HUBUNGAN ANTARA KECENDERUNGAN KEPRIBADIAN EKSTROVERT INTROVERT DENGAN BURNOUT PADA PERAWAT
Ranti Putri Arifianti, S.Psi Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma
Penelitian ini bertujuan adalah untuk menguji apakah ada hubungan antara kecenderungan kepribadian ekstrovert introvert dengan burnout pada perawat. Pendekatan penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan subjek penelitian adalah perawat dengan kriteria, subjek merupakan perawat rumah sakit baik pria maupun wanita dan telah bekerja di rumah sakit minimal 1 tahun. Dari hasil uji hipotesis menggunakan teknik korelasi Rangking Spearman) diperoleh nilai r sebesar -0,310 dengan taraf signifikansi 0,002 (P<0,01). Berdasarkan hasil tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa individu yang semakin cenderung ekstrovert maka burnout akan semakin rendah, dan individu yang semakin cenderung introvert maka burnout akan semakin tinggi. Sehingga hipotesis yang menyatakan “Ada hubungan antara kecenderungan kepribadian ekstrovert introvert dengan burnout pada perawat” diterima.
Kata Kunci : kepribadian ekstrovert introvert, burnout, perawat
berpengaruh besar pada hasil kerja dan
PENDAHULUAN
kepuasan klien (Sugiarto, 1999). Beberapa Seorang pekerja yang dalam pekerjaannya penelitian menyebutkan bahwa perawat secara langsung berhadapan dengan klien, dalam pekerjaannya mengalami beban kerja harus siap secara fisik maupun mental yang berat, mereka harus bekerja sesuai sebelum
memulai
ketidaksiapan
pekerjaan
dalam
hal
tersebut, shift, penuh perhatian terhadap pasien, dan ini
akan terkadang memiliki masalah interpersonal
dengan staff medis lainnya, khususnya atas stress dan ketidakpuasan (terhadap dokter (Hipwell dkk dalam Smith & Sulsky, situasi
kerja)
yang
berlebihan
dan
2005). Stress kerja yang berkepanjangan ini berkepanjangan. jika tidak ditangani secara maksimal dapat
Berdasarkan definisi diatas, peneliti
menyebabkan burnout (Schaufeli dalam menyimpulkan bahwa burnout adalah suatu Cozens & Payne, 1999). Salah satu faktor reaksi penarikan diri secara psikologis dari yang
masih
sering
dibicarakan
oleh pekerjaan dimana seorang pekerja menjadi
beberapa ahli sebagai korelasi dari burnout tidak menjalankan tugasnya dengan baik, adalah faktor kepribadian. Buhler dan Land sebagai akibat dari tuntutan emosional atau (2004) mengatakan bahwa kecenderungan stress kerja yang dialaminya. tipe kepribadian merupakan pengaruh yang kuat dalam menentukan burnout, terutama Dimensi Burnout Burnout
saat mereka berada dalam lingkungan sosial
sebagai
suatu
sindrom
karena hal ini akan menghasilkan hasil yang psikologis terdiri dari tiga dimensi (Maslach negatif bagi aktifitas mereka (Garden dalam dan Jackson dalam Enzman & Schaufeli; 1998), yaitu :
Enzman dan Schaufeli, 1999).
• TINJAUAN PUSTAKA
Emotional Exhaution, yaitu perasaan lelah karena terkurasnya energi yang dimiliki sebagai akibat dari banyaknya
BURNOUT
tuntutan kerja yang besar.
Pines dan Aronson (dalam Enzman &
•
Depersonalisation, yaitu perkembangan
Schaufeli, 1998) mendefinisikan burnout
negatif, tidak memiliki perasaan, dan
sebagai
sikap
bagian
dari
kelelahan
fisik,
emosional dan mental sebagai akibat dari keterlibatan diri dalam jangka waktu yang
sinis
terhadap
penerima
pelayanan. •
Lack of
Personal accomplishment,
panjang terhadap situasi yang penuh dengan
yaitu kecenderungan untuk memberi
tuntutan
emosional.
mengatakan
bahwa
Cherniss
(1987)
evaluasi negatif terhadap diri sendiri,
burnout
adalah
terutama berkaitan dengan pekerjaan.
penarikan diri (secara psikologis) dari pekerjaan yang dilakukan sebagai reaksi
KEPRIBADIAN
Kecenderungan Kepribadian Introvert Burger (1986) mengatakan bahwa orang
Eysenck mengatakan
(dalam bahwa
Suryabrata,
2003) yang cenderung introvert adalah orang yang
kepribadian
adalah pendiam,
memiliki
sedikit
teman,
jumlah keseluruhan pola perilaku, baik yang introspeksi diri, lebih sering membaca buku aktual maupun potensial dari organisme daripada bertemu dengan orang lain, serta yang ditentukan oleh faktor bawaan dan hanya akan bergaul dengan teman-teman lingkungan.
Atkinson
dkk.
(1999) terdekatnya saja.
mendefinisikan kepribadian sebagai pola perilaku dan cara berfikir yang khas, yang PERAWAT menentukan penyesuaian diri seseorang terhadap lingkungan.
Perawat adalah tenaga profesional di bidang
Berdasarkan definisi diatas, kepribadian perawatan kesehatan yang terlibat dalam adalah organisasi dinamis dari sistem-sistem kegiatan perawatan. Perawat bertanggung psikofisik menentukan
dalam
diri
penyesuaian
individu
yang jawab untuk perawatan, perlindungan dan
yang
unik pemulihan orang yang luka atau pasien
terhadap lingkungan.
penderita
penyakit
akut
atau
kronis,
pemeliharaan kesehatan orang sehat dan Kecenderungan Kepribadian Ekstrovert
penanganan
keadaan
darurat
yang
Burger (1986) mengatakan bahwa individu mengancam nyawa dalam berbagai jenis dengan kecenderungan ekstrovert adalah perawatan kesehatan (dalam wikipedia, individu yang mudah bergaul, impulsif, 2008). memiliki lebih banyak kontak sosial dan
Berdasarkan definisi diatas, peneliti
frekuensi untuk bergabung dalam aktifitas dapat menarik kesimpulan bahwa perawat kelompok, mudah bersosialisasi, menyukai adalah tenaga profesioal untuk melayani pesta, memiliki banyak teman, memiliki masyarakat, kebutuhan untuk berbicara dengan orang perlindungan
memberi bagi
lain, kurang suka membaca atau belajar membutuhkan pertolongan. sendiri.
perawatan pasien
dan yang
introvert dilakukan dengan menggunakan
METODE PENELITIAN
metode internal consistency,
sedangkan
Dalam penelitian ini, variabel prediktor untuk menguji reliabilitas terhadap alat ukur yang akan dikaji yaitu Kecenderungan digunakan teknik Alpha cronbach. kepribadian ekstrovert-introvert sedangkan variabel kriterium yang akan dikaji yaitu Teknik Analisis Data Untuk
Burnout.
menguji
Hubungan
antara
hipotesis
mengenai
Kecenderungan
Kepribadian Ekstrovert Introvert (X) dengan
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian Burnout (Y) pada Perawat maka akan ini menggunakan metode kuisioner. Metode digunakan
teknik
Korelasi
Rangking
kuisioner ini dibagi atas daftar isian Spearman dengan bantuan program SPSS identitas subjek dan skala. Skala
dari
tipe
versi 12 for windows.
kepribadian
yang
digunakan sebagai alat pengumpul data HASIL DAN PEMBAHASAN disusun oleh peneliti dengan menggunakan skala Osgood berdasarkan atas ciri-ciri Uji Validitas kecenderungan
kepribadian
ekstrovert- Pada uji validitas skala kecenderungan
introvert yang dikemukakan oleh Eysenck kepribadian ekstrovert introvert, dari 46 (dalam Suryabrata, 2003) dan Jung (dalam item yang diuji terdapat 24 item valid dan Suryabrata, 2003). Sedangkan untuk skala 22 item dinyatakan gugur. Item-item valid burnout
disusun
oleh
peneliti
dengan memiliki nilai korelasi ≥ 0,250 dan berada
menggunakan skala Likert berdasarkan atas pada rentang korelasi antara 0,270 sampai tiga dimensi burnout dari (Maslach dan 0,617. Jackson dalam Enzman & Schaufeli; 1998), Pada uji validitas skala Burnout , dari 60 yaitu;
emotional
exhaution, item yang diuji terdapat 47 item valid dan
depersonalization, dan lack of personal 13 item dinyatakan gugur. Item-item valid accomplishment.
memiliki nilai korelasi ≥ 0,30 dan berada
Pengukuran validitas skala burnout dan pada rentang korelasi antara 0,286 sampai skala kecenderungan kepribadian ekstrovert- 0,628.
dikatakan bahwa variabel – variabel tersebut
Uji Reliabilitas
Untuk menguji reliabilitas skala digunakan memiliki hubungan linear. teknik Apha Cronbach. Dari hasil uji reliabilitas skala kecenderungan kepribadian Hasil Uji Hipotesis ekstrovert introvert, diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,846. Sedangkan dari uji Dari hasil analisis yang dilakukan mengreliabilitas skala burnout, diperoleh nilai gunakan teknik uji korelasi Rangking Spearreliabilitas sebesar 0,916.
man (Non-Parametrik), maka diperoleh nilai korelasi berarah negatif sebesar – 0,310 dan nilai signifikannya sebesar 0,002 (p<0,01).
Uji Normalitas
Dari hasil uji normalitas menggunakan Hal ini berarti ada hubungan negatif yang Kolmogorov kecenderungan
Smirnov
pada
kepribadian
skala sangat signifikan antara kecenderungan ke-
ekstrovert- pribadian ekstrovert-introvert dengan burn-
introvert diketahui nilai statistik sebesar out pada perawat. 0,049
dengan
nilai
signifikansi
0,200
(p>0,05). Sedangkan hasil uji normalitas PEMBAHASAN pada skala burnout diketahui nilai statistik Dari hasil penelitian diketahui terdapat husebesar 0,089 dengan nilai signifikansi bungan berarah negatif yang sangat signifisebesar
0,046
(p<0,05).
Hal
ini kan antara kecenderungan kepribadian ek-
menunjukkan bahwa distribusi skor skala strovert introvert dengan burnout pada perkecenderungan
kepribadian
ekstrovert awat. Adapun hasil teknik uji korelasi
introvert berdistribusi normal sedangkan Rangking Spearman (Non-Parametrik) dapat skala burnout berdistribusi tidak normal.
diketahui bahwa terdapat nilai korelasi sebesar – 0,310. Artinya semakin ekstrovert ma-
Uji Linieritas
ka burnout semakin rendah, sebaliknya apa-
Dari hasil uji linieritas pada kecenderungan bila semakin introvert maka burnout sekepribadian ekstrovert introvert dan burnout makin tinggi. menunjukkan nilai signifikansinya sebesar Hasil penelitian diatas sejalan dengan pene0,012 (p<0,05). Dengan demikian dapat litian
dari
Cherniss
(1987)
yang
menyebutkan bahwa salah satu faktor
kepribadian
yang
dapat
menimbulkan rata mungkin disebabkan oleh tuntutan
burnout adalah tipe kepribadian introvert.
pekerjaan subjek sebagai perawat yang
Ketika individu yang cenderung memiliki mengharuskan
mereka
selalu
menjalin
kepribadian ekstrovert yang tinggi menda- komunikasi yang baik dengan pasien, patkan beban kerja yang berlebihan mereka maupun dokter dan rekan sekerja, sehingga cenderung untuk menceritakan permasala- mereka dituntut untuk menyesuaikan diri hannya dengan orang di sekitarnya sehingga dengan lingkungan mereka. Di satu sisi mereka akan merasa beban mereka berku- mereka dituntut untuk mudah bergaul rang, sehingga kecenderungan mereka untuk dengan orang lain karena setiap hari mereka mengalami burnout pun lebih rendah.
akan menemukan pasien baru dengan
Individu dengan kecenderungan introvert berbagai macam keluhan, namun disisi lain, cenderung tertutup dan memendam segala mereka juga diharapkan mampu untuk permasalahan yang ada baik itu dengan ata- menutupi perasaan mereka yang sebenarnya san, bawahan, rekan kerja, keluarga, klien dihadapan pasien. maupun lingkungan kerja, misalnya merasa
Dari perhituan mean burnout dapat
pekerjaannya tidak sesuai dengan harapan diketahui bahwa subjek memiliki tingkat dan tidak ada timbal balik yang memadai. burnout yang cenderung rendah. Hal ini Mereka tidak berani untuk mengungkapkan dapat dilihat dari nilai mean empirik sebesar semua beban mereka dan cenderung untuk 81,16 yang lebih rendah dari mean hipotetik menarik diri dari lingkungan sosialnya, se- sebesar 127,5. hingga kecenderungan mereka untuk men-
saja berasal dari status penikahan, dimana
galami burnout lebih tinggi. Dari
perhitungan
kecenderungan
mean
kepribadian
burnout subjek yang rendah mungkin
empirik pada subjek penelitian kali ini sebagian ekstrovert besar telah terikat dengan status pernikahan.
introvert dapat diketahui bahwa subjek Ketika
seseorang
telah
menikah
dan
cenderung memiliki kepribadian rata-rata memiliki keluarga yang baru, mereka dapat atau berada pada sisi tengah kedua kutub saling tersebut.
terbuka
dan
berbagi
segala
permasalahan terutama dengan pasangan
Kecenderungan kepribadian subjek yang hidup mereka, sehingga beban mereka dapat cenderung berada di kutub tengah atau rata-
berkurang saat mereka mendapat dukungan diantaranya adalah faktor situasional / karakteristik
moril dari pasangan mereka.
pekerjaan
serta
faktor
Selain itu, tingkat burnout yang rendah organisasional. juga mungkin disebabkan oleh usia subjek penelitian.
Perawat
yang
telah
cukup KESIMPULAN DAN SARAN
dewasa dan lebih berpengalaman cenderung untuk
siap
dalam
permasalahan
dalam
segala Hasil
menghadapi
penelitian
menunjukkan
bahwa
kerja, terdapat hubungan berarah negatif yang
lingkungan
terutama dengan klien. Mereka mungkin sangat signifikan antara kecenderungan saja telah mengetahui bagaimana cara kepribadian ekstrovert introvert dengan menangani saat mereka merasa jenuh burnout pada perawat. Hal ini berarti dengan pekerjaan mereka karena beban semakin ekstrovert maka burnout akan semakin
kerja mereka yang berlebihan. Tingkat
burnout
yang
rendah
rendah,
sebaliknya
juga introvert maka burnout semakin tinggi.
mungkin saja disebabkan, subjek penelitian Artinya,
kecenderungan
merasa pendidikannya telah cukup sehingga ekstrovert
introvert
mereka
lebih
berkonsentrasi
semakin
kepribadian
memiliki
pengaruh
dengan terhadap burnout.
pekerjaan mereka dan merasa lebih siap
Bagi penelitian selanjutnya diharapkan
dalam menghadapi permasalahan dalam dapat menggunakan variable lain yang berpengaruh dengan burnout seperti; gaya
lingkungan kerja.
Dari hasil uji korelasi, didapatkan nilai kepemimpinan atasan, dukungan sosial, (r2) sebesar 0,0961 yang berarti kepribadian konflik
peran
ekstrovert introvert memberikan sumbangan diharapkan
ganda,
peneliti
dsb.
Sehingga
selanjutnya
akan
relatif sebesar 9,6% bagi burnout. Hal ini mendapatkan hasil yang lebih memuaskan. berarti bahwa kecenderungan kepribadian Selain itu, penelitian selanjutnya juga ekstrovert introvert
memiliki pengaruh diharapkan menggunakan uji perbedaan
sekitar 9,6% terhadap timbulnya burnout. kepribadian ekstrovert introvert, sehingga Sedangkan sisanya, terdapat faktor – faktor dapat diketahui apakah ada perbedaan dari lain
sebesar
mempengaruhi
90,4%
yang
timbulnya
dapat dua kepribadian itu terhadap kecenderungan burnout untuk mengalami burnout.
Sugiarto, E. (1996). Psikologi pelayanan
DAFTAR PUSTAKA Anonim.
(2008).
Perawat.
Wikipedia
Indonesia.
pustaka utama.
www.wikipedia.org/wiki/perawat.Htm. Diakses tanggal 10/05/2008.
Jilid 2. Edisi 8. Alih bahasa: Nurjanah, T. & Dharma, A. Jakarta: Erlangga. Buhler, K.E. & Land, T. (2004). Burnout and personality in extreme nursing: An empirical study. Schweizer archiev fur neurologie und psychiatrie, 155, 35-42. Burger, J.M. (1986). Personality teory and research. California: Wadsworth. Cherniss, C. (1987). Staff burnout: Job stress in the human service. Beverly hills: Sage publication. Cozens, J.F. & Payne, R.L. (1999). Stress in
and
proffessionals:
Psychological
organisational
cause
and
intervention. Chicester: John willey & Sons Ltd. Enzman, D. & Schaufeli, W. (1998). The burnout
companion
to
Suryabrata,
S.
(1995).
Psikologi
kepribadian. Jakarta: Rajawali press.
Atkinson, dkk. (1999). Pengantar psikologi.
health
dalam industri jasa. Jakarta: Gramedia
study
and
practice: A critical analysis. London: Taylor & Francir Ltd. Smith, C. & Sulsky, L. (2005). Work stress. Canada: Thomson Wadsworth.