Jurnal Bina Gogik, Volume III No. 2, September 2016
ISSN: 2355-3774
HASIL PEMBELAJARAN MENENDANG BOLA DENGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM PADA SISWA PUTRA SD HANG TUAH 1 JAKARTA CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA Adli Azhari Universitas Islam “45” Bekasi, Jl. Cut Meutia No.83 Bekasi 17113, E-mail:
[email protected]
Abstrak: Hasil Pembelajaran Menendang Bola dengan Menggunakan Kaki Bagian Dalam Pada Siswa Putra SD Hang Tuah 1 Jakarta Cabang Olahraga Sepakbola. Thesis. Program Pasca Sarjana, Universitas Negeri Jakarta. Tujuan penelitian yaitu “untuk mengetahui sejauh mana pengaruh gaya mengajar dengan kemampuan gerak terhadap hasil pembelajaran menendang bola Menggunakan kaki bagian dalam pada siswa putra Hang Tuah 1 Jakarta cabang olahraga sepakbola”. Permasalahan penelitian adalah “sejauh mana pengaruh gaya mengajar dengan kemampuan gerak terhadap hasil pembelajaran menendang bola dengan Menggunakan kaki bagian dalam pada siswa putra Hang Tuah 1 Jakarta cabang olahraga sepakbola?” Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VI SD Hang Tuah 1 Cilincing Jakarta Utara, populasi terjangkaunya detetapkan seluruh siswa putera berjumlah 75 orang, mulai dari kelas I s.d VI Pemilihan sampel dilakukan dengan cara purpose sampling. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa : 1. Secara keseluruhan terdapat perbedaan yang signifikan antara pemberian gaya mengajar resiprokal dengan gaya mengajar penugasan terhadap kemampuan menendang bola dengan kaki bagian dalam pada siswa kelas VI Sekolah Menengah Pertama Hang Tuah 1 Jakarta 2. Terdapat interaksi antara gaya mengajar dan kemampuan gerak terhadap hasil test kemampuan menendang bola dengan kaki bagian dalam pada permainan sepakbola 3. Bagi siswa yang memiliki kemampuan gerak tinggi hasil test kemampuan menendang bola dengan kaki bagian dalam lebih tinggi bila diajar dengan gaya mengajar Resiprokal 4. Pada kelompok yang memiliki kamampuan gerak rendah,hasil test kemampuan menendang bola dengan kaki bagian dalam lebih tinggi bila diajar denga gaya mengajar Penugasan. Kata-kata kunci: Hasil Pembelajaran, kaki bagian dalam, olahraga sepakbola.
PENDAHULUAN Republik
berbunyi : “Ruang lingkup olahraga meliputi
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
kegiatan : olahraga pendidikan, olahraga
Sistem
X
rekreasi dan olahraga prestasi.” Maknanya
Kurikulum pasal 37, ayat 1 - berbunyi :
adalah bahwa kegiatan olahraga dan jasmani
“Kurikulum pendidikan dasar dan menengah
di sekolah (pendidikan) telah mempunyai
wajib memuat: pendidikan agama, pendidikan
payung hukum untuk dilaksanakan dengan
kewarganegaraan bahasa, matematika, ilmu
sebaik-baiknya dalam rangka mencapai tujuan
pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial,
pendidikan nasional.
Dalam
Undang-Undang
Pendidikan
Nasional
Bab
seni dan budaya, pendidikan jasmani dan
Petunjuk teknis pelaksanaan pendidikan
olahraga, keterampilan atau kejuruan dan
jasmani dan olahraga di sekolah tertuang
muatan lokal.” Sedangkan dalam Undang-
dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
2005 tentang Sistem Keolahragaan nasional
lampiran mata pelajaran Pendidikan Jasmani,
bab VI Ruang Lingkup Olahraga pasal 17
Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) bahwa
Hasil Pembelajaran Menendang Bola
51
Jurnal Bina Gogik, Volume III No. 2, September 2016
ISSN: 2355-3774
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Permainan dan olahraga meliputi: olahraga
merupakan bagian integral dari pendidikan
tradisional,
secara
utuk
keterampilan lokomotor non-lokomotor, dan
mengembangkan aspek kebugaran jasmani,
manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers,
keterampilan gerak, keterampilan berfikir
sepakbola, bola basket, bola voli, tenis meja,
kritis,
tenis lapangan, bulu tangkis dan beladiri,serta
keseluruhan,
bertujuan
keterampilan
sosial,
penalaran,
stabilitas emosinal, tindakan moral, aspek
permainan,
eksplorasi
gerak,
aktivitas lainnya.
pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan
Dalam permainan sepakbola terdapat
bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan
berbagai unsur yang terdapat dalam tujuan
kesehatan terpilih yang direncanakan secara
pendidikan, yaitu : pertunjukkan kemampuan
sistematis dalam rangka mencapai tujuan
keterampilan, fisik, keindahan, kerjasama,
pendidikan nasional.
tanggung jawab, toleransi, serta kemauan
Pendidikan
jasmani,
dan
untuk bekerja keras dalam usaha menciptakan
kesehatan (Penjasorkes) merupakan media
gol ke gawang lawan, di samping itu
untuk
fisik,
sepakbola dengan amat tegas melibatkan
perkembangan psikis, keterampilan gerak,
penontonnya untuk senantiasa berada di
pengetahuan dan penalaran, penghayatan
antara kemenangan dan kegagalan. Karena
nilai-nilai
itu, sepakbola dapat mengajari orang untuk
mendorong
olahraga,
pertumbuhan
(sikap-mental-emosional-
sportivitas-spiritual-sosial), serta pembiasaan
mengalami
pola hidup sehat yang bermuara untuk
keberhasilan, maupun kegagalan serta tidak
merangsang pertumbuhan dan perkembangan
terbaca dalam suatu pergaulan dalam rentang
kulitas fisik dan psikis yang seimbang.
waktu yang lama, tetapi tiba-tiba terjadi
Berkaitan
dengan
(motor
dalam peristiwa tidak terduga, serta dalam
learning),
maka
pelaksanaan
waktu yang amat pendek dan sesingkat-
pembelajaran Jasmani,
belajar
mata
dalam pelajaran
Olahraga
(Penjasorkes)
gerak
dan
keterampilan
Pendidikan
nasib,
Bisa
nasib
singkatnya.
Kesehatan gerak
realisme
Sepakbola memang sangat kaya dengan
wajib
berbagai aspek kehidupan. Tidak heran jika
dibelajarkan dengan konsep dan kaidah yang
sepakbola juga bisa menjadi sumber refleksi
sesuai dengan belajar gerak (motor learning ).
dan
renungan.
Maka
berkatalah
filsuf
Keterkaitan sepakbola dengan mata
eksistensialis dari Perancis, Albert Camus, “
pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Dalam hal keutamaan dan tanggung jawab
Kesehatan tertuang di dalam ruang lingkup
akan tugas, saya belajar dan berhutang budi
permainan dan olahraga, yaitu:
pada
Ruang
lingkup
mata
pelajaran
sepakbola.”
Sementara
kolumnis
Thomas Grassberger mengenakan berbagai
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
refleksi
untuk jenjang SD/MI adalah sebagai berikut:
sepakbola. Setiap detik hidup adalah final, begitu
Hasil Pembelajaran Menendang Bola
para
kata
filusuf
Franz
pada
Kafka.
permainan
Keterkaitan 52
Jurnal Bina Gogik, Volume III No. 2, September 2016
pernyataan
diatas
dengan
pembelajaran
ISSN: 2355-3774
untuk
memudahkan
guru
menendang bola adalah bahwa setiap peserta
pembelajaran,
didik mempunyai tanggung jawab dan tugas
mengajar resiprokal dan penugasan menjadi
sesuai dengan posisinya dalam bermain, salah
sangat
satunya peserta didik harus mempunyai
karakteristik materi dan peserta didik pada
kemampun menendang bola baik untuk
jenjang sekolah menengah pertama. Karena
mengoper maupun mencetak gol ke gawang
pada kedua gaya mengajar ini terdapat
lawan
pemberian
dan
dilakukan
dengan
sungguh-
sungguh selayaknya pertandingan final. Dalam
mata
pelajaran
maka
mengelola
penting
penggunaan
karena
beberapa
gaya
sesuai
dengan
kewenangan
guru
(teacher center) kepada kewenangan peserta
Pendidikan
didik (student center) pada saat pembelajaran.
jasmani, olahraga dan kesehatan materi
Oleh karena itu faktor kemampuan
sepakbola (permainan dan olahraga beregu
gerak
bola
(resiprokal dan penugasan) menjadi sangat
besar)
terdapat
di
dalam
standar
dan
kompetensi dan kompetensi dasar yang harus
penting
di capai oleh peserta didik. Di dalam standar
Keberhasilan
isi
ketercapaian
mata
pelajaran
Pendidikan
Jasmani
penggunaan
dalam
gaya
proses
mengajar
pembelajaran.
pembelajaran
ditandai
indikator-indikator
pada
Olahraga dan Kesehatan, kelas VI semester
kompetensi dasar yang hendak dicapai dalam
1
pembelajaran. Hasil dalam penelitian ini dapat
untuk
jenjang
pendidikan
Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidayah,berbunyi: Standar
diinformasikan
kepada
guru
pendidikan
Kompetensi : Mempraktikkan berbagai teknik
jasmani pada saat pendidikan dan latihan
dasar permainan dan olahraga, serta nlai-nilai
(Diklat) oleh penulis, bahwa gaya mengajar
yang terkandung didalamnya.
dan kemampuan gerak sangat penting dalam
Kompetensi Dasar : Mempraktikkan
proses pembelajaran pendidikan jasmani di
variasi dan Kombinasi teknik dasar salah satu
sekolah, khususnya pada materi menendang
permainan dan olahraga beregu bola besar
bola dengan kaki bagian dalam.
lanjutan dengan koordinasi yang baik, serta nilai
kerjasama,
toleransi,
percaya
diri,
METODE
keberanian, mengharagai lawan, bersedia berbagi
tempat
dan
peralatan.
Setelah
Metode penelitian adalah suatu ilmu yang
membicarakan
tentang
cara
yang
menelaah standar kompetensi (SK) dan
dilakukan dalam penelitian dengan usaha
kompetensi dasar (KD) pada kelas VI
menemukan, mengembangkan, dan menguji
semester 1, maka terdapat pemebelajaran
suatu kebenaran suatu pengetahuan yang
teknik dasar sepakbola, salah satu dasar
menggunakan
teknik sepakbola itu ada menendang bola
memperoleh hasil penyidikan ilmiah dan
dengan kaki bagian dalam (shooting). Pada
objektif.
metode
ilmiah
guna
saat pembelajaran peserta didik mengalami
Desain penelitian sebagai rancangan
kesulitan untuk ketercapaian kompetensinya,
atau gambaran yang dijadikan sebagai acuan
Hasil Pembelajaran Menendang Bola
53
Jurnal Bina Gogik, Volume III No. 2, September 2016
ISSN: 2355-3774
dalam melakukan suatu penelitian. Penelitian ini adalah jenis penelitian yang bersifat esperiment yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh gaya mengajar dengan kemampuan
gerak
terhadap
pembelaajaran
menendang
bola
hasil dengan
Menggunakan kaki bagian dalam pada siswa putra Hang Tuah 1 Jakarta cabang olahraga sepakbola. Dengan
demikian
model
desain
penelitian yang digunakan secara sederhana dapat dilihat pada gambar di bawah berikut ini: Gaya Mengajar (A) Kemampuan gerak (B) Tinggi (B1) Rendah (B2)
Gambar 2. Peta Cilincing Jakarta Utara
Resiprokal (A1)
Penugasan (A2)
Populasi
merupakan
keseluruhan
subyek penelitian. Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas I-VI (enam)
A1B1 A2B1 A1B2
A2B2
Sekolah Dasar Hang Tuah 1 Cilincing Jakarta Utara, populasi terjangakaunya ditetapkan seluruh peserta didik putera berjumlah 75 orang.
Total
A1
Pemilihan sampel dilakukan dengan
A2
Gambar 1. Desain Penelitian
cara
purpose
sampling
yaitu
dientukan
Lokasi penelitian dilaksanakan di Jalan
berdasarkan : 1. Sampel bukan merupakan
Angin Prahara, RT.8/RW. 11, Semper Bar,
peserta ekstra kurikuler sepak bola, 2.
Cilincing, Kota Jakarta Utara . Alasan kenapa
Kemampuan menendang bola dengan kaki
dipilihnya Tanete Riattang sebagai lokasi
bagian dalam masih perlu ditingkatkan. Hal
penelitian karena lokasinya strategis, selain itu
ini dimaksudkan agar terlihat hasil belajar
Kepala Sekolah SD Hang Tua menyarankan
menendang bola dengan kaki bagian dalam
semua kegiatan penelitian dilaksankan di
pada saat penelitian . Dari ke 75 peserta didik,
dalam sekolah.
diukur tingkat kemampuan gerak ( motor educability )-nya dengan didasarkan pada IOWA Brace Test. Hasil dari tes ini diurutkan berdasar peringkat skor yang diperoleh. Kemudian 27 % sampel moderat sejumlah 35 orang dibuang.
Hasil Pembelajaran Menendang Bola
54
Jurnal Bina Gogik, Volume III No. 2, September 2016
Berdasarkan
perhitungan
ISSN: 2355-3774
tersebut,
Peserta
didik
di
beri
kesempatan
diperoleh sampel berjumlah 20 peserta didik
sebanyak 5 kali percobaan, dan yang di catat
dengan kelompok kemampuan gerak tinggi,
adalah kinerja terbaik. Sedangkan untuk
dan 20 peserta didik dengan kelompok
mengetahui data tentang kemampuan gerak
kemampuan gerak rendah.
diperoleh dengan menggunakan IOWA Brace
Sesuai dengan rancangan penelitian, maka terdapat dua macam data yang harus dikumpulkan
yaitu;
(1)
Data
tentang
kemampuan menendang bola dengan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola, dan
Test. B) tes kemampuan Menendang bola dengan kaki bagian dalam 1) Definisi Konseptual Menendang bola dengan kaki bagian
motor
dalam adalah suatu gerakan menendang bola
data
dengan kaki bagian dalam yang di mulai
kemampuan menendang bola dengan kaki
dengan awalan, kemudian meletakkan kaki
bagian dalam pada permainan sepak bola.
tumpu di samping bola, dilanjutkan dengan
(2)
Data
kemampuan
educability).
Untuk
gerak
(
memperoleh
Adapun bentuk penelitiannya sebagai
sikap akhir melanjutkan kaki tending ke depan
berikut: A) Tes
perkenaan kaki bagian dalam dengan bola dan
Kemampuan
kemampuan
gerak
serta pandangan kea rah target dengan tujuan
diperoleh dengan menggunakan IOWA
bola mencapai pada target yang ditentukan.
Brace Test.
2) Definisi Operasional Pada dasarnya hasil pembelajaran yang
Peralatan : 1)
Blanko penilaian
diharapkan dari menendang dengan kaki
2)
Bola kaki, gawang, cone
bagian dalam adalah peserta didik kompeten
3)
Bolpoint
secara
pengetahuan
(kognitif)
dan
Petugas:
keterampilan (psikomotor), menendang bola
a) Satu orang penilai keterampilan
dengan kaki bagian dalam yang benar dan
b)
mencapai target yang ditentukan. Namun
Satu orang penilai ketepatan
Prosedur pelaksanaan tes yakni:
demikian pada penelitian ini hanya akan
1) Peserta didik berdiri di tempat yang telah
diukur kemampuan menendang bola dengan
ditentukan.
kaki bagian dalam pada permainan sepak
2) Peserta didik melakukan menendang bola
bola, yaitu kemampuan menendang bola
dengan kaki bagian dalam dengan jarak
dengan kaki bagian dalam dengan penampilan
14 meter dari target/gawang, masing –
( performance ) yang benar sesuai dengan
masing 5 x.
kriteria menendang bola yang telah divalidasi.
3) Penilai mencatat nilai peserta didik, berdasarkan ketepatan menendang bola dengan kaki bagian dalam.
3) Kalibrasi Test menendang bola dengan kaki bagian dalam yang digunakan menggunakan test menendang bola dengan kaki bagian
Hasil Pembelajaran Menendang Bola
55
Jurnal Bina Gogik, Volume III No. 2, September 2016
dalam yang selanjutnya dikalibrasi validitas dan reliabilitasnya.
ISSN: 2355-3774
N xy x y N x x N y y
r
4) Validitas Tes Uji validitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana tes dapat mengukur dengan tepat aspek yang akan diukur. Berdasarkan hal ini maka uji validitas yang dipilih adalah dengan cara melakukan uji justifikasi ahli, dimana isnstrumen yang telah disusun kemudian dikonsultasikan kepada ahli yang membidangi materi tes pengukuran olahraga dan sepak bola. Para ahli tersebut, yaitu : 1. Dr. Widiastuti, M.Pd sebagai ahli Tes dan Pengukuran Olahraga, 2. Dadang
Dari hasil perhitungan realibilitas rating diatas, maka instrument kemampuan menendang bola dengan kaki bagian dalam telah sesuai dan layak sebagai alat untuk mengukur variabel kemampuan menendang bola dengan kaki bagian dalam permainan sepak bola pada peserta didik putra kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negari 256 Cakung, Jakarta Timur, karena realibilitasnya 0.963 lebih tinggi dari rtabel (α = 0,05 : 9) = 0,707.
Iskandar Kepala Pelatih Klub Sepak Bola Persitara.
HASIL DAN PEMBAHASAN
5) Reliabilitas
Data penelitian ini menggunakan tiga
Salah satu syarat agar hasil atau alat ukur dapat dipercaya adalah, alat ukur tersebut harus mempunyai realibilitas yang memadai. Instrument kemampuan menendang bola dengan kaki bagian dalam diuji dengan test – test dengan cara melakukan uji coba instrument yang sama sebanyak 2 (dua) kali rangakain percobaan pada peserta didik. Instrument sama, responden dan waktu yang berbeda.
Realibilitas
instrument
dihitung
dengan cara mengkorelasikan antara data instrument yang didapat dari uji coba pertama dan data yang didapat dari uji coba kedua. Kedua data dari penggunaan instrument kemampuan menendang bola dengan kaki bagian dalam tersebut, kemudian diolah dengan rumus Person (korelasi Product moment) dalam Sudjana, yaitu:
jenis variabel, yaitu varabel terikat, variabel bebas, dan variabel atribut. Variabel terikat adalah hasil tes kemampuan menendang bola dengan menggunakan kaki bagian dalam yang diperoleh peserta didik setelah mengalami proses belajar. Variabel bebas adalah gaya mengajar yang terdiri dari gaya mengajar resiprokal dan gaya mengajar penugasan. Variabel atribut adalah kemapuan gerak yang terdiri dari kategori kemampuan gerak tinggi dan kemapuan gerak rendah. Setelah mengikuti program pembelajaran dengan Gaya Mengajar Resriprokal dan Gaya Mengajar Penugasan, maka diperoleh hasil tes kemampuan menendang bola dengan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola berupa
skor (nilai). Kemampuan
Gerak
dikatakan variabel atribut karena variabel ini dikendalikan oleh peneliti. Menentukan taraf-
Hasil Pembelajaran Menendang Bola
56
Jurnal Bina Gogik, Volume III No. 2, September 2016
taraf variabel atribut adalah dengan cara
ISSN: 2355-3774
Tabel
2.
melakukan IOWA Brace Test sebanyak 10 item kepada peserta didik yang termasuk
Distribusi Frekuensi Hasil Tes Kemampuan Menendang Bola dengan Kaki bagian Dalam Kelompok Gaya Mengajar Resiprokal
dalam sampel penelitian. No
Interval
Frekuensi Absolut Data (fd)
Frekuensi Relatif Data (%)
bagian dalam pada permainan sepak bola,
1
63 - 67
2
10.00
selanjutnya akan digunakan sebagai bahan
2
68 - 72
6
30.00
3
73 - 77
2
10.00
4
78 - 82
2
10.00
5
83 - 88
8
40.00
Data yang terkumpul dari hasil tes kemampuan menendang bola dengan kaki
analisis. Kumpulan data dari masing-masing kelompok setelah mendapat perlakuan, seperti tercantum dalam tabel 1 sebagai berikut : Tabel 1. Rangkuman Data Hasil Penelitian
Kemampuan Gerak
Tinggi
Rendah
Total
Gaya mengajar Rseiprokal
Penugasan
n = 10 × = 84,30 ∑X = 843 ∑X2 = 71123 SD = 2,54
n = 10 × = 70,80 ∑X = 708 ∑X2 = 50190 SD = 2,66 n = 10 n = 10 × = 69,00 × = ∑X = 690 69,00 ∑X2 = ∑X = 699 47712 ∑X2 = SD = 3,37 48931 SD = 2,81 n = 20 × = 76,65 ∑X = 1533 ∑X2 = 118835 SD = 8,37
n = 20 × = 70,35 ∑X = 1407 ∑X2 = 99121 SD = 2,70
Jumlah
20
Berdasarkan
tabel
diatas,
maka
prosentase hasil tes kemampuan menendang bola
dengan
kaki
bagian
dalam dapat
diuraikan sebagai berikut : -
Sebanyak 10% atau 2 orang peserta didik memperoleh skor hasil tes kemampuan
menendang
bola
dengan kaki bagian dalam pada kelas rata-rata -
Sebanyak 50% atau 10 orang peserta didik memperoleh skor hasil tes kmampuan menendang bola dengan kaki bagian dalam di atas rata-rata, dan
-
Sebanyak 40% atau 8 orang peserta didik memperoleh skor hasil tes kemampuan
menendang
bola
dengan kaki bagian dalam di bawah rata-rata.
Hasil Pembelajaran Menendang Bola
57
Jurnal Bina Gogik, Volume III No. 2, September 2016
Tabel
3.
Distribusi Frekuensi Hasil Tes Kemampuan Menendang Bola Dengan Kaki Bagian Dalam Kelompok Gaya Mengajar Penugasan
Tabel
4.
Distribusi Frekuensi Hasil Tes Kemampuan Menendang Bola Dengan Kaki Bagian Dalam Kelompok Peserta Didik yang Memiliki Kemampuan Gerak Tinggi dengan Menggunakan Gaya Mengajar Resiprokal
1
66 - 67
Frekuensi Absolut Data (fd) 3
2
68 - 69
5
25.00
3
70 - 71
4
20.00
1
80 – 81
2
20.00
4
72 - 73
6
30.00
2
82 – 83
1
10.00
5
74 - 75
2
10.00
3
84 – 85
2
20.00
4
86 – 87
5
50.00
No
Interval
Jumlah Berdasarkan
Frekuensi Relatif Data (%) 15.00
ISSN: 2355-3774
20 tabel
di
atas,
No
Frekuensi
Frekuensi
Absolut
Relatif Data
Data (fd)
(%)
Interval
Jumlah
maka
10
prosentase hasil tes kemampuan menendang
Berdasarkan tabel 10 di atas, maka
bola dengan kaki bagian dalam kelompok
prosentase hasil tes kemampuan menendang
gaya mengajar penugasan dapat diuraikan
bola
sebagai berikut :
permainan sepak bola dapat diuraikan sebagai
- Sebanyak 20% atau 4 orang peserta didik memperoleh skor hasil tes
dengan
kaki
bagian
dalam
pada
berikut : - Sebanyak 20% atau 2 orang siswa
kemampuan menendang bola dengan
memperoleh
kaki bagian dalam pada kelas rata-rata
kemampuan menendang bola dengan
- Sebanyak 40% atau 8 orang peserta
kaki bagian dalam pada permainan
didik memperoleh skor hasil tes
skor
hasil
tes
sepak bola pada kelas rata-rata.
kemampuan menendang bola dengan
- Sebanyak 50% atau 5 orang peserta
kaki bagian dalam di atas rata-rata,
didik memperoleh skor hasil tes
dan
kemampuan menendang bola dengan
- Sebanyak 40% atau 8 orang peserta didik memperoleh skor hasil tes kemampuan menendang bola dengan kaki bagian dalam di bawah rata-rata.
kaki bagian dalam pada permainan sepak bola di atas rata-rata, dan
- Sebanyak 30% atau 3 orang peserta didik memperoleh skor hasil tes kemampuan menendang bola dengan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola di bawah rata-rata.
Hasil Pembelajaran Menendang Bola
58
Jurnal Bina Gogik, Volume III No. 2, September 2016
Tabel
5.
No
Distribusi Frekuensi Hasil Tes Kemampuan Menendang Bola Dengan Kaki Bagian Dalam Kelompok peserta didik yang Memiliki Kemampuan Gerak Rendah dengan Menggunakan Gaya Mengajar Resiprokal
ISSN: 2355-3774
Tabel 6. Distribusi Hasil Tes Kemampuan Menendang Bola dengan Kaki Bagian Dalam Kelompok peserta didik yang Memiliki Kemampuan Gerak Tinggi dengan menggunakan Gaya mengajar Penugasan
No
Interval
Frekuensi Absolut Data (fd)
Frekuensi Relatif Data (%)
Frekuensi
Frekuensi
Absolut
Relatif Data
1
68 - 69
4
40.00
Data (fd)
(%)
2
70 - 71
3
30.00
3
72 - 73
1
10.00
4
74 - 75
2
20.00
Interval
1
63 - 65
1
10.00
2
66 - 68
4
40.00
3
69 - 71
3
30.00
4
72 - 74
2
20.00
Jumlah
Jumlah
10
Berdasarkan tabel 12 di atas, maka
10
prosentase, hasil tes kemampuan menendang
Berdasarkan tabel 11 di atas, maka
bola
dengan
kaki
bagian
dalam
pada
prosentase hasil tes kemampuan menendang
permainan sepk bola dapat diuraikan sebagai
bola
berikut :
dengan
kaki
bagian
dalam
pada
permainan sepak bola dapat diuraikan sebagai berikut : -
didik memperoleh skor hasil tes Sebanyak
30%
peserta didik
atau
3
orang
memperoleh skor
menendang
dengan kaki bagian dalam
bola pada
permainan sepaka bola pada kelas
bola dengan kaki bagian dalam
rata-rata - Sebanyak 30% atau 3 orang peserta
kelas rata-rata
didik
Sebanyak 20% atau 2 orang siswa
kemampuan
memperoleh
skor
dengan kaki bagian dalam
kemampuan
menendang
hasil
tes bola
dengan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola di atas rata-
kemampuan
hasil tes kemampuan menendang
pada permainan sepak bola pada -
- Sebanyak 30% atau 3 orang peserta
memperoleh
skor
menendang
hasil bola pada
permainan sepaka bola pada kelas di atas rata-rata dan - Sebanyak 40% atau 4 orang peserta
rata, dan
didik memperoleh skor hasil tes
Sebanyak 50% atau 5 orang siswa
kemampuan
memperoleh
skor
dengan kaki bagian dalam
kemampuan
menendang
hasil
tes bola
dengan kaki bagian dalam pada
menendang
bola pada
permainan sepak bola pada kelas di bawah rata-rata.
permainan sepak bola di bawah rata-rata. Hasil Pembelajaran Menendang Bola
59
Jurnal Bina Gogik, Volume III No. 2, September 2016
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Hasil Tes Kemampuan Menendang Bola dengan Kaki Bagian Dalam Kelompok peserta didik yang Memiliki Kemampuan Gerak Rendah dengan menggunakan Gaya Mengajar Penugasan
No
Interval
Tabel 8. Rata-Rata Hasil Tes Kemampuan menendang bola dengan Kaki Bagian Dalam pada Permainan Sepak Bola Keempat Kelompok
Gaya Mengajar Gaya Mengajar
(A)
Frekuensi
Frekuensi
Absolut
Relatif Data
Kemampuan
Data (fd)
(%)
Gerak (B)
1
66 - 67
3
30.00
2
68 - 69
1
10.00
3
70 - 71
1
10.00
4
72 - 73
5
50.00
Jumlah
ISSN: 2355-3774
10
Resiprokal
Penugasan
Tinggi (B1)
X = 84,30
X = 70,80
Rendah (B2)
X = 69,00
X = 69,90
Atas dasar data yang tercantum dalam tabel 14 tersebut, dapat diambil kesimpulan
Berdasarkan tabel 13 di atas, maka
bahwa hasil tes kemampuan menendang bola
prosentase hasil tes kemampuan menendang
dengan kaki bagian dalam pada permainan
bola dengan kaki bagian dalam
pada
sepak bola bagi kelompok peserta didik yang
permainan sepak bola dapat diuraikan sebagai
memiliki kemampuan gerak tinggi yang diajar
berikut :
dengan gaya mengajar resiprokal (x = 84,30)
-
-
Sebanyak 10% atau 1 orang peserta
lebih
didik
memperoleh skor hasil tes
kelompok peserta didik yang diajar dengan
kemampuan menendang bola dengan
gaya mengajar penugasan (x = 70,80). Bagi
kaki bagian dalam pada permainan
peserta didik
sepak bola pada kelas rata-rata
gerak rendah yang diajar dengan gaya
Sebanyak 50% atau 5 orang peserta
mengajar penugasan (x = 69,90) lebih tinggi
didik
dibandingkan
mem peroleh skor hasil tes
kemampuan menendang bola dengan kaki bagian dalam pada permainan -
tinggi
bila
dibandingkan
dengan
yang memiliki kemampuan
bila
diajar
dengan
gaya
mengajar resiprokal (x = 69,00). Dengan demikian dapat diduga bahwa
sepak bola di atas rata-rata, dan
terjadi interaksi antara gaya mengajar dengan
Sebanyak 40% atau 4 orang peserta
kemampuan gerak dalam meningkatkan hasil
didik
tes kemampuan menendang bola dengan kaki
mem peroleh skor hasil tes
kemampuan menendang bola dengan
bagian dalam pada permainan sepak bola.
kaki bagian dalam pada permainan sepak bola di bawah rata-rata.
Hasil Pembelajaran Menendang Bola
60
Jurnal Bina Gogik, Volume III No. 2, September 2016
ISSN: 2355-3774
Tabel 9. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Kelom
Vari
Gabun
pok
ans
gan
X
2 h
X2t
Kesimp ulan
Varian
Tabel 11. Perbandingan Kelompok Pemberian Gaya Mengajar Resiprokal dan Gaya Mengajar Penugasan Secara Keseluruhan No
Kelompok
s 1
2,54
2
2,66
3
3,37
4
2,81
Qhitung
Qtabel
Keterangan
9,85
3,79
Signifikan
yang dibandingkan 1
8,20
0,8
7,8
HOMO
72
15
GEN
P1 dengan P2
Kelompok dengan pemberian Gaya Hasil perhitungan tersebut di atas,
Mengajar Resiprokal secara keseluruhan (P1)
diperoleh harga X2h = 0,872 lebih kecil dari
disbanding
dengan
pemberian
Gaya
harga X2t
Mengajar
Penugasan
keseluruuhan
(P2)
= 7,815. Berarti hipotesis nol
diterima dalam taraf nyata α = 0,05.
diperoleh Qo = 9,85 dan Qt = 3,79. Dengan
Kesimpulan : Keempat kelompok sampel
demikian Qo lebih besar dari Qt , sehingga Ho ditolak. Kesimpulan, bagi peserta didik yang
mempunyai varians yang sama (homogen). Tabel 10. Rangkuman Analisis Varians dari Perbedaan Hasil Tes Kemampuan Menendang Bola Dengan Kaki Bagian Dalam antara Gaya Mengajar Resiprokal dengan Gaya Mengajar Penugasan Sumbe d JK RK=JK Fh=RK/R Ft r
b
/db
KD
Resiprokal hasil tes kemampuan menendang bola
dengan
1
Baris
656.1
656.10
80.18*
0
1
Kolom
4.1 1
369.9
396.90
48.50*
pada
lebih baik daripada kelompok yang diberi
Tabel 12. Perbandingan Kelompok Pemberian Gaya Mengajar Penugasan pada Kelompok Kemampuan Gerak Tinggi
No
Kelompok
0
dibandingkan
1
1 1
si
518.4
518.40
63.35*
0
4.1 1
(bxk)
Qhitung Qtabel Keterangan
yang
4.1
(k)
Dalam
dalam
permainan sepak bola ( X = 76.65; s = 8,37)
(b)
Interak
bagian
70,35; s = 2,70).
si
Antar
kaki
perlakuan Gaya Mengajar Penugasan (X =
Varian
Antar
diberi perlakuan dengan Gaya Mengajar
P3 dengan P4 Kelompok
Gerak
tinggi
47,19 perlakuan
dengan
3,69
Signifikan
Kemampuan
pemberian
Gaya
Mengajar Resiprokal (P3) lebih baik dibanding 3
294.6
6
0
Total
3
1866.
Diredu
9
00
8.18
_
_
_
_
_
ksi
dengan kelompok Kemampuan Gerak Tinggi dengan
Gaya
Mengajar Penugasan
(P4)
diperoleh Qo = 47,19 dan Qt = 3,69. Dengan demikian Qo lebih besar dari Qt sehingga Ho ditolak. Kesimpulan, bagi peserta didik yang
Hasil Pembelajaran Menendang Bola
61
Jurnal Bina Gogik, Volume III No. 2, September 2016
memiliki kemampuan Gerak Tinggi, hasil tes kemampuan menendang bola dengan kaki bagian
dalam
dengan
pemberian
Gaya
ISSN: 2355-3774
Tabel 14. Rangkuman hasil uji lanjut uji Tukey
N
Kelompok
Q
Q
Keterang
o
yang
hitun
tabel
an
dibanding
g
(α=0,0
Mengajar Resiprokal ( X = 84,30;s = 2,54)
kan
lebih baik daripada pemberian Gaya Mengajar 1
Penugasan ( X = 70,80;s = 2,66). Tabel 13. Perbandingan Kelompok Pemberian Gaya Mengajar Resiprokal dan Gaya Mengajar Penugasan pada Kelompok Kemampuan Gerak Rendah
N
Kelompok
Qhitun
Qtabe
o
yang
g
l
Ket.
5)
P1 dengan
9,85
3,79
Signifika
P2 2
3
n
P3 dengan
47,1
P4
9
P5 dengan
3,15
3,69
Signifika n
3,69
P6
Tidak Signifika
dibandingka
n
n 1
P5 dengan P6
3,15
3,69
Tidak
SIMPULAN
Signifika n Kelompok
Pengujian
hipotesis
pertama
membuktikan adanya perbedaan antara Gaya
perlakuan Kemampuan
Mengajar Resiprokal dengan Gaya Mengajar
Gerak Rendah dengan pemberian Gaya
Penugasan.
Gaya
Mengajar Resiprokal (P5) disbanding dengan
memberikan
pengaruh
kelompok Kemampuan Gerak rendah dengan
terhadap hasil tes
Gaya Mengajar Penugasan (P6) diperoleh Qo =
bola
3,15 dan Qt = 3,69. Dengan demikian Qo lebih
permainan sepakbola. Berarti kedua gaya
kecil
dari
Qt
dengan
Mengajar yang
Resiprokal lebih
baik
kemampuan menendang
kaki
bagian
dalam
pada
sehingga
Ho
diterima.
mengajar memberikan pengaruh yang berbeda
siswa
yang
memiliki
terhadap hasil tes kemampuan menendang
Kesimpulan,
bagi
Kemampuan
Gerak
rendah,
hasil
tes
bola
dengan
kaki
bagian
dalam
pada
kemampuan menendang bola dengan kaki
permainan sepakbola. Dengan demikian dapat
bagian
dikatakan bahwa Gaya Mengajar Resiprokal
dalam
dengan
pemberian
Gaya
Mengajar Penugasan ( X = 69,90;s= 2,81)
lebih
lebih baik daripada pemberian Gaya Mengajar
keterampilan menendang bola pada permainan
Resiprokal ( X = 69,90;s= 2,37).
sepakbola bagi siswa kelas VI Sekolah Dasar
efektif
untuk
meningkatkan
Hang Tuah 1 Cilincing, Jakarta Utara. Pengujian hipotesis kedua membuktikan bahwa kelompok peserta didik yang memilliki Kemampuan
Gerak
tinggi
hasill
tes
kemampuan menendang bola dengan kaki bagian dalam pada permainan sepakbola yang diperolehnya Hasil Pembelajaran Menendang Bola
lebih
tinggi
setelah
diajar 62
Jurnal Bina Gogik, Volume III No. 2, September 2016
dengan
menggunakan
Gaya
Mengajar
Resiprokal. Hal tersebut menunjukkan Gaya
ISSN: 2355-3774
VI Sekolah Dasar Hang Tuah 1 Cilincing, Jakarta Utara.
Mengajar Resiprokal lebih cocok diterapkan kepada
siswa
yang
memiliki
tingkat
Kemampuan Gerak tinggi daripada Gaya Mengajar Penugasan.
DAFTAR RUJUKAN BSNP. (2006). Permendiknas No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk
Pengujian
hipotesis
ketiga
membuktikan bahwa kelompok siswa yang
Satuan Pendidikan Dasar Dan Menegah. Jakarta: Depdiknas.
memiliki tingkat Kemampuan Gerak rendah
Camus, Albert. (1995). The Myth Of Sisyphus
hasil tes kemampuan menendang bola dengan
And Other Essays, (judul asli: Le
kaki bagian dalam pada permainan sepakbola
Myte De Sisyphe, translated by
yang diperolehnya lebih tinggi setelah diajar
Justin O’ Brien), Vintage Books,
dengan
Now York.
menggunakan
Gaya
Mengajar
Penugasan. Hal tersebut menunjukkan Gaya
Komarudin. (2005). Permainan Sepakbola
Mengajar Penugasan lebih cocok diterapkan
Sebagai Wahana Pembinaan Sikap
kepada
Sosial Anak Usia Sekolah Dasar-
siswa
yang
memiliki
tingkat
Kemampuan Gerak rendah daripada Gaya
Jurnal
Mengajar Resiprokal.
Indonesia, Volume 3, no.1, 2005.
Pengujian
hipotesis
Pendidikan
Jasmani
keempat
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
membuktikan bahwa terdapat interaksi antara
20 Tahun 2003 tentang Sistem
gaya
Pendidikan Nasional.
mengajar
dan
Kemampuan
Gerak
terhadap hasil tes kemampuan menendang bola
dengan
kaki
bagian
dalam
pada
permainan sepak bola. Dengan demikian,
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
2005
tentang
Sistem
Keolahragaan nasional.
pemilihan yang cocok dan tepat antara gaya mengajar meningkatkan
dan
Kemampuan hasil
tes
dapat
kemampuan
menendang bola dengan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola bagi siswa kelas
Hasil Pembelajaran Menendang Bola
63