41
HUBUNGAN ANTARA ETIKA AUDIT DAN MOTIVASI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INTERNAL AUDIT RINALDY ARIFIN SIREGAR Universitas Pamulang Abstrak Hubungan Antara Etika Audit Dalam Pengambilan Keputusan Internal Auditor : Studi dilakukan di PT Mega Hijau Bersama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh etika audit dan motivasi dalam pengambilan keputusan internal Audit baik secara simultan maupun parsial. Unit analisis yang diteliti adalah Auditor PT MHB. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif verifikatif, sedangkan analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Variabel dependen ialah keputusan internal audit, sedangkan variabel independennya ialah etika audit dan motivasi auditor internal. Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa secara simultan, Etika dan Motivasi berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Internal Audit. Sedangkan secara parsial, Etika berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Internal Audit sebesar 31,43%. Sementara itu, Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Internal Audit sebesar 33,48%. Kata Kunci: Etika Audit, motivasi, keputusan internal audit, regresi berganda laporan keuangan.
PENDAHULUAN Auditor
Internal
merupakan
selanjutnya
Ancaman
mempengaruhi
ini persepsi
mata telinga dari pimpinan unit dimana
masyarakat khususnya pemakai laporan
auditor internal tersebut berada. Untuk itu
keuangan atas kualitas audit. Angge
internal
(2012)
auditor
perlu
meningkatkan
mendefinisikan
kualitas
audit
kualitas kerjanya agar dapat menghasilkan
sebagai probabilitas bahwa auditor akan
informasi audit yang berguna untuk
menemukan
dan
mencegah
pelanggaran
pada
dan
mendeteksi
terjadinya
melaporkan sistem
perbuatan yang tidak terpuji dilingkungan
klien.
tempatnya bekerja.
pekerjaan auditor akan mempengaruhi
Oleh karena itu auditor harus menghasilkan sehingga
audit dapat
ketidakselarasan pihak
yang
Banyaknya
kasus
langsung
mengurangi
tepat
atau
dan
antara pemilik.
perusahaan
kegagalan
dikaitkan
dengan kegagalan
ini
mengancam
akhir
tidak
“jatuh”
hal
kesimpulan
berkualitas
yang terjadi
manajemen
Berkualitas
akuntansi
bisnis
akan
auditor akan
tidaknya
diambil
atau tidaknya
dan secara
mempengaruhi keputusan
yang
pihak
luar
oleh
perusahaan. Sehingga auditor dituntut
yang
rasa
yang
(akuntabilitas)
dalam
melaksanankan
pekerjaannya
auditor,
kredibilitas
kebertanggungjawaban
memiliki sikap professional.
setiap dan
42
Mengingat
peranan
auditor
sangat dibutuhkan oleh kalangan di dunia usaha
maka
auditor
Farma (th. 2002), Kasus Telkom (th. 2002), Kasus Lippo (th. 2003).
mempunyai
kewajiban untuk menjaga standar perilaku
TELAAH LITERATUR DAN
etis mereka terhadap organisasi dimana
PERUMUSAN HIPOTESIS
mereka
bekerja,
profesi
mereka
masyarakat dan diri mereka sendiri (Asih,
Etika
merupakan
2006). Secara umum etika merupakan
hidup dan norma-norma
suatu prinsip moral dan perbuatan yang
yang mengatur
menjadi landasan bertindaknya seseorang
Etika
sehingga
apa
yang
dengan
dipandang
oleh
masyarakat
perbuatan
dilakukannya
yang
sebagai
terpuji
dan
pada
serta hukum
tingkah
dasarnya moral
nilai-nilai
laku manusia. berkaitan
yang
erat
merupakan
kristalisasi dari ajaran-ajaran, patokanpatokan,
kumpulan
aturan dan
meningkatkan martabat dan kehormatan
ketetapan
seseorang termasuk didalamnya dalam
Etika yang dinyatakan
meningkatkan
audit
atau formal disebut sebagai kode etik.
auditor
Selain kaidah etika, juga terdapat apa
etika
yang disebut dengan kaidah profesional
profesi yang sudah ditetapkan Ikatan
yang khusus berlaku dalam kelompok
Akuntan
profesi yang bersangkutan. Oleh karena
keputusan
(Mulyadi,2002).
Setiap
diharapkan memegang
teguh
Indonesia (IAI), agar situasi
baik lisan maupun tertulis.
persaingan tidak sehat dapat dihindarkan.
itu
Etika akuntan menjadi isu yang sangat
aturan
menarik.
mengamalkan
Hal
ini
seiring
beberapa
pelanggaran
dilakukan
akuntan
terjadinya etika yang
baik
auditor
internal
secara tertulis
harus
mentaati
etika dan menghayati kode
serta
etik
dalam
pemahaman
etika
melaksanakan tugasnya.
akuntan
Perlunya
independen, akuntan intern perusahaan
bagi
maupun akuntan pemerintah
(Pratama,
seperti keberadaan jantung bagi tubuh
2010).
beberapa
manusia. Ada 4 elemen penting yang
kasus
harus dimiliki auditor yaitu : (1) keahlian
profesionalisme etika auditor seperti:
dan pemahaman tentang standar akuntansi
Kasus
atau
Sebagai
perusahaan
contoh
yang
Enron
(pada
terkait
th 2001), Kasus
WorldCom (th. 2001), Kasus Kimia
profesi
standar
keuangan,
auditor
adalah
penyusunan (2)
sama
laporan standar
43
pemeriksaan/auditing, (4)
pemahaman
(3) etika profesi,
terhadap
Pada hakikatny akegiatan auditor
lingkungan
adalah penilaian. Jika para pengelola
bisnis yang diaudit. Dari ke 4 elemen
audit
tersebut sangatlah jelas bahwa seorang
mereka
auditor, persyaratan utama yang dimiliki
hasilnya.
diantaranya teguh
adalah
aturan
wajib
etika
memegang
profesi
3.
yang
melakukan sendiri
penilaian dan
oleh
melaporkan
Diadakan dalam organisasi Para
auditor
internal
merupakan
berlaku.Hasil penelitian Suraida (2005),
karyawan perusahaan dari organisasi
membuktikan
bahwa
yang
positif
membedakan mereka dengan auditor
hasil
eksternal, mereka menambahkan kata
faktor
secara
empiris
etika berpengaruh
terhadap
kualitas
audit.
Dari
keputusan pemberian
4.
opini audit oleh
Pelayanan terhadap organisasi
yang Dalam Hiro Tugiman (1996;
paling
internal
1.
pemakaian jasa.
Independen
auditor seharusnya tidak terikat pada kegiatan
yang
Pengawasan
layanan
yang
untuk
menguji
pengawasan lain. Konsep yang terakhir adalah apa
karenanya suatu fungsi audit hams
yang berkisar tentang apa yang
bebas
dilakukan
dari
unit-unit
diperiksanya. audit
yang
Dapat
dipastikan
internal
besentuhan
para
auditor
internal.
Standart mengatakan bahwa audit adalahsuatu
pengawasan
berfungsi
organisasi. Sebagai akibatnya ia akan
efektifitas dari pengawas yang lain.
kebebasannya
mesti
Menurut
menguji
Pickett (2005)
dan
yang
dengan fungsi-fungsi lain di dalam
kehilangan
2.
5.
adalah
periksa,
bahwa
mereka
bagi
internal. Kunci keberadaan audit
lima konsep kunci audit internal yaitu:
menentukan bahwa para
penting
kelangsungan hidup fungsi audit
Balow (1995;11) terdapat
Standar
Untuk
Konsep yang keempat adalah konsep
auditor.
10) menurut
audit.
keterangan sifat “ internal “.
penelitian tersebut, dapat dilihat pula bahwa etika juga berpengaruh terhadap
mereka
menilai
menyatakan
bagaimana kerasnya berusaha untuk
bahwa kode etik meliputi beberapa hal
tidak tersentuh.
yang penting antara lain :
Kegiatan Penilaian
44
1.
Objektivitas,
di
dalam
melaksanakan tugasnya
seorang
auditor harus selalu dapat bertindak
senantiasa
yang diperolehnya selama
sebelum
review
dan
atas
begitu
melaporkan
audit hendaknya
maupun
mengadakan
tugas hendaknya dapat
hubungan
hasil
baik
menjaga
secara
pribadi
kedinasan dengan objek
pemeriksaan
dan menghindarkan
diri dari sikap tidak semena• mena
pengujian kembali
data/fakta informasi yang
yang dapat menimbulkan
sikap
diperolehnya.
antipati
dengan
tidak
Motivasi, agar dapat menetralisir
mengorbankan sikap
objektivitas
sikap
dan motivasinya
yang
objektif
selama
menjalankan tuganya,maka auditor
6.
Martabat
auditor,
baik
dalam
tidak boleh menjalanjan tugas routine
kehidupan pribadi maupun dalam
eksekutif
menjalankan profesinya
sehari-hari
agar
dapat
wajib
tidak memihak atas objek yang
perbuatan yang tercela serta wajib
diperiksa.
selalu menjaga nama baik auditor.
Menjada rahasia jabatan, auditor
menjauhkan
auditor
diperoleh sikap mandiri/bebas dan
diri
dari
Kode etika profesi merupakan
hendaknya dapat menjaga dengan
salah satu upaya
baik rahasia atau hal lain yang
profesi untuk menjaga integritas profesi
dirahasiakan kepada pihak yang tidak
tersebut agar mampu menghadapi tekanan
berkepentingan
yang dapat muncul dari dirinya atau pihak
menggunakan
4.
Memelihara integritas, auditor dalam
otentik
juga
3.
5.
melaksanakan
pemeriksaan,
jabatannya
dengan seksama.
objektif sesuai dengan bukti-bukti
mengadakan
2.
menjalankan kemahiran
serta
tidak
informasi
tersebut
luar.
Anggota
dari suatu asosiasi
profesi
untuk kepentingan pribadi.
mentaati
Tanggung jawab profesional, auditor
wujud kepatuhan terhadap profesi yang
auditor
dijalani.
selama
melaksanakan
tugasnya
hams
melakukan
dengan
kesungguhan tanggung jawab
dan
senantiasa
penuh serta
kode etika
seharusnya
Auditor
profesi
dituntut
sebagai
untuk
penuh
memberikan suatu jasa yang berkualitas
rasa
dalam suatu penugasan audit. Hasil utama
wajib
dari suatu penugasan adalah judgement
45
yang
dihasilkan
oleh
auditor
yang
berbeda yang diterima secara bersamaan
bersangkutan. Judgment atau keputusan
dan pelaksanaan salah satu perintah saja
atas laporan keuangan suatu entitas usaha
akan
yang dikeluarkan oleh auditor dari suatu
perintah yang lain.
mengakibatkan
penugasan audit adalah merupakan hal
Selain
terabaikannya
faktor-faktor
utama yang dibutuhkan oleh masyarakat
faktor
sebagai pengguna informasi.
salah satu elemen penting dalam tugas
Pengembangan memainkan
peran
etika kunci
motivasi
auditor
di atas, merupakan
moral
audit. Menurut Sawyer (2003), motivasi
dalam
auditor dalam
melaksanakan
semua area profesi akutansi. Akutansi
pada
secara terus menerus berhadapan dengan
melanjutkan dan keberlangsungan bisnis
dilemma etika yang melibatkan pilihan
yang
antara
juga timbul karena yakin bahwa auditor
nilai-nilai
yang
bertentangan.
dasarnya
adalah
audit untuk
menguntungkannya.
Dilema etis dapat terjadi ketika auditing
bisa
tidak sepakat dalam beberapa aspek
disamping
karena
fungsi dan tujuan pemeriksaan. Klien
pelanggan
dan
dalam
akan
komersil. Kualitas audit akan tinggi
proses pemeriksaan yang
apabila keinginan dan kebutuhan auditor
dilakukan auditor sehingga klien dapat
yang menjadikan motivasi kerjanya dapat
menekankan auditor untuk mengambil
terpenuhi. Kompensasi dari organisasi
tindakan
berupa
keadaan
mempengaruhi
yang
ini
melanggar
standar
melakukan
Motivasi
audit
tersebut,
adanya permintaan adanya
penghargaan
kebutuhan
(reward)
sesuai
pemeriksaan. Oleh karena secara umum,
profesinya, akan menimbulkan kualitas
auditor dianggap termotivasi oleh etika
audit karena
mereka
profesi
organisasi
telah
dan standar pemeriksaan, maka
auditor akan berada pada situasi konflik.
merasa
bahwa
memperhatikan
kebutuhan dan pengharapan kerja mereka.
Situasi konflik tersebut dapat
Berdasarkan
uraian
diatas
terjadi apabila auditor memenuhi tuntutan
penulis melakukan suatu penelitian ilmiah
klien berarti dia melanggar peraturan
tentang hubungan antara etika audit dalam
ataupun sebaliknya, apabila auditor tidak
pengambilan keputusan seorang Internal
memenuhi tuntutan klien, maka auditor
Auditor di Perusahaan PT Mega Hijau
akan menerima sanksi dari klien. Konflik
Bersama.
tercipta dikarenakan adanya dua perintah
46
validasi
instrument
penelitian
dan
Spearman Brown (Split Half) untuk
METODE PENELITIAN
reliabilitasnya.
Penelitian
ini
Dalam penelitian ini adalah etika auditor
menggunakan metode atau teknik analisis
dan motivasi kerja auditor internal sebagai
regresi linear berganda. Analisis regresi
variabel
merupakan teknik statistik yang berguna
independen
dan
keputusan
auditor sebagai variabel dependen. Unit
untuk
analisisnya adalah seluruh auditor internal
hubungan di antara variabel-variabel.
yang bekerja pada PT Mega Hijau
Metode
Bersama. Pengambilan sampel dalam
suatu
penelitian
metode
pergunakan untuk mengukur besarnya
teknik
pengaruh variabel independen X1dan X2
purposive
ini
menggunakan
sampling,
yaitu
memeriksa
dan
regresi metode
memodelkan
berganda analisis
adalah
yang
dependen
di
penentuan sampel dengan pertimbangan
terhadap
variabel
tertentu.
Adapun
persamaan
Populasi penelitian ini adalah seluruh
dipergunakan dalam penelitian ini adalah:
matematis
y. yang
auditor internal yang berjumlah 56 (lima puluh enam) orang, yang bekerja pada PT
Y = α + β 0 X1 + β 1 X2 + ε
Mega Hijau Bersama yang beralamat di
Dimana:
Jalan
X1 = etika internal audit
Sudirman Indofood Tower lantai
19. Sedangkan yang menjadi responden
X2 = motivasi auditor internal
dalam
Y = keputusan internal auditor
penelitian
ini
adalah
Dewan
Direksi yang berada di PT Mega Hijau
α = konstanta
Bersama sebanyak 4 orang yang terdiri
β = koefisien regresi
dari
Direktur
Operasional,
Direktur
Keuangan, Direktur SDM dan Direktur
Setelah
Pemasaran.
menggunakan regresi berganda, perlu
Data yang diperoleh merupakan data
dilihat
ordinal sehingga sebelum diolah harus
ataukah jelek, atau dalam bahasa statistik
“dinaikkan”
perlu
tingkatannya
terlebih
dilakukan pengolahan regresi
apakah
dilihat
model
goodness
tersebut
of
fit
baik
dari
dahulu dengan menggunakan Method Of
model tersebut. Untuk melihat goodness
Successive Internal (MSI). Uji kualitas
of fit dari model dengan melihat pada
data menggunakan product moment untuk
47
hasil t statistik, F statistik, koefisien
empiris hal ini bertujuan untuk melihat
determinasi (R2). (Sugiyono, 2007)
pengaruh
Pengujian t statistik adalah suatu prosedur
bersama-sama
dengan sampel yang digunakan
untuk
dependen. Koefisien determinasi atau R2
verifikasi kebenaran atau kesalahan dari
merupakan ukuran goodness of fit yang
hipotesis nol. Ide kunci di belakang uji
menjelaskan apakah regresi linier sesuai
signifikansi adalah suatu uji statistik dan
dengan
distribusi sampel dari suatu statistik
determinasi adalah suatu ukuran yang
hipotesis nol. Keputusan menerima atau
menjelaskan besar variasi regressan akibat
menolak H0 dibuat pada basis nilai uji
perubahan variabel regressor. Koefisien
statistik yang diperoleh dari data yang
determinasi
sudah ada. Di bawah asumsi normalitas
persentase dari total variasi regressan
variabel mengikuti distribusi statistik t
yang dijelaskan oleh model regresi,Jika
dengan derajat bebas N – k. Suatu statistik
R2 =1 artinya hubungan regressan dengan
dikatakan signifikan secara statistik jika
regresor sempurna, sebaliknya R2 =0
nilai uji statistik berada pada daerah kritis.
artinya tidak ada hubungan regressan
Begitu pula sebaliknya apabila uji statistik
dengan regressor. Dalam pengolahan
dikatakan
Dalam
empiris hal ini dilakukan untuk melihat
pengolahan uji statistik t bertujuan untuk
seberapa besar model tersebut diterangkan
melihat seberapa besar pengaruh variabel
oleh variabel yang ada.
tidak
signifikan.
variabel
motivasi
terhadap
data
observasi.
mengukur
secara variabel
Koefisien
proporsi
atau
independen terhadap variabel dependen secara individu.
Hipotesis yang ditetapkan berdasarkan
t = [β s – β] / se(β s )
pemikiran-pemikiran
Pengujian hipotesis nol dengan statistik F
sebagai berikut:
tersebut diatas,
sangat pelu untuk menguji apakah β k =0,
Hipotesa 1 : Etika dan Motivasi
Perhitungan statistik F dari ANOVA
Auditor internal secara simultan
dilakukan
berpengaruh terhadap keputusan
dengan
membandingkan
dengan nilai kritis F yang diperoleh dari
audit
tabel distribusi F pada tingkat signifikansi
Hipotesa 2 : Etika auditor internal
tertentu. Apabila hipotesis nol ditolak
secara parsial berpengaruh positif
berarti variabel motivasi mempengaruhi
terhadap keputusan audit
variabel dependen. Dalam pengolahan
48
Hipotesa 3 : motivasi auditor
dengan
nilai Ftabel . Hasil perbandingan
internal secara parsial berpengaruh
memperlihatkan bahwa nilai Fhitung > nilai
positif terhadap keputusan audit
Ftabel sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua
variabel
secara
simultan
berpengaruh signifikan.
HASIL PENELITIAN DAN
Atau dengan kata lain pengaruh
PEMBAHASAN
yang terjadi dapat di generalisis terhadap Untuk mengetahui seberapa besar persentase pengaruh secara simultan adalah dengan
melakukan
koefisien
determinasi
pengujian
diperoleh
pengujian (R2).
MHB.
dengan
Dalam penelitian ini dapat dilihat,
hasil
bahwa hasil dari pengujian hipotesis yang
koefisien
diajukan yakni terdapat Etika internal audit
Dari
nilai
seluruh populasi yakni seluruh auditor PT
determinasi (R2) sebesar 0.593. Ini berarti
dan
secara simultan Etika internal audit dan
terhadap Keputusan internal auditor baik
Motivasi
59,3%
secara simultan maupun parsial. Koefisien
terhadap keputusan internal auditor. Nilai
regresi untuk variabel etika internal audit
59,3%
dan
memberikan
ini
artinya
pengaruh
setiap
perubahan
Motivasi
motivasi
berpengaruh
signifikan
adalah positif. Artinya
keputusan internal auditor sebesar 59,3%
perubahan yang terjadi pada etika internal
dipengaruhi oleh perubahan variabel Etika
audit dan motivasi akan berpengaruh positif
internal audit dan Motivasi. Adapun sisanya
terhadap
sebesar 40,7% sisanya disebabkan oleh
auditor, atau dengan kata lain peningkatan
variabel-variabel lain di luar kedua variabel
baik etika internal audit maupun motivasi
tersebut. Untuk mengetahui signifikansi
akan
pengaruh Etika internal audit dan Motivasi
Keputusan internal auditor. Hasil penelitian
terhadap Keputusan internal auditor secara
ini sejalan dengan penelitian sebelumnya
keseluruhan, maka uji F dengan uji dua
yang dilakukan oleh Faisal, dkk (2012),
pihak dalam taraf nyata 5% (0.05).
dimana didapatkan hasil penelitian ini adalah
Berdasarkan hasil perhitungan yang
perubahan
berpengaruh
keputusan
pada
internal
peningkatan
terdapat pengaruh yang positif antara etika
terlihat pada tabel ANOVA di atas diperoleh
internal
audit
dan
motivasi
terhadap
nilai Fhitung sebesar 38,559. Sedangkan
keputusan internal auditor, dengan kata lain
nilai pada taraf nyata 5% ialah 3,18. Nilai
semakin tinggi sikap etika internal audit dan
Fhitung di atas kemudian dibandingkan
motivasi auditor maka akan berpengaruh
49
tinggi pula terhadap keputusan internal
selanjutnya
auditor yang dihasilkannya.
referensi yang lebih relevan dan lebih
Manfaat internal
audit
meningkatkankan
dengan dan
adanya motivasi
hasil
audit
Etika
banyak
dapat
objek
sebaiknya
lagi
menambahkan
sehingga dapat memperluas
penelitian.
Selain
itu
peneliti
sehingga
selanjutnya disarankan untuk menambah
mampu memberikan kepercayaan kepada
variabel X dengan variabel lain di luar
masyarakat.
variabel yang telah diteliti seperti Budaya
Namun seorang auditor internal
Organisasi,
Kode
etik,
Disfunctional
seringkali berada dalam kondisi dilema,
Behaviour, Standar-standar Auditing, dan
merasa sulit sekali untuk menjaga motivasi
lain-lain.
dengan satuan unit kerja yang diaudit
Dari
persamaan
regresi
dapat
sementara kode etik profesi menuntutnya
dilihat bahwa koefisien regresi
untuk selalu independen dalam pekerjaanya.
variable etika internal audit (X1) dan untuk
Jika tidak menjaga motivasi akan menyalahi
variable
kode etik profesi tersebut dan memperburuk
positif,artinya variable tersebut berpengaruh
keputusan audit, namun jika tetap konsisten
positif terhadap keputusan internal auditor
menjaga
motivasi
banyak
(Y). Variabel Etika internal audit (X1)
ditemukan
kasus-kasus kecurangan yang
memiliki nilai koefisien regresi sebesar
bersifat material, yang dapat menyeret
0.303 . Hal ini menunjukkan bahwa setiap
banyak
dapat
peningkatan variable motivasi (X2) memiliki
memperburuk citra institusi. Banyaknya
nilai koefisien regresi sebesar 0.441 . Hal ini
pelatihan pelatihan yang dilakukan untuk
menunjukkan bahwa setiap peningkatan
menjadikan auditor tersebut mempunyai
variable motivasi (X2) satu satuan nilai akan
keahlian, jika tidak didukung
dengan
menaikkan keputusan internal auditor 0.441
motivasi dari dalam diri auditor akan
satuan nilai, dengan asumsi variable etika
menjadi tidak bernilai.
internal audit (X1) tetap.
pihak,
akan
dan
justru
Secara umum didapat pembahasan sebuah kesimpulan
yang sama dengan
Motivasi
(X2)
untuk
bertanda
Berikutnya akan diuji signifikansi pengaruh dari masing masing variable etika
beberapa peneliti sebelumnya dan teori-teori
internal
audit
dan
motivasi
terhadap
yang menegaskan bahwa Etika internal audit
keputusan internal auditor secara parsial.
dan Motivasi berpengaruh positif terhadap
Statistik uji yang digunakan untuk menguji
Keputusan internal auditor. Untuk peneliti
hipotesis di atas adalah uji t. Dari hasil dapat
50
dilihat nilai dari masing-masing variabel.
diperlukan adanya peningkatan kompetensi
Nilai t hitung variabel etika internal audit
para auditor. kesempatan
sebesar 3,143 dan nilai t-hitung variabel
auditor
motivasi sebesar 3,348.
nilai
atau
taraf
Sedangkan
Sedangkan
ialah nilai distribusi t-student nyata
pada
5% dengan df = n – k = 56 – 2 = 53
adalah 2,0086.
untuk
kepada
mengikuti
peningkatan
kursus-kursus
pendidikan
untuk
para
profesi.
meningkatkan
independensi, auditor yang mendapat tugas dari
kliennya
diusahakan
benar-benar
Variabel Etika internal audit (X1 )
independen, tidak mendapat tekanan dari
mempunyai pengaruh signifikan terhadap
klien dan tidak memiliki perasaan sungkan
keputusan internal auditor (Y). Hal ini
dengan
ditunjukkan oleh t hitung lebih besar dari t
melaksanakan tugas auditnya benar- benar
table yaitu 3,143 > 2,0086. Disamping itu
objektif dan dapat menghasilkan audit yang
dengan melihat lampiran Tabel Coefficient,
berkualitas.
Variable
Motivasi
(X2)
mempunyai
kliennya
Cousin
sehingga
dan
Ardiani
(2010)
pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
dalam
internal auditor (Y). Hal ini ditunjukkan oleh
berdasarkan uji t variabel independen secara
nilai t hitung yang lebih besar dari nilai
parsial
ttabel yaitu 3,348<2,0086. Disamping itu
dependen. Hal ini berarti semakin idealis
dengan
Tabel
maka semakin seorang auditor semakin
lebih
kecil
independen dan semakin relativis maka
5%
yaitu
independensinya. cenderung
melihat
Coefficient,nilai daripada
taraf
pada
lampiran
signifikan nyata
α
=
0,046>0,05.
penelitian
dalam
mendapatkan
berpengaruh
dalam
terhadap
melakukan
hasil
variabel
menurun pemeriksaan.
Irawati (2011) berdasarkan hasil
Idealisme (X1 ) dan relativisme secara
penelitian dapat disimpulkan bahwa secara
langsung tidak berpengaruh terhadap kualitas
parsial hanya motivasi yang berpengaruh
audit, tetapi audit (Y2 ) melalui
terhadap keputusan audit sedangkan secara
intervening yaitu independensi senyatanya
simultan
auditor
(Y1) Berdasarkan uji F secara simultan
berpngaruh terhadap keputusan audit. Oleh
terhadap variabel independensi didapatkan
karena
etika
itu
departemennya
dan
baik
motivasi
variabel
auditor
maupun
hasil F jauh lebih kecil yang berarti secara
diharapkan
dapat
bersama-sama variabel idealisme, audit fee,
meningkatkan pelaporan auditnya. Adapun
persaingan antar KAP
untuk
berpengaruh
meningkatkan
kualitas
audit
terhadap
dan relativisme indpendensi.
51
Sedangkan uji F pada secara simultan
perubahan yang berarti terhadap keputusan
terhadap variabel kualitas audit
Audit. Hal yang paling berpengaruh dalam
didapat
secara bersama-sama variabel idealisme,
Etika
relativisme
Auditor Internal juga berpengaruh positif
dan independensi berpengaruh
signifikan terhadap kualitas audit. Fahmi
(2009)
adalah
kompetensinya.
Motivasi
perubahan yang berarti terhadap keputusan melakukan
auditor. Semakin tinggi motivasi auditor
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
maka akan semakin tinggi keputusan audit.
seberapa besar pengaruh etika auditor,
Hasil uji regresi juga ditemukan bahwa
kompetensi
variabel
auditor
dan
independensi
motivasi
adalah
yang
terhadap pelaporan audit. Penelitian ini
dominan,karena
menggunakan metode analisis regresi linier
Beta menunjukkan angka yang signifikan
berganda dengan cara menyebar kuesioner
yaitu 0,441 lebih besar daripada Variabel
sebanyak 100 kuesioner
etika audit.
Akuntan
Publik
di
penelitian
ini
adalah
kompetensi
auditor
berpengaruh
secara
ke
Kantor
Jakarta.
Coefisient
Hasil
Dewan direksi sebagai pengawas
auditor,
internal auditor merupakan sumber dan
independensi
pemberi informasi dan menjadi ujung
etika dan
Standardized
paling
simultan
keputusan audit. Dari persamaan
terhadap regresi,
tombak untuk meningkatkan transparansi dan
akuntabilitas
dalam
pengelolaan
diperoleh hasil bahwa kompetensi auditor
keuangan perusahaan,sebab hasil keputusan
dan
audit yang berkualitas merupakan sumber
independensi
berpengaruh secara
signifikan terhadap kualitas audit tetapi
informasi
penting
dalam
memberikan
profesionalisme auditor tidak berpengaruh
keyakinan
kepada
pemilik
perusahaan.
secara signifikan terhadap kualitas audit.
Pengelolaan keuangan perusahaan yang
Hasil ini menunjukkan semakin tinggi
baik harus didukung keputusan audit yang
kompetensi auditor dan independensi maka
baik,
semakin tinggi kualitas auditnya.
rendah,kemungkinan
jika
keputusan
audit
memberikan
kelonggaran bagi auditee untuk melakukan penyimpangan
SIMPULAN
maupun Etika
audit
berpengaruh
positif
signifikan terhadap keputusan Audit.Sikap etika audit berpengaruh dalam memberikan
(legitimasi)
baik
dalam
dalam
operasional
keuangan.
hukum
terhadap departemen yang
melaksanakannya.
52
Untuk mengurangi penyimpanganpenyimpangan ini maka auditor sebaiknya lebih beretika audit dan bermotivasi dalam mengambil keputusan audit.
DAFTAR PUSTAKA Angge, I.A. et.al. 2012. Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Terhadap Kualitaas Audit (Studi Empiris Pada 5 Kantor Inspektorat Provinsi Bali). Jurnal Akuntansi. Asih D, A. T. 2006. “ Pengaruh Pengalaman Terhadap Peningkatan keahlian Auditor Dalam Bidang Auditing”, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Mulyadi,2002.” Auditing”, jakarta