Universitas Pancasila Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Konferensi Ilmiah Akuntansi 2-3 Maret 2017 IV 2-3 Maret 2017
ISBN 978-602-70083-4-2
Peran Audit Internal Dalam Meningkatkan Kinerja Universitas Dwi Indah Lestari1, Neni Maryani2 1,2
(Jurusan Akuntansi, Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia)
ABSTRAK: Keberadaan fungsi audit internal secara independen diperlukan bagi setiap jenis perusahaan tak terkecuali institusi kependidikan seperti universitas. Bagian audit internal berfungsi sebagai pengawas yang memastikan pengendalian internal telah memadai dan dijalankan sesuai dengan kebijakan manajemen yang telah ditetapkan, sehingga pada akhirnya bagian ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja universitas. Dengan demikian, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk meneliti seberapa besar peran audit internal dalam meningkatkan kinerja institusi kependidikan. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif dengan jenis penelitian sensus. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh universitas swasta di kawasan Bandung Raya (Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung dan Kota Cimahi) yang memiliki fungsi audit internal secara independen. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan responden yang dipilih adalah auditee serta auditor internal dari universitas tersebut. Teknik pengolahan data yang dilakukan adalah dengan melakukan uji validitas, reliabilitas serta analisis regresi. Variabel yang dipilih dalam penelitian ini adalah peran audit internal sebagai variabel independen dan kinerja universitas sebagai variabel dependen. Pengukuran variabel peran audit internal dibagi kedalam lima sub variabel, yaitu: pengaturan aktivitas audit internal, nature of work, perencanaan audit, pelaksanaan audit dan proses komunikasi hasil audit. Masing-masing sub variable di atas digunakan karena mencerminkan aktivitas audit internal dalam satu siklus. Hasil dari penelitian ini menunjukan adanya hubungan yang cukup signifikan antara peran audit internal dalam memajukan kinerja universitas. Penelitian ini akan bermanfaat sebagai bahan evaluasi untuk mengoptimalkan fungsi audit internal sehingga pada akhirnya universitas dapat memanfaatkan konsep audit internal modern yang memungkinkan auditor internal berfungsi tidak hanya sebagai pengawas tetapi juga menjalankan fungsi konsultan dalam menjalankan tugasnya. Kata kunci: audit internal, bahan evaluasi kinerja, institusi kependidikan, kinerja universitas
I.
Pendahuluan
Keberadaan fungsi audit internal diperlukan bagi setiap jenis perusahaan. Hal ini disebabkan karena semakin tingginya desakan dari pihak internal dan eksternal yang menginginkan setiap organisasi untuk terus melakukan efisiensi dan perbaikan. Sejalan dengan ini, universitas dapat digolongkan sebagai suatu institusi yang memerlukan fungsi audit internal. Dorongan yang kuat untuk terus memperbaiki kualitas pembelajaran, sistem administrasi serta tata kelola yang baik menjadi alasan mengapa institusi seperti universitas membutuhkan audit internal (1). Disisi lain, sama halnya dengan fungsi audit internal dalam industri, audit internal juga membantu universitas untuk memastikan pengendalian internal berjalan dengan baik (2).
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email:
[email protected]
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
Universitas Pancasila Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Konferensi Ilmiah Akuntansi 2-3 Maret 2017 IV 2-3 Maret 2017
Pada awalnya fungsi audit internal ditekankan kepada fungsi detektif terhadap temuan yang bersifat merugikan secara keuangan. Namun saat ini, fungsi audit internal modern telah mengalami pergeseran dari fungsi pengawas menjadi fungsi konsultan, yang pada akhirnya diharapkan menambah nilai bagi perusahaan (3). Perkembangan fungsi audit internal terakselerasi dikarenakan adanya tuntutan dari mahasiswa yang menginginkan peningkatan kualitas pembelajaran serta dorongan yayasan maupun pemberi dana yang menginginkan adanya peningkatan kinerja, transparansi serta akuntabilitas perguruan tinggi(4). Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 152 tahun 2000, perguruan tinggi di Indonesia yang berstatus BHMN (Badan Hukum Milik Negara) wajib untuk memiliki dewan audit (5). Berbeda dengan universitas yang dimiliki negara, keberadaan audit internal dalam universitas yang bersifat swasta tidak diatur dalam suatu perundang-undangan, meskipun begitu keberadaan sistem audit internal yang efektif merupakan salah satu elemen penilaian BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi) dalam menentukan akreditasi perguruan tinggi dan universitas, sehingga keberadaan fungsi tersebut diperlukan oleh universitas baik yang berstatus negeri maupun swasta (6). Penelitian mengenai peran audit internal sebelumnya telah dilakukan oleh Hiro Tugiman pada tahun 2000. Ada 3 variabel yang dipakai dalam penelitian tersebut, yaitu peran audit internal, pengendalian internal dan kinerja perusahaan (7). Penelitian lainnya yang berkaitan dengan peran audit internal dilakukan oleh Blackmore pada tahun 2004, dimana peneliti menghubungkan internal audit dalam quality assurance (2). Selain kedua penelitian di atas, pada tahun 2006 Zakaria meneliti peran audit internal dalam perguruan tinggi di Malaysia. Penelitian tersebut membandingkan ruang lingkup audit, area audit, peran audit internal serta persepsi dari auditor internal antara audit internal perguruan tinggi negeri dengan perguruan tinggi swasta di Malaysia (1). Berdasarkan latar belakang masalah dan penelitian terdahulu yang telah dilakukan tersebut, maka penelitian mengenai peran audit internal dalam meningkatkan kinerja universitas akan dilakukan dengan menggunakan 2 macam variable, yaitu variable peran audit internal serta kinerja universitas. Minimnya literatur mengenai fungsi audit internal dan kaitannya dengan peningkatan kinerja di institusi kependidikan di Indonesia membuat penulis merasa topik ini menarik untuk diangkat. Penelitian ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan fungsi audit internal di universitas. Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email:
[email protected]
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
Universitas Pancasila Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Konferensi Ilmiah Akuntansi 2-3 Maret 2017 IV 2-3 Maret 2017
Kontribusi yang bisa diberikan dari penelitian ini berupa evaluasi bagi fungsi audit internal di universitas. Sebagai bentuk kontribusi terhadap masyarakat, hasil penelitian ini dapat membantu siswa untuk mendapatkan perbaikan secara terus menerus dari pihak universitas dikarenakan peran audit internal yang terus memberikan inovasi serta memberikan ruang diskusi dan konsultasi antara bagian audit internal dengan auditee. Selain itu, pembenahan yang bersifat terus menerus akan mendorong peningkatan akreditasi sehingga dalam jangka panjang mahasiswa mendapatkan manfaat atas kualitas pendidikan yang lebih baik.
II.
Kerangka Teori dan Pengembangan Hipotesis
2.1 Pengertian dan Fungsi Audit Internal Menurut IIA, aktivitas internal audit merupakan aktivitas penilaian yang dilakukan secara objektif dan independen. Selain itu aktivitas ini juga melibatkan kegiatan konsultasi dengan tujuan menambahkan nilai organisasi sehingga dapat meningkatkan kinerja dari suatu perusahaan. Kegiatan konsultasi tersebut difokuskan pada risiko, pengendalian dan tata kelola perusahaan (8). Internal audit dapat menambah value kepada perusahaan dengan dua cara, yaitu: mengurangi biaya aktivitas audit internal serta membuat rekomendasi yang meningkatkan value perusahaan (9). Suatu fungsi harus dipersiapkan bukan hanya untuk menjelaskan bagaimana fungsi tersebut dapat meningkatkan nilai pasar tetapi juga meningkatkan nilai perusahaan (9). Fokus audit internal pada awalnya adalah masalah-masalah teknis akuntansi dan penemuan kecurangan. Meskipun fokusnya sama, setiap auditor internal memiliki cara yang berbeda dalam melaksanakan aktivitasnya, baik dari sisi metode maupun lingkup audit yang dilakukan. Hal ini disebabkan karena setiap perusahaan memiliki kebijakan prosedur, metode maupun ruang lingkup yang berbeda. Dilihat dari segi hukum, audit internal tidak diregulasi seketat auditor eksternal, karena acuan audit internal adalah kebijakan perusahaan, sedangkan auditor eksternal diwajibkan untuk memenuhi standar yang telah ditetapkan dalam menjalankan tugasnya. Auditor eksternal menggunakan standar akuntansi yang berlaku umum, sebagai contoh PSAK di Indonesia, untuk menentukan apakah auditee bebas dari salah saji yang material. Dalam menjalankan aktivitasnya, ukuran best practice audit internal sulit untuk ditentukan karena setiap auditor internal memiliki berbagai macam teknik dan pendekatan. Untuk mengatasi ini Global Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email:
[email protected]
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
Universitas Pancasila Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Konferensi Ilmiah Akuntansi 2-3 Maret 2017 IV 2-3 Maret 2017
Auditing Information Network (GAIN) IIA mengindikasikan bahwa dari berbagai macam alat dan teknik yang dilakukan, menjadi mitra yang baik serta mengelola manajemen risiko merupakan “successful practices”, dimana auditor internal perlu untuk melakukan kedua hal tersebut. Auditor internal harus menjalankan peran kosultan dalam melaksanakan audit. Dimulai dari mencari input dari manajemen, menyelaraskan antara tujuan departemen dengan tujuan perusahaan serta memfokuskan setiap sumber daya audit kepada area yang berisiko tinggi (8). Lingkungan eksternal yang terus berkembang memaksa audit internal berevolusi menjadi audit internal modern dimana perannya bukan lagi hanya sebagai pengawas yang berfokus pada teknis akuntansi, tetapi juga menyediakan jasa yang mencakup pemeriksaan atas kontrol, kinerja, risiko dan tata kelola perusahaan (10). Agar dapat mencapai tujuannya, audit internal harus bekerja secara independent, sehingga tidak ada konflik kepentingan yang terjadi. Selama proses audit, manajemen tidak boleh mempengaruhi pekerjaan, informasi, hasil dan evaluasi audit. Hal ini ditujukan agar laporan audit internal dapat dipercaya untuk dijadikan media komunikasi antara bagian audit internal dengan manajemen, sehingga menjadi panduan penting yang bisa digunakan oleh manajemen untuk mencapai kesuksesan perusahaan (11). Ada beberapa faktor dalam fungsi audit internal yang harus dilakukan, yaitu: 1.
Sistem pengendalian internal dan evaluasinya. Auditor internal harus memastikan bahwa sistem akuntansi dan sistem pengendalian internal telah memadai dan sesuai dengan fasilitas perusahaan
2.
Penilaian rencana serta prosedur untuk menentukan kelemahan atau kesalahan dalam sistem serta prosedur yang digunakan oleh perusahaan. Manajemen wajib memberikan akses pada bagian audit internal untuk memeriksa sistem dan prosedur.
3.
Audit internal perlu untuk mempertimbangkan komitmen karyawan terhadap kebijakan perusahaan serta prosedur yang ditetapkan perusahaan. Maka dari itu, auditor internal diharuskan memonitor implementasi kebijakan dan prosedur tersebut.
4.
Pengamanan aset yang berasal dari pengembangan dan implementasi sistem merupakan upaya untuk meminimalisir kecurangan dan manipulasi. Fungsi pihak audit internal
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email:
[email protected]
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
Universitas Pancasila Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Konferensi Ilmiah Akuntansi 2-3 Maret 2017 IV 2-3 Maret 2017
adalah memastikan bahwa sistem dan implementasinya memadai bagi perusahaan agar bisa mengurangi potensi kecurangan (12). Untuk mendukung berjalannya audit, maka manajemen perlu memberi perhatian lebih terhadap kualitas dari auditor internal, dimulai dari merekrut auditor internal yang berpengalaman, menyediakan pelatihan berkelanjutan bagi auditor internal serta mendorong staf untuk menciptakan solusi yang inovatif terhadap masalah yang terjadi (8). 2.2 Peran Audit Internal Berdasarkan Dixon dan Goodal dalam (13) setelah era Sarbanes-Oxley, banyak fungsi internal audit yang direevaluasi. Pada umumnya hasil evaluasi tersebut menghasilkan fokus yang berbeda-beda, yaitu: 1. Internal audit yang berfokus pada peran konsultasi dalam aktivitas operasional dan isu pengendalian 2. Internal audit yang berfokus pada efektivitas operasional 3. Internal audit yang memastikan independensi dan objektivitas untuk meningkatkan pengawasan dalam lingkungan audit internal Dengan banyaknya fokus audit internal, maka ada kemungkinan fokus yang ingin dicapai oleh manajemen berbeda dengan apa yang sebenarnya dilakukan oleh auditor internal. Oleh karena itu manajemen dituntut untuk menyamakan fokus dan persepsi dengan auditor internal. Salah satu upaya dalam menyamakan persepsi adalah dengan cara pembuatan Standar Operating Procedure (SOP) dalam menjalankan aktivitas auditor. SOP tersebut harus dirancang dan disetujui baik oleh pihak manajemen maupun oleh pihak auditor internal. Keberadaan SOP akan menjembatani dan menghilangkan potensi konflik perbedaan fokus dan persepsi antara manajemen dengan auditor internal. Aktivitas audit internal dalam proses manajemen dapat digambarkan dengan fig 2.1. Dapat dilihat bahwa pengendalian manajemen merupakan objek dari aktivitas audit internal sedangkan audit internal merupakan factor yang memperkuat pengendalian manajemen. Menurut Zecheru, audit internal merupakan dukungan yang sangat nyata bagi manajemen dalam mencapai tujuan perusahaan (14). Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email:
[email protected]
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
Universitas Pancasila Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Konferensi Ilmiah Akuntansi 2-3 Maret 2017 IV 2-3 Maret 2017
Figur 2.1: hubungan aktivitas audit dengan pengendalian manajerial (Diolah kembali oleh penulis dari (14))
2.3 Kinerja Perusahaan Kinerja perusahaan dapat diukur secara kuantitatif maupun kualititatif. Evaluasi dengan menggunakan alat ukur kuantitatif memanfaatkan rasio yang datanya berasal dari data keuangan. Salah satu kelemahan alat ukur kuantitatif adalah alat ukur ini biasanya hanya berfokus pada jangka pendek sehingga berpotensi memberikan kesalahpahaman bagi pengguna informasi. Maka dari itu, perusahaan membutuhkan alat ukur kualitatif sebagai pelengkap analisis yang dihasilkan dari data kuantitatif. Target kinerja satu perusahaan akan berbeda dengan perusahaan yang lain dikarenakan strategi dan prioritas yang berbeda. Manajemen dapat mengevaluasi kinerjanya dengan cara membandingkan kinerja perusahaan dengan periode sebelumnya, kompetitor atau membandingkannya dengan rata-rata industri. Tindakan korektif akan diambil apabila terdapat variance yang signifikan antara kinerja saat ini dengan target. Auditor internal dapat berperan dalam fungsi evaluasi dengan cara memberikan rekomendasi serta saran apabila diperlukan. 2.4 Pengembangan Hipotesis Penelitian yang dilakukan oleh Anggraeni (15) menyatakan bahwa auditor internal berperan dalam meningkatkan kinerja perusahaan, kesimpulan yang sama dikemukakan oleh Tugiman (7) dan Sari (16). Namun demikian penelitian-penelitian tersebut dilakukan pada organisasi bermotif profit, untuk itu penelitian kali ini dilakukan dengan menggunakan objek penelitian berupa institusi kependidikan. Berdasarkan penelitian sebelumnya, maka hipotesis dibawah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email:
[email protected]
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
Universitas Pancasila Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Konferensi Ilmiah Akuntansi 2-3 Maret 2017 IV 2-3 Maret 2017
H1: Auditor internal berperan positif dalam meningkatkan kinerja universitas Hipotesis ini memiliki lima sub variable untuk mengukur variable independent, yaitu: 1. Pengaturan aktivitas audit internal 2. Nature of work 3. Perencanaan audit 4. Pelaksanaan audit 5. Proses komunikasi hasil audit Kelima subvariable tersebut mencerminkan siklus audit, sehingga dianggap dapat memperlihatkan peran dari auditor internal.
III. 3.1
Metodologi Penelitian Desain Penelitian
Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi eksplanatif, yaitu penelitian terhadap fakta empiris yang diperoleh berdasarkan observasi dan pengalaman. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah rumusan masalah deskriptif dan asosiatif, karena ada variabelvariabel yang akan ditelaah hubungannya serta tujuannya untuk kemudian disajikan gambaran secara terstruktur, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar variabel yang diteliti.
3.2 Sasaran dan Target Penelitian Untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan, peneliti memilih universitas dengan kriteria sebagai berikut: a. Universitas swasta yang berada di kawasan Bandung Raya (Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung dan Kota Cimahi). b. Universitas swasta tersebut memiliki fungsi audit internal secara independen Berdasarkan kriteria di atas, diperoleh empat universitas swasta yang akan digunakan sebagai sampel penelitian. 3.3 Model Penelitian Data yang digunakan peneliti adalah data primer. Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian sensus dimana pengumpulan data primer dilakukan dengan cara survey menggunakan Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email:
[email protected]
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
Konferensi Ilmiah Akuntansi 2-3 Maret 2017 IV 2-3 Maret 2017
Universitas Pancasila Fakultas Ekonomi dan Bisnis
kuesioner yang bersifat tertutup. Sejumlah pertanyaan maupun pernyataan diberikan lalu kemudian responden diminta untuk memilih satu jawaban dari alternatif jawaban yang diberikan. Jawaban tersebut diharapkan dapat mencerminkan keadaan yang sesungguhnya. Kuisioner yang berjumlah 37 pertanyaan dan pernyataan disusun berdasarkan standar internasional praktik audit internal yang dikeluarkan oleh The Institute of Internal Auditors. Peneliti menggunakan skala Likert dengan skor 14, skala 3 (normal) ditiadakan untuk menghindari kecenderungan responden memilih jawaban netral (17). Tabel 3.1 Skala Likert Jawaban Sangat Tidak Setuju Tidak setuju Setuju Sangat Setuju
Nilai 1 2 3 4
Responden yang dipilih adalah anggota SPI serta auditee dari universitas swasta tersebut. Penyebaran kuesioner akan dilakukan selama 5 (lima) bulan dari bulan September 2016 – Januari 2017. Data yang dihimpun dari hasil kuesioner tersebut kemudian dibandingkan dengan landasan teori yang relevan atau yang dituangkan kedalam indikator-indikator penelitian. 3.4 Teknik Analisis Analisis data menggunakan pengujian analisis deskriptif dan asumsi klasik yang dilanjutkan dengan pengujian regresi linier. IV.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil pengumpulan data kuisioner menunjukan bahwa hanya tiga dari empat universitas yang dianggap memiliki data yang cukup untuk dapat menggambarkan keadaan universitas, dimana tingkat prosentase pengembalian kuisioner dari satu sample yang dieliminasi tersebut berada dibawah 10%. Untuk itu data yang diolah hanyalah data yang berasal dari Universitas Jenderal Achmad Yani di kota Cimahi dan Universitas Telkom yang berlokasi di kota Bandung serta Universitas X yang berlokasi di kota Bandung.
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email:
[email protected]
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
Universitas Pancasila Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Konferensi Ilmiah Akuntansi 2-3 Maret 2017 IV 2-3 Maret 2017
Uji validitas yang dilakukan mengindikasikan bahwa ada 2 butir pertanyaan (Q2 dan Q13) yang tidak valid, sehingga pertanyaan tersebut dikeluarkan dari sample, sedangkan uji reliabilitas menunjukan cronbach’s alpha 0,936. 4.1 Subvariable 1: Pengaturan Aktivitas Audit Internal Dalam International Standards for The Professional Practice of Internal Auditing, IIA mengatur standarnya kedalam 2 standar yaitu: attribute standard dan performance standard. Untuk kebutuhan penelitian ini, penulis hanya berfokus pada performance standards, dimana standar ini menunjukan aktivitas audit internal mulai dari pengaturan aktivitas audit internal sampai tahap pengkomunikasian hasil kepada auditee. Sub-variable pertama yang mencerminkan variable X adalah pengaturan aktivitas audit internal. Subvariable ini mencerminkan fase pertama dari proses kegiatan audit. Terdapat 9 indikator yang mencerminkan subvariable ini, akan tetapi setelah melalui proses pengolahan data, hanya 8 pertanyaan yang dianggap valid. 4.2 Subvariable 2: Nature of Work Nature of work menunjukan bahwa aktivitas audit internal mengharuskan auditor untuk bisa melakukan proses evaluasi dan berkontribusi terhadap peningkatan tata kelola organisasi, manajemen risiko serta proses pengendalian dengan menggunakan proses yang sistematis. Ada enam pertanyaan yang diajukan untuk bisa menilai dimensi ini, akan tetapi ada satu butir pertanyaan yang tidak valid sehingga dikeluarkan dari sample. Untuk itu hanya lima pertanyaan yang diolah lebih lanjut. 4.3 Subvariable 3: Perencanaan Audit Sebelum melaksanakan aktivitas audit, ketua tim audit diwajibkan untuk membuat perencanaan audit terlebih dahulu untuk menentukan tujuan, ruang lingkup, waktu pelaksanaan serta mengalokasikan sumber daya yang tersedia. Ada dua pertanyaan yang diajukan untuk dapat menilai indikator ini. Berdasarkan hasil uji statistik, kedua pertanyaan tersebut valid.
4.4 Subvariable 4: Pelaksanaan Audit Pelaksanaan audit merupakan aktivitas inti dari audit internal. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala bagian audit internal, setiap proses audit melibatkan visitasi yang berarti diperlukan kunjungan lapangan untuk setiap aktivitas audit yang dilakukan. Meskipun ada beberapa universitas yang sudah
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email:
[email protected]
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
Konferensi Ilmiah Akuntansi 2-3 Maret 2017 IV 2-3 Maret 2017
Universitas Pancasila Fakultas Ekonomi dan Bisnis
menerapkan self-audit, auditor internal tetap melakukan visitasi untuk memastikan self audit dilakukan sesuai dengan standar dan peraturan yang berlaku. 4.5 Subvariable 5: Proses Komunikasi Hasil Audit Proses komunikasi hasil audit kepada auditee dilakukan setelah aktivitas audit dan review selesai serta telah dilaporkan kepada rektor. Berdasarkan hasil wawancara dengan masing-masing auditor internal universitas swasta yang termasuk kedalam sample, komunikasi hasil audit dilakukan secara tertulis dan lisan. Pengkomunikasian secara tertulis dilakukan melalui pendistribusian laporan hasil audit kepada masing-masing fakultas, sedangkan komunikasi secara lisan dilakukan oleh Rektor dan auditor internal melalui mekanisme rapat pimpinan. Hal ini dimaksudkan agar pimpinan fakultas segera menanggapi hasil audit dan melaksanakan rekomendasi tim audit internal sesegera mungkin.
4.6 Variable X (Peran Audit Internal) dan Variable Y (Kinerja Universitas) Data diolah dengan menggunakan model regresi linier. Berdasarkan hasil uji normalitas, data tidak terdistribusi secara normal sehingga diperlukan treatment lebih lanjut. Dikarenakan data membentuk grafik substansial positive skewness, maka transformasi dengan menggunakan logaritma 10 dilakukan. Berdasarkan hasil regresi linier, nilai F-statistic sebesar 122,273 dengan probabilitas 0,000 dengan probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variable peran auditor internal dan variable kinerja universitas pada penelitian ini dapat digunakan untuk menjelaskan variable kinerja universitas pada model penelitian. Nilai adjusted R-square sebesar 66,9% menunjukan bahwa 66,9% variasi kinerja universitas dapat dijelaskan oleh variable peran audit internal, sedangkan 33,1% dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model. Tabel 4.1 Hasil Uji Signifikansi F dan Koefisien Determinasi Uji Signifikansi F
Koefisien Determinasi
F Statistik
122,273
R-squared
0,675
Prob (F Statistic)
0,000
Adjusted R-Square
0,669
5. Kesimpulan , Implikasi dan Limitasi 5.1 Kesimpulan Hasil penelitian menunjukan bahwa auditor internal berperan dalam meningkatkan kinerja universitas Hal ini sejalan dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Tugiman (7) dan Anggraeni (15).
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email:
[email protected]
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
Konferensi Ilmiah Akuntansi 2-3 Maret 2017 IV 2-3 Maret 2017
Universitas Pancasila Fakultas Ekonomi dan Bisnis
5.2 Implikasi Audit internal di universitas berperan dalam meningkatkan kinerja universitas, akan tetapi dalam pelaksanaannya manajemen kurang mengoptimalkan fungsi audit internal. Berdasarkan hasil obervasi, jumlah auditor internal yang dimiliki universitas kurang memadai. Hal ini perlu untuk ditindaklanjuti untuk memastikan kualitas dari laporan audit internal. Sebagai implikasi, di masa yang akan datang, universitas perlu untuk mengkaji kemungkinan penerapan fungsi audit internal sebagai fungsi konsultan sehingga audit internal menambah value perusahaan secara maksimal.
5.3 Keterbatasan dan saran untuk penelitian selanjutnya Penelitian yang dilakukan memiliki beberapa keterbatasan, sehingga diharapkan penelitian-penelitian yang sejenis berikutnya bisa meminimalisir keterbatasan yang ada pada penelitian ini. Berikut ini adalah beberapa keterbatasan dalam penelitian ini serta saran untuk penelitian berikutnya: 1.
Ruang lingkup dalam penelitian ini hanya universitas swasta di Bandung Raya, sehingga diharapkan penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan skala yang lebih besar.
2.
Responden yang dipilih adalah auditor yang diwakili oleh SPI dan auditee yang diwakili oleh jajaran pimpinan universitas. Di lapangan peneliti mengalami kendala dimana jajaran pimpinan universitas kurang menguasai istilah dalam audit, sehingga diperlukan wawancara lebih lanjut. Disebabkan karena keterbatasan waktu, wawancara tidak dapat dilakukan kepada seluruh auditee.
3.
Dikarenakan adanya hubungan antara peran audit internal dengan kinerja universitas, maka penelitian mengenai penerapan audit modern dapat dilakukan di universitas, sebagai pengembangan dari penelitian ini.
Daftar Pustaka 1.
Zakaria Z, Devi Selvaraj S, Zakaria Z. Internal auditors: their role in the institutions of higher education in Malaysia. Manag Audit J [Internet]. 2006;21(9):892–904. Available from: http://www.emeraldinsight.com/doi/abs/10.1108/02686900610704993
2.
Blackmore JA. A critical evaluation of academic internal audit. Qual Assur Educ [Internet]. 2004;12(3):128–35. Available from: http://www.emeraldinsight.com/10.1108/09684880410548753
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email:
[email protected]
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
Universitas Pancasila Fakultas Ekonomi dan Bisnis 3.
Konferensi Ilmiah Akuntansi 2-3 Maret 2017 IV 2-3 Maret 2017
Anderson U. Assurance and consulting services research opportunities in internal auditing. Institute of Internal Auditors Research Foundation; 2003.
4.
Halimah, Radiah, Rohana, Kamaruzman. The effectiveness of Internal audit in Malaysian public sector. J Mod Account. 2009;
5.
Pemerintah Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah nomor 152 Tahun 2000. Nomor 152 Tahun 2000 2000.
6.
BAN-PT. Buku 2-Standar Dan Prosedur Akreditasi Sarjana. 2009.
7.
Tugiman H. Pengaruh peran auditor internal, serta faktor-faktor pendukungnya terhadap peningkatan pengendalian internal dan kinerja perusahaan. J Akunt. 2002;34–48.
8.
Anonymous. Internal audit best practices defined. Intern Audit. 1999;56(1):11.
9.
Walz A. Adding value. Intern Audit. 1997;51.
10.
B S, M D, J S. Internal auditing: audit internal sawyer. 2005.
11.
S L, Jovanovi D. No Title. Empir Res Intern Audit position Co Serbia. 2011;LVI (191):123– 41.
12.
Aid A-S. The role of the Audit Committees in Corporate Governance in Saudi Arabia. 2010.
13.
Dixon G, Goodall G. the Quality Assurance Review: Is Your Internal Audit Function Effective? Intern Audit [Internet]. 2007;22(2):3–6. Available from: http://search.proquest.com/docview/214386960?accountid=25704
14.
Zecheru V. Internal Audit – Managerial Control Relation. 2014;15(1):106–15.
15.
Anggraini. Analisis Pengaruh Peran Auditor Internal Terhadap Peningkatan Pengendalian Internal dan Kinerja Perusahaan. 2008.
16.
Kasus S, Perbankan P, Kota D. PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN (Studi Kasus Pada Perbankan Di Kota Gorontalo) Eka Noviana Sari. (78).
17.
Garland R. The Mid-Point on a Rating Scale: Is it Desirable? Mark Bull. 1991;2:66–70.
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email:
[email protected]
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
Universitas Pancasila Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email:
[email protected]
Konferensi Ilmiah Akuntansi 2-3 Maret 2017 IV 2-3 Maret 2017
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id