HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA 60-74 TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG Catharina Galuh Suryondari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendedes, Jalan Panji Suroso No 6 Malang Jawa Timur, Telepon (0341) 488762 E-mail:
[email protected] Abstract : The study design used was an analytical cross sectional correlational approach. Elderly population is aged 60-74 years at RW 08 Sub Sukun Malang District totaled 74 respondents. Large sample of 74 respondents using the Total Sampling. Data collection instruments used questionnaires and interviews then analyzed using Spearman rank test with a significance of 1%.From the results, the majority of the 74 respondents 57% (42 respondents) had enough physical activity, and 43% (32 respondents) have mild anxiety. From the analysis of the Spearman rank test with a significance of 1% obtained results count X2 (5.00)> X2 table (1.96), meaning that there is a relationship between physical activity levels of anxiety in older adults aged 60-74 years in RW 08 Sub Sub Sukun Malang. Keywords:Elderly, Physical Activity, Anxiety Level Abstrak : Desain penelitian yang digunakan adalah analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah lansia yang berusia 60-74 tahun di RW 08 Kelurahan Sukun Kecamatan Sukun Kota Malang berjumlah 74 responden. Besar sampel 74 responden dengan menggunakan Total Sampling. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara kemudian di analisis menggunakan uji Spearman rank.Dari hasil penelitian didapatkan dari 74 responden sebagian besar 57% (42 responden) memiliki aktivitas fisik yang cukup, dan 43% (32 responden) memiliki kecemasan ringan. Dari analisis dengan uji Spearman rank didapatkan X2 hitung (5,00) > X2 tabel (1,96), artinya ada hubungan antara aktivitas fisik dengan tingkat kecemasan pada lansia usia 60-74 tahun di RW 08 Kelurahan sukun Kecamatan Klojen Kota Malang. Kata kunci : Lansia, Aktivitas Fisik, Tingkat Kecemasan
Page 1 | S e p t e m b e r 2 0 1 4
Maternity
PENDAHULUAN Salah satu indikator utama tingkat kesehatan masyarakat adalah meningkatnya usia harapan hidup. Dengan meningkatnya usia harapan hidup, semakin banyak pula penduduk lanjut usia. Meningkatnya jumlah penduduk lansia menimbulkan sejumlah masalah, terutama aspek kesehatan dan kesejahteraan lansia (Notoatmodjo, 2007). Secara psikologis masalah yang sering dijumpai akibat degeneratif lansia adalah kecemasan. Di Indonesia diperkirakan jumlah orang yang menderita kecemasan mencapai 5% dari jumlah penduduk (Hawari, 2006). Kecemasan merupakan salah satu efek dari terlalu tingginya tingkat stres.. Apabila seseorang yang menderita kecemasan berlebih di tambah dengan mempunyai riwayat kesehatan tertentu, maka kecemasan tersebut dapat memicu kambuhnya penyakit tersebut. Selain itu Masalah kecemasan merupakan masalah kesehatan jiwa yang sering terjadi pada lansia. Jika lansia mengalami masalah kecemasan, maka kondisi tersebut dapat mengganggu kesehatan sehari-hari lansia (Maryam, 2008).
Salah satu alternatif dalam mengurangi tingkat kecemasan adalah dengan melakukan berbagai macam aktivitas fisik. Beberapa cara dapat digunakan untuk menjaga kesehatan tubuh agar tetap bugar di masa tua. Salah satunya yaitu dengan melakukan berbagai macam aktivitas fisik. Namun aktivitas fisik juga harus disesuaikan dengan kondisi tubuh. Aktivitas yang tidak terlalu berat seperti olahraga ringan, membaca, memancing, bercocok tanam, beternak dan sebagainya bisa dikembangkan. Dengan kebiasaan beraktivitas fisik yang membutuhkan motivasi untuk dimulai dan dipertahankan atau dengan kata lain apabila seseorang mempunyai kebiasaan bagaimana penggunaan tubuh, khususnya dengan aktivitas fisik yang teratur dan tidak berlebihan, memiliki pengaruh yang
Page 2 | S e p t e m b e r 2 0 1 4
menguntungkan bagi fikiran dan kesehatan mental (Mangoenprasodjo, 2005). Berdasarkan data studi pendahuluan pada bulan Juli 2012 di RW 08 Kelurahan Sukun Kecamatan Sukun Kota Malang yang didasarkan pada hasil kuesioner, dari 10 responden didapatkan lansia yang melakukan aktivitas dengan kategori baik sebanyak 30%, aktivitas fisik dengan kategori cukup sebanyak 40% dan aktivitas fisik dengan kategori kurang sebanyak 30%. Untuk tingkat kecemasan didapatkan hasil cemas ringan sebanyak 40%, cemas sedang sebanyak 30%, cemas berat sebanyak 20% dan cemas berat sekali (panik) sebanyak 10%. Berdasarkan fenomena di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Hubungan Aktivitas fisik dengan Tingkat kecemasan pada lansia usia 60-74 tahun di RW 08 Kelurahan Sukun Kecamatan Sukun Kota Malang”. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah ”Adakah hubungan antara Aktivitas fisik dengan Tingkat Kecemasan pada lansia usia 60-74 tahun di RW 08 Kelurahan Sukun Kecamatan Sukun Kota Malang?”
Tujuan Umum Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Aktifitas fisik dengan Tingkat Kecemasan pada lansia usia 60-74 tahun di RW 08 Kelurahan Sukun Kecamatan Sukun Kota Malang. Tujuan khusus 1. Untuk mengidentifikasi Aktivitas fisik pada lansia usia 60-74 tahun di RW 08 Kelurahan Sukun Kecamatan Sukun Kota Malang. 2. Untuk mengidentifikasi Tingkat Kecemasan pada lansia usia 60-74 tahun di RW 08 Kelurahan Sukun Kecamatan Sukun Kota Malang. 3. Untuk menganalisa hubungan Aktivitas fisik dengan Tingkat Kecemasan pada lansia usia 60-74 tahun di RW 08 Kelurahan Sukun Kecamatan Sukun Kota Malang.
Maternity
METODE Desain penelitian yang digunakan adalah analitik korelasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh lansia usia 60-74 tahun di RW 08 Kelurahan Sukun Kecamatan Sukun Kota Malang berjumlah 74 lansia. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang berusia 60-74 tahun di RW 08 Kelurahan Sukun Kecamatan Sukun Kota Malang dengan jumlah 74 lansia. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah total sampling yaitu dengan mengambil seluruh lansia yang berusia 60-74 tahun di RW 08 Kelurahan Sukun Kecamatan Sukun Kota Malang dengan jumlah 74 lansia. Variabel independen dalam penelitian ini adalah aktivitas fisik pada lansia. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tingkat kecemasan pada lansia. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2012 bertempat di RW 08 Kelurahan Sukun Kecamatan Sukun Kota Malang. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. lnstrumen ini disusun dan dikembangkan berdasarkan definisi operasional variabel. Kuesioner yang diberikan kepada responden terlebih dulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas. HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di RW 08 Kelurahan Sukun Kecamatan Sukun Kota Malang, memiliki luas wilayah 678 Ha Jarak ke kecamatan ±5 km, Jarak ke kota ±3 km,Jarak ke Puskesmas ±1,5 km. Jumlah Posyandu Lansia ada 14 yang terdaftar dan 12 yang aktif melaksanakan kegiatan Posyandu Lansia. Usia Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa dari 74 responden sebagian besar 53% ( 39 responden) berusia antara 60-64 tahun,
Page 3 | S e p t e m b e r 2 0 1 4
dan sebagian kecil 11% (8 responden) berusia antara 70-74 tahun. Jenis Kelamin Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa dari 74 responden sebagian besar 53% (39 responden) berjenis kelamin perempuan, dan sebagian kecil 47% (35 responden) berjenis kelamin laki-laki. Pendidikan Terakhir Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa dari 74 responden sebagian besar 43% (32 responden) berpendidikan terakhir SD dan sebagian kecil 4% (3 responden) berpendidikan terakhir PT. Pekerjaan Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa dari 74 responden sebagian besar 57% (38 responden) bekerja, dan sebagian kecil 43% (29 responden) tidak bekerja. Aktifitas Fisik Sehari-hari Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa dari 74 responden sebagian besar 69% (46 responden) memiliki aktivitas fisik dengan kategori cukup, dan sebagian kecil 12% ( 9 responden) memiliki aktivitas fisik dengan kategori kurang. Tingkat Kecemasan Dari hasil penelitian didapatkan bahwa dari 74 responden sebagian besar responden yang mengalami kecemasan ringan sejumlah 43% (32 responden), dan sebagian kecil responden mengalami kecemasan berat sekali sejumlah 3% (2 responden) Hubungan Aktivitas Fisik dengan Tingkat Kecemasan Dari hasil penelitian didapatkan dari 74 responden bahwa dari aktivitas fisik baik sebagian besar 11 orang (15%) tidak memiliki gejala kecemasan. Pada aktivitas fisik cukup sebagian besar 27 orang (36%) memiliki tingkat kecemasan ringan. Pada Aktivitas kurang sebagian besar 3 orang (4%) memiliki tingkat kecemasan berat. Dari hasil analisa data dengan pendekatan analisis statistik Spearman Rank menunjukkan bahwa nilai signifikasi hitung sebesar 5,00 > nilai signikasi tabel sebesar 1,96 yang artinya terdapat hubungan yang
Maternity
signifikan. Dan setelah dilakukan proses analisa dengan uji Spearman Rank didapatkan hasil X2 (5,00) > X2 tabel (1,96), sehingga H0 di tolak. Maka artinya ada hubungan antara Aktivitas Fisik dengan Tingkat Kecemasan pada Lansia usia 60-74 tahun di RW 08 Kelurahan Sukun Kecamatan Sukun Kota Malang. PEMBAHASAN Aktivitas Fisik Dalam penelitian hasil identifikasi Aktivitas fisik lansia di wilayah RW 08 Kelurahan Sukun Kecamatan Sukun Kota Malang adalah dari 74 responden sebagian besar 57% (42 responden) memiliki aktivitas fisik dengan kategori cukup, dan sebagian kecil 12% (9 responden) memiliki aktivitas fisik dengan kategori kurang. Menurut Maryam, 2008 aktivitas fisik yang baik bagi lansia meliputi berkebun, berjalan-jalan, jalan cepat atau joging, olahraga ringan, senam, bersepeda dan berenang. Di mana bila aktivitas tersebut dilakukan secara rutin dan sesuai dengan kondisi tubuh maka akan sangat menguntungkan bagi kesehatan mental terutama dalam mengatasi masalah kecemasan yang terjadi pada lansia. Hal ini dikarenakan jika penggunaan waktu luang dilakukan dengan baik dengan cara melakukan berbagai macam aktivitas fisik tersebut maka akan semakin sempit waktu yang digunakan untuk berfikir hal-hal negatif yang belum pasti terjadi. Di samping itu aktivitas fisik juga melatih seseorang untuk berfikir secara positif dan membentuk kepribadian yang tangguh dalam menanggulangi rasa cemas yang dihadapinya. Aktivitas fisik pada lansia di RW 08 kelurahan Sukun kecamatan Sukun kota malang sebagian besar tergolong cukup hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah usia dan status perkembangan. Usia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi aktivitas seseorang, pada umumnya semakin tua usia seseorang maka semakin rendah pula
Page 4 | S e p t e m b e r 2 0 1 4
kemampuan untuk beraktivitas. Hal ini sejalan dengan perkembangan usia yang mempengaruhi kemampuan atau kematangan fungsi alat gerak para lansia (Hidayat, 2006). Dari hasil penelitian dan dari teori yang telah didapatkan dalam penelitian ini, tidak terdapat kesenjangan diantara keduanya. Tingkat Kecemasan Tingkat kecemasan pada lansia di RW 08 kelurahan Sukun kecamatan Sukun Kota Malang didapatkan bahwa dari 74 responden sebagian besar responden yang mengalami kecemasan ringan sejumlah 43% (32 responden), dan sebagian kecil responden mengalami kecemasan berat sekali sejumlah 2% (3 responden). Tingkat kecemasan dalam penelitian ini merupakan pernyataan beberapa gejala yang dialami oleh responden. Kecemasan sendiri merupakan suatu kondisi yang dialami oleh setiap lansia dalam kehidupan sehari-hari ketika mereka merasa berada dalam posisi yang membahayakan dirinya. Tingkat kecemasan pada lansia merupakan suatu tingkat respon dari suatu kondisi yang menimbulkan gejala-gejala penyerta baik fisiologis maupun psikologis. Tingkat kecemasan ini sendiri dapat dipengaruhi karena faktor predisposisi yaitu Lingkungan, emosi yang ditekan, sebab-sebab fisik, dan keturunan. Tidak hanya faktor tersebut di atas yang dapat mempengaruhi tingkat kecemasan, karena Aktivitas fisik juga merupakan salah satu faktornya. Seperti yang telah disebutkan dalam Maryam (2008), aktivitas yang baik akan berpengaruh pada tingkat kecemasan yang selanjutnya berpengaruh dalam meningkatkan kesehatan para lansia Hubungan antara Aktivitas Fisik dengan Tingkat Kecemasan pada Lansia Dalam penelitian ini telah ditentukan bahwa hipotesis penelitiannya adalah adanya hubungan Aktivitas fisik dengan Tingkat kecemasan pada Lansia usia 60-74 tahun di RW 08 Kelurahan Sukun Kecamatan Sukun Kota Malang
Maternity
Dari hasil uji analisis menunjukkan bahwa nilai signifikasi hitung sebesar 5,00 > nilai signikasi tabel sebesar 1,96 yang artinya terdapat hubungan yang signifikan. Dan setelah dilakukan proses analisa dengan uji Spearman Rank didapatkan hasil X2 (5,00) > X2 tabel (1,96), maka artinya ada hubungan antara Aktivitas Fisik dengan Tingkat Kecemasan pada Lansia usia 60-74 tahun di RW 08 Kelurahan Sukun Kecamatan Sukun Kota Malang. Bukti-bukti penelitian menunjukkan bahwa hasil dari aktivitas fisik yang mengacu pada program yang baik dan sesuai tingkat perkembangan seseorang secara signifikan meningkatkan beberapa aspek kepribadian seperti konsep diri dan ketangguhan seseorang dalam mengatasi permasalahan dalam kehidupan sehari-harinya. Seseorang yang tangguh kepribadiannya akan lebih mudah beradaptasi atau menanggulangi situasi seperti rasa cemas yang dihadapinya. Dampak negatif dari cemas tersebut akan di minimalisir oleh ketangguhan kepribadiannya tersebut. Orang yang tangguh biasanya memiliki karakteristik seperti memiliki kontrol diri yang baik dalam menghadapi pengaruh eksternal, komitmen tinggi dan merasa memiliki tujuan hidup (Hoedaya, 2007). Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa tidak terdapat kesenjangan diantara teori dan hasil penelitian. Dikarenakan hasil penelitian menunjukkan bahwa Aktivitas yang cukup baik ternyata mempengaruhi Tingkat kecemasan lansia.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai hubungan Aktivitas fisik dengan Tingkat kecemasan di RW 08 Kelurahan Sukun Kecamatan Sukun Kota Malang dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Aktivitas Fisik responden sebagian besar dengan kategori cukup yaitu sejumlah 57% (42 responden).
Page 5 | S e p t e m b e r 2 0 1 4
2.
3.
Tingkat Kecemasan responden sebagian besar responden mengalami Tingkat kecemasan ringan yaitu sejumlah 43% (32 responden). Ada hubungan antara Aktivitas fisik dengan tingkat kecemasan pada lansia usia 60-74 tahun di RW 02 Kelurahan Sukun Kecamatan Sukun Kota Malang (p value=0,000). Hubungan yang terjadi adalah semakin baik aktivitas fisik seseorang maka tingkat kecemasan yang dialami semakin rendah.
Saran Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian diatas dengan peneliti dikemukakan saran sebagai berikut : Bagi Responden Diharapkan kepada para lansia usia 6074 tahun warga Kelurahan Sukun Kecamatan Sukun Kota Malang khususnya warga RW 08 untuk sebagai tambahan informasi atau bahan masukan tentang bagaimana Aktivitas fisik yang baik dan pengaruhnya terhadap tingkat kecemasan seseorang. Bagi Institusi Pendidikan STIKes Kendedes Malang Institusi pendidikan hendaknya terus konsisten dan berupaya memberikan pengetahuan pentingnya sehat secara fisik, psikis dan sosial pada lansia dalam mengupayakan terpenuhinya kebutuhan aktivitas fisik yang teratur untuk para lansia. Bagi Puskesmas Sukun Hasil penelitian ini dapat dijadikan tambahan pengetahuan (reference of knowledge), pengarahan dan penyuluhan terhadap keluarga dan masyarakat betapa pentingnya menghindarkan lansia dari kondisi cemas dengan cara melakukan berbagai macam aktivitas fisik yang teratur. Bagi Masyarakat Melakukan kegiatan promosi pentingnya kesehatan fisik, psikis dan sosial bagi lansia sebagai upaya mencegah atau mengurangi tingkat kecemasan, melalui penggunaan tubuh dalam melakukan aktivitas fisik yang teratur.
Maternity
Bagi Penelitian Selanjutnya Sebagai bahan masukan dan rujukan dalam penelitian selanjutnya tentang hubungan aktivitas fisik dengan tingkat kecemasan pada lansia usia 60-74 tahun. DAFTAR PUSTAKA Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian.Jakarta: Rineka Cipta Azizah, L.M. 2011. Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu Bhashiruddin, J. 2008. Gangguan Panik. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Hawari, A. 2009. Psikometri Alat Ukur (Skala) Kesehatan Jiwa.Jakarta: FKUI Hidayat, A.A.A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika Hidayat, A.A.A. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika Ibrahim, A.S. 2007. Takut Mati (Ansietas). Jakarta: CV.Rer Grafika Kushariyadi, 2010.Asuhan Keperawatan pada Klien Lanjut Usia. Jakarta: Salemba Medika
Page 6 | S e p t e m b e r 2 0 1 4
Mangoenprasodjo, A.P. 2005. Mengisi Hari Tua Dengan Bahagia. Yogyakarta: Pradipta Publishing Maryam, R.S. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika Nevid, J.S. 2005. Psikologi Abnormal. Jakarta: Erlangga Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta Notoatmodjo, S. 2011. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Nursalam. 2007. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Ramaiah, S. 2009. Kecemasan Bagaimana Mengatasi Penyebabnya. Jakarta: Pustaka Populer Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Afabet
Maternity