan
keadaannya, hasilnya kebutuhan akan
Jamkesmas di Wilayah Kerja Puskesmas
pengetahuan dan pemahaman terhadap
Tanjungsari Kabupaten Bogor Tahun
kesehatan dapat terpenuhi. Sedangkan
2010 yang menyatakan bahwa jenis
kelamin berhubungan dengan kepuasan
dari 93 pasien (4,3%) yang berpendidikan
pasien terhadap pelayanan Jamkesmas di
tinggi tidak puas dengan pelayanan
Puskesmas
Jamkesmas di Puskesmas Ratahan. Dari
pendapat
Ratahan. Lumenta
Berdasarkan (1989)
dalam
hasil uji statistik didapati tidak terdapat
Budiman dkk (2010) yang menyatakan
hubungan
antara
pendidikan
bahwa
kepuasan
pasien
terhadap
di
Puskesmas
jenis
kelamin
mempengaruhi
dengan
pelayanan
kepuasan, dimana laki-laki mempunyai
Jamkesmas
tuntutan lebih besar sehingga cenderung
dimana nilai ρ 0,296 > alpha (0,05). Hal
untuk tidak puas dibandingkan wanita.
ini sejalan dengan penelitian Tombi
Menurut Green (1980) dalam Budiman
(2012)
dkk
Karakteristik
(2010)
merupakan
bahwa faktor
jenis
kelamin
predisposisi
yang
mempengaruhi perilaku.
mengenai
Sindulang
Hubungan
Masyarakat I
Ratahan
dengan
antara
Kelurahan Pemanfaatan
Puskesmas Tuminting yang menyatakan ada
hubungan
Kepuasan Terhadap Pelayanan Pasien
pendidikan
dengan
Jamkesmas
di
Kerja
puskesmas. Faktor yang menyebabkan
Puskesmas
Ratahan
Kabupaten
pendidikan tidak ada hubungan dengan
Hubungan
Pendidikan
dengan
Wilayah
tidak
tingkat
pemanfaatan
Minahasa Tenggara
kepuasan
Pendidikan adalah upaya persuasi atau
Jamkesmas di puskesmas Ratahan yaitu
pembelajaran kepada masyarakat agar
meskipun pasien berpendidikan tinggi
mau melakukan tindakan-tindakan untuk
ataupun rendah tapi jika diperhadapkan
memelihara
dengan
dan
kesehatannya
meningkatkan
dalam
antara
antrian
pelayanan
yang
pasien
lama
dalam
(Notoatmodjo,2010)
mendapatkan pelayanan kesehatan maka
berdasarkan hasil penelitian sebanyak 48
tingkat kepuasan juga akan berpengaruh.
dari 93 pasien (51,6%) yang berpendikan
Namun
rendah dan 28 dari 93 pasien (30,1%)
Budiman dkk (2010) mengenai Hubungan
yang berpendidikan tinggi puas dengan
Status
pelayanan
Masyarakat
Jamkesmas
di
Puskesmas
berbeda
Demografi
dengan
dengan
tentang
penelitian
Kepuasan Pelayanan
Ratahan. Sedangkan 13 dari 93 pasien
Jamkesmas di Wilayah Kerja Puskesmas
(14%) yang berpendidikan rendah dan 4
Tanjungsari Kabupaten Bogor Tahun
2010
yang
hubungan
mengatakan antara
bahwa
tingkat
ada
pendidikan
Puskesmas
Ratahan
Kabupaten
Minahasa Tenggara
dengan kepuasan pelayanan Jamkesmas.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
Tingkat
pendidikan
yang
tinggi
bahwa sebanyak 40 dari 93 pasien (43%)
petugas
kesehatan
lebih
yang tidak bekerja dan sebanyak 36 dari
mudah menyampaikan pesan-pesan dan
93 pasien (38,7%) yang bekerja puas
memberikan motivasi agar pasien lebih
dengan
mengerti dengan pelayanan kesehatan
Puskesmas Ratahan. Sedangkan sebanyak
yang diterima. Menurut Barata (2006)
3 dari 93 pasien (3,2%) yang tidak
dalam Budiman dkk (2010) orang yang
bekerja dan 14 dari 93 pasien (15,1%)
berpendidikan rendah jarang memikirkan
yang bekerja tidak puas dengan pelayanan
hal-hal yang di luar nalarnya, sedangkan
Jamkesmas di Puskesmas Ratahan. Dari
orang yang berpendidikan lebih tinggi
hasil
cenderung
memenuhi
hubungan
kebutuhannya itu sesuai dengan daya
kepuasan
nalar yang dimilikinya karena pengaruh
Jamkesmas
dari tingkat pendidikannya, sehingga
dimana nilai ρ 0,009 < alpha (0,05). Hal
orang
diharapkan
untuk
berpendidikan
pelayanan
uji
statistik antara
Jamkesmas
di
didapati
terdapat
pekerjaan
dengan
pasien
terhadap
di
Puskesmas
pelayanan Ratahan
lebih
tinggi
ini sejalan dengan penelitian Lestari
tidak
puas
(2011) mengenai Studi Tentang Kepuasan
dibandingkan orang yang berpendidikan
Pasien Rawat Inap Terhadap Kualitas
rendah.
Lumenta
Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah
Budiman dkk (2010)
Kabupaten Indramayu yang mengatakan
cenderung
(1989)
merasa
Menurut dalam
menyatakan
bahwa
berpengetahuan kurang,
pendapat
seseorang
dan
membutuhkan
yang
ada hubungan antara pekerjaan dengan
berpendidikan
kepuasan pasien rawat inap di RSUD
lebih
Kabupaten Indramayu. Namun berbeda
banyak
perhatian khusus terhadap pelayanan
dengan
medis.
mengenai Hubungan antara Karakteristik
Hubungan
Pekerjaan
dengan
penelitian
Masyarakat
Tombi
Kelurahan
Sindulang
I
Kepuasan Terhadap Pelayanan Pasien
dengan
Jamkesmas
Tuminting yang mengatakan bahwa tidak
di
Wilayah
Kerja
Pemanfaatan
(2012)
Puskesmas
ada hubugan antara pekerjaan dengan
76 pasien, sedangkan yang tidak puas
pemanfaatan
berjumlah 17 pasien.
puskesmas
Tuminting.
Menurut Notoatmodjo (2007b) dalam Tombi
(2012),
mencerminkan individu
keadaan
atau
masyarakat. pekerjaan
pekerjaan
sosial
keluarga
Individu
seseorang
di
yang
mempunyai
6.Terdapat hubungan antara umur dengan kepuasan dalam
pelayanan pasien
dari
Jamkesmas
di
dalam
Puskesmas
Ratahan
berbeda
wilayah
kerja
Kabupaten
Minahasa Tenggara.
kecenderungan
7.Terdapat hubungan antara jenis kelamin
yang tidak sama dalam mengerti dan
dengan kepuasan dalam pelayanan
bereaksi terhadap pelayanan kesehatan
pasien Jamkesmas di wilayah kerja
yang diterima.
Puskesmas
KESIMPULAN
Minahasa Tenggara.
1.Kelompok umur > 55 tahun lebih banyak yaitu berjumlah 47 pasien sedangkan kelompok umur ≥ 55 tahun
2. Jenis kelamin perempuan lebih banyak yaitu berjumlah 49 pasien dan laki-laki sebanyak 44 pasien. 3. Pendidikan rendah lebih banyak yaitu 61 pasien dan pendidikan tinggi berjumlah 32 pasien. 4. Pasien yang berkerja lebih banyak yaitu 50 pasien dan pasien yang tidak bekerja berjumlah 43 pasien. Pasien
puas
dengan
Jamkesmas
di
Puskesmas
Ratahan
terdapat
Kabupaten
hubungan
antara
pendidikan dengan kepuasan dalam pelayanan
pasien
Jamkesmas
di
wilayah kerja Puskesmas Ratahan
hanya berjumlah 46 pasien.
5.
8.Tidak
Ratahan
Kabupaten Minahasa Tenggara. 9. Terdapat hubungan antara pekerjaan dengan kepuasan dalam pelayanan pasien Jamkesmas di wilayah kerja Puskesmas
Ratahan
Kabupaten
Minahasa Tenggara. SARAN 1. Bagi Puskesmas Ratahan Dapat memperhatikan status demografi pelayanan
wilayah
pasien
sehingga
mutu
pelayanan
kerja
kesehatan dapat ditingkatakan dan juga
Kabupaten
berdampak positif bagi puskesmas itu
Minahasa Tenggara lebih banyak yaitu
sendiri.
2. Bagi Pasien
(www.stikesayani.ac.id/publikasi/e-
Pasien tidak segan mengemukakan apa
journal/.../Jurnal%20April%202010
yang
.pdf, diakses 9 Juni 2013).
dirasakan
serta
pelayanan
kesehatan apa yang diharapan kepada
Gunarsa S, Gunarsa Y. 2012. Psikologi
petugas kesehatan sehingga pelayanan
Keperawatan. Jakarta: Penerbit Libri.
kesehatan dapat ditingkatkan.
Lestari D. 2011. Studi Tentang Kepuasan
3. Bagi penelitian selanjutnya
Pasien
Hasil penelitian ini bisa bermanfaat dan dipergunakan dalam pembuatan penelitian
lebih
penambahan
lanjut
dengan
variabel
serta
Rawat
Inap
Terhadap
Kualitas Pelayanan Rumah Sakit Umum
Daerah
Kabupaten
Indramayu,
(Online).
(http://elibrary.unisba.ac.id/files/De
karakteristik pasien yang lain.
wisri_10050005009_Skr_2011_Stu
DAFTAR PUSTAKA
di_tentang_kepuasan.PDF, diakses
Anonim.
2010.
Kesehatan No.36
Undang-Undang
(Undang-undang
Tahun
2009).
RI
Jakarta:
Penerbit Harvarindo. Anonim.
JAMKESMAS
2012.
Profil
Muninjaya A. 2011. Manajemen Mutu Pelayanan
Kesehatan.
Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC. (Jaminan
Keseatan Masyarakat). Jakarta. Anonim.
29 Oktober 2013).
Notoatmodjo
S.
Kesehatan
Puskesmas
Ratahan. Ratahan.
2010. Teori
Promosi
&
Aplikasi.
Jakarta: Rineka Cipta. Pohan I. 2007. Jaminan Mutu Layanan
Azwar, A. 1996. Pengantar Administrasi
Kesehatan:
Kesehatan. Jakarta: Binarupa Aksara.
Pengertian dan Penerapan. Jakarta:
Budiman,
Suhayat,
Hubungan dengan
Herlina.
2010.
Status
Demografi
Kepuasan
Masyarakat
Dasar-dasar
Penerbit Buku Kedokteran EGC. Tombi
H. 2012.
Hubungan Antara
Karakteristik
Masyarakat
Tentang Pelayanan Jamkesmas di
Kelurahan Sindulang I Dengan
Wilayah Puskesmas Tanjungsari
Pemanfaatan Puskesmas Tuminting.
Kabupaten Bogor Tahun 2010,
(Skripsi),
(Online),
Kesehatan
Manado:
Fakultas Masyarakat.