HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI EDUKATIF DENGAN KREATIVITAS VERBAL PADA SISWA PONDOK PESANTREN IMAM SYUHODO SUKOHARJO
NASKAH PUBLIKASI Disusun Guna Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi
Diajukan oleh: ANDRIYA HARTANTO F 100 080 037
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
i
HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI EDUKATIF DENGAN KREATIVITAS VERBAL PADA SISWA PONDOK PESANTREN IMAM SYUHODO SUKOHARJO
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi
Diajukan oleh : ANDRIYA HARTANTO F 100 080 037
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
ii
HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI EDUI({TIF DENGAN KREATIVITAS VERBAL PADA SISWA PONDOK PESANTREN IMAM SYUHODO SUKOHARJO
Diajukan Oleh
:
ANDRIYA HARTAIYTO F 100 080 037
Telah disetujui untuk dipertahankan
di depan Dewan penguji
Telah Disetujui Oleh
:
Pembimbing Utama
Dra. Partini, M.Si
Surakarta, 8 Juni 2013
llt
HUBUNGAN ANTAR{ INTERAKSI EDUKATIF DENGAN KREATIVITAS VERBAL PADA SISWA PONDOK PESANTREN IMAM SYUHODO SUKOHARJO
Yang diajukan oleh
:
F 100 080 037
Telah disetujui untuk dipertahankan di denan Dewan T)er*,o- penguji D--_,j. pada tanggar 28 Juni Dan dinyatakan telah memenuhi syarat.
;i;,
Penguji Utama
Penguji pendamping I
Penguji pendamping
II
Surakarta, 28 Juni 2013
Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas psikologi
iv
HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI EDUKATIF DENGAN KREATIVITAS VERBAL PADA SISWA PONDOK PESANTREN IMAM SYUHODO SUKOHARJO
Andriya Hartanto
Dra. Partini, M.Si Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
[email protected]
Abstraksi. Tujuan pendidikan nasional salah satunya adalah mendidik siswa agar kreatif, dan interaksi edukatif merupakan salah satu bagian yang ada dalam pendidikan. Sejalan dengan hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara interaksi edukatif dengan kreativitas verbal siswa Pondok Pesantren Imam Syuhodo Sukoharjo. Peneliti menggunakan metode kuantitatif dengan populasi yaitu siswa MTs Muhammadiyah Blimbing Pondok Pesantren Imam Syuhodo. Sampel yang digunakan adalah kelas VII D, VIII A, VIII B, dan kelas VIII D sebanyak 92 siswa yang diambil melalui teknik cluster sampling. Penelitian menggunakan skala interaksi edukatif dan alat tes kreativitas verbal (TKV). Pengujian hipotesis dengan analisis statistik korelasi product moment. Hasil uji hipotesis menunjukkan hubungan positif yang signifikan antara interaksi edukatif dengan kreativitas verbal, dengan nilai koefisien korelasi sebesar R = 0,212 dan p = 0,043 (p<0,05), artinya semakin tinggi interaksi edukatif maka semakin tinggi kreativitas verbal siswa, demikian pula sebaliknya. Interaksi edukatif siswa tergolong tinggi dengan prosentase 48,91%, ME 90,83 dan MH 75. Sedangkan untuk kreativitas verbal mempunyai kategorisasi tinggi dengan prosentase sebesar 41,30 % dan ME 121,70. Terdapat sumbangan efektif sebesar 4,5% interaksi edukatif dapat mempengaruhi kreativitas verbal siswa. Kata kunci : Interaksi Edukatif, Kreativitas Verbal.
v
verbal dimana orang yang memiliki
PENDAHULUAN Perubahan permasalahan kompleks
zaman
dengan
kreaivitas
verbal
ditandai
oleh
yang
semakin
ketrampilan berfikir secara lancar
menuntut
individu
dalam
mengemukakan
gagasan
memiliki sifat fleksibel, kritis dan
pribadi yang bersifat unik serta
mempunyai
berpikir
memiliki
mampu
mengembangkan
kreatif
kemampuan sehingga
mendapatkan solusi yang solutif dari
mengungkapkan
gagasan
dan
memperinci gagasannya tersebut.
permasalahan yang muncul.Morgan (1993)
kemampuan
Rawat,
bahwa
Dkk
menyebutkan
bahwa
pada
remaja
sesuatu yang berbeda, memberikan
memahami ide-ide dari berbagai
ide-ide
situasi
yang
alternatif
pilihan
mampu
berfikir
secara
meliliki
imajinatif. Namun menurut Gowan
kepekaan terhadap berbagai masalah
dan Erikson (dalam Munandar, dkk,
merupakan ciri dari berfikir kreatif.
1988) pada masa tersebut pola
Patut direnungkan menurut Florida,
berfikirnya
dkk
konvergen, jadi setiap apa yang
(2011)
dalam
Creativity bahwa,
serta
serta
telah
usia
perubahan cara pandang, membuat
baru,menentukan
seseorang
(2012)
The
Index ditinjau
kreativitasnya
Global
menyebutkan
mereka
masih
dapatkan
bersifat
akan
diterima
dari
tingkat
secara keseluruhan tanpa melihat sisi
Negara
Indonesia
lain yang mungkin terjadi dari
berada pada rangking 81 dari 82
berbagai
negara.
Fenomena Salah satu jenis kreativitas
macam ini
pemikiran. menimbulkan
hambatan untuk befikir secara lancar
menurut Munandar (2004) adalah
,serta
kreaivitas verbal. Kreativitas verbal
mengemukakan
merupakan
remaja masih banyak membutuhkan
dalam
kemampuan seseorang
berfikir
luesan
dalam
gagasan.
Masa
yang
peran orang tua dalam mengontrol
kelancaran,
tingkah laku anak, orang tua yang
keluesan dan orisinalitas berfikir
terlalu membatasi kegiatan anak
yang erat kaitannya dalam bentuk
akan
mengandung
kreatif
ketidak
aspek
1
menghambat
timbulnya
kreativitas
(Tarnoto
dan
yaitu:
Purnamasari, 2009)
faktor
keterbukaan,
Berdasarkan
internal
meliputi
kemampuan
untuk
wawancara
menilai dari sudut pandang lain, dan
dengan salah satu ustad pondok
kemampuan untuk bereksperimen,
pesantren yang menyatakan bahwa
sedangkan faktor eksternal meliputi
terkadang dalam pembelajaran ketika
kondisi lingkungan yang menjamin
ustad memberikan soal kepada siswa,
adanya rasa aman dan kebebasan
siswa hanya menjawab pertanyaan
secara
tersebut
penghargaan dan respon yang baik,
sama
persis
susunan
psikologis,
kalimatnya dengan apa yang ada
serta
dibuku. Selain itu ada juga fenomena
menunjukkan ciri-ciri kepribadian
lain yaitu ketika ustad memberikan
kreatif (Munandar, 2004).
umpan balik kepada siswa, terkadang
adanya
adanya
model
Lembaga
yang
pendidikan
siswa kurang begitu tanggap dengan
merupakan salah satu sarana untuk
umpan tersebut, pasif dan kurang
mendidik anak menjadi seseorang
bisa menyampaikan gagsannya. dari
yang kreatif, didalamnya terdapat
fenomena
terdapat
pembelajaran yang erat kaitanya
permasalahan yaitu, sebagian siswa
dengan interaksi edukatif. Interaksi
masih
untuk
edukatif merupakan interaksi belajar
dan
mengajar tentang nilai dan norma
yang
sebagai medium antara guru dengan
tersebut
merasa
sulit
mengungkapkan mengembangkan
gagasan
dimiliki.
siswa (Djamarah, 2000). Interaksi
Menurut
Hans
(dalam
edukatif
yang
bersifat
Rahman 2012) ditinjau dari faktor
dinamik
dan
kontekstal
kreativitas yaitu lingkungan keluarga
memberi pengaruh terhadap pola
dan sekolah, rangking kreativitas
fikir siswa divergen siswa yang akan
anak-anak
mengarah kepada pola fikir kreatif
Indonesia
tergolong
(Aryani,
kedelapan dari delapan Negara yang
menambahkan
bahwa
inovasi
diteliti. Tinggi rendahnya kreativitas
pembelajaran
melahirkan
metode
verbal
pembelajaran yang tidak monoton,
faktor-faktor
2
Suud
akan
rendah yaitu menempati peringkat
dipengaruhi
2008).
tematik,
(2012)
kontekstual
sehinga
terjadi
seseorang
pembelajaran yang kreatif. Pondok Syuhodo
Pesantren
merupakan
Imam
salah
yang
mau
mengembangkantalenta
yang
dimiliki, menggunakan potensi diri
satu
secara
maksimal,
serta
mau
gagasan
baru
Pondok Pesantren yang memberikan
mengungkapkan
ruang bagi siswa untuk belajar dan
(Munandar,1987),
berekspresi.Dengan
metode
kreativitas verbal merupakan salah
pembelajaran yang beragam dan
satu bentuk dari kreativitas yang
program pesantren yang menunjang
dimiliki
maka
kelancaran,
kebebasan
siswa
dalam
sedangkan
seseorang
dengan
keluesan,
ciri
orisinalitas
mengungkapkan suatu ide verbal
berfikir untuk membentuk suatu
dapat dikambangkan. Berdasarkan
gagasan
uraian diatas muncullah rumusan
(Munandar, 2004).Guilford (dalam
masalah
Munandar 2004) menyatakan bahwa
yaitu:
“Apakah
ada
yang
bersifat
hubungan antara interaksi edukatif
kreativitas
dengan kreativitas verbal siswa?“.
kemampuan seseorang untuk berfikir
dengan rumusan masalah tersebut,
secara
penelitian
untuk
divergen
antara
fenomena
ini
mengetahui
bertujuan hubungan
verbal
verbal
lebih
berawal
luas
terhadap yang
membentuk
verbal
mengkombinasikannya
untuk
mengetahui
seberapa besar interaksi edukatif
suatu
dapat
menghilangkan
mempengaruhi
verbal,
serta
untuk
tingkat
interaksi
kreativitas mengetahui
edukatif
bentuk
berfikir
fenomena-
muncul
interaksi edukatif dengan kreativitas siswa,
atau
dengan
ide-ide
yang
dari
serta kedalam
baru
tanpa
unsur-unsur
yang
sudah ada.sehingga muncul berbagai
dan
macam alternatif jawaban untuk
kreativitas verbal siswa.
menyelesaikan problematika yang
Kreativitas merupakan salah
ada.
satu jenis gaya hidup, suatu cara
Terdapat faktor-faktor yang
yang dapat memandang kehidupan
mempengaruhi
secara lebih luas. Seseorang yang
salah satunya adalah pendapat dari
memiliki gaya hidup kreatif berarti
Munandar (2004) yang menyebutkan
3
kreativitas
verbal
bahwa terdapat faktor internal yang
aptitude yaitu rasa keingintahuan
meliputi kemampuan menilai dari
yang tinggi, mempunyai imajinasi,
sudut pandang lain, kemampuan
merasa
melakukan
mengambil resiko, sifat menghargai,
eksperimen,
keterbukaan
dalam
serta
sifat
berani
aktualisasi
diri,
kemauan
gagasan-gagasan baru. Sedangkan
mewujudkan
potensi,
kemauan
eksternal
berkembang,
faktor
mempengaruhi
memunculkan
tertantang,
yang
dapat
adalah:
kondisi
kecenderungan
mengekspresikan diri, serta motivasi.
lingkungan, dukungan atau apresiasi,
Priambodo
serta
bahwa metode pembelajaran yang
adanya
sosok
yang
jadi
(2012)
panutan. Kemudian Hurlock (dalam
memberikan
Munandar, 1999) menyampaikan ada
dapat
faktor
verbal siswa.
waktu,
menyendiri,
kesempatan
menambahkan
kebebasan
berdialog
meningkatkan
kreativitas
dorongan,
sarana
Kraetivitas verbal terbentuk
lingkungan
yang
berdasarkan proses dan proses itu
merangsang, hubungan orang tua,
sendiri terdiri dari berbagai tahapan
cara mendidik serta kesempatan
diantaranya adalah tahap persiapan,
memperoleh pengetahuan dan faktor
inkubasi,
yang
pelaksanaan (Ayan, 2002).
mengajar,
terkait
edukatif
adalah
dengan
interaksi
faktor
motivasi,
pemecahan,
dan
Interaksi
tahap
sebagai
lingkungan, cara mendidik serta
penjembatan ilmu dan nilai penting
kesempatan
adanya dalam dunia pendidikan.
memperolah
pengetahuan.
Djamarah
(2000)
menyebutkan
Guilford (dalam Munandar,
adanya interaksi edukatif sangatlah
1999) menyatakan bahwa didalam
perlu untuk menciptakan hubungan
kreativitas verbal terdapat berbagai
yang serasi antara guru dengan siswa
macam
untuk mencapai tujuan pendidikan.
komponen
mempengaruhi
yaitu
yang terdiri
saling dari
Menurut
Mansyur
Dkk
(1987)
aspek aptitude diantaranya aspek
menyampaikan bahwa tugas guru
kelancaran, keluesan, keaslian serta
dalam
keterperincian
sebagai
dan
aspek
non
4
interaksi
edukatif
pendorong,
adalah
fasilitator,
organisator
serta
dan
aspek didalamnya akan menciptakan
munculnya interaksi yang harmonis
pola pembelajaran yang sesuai alur
terjadi bila dalam prosesnya tercipta
dari tujuan pendidikan, sehingga
keselarasan,
keseimbangan,
akan tebentuk kualitas pendidikan
keserasian, antara kedua kelompok
yang baik pula bagi siswa, dalam hal
yaitu guru dan anak didik. Djamarah
ini siswa akan lebih memahami
(2000) menyebutkan bahwa terdapat
pelajaran yang disampaikan oleh
faktor yang dapat mempengaruhi
guru. Melalui pola interaksi edukatif
interaksi edukatif diantaranya faktor
yang beraneka ragam, akan memberi
tujuan, prosedur, penggarapan materi
ruang bagi siswa untuk aktif, yang
khusus, aktivitas anak didik, peran
menjadikan
guru, disiplin, batas waktu dan
bersifat
evaluasi.
pembelajaran sehingga pola fikir
Interaksi
evaluator
divergen
lebih
leluasa
dalam
proses
dalam
orisinil, lues, serta lancar dapat
prakteknya terdapat berbagai macam
muncul dan akan mempengaruhi
pola
kreativitas verbal siswa.
yang
pelakanaan
edukatif
siswa
diterapkan
dalam
pendidikan.Djamarah
(2000) berpendapat bahwa interaksi
METODE PENELITIAN
edukatif bertumpu pada komponen-
Identifikasi Variabel
komponen yang ada didalamnya,
Variabel
bebas
yaituaspek tujuan, bahan pelajaran,
penelitian
ini
adalah
kegiatan belajar mengajar, metode,
edukatif,
sedangkan
alat, sumber pelajaran, dan evaluasi.
tergantungnya
Menurut Conners (dalam Djamarah,
verbal.
adalah
dalam interaksi variabel kreativitas
2000) aspek-aspek tersebut tersusun dalam
tahapan-tahapan
meliputi
Definisi
tahap sebelum pengajaran, tahap pengajaran
serta
tahap
Variabel
Penelitian
setelah
a. Kreativitas verbal merupakan
pengajaran. Interaksi
Operasional
kemampuan seseorang dalam edukatif
yang
membentuk ide-ide baru serta
maksimal dalam berbagai aspek-
mengkombinasikannya
5
dengan berbagai unsur yang
Analisis Data
bersumber dari kelancaran
Analisis data penelitian ini
berfikir, orisinalitas, keluesan
mengunakan teknik analisis product
serta
moment
proses
memperinci
suatu hal.
dari
pearson
dengan
mengunakan aplikasi SPSS yang
b. Interaksi edukatif merupakan
telah dihitung dan mendapat legalitas
sebuah penghubung antara
dari
Pusat
Olah
guru dan siswa sebagai media
Pskologi UMS.
Data
Fakultas
dalam proses pendidikan. HASIL DAN PEMBAHASAN Subjek Penelitian Subjek merupakan
Uji Hipotesisi penelitian siswa
ini
Pengujian hipotesis dilakukan
MTs
dengan
teknik
korelasi
product
Muhammadiyah Blimbing Pondok
moment, dengan hasil r = 0,212 dan
Pesantren Imam Syuhodo. Teknik
p = 0,043 (p<0,05). Sehingga dapat
pengambilan sampling mengunakan
diartikan bahwa terdapat hubungan
teknik cluster rondom sampling, dan
positif
terpilih kelas VII D, VIII A, VIII B
interaksi edukatif dengan kreativitas
dan kelas VIII D sebagai subjek
verbal siswa.
penelitian.
Pembahasan
yang
signifikan
antara
Hasil uji hipotesis terdapat Metode dan Alat Pengumpulan
hubungan positif yang signifikan
Data
antara interaksi edukatif dengan Pengumpulan
data
kreativitas
verbal
siswa.Semakin
menggunakan skala ineraksi edukatif
tinggi interaksi edukatif siswa maka
untuk mengukur ineraksi edukatif
semakin
serta alat tes TKV untuk mengukur
verbal yang dimiliki, dan begitupula
kreativitas verbal siswa.
sebaliknya, semakin rendah interaksi
tinggi
pula
kreativitas
edukatifnya maka semakin rendah pula
tingkat
kreativitas
verbal
siswa.Kurniati (2005) menyebutkan
6
bahwa komponen interaksi edukatif
nilai dan norma sebagai mediumnya
salah satunya terdiri dari motivasi
(Djamarah,2000).Tingginya interaksi
dan lingkungan yang merangsang
edukatif siswa juga tidak lepas dari
yang
dapat
mengarah
kepada
tahapan
atau
terbentuknya
kreativitas
verbal.
interaksi
edukatif
Selain itu Hurlock (dalam Munandar,
beriring,
berkesinambungan
1999) menambahkan bahwa sarana
tersusun sistematis sehingga dapat
belajar,
dan
terbentuk suatu kesatuan yang saling
memperoleh
mempengaruhi antara satu sama lain.
merangsang
Proses-proses
cara
mendidik,
kesempatan pengetahuan
akan
tumbuhnya kreativitas verbal siswa. Proses interaksi edukatif yang maksimal
didalamnya
terdapat
proses-proses yang
dari
berjalan dan
interaksi
edukatif
tersebut meliputi: proses
pesiapan
(preparation),
penyajian
(presentation),
pelaksanaan
beberapa aspek yang saling berkaitan
(application),
ujian/evaluasi
dan berjalan secara fungsional antara
(examination)(Darso, 2011).
lain aspek tujuan, bahan pelajaran,
Terdapat 41,3% (38 siswa)
kegiatan belajar mengajar, metode,
dalam kategori sedang dan 1,08% (1
alat,
dan
siswa) dalam kategori rendah ini
evaluasi(Djamarah, 2000). Tingginya
mengindikasikan bahwa walaupun
interaksi edukatif pada penelitian ini
rata-rata siswa masuk dalam predikat
dengan mean empirik (ME) sebesar
tinggi
90,83serta sklor siswa yang memiliki
beberapa
kategori
sebanyak
meningkatkan interaksi edukatifnya.
8,69% (8 siswa) dan katagori tinggi
Peningkatan interaksi edukatif salah
sebanyak
siswa)
satunya dapat dilakukan dengan
dalam
pemaksimalan
sumber
sangat
pelajaran
tinggi
48,91%
menunjukkan
(45
bahwa
namun
masih
siswa
terdapat
yang
aspek-aspek
perlu
yang
pelaksanaan pendidikan di Pondok
terdapat dalam interaksi edukaif
Pesantren tersebut peran interaksi
terutama
edukatif berjalan dengan baik dengan
motivasi,
terjalinnya hubungan interaksi guru
merangsang,
dengan siswa yang mengedepankan
mengajar.
7
yang berkaitan dengan lingkungan situasi
dan
Pemaksimalan
yang cara aspek
interaksi edukatif serta penerapan
verbalnya.
pola interaksi yang beraneka ragam
kreativitas verbal dapat dilakukan
agar siswa dapat mengaktualisasikan
dengan pembiasaan pola fikir secara
diri secara kritis dalam pola-pola
unik
interaksi yang berbeda.
menyampaikan
Tingkatan kreativitas verbal
Proses
serta
pemaksimalan
keberanian
untuk
sesuatu
yang
berbeda, sehingga hal-hal baru dari
siswa tergolong tinggi dengan rata-
proses
rata empirik (ME) sebesar 121,70.
kemudian melalui
Sebanyak
%)
Michael
tergolong sangat tinggi dan 38 siswa
terdapat
(41,30 %) masuk dalam kategori
proses kreatif yaitu terdiri dari
tinggi. Hasil ini menyatakan bahwa
tahapan persiapan, pengajuan ide,
tingginya kreativitas verbal siswa
inkubasi, tahap pemecahan, proses
mencirikan kemampuan imajinasi,
seleksi
sikap
apabila semua dari tahapan tersebut
28
siswa
tertantang,
mengambil
(30,43
sifat
resiko
berani
dan
sifat
dapat
kreatif
dan
meningkat.
tersebut
dengan
didukung
tahap
berjalan
(Munandar,
siswa dalam menunjukkan ciri-ciri
menyebutkan
tahapan-tahapan
kreativitas
Kemampuan
ditemukan,
proses kreatif
(2000)
menghargaiberlangsung dengan baik 1999).
dapat
pelaksanaan
maksimal
verbal
dalam
siswa
maka akan
Sumbangan efektif sebesar
oleh
4,5 % interaksi edukatif terhadap
caraberfikir
lancar,
lues
dan
kreativitas verbal, mengindikasikan
terperinci
serta
kemampuan
masih terdapat 95,5 % faktor lain
mengelaborasi merupakan bekal bagi
yang
siswa untuk menjadi kreatif.
verbal,
Disamping
tingginya
mempengaruhi kreativitas faktor
diantaranya
lain
tersebut
adalah
faktor
kreativitas verbal tersebut, terdapat
keterbukaan, menilai dengan sudut
28,52 % (26) siswa yang termasuk
pandang lain, kemauan melakukan
dalam kategori sedang hal ini bearti
eksperimen,
masih ada beberapa siswa yang harus
psikologis, apresiasi dari lingkungan,
dimotivasi
serta adanya sosok yang mempunyai
mengembangkan
lagi
untuk kreativitas
ciri-ciri
8
kebebasan
secara
kepribadian
kreaif(Munandar,
2004).Hurlock
(dalam
Munandar,
1999)faktor
waktu,
kesempatan
menyendiri,
arahan dalam proses pengerjaan skripsi ini.
dorongan,dan hubungan orang tua,
KESIMPULAN DAN SARAN
kemudian
Kesimpulan
Kurniati
(2005)
menambahkan masih terdapat faktor
1. Terdapat hubungan positif
lain yang dapat memberi pengaruh
yang
terhadap kreativitas verbal seseorang
interaksi edukatif terhadap
yaitu faktor kemampuan intelektual,
kreativitas verbal.
pengetahuan,
pola
pikir
dan
antara
2. Interaksi edukatif terhadap
kepribadian.
kreativitas verbal memberi
Maksimalnya edukatifakan
signifikan
interaksi
memberi
pengaruh sebesar 4,5 %
pengaruh
3. Tingkat
interaksi
edukatif
terhadap meningkatnya kreativitas
siswa
Pondok
Pesantren
verbal
terdapatnya
Imam
Syuhodo
tergolong
interaksi edukatif serta kreativitas
tinggi
verbal dalam kategori sedang perlu
4. Kreativitas
siswa. masih
mendapatkan
peningkatan
untuk
Pondok
ditingkatkan sehingga dari proses
verbal
siswa
Pesantren
Imam
Syuhodo tergolong tinggi.
interaksi edukatif yang maksimal akan membuka pemikiran divergen
Saran
yang nantinya berpengaruh terhadap
Bagi
peningkatan kreativitas verbal.
serta
siswa,pengembangkan
meningkatkan
verbaldengan interaksi
PERSANTUNAN Terimakasih kepada Ibu Dra. Partini,
M.Si,
Bapak
pemaksimalan
edukatif
pendidikan,
kreativitas
salah
dalam
proses
satunya
dapat
Drs.
dilakukan siswa yaitu dengan cara
Mohammad Amir, M.Si dan ibu Dra.
tanggap terhadap umpan balik yang
Zahrotul Uyun, M.Si yang telah
didiberikan oleh guru, aktif
memberi sumbangsih pemikiran serta
berlangsungnya diskusi, dan kritis
saat
dalam proses pembelajaran sehingga
9
dapat membuka pandangan baru
DAFTAR PUSTAKA
untuk menghasilkan pemikiran yang
Aryani, Farida. 2008. Kreativitas Dalam Pembelajaran. Didaktika Jurnal kependidikan Vol 3 no 2 hal 207-216
lues,
asli
dan
unik
sehingga
kreativitas verbal dapat berkembang. Bagi
guru,
pengawalan
Ayan, Jordan.E. 2002. Bengkel Kreativitas. Bandung: Kaifa.
proses pendidikan agar tetap sesuai dengan
tujuan,
pemaksimalan
kompetensi
pedagogic
guru,
pelaksanaan
pendidikan
yang
Darso. 2011. Kesiapan Belajar Siswa dan Interaksi Belajar Mengajar Terhadap Prestasi Belajar. Jurnal INVOTE. Vol 7 no 2 hal 145-160
terprogram, kesinambungan metode pembelajaran, kelengkapan alat dan tersedianya sumber pelajaran yang beragam
serta
Djamarah, Syaiful. B. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta : PT. Rineka Cipta
pelaksanaan
pendidikan dengan pola interaksi edukatif
yang
meningkatkan
beragam kreativitas
akan
Florida, R., Mellander, C., & Stolarick, K. 2011. Creativity and Prosperity: TheGlobal Creativity Index. www.martinprosperity.org. Diunduh pada tanggal 18 November 2012 pukul 20.00 WIB.
verbal
melalui faktor interaksi edukatif. Bagi
peneliti
selanjutnya,
pengaruh yang tergolong sedikit antara
interaksi
edukatif
dan
kreativitas verbal sekiranya dapat
Kurniati, Ni Made Taganing. 2005. Pengaruh Pelatihan Ketrampilan KreatifTerhadap Kreativitas. Seminar Nasional PESAT. p1-p8.
menjadi pembelajaran bagi peneliti selanjutnya untuk menggali faktorfaktor lain yang lebih dominan mempengaruhi kreativitas verbal dan
Mansyur, M. Siliwangi, Bening. Hasanah, Nur. 1987. Dasardasar Interaksi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung: Jemmars
tidak menutup kemungkinan akan terjadi keselarasan antara faktorfaktor
tersebut
pemaksimalan
sehingga pengembangan
Michael, A.West. 2000. Developing Creativity In Organizations. Yogyakarta: Kanisius
kreativitas verbal dapat berjalan secara efektif dan fungsional.
10
Morgan, Michael. 1993. Strategi Inovasi Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Elex Media komputindo
ead/2012/03/21/12313075/G uru.Diharapkan.Lebih.Inovat if.dalam.Mengajar#. Diunduh pada tanggal 17 Desember 2012 pukul 11.5 WIB
Munandar, S.C.U, Munandar, A.S, Conny S. 1987. Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah: Petunjuk bagi Guru dan Orang Tua. Jakarta: PT. Gramedia
Tarnoto, Nissa. Purnamasari, alifi. 2009. Kreativitas Siswa SMPN Ditinjau dari Tingkat Pendidikan Ibu. Jurnal Humanitas. Vol VI no 2 hal190-204: Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan
Munandar, Utami. 2004. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: PT. Rineka Cipta ______. 1988. Kreativitas Sepanjang Masa. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan Priambodo, B., Listiana, A., dan Astuti, T.P., 2012. Effect Of Problem Posing Method (PPM) Toward Verbal Creativity Junior High School Student In Grade. Jurnal Psikologi. Vol 1 no 1 hal 5-30: Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Rahman, Risqi. 2012. Hubungan Antara Self-Concept dengan Kemampuan Kreatif Matematika Siswa. Jurnal Infinity. Vol 1 no 1 hal 5785 : STKIP Siliwangi Bandung Rawat, Khalid.J, Etc. 2012. Creativity and Education. Journal SAVAP International. Vol 21 isue 3 page 219-245 Suud,
Marsudi. 2012. http://edukasi.kompas.com/r
11