ISSN : 2302-0318 Jurnal Teknik Industri – Universitas Bung Hatta, Vol. 3 No. 1, pp. 33-42, Juni 2014
PARTISIPASI KARYAWAN DALAM MENDUKUNG PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PROGRAM LINGKUNGAN,KESEHATAN DAN KESEHATAN KERJA (LK3) M. Kosasih
Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Jakarta Jl. Cempaka Putih tengah 27 E-mail:
[email protected]
ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari hubungan antara pengetahuan lingkungan dan kepedulian terhadap karyawan lingkungan dengan partisipasi dalam program dukungan EHS PT Enggal Sukses Perkasa di Bekasi, studi Barat Java.This lebih menekankan pada karyawan di industri manufaktur perusahaan yang sebuah perusahaan subkontraktor Astra dan mendapatkan bimbingan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan dari Yayasan Dharma Bhakti Astra dengan tujuan membangun perusahaan A green. Data yang diperoleh dengan menggunakan methodologi kuantitatif sthrough metode survey, dengan menggunakan dua bentuk kuesioner yaitu tes dan kuesioner non-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. Pengetahuan tentang lingkungan memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan partisipasi karyawan dalam mendukung program lingkungan, kesehatan dan keselamatan. 2. Kesadaran lingkungan memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan partisipasi karyawan dalam mendukung program lingkungan, kesehatan dan keselamatan. 3. Pengetahuan tentang lingkungan dan masalah lingkungan bersama-sama memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan partisipasi karyawan dalam mendukung program lingkungan, kesehatan dan keselamatan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bagaimana jika pengetahuan tentang lingkungan dan masalah lingkungan bersama-sama meningkat, partisipasi karyawan dalam mendukung program lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja juga akan meningkat . Kata Kunci : Pengetahuan , Lingkungan , Kesadaran , Partisipasi , dan Kesehatan Dan Keselamatan
ABSTRACT The objective of this research is to study the relationship between knowledge of environment andconcern for environment employee with the participation in support program EHS PT Enggal Sukses Perkasa in Bekasi, West Java. This study is more emphasis on employees in the company's manufacturing ndustry which is a subcontractor company Astra and get guidance in the form of training and mentoring of the Dharma Bhakti Astra Foundation with the goal of building a green company.The data obtained using quantitative methodologies through the survey method, using two forms of questionnaires namely test and non-test questionnaire. The result of the study showed that: 1.Knowledge of the environment has a positiveand significant relationship with employee participation in upport of environmental programs, health and safety. 2.Environmental awareness has a positive and significant relationship with employee participation in support of environmental programs, health and safety. 3.Knowledge of the environment and environmental concerns together has a positive and significant relationship with employee participation in support of environmental programs, health and safety. It can be concluded hat what if the knowledge about the environment and environmental concerns together increased, the participation of employees in support of environmental programs, health and safety work will also rise. Keywords: Knowledge, Environment, Awareness, Participation, and Health And Safety
33
ISSN : 2302-0318
Kosasih 1. PENDAHULUAN Bagi perusahaan industri manufaktur, kecelakaan kerja dapat menyebabkan kerugian secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung, perusahaan industri manufaktur harus mengganti kerusakan yang ada dan juga memberikan biaya pengobatan serta perawatan pada yang terkena musibah. Sementara secara tidak langsung, perusahaan industri manufaktur dapat berhenti dalam aktifitas produksi. Mengapa? Karena karyawan yang mengalami kecelakaan kerja, tidak dapat berkontribusi kembali pada perusahaan. Lebih jauh lagi, terkadang kecelakaan kerja mengakibatkan lini produksi berhenti karena kerusakan alat, mesin atau bahkan pabrik itu sendiri. Belum lagi, perusahaan juga harus melakukan pelatihan-pelatihan bagi pengganti orang yang mengalami kecelakaan kerja. Akibatnya banyak proses berhenti dan berdampak pada proses-proses lainnya, berarti semakin banyak kerugian yang harus ditanggung. Dibidang industri manufaktur, dengan perkembangannya yang begitu pesat didalam negeri, maka diperlukan suatu konsep industri manufaktur yang berwawasan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerjasebagai program strategis menengah dan panjang. Karena itu, perbaikan serta peningkatan industri manufaktur tidak bisa dijalankan secara reaktif, sambil lalu dan sekena-nya, melainkan dengan cara pro-aktif, intensif dan strategis. Untuk memperoleh hasil yang maksimal.Sudah saatnya pemerintah saat ini tidak lagi memandang industri manufaktur hanya menjadi masalah bagi kerusakan lingkungan hidup, melainkan ia juga menjadi penopang ekonomi masyarakat melalui penyerapan tenaga kerja, usaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan cara mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan. Dukungan pemerintah terhadap Industri manufaktur yang berwawasan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja sebagai usaha untuk menanggulangi risiko terjadinya kecelakaan perlu di tingkatkan. Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja (SMK3) adalah sebuah solusi yang terus harus disosialisasikan dan dijalankan oleh perusahaan industri. Acuan yang telah terbukti efektif didunia untuk Sistem Manajemen K3 adalah OHSAS 18001 (
[email protected]). Standar mengenai perbaikan sistem & dokumentasi kesehatan dan keselamatan kerja yang telah disepakati oleh masyarakat dunia yang juga memperhatikan faktor lingkungan. Standar yang dikeluarkan pertama kali pada tahun 1999 dan kemudian diperbarui pada tahun 2007, telah banyak diterapkan perusahaan industri manufaktur kelas dunia. Pertanyaannya sekarang adalah, bagaimanakah penerapan OHSAS 18001 pada industri manufaktur di Indonesia? Hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah, bagi para pelaku ekonomi, bagi para akademisi dan bagi masyarakat bangsa Indonesia. Implementasi OHSAS 18001, tanpa dukungan dan komitmen penuh dari top manajemen, kemungkinan kecil untuk berhasil. Karena itu kesadaran para steak holder untuk mengimplementasi OHSAS yang di dukung penuh oleh top manajemen perusahaan menjadi sangat penting. Selanjutnya sebagai langkah terakhir sebelum sertifikasi adalah menilai kesiapan serta efektivitas implementasi tersebut, hal ini dapat dilakukan dengan pendekatan audit internal. Hasil audit dibahas dalam rapat tinjauan manajemen untuk diambil langkahlangkah perbaikkan. Apabila seluruh proses telah dijalankan, maka perusahaan dapat melanjutkan ke tahap sertifikasi oleh badan sertifikasi independen untuk memperoleh sertifikat pengakuan implementasi OHSAS 18001. Sebagai contoh seperti yang dilakukan oleh PT Astra International Tbk. Triple Bottom kini yang dipegang teguh oleh Astra bertujuan untuk menciptakan keseimbangan antara ekosistem lingkungan hidup dan masyarakat, sehingga suatu usaha yang berkelanjutan dapat terwujud untuk merealisasikan visi: ”Menjadi perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial serta ramah lingkungan, Astra memiliki komitmen untuk melaksanakan lingkungan hidup, kesehatan dan keselamatan kerja (Environment, Health And Safity/EHS) dan
34
Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknologi Industri - Universitas Bung Hatta
ISSN : 2302-0318
JTI-UBH, 3(1), pp. 33-32 , Juni 2014 tanggung jawab sosial (Social Responsibility/SR) sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari usahanya (Expanding Horizons, 2007). PT Enggal Sukses Perkasayang berlokasi di wilayah Bekasi Jawa Baratini memiliki 80 orang karyawan adalah satu perusahaan dari 4700 perusahaan yang berlokasi di wilayah Bekasi Jawa Barat, konon merupakan kawasan industri terbesar di Asia Tenggara. PT Enggal Sukses Perkasa salah satu perusahaan dari 45 perusahaan yang telah mengikuti program SME’s-AGC Small Medium Entrepreneurs – Astra Green Company. Dalam pelaksanaannya PT Enggal Sukses Perkasa belum dapat mencapai kriteria hijau. Masalah yang dihadapi perusahaan sehingga belum mencapai perusahaan yang berkriteria hijau,disebabkankurungnya partisipasi karyawan dalam usaha mendukung program LK3 (Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan kerja). Berdasarkan permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut; Pertama, apakah terdapat hubungan pengetahuan karyawan tentang lingkungan hidup dengan partisipasi karyawan dalam mendukung program LK3. Kedua, apakah terdapat hubungan kepedulian karyawan dengan partisipasi karyawan dalam mendukung program LK3. Ketiga, apakah terdapat hubungan pengetahuan tentang lingkungan hidup dan kepedulian lingkungan karyawan dengan partisipasi karyawan dalam mendukung program LK3. Selanjutnya,tujuandilakukan penelitian ini adalahuntuk mengetahui lebih lanjut faktorfaktor dominan yang dapat mempengaruhi partipasi seorang karyawan dalam mendukung program LK3 di perusahaan industri manufaktur. Adapun yang akan menjadi obyek penelitian adalah PT Enggal Sukses Perkasa salah satu sub kontraktor perusahaan Group Astra, yaitu perusahaan pabrikasi yang hasil produksinya di kirim ke PT United Tracktor Engineeringsalah satu perusahaan grup Astra yang memproduksi alat berat. 2.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Partisipasi Taliziduhu(1990) menjelaskan bahwa partisipasi adalah kesediaan untuk membantu berhasilnya setiap program dengan kemampuan setiap orang tanpa berarti mengorbankan diri sendiri. Sedangkan Soetrisno (1995), mendefinisikan partisipasi ke dalam dua pengertian, yaitu: (1) Partisipasi merupakan dukungan rakyat terhadap rencana atau proyek pembangunan yang dirancang dan tujuannya ditentukan perencana (pemerintah). Ukuran tinggi rendahnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan di tentukan oleh kemauan rakyat untuk ikut menanggung biaya pembangunan baik berupa uang maupun tenaga dalam melaksanakan program pembangunan pemerintah. (2) Partisipasi merupakan kerja sama yang erat antara perencana dan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, melestarikan dan mengembangkan hasil pembangunan yang telah dicapai. Ukuran yang digunakan untuk mengukur tinggi rendahnya partisipasi masyarakaat adalah: (a) Kemauan masyarakat untuk menanggung biaya pembangunan. (b) Adanya hak masyarakat untuk menentukan arah serta tujuan proyek yang akan dilaksanakan di wilayahnya. (c) Adanya kemauan masyarakat untuk secara mandiri melestarikan serta mengembangkan program pembangunannya(Soetrisno, 1995). Definisi itu memperlihatkan bahwa pada definisi pertama partisipasi merupakan mobilisasi dimana masyarakat lebih bersifat pasif karena hanya sebagai objek pembangunan. Sedangkan dalam definisi kedua masyarakat lebih bersikap sebagai subjek pembangunan yang terlibat aktif dalam proses pembangunan. Jadi yang dimaksud dengan partisipasi karyawan dalam mengelola lingkungan di sekitar perusahaan adalah keterlibatan karyawan secara fisik, mental dan tanggung jawab dalam mengelola lingkungan di sekitar perusahaan, yang dapat dilihat dari keterlibatan dalam menata, memelihara dan mengawasi lingkungan sekitar persuhaan.
Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknologi Industri - Universitas Bung Hatta
35
ISSN : 2302-0318
Kosasih 2.2. Pengetahuan tentang lingkungan hidup Manusia dalam memahami dan mengerti akan alam sekitarnya dikarenakan atas informasi yang didapatkannya berdasarkan akal budi yang dimilikinya. Setiap manusia memperoleh pengetahauan dari hasil berpikir karena keingintahuannya, sehingga membuat manusia mencari jawaban-jawaban tentang kejadian-kajadian yang didapatnya, dimana dari jawaban-jawaban itu berkembang menjadi pengetahuan. Sejalan dengan pernyataan Dillon(2003) yakni pengetahuan mencakup kegiatan mempelajari fakta-fakta, memberi perhatian terhadap sesuatu secara detail. Suriasumantri (1995) pengetahuan dimulai dari rasa ingin tahu tentang sesuatu objek.Lebih lanjut dikatakan bahwa rasa ingin tahu seseorang tentang suatu objek tersebut dapat dibagi dalam tiga hal antara lain: (1) pengetahuan tentang apa yang baik dan buruk (moral), (2) pengetahuan tentang apa yang indah dan buruk (estetika), (3) pengetahuan tentang apa yang benar dan salah (logika). Jadi pada hakekatnya pengetahuan merupakan segenap apa yang diketahui seseorang tentang suatu objek tertentu. Berdasarkan uraian tersebut maka disintesiskan pengetahuan tentang konsep lingkungan hidup adalah seluruh informasi yang diperoleh seorang karyawan, baik itu mencakup istilah, fakta, klasifikasi, kecenderungan pada hubungan interaksi antara komponen abiotik dan biotik (organisme produsen, organisme konsumen, organisme perombak). 2.3. KepedulianLingkungan Karyawan. Banyak sekali arti kepedulian salah satunya adalah pengertian kepedulian menurut teori Duval dalam Darley,et.al.(1986) yakni kepedulian adalah timbul perhatian baik secara subyektif ataupun obyektif. Lanjut Duval mengatakan bahwa dalam diri seseorang itu ada kepedulian terhadap diri seseorang yang diwujudkan dengan adanya perhatian terhadap diri orang itu baik secara subyektif maupun obyektif. Kecenderungan seseorang untuk peduli pada orang-orang di sekitarnya dapat terlihat dari adanya perhatian terhadap kondisi lingkungan di sekitarnya, misalnya mengunjungai panti asuhan, anak-anak jalanan dan lain-lain. Hal tersebut akan menumbuhkan rasa cinta kasih terhadap manusia. Menurut pendapat Dharmavipala (2011) dapat disimpulkan bahwa yang disebut dengan kepedulian terhadap lingkungan diartikan sebagai lingkungan hidup mengandung arti tempat, wadah atau ruang yang ditempati mahluk hidup dan tak hidup yang berhubungan dan saling pengaruh mempengaruhi satu sama lain, baik antara mahluk itu sendiri atau mahluk dengan alam sekitarnya. Oleh Karen itu yang dimaksud dengan kepedulian lingkungan adalah perhatian dan perasaan seseorang terhadap pelestarian lingkungan sekitar yang saling berinteraksi yaitu antara lingkungan fisik, lingkungan buatan, dan lingkungan sosial. 3. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara pengetahuan tentang konsep lingkungan hidup (X1), dan kesahatan kesalamtan kerja (LK3) (X2)baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama, dengan partisipasi dalam mendukung keberhasilan program LK3 (Y). Penelitian difokuskan kepada karyawan PT Enggal Sukses Perkasa yang berada di wilayah Tambun, Bekasi -Jawa Barat. Tahapan penelitian ini yakni sebagai berikut: 1) observasi (penelitian awal), 2) pembuatan proposal, 3) pembagian kusioner, 4) pengolahan data, dan 5) penyusunan hasil penelitian (laporan lengkap). Penelitian ini menggunakan metode survey dengan bentuk penelitiannya adalah korelasional. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode penyebaran daftar perntayaan (kusioner), juga dengan menganalisis dokumen terkait.
36
Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknologi Industri - Universitas Bung Hatta
ISSN : 2302-0318
JTI-UBH, 3(1), pp. 33-32 , Juni 2014 A. Hipotesis statistik Hipotesis statistiknya dirumuskan sebagai berikut: 1) H0 : ρу1 = 0 H1 : ρу1 > 0 2) H0 : ρу2 = 0 H1 : ρу2 > 0 3) H0 : ρу12= 0 H1 : ρу12> 0 Keterangan: ρу1= Parameter koefisien korelasi antara pengetahuan tentang konsep lingkungan hidup, dengan partisipasi dalam mendukung kerberhasilan program lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja (LK3) ρу2= Parameter koefisien korelasi antara kepedulian dengan partisipasi dalam mendukung kerberhasilan program lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja (LK3) ρу12=Parameter koefisien korelasi antara pengetahuantentang konsep lingkungan hidup dan kepedulian secara bersama-sama denganpartisipasi dalammendukung kerberhasilan program lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja (LK3). 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Hipotesis 1. Hubungan Pengetahuan tentang konsep Lingkungan hidup (X1) dengan partisipasi karyawan dalam mendukung program LK3(Y) Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang positif pengetahuan tentang lingkungan hidup(X1) dengan partisipasi karyawan dalam mendukung program LK3(Y). Dari hasil analisis regresi sederhana untuk variabel pengetahuan tentang lingkungan hidup(X1) dengan variabel partisipasi karyawan dalam mendukung program LK3(Y) didapat koefisien arah regresi b = 1.058dan konstanta a = 70.381. Dengan demikian bentuk hubungan kedua variabel tersebut dapat digambarkan dengan persamaan Ŷ = 70.381 + 1.058X1. Sebelum hasil perhitungan tersebut digunakan untuk prediksi, persamaan regresi harus memenuhi syarat keberartian dan kelinearan. Untuk mengetahui keberartian dan kelinearan persamaan regresi dilakukan uji F yang hasilnya dapat dilihat pada tabel 1, berikut ini: Tabel 1. Analisis Varian untuk Uji Signifikansi dan KelinearanPersamaan Regresi Ŷ = 70.381 + 1.058X1 Sumber variasi Total (T) Regresi (a) Regresi (b/a)** Sisa Tuna Cocok Galat
Dk 60 1 1 58 16 44
JK 537721 8962.017 1427.482 11197.616 1414.616 9782.752
RJK
F
1427.482 193.058 88.414 222.335
7.394
4.00
7.03
0.398
1.88
2.44
0.05
Ftabel
0.01
Keterangan: dk = derajat kebebasan JK = Jumlah kuadrat RJK = Rata – rata jumlah kuadrat ** = Regresi Sangat Signifikan ns = Regresi Linear
Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknologi Industri - Universitas Bung Hatta
37
ISSN : 2302-0318
Kosasih Keberartian Y atas X1 seperti pada tabel 4.5 di atas, diperoleh harga Fhitung sebesar 7.394sedangkan Ftabel dengan dk pembilang 1 dan dk penyebut 58 pada taraf signifikan α = 0,05 sebesar 4,00. Karena harga Fhitung > Ftabelatau Fh=7.394< Ft =4,00, maka dapat disimpulkan bahwa koefisien arah regresi Y atas X1sangatsignifikan. Untuk uji linearitas persamaan regresi, diperoleh harga Fhitung= 0.397lebih kecil dari harga Ftabel sebesar 1.196atau (Fh
ttabel = 0.336dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak, dengan kata lain H1 diterima. Temuan ini menyimpulkan bahwaterdapat hubungan positif antara Pengetahuan tentang konsep Lingkungan hidupdengan partisipasi karyawan dalam mendukung program LK3.Dengan kata lain bahwa makin tinggi pengetahuan tentang konsep lingkungan hidup maka partisipasi karyawan dalam mendukung program LK3semakin tinggi pula. Tabel 2. Hubungan Y dengan X1 Korelasi
N
R
r2
thitung
ry1
60
0.3363
0.113
2.7192
(α = 0,05) 0.254
ttabel
(α = 0,01) 0.330
Koefisien determinasi merupakan kuadrat dari koefisien korelasi antara X 1 dengan Y sebesar (0.3363)2 = 0.113atau 11.3% variasi yang terjadi pada partisipasi karyawan dalam mendukung program LK3dapat dijelaskan oleh pengetahuan tentang konsep lingkungan hidupdengan persamaan regresi Ŷ = 70.381 + 1.058X1. Dengan demikian hubungan yang ditunjukkan dengan besarnya ry1 = 0.336 benarbenar dapat menjelaskan hubungan positif antara pengetahuan tentang lingkungan dengan partisipasi karyawan dalam mendukung LK3 di PT Enggal Sukses PerkasaBekasi Jawa Barat. 2. Hubungan Kepedulian lingkungan(X2) dengan partisipasi karyawan dalam mendukung program LK3(Y) Dari hasil perhitungan analisis regresi sederhana untuk variabel kinerja (Y) diperoleh koefisien arah regresi b=0.494 dan konstanta a=47,068. Dengan demikian bentuk hubungan kedua variabel tersebut adalah Ŷ =47,068 + 0.494X2.Sebelum digunakan untuk prediksi, persamaan regresi harus memenuhisyarat linearitas dan keberartian. Tabel 3. Analisis Varian untuk Uji Signifikansi dan Kelinearan Persamaan Regresi Ŷ =47,068 + 0.494X2 Sumber variasi Dk JK RJK F 60 31505769 Total (T) 1 525,096 Regresi (a) 1 2352.109 2352.109 13.280 Regresi (b/a)** 58 10272.741 177.116 Sisa 28 3369.991 120.357 Tuna Cocok 0.523 30 6902.75 230.092 Galat
Ftabel 0.05 0.01 4.00
7.03
1.84
2.38
Keterangan: dk = derajat kebebasan JK = Jumlah kuadrat
38
Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknologi Industri - Universitas Bung Hatta
ISSN : 2302-0318
JTI-UBH, 3(1), pp. 33-32 , Juni 2014 RJK ** ns
= Rata – rata jumlah kuadrat = Regresi Sangat Signifikan = Regresi Linear
Keberartian Y atas X2, seperti pada tabel menunjukkan bahwa diperoleh harga F hitung sebesar 13.280sedangkan Ftabel dengan dk pembilang 1 dan dk penyebut 58 pada taraf signifikan α = 0,05 sebesar 4.00. Karena harga Fhitung > harga Ftabel (Fh = 1280> Ft = 4.00), maka dapat disimpulkan bahwa koefisien arah regresi Y atas X 2 sangatsignifikan.Untuk uji kelinearan persamaan regresi, pada tabel 4.9 diperoleh harga F hitung = 0.523lebih kecil dari harga Ftabel = 1.84. (Fhitung< Ftabel) pada taraf signifikan α = 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi adalah linear. Kekuatan hubungan kepedulian lingkungan(X2) dengan partisipasi karyawan dalam mendukung program LK3(Y) ditunjukkan oleh koefisien korelasi product moment sebesar ry2 = 0,432dan uji keberartian koefisien korelasi dengan uji t diperoleh harga t hitung =3.644. Harga ttabel dengan dk = 60 dan taraf signifikansi α = 0,05 diperoleh nilai t sebesar 0.254. Karena thitung = 3.644 > ttabel = 0.254dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak, dengan kata lain H1 diterima. Temuan ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara kepedulian lingkungan dengan partisipasi karyawan dalam mendukung program LK3. Dengan kata lain bahwa makin besar kepedulian lingkungan maka partisipasi karyawan dalam mendukung LK3 semakin tinggi pula. Tabel 4. Hubungan Y dengan X2 Korelasi
n
R
r2
thitung
ry2
60
0.432
0.187
3.644 **
(α = 0,05) 0.254
ttabel
(α = 0,01) 0.330
Koefisien determinasi merupakan kuadrat dari koefisien korelasi Y dengan X2 yaitu sebesar (0.432)2 = 0.187yang berarti 18.7 % variasi yang terjadi pada partisipasi karyawan dalam mendukung program LK3dapat dijelaskan oleh Kepedulian lingkungan. Dengan demikian hubungan yang ditunjukkan dengan besarnya ry2 = 0.432 benarbenar dapat menjelaskan hubungan positif antara kepedulian lingkungan dengan partisipasi karyawan dalam mendukung LK3 di PT Enggal Sukses Perkasa Bekasi Jawa Barat. 3.
Hubungan Pengetahuan tentang Lingkungan hidup(X1) dan Kepedulian lingkungan(X2) denganpartisipasi karyawan dalam mendukung program LK3(Y) Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan positif pengetahuan tentang lingkungan hidup, dan kepedulian lingkungansecara bersama-sama dengan partisipasi karyawan dalam mendukung program LK3. Untuk mengetahui hubungan secara bersama-sama variabel-variabel bebas X1 danX2tersebut dengan variabel terikat Y seperti dikemukakan di atas, digunakan analisis regresi ganda. Hasil perhitungan analisis regresi ganda untuk ketiga variabel pengetahuan tentang lingkungan hidup(X1), dan kepedulian lingkungan(X2)dengan partisipasi karyawan dalam mendukung program LK3(Y) diperoleh arah regresi b= 0.763untuk pengetahuan tentang lingkungan hidup(X1),0.763untuk Kepedulian lingkungan(X2), 0,376pada konstanta15.549. Dengan demikian hubungan mereka dapat dibuat dalam persamaan regresi Ŷ = 15.549 + 0.763X1+ 0.376X2.Untuk mengetahui derajat keberartian persamaan regresi diuji dengan menggunakan uji F . Dari hasil perhitungan F hitung = 8.307dan Ftabel(0,05;56)untuk dk pembilang 3 dan penyebut 56= 2.78. Untuk lebih jelas hasil uji F dapat dilihat pada tabel 5, berikut ini.
Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknologi Industri - Universitas Bung Hatta
39
ISSN : 2302-0318
Kosasih Tabel 5. Analisis Variansi Regresi Linear Ganda Dengan Persamaan Regresi Ganda Ŷ = 15.549 + 0.763X1+ 0.376X2 Sumber variasi Dk JK RJK F Ftabel 2 3119.777 1559.888 Regresi 9.354** 2.78 4.16 57 9505.073 166.756 Sisa
Keterangan: dk = derajat kebebasan JK = Jumlah kuadrat RJK = Rata – rata jumlah kuadrat ** = Regresi Sangat Signifikan Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa harga Fhitung yang diperoleh sebesar 9.354, sedangkan Ftabel dengan dk pembilang 2 dan db penyebut 57 pada taraf signifikansi α = 0,01 sebesar 4.16. Dari hasil perhitungan ternyata Fhitung =9.354>Ftabel =4.16. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi Ŷ = 15.549 + 0.763X1+ 0.376X2signifikan. Hasil perhitungan korelasi ganda menghasilkan koefisien korelasi r y.12 = sebesar 0.497. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol (Ho :r y.12 = 0) ditolak. Dengan kata lain, hipotesis penelitian yang diajukan yaitu “terdapat hubungan yang positif pengetahuan tentang konsep lingkungan hidup, kepedulian lingkungan, dan etos kerja secara bersama-sama dengan partisipasi karyawan dalam mendukung program LK3”teruji kebenarannya”. Tabel 6.Hubungan Y dengan X1dan X2 Korelasi
N
R
r2
thitung
ry12
60
0.497
0.247
9.354**
ttabel (α = 0,05) 0.254
(α = 0,01) 0.330
Koefisien determinasi R yang diperoleh adalah r212= (0.497)2 = 0.247yang menunjukkan bahwa 24.7 % variasi yang terjadi pada partisipasi karyawan dalam mendukung program LK3ditentukan oleh pengetahuan tentang lingkungan hidup dankepedulian lingkunganyang secara bersama-sama melalui persamaan regresi Ŷ = 15.549 + 0.763X1 + 0.376 X2. 5. KESIMPULAN,IMPLIKASI DAN SARAN Berdasarkan hasil pengujian hipotesis penelitian yang diajukan terbukti bahwa variabel pengetahuan tentang lingkungan hidup(X1) dankepedulian lingkungan (X2) baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama mempengaruhi partisipasi karyawan dalam mendukung program LK3 (Y). Oleh karena itu, dari jabaran hasil perhitungan dan pengujian hipotesis sebagaimana yang dikemukakan pada bab terdahulu dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: Pertama, pengetahuan tentang lingkungan hidup mempunyai hubungan positif dan signifikan dengan partisipasi karyawan dalam mendukung program LK3. Hal in berarti bahwa sumbangan pengetahuan tentang ekosistem terhadap partisipasi karyawan dalam mendukung program LK3 dapat dikatakan bahwa tinggi rendahnya partisipasi karyawan dalam mendukung program LK3, salah satunya dipengaruihi oleh pengetahuan tentang lingkungan hidup.Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi pengetahuan tentang lingkungan hidup maka akan semakin tinggi pula partisipasi karyawan dalam mendukung program LK3. Kedua, kepedulian lingkungan mempunyai hubungan positif dan signifikan dengan partisipasi karyawan dalam mendukung program LK3. Hal in berarti bahwa sumbangan
40
Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknologi Industri - Universitas Bung Hatta
ISSN : 2302-0318
JTI-UBH, 3(1), pp. 33-32 , Juni 2014 kepedulian lingkungan terhadap partisipasi karyawan dalam mendukung program LK3 dapat dikatakan bahwa tinggi rendahnya partisipasi karyawan dalam mendukung program LK3, salah satunya dipengaruihi oleh kepedulian lingkungan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kepedulian lingkungan maka akan semakin tinggi pula partisipasi karyawan dalam mendukung program LK3 Ketiga, pengetahuan tentang lingkungan hidup dan kepedulian lingkungan secara bersama-sama mempunyai hubungan positif dan signifikan dengan partisipasi karyawan dalam mendukung program LK3. Hal in berarti bahwa sumbangan pengetahuan tentang lingkungan hidup dan kepedulian lingkungan secara bersama-sama terhadap partisipasi karyawan dalam mendukung program LK3 dapat dikatakan bahwa tinggi rendahnya pengetahuan tentang lingkungan hidup dan kepedulian lingkungan, salah satunya dipengaruhi oleh partisipasi karyawan dalam mendukung program LK3Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi pengetahuan tentang lingkungan hidup dan kepedulian lingkunganmaka akan semakin tinggi pula partisipasi karyawan dalam mendukung program LK3. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa apabilapengetahuan tentang konsep lingkungan hidup dankepedulian lingkungan secara bersama-sama ditingkatkan, maka partisipasi karyawan dalam mendukung program LK3 akan meningkat pula. Maka dari itu, implikasi dari penelitian ini adalah sebagai berikut: pertama, Implikasi teoritik. Penelitian ini memberikan dampak terhadap perkembangan khasanah ilmu pengetahuan terutama teoritik. Hal ini memperkaya generalisasi tentang berbagai variabel yang diajukan dalam model teoritik partisipasi karyawan dalam mendukung program LK3.Konsistensi model partisipasi karyawan dalam mendukng program LK3 menunjukkan variabel eksogenous yaitu: pengetahaun tentang lingkunga hidup dan kepedulian karyawan dapat menajdi acuan dalam pembangunan industri manufaktur yang berjenjang dan berkesinambungan. Kedua, Implikasi kebijakan. Partisipasi karyawan dalam mendukung progam LK3 dapat ditingkatkan dengan cara menambah pegetahuan tentang lingkungan hidup dan kepedulian lingkungan. Kebijakan dalam rangka meningkatkan partisipasi karyawan dalam mendukung program LK3 dapat didasarkan pada variabel pengetahuan tentang lingkungan hidup dan kepedulian lingkungan karyawan. Dalam konteks implementasi kebijakan perusahaan yang telah memiliki atau telah menerapkan sistem manajemen lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja (LK3) perlunya perubahan dan perbaikan penerapan dalam peningkatan pengetahuan tentang lingkungan hidup dan kepedulian lingkungan yang mana selama ini tidak berjalan sesuai dengan pedoman dan kebijakan perusahaan setempat.Ketiga, Implikasi penelitian. Penelitian ini memperkuat pengetahuan dan teori bahwa variabel partisipasi karyawan dalam mendukung LK3 oleh berbagai variasi dari variabel eksogen. Jika merujuk pada model teoritik yang diajukan dan berdasarkan temuan penelitian, maka peningkatan partisipasi karyawan dalam mendukung program LK3 perlu dipertimbangkan dengan memperhatikan pengetahuan tentang lingkungan hidup dan kepedulian lingkungan. Penelitian ini masih memerlukan penelitian lanjutan yang lebih komprehensif dengan berdasarkan pada temuan penelitian yang diperoleh. Selain itu perlu penelitian dengan mempertimbangkan lain yang mempengaruhi variabel endogenous. Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat disarankan,yakni: Pertama, bagi para pengusaha hendaknya dapat meningkatkan pemahaman karyawannya dalam partisipasi yang mendukung program LK3, melalui program pelatihan, pendampingan atau lainnya dengan harapan agar karyawan dalam bekerja dan beraktifitas setiap harinya dapat menghasilkan lingkungan hidup yang baik dan berkelanjutan. Kedua, bagi institusi pembina Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), seperti Yayasan Dharma Bhakti Astra kaitannya dengan pelaksanaan program Small Medium Entrepreneurs - Astra Green Company (SME’s–AGC),
Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknologi Industri - Universitas Bung Hatta
41
ISSN : 2302-0318
Kosasih hasil penelitian ini kiranya dapat menjadi masukan untuk melihat kembali modul-modul atau program SME’s-AGC lebih menekankan pada faktor SDM terutama berkaitan dengan penambahan pengetahuan tentang lingkungan hidup, usaha meningkatkan dan kepedulian lingkungan karyawan. Ketiga, bagi institusi pendidikan yang bertujuan mencerdaskan Bangsa melalui pendidikan, masalah dampak kerusakan lingkungan hidup akibat kemajuan teknologi dan utamanya manusia sebagai pelaku, mungkin akan sangat bijaksana bila pembekalan tentang pengetahuan lingkungan hidup sehat dapat diberikan di tingkat SD, SLP, SLTA sampai pada tingkat perguruan tinggi serta diharapkan masing-masing institusi memiliki kemampuan untuk dapat mengimplementasikan kehidupan yang sehat dilingkungannya masingmasing.Keempat, bagi pemerintah baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat disarankan untuk memperbanyak program-program yang dapat diberikan kepada pemilik usaha dan karyawan mengenai LK3, sebagai usaha meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap lingkungannya kesehatan dan keselamatan kerja, yang salah satunya dapat dilakukan dengan melahirkan kebijakan atau keputusan sebagai acuan dalam mengelola lingkungan di perusahaan. Terakhir, untuk kesempurnaan penelitian ini, disarankan kepada peneliti lain untuk mengadakan penelitian lanjutan terutama tentang variabel lain yang berkaitan atau merencanakan sebuah model pelatihan LK3 bagi karyawan dilingkungan industri manufaktur yang menekankan pada usaha meningkatkan pengetahuan tentang lingkungan hidup dan kepedulian lingkungan kerja baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiridikaitkan dengan partisipasi karyawan dalam usahanya mendukung program LK3 di perusahaan. 6. DAFTAR PUSTAKA Dillon, Ann G., 2003, Making study Skills, Riding and Writing.United Kingdom: Thomson Wadsmorth. Expanding Horizons, 2007, Astra International, enterprise at your service, Jakarta. Suriasumantri,Jujun S., 1995, Filsafat Ilmu, Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Soetrisno,Loekman, 1995, Menuju Masyarakat Partisipatif, Jakarta: Kanisius. Taliziduhu,Ndraha, 1990, Pembangunan Masyarakat, Jakarta: Rineke Cipta. [email protected]. Darley,John M., et. al., 1986, Psychology, New Jersey: Prentice-Hall. Inc,. Dharmavipala, Y.A., Kepedulian Terhadap Lingkungan(http://www14brinkster.com/puud/ artikels / res-dhamma 12.html), p.1. (diakses 6 Januari 2011).
42
Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknologi Industri - Universitas Bung Hatta