HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN EKONOMI ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA (MTs. AL-IKHWANIYAH PONDOK AREN TANGGERANG)
Oleh :
HEPI HILMAWAN NIM: 104011000100
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1489/2008
HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN EKONOMI ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MTs. AL-IKHWANIYAH PONDOK AREN TANGGERANG Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelajar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd. I)
Oleh Hepi Hilmawan NIM: 104011000100
Dosen Pembimbing
Drs. Banadjid NIP : 150 202 345
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429/2008
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul “HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN EKONOMI ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MTs. AL-IKHWANIYAH PONDOK AREN TANEGGERANG” telah diujikan dalam munaqasah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 8 Januari 2009. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam.
Jakarta, 8 Januari 2009 Panitia Ujian Sidang Munaqasah
Tanggal
Tanda Tangan
…………
……………...
…………
………………
…………
……………...
................
.......................
Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Program Studi) Dr. H. Abdul Fattah Wibisono, MA NIP: 150 236 009 Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi) Drs. Sapiuddin Shidiq, M.Ag NIP : 150 299 477 Penguji I Drs. Ahmad Ghalib, M.Ag NIP: 150 186 609 Penguji II Drs. Salman Tumanggor, M. Pd NIP: 150 191 161 Mengetahui Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Prof. DR. H. Dede Rosyada, MA NIP: 150 062 568
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 pada Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil plagiat dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta,
November 2008
Hepi Hilmawan NIM: 104011000100
ABSTRAK
Hepi Hilmawan Hubungan Antara Kemampuan Ekonomi Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa di MTs. Al_Ikhwaniyah Pondok Aren Tanggerang
Perkembangan seorang anak didalam keluarga sangat ditentukan oleh kondisi situasi keluarga dan pengalaman-pengalaman yang dimiliki oleh orang tuanya, sehingga didalam kehidupan masyarakat akan dijumpai bahwa perkembangan anak yang satu dengan yang lain akan berbeda-beda. Keadaan social ekonomi keluarga mempunyai peranan terhadap perkembangan anak-anaknya, misalnya keluarga yang perekonomiannya cukup menyebabkan lingkungan materil yang dihadapi oleh anak didalam keluarganya akan terpenuhi, sehingga kebutuhan anak-anak dalam usahanya untuk mencapai prestasi akan mudak diraih. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimanakah prestasi belajar siswa, apakah ada hubungan antara kemampuan ekonomi orang tua dengan prestasi belajar siswa di MTs. Al-Ikhwaniyah Pondok Aren tanggerang. Dalam penulisan skripsi ini, metode yang digunakan adalah deskriftif analitis, yaitu menganalisa data yang diperoleh dari hasil penelitian berupa data dan informasi yang berkaitan dengan tema yang diteliti. Adapun dalam mengumpulkan data penulis menggunakan library Research dan Field Research. Setelah dianalisa dengan menggunakan rumus product moment, diperoleh rxy sebesar 0,356, prestasi belajar siswa (variable Y) dipengaruhi oleh variansi kemampuan ekonomi orang tua (variable X) dan hasil pengujian hipotesis menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara kemampuan ekonomi orang tua dengan prestasi belajar siswa di MTs. Al-Ikhwaniyah Pondok Aren Tanggerang.
KATA PENGATAR
Alhamdulillah Rabbil ‘Alamin, penulis mengucapkan puji dan syukur yang tak terhingga kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat serta Inyahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa penulis cirahkan kepada manusia pilihan, pembawa Risalah Ilahiya nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan umatnya yang istiqomah sampai hari kiamat. Suka cita, senang, gembira menyelimuti hati penulis, seiring dengan selesainya penyususnan skripsi ini. Selanjutnya, dalam penyusunan skripsi ini banyak kendalah yang telah penulis hadapi, namun dengan rahmat Allah dan kerja keras serta bantuan yang berharga dari berbagai pihak, akhirnyapenilis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu dengan niat suci dan kerendahan hati, maka penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tiada terhingga kepada : 1. Prof. Dr. Dede Rosada, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Drs. H. A.f. Wibisono, M.A dan Sapiudin Shidiq, M.A Ketua dan Sekertaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Drs. Banadjid, Dosen Pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyususnan skripsi ini. 4. Seluruh dosen serta staf perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan terutama Dra. Manerah, Abdurrahman Ghazali M. Ag, Dra. Hj. Eri Rosatria M. Ag, Rusdi Jamil, serta seluruh civitas akademik yang telah memberikan sumbangsih wawasan keilmuan dan bimbingan selama penulis berada dalam perkuliahan. 5. Suhandi SM S. Pdi, Kepala Sekolah MTs. Al-Ikhwaniyah Pondok Aren Tanggerang, Muanah S. Ag, guru bidang studi Sejarah Kebudayaan Islam MTs. Ai-Ikhwaniyah Pondok Aren Tanggerang dan seluruh staf MTs. Al-Ikhwaniyah Pondok Aren yang telah membantu
penulis dalam pengumpulan data sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 6. Ucapan terima kasih tak terhingga, penulis haturkan rasa hormat dan kasih sayang kepada orang tua yang sangat penulis cintai yaitu ayahanda Usman dan ibunda Umsanah, yang telah membesarkan dan memberikan dukungan moril maupun materil serta tak henti-hentinya mendoakan penulis serta tak akan cukup kata untuk melukiskan jasa dan kasih sayang yang telah diberikan kepada penulis, semoga Allah SWT senantiasa membalas dan memberkahi kehidupannya. Tak lupa kepada kakak dan adik penulis, terutama Uus Kusmiati S.Pdi, Eeng Kurniawan, Dewi Puspita Sari, Ade Nur Ikhsan, dan Alamsyah. 7. Guru-guru penulis: Alm. K.H. Abdurahman dan Keluarga, Syafrial S.Ag, Nur Ibo, H. Uluan S. Ag, Ust. Romli, H. Bunyamin dan semua guru yang telah mendidik penulis sampai sekarang. 8. Sahabat-sahabat penulis: Humaidi, Amin, Nur Adha, M. Habsyi, Abdul Ghofur, Maulana Ibrahim, Sutisna, Zaenal Abidin dan seluruh Teman-teman PAI angkatan 2004. Khusus untuk “G.P Poncol The Best” yaitu Heri Haryadi, Oktofianus Sitompul, Irwanto, Heri Supriyadi, dan Nasrul Hidayat, semoga persahabatan kita akan tetap abadi selamanya. Penulis berdoa semoga Allah SWT membalas amal baik mereka dan selalu melimpahkan rahmat dan Inayahnya atas kebaikan yang mereka lakukan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran yang konstruktif untuk perbaikan dikemudian hari.
Jakarta,
November 2008 Penulis,
Hepi Hilmawan
DAFTAR ISI
Hal KATA PEGANTAR...................................................................................
iii
DAFTAR ISI ...............................................................................................
v
DAFTAR TABEL ......................................................................................
vi
DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................
vii
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...............................................................
1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ............................................
4
C. Perumusan Hipotesis.....................................................................
4
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian...................................................
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Deskripsi Teoritis 1. Pengertian Kemampuan Ekonomi.............................................
6
2. Macam-macam Orang Tua........................................................
8
3. Pengaruh Kemampuan Ekonomi Terhadap Keluarga ................ 10 4. Pengertian Prestasi Belajar........................................................ 13 5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar................... 16 6. Keutamaan Belajar dalam Islam................................................ 17 B. Kerangka Berfikir....................................................................... 20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 22 B. Metode Penelitian ......................................................................... 22
C Variabel Penelitian......................................................................... 22 D. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................... 23 D. Teknik Pengumpulan Data............................................................ 23 E. Teknik Pengolahan, Analisa dan Interpretasi Data........................ 24
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum MTs. Al-Ikhwaniyah Pondok Aren................... 28 B. Deskripsi Data .............................................................................. 36 C. Teknik Pengolahan Data ............................................................... 56 D. Analisa dan Interpretasi data......................................................... 56
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................. 60 B. Saran ............................................................................................ 61
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 62 LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Hal Tabel 1
: Keadaan Guru MTs. Al-Ikhwaniyah ................................................ 33
Tabel 2
: Keadaan Siswa/i MTs. Al-Ikhwaniyah............................................. 35
Tabel 3
: Sarana dan Prasarana MTs. Al-Ihwaniyah ....................................... 35
Tabel 4
: Latar Belakang Pendidikan Ayah..................................................... 37
Tabel 5
: Latar Belakang Pendidikan Ibu........................................................ 38
Tabel 6
: Pekerjaan Ayah ............................................................................... 38
Tabel 7
: Pekerjaan Ibu .................................................................................. 39
Tabel 8
: Selain Pekerjan tetap yang dimiliki.................................................. 49
Tabel 9
: Penghasilan Ayah............................................................................ 40
Tabel 10 : Penghasilan Ibu ............................................................................... 40 Tabel 11 : Penghasilan yang didapat untuk kebutuhan sehari-hari .................... 41 Tabel 12 : Jumlah Pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari............................. 41 Tabel 13 : Pengeluaran Biaya yang paling banyak............................................ 42 Tabel 14 : Jumlah Anak Orang Tua Siswa........................................................ 42 Tabel 15 : Jumlah Saudara Kandung yang masih Sekolah ................................ 43 Tabel 16 : Status Kepemilikan rumah Orang Tua ............................................. 43 Tabel 17 : Harta Kepemilikan selain Rumah .................................................... 44 Tabel 18 : Kendaraan yang dimiliki Orang Tua................................................ 44 Tabel 19 : Fasilitas yang dimiliki Selain Rumah............................................... 45 Tabel 20 : Keseharian Siswa Belajar di Rumah ................................................ 45 Tabel 21 : Jika Keluarag Sakit dilakukan dimana ............................................. 46 Tabel 22 : Pembayaran SPP di sekolah............................................................. 46 Tabel 23 : Orang Tua Memenuhi Buku-buku Pelajaran Siswa.......................... 47 Tabel 24 : Orang Tua Memenuhi Peralatan Selain Buku Pelajaran ................... 47 Tabel 25 : Orang Tua Memberikan Uang saku ................................................. 48 Tabel 26 : Jumlah Uang Saku yang diberikan................................................... 48 Tabel 27 : Cara Siswa sampai di sekolah.......................................................... 49 Tabel 28 : Skor Jawaban Hubungan Kemampuan ekonomi Orang Tua............. 49
Tabel 29 : Tabel Distribusi Kemampuan ekonomi Orang Tua .......................... 51 Tabel 30 : Laporan Hasil Akhir Belajar di MTs. Al-Ikhwaniyah ...................... 52 Tabel 31 : Tabel Distribusi Prestasi belajar siswa MTs. Al-Ikhwaniyah............ 53 Tabel 32 : Skor Jawaban Hubungan Kemampuan ekonomi Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa...................................................................... 54 Tabel 33 : Perhitungan untuk Memperoleh Korelasi Variabel........................... 55 Tabel 34 : Tabel Indeks Korelasi...................................................................... 58
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan lingkungan sosial yang pertama dikenalkan kepada anak, atau dapat dikatakan bahwa seorang anak mengenal kehidupan sosial pertamatama didalam lingkungan keluarga. Adanya interaksi antara anggota keluarga yang satu dengan yang lainnya itu menyebabkan bahwa seorang anak akan dirinya bahwa ia berfungsi sebagai individu dan juga sebagai makhluk sosial. Sebagai individu dia harus memenuhi segala kebutuhan hidupnya demi untuk kelangsungan hidupnya didunia ini. sebagai makhluk sosial ia menyesuaikan diri dengan kehidupan bersama, yaitu saling tolong menolong dan mempelajari adat istiadat yang berlaku dalam masyarakat ini dan yang memperkenalkannya adalah orang tuanya, yang akhirnya dimiliki oleh anak-anak itu, sehingga dengan demikian perkembangan seorang anak didalam keluarga sangat ditentukan oleh kondisi situasi keluarga dan pengalaman-pengalaman yang dimiliki oleh orang tuanya. Sehingga didalam kehidupan masyarakat akan kita jumpai bahwa perkembangan anak yang satu dengan yang lain akan berbeda-beda. Pemikiran sosial dalam islam setuju dengan pemikiran sosial modern yang mengatakan bahwa keluarga itu adalah unit pertama dan institusi pertama dalam masyarakat dimana hubungan-hubungan yang terdapat didalamnya sebahagiaan besarnya bersifat hubungan-hubungan langsung. Disitulah bekembang individu dan disitulah terbentuknya tahap-tahap awal proses pemasyarakatan (socialization), dan melalui interaksi dengannya ia memperoleh pengetahuan, keterampilan, minat, nilai-nilai, emosi dan sikapnya dalam hidup dan dengan itu ia memperoleh ketentraman dan ketenangan.1 Keadaan sosial ekonomi keluarga mempunyai peranan terhadap perkembangan anak-anak, misalnya keluarga yang perekonomianya cukup, menyebabkan lingkungan materil yang dihadapi oleh anak di dalam keluarganya akan lebih luas di dalam memeperkenalkan bermacam-macam kecakapan, yang mana kecakapan-kecakapan tersebut tidak mungkin dapat dikembangkan kalau tidak ada alat-alatnya, misalnya seorang yang berbakat seni musik tidak dapat mengembangkan bakatnya kalau tidak ada alat-alat musiknya. hubungan sosial 1
III, h. 346
Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan, (Jakarta, PT. Al-Husna Zikra, 1995), Cet.
antara anak-anak dan orang tuanya itu ternyata berlainan juga coraknya, misalnya keluarga yang ekonominya cukup, hubungan orang tua dengan anaknya lebih baik sebab tidak ditekankan dalam mencukupi kebutuhan-kebutuhan hidupnya, sehingga perhatiannya dapat dicurahkan kepada anak-anak mereka.2 Pada umumnya kita telah mengetahui bahwa anak-anak semenjak dilahirkan sampai menjadi manusia dewasa, orang yang dapat berdiri sendiri dan bertanggung jawab didalam masyarakat mengalami perkembangan. Baik atau buruknya hasil perkembangan anak itu terutama tergantung kepada pendidikan yang diterima anak itu dari lingkungan pendidikan yang dialaminya. Adapun Macam-macam lingkungan pendidikan itu ialah : 1. Lingkungan keluarga 2. Lingkungan sekolah 3. Lingkungan masyarakat Keadaan keluarga berlain pula satu sama lain, ada keluarga yang mampu, ada keluarga yang kurang mampu, ada keluarga (banyak anggota keluarga), dan ada pula yang kecil. Ada keluarga yang selalu diliputi oleh suasana yang tenang dan tentram, ada pula yang selalu gaduh, bertengkar dan sebagainya. Dengan Sendirinya keadaan dalam keluarga yang bermacam-macam coraknya itu akan membawa pengaruh yang berbeda-beda pula terhadap pendidikan anak-anaknya. Peranan keluarga khususnya orang tua akan sangat menentukan besarnya pengaruh proses pendidikan anak dilingkungan keluarga, dan pada akhirnya akan mempengaruhi prestasi belajar anak di sekolah. Tingkat kepedulian sebagian orang tua dalam mendorong anaknya untuk belajar di rumah masih kurang karena faktor kemampuan ekonomi keluarga dalam membiayai pendidikan anak-anak mereka masih sangat kurang, bahkan banyak oang tua yang memiliki anggapan bahwa pendidikan anaknya adalah tanggung jawab sekolah saja. Orang tua merupakan pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya. Dikatakan pendidikan pertama, karena ditempat inilah anak mendapatkan pendidikan untuk pertama kalinya sebelum ia menerima pendidikan yang lainnya Dikatakan pendidikan utama karena pendidikan dari tempat ini mempunyai pengaruh yang dalam bagi kehidupan anak kelak dikemudian hari. Karena
2
Abu Ahmadi, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), h. 90-91
perannya demikian penting itu maka orang tua harus benar-benar menyadarinya sehingga mereka dapat memerankannya sebagaimana mestinya.3 Orang tua wajib mendidik anak-anak mereka dengan sebaik-baiknya. Memberikan kesempatan kepada mereka untuk mencari pengetahuan. Orang tua sebagai pemimpin dalam keluarga harus bisa mengayomi anak-anak mereka, sebagaimana dikemukakan Aqburn yang dikutip yang oleh Abu Ahmadi bahwa keluarga berfungsi sebagai; 1. Fungsi kasih sayang 2. Fungsi ekonomi 3. Fungsi pendidikan 4. Fungsi memberikan perlindungan 5. Fungsi rekreasi 6. Fungsi status keluarga 7. Fungsi agama Data menunjukan bahwa prestasi belajar anak di sekolah dipengaruhi oleh banyak factor, seperti factor keluarga, sekolah, masyarakat dan individu anak (misalnya IQ dan pendidikan awal anak). Penelitian-penelitian yang pernah dilakukan, baik di negara maju maupun negara berkembang menunjukan bahwa pada umumnya keluarga menjadi factor dominan terhadap prestasi belajar yang dicapai oleh siswa. Variabel-variabel yang menentukan dalam factor keluarga tersebut, termasuk kemampuan ekonomi orang tua (tingkat pendidikan, jenis pekerjaan jumlah penghasilan), ketersediaan sarana belajar dan pemenuhan kebutuhan sarana pendidikan oleh orang tua kepada anak. Berdasarkan pemikiran diatas, penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut tentang kemampuan ekonomi orang tua dalam kaitannya dengan prestasi belajar siswa dalam bentuk karya ilmiah dengan judul; “Hubungan Antara Kemampuan Ekonomi Orang Tua Dengan Prestasi Belajar Siswa Di MTs. Al-Ikhwaniyah Pondok Aren Tanggerang”.
3
hal.225
Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1998), Cet. II,
B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah a. Status sosial ekonomi orang tua yang diteliti adalah orang tua siswa di Mts. Al-Ikhwaniyah Pondok Aren Tanggerang. b. Prestasi belajar yang dimaksud adalah hasil belajar siswa kelas VII dan VIII di Mts. Al-Ikhwaniyah Pondok Aren Tanggerang yang diperoleh dari aktivitas belajar dalam kurun waktu satu semester (semester genap) tahun pelajaran 2007/2008. 2. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah yang dipaparkan diatas, perumusan masalah yang hendak dijadikan penelitian adalah : a. Apakah ada hubungannya antara kemampuan ekonomi orang tua dengan prestasi belajar siswa di Mts. Al-Ikhwaniyah Pondok Aren Tanggerang? b. Bagaimanakah hubungan antara kemampuan ekonomi orang tua dengan prestasi belajar siswa di Mts. Al-Ikhwaniyah Pondok Aren Tanggerang?
C. Perumusan Hipotesis Untuk menguji kebenaran penelitian ini, maka penuli mengajukan Hipotesa sebagai berikut : Ho : Tidak ada hubungan antara kemampuan ekonomi orang tua dengan prestasi belajar siswa di MTs. Al-Ikhwaniyah Pondok Aren Tanggerang. Ha : Ada hubungan
antara kemampuan ekonomi orang tua dengan prestasi
belajar siswa di MTs. Al-Ikhwaniyah Pondok Aren Tanggerang. D. Tujuan dan Kegunanan Penelitian 1. Tujuan penelitian a. Untuk memperoleh informasi tentang kondisi ekonomi orang tua siswa di Mts. Al-Ikhwaniyah Pondok Aren Tanggerang.
b. Untuk mengungkap dan menemukan bagaimana kondisi kemampuan ekonomi orang tua siswa/i di Mts. Al-Ikhwaniyah Pondok Aren Tanggerang dan hubungannya dengan prestasi belajar. c. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa/i kelas VII dan VIII di Mts. Al-Ikhwaniyah Pondok Aren Tanggerang Semester Genap Tahun Pelajaran 2007/2008.
2. Kegunaan Penelitian a. Sebagai masukan bagi masyarakat untuk terus meningkatkan penghasilan dan pendapatan. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pihak sekolah dalam mengembangkan pendidikan. c. Dapat memberikan sumbangan dan ilmu pendidikan islam, khususnya sebagai bahan acuan untuk mengadakan penelitian yang relevan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Deskripsi Teoritis 1. Pengertian Kemampuan Ekonomi Kata kemampuan berasal dari bahasa Inggris “competency” yang berarti ability, capability, qualification, eligibity, readness skill, dan eduquancy. Yang artinya “kemampuan, kesanggupan, keahlian, kecakapan, memenuhi syarat, kesiapan, kepandaian, dan ketangkasan”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kemampuan berarti kesanggupan, kecakapan, kekuatan untuk menentukan (memutuskan) sesuatu.4 Menurut moh. Uzer Utsman kemampuan berarti sesuatu hal yang menggambarkan kualifikasi ataupun kemampuan yang dimiliki seseorang baik yang besifat kualitatif
(harta yang bergerak) maupun kuantitatif (harta tak
bergerak).5 Istilah kemampuan menurut ilmu ekonomi terbagi dua yaitu mampu dan kurang mampu. Mampu ekonomi adalah pemilikan hak atas harta keuangan atau atas harta nyata, yang pada dasarnya sudah luar biasa mampu (karena warisan, keahlian atau nasib baik), sedangkan kurang mampu adalah tidak memiliki hak atas harta keuangan atau atas harta nyata serta tidak pula mempunyai penghasilan yang tentu untuk mencukupi keperluannya sehari-hari (selalu dalam kekurangan).6 Sedangkan menurut Soedjono dalam bukunya Sosiologi mengemukakan bahwa, kurang mampu diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai taraf kehidupan kelompok dan juga tidak 1 Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus besar bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), Cet. Ke-4, h.553 5 Moh. Uzer Utsman, Menjadi Guru Frofesional, (Bandung: PT. Remaja Rodasdakarya, 2000), Cet. Ke-15, h. 14 6 A.Q. Khalid, Ekonomi, (Jakarta: Erlangga, 1992), Cet. Ke-4, h.222
mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok tertentu.7 Menurut W.J.S Purwadaminta kemampuan atau kata dasar mampu adalah sanggupnya seseorang dalam melakukan sesuatu.8 Ekonomi atau economic dalam banyak literature ekonomi disebutkan dari bahasa Yunani, yaitu kata “Oikos atau oiku” dan “nomos” yang berarti perataran rumah tangga. Dengan kata lain, pengertian ekonomi adalah semua yang menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan peri kehidupan dalam rumah tangga, tentu saja yang dimaksud dan dalam perkembangannya kata rumah tangga bukan hanya sekedar merujuk pada satu keluarga yang terdiri atas suami, istri dan anak-anaknya melainkan juga rumah tangga yang lebih luas yaitu rumah tangga bangsa, negara dan dunia..9 Adapun pengertian ekonomi sebagaimana tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah: a. Ilmu mengenai azas-azas produksi, distribusi dan pemakaian barangbarang serta kekayaan (seperti hal keuangan, perinustrian dan perdagangan). b. Pemanfaatan uang tenaga waktu dan sebagainya yang berharga. c. Tata kehidupan perekonomian (suatu negara). d. Urusan keuangan rumah tangga (organisasi, negara). 10 Menurut Alfred Marshall dalam bukunya Principles of Ekonomics, yang dikutip oleh Tom Gunadi mengatakan “Ekonomi adalah studi tentang manusia sebagaimana mereka hidup dan berbuat serta berfikir dalam urusan kehidupan biasa. Selanjutnya dikatakannya, bahwa ekonomi mempelajari segi tindakan individu dan masyarakat, yaitu tindakan yangpaling erat berhubungan dengan perolehan dan penggunaan barang-barang yang diperlukan bagi kesejahteraan”.11 Sedangkan menurut A. Samuelson dalam bukunya Ekonomic an Introductory Analysis mengatakan Ekonomi sebagai “studi tentang bagaimana manusia dan masyarakat menentukan pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang untuk mengerjakan sumber-sumber produktif yang terbatas untuk menghasilkan berbagai komoditi pada waktunya dan mendistribusikannya untuk konsumsi,
7
Soedjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), h. 365 8 W.J.S Purwadaminta, Kamus Besar Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999), Cet. 10, h.72 9 Iskandar Putong, Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002), cet. 1, h. 14 10 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustak, 1988), h. 220 11 Tom Gunadi, Sistem Perekonomian menurut Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, (Bandung: Angkasa), h. 1
sekarang dan di hari nanti diantara orang-orang dan kelompok-kelompok masyaraka”t.12 Menurut Parsudi Suparlan dalam bukunya, “Kemiskinan di Perkotaan”, menyatakan “Kemampuan ekonomi ialah suatu standar tingkat hidup seseorang atau keluarga, yaitu adanya suatu tingkat kemampuan materi pada sejumlah atau segolongan orang dengan standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan berdasarkan atas perbedaan kesanggupan untuk memperoleh dan memiliki kekayaan dan harta benda yang berharga. Sehingga dalam suatu masyarakat terdapat adanya ketidaksamaan kedudukan sosial diantara sesama warga masyarakat.13 Dan Penulis menyimpulkan “Kamampuan Ekonomi” adalah suatu keadaan dimana seseorang khususnya kepala keluarga mampu memenuhi semua kebutuhan dalam berbagai kehidupan baik dalam urusan rumah tangga (sandang maupun pangan) serta dalam urusan pendidikan.
2. Macam-macam Orang Tua a. Orang Tua Kandung Telah disadari oleh banyak ahli pendidikan, bahwa pendidikan berawal dan dilakukan oleh keluarga, secara sadar atau tidak sadar keluarga lebih berperan didalamnya yaitu orang tua, yang telah merancang bentuk pengajaran dan pendidikan untuk masa depan anak-anak mereka, mulai dari bentuk pengenalan terhadap keluarga, benda dan dirinya, serta bentuk pengenalan terhadap lingkungan sekitar atau social masyarakat. Seperti ditulis oleh Amir Dain dalam bukunya Pengantar Ilmu Pendidikan, bahwa orang tua adalah orang pertama dan terutama wajib bertanggung jawab atas pendidikan anakanaknya.14 Secara definitive orang tua dapat diartikan sebagai orang yang melahirkan (ibu), membesarkan, merawat, mendidik serta membimbing anak-anaknya.
12
Tom Gunadi, Sistem Perekonomian menurut Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, (Bandung: Angkasa), h. 9 13 Parsudi suparlan, Kemiskinan di Perkotaan, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1995), h. 36 14 Amir Dain Indrakusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1973), h.99
Orang tua dapat diartikan ibu dan ayah sebagi suami dan isteri yang melahirkan anak dan memiliki tanggungjawab keagamaan. 15 Sedangkan pendapat lain yang dikemukakan Kartini Kartolo, bahwa yang dimaksud orang tua adalah pria dan wanita yang terikat dalam perkawinan dan siap sedia dalam memikul tanggung jawab sebagi ayah dan ibu dari anak-anak yang dilahirkan.16 Firman Allah SWT
!"#$ %&'()$ *+ # ,“Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka” (Q.S. At-Tahrim:6) Keluarga adalah wadah yang sangat penting diantara individu dan masyarakat dan merupakan kelompok social pertama dimana anak-anak menjadi anggotanya. Dan orang tua sebagai pemimpin keluarga haruslah menjadi penanggung jawab atas keselamatan dunia dan akhirat, maka orang tua wajib mendidik anak-anak mereka dengan sebaik-baiknya, yaitu debgan memberikan kesempatan kepada mereka untuk mencari ilmu pengetahuan. Dalam surat at-Tahrim ayat 6 Allah SWT menegaskan kepada orang tua bahwa pendidikan keluarga harus dan merupakan kewajiban kodrati untuk memperhatian anak-anaknya serta mendidknya sejak anak itu kecil, bahkan sejak didalam kandungan. Jadi secara umum dapat dikatakan bahwa orang tua adalah ayah dan ibu kandung, dan hal ini diperkuat dalam Al-qur’an bahwa istilah orang tua mengarah kepada ayah dan ibu, seperti dalil berikut ini. Firman Allah SWT
./01 23 456 7(89:& 7(<='>⌧ @7AB$ C() DE=F 93() @7' GH E& - (I J -K$ 15 16
Syahmini Zaini, Prinsi-prinsip Dasar Konsepsi, Jakarta: Kalam Mulia, 1986), h.133 Kartini Kartolo, Peranan Keluarga Memandu Anak, (Jakarta: Rajawali, 1982), h. 48
L!MN EP 8Q(89:&9 RE=P&S TLUG8☺.9 ,W“Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepda dua orang ibubapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapinya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu”.(Q.S.Luqman:14) Sedangkan menurut S. Nasution dalam bukuya yang berjudul Sosiologi Pendidikan bahwa yang dimaksud orang tua adalah setiap orang yang bertanggungjawab atas penghidupan anak-anaknya, tanggung jawab tersebut meliputi: memelihara, membiayai, membimbing dan mendidik anak-anaknya dari semenjak mereka belum mengenal dirinya sendiri dan lingkungannya, dimana didalamnya juga termasuk bagaimana orang tua bertanggung jawab terhadap endidikan yang semestinya diperoleh oleh anak untuk masa depannya. 17 Jadi pada akhirnya bahwa yang dimaksud dengan Kemampuan Ekonomi Orang Tua menurut penulis adalah kedudukan orang tua dalam masyarakat berdasarkan pada pendidikan dan pekerjaan disertai dengan kemampuan orang tua dalam memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari, termasuk kemampuan orang tua dalam membiayai dan menyediakan fasilitas anak sebagai bentuk tanggung jawab mereka terhadap anak-anaknya.
b. Orang Tua Angkat Agama Islam diturunkan dimuka bumi sebagai rahmatal lillamin, sebagai rahmat bagi seluruh alam. Islam tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, tetapi juga mencakup seluruh kehidupan baik politik, hukum, sosial dan budaya, serta masalah pengangkatan anak, orang islam dapat mengarungi kehidupan dan memecahkan setiap problem dalam kehidupan. Keinginan untuk mempunyai anak adalah naluri manusiawi dan alami akan tetapi kadang-kadang naluri ini terbentir pada takdir ilahi, dimana kehendak mempunyai anak tidak tercapai. Akan tetapi semua kuasa ada di 17
S. Nasution, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), Cet. Ke-2, h. 29
tangan Tuhan. Apapun yang mereka usahakan apabila Tuhan tidak menghendaki, maka keinginan merekapun tidak akan terpenuhi, hingga jalan terakhir semua usaha tidak membawa hasil, maka diambil jalan dengan pengangkatan anak (adopsi). Untuk menjadi orang tua angkat ada beberapa syarat yang harus terpenuhi, yaitu: 1). berstatus kawin dan berumur minimal 25 tahun atau maksimum 45 tahun 2). selisih umur antara orang tua angkat dengan anak angkat minimal 20 tahun 3). Pada saat mengajukan permohonan pengangkatan anak sekurangkurangnya sudah kawin 5 tahun dengan mengutamakan yang keadaanya sebagai berikut: (a) tidak mungkin mempunyai anak (dibuktikan dengan surat keterangan dokter kebidanan/dokter ahli) (b) belum mempunyai anak kandung (c) mempunyai anak angkat seorang dan tidak mempunyai anak kandung 4) dalam keadaan mampu ekonomi berdasarkan surat keterangan dari pejabat yang berwenamg minimal Lurah setempat/Kepala Desa 5) Berkelakuan baik berdasarkan surat keterangan dari Kepolisian Negara Republik Indonesia. 6) dalam keadaan sehat jasmani dan rohani berdasrkan surat keterangan dari dokter pemerintah. 7) mengajukan surat pernyataan bahwa pengangkatan anak semata=mata untuk kepentingan kesejahteraan anak. 8) telah berdomisili dan bekerja tetap di Indonesia sekurang-kurangnya 3 tahun berdasarkan surat keterangan dari pejabat yang berwenang serendah-rendahnya Bupati atau Walikota setempat.
9) telah memelihara dan merawat anak yang bersangkutan sekurangkurangnya 6 bulan untuk dibawah umur 3 tahun dan 1 tahun untuk anak yang berumur 3 sampai 5 tahun.18
c. Orang Tua Asuh Orang Tua Asuh (OTA) adalah perorangan, kelompok dan lembaga / organisasi / badan yang memberikan bantuan kepada anak asuh usia sekolah dari keluarga tidak mampu agar dapat mengikuti pendidikan dasar sembilan tahun sampai tamat. Pada dasarnya setiap warga masyarakat dapat menjadi Orang Tua Asuh, baik secara perorangan atau berkelompok maupun melalui organisasi / lembaga / badan penyelenggara program bantuan anak asuh. Kesempatan menjadi orang tua asuh tidak terbatas, baik mengenai jumlah anak yang ingin dibantu maupun lamanya pemberian bantuan. Semuanya tergantung dari kemauan dan kemampuan orang tua asuh sendiri. Ada beberapa cara untuk menjadi orang tua asuh antara lain: 1. Dapat dilakukan langsung dengan sara menentukan sendiri calon anak asuh dan memberikan langsung kepada anak asuh. Hal ini seperti seperti yang biasa dilakukan selama ini oleh keluarga dalam masyarakat. Diharapkan data anak asuh tersebut dapat disampaikan kepada Yayasan Lembaga GN-OTA agar tidak terjadi duplikasi dalam pemberian bantuan. 2. Dapat dilakukan secara berkelompok melalui kelompok sosial masyarakat, antara lain kelompok pengajian, arisan, paguyuban dan sebagainya. Diharapkan kelompok tersebut menyampaikan data anak asuhnya kepada Yayasan Lembaga GN-OTA setrempat agar tidak lagi terjadi tumpang tindih dalam pemberian bantuan. 3. Dapat
dilakukan
melalui
organisasi/lembaga/badan
penyelenggara
program orang tua anak asuh, misalnya melalui panti asuhan, non panti atau badan social lainnya. Data anak asuh beserta orang tua asunya akan 18
Anggara, Tentang Adopsi Anak oleh Orang Tua Angkat, dari www. google.com, 18 Nopember 2006
disampaikan oleh organisasi / lembaga / badan yang bersangkutan kepada Yayasan Lembaga GN-OTA setempat. 4. Cara yang paling mudah adalah melalui Yayasan Lembaga GN-OTA dengan meknisme sebagai berikut: a. Calon orang tua asuh datang ke Kantor Bank Rakyat Indonesia atau kesalah satu bank terdekat atau melalui ATM. b. Calon orang tua asuh dapat menentukan : (1) Daerah asal anak asuhnya (untuk jumlah bantuan tertentu) (2) Jumlah calon anak asuh yang akan dibantu (3) Tingkat pendidikan calon anak asuh yang akan dibantu (4) Lamanya bantua akan diberikan (c) Kirimkan uang bantuan kepada Yayasan Lembaga GN-OTA serta kan identitas lengkap calon anak asuh yang diisi pada waktu pengiriman uang. (d) Selanjutnya Yayasan GN-OTA akan menyalurkan bantua yang diterima kepada anak asuh sesuai dengan permintaaan orang tua asuh. (e) Setelah bantuan diterima oleh anak asuh, Yayasan Lembaga GN-OTA akan mengirimkan data identitas anak asuhnya.19 3. Pengaruh Kemampuan Ekonomi Terhadap Keluarga Pada hakekatnya manusia mempunyai kecenderungan untuk tetap hidup guna mengembangkan bakat dan kehidupan sosialnya. Sebagai konsekuensinya mereka harus memenuhi kebutuhan hidupnya, baik primer maupun sekunder agar dapat hidup layak sesuai dengan harkatnya sebagai anggota masyarakat. Keadaan
sosio-ekonomi
keluarga
tentulah
berpengaruh
terhadap
perkembangan anak-anak, apabila kita perhatikan bahwa dengan adanya perekonomian yang cukup, lingkungan material yang dihadapi anak didalam keluarganya itu lebih luas, ia mendapatkan kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan bermacam-macam kecakapan yang tidak dapat dikembangkan apabila tidak ada prasarananya. Hubungan orang tuanya hidup didalam status 19
Andi Pradita, Anda Bertanya GN-OTA Menjawab, dari www.gn-ota.or.id, 2007
social-ekonomi serba cukup dan kurang mengalami tekanan-tekanan fundamental seperti dalam memperoleh nafkah hidupnya yang memadai. Orang tuanya dapat mencurahkan perhatian yang lebih mendalam pada pendidikan anak-anaknya apabila ia tidak dibebani dengan masalah-masalah kebutuhan primer kehidupan manusia. Faktor ekonomi keluarga sangat berpengaruh terhadap kemajuan anak didik di sekolah. Misalnya, adanya kesulitan belajar atau kemerosotan prestasi sekolah, sehingga banyak yang tinggal kelas dan bahkan putus sekolah. Semua itu bukan hanya disebabkan oleh kebodohan dan kemalasan saja, tetapi biasanya ada sebabsebab lain. Untuk mengklasifikasikan kemampuan ekonomi orang tua, penulis merujuk ke UMRD (Upah Minimum Regional Daerah) Kota Tangerang.
Upah Minimum Regional Tahun Upah Minimum Regional
2007
2008
882,500
958,782
Rupiah
Sumber Data : Direktorat Pengupahan dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Pola asuh keluarga kurang mampu berbeda dengan polah asuh keluarga mampu. Anak-anak yang kurang mampu banyak yang mencari uang untuk membantu ekonomi rumah tangga dengan jalan menjadi pedagang asongan, tukang semir sepatu, penjual Koran, mengamen di bis-bis kota atau melakukan pekerjaan lain di sector informal. Sedangkan anak-anak dari keluarga mampu ekonominya dapat dengan leluasa memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana dan selama mengikuti pendidikan formal memperoleh berbagai kemudahan dari orang tua mereka, seperti menggunakan mobil jemputan atau kendaraan pribadi, berbagai fasilitas yang menunjang proses belajar seperti ruang belajar yang nyaman, buku, majalah dan berbagai perlengkapan elektronik. Betapa besar peranan kemampuan ekonomi dalam kehidupan masyarakat, rasanya tidak dapat diragukan lagi. Dengan kemampuan ekonomi orang dapat memperoleh apa yang didinginkannya. Semakin banyak uang seseorang semakin
mudah ia memenuhi kebutuhan hidupnya. Karena itu banyak orang yang berusaha keras mencari uang tanpa mengenal lelah.20 Oleh karena itu, dalam pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan memerlukan berbagai sarana dan prasarana yang didalam hal ini, pengadaannya membutuhkan dana dan biaya yang cukup. Dengan demikian factor ekonomi keluarga dapat mempengaruhi prestasi belajar.
4. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar terdiri dari dua kata, yaitu prestasi dan belajar. Sebelum mengetahui arti prestasi belajar secara integral terlebih dahulu mengetahui arti dari prestasi dan belajar secara terpisah. Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individual maupun kelompok. Dalam kamus popular dinyatakan bahwa prestasi adalah “apa yang telah diciptakan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan keuletan bekerja”.21 Menurut Syaiful Bahri Jamarah dalam bukunya “Prestasi Belajar Siswa dan Kompetensi Guru” yang dikutip oleh Sultan bahwa:”Prestasi adalah hasil dari sebuah kegiatan yang dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara individual maupun kelompok dalam bidang kegiatan tertentu.” Selanjutnya, yang dimaksud belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari. prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas belajar.22 Menurut W.S. Winkle “hasil belajar” tidak jauh atau sama dengan “prestasi Belajar” (Performance); di dalam prestasi hasil belajar menampakkan diri, sulitlah diperoleh kepastian tentang apa yang telah dipelajari”.23
20
Zakiah Darajat, Zakat Pembersih Harta dan Jiwa, (Jakarta: Ruhamah, 1996), h.12 SF. Habey, Kamus Populer, (Jakarta: PT. Nurani, 1983) Cet. Ke-20, h.296 22 Sultan, “Perbandingan Prestasi Belajar Siswa yang Diajar menggunakan LKS dan yang Tidak Menggunakan LKS pada Mata Pelajaran Biologi SMU”, dari www.google.com, 18 Juli 2008. 23 W.S. Winkle, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Grasindo, 1996), cet.4 h. 52 21
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relative menetap. Menurut Keller, hasil belajar adalah prestasi aktual yang ditampilkan oleh anak sedangkan usaha adalah perbuatan yang terarah pada pada penyelesaian tugas-tugas belajar. Ini berarti bahwa besarnya usaha adalah indicator dari adanya motivasi; sedangkan hasil belajar dipengaruhi oleh besarnya usaha yang dilakukan oleh anak.24 Nana Sudjana menyatakan bahwa belajar adalah “suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan, dimana perubahan tersebut dapat ditunjukan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar”.25 Howard L. Kingsley menyatakan “Learning is the procces by wich behavior (in the broader sense is originated or changed through practice or training”. bahwa belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan).26 Surya (1997:9) dalam bukunya “Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran” dalam Tohirin (2006) belajar ialah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
dari
pengalaman
individu
itu
sendiri
dalam
interaksi
dengan
lingkungannya.27 Barlow (1985) dalam bukunya Educational Psycology: The TeachingLearning Process dalam Syah (1996) menyatakan bahwa learning a process of
24 Mulyono Abdurahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1999), Cet. 1 h. 39 25 Nana Sudjana, Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algasindo, 1989), Cet. 2 h. 5 26 Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1991), cet. 1, h. 120 27 Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), h. 8
progressive behavior adaptation (belajar adalah proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif).28 Dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer dinyatakan bahwa prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazim ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.29 Menurut Tirtaraharja dalam bukunya “Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar”, yang dikutip oleh Sultan bahwa “Prestasi belajar ialah taraf kemampuan actual yang bersifat terukur berupa penguasaan ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dicapai siswa dari apa yang telah dipelajari disekolah”.30 Selanjutnya Mappa dalam bukunya “Psikologi Pendidikan”, yang dikutip oleh Sultan bahwa “Prestasi belajar ialah hasil yang dicapai siswa dari apa yang apa yang dicapai dalam hubungannya denagan bahan yang telah dipelajariyang nampak dalam tingkah lakunya.”31 Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa prestasi belajar merupakan perubahan tingkah laku yang tampak pada terjadinya perubahan pengetahuan, keterampilan dan sikap mental. Secara terperinci dapat dikatakan bahwa hasil belajar meliputi keterampilan entelektual, keterampilan metodik, sikap mental, dan kemampuan prestasi belajar untuk menentukan keberhasilan. Penguasaan hal-hal tersebut diatas diskolah formal dinyatakan dalam bentuk angka atau nilai. Jadi menurut Penulis prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai secara optimal selama berlangsungnya proses belajar dalam jangka waktu tertentu. 28 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1996), cet. III, h. 90 29 Peter Salim dan Yeni Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta: Modern English, 1991), h.1190 30 Sultan, “Perbandingan Prestasi Belajar Siswa yang Diajar menggunakan LKS dan yang Tidak Menggunakan LKS pada Mata Pelajaran Biologi SMU”, dari www.google.com, 18 Juli 2008. 31 Sultan, “Perbandingan Prestasi Belajar Siswa yang Diajar menggunakan LKS dan yang Tidak Menggunakan LKS pada Mata Pelajaran Biologi SMU”, dari www.google.com, 18 Juli 2008.
Prestasi belajar dalam bentuk kongkrit adalah pemberian nilai dari guru kepada siswa sebagai indikasi sejauh mana siswa telah menguasai materi pelajaran yang diberikannya. Biasanya prestasi belajar ini dinyatakan dengan angka, huruf atau kalimat dan terdapat dalam priode tertentu. Prestasi belajar dituangkan atau diwujudkan dalam bentuk angka (kuantitatif) dan pernyataan verbal (kualitatif). Prestasi belajar yang dituangkan dalam bentuk angka misalnya 10, 9, 8 dan seterusnya. Sedangkan prestasi belajar yang dituangkan dalam bentuk pernyataan verbal misalnya, baik sekali, baik, sedang, kurang, dan sebagainya.
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Prestasi belajar yang dicapai seorang individu meruakan hasil interaksi antara berbagai factor yang mempengaruhinya baik dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (factor eksternal) individu. Pengenalan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar penting sekali artinya dalam rangka membantu murid dalam membantu prestasi belajar yang sebaik-baiknya. Menurut Drs. H. Abu Ahmadi dan Drs. Widodo Supriyono bahwa factor yang mempengaruhi prestasi belajar terbagi 2 (dua), yaitu: Faktor Internal a. Faktor jasmaniah (fisiologis) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperopeh. Yang termasuk factor ini misalnya penglihatan, pendengaran sturktur tubuh, dan sebagainya. b. Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh terdiri atas: 1. Faktor intelektif yang meliputi: a) Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat. b) Factor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki. 2. Faktor non intelektif, yaitu unsure-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri. 3. Faktor kematangan fisik maupun psikis. 32
32
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1991), cet. 1, h.130-131
Faktor eksternal a. Faktor sosial yang terdiri atas: 1. lingkungan keluarga 2. lingkungan sekolah 3. lingkungan masyarakat 4. lingkungan kelompok b. Faktor budaya seperti adapt istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian. c. Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim. d. Faktor lingkungan spiritual atau keamanan. Menurut Drs. H. M. Alisuf Sabri bahwa factor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar terbagi 2 (dua), yaitu: a. factor internal, yaitu factor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa, terdiri dari: 1. Faktor kondisi fisiologis siswa terdiri dari kondisi kesehatan, kebugaran fisik, kondidi panca indra terutama penglihatan dan pendengaran. 2. Faktor kondisi psikologis siswa terdiri dari minat, bakat, intelegensi, motivasi, dan kemampuan-kemampuan kognitif seperti kemampuan persepsi, ingatan, berfikir, dan kemampuan dasar pengetahuan yang dimiliki. b. factor eksternal, yaitu factor-faktor yang berasal dari luar diri siswa, terdiri dari: 1. Faktor lingkungan, terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu: a) Factor lingkungan non social/alami ini seperti: keadaan suhu, kelembaban udara, waktu (pagi, siang, malam), letak gedung sekolah. b) Faktor lingkungan social yang terdiri atas: lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. 2. Faktor instrumental, terdiri dari gedung/sarana fisik kelas, sarana/alat pengajaran, media pengajaran, guru, kurikulum/materi pelajaran dan strategi belajar mengajar.33 Sedangkan menurut Muhibbin Syah bahwa factor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar terbagi menjadi 3 (tiga) macam, yaitu: a. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal), terdiri dari: 1. Aspek fisiologis (yang bersifat jasmani), meliputi kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot), kondisi organ-organ khusus siswa, seperti kesehatan indrapendengaran dan indra penglihatan. 33
60
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan , (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996), Cet. 2, h. 59-
2. Kondisi psikologis (yang bersifat rohaniah), meliputi intelegensi siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa dan motivasi siswa. b. Faktor yang berasal dari luar diri siswa (eksternal), terdiri dari: 1. Faktor lingkungan social, meliputi, orang tua, masyarakat, guru, dll. 2. Faktor lingkungan non social, meliputi gedung sekolah dan letaknya, sarana dan prasarana belajara, keadaan cuaca, waktu belajar. c. Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.34 6. Keutamaan Belajar dalam Islam Belajar merupakan jendela dunia. Dengan belajar orang akan menjadi pandai dan ia dapat mengetahui banyak hal, tanpa belajar orang akan bodoh tidak akan mengetahui sesuatu pun, oleh sebab itu islam amat menekankan masalah belajar. Allah SWT. Berfirman
H$ L. XY[& 8Q&=+ \
]='8^ ,W ]='8^ 23 456 N3 _]=' ,`H$ L. 8Q+ a L.b<^ ,c- \ 2Y' J XY='dS.9& ,- 2Y' J 23 456 Yd9 (edf( ,&“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”. (QS. Al-Alaq : 1-5) Wahyu yang pertama diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. (Surat Al-Alaq: 1-5) memberikan isyarat bahwa islam memperhatikan soal belajar (dalam konteks menuntut ilmu), sehingga implementasinya menuntut ilmu (belajar) itu wajib
menurut islam. Didalam Al-qur’an banyak kita temukan
kalimat seperti ya’qilun, yatafakkarun, yubsirun, yasma’un, dan sebagainya. Kalimat-kalimat diatas mengisyaratkan bahwa Al-qur’an (islam) menganjurkan agar kita menggunakan potensi-potensi atau organ-organ psiko-psikis, seperti
34
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1996), cet. III, h. 132
akal, indra penglihatan (mata), dan indra pendengaran (telinga) untuk melakukan kegiatan belajar. Allah SWT berfirman
h i8j L(2$ b3k -Kl i< 8mnB$ op q☺='(dF st.%⌧ o_88j id9 8uN☺ 9 L G<^ =v8t.H<^ w ih'8d9 qLNxdF ,yz“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.” (QS. An-Nahl: 78) Af’iddah dalam ayat diatas, menurut Quraisy Shihab berarti “daya nalar”, yaitu potensi atau kemampuan berfikir logis atau dengan perkataan lain “akal”. Berkenaan dengan potensi akal, Al-qur’an dalam surat Az-zumar ayat 9 menegaskan bahwa: “ Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orangorang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. Seperti disebutkan diatas, dalam islam, belajar merupakan kewajiban bagi setiap individu Muslim-Muslimat dalam rangka memperoleh ilmu pengetahuan sehingga derajat kehidupannya meningkat.
Firman Allah SWT
{udHL h
i FB$ 2YH'.9 |5 8j+8/ D h 8☺&
K'8☺(dF }TL&Q82 ,WW“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-mujadalah: 11)
Disis lain Allah SWT melalui Rasulnya menganjurkan orang islam belajar hingga ke hegeri China dan memerintahkan supaya menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat, menunjukan bahwa islam memandang penting belajar. Imam Al-Ghazali memandang bahwa belajar sangat penting serta menilai sebagai kegiatan yang terpuji. Untuk menerangkan keutamaan belajar tersebut Imam Al-Ghazali mengutip ayat Al-Qur,an. yaitu: Firman Allah SWT
~ q⌧b K(d☺.9 L"*/9 Ho D op='dH
L⌧" # 3 -_b QdLH i(k }⌧"d m
S⌧" /9 E& ,3 +X%*/9 Ym d d&S 8j+ iTd9&S Ym'8d9 q+⌧%. d ,W``Artinya: “Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka Telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.” (QS. At-Taubah: 122) Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulan bahwa belajar merupakan perbuatan yang terpuji. Disamping belajar dapat untuk menambah ilmu pengetahuan baik teori maupun praktek, belajar juga dinilai sebagi ibadah kepada Allah. Orang yang belajar sungguh-sungguh disertai niat ikhlas ia akan memperoleh pahala yang banyak. Belajar juga dinilai sebagai perbuatan yang pahalanya sama dengan orang yang berjuang dijalan Allah untuk membela kebenaran agama Allah.
B. Kerangka Berfikir Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu membutuhkan biaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Begitupula dalam dunia pendidikan tidak terlepas
dari biaya, karena untuk melaksanakan pendidikan memerlukan alat-alat belajar, alat-lat belajar tersedia karena ada biaya. Pembiayaan ibarat mesin bagi sebuah mobil, demikian pula biaya bagi pendidikan. Dengan demikian ekonomi termasuk alat untuk mencapai tujuan belajar mengajar, sebagai orang tua yang bertanggung jawab melengkapi sarana belajar anak, harus memperhatikan belajar anak agar memperoleh prestasi yang tinggi. Bagi keluarga dimana orang tua mempunyai penghasilan tinggi dengan kata lain keadaan ekonominya baik, tidak akan sulit dalam memenuhi kebutuhan sehari- hari. Dengan tingkat ekonomi yang demikian mereka mempunyai kesempatan yang lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan anaknya dalam proses belajar
mengajar.
Dengan terpnuhinya
kebutuhan tersebut
maka
akan
menumbuhkan semangat untuk belajar serta menciptakan konsentrasi belajar pada anak, sehingga anak akan fokus perhatiannya dalam proses pembelajaran yang berlangsung. Hal ini akan menyebabkan anak termotivasi untuk belajar lebih giat lagi, sehingga pada akhirnya prestasi belajar akan dapat diraih. Lain halnya anak didik yang berasal dari orang tua yang berpenghasilan rendah atau ekonominya kurang baik, mereka akan memusatkan perhatiannya pada kebutuhan sehari-hari dari penghasilan yang diterimanya, akibatnya mungkin anak harus bekerja mencari nafkah untuk membantu orang tuanya dan akan mengganggu kegiatan belajar anak tersebut, sehingga kebanyakan ada anak kurang mampu menunjukan prestasi belajar yang kurang bagus, walaupun tidak dapat dipungkiri tentang adanya anak didik yang serba kekurangan dan menderita akibat orang tuanya kurang mampu, justru keadaan itu menjadi cambuk baginya untuk belajar lebih giat dan prestasi belajarnya meningkat. Bila keadaan ekonomi keluarga tidak memungkinkan akan menjadi penghambat anak dalam belajar dan mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Maka factor ekonomi keluarga yang mampu akan memberikan kesempatan mencurahkan perhatian yang optimal untuk kepentingan belajar bagi anak didik, karena tidak disibukkan lagi oleh kegiatan-kegiatan lain untuk memenuhi kebutuhan primer sehari-hari keluarga. Demikian pula bagi anak didik, ia dapat mengoptimalkan perhatian belajar karena tidak disibukan oleh ekonomi
keluarga yang memaksakan dirinya untuk membantu orang tua memenuhi kebutuhan keluarga.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat atau lokasi yang penulis jadikan objek penelitian ini berlokasi di MTs. Al-Ikhwaniyah yang terletak di jalan Panti Asuhan Ceger No 73 Jurang Mangu Pondok Aren Tanggerang. Sedangkan waktu penelitian dimulai dari bulan Oktober sampai November 2008.
B. Metode Penelitian Dalam penulisan skripsi ini, metode yang digunakan adalah deskriptif analitis, yaitu menganalisa data yang diperoleh dari hasil penelitian berupa data dan informasi yang berkaitan dengantema yang diteliti. Adapun dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan: 1. Field Research, yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke objek penelitian karena dalam penelitian ini memerlukan datadata
dan
fakta
yang
valid
agar
dapat
dipertanggungjawabkan
kebenarannya. 2. Library Research, yaitu suatu metode pengumpulan data berdasarkan literature buku-buku, majalh, surat kabar dan rujukan lain yang berkaitan dengan tema yang dibahas.
C. Variabel Penelitian Yang dimaksud dengan variabel bervariasi, variabel meliputi :
penelian adalah ojek penelitian yang
1. Variabel Indevendent (Variabel bebas) adalah kemampuan ekonomi orang tua siswa. 2. Variabel Devendent (Variabel terikat) adalah prestasi belajar siswa.
D. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah keseluruhan objek penelitian, baik manusia ataupun bukan, sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. Adapun populasi target dalam penulisan ini adalah seluruh siswa Mts. AlIkhwaniyah yang berjumlah sekitar 240 siswa, sedangkan populasi terjangkaunya adalah seluruh siswa kelas VII dan VIII, yang berjumlah 173 siswa yang terdiri dari 2 (dua) kelas. Sampel ialah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil dengan metode random sampling (penarikan secara acak), yaitu dengan memilih secara acak dari kelas VII berjumlah 20 siswa dan kelas VIII berjumlah 20 siswa, jadi yang menjadi sample dalam penelitian ini berjumlah 40 siswa.
E. Teknik Pengumpulan Data 1. Anket (Questionnaires) adalah sejumlah pertanyaan secara tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Adapun angket yang penulis gunakan adalah bentuk angket tertutup, yaitu angket yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih jawaban yang sudah ada.35 2. Wawancara (interview) adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara
untuk
memperoleh
informasi
dari
terwawancara.
Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara umum tentang profil lembaga yang akan diteliti, dalam hal ini adalah Mts. AlIkhwaniyah Pondok Aren Tanggerang dan untuk memperoleh gambaran
35
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rieneka Cipta, 2006), h 151
secara umum tentang prestasi belajar siswa di Mts. Al-Ikhwaniyah Pondok Aren Tanggerang. 3. Dokumentasi adalah penyelididkan benda-benda tertulis seperti bukubuku, majalah, dokumen, praturan-peraturan, noutulen, rapat, catatan harian, dan sebagainya. Adapun dokumentasi dalam hal ini dilakukan untuk mendapatkan data tentang keadaan orang tua siswa, keadaan guru, keaadaan sarana dan prasarana serta data tentang prestasi belajar siswa di Mts. Al-Ikhwaniyah Pondok Aren Tanggerang berupa nilai raport Semester Genap tahun pelajaran 2007/2008.
F. Teknik Pengolahan, Analisa, dan Interpretasi Data 1. Teknik Pengolahan data Langkah-langkah penulis dalam mengolah data adalah sebagai berikut: a. Editing yaitu memperbaiki/mengedit data yang telah diperoleh dari angket dan mendata ulang, jika ada pernyataan yang belum diisi. b. Coding, yaitu mengelompokan data sesuai dengan kategori. c. Scoring, yaitu pemberian skor terhadap data angket kemampuan ekonomi orang tua. d. Tabulating, yaitu memasukan data yang sudah diberi skor ke dalam table untuk memudahkan dalam membaca data. 2. Teknik Analisa Data Setelah data-data dalam penulisan ini terkumpul, peneliti selanjutnya mengolah dan menganalisa data-data tersesebut untuk mengungkap pokok masalah yang diteliti, sehingga dapat diperoleh kesimpulan. Teknik analisa data yang digunakan adalah : a.
Prosentase
Prosentase artinya data di prosentasekan setelah ditabulasikan dalam jumlah frekuensi jawaban responden untuk setiap alternatif jawaban, rumusnya adalah :
P = E x 100% N
Keterangan : P = Prosentase F = Frekuensi N = Number of cases b. Korelasi Tujuan dari korelasi adalah untuk mengetahui apakah benar terdapat hubungan antara variabel x dengan variabel y atau sebaliknya. Adapun untuk mencari angka indeks korelasi “r” dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment Carl Person.36
rxy
= N Σ XY -
(ΣX) (ΣY)
√ {NΣX2 – (Σx)2 } {NΣY2 – (ΣY2)} Keterangan :
rxy = Angka indeks korelasi “r” product moment N = Number of cases ΣXY = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y ΣX = Jumlah seluruh skor X ΣY = Jumlah seluruh skor Y 3. Teknik Interpretasi Data Terhadap angka indeks korelasi yang telah diperoleh dari perhitungan (proses komputasi) kita dapat memberikan interpretasi atau penafsiran tertentu. Dalam hubungan ini ada dua macam cara yang dapat kita tempuh, yaitu: a. Memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi r Product Moment dengan secara kasar (sederhana) Dalam memberikan interpretasi secara sederhana terhadap angka indeks
korelasi
“r”
Product
Moment
(rxy),
pada
umumnya
dipergunakan pedoman atau ancar-ancarsebagai berikut;
Indeks Korelasi “r” Product Moment
36
Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), Cet. 14, h.193
Besarnya “r” Product Moment (rxy)
Interpretasi Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu
0,00 - 0,20
sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara Variabel X dan variabel Y)
0,20 - 0,40
0,40 - 0,70
0,70 - 0,90
0,90 - 1,00
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi yang lemah atau rendah Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukupan Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi
b. Memberikan Interpretasi terhadap angka Indeks Korelasi “r” Product Moment, dengan jalan berkonsultasi pada table nilai “r” dengan cara : 1). Merumuskan Membuat Hipotesa alternative (Ha) dan Hipotesa nihil atau Hipotesa nol (H0). Hipotesa alternative (Ha) kita rumuskan sebagai berikut :”Ada (terdapat) korelasi positif atau negatif yang signifikan antara variabel X dan variable Y”. Adapun rumusan Hipotesa nihil (H0) adalah sebagai berikut :”Tidak ada (tidak terdapat) korelasi positif atau negatif yang signifikan antara variabel X dan variabel Y. 2). Menguji kebenaran atau kepalsuan dari hipotesa yang telah kita ajukan diatas tadi dengan jalan memperbandingkan besarnya “r” yang telah diperoleh dalam proses perhitungan atau “r” observasi (ro) dengan besarnya “r” ysng tercantum pada table nilai “r”
Product Moment (rt), dengan terlebih deahulu mencari derajat bebasnya (db) atau degress of freedom (df) yang rumusnya sebagai berikut: Df = N - nr Keterangan : Df = Degrees of freedom N = Number of cases nr = Banyaknya variabel yang dikorelasikan Dengan diperolehnya df maka dapat dicari besarnya “r” yang tercantum pada tabel nilai “r” Product Moment, baik pada taraf signifikansi 5% ataupun padan taraf signifikansi 1%. Jika ro sama dengan atau lebih besar dari pada rt maka hipotesa alternatif (Ha) diterima atau terbukti kebenarannya. Berarti memang benar antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi positif atau negatif yang signifikan. Sebaliknya Hipotesa Nihil (Ho) tidak dapat disetujui atau tidak dapat diterima atau tidak terbukti kebenarnya. Ini berarti Hipotesa Nihil yang menyatakan tidak adanya korelasi antara Variabel X dan Variabel Y itu salah. Untuk mengetahui berapa persen (%) variable X memberikan kontribusi terhadap variable Y, maka dicari koefisien determinasi dengan menentukan derajat hubungan antara variabel X dan variable Y digunakan rumus sebagai berikut:
KD = rxy2 x 100%
Keterangan : KD : Kontribusi variabel X terhadap variabel Y rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y Dalam penulisan skripsi ini penulis berpedoman pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta terbitan tahun 2007.
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Mts. Al-Ikhwaniyah Pondok Aren Tanggerang 1. Sejarah Berdirinya Madrasah Tsanawiyah Al-Ikhwaniyah berdiri sejak tahun 1997. Gedung Madrasah Tsanawiyah Al-Ikhwaniyah berada dilingkungan Yayasan Pendidikan Islam Al-Ikhwaniyah yang terletak di Jurang Mangu Barat Tanggerang. Yayasan Pendidikan Islam Al-Ikhwaniyah mempunyai luas lahan bangunan kurang lebih 3000 m. Yayasan Pendidikan Islam Al-Ikhwaniyah, sebagai lembaga pendidikan menyelenggarakan pendidikan dari pendidikan TK, SDIT, MI, MA, SMK dan Pondok Pesantren. Letak gedung sekolah berada di tengah-tengah pemukiman perumahan sehingga jauh dari kebisingan dan kesibukan kota. Madrasah Tsanawiyah Al-Ikhwaniyah merupakan madrasah yang selalu berusaha untuk meningkatkan pelayanan dan fasilitas dari tahun ketahun demi kemajuan madrasah tersebut. Hal ini dapat terlihat dari segi peningkatan pembangunan saranan dan prasarana madrasah. Sejak awal berdiri hingga sekarang, Madrasah Tsanawiyah Al-Ikhwaniyah telah mengalami 3 (tiga) kali pergantian kepemimpinan (Kepala Madrasah), yaitu: a. Tahun 1997-2000 dipimpin oleh Bapak Drs. Rahmat Shaleh b. Tahun 2000-2008 dipimpin oleh Bapak Drs. H. Syarif Muawan c. Tahun 2008-Sekarang dipimpin oleh Bapak Suhandi SA,g
2. Visi dan Misi Mts. Al-Ikhwaniyah Pondok Aren
a. Visi Mts. Al-Ikhwaniyah Visi
MTs.
Al-Ikhwaniyah
Aren
Adalah
terwujud
Madrasah
Tsanawiyah Swasta teladan yang dapat melahirkan generasi umat dan bangsa yang berkualitas dan menjadi kebanggaan masyarakat. b. Misi MTs. Al-Ikhwaniyah 1) Menanamkan keimanan yang kokoh dan melahirkan kesadaran beribadah serta akhlak mulia dalam kehidupan. 2) Mengembangkan potensi intelektualitas emosi dan kreatifitas dalam menghadapi dinamika kehidupan kini dan masa depan. 3) Menanamkan dan mengembangkan dasar ilmu dan teknologi sebagai
bekal
pendidikan
berkelanjutan
dan
pengabdian
masyarakat. 4) Mengembangkan nilai-nilai kebersamaan, kerukunan dan kesatuan sebagai pilar kemanusiaan. 3. Struktur Organisasi MTs. Al-Ikhwaniyah Struktur Organisasi Madrasah Tsanawiyah Al-Ikhwaniyah Pondok Aren Tanggerang KEPALA MADRASAH TATA USAHA WAKAMAD PEMBINA OSIS
GURU-GURU
SISWA/I
Sumber Data: Arsip MTs. Al-Ikhwaniyah
Pembagian tugas dan wewenang serta tanggung jawab dari masing-masing bagian adalah: a. Kepala Madrasah 1) Menyususun perencanaan 2) Mengorganisasikan,
mengarahkan
dan
mengkoordinasikan
kegiatan disekolah. 3) Melaksanakan pengawasan 4) Melakukan evaluasi terhadap kegiatan 5) Menentukan kebijakan 6) Mengadakan rapat 7) Mengambil keputusan 8) Mengatur proses belajar mengajar 9) Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat b. Tata Usaha 1) Menyususun program Tata Usaha Sekolah 2) Mengelola keuangan sekolah 3) Mengurus administrasi ketenagaan dan siswa 4) Membina dan mengembangkan kemampuan pegawai tata usaha sekolah 5) Menyususn administrasi perlengkapan sekolah 6) Menyusun penyajian data atau statistik sekolah 7) Menyususn laporan pelaksanaan kgiatan pengurusan ketatausahaan secara berkala c. Wakil Kepala Madrasah 1) Urusan Kurikulum (a) Menyusun program pengajaran (b) Menyususn pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran (c) Menyususn jadwal pelaksanaan Ulangan Umum dan Ujian Akhir (d) Menetapkan kriteria persyaratan naik atau tidak naik kriteria kelulusan
dan
(e) Mengatur jadwal penerimaan buku laporan penilaian dan STTB (f) Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan satuan pelajaran (g) Menyususn laporan pelaksanaan pelajaran 2) Urusan Sarana dan Prasarana (a) Menyususun rencana kebutuhan sarana dan prasarana (b) Mengkoordinasikan pendayagunaan sarana dan prasarana (c) Mengelola pembiayaan alat-alat pengajaran (d) Menyusun laporan pelaksanaan urusan sarana dan prasarana secara berkala d. Pembina Osis 1) Menyusun program kesiswaan atau OSIS 2) Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan siswa atau OSIS dalamrangka menegakkan disiplin dan tata tertib serta pemilihan pengurus OSIS 3) Membina pengurus OSIS dalam berorganisasi 4) Menyusun program dan jadwal pembinaan siswa secara berkala 5) Membina dan melaksanakan koordinasi keamanan, kebersihan, ketertiban keindahan dan kekeluargaan 6) Melaksanakan pemilihan calon siswa teladan dan calon siswa penerima beasiswa 7) Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan diluar sekolah 8) Mengatur mutasi siswa 9) Menyususn program kegiatan ekstrakurikuler 10) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kesiswaan secara berkala e. Guru 1) Membuat persiapan mengajar menurut tuntunan kurikulum 2) Melaksanakan program pengajaran 3) Menghadiri dan mengawasi upacara bendera 4) Menjaga keutuhan dan nama baik sekolah
f. Siswa 1) Melaksanakan kegiatan belajar dengan baik 2) Hadir dalam kegiatan belajar sesuai dengan peraturan yang ditentukan 3) Mentaati tata tertib yang berlaku di sekolah 4) Melaksanakan pembayaran SPP pada waktunya 4. Keadaan Guru MTs. Al-Ikhwaniyah Pondok Aren tahun 2007-2008 Tabel 1 Keadaan Guru MTs. Al-Ikhwaniyah Pondok Aren Tahun Pelajaran 2007/2008 Latar Belakang PENDIDIKAN
Lama MENGAJAR
No
Mata PELAJARAN
Kls
Jumlah ROMBEL
Nama Guru Pengampu
1
Al-Qur'an Hadits
1 2 3
2 2 2
Dra. Hj. Aan Anshoriyah Dra. Hj. Aan Anshoriyah Drs. H. Syarif Muawan Mpd
S-1 S-1 S-2
3 3 11
2
Akidah Akhlak
2 2 2
Nur Asiyah, S.Ag Nur Asiyah, S.Ag Nur Asiyah, S.Ag
S-1 S-1 S-1
7 7 7
3
Fikih
1 2 3 1 2 3
2 2 2
Suhandi SM Suhandi SM Suhandi SM
S-1 S-1 S-1
4 4 4
4
Sejarah Islam
1 2 3
2 2 2
Muanah, S.Ag Muanah, S.Ag Muanah, S.Ag
S-1 S-1 S-1
11 11 11
5
Bahasa Arab
1 2 3
2 2 2
Asep Saefulloh, S.Ag Asep Saefulloh, S.Ag Asep Saefulloh, S.Ag
S-1 S-1 S-1
11 11 11
6
Bahasa Inggris
1 2 3
2 2 2
Syarifuddin, S.Pd Syarifuddin, S.Pd Ponijah, S.Pd
S-1 S-1 S-1
2 2 7
7
IPS
1 2 3
2 2 2
Arfah, S.Ag Arfah, S.Ag Arfah, S.Ag
S-1 S-1 S-1
8 8 8
8
Matematika
1 2 3
2 2 2
Nurhadi, S.Ag Nurhadi, S.Ag Elis Suryati, S.Pd
S-1 S-1 S-1
3 3 2
9
IPA
1 2 3
2 2 2
Imas Sobariyah Syafridah, S.Pd Imas Sobariyah
S-1 S-1 S-1
2 1 2
10
PKN
1 2 3
2 2 2
Ust. Aminuddin Ust. Aminuddin Ust. Aminuddin
S-1 S-1 S-1
1 1 1
1 2 3
2 2 2
Rohidin,. S.Ag Rohidin,. S.Ag Rohidin,. S.Ag
S-1 S-1 S-1
11 11 11
1 2 3 1 2 3
2 2 2 2 2 2
M. Amin, S.Ag M. Amin, S.Ag M. Amin, S.Ag Amin, S.Pdi Amin, S.Pdi Amin, S.Pdi
S-1 S-1 S-1 S-1 S-1 S-1
11 11 11 1 1 1
Seni Budaya
1 2 3
2 2 2
Arif Maulana Arif Maulana Arif Maulana
S-1 S-1 S-1
1 1 1
Mulok
1 2 3
2 2 2
Nawiri, S.Ag Nawiri, S.Ag Nawiri, S.Ag
S-1 S-1 S-1
11 11 11
11
Bahasa Indonesia
12
PENJASKES
13
TIK
14
15
Sumber Data: Arsip MTs. Al-Ikhwaniyah
5. Keadaan Siswa MTs. Al-Ikhwaniyah Pondok Aren Anak didik merupakan salah satu factor yang sangat penting didalam proses belajar mengajar, sebab anak didik merupakan subyek yang mendukung keberhasilan pendidikan disamping faktor penunjang lainnya. Dalam pendidikan Islam anak didik dipandang sebagai anak yang tumbuh dan sedang berkembang, baik secara fisik maupun secara psikologi untuk mencapai tujuan pendidikan melalui lembaga pendidikan. Anak didik merupakan anak yang belum dewasa yang memerlukan orang lain untuk menjdikannya dewasa. Murid-murid MTs. Al-Ikhwaniyah berasal dari daerah sekitar Tanggerang, ada juga pendatang. Sedangkan latar belakang sosial ekonomi merakapun bermacammacam, yaitu ada siswa yang berasal dari keluarga pedagang, pegawai negeri, buruh dan lain-lain. Mengenai siswa Madrasah Tsanawiyah Al-Ikhwaniyah Pondok Aren Tahun Ajaran 2007/2008 dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 2 Keadaan siswa/I MTs. Al-Ikhwaniyah Pondok Aren Tahun 2007/2008 Kelas VII
TAHUN PELAJARAN
2007/2008
Kelas VIII
Kelas IX Jumlah
L
P
Jumlah
L
P
Jumlah
L
P
Jumlah
48
47
95
42
35
78
30
37
67
240
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah siswa di Madrasah Tsanawiyah Al-Ikhwaniyah setiap tahunnya makin meningkat. Melihat hal tersebut dapat dibuktikan bahwasanya masyarakat makin percaya untuk menyekolahkan putra putrinya disekolah agama ini. 6. Sarana dan prasarana MTs. Al-Ikhwaniyah Pondok Aren Tabel 3 Sarana dan Prasarana yang dimiliki MTs. Al-Ikhwaniyah Pondok Aren Tahun 2007/2008 No
Jenis / Nama
1
Gedung Sekolah
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Ruang Belajar Ruang Guru Ruang Tata Uaha Ruang Perpustakaan Ruang Kesenian Ruan Laboratorium Komputer Ruang Osis & Pramuka Masjid Koperasi Poliklinik Kantin Lapangan Olah raga Wartel Toilet
Jumlah 2 Lantai 6 Ruang 1 Ruang 1 Ruang 1 Ruang 1 Ruang 1 Ruang 1 Ruang 1 Ruang 1 Ruang 1 Ruang 1 Ruang 5 Ruang 1 Ruang 6 Ruang
Peran sarana dan prasarana dalam suatu lembaga pendidikan sangat dibutuhkan sekali demi menunjang tercapainya proses belajar mengajar yang efektif. Secara umum gedung Madrasah MTs. Al-Ikhwaniyah Pondok Aren ini terdiri dari beberapa ruangan diantaranya; 6 (enam)ruang kelas, 3 (tiga) Ruang kantor (ruang kantor, ruang guru, dan ruang tata usaha), 1 (satu) ruang perpustakaan dan lain sebagainya. Ruang belajar dilengkapi dengan perlengkapan belajar mengajar seperti kursi, meja tulis, white board, sepidol, penghapus dan lain sebaginya. Ruang kantor
dilengkapi dengan alat kantor, data pegawai yang memuat nama-nama guru, latar belakang pendidikannya dan tentang siswa. Dalam ruangan ini terdapat pula papan jadwal pelajaran. Dari sarana dan prasarana yang dimiliki tampaknya Madrasah Tsanawiyah AlIkhwaniyah Pondok Aren sudah dapat dikatakan cukup baik dalam menunjang berjalannya suatu proses belajar mengajar. B. Deskripsi Data Penelitian yang dilakukan penulis adalah tentang kemampuan orang tua dan hubungannya dengan prestasi belajar siswa di MTs. Al-Ikhwaniyah yang terletak di jalan Panti Asuhan Ceger No 73 Jurang Mangu Pondok Aren Tanggerang, yang dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober sampai 22 November 2008 telah berhasil mengumpulkan data-data yang dibutuhkan untuk menjawab dan memecahkan permasalahan dalam pembahasan skripsi ini. Dalam penelitian yang berjudul hubungan antara kemampuan ekonomimorang tua dengan prestasi belajar siswa di Mts. Al-Ikwaniyah Pondik Aren, terdapat dua variable yaitu: 1. Variable Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kemampuan ekonomi orang tua siswa. Data tersebut penulis peroleh dari hasil penyebaran angket kepada 40 siswa/i yang terdiri dari 24 pertanyaan yang mengarah kepadea hal-hal yang mempunyai hubungan dengan kemampuan ekonomi orang tua siswa. 2. Variabel Terikat Variabel terikat dalam hal ini adalah prestasi belajar. Data-data tersebut penulis peroleh dari nilai rata-rata raport smester II siswa/i MTs.Al-Ikhwaniyah Pondok Aren yang menjadi sampel penelitian ini. Setelah data kemampuan orang tua siswa melalui hasil angket diperoleh, maka kemudian data tersebut dideskripsikan kedalam bentuk tabel deskriptif dengan menggunakan rumus: P = F x 100% N
Prosentase frekuensi jawaban responden dari hasil angket dapat dilihat pada tabel-tabel dibawah ini:
KEMAMPUAN EKONOMI ORANG TUA Tabel 4 Latar Belakang Pendidikan Ayah Kategori
f
%
a. Perguruan Tinggi
4
10
b. SMA
19
48
c. SMP
11
27
d. SD
6
15
Jumlah
40
100 %
Tabel diatas menunjukan bahwa dari 40 orang siswa, 4 (10%) Orang tua (Ayah) siswa berpendidikan Perguruan Tinggi, 19 (48%) berpendidikan Sekolah Menengah Atas, 11 (27%) berpendidikan Sekolah Menengah Pertama, 6 (15%) berpendidikan Sekolah Dasar. Dari hasil jawaban diatas dapat dikatakan bahwa sebagian besar (48%) orang tua siswa berlatar belakang pendidikan Sekolah Menengah Atas.
Tabel 5 Latar Belakang Pendidikan Ibu Kategori
f
%
a. Perguruan Tinggi
1
2
b. SMA
8
20
c. SMP
12
30
d. SD
19
48
40
100 %
Jumlah
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 1 (2%) orang tua siswa (Ibu) berlatar belakang pendidkan Perguruan Tinggi, 8 (20%) berpendidikan Sekolah Menengah Atas, 12 (30%) berpendidikan Sekolah Menengah Pertama, 19 (48%) berpendidikan Sekolah Dasar, dari hasil jawaban diatas menunjukan bahwa sebagian besar (48%) orang tua siswa (Ibu) berpendidikan Sekolah Dasar.
Tabel 6 Pekerjaan Ayah Kategori
f
%
a. Pegawai Negeri
5
12
b. Karyawan
8
20
c. Wiraswasta
15
38
d. Pekerjaan Tidak Tetap
12
30
Jumlah
40
100 %
Dari table diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 5 (12%) Pekerjaan orang tua siswa (Ayah) sebagai Pegawai Negeri, 8 (20%) bekerja sebagai Karyawan, 15 (38%) bekerja sebagai Wiraswasta, 12 (30%) bekerja sebagai Pekerjaan Tidak Tetap. Dari Jawaban diatas menunjukan bahwa sebagian besar (38%) pekerjaan orang tua siswa (Ayah) bekerja sebagai Wiraswasta.
Tabel 7 Pekerjaan Ibu Kategori
f
%
a. Pegawai Negeri
0
0
b. Wiraswasta
7
17
c. Buruh
0
0
d. Ibu Rumah Tangga
33
83
Jumlah
40
100 %
Dari table diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 0 (0%) Pekerjaan orang tua siswa (Ibu) sebagai Pegawai Negeri, 7 (17%) bekerja sebagai Wiraswasta, 0 (0%) bekerja sebagai Buruh, 33 (83%) bekerja sebagai Ibu Tumah Tangga. Dari Jawaban diatas menunjukan bahwa sebagian besar (83%) pekerjaan orang tua siswa (Ibu) hanya sebagai Ibu Tumah Tangga.
Tabel 8 Selain Pekerjaan Tetap yang dimiliki Kategori
f
%
a. Ya, Mempunyai
4
10
b. Kadang-kadang
7
17
c. Jarang sekali
6
6
d. Tidak ada
23
58
Jumlah
40
100 %
Dari table diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 4 (10%) orang tua siswa mempunyai pekerjaan sambilan, 7 (17%) kadang-kadang mempunyai pekerjaan sambilan, 6 (6%) jarang sekali mempunyai pekerjaan sambilan, 23 (58%) Tidak mempunyai pekerjaan sambilan. Dan dari Jawaban diatas menunjukan bahwa sebagian besar (58%) orang tua tidak mempunyai pekerjaan sambilan.
Tabel 9 Penghasilan Bapak Kategori
f
%
a. Antara Rp. 1.500.000-Rp 2.000.000
6
15
b. Antara Rp. 1.000.000-Rp. 1.500.000
7
17
c. Antara Rp.
13
33
d. Kurang dari Rp. 500.000
14
35
Jumlah
40
100%
500.000-Rp. 1.000.000
Dari table diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 6 (15%) Ayah mempunyai penghasilan Rp. 1.500.000-Rp 1.000.000-Rp.
1.500.000,
2.000.000, 7 (17%) ayah berpenghasilan Rp.
13
(33%)
ayah
berpenghasilan
Rp.500.000-
Rp.1.000.000, 14 (35%) ayah berpenghasilan kurang dari Rp.500.000. Dari Jawaban diatas menunjukan bahwa sebagian besar (35%) penghasilan orang tua siswa (Ayah) Antara Rp. 500.000-Rp. 1.000.000.
Tabel 10 Penghasilan Ibu
Kategori
f
%
a. Antara Rp. 1.000.000-Rp. 1.500.000
0
0
b. Antara Rp.
7
17
c. Kurang dari Rp. 500.000
6
15
d. Tidak ada
27
68
Jumlah
40
100%
500.000-Rp. 1.000.000
Dari table diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 0 (0%) Ibu mempunyai penghasilan Rp.1.000.000-Rp.1.500.000, 7 (17%) ibu berpenghasilan Rp. 500.000-Rp. 1.000.000, 6 (15%) ibu berpenghasilan kurang dari Rp.500.000, 27 (68%) ibu tidak mempunyai penghasilan. Dari Jawaban diatas menunjukan bahwa sebagian besar (68%) orang tua siswa (Ibu) tidak mempunyai penghasilan. Tabel 11 Penghasilan yang didapat cukup untuk kebutuhan sehari-hari Kategori
f
%
a. Lebih dari cukup
5
12
b. Cukup
18
45
c. Pas-pasan
15
38
d. Kurang
2
5
Jumlah
40
100%
Dari table diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 5 (12%) penghasilan yang didapat oleh orang tua siswa lebih dari cukup, 18 (45%) berpenghasilan cukup, 15 (37%) berpenghasilan pas-pasan, 2 (5%) berpenghasilan kurang. Dari Jawaban diatas menunjukan bahwa sebagian besar (45%) penghasilan yang didapat oleh orang tua siswa cukup. Tabel 12 Jumlah Pengeluaran untuk Kebutuhan sehari-hari Kategori
f
%
a. Antara Rp. 75.000-Rp. 100.000
4
10
b. Antara Rp. 50.000-Rp. 75.000
1
3
c. Antara Rp. 30.000-Rp. 50.000
17
42
d. Kurang dari Rp. 25.000
18
45
Jumlah
40
100%
Dari table diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 4 (10%) Jumlah Pengeluaran untuk Kebutuhan sehari-hari antara Rp. 75.000-Rp.100.000, 1 (3%) berjumlah Antara Rp. 50.000-Rp. 75.000, 17 (42%) berjumlah antara Rp. 30.000Rp. 50.000, 18 (45%) berjumlah kurang dari Rp. 25.000. Dari Jawaban diatas menunjukan bahwa sebagian besar (45%) jumlah pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari kurang dari Rp. 25.000. Tabel 13 Pengeluaran biaya yang paling banyak Kategori
f
%
a. Untuk biaya sekolah anak
21
53
b. Untuk biaya sewa rumah
6
15
c. Untuk makan sehari-hari
13
32
d. Untuk Kesehatan
0
0
Jumlah
40
100%
Dari table diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 21 (53%) Jumlah pengeluaran biaya yang paling banyak untuk biaya sekolah anak, 6 (15%) pengeluaran biaya untuk biaya sewa rumah , 13 (32%) pengeluaran biaya untuk makan sehari-hari, 0 (0%) pengeluaran biaya untuk kesehatan. Dari Jawaban diatas menunjukan bahwa sebagian besar (53%) jumlah pengeluaran untuk biaya sekolah anak. Tabel 14 Jumlah anak orang tua siswa Kategori
f
%
a. Lebih dari 10 orang
0
0
b. Kurang dari 10 orang
6
15
c. Kurang dari 5 orang
29
72
d. 1 orang
5
13
Jumlah
40
100%
Dari table diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 0 (0%) Jumlah anak orang tua siswa lebih dari 10 orang, 6 (15%) menjawab kurang dari 10 orang, 29 (72%) menjawab kurang dari 5 orang, 5 (13%) menjawab 1 orang. Dari Jawaban diatas menunjukan bahwa sebagian besar (72%) Jumlah anak orang tua siswa kurang dari 10 orang. Tabel 15 Jumlah Saudara Kandung yang masih Sekolah Kategori
f
%
a. 1 orang
10
25
b. 2 Orang
15
38
c. 3 orang
7
17
d. 4 orang
8
20
Jumlah
40
100%
Dari table diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 10 (25%) jumlah saudara kandung yang masih sekolah 1 orang, 15 (38%) berjumlah 2 orang, 7 (17%) berjumlah 3 orang, 8 (20%) berjumlah 4 orang. Dari Jawaban diatas menunjukan bahwa sebagian besar (38%) jumlah saudara kandung yang masih sekolah 2 orang.
Tabel 16 Status Kepemilikan Rumah Orang Tua Kategori
f
%
a. Milik sendiri
30
75
b. Rumah dinas
2
5
c. Rumah kontrakan
4
10
d. Rumah orang tua
4
10
Jumlah
40
100%
Dari table diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 30 (75%) status kepemilikan rumah orang tua milik sendiri, 2 (5%) menjawab rumah dinas, 4 (10%) menjawab rumah kontrakan , 4 (10%) menjawab rumah orang tua. Dari Jawaban diatas menunjukan bahwa sebagian besar (75%) status kepemilikan rumah orang tua milik sendiri.
Tabel 17 Harta Kepemilikan selain rumah Kategori
f
%
a. Perusahaan
0
0
b. Tanah
12
30
c. Rumah kontrakan
9
22
d. Tidak ada
19
48
Jumlah
40
100%
Dari table diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 0 (0%) harta kepemilikan selain rumah yaitu perusahaan, 12 (30%) menjawab tanah, 9 (22%) menjawab rumah kontrakan , 19 (48%) menjawab tidak ada. Dari Jawaban diatas menunjukan bahwa sebagian besar (48%) harta kepemilikan selain rumah yaitu tanah. Tabel 18 Kendaraan yang dimiliki Orang Tua Siswa Kategori
f
%
a. Mobil
2
5
b. Motor
26
65
c. Sepeda
4
10
d. Tidak ada
8
20
Jumlah
40
100%
Dari table diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 2 (5%) kendaraan yang dimiliki orang tua siswa (mobil), 26 (65%) menjawab motor, 4 (10%) menjawab sepeda , 8 (20%) tidak ada. Dari Jawaban diatas menunjukan bahwa sebagian besar (65%) motor adalah kendaraan yang dimiliki orang tua siswa. Tabel 19 Fasilitas yang dimiliki selain rumah Kategori
f
%
a. Televisi dan radio
25
62
b. Televisi
13
33
c. Radio
2
5
d. Tidak ada
0
0
Jumlah
40
100%
Dari table diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 25 (62%) menjawab fasilitas yang dimiliki selain rumah yaitu televisi dan radio, 13 (33%) menjawab televisi, 2 (5%) menjawab radio, 0 (0%) menjawab tidak ada. Dari Jawaban diatas
menunjukan bahwa sebagian besar (62%) menjawab fasilitas yang dimiliki selain rumah yaitu televisi dan radio.
Tabel 20 Keseharian Siswa Belajar di Rumah Kategori
f
%
a. Sangat rajin
2
5
b. Rajin
10
25
c. Cukup rajin
17
42
d. Kurang rajin
11
28
Jumlah
40
100%
Dari table diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 2 (5%) keseharian siswa belajar di rumah sangat rajin, 10 (25%) menjawab rajin, 17 (42%) menjawab cukup rajin, 11 (28%) menjawab kurang rajin. Dari jawaban diatas menunjukan bahwa sebagian besar (42%) keseharian siswa belajar di rumah cukup rajin. Tabel 21 Jika Angota Keluarga Sakit Pengobatan dilakukan dimana? Kategori
f
%
a. Rumah Sakit Khusus
0
0
b. Rumah Sakit Umum
4
10
c. Puskesmas
20
50
d. Beli obat di warung
16
40
Jumlah
40
100%
Dari table diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 0 (0%) Jika Angota keluarga sakit pengobatan dilakukan Rumah Sakit Khusus, 4 (10%) menjawab Rumah Sakit Umum, 20 (50%) menjawab Puskesmas, 16 (40%) menjawab Beli obat di warung. Dari jawaban diatas menunjukan bahwa sebagian besar (50%) Jika Angota keluarga sakit pengobatan dilakukan Puskesmas.
Tabel 22 Pembayaran SPP Siswa di Sekolah
Kategori
f
%
a. Tidak bermasalah
17
43
b. Kadang-kadang bermasalah
14
35
c. Bermasalah
7
17
d. Selalu bermasalah
2
5
Jumlah
40
100%
Dari table diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 17 (43%) Pembayaran SPP siswa di sekolah tidak bermasalah, 14 (35%) menjawab kadang-kadang bermasalah, 7 (17%) menjawab Bermasalah, 2 (5%) menjawab selalu bermasalah. Dari jawaban diatas menunjukan bahwa sebagian besar (43%) Pembayaran SPP siswa di sekolah tidak bermasalah. Tabel 23 Orang Tua Memenuhi Buku-Buku Pelajaran Siswa Kategori
f
%
a. Memenuhi semua
13
33
b. Hanya sebagian saja
19
47
c. Hanya sedikit
8
20
d. Tidak sama sekali
0
0
Jumlah
40
100%
Dari table diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 13 (33%) orang tua memenuhi semua buku-buku pelajaran siswa, 19 (47%) menjawab hanya sebagian saja, 8 (20%) menjawab hanya sedikit, 0 (0%) menjawab tidak sama sekali. Dari jawaban diatas menunjukan bahwa sebagian besar (47%) orang tua hanya sebagian saja memenuhi buku-buku pelajaran siswa.
Tabel 24 Orang Tua Memenuhi Peralatan Sekolah Selain Buku Pelajaran Kategori
f
%
a. Memenuhi semua
13
33
b.Hanya sebagian saja
21
52
c. Hanya buku tulis dan pulpen
6
15
d. Tidak sama sekali
0
0
Jumlah
40
100%
Dari table diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 13 (33%) orang tua memenuhi semua peralatan sekolah selain buku pelajaran, 21 (52%) menjawab hanya sebagian saja, 6 (15%) menjawab hanya buku tulis dan pulpen, 0 (0%) menjawab tidak sama sekali. Dari jawaban diatas menunjukan bahwa sebagian besar (52%) orang tua hanya sebagian saja memenuhi peralatan sekolah selain buku-buku pelajaran siswa. Tabel 25 Orang Tua Memberikan Uang Saku untuk Sekolah Kategori
f
%
a. Selalu memberikan
26
65
b. Kadang-kadang
13
32
c. Jarang sekali
1
3
d. Tidak pernah
0
0
Jumlah
40
100%
Dari table diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 26 (65%) orang tua selalu memberikan uang saku untuk sekolah, 13 (32%) menjawab kadang-kadang, 1 (3%) menjawab jarang sekali, 0 (0%) menjawab tidak pernah. Dari jawaban diatas menunjukan bahwa sebagian besar (65%) orang tua selalu memberikan uang saku untuk sekolah.
Tabel 26 Uang Saku yang diberikan untuk Sekolah Kategori
f
%
a. Antara Rp. 7.500-Rp. 10.000
6
15
b. Antara Rp. 5.000-Rp. 7.500
8
20
c. Antara Rp. 2.500-Rp. 5.000
20
50
d. Antara Rp. 1.000-Rp. 2.500
6
15
Jumlah
40
100%
Dari table diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 6 (15%) uang saku yang diberikan untuk sekolah antara Rp.7.500-Rp.10.000, 8 (20%) menjawab antara Rp.5.000-Rp.7.500, 20 (50%) antara Rp. 2.500-Rp. 5.000, 6 (15%) menjawab antara Rp.1.000-Rp.2.500. Dari jawaban diatas menunjukan bahwa sebagian besar (50%) uang saku yang diberikan untuk sekolah antara Rp.5.000-Rp.7.500.
Tabel 27 Cara Siswa Sampai ke Sekolah
Kategori
f
%
a. Antar jemput
5
13
b. Naik kendaraan umum
13
32
c. Naik sepeda
6
15
d. Jalan kaki
16
40
Jumlah
40
100%
Dari table diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 5 (13%) cara siswa sampai ke sekolah, 13 (32%) menjawab naik kendaraan umum, 6 (15%) naik sepeda, 16 (40%) menjawab jalan kaki. Dari jawaban diatas menunjukan bahwa sebagian besar (40%) cara siswa sampai ke sekolah dengan berjalan kaki.
Tabel 28 Skor Jawaban Kemampuan Ekonomi Orang Tua Siswa di MTs. AlIkhwaniyah Pondok Aren Tanggerang NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Responden Resp. 1 Resp. 2 Resp. 3 Resp. 4 Resp. 5 Resp. 6 Resp. 7 Resp. 8 Resp. 9 Resp. 10 Resp. 11 Resp. 12 Resp. 13 Resp. 14 Resp. 15 Resp. 16 Resp. 17 Resp. 18 Resp. 19 Resp. 20 Resp. 21 Resp. 22 Resp. 23 Resp. 24 Resp. 25 Resp. 26 Resp. 27 Resp. 28 Resp. 29 Resp. 30 Resp. 31 Resp. 32 Resp. 33 Resp. 34 Resp. 35 Resp. 36 Resp. 37 Resp. 38 Resp. 39 Resp. 40 N = 40
Skor 63 56 53 61 63 63 57 59 57 51 50 59 64 54 59 58 58 65 54 55 54 66 54 54 53 56 57 60 61 61 55 56 63 55 56 56 46 59 54 52 ΣX = 2.287
a. Menentukan ruang R = NT – Nr = 66 – 46 = 20 b. Menetukan banyak kelas (kelas interval) BK = 1 + 3,33 log = 1 + 3,33 log 40 = 1 + 3,33 x 1,6020 = 6,936 dibulatkan menjadi 7 c. Menentukan Panjang Interval P = R : BK = 20 : 7 = 2,85 dibulatkan menjadi 3 d. Membuat table distribusi Tabel 29 Tabel Distribusi
No
Interval
Frekuensi
Batas Nyata Atas
Batas Nyata Bawah
1
46 – 48
1
45,5
48,5
2
49 - 51
2
48,5
51,5
3
52 – 54
9
51,5
54,5
4
55 – 57
11
54,5
57,5
5
58 - 60
7
57,5
60,5
6
61 – 63
7
60,5
63,5
7
64 - 66
3
63,5
66,5
Untuk menghitung nilai rata-rata kemampuan ekonomi orang tua siswa maka penulis menggunakan rumus: MX = ΣX = 2287 = 57,17 dibulatkan menjadi 57 N 40
Dari uraian diatas, dapat dilihat bahwa data dari skor kemampuan ekonomi orang tua siswa (variable X) mempunyai nilai rata-rata 57 sedangkan nilai tertinggi 66 dan nilai terendah 46. Tabel 30 Daftar Prestasi Belajar siswa/i MTs. Al-Ikhwaniyah Pondok Aren Tanggerang Semester II Tahun Ajaran 2007/2008 N0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Nama Siswa Ade Rahmawati Amar Ibn Ma’ruf Bambang Suryanto Eva Suryati Habib Faisal M. Yusuf Niharja Puput Handayani Rudi Komarudin Siti Hamidah Amaliah Bela Rosiana Indri Fitria M. Arif Fahmi Rizki Aulia Sundari Syifa Amelia Wahyudi Yahdina Fitri Zihaddin Adi Nurhakim Apri Sumiyati Eko Yulianto Ikal Hadi Lydia Miftahul Jannah Nurul hidayah Sti khadijah Wulandari Yogi Prasetiyo Asep Suwandi Deni Permana Khoirunnisa M. Rosandi Nur Hudayanti Saidina Ali Verawati Widi Astuti Yanti Yuliana Muliah Jumlah
L/P
Kelas
Nilai
P L L P L L L P L P P P P L L P P L P L L L P L P P P P L L L L P P P P L P P L
VII VII VII VII VII VII VII VII VII VII VII VII VII VII VII VII VII VII VII VII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII
80 63 78 91 71 80 77 78 62 60 88 70 81 65 89 79 68 82 65 79 90 80 68 65 88 67 76 82 80 82 75 90 82 77 85 75 68 75 69 78 3.056
a. R = NT – Nr = 91 – 60 = 31 b. Menetukan banyak kelas (kelas interval) BK = 1 + 3,33 log = 1 + 3,33 log 40 = 1 + 3,33 x1,6020 = 6,936 dibulatkan menjadi 7 c. Menentukan Panjang Interval P = R : BK 4 = 31 : 7 = 4,42 dibulatkan mejadi d. Membuat table distribusi Tabel 31 Tabel Distribusi
No
Interval
Frekuensi
Batas Nyata Atas
Batas Nyata Bawah
1
60 – 63
3
59,5
63,5
2
64 - 67
4
63,5
67,5
3
68 – 71
6
67,5
71,5
4
72 – 75
3
71,5
75,5
5
76 - 79
8
75,5
79,5
6
80 – 83
9
79,5
83,5
7
84 - 87
1
83,5
87,5
8
88 - 91
5
87,5
91,5
Untuk mengetahui nilai rata-rata prestasi belajar siswa/I MTs. Al-Ikhwaniyah, maka penulis menggunakan rumus. MX = ΣX N
= 3056 40
= 76,45 dibulatkan menjadi 76
Dari uraian diatas, dapat dilihat bahwa data dari skor prestasi belajar siswa (vaiabel Y) mempunyai nilai rata-rata 76 sedangkan nilai tertinggi 91 dan nilai terendah 68. Dari table distribusi diatas diperoleh data frekuensi terbanyak F = 9 yang berada pada interval 80-83 (nilai siswa). setelah dikorelasikan dengan skor jawaban kemampuan ekonomi oran tua ternyata ke 9 (sembilan) siswa tersebut termasuk kedalam kategori yang berasal dari keluarga yang mampu (lihat table 33). Prestasi belajar siswa diperoleh dari data primer berupa laporan Hasil Ujian Akhir Semester (Nilai Raport) siswa/i MTs. Al-Ikhwaniyah Pondok Aren Tanggerang pada Semester
Genap Tahun Pelajaran 2007/2008 yang
mencerminkan hasil belajar, kepribadian, prakarsa atau inisiatif, bertanya dan disiplin. Nilai Raport siswa/i MTs. Al-Ikhwaniyah Pondok Aren Tanggerang di peroleh dengan rumus sebagai berikut. NR = NH + NT + 2NU 4 Keterangan : NR = Nilai Raport NH = Nilai Harian NT = Nilai Tugas NU = Nilai Ulangan Tabel 32 Daftar Standar Nilai Nilai 81 -100 66 – 80 56 – 65 41 – 55 20 - 40
Kategori Sangat Baik Baik Cukup Kurang Buruk
Berdasarkan Tabel diatas, jika di konsultasikan pada standar nilai diatas, maka hasil belajar siswa/i MTs. Al-Ikhwaniyah Pondok Aren Tanggerang Semester Genap Tahun Pelajaran 2007/2008 termasuk kedalam kategori prestasi yang baik.
Tabel 33 Skor Jawaban Tentang Hubungan Kemampuan Ekonomi Orang Tua Dengan Prestasi Belajar Siswa di MTs. Al-Ikhwaniyah Pondok Aren Tanggerang NO
Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Ade Rahmawati Amar Ibn Ma’ruf Bambang Suryanto Eva Suryati Habib Faisal M. Yusuf Niharja Puput Handayani Rudi Komarudin Siti Hamidah Amaliah Bela Rosiana Indri Fitria M. Arif Fahmi Rizki Aulia Sundari Syifa Amelia Wahyudi Yahdina Fitri Zihaddin Adi Nurhakim Apri Sumiyati Eko Yulianto Ikal Hadi Lydia Miftahul Jannah Nurul Hidayah Sti Khadijah Wulandari Yogi Prasetiyo Asep Suwandi Deni Permana Khoirunnisa M. Rosandi Nur Hudayanti Saidina Ali Verawati Widi Astuti Yanti Yuliana Muliah N = 40
Kemampuan Ekonomi Orang Tua (X) 63 56 53 61 63 63 57 59 57 51 50 59 64 54 59 58 58 65 54 55 54 66 54 54 53 56 57 60 61 61 55 56 63 55 56 56 46 59 54 52 ΣX = 2.287
Prestasi Belajar (Y) 80 63 78 91 71 80 77 78 62 60 88 70 81 65 89 79 68 82 65 79 90 80 68 65 88 67 76 82 80 82 75 90 82 77 85 75 68 75 69 78 ΣY = 3.056
Tabel 34 Perhitungan untuk Memperoleh Indeks Korelasi Variabel X (Kemampuan Ekonomi Orang Tua) dan Y (Prestasi Belajar Siswa)
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Responden AR AIM BS ES HF MY N PH RK SH A BR IF MAF RA S SA W YF Z AN AS EY IH L MJ NH SK W YP AS DP K MR NH SA V WA Y YM N = 40
X 63 56 53 61 63 63 57 59 57 51 50 59 64 54 59 58 58 65 54 55 54 66 54 54 53 56 57 60 61 61 55 56 63 55 56 56 46 59 54 52 ΣX = 2.287
Y 80 63 78 91 71 80 77 78 62 60 88 70 81 65 89 79 68 82 65 79 90 80 68 65 88 67 76 82 80 82 75 90 82 77 85 75 68 75 69 78 ΣY = 3.056
2
X 3.969 3.136 2.809 3.721 3.969 3.969 3.249 3.481 3.249 2.601 2.500 3.481 4.096 2.916 3.481 3.364 3.364 4.225 2.916 3.025 2.916 4.356 2.916 2.916 2.809 3.136 3.249 3.600 3.721 3.721 3.025 3.136 3.969 3.025 3.136 3.136 2.116 3.448 2.916 2.709 ΣX2 = 131.510
2
Y 6.400 3.969 6.084 8.281 5.041 6.400 5.929 6.084 3.844 3.600 7.744 4.900 6.561 4.225 7.921 6.241 4.624 6.724 4.225 6.241 8.100 6.400 4.624 4.225 7.744 4.489 5.776 6.724 64.00 6.724 5.625 8.100 6.724 5.929 7.225 5.625 4.624 5.625 4.761 6.084 ΣY2=236.566
XY 5.040 3.528 4.134 5.551 4.473 5.040 4.389 4.602 3.534 3.060 4.400 4.130 5.184 3.510 5.251 4.582 3.944 5.330 3.510 4.345 4.860 5.280 3.672 3.510 4.664 3.752 4.332 4.920 4.880 5.002 4.125 5.040 5.166 4.235 4.760 4.200 3.128 4.425 3.726 4.056 ΣXY=175.270
C. Pengolahan Data Langkah-langkah penulis dalam mengolah data adalah sebagai berikut: 1. Editing yaitu memperbaiki/mengedit data yang telah diperoleh dari angket dan mendata ulang, jika ada pernyataan yang belum diisi. 2. Coding, yaitu mengelompokan data sesuai dengan kategori. 3. Scoring, yaitu pemberian skor terhadap data angket kemampuan ekonomi orang tua. 4. Tabulating, yaitu memasukan data yang sudah diberi skor ke dalam table untuk memudahkan dalam membaca data
D. Analisa dan Interpretasi Data Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan kemampuan ekonomi orang tua dengan prestasi belajar siswa di MTs. Al-Ikhwaniyah Pondok Aren Tanggerang Semester Genap Tahun Ajaran 2007/2008, selanjutnya peneliti melakukan analisa dan interpretasi data. 1. Analisa Data dengan Rumus Product Moment Setelah mendapat data yang diinginkan, yaitu dari variable X berupa skor jawaban pernyataan angket yang disebarkan ke 40 responden dan dari variable Y berupa nilai laport hasil belajar/prestasi belajar Semester Genap Tahun Pelajaran 2007/2008, kemudian langkah selanjutnya penulis memasukan kedua data atau variabel tersebut kedalam sebuah table yang dapat dilihat pada table 29. Untuk menganalisa data yang sudah terkumpul penulis menggunakan rumus Product Moment yaitu untuk mengetahui apakah ada korelasi positif
yang
signifikan antara variable X dan variable Y, atau bahkan sebaliknya tidak ada korelasi positif yang signifikan antara variable X dan variable Y.
rxy
= N Σ XY -
(ΣX) (ΣY)
√ {NΣX2 – (Σx)2 } {NΣY2 – (ΣY2)} = 40 (175.270) – (2.287) (3.056)
√ {40 (131.510) – (2.287)2} {40 (236.566)
– (3.056)2}
= 7.010.800 – 6.989.072
√ {5.260.400 – 5.230.369} { 9.462.640 – 9.339.136}
=
21.728
√ {30.031} {123.504} =
21.728
√ 3.708.948.624 =
21.728 60.901.137
= 0,356 2. Interpretasi Data a. Interpretasi secara kasar/sederhana Berdasarkan perhitungan diatas, nilai koefisien korelasi variable X (kemampuan ekonomi orang tua) dan variable Y (prestasi belajar siswa), yaitu sebesar rxy = 0,356. Untuk mengetahui hubungan antara 2 variabel tersebut digunakan cara dalam menginterprestasikannya, yaitu memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” product moment dengan jalan berkonsultasi pada nilai ‘r’ product moment. Dalam memberikan interpretasi secara sederhana terhadap angka indeks korelasi product moment (rxy) pada umumnya digunakan pedoman atau ancarancar sebagai berikut.
Tabel 35 Indeks Korelasi “r” Product Moment Besarnya “r” Product Moment (rxy)
Interpretasi Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat
0,00 - 0,20
lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara Variabel X dan variabel Y)
0,20 - 0,40
0,40 - 0,70
0,70 - 0,90
0,90 - 1,00
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi yang lemah atau rendah Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukupan Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi
Dengan menggunakan perhitungan diatas, dapat dinyatakan bahwa hubungan antara kemampuan ekonomi orang tua dengan prestasi belajar siswa berada pada tingkat hubungan yang lemah/rendah, karena angka indeks korelasi rxy terletak pada rentang 0,20 – 0,40. Dalam memberikan interpretasi terhadap rxy, terlebih dahulu kita rumuskan hipotesa alternatif dan hipotesa nolnya.
Ha : Ada korelasi positif yang signifikan antara variable X dan variable Y. Ho : Tidak ada korelasi positif yang signifikan antara variable X dan variable Y.
b. Interpretasi dengan menggunakan Table Nilai “r” Untuk mengkonsultasikan nilai rxy terhadap nilai “rtabel”, maka dicari Degrees of Freedom dengan rumus : df = N-nr = 40 – 2 = 38 (konsultasi table “r”) Setelah memeriksa table nilai “r” Product Moment dan df 38 tidak terdapat dalam tabel, maka penulis pakai angka terdekat dari 38 dengan nilai yang ada pada table yaitu df 40. Dengan df sebesar 40 diperoleh rtabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,304; sedangkan pada taraf signifikansi 1% diperoleh rtabel sebesar 0,393. Karena rxy atau ro pada taraf signifikansi 5% lebih besar dari rtabel (0,356>0,304), maka pada taraf signifikansi 5% Hipotesa Nol Ditolak. Sedangkan Hipotesa alternative diterima, berarti pada taraf signifikansi 5% itu terdapat korelasi positif antara variable X dan variable Y. Selajutnya, karena pada taraf signifikansi 1% rxy atau ro adalah lebih kecil dari pada rtabel (0,356<0,393), maka pada taraf signifikansi 1% itu Hipotesa Nol diterima, sedangkan Hipotesa alternative ditolak. Ini berarti bahwa untuk taraf signifikansi 1% itu tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara variable X dan variable Y. c. Uji Koefisien Determinasi: Rumus Koefisien Determinasi: KD = (rxy)2 x 100% = (0,356)2 x 100% = 0,1267 x 100% = 12,67% Dari perhitungan diatas diperoleh KD sebesar 12,67% yang berarti bahwa variable X (kemampuan ekonomi orang tua) memiliki korelasi terhadap variable Y (prestasi belajar siswa), ini membuktikan bahwa 87,33% dari prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor lain.
d. Hasil Uji Hipotesis Dari hasil perhitungan diperoleh rxy sebesar 0,356, ini menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat korelasi positif antara variabel X dan variabel Y, terbukti rxy>ttabel. Dengan demikian penulis menarik kesimpulan dari hasil penelitian ini bahwa tinggi rendahnya tingkat kemampuan ekonomi orang tua erat sekali hubungannya dengan prestasi belajar siswa, meskipun berdasarkan data tersebut berada pada taraf lemah/rendah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat kemampuan ekonomi orang tua, maka semakin mudah untuk memenuhi kebutuhan belajar, sehingga prestasi belajar pun semakin meningkat.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan deskripsi, analisa dan interpretasi data yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Tinggi rendahnya kemampuan ekonomi orang tua ternyata mempunyai hubungan yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Karena kemampuan ekonomi orang tua itu merupakan salah satu factor eksternal yang memacu seorang anak untuk dapat berprestasi. 2. Dari hasil penyebaran angket kepada 40 orang siswa, 13 siswa (32%) diantaranya yang berasal dari keluarga mampu memiliki prestasi yang cukup baik dan siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu yaitu 27 siswa (68%) siswa juga berprestasi cukup baik. Dan secara keseluruhan prestasi siswa MTs. Al-Ikhwaniyah Pondok Aren Tanggerang sudah cukup baik, ini dapat dilihat dari laporan hasil Ujian Akhir Semester (Nilai Raport) pada Semester Genap Tahun Pelajaran 2007/2008 dengan nilai rata-rata 76,45. 3. Ada hubungan antara kemampuan ekonomi orang tua dengan prestasi belajar siswa, hal ini terlihat dari hasil perhitungan rxy = 0,356 yang berada dalam rentang 0,20 – 0,40 yang menunjukan adanya korelasi positif yang lemah/rendah. Hal ini ditunjukan pula dengan hasil penelitian pada taraf signifikansi 5% yang menyatakan bahwa rxy>rt (0,356>0,304) artinya Hipotesa alternative diterima sedangkan Hipotesa Nol ditolak, berarti pada taraf signifikansi 5% terdapat korelasi positif yang signifikan antar variable X dan Variabel Y. selanjutnya pada taraf signifikansi 1% yang menyatakan bahwa rxy>rt (0,356<0,393) artinya Hipotesa Nol diterima, sedangkan Hipotesa alternative ditolal, berarti pada taraf signifikansi 1% itu tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara variable X dan variable Y. Hal ini dapat diambil kesimpulan bahwa semakin tinggi
ekonomi orang tua maka semakin tinggi pula kesempatan siswa untuk dapat berprestasi. B. Saran 1. Bagi keluarga dalam hal ini orang tua hendaknya menyediakan sarana dan prasarana belajar anak serta meningkatkan pendapatan. Hal ini mengingat adanya hubungan antara kemampuan ekonomi orang tua dengan prestasi belajar siswa. 2. Bagi pihak sekolah disarankan untuk mengupayakan prestasi belajar siswanya
dengan
menyediakan
fasilatas
yang
memadai
untuk
mengembangkan potensi yang dimiliki oleh setiap siswa sehingga pada akhirnya akan memiliki prestasi yang bagus. 3. Bagi siswa yang berasal dari latar belakang keluarga yang kurang mampu diharapkan untuk tetap selalu memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar, karena kemampuan ekonomi orang tua bukanlah hal yang mutlak dalam menentukan prestasi belajar siswa, namun masih banyak penentu lainnya, khususnya faktor internal yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, Cet. I, 1999. Ahmadi, Abu, Sosiologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1991. Ahmadi, Abu dan Supriyono, Widodo, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, Cet. I, 1991. Anggara, Tentang Adopsi Anak oleh Orang Tua Angkat, dari www. google.com, 18 Nopember 2006 Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT. Rieneka Cipta, 2006 Darajat, Zakiah, Zakat Pembersih Harta dan Jiwa, Jakarta: Ruhamah, 1996 Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus besar bahasa Jakarta: Balai Pustaka, Cet. IV, 1988.
Indonesia,
Gunadi, Tom, Sistem Perekonomian menurut Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, Bandung: Angkasa. Habey, SF, Kamus Populer, Jakarta: PT. Nurani, Cet. XX, 1983. Indrakusuma, Dain, Amir, Pengantar Ilmu Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional 1973 Kartono, Kartini, Peranan Keluarga Memandu Anak, Jakarta: Rajawali, 1982 Khalid, A.Q, Ekonomi, Jakarta: Erlangga, Cet. IV, 1992 Langgulung, Hasan, Manusia dan Pendidikan, Jakarta: PT. Al-Husna Zikra, Cet. III, 1995. Nasution, S, Sosiologi Penddikan, Jakarta: Bumi Aksara, Cet. II, 1994 Pradita, Andi, Anda Bertanya GN-OTA Menjawab, dari www.gn-ota.or.id, 2007 Putong, Iskandar, Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro, Jakarta: Ghalia Indonesia, Cet. I, 2002.
Sabri, Alisuf, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, Cet. II, 1996
Salim, Peter dan Salim, Yeni, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta: Modern English, 1991 Soekanto, Soedjono, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004 Sudjana, Nana, Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algasindo, Cet. II, 1989 Sudjiono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Cet. XIV, 2004 Sultan, “Perbandingan Prestasi Belajar Siswa yang Diajar menggunakan LKS dan yang Tidak Menggunakan LKS pada Mata Pelajaran Biologi SMU”, dari www.google.com, 18 Juli 2008. Suparlan, Parsudi, Kemiskinan di Perkotaan, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1995 Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet. III, 1996 Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006 Uhbiyati, Nur, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: CV. Pustaka Setia, Cet. II, 1998 Utsman, Uzer, Muhammad, Menjadi Guru Frofesional, Bandung: PT. Remaja Rodasdakarya, Cet.XV, 2000 Winkle, W.S, Psikologi Pengajaran, Jakarta: Grasindo, Cet. IV, 1996 W.J.S Purwadaminta, Kamus Besar Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, Cet. X, 1999 Zaini, Syahmini, Prinsip-prisnsip Dasar Konsepsi, Jakarta: Kalam Mulia, 1986
Lampiran 1
BERITA WAWANCARA (Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah) Hari/Tanggal Interviewer Interviewee Jabatan Tempat
: Rabu, 12 November 2008 : Hepi Hilmawan : Suhandi S.Ag : Kepala Sekolah : Ruang Tamu
A. Pokok-pokok Pertanyaan
1. Kapan MTs. Al-Ikhwaniyah Pondok Aren berdiri? 2. Apakah tujuan didirikanya MTs. Al-Ikhwaniyah Pondok Aren ini? 3. Apakah Visi dan Misi MTs. Al-Ikhwaniyah Pondok Aren ini? 4. Bagaimana Upaya yang dilakukan pihak sekolah Mts. Al-Ikhwaniyah Pondok Aren untuk meningkatkan kualitas pembelajaran? 5. Prestasi apa saja yang sudah diraih oleh siswa/i Mts. Al-Ikhwaniyah Pondok Aren sampai sekarang? 6. Bagaimana Kelulusan (keberhasilan siswa/i) Mts. Al-Ikhwaniyah tahun ini? 7. Pada Umumnya siswa/i yang sekolah di Mts. Al-Ikhwaniyah berasal dari kalangan ekonomi yang seperti apa? 8. Bagaimana sekolah ini mensiasati apabila ada siswa yang latar belakang ekonominya lemah, tetapi siswa tersebut berprestasi namun ia tidak mampu untuk melanjutkan sekolah?
B. Hasil wawancara 1. Madrasah Tsanawiyah Al-Ikhwaniyah berdiri sejak tahun 1997. Gedung Madrasah Tsanawiyah Al-Ikwaniyah berada dilingkungan Yayasan
Pendidikan Islam Al-Ikwaniyah yang terletak di Jurang Mangu Barat Tanggerang. 2. Sebagaimana tujuan sekolah yang lain yaitu mencerdaskan anak bangsa 3. Visi Misi MTs. Al-Ikhwaniyah a. Visi “Terwujudnya Madrasa Tsanawiyah Swasta Teladan yang dapat melahirkan generasi umat dan bangsa yang berkualitas dan menjadi kebanggaan masyarakat.” b. Misi 1) Menanamkan keimanan yang kokoh dan melahirkan kesadaran beribadah serta akhlak mulia dalam kehidupan. 2) Mengembangkan potensi intelektualitas emosi dan kreatifitas dalam menghadapi dinamika kehidupan kini dan masa depan. 3) Menanamkan dan mengembangkan dasar ilmu dan teknologi sebagai
bekal
pendidikan
berkelanjutan
dan
pengabdian
masyarakat. 4) Mengembangkan nilai-nilai kebersamaan, kerukunan dan kesatuan sebagai pilar kemanusiaan. 5) Memantapkan dan mengembangkan eksistensi dan peran madrasah sebagi lembaga pendidikan pilihan berkualitas dan menjawab tantangan zaman. 4. Upaya tersebut diwujudkan dalam bentuk pelatihan-pelatihan, penataranpenataran, dan pembinaan kepada para guru secara berkala dengan tujuan agar guru mempunyai wawasan yang luas. 5. Banyak sekali prestasi/penghargaan yang telah didapatkan oleh siswa/i kami, diantaranya: a. Penghargaan sebagai peserta cerdas cermat di TVRI pada tanggal 20 April 2002 b. Juara Runer Up Tim Marawis pada Festifal Marawis se-JaboDeTaBek yang diadakan di Kantor Walikota Jakarta Barat pada tanggal 15 Juli 2004
c. Juara Umum Pidato Bahasa Inggeris Tingkat Madrasah Tsanawiyah Sekabupaten Tanggerang pada tanggal 6 Februari 2005. 6. Alhamdulillah berkat adanya kerjasama yang baik diantara guru-guru yang berkompetenasi dibidangnya dan dukungan dari sarana dan prasarana yang ada, setiap tahun siswa-siswi kami tidak ada yang tidak lulus (lulus 100%). 7. Pada umumnya siswa yang bersekolah disini berasal dari kalangan ekonomi yang beragam, ada yang orang tuanya berwiraswasta, pedagang, guru, karyawan, PNS, dll. Dan kami memberikan pendidikan yang sama kepada mereka. 8. – Memberikan beasiswa terhadap siswa yang berprestasi terutama siswa yang kurang mampu. - Pihak sekolah memberikan dispensasi 50% dari biaya pendidikan bagi siswa yang kurang mampu. - Mencarikan _onator yang dapat menanggung suksesnya belajar mereka. Di MTs. Al-Ikhwaniyah sudah ada 5 donatur yang ikut membiayai sekolah mereka.
Rabu, 12 November 2008
Interviewer
Hepi Hilmawan
Interviewee
Suhandi, S. Ag
Lampiran 2
ANGKET ORANG TUA SISWA MENGENAI EKONOMI ORANG TUA
I. Petunjuk: 1. Bacalah dengan teliti seluruh pertanyaan dan alternatif jawaban dibawah ini. 2. berilah tanda silang (X) pada jawaban a,b,c atau d yang bapak/ibu paling sesuai. 3. Anket ini diberikan dalam rangka penelitian ilmiah, oleh karena itu mohon kiranya angket ini dijawab dengan objektif dan jujur agar diperoleh data yang akurat. 4. identitas dan jawaban Bapak/Ibu akan dijamin kerahasiaannya dan tidak mempengaruhi nilai anak Bapak/Ibu di sekolah, Atas kerjasama dan kesediaan Bapak/Ibu didalam memberikan jawaban yang sebenarbenarnya kami mengucapkan banyak terima kasih. II. Identitas Responden Nama Bapak/Ibu
: ………………………….
Jenis Kelamin
: ………………………….
Nama anak Bapak/Ibu
: ………………………….
Jenis Kelamin
: ………………………….
Kelas
: ………………………….
III. 1. Apa Pendidikan Bapak anda? a. Perguruan tinggi b. SMA
c. SMP d. SD
2. Apa Pendidikan Ibu anda? a. Perguruan tinggi b. SMA
c. SMP d. SD
3. Apa pekerjaan Bapak anda? a. Pegawai Negeri b. Karyawan
c. Wiraswasta d. Pekerjaan Tidak tetap
4. Apa pekerjaan Ibu anda? a. Pegawai Negeri b. Wiraswasta
c. Buruh d. Ibu Rumah Tangga
5. Selain Pekerjaan tetap, apakah Bapak/Ibu anda mempunyai pekerjaan sambilan? a. Ya, mempunyai c. Jarang sekali b. Kadang-kadang d. Tidak ada 6. Berapa penghasilan Bapak anda setiap Bulan? a. Antara Rp. 1.500.000 – 2.000.000 b. Antara Rp. 1.000.000 – 1.500.000 c. Antara Rp. 500.000 – 1.000.000 d. Kurang dari Rp. 500.000 7. Berapa penghasilan Ibu anda setiap Bulan? a. Antara Rp. 1.000.000 – 1.500.000 b. Antara Rp. 500.000 – 1.000.000 c. Kurang dari Rp. 500.000 d. Tidak ada 8. Apakah dari penghasilan Bapak/Ibu anda untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari mencukupi? a. Lebih dari cukup c. Pas-pasan b. Cukup d. Kurang 9. Berapa jumlah pengeluaran Bapak/Ibu anda untuk kebutuhan keluarga sehari-hari? a. Antara Rp. 75.000 – 100.000 c. Antara Rp. 30.000 – 50.000 b. Antara Rp. 50.000 - 75.000 d. Kurang dari Rp. 25.000 10. Di dalam keluarga anda pengeluaran biaya yang paling banyak adalah…. a. Untuk biaya sekolah anak c. Untuk makan sehari-hari b. Untuk biaya sewa rumah d. Untuk kesehatan 11. Berapa jumlah anak Bapak/Ibu anda? a. Lebih dari 10 orang b. Kurang dari10 orang
c. Kurang dari 5 orang d. 1 orang
12. Berapa jumlah saudara kandung anda yang masih sekolah? a. 1 orang c. 3 orang b. 2 orang d. lebih dari 4 orang 13. Apa status kepemilikan rumah orang tua anda? a. Milik sendiri c. Rumah kontrakan b. Rumah dinas d. Rumah orang tua 14. Apa harta kepemilikan orang tua anda selain rumah? a. Perusahaan c. Rumah kontrakan b. Tanah d. Tidak ada 15. Kendaraan apa yang orang tua anda miliki dirumah? a. Mobil c. Sepeda b. Motor d. Tidak ada 16. Selain rumah fasilitas apa yang orang tua anda miliki? a. memiliki televisi dan radio c. Radio b. Televisi d. Tidak ada 17. Bagaimana keseharian anda belajar di rumah? a. Sangat rajin c. Cukup rajin b. Rajin d. Kurang rajin 18. Jika anggota keluarga anda sakit, biasanya pengobatan dilakukan di….? a. Rumah sakit khusus c. Puskesmas b. Rumah sakit umum d. Beli obat di warung 19. Bagaimana Pembayaran SPP anda di sekolah? a. Tidak bermasalah c. bermasalah b. Kadang-kadang bermasalah d. Selalu bermasalah 20. Apakah orang tua anda selalu memenuhi semua buku-buku pelajaran yang anda butuhkan? a. Memenuhi semua c. Hanya sedikit b. Hanya sebagian saja d. Tidak sama sekali 21. Apakah orang tua anda selalu memenuhi semua peralatan sekolah anda, seperti tas, buku tulis, pulpen, pensil, penggaris, penghapus, dll….? a. Memenuhi semua c. Hanya buku tulis dan pulpen b. Hanya sebagian saja d. Tidak sama sekali 22. Apakah orang tua anda selalu memberikan uang saku (uang jajan) pada saat anda pergi sekolah? a. Selalu memberikan c. Jarang sekali b. Kadang-kadang d. Tidak pernah
23. Berapa besar biasanya orang tua anda memberi uang saku kepada anda? a. Antara Rp. 7.500 – 10.000 c. Antara Rp. 2.500 – 5.000 b. Antara Rp. 5.000 – 7.500 d. Antara Rp. 1.000 – 2.500 24. Bagaimana cara anak anda sampai ke sekolah? a. Antar jemput c. Naik sepeda b. Naik kendaraan umum d. Jalan kaki
Lampiran 3
Tabel Kemampuan Ekonomi Orang Tua Siswa
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Nama Siswa
Kelas VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B VIII A VIII A
Pekerjaan Orang Tua Wiraswasta Pekerja Tidak Tetap Karyawan Pekerja Tidak Tetap Pekerja Tidak Tetap Pegawai Negeri Wiraswasta Karyawan Pegawai Negeri Wiraswasta Wiraswasta Wiraswasta Karyawan Pekerja Tidak Tetap Karyawan Pekerja Tidak Tetap Pekerja Tidak Tetap Pegawai Negeri Wiraswasta Pegawai Negeri Pekerja Tidak Tetap Wiraswasta
Penghasilan Rp. 1.000.000-Rp. 1.500.000 - Rp. 500.000 Rp. 1.000.000-Rp. 1.500.000 - Rp. 500.000 - Rp. 500.000 Rp. 1.500.000-Rp. 2.000.000 Rp. 500.000-Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000-Rp. 1.500.000 Rp. 1.500.000-Rp. 2.000.000 Rp. 500.000-Rp. 1.000.000 Rp. 500.000-Rp. 1.000.000 Rp. 500.000-Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000-Rp. 1.500.000 - Rp. 500.000 Rp. 1.000.000-Rp. 1.500.000 - Rp. 500.000 - Rp. 500.000 Rp. 1.500.000-Rp. 2.000.000 Rp. 500.000-Rp. 1.000.000 Rp. 1.500.000-Rp. 2.000.000 - Rp. 500.000 Rp. 500.000-Rp. 1.000.000
23 24 25 26 27
VIII A VIII A VIII A VIII A VIII A
Rp. - Rp. - Rp. Rp. Rp.
500.000-Rp. 1.000.000 500.000 500.000 500.000-Rp. 1.000.000 500.000-Rp. 1.000.000
Banyak Variabel yang dikorelasikan
Df (Degrees of
28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Lampiran 5
Wiraswasta Pekerja Tidak Tetap Pekerja Tidak Tetap Wiraswasta Wiraswasta
VIII A VIII A VIII A VIII B VIII B VIII B VIII B VIII B VIII B VIII B VIII B VIII B VIII B
Karyawan Pegawai Negeri Wiraswasta Pekerja Tidak Tetap Wiraswasta Karyawan Pekerja Tidak Tetap Wiraswasta Karyawan Karyawan Pekerja Tidak Tetap Pekerja Tidak Tetap Pekerja Tidak Tetap
Rp. 1.000.000-Rp. 1.500.000 Rp. 1.500.000-Rp. 2.000.000 Rp. 500.000-Rp. 1.000.000 - Rp. 500.000 Rp. 500.000-Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000-Rp. 1.500.000 - Rp. 500.000 Rp. 500.000-Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000-Rp. 1.500.000 Rp. 500.000-Rp. 1.000.000 - Rp. 500.000 - Rp. 500.000 - Rp. 500.000
Nukilan Tabel Nilai Koefisien Korelasi “r” Product Moment dari Person untuk berbagai df
2 Harga "r" pada taraf signifikansi 5% 1% 1
0,997
1,000
2
0,950
0,990
3
0,878
0,959
4
0,811
0,917
5
0,754
0,874
6
0,707
0,834
7
0,666
0,798
8
0,632
0,765
9
0,602
0,735
10
0,576
0,708
11
0,553
0,684
12
0,532
0,661
13
0,514
0,641
14
0,497
0,623
15
0,482
0,606
16
0,468
0,590
17
0,456
0,575
18
0,444
0,561
19
0,433
0,549
20
0,423
0,537
21
0,413
0,526
22
0,404
0,515
23
0,396
0,505
24
0,388
0,496
25
0,381
0,487
26
0,374
0,478
27
0,367
0,470
28
0,361
0,463
29
0,355
0,456
30
0,349
0,449
35
0,325
0,418
40
0,304
0,393
45
0,288
0,372
50
0,273
0,354
60
0,250
0,325
70
0,232
0,302
80
0,217
0,283
90
0,205
0,267
100
0,195
0,254
125
0,147
0,228
150
0,159
0,208
200
0,138
0,181
300
0,113
0,148
400
0,098
0,128
500
0,088
0,115
1000
0,062
0,081
*Dinukil dari Hendri E. Garrett, Ststistics in Pshicologi and Education, (New York: Longmans, Green and co), hlm. 437-439, dengan penyesuaian seperlunya; sesuai dengan kebutuhan variable yang dikorelasikan hanya dibatasi 2 buah
ANGKET ORANG TUA SISWA MENGENAI EKONOMI ORANG TUA
I. Petunjuk: 5. Bacalah dengan teliti seluruh pertanyaan dan alternatif jawaban dibawah ini. 6. berilah tanda silang (X) pada jawaban a,b,c atau d yang bapak/ibu paling sesuai. 7. Anket ini diberikan dalam rangka penelitian ilmiah, oleh karena itu mohon kiranya angket ini dijawab dengan objektif dan jujur agar diperoleh data yang akurat. 8. identitas dan jawaban Bapak/Ibu akan dijamin kerahasiaannya dan tidak mempengaruhi nilai anak Bapak/Ibu di sekolah, Atas kerjasama dan kesediaan Bapak/Ibu didalam memberikan jawaban yang sebenarbenarnya kami mengucapkan banyak terima kasih. II. Identitas Responden Nama Bapak/Ibu
: ………………………….
Jenis Kelamin
: ………………………….
Nama anak Bapak/Ibu
: ………………………….
Jenis Kelamin
: ………………………….
Kelas
: ………………………….
III. 25. Apa Pendidikan Bapak anda? a. Perguruan tinggi b. SMA
c. SMP d. SD
26. Apa Pendidikan Ibu anda? a. Perguruan tinggi b. SMA
c. SMP d. SD
27. Apa pekerjaan Bapak anda? a. Pegawai Negeri b. Karyawan
c. Wiraswasta d. Buruh
28. Apa pekerjaan Ibu anda? a. Pegawai Negeri b. Wiraswasta
c. Buruh d. Ibu Rumah Tangga
29. Selain Pekerjaan tetap, apakah Bapak/Ibu anda mempunyai pekerjaan sambilan? a. Ya, mempunyai c. Jarang sekali b. Kadang-kadang d. Tidak ada 30. Berapa penghasilan Bapak anda setiap Bulan? a. Antara Rp. 1.500.000 – 2.000.000 b. Antara Rp. 1.000.000 – 1.500.000 c. Antara Rp. 500.000 – 1.000.000 d. Kurang dari Rp. 500.000 31. Berapa penghasilan Ibu anda setiap Bulan? a. Antara Rp. 1.000.000 – 1.500.000 b. Antara Rp. 500.000 – 1.000.000 c. Antara Rp 500.000. d. Tidak ada 32. Apakah dari penghasilan Bapak/Ibu anda untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari mencukupi? a. Lebih dari cukup c. Pas-pasan b. Cukup d. Kurang 33. Berapa jumlah pengeluaran Bapak/Ibu anda untuk kebutuhan keluarga sehari-hari? a. Antara Rp. 75.000 – 100.000 c. Antara Rp. 30.000 – 50.000 b. Antara Rp. 50.000 - 75.000 d. Kurang dari Rp. 25.000 34. Di dalam keluarga anda pengeluaran biaya yang paling banyak adalah…. a. Untuk biaya sekolah anak c. Untuk makan sehari-hari b. Untuk biaya sewa rumah d. Untuk kesehatan 35. Berapa jumlah anak Bapak/Ibu anda? a. Lebih dari 10 orang b. Kurang dari10 orang
c. Kurang dari 5 orang d. 1 orang
36. Berapa jumlah saudara kandung anda yang masih sekolah? a. 1 orang c. 3 orang b. 2 orang d. lebih dari 4 orang
37. Apa status kepemilikan rumah orang tua anda? a. Milik sendiri c. Rumah kontrakan b. Rumah dinas d. Rumah orang tua 38. Apa harta kepemilikan orang tua anda selain rumah? a. Perusahaan c. Rumah kontrakan b. Tanah d. Tidak ada 39. Kendaraan apa yang orang tua anda miliki dirumah? a. Mobil c. Sepeda b. Motor d. Tidak ada 40. Selain rumah fasilitas apa yang orang tua anda miliki? a. memiliki televisi dan radio c. Radio b. Televisi d. Tidak ada 41. Bagaimana keseharian anda belajar di rumah? a. Sangat rajin c. Cukup rajin b. Rajin d. Kurang rajin 42. Jika anggota keluarga anda sakit, biasanya pengobatan dilakukan di….? a. Rumah sakit khusus c. Puskesmas b. Rumah sakit umum d. Beli obat di warung 43. Bagaimana Pembayaran SPP anda di sekolah? a. Tidak bermasalah c. bermasalah b. Kadang-kadang bermasalah d. Selalu bermasalah 44. Apakah orang tua anda selalu memenuhi semua buku-buku pelajaran yang anda butuhkan? a. Memenuhi semua c. Hanya sedikit b. Hanya sebagian saja d. Tidak sama sekali 45. Apakah orang tua anda selalu memenuhi semua peralatan sekolah anda, seperti tas, buku tulis, pulpen, pensil, penggaris, penghapus, dll….? a. Memenuhi semua c. Hanya buku tulis dan pulpen b. Hanya sebagian saja d. Tidak sama sekali 46. Apakah orang tua anda selalu memberikan uang saku (uang jajan) pada saat anda pergi sekolah? a. Selalu memberikan c. Jarang sekali b. Kadang-kadang d. Tidak pernah 47. Berapa besar biasanya orang tua anda memberi uang saku kepada anda?
a. Antara Rp. 7.500 – 10.000 5.000 b. Antara Rp. 5.000 – 7.500 2.500
c. Antara Rp. 2.500 – d. Antara Rp. 1.000 –
48. Bagaimana cara anak anda sampai ke sekolah? a. Antar jemput c. Naik sepeda b. Naik kendaraan umum d. Jalan kaki
Lampiran 4
Daftar Score Angket Kamampuan Ekonomi Orang Tua Responden
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
ITEM
NAMA AR AIM BS ES HF MY N PH RK SH A BR IF MAF RA S SA W YF Z
1 3 2 3 2 3 4 2 3 4 3 2 2 3 1 3 3 3 4 3 4
2 2 1 1 4 1 2 3 1 2 2 3 2 1 3 1 2 2 3 1 2
3 3 1 3 1 1 4 2 3 4 2 2 2 3 2 1 2 1 4 2 4
4 1 3 1 3 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 3 1
5 1 4 2 1 4 1 1 1 1 3 1 4 3 3 1 1 2 3 1 1
6 3 1 3 1 1 4 2 3 4 2 2 2 3 3 3 1 1 4 2 4
7 3 1 1 3 1 3 1 3 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1
8 3 3 1 2 4 2 3 3 3 2 2 4 4 2 2 3 2 4 2 2
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 4 4 2 3 1 2 1 3 3 3 4 4 2 4 3 3 2 4 3 2 4 2 1 4 2 1 3 2 2 3 4 1 2 4 3 3 2 2 3 4 2 1 3 2 4 3 4 4 2 3 2 4 4 3 3 2 4 1 3 2 4 3 1 3 2 3 2 4 4 3 4 3 2 1 4 4 4 4 2 1 2 3 2 3 2 1 3 3 3 2 4 4 3 4 3 3 1 4 2 4 4 1 1 3 1 2 4 2 3 4 3 3 1 4 2 3 4 1 1 3 1 2 3 3 3 3 4 1 1 4 2 2 4 1 1 4 1 2 3 3 4 3 4 2 4 2 1 3 2 1 1 4 1 1 2 2 4 4 2 1 1 2 2 4 4 1 3 4 1 3 2 3 4 4 3 3 1 2 3 3 4 1 3 3 3 1 3 3 4 4 2 1 2 3 2 3 3 3 3 3 3 1 2 4 3 3 2 4 1 2 2 2 4 3 3 3 2 1 3 4 3 2 2 1 3 4 2 2 4 2 2 3 3 1 3 4 3 4 2 2 1 4 2 3 4 3 3 3 1 1 3 4 3 4 2 4 2 4 2 4 4 3 3 3 1 3 4 3 3 3 2 3 2 4 1 2 4 3 3 4 3 2 4 3 4 4 2 4 2 2 2 3 2 3 3 4 1 2 4 3 4 3 3 3 1 3 2 2 3 2 3 3 2 1 3 3 3 3 1 3
JUMLAH 63 56 53 61 63 63 57 59 57 51 50 59 64 54 59 58 58 65 54 55
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
AN AS EY IH L MJ NH SK W YP AS DP K MR NH SA V WA YA YM
1 3 3 2 1 2 2 3 3 3 1 1 3 3 1 3 2 2 1 3
1 1 1 2 3 1 3 1 1 1 1 1 3 2 1 1 2 2 3 1
1 2 2 1 1 2 2 2 4 2 3 2 3 2 2 3 3 1 1 2
3 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 2 1 4 1 2 3 1 1 3 1 2 3 1 1 1 1 4 1 1
1 2 2 1 1 2 3 4 4 2 2 2 4 1 2 3 2 1 1 1
1 3 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 2 3 1 1 1 2 2
4 3 3 2 2 1 4 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3
1 2 2 1 1 1 2 1 2 1 4 1 2 1 2 1 2 4 1 2
4 3 4 2 4 4 2 4 2 4 4 4 2 4 2 4 2 4 4 2
2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3
3 4 3 4 4 4 3 4 3 1 4 1 3 4 3 4 2 4 2 4 1 4 1 4 1 4 1 4 4 4 1 4 1 4 1 4 1 4 4 1 Jumlah
3 3 1 1 1 1 1 3 2 2 1 1 2 2 3 1 1 1 1 1
3 3 3 3 3 4 1 2 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 2
4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2
1 2 2 4 3 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3
1 2 1 2 1 1 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2
1 2 4 2 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 2
2 4 4 4 3 4 2 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
4 3 3 2 4 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3
3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
1 4 2 2 2 3 2 1 4 2 2 3 3 2 2 2 2 1 2 1
3 4 1 1 2 3 3 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 3
54 66 54 54 53 56 57 60 61 61 55 56 63 55 56 56 46 59 54 52 2287
Lampiran 4
Nukilan Tabel Nilai Koefisien Korelasi “r” Product Moment dari Person untuk berbagai df Banyak Variabel yang dikorelasikan Df (Degrees of Freedom) atau db (Derajat Bebas)
2 Harga "r" pada taraf signifikansi 5%
1%
1
0,997
1,000
2
0,950
0,990
3
0,878
0,959
4
0,811
0,917
5
0,754
0,874
6
0,707
0,834
7
0,666
0,798
8
0,632
0,765
9
0,602
0,735
10
0,576
0,708
11
0,553
0,684
12
0,532
0,661
13
0,514
0,641
14
0,497
0,623
15
0,482
0,606
16
0,468
0,590
17
0,456
0,575
18
0,444
0,561
19
0,433
0,549
20
0,423
0,537
21
0,413
0,526
22
0,404
0,515
23
0,396
0,505
24
0,388
0,496
25
0,381
0,487
26
0,374
0,478
27
0,367
0,470
28
0,361
0,463
29
0,355
0,456
30
0,349
0,449
35
0,325
0,418
40
0,304
0,393
45
0,288
0,372
50
0,273
0,354
60
0,250
0,325
70
0,232
0,302
80
0,217
0,283
90
0,205
0,267
100
0,195
0,254
125
0,147
0,228
150
0,159
0,208
200
0,138
0,181
300
0,113
0,148
400
0,098
0,128
500
0,088
0,115
1000
0,062
0,081
*Dinukil dari Hendri E. Garrett, Ststistics in Pshicologi and Education, (New York: Longmans, Green and co), hlm. 437-439, dengan penyesuaian seperlunya; sesuai dengan kebutuhan variable yang dikorelasikan hanya dibatasi 2 buah