HUBUNGAN ANTARA SELF-EFICACY DENGAN KECEMASAN BERBAHASA ASING PADA SANTRI BARU PONDOK PESANTREN NAHDHATUL MUSLIMAT SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Derajat Sarjana S-1 Psikologi
Diajukan oleh: HANIFAH MARDHATILLAH F 100 110 002
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015
HUBUNGAN ANTARA SELF-EFICACY DENGAN KECEMASAN BERBAHASA ASING PADA SANTRI BARU PONDOK PESANTREN NAHDHATUL MUSLIMAT SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Derajat Sarjana S-1 Psikologi
Diajukan oleh: HANIFAH MARDHATILLAH F 100 110 002
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015
ii
HUBUNGAN ANTARA SELF-EFICACY DENGAN KECEMASAN BERBAHASA ASING PADA SANTRI BARU PONDOK PESANTREN NAHDHATUL MUSLIMAT SURAKARTA Hanifah Mardhatillah
[email protected] Pembimbing : Nisa Rachmah NA Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAKSI Kecemasan berbahasa asing adalah kekhawatiran pada suatu kejadian yang berhubungan dengan pembelajaran bahasa kedua setelah bahasa ibu. Kecemasan berbahasa asing timbul akibat faktor psikologis, yaitu efikasi diri atau self eficacy yang rendah terhadap kemampuan yang dimiliki. Self eficacy memiliki konstribusi dalam pembelajaran bahasa, khusunya ketika mengaplikasikan ke dalam percakapan sehari-hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan self eficacy dengan kecemasan berbahasa asing, serta mengetahui tingkat self eficacy dan tingkat kecemasan berbahasa asing pada santri baru Pondok Pesantren Nahdhatul Muslimat Surakarta. Jenis penelitian ini kuantitatif, dengan menggunakan subjek penelitian santri baru Pondok Pesantren Nahdhatul Muslimat Surakarta berjumlah 55 santri. Metode pengumpulan data menggunakan skala psikologis, yaitu skala self eficacy dan skala kecemasan berbahasa asing, dengan metode insidental sampling. Sedangkan analisis data menggunakan korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara self eficacy dengan kecemasan berbahasa asing. Semakin tinggi self eficacy santi baru maka semakin rendah kecemasan berbahasa asing, begitu pula sebaliknya semakin rendah self eficacy seorang santri baru maka semakin tinggi kecemasan berbahasa asing. Tingkat self eficacy santri baru pondok NDM (Nahdhatul Muslimat) tergolong sedang dan tingkat kecemasan berbahasa asing santri pondok NDM tergolong sedang. Self eficacy menjadi salah satu yang dapat mempengaruhi kecemasan berbahasa asing.
Kata kunci : Self eficacy, kecemasan berbahasa asing
vi
HUBUNGAN ANTARA SELF-EFICACY DENGAN KECEMASAN BERBAHASA ASING PADA SANTRI BARU PONDOK PESANTREN NAHDHATUL MUSLIMAT SURAKARTA Hanifah Mardhatillah
[email protected] Pembimbing : Nisa Rachmah NA Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRACT
Foreign language anxiety is a concern on an event related to learning a second language after their mother tongue. Foreign language anxiety arising from a psychological factors, namely selfefficacy or self eficacy low against capabilities. Self eficacy own contribution in language learning, especially when applied in everyday conversation. The purpose of this study was to determine the relationship of self eficacy with foreign language anxiety, as well as determine the level of self eficacy and foreign language anxiety level on a new boarding school students Nahdhatul's Women Surakarta. This type of quantitative research, using new students research subjects Nahdhatul Moslem boarding school in Surakarta totaled 55 students. Methods of data collection using psychological scale, the scale of self eficacy and foreign language anxiety scale, with incidental sampling method. While data analysis using product moment correlation. The results showed that there was a significant negative correlation between self eficacy with foreign language anxiety. The higher self eficacy new Santi, the lower the anxiety foreign language, and vice versa the lower the self eficacy a new students, the higher the anxiety foreign language. The level of self eficacy new students cottage NDM (Nahdlatul Moslem) classified as moderate and the level of anxiety in foreign language students cottage NDM moderate. Self eficacy be one that can affect foreign language anxiety.
Keywords: Self eficacy, Foreign language anxiety
unfavorable,
PENDAHULUAN
yang tergolong rendah sebanyak 10
Indonesia memiliki berbagai model
santri (11,9%) dan kecemasan yang
pembelajaran, namun sebagaimana telah
dituliskan
tergolong tinggi sebanyak 33 santri
dalam
(39,3%). Sedangkan kecemasan di
(Jamhuri, 2011) pondok pesantren
kalangan anak SMP yang tergolong
sebagai model pendidikan pertama
rendah sebanyak 24 siswa (28,6%)
dan tertua di Indonesia. Pondok pesantren
dapat
dam yang tergolong tinggi sebanyak
mengurangi
17 siswa (20,2%). Berdasarkan hasil
kegagalan sistem pendidikan saat
diatas dapat disimpulkan bahwa ada
ini. Yang mana pelajar minimal mengalami
masa
disebabkan
tawuran.
karena
pesantren
kecemasan di kalangan santri pondok
Ini
pesantren dan siswa SMP. Namun
Pondok
memegang
tingkat kecemasan santri pondok
teguh
pesantren lebih tinggi dibandingkan
keagamaan.
dengan siswa SMP.
Namun ada beberapa kendala di MTs
Pondok
dikarenakan
Pesantren
keadaan
Hal-hal
yang
di
perbedaan
Pondok
diluar, kecemasan yang dialami pun berbeda. Seperti (Aminullah, 2013) yang
Pondok
menunjukkan
Manifest
dari
favorable
satu
pengasuh
pondok
pesantren
Muslimat
menyatakan
: apabila santri pondok harus tinggal di asrama, komunikasi dengan orang
Scale
di luar asrama di batasi dan di
(TMAS) dengan 50 pernyataan yang terdiri
salah
pondok dengan sekolah diluar, yaitu
berdasarkan
Anxiety
kepada
membedakan antara kehidupan di
data yang diperoleh menggunakan Taylor
pondok
bahwa ada beberapa peraturan yang
Pesantren”
bahwa
santri
wawancara
Nahdhatul
berjudul
“Kecemasan antara siswa SMP dan santri
antara
membuat
peraturan yang dijalani. Hasil dari
dengan keadaan pada tingkat SMP
penelitian
yang
pesantren dengan siswa SMP adalah
pesantren pada tingkat Mts berbeda
dalam
disimpulkan
kecemasan santri pondok pesantren
Pada saat ini pendidikan di
yang
dapat
wajibkan menggunakan bahasa arab
dan
1
ataupun
bahasa
inggris
dalam
sebabkan
percakapan sehari-hari.
oleh
hal yang baru bagi santri baru apabila
santri
digunakan
ialah
bahasa
inggris).
kewajiban
Santri
mempelajari bahasa asing
adakannya
baru
dituntut
untuk
dengan kewajiban berbahasa asing.
NDM (Nahdhatul Muslimat) juga dengan
menggunakan
membiasakan diri atau beradaptasi
secara mandiri, Pondok Pesantren
santri
untuk
bahasa asing dalam kesehariannya.
lepas tangan begitu saja membiarkan
memfasilitasi
percakapan
duduk di bangku SD tidak ada
Pondok
Pesantren Nahdhatul Muslimat tidak
santri
kedalam
keseharian, karena pada saat mereka
pelanggaran berbahasa asing (bahasa arab/
kendala.
Berbahasa asing memang merupakan
Namun yang paling sering dilanggar
beberapa
di
Santri
baru
yang
memiliki
pelajaran-pelajaran
keyakinan diri untuk berbahasa asing
bahasa dan juga kegiatan belajar
akan mudah untuk mengikutinya.
bahasa
Santri
yang
kegiatan
dilakukan
sekolah,
di
yaitu
luar
yang
tidak
memiliki
dengan
keyakianan diri untuk menggunakan
menambah kosa kata bahasa asing
bahasa asing dalam kesehariannya
serta belajar untuk berpidato dengan
membuat
berbahasa asing. Pada malam jum’at
menggunakan bahasa asing sehingga
santri juga diberi keluasan untuk
mereka
menyelenggarakan
seni
peraturan untuk berbahasa asing.
dengan menggunakan bahasa asing,
Santri yang melanggar bahasa asing
berupa; puisi, pidato, drama, dll.
akan merasa takut, tidak percaya diri
pentas
untuk
Fasilitas yang telah diberika pihak
pondok
seharusnya
bisa
kepada
cenderung
terbiasa
melanggar
mengapalikasikan
bahasa
percakapan keseharian. Santri baru
memaksimalkan
yang tidak menggunakan bahasa asing dalam kesehariannya akan
asing. Namun pada kenyataannya banyak
tidak
asing yang telah diperoleh ke dalam
santri,
kemampuan santri dalam berbahasa
santri
mereka
mendapat
melakukan
hukuman
berupa
menghafal beberapa kosakata bahasa
pelanggaran berbahasa asing yang di
2
asing. Hukuman dari pelanggaran
eficacy
berbahasa asing ini paling ringan
(Anwar,
karena masih banyak hukuman yang
“Hubungan
lebih berat dari ini, diantaranya
dengan kecemasan berbicara didepan
mengahafal
umum pada mahasiswa Fakultas
surat,
membersihkan
seperti
pada
2009)
penelitian
yang
antara
berjudul self-eficacy
ruangan tertentu dan lain sebagainya.
Psikologi
Oleh sebab itu penulis membuat
Utara”
kuesioner terbuka dengan pertanyaan
eficacy
“Apa yang anda rasakan ketika
sebanyak 141 mahasiswa (76,6%),
pertama kali di wajibkan untuk
self-eficacy yang tergolong tinggi
berbahasa
dari
sebanyak 16 mahasiswa (8,7%) dan
jawaban kuesioner terbuka tersebur
yang tergolong rendah sebanyak 27
sebanyak 26 santri mengaku tidak
mahasiswa (14,7%).
asing
?”
Hasil
cemas menggunakan bahasa asing,
skala
menggunakan bahasa asing yang di
(2004)
oleh
sedang
linkert
yang
disusun
generality dan strength. Semakin
ketika menggunakan bahasa asing.
dikemukakan
tergolong
self-
milik Bandura yang terdiri dari level,
lebih cepat dan kurang percaya diri
seperti
yang
bahwa
berdasarkan aspek-aspek self-eficacy
tandai dengan takut, jantung berdetak
ini
menunjukan
Sumatra
Hasil ini didapat menggunakan
tetapi 26 santri mengaku cemas
Hal
Universitas
tinggi self-eficacy seseorang maka
yang
Spielberger
yang menyatakan bahwa
semakin
rendah
kecemasan
seseorang,
begitupula
sebaliknya
semakin
rendah
kecemasan berbahasa asing adalah
seseorang
perasaan yang timbul dalam diri
kecemasan (Anwar, 2009). Menurut
individu
Bandura (2000) self-eficacy adalah
berupa
ketakutan,
ketegangan,
kegelisahan
serta
keyakinan
maka
self-efcicacy semakin
seseorang
tinggi
mengenai
kekhawatiran yang berkaitan dengan
kemampuan dalam dirinya yang akan
gairah
mempengaruhi
sistem
saraf
otomatis.
Sedangakn salah satu faktor yang
cara
mereka
bertindak. Self-eficacy juga dapa
mempengaruhi kecemasan ialah self
3
menguasai situasi tertentu dan dapat
akan
memperoleh hasil yang positif.
berbahasa asing.
Apabila
seorang
individu
kemampuannya
Berdasarkan
untuk
uraian
tersebut
memiliki self eficacy yang tinggi,
peneliti
yakin akan kemampuannya untuk
sebagai
berbahasa
akan
Hubungan antara self eficacy dengan
percaya diri untuk berbahasa asing
kecemasan berbahasa asing pada
dengan baik. Sebaliknya apabila
santri
seorang
self
Nahdhatul Muslimat Surakarta ?
eficacy yang rendah, merasa tidak
Dari permasalahan tersebut maka
memiliki
untuk
peneliti ingin melakukan penelitian
individu
berjudul Hubungan antara self
asing
individu
berbahasa
maka
memiliki
kemampuan asing
ia
maka
merumuskan berikut,
baru
masalah
Apakah
Pondok
ada
Pesantren
tersebut akan merasa cemas ketika
eficacy
berbahasa asing. Santri baru NDM
berbahasa asing pada santri baru.
dituntut untuk bisa menguasai bahasa asing
untuk
diterapkan
dengan
kecemasan
METODE PENELITIAN
kedalam
percakapan keseharian. Santri ketika
Subjek penelitian adalah santri
tidak menggunakan bahasa asing
baru di Pondok Pesantren Nahdhatul
akan dikenakan sanksi akibat dari
Muslimat
pelanggarannya.
Penulis
Tuntutan
penguasaan
bahasa
insidental
secara acak santri baru berjumlah 55 santri. Dengan kriteria ,yaitu : santri
mempengaruhi santri baru dalam belajar
menggunakan
Surakarta.
sampling, sehingga penulis memilih
bahasa
asing dalam waktu yang ditentukan
proses
Kauman
baru, dengan usia 12-13 tahun dan
asing.
termasuk santri pondok NDM .
Keyakinan yang rendah terhadap diri
Skala self eficacy menggunakan
sendiri mengakibatkan santri baru mengalami kecemasan. Santri baru
skala
yang
ketika mengalami kecemasan akan
sebelumnya oleh Muna (2012) yang
berusaha meyakinkan diri sendiri
disusun indikatornya,
4
telah
berdasarkan yaitu
digunakan
dan Tingkatan,
dengan
indikator;
mengerjakan
Yakin
tugas
dapat
seperti khawatir, takut dan gelisah
ataupun
berlebihan.
Dan
rasa
takut
pekerjaan yang sulit dan Yakin dapat
menghadapi evaluasi negatif dengan
mengerjakannya tanpa bantuan orang
indikator; Perasaan khawatir sebagai
lain. Kekuatan, dengan indikator;;
akibat dari anggapan situasi sosial
percaya diri untuk mendapatkan hasil
dan dinilai oleh orang lain, tidak
semaksimal mungkin. Dan Keluasan,
mampu mendapat persetujuan dari
dengan indikator; Percaya dapat
orang lain serta takut melakukan
menyelesaikan banyak
pekerjaan
yang
perilaku yang memalukan di muka
waktu
yang
umum, takut di kritik, tidak di
dalam
ditentukan, Percaya dapat mengulang
dukung atau ditolak.
kembali prestasi yang pernah diraih
HASIL
sebelumnya.
a. Variabel Self Eficacy
Skala kecemasan berbahasa asing menggunakan
skala
yang
Dari hasil penilaian professional
telah
judgment expert kemudian dianalisis
digunakan oleh Hidayati (2014) yang disusun
berdasarkan
aspek
menggunakan MS. Excel. Skala self
dan
eficacy
indikatornya, yaitu ketakutan dalam berkomunikasi
aitem dengan hasil validitas dibawah 0,6 (<0,6) tidak layak dimasukkan
tegang, gugup ataupun panik ketika
sebagai
melakukan komunikasi. Kecemasan
mengalami
mental
aitem
penelitian.
dengan
hasil
0,6 layak dimasukkan dalam skala
psikomotorik: ketegangan pikiran,
penelitian.Hasil analisis Skala self
kebingungan soal
ukur
validitas sama atau lebih besar dari
Manifestasi kognitif, afektif dan
menjawab
alat
Sedangkan
menghadapi tes dengan indikator;
dalam
kecemasan
batas nilai valid sebesar 0,6. Untuk
diri dari komunikasi dan Perasaan
berkonsentrasi,
Skala
berbahasa asing ini menggunakan
dengan
indikator;Menghindari dan penarikan
sulit
dan
eficacy
dan
untuk
dilakukan uji
blocking,
penelitian validitas
setelah isi
oleh
judgement expertadalah diperoleh 26
perasaan yang tidak menyenangkan
aitem
5
pada
Skala
self
eficacy
dinyatakan layak. Aitem yang layak
antara 0,304 hingga 0,707 dan
tersebut
aitem
koefisien reliabilitas alpha (α) =
aitem
0,942.
terdiri
favourable
dari
dan
9 17
unfavourable.Hasil uji daya beda
Uji normalitas digunakan untuk
aitem skala self eficacy yang terdiri
mengetahui normal atau tidaknya
26
sebaran data dari variabel-variabel
aitem
terdapat
22
aitem
memenuhi daya beda aitem dan 4
penelitian.
Uji
normalitas
aitem yang tidak memenuhi daya
menggunakan teknik
beda aitem yaitu nomor 4,6,12,24..
Kolmogorov-Smirnov Test. Hasil uji
Indek daya beda bergerak antara
normalitas pada variabel self eficacy
0,331 hingga 0,658dan koefisien
menunjukkan
reliabilitas alpha (α) = 0,832.
Smirnov Z sebesar sebesar 0,571
nilai
ini
One-Sample
Kolmogorov-
dengan p value = 0,900 > 0,05 yang b.Variabel Kecemasan Berbahasa
berarti
Asing
memenuhi distribusi normal. Hasil
Hasil analisis Skala kecemasan berbahasa asing
bahwa
sebaran
data
uji normalitas variabel kecemasan
untuk penelitian
berbahasa
asing
menunjukan
setelah dilakukan uji validitas isi
Kolmogorov-Smirnov
oleh
adalah
0,753 dengan p value = 0,622 > 0,05
diperoleh 45 aitem pada Skala
yang berarti bahwa sebaran data
kecemasan
memenuhi distribusi normal.
judgement
expert
berbahasa
asing
dinyatakan layak. Aitem yang layak tersebut
terdiri
Uji lineritas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas
aitem
dan variabel tergantung memiliki
unfavourable. Hasil uji daya beda
hubungan yang linier atau tidak
aitem Skala kecemasan berbahasa
secara
asing yang terdiri 45 aitem terdapat
linieritas
42 aitem memenuhi daya beda aitem
eficacy dengan kecemasan berbahasa
dan 3 aitem yang tidak memenuhi
asing dilihat diperoleh nilai F sebesar
daya
1,213,
beda
dan
aitem
26
sebesar
aitem
favourable
dari
Z
19
yaitu
nomor
33,36,45. Indek daya beda bergerak
signifikansi.
Hasil
uji
hubungan
antara
self
hasil
dari
keterangan
Deviation from Linierity dihasilkan
6
hasil signifikansi (p) = 0,308 dengan
PEMBAHASAN
p> 0,05 hasil tersebut menunjukkan
Berdasarkan hasil perhitungan
bahwa variabel bebas (self eficacy) dengan
variabel
(kecemasan memiliki
teknik
tergantung
berbahasa korelasi
moment,
asing)
yang
dengan kecemasan berbahasa asing pada santri baru Pondok Pesantren
meliputi uji normalitas dan uji
Nahdhatul Muslimat. Semakin tinggi
linieritas diketahui bahwa variabel
self eficacy santri baru maka semakin
self eficacy dan variabel kecemasan
rendah kecemasan berbahasa asing,
berbahasa asing memenuhi syarat
sebaliknya
data normal dan linier. Sehingga
Hasil
dari
Hasil
sejalan
dengan kecemasan berbicara didepan umum pada mahasiswa Fakultas
(p) = 0,000; (p<0,01) ada korelasi
Psikologi Universitas Sumatra Utara.
negatif yang artinya ada hubungan
Penelitian ini membuktikan bahwa
negatif antara self eficacy dengan
self
kecemasan berbahasa asing pada Pondok
ini
berjudul hubungan antara self-eficacy
sebesar -0,710dengan Signifikansi
baru
penelitian
penelitian dari Anwar (2009) yang
perhitungan
diperoleh nilai koefisien korelasi (r)
santri
self
dengan penelitian terdahulu yaitu
Pearsonmenggunakan bantuan SPSS 15.0.
rendah
tinggi kecemasan berbahasa asing.
analisis data yang digunakan adalah
version
semakin
eficacy santri baru maka semakin
Teknik
moment
nilai
hubungan negatif antara self eficacy
Berdasarkan uji asumsi yang
product
diperoleh
korelasi negatif yang artinya ada
berbahasa asing.
korelasi
maka
product
p = 0,000 (p < 0,01). Nilai koefisien
antara self eficacy dengan kecemasan
menggunakan
korelasi
koefisien korelasi (r) sebesar -0.710;
searah
(linier), artinya bahwa ada hubungan
peneliti
analisis
eficacy
positif
menjadikan
mahasiswa mempunyai keyakinan
Pesantren
dalam dirinya akan kemampuan yang
Nahdhatul Muslimat. Semakin tinggi
dimiliki,
self eficacy santri baru maka semakin
sehingga
mahasiswa
percaya diri untuk berbicara di depan
rendah kecemasan berbahasa asing
umum. Hal ini dapat mengurangi
begitu pula sebaliknya.
7
kecemaan yang dimiliki mahasiswa
individu tersebut akan menampakkan
untuk berbicara di depan umum.
hasil yang baik dalam melaksanakan
.
Menurut
Ormrod
(2006),
tugasnya.
Sebaliknya
apabila
secara garis besar self eficacy adala
individu tidak memiliki keyakinan
penilaian
diri untuk melakukan suatu tugas,
seseorang
terhadap
kemmapuan dalam dirinya untuk
maka
melakukan
meraih
menampakkan hasil yang kurang
eficacy
baik
tujuan
sesuatu
tertentu.
atau Self
individu
tersebut
ataupun
menampakkan
merupakan sesnse of self, yaitu
ketidakmampuanya
persepsi, keyakinan, penilaian, dan
melaksanakan tugas tersebut.
perasaan tentang siapa diri kita sebagai
sesorang.
terdahulu
dan
ketika kecemasan berbahasa asing muncul pada santri baru. kecemasan
hasil
timbul
penelitian saat ini, terlihat bahwa self
individu
atau
eficacy yang tinggi , santri akan memiliki
positif, maka idividu akan mudah asing.
eficacy
Apabila santri baru memiliki self
memliki
interprestasi berbahasa asing yang
berbahasa
self
untuk melaksanakan suatu tugas.
terhadap proses belajar bahasa santri Apabila
dari
keyakinan terhadap dirinya sendriri
eficacy mempunyai peran penting
baru.
dalam
Sesuai dengan teori tersebut,
Berdasarkan
keterangan tersebut jika dikaitkan penelitan
akan
kepercayaan
kemampuannya
Sehingga
untuk
diri
akan
berbahasa
asing dengan baik, sehingga santri
komunikasi berjalan dengan baik
dapat menguasai kecemasan yang
karena individu memiliki keyakinan
timbul. Sedangkan apabila santri
atas kemampuan yang dimiliki untuk
baru memiliki self eficacy yang
berbahasa asing.
rendah
Efikasi diri adalah perkiraan
akan
menghindari
cenderung dan
sering
untuk timbul
seseorang akan kemampuan yang ada
perasaan
cemasketika
harus
dalam dirinya (Susilowati, 2009).
melakukan
komunikasi
dengan
Apabila individu memiliki keyakinan
bahasa asing.
dapat melakukan suatu tugas, maka
8
Sumbangan
dari
rendah dan 12 subjek pada kategori
terhadap
tinggi. Hasil tersebut menunjukkan
kecemasan berbahasa asing sebesar
bahwa kebanyakan santri memiliki
84.2%, yang berarti masih ada 15.8%
keyakinan akan kemampuan dirinya
variabel lain yang mempengaruhi
yang sedang dan ada beberapa santri
kecemasan
berbahasa
yang
diantaranya
:
variabel
self
efektif
eficacy
asing,
konsep
diri,
kemampuan
kepercayaan diri, dan faktor lainnya Kecemasan secara
berbahasa
keseluruhan
kategori sedang.
keyakinan
dirinya
akan
rendah
dan
beberapa santri memiliki keyakinan akan kemampuan dirinya tinggi.
asing
berada
memiliki
pada
Semakin
Sebanyak 31
seseorang
tinggi
maka
self
eficacy
akan
semakin
subjek dari 55 subjek berada pada
mudah mencapai keberhasilannya.
kategori sedang. Sedangkan 3 subjek
Hal tersebut karena self eficacy yang
pada kategori sangat rendah, 15
tinggi
subjek berada pada kategori rendah
optimis,
dan 6 subjek berada pada kategori
mencoba hal yang belum pernah
tinggi. Hasil tersebut menunjukan
dilakukan
beberapa
memiliki
bersikap serta berpikir secara positif.
perasaan tegang, takut, dan khawatir
Sebaliknya, semakin rendah self
yang dialami pada saat berbicara
eficacy seseorang maka akan timbul
menggunakan bahasa asing dengan
sikap pesimis, tidak percaya diri,
orang lain. Perasaan takut ketika
takut
menghadapi tes bahasa dan khawatir
sehingga
dengan evaluasi negatif dari orang
mengembangkan kemampuan yang
lain (Horwitz,2010)
dimiliki, individu juga akan berpikir
santri
baru
serta
Self eficacy secara keseluruhan berada
pada
kategori
pada
kategori
percaya
sikap diri,
berani
sebelumnyadan
mencoba
hal
yang
tidak
bersikap
secara
yang
akan
baru, dapat
negatif.
Berdasarkan uraian di atas dapat di
sedang.
ambil kesimpulan bahwa self eficacy
Sebanyak 36 subjek dari 55 subjek berada
menimbulkan
memiliki
sedang.
hubungan
kecemasan berbahasa asing
Sedangkan 7 subjek pada kategori
9
terhadap
Dikarenakan banyak pelajaran
KESIMPULAN
berbahasa asing terutama bahasa
Tingkat self eficacy pada santri
baru
Nahdhatul sedang.
Pondok
Pesantren
Muslimat
tergolong
Tingkat
asing. Maka bagi para pengajar yang bersangkutan dengan bahasa asing diharapkan agar memiliki motode
kecemasan
belajar yang tidak monoton, seperti
berbahasa asing pada santri baru Pondok
Pesantren
movie learning, diskusi kelompong,
Nahdhatul
listening. Sehingga santri bisa aktif
Muslimat tergolong sedang. Semakin
dalam mengikuti pelajaran bahasa.
tinggi self eficacy semakin rendah
Para pengajar juga diharapkan agar
kecemasan berbahasa asing. Semakin
memberi stimulus positif terhadap
rendah self eficacy semakin tinggi
santri
kecemasan berbahasa asing.
tentang
mempelajari
SARAN
mudahnya
bahasa
asing.
Menghargai setiap kemajuan santri
Bagi para santri baru Pondok Pesantren
baru
Nahdhatul
dalam
berbahasa.
Menumbuhkan
Muslimat
rasa percaya pada kemampuan yang
diharapkan dapat mempertahankan
santri miliki dengan memberikan
penggunaan bahasa asing terutama
motivasi pada akhir pembelajaran.
bahasa arab, karena banyak pelajaran
Tetap mempertahankan kemampuan
pondok yang menggunakan bahasa
santri dalam berbahasa asing.
arab. Konsisten untuk menggunakan
Keseharian
santri
diwajibkan
kosa kata yang baru didapat kedalam
untuk menggunakan bahasa asing.
percakapan sehari-hari, percaya pada
Maka
kemampuan yang dimiliki untuk
mengawasi , mengingatkan santri
berbicara menggunakan bahasa asing
agar berbahasa asing , memberikan
tanpa takut salah, karena pada proses
contoh menggunakan bahasa asing
belajar salah merupakan tahap untuk
pada
koreksi diri agar menjadi lebih baik.
mengoreksi apabila ada yang salah
Memiliki kemampuan yang kuat
dalam susunan maupun kosa kata
untuk
dan
santri. Sehingga santri bisa menjadi
memperkaya kosa kata bahasa asing .
lebih baik lagi dalam berbahasa dan
memperdalam
10
pengurus
kegiatan
pondok
sehari-hari,
dapat
serta
tidak
terlarut
dalam
Hidayati, I. A. 2014. Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Kecemasan Berbahasa Asing Pada Mahasantri PESMA K.H. Mas Mansyur Universitas Muhammadiyah Surakarta. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta
kesalahan
susunan maupun kosa kata. Peneliti
selanjutnya
dapat
melengkapi dan menyempurnakan dengan faktor-faktor dari variabel kecemasan berbahasa asing yang lainnya, seperti ; percaya diri, harga diri,
dll.
Penelitian
Horwitz, E. K., Horwitz, M. B., & Cope, J. A. (2010). Foreign and Second Language Anxiety. The Modern Language Journal. Vol. 70(2). 125-132
tentang
kecemasan berbahasa asing lebih baik dilakukan di Pondok Pesantren yang kesehariannya menggunakan
Jamhuri, M. (2011, 09). Retrieved 01 11, 2015, from Multazam.blogspot.com.
bahasa asing ( bahasa arab dan inggris ).
Muna, RA. 2012. Hubungan Antara Efikasi Diri Dan Motivasi Berprestasi Dengan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas VII SMP. Skripsi. Fakultas Psikologi UMS
DAFTAR PUSTAKA Aminullah, M. (2013). Kecemasan Antara Siswa SMP dan Santri Pondok Pesantren. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol.01,No 2, 210-211.
Ormrod, J.E. (2006). Education Psychology Developing Learner 5th Ed. New Jersey : Pearson Education.
Anwar, A. I. (2009). Hubungan Antara Self-Efficacy Dengan Kecemasan Berbicara Didepan Umum Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatra Utara. Sumatra Utara.
Speilberger, C. D, & Vagg, P. (Eds). 2004. Test Anxiety: a transactional process model, test anxiety theory, assesment and treatment. Washington, D. C: Taylor &Francis.
Bandura. (2000). Self-efficacy. in E.W. Craighead & C.B Nemeroff (Eds). Encyclopedia of Psychology and Neuroscience. New York:Wiley.
11