HUBUNGAN ANTARA SIKAP KONSUMEN DENGAN KEPUTUSAN MEMBELI PRODUK PERHIASAN IMITASI XUPING PADA KONSUMEN WANITA DI PASAR 16 ILIR PALEMBANG Rina Oktaviana, S. Psi., M. M 1, Jalan Jenderal Ahmad Yani No.3 Palembang Sur-el :
[email protected] 1
Abstract : This research aims to know whether is there any correlation between attitude consumers with decision purchase products jewelry imitation Xuping on the consumer woman in the market 16 ilir Palembang. The hypothesis advanced by in this research was there was a correlation between consumer attitude with decision purchase products jewelry imitation Xuping on the consumer woman in the market 16 ilir Palembang. The results of the analysis uses linear regression simple showed r = 0,865 and p = 0,000 where p < 0.01 which means there is a relationship very significant between the consumer attitude with decision purchase products imitation xuping jewelry. Contributions effective given by the attitude of consumers of the decision purchase products jewelry imitation xuping is of 0,748 or 7,48 %. Keywords: consumer attitude , decision purchase Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara sikap konsumen dengan keputusan membeli produk perhiasan imitas ixuping pada konsumen wanita di Pasar 16 Ilir palembang. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara sikap konsumen dengan keputusan membeli produk perhiasan imitasi xuping pada konsumen wanita di Pasar 16 Ilir Palembang. Subjek penelitian yang digunakan sebanyak 100 orang konsumen wanita di pasar 16 Ilir Palembang dengan menggunakan teknik Insidental. Instrumen yang di gunakan adalah skala sikap konsumen sebanyak 57 aitem dan skala keputusan membeli sebanyak 54 aitem. Hasil analisis menggunakan regresi linier sederhana menunjukan r = 0,865 dan p = 0,000 dimana p < 0,01 yang artinya ada hubungan yang sangat signifikan antara sikap konsumen dengan keputusan membeli produk perhiasan imitasi xuping. Sumbangan efektif yang di berikan oleh sikap konsumen terhadap keputusan membeli produk perhiasan imitasi xuping adalah sebesar 0,748 atau 7,48%. Kata Kunci :Sikap Konsumen, Keputusan Membeli.
beberapa faktor seperti kenaikan inflasi,
1. PENDAHULUAN Wanita dan perhiasan, sepertinya layak disebut sebagai dua sisi mata uang yang sulit untuk dipisahkan.Perhiasan adalah sebuah benda yang digunakan untuk merias atau mempercantik diri yang biasanya berasal dari bahan tambang yang terbuat dari emas ataupun perak dan terdiri dari berbagai macam bentuk mulai dari cincin, kalung, gelang, liontin dan
dengan
mentah yang melonjak tinggi menyebabkan emas asli mengalami kenaikan sepanjang tahun sehingga membuat masyarakat mencari perhiasan dengan harga terjangkau.
Hal
tersebut muncul produk turunan dalam budaya pencitraan, yaitu munculnya produk-produk imitasi.
Contohnya
adalah
produk emas
imitasi, nampak seperti emas namun bukan
lain-lain (Wikipedia, 2010). Seiring
kondisi politik dunia, dan harga minyak
kenaikan
harga
emas. Masyarakat tidak mementingkan apakah
perhiasan emas asli yang disebabkan oleh
140
Jurnal Ilmiah PSYCHE Vol.9 No.2 Desember 2015: 140-146
itu emas asli atau tiruan, biarpun imitasi yang
mudah terpengaruh pada pajangan produk.
penting tetap terlihat cantik dan menarik.
Pembeli yang seperti ini adalah yang terlihat
Xuping menjadi salah satu pilihan
tidak realistis dalam melakukan penilaian lebih
aksesoris bagi kaum wanita sebagai pengganti
lanjut terhadap suatu barang karena hanya
emas. Perhiasan imitasi Xuping merupakan
akan menghambur-hamburkan uang dalam
salah satu perhiasan imitasi yang diproduksi di
waktu singkat penggunaannya dan memiliki
China, terbuat dari bahan dasar tembaga dan
manfaat yang tidak begitu lama seperti halnya
rhodium dan dilengkapi dengan bahan zicron
perhiasan emas imitasi tersebut.
untuk membuat kesan kilauan seperti berlian.
Menurut Hurlock (2002), usia dewasa
Keunggulannya adalah dapat dicelup atau
dini yang berkisar antara 18-40 tahun, wanita
disepuh jika warna aslinya sudah mulai kusam.
dewasa
Tersedia berbagai macam bentuk mulai dari
perubahan-perubahan fisik dan telah tahu pula
kalung, gelang, dan cincin. Bentuk dan
bagaimana
modelnya sangat mirip dengan perhiasan emas
mungkin penampilan tidak sebagaimana yang
asli
diharapkan namun orang sudah menyadari
sehingga
menginginkan keemasan
wanita-wanita perhiasan
sangat
cocok
dengan jika
yang warna memakai
perhiasan imitasi tersebut.
telah
kekurangan
belajar
untuk
memanfaatkannya,
dirinya.
menerima
meskipun
Kesadaran
tersebut
menimbulkan minat mereka akan hal-hal yang menyangkut
kecantikan,
terutama
pada
Wanita merupakan segmentasi pasar
pakaian dan perhiasan. Karaktersitik lainnya
yang paling menguntungkan. Awal penelitian
yang menyangkut konsumen wanita adalah
di bidang perilaku konsumen ditemukan
adanya
bahwa
penampilan, yaitu memilih perhiasan yang
wanita
memiliki
minat
dalam
keinginan
menunjang
untuk
meningkatkan
berbelanja fashion dan produk lain yang terkait
dapat
dibanding laki-laki. Wanita menghabiskan
Karakteristik lainnya adalah adanya indikasi
jauh lebih banyak waktu untuk mencari item
status sosial yaitu wanita yang banyak bergaul
yang berkaitan dengan fashion dan kosmetik
dalam lingkungan kerja maupun lingkungan
(Seock dan Bailey, 2008) dan menghabiskan
sosial, memakai perhiasan sebagai simbol
sebagian penghasilan secara signifikan untuk
status yang mengidentifikasikannya dengan
berbelanja busana, perhiasan, dan aksesoris
suatu kelompok tertentu.Karakteristik lainnya
fashion lainnya (Chiger 2001; Kim dan Kim
adalah
2004 ; Zollo 1995).
penghasilan secara signifikan untuk berbelanja
Karakteristik pembeli wanita biasanya
busana,
ini adalah mudah terpengaruh oleh suatu
lainnya.
wanita
penampilan
menghabiskan
perhiasan,
dan
asesoris
mereka.
sebagian
fashion
keadaan yang sedang “booming” atau tahunan
Wanita, dalam memenuhi kebutuhannya
termasuk idul fitri guna membangun image
akan melewati sejumlah proses pengambilan
atau citranya dimata orang dengan harga yang
keputusan pembelian suatu produk mencakup
murah namun terlihat mahal dan pembeli yang
tahapan yang biasanya dilalui konsumen
Hubungan antara sikap konsumen dengan keputusan membeli produk perhiasan
... (Rina Oktaviana)
141
ketika akan melakukan pembelian. Konsumen melewati
lima
tahap
dalam
proses
Keputusan pendekatan
membeli
adalah
penyelesaian
sebuah
masalah
pada
pengambilan keputusan, yaitu : pengenalan
kegiatan manusia untuk membeli suatu barang
masalah,
evaluasi
atau jasa dalam memenuhi keinginan dan
alternatif, keputusan pembelian, dan evaluasi
kebutuhannya yang terdiri dari pengenalan
pasca pembelian (Kotler, 2007).
kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi,
pencarian
informasi,
Menurut Swastha dan Handoko (2008),
evaluasi
terhadap
alternatif
membeli,
keputusan membeli adalah sebuah pendekatan
keputusan membeli, dan tingkah laku setelah
penyelesaian masalah pada kegiatan manusia
pembelian.
untuk membeli suatu barang atau jasa dalam
Variabel
keputusan
membeli
pada
memenuhi keinginan dan kebutuhannya yang
konsumen wanita di Pasar 16 Ilir palembang
terdiri
akan diukur dengan menggunakan skala yang
dari
keinginan, terhadap
pengenalan pencarian
alternatif
kebutuhan
informasi, membeli,
dan
evaluasi keputusan
membeli, dan tingkah laku setelah pembelian.
dikembangkan aspek-aspek Swastha
Mowen dan Minor (Sumarwan, 2014)
oleh
penulis
keputusan
dan
faktor penting yang akan mempengaruhi
layanan.
keputusan konsumen.
2. Skala Sikap Konsumen
Menurut Ajzen (2005), sikap adalah
perilaku atau minat tertentu. Tiga hal penting
(perasaan), aspek kognitif (keyakinan), dan aspek
konatif
berperilaku(dalam
atau bentuk
kecenderungan nyata
atau
kecenderungan).
2.1
dan
pertimbangan
atau negatif terhadap benda, orang, institusi, kejadian, perilaku atau minat tertentu. Variabel
sikap
konsumen
pada
konsumen wanita di Pasar 16 Palembang akan diukur dengan skala yang dikembangkan oleh penulis berdasarkan komponen sikap menurut Ajzen (2005) komponen sikap yaitu : 1. aspek (perasaan),
2.
aspek
kognitif
(keyakinan), dan 3. aspek konatif atau kecenderungan berperilaku (dalam bentuk
1. Variabel tergantung : Keputusan
nyata atau kecenderungan).
2. Variabel bebas : Sikap Konsumen Definisi Operasional
1. Skala Keputusan Membeli
142
lokasi
Identifikasi Variabel Penelitian
Membeli
2.2
:
sikap adalah evaluasi individu secara positif
afeksi
2. METODE PENELITIAN
yaitu
Sikap konsumen adalah menyatakan
yang terkandung dalam sikap yang selanjutnya disebut komponen sikap yakni : aspek afektif
(1997)
menurut
pertimbangan produk, pertimbangan harga, pertimbangan
terhadap benda, orang, institusi, kejadian,
membeli
Handoko
menyatakan sikap (attitudes) konsumen adalah
evaluasi individu secara positif atau negatif
berdasarkan
. Tehnik sampling yang digunakan adalah tehnik non probability sampling. Teknik Non probability
sampling
adalah
tehnik
Jurnal Ilmiah PSYCHE Vol.9 No.2 Desember 2015: 140-146
pengambilan sampel yang tidak memberikan
kegiatan manusia untuk membeli suatu barang
peluang atau kesempatan sama bagi setiap
atau jasa dalam memenuhi keinginan dan
unsur atau anggota populasi untuk dipilih
kebutuhannya yang terdiri dari pengenalan
menjadi sampel (Sugiyono, 2011). Tehnik
kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi,
sampling yang digunakan dalam penelitian ini
evaluasi
adalah sampling insidental.
keputusan membeli, dan tingkah laku setelah
2.3 Hipotesis
pembelian. Variabel
Ada hubungan antara sikap konsumen dengan keputusan membeli produk perhiasan imitasi Xuping pada konsumen wanita di Pasar 16 Ilir
terhadap
Swastha Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri
atas:
obyek/subyek
yang
membeli
pada
akan diukur dengan menggunakan skala yang
aspek-aspek
2.4 Populasi dan Sampling
keputusan
membeli,
konsumen wanita di Pasar 16 Ilir palembang
dikembangkan
Palembang.
alternatif
oleh
penulis
keputusan
dan
berdasarkan
membeli
Handoko
(1997)
menurut yaitu
:
pertimbangan produk, pertimbangan harga, pertimbangan
lokasi
dan
pertimbangan
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
layanan.
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
keputusan
dan
kesimpulannya,
menggunakan skala keputusan membeli yang
sementara sampel adalah bagian dari jumlah
di buat sendiri oleh peneliti dengan mengacu
dan karekteristik yang dimiliki oleh populasi
pada aspek keputusan membeli menurut
tersebut, sugiyono (2012).
Swasta dan Handoko (1997) yang disusun
kemudian
ditarik
Variabel-variabel yang digunakan dalam
Data
sebanyak
untuk
membeli
60
mengukur
variable
diperoleh
dengan
pernyataan
terdiridari
30
penelitian ini terdiri dari variabel terikat yaitu
pernyataan favourable dan 30 pernyataan
keputusan membeli dan variabel bebas yaitu
unfavourable yang harus direspon subjek
sikap konsumen. Subjek yang digunakan
berdaasarkan alternative jawaban yang telah
dalam penelitian ini berjumlah 100 orang yang
disediakan.
terdiri dari konsumen wanita di Pasar 16 Ilir
2. Skala Sikap Konsumen
Palembang. Tehnik sampling yang digunakan dalam
penelitian
ini
adalah
sampling
Sikap konsumen adalah menyatakan sikap adalah evaluasi individu secara positif
insidental.
atau negatif terhadap benda, orang, institusi,
2.5 Metode pengumpulan data
kejadian, perilaku atau minat tertentu.
Skala yang digunakan dalam penelitian
Variabel
sikap
konsumen
pada
ini ada dua yaitu skala keputusan membeli dan
konsumen wanita di Pasar 16 Palembang akan
sikap konsumen.
diukur dengan skala yang dikembangkan oleh
1. Skala Keputusan Membeli
penulis berdasarkan komponen sikap menurut
Keputusan pendekatan
membeli
penyelesaian
adalah masalah
sebuah pada
Ajzen (2005) komponen sikap yaitu : 1. aspek afeksi
(perasaan),
Hubungan antara sikap konsumen dengan keputusan membeli produk perhiasan
2.
aspek
... (Rina Oktaviana)
kognitif
143
(keyakinan), dan 3. aspek konatif atau
SPSS 22.0 for Windows menunjukkan nilai p >
kecenderungan berperilaku (dalam bentuk
0,05, dapat dilihat dari nilai p oleh peneliti
nyata atau kecenderungan).
berdistribusi normal karena memenuhi kaidah
2. Skala Sikap Konsumen
p > 0,05, dapat dilihat dari nilai p alat ukur
Sikap konsumen adalah menyatakan
tersebut yaitu keputusan membeli (0,368) dan
sikap adalah evaluasi individu secara positif
sikap konsumen (0,115) yang lebih besar dari
atau negatif terhadap benda, orang, institusi,
0,05. Hasil uji normalitas inimenunjukkan
kejadian, perilaku atau minat tertentu.
bahwa
Variabel
sikap
konsumen
pada
keputusan
membeli
dan
sikap
konsumen memiliki sebaran normal.
konsumen wanita di Pasar 16 Palembang akan
Uji Linieritas merupakan uji yang
diukur dengan skala yang dikembangkan oleh
dilakukan untuk mengetahui hubungan antara
penulis berdasarkan komponen sikap menurut
variabel bebas yaitu sikap konsumen dan
Ajzen (2005) komponen sikap yaitu : 1. aspek
variabel terikat yaitu keputusan membeli.
afeksi
kognitif
Kaidah yang digunakan adalah jika p < 0,05
(keyakinan), dan 3. aspek konatif atau
berarti hubungan antara kedua variabel adalah
kecenderungan berperilaku (dalam bentuk
linier, jika p > 0,05 maka hubungan antara
nyata atau kecenderungan).
kedua variabel linier.
(perasaan),
2.
aspek
Berdasarkan
2.6 Metode Analisis Data
tabel
F
merupakan
ini adalah analisis statistik. Sebelum dilakukan
hubungan antara variabel bebas dan variabel
uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji
terikat. F = 290,618 dan p = 0,000. Nilai p
prasyarat yaitu uji normalitas dan uji linieritas.
merupakan nilai yang menunjukkan seberapa
Untuk menguji hipotesis penelitian, penulis
linier hubungan antara variabel bebas dan
menggunakan teknik analisis regresi sederhana
variabel terikat. Tabel di atas nilai p = 0,000<
(simple regression).
0,05 sehingga menunjukkan bahwa terdapat hubungan
Uji asumsi dilakukan sebelum data
menguji
apakah
variabel
penelitian
ini
terdistribusi secara normal atau tidak. Kaidah yang digunakan yaitu jika p >0,05 maka sebaran data normal, sedangkan jika p < 0,05
antara
keputusan
Untuk mengetahui adanya hubungan antara sikap konsumen dengan keputusan membeli, maka digunakan uji korelasi dengan menggunakan teknik analisis regresi sederhana (simple regression) dengan menggunakan program komputer Statistical Product Service Solution (SPSS) versi 22.0 for Windows.
maka sebaran data tidak normal.
Analisis
Uji normalitas dengan menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov Test dari program
uji
hipotesis
dilakukan
dengan menggunakan uji regresi sederhana yang
144
linier
menunjukkan
membeli dan sikap konsumen.
dianalisis, yakni meliputi uji normalitas dan uji linearitas. Uji normalitas digunakan untuk
yang
yang
nilai
Analisis data yang digunakan dalam penelitian
3. HASIL
koefesien
diatas
hasilnya
menunjukkan
adanya
Jurnal Ilmiah PSYCHE Vol.9 No.2 Desember 2015: 140-146
penerimaan terhadap hipotesis yang diajukan. Hasil tersebut menunjukan bahwa hipotesis tersebut
terbukti
melalui
nilai
koefisien
korelasi diperoleh r = 0,865 dengan nilai p=0,000.Besarnya
sumbangan
efektif
(r
square) yang diberikan oleh sikap konsumen terhadap keputusan membeli produk perhiasan imitasi Xuping adalah sebesar 0,748 atau 74,8%.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang telah dilakukan hasilnya adalah ada hubungan yang signifikan antara sikap konsumen
dengan
keputusan
membeli
produk
perhiasan imitasi Xuping pada konsumen wanita di Pasar 16 Ilir Palembang. DAFTAR PUSTAKA Ajzen, I., & Fishbein, M. (2005). The Influence of Attitudes on Behavior. In D. Albarracin, B. Johnson, & M. P. Zanna, The handbook of attitudes (pp. 173-221). New Jersey: Erlbaum. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta Ayu, R. P. (2005). Hubungan Keterlibatan Emosional dengan Keputusan Membeli pada Wanita (Skripsi). Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi Edisi 2. Yogjakarta: Pustaka Pelajar. Delvia. (2011, Januari 20). Re : Proses Pengambilan Keputusan Pembelian.. Diakses dari https://delviadelvi.wordpress.com Engel, James F., Blackwell, Roger D., dan Miniard, Paul W. (2000). Perilaku
Konsumen. Alih Bahasa Budiyanto. Jakarta : Binapura Aksara Hadi, S. (2002). Statistika. Yogyakarta : ANDI Harian Medan Bisnis, (2014, Agustus 14). Perhiasan Xuping Makin di Gemari Diakses dari http://www.medanbisnisdaily.com/j am 8.43 WIB Hurlock, E. B.(2002). Psikologi Perkembangan.Jakarta : PT Gramedia Pustaka. Janah, M. R. (2013). Hubungan Antara Citra Merek Mobil Suzuki Dengan Keputusan Pembelian Pada Konsumen Di Dealer Sumber Baru Mobil Purwokerto. Jurnal Talenta Psikologi Vol. II, No. 2, Agustus 2013 Janet, P.P. (2014, Oktober 5). Re : The Planned of Behaviour. Diakses dari http://patrice-janetfpsi13.web.unair.ac.id James et al. (1995). Perilaku Konsumen. Jakarta : Binapura Aksara Kotler, P.S., Amstrong, G. (2007). Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid 1 Edisi 2. Jakarta : Erlangga Maghfirah, A. (2011, Oktober 5). Re : Pengetahuan Konsumen. Diakses dari http://annisa.maghfirah10.student.i pb.ac.id/ jam 4:35 am Mangkunegara, Anwar Prabu. (2002). Perilaku Konsumen (Edisi Revisi). Bandung : Refika Aditama Mowen, John C dan Minor Michael. (2001). Perilaku Konsumen, Jakarta : Erlangga Peter, J. Paul dan Olson, Jerry C. (2002). Perilaku konsumen dan Strategi Pemasaran. Alih Bahasa Damos Sihombing. Jakarta : Erlangga Prasetijo, Ristiyanti dan John J.O.I. Ihalauw. (2005). Perilaku Konsumen. Yogyakarta : Penerbit ANDI Riduwan, M. (2008). Metode dan Tehnik Menyusun Tesis. Bandung : Alfabeta
Hubungan antara sikap konsumen dengan keputusan membeli produk perhiasan
... (Rina Oktaviana)
145
Sangadji, E. M., Sopiah. 2013. Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis. Disertasi : Himpunan Jurnal Penelitian. Yogyakarta : Andi Offset Schiffman, Leon G dan Leslier Lazar Kanuk. (2000). Perilaku Konsumen. Jakarta : Petince Hall . (2008).Perilaku Konsumen. Jakarta : Petince Hall Seock., Bailey. (2008). The Influence of College Students’ Shopping Orientations and Gender Differences on Online Information Searches and Purchase Behavours. International Journal of Consumer Studies
Wikipedia.
(2010,
Perhiasan.
Juni Diakses
18).
Re
:
dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Perhia sanjam 00.41 WIB
Setiadi, J Nugroho. 2003. Perilaku Konsumen, Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta : Prenada Media Suheri, Y. (2008). Keputusan Membeli Secara Online dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jurnal Tehnologi Informatika DINAMIKA Volume XIII, No. 2., Juli 2008 : 140-146 Sumarwan, Ujang. (2014). Perilaku Konsumen. Teori dan Penerapannya dalam pemasaran. Bogor : Ghalia Indonesia Sugiyono. (2012). Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta Swastha, B., dan Handoko, H. (1997). Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku Konsumen EdisiPertama. Yogyakarta : BPFE . (2008). Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku Konsumen EdisiPertama. Yogyakarta : BPFE Trihatmoyo, A. (2015, Januari 9). Jurnal Perilaku Konsumen Terhadap Pembelian Suatu Barang. Diakses dari https://andreastrihatmoyo.wordpres s.com
146
Jurnal Ilmiah PSYCHE Vol.9 No.2 Desember 2015: 140-146