Hubungan antara Self Efficacy dengan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Semester Dua Jurusan Psikologi Universitas x Gloria Nabyte Kathleen Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
Abstrak Self efficacy adalah hal yang penting yang harus dimiliki oleh mahasiswa. Self efficacy membantu mahasiswa dalam menentukan seberapa besar usaha yang dikeluarkan dan seberapa besar ia bertahan dalam menghadapi kesulitan yang dihadapinya. Bandura mengemukakan bahwa apabila individu memiliki self efficacy yang rendah dalam dirinya, maka individu tersebut memiliki kemungkinan untuk melakukan prokrastinasi. Prokrastinasi adalah perilaku menunda untuk memulai suatu pekerjaan ataupun kegagalan untuk menyelesaikan tugas tepat pada waktunya. Prokrastinasi merupakan masalah yang dialami sebagian besar mahasiswa. Peneliti menemukan 65,63% mahasiswa berada pada tingkat prokrastinasi sedang dan 5,20% mahasiswa berada pada tingkat prokrastinasi tinggi. Sedangkan pada variabel self efficacy peneliti menemukan 14,58% mahasiswa memiliki self efficacy tingkat redah dan 72,92% pada tingkat self efficacy sedang. Tujuan diadakan penelitian ini adalah melihat hubungan yang terjadi antara variabel self efficacy dengan prokrastinasi akademis. Hasil penelitian yang dilakukan pada mahasiswa semester dua jurusan psikologi Universitas X adalah bahwa terjadi hubungan antara self efficacy dengan prokrastinasi sebesar 0,91 dengan sig.(2-tailed) 0,378. Dimana arah hubungan yang terjadi adalah adalah arah hubungan negatif. Semakin tinggi self efficacy yang dimiliki oleh individu maka semakin rendah kemungkinan individu tersebut melakukan prokrastinasi.
Kata Kunci: Self efficacy, Prokrastinasi Akademik, Mahasiswa
1. Pendahuluan Tugas dan tanggung jawab yang dihadapi mahasiswa tidaklah mudah. Didalam proses penyelesaian tugas dan tanggung jawabnya mahasiswa dihadapkan dengan berbagai tingkat sesulitan tertentu dan prasyaratan tertentu seperti IPK minimal 2.00, total SKS minimal 146 sks, lulus mata kuliah skripsi / tugas akhir minimal grade "C". Persyaratan ini ditujukan agar mahasiswa tersebut memiliki kualitas ketika dia menyelesaikan program pendidikan strata 1 Oleh sebab itu, mahasiswa diharapkan memiliki usaha yang keras dan keyakinan yang kuat terhadap kemampuan dirinya untuk dapat mengatasi setiap permasalahan yang ada (Pajares, 2006). Bandura (1997) menjelaskan bahwa pendapat atau keyakinan yang dimiliki oleh seseorang mengenai kemampuannya dalam menampilkan suatu bentuk perilaku berhubungan dengan keyakinan seseorang, untuk menentukan seberapa besar usaha yang dikeluarkan dan seberapa besar ia dapat bertahan dalam menghadapi kesulitan yang dihadapinya. Keyakinan inilah yang disebut dengan self efficacy. Self efficacy seseorang merupakan hal yang kuat dalam menetukan seseorang akan bertindak, berpikir, dan bereaksi sewaktu menghadapi situasi-situasi yang tidak menyenangkan (Bandura, 1986). Ini artinya ketika seseorang mahasiswa mengalami situasi-situasi yang tidak menyenangkan dalam dirinya, seperti sulitnya menyelesaikan tugas, maka dengan adanya self efficacy mahasiswa tersebut mampu bertingkahlaku dan bereaksi positif untuk mengatasi situasi-situasi tersebut. Oleh sebab itu, penting sekali bagi mahasiswa untuk memiliki self efficacy dalam dirinya, karena self efficacy membantu mahasiswa dalam memilih aktivitas-aktivitas yang dapat memotivasi perkembangan kemampuan yang dimilikinya seperti ketika ia dihadapkan pada tugas kuliah yang dia anggap sulit, maka dengan ada self efficacy, ia akan dapat mencari cara untuk berusaha menyelesaikan tugas kuliahnya. Tidak hanya itu, self efficacy juga membantu mahasiswa untuk menentukan seberapa besar usaha yang akan dikeluarkan dan berapa lama dia akan kuat menghadapi kesulitannya. Ini dapat juga diartikan,
jika mahasiswa tersebut mengalami kesulitan dalam proses perkuliahannya maka ia mengeluarkan seluruh usahanya dan ia akan tetap bertahan untuk mampu menyelesaikan kesulitannya. Pada kenyataannya terdapat sejumlah mahasiswa yang tidak mampu menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, ini disebabkan karena mereka tidak yakin dengan kemampuan dirinya dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawab mereka (Prakosa, 1996). Spears dan Jordan (dalam Prakosa, 1996) menyatakan bahwa keberhasilan seseorang mahasiswa dapat diraih apabila mahasiswa tersebut merasa mampu untuk berhasil. Bandura (1997) juga mengemukakan bahwa semakin tinggi self efficacy seseorang, semakin giat dan tekun usahausahanya dalam menghadapi permasalahannya, sedangkan self efficacy yang rendah dapat menghalangi usaha dan menyebakan individu tersebut mudah putus asa. Rendahnya self efficacy yang dimiliki juga dapat membuat individu tidak memiliki keyakinan bahwa mereka dapat menyelesaikan tugas yang diberikan sehingga membuat individu tersebut berusaha menghindari tugas atau melakukan penundaan dalam mengerjakannya (Erkan, 2011). Perilaku menghindari atau melakukan penundaan dalam memulai atau menyelesaikan tugas inilah yang disebut dengan prokrastinasi. Ferrari (1995) menjelaskan bahwa prokrastinasi adalah perilaku menunda untuk memulai suatu pekerjaan ataupun kegagalan untuk menyelesaikan tugas tepat pada waktunya. Nugrasanti (2006) menyebutkan beberapa perilaku prokrastinasi akademik yang dilakukan oleh mahasiswa, diantaranya adalah : menunda-nunda untuk memulai atau menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen, menyerahkan tugas melewati waktu yang diberikan, malas membuat catatan kuliah, mem-fotocopy catatan teman menjelang ujian dan belajar pada malam terakhir menjelang ujian. Disisi lain perilaku prokrastinasi akademis yang dilakukan mahasiswa pada survei yang dilakukan oleh peneliti adalah 32,60% menunda untuk memulai ataupun menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen, 30,43% melakukan penundaan untuk membaca materi kuliah,
10,87% malas untuk membuat catatan kuliah, 19,56% belajar pada malam terakhir menjelang ujian atau yang biasa kita sebut dengan “sistem kebut semalam” (SKS), 17,39% mengerjakan aktivitas lain terlebih dahulu dibandingkan mengerjakan tugas yang diberikan dan 8,6% datang terlambat saat kelas dimulai. Dalam penelitian ini, peneliti membatasi sampel penelitian. Sampel penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester dua jurusan psikologi pada Universitas X.
2. Metodelogy Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yaitu, mengumpulkan data yang dapat dianalisis dan disimpulkan dengan perhitungan statistik (Neuman, 2006). Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain non eksperimental yang bersifat ex post facto field study karena dalam penelitian ini tidak dilakukan manipulasi dan pengendalian terhadap variabel (Neuman, 2006), dimana peneliti tidak memiliki kontrol langsung terhadap independent variable (IV) karena pada dasarnya IV tidak dapat dimanipulasi (Kerlinger, 1986). Kesimpulan hubungan antar variabel diperoleh tanpa intervensi langsung dengan variasi IV dan DV yang bersamaan. Populasi ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Universitas X, karena populasi di Universitas X berjumlah 115 mahasiswa maka peneliti tidak melakukan pengambilan sampel tetapi menyertakan semua mahasiswa jurusan psikologi sebagai subyek dalam penelitian ini. Populasi ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Universitas X, Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner, yaitu suatu dokumen yang berisikan pertanyaan-pertanyaan dan tipe item lainnya yang dirancang untuk mendapatkan informasi yang tepat untuk dianalisis. Hasil uji validitas dari alat tes ini adalah item yang korelasinya diatas 0,712 sedangkan relibitasnya adalah 0,712. Setelah dilakukan pengambilan data kepada 115 mahasiswa, peneliti mendapatkan 96 mahasiswa yang dapat digunakan sebagai subyek penelitian ini. Hasil yang didapat dari
penyebaran questioner adalah sebagai berikut: Tabel 4.11 Hubungan antara Self Efficacy Terhadap Prokrastinasi Akademik Correlations SELFEFFICACY SELFEFFICACY
Pearson Correlation
PROKRASTINASI 1
Sig. (2-tailed) N PROKRASTINASI Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.091 .378
96
96
.091
1
.378 96
96
Dari hasil korelasi sederhana (r) didapat korelasi antara self efficacy dengan prokrastinasi adalah 0,91 dan nilai Sig.(2-tailed) adalah 0,378. Hasil menunjukan bahwa terjadi hubungan (correlation) antara self efficacy dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa semester dua jurusan psikologi Universitas X dengan arah hubungan yang negatif yaitu semakin tinggi tingkat self efficacy maka semakin rendah tingkat prokrastinasi akademik. hal ini berarti bahwa hipotesis alternatif (H1) diterima dan hipotesis Nol (Ho) di ditolak.
3 Kesimpulan Dari
analisis hasil yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa
penelitian ini menemukan adanya hubungan atau korelasi antara self efficacy dengan prokrastinasi akademis pada mahasiswa semester satu sampai empat di Universitas X. ini dibuktikan dengan hasil skor korelasi (r) sebesar 0,91 dan Sig (2-tailed) sebesar0,378.
Daftar Pustaka Bandura, A. (1997). Self Efficacy in Changing Societies. USA : Cambridge University Press Kerlinger, F.N. (1986). Foundations of Behavioral Research 3ed. USA : Harcourt Brace Jovanovich College Publishers.. Neuman, W.L. (2006). Social Research Method: Qualitative and Quantitative Approaches.USA : Pearson Education.Inc Pajares, P.,& Urban, T. (2006). Self Efficacy beliefs of Adolescence. USA : Information Age Publishing, Inc.
The Relationship Between Self Efficacy and Academic Procrastination in 2nd Grade Students Majoring Psychology x University Gloria Nabyte Kathleen Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
Abstract Self-efficacy is an important thing to be possessed by students. Self-efficacy to help students in determining how much work is spent and how much he survive in the face of difficulties. Bandura argued that if individuals have low self-efficacy in itself, then the individual has the possibility to procrastination. Procrastination is a behavioral delay to starting a job or failure to complete tasks on time. Procrastination is a problem experienced by most students. Researchers found 65.63% of students are at at a high level of procrastination and 5.20% procrastination is and was a student at a middle level of procrastination. While the variable self-efficacy researchers have found 14.58% of students self-efficacy at a low level and 72.92% at middle level. The purpose of this study was conducted to see the relationship between self-efficacy variables to academic procrastination. Results of research conducted in the second semester student majoring in psychology X University is that there is a relationship between self-efficacy with the procrastination of 0.91 with a sig. (2-tailed) .378. Where the direction of relationship is the direction the relationship is negative. The higher self-efficacy are owned by individuals, the lower posibbelity that individual perform procrastination behavior.
Keyword : Self-efficacy, Academic Procrastination, Student
1. Introduction Duties and responsibilities faced by students is not easy. In the process of completion of tasks and responsibilities of students are faced with different levels of a particular and specific pre-requisite like a GPA of at least 2:00, total credits of at least 146 credits, a course graduate thesis / final project of at least grade "C". This requirement is intended to allow students to have quality when he completed an undergraduate education program .Therefore, students are expected to have a strong business and a strong conviction of his ability to be able to solve any existing problems (Pajares, 2006). Bandura (1997) explains that the opinions or beliefs held by a person regarding its ability to display a form of behavior associated with one's beliefs, to determine how much effort is spent and how much he can endure in the face of difficulties. The belief is called the self-efficacy. Self-efficacy is a strong one in determine a person will act, think and react when facing situations that are not pleasant (Bandura, 1986). This means that when one student experienced situations that are not pleasing in themselves, such as the difficulty of completing the task, then the presence of self-efficacy students were able to behave and react positively to cope with these situations. Therefore, it is important for students to have self-efficacy in itself, as self-efficacy in helping students choose the activities that can motivate the development of its capabilities such as when he was faced with the task he considers a difficult course, so with no self-efficacy, he will be able to find a way to try to finish his college duties. Not only that, self-efficacy also helps students to determine how much work will be issued and how long he will be robust in the face of difficulty. It can also be interpreted, if the student is experiencing difficulty in the lecture so he pulled out all his business and he will survive to be able to resolve the difficulty. In fact there are a number of students who are unable to complete the tasks and responsibilities well, this is because they are not confident with her abilities in completing their tasks and responsibilities(Prakosa,1996). Spears and Jordan (in Prakosa, 1996) states that a person's success can be achieved by a student if the student feels able to succeed. Bandura (1997) also suggested that the higher a person's self-efficacy, the more enterprising and persevering efforts in dealing with the problem, whereas low self-efficacy may hinder the individual's business and caused the easily discouraged. The low self-efficacy can also owned by an individual does not have confidence that they can complete a given task, making the individual is trying to avoid duty or delays in doing (Erkan, 2011). Behavior to avoid or delay in initiating or completing a task is called procrastination. Ferrari (1995) explains that procrastination is a behavioral delay to starting a job or failure to complete tasks on time. Nugrasanti (2006) mentions several academic procrastination behavior by students, such as: delay to initiate or complete tasks assigned by the professor, handed the task over a given time, lazy to make lecture notes, a copy of her notes before the exam and friends learn on the last night before the exam. On the other hand made academic procrastination behavior of students in a survey conducted by the researchers is 32.60% delay to initiate or complete tasks assigned by the teacher, 30.43% to a delay to read the course material, 10.87% lazy to make lecture notes , 19.56% learned on the last night before the exam or what we
call a "system of racing last night" (SKS), 17.39% do other activities in advance than the given task and 8.6% came too late when class begins . In this study, the researchers restricted the study sample. The samples to be used in this study were two-semester student majoring in psychology at the University of X.
2. General Guidelines This study uses quantitative methods, namely, to collect data that can be analyzed and summarized by statistical calculations (Neuman, 2006). Design used in this study weren on experimental designs that are expost facto field study because the study was not carried out the manipulation and control of variables (Neuman, 2006), which there searchers had no direct control over the independent variable (IV) because basically IV can not be manipulated (Kerlinger, 1986). Conclusion the relationship between variables is obtained without direct intervention by the variation of the same IV and DV. This population is a student majoring in Psychology, University X, because the population at the University of totaled 115 students, the researcher did not conduct sampling, but include all students majoring in psychology as subjects in this study. This population is a student majoring in Psychology, University of X, the data collection methods used in this study is to use a questionnaire, which is a document containing the questions and other types of items that are designed to get the right information to be analyzed Correlations SELFEFFICACY SELFEFFICACY
Pearson Correlation
PROCRASTINATION 1
Sig. (2-tailed) N PROCRASTINATI Pearson ON Correlation Sig. (2-tailed) N
.091 .378
96
96
.091
1
.378 96
96
From the results of simple correlation (r) obtained a correlation between self-efficacy with procrastination is 0.91 and the Sig. (2-tailed) is 0.378. The results showed that there was a relationship (correlation) between self-efficacy to academic procrastination in second semester student majoring in psychology with the University X is a negative relationship that is the higher level of self-efficacy, the lower levels of academic procrastination. this means that the alternative hypothesis (H1) is accepted and zero hypothesis (Ho) in the rejected.
3.
Conclusion
From the analysis of the results has been described previously, it can be concluded that this study found no relationship or correlation between self-efficacy to academic procrastination in college students one to four semesters at the University of X. This is evidenced by the score correlation (r) of 0.91 and Sig (2-tailed) sebesar0, 378
References Bandura, A. (1997). Self Efficacy in Changing Societies. USA : Cambridge University Press Kerlinger, F.N. (1986). Foundations of Behavioral Research 3ed. USA : Harcourt Brace Jovanovich College Publishers.. Neuman, W.L. (2006). Social Research Method: Qualitative and Quantitative Approaches.USA : Pearson Education.Inc Pajares, P.,& Urban, T. (2006). Self Efficacy beliefs of Adolescence. USA : Information Age Publishing, Inc.