HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN LINGKUNGAN DAN MOTIVASI HIDUP SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MEMELIHARA KESEHATAN LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya)
Oleh ADE HIMA MASTUROH NIM. 108101141
ABSTRACT This study aims to determine the relationship between knowledge imformasi on environmental health and motivation to live healthy by maintaining a healthy student behavior in the school environment. The research method used in this research is descriptive method. The population in this study were students of class VIII of SMP Negeri 1 Sukaratu Tasikmalaya district totaling 213 people. The sampling technique used in this study is proportional random sampling technique, the sample size of 64 people. The research instrument used tests of knowledge, motivation questionnaire questionnaire hdup healthy and maintaining a healthy student behavior in the school environment. While the data analysis techniques used were correlation analysis, simple and multiple regression. The results showed a variable knowledge of environmental health pretty category, healthy living, including motivation variable pretty category and the variable behavior of the students in maintaining a healthy school environment pretty category. There is a relationship between knowledge of environmental health with the behavior of students in maintaining a healthy school environment. This is evidenced by the acquisition value of the correlation coefficient of 0.718 and a strong cohesion category contributed 51.6%. The better knowledge of environmental health, the better behavior of the students in maintaining a healthy school environment. There is a relationship between motivation to live healthy by maintaining a healthy student behavior in the school environment. This is evidenced by the acquisition value of the correlation coefficient of 0.725 and a strong cohesion category contributed 52.6%. The better motivation to live a healthy life, the better the behavior of the students in maintaining a healthy school environment. There is a relationship between knowledge about environmental health and motivation to live healthy by maintaining a healthy student behavior in the school environment. This is evidenced by the acquisition value of the correlation coefficient of 0.726 and a strong cohesion category contributed 52.7%. The better knowledge of environmental health and healthy living, the better motivation of the better behavior of the students in maintaining a healthy school environment.
2
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui imformasi mengenai hubungan antara pengetahuan tentang kesehatan lingkungan dan motivasi hidup sehat dengan perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya yang berjumlah 213 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik proportional random sampling, dengan sampel sebanyak 64 orang. Instrumen penelitian yang digunakan tes pengetahuan, angket motivasi hdup sehat dan angket perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi, regresi sederhana dan berganda. Hasil penelitian menunjukkan variabel pengetahuan tentang kesehatan lingkungan termasuk kategori cukup, variabel motivasi hidup sehat termasuk kategori cukup dan variabel perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah termasuk kategori cukup.. Ada hubungan antara pengetahuan tentang kesehatan lingkungan dengan perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi sebesar 0,718 yang termasuk kategori keeratan kuat dan memberikan kontribusi sebesar 51,6%. Semakin baik pengetahuan tentang kesehatan lingkungan maka akan semakin baik perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah. Ada hubungan antara motivasi hidup sehat dengan perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi sebesar 0,725 yang termasuk kategori keeratan kuat dan memberikan kontribusi sebesar 52,6%. Semakin baik motivasi hidup sehat maka akan semakin baik perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah. Ada hubungan antara pengetahuan tentang kesehatan lingkungan dan motivasi hidup sehat dengan perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi sebesar 0,726 yang termasuk kategori keeratan kuat dan memberikan kontribusi sebesar 52,7%. Semakin baik pengetahuan tentang kesehatan lingkungan dan semakin baik motivasi hidup sehat maka akan semakin baik perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah. Kata Kunci: Pengetahuan, Kesehatan, Lingkungan, Motivasi, Perilaku PENDAHULUAN Kepedulian dan kesadaran warga sekolah terhadap lingkungan sekolah merupakan salah satu bentuk implementasi dari kecerdasan rasional dan spiritual. Kecerdasan rasional diarahkan pada upaya-upaya warga sekolah menjaga (kebersihan, keseimbangan, dan kelestarian) lingkungan sekolah sehingga tidak memberi dampak buruk bagi warga sekolah maupun lingkungan itu sendiri.
3
Sedangkan kecerdasan spiritual menggambarkan suatu kematangan iman dan takwa warga sekolah yang diimplementasikan pada sikap mental yang peduli dan sadar terhadap kondisi lingkungan sekolah. Dengan diajarkannya materi mengenai lingkungan hidup, siswa akan mengerti bagaimana berinteraksi dengan lingkungan, sehingga akan tertanam suatu sikap yang peduli terhadap lingkungan hidup. Dengan adanya sikap peduli terhadap lingkungan tersebut siswa akan lebih mengerti bagaimana merawat dan menjaga kebersihan lingkungan demi kesehatan dan kebersihan lingkungan. Pengetahuan tentang kesehatan lingkungan sangat mempengaruhi motivasi hidup sehat seseorang begitu juga pada siswa, siswa yang memiliki pengetahuan tentang kesehatan lingkungan yang memadai akan memiliki motivasi hidup sehat yang lebih baik dibandingkan siswa yang tidak memiliki pengetahuan tentang kesehatan lingkungan. Karena motivasi hidup sehat
seseorang yan didasari
pengetahuan tentang kesehatan lingkungan akan lebih langgeng dibanding motivasi hidup sehat seseorang terhadap sesuatu yang tidak didasari. Siswa sebagai subyek lingkungan khususnya siswa di SMP Negeri 1 Sukaratu kabupaten Tasikmalaya memiliki peranan penting dalam pengelolaan dan pelestarian lingkungan. Karena siswa sudah dibekali dengan pengetahuan kesehatan lingkungan sejak dini, diharapkan dalam kehidupan sehari-hari khususnya di SMP Negeri 1 Sukaratu kabupaten Tasikmalaya memiliki motivasi hidup sehat sesuai dengan tujuan pengetahuan lingkungan. Pada kenyataannya di SMP Negeri 1 Sukaratu kabupaten Tasikmalaya, pengetahuan tentang kesehatan lingkungan, motivasi hidup sehat dan perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah diduga masih kurang, hal ini dapat dilihat dari rendahnya tanggung jawab untuk membersihkan kelas sebelum belajar walaupun regu kebersihan sudah diatur, membiarkan sampah yang berserakan di ruang kelas maupun di halaman sekolah, WC yang dibiarkan kotor,. Dalam kenyataannya, siswa kurang tergerak untuk memelihara kesehatan lingkungan sekolahnya, mereka hanya mengandalkan petugas kebersihan sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang kesehatan lingkungan dengan perilaku
siswa dalam
4
memelihara kesehatan lingkungan sekolah.untuk mengetahui hubungan antara motivasi hidup sehat dengan perilaku
siswa dalam memelihara kesehatan
lingkungan sekolah. untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang kesehatan lingkungan dan motivasi hidup sehat dengan perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah. Pengetahuan siswa tentang kesehatan lingkungan adalah segenap apa yang siswa ketahui dan kemampuan mengenal dan mengingat kembali yang sudah dipelajari dari yang sederhana sampai pada teori-teori yang sukar yang diperoleh melalui pengalaman setelah melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan siswa tentang kesehatan lingkungan dalam penelitian ini adalah kemampuan kognitif siswa dalam kesehatan lingkungan yang dimiliki siswa setelah ia menerima berbagai pengalaman belajar, mengenai konsep kesehatan lingkungan, Suriasumantri, (2003:104) bahwa pengetahuan adalah “segenap apa yang kita ketahui tentang suatu objek tertentu”. Menurut Notoatmodjo (2003:127) pengetahuan merupakan hasil tahu setelah melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni: indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Soekanto (2003:6) bahwa pengetahuan merupakan “hasil penggunaan panca indera dan akan menimbulkan kesan dalam pikiran manusia. Menurut Hudoyo, (2003:19), pengetahuan adalah “tekanan kepada proses psikologi ingatan atau kognitif”. Bloom, dkk seperti dikutip Sudijono, (2005:49) mengemukakan bahwa “taksonomi (pengelompokan) tujuan pendidikan harus mengacu kepada tiga jenis ranah, yaitu: kognitif, afektif dan psikomotorik”. Menurut Anderson dan Krathwohl tentang Taksonomi Bloom Revisi dalam Rustaman, (2010:5) ada beberapa macam dimensi pengetahuan kognitif yaitu : “Pengetahuan Faktual (Factual Knowledge), Pengetahuan Konseptual (Conceptual Knowledge), Pengetahuan Prosedural dan Pengetahuan Metakognitif”. Motivasi hidup sehat adalah merupakan keseluruhan daya penggerak yang dapat menimbulkan kegiatan pada perilaku hidup sehat yang memberi kelangsungan dan memberi arah pada partisipasi kesehatan lingkungan. Menurut
5
Sardiman, ( 2006:83) motivasi selain berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi juga berfungsi sebagai: Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energy. Menentukakan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang telah dicapai. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan mana yang akan dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Adapun pola hidup sehat menurut Waluyo, (2004:10) dapat dilakukan dengan cara: Memelihara kesehatan pribadi, dapt dilakukan dengan cara ; Menjaga kesehatan Lingkungan ( sanitasi lingkungan), dilakukan dengan memelihara kebersihan rumah, menjamin tersedianya udara bersih, melakukan pengolahan sampah dengan memilah sampah organik dan aorganik. Menjauhi kebiasaan buruk terhadap kesehatan seperti jajan sembarangan, meludah sembarangan, menghindari rokok, minuman beralkohol dan NAPZA. Menurut Purtojoyo dalam Ainun, (2009:9) bahwa gaya hidup sehat dapat dilakukan dengan cara : tidur yang cukup selama 8 jam, minum air putih sebanyak 8 gelas sehari, makanan yang bergizi, menghindari merokok dan minum minuman keras, mengurangi makanan cepat saji, dan makanan yang mengandung pengawet. Perilaku siswa dalam memelihara lingkungan sekolah didasarkan kepada kebiasaan yang semestinya mereka lakukan dalam ikut serta menata lingkungan sekolah supaya aman dan nyaman sebagai tempat belajar. Winardi (2001 : 32), mendefinisikan bahwa: “Perilaku pada dasarnya berorientasi tujuan (goal oriented)”. Dengan perkataan lain, perilaku kita pada umumnya dimotivasi oleh suatu keinginan untuk mencapai tujuan tertentu”. Menurut Budiyanto, (2003 : 45) menyatakan bahwa Berbicara masalah kesadaran masyarakat terhadap lingkungan harus diawali dari kesadaran keluarga, dalam hal ini adalah kesadaran menghadapi dan menciptakan lingkungannya. Misalnya bagaimana menciptakan suasana yang bersih di sekitar rumah, bagaimana memelihara kesehatan itu di dalam rumah kemudian berkembang ke scope yang lebih luas lagi yaitu di sekitarnya dan masyarakat luas. Apabila suasana dan tingkah laku demikian sudah membudaya maka tinggal meningkatkan bagaimana mengelola dan membudidayakan
6
lingkungan dengan berwawasan lingkungan. Istilah kesehatan lingkungan menurut Indan (2000:74) merupakan Pengawasan lingkungan fisik, biologis, sosial, dan ekonomi yang mempengaruhi kesehatan manusia, dimana lingkungan yang berguna ditingkatkan dan diperbanyak sedangkan yang merugikan diperbaiki atau dihilangkan.
OBJEK DAN METODE PENELITIAN Objek dalam penelitian ini adalah pengetahuan tentang kesehatan lingkungan, motivasi hidup sehat dan perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah kelas VIII SMP Negeri I Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya. Metode yang digunakan dalam penelitian menggunakan desain deskriptif analisis dengan teknik survey. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri I Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya, yang mengikuti pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup, sebanyak 213 orang yang tersebar di 7 kelas. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik proportional random sampling diambil sebanyak 30% dari populasi. Sampel yang diambil dalam penelitian ini ditetapkan sebanyak 64 orang. Alat ukur yang digunakan adalah tes untuk mengukur data pengetahuan tentang kesehatan lingkungan, angket untuk mengukur data yang berkaitan dengan variabel motivasi hidup sehat dan perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah.
Uji coba instrumen
dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas instrumen. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Korelasi Product Moment., reliabitas dihitung dengan formula dari Alfpha Cronbch. Uji coba instrumen dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1 sukaratu
kabupaten Tasikmalaya
dengan jumlah responden sebanyak 30 orang diluar sampel penelitian, masih dalam populasi. Uji instrumen dalam penelitian ini mengukur item-item pernyataan dari pengetahuan tentang kesehatan lingkungan (X1) sebanyak 40 item, motivasi hidup sehat (X2) sebanyak 40 item dan perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah (Y) sebanyak 40 item. Dengan bantuan SPSS dapat diketahui nilai korelasinya. Nilai korelasi yang diperoleh (nilai
7
korelasi per item dengan total item yang secara
statistik
diperoleh
setelah
dikorelasikan
per item), selanjutnya di uji pada taraf kepercayaan yang
digunakan (α = 5%), dengan kaidah keputusan : Jika rhitung lebih besar dari rtabel berarti valid, berarti instrumen tersebut memenuhi kriteria validitas sehingga item tersebut layak digunakan dalam penelitian. jika rhitung lebih kecil dari rtabel berarti tidak valid. Teknik analisis data yang dilakukan adalah analisis deskriptif dan analisis korelasi. Analisis deskriptif dilakukan dengan menyajikan data penelitian yang berupa deskripsi data tentang pengetahuan tentang kesehatan lingkungan, motivasi hidup sehat, dan perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah, sedangkan analisis korelasi digunakan untuk menguji hipotesis. Beberapa syarat yang harus dilakukan teknik analisis korelasi yaitu persyaratan pertama data berdistribusi normal menggunakan uji pengujian Kolmogorov-Smirnov dan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat bersifat linier menggunakan tenik pengujian dengan prosedur polinominal ANOVA satu jalur. pengolahan data menggunakan bantuan komputer dengan perangkat lunak yang digunakan adalah SPSS (Statistical Product and Service Solutions). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi data hasil penelitian berdasarkan variabel-variabel penelitian, yaitu: 1) Pengetahuan Tentang Kesehatan Lingkungan, 2) Motivasi Hidup Sehat, dan 3) Perilaku Siswa Dalam Memelihara Kesehatan Lingkungan. Data tersebut diperoleh melalui instrumen pengumpulan data, yaitu tes Pengetahuan Tentang Kesehatan Lingkungan, angket Motivasi Hidup Sehat dan angket Perilaku Siswa Dalam Memelihara Kesehatan Lingkungan. Deskripsi data hasil penelitian menunjukan variabel pengetahuan tentang kesehatan lingkungan termasuk kategori cukup, variabel motivasi hidup sehat
termasuk kategori cukup, dan
variabel perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah termasuk kategori cukup. Pengujian normalitas data pada taraf signifikan 5% hasil perhitungan diperoleh : data dari variabel pengetahuan tentang kesehatan lingkungan (X1) didapat harga Asymp. Sig. sebesar 0,50 lebih besar dari harga
8
probabilitas yang digunakan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa populasi sampel berdistribusi normal, data dari variabel motivasi hidup sehat (X2) didapat Asymp. Sig. sebesar 0,84 lebih besar dari harga probabilitas yang digunakan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa populasi sampel berdistribusi normal, dan data dari variabel perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah (Y) didapat harga Asymp. Sig. sebesar 0,91 lebih besar dari harga probabilitas yang digunakan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa populasi sampel berdistribusi normal. Uji Linieritas dari ketiga variable linier, karena Asymp. Sig. lebih kecil dari harga probabilitas. Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian adalah ada hubungan antara pengetahuan tentang kesehatan lingkungan dengan perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah. Dari hasil analisis regresi linier sederhana terhadap data penelitian dihasilkan konstanta a sebesar 100,25 dan koefisien arah regresi b sebesar 1,28. Bentuk hubungan antara kedua variabel dapat disajikan oleh persamaan regresi Y = 100,25 + 1,28 X1, dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,718 dan koefisien determinasi sebesar 0,516. Uji signifikan terhadap koefisien korelasi menghasilkan Fhitung sebesar 66,08 dengan db = 62 pada taraf signifikan 5%, dan Ftabel sebesar 4,08. Ternyata F
hitung
lebih
besar dari Ftabel, ini berarti koefisien korelasi tersebut signifikan. Dengan demikian hipotesis diterima, yaitu ada hubungan antara pengetahuan tentang kesehatan lingkungan dengan perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah. Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian adalah ada hubungan antara motivasi hidup sehat dengan perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah. Hasil analisis regresi linier sederhana terhadap data penelitian dihasilkan konstanta a sebesar 50,09 dan koefisien arah regresi b sebesar 0,66. Bentuk hubungan antara kedua variabel dapat disajikan oleh persamaan regresi Y = 50,09 + 0,66 X2, dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,725 dan koefisien determinasi
sebesar
0,526.
Uji
signifikan
terhadap
koefisien
korelasi
menghasilkan Fhitung sebesar 68,86 dengan db = 62 pada taraf signifikan 5%, dan Ftabel sebesar 4,08. Ternyata F
hitung
lebih besar dari Ftabel, ini berarti koefisien
9
korelasi tersebut signifikan. Dengan demikian hipotesis diterima, yaitu ada hubungan antara motivasi hidup sehat dengan perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah. Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian adalah ada hubungan antara pengetahuan tentang kesehatan lingkungan dan motivasi hidup sehat dengan perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah. Hasil analisis regresi linier berganda terhadap data penelitian dihasilkan konstanta a sebesar 28,62 dan koefisien arah regresi b1 sebesar 0,56 dan arah regresi b2 sebesar 0,95. Bentuk hubungan antara ketiga variabel dapat disajikan oleh persamaan regresi Y = 28,62 + 0,56 X1 + 0,95 X2, dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,726 dan koefisien determinasi sebesar 0,527. Analisis korelasi terhadap pasangan ketiga variabel tersebut menghasilkan koefisien korelasi r sebesar 0,726 yang termasuk kategori keeratan kuat. Berarti koefisien korelasi tersebut di uji dengan menggunakan uji-F menghasilkan Fhitung sebesar 34,06 dan Ftabel dengan db = 61 pada taraf signifikan 5% sebesar 3,23. Ternyata Fhitung lebih besar dari Ftabel, ini berarti koefisien korelasi tersebut signifikan. Dengan demikian, hipotesis diterima, yaitu ada hubungan antara pengetahuan tentang kesehatan lingkungan dan motivasi hidup sehat dengan perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah. Pengetahuan seseorang dengan orang lain berbeda-beda, sehingga dengan demikian pengetahuan merupakan kekayaan mental yang secara langsung atau tidak langsug memperkaya kehidupan manusia. Dalam kaitannya dengan masalah kesehatan lingkungan, masalah budaya hidup sehat erat kaitannya dengan masalah kesehatan lingkungan. Dimana merupakan salah satu indikator untuk mengukur tingkat kedisiplinan dalam kehidupan sosialnya dilingkungan masyarakat. Lingkungan yang bersih, dapat terwujud apabila dalam sikap dan perilaku individu dalam masyarakat peduli terhadap alam sekelilingnya. Sikap dan perilaku demikian itu biasanya lahir dan dilatar belakangi oleh tingkat pengetahuan, kesadaran dan tingkat disiplin pribadi ditengah-tengah kehidupan masyarakat. Disamping itu kebiasaan hidup yang bersih dan tertib merupakan hasil dari proses panjang trasformasi sistem nilai, baik nilai budaya maupun agama.
10
Aktivitas belajar siswa dalam lingkungan sekolah sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Persepsi terhadap sekolah sebagai lingkungan, akan mempengaruhi perasaan (sikapnya) untuk mengatasi masalah tersebut dan bahkan tergerak hatinya untuk mengelolanya, agar terwujud kondisi lingkungan sekolah yang bersih, sehat dan nyaman agar proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik. Menjaga kesehatan sekolah merupakan tugas dan tanggungjawab bersama sesuai dengan
tuntutan kebutuhan lingkungan hidup
yang sehat di sekolah. Keamanan sekolah perlu dijaga, agar mewujudkan situasi dan keadaan sekolah yang aman dan tertib agar proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan lancar. Pengaturan ruang belajar, apakah itu ruang kelas, ruang laboratorium dan ruang auditorium merupakan tempat siswa dan guru untuk melaksanakan kegiatan belajar-mengajar. Motivasi hidup sehat sangat penting dimiliki oleh siswa, hal ini disebabkan oleh latar belakang tingkat pendidikan formal orang tua atau keluaga yang berpareasi. Motivasi hidup sehat adalah keseluruhan daya penggerak yang dapat menimbulkan kegiatan pada perilaku hidup sehat yang memberi kelangsungan dan memberi arah pada partisipasi hidup sehat. Untuk berpartisipai dalam menjaga kesehatan lingkungan sekolah diperlukan motivasi. Motivasi yang dimiliki seseorang akan menentukan perilakunya dalam bertindak, orang yang memiliki motivasi yang positif cenderung akan berperilaku positif, begitu pula sebaiknya orang yang memiliki motivasi yang negatif akan berperilaku negatif pula. Sama halnya dengan siswa yang memiliki motivasi hidup sehat , maka siswa tersebut akan berusaha untuk mewujudkannya dalam berperilaku hidup sehat. Perilaku sehat dapat dipandang sebagai suatu respon yang rasional terhadap hal-hal yang dapat mengakibatkan sakit. Dari contoh-contoh masalah kesehatan lingkungan di atas menggambarkan bahwa menciptakan lingkungan yang bersih membutuhkan upaya dan usaha yang keras. Hal ini disebabkan adanya perbedaan tentang anggapan atau persepsi individu tentang lingkungan yang bersih, serta diperlukan adanya kesadaran, keperdulian, kerjasama setiap anggota masyarakat. Dengan menerapkan perilaku serta tindakan yang mencerminkan kepedulian terhadap kondisi kesehatan lingkungan, maka
11
membiasakan perilaku hidup dengan budaya hidup bersih dan sehat dapat diwujudkan. SIMPULAN DAN SARAN Ada hubungan antara pengetahuan tentang kesehatan lingkungan dengan perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi sebesar 0,718 yang termasuk kategori keeratan kuat dan memberikan kontribusi sebesar 51,6%. Semakin baik pengetahuan tentang kesehatan lingkungan maka akan semakin baik perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah. Ada hubungan antara motivasi hidup sehat dengan perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi sebesar 0,725 yang termasuk kategori keeratan kuat dan memberikan kontribusi sebesar 52,6%. Semakin baik motivasi hidup sehat maka akan semakin baik perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah. Ada hubungan antara pengetahuan tentang kesehatan lingkungan dan motivasi hidup sehat dengan perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi sebesar 0,726 yang termasuk kategori keeratan kuat dan memberikan kontribusi sebesar 52,7%. Semakin baik pengetahuan tentang kesehatan lingkungan dan semakin baik motivasi hidup sehat maka akan semakin baik perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah. Perilaku siswa dalam memelihara kesehatan perlu ditingkatkan lagi agar diperoleh lingkungan sekolah dan lingkungan rumah yang bersih, sehingga para guru dan siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik, baik di sekolah maupun di rumah, dalam suasana lingkungan
yang bersih. Dalam upaya
meningkatkan partisipasi siswa dalam menjaga kesehatan lingkungan sekolah akan lebih baik dilakukan kerja sama yang lebih efektif lagi dari guru yang berupa kegiatan-kegiatan bersama yang bisa memotivasi para siswa dalam memelihara kesehatan di lingkungan sekolah.
12
DAFTAR PUSTAKA Ainun, Meica (2009) Hubungan antara Motivasi Hidup Sehat dengan perilaku meroko pda karywan di Yogyakarta (Skripsi) Surakarta: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Budiyanto (2003) Pengenalan Dasar-Dasar
PLC ( Programmable, Logioc
Controller). Yogyakarta: Grava Media. Hudoyo, Herman (2003) Strategi Mengajar Belajar IPA. Malang : IKIP. Indan (2000) Metode dan Teknik Analisa, Komponen Udara. Materi Kusus: AMDAL B, BPG yang baru, Denpasar – Bali Nasution (2003) Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Notoatmodjo (2003)
Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku
Kesehatan, Yogyakarta: Andi Offset. Rustaman, Nuryani ( 2010)
“Penilaian Taksonomi Bloom Revisi”. Makalah
Seminar Peningkatan Profesionalitas Guru dan Dosen. Tasikmalaya,29 Mei 2010 Sardiman, A.M. ( 2006) Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta.: PT Raja Grafindo Persada. Soekanto (2003) Penelitian Hukum Normatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sudjono (2005) Pengantar Evluasi Pendidikan . Jakarta: Rajawali Press. Suriasumantri (2003) Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Waluyo, Kusno (2004) Gizi dan Pola Hidup Sehat. Bandung: Yrama Widya. Winardi (2001) Pemotivasian dalam Managemen, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.