Hubungan Antara Kematangan Kepribadian Dengan Kecenderungan Cinderella Complex Pada Mahasiswa Di Asrama Putri UNESA
HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN CINDERELLA COMPLEX PADA MAHASISWA DI ASRAMA PUTRI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
Febritania Dwi Putri Iswantiningrum PSIKOLOGI, FIP, UNESA,
[email protected] Muhari PSIKOLOGI, FIP, UNESA Abstract : In Indonesian context, women generally have been taught since their childhood that they are weak and must be protected, while menare strong in order to protect women. This has led women to be dependent in their adulthood since they have accus to med to rely on the strength hand in dependence of man in solving problems. Thiskind of child-raising also make some women tend to view that being independent and strong is in appropriate for them. This tendency is commonly termed in psychology as Cinderella complex. Maturity of personality plays an important role in the formation of Cinderella complex in individuals. Cinderella complex will decrease if individual’ personality is more mature. This study aims to determine the relationship between maturity of personality and Cinderella complex among female student living in dormitory in State University of Surabaya. This study is correlational. The subjects were all students who are living in girl dormitory of State University of Surabaya, which totaling 120. The hypothesis in this study was there is a relationship between maturity of personality and Cinderella complex among students in girls dormitory, State University of Surabaya. Data analysed using Carl Pearson’s product moment. The result shows that r values = -0,214 and p=0,019 (p<0,05) that means the research hypothesis is accepted that there is a significant negative relationship between maturity of personality with tendency Cinderella complex. It can be concluded from this study that the higher of maturity personality, the lower of cinderella complex, and vice versa. Keywords:Maturityof Personality, Cinderella Complex, Students
Abstrak : Pada umumnya dikonteks Indonesia, perempuan telah diajarkansejak kecil, bahwa mereka lemah dan harus dilindungi, sementara seorang anak laki-laki yang kuatuntuk melindungi perempuan. Hal ini menyebabkan perempuan menjadi tergantung pada masa dewasa, karena mereka telah terbiasa mengandalkan kekuatan dan kemandirian manusia dalam memecahkan masalah, seperti membesarkan anak juga membuat beberapa wanita cenderung untuk melihat bahwa menjadi mandiri dan kuat adalah tidak pantas bagi mereka. Kecenderungan inibiasanya disebut dalam psikologi sebagai Cinderella complex. Kematangan kepribadian memegang peranan penting dalam pembentukan Cinderella complex pada individu. Cinderella complex akan menurun jika kepribadian individu yang lebih matang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kematangan kepribadian dengan cinderella complex pada mahasiswa di asrama Putri Universitas NegeriSurabaya. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Subjek pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa yang tinggal di Asrama Putri Universitas NegeriSurabaya yang berjumlah 120. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara kematangan kepribadian dengan cinderella complex pada mahasiswa di Asrama Putri Universitas Negeri Surabaya. Teknik analisis menggunakan product moment dari Carl Pearson. Hasil analisis data korelasi menunjukkan bahwa nilai r = -0.214 dan p = 0,019 (p <0,05) yang berarti hipotesis penelitian diterima, ini menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara kematangan kepribadian dengan kecenderungan Cinderella complex. Hal ini dapat disimpulkan dari penelitian ini bahwa semakin tinggi kematangan kepribadian, maka semakin rendah Cinderella complex, dan sebaliknya. Kata Kunci :Kematangan Kepribadian, Cinderella Complex, Mahasiswa.
1
Jurnal Mahasiswa Psikologi Volume 02 Nomor 01 Tahun 2013
PENDAHULUAN Perkembangan
jaman
telah
menimbulkan
mempengaruhi
cinderella
complex,
kematangan
pergeseran nilai terutama nilai-nilai moral dan sosial,
kepribadian menjadi salah satu faktor penting dalam
khususnya pada kehidupan manusia yang saling
membentuk kepribadian yang matang. Kemandirian
membutuhkan pertolongan dari orang lain karena
pada individu berpusat pada ego atau diri sebagai
naluri dan fungsinya belum berkembang secara
dimensi
sempurna lalu berusaha menjadi pribadi yang
menjadi sebuah kepribadian.
mandiri.
Menurut
Covey
(2007:55),
individu
pemersatu
yang
Berdasarkan
mengorganisasikannya
hasil
pengamatan
yang
memulai hidupnya dengan sifat ketergantungan, lalu
dilakukan oleh peneliti pada bulan November tahun
secara berangsur-angsur menuju kepada kemandirian
2012 terhadap 30 mahasiswi di Asrama Putri
hingga saat individu semakin matang, individu
Universitas Negeri Surabaya yang berada pada
mencapai
mandiri.
rentang usia remaja akhir 19-22 tahun, didapatkan
Ketergantungan terutama seorang perempuan yang
informasi bahwa ada indikasi yang menunjukkan
cenderung mendapatkan pertolongan dari pihak luar
kecenderungan cinderella complex. Indikasi Pertama,
terutama laki-laki.
terdapat berjumlah 9 mahasiswi yang kurang berani
keberhasilan
Pengaruh
budaya
untuk
dapat
menyebabkan
mengaktualisasikan dirinya walaupun peluangnya
perempuan dididik, diasuh dan dibesarkan dengan
semakin
mengkondisikan mereka sebagai makhluk yang
menjelaskan
lemah,
mengakibatkan
sehingga
akhirnya
memunculkan
terbuka.
Anggriany&Astuti
bahwa
cinderella
perempuan
(2003:42) complex,
tidak
berani
ketergantungan. Ketergantungan yang ditunjukkan
memanfaatkan kemampuan pikir dan kreativitasnya
dengan ketakutan akan kemandirian ini disebut oleh
secara maksimal.
Dowling
sebagai
cinderella
complex,
yakni
Menurut Dowling (1992:28) mengemukakan
ketergantungan perempuan secara psikologis dimana
bahwa
terdapat keinginan yang kuat untuk dirawat dan
perempuan yaitu :
dilindungi orang lain yaitu laki-laki serta keyakinan
a. Kurang percaya pada kemampuan diri sendiri
bahwa sesuatu dari luarlah yang akan menolongnya.
b. Kurang bisa bahkan tidak dapat melakukansesuatu
Istilah Cinderella Complex ini diambil dari salah satu kaca
menanti
sang
pangeran
–
ciri
Cinderella
Complex
pada
sendiri
tokoh cerita dongeng Cinderella yang terbaring di peti
ciri
c. Memiliki keyakinan bahwa hanya pertolongan
untuk
orang lain yang bisa membantunya. Keyakinan
membangkitkannya.
bahwa dia tidak akan berhasil menghadapi
Menurut Dowling (1992:17) Cinderella
tantangan kehidupan.
Complex ialah suatu keinginan yang tidak disadari
Selain itu faktor dari individu yang lain yaitu
untuk dirawat dan dilindungi oleh orang lain, yang
kematangan
didasarkan
kemandirian.
mahasiswa yang berkepribadian sehat menunjukkan
Cinderella Complex dipengaruhi faktor eksternal dan
keberhasilan dalam pekerjaan dan perkembangan
internal. Faktor ekternal meliputi peran penting
keterampilan-keterampilan serta bakat yang sesuai
lingkungan pada tumbuh kembangnya cinderella
kemampuannya tanpa saling tergantung pada pihak
complex di dalam diri perempuan, sedangkan faktor
luar yaitu orangtua, teman terutama laki-laki.
internal yaitu kematangan kepribadian dan agama
Menurut George (2006:21), kematangan merupakan
(Anggriany,2003:43). Dari faktor tersebut yang
proses terus-menerus sebuah sistem organisme dalam
pada
ketakutan
akan
2
kepribadian
yang
ditemukan
pada
Hubungan Antara Kematangan Kepribadian Dengan Kecenderungan Cinderella Complex Pada Mahasiswa Di Asrama Putri UNESA
mencapai kedewasaan kelakuan, yang memantapkan
dalam upaya mengembangkan kepribadian yang
reaksi-reaksi
matang
organisme
sedemikian
rupa,
terhadap
sehingga
alam
menjadi
sekitar
sehingga
dapat
menghambat
adanya
kecenderungan cinderella complex.
mampu
mempertahankan keutuhan organisme sesuai dengan keadaan
dewasa,
yang
dihasilkan
dari
METODE PENELITIAN
proses
Berdasarkan judul penelitian
pemasakan. Faktor-faktor kematangan
yang
kepribadian
antara
mempengaruhi
menurut
kematangan
hubungan
kepribadian
dengan
kecenderungan cinderella complex pada mahasiswa
Schneider
(1964:122) sebagai berikut :
di Asrama Putri, maka jenis penelitian yang
a. Kondisi fisik, meliputi hereditas, keadaan fisik,
digunakan adalah jenis penelitian yang digunakan
saraf-saraf,
kelenjar-kelenjar,
sistem
adalah penelitian kuantitatif. Arikunto (2002:12)
otot,
bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
kesehatan, penyakit dan lain-lain. b. Perkembangan kematangan
dan
kematangan,
intelektual,
sosial,
banyak
khususnya moral,
menggunakan
angka-angka,
mulai
dari
pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta
dan
penampilan dari hasilnya. Jenis penelitian yang
emosional.
digunakan adalah penelitian kuantitatif korelasional.
c. Faktor-faktor psikologis, meliputi pengalaman, belajar pengkondisian, frustasi, konflik, dan lain-
Arikunto
lain.
korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan
lain, besarnya atau tingginya hubungan tersebut
e. Faktor budaya, meliputi adat.
dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi.
Kematangankepribadian memegangperanan dalam
pembentukan
Tabel 1. Penentuan Nilai Skala
kecenderungan
cinderella complex pada remaja. Keyakinan yang
Alternatife Jawaban
tumbuh di dalam kematangan kepribadian perempuan orang
lain
berdasarkan
persepsi
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
yang
dimilikinya dan mudah terpengaruh oleh lingkungan serta pribadi yang tidak matang mengakibatkan
harus diolah ke dalam bentuk yang lebih sederhana,
berpengaruh terhadap cara perempuan berinteraksi dan
ketika
sehingga dapat dibaca dan diinterpretasi dengan
menghadapi
mudah. Oleh karena itu diperlukan suatu metode
kesempatan untuk mengembangkan diri serta dalam
analisa data. Adapun metode-metode analisis data
menghadapi permasalahan. Berdasarkan fenomena
bahwa,
merupakan
salah
mempengaruhi memahami
cara
uraian
tersebut
kematangan satu
faktor
remaja
gambaran
cara
kepribadian dapat
perempuan
dalam
dirinya.
yang digunakan adalah metode analisa statistik yaitu
didapatkan
yang
Unfavorable 1 2 3 4
akan memperoleh sejumlah data kasar yang masih
complex.Kecenderungan cinderella complex akan lingkungannya
Skor Favorable 4 3 2 1
Proses pengumpulan data telah dilakukan
perempuan mengalami kecenderungan cinderella
dengan
kuantitatif
variabel dalam sebuah variabel dengan variasi yang
dan sekolah.
dinilai
penelitian
untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua
d. Kondisi lingkungan, khususnya rumah, keluarga,
penting
(2005;247-248),
ilmiah
untuk
mengumpulkan,
menyusun,
meringkas dan menyajikan data penelitian yang berwujud angka-angka. Disamping itu, statistik merupakan cara untuk mengolah dan menarik
Kematangan
kesimpulan-kesimpulan yang diteliti dan keputusan-
kepribadian akan membantu remaja perempuan
3
Jurnal Mahasiswa Psikologi Volume 02 Nomor 01 Tahun 2013
keputusan yang logik dari pengolah data tersebut
Table 3. Kategorisasi Data Kematangan
(Hadi,2001: 157).
Kepribadian
Teknik analisis data pada penelitian ini,
Kategori
disesuaikan dengan rumusan masalah dan hipotesis
Tinggi
yang diajukan yaitu
Sedang
menguji hubungan antara
kematangan kepribadian
dengan kecendrungan
Range skor 143.25 ≤ X 122.77≤ X < 143.25 X< 122.77
Rendah
cinderella complex pada mahasiswa di Asrama Putri Universitas Negeri Surabaya.Teknik koefisien mana
interval,
sehingga
peneliti
22
20.1 %
85
66.9%
13
13.0%
sebagian
besar
subjek
penelitian termasuk dalam kategori kematangan
dianalisis. Adapun jenis data pada penelitian ini data
Presentase (%)
Menunjukkan
yang akan digunakan tergantung jenis data yang akan adalah
Frekuensi
kepribadian sedang yaitu berjumlah 85 orang
akan
(66.9%).Selebihnya, 22 orang subjek penelitian
melakukan pengujian dengan menggunakan uji
(20.1%)
korelasi Product Moment dari Carl Pearson.
termasuk
dalam
ketegori
kematangan
kepribadian, dan 13 orang (13.0) berada pada kategori rendah.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil utama penelitian ini memperlihatkan
Dari hasil penelitian diatas, bahwa tingkat
bahwa ada hubungan negatif antara kematangan
Kematangan Kepribadian Mahasiswa di Asrama Putri
kepribadian
Universitas
dengan
kecenderungan
cinderella
Negeri
Surabaya
memiliki
tingkat
complexpada Mahasiswa di Asrama Putri Universitas
kematangan Kepribadian yang berbeda-beda bahwa
Negeri Surabaya. Hasil penelitian sesuai dengan
individu ada yang sudah mencapai pada tingkat
hipotesis koefisien korelasi sebesar -0,214 dengan
kematangan yang tinggi, sedang dan ada juga yang
nilai p sebesar 0,019 <0,05.
masih dalam tingkatan rendah. Dapat dipahami bahwa
Table 2. Hasil korelasi Pearson Product Moment Pearson Correllation
Sig. (2-tailed)
N
-.214
.019
120
terjadi perubahan-perubahan yang dialami oleh individu
menuju
tingkat
kedewasaan
atau
kematangan berlangsung secara sistematis, progresif
semakin rendah kematangan kepribadian maka
dan
semakin tinggi kecenderungan cinderella complex
berkesinambungan,
baik
menyangkut
fisik
(jasmaniah) dan psikis (rohaniah).
pada Mahasiswa di Asrama Putri, akan tetapi selain
Setiap individu mempunyai kepribadian
kematangan kepribadian terdapat faktor lain yang yang
kepribadian
Yusuf (2006:15-16)bahwa perkembangan pribadi
kecenderungan cinderella complex dan sebaliknya
complex
kematangan
secara bertahap. Sesuai dengan ungkapan Syamsu
kematangan kepribadian maka akan semakin rendah
cinderella
menuju
seseorang menjadi benar-benar matang berkembang
Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi
mempengaruhi
proses
dasar masing-masing yang sesuai dengan sifat dan
tidak
latar belakang yang berbeda-beda. Dalam hal ini
terungkap dalam penelitian ini, hendaknya diteliti dan
tentunya pribadi yang berbeda akan menampilkan diri
diamati faktor-faktor lain tersebut.
dengan cara yang berbeda pula. Oleh karena itu
Berdasarkan hasil penelitian bahwa deskripsi
matangnya kepribadian seseorang terbentuk oleh
tingkat kematangan kepribadian dengan kriteria
adanya
kategorisasi tinggi, sedang dan rendah.
faktor-faktor
yang
mempengaruhinya.
Menurut Sceneiders (1964:122) ada beberapa faktor yang
mempengaruhi
kematangan
kepribadian
meliputi kondisi fisik, kematangan intelektual, sosial,
4
Hubungan Antara Kematangan Kepribadian Dengan Kecenderungan Cinderella Complex Pada Mahasiswa Di Asrama Putri UNESA
moral, dan emosional, faktor-faktor psikologis,
Berdasarkan hasil penelitian bahwa deskripsi
kondisi lingkungan, dan faktor budaya. Dengan tinggi,
para
kematangan
mahasiswa
tingkat
kepribadian
memiliki
dan
yang
cinderella
complex
dengan
kriteria
kategorisasi tinggi, sedang dan rendah.
dapat
Tabel 4. Kategorisasi Data Cinderella Complex
menentukan cita-cita yang harus diraih dengan
Kategori
kemampuan dan bekerja keras untuk menyongsong masa depannya, memperjuangkan cita-citanya dengan
Tinggi Sedang
bekerja keras, walaupun harus
Rendah
melewati berbagai
Range skor 135.76 ≤ X 101.26≤ X < 135.76 X< 101.26
Frekuensi
Presentase (%)
20 67
15.0 64.6
33
20.4
rintangan yang harus dihadapi, para mahasiswa di Menunjukkan
Asrama Putri tetap bertekad demi tercapainya cita-
termasuk
sebagian
penelitian
jawab terhadap segala apa yang seharusnya menjadi
complex sedang yaitu berjumlah 67 orang (64.6%).
tanggung jawab pada diri mereka sendiri. Mahasiswa
Selebihnya, 20 orang subjek penelitian (15.0%)
di Asrama Putri sadar akan hal-hal yang harus
termasuk dalam kategori cinderella complex, dan 33
ditinggalkan dan dilaksanakan, yang negatif dan
orang (20.4) berada pada kategori rendah.Dari hasil
positif, baik dan benar, dan para mahasiswa mencoba
penelitian diatas, bahwa tingkat cinderella complex
membina diri untuk selalu menggunakan hal-hal yang
mahasiswa di Asrama Putri Universitas Negeri
positif pada dirinya dan menjauhi hal-hal yang
Surabaya memiliki tingkat cinderella complex yang
negatif.
berbeda-beda.
Menurut
Anggriany
kategori
subjek
cita yang diimpikan, selain itu mereka bertanggung
Dengan kematangan kepribadian mahasiswa
dalam
besar
&
cinderella
Astuti
(dalam
di Asrama Putri yang tinggi dapat menghimpun
Fitriani,dkk, 2009:12) menyatakan bahwa munculnya
norma-norma sendiri, dalam artian bahwa dapat
kecenderungan
menentukan sendiri pada hal-hal yang berguna bagi
seseorang perempuan tidak terlepas dari adanya
mereka dan menunjang usahanya untuk mencapai
faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain, pola
cita-citanya
penuh
asuh orang tua, pekerjaan atau tugas yang menuntut
tanggung jawab tanpa meremehkan tuntutan yang
pribadi, media komunikasi masa, agama. Berdasarkan
berlaku
empat faktor yang mempengaruhi kecenderungan
dengan
pada
bekerja
lingkungan,
keras
dan
terutama
keluarga,
cinderella
complex
pada
diri
cinderella complex, pola asuh orang tua menjadi
masyarakat, dan untuk dirinya sendiri. Dalam mencapai kematangan kepribadian
salah satu faktor yang penting dalam membentuk
mahasiswa di Asrama Putri Universitas Negeri
kepribadian anak sejak dini. Kemandirian pada
Surabaya, mereka memiliki kemampuan efisiensi
individu berpusat pada ego atau diri sendiri sebagai
dalam menerima realitas, mampu untuk menerima
dimensi
dirinya dan orang lain, memiliki wawasan yang luas
menjadi sebuah kepribadian.
pemersatu
yang
mengorganisasikannya
sehingga dalam berinteraksi dengan lingkungan
Kecenderungan cinderella complex yang
mereka dapat menyesuaikan diri tanpa berkeras
muncul di permukaan dewasa ini ditunjang oleh pola
kepala atau bersikap dingin dengan lingkungan dan
asuh
juga akan membawa diri pribadi remaja akhir
mempengaruhi kemandirian pada diri anak khususnya
menjadi dewasa dalam menyingkapi, menerima, dan
perempuan.
memberi pada lingkungan pada kondisi apapun yang
Moss (dalam Afiatin, 1993:8) menyatakan bahwa
terjadi dalam lingkungan.
anak laki-laki yang menunjukkan tingkah laku
orang
tua
dalam
suatu
keluarga
yang
Hal tersebut didukung oleh Kagan &
tergantung akan mendapat hukuman, sedangkan anak
5
Jurnal Mahasiswa Psikologi Volume 02 Nomor 01 Tahun 2013
perempuan tidak diharapkan untuk mandiri dan diberi
lain yang mempengaruhi cinderella complex yang
kesempatan untuk bersikap tergantung. Selain itu
tidak terungkap dalam penelitian ini, hendaknya
Conger (dalam Afiatin, 1993:8), menyatakan bahwa
diteliti dan diamati faktor-faktor lain tersebut.
anak laki-laki lebih berperan aktif dalam membentuk
Saran
kemandirian dan dituntut untuk lebih mandiri, sedangkan
anak
perempuan
1.
mempunyai
Bagi Pengelola Asrama Putri Universitas Negeri Surabaya
ketergantungan yang lebih stabil karena memang
Pihak
dimungkinkan untuk tergantung lebih lama dan takut
Pengelola
menurunkan
dalam menghadapi permasalahan. Kenyataan ini
Asrama
cinderella
Putri
untuk
complex
pada
mahasiswa, seharusnya kematangan kepribadian
menunjukkan bahwa mahasiswa di Asrama Putri
ditingkatkan dengan aktif mengikuti acara
telah memiliki upaya untuk mencapai kemandirian
organisasi yang diselenggarakan oleh Asrama
sehingga dapat mempengaruhi rendahnya tingkat
Putri Universitas Surabaya. Salah satu caranya
kecenderungan cinderella complex pada subjek
adalah melalui optimalisasi fungsi organisasi
penelitian. Kesempatan untuk mengaktualisasikan
mahasiswa tentang pemahaman perkembangan
diri dan melatih kemandirian juga diberikan oleh
pribadi yang mengacu pada kematangan pribadi
Asrama Putri Universitas Negeri Surabaya melalui
mahasiswa
kegiatan organisasi-organisasi, seperti mengadakan
perubahan
pelatihan-pelatihan untuk membentuk perubahan
sehingga yang
dapat
positf
membentuk
menuju
tingkat
kedewasaaan., seperti mengadakan pelatihan
yang positif menuju kedewasaan.
yang berkaitan dengan aspek-aspek kematangan kepribadian
(pelatihan
kepribadian,pelatihan
PENUTUP
kepemimpinan, pelatihan komunikasi, dan lain-
Simpulan
lain).
Berdasarkan hasil analisis data dengan
2.
teknik korelasi Product Moment dari Carl Pearson
Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini hanya memfokuskan pada
yang telah dilakukan, diperoleh nilai korelasi sebesar
variabel
-0,214 dan taraf signifikansi 0,019 atau kurang dari
Kematangan Kepribadian saja. Terdapat banyak
5%, maka dalam penelitian ini hipotesis nol (Ho)
faktor-faktor
ditolak, sedangkan hipotesis alernatif (Ha) diterima.
mempengaruhi, tetapi tidak diamati. Peneliti
Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
yang tertarik melakukan penelitian lebih lanjut
negatif
dengan
yang berkaitan dengan cinderella complex,
kecenderungan cinderella complex pada Mahasiswa
diharapkan dapat lebih memperkaya penelitian
di Asrama Putri Universitas Negeri Surabaya, artinya
ini, yaitu dengan melihat faktor lain yang diduga
semakin
mempunyai
antara
tinggi
kematangan
kematangan
kepribadian
kepribadian
maka
cinderella
complex
cinderella
hubungan
dengan
dengan
complexyang
cinderella
semakin rendah kecenderungan cinderella complex
complexpada Mahasiswa seperti Pola Asuh
pada Mahasiswa di Asrama Putri Universitas Negeri
Orangtua, Pekerjaan dan Tugas yang menuntut
Surabaya. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah
pribadinya, Media Komunikasi dan Agama,
Kematangan Kepribadian maka semakin tinggi
hendaknya diteliti dan diamati faktor-faktor lain
kecenderungan cinderella complex pada Mahasiswa
tersebut.
di Asrama Putri Universitas Negeri Surabaya, akan tetapi selain Kematangan Kepribadian terdapat faktor
6
Hubungan Antara Kematangan Kepribadian Dengan Kecenderungan Cinderella Complex Pada Mahasiswa Di Asrama Putri UNESA
DAFTAR PUSTAKA Lips, H M. 2008.Sex & Gender.New York : McGraw Hill Companies
Afianti, T.1993. Persepsi Pria dan Wanita Terhadap Kemandirian.Jurnal Psikologi no.1 7-13 (Online).(http://documentsearch.org/pdf/hub ungan-sosial-jurnal.html,diakses 7 Juni 2013).
Santrock, J.W. 2007.Adolescence:Perkembangan Remaja Edisi 6. Ahli bahasa :Wisnu. C.K dan Yati.S. Jakarta: Erlangga.
Alwisol. 2007. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press. Hal. 275.
Scheneiders, A.A. 1964. Personal Adjustment And Mental Health. New York: Holt,Rinehart& Winston. hal. 122.
Anggriany, N., dan Astuti, Y.D. 2003.Hubungan Antara Pola Asuh Berwawasan Gender Dengan Cinderella Complex.Jurnal Psikologika. Nomor 16. Tahun VIII. 4151. Arikunto, S. 2002. Manajemen Yogyakarta: Rineka Cipta.
Schultz, D. 1991.Psikologi Pertumbuhan : modelmodel kepribadian sehat diterjemahkan oleh Yustinus. Yogyakarta: Kanisius. ______, D. 2005. Psikologi Pertumbuhan : modelmodel kepribadian sehat diterjemahkan oleh Yustinus. Yogyakarta: Kanisius
Penelitian.
___________. 2005. Manajemen Penelitian Revisi. Yogyakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Azwar, Saifuddin. 2008. Pengukuran Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
_______. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Covey, S.R. 2007.Tujuh Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif (edisi revisi).Ahli bahasa.Budijanto.Jakarta : Binarupa Aksara.
Su, Tiping.,& Xue, Qinyi. 2010. The Analysis of Transition In Woman Social StatusComparing Cinderella With Ugly Betty. Journal of laguage Teaching and Research (online).Vol 1, No, 5, pp. 746-752, (http://ojs.academypublisher.com, diakses 2 September 2012).
Dowling. C. 1989. Cinderella Complex : ketakutan akan kemandirian.Ahli bahasa: Santi, W.E, Soekanto.Jakarta : Erlangga. Fitriani, dkk. (2009). Perception About The System Educate Permisif of Parents With CinderellaComplex at Female Students.Journal Proyeksi (Online). Vol 4 (2), 29-38, (http://cyber.unissula.ac.id/journal/dosen/pu blikasi/210700010/6139Vol_5_no_2_anisah _ruseno_dan_rohmatun.pdf, diakses 7 Juni 2013).
Syamsu,
Yusuf. 2006. Psikologi Anak dan remaja.Bandung : PT Remaja Rosda Kanya
Tim. 2012.Panduan penulisan dan penilaian skripsi UNESA.Surabaya : UNESA Press. Winarsunu, T. 2007. Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan. Malang: UMM Press.
George, Boeree.2006. Personality Theories, Melacak Kepribadian Anda Bersama Psikolog Dunia.Jogjakarta: Primasophie.
Wulansari. S. 2008. Hubungan antara Konsep diri dengan kecenderungan Cinderella Complex. Jurnal Pikologi Proyeksi Nomor 1. Volume 3,9-18 bulan Februari.
Hadi,S. 2001. Metodologi Research. Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM.
7