Appendix 2.11.1. Internal Audit Report
Internal Audit Report
2013
LAPORAN
ASSESMEN DAN AUDIT INTERNAL DEPARTEMEN SILVIKULTUR FAKULTAS KEHUTANAN - IPB Assesor/Auditor : Anna Fatchiya dan Pudji Muljono
KANTOR MANAJEMEN MUTU DAN KANTOR AUDIT INTERNAL INSTITUT PERTANIAN BOGOR Gedung Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Darmaga Bogor
2
RINGKASAN EKSEKUTIF
Institut Pertanian Bogor telah mengembangkan sistem penjaminan mutu dan melakukan pengendalian internal dengan melaksanakan audit mutu akademik. Terkait dengan peningkatan mutu input, proses dan output pendidikan serta pengembangan sistem penjaminan mutu akademik di IPB, maka diperlukan assemen dan audit internal. Kegiatan assesmen dan audit internal merupakan salah satu bentuk monitoring dan evaluasi yang dilakukan terhadap capaian maupun target-target yang telah ditetapkan. Pelaksanaannya dilakukan setiap tahun. Hasil asesmen capaian standar mutu di Departemen Silvukultur IPB tahun 2013 menunjukkan bahwa dari seluruh standar mutu pendidikan program sarjana IPB (120 butir), terdapat 33 butir standar (28%) yang berada di atas standar IPB, 54 butir standar (44%) sesuai standar IPB, dan 33 butir standar (28%) di bawah standar IPB. Capaian standar yang paling lemah adalah pada standar 3 (mahasiswa dan lulusan) dan standar 6 (pembiayaan, sarana prasarana, dan sistem informasi). Adapun dari hasil audit diperoleh temuan sebanyak 33 butir dengan semuanya berkategori KTS Peningkatan mutu akademik di Departemen SVK tidak bisa hanya ditentukan melalui upaya departemen sendiri, tetapi juga ditentukan dari komitmen pimpinan dari unit-unit atas yang ada di rektorat IPB terutama dari Dir SDM, Dit Pengembangan Sarana/Prasarana, Biro Umum, Dit.Integrasi Data dan Sistem Informasi (IDSI), dan Ditmawa untuk mendukung capaian mutu departemen. Tindak lanjut yang akan dilakukan oleh Departemen Silvikultur atas temuan hasil audit antara lain: Departemen akan meningkatkan promosi melalui beragam media (website dan promosi ke SMA setempat oleh mahasisswa PL) dan memanfaatkan jaringan yang telah terbentuk untuk menjaring mahasiswa, dan menjalin komunikasi yang intens dengan Direktorat Hukum, Promosi, dan Humas IPB dalam mempromosikan Dep SVK. Departemen akan menggabungkan praktek lapang untuk mempercepat masa kelulusan dan sekaligus meningkatkan IPK mahasiswa melalui semester pendek antara genap dan ganjil (selama ini digunakan untuk PL). Departemen akan mereview matrik kompetensi vs mata kuliah (learning outcomes) yang sudah dibuat dengan melibatkan pengguna lulusan, dan memanfaatkan jejaring kerjasama yang sudah ada dan memperluasnya untuk membuka kesempatan bekerja dan berusaha bagi lulusan Departemen akan memotivasi mahasiswa untuk memperhatikan pengumuman tentang hibah penelitian mahasiswa, dan mendorong mahasiswa untuk mengajak mahasiswa dari fakultas lain menyusun proposal. Departemen akan mengusulkan penambahan dosen PNS melalui Dir.SDM. Mendorong dosen untuk mengikuti sabbatical leave, post doc yang didanai dari
3
Dikti dan meningkatkan jaringan kerjasama dengan universitas luar negeri Departemen akan meminta formasi teknisi laboran ke Dit.SDM sebanyak 3 orang untuk menggantikan 3 orang yang telah pensiun. Departemen akan mengusulkan ke Dit IDSI IPB untuk memberikan sosialisasi dan pelatihan teknis e-learning untuk dosen dan tenaga kependidikan. Departemen akan mendorong GKM untuk melakukan validasi soal ujian sebelum UTS/UAS Departemen akan mengusulkan ke pimpinan IPB melalui Dit Pengembangan Sarana/Prasarana dan Biro Umum untuk pengadaan ruangan, ruang lab dan peralatannya termasuk pengadaan rumah kaca hama penyakit hutan dan penambahan rumah kaca silvikultur serta mengusulkan anggaran BOPTN pada mata anggaran pemeliharaan ruangan Departemen akan meningkatkan animo mahasiwa untuk meneliti dengan topik yang sesuai dengan penelitian dosen dan meningkatkan kerjasama penelitian dengan universitas di luar negeri
4
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT sehingga ”Laporan Assesmen dan Audit Internal Departemen Silvikultur , Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor Tahun 2013” ini dapat diselesaikan. Laporan ini disusun sebagai laporan hasil assesmen dan audit oleh Tim berdasarkan Surat Tugas Rektor IPB Nomor 9335/IT3/KP/2013 tanggal 23 Oktober 2013 tentang Tim Asesmen dan Audit Mutu Internal tahun 2013. Berdasarkan hasil assesmen dan audit terdapat kondisi yang keseluruhannya sudah mendapat tanggapan dari pihak Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan - IPB. Harapan kami hasil assesmen dan audit tersebut dapat segera ditindaklanjuti sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kinerja. Apresiasi kami sampaikan kepada Departemen yang telah berkooperatif dalam pelaksanaan kegiatan ini. Ucapan terima kasih kami berikan bagi semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan.
Bogor, Desember 2013 Kantor Manajemen Mutu
Kantor Audit Internal IPB
5
DAFTAR ISI Ringkasan Eksekutif ................................................................................................... Kata Pengantar........................................................................................................... Daftar Isi .................................................................................................................... Bab 1. Pendahuluan .................................................................................................. 1.1. Latar Belakang ...................................................................................... 1.2. Tujuan ................................................................................................... 1.3. Lingkup.................................................................................................. 1.4. Dasar Hukum/Aturan yang Digunakan ................................................. 1.5. Batasan ................................................................................................. 1.6. Metode ................................................................................................. 1.7. Tahapan ................................................................................................ 1.8. Kajian Ulang Hasil Audit Sebelumnya ................................................... 1.9. Pengorganisasian Tim Audit ................................................................. Bab 2. Gambaran Umum Departemen Silvikultur .................................................... 2.1. Latar Belakang Pendirian ...................................................................... 2.2. Visi, Misi dan Tujuan Departemen ....................................................... 2.3. Pejabat Departemen............................................................................. 2.4. Organisasi Pelaksana ............................................................................ 2.5. Alamat................................................................................................... Bab 3. Hasil Asesmen dan Audit ................................................................................ 3.1. Hasil Asesmen ....................................................................................... 3.2. Hasil Audit ............................................................................................ Bab 4. Kesimpulan...................................................................................................... Lampiran ....................................................................................................................
6
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pendidikan tinggi saat ini semakin menjadi pacuan bagi setiap institusi pendidikan tinggi meningkatkan mutu akademik beserta pelayanannya. Pemerintah juga memperkuat hal ini dengan mengeluarkan berbagai undang-undang dan peraturan yaitu Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2005 tentang perguruan tinggi, Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang standar pendidikan tinggi, dan Higher Education Long Term Strategy 2003-2010 dan Pedoman Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi tahun 2003. Pemerintah juga memandatkan penguatan pengendalian mutu kepada IPB yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 154 tahun 2000 tentang penetapan IPB sebagai badan hukum milik negara. Institut Pertanian Bogor merupakan perguruan tinggi negeri yang terus berusaha untuk meningkatkan kualitas baik dalam segi mutu akademik maupun pelayanan administrasi bagi civitas akademik itu sendiri. Hal ini juga terkait dengan salah satu misi IPB yaitu menyelenggarakan pendidikan tinggi bermutu tinggi dan pembinaan kemahasiswaan yang komprehensif dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa. Menyikapi kondisi ini, sudah seyogyanya Institut Pertanian Bogor mengembangkan sistem penjaminan mutu dan melakukan pengendalian internal dengan melaksanakan audit mutu akademik. Terkait dengan peningkatan mutu input, proses dan output pendidikan serta pengembangan sistem penjaminan mutu akademik di IPB, maka diperlukan assemen dan audit internal. Kegiatan assesmen dan audit internal merupakan salah satu bentuk monitoring dan evaluasi yang dilakukan terhadap capaian maupun target-target yang telah ditetapkan. Kegiatan ini terkait dengan program Renstra lima tahunan terutama pada rencana kerja bidang pendidikan dan kemahasiswaan IPB pada program kerja peningkatan mutu input, proses dan output pendidikan dan pengembangan sistem penjaminan mutu akademik. Adapun sasaran dari program kerja ini adalah meningkatnya mutu akademik dan adanya penjaminan mutu. 1.2. Tujuan Assesmen dan Audit Internal 1. 2.
Menilai pencapaian penjaminan mutu dan menentukan skala prioritas perbaikan berdasarkan risiko terbesar. Meneliti pelaksanaan penjaminan mutu akademik internal tingkat Departemen terhadap kebijakan akademik, standar dan sasaran mutu, manual mutu internal tingkat Fakultas dan Institut.
7 3.
Meneliti kesesuaian arah dan pelaksanaan penjaminan mutu akademik internal tingkat Departemen terhadap kebijakan akademik, standar dan sasaran mutu, dan manual mutu internal tingkat Fakultas dan Institut
1.3. Lingkup Pemeriksaan a.
Sasaran Penjaminan mutu berdasarkan standar mutu dan POB Departemen dan Fakultas IPB.
b.
bidang akademik di
Periode yang Diperiksa Pelaksanaan akademik semester genap dan ganjil periode tahun 2012 sampai dengan tahun 2013.
1.4. Dasar Hukum/Aturan yang Digunakan 1. Undang-undang Nomor 20 Tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar nasional Pendidikan 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 154 Tahun 2000 tentang Penetapan Institut Pertanian Bogor Sebagai Badan Hukum Milik Negara, Pasal 45 dan 46 tentang Akuntabilitas dan Pengawasan oleh Auditor Internal IPB. 5. Surat Keputusan Rektor No. 210/K13/OT/2004 tentang Manual Mutu IPB. 6. Keputusan Rektor IPB Nomor 087/I3/PP/2008 tertanggal 18 Juli 2008 tentang Panduan Program Pendidikan Sarjana Institut Pertanian Bogor. 7. Peraturan Rektor IPB Nomor 006/13/OT/2008 tentang Sistem Penjaminan Mutu Institut Pertanian Bogor Periode 2008-2012. 8. Peraturan Rektor tentang POB. 1.5. Batasan 1. Semua pengelolaan akademik Departemen Silvikultur Tahun Akademik 2012/2013. 2. Assesmen dan Audit internal meliputi pelaksanaan dan capaian standar dan prosedur-prosedur yang dirancang serta internal kontrol yang memberikan keyakinan yang memadai dalam mendeteksi adanya ketidaksesuaian dari pelaksanaan akademik yang berpengaruh terhadap pelayanan mutu akademik IPB. 1.6. Metode Pemeriksaan Kegiatan diawali dengan pengisian borang evaluasi diri, kunjungan awal, penilaian pencapaian standar mutu dengan cara memeriksa dokumen, penentuan risiko mutu, melakukan audit terhadap risiko mutu, melakukan audiensi dengan pimpinan maupun bagian yang terkait dengan kegiatan akademik di Departemen/Fakultas. Kemudian dilakukan peninjauan lapang. Data dan informasi selanjutnya dianalisis hingga diperoleh hasilnya. Pembahasan dilakukan untuk verifikasi serta untuk mendapatkan tanggapan dan komitmen tindak lanjut dari auditi.
8 1.7. Tahapan Pelaksanaan kegiatan audit dimulai dari persiapan administrasi yang dilakukan oleh Kantor Manajemen Mutu dan Kantor Audit Internal IPB. Tim Assesor dan auditor kemudian melakukan perencanaan, survey pendahuluan, desk evaluation, visitasi, penyusunan temuan dan rekomendasi hingga penyusunan laporan. Assesmen dan Audit Sistem dilaksanakan pada tanggal 19 Nopember 2013, dan kunjungan Lapangan dilaksanakan pada tanggal 21-29 Nopember 2013 di Kampus IPB Darmaga (jadwal terlampir). Tahap tindak lanjut hasil assesmen dan audit dan tahap evaluasi kegiatan dilakukan oleh Kantor Manajemen Mutu dan Kantor Audit Internal. 1.8. Kajian Ulang Hasil Assesmen dan Audit Sebelumnya Berdasarkan laporan hasil asesmen dan audit internal IPB tahun 2012, Depertemen Silvikultur mempunyai kelemahan dan temuan, yaitu : 1. Tiga dosen belum mendapatkan sertifikat pengajar 2. Beberapa KRS tidak ditandatangani oleh pembimbing akademik (PA) 3. Tiga matakuliah (SVK 323, SVK 324, SVK 211) diajarkan oleh dosen bergelar pendidikan S1 (belum S2) 4. Beberapa matakuliah mengadakan perkuliahan lebih dari 14 kali pertemuan 5. Jumlah mikroskop kurang memadai untuk praktikum 6. Tidak ada matriks matakuliah vs kompetensi 7. Berita acara perkuliahan (BAP) beberapa matakuliah tidak diisi lengkap 8. Beberapa dokumen kontrak kuliah semester genap 2011/2012 tidak ditandatangani dosen 9. MK Pemantauan Kesehatan Hutan (SVK 435) dan MK Perlindungan Hutan (SVK 231) diajarkan oleh lebih dari 2 dosen 10. Belum ada rumah kaca untuk lab patologi dan entomologi hutan 11. Kekurangan tenaga laboran yang membantu praktikum dan penelitian.
1.9. Pengorganisasian Tim Ketua Tim
:
Dr.Ir. Anna Fatchiya, M.Si
Anggota
:
Dr.Ir.Pudji Muljono, MS
9
BAB II GAMBARAN UMUM DEPARTEMEN 2.1.
Latar Belakang Pendirian
Sejalan dengan perubahan yang terjadi di IPB, pada tahun 2004 Program Studi-Budidaya Hutan (PS-BDH) menjadi salah satu program studi yang dikembangkan dalam penataan departemen. Berdasarkan Surat Keputusan Rektor IPB No. 112/K13/OT/2005 pada tanggal 2 Agustus 2005, PS-BDH menjadi di bawah pengelolaan Departemen Silvikultur (DSVK) sebagai Departemen Silvikultur pertama di Indonesia di antara 36 Departemen yang ada di IPB. Adapun mandat dari DSVK sebagai pengampu Departemen Silvikultur adalah pengembangan ilmu dan teknologi silvikultur yang diperlukan unuk membina hutan alam serta membangun dan membina hutan tanaman secara berkelanjutan berbasis ekosistem. Sementara itu, pernyataan kompetensi dari DSVK adalah mampu menerapkan ilmu dan teknologi silvikultur untuk menjamin fungsi ekologis, kesehatan dan produktivitas ekosistem hutan sesuai dengan kebutuhan dan nilai-nilai hutan yang diinginkan secara berkelanjutan. Secara operasional DSVK baru berjalan pada semester ganjil tahun 2005 dimana struktur organisasi (Ketua dan Sekretaris Departemen, serta staf penunjang) sudah terbentuk dan penerimaan mahasiswa telah dilaksanakan. Pada tahun-tahun awal beroperasinya DSVK, kegiatan masih didominasi oleh penataan manajemen internal sesuai dengan perubahanperubahan yang terjadi di IPB di seluruh bidang. Tetapi pada tahun 2008, operasional DSVK telah berjalan lancar, bahkan dalam usianya yang baru 3 tahun telah mendapatkan akreditasi A dari BAN-PT. Secara hukum DSVK baru terbentuk pada pertengahan tahun 2005, namun sesungguhnya sejak IPB berdiri pada tahun 1963 secara substansi DSVK telah ada yaitu sebagai Sub-Program Studi Pembinaan Hutan kemudian meningkat menjadi Program Studi Budidaya Hutan dibawah Jurusan Manajemen Hutan sampai tahun 2005. Oleh karena itu, fasilitas telah tersedia dan sumberdaya manusia, khususnya staf pengajar telah dikenal dan memiliki prestasi ditingkat Nasional maupun Internasional. Laboran yang bekerja di laboratorium-laboratorium di bawah DSVK juga telah memiliki pengalaman yang panjang dalam mengelola laboratorium untuk membantu pelaksanaan praktikum dan penelitian. Staf administrasi sebagian besar berasal dari Jurusan Manajemen Hutan yang telah memiliki pengalaman kegiatan administrasi pendidikan, kepegawaian, keuangan, dan administrasi umum. Dengan demikian dalam waktu yang relatif singkat, DSVK telah dapat dijalankan dengan relatif lancar. Tantangan terbesar DSVK adalah belum dikenalnya Departemen ini dimasyarakat. Istilah “Silvikultur” tidak dapat diterjemahkan dengan kalimat yang singkat. Silvikultur sering
10 disejajarkan dengan istilah budidaya hutan, namun sesungguhnya silvikultur memiliki arti yang jauh lebih luas dari budidaya hutan. Budidaya hutan sendiri selalu diasosiasikan dengan kegiatan bercocok tanam pohon hutan, sehingga lebih membuat DSVK kurang diminati. Namun seiring dengan waktu, setelah memiliki mahasiswa dan Himpunan Profesi yang berinteraksi dengan mahasiswa baru atau dengan adik-adik kelas di SMA-nya, juga promosi Departemen melalui berbagai kegiatan telah menambah peminat yang masuk ke DSVK. 2.2.
Visi, Misi dan Tujuan Visi Departemen Silvikultur adalah ”Menjadikan Departemen Silvikultur sebagai program studi terkemuka di Asia dengan Kompetensi Utama Silvikultur , berkarakter Kewirausahaan dan Bersendikan Keharmonisan”. Misi Departemen Silvikultur adalah sebagai berikut: 1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi akademik dan profesional yang berbasis penelitian (research based university) untuk menghasilkan sumberdaya manusia yang berakhlak luhur yang menguasasi dan mampu mengembangkan IPTEKS sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat kini dan mendatang untuk menjamin fungsi ekologis, kesehatan dan produktivitas ekosistem hutan secara berkelanjutan. 2. Menjadikan Departemen Silvikultur sebagai penentu kecenderungan (trend setter) bagi masyarakat profesi kehutanan baik yang berkecimpung dalam dunia ilmu pengetahuan, dunia usaha, lembaga swadaya masyarakat maupun dalam pemerintahan. 3. Menjadikan Departemen Silvikultur sebagai lembaga pendidikan tinggi yang mampu mengantisipasi dan menjawab berbagai permasalahan pembangunan kehutanan berdasarkan pendekatan ilmiah dan profesional. 4. Menjadikan Departemen Silvikultur sebagai lembaga pendidikan tinggi dengan sistem manajemen berorientasi pada mutu dan profesionalisme, sehingga mampu meningkatkan daya saing bangsa. Tujuan strategis dari Departemen Silvikultur adalah sebagai berikut: 1. Menghasilkan lulusan yang berkualitas yang mampu mengembangkan dan menerapkan IPTEKS Silvikultur . 2. Memberikan inovasi IPTEKS Silvikultur ramah lingkungan untuk mendukung pembangunan nasional dan memperbaiki kesejahteraan umat manusia. 3. Menjadikan Departemen Silvikultur sebagai program studi yang bersikap proaktif and antisipatif dalam menghadapi tuntutan masyarakat dan tantangan pembangunan yang berubah dengan cepat baik secara nasional maupun global. 4. Menjadi program studi yang dapat memberikan kekuatan moral dalam masyarakat madani Indonesia
11 2.3. Struktut Organisasi
2.4. Bagian Departemen SVK memiliki beberapa bagian, yaitu: 1. Bagian Silvikultur 2. Bagian Ekologi Kehutanan 3. Bagian Perlindungan Hutan
12
BAB III HASIL ASESMEN DAN AUDIT INTERNAL
3.1. Hasil Assesment Program Studi Silvikultur (Form Assesment) Berdasarkan hasil asesmen lapang penilai untuk setiap mutu dan dasar penilaian disajikan pada tabel berikut. No.
No. Butir
Penilaian 1 2 3
1
1.1.1.
v
2
1.1.2.
3
1.2.1.
v
4
1.2.2.
v
5
1.2.3.
v
6
2.1.1.
7
2.1.2.
v
8
2.1.3.
v
9
2.1.4.
v
v
v
Dasar penilaian Visi, misi, tujuan dan sasaran departemen sejalan dengan Visi, misi, tujuan dan sasaran fakultas dan institusi tetapi sebagian pengelola belum memahami secara baik visi, misi, tujuan dan sasaran departemen Rumusan visi, misi, dan tujuan departemen ditetapkan dalam rentang waktu tertentu, dievaluasi secara peri-odik, dan terdokumentasi dengan baik dan adanya monitoring dan evaluasi terhadap rumusan visi, misi, dan tujuan departemen Departemen menetapkan kebijakan mutu dan sasaran mutu yang selaras dengan kebijakan mutu dan sasaran mutu IPB, tetapi belum tersosialisasikan secara menyeluruh Departemen menetapkan sasaran mutu dalam rentang waktu tertentu dan diukur status pencapaian-nya setiap tahun tetapi belum secara mendalam dilakukan kajian terhadap hasil temuan secara internal Departemen mendokumentasikan sasaran mutu dalam dokumen terkait tetapi belu tersosialisasikan secara merata ke seluruh civitas akademika Departemen sudah memiliki struktur organisasi, perangkat pendukung kebijakan, peraturan dan kode etik yang terintegrasi dengan institusi Adanya tupoksi yang jelas dan didukung oleh SDM yang kompeten, tetapi belum ada penegakan aturan bagi yang melanggar aturan Rencana strategis pengembangan program studi Silvikultur dilakukan setiap tahun untuk mendukung kelancaran kegiatan tridarma tetapi dalam dalam aspek manajemennya terkendala oleh kesibukan para dosen Rencana operasional pengembangan program studi Silvikultur dilakukan setiap tahun untuk mendukung kelancaran kegiatan tridarma, tetapi perencanaan hanya terbatas pada rencana
13
No.
No. Butir
Penilaian 1 2 3
10
2.2.1.
v
11
2.2.2.
v
12
2.3.1.
v
13
2.3.2.
v
14
2.4.1.
v
15
3.1.1.
v
16
3.1.2.
v
17
3.1.3.
v
18
3.1.4.
V
19
3.1.5.
V
20
3.1.6.
V
21
3.2.1.
V
22
3.2.2.
V
23
3.2.3.
V
24
3.2.4.
V
Dasar penilaian pembiayaan tahunan karena terbatasnya ketersediaan dana Departemen memiliki Gugus Kendali Mutu (GKM) tetapi belum optimal dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab dalam pengendalian mutu akademik di program studi yang berada di bawah pengelolaannya. Sudah ada mekanisme monitoring dan evaluasi terhadap terlaksananya rencana kegiatan dan pencapaian sasaran mutu yang ditetapkan tetapi belum semua pihak memiliki kesadaran arti pentingnya monev tersebut Departemen telah melaksanakan penjaringan umpan balik melalui mekanisme Tracer Study sekali setahun dan lokakarya untuk perbaikan kurikulum dan proses pembelajaran, tetapi evaluasi evaluasi umpan balik tersebut belum optimal EPBM telah dilaksanakan setiap semester tetapi belum semua mahasiswa mengisinya Departemen memiliki program: promosi, lokakarya, peningkatan kualifikasi dan kompetensi dosen, tetapi program belum dilaksanakan secara menyeluruh dan merata Rasio keketatan calon mahasiswa program pendidikan sarjana reguler yang ikut seleksi terhadap daya tampung di bawah 1:5. Rasio jumlah mahasiswa baru program pendidikan sarjana reguler yang melakukan registrasi terhadap calon mahasiswa baru program pendidikan reguler yang lulus seleksi kurang dari 95%. Persentase mahasiswa asing pada program pendidikan sarjana reguler di Departemen kurang dari 1%. Persentase mahasiswa program pendidikan sarjana yang drop out pada angkatan di bawah 3%. Persentase mahasiswa program pendidikan sarjana yang undur diri pada angkatan yang sama kurang dari 3%. Persentase jumlah mahasiswa program pendidikan sarjana yang mengikuti student mobility program (credit earning atau pelaksanaan tugas akhir luar negeri): kurang dari 1%. Rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan kurang dari 3.00. Rata-rata masa studi mahasiswa program pendidikan sarjana reguler lebih dari 8 semester. Persentase mahasiswa program pendidikan sarjana reguler yang lulus dengan tepat waktu kurang dari 50%. Masa tunggu kerja pertama dari lulusan program pendidikan sarjana ada yang kurang dan lebih dari 3 bulan (tidak tersedia
14
No.
No. Butir
Penilaian 1 2 3
25
3.2.5.
V
26
3.2.6.
v
27
3.3.1.
V
28
3.3.2.
V
29
3.3.3.
30
3.3.4.
31
3.3.5
32
3.3.6
V
33
3.4.1.
V
34
3.4.2.
V
35
3.5.1.
v
36
4.1.1.
V
v
v
V
Dasar penilaian data yang akurat, informasi diperoleh secara lisan) Kesesuaian bidang kerja dari lulusan program pendidikan sarjana dengan bidang studi kurang dari 80% Lulusan memiliki integritas, profesionalisme, penggunaan teknologi informasi, komunikasi, kerja-sama tim dan pengembangan diri yang baik, tetapi masih lemah dalam penguasaan bahasa Inggris Mahasiswa memiliki akses ke layanan bimbingan dan konseling di departemen/institut tetapi kurang memanfaatkannya Mahasiswa memiliki akses pada pembimbingan untuk pengembangan minat dan bakat dan pembinaan kecakapan hidup tetapi kurang memanfaatkannya Persentase jumlah proposal hibah kompetisi yang diajukan oleh mahasiswa terhadap jumlah mahasiswa program pendidikan sarjana (tidak termasuk mahasiswa TPB) lebih dari 10% Persentase jumlah proposal hibah kompetisi yang diterima terhadap jumlah proposal yang diajukan oleh mahasiswa program pendidikan sarjana (tidak termasuk mahasiswa TPB) kurang dari 50% Persentase jumlah mahasiswa program pendidikan sarjana reguler penerima beasiswa di program studi per tahun kurang dari 35% Mahasiswa memiliki akses terhadap fasilitas kesehatan, termasuk layanan asuransi kesehatan, tetapi fasilitas belum lengkap Program studi melaksanakan tracer study terhadap lulusan setiap 4 tahun, tetapi kerjasama pengguna lulusan dalam pelaksanaan tracer study masih kurang Kurikulum dan proses pembelajaran di program studi dievaluasi dengan mempertimbangkan hasil tracer study tetapi kerjasama pengguna lulusan dalam pelaksanaan tracer study masih kurang Program studi memiliki himpunan alumni dengan program yang terkait dengan kegiatan akademik dan nonakademik (penyediaan sumbangan dana/fasilitas, keterlibatan dalam kegiatan akademik/nonakademik, dan penyediaan fasilitas untuk kegiatan akademik) tetapi belum semua alumni terlibat Departemen memiliki program pengembangan dosen untuk meningkatkan kualifikasi dan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan bidang di program studi tetapi masih ada dosen yang berpendidikan S1 dan S2
15
No.
No. Butir
Penilaian 1 2 3
37
4.1.2.
V
38
4.1.3.
V
39
4.1.4.
V
40
4.1.5.
V
41
4.1.6.
V
42
4.1.7.
v
43
4.1.8.
v
44
4.1.9.
V
45
4.2.1.
V
46
4.3.1.
V
47
4.3.2.
V
48
4.3.3.
V
49
4.4.1.
V
Dasar penilaian Proses seleksi, perekrutan, penempatan, pengembangan, retensi dan pemberhentian dosen sesuai dengan peraturan/pedoman yang berlaku, tetapi belum merata di seluruh laboratorium Persentase dosen tetap dengan pendidikan terakhir S2 dan S3 yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi departemen lebih dari 90% Persentase dosen tetap yang berpendidikan S3 yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi program studi lebih dari 40% Persentase dosen tetap yang memiliki jabatan lektor, lektor kepala dan guru besar yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi program studi lebih dari 50% Persentase dosen yang memiliki Sertifikat Pendidik Profesional lebih dari 40% Rasio dosen tetap terhadap mahasiswa yang bidang keahliannya sesuai dengan bidang program studi tidak sama dengan: 1 : 27-33 (untuk bidang sosial) dan 1: 17-23 (untuk bidang eksakta) Persentase dosen yang mengikuti sabbatical leave, post doc, atau kerjasama penelitian di luar negeri kurang dari 4% (terhadap jumlah dosen di departemen) Persentase dosen tetap yang menjadi anggota masyarakat bidang ilmu (akademik dan profesi) tingkat nasional/internasional lebih dari 30% Tenaga ahli/pakar sebagai pembicara dalam seminar/pelatihan, pembicara tamu, dsb, dari luar IPB dalam minimal 4 orang per tahun Rata-rata beban dosen per semester atau Rata-rata FTE (Fulltime Teaching Equivalent): 11-13 Rata-rata tingkat kehadiran dosen tetap dalam mengajar lebih dari 95% Setiap dosen tetap mengikuti kegiatan (sebagai pembicara/peserta) seminar ilmiah/lokakarya/penataran/workshop/ pagelaran/pameran/ peragaan (nasional/ internasional) minimal sekali dalam setahun Departemen memiliki perencanaan dan program pengembangan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kependidikan (melalui pemberian kesempatan belajar/pelatihan, pemberian fasilitas, dan jenjang karir) tetapi
16
No.
No. Butir
Penilaian 1 2 3
50
4.4.2.
51
4.4.3.
52
4.4.4.
53
5.1.1.
V
54
5.1.2.
V
55
5.1.3.
56
5.1.4.
V
57
5.2.1.
V
58
5.2.2.
V
59
5.2.3.
V
V
V
V
v
Dasar penilaian sebagian besar staf kependidikan masih berpendidikan SMA Jumlah tenaga pustakawan dengan latar belakang pendidikan yang sesuai dan berpendidikan tinggi sangat banyak S2 6 orang, S1 9 orang, dan diploma 9 orang tetapi manajemen penyusunan buku belum baik, misalnya data buku yang ada di komputer tidak sesuai dengan keberadaan buku di rak buku Tidak semua laboratorium ada tenaga teknisinya, hanya ada 3 orang untuk 6 lab yang seharusnya minimal 1 orang di setiap laboratorium. Departemen telah menghonor 3 orang tenaga teknis untuk mengisi kekurangan tersebut. Departemen memiliki jumlah tenaga administrasi yang kompeten/kualifikasi yang sesuai minimal 1 orang per program studi. Kurikulum memuat jabaran kompetensi lulusan secara lengkap (kompetensi utama, kompetensi pendukung, dan kompetensi lain), serta berorientasi ke depan sesuai dengan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi tetapi ada keterbatasan substansi kurikulum Kurikulum mencantumkan matriks/peta kurikulum (standar kompetensi versus mata kuliah) tetapi ada keterbatasan substansi kurikulum Seluruh mata kuliah (kuliah dan praktikum) dilengkapi dengan silabus mata kuliah yang selalu dimutahirkan. Program studi melakukan peninjauan kurikulum minimal 4 tahun sekali dengan melibatkan/mempertimbangkan masukan dari pemangku kepentingan internal dan eksternal, serta dimutahirkan dengan perkembangan keilmuan dan teknologi di bidangnya tetapi ada keterbatasan substansi kurikulum Persentase mata kuliah yang menerapkan penentuan nilai akhirnya dengan memasukkan komponen tugas: lebih dari 50%, tetapi yang diinginkan semua mata kuliah memenuhinya Kegiatan kuliah dan praktikum dilengkapi dengan buku referensi yang mutahir dan bahan ajar (handout/ modul/penuntun praktikum), tetapi masih ada kegiatan praktikum yang belum dilengkapi dengan penuntun praktikum Program studi menerapkan mekanisme penyusunan dan peninjauan materi perkuliahan dengan melibatkan kelompok dosen dalam satu bidang ilmu setiap semester (mencakup materi kuliah, metode pembelajaran, penggunaan teknologi pembelajaran dan caracara evaluasinya) tetapi tidak semua
17
No.
No. Butir
Penilaian 1 2 3
60
5.2.4.
V
61
5.2.5.
62
5.2.6.
63
5.2.7.
64
5.2.8.
65
5.2.9.
66
5.2.10.
V
67
5.2.11.
V
V V
V
V v
V 68
5.3.1.
69
5.3.2.
V
70
5.3.3.
V V
71
5.4.1.
72
5.4.2.
73
5.4.3.
V V
Dasar penilaian dosen dapat hadir dalam kegiatan peninjauan materi perkuliahankarena kesibukan masing-masing Persentase mata kuliah (wajib/pilihan) program studi S1 yang menerapkan sistem SCL (Student Centered Learning) lebih 30% tetapi penerapan SCL sulit dilakukan untuk kelas besar Persentase mata kuliah yang diselenggarakan dengan sistem elearning (blended system) kurang dari 20%. Kegiatan perkuliahan dan praktikum dilaksanakan secara penuh (14 kali pertemuan) dan sesuai dengan beban kreditnya. Kegiatan praktikum mahasiswa menggunakan fasilitas laboratorium yang dimiliki oleh IPB atau yang dapat diakses oleh IPB tetapi jumlah peralatan lab kurang dan banyak yang kuno Program studi menerapkan mekanisme monitoring kehadiran mahasiswa, kehadiran dosen, dan kesesuaian materi kuliah yang diajarkan dengan silabus setiap semester. Program studi belum sepenuhnya menerapkan mekanisme penjaminan mutu soal ujian, yaitu melakukan validasi soal ujian Persentase dosen di program studi dengan nilai EPBM > 3,0 lebih dari 90% Program studi memasukkan nilai tepat waktu untuk seluruh mata kuliah pada semester berjalan dalam jangka waktu maksimal 14 hari setelah pelaksanaan ujian. Program studi memiliki mekanisme pembentukan dosen pembimbing akademik dan monitoring proses pembimbingan. Penetapan dosen pembimbing akademik di program studi dilakukan pada awal semester 3 tetapi belum semua mahasiswa menyusun rencana studi paripurna Jumlah total bimbingan mahasiswa program pendidikan sarjana per dosen pembimbing maksimal 20 orang Rata-rata jumlah pertemuan mahasiswa per dosen pembimbing akademik minimal 4 kali per semester Program studi memiliki mekanisme pembentukan dosen pembimbing tugas akhir dan pengendalian penyelesaian tugas akhir. Tersedia kartu kendali pembimbingan tetapi mahasiswa tidak membawa kartu tersebut saat konsultasi Seluruh dosen pembimbing tugas akhir program studi S1 berpendidikan minimal S2 dan sesuai dengan bidang keahliannya, masih ada satu orang dosen bergelar S1 Jumlah mahasiswa per dosen pembimbing tugas akhir maksimal 4 orang per angkatan. Strategi yang ditempuh dengan
18
No.
No. Butir
Penilaian 1 2 3
V 74
5.4.4.
75
5.4.5.
76
5.5.1.
V V
V 77
5.5.2.
V 78
6.1.1.
V 79
6.1.2.
80
6.1.3.
V
81
6.1.4.
V
82
6.1.5.
V
83
6.1.6.
V
84
6.1.7.
V
Dasar penilaian distribusi merata pada setiap dosen, akibatnya tidak semua mahasiswa mendapapatkan dosen yang diinginkan Rata-rata jumlah pertemuan/pembimbingan selama penyelesaian tugas akhir minimal 8 kali, tetapi pencatatan data kurang baik karena mahasiswa lupa membawa kartu kendali saat konsultasi Rata-rata penyelesaian tugas akhir mahasiswa kurang dari 12 bulan (dijadwalkan 2 semester mulai dari semester 7). Sebagai akibat dari banyaknya praktikum lapangan Program studi memiliki program untuk peningkatan suasana akademik, seperti penyelenggaraan event ilmiah tetapi untuk ruang berkumpul mahasiswa kurang Program studi telah menyelenggarakan kegiatan yang dapat mendorong ke arah peningkatan suasana akademik (seperti seminar, simposium, lokakarya, atau bedah buku) minimal sekali dalam setahun, lebih bisa ditingkatkan jika tidak terkendala dana Departemen memiliki perencanaan sasaran mutu, perencanaan kegiatan/ kerja dan perencanaan/alokasi dan pengelolaan dana sesuai prosedur/ mekanisme yang berlaku di IPB dan terdokumentasi secara baik dan tertelusur, tetapi sebagian besar sumber dana dari masyarakat sehingga sulit ditingkatkan Rata-rata dana operasional (pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat, termasuk gaji dan upah) lebih dari 18 juta per mahasiswa per tahun, tetapi dana tersebut dirasakan tidak cukup Rata-rata dana penelitian dosen: Lebih dari Rp 3 juta per dosen tetap per tahun. Rata-rata dana yang diperoleh dalam rangka pelayanan/pengabdian kepada masyarakat : Lebih dari Rp 1.5 juta per dosen tetap per tahun. Rata-rata jumlah dan dana kegiatan kepakaran dengan pemerintah di lingkungan Departemen: Minimal satu kegiatan per dosen tetap per tahun dengan dana minimal Rp 1 juta per dosen tetap per tahun. Penggunaan dana PPM (pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat) dari total pemasukan dana lebih dari 10% Dana (termasuk hibah) yang dikelola lebih dari Rp 70 juta per dosen tetap per tahun (mencakup gaji, tunjangan fungsional, biaya PPM, insentif kinerja dosen, kepakaran, tunjangan sertifikasi dosen, dan RKAT, bisnis dan kerjasama).
19
No.
No. Butir
Penilaian 1 2 3
85
6.2.1.
V
86 87 88 89 90 91
6.2.2. 6.2.3. 6.2.4. 6.2.5. 6.2.6. 6.3.1.
92
6.3.2.
93
6.3.3.
V
94
6.3.4.
V
95
6.3.5.
V
96
6.3.6.
V
97
6.3.7.
V
98
6.4.1.
V
99
6.4.2.
V
100
6.5.1.
V
101
6.5.2.
V
102
6.6.1.
V
103
6.6.2.
V
104
6.6.3.
V
V V V V V V V
Dasar penilaian Bangunan: memenuhi persyaratan teknis dan keamanan, serta jumlahnya mencukupi, laboratorium tidak memenuhi persyaratan teknis Ruang kerja pimpinan: kurang dari 15 m2 per orang Ruang administrasi kantor: kurang daril 4 m2 per orang Ruang kerja setiap dosen: kurang dari 4 m2 per dosen Ruang kelas/aula: kurang dari 2 m2 per mahasiswa Ruang ujian sidang sarjana: 16 m2 per mahasiswa Ruang perpustakaan: 1.6 m2 per orang Jumlah koleksi textbook yang sesuai bidang ilmu: ³ 400 (dalam tiga tahun terakhir), tetapi banyak koleksi buku tua Jumlah koleksi disertasi/tesis/skripsi/tugas akhir: ³ 200 (dalam tiga tahun terakhir) Jumlah jurnal ilmiah terakreditasi Dikti yang sesuai bidang: ≥ 3 judul dengan nomor lengkap (dalam tiga tahun terakhir) Jumlah jurnal imiah internasional yang sesuai bidang: ≥ 2 judul dengan nomor lengkap (dalam tiga tahun terakhir) Jumlah prosiding seminar yang sesuai bidang: >9 judul (dalam tiga tahun terakhir). Departemen tidak memiliki akses yang mudah ke perpustakaan di luar perguruan tinggi (termasuk akses secara online) Luasan untuk laboratorium/bengkel/studio/ ruang simulasi/lapang kurang dari 2 m2 per mahasiswa Laboratorium tidak dilengkapi dengan peralatan laboratorium dan bahan habis dengan jumlah yang memadai dan bermutu baik. Tidak setiap kelas yang digunakan untuk kegiatan perkuliahan dilengkapi dengan sarana belajar yang mencukupi (kursi, meja, papan tulis, spidol, penghapus, LCD, dekstop/ laptop, AC/ kipas angin, sound system, dan internet/Wifi), serta dapat digunakan setiap hari (minimal 20 jam/minggu) Tidak setiap ruangan yang digunakan untuk kegiatan praktikum/penelitian tugas akhir dilengkapi dengan sarana praktikum (kursi, meja kerja, papan tulis, spidol, peralatan praktikum dan bahan habis) yang mencukupi, bermutu baik dan dapat dugunakan setiap hari. Kurang tersedia komputer dan perangkat lunak yang lengkap dan canggih Sistem teknologi informasi tidak selalu ditata dan dimutahirkan minimal 1 tahun sekali Akses untuk dosen, mahasiswa dan pegawai lainnya terhadap
20
No.
105
No. Butir
6.6.4.
Penilaian 1 2 3
V v
106
6.6.5.
107 108
6.6.6. 6.6.7.
V V V
109
6.6.8. v
110
6.6.9.
111
6.6.10.
112
7.1.1.
113
7.1.2.
V
114
7.1.3.
V
115
7.2.1.
V
V
V V
116
7.2.2.
117
7.3.1.
V
Dasar penilaian fasilitas komputer total kurang dari 18 jam per hari karena jaringan sering terganggu Kurangnya pemeliharaan dan modernisasi komputer serta didukung dana yang memadai Komputer dihubungkan dengan jaringan lokal dan internet (kapasitas akses internet: 1 kpbs per mahasiswa) tetapi sering terkendala jaringan Rasio jumlah komputer per mahasiswa kurang dari 1 : 10 Ruang komputer kurang dari 1 m2 per mahasiswa Ketersediaan sarana elearning yang didukung oleh piranti keras, piranti lunak dan manual yang kurang memadai ataupun dimanfaatkan secara optimal Pengelolaan data akademik di program studi didukung oleh sistem informasi yang tertelusur, ditangani dengan komputer, dan dapat diakses melalui jaringan luas/WAN) tetapi bandwith masih terbatas dibandingkan dengan jumlah penggunanya Departemen memiliki situs berbahasa Indonesia dan Inggris yang menyediakan informasi akademik dan nonakademik bagi pemangku kepentingan, tetapi datanya jarang dimutahirkan secara reguler (minimal 1 kali per minggu) karena tidak ada tenaga administrasi yang melakukannya Jumlah penelitian dosen yang sesuai bidang atas biaya sendiri atau dibiayai dari dalam atau luar negeri (sebagai ketua atau anggota): lebih dari 1 judul penelitian per dosen per tahun Persentase keterlibatan mahasiswa program pendidikan sarjana yang melakukan tugas akhir per angkatan dalam penelitian dosen kurang dari 25% Persentase keterlibatan mahasiswa program studi yang melakukan tugas akhir dalam penelitian di luar negeri kurang dari 5% Jumlah tulisan ilmiah dosen yang dipublikasikan dalam bentuk buku, prosiding seminar, atau jurnal ilmiah nasional/internasional (sebagai penulis utama atau anggota): lebih dari 1 tulisan per dosen per tahun Jumlah paten yang diregistrasi: minimal 1 buah HaKI per tahun per departemen. Masih rendahnya minat dosen untuk mendaftarkan HAKI Jumlah kegiatan pengabdian pada masyarakat yang sesuai bidang yang dilaksanakan oleh dosen (atas biaya sendiri/luar negeri/ dalam negeri): lebih dari 1 kegiatan per dosen per tahun
21
No.
No. Butir
Penilaian 1 2 3
118
7.3.2.
V
119
7.4.1.
V
120
7.4.2.
V
Dasar penilaian Jumlah kegiatan pengabdian pada masyarakat yang diselenggarakan dengan melibatkan mahasiswa secara penuh dan diberi tanggung jawab: lebih dari 1 kegiatan per tahun per program studi Persentase jumlah kerjasama kegiatan tridarma (pendidikan, penelitian atau pengabdian pada masyarakat) dengan instansi di dalam negeri lebih dari 50% dari jumlah dosen tetap Persentase jumlah kerjasama kegiatan tridarma (pendidikan, penelitian atau pengabdian pada masyarakat) dengan instansi di luar negeri lebih daril 10% dari jumlah dosen tetap.
Keterangan : Skor 1 : Di bawah standar/kriteria yang ditetapkan Skor 2 : Sesuai dengan standar/kriteria yang ditetapkan Skor 3 : Di atas standar/kriteria yang ditetapkan Bogor,
13 Desember 2013
Mengetahui Ketua Departemen
Ketua Tim Asesmen/Audit
(Prof.Dr.Ir.Nurheni Wijayanto,M.Sc)
(Dr.Ir. Anna Fatchiya,M.Si))
3.2. Hasil Audit (Form Audit)
BORANG AUDIT AKADEMIK INTERNAL INSTITUT PERTANIAN BOGOR Ringkasan Temuan Audit Revisi 0 Auditi Departemen Silvikultur Lokasi Kampus IPB Darmaga
Wakil Auditi Ketua Departemen Distribusi No Temuan 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 11 12
13
Tipe Audit Operasional Komponen Audit 1. Standar 1-7 2. Sasaran Mutu Program 3. Borang Asesmen Mutu Auditor Ketua Anna Fatchiya Klien Auditor
Standar Manual Mutu IPB Tanggal Audit 14 November-13 Desember 2013 Auditor Anggota Pudji Muljono KAI Arsip
Deskripsi Temuan Rasio keketatan calon mahasiswa program pendidikan sarjana reguler yang ikut seleksi terhadap daya tamping relatif rendah (kurang dari 1:5). Masih ada mahasiswa yang lulus seleksi tidak melakukan registrasi Jumlah mahasiswa asing sedikit (kurang dari 1%) Tidak ada mahasiswa yang mengikuti student mobility program (credit earning atau pelaksanaan tugas akhir luar negeri) Masih banyak mahasiswa yang Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) kurang dari 3.00. Masih banyak mahasiswa masa studinya lebih daril 8 semester. Persentase mahasiswa yang lulus dengan tepat waktu relatif rendah (kurang dari 50%). Cukup banyak lulusan yang bekerja di luar bidang kehutanan Jumlah proposal hibah kompetisi mahasiswa yang diajukan sudah cukup banyak, tetapi kualitasnya belum maksimal, sehingga persentase yang diterima sedikit (kurang dari 50%) Jumlah dosen tetap relatif sedikit tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa. Jumlah dosen yang mengikuti sabbatical leave, post doc, atau kerjasama penelitian di luar negeri sedikit (kurang dari 4%) Tidak semua laboratorium ada tenaga teknisinya, hanya ada 3 orang untuk 6 lab yang seharusnya minimal 1 orang di setiap laboratorium. Departemen telah menghonor 2 orang untuk mengatasi masalah tersebut. Penyelenggaraan kuliah dengan sistem e-learning (blended system) masih rendah (kurang dari 20%)
Kategori Temuan (OB / KTS) KTS KTS KTS KTS KTS KTS KTS KTS KTS
KTS KTS KTS
KTS
23 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
24
25 26 27 28 29 30 31 32 33
Program studi belum sepenuhnya menerapkan mekanisme penjaminan mutu soal ujian, yaitu melakukan validasi soal ujian Masih ada dosen yang bergelar S1 yang menjadi pembimbing tugas akhir meskipun dinilai memiliki kompetensi tinggi di bidangnya. Masih banyak mahasiswa yang menyelesaikan tugas akhirnya kurang dari 12 bulan, sebagai akibat dari banyaknya praktikum lapangan Laboratorium tidak memenuhi persyaratan teknis Ruang administrasi kantor: kurang daril 4 m2 per orang Ruang kelas/aula: kurang dari 2 m2 per mahasiswa Departemen tidak memiliki akses yang mudah ke perpustakaan di luar perguruan tinggi (termasuk akses secara online) Luasan untuk laboratorium kurang dari 2 m2 per mahasiswa Laboratorium tidak dilengkapi dengan peralatan laboratorium dan bahan habis dengan jumlah yang memadai dan bermutu baik. Tidak setiap kelas yang digunakan untuk kegiatan perkuliahan dilengkapi dengan sarana belajar yang mencukupi (kursi, meja, papan tulis, spidol, penghapus, LCD, dekstop/ laptop, AC/ kipas angin, sound system, dan internet/Wifi), serta dapat digunakan setiap hari Tidak setiap ruangan yang digunakan untuk kegiatan praktikum/penelitian tugas akhir dilengkapi dengan sarana praktikum (kursi, meja kerja, papan tulis, spidol, peralatan praktikum dan bahan habis) yang mencukupi, bermutu baik dan dapat digunakan setiap hari. Kurang tersedia komputer dan perangkat lunak yang lengkap dan canggih Sistem teknologi informasi tidak selalu ditata dan dimutahirkan minimal 1 tahun sekali Akses untuk dosen, mahasiswa dan pegawai lainnya terhadap fasilitas komputer total kurang dari 18 jam per hari karena jaringan sering terganggu Kurangnya pemeliharaan dan modernisasi komputer serta didukung dana yang memadai Rasio jumlah komputer per mahasiswa kurang dari 1 : 10 Ruang komputer kurang dari 1 m2 per mahasiswa Pemutakhiran data tidak dilakukan secara rutin (minimal 1 kali per minggu) Hanya sedikit (kurang dari 25%) mahasiswa yang melakukan tugas akhir per angkatan dalam penelitian dosen Tidak ada mahasiswa yang melakukan tugas akhir dalam penelitian di luar negeri
KTS KTS KTS KTS KTS KTS KTS KTS KTS KTS
KTS
KTS KTS KTS KTS KTS KTS KTS KTS KTS
24
Pimpinan Auditi
Nurheni Wijayanto
Penjamin Mutu Audit
Bogor 16 Desember 2013 Tanda Tangan Ketua Anna Fatchiya Auditor
Direview oleh : Muhammad Romli
Tanda Tangan
Tanda Tangan
25
BORANG AUDIT AKADEMIK INTERNAL INSTITUT PERTANIAN BOGOR Deskripsi Temuan Audit Auditi Departemen Silvikultur
Tipe Audit Operasional
Lokasi Kampus IPB Darmaga
Ruang Lingkup Kriteria 3.1
Wakil Auditi Ketua Departemen
Auditor Ketua Anna Fatchiya
Distribusi Deskripsi Temuan (1,2,3,4)
Kriteria/Persyaratan
Akar Penyebab
Akibat Rekomendasi
Tanggapan Auditi Rencana Perbaikan
Auditi
√
Auditor
Revisi 0 Manual dan Tanggal Manual Mutu IPB, SK Rektor No.210/K13/OT/2004 Tanggal Audit 14 November-13 Desember 2013 Auditor Anggota Pudji Muljono √
KAI
√
Arsip
√
Rasio keketatan calon mahasiswa program pendidikan sarjana reguler yang ikut seleksi terhadap daya tamping relatif rendah (kurang dari 1:5). Masih ada mahasiswa yang lulus seleksi tidak melakukan registrasi Jumlah mahasiswa asing sedikit (kurang dari 1%) Tidak ada mahasiswa yang mengikuti student mobility program (credit earning atau pelaksanaan tugas akhir luar negeri) Rasio keketatan calon mahasiswa program pendidikan sarjana reguler yang ikut seleksi terhadap daya tampung minimal 1:5. Rasio jumlah mahasiswa baru program pendidikan sarjana reguler yang melakukan registrasi terhadap calon mahasiswa baru program pendidikan reguler yang lulus seleksi minimal 95%. Persentase mahasiswa asing pada program pendidikan sarjana reguler di Departemen minimal 1%. Persentase jumlah mahasiswa program pendidikan sarjana yang mengikuti student mobility program (credit earning atau pelaksanaan tugas akhir luar negeri): minimal 1%. Departemen kurang optimal melakukan promosi di dalam maupun luar negeri melalui berbagai media dan jaringan kerjasama yang telah terbentuk baik dalam negeri maupun luar negeri Jumlah mahasiswa yang mendaftar ke departemen ini relatif sedikit termasuk yang dari luar negeri Meningkatkan promosi melalui beragam media dan memanfaatkan jaringan yang telah terbentuk untuk menjaring mahasiswa. Menjalin komunikasi yang intens dengan Direktorat Hukum, Promosi, dan Humas IPB dalam mempromosikan Dep SVK. Setuju Departemen akan meningkatkan promosi melalui beragam media terutama website dan promosi ke SMA setempat oleh mahasiswa yang sedang PLdan memanfaatkan jaringan yang telah terbentuk untuk menjaring mahasiswa. Menjalin komunikasi yang intens dengan Direktorat Hukum, Promosi, dan
26
Jadwal Penyelesaian
Pimpinan Auditi
Nurheni Wijayanto
Penjamin Mutu Audit
Humas IPB dalam mempromosikan Dep SVK. 1 tahun Penanggung Jawab
Bogor 16 Desember 2013 Tanda Tangan Ketua Anna Fatchiya Auditor
Direview oleh : Muhammad Romli
Tanda Tangan
Ketua Departemen
Tanda Tangan
27
BORANG AUDIT AKADEMIK INTERNAL INSTITUT PERTANIAN BOGOR Deskripsi Temuan Audit Auditi Departemen Silvikultur
Tipe Audit Operasional
Lokasi Kampus IPB Darmaga
Ruang Lingkup Kriteria 3.2
Wakil Auditi Ketua Departemen
Auditor Ketua Anna Fatchiya
Distribusi
Deskripsi Temuan (5,6,7,8)
Kriteria/Persyaratan
Akar Penyebab
Akibat
Rekomendasi
Auditi
√
Auditor
Revisi 0 Manual dan Tanggal Manual Mutu IPB, SK Rektor No.210/K13/OT/2004 Tanggal Audit 14 November-13 Desember 2013 Auditor Anggota Pudji Muljono √
KAI
√
Arsip
√
Masih banyak mahasiswa yang Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) kurang dari 3.00. Masih banyak mahasiswa masa studinya lebih daril 8 semester. Persentase mahasiswa yang lulus dengan tepat waktu relatif rendah (kurang dari 50%). Cukup banyak lulusan yang bekerja di luar bidang kehutanan Rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan minimal 3.00. Rata-rata masa studi mahasiswa program pendidikan sarjana reguler kurang dari 8 semester. Persentase mahasiswa program pendidikan sarjana reguler yang lulus dengan tepat waktu lebih dari 50%. Kesesuaian bidang kerja dari lulusan program pendidikan sarjana dengan bidang studi lebih dari 80% Praktek lapangan yang cukup banyak dan dilakukan di waktu antar semester, sehingga mengurangi kesempatan mahasiswa untuk memperbaiki nilai dan mempercepat masa kuliah melalui kuliah semester pendek. Lapangan kerja bidang kehutanan semakin menurun. IPK rendah kurang dari 3,00 dan masa studi lebih lama lebih dari 8 semester. Banyak lulusan yang bekerja di luar bidang kehutanan Praktek lapangan perlu dikurangi, bisa dengan menggabungkannya Perlu dirumuskan kompetensi lulusan dan kurikulum berbasis KKNI yang tepat sehingga lulusan menjadi kompetitif dalam dunia kerja kehutanan tidak hanya di dalam negeri tetapi di tingkat ASEAN Memanfaatkan jejaring kerjasama yang sudah ada dan memperluasnya untuk membuka kesempatan bekerja dan berusaha bagi lulusan
28 Tanggapan Auditi Rencana Perbaikan
Jadwal Penyelesaian
Pimpinan Auditi
Nurheni Wijayanto
Penjamin Mutu Audit
Setuju Departemen akan menggabungkan praktek lapang, mereview matrik kompetensi vs mata kuliah (learning outcomes) yang sudah dibuat dengan melibatkan pengguna lulusan, dan memanfaatkan jejaring kerjasama yang sudah ada dan memperluasnya untuk membuka kesempatan bekerja dan berusaha bagi lulusan 1 tahun Ketua Departemen Penanggung Jawab
Bogor 16 Desember 2013 Tanda Tangan Ketua Anna Fatchiya Auditor
Direview oleh : Muhammad Romli
Tanda Tangan
Tanda Tangan
29
BORANG AUDIT AKADEMIK INTERNAL INSTITUT PERTANIAN BOGOR Deskripsi Temuan Audit Auditi Departemen Silvikultur
Tipe Audit Operasional
Lokasi Kampus IPB Darmaga
Ruang Lingkup Kriteria 3.3
Wakil Auditi Ketua Departemen
Auditor Ketua Anna Fatchiya
Distribusi
Deskripsi Temuan (9)
Auditi
√
Auditor
Revisi 0 Manual dan Tanggal Manual Mutu IPB, SK Rektor No.210/K13/OT/2004 Tanggal Audit 14 November-13 Desember 2013 Auditor Anggota Pudji Muljono √
KAI
√
Arsip
√
Jumlah proposal hibah kompetisi mahasiswa yang diajukan sudah cukup banyak, tetapi kualitasnya belum maksimal, sehingga persentase yang diterima sedikit (kurang dari 50%)
Kriteria/Persyaratan Persentase jumlah proposal hibah kompetisi yang diterima terhadap jumlah proposal yang diajukan oleh mahasiswa program pendidikan sarjana (tidak termasuk mahasiswa TPB minimal 50% Akar Penyebab
Persiapan penyusunan proposal kurang karena berbenturan dengan padatnya perkuliahan dan kesibukan dosen, dan belum melibatkan mahasiswa dari fakultas lain
Akibat Rekomendasi
Jumlah proposal hibah mahasiswa yang diterima Memotivasi mahasiswa untuk memperhatikan pengumuman tentang hibah penelitian mahasiswa. Mendorong mahasiswa untuk mengajak mahasiswa dari fakultas lain menyusun proposal. Setuju Departemen akan melaksanakan rekomendasi di atas 1 tahun Ketua Departemen Penanggung Jawab
Tanggapan Auditi Rencana Perbaikan Jadwal Penyelesaian
30
Pimpinan Auditi
Nurheni Wijayanto
Penjamin Mutu Audit
Bogor 16 Desember 2013 Tanda Tangan Ketua Anna Fatchiya Auditor
Direview oleh : Muhammad Romli
Tanda Tangan
Tanda Tangan
31
BORANG AUDIT AKADEMIK INTERNAL INSTITUT PERTANIAN BOGOR Deskripsi Temuan Audit Auditi Departemen Silvikultur
Tipe Audit Operasional
Lokasi Kampus IPB Darmaga
Ruang Lingkup Kriteria 4.1
Wakil Auditi Ketua Departemen
Auditor Ketua Anna Fatchiya
Distribusi
Deskripsi Temuan (10,11)
Auditi
√
Auditor
Revisi 0 Manual dan Tanggal Manual Mutu IPB, SK Rektor No.210/K13/OT/2004 Tanggal Audit 14 November-13 Desember 2013 Auditor Anggota Pudji Muljono √
KAI
√
Arsip
√
Jumlah dosen tetap relatif sedikit tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa. Jumlah dosen yang mengikuti sabbatical leave, post doc, atau kerjasama penelitian di luar negeri sedikit (kurang dari 4%)
Kriteria/Persyaratan Rasio dosen tetap terhadap mahasiswa yang bidang keahliannya sesuai dengan bidang program studi sama dengan: 1 : 27-33 (untuk bidang sosial) dan 1: 17-23 (untuk bidang eksakta) Persentase dosen yang mengikuti sabbatical leave, post doc, atau kerjasama penelitian di luar negeri minimal 4% (terhadap jumlah dosen di departemen) Akar Penyebab
Akibat Rekomendasi
Tanggapan Auditi Rencana Perbaikan Jadwal Penyelesaian
Keterbatasan formasi dosen dari pemerintah di satu sisi kewajiban universitas untuk meningkatkan jumlah calon mahasiswa yang diterima. Tidak semua dosen berminat mengikuti sabbatical leave, post doc, atau kerjasama penelitian di luar negeri atau keterbatasan dana untuk mengikutinya Rasio dosen tetap terhadap mahasiswa dan persentase dosen yang mengikuti sabbatical leave, post doc, atau kerjasama penelitian di luar negeri rendah Terus menerus setiap tahun mengusulkan penambahan dosen PNS melalui Dir.SDM. Mendorong dosen untuk mengikuti sabbatical leave, post doc yang didanai dari Dikti dan meningkatkan jaringan kerjasama dengan universitas luar negeri Setuju Departemen akan melaksanakan rekomendasi di atas 1 tahun Ketua Departemen Penanggung Jawab
32
Pimpinan Auditi
Nurheni Wijayanto
Penjamin Mutu Audit
Bogor 16 Desember 2013 Tanda Tangan Ketua Anna Fatchiya Auditor
Direview oleh : Muhammad Romli
Tanda Tangan
Tanda Tangan
33
BORANG AUDIT AKADEMIK INTERNAL INSTITUT PERTANIAN BOGOR Deskripsi Temuan Audit Auditi Departemen Silvikultur
Tipe Audit Operasional
Lokasi Kampus IPB Darmaga
Ruang Lingkup Kriteria 4.4.3
Wakil Auditi Ketua Departemen
Auditor Ketua Anna Fatchiya
Distribusi
Deskripsi Temuan (12)
Auditi
√
Auditor
Revisi 0 Manual dan Tanggal Manual Mutu IPB, SK Rektor No.210/K13/OT/2004 Tanggal Audit 14 November-13 Desember 2013 Auditor Anggota Pudji Muljono √
KAI
√
Arsip
√
Tidak semua laboratorium ada tenaga teknisinya, hanya ada 3 orang untuk 6 laboratorium
Kriteria/Persyaratan
Departemen memiliki jumlah tenaga teknisi minimal 1 orang yang kompeten/kualifikasi yang sesuai di setiap laboratorium.
Akar Penyebab Akibat Rekomendasi
Teknisi yang ada memasuki masa pensiun tanpa ada pengganti Penyelenggaraan praktikum tidak berjalan maksimal Terus menerus setiap tahun minta formasi teknisi laboran ke Dit.SDM sampai terpenuhi jumlahnya. Setuju Departemen akan melaksanakan rekomendasi di atas 1 tahun Ketua Departemen Penanggung Jawab
Tanggapan Auditi Rencana Perbaikan Jadwal Penyelesaian
Pimpinan Auditi
Nurheni Wijayanto
Penjamin Mutu Audit
Bogor 16 Desember 2013 Tanda Tangan Ketua Anna Fatchiya Auditor
Direview oleh : Muhammad Romli
Tanda Tangan
Tanda Tangan
34
BORANG AUDIT AKADEMIK INTERNAL INSTITUT PERTANIAN BOGOR Deskripsi Temuan Audit Auditi Departemen Silvikultur
Tipe Audit Operasional
Lokasi Kampus IPB Darmaga
Ruang Lingkup Kriteria 5.2
Wakil Auditi Ketua Departemen
Auditor Ketua Anna Fatchiya
Distribusi
Deskripsi Temuan (13,14)
Auditi
√
Auditor
Revisi 0 Manual dan Tanggal Manual Mutu IPB, SK Rektor No.210/K13/OT/2004 POB-IPB-S1-10 Tanggal Audit 14 November-13 Desember 2013 Auditor Anggota Pudji Muljono √
KAI
√
Arsip
√
Penyelenggaraan kuliah dengan sistem e-learning (blended system) masih rendah (kurang dari 20%) Program studi belum sepenuhnya menerapkan mekanisme penjaminan mutu soal ujian, yaitu melakukan validasi soal ujian
Kriteria/Persyaratan
Akar Penyebab Akibat
Rekomendasi
Tanggapan Auditi Rencana Perbaikan Jadwal Penyelesaian
Persentase mata kuliah yang diselenggarakan dengan sistem e-learning (blended system) minimal 20%. Program studi menerapkan mekanisme penjaminan mutu soal ujian dan kesesuaiannya dengan isi silabus sehingga menghasilkan soal ujian yang bermutu baik dan dapat mengukur kompetensi yang dirumuskan. Belum tersosialisasinya sistem e-learning dan pentingnya validasi soal ujian secara menyeluruh kepada para dosen dan pentingnya validasi soal ujian Kesulitan mahasiswa mengakses bahan kuliah di luar pertemuan tatap muka, dan ada kemungkinan ada soal ujian tidak sesuai kompetensi yang diharapkan ataupun di luar materi yang diajarkan. Mengusulkan ke Dit IDSI IPB untuk memberikan sosialisasi dan pelatihan teknis e-learning untuk dosen dan tenaga kependidikan. Mendorong GKM untuk melakukan validasi soal ujian sebelum UTS/UAS Setuju Departemen akan melaksanakan rekomendasi di atas 1 tahun Ketua Departemen Penanggung Jawab
35
Pimpinan Auditi
Nurheni Wijayanto
Penjamin Mutu Audit
Bogor 16 Desember 2013 Tanda Tangan Ketua Anna Fatchiya Auditor
Direview oleh : Muhammad Romli
Tanda Tangan
Tanda Tangan
36
BORANG AUDIT AKADEMIK INTERNAL INSTITUT PERTANIAN BOGOR Deskripsi Temuan Audit Auditi Departemen Silvikultur
Tipe Audit Operasional
Lokasi Kampus IPB Darmaga
Ruang Lingkup Kriteria 5.4
Wakil Auditi Ketua Departemen
Auditor Ketua Anna Fatchiya
Distribusi
Deskripsi Temuan (15,16)
Kriteria/Persyaratan
Auditi
√
Auditor
Revisi 0 Manual dan Tanggal Manual Mutu IPB, SK Rektor No.210/K13/OT/2004 POB-IPB-S1-15 Tanggal Audit 14 November-13 Desember 2013 Auditor Anggota Pudji Muljono √
KAI
√
Arsip
√
Masih ada dosen yang berpendidikan S1 yang menjadi pembimbing tugas akhir meskipun dinilai memiliki kompetensi tinggi di bidangnya. Masih banyak mahasiswa yang menyelesaikan tugas akhirnya kurang dari 12 bulan Seluruh dosen pembimbing tugas akhir program studi S1 berpendidikan minimal S2 dan sesuai dengan bidang keahliannya. Rata-rata penyelesaian tugas akhir mahasiswa kurang dari 12 bulan (dijadwalkan 2 semester mulai dari semester 7).
Akar Penyebab
Akibat Rekomendasi Tanggapan Auditi Rencana Perbaikan Jadwal Penyelesaian
Dosen ybs mau memasuki usia pensiun Adanya tugas akhir selain skripsi, sehingga mahasiswa tidak bisa fokus pada penyelesaian tugas skripsi Masa studi mahasiswa lama lebih dari 8 semester Merumuskan kembali struktur kurikulum, khususnya tentang tugas akhir Setuju Departemen akan melaksanakan rekomendasi di atas 1 tahun Ketua Departemen Penanggung Jawab
37
Pimpinan Auditi
Nurheni Wijayanto
Penjamin Mutu Audit
Bogor 16 Desember 2013 Tanda Tangan Ketua Anna Fatchiya Auditor
Direview oleh : Muhammad Romli
Tanda Tangan
Tanda Tangan
38
BORANG AUDIT AKADEMIK INTERNAL INSTITUT PERTANIAN BOGOR Deskripsi Temuan Audit Auditi Departemen Silvikultur
Tipe Audit Operasional
Lokasi Kampus IPB Darmaga
Ruang Lingkup Kriteria 6.2
Wakil Auditi Ketua Departemen
Auditor Ketua Anna Fatchiya
Distribusi Deskripsi Temuan (17,19,21) Kriteria/Persyaratan
Akar Penyebab Akibat Rekomendasi
Tanggapan Auditi Rencana Perbaikan Jadwal Penyelesaian
Pimpinan Auditi
Nurheni Wijayanto
Penjamin Mutu Audit
Auditi
√
Auditor
Revisi 0 Manual dan Tanggal Manual Mutu IPB, SK Rektor No.210/K13/OT/2004 Tanggal Audit 14 November-13 Desember 2013 Auditor Anggota Pudji Muljono √
KAI
√
Arsip
√
Laboratorium tidak memenuhi persyaratan teknis Ruang administrasi kantor: kurang daril 4 m2 per orang Ruang kelas/aula: kurang dari 2 m2 per mahasiswa Bangunan: memenuhi persyaratan teknis dan keamanan, serta jumlahnya mencukupi Ruang administrasi kantor: minimal 4 m2 per orang Ruang kelas/aula: minimal 2 m2 per mahasiswa Keterbatasan dana atau kurangnya perhatian pengambil kebijakan di tingkat IPB dalam merespon kekurangan sarana prasarana di departemen Kenyamanan bekerja para dosen dan tenaga kependidikan di kantor berkurang, demikian pula kenyamanan penggunaan laboratorium juga kurang Mengusulkan ke pimpinan IPB melalui Dit Pengembangan Sarana/Prasarana dan Biro Umum untuk pengadaan ruangan sesuai standar. Mengusulkan anggaran BOPTN pada mata anggaran pemeliharaan ruangan Setuju Departemen akan melaksanakan rekomendasi di atas 1 tahun Ketua Departemen Penanggung Jawab
Bogor 16 Desember 2013 Tanda Tangan Ketua Anna Fatchiya Auditor
Direview oleh : Muhammad Romli
Tanda Tangan
Tanda Tangan
39
BORANG AUDIT AKADEMIK INTERNAL INSTITUT PERTANIAN BOGOR Deskripsi Temuan Audit Auditi Departemen Silvikultur
Tipe Audit Operasional
Lokasi Kampus IPB Darmaga
Ruang Lingkup Kriteria 6.3.7
Wakil Auditi Ketua Departemen
Auditor Ketua Anna Fatchiya
Distribusi
Deskripsi Temuan (23)
Auditi
√
Auditor
Revisi 0 Manual dan Tanggal Manual Mutu IPB, SK Rektor No.210/K13/OT/2004 Tanggal Audit 14 November-13 Desember 2013 Auditor Anggota Pudji Muljono √
KAI
√
Arsip
√
Departemen tidak memiliki akses yang mudah ke perpustakaan di luar perguruan tinggi (termasuk akses secara online)
Kriteria/Persyaratan
Departemen memiliki akses yang mudah ke perpustakaan di luar perguruan tinggi (termasuk akses secara online)
Akar Penyebab
Belum ada kerjasama/MOU antara IPB dengan universitas untuk saling mengakses perpustakaan Kesulitan civitas akademica (terutama dosen dan mahasiswa) dalam mendapatkan literatur yang lebih banyak/lengkap Mengusulkan ke DIT.IDSI tentang hal tersebut Setuju Departemen akan melaksanakan rekomendasi di atas 1 tahun Ketua Departemen Penanggung Jawab
Akibat Rekomendasi Tanggapan Auditi Rencana Perbaikan Jadwal Penyelesaian
Pimpinan Auditi
Nurheni Wijayanto
Penjamin Mutu Audit
Bogor 16 Desember 2013 Tanda Tangan Ketua Anna Fatchiya Auditor
Direview oleh : Muhammad Romli
Tanda Tangan
Tanda Tangan
40
BORANG AUDIT AKADEMIK INTERNAL INSTITUT PERTANIAN BOGOR Deskripsi Temuan Audit Auditi Departemen Silvikultur
Tipe Audit Operasional
Lokasi Kampus IPB Darmaga
Ruang Lingkup Kriteria 6.4
Wakil Auditi Ketua Departemen
Auditor Ketua Anna Fatchiya
Distribusi
Deskripsi Temuan (24,25)
Auditi
√
Auditor
Revisi 0 Manual dan Tanggal Manual Mutu IPB, SK Rektor No.210/K13/OT/2004 Tanggal Audit 14 November-13 Desember 2013 Auditor Anggota Pudji Muljono √
KAI
√
Arsip
√
Luasan untuk laboratorium kurang dari 2 m2 per mahasiswa Laboratorium tidak dilengkapi dengan peralatan laboratorium dan bahan habis dengan jumlah yang memadai dan bermutu baik.
Kriteria/Persyaratan
Akar Penyebab Akibat Rekomendasi
Tanggapan Auditi Rencana Perbaikan Jadwal Penyelesaian
Rumah kaca hama penyakit hutan belum ada, dan rumah kaca silvikultur sangat kurang seiring dengan penambahan jumlah mahasiswa Luasan untuk laboratorium/bengkel/studio/ ruang simulasi/lapang minimal 2 m2 per mahasiswa Laboratorium dilengkapi dengan peralatan laboratorium dan bahan habis dengan jumlah yang memadai dan bermutu baik. Luasan laboratorium/rumah kaca dari dulu tidak bertambah, dan jumlah peralatannya terbatas dan kuno Praktikum berjalan tidak maksimal Mengusulkan ke pimpinan IPB melalui Dit Pengembangan Sarana/Prasarana dan Biro Umum untuk pengadaan ruang lab dan peralatannya termasuk pengadaan rumah kaca hama penyakit hutan dan penambahan rumah kaca silvikulturs yang sesuai standar. Mengusulkan anggaran BOPTN pada mata anggaran pembelian bahan habis Setuju Departemen akan melaksanakan rekomendasi di atas 1 tahun Ketua Departemen Penanggung Jawab
41
Pimpinan Auditi
Nurheni Wijayanto
Penjamin Mutu Audit
Bogor 16 Desember 2013 Tanda Tangan Ketua Anna Fatchiya Auditor
Direview oleh : Muhammad Romli
Tanda Tangan
Tanda Tangan
42
BORANG AUDIT AKADEMIK INTERNAL INSTITUT PERTANIAN BOGOR Deskripsi Temuan Audit Auditi Departemen Silvikultur
Tipe Audit Operasional
Lokasi Kampus IPB Darmaga
Ruang Lingkup Kriteria 6.5.2
Wakil Auditi Ketua Departemen
Auditor Ketua Anna Fatchiya
Distribusi
Deskripsi Temuan (26,27)
Kriteria/Persyaratan
Akar Penyebab Akibat Rekomendasi
Tanggapan Auditi Rencana Perbaikan Jadwal Penyelesaian
Auditi
√
Auditor
Revisi 0 Manual dan Tanggal Manual Mutu IPB, SK Rektor No.210/K13/OT/2004 Tanggal Audit 14 November-13 Desember 2013 Auditor Anggota Pudji Muljono √
KAI
√
Arsip
√
Tidak setiap kelas yang digunakan untuk kegiatan perkuliahan dilengkapi dengan sarana belajar yang mencukupi (kursi, meja, papan tulis, spidol, penghapus, LCD, dekstop/ laptop, AC/ kipas angin, sound system, dan internet/Wifi), serta dapat digunakan setiap hari Tidak setiap ruangan yang digunakan untuk kegiatan praktikum/penelitian tugas akhir dilengkapi dengan sarana praktikum (kursi, meja kerja, papan tulis, spidol, peralatan praktikum dan bahan habis) yang mencukupi, bermutu baik dan dapat digunakan setiap hari. Setiap kelas yang digunakan untuk kegiatan perkuliahan dilengkapi dengan sarana belajar yang mencukupi (kursi, meja, papan tulis, spidol, penghapus, LCD, dekstop/ laptop, AC/ kipas angin, sound system, dan internet/Wifi), serta dapat digunakan setiap hari (minimal 20 jam/minggu) Setiap ruangan yang digunakan untuk kegiatan praktikum/penelitian tugas akhir dilengkapi dengan sarana praktikum (kursi, meja kerja, papan tulis, spidol, peralatan praktikum dan bahan habis) yang mencukupi, bermutu baik dan dapat digunakan setiap hari. Keterbatasan dana atau kurangnya perhatian pengambil kebijakan di tingkat IPB dalam merespon kekurangan sarana prasarana di departemen Kuliah dan praktikum berjalan tidak maksimal Mengusulkan ke pimpinan IPB melalui Dit Pengembangan Sarana/Prasarana dan Biro Umum untuk pengadaan sarana dan prasarana di kelas dan di ruang lab dan peralatannya sesuai standar. Mengusulkan anggaran BOPTN pada mata anggaran pembelian bahan habis Setuju Departemen akan melaksanakan rekomendasi di atas 1 tahun Ketua Departemen Penanggung Jawab
43
Pimpinan Auditi
Nurheni Wijayanto
Penjamin Mutu Audit
Bogor 16 Desember 2013 Tanda Tangan Ketua Anna Fatchiya Auditor
Direview oleh : Muhammad Romli
Tanda Tangan
Tanda Tangan
44
BORANG AUDIT AKADEMIK INTERNAL INSTITUT PERTANIAN BOGOR Deskripsi Temuan Audit Auditi Departemen Silvikultur
Tipe Audit Operasional
Lokasi Kampus IPB Darmaga
Ruang Lingkup Kriteria 6.6
Wakil Auditi Ketua Departemen
Auditor Ketua Anna Fatchiya
Distribusi
Deskripsi Temuan (28,29,30,31,32,34)
Kriteria/Persyaratan
Akar Penyebab
Akibat Rekomendasi
Auditi
√
Auditor
Revisi 0 Manual dan Tanggal Manual Mutu IPB, SK Rektor No.210/K13/OT/2004 Tanggal Audit 14 November-13 Desember 2013 Auditor Anggota Pudji Muljono √
KAI
√
Arsip
√
Kurang tersedia komputer dan perangkat lunak yang lengkap dan canggih Sistem teknologi informasi tidak selalu ditata dan dimutakhirkan minimal 1 tahun sekali Akses untuk dosen, mahasiswa dan pegawai lainnya terhadap fasilitas komputer total kurang dari 18 jam per hari karena jaringan sering terganggu Kurangnya pemeliharaan dan modernisasi komputer serta didukung dana yang memadai Rasio jumlah komputer per mahasiswa kurang dari 1 : 10 Ruang komputer kurang dari 1 m2 per mahasiswa Pemutakhiran data tidak dilakukan secara rutin (minimal 1 kali per minggu) Tersedia komputer dan perangkat lunak yang lengkap dan canggih Sistem teknologi informasi selalu ditata dan dimutahirkan minimal 1 tahun sekali Akses untuk dosen, mahasiswa dan pegawai lainnya terhadap fasilitas komputer minimal 18 jam per hari Adanya kebijakan pemeliharaan dan modernisasi komputer serta didukung dana yang memadai Rasio jumlah komputer per mahasiswa minimal 1 : 10 Ruang komputer minimal 1 m2 per mahasiswa Departemen memiliki situs berbahasa Indonesia dan Inggris yang menyediakan informasi akademik dan nonakademik bagi pemangku kepentingan, dan datanya selalu dimutahirkan secara reguler (minimal 1 kali per minggu). Keterbatasan dana atau kurangnya perhatian pengambil kebijakan di tingkat IPB dalam merespon kekurangan sarana prasarana informasi (internet) di departemen. Terbatasnya tenaga administrasi di departemen untuk ditugaskan up dating data di website Proses pembelajaran kurang optimal Mengusulkan ke pimpinan IPB melalui Dit Pengembangan Sarana/Prasarana
45
Tanggapan Auditi Rencana Perbaikan Jadwal Penyelesaian
Pimpinan Auditi
Nurheni Wijayanto
Penjamin Mutu Audit
dan DIT.IDSI untuk pengadaan teknologi informasi (internet) sesuai standar. Mengusulkan Dit.SDM tentang penambahan personel komputer yang juga bertugas meng-up dating data di website Setuju Departemen akan melaksanakan rekomendasi di atas 1 tahun Ketua Departemen Penanggung Jawab
Bogor 16 Desember 2013 Tanda Tangan Ketua Anna Fatchiya Auditor
Direview oleh : Muhammad Romli
Tanda Tangan
Tanda Tangan
46
BORANG AUDIT AKADEMIK INTERNAL INSTITUT PERTANIAN BOGOR Deskripsi Temuan Audit Auditi Departemen Silvikultur
Tipe Audit Operasional
Lokasi Kampus IPB Darmaga
Ruang Lingkup Kriteria 7.1
Wakil Auditi Ketua Departemen
Auditor Ketua Anna Fatchiya
Distribusi
Deskripsi Temuan (35,36)
Auditi
√
Auditor
Revisi 0 Manual dan Tanggal Manual Mutu IPB, SK Rektor No.210/K13/OT/2004 Tanggal Audit 14 November-13 Desember 2013 Auditor Anggota Pudji Muljono √
KAI
√
Arsip
√
Persentase keterlibatan mahasiswa program pendidikan sarjana yang melakukan tugas akhir per angkatan dalam penelitian dosen kurang dari 25% Persentase keterlibatan mahasiswa program studi yang melakukan tugas akhir dalam penelitian di luar negeri kurang dari 5%
Kriteria/Persyaratan
Akar Penyebab
Akibat Rekomendasi
Tanggapan Auditi Rencana Perbaikan Jadwal Penyelesaian
Persentase keterlibatan mahasiswa program pendidikan sarjana yang melakukan tugas akhir per angkatan dalam penelitian dosen minimal 25% Persentase keterlibatan mahasiswa program studi yang melakukan tugas akhir dalam penelitian di luar negeri minimal 5% Ketidaksesuaian antara waktu penelitian dosen dengan waktu penelitian mahasiswa Tidak semua penelitian dosen sesuai dengan tema penelitian mahasiswa Rendahnya penelitian dosen di luar negeri Keterlambatan penyelesaian tugas akhir mahasiswa Meningkatkan animo mahasiwa untuk meneliti dengan topik yang sesuai dengan penelitian dosen. Meningkatkan kerjasama penelitian dengan universitas di luar negeri Setuju Departemen akan melaksanakan rekomendasi di atas 1 tahun Ketua Departemen Penanggung Jawab
47
Pimpinan Auditi
Nurheni Wijayanto
Penjamin Mutu Audit
Bogor 16 Desember 2013 Tanda Tangan Ketua Anna Fatchiya Auditor
Direview oleh : Muhammad Romli
Tanda Tangan
Tanda Tangan
48
BAB IV KESIMPULAN Capaian standar Departemen Silvukultur Fakultas Kehutanan IPB dari seluruh standar mutu pendidikan program sarjana IPB (120 butir) adalah sebagai berikut: 33 butir standar (28%) di atas standar IPB, 54 butir standar (44%) pada standar IPB, dan 33 butir standar (28%) masih di bawah standar IPB. Standar yang belum tercapai sesuai standar IPB adalah sebagai berikut: No.
No. Butir
1
3.1.1.
Rasio keketatan calon mahasiswa program pendidikan sarjana reguler yang ikut seleksi terhadap daya tampung di bawah 1:5.
2
3.1.2.
Rasio jumlah mahasiswa baru program pendidikan sarjana reguler yang melakukan registrasi terhadap calon mahasiswa baru program pendidikan reguler yang lulus seleksi kurang dari 95%.
3
3.1.3.
Persentase mahasiswa asing pada program pendidikan sarjana reguler di Departemen kurang dari 1%.
4
3.1.6.
Persentase jumlah mahasiswa program pendidikan sarjana yang mengikuti student mobility program (credit earning atau pelaksanaan tugas akhir luar negeri): kurang dari 1%.
5
3.2.1.
Rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan kurang dari 3.00.
6
3.2.2.
Rata-rata masa studi mahasiswa program pendidikan sarjana reguler lebih daril 8 semester.
7
3.2.3.
Persentase mahasiswa program pendidikan sarjana reguler yang lulus dengan tepat waktu kurang dari 50%.
8
3.2.5.
Kesesuaian bidang kerja dari lulusan program pendidikan sarjana dengan bidang studi kurang dari 80%
9
3.3.4.
Persentase jumlah proposal hibah kompetisi yang diterima terhadap jumlah proposal yang diajukan oleh mahasiswa program pendidikan sarjana (tidak termasuk mahasiswa TPB kurang dari 50%
4.1.7.
Rasio dosen tetap terhadap mahasiswa yang bidang keahliannya sesuai dengan bidang program studi tidak sama dengan: 1 : 27-33 (untuk bidang sosial) dan 1: 17-23 (untuk bidang eksakta)
11
4.1.8.
Persentase dosen yang mengikuti sabbatical leave, post doc, atau kerjasama penelitian di luar negeri kurang dari 4% (terhadap jumlah dosen di departemen)
12
4.4.3.
Tidak semua laboratorium ada tenaga teknisinya, hanya ada 2 orang untuk 5 lab yang seharusnya minimal 1 orang di setiap laboratorium.
10
Dasar penilaian
49
No.
No. Butir
13
5.2.5.
Persentase mata kuliah yang diselenggarakan dengan sistem elearning (blended system) kurang dari 20%.
14
5.2.9.
Program studi belum sepenuhnya menerapkan mekanisme penjaminan mutu soal ujian, yaitu melakukan validasi soal ujian
15
5.4.2.
Seluruh dosen pembimbing tugas akhir program studi S1 berpendidikan minimal S2 dan sesuai dengan bidang keahliannya, masih ada satu orang dosen bergelar S1
16
5.4.5.
Rata-rata penyelesaian tugas akhir mahasiswa kurang dari 12 bulan (dijadwalkan 2 semester mulai dari semester 7). Sebagai akibat dari banyaknya praktikum lapangan
17
6.2.1.
Bangunan: memenuhi persyaratan teknis dan keamanan, serta jumlahnya mencukupi, laboratorium tidak memenuhi persyaratan teknis
18
6.2.3.
Ruang administrasi kantor: kurang daril 4 m2 per orang
19
6.2.5.
Ruang kelas/aula: kurang dari 2 m2 per mahasiswa
20
6.3.7.
Departemen memiliki akses yang mudah ke perpustakaan di luar perguruan tinggi (termasuk akses secara online)
21
6.4.1.
Luasan untuk laboratorium/bengkel/studio/ ruang simulasi/lapang kurang dari 2 m2 per mahasiswa
22
6.4.2.
Laboratorium tidak dilengkapi dengan peralatan laboratorium dan bahan habis dengan jumlah yang memadai dan bermutu baik.
6.5.1.
Tidak setiap kelas yang digunakan untuk kegiatan perkuliahan dilengkapi dengan sarana belajar yang mencukupi (kursi, meja, papan tulis, spidol, penghapus, LCD, dekstop/ laptop, AC/ kipas angin, sound system, dan internet/Wifi), serta dapat digunakan setiap hari (minimal 20 jam/minggu)
24
6.5.2.
Tidak setiap ruangan yang digunakan untuk kegiatan praktikum/penelitian tugas akhir dilengkapi dengan sarana praktikum (kursi, meja kerja, papan tulis, spidol, peralatan praktikum dan bahan habis) yang mencukupi, bermutu baik dan dapat dugunakan setiap hari.
25
6.6.1.
Kurang tersedia komputer dan perangkat lunak yang lengkap dan canggih
26
6.6.2.
Sistem teknologi informasi tidak selalu ditata dan dimutahirkan minimal 1 tahun sekali
27
6.6.3.
Akses untuk dosen, mahasiswa dan pegawai lainnya terhadap fasilitas komputer total kurang dari 18 jam per hari karena jaringan sering terganggu
28
6.6.4.
Kurangnya pemeliharaan dan modernisasi komputer serta didukung dana yang memadai
29
6.6.6.
Rasio jumlah komputer per mahasiswa kurang dari 1 : 10
23
Dasar penilaian
50
No.
No. Butir
30
6.6.7.
Ruang komputer kurang dari 1 m2 per mahasiswa
31
6.6.10.
Departemen memiliki situs berbahasa Indonesia dan Inggris yang menyediakan informasi akademik dan nonakademik bagi pemangku kepentingan, tetapi datanya jarang dimutahirkan secara reguler (minimal 1 kali per minggu) karena tidak ada tenaga administrasi yang melakukannya
32
7.1.2.
Persentase keterlibatan mahasiswa program pendidikan sarjana yang melakukan tugas akhir per angkatan dalam penelitian dosen kurang dari 25%
33
7.1.3.
Persentase keterlibatan mahasiswa program studi yang melakukan tugas akhir dalam penelitian di luar negeri kurang dari 5%
Dasar penilaian
Capaian standar yang paling lemah adalah pada standar 3 (mahasiswa dan lulusan) dan standar 6 (pembiayaan, sarana prasarana, dan sistem informasi). Adapun dari hasil audit diperoleh temuan sebanyak 33 butir dengan semuanya berkategori KTS Sebagai upaya perbaikan mutu di Departemen SVK tidak hanya ditentukan oleh upaya dari pihak departemen sendiri, tetapi juga ditentukan dari komitmen pimpinan dari unit-unit atas yang ada di rektorat IPB untuk mendukung capaian mutu departemen, terutama dari Dir SDM, Dit Pengembangan Sarana/Prasarana, Biro Umum, Dit.Integrasi Data dan Sistem Informasi (IDSI), dan Ditmawa Tindak lanjut hasil temuan audit yang akan dilaksanakan oleh Departemen Silvikultur adalah sebagai berikut: Departemen akan meningkatkan promosi melalui beragam media dan memanfaatkan jaringan yang telah terbentuk untuk menjaring mahasiswa, dan menjalin komunikasi yang intens dengan Direktorat Hukum, Promosi, dan Humas IPB dalam mempromosikan Dep SVK. Departemen akan mengurangi jumlah praktek lapang untuk mempercepat masa kelulusan dan sekaligus meningkatkan IPK mahasiswa melalui kuliah semester pendek di masa libur akhir semester (selama ini digunakan untuk PL). Departemen akan mereview matrik kompetensi vs mata kuliah (learning outcomes) yang sudah dibuat dengan melibatkan pengguna lulusan, dan memanfaatkan jejaring kerjasama yang sudah ada dan memperluasnya untuk membuka kesempatan bekerja dan berusaha bagi lulusan Departemen akan memotivasi mahasiswa untuk memperhatikan pengumuman tentang hibah penelitian mahasiswa, dan mendorong mahasiswa untuk mengajak mahasiswa dari fakultas lain menyusun proposal. Departemen akan mengusulkan penambahan dosen PNS melalui Dir.SDM. Mendorong dosen untuk mengikuti sabbatical leave, post doc yang didanai dari Dikti dan meningkatkan jaringan kerjasama dengan universitas luar negeri Departemen akan meminta formasi teknisi laboran ke Dit.SDM sebanyak 3 orang untuk menggantikan 3 orang yang telah pensiun.
51 Departemen akan mengusulkan ke Dit IDSI IPB untuk memberikan sosialisasi dan pelatihan teknis e-learning untuk dosen dan tenaga kependidikan. Departemen akan mendorong GKM untuk melakukan validasi soal ujian sebelum UTS/UAS Departemen akan mengusulkan ke pimpinan IPB melalui Dit Pengembangan Sarana/Prasarana dan Biro Umum untuk pengadaan ruangan, ruang lab dan peralatannya termasuk pengadaan rumah kaca hama penyakit hutan dan penambahan rumah kaca silvikultur serta mengusulkan anggaran BOPTN pada mata anggaran pemeliharaan ruangan Departemen akan meningkatkan animo mahasiwa untuk meneliti dengan topik yang sesuai dengan penelitian dosen dan meningkatkan kerjasama penelitian dengan universitas di luar negeri
LAMPIRAN Form Evaluasi Diri Form-1 Form-2 Kertas Kerja Audit lainnya