HUBUNGAN ANTARA SKOR ALVARADO DAN TEMUAN OPERASI APPENDISITIS AKUT DI RUMAH SAKIT PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Peneliti : MANGEMA JUNIAS R.S
DEPARTEMEN ILMU BEDAH FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN - 2009 Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Keahlian Dalam Bidang Ilmu Bedah Pada Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
HUBUNGAN ANTARA SKOR ALVARADO DAN TEMUAN OPERASI APPENDISITIS AKUT DI RUMAH SAKIT PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Peneliti :
MANGEMA JUNIAS R.S
Pembimbing :
Prof.dr. BACHTIAR SURYA, Sp.B-KBD
DEPARTEMEN ILMU BEDAH FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN - 2009 Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Keahlian Dalam Bidang Ilmu Bedah Pada Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
HUBUNGAN ANTARA SKOR ALVARADO DAN TEMUAN OPERASI APPENDISITIS AKUT DI RUMAH SAKIT PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Peneliti :
MANGEMA JUNIAS R.S
Disetujui Oleh : KETUA SUB DEPARTEMEN BEDAH DIGESTIVE
Prof.dr. BACHTIAR SURYA, SpB-KBD Diketahui Oleh : KETUA PROGRAM STUDI DEPARTEMEN ILMU BEDAH FK-USU
KETUA DEPARTEMEN ILMU BEDAH FK-USU
dr. EMIR T. PASARIBU, SpB(K)Onk Prof. dr. BACHTIAR SURYA,SpB-KBD NIP : 140 098 036 NIP : 140 068 960
Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
SURAT KETERANGAN
SUDAH DIPERIKSA HASIL PENELITIAN
JUDUL
: HUBUNGAN
ANTARA
SKOR
ALVARADO
DAN
TEMUAN OPERASI APPENDISITIS AKUT DI RUMAH SAKIT
PENDIDIKAN
FAKULTAS
KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PENELITI
: dr. MANGEMA JUNIAS R.S
DEPARTEMEN : Ilmu Bedah FK-USU INSTITUSI
: Universitas Sumatera Utara
Medan, - Maret - 2009 Konsultan Metodologi Penelitian Fakultas Kedokteran USU
Prof. dr. Aznan Lelo, Ph.D, SpFK
Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih, atas segala berkat dan anugerah-Nya sehingga saya berkesempatan mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis Bedah di Departemen Ilmu Bedah FK-USU Medan, serta kesempatan yang diberikan-Nya untuk dapat menyusun dan menyelesaikan karya tulis ini. Saya
sebagai
penulis
berusaha
menyusun
karya
tulis
ini
sedemikian rupa sesuai dengan kemampuan dan segala keterbatasan yang dimiliki untuk dipersembahkan kepada pembaca sebatas judul yang tercantum pada sampul yakni: “Hubungan antara skor Alvarado dan temuan operasi appendisitis akut di rumah sakit pendidikan FK-USU”, dengan kapasitas sebagai seorang peserta PPDS Bedah,dan karya tulis ini merupakan tugas akhir dalam tahap penyelesaian pendidikan tersebut. Rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada Prof. dr. Bachtiar Surya, SpB-KBD, Ketua Departemen Ilmu Bedah FK-USU dan Kepala Sub-Departemen Bedah Digestive FKUSU yang juga sebagai pembimbing penelitian, yang telah menuntun dan membimbing saya menyelesaikan karya tulis ini, sehingga penelitian ini dapat diselesaikan. Ucapan terima kasih kepada dr. Emir Taris Pasaribu, SpB(K)Onk, sebagai Ketua Program Studi Ilmu Bedah, yang senantiasa memberi bimbingan serta meletakkan dasar-dasar ilmu bedah dalam diri saya,hal
Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
mana merupakan landasan yang sangat bernilai bagi perkembangan pribadi saya khususnya untuk masa-masa yang akan datang. Ucapan terima kasih dan penghargaan saya sampaikan kepada Prof. dr. Aznan Lelo, Ph.D, SpFK, sebagai konsultan metodologi penelitian, yang telah meluangkan waktu membantu menyelesaikan penelitian ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada dr. Asrul Simangunsong, SpB-KBD, sebagai Sekretaris Program Studi Ilmu Bedah dan dr. Erjan Fikri, SpB, SpBA, sebagai Sekretaris Departemen Ilmu Bedah, yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk dapat mengikuti program pendidikan ini. Ucapan terima kasih secara khusus juga saya sampaikan kepada dr. Sumondang Pardede, SpPA, sebagai Kepala Instalasi bagian Patologi Anatomi RS HAM, yang telah memberikan fasilitas kepada peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada dr. Nelly E Samosir SpPK di bagian Patologi Klinik IGD RS.H.Adam Malik Medan yang telah memberikan fasilitas kepada saya selama menyelesaikan penelitian ini. Rasa hormat dan terima kasih saya sampaikan kepada guru-guru saya : Prof. dr. Buchari Kasim, SpBP (Alm); Prof.dr.Usul M Sinaga SpB(K)Finacs (Alm); Dr. dr. Humala Hutagalung, SpB(K)Onk; dr. Gerhard Panjaitan, SpB(K)Onk; Prof. dr. Hafas Hanafiah, SpB, SpOT(K)FICS; Prof. dr. Adril A. Hakim, SpS, SpBS(K); Prof. dr. Nazar Moesbar, SpB,
Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
SpOT(K); Prof. dr. Gofar Sastrodiningrat, SpBS(K); Prof. Dr. dr. Iskandar Japardi, SpBS(K); dr. Asmui Yosodihardjo, SpB, SpBA; dr. Ismet SpB; dr. Syahbudin Harahap, SpB; dr. Harry Soedjatmiko, SpB, SpBTKV; dr. Ronald Sitohang, SpB; dr. Bungaran Sihombing, SpU; dr. Marshal, SpB, SpBTKV; dr. Chairandi, SpOT; dr. Edy Sutrisno, SpBP; dr. Riahsyah Damanik SpB(K)Onk; dr. Syah Mirsa Warli, SpU; dr. Liberty Sirait, SpBKBD; dr. Mahyono, Sp.B, Sp.BA; dr. Tiur Purba, SpB; dr. Supredo Kembaren, SpB; dr. Nino Nasution,
SpOT;
dr.
Otman
Siregar,
SpOT(K)Spine; dr. Kamal Basri Siregar SpB(K)Onk; dr. Suyatno SpB(K)Onk; dr. Husnul Fuad Albar, SpOT; dr. Frank Bietra Buchari, SpBP; dr. Ridha Darmajaya, SpBS; dr. Mahyudanil, SpBS; dr. Rr.Suzy Indarti SpBS; dr. Iqbal Pahlevi N SpBA. Yang telah memberikan ilmu dan bimbingan kepada saya selama ini. Ucapan terima kasih dan penghargaan juga saya sampaikan kepada
senior-senior
yang
lebih
dahulu
menyelesaikan
program
pendidikan dan teman-teman peserta program pendidikan, yang bersamasama menjalani suka dan duka selama pendidikan. Rasa
syukur
dan
terima
kasih
sebesar-besarnya
saya
persembahkan untuk kedua orang tua saya tercinta, Ayahanda Bistok Sinaga (Alm) dan Ibunda Siti Bonur br Sitinjak atas segala jerih payah dan pengorbanan beliau berdua dalam mengasuh, membimbing dan mendidik saya. Demikian juga kepada kedua mertua saya Ir.T.J Nainggolan dan A.E br Sitanggang yang senantiasa memberikan semangat, nasehat,
Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
kasih sayang dan bantuan. Demikian juga kepada adik dan ipar saya semuanya. Terima kasih yang tak terkira kepada istriku tercinta dr.Olivia Evana Nainggolan atas segala pengertian, dorongan semangat, kesabaran dan kesetiaan dalam segala suka duka mendampingi saya selama menjalani masa pendidikan yang panjang dan melelahkan ini. Keyakinan yang tinggi dari penulis atas segala kekurangan yang terdapat dalam tulisan ini baik dalam isi maupun dalam bentuk penampilannya, penulis dengan kerendahan hati mohon maaf yang sebesar-besarnya dan mengharapkan kritikan dari pembaca untuk perbaikan dan penyempurnaannya.
Medan,
Februari 2009
Mangema Junias R.S
Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR ........................................................................... i DAFTAR ISI......................................................................................... v DAFTAR TABEL ................................................................................. vii ABSTRACT ......................................................................................... viii ABSTRAK ........................................................................................... ix BAB I
PENDAHULUAN.................................................................... 1 1.1.
Latar Belakang............................................................. 1
1.2.
Perumusan Masalah .................................................... 3
1.3.
Tujuan Penelitian ......................................................... 3
1.4.
Hipotesa....................................................................... 3
1.5.
Kontribusi Penelitian .................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................... 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................. 12 3.1.
Tempat dan Waktu Penelitian .......... .. .. .................... 12
3.2.
Rancangan Penelitian.................................................. 12
3.3.
Objek Penelitian........................................................... 12
3.4.
Definisi Operasional..................................................... 13
3.5.
Pelaksanaan Penelitian ............................................... 14
3.6.
Pengolahan dan Analisa Data ..................................... 15
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 16
Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
4.1.
Hasil Penelitian ............................................................ 16
4.2.
Pembahasan................................................................ 26
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. 30 5.1.
Kesimpulan .................................................................. 30
5.2.
Saran ........................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………. 32 LAMPIRAN
Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
Gambar 1 Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin ...... 16 Tabel 1
Gejala appendisitis akut berdasarkan skor Alvarado ......... 17
Gambar 2 Distribusi subjek berdasarkan skor Alvarado ..................... 18 Gambar 3 Distribusi subjek berdasarkan klinikohistopatologi ............. 18 Gambar 4 Hubungan antara umur dan klinikohistopatologi ................ 19 Tabel 2
Hubungan antara jenis kelamin dan klinikohistopatologi.... 19
Gambar 5 Hubungan antara kenaikan temperatur dan klinikohistopatologi............................................................. 20 Tabel 3
Hubungan gejala mual/muntah dan klinikohistopatologi .... 20
Tabel 4
Hubungan antara gejala anoreksia dan klinikohistopatologi............................................................. 21
Tabel 5
Hubungan antara gejala migrasi nyeri dan klinikohistopatologi............................................................. 21
Tabel 6
Hubungan antara gejala nyeri lepas tekan dan klinikohistopatologi...................................................... 22
Tabel 7
Hubungan antara demam dan klinikohistopatologi ............ 22
Gambar 6 Hubungan antara jumlah leukosit dan klinikohistopatologi. 23 Gambar 7 Hubungan antara jumlah netrofil dan klinikohistopatologi .. 24 Tabel 8
Hubungan antara skor Alvarado dan klinikohistopatologi .. 24
Tabel 9
Korelasi antara skor Alvarado dan klinikohistopatologi ...... 25
Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
ABSTRACT Tujuan : To know correlation between clinical and durante operation finding with acute appendicitis. Background: Diagnosis of acute appendicitis is not easy to establish based on the clinical findings only. This condition leads to a number of negative appendectomies about 20% and the number of perforation about 20-30%. One of the effort to increase the quality and quantity of medical services is to establish the diagnose correctly. Many instruments to decrease the incidence of negative appendectomy has been mentioned, one of them is the Alvarado Score. Alvarado Score is a simple method that can be easily done, quick and less invasive. The morbidity and mortality of acute appendicitis are still high. This is caused by the delayed of diagnosis and late operation due to perforation of appendicitis. Most patients with risk of appendicitis perforation have high Alvarado score. The objective of this study is to acknowledge the correlation between clinical findings (Alvarado Score) and the clinicopathology of acute appendicitis. Method: The cross sectional prospectively study from patients who underwent surgery at the Dr Pirngadi Hospital and H. Adam Malik Hospital Medan from September 2008 until January 2009. Information that was used included symptoms of acute appendicitis based on the Alvarado score and clinicohistopathology findings. Then the correlation between variables was tested statistically. There were 51 samples and analyzed by nonparametric SPSS 15th. Result: The correlation Pearson Analyze, there were not significant correlation between the Alvarado score and the clinicohistopathology (r=0,156). Conclusion: There were not significant correlation between the clinical findings (Alvarado score) and durante operation findings (clinicohistopathology) in acute appendicitis. Keywords : acute appendicitis, Alvarado score, appendectomy, histopathology.
Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
ABSTRAK
Tujuan : Mengetahui hubungan antara temuan klinis ( skor Alvarado ) dengan temuan operasi jaringan appendik pada kasus appendisitis akut dewasa.
Latar belakang : Diagnosa appendisitis akut tidak mudah ditegakkan hanya berdasarkan gambaran klinis. Keadaan ini menghasilkan angka appendektomi negatif sebesar 20% dan angka perforasi sebesar 20-30%. Salah satu upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan medis ialah membuat diagnosa yang tepat. Telah banyak dikemukakan cara untuk menurunkan insidensi appendektomi negatif, salah satunya adalah dengan instrumen skor Alvarado. Skor Alvarado adalah sistem skoring sederhana yang bisa dilakukan dengan mudah, cepat, dan kurang invasif. Morbiditas dan mortalitas appendisitis akut masih cukup tinggi. Hal ini disebabkan keterlambatan diagnosa dan penanganan pembedahan. Pembedahan yang terlambat mungkin tetap berhubungan dengan perforasi. Sebagian besar penderita dengan risiko appendisitis perforasi mempunyai skor Alvarado yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara temuan klinis (skor Alvarado) dengan tingkat keparahan appendik pada kasus appendisitis akut. Metode : Dilakukan penelitian cross sectional prospektif pada penderita appendisitis akut yang telah menjalani operasi di RS Dr Pirngadi dan H. Adam Malik Medan bulan September 2008 sampai Januari 2009. Data yang diambil meliputi gejala appendisitis akut berdasarkan skor Alvarado. Data kemudian dikelompokkan menjadi dua grup yang telah diskoring penegakkan diagnosisnya dengan skor Alvarado dan temuan klinikohistopatologi . Data dikumpulkan dan dianalisa dengan hubungan kemaknaan antar variabel yang berpengaruh. Didapatkan sampel sebanyak 51 pasien. Uji statistik dengan nonparametric SPSS 15th. Hasil : Dari hasil analisa dengan korelasi Pearson didapatkan tidak adanya hubungan yang bermakna antara skor Alvarado dan klinikohispatologi dimana r = 0,156. Kesimpulan : Tidak adanya hubungan yang bermakna antara temuan klinis (skor Alvarado) dan temuan durante operasi (klinikohistopatologi) appendisitis akut. Kata kunci : appendisitis pemeriksaan histopatologi .
akut,
skor
Alvarado,
appendektomi,
Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
BAB I PENDAHULUAN
I.1.
Latar Belakang Nyeri abdomen akut di luar sebab trauma memberikan banyak
kemungkinan diagnosa. Untuk menetapkan diagnosanya kadangkala sangat sulit, sehingga berdampak pada morbiditas dan mortalitas penderita. ( Kaleseran,1995 )
Penderita abdomen akut umumnya terlambat masuk ke Rumah Sakit. Keterlambatan selain dapat disebabkan oleh ketidaktahuan penderita dapat juga disebabkan oleh dokter yang tidak melakukan diagnosa secara tepat atau bahkan membuat diagnosa yang salah..
Appendisitis akut dapat terjadi pada semua umur. Laki-laki lebih banyak daripada perempuan dengan perbandingan 1 : 0,71.( Khan,2005 ).
Appendisitis akut masih menempati prevalensi tertinggi dari akut abdomen di bidang bedah yang memerlukan operasi segera, baik di negara berkembang maupun di negara maju. Untuk mengurangi angka kesakitan dan angka kematian, salah satu upaya adalah dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan medis yaitu dengan membuat diagnosa yang tepat. ( Chidmat,2005 )
Masalah lainnya adalah sarana diagnosa dengan peralatan canggih ( seperti : USG, CT SCAN, Laparoskopi, dll ) masih mempunyai
Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
keterbatasan baik karena faktor pengadaan dan faktor ekonomi. ( Kaleseran,1995; Khan,2005 ).
Di Amerika Serikat diantara 60.000 kasus appendisitis akut setiap tahunnya terdapat 20.000 kasus sudah menjadi appendisitis perforasi dan 100 kasus diantaranya meninggal.
Berdasarkan
pemeriksaan
histopatologi,
angka
negatif
appendektomi saat ini masih tinggi sekitar 20%. ( Lubis R,1998 ).
Telah banyak dikemukakan cara untuk menurunkan insidensi appendektomi negatif, salah satunya adalah dengan instrumen skor Alvarado. Skor Alvarado adalah sistem skoring sederhana yang bisa dilakukan dengan mudah, cepat dan kurang invasif. ( Seleem,1998 )
Alfredo
Alvarado
tahun
1986
membuat
sistem
skor
yang
didasarkan pada tiga gejala, tiga tanda dan dua temuan laboratorium. Klasifikasi ini berdasarkan pada temuan pra-operasi dan untuk menilai derajat keparahan appendisitis ( Alvarado, 1986 ). Penelitian Tranggono (2000)
secara cross sectional retrospektif
memperoleh nilai spesifisitas 69,09%, nilai sensitifitas 71,43% dan ketepatan diagnostik 69,74%.
Jan H (2007) dengan
penelitian
cross
sectional
prospektif
memperoleh nilai spesifisitas 77,5% dan nilai sensitifitas 89,65%. Morbiditas dan mortalitas appendisitis akut masih cukup tinggi. Hal ini
disebabkan
oleh
keterlambatan
diagnosa
dan
penanganan
Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
pembedahan. Pembedahan yang terlambat mungkin tetap berhubungan dengan perforasi. Sebagian besar penderita dengan risiko appendisitis perforasi mempunyai skor Alvarado yang tinggi ( Imam., 2006 ).
I.2.
Perumusan Masalah Apakah terdapat hubungan yang bermakna antara temuan klinis
berdasarkan skor Alvarado dengan temuan operasi / histopatologi jaringan appendik pada penderita dengan diagnosa appendisitis akut ?
I.3
Tujuan Penelitian
Mengetahui hubungan antara temuan klinis (skor Alvarado) dengan tingkat keparahan appendisitis sewaktu operasi.
I.4. Hipotesa Skor Alvarado yang tinggi menggambarkan keparahan klinik appendisitis sewaktu operasi.
I.5.
Kontribusi Penelitian Diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan calon ahli
bedah tentang hubungan antara temuan klinis dengan tingkat keparahan appendisitis / tipe histopatologi jaringan appendik pada kasus appendisitis akut di RS pendidikan FK USU Medan untuk kepentingan ilmiah dan
Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
pelayanan kesehatan bedah, dalam upaya menurunkan angka kesakitan dan angka kematian serta untuk meningkatkan kualitas hidup .
Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Defenisi
Appendisitis akut berasal dari kata “ appendiks “ yaitu organnya sendiri, “ itis ” menerangkan suatu keadaan infeksi dan “ akut “ menyatakan sifatnya berlangsung secara tiba-tiba dan dalam waktu yang sangat singkat. Appendisitis akut adalah infeksi pada organ appendik yang diawali dengan penyumbatan dari lumen appendik oleh mukus, fekalit, atau benda asing yang diikuti oleh infeksi bakteri dari proses peradangan. ( Ellis,1997; Sjamsuhidayat,1997 )
II.2 Insidensi
Appendisitis akut merupakan penyebab yang terbanyak dari suatu akut abdomen. Penyakit ini dapat mengenai semua umur, tetapi paling banyak terjadi pada usia 15 – 30 tahun, serta sangat jarang terjadi pada usia yang sangat muda. Insiden pada pria dan wanita umumnya sebanding,
kecuali
(Sjamsuhidayat,1997).
pada
umur
Insidensi
20-30
tahun,
appendisitis
pria
akut
lebih
tinggi
rendah
pada
masyarakat yang asupan makanannya tinggi serat. Makanan tinggi serat akan menurunkan waktu perjalanan feces di saluran makanan serta menghancurkan fekalit yang merupakan predisposisi penyumbatan pada lumen appendik. Di negara barat, 7% dari penduduknya menderita appendisitis akut dan memerlukan intervensi bedah. ( Craig,2005 )
Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
II.3 Etiologi dan Patogenesis
Penyebab utama appendisitis akut adalah penyumbatan lumen appendik yang diikuti dengan terjadinya peradangan akut .
Penyumbatan lumen appendik dapat disebabkan oleh :
1. Hiperplasia dari folikel limfoid. 2. Adanya stasis fekal / fekalit dalam lumen appendik 3. Adanya benda asing 4. Adanya striktur atau tumor pada dinding appendik.
Penyebab penyumbatan yang paling sering pada penderita dewasa adalah oleh fekalit, sedangkan pada anak lebih sering oleh karena hiperplasia limfoid. Akibat dari penyumbatan lumen appendik yang mengikuti
mekanisme
“
close
loop
obstruction
“
menyebabkan
penumpukan mukus dan meningginya tekanan intra lumen appendik.
Peninggian tekanan intra lumen ini akan menyebabkan hambatan aliran limfe , sehingga terjadi udema disertai hambatan aliran vena dan arteri appendik. Keadaan ini menyebabkan terjadinya iskemik dan nekrosis, bahkan dapat terjadi perforasi. Pada saat yang sama juga terjadi invasi mikro organisme flora usus melalui mukosa, otot dan serosa ke arah peritoneum. Tubuh akan mengadakan perlindungan dimana omentum dan organ sekitar appendik menutupi lubang perforasi dari appendik untuk tidak terjadi penyebaran infeksi yang meluas yang disebut dengan “ wall off “ atau “ appendicial mass “. Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
Perjalanan penyakit dari appendisitis akut adalah appendisitis akut fokal, appendisitis akut supuratif, appendisitis akut gangrenosa dan appendisitis perforasi. ( Schwartz,1997; Safruddin,1999; Russell,2000; Way,2003 )
II.4 Diagnosa
Untuk menegakkan diagnosa appendisitis akut didasarkan pada anamnesa dan pemeriksaan fisik. Sedangkan hasil laboratorium dan pemeriksaan
radiologi
merupakan
pemeriksaan
tambahan
untuk
mendukung diagnosa appendisitis akut. Untuk diagnosa pasti appendisitis akut adalah dengan pemeriksaan histopatologi.
II.4.1 Pemeriksaan fisik
Gejala nyeri abdomen merupakan gejala utama appendisitis akut. Secara khas nyeri difus berawal dari bagian tengah epigastrium atau daerah umbilikus. Nyeri akan pindah ke perut kanan bawah setelah 4 – 12 jam. Tidak selalu nyeri bersifat khas seperti diatas, pada pasien lain nyeri dapat mulai timbul di perut kanan bawah dan terus menetap di bagian itu. ( Craig,2005 ). Variasi lokasi anatomis appendik juga mempengaruhi letak nyeri pada fase somatik. Sebagai contoh : appendik letak retrocaecal menyebabkan nyeri pada daerah pinggang kanan atau bokong. Anoreksia hampir selalu menyertai appendisitis akut . Muntah terjadi pada 75% penderita tetapi biasanya bersifat ringan dan tidak berlangsung lama ,kebanyakan hanya 1–2 kali. Adanya sikap penderita yang lebih cenderung membungkuk bila berdiri atau pada posisi berbaring dengan
Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
menekuk tungkai kanan untuk mengurangi rasa sakit dan menghindari perubahan posisi karena sakit dan bila disuruh bergerak tampak sangat hati-hati. Demam biasanya ringan dengan suhu sekitar 37,50C – 38,50C. Bila suhu lebih tinggi mungkin sudah terjadi perforasi. Pada palpasi didapatkan nyeri yang terbatas pada regio iliaka kanan, serta bisa disertai nyeri lepas pada titik McBurney bila appendik yang meradang terletak pada bagian depan..( Ellis,1997; Sjamsuhidayat,1997; Way,2003 )
II.4.2 Pemeriksaan laboratorium
Pada pemeriksaan darah rutin ditemukan peningkatan jumlah lekosit (lekositosis), dimana pada kasus appendisitis akut biasanya dijumpai lekositosis dengan nilai lebih dari 10.000/ml dan polimorfonuklear (PMN) yang predominan.. Kebanyakan juga mempunyai pergeseran ke kiri (shift to the left ) pada diffcount / hitung jenis yaitu peningkatan persentase netrofil / granulosit diatas 75%. Appendisitis gangrenosa / perforasi dicurigai bila terdapat 1 atau lebih tanda-tanda berikut : suhu badan diatas 380C, lamanya gejala diatas 24 jam, nyeri perut yang difus, dan leukosit diatas 13.000/ml. ( Mc Ilrath,1994; Lubis R,1998; Way,2003 )
II.4.3 Pemeriksaan radiologi
Pemeriksaan
radiologi
tidak
banyak
manfaatnya
dalam
menegakkan diagnosa suatu appendisitis akut.
Pemeriksaan USG dapat membantu membedakan dengan penyebab nyeri yang berasal dari organ ginekologi. Gambaran USG pada Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
appendisitis akut adalah struktur tubuler yang tidak bergerak, dengan lumen di sentral yang mengalami dilatasi diikuti lapisan mukosa yang echoic ( McIlrath,1994; Sjamsuhidayat,1997 ).
Pada pemeriksaan CT Scan diagnosa appendisitis akut ditegakkan bila dijumpai : ( Ellis,1997 )
1. Appendik tidak terisi oleh zat kontras. 2. Dijumpai periappendisial infiltrat. 3. Diameter lumen appendik lebih besar dari 7 mm.
II.4.4 Pemeriksaan histopatologi
Wangenstein menunjukkan bahwa penyumbatan lumen appendik yang menimbulkan berkembangnya appendisitis akut. Penyumbatan ini umumnya terjadi akibat terbentuknya fekalit. Bila penyumbatan berlanjut, sekresi cairan musin pun berlanjut dan tekanan intra lumen meningkat di daerah yang mengalami penyumbatan dan menimbulkan kolapsnya aliran vena. Ini memudahkan invasi bakteri sehingga menimbulkan edema, eksudasi dan akhirnya kerusakan aliran darah di daerah tersebut.
Gambaran morfologi appendik pada appendisitis akut yang berlanjut adalah sebagai berikut :
1. Early acute appendicitis
Proses inflamasi mulai tampak, kemudian reaksi menjadi progresif. Awalnya appendik mengalami inflamasi akut, tampak keluar Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
eksudasi netrofil di mukosa, sub mukosa, dan otot. Biasanya pada mukosa yang banyak terlibat. Pada fase reaksi ini, pembuluh darah membengkak dan isinya dibatasi oleh neutrofil dan sering adanya gambaran perivaskuler, dan terjadinya perpindahan neutrofil.
2. Acute suppurative appendicitis
Bila berlanjut, neutrofil yang mengalami eksudasi akan keluar lebih banyak
dari
dinding
appendik.
Dengan
banyaknya
lekosit
polimorfonuklear dan lapisan fibropurulent sebagai reaksi di atas serosa. Proses inflamasi memburuk dan terbentuk abses di dinding appendik, ulserasi dan fokus nekrotik suppuratif di mukosa. Pada stadium ini serosa biasanya dilapisi eksudat yang fibrosupuratif.
3. Acute gangrenous appendicitis
Bila reaksi berlanjut lebih buruk lagi, maka
akan timbul daerah
ulserasi yang luas di mukosa. Sepanjang ini timbul nekrosis gangrenous berwarna hijau kehitaman di dinding appendik dan berlanjut ke serosa, pada saat ini bisa terjadi ruptur.
Kriteria histologi untuk appendisitis akut adalah infiltrasi dari lekosit polimorfonuklear ke otot appendik.( Robin,1984;Sjamsuhidayat,1997; Chidmat,2005 ).
Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
II.5. Penatalaksanaan
Pengobatan defenitif dari appendisitis akut adalah appendektomi, yang merupakan satu-satunya tindakan yang harus dilakukan untuk mencegah / mengurangi angka morbiditas dan mortalitas. Ahli bedah sebaiknya mengetahui 3 keadaan dari penderita appendisitis akut yaitu :
1. Appendisitis akut tanpa perforasi 2. Appendisitis akur dengan appendicial mass 3. Appendisitis perforasi dengan diffus peritonitis
Selain tindakan appendektomi yang biasa dilakukan, dapat pula dilakukan appendektomi laparoskopi terutama dilakukan pada penderita dengan riwayat dan pemeriksaan fisik yang tidak jelas, serta pada kecurigaan adanya kelainan ginekologi. ( Rowe,1995; Safruddin,1999 )
Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
III.1.
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sub bagian Bedah Digestif RS Pendidikan
FK USU. Waktu penelitian ini adalah selama 5 bulan, periode 1 September 2008 sampai dengan 31 Januari 2009.
III.2.
Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan Prospectif Cross Sectional Study dan
bersifat analitik, dengan melakukan pemeriksaan klinis dan darah praoperatif serta pemeriksaan histopatologi jaringan appendik pasca bedah sebagai pemeriksaan baku emas.
III.3.
Objek Penelitian
III.3.1. Populasi Yang menjadi populasi penelitian ini adalah semua penderita appendisitis akut yang telah dilakukan appendektomi emergensi dan dirawat di bagaian bedah digestif RS Pendidikan FK USU Medan.
III.3.2. Kriteria Inklusi 1. Seluruh penderita pria dan wanita dengan usia diatas 14 tahun yang telah dilakukan appendektomi emergensi. 2. Ada hasil pemeriksaan histopatologi dari jaringan appendik Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
III.3.3. Kriteria Eksklusi 1. Menolak dilakukan pemeriksaan fisik diagnostik , laboratorium dan histopatologi dari jaringan appendik. 2. Catatan medik tidak lengkap. . III.3.4.
Variabel yang diukur
III.3.4.1. Variabel Dependen Pemeriksaan klasifikasi histopatologi yang meliputi appendisitis akut dini (grade I), appendisitis akut supuratif (grade II), appendisitis akut gangrenous (grade III).
III.3.4.2. Variabel Independen Variabel Alvarado yang meliputi : anoreksia, nausea/vomitus, demam, migrasi nyeri, nyeri kuadran kanan bawah, nyeri lepas tekan, leukositosis, dan konfigurasi leukosit bergeser ke kiri ( neutrofilia ).
III.4.
Defenisi Operasional
Anoreksia
: Riwayat tidak nafsu makan selama sakit , dicatatkan dalam
rekam medik.
Nausea / vomitus : Riwayat mual / muntah 1-2 kali, muntah tidak proyektil, dicatat dalam rekam medik.
Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
Febris : Riwayat demam dengan suhu lebih dari 37,20C maupun temuan demam pada pemeriksaan fisik, dicatat dalam rekam medik.
Migrasi nyeri : Perpindahan rasa nyeri dari periumbilikal atau epigastrium dan menetap di abdomen kanan bawah, dicatat dalam rekam medik.
Nyeri kuadran kanan bawah : Nyeri menetap di abdomen kanan bawah, dicatat dalam rekam medik
Nyeri lepas tekan : Nyeri di abdomen kanan bawah saat tekanan secara tiba-tiba dilepaskan, setelah sebelumnya dilakukan penekanan yang perlahan di dalam titik Mc Burney, dicatat dalam rekam medik.
Leukositosis : Jumlah leukosit di atas 10.000/milimeter kubik darah, dicatat dalam rekam medik.
Konfigurasi leukosit bergeser ke kiri ( netrofilia ) : Jumlah netrofil lebih dari 75%, dicatat dalam rekam medik.
III.5.
Pelaksanaan Penelitian
Setiap obyek penelitian dilakukan pemeriksaan klinis, darah, dan histopatologi
sebagai
pemeriksaan
baku
emas,
kemudian
hasil
pemeriksaan dimasukkan ke dalam formulir penelitian.
Tabel Skor Alvarado
Skor
Gejala Klinis : = Nyeri abdominal pindah ke f.iliaka kanan
1
Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
= Anoreksia / nafsu makan menurun
1
= Mual atau muntah
1
Tanda klinis : = Nyeri lepas = Nyeri tekan fossa iliaka kanan = Demam ( suhu > 37,2°C)
1 2 1
Pemeriksaan laboratorium : = Leukositosis ( leukosit > 10.000/ml)
2 1
= ”Shift to left” (neutrofil > 75%) TOTAL
10
Nilai skor Alvarado : - skor 7 – 10 : appendisitis akut - skor 5 – 6 : curiga appendisitis akut - skor 1 – 4 : bukan appendisitis akut.
III.6.
Pengolahan Dan Analisa Data Untuk data yang bersifat continuous seperti : umur, jumlah lekosit ,
nilai temperatur dan jumlah netrofil, akan dianalisa dengan uji Anova. Untuk data yang bersifat discrete seperti : jenis kelamin, demam, migrasi nyeri, anoreksia, nausea / vomitus, nyeri kuadran kanan bawah, dan nyeri lepas tekan akan dianalisa dengan uji x2. Uji korelasi dengan Pearson corelation akan dilakukan untuk mencari hubungan antara skor Alvarado dengan tingkat keparahan appendisitis temuan operasi. Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
IV.1. Hasil Penelitian Dari penelitian yang dilakukan selama 5 bulan, yaitu dari bulan September 2008 sampai dengan bulan Januari 2009 pada penderita apendisitis akut yang datang ke RSUPHAM dan RSUPM, terdapat 51 penderita telah dilakukan operasi appendektomi serta mempunyai catatan medik lengkap. 1. Karakteristik subyek Gambar 1. Distribusi subyek penelitian berdasarkan jenis kelamin
Dari
51
subyek
yang
diteliti
tampak
frekuensi
kejadian
appendisitis akut. Frekuensi penderita laki-laki 23 orang (45,1%), sedikit lebih rendah daripada perempuan 28 orang (54,9%).
Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
Tabel 1. Gejala appendisitis berdasarkan skor Alvarado Gejala 1
2
3
4 5
6
7
8
Mual/muntah Ya Tidak Anoreksia Ya Tidak Migrasi nyeri Ya Tidak Nyeri kuadran kanan bawah Ya Nyeri lepas tekan Ya Tidak Demam Ya Tidak Lekosit (per mm3) < 10.000 > 10.000 Netrofil < 75% > 75%
Frekuensi
Persentase
31
61
20
39
42 9
82 18
39 12
77 23
51
100
39 12
77 23
43 8
84 16
11 40
22 78
9 42
18 82
Dalam penelitian ini gejala nyeri perut kanan bawah dialami oleh semua penderita appendisitis akut (100%).
Berbeda
dengan
gejala
nyeri perut kanan bawah yang dilaporkan oleh semua subyek, gejala anoreksia ternyata hanya dialami 82% penderita. Gejala mual/muntah ditemukan pada 61% penderita, sedangkan selebihnya (39%) penderita tidak mengeluhkan adanya mual/muntah. Lebih dari sebahagian besar penderita menunjukkan adanya gejala nyeri lepas tekan (77%), sedangkan selebihnya (23%) tidak menunjukkan gejala ini. Berdasarkan adanya gejala demam terdapat 84% penderita mengalaminya dan 16% penderita tidak demam. Dalam penelitian ini sebagian besar penderita appendisitis akut Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
(78%) memiliki angka lekosit > 10.000/mm3 dan hanya 11 pasien yang jumlah lekositnya < 10.000/mm3 (22%).
Penderita appendisitis akut dengan jumlah netrofil (+) > 75% sebesar 82% dan jumlah netrofil < 75% sebesar 18%.
Gambar 2. Distribusi subyek berdasarkan Skor Alvarado
Penelitian ini menunjukkan bahwa 48 penderita appendisitis akut ditemukan pada 94% subyek. Meskipun kecil proporsinya (6%) ada 3 penderita yang skor Alvaradonya hanya 6.
Gambar 3. Distribusi subyek berdasarkan klinikohistopatologi
Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
Dari gambar 3 tampak bahwa sebagian besar subyek (68 %) tergolong sebagai appendisitis akut grade I, sedangkan yang tergolong sebagai grade II sebanyak 20 %. Meskipun kecil persentasenya (12 %) beberapa penderita termasuk dalam kategori grade III.
2. Uji kemaknaan masing-masing karakteristik Gambar 4. Hubungan antara umur dan klinikohistopatologi
Anova F ( 2,48 ) = 1,272 ; P = 0,290.
Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
Dari gambar 4 didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara rata-rata umur dengan hasil klinikohistopatologi dimana p = 0,290 (p > 0,05).
Tabel 2. Hubungan antara jenis kelamin dan klinikohistopatologi Klinikohistopatologi App. akut grd I App. akut grd II App. akut grd III X² = 5,284 df2 ; P = 0,071
Jenis kelamin Laki-laki Perempuan 12 23 7 3 4 2
Dari tabel 2 didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan klinikohistopatologi dimana p = 0,071 (p > 0,05).
Gambar 5. Hubungan antara kenaikan temperatur dan klinikohistopatologi
Anova F ( 2,48 ) = 3,149 ; P = 0,052. Dari gambar 5 didapatkan bahwa ada hubungan bermakna antara kenaikan temperatur dengan derajat klinikohistopalogis dimana p = 0,052.
Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
Tabel 3. Hubungan gejala mual / muntah dan klinikohistopatologi Klinikohistopatologi App. akut grd I App. akut grd II App. akut grd III TOTAL X² = 1,477 df2 ; P = 0,478
Mual atau Muntah Tidak 15 4 1 20
Ya 20 6 5 31
Dari tabel 3 menunjukkan bahwa 31 penderita appendisitis akut mengalami gejala mual / muntah. Penderita yang mengalami gejala mual / muntah terbanyak adalah penderita appendisitis akut grade I dan yang mengalami gejala mual / muntah paling sedikit adalah penderita appendisitis akut grade III. Dari tabel 3 menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara gejala mual / muntah dengan klinikohistopatologi. Tabel 4. Hubungan antara gejala anoreksia dan klinikohistopatologi Klinikohistopatologi App. akut grd I App. akut grd II App. akut grd III TOTAL X² = 0,540 df2 ; p = 0,764.
Anoreksia Ya 28 9 5 42
Tidak 7 1 1 9
Dari tabel 4 menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara gejala anoreksia dan klinikohistopatologi
p = 0,764.
Penderita yang mengalami gejala anoreksia terbanyak adalah appendisitis akut grade I sedangkan penderita yang tidak mengalami gejala anoreksia terbanyak juga terjadi pada appendisitis akut grade I.
Tabel 5. Hubungan antara gejala migrasi nyeri dan klinikohistopatologi Klinikohistopatologi
Migrasi nyeri
Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
App. akut grd I App. akut grd II App. akut grd III TOTAL X² = 1,669 df2 ; p = 0,434
Ya 25 9 5 39
Tidak 10 1 1 12
Tabel 5 menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara gejala migrasi nyeri dan klinikohistopatologi dimana p = 0,434 (p < 0,05). Penderita yang mengalami gejala migrasi nyeri terbanyak terjadi pada appendisitis akut grade I.
Tabel 6. Hubungan antara gejala nyeri lepas tekan dan klinikohistopatologi Nyeri lepas tekan
Klinikohistopatologi App. akut grd I App. akut grd II App. akut grd III TOTAL X² = 2,410 df2 ; P = 0,300
Ya 25 8 6 39
Dari tabel 6 menunjukan bahwa
Tidak 10 2 0 12
tidak ada hubungan yang
bermakna antara gejala nyeri lepas tekan dan derajat klinikohistopatologi ; dimana p = 0,300. Penderita yang mengalami gejala nyeri lepas tekan terbanyak terjadi pada appendisitis akut grade I.
Tabel 7. Hubungan antara demam dan klinikohistopatologi Klinikohistopatologi App. akut grd I App. akut grd II App. akut grd III TOTAL X² = 1,853 df2 ; p = 0,396
Demam Ya 28 9 6 43
Tidak 7 1 0 8
Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
Pada tabel 7 didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara demam dengan klinokohistopatologi ; p = 0,396. Penderita demam terbanyak terjadi pada appendisitis akut grade I.
Gambar 6. Hubungan antara jumlah leukosit dan klinikohistopatologi
Anova F ( 2,48 ) = 3,035 ; p = 0.057 Dari gambar 6 didapatkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara rata-rata jumlah lekosit dengan derajat klinikohistopatologi dimana p = 0,057 (p<0,05). Pada gambar diatas didapatkan rata-rata jumlah lekosit tertinggi terjadi pada appendisitis akut grade III (14,40 ± 3,7),
Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
sedangkan rata-rata jumlah lekosit terendah terjadi pada appendisitis akut grade I (11,96 ± 3,19).
Gambar 7. Hubungan antara jumlah netrofil dan klinikohistopatologi
Anova F (2,48) = 2,703 , p = 0,077 Dari gambar 7 didapatkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna
antara
rata-rata
jumlah
netrofil
dengan
derajat
klinikohistopatologi dimana p = 0,077. Pada gambar di atas didapatkan rata-rata jumlah netrofil tertinggi terjadi pada appendisitis akut grade II Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
(84,81 ± 6,32), sedangkan rata-rata jumlah netrofil terendah terjadi pada appendisitis akut grade I (79,83 ± 7,16).
Tabel 8. Hubungan antara skor Alvarado dan klinikohistopatologi Klinikohistopatologi
Skor Alvarado 5–6
App. akut grd I App. akut grd II App. akut grd III TOTAL X² = 1,457 df2 ; P = 0,483
7 – 10
3 0 0 3
32 10 6 48
Dari tabel 8 didapatkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna
antara
rata-rata
skor
Alvarado
dengan
derajat
klinikohistopatologi dimana p = 0,483. Tabel 9. Korelasi antara skor Alvarado dan klinikohistopatologi Alvarado Kelas
Pearson Correlation
PA Grade
Sig. (2 – tailled) N Pearson Correlation Sig. (2 – tailled) N
Alvarado Kelas
PA Grade
1
0,156
51 0,156 0,276 51
0,276 51 1 51
Dari tabel 9 didapatkan tidak adanya korelasi antara skor Alvarado dengan klinikohistopatologi dimana r = 0,156.
Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
IV.2. Pembahasan Penelitian selama 5 bulan dari bulan September 2008 sampai dengan bulan Januari 2009 di sub bagian Bedah Digestif FK USU/RSUP H.Adam Malik dan RSU dr.Pirngadi Medan terdapat 51 penderita appendisitis akut yang telah dilakukan operasi dan masuk kriteria inklusi. Pada gambar 4 didapatkan rata-rata umur terjadinya appendisitis akut grade I (30,94 tahun), grade II (35,10 tahun) dan grade III (25,33 tahun). Bila dihubungkan dengan hasil klinikohistopatologi maka tidak terdapat hubungan yang bermakna antara umur dan klinikohistopatologi dimana p = 0,290 (p > 0,05). Berdasarkan jenis kelamin (gambar 1) didapatkan penderita laki-laki (45,1%) 1 : 0,83, perbandingan ini hampir sama dengan yang dilaporkan Kozar (1999) dengan mendapatkan (L : P = 1 : 0,71). Dari penelitian kami berdasarkan jenis kelamin (tabel 2) didapatkan bahwa penderita laki-laki yang mengalami appendisitis perforasi (grade III) Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
sebesar 17,4 %, sedangkan penderita perempuan yang mengalami appendisitis perforasi (grade III) sebesar 7,1 %. Bila dilakukan analisis tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dan hasil klinikohistopatologi p = 0,071. Berdasarkan gejala mual atau muntah, pada penelitian kami (tabel 3), 31 penderita ( 60,8%) mengalami gejala mual atau muntah. Penderita yang mengalami gejala mual/muntah
terbanyak
adalah
penderita
appendisitis akut grade I , sedang yang paling sedikit appendisitis akut grade III. Dari tabel 3 menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara gejala mual / muntah dengan hasil klinikohistopatologi ( p = 0,478 ) Kozar dan Roslyn (1999) melaporkan bahwa hampir 75 % penderita appendisitis akut disertai dengan mual/muntah, namun jarang berlanjut menjadi berat dan kebanyakan muntah hanya sekali atau dua kali. Berdasarkan munculnya gejala anoreksia terdapat 82,4% penderita mengalaminya dan 17,6 % penderita tidak anoreksia (tabel 4). Menurut Kozar dan Roslyn (1999) bahwa anoreksia terjadi lebih dari 95 % penderita appendisitis akut. Dari gejala anoreksia bila dihubungkan dengan klinikohistopatologi, tidak terdapat hubungan yang bermakna antara gejala anoreksia dan hasil klinikohistopatologi; p = 0,764 , dimana p > 0,05. Dari tabel 5 berdasarkan munculnya gejala migrasi ny5ri terdapat 76,5 % penderita appendisitis akut mengalaminya, hasil ini sedikit berbeda dengan yang dilaporkan oleh Forrest (1995) dimana penderita appendisitis akut yang mengalami migrasi nyeri sebesar 66%. Bila dihubungkan dengan klinikohistopatologi maka tidak terdapat hubungan yang bermakna antara gejala migrasi nyeri dan hasil klinikohistopatologi dimana p = 0,434 (p > 0,05).
Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
Berdasarkan gejala nyeri kuadran bawah, pada penelitian kami, semua penderita appendisitis akut mengalaminya (tabel 1). Temuan ini mendekati hasil penelitian dari Schwartz (1990) dimana lebih dari 95 % penderita appendisitis akut
mengalami nyeri kuadran kanan bawah.
Sebab kunci diagnosis appendisitis akut adalah ditemukannya nyeri pada kuadran kanan bawah. Bila dihubungkan dengan klinikohistopatologi , data ini tidak biasa dianalisis karena semua penderita mengalami gejala nyeri kuadran kanan bawah. Pada tabel 1, berdasarkan gejala nyeri lepas tekan, didapatkan 77 % penderita mengalaminya dan 23 % penderita tidak mengalami nyeri lepas tekan. Dari tabel 6 didapatkan penderita yang mengalami gejala nyeri lepas tekan terbanyak terjadi pada appendisitis akut grade I, sedangkan penderita yang tidak mengalami gejala nyeri lepas tekan terbanyak pada appendisitis akut grade III. Bila dihubungkan dengan klinikohistopatologi maka tidak terdapat hubungan yang bermakna antara gejala nyeri lepas tekan dan klinikohistopatologi ; p = 0,300, dimana p > 0,05. Pada gambar 5, dijumpai adanya hubungan yang bermakna antara kenaikan temperatur dengan klinikohistopatologi, dimana p = 0,052. Pada appendisitis akut simpel rata – rata temperatur 37,46 ºC, pada appendisitis akut supuratif 37,66 ºC, sedangkan pada appendisitis akut gangrenous 37,83 ºC. Pada tabel 7, didapatkan demam yang terjadi pada appendisitis perforasi (grade III) adalah sebesar 13,9 %, sedangkan pada appendisitis simpel (grade I) sebesar 65,1 %. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan Schwartz (1990),
yaitu sebesar 55 % untuk
appendisitis
appendisitis
perforasi,
dan
19%
untuk
simpel.
Bila
dihubungkan dengan klinikohistopatologi maka tidak terdapat hubungan yang bermakna antara demam dan kinikohistopatologi dimana p = 0,396 (p > 0,05).
Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
Pada
penelitian
kami
berdasarkan
appendisitis akut dengan jumlah lekosit
jumlah
lekosit, 3
> 10.000/mm
penderita
(lekositosis)
sebesar 78 % (tabel 1), hasil ini hampir sama dengan penelitian Vermulen et al (1995) sebesar 83 % pada 112 penderita appendisitis akut dengan lekositosis. Pada gambar 6 didapatkan bahwa penderita appendisitis perforasi (grade III) mempunyai rata-rata jumlah lekosit 14.400/mm3, hasil ini hampir mendekati laporan dari Soybel (2001) yang menyatakan bahwa jika jumlah lekosit lebih dari 18.000/mm3 maka umumnya sudah terjadi perforasi dan peritonitis. Penyebab terjadinya apendisitis perforasi pada penelitian kami kemungkinan karena ketidaktahuan penderita akan penyakitnya, sehingga menyebabkan keterlambatan dalam penanganan. Bila dihubungkan dengan klinikohistopatologi
maka didapatkan ada
hubungan yang bermakna antara jumlah lekosit dan klinikohistopatologi dimana p = 0,057 (p < 0,05). Berdasarkan jumlah netrofil didapatkan bahwa penderita appendisitis akut dengan jumlah netrofil > 75%, sebesar 82 % (tabel 1). Hasil ini hampir sama dengan hasil penelitian Datuk dan Arnold (1995) yang mendapatkan jumlah netrofilia sebesar 88,3%. Bila dihubungkan dengan klinikohistopatologi maka didapatkan tidak ada hubungan yang bermakna antara jumlah netrofil dan klinikohistopatologi (gambar 7), dimana p = 0,077 (p > 0,05). Berdasarkan hubungan antara skor Alvarado dan klinikohistopatologi pada tabel 8 didapatkan bahwa hasil ini tidak sesuai dengan penelitian dari Win et al (2003), bahwa penderita dengan risiko apendisitis dengan risiko apendisitis perforasi mempunyai skor Alvarado yang tinggi. Bila dihubungkan dengan klinikohistopatologi didapatkan tidak ada hubungan yang bermakna antara skor Alvarado dan klinikohistopatologi dimana p = 0,483 ( p > 0,05).
Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
Dengan
analisis
korelasi
Pearson
didapatkan
tidak
adanya
hubungan bermakna antara skor Alvarado dan klinikohistopatologi dimana r = 0,156 (tabel 9).
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
V.1.
Kesimpulan
1. Dari penelitian ini didapatkan, bahwa ada 51 penderita appendisitis akut dan telah dilakukan tindakan appendektomi serta pemeriksaan histopatologi dari jaringan appendik. Didapati 23 orang penderita lakilaki ( 45,1%) dan 28 orang penderita wanita (54,9%).
Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
Dengan hasil histopatologi : appendisitis akut sederhana 35 orang (68,6%) , appendisitis akut supuratif 10 orang ( 19,6% ), dan appendisitis akut gangrenous 6 orang ( 11,8% ). 2. Dengan analisa Anova satu arah, didapati adanya hubungan yang bermakna antara kenaikan temperatur
dan jumlah lekosit rata-rata
dengan derajat klinikohistopalogi appendik. 3. Dengan analisa korelasi Pearson, didapati tidak adanya hubungan yang bermakna antara skor Alvarado dengan klinikohistopatologi ( r = 0,156 ).
V.2.
Saran
1. Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar serta waktu yang lebih lama, agar semua keadaan yang perlu diteliti dapat lebih representatif. .
Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
DAFTAR PUSTAKA
Alvarado A. A Practical score for the early diagnosis of Acute Appendicitis. Ann Emerg Med 1986 ; 15 : 5
Baidya N, Rodriques G. Evaluation of Alvarado score in acute appendicitis. The Internet Journal of Surgery 2007 ; 9 : 1.
Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
Burns RP, Cochran JL. Appendicitis in mature patients. Ann Surg 1985 ; 201 : 695 - 702.
Chidmat IN. Hubungan lamanya nyeri dengan tipe histopalogi appendik pada appendisitis akut dewasa. Medan : Departemen Bedah FK-USU / RSUP H.Adam Malik , 2005.
Cheney M, Coletta AV. Appendix, Colon, Rectum and Anus. In : Surgery. 2nd ed. Boston : NMS , 1991 ; 195 – 213.
Craig S. Acute Appendicitis. eMedicine from Web MD 2005 ; 1 - 21.
Douglas DC. Randomised controlled trial of ultrasonography in diagnosis of acute appendicitis incorporating the Alvarado score. BMJ 2000 ; 321 : 1 –7.
Ellis H. Appendix and Appendectomy. In : Schwartz. Maingot’s Abdominal Operation . 10th ed. USA : Prentice Hall International , 1997 ; 1197 - 227.
Forrest. The Appendix : Principles and practice of surgery 3rd ed Livingstone : Churchill, 1995 ; 436 -442.
Hadi AH. Alvarado score as an admission criterion for suspected appendicitis in adult. Saudi Journal of Gastroenterology 2004 ; 10 : 86 91.
Horzic M. Analysis of score in diagnosis of acute appendicitis in women. Coll Antropol 2005 ; 29 : 133 - 138.
Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
Imam S, Odih T. Hubungan nilai leukosit dengan appendisitis akut sederhana dan komplikatif pada anak. J I Bedah Indonesia 2006 ; 34 : 19 24.
Jan H, Khan J. Evaluation of Modified Alvarado score in the diagnosis of acute appendicitis. Pakistan Journal of Surgery 2007 ; 23 : 4.
Kaleseran LTH, I Riwanto. Sistem Skor pada Diagnosa Appendisitis. Ropanasuri 1995 ; 23 : 29 – 34.
Khan I. Aplication of Alvarado scoring system in diagnosis of acute appendicitis. J Ayub Coll Abbottabad 2005 ; 17 : 3.
Kozar RA, Roslyn JJ. Appendix . In : Schwartz SI , Shires GT , Spencer F.C. ed. Principles of Surgery . 7th ed. New York : McGraw-Hill , 1999 ; 1383 - 93.
Lally KP , Cox CS , Andrassy RJ. Appendix. In : Towsend CM , Harris JW. ed. Sabiston textbook of Surgery : The Biological Basis of Modern Surgical Practise. 16th ed. Philadelphia : WB Saunders Company , 2001 ; 917 - 26. Lee FD. Alimentary Tract in Muir′s Textbook Pathology. 11th ed. Toronto : Edward Arnold , 1995 ; 1939 – 42.
Lubis
R.
Pengaruh
jumlah
netrofil
dalam
menentukan
tindakan
appendektomi akut. Medan : Departemen Bedah FK USU / RSUP H.Adam Malik , 1998.
Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
Mc Ilrath DC. Kelainan bedah appendix vermiformis dan diverticulum meckel. Dalam : Sabiston Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta : EGC , 1994 ; 1 – 13.
Nabipour F. Histopathological features of acute appendicitis in KermanIran. American Journal of Environmental Sciences 2005 ; 1 : 130 - 133. Robins Sl. Appendix in pathologic basis of disease. 3rd ed. London : WB Saunders , 1984 ; 874 - 7.
Rochadi , Priyambodo. Hubungan antara temuan klinis dan durante operasi appendisitis akut pada anak. Yogyakarta : SMF Bedah Anak, Bagian Ilmu Bedah FK UGM / RSUP dr Sardjito , 2004.
Rowe M, Grosfeld JL, Coran AG. Essensial of Pediatric Surgery. Toronto : Mosby , 1995 ; 579 – 85.
Russel RCG, Wiliams NS. The vermiform appendix. In : Bailey & Love’s Short Practice of Surgery. 23rd ed. New York : Oxford University Press Inc , 2000 ; 1076 - 92.
Safruddin. Sistem skor dalam mendiagnosa appendisitis akut. Medan : Departemen Bedah FK-USU / RSUP H.Adam Malik, 1999.
Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Jakarta : Bina Rupa Aksara , 1995.
Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
Seleem MI , Al-Hashemy AM. Appraisal of The Modified Alvarado Score for
Acute
Appendicitis
in
The
Adults.
http://www.edu.rcsed.ac.uk/lectures/lt22.htm, 1998.
Sjamsuhidayat R, De Jong W. Usus, Kolon dan Anorektum. Dalam : Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC , 1997 ; 865 75.
Soybel DI. Appendix. In : Norton JA, Bolinger R, Chang AE. eds. Surgery : Basic Science and Clinical Evidence. New York : Springer – Verlag , 2001 ; 647 - 663.
Tranggono U. Akurasi sistem skor Alvarado dalam menegakkan diagnosa appendisitis akut. ( abstrak ) Yogyakarta : SMF / Bagian Bedah RSUP dr.Sardjito / FK UGM , 2000.
Vermulen B. : Influence of white cell count on surgical decision making in patient with abdominal pain in right lower quadrant 1995 : Eur J Surg : 161 (7) : 483 – 486.
Way LW. Appendix. In : Way LW, Doherty GM. ed. Current Surgical Diagnosis and Treatment . 11th ed. London : McGraw-Hill , 2003 ; 668 72.
Winn
R.D.
Protocol
based
approach
to
suspected
appendicitis,
incorporating the alvarado score and out pasient antibiotic, ANZ Journal of Surgery 2004 : 74(5) : 3249.
Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
Lampiran 1 Lembaran Data Kerja I. Data pribadi Nama Umur Kelamin Telepon / HP Alamat
: : : : :
II. Data penyakit Diagnosa : Tgl masuk RS : Jenis operasi : Tanggal operasi : Tempat operasi : No Medical Record : Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
III. Data Pasien pada saat datang : 1. Muntah 1
: ( + ) / ( - ),berapa kali ? x
2. Tidak selera makan 1
:(+)/(-)
x
3. Nyeri berpindah pada perut : ( + ) / ( - ) 1 kanan bawah 4. Demam ( suhu > 37,2 ° C ) : ( + ) / ( - ) 1
x
5. Nyeri lepas tekan 1
:(+)/(-)
x
6. Nyeri perut kanan bawah 2
:(+)/(-)
x
7. Leukositosis ( > 10.000/ML ): ( + ) / ( - ) 2
x
8. Netrofilia ( Netrofil > 75% )
x
:(+)/(-)
x
1 IV.Hasil Histopatologi a. Appendisitis akut sederhana b. Appendisitis akut supuratif c. Appendisitis akut gangrenous
V . Nilai skor Alvarado :
Lampiran 3 Frequencies
Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
Statistics Skor Alvarado N Valid Missing
51 0 Skor Alvarado
Valid
Curiga akut apendisitis Akut apendisitis Total
Frequency 3 48 51
Percent 5.9 94.1 100.0
Valid Percent 5.9 94.1 100.0
Cumulative Percent 5.9 100.0
Frequencies Statistics N
Valid Missing
Skor Alvarado 51 0
PA Grade 51 0
Frequency Table Skor Alvarado
Valid
Curiga akut apendisitis Akut apendisitis Total
Frequency 3 48 51
Percent 5.9 94.1 100.0
Valid Percent 5.9 94.1 100.0
Cumulative Percent 5.9 100.0
PA Grade
Valid
Simple apendisitis Supuratif apendisitis Gangrenos apendisitis Total
Frequency 35 10 6 51
Percent 68.6 19.6 11.8 100.0
Valid Percent 68.6 19.6 11.8 100.0
Cumulative Percent 68.6 88.2 100.0
Oneway Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
Descriptives
N Usia (tahun)
Simple apendisitis Supuratif apendisitis Gangrenos apendisitis Total Nilai temperatur Simple apendisitis Supuratif apendisitis Gangrenos apendisitis Total Jumlah leukosit Simple apendisitis Supuratif apendisitis Gangrenos apendisitis Total Parsentase Netrofil Simple apendisitis Supuratif apendisitis Gangrenos apendisitis Total
35 10 6 51 35 10 6 51 35 10 6 51 35 10 6 51
Mean 30.94 35.10 25.33 31.10 37.457 37.660 37.833 37.541 11.957 14.210 14.400 12.686 79.829 84.810 84.333 81.335
95% Confidence Interval for Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound 11.720 1.981 26.92 34.97 14.518 4.591 24.71 45.49 6.861 2.801 18.13 32.53 11.969 1.676 27.73 34.46 .4258 .0720 37.311 37.603 .2757 .0872 37.463 37.857 .0516 .0211 37.779 37.888 .3940 .0552 37.430 37.652 3.1884 .5389 10.862 13.052 2.4893 .7872 12.429 15.991 3.7062 1.5131 10.511 18.289 3.2544 .4557 11.771 13.602 7.1612 1.2105 77.369 82.289 6.3171 1.9976 80.291 89.329 5.5439 2.2633 78.515 90.151 7.0860 .9922 79.342 83.328
Minimum 15 17 15 15 36.5 37.2 37.8 36.5 6.1 9.9 9.0 6.1 62.7 74.0 78.0 62.7
Maximum 56 54 32 56 38.1 38.2 37.9 38.2 17.4 18.1 17.1 18.1 90.8 90.5 93.1 93.1
Test of Homogeneity of Variances
Usia (tahun) Nilai temperatur Jumlah leukosit Parsentase Netrofil
Levene Statistic 2.367 5.754 1.062 .550
df1
df2 2 2 2 2
Sig. .105 .006 .354 .581
48 48 48 48
ANOVA
Usia (tahun)
Nilai temperatur
Jumlah leukosit
Parsentase Netrofil
Between Groups Within Groups Total Between Groups Within Groups Total Between Groups Within Groups Total Between Groups Within Groups Total
Sum of Squares 360.391 6802.119 7162.510 .900 6.863 7.764 59.446 470.095 529.540 254.123 2256.414 2510.536
df 2 48 50 2 48 50 2 48 50 2 48 50
Mean Square 180.195 141.711
F 1.272
Sig. .290
.450 .143
3.149
.052
29.723 9.794
3.035
.057
127.061 47.009
2.703
.077
Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
Crosstabs Case Processing Summary Cases Missing N Percent 0 .0% 0 .0% 0 .0% 0 .0% 0 .0%
Valid N Jenis kelamin * PA Grade Migrasi Pain * PA Grade Anoreksia * PA Grade Nausea * PA Grade Tenderness * PA Grade Ribound tenderness * PA Grade Elevasi temperatur * PA Grade Leukositosis * PA Grade Shift to the left * PA Grade Skor Alvarado * PA Grade
51 51 51 51 51
Percent 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
51
100.0%
0
51
100.0%
51 51 51
100.0% 100.0% 100.0%
Total N 51 51 51 51 51
Percent 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
.0%
51
100.0%
0
.0%
51
100.0%
0 0 0
.0% .0% .0%
51 51 51
100.0% 100.0% 100.0%
Jenis kelamin * PA Grade Crosstab
Jenis kelamin
Laki-laki
Perempuan
Total
Count Expected Count % within Jenis kelamin % within PA Grade % of Total Count Expected Count % within Jenis kelamin % within PA Grade % of Total Count Expected Count % within Jenis kelamin % within PA Grade % of Total
Simple apendisitis 12 15.8 52.2% 34.3% 23.5% 23 19.2 82.1% 65.7% 45.1% 35 35.0 68.6% 100.0% 68.6%
PA Grade Supuratif apendisitis 7 4.5 30.4% 70.0% 13.7% 3 5.5 10.7% 30.0% 5.9% 10 10.0 19.6% 100.0% 19.6%
Gangrenos apendisitis 4 2.7 17.4% 66.7% 7.8% 2 3.3 7.1% 33.3% 3.9% 6 6.0 11.8% 100.0% 11.8%
Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
Total 23 23.0 100.0% 45.1% 45.1% 28 28.0 100.0% 54.9% 54.9% 51 51.0 100.0% 100.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
Value 5.284a 5.351
2 2
Asymp. Sig. (2-sided) .071 .069
1
.041
df
4.167 51
a. 3 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.71.
Migrasi Pain * PA Grade Crosstab
Simple apendisitis Migrasi Pain
-
+
Total
Count Expected Count % within Migrasi Pain % within PA Grade % of Total Count Expected Count % within Migrasi Pain % within PA Grade % of Total Count Expected Count % within Migrasi Pain % within PA Grade % of Total
PA Grade Supuratif apendisitis
10 8.2 83.3% 28.6% 19.6% 25 26.8 64.1% 71.4% 49.0% 35 35.0 68.6% 100.0% 68.6%
1 2.4 8.3% 10.0% 2.0% 9 7.6 23.1% 90.0% 17.6% 10 10.0 19.6% 100.0% 19.6%
Gangrenos apendisitis 1 1.4 8.3% 16.7% 2.0% 5 4.6 12.8% 83.3% 9.8% 6 6.0 11.8% 100.0% 11.8%
Chi-Square Tests
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
Value 1.669a 1.863 1.053
2 2
Asymp. Sig. (2-sided) .434 .394
1
.305
df
51
a. 3 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.41.
Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
Total 12 12.0 100.0% 23.5% 23.5% 39 39.0 100.0% 76.5% 76.5% 51 51.0 100.0% 100.0% 100.0%
Anoreksia * PA Grade Crosstab
Simple apendisitis Anoreksia
-
+
Total
Count Expected Count % within Anoreksia % within PA Grade % of Total Count Expected Count % within Anoreksia % within PA Grade % of Total Count Expected Count % within Anoreksia % within PA Grade % of Total
PA Grade Supuratif apendisitis
7 6.2 77.8% 20.0% 13.7% 28 28.8 66.7% 80.0% 54.9% 35 35.0 68.6% 100.0% 68.6%
1 1.8 11.1% 10.0% 2.0% 9 8.2 21.4% 90.0% 17.6% 10 10.0 19.6% 100.0% 19.6%
Gangrenos apendisitis
Total
1 1.1 11.1% 16.7% 2.0% 5 4.9 11.9% 83.3% 9.8% 6 6.0 11.8% 100.0% 11.8%
9 9.0 100.0% 17.6% 17.6% 42 42.0 100.0% 82.4% 82.4% 51 51.0 100.0% 100.0% 100.0%
Chi-Square Tests
.595
2 2
Asymp. Sig. (2-sided) .764 .743
.214
1
.643
Value
df .540a
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
51
a. 3 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.06.
Nausea * PA Grade Crosstab
Simple apendisitis Nausea
-
+
Total
Count Expected Count % within Nausea % within PA Grade % of Total Count Expected Count % within Nausea % within PA Grade % of Total Count Expected Count % within Nausea % within PA Grade % of Total
15 13.7 75.0% 42.9% 29.4% 20 21.3 64.5% 57.1% 39.2% 35 35.0 68.6% 100.0% 68.6%
PA Grade Supuratif apendisitis 4 3.9 20.0% 40.0% 7.8% 6 6.1 19.4% 60.0% 11.8% 10 10.0 19.6% 100.0% 19.6%
Gangrenos apendisitis
Total
1 2.4 5.0% 16.7% 2.0% 5 3.6 16.1% 83.3% 9.8% 6 6.0 11.8% 100.0% 11.8%
Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
20 20.0 100.0% 39.2% 39.2% 31 31.0 100.0% 60.8% 60.8% 51 51.0 100.0% 100.0% 100.0%
Chi-Square Tests Value 1.477a 1.639
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
1.158
2 2
Asymp. Sig. (2-sided) .478 .441
1
.282
df
51
a. 3 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.35.
Tenderness * PA Grade Crosstab
Simple apendisitis Tenderness
+
Total
Count Expected Count % within Tenderness % within PA Grade % of Total Count Expected Count % within Tenderness % within PA Grade % of Total
35 35.0 68.6% 100.0% 68.6% 35 35.0 68.6% 100.0% 68.6%
PA Grade Supuratif apendisitis 10 10.0 19.6% 100.0% 19.6% 10 10.0 19.6% 100.0% 19.6%
Gangrenos apendisitis 6 6.0 11.8% 100.0% 11.8% 6 6.0 11.8% 100.0% 11.8%
Chi-Square Tests Value Pearson Chi-Square N of Valid Cases
.a 51
a. No statistics are computed because Tenderness is a constant.
Ribound tenderness * PA Grade
Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
Total 51 51.0 100.0% 100.0% 100.0% 51 51.0 100.0% 100.0% 100.0%
Crosstab
Simple apendisitis Ribound tenderness
-
+
Total
Count Expected Count % within Ribound tenderness % within PA Grade % of Total Count Expected Count % within Ribound tenderness % within PA Grade % of Total Count Expected Count % within Ribound tenderness % within PA Grade % of Total
PA Grade Supuratif apendisitis
Gangrenos apendisitis
Total
10 8.2
2 2.4
0 1.4
12 12.0
83.3%
16.7%
.0%
100.0%
28.6% 19.6% 25 26.8
20.0% 3.9% 8 7.6
.0% .0% 6 4.6
23.5% 23.5% 39 39.0
64.1%
20.5%
15.4%
100.0%
71.4% 49.0% 35 35.0
80.0% 15.7% 10 10.0
100.0% 11.8% 6 6.0
76.5% 76.5% 51 51.0
68.6%
19.6%
11.8%
100.0%
100.0% 68.6%
100.0% 19.6%
100.0% 11.8%
100.0% 100.0%
Chi-Square Tests Value 2.410a 3.764
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
2 2
Asymp. Sig. (2-sided) .300 .152
1
.134
df
2.243 51
a. 3 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.41.
Elevasi temperatur * PA Grade Crosstab
Simple apendisitis Elevasi temperatur
-
+
Total
Count Expected Count % within Elevasi temperatur % within PA Grade % of Total Count Expected Count % within Elevasi temperatur % within PA Grade % of Total Count Expected Count % within Elevasi temperatur % within PA Grade % of Total
PA Grade Supuratif apendisitis
Gangrenos apendisitis
Total
7 5.5
1 1.6
0 .9
8 8.0
87.5%
12.5%
.0%
100.0%
20.0% 13.7% 28 29.5
10.0% 2.0% 9 8.4
.0% .0% 6 5.1
15.7% 15.7% 43 43.0
65.1%
20.9%
14.0%
100.0%
80.0% 54.9% 35 35.0
90.0% 17.6% 10 10.0
100.0% 11.8% 6 6.0
84.3% 84.3% 51 51.0
68.6%
19.6%
11.8%
100.0%
100.0% 68.6%
100.0% 19.6%
100.0% 11.8%
100.0% 100.0%
Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
Chi-Square Tests
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
Value 1.853a 2.782
2 2
Asymp. Sig. (2-sided) .396 .249
1
.178
df
1.817 51
a. 2 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .94.
Leukositosis * PA Grade Crosstab
Leukositosis
-
+
Total
Count Expected Count % within Leukositosis % within PA Grade % of Total Count Expected Count % within Leukositosis % within PA Grade % of Total Count Expected Count % within Leukositosis % within PA Grade % of Total
Simple apendisitis 9 7.5 81.8% 25.7% 17.6% 26 27.5 65.0% 74.3% 51.0% 35 35.0 68.6% 100.0% 68.6%
PA Grade Supuratif apendisitis 1 2.2 9.1% 10.0% 2.0% 9 7.8 22.5% 90.0% 17.6% 10 10.0 19.6% 100.0% 19.6%
Gangrenos apendisitis 1 1.3 9.1% 16.7% 2.0% 5 4.7 12.5% 83.3% 9.8% 6 6.0 11.8% 100.0% 11.8%
Chi-Square Tests
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
Value 1.232a 1.370 .720
2 2
Asymp. Sig. (2-sided) .540 .504
1
.396
df
51
a. 3 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.29.
Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
Total 11 11.0 100.0% 21.6% 21.6% 40 40.0 100.0% 78.4% 78.4% 51 51.0 100.0% 100.0% 100.0%
Shift to the left * PA Grade Crosstab PA Grade Supuratif apendisitis
Simple apendisitis Shift to the left
-
Count Expected Count % within Shift to the left % within PA Grade % of Total Count Expected Count % within Shift to the left % within PA Grade % of Total Count Expected Count % within Shift to the left % within PA Grade % of Total
+
Total
8 6.2 88.9% 22.9% 15.7% 27 28.8 64.3% 77.1% 52.9% 35 35.0 68.6% 100.0% 68.6%
1 1.8 11.1% 10.0% 2.0% 9 8.2 21.4% 90.0% 17.6% 10 10.0 19.6% 100.0% 19.6%
Gangrenos apendisitis
Total
0 1.1 .0% .0% .0% 6 4.9 14.3% 100.0% 11.8% 6 6.0 11.8% 100.0% 11.8%
9 9.0 100.0% 17.6% 17.6% 42 42.0 100.0% 82.4% 82.4% 51 51.0 100.0% 100.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
Value 2.342a 3.402
2 2
Asymp. Sig. (2-sided) .310 .182
1
.130
df
2.287 51
a. 3 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.06.
Skor Alvarado * PA Grade Crosstab
Simple apendisitis Skor Alvarado
Curiga akut apendisitis
Akut apendisitis
Total
Count Expected Count % within Skor Alvarado % within PA Grade % of Total Count Expected Count % within Skor Alvarado % within PA Grade % of Total Count Expected Count % within Skor Alvarado % within PA Grade % of Total
3 2.1 100.0% 8.6% 5.9% 32 32.9 66.7% 91.4% 62.7% 35 35.0 68.6% 100.0% 68.6%
PA Grade Supuratif apendisitis
Gangrenos apendisitis
0 .6 .0% .0% .0% 10 9.4 20.8% 100.0% 19.6% 10 10.0 19.6% 100.0% 19.6%
Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008
0 .4 .0% .0% .0% 6 5.6 12.5% 100.0% 11.8% 6 6.0 11.8% 100.0% 11.8%
Total
3 3.0 100.0% 5.9% 5.9% 48 48.0 100.0% 94.1% 94.1% 51 51.0 100.0% 100.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
Value 1.457a 2.344 1.210
2 2
Asymp. Sig. (2-sided) .483 .310
1
.271
df
51
a. 3 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .35.
Mangema Junias R.S : Hubungan Antara Skor Alvarado Dan Temuan Operasi Appendisitis Akut Di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008