Hasil Litkaji
Jumat, 20 April 2007 00:00
Kegiatan penelitian dan pengkajian untuk pengembangan pertanian lahan marjinal TA 2003 telah dilaksanakan di 4 BPTP terkait (Sulteng, Jateng, NTB, dan NTT) serta Balit Nasional lingkup Badan Litbang Pertanian. Hasil secara ringkas kegiatan litkaji yang dilaksanakan oleh BPTP dan Balit Nasional disajikan dalam uraian berikut. 1. Kegiatan penelitian dan pengkajian di BPTP Sulawesi Tengah BPTP Sulawesi Tengah, TA 2003 telah melaksanakan 2 kegiatan Litkaji yaitu: 1) Kajian Paket dan Rekomendasi Pemupukan P dan K untuk Tanaman Jagung di Lahan Kering dan 2) Kajian Teknologi Pendayagunaan Air Tanah Dangkal pada Lahan Sawah Tadah Hujan. Di samping itu BPTP juga melaksanakan kegiatan Pengembangan inovasi teknologi pertanian untuk pemberdayaan petani miskin pada lahan marjinal. Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan teknis dan nonteknis yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi pendapatan petani, serta mendiagnosis teknologi yang diterapkan (existing technology) serta produktivitas yang dicapai per satuan unit dan waktu. Hasil dari kegiatan ini adalah pengelompokan desa target PFI3P berdasarkan potensi, cabang usahatani, dan tingkat teknologi usahatani. Pada tahun anggaran 2004, BPTP Sulteng masih melanjutkan kegiatan Litkaji Kajian Paket dan Rekomendasi Pemupukan P dan K untuk Tanaman Jagung di Lahan Kering di samping melaksanakan kegiatan Pengkajian Sistem Usahatani Lahan Kering Dataran Rendah di Lembah Palu, Sulawesi Tengah. Kegiatan litkaji sistem usahatani lahan kering dataran rendah ini ditujukan untuk menghasilkan sistem usahatani yang optimal melalui peningkatan kualitas genetik dan berat badan harian DEG dipadukan dengan usahatani kacang tanah. 2. Kegiatan penelitian dan pengkajian di BPTP Jawa Tengah Pada tahun 2003 BPTP Jateng melaksanakan 6 judul kegiatan yaitu: 1) Kajian teknologi tanaman perkebunan di lahan kering (Blora); 2) Kajian teknologi tanaman perkebunan di lahan kering (Blora); 3) Kajian teknologi usaha tani di sawah tadah hujan (Blora); 4) Kajian sistem usaha tani berbasis ternak di lahan kering (Blora dan Temanggung); 5) Kajian sistem usaha tani tanaman jagung (Blora); dan 6) Studi Pemahaman Desa Miskin secara Partisipatif. TA. 2004, BPTP Jateng melaksanakan 5 judul Litkaji, yaitu: 1) Studi pemahaman desa miskin secara partisipatif; di kabupaten Blora dan Temanggung; status lanjutan; 2) Kajian pengembangan inovasi teknologi usaha tani dalam rangka pemanfaatan lahan sekitar hutan di kabupaten Blora; 3) Kajian pengembangan inovasi teknologi lahan kering pada wilayah peri-urban di kabupaten Blora; 4) Kajian pengembangan inovasi teknologi pada lahan marjinal dataran medium di kabupaten Temanggung; 5) Kajian pengembangan inovasi teknologi pada lahan kering dataran tinggi di desa miskin di kabupaten Temanggung. 3. Kegiatan penelitian dan pengkajian di BPTP Nusa Tenggara Barat Kegiatan litkaji di BPTP Nusa Tenggara Barat pada TA 2003 adalah: 1) Pengkajian usahatani pembibitan kentang di KSP Sayuran di Sembulan, Kab. Lombok Timur; 2) Pengembangan lahan kering berbasis ternak kambing di Lombok Timur; 3) PRA di wilayah PFI3P Kab. Lombok Timur; 4) Kajian peningkatan produktivitas lahan kering berbasis jagung melalui penerapan teknologi spesifik lokasi di Kab. Lombok Timur; dan 5) Uji multilokasi galur harapan padi sawah tahan tungro pada daerah endemis tungro di NTB dan uji adaptasi jagung hibrida.
1 / 11
Hasil Litkaji
Jumat, 20 April 2007 00:00
TA 2004, BPTP NTB melaksanakan 3 judul Litkaji, yaitu: 1) Peningkatan produktivitas lahan kering berbasis jagung melalui penerapan teknologi spesifik lokasi di Desa Sambelia, kecamatan Sambelia; 2) Pemahaman pedesaan secara partisipatif di wilayah Proyek Poor Farmers’ di Desa Korleko, Swangi, Selebung Ketangga, Selebung Ketangga, dan Pringgasela; 3) Analisis kelembagaan sistem usahatani ternak kambing pada lahan kering di Desa Sambelia, Kecamatan Sambelia. 4. Kegiatan penelitian dan pengkajian di BPTP Nusa Tenggara Timur Sebelum BPTP NTT melaksanakan adalah 2 judul kegiatan litkaji, yaitu: 1) Pengembangan Teknologi Penanganan Pasca Panen Komoditas Pertanian Unggulan Daerah Kabupaten Ende; dan 2) Pengembangan Teknologi Menunjang Sistem Usahatani Lahan Kering. 5. Kegiatan Litkaji yang dilaksanakan oleh Balit Nasional TA 2003 Kegiatan litkaji oleh Balit Nasional lingkup Badan Litbang Pertanian untuk mendukung kegiatan proyek di lima Kabupaten PFI3P. Hasil kegiatan adalah sebagai berikut : - Kegiatan litkaji jagung di Blora oleh Balitser. Melalui kegiatan ini, dapat disimpulkan bahwa terdapat peluang pengembangan jagung di Kabupaten Blora dengan pertimbangan di antaranya karena: 1) sebagian besar petani masih mengkonsumsi jagung sebagai makanan pokok (nasi jagung; 2) Jagung telah diusahakan bukan saja pada lahan kering, tetapi juga pada lahan sawah tadah hujan, bahkan pada lahan sawah irigasi pada musim kemarau; 3) Jagung telah menjadi komoditi yang dapat menghasilkan uang (cash crop); dan 4) Kelembagaan yang mendukung pengembangan jagung (sarana poduksi dan pemasaran hasil) telah tersedia walaupun petani masih dalam posisi tawar yang sangat lemah. Adapun tantangannya adalah keterbatasan sumber daya air dan belum tersedianya sarana produksi yang memadai. Varietas yang disenangi petani adalah lamuru dan galur pop.62C6 QPM TLWF. - Kegiatan pengkajian ALSINTAN di Blora. Pada TA 2003 kegiatan Penelitian dan pengembangan Alat dan Mesin Pertanian Tepat Guna untuk Petani Miskin, dialokasikan di Kabupaten Blora Provinsi Jawa tengah. Jenis alsin yang dibutuhkan adalah alat tanam biji-bijian sistem tugal, alat pemipil jagung manual dan perajang singkong manual. Alsin tersebut didistribusikan kepada 20 kelompok tani. Biaya operasi dan kapasitas kerja alat tersebut adalah Rp 29/ha dan 0.083 ha/jam untuk alat tanam biji-bijian, Rp 29/kg dan 65 kg/jam untuk pemipil jagung; serta Rp 51/kg dan 35 kg/jam untuk perajang singkong - Kegiatan Pengkajian Inovasi Teknologi Budidaya Kacang Tanah di Kabupaten Blora. Hasil dari kegiatan ini adalah: 1) Rekomendasi teknologi budidaya kacang tanah yang adaptif di daerah miskin di lahan kering Kabupaten Blora; 2) Peningkatan pendapatan usahatani kacang tanah melalui inovasi teknologi. Hasil penelitian, khususnya dari percobaan super imposed menunjukkan bahwa varietas unggul Komodo, Tuban, dan Singa boleh jadi memiliki daya adaptasi nisbi baik di lahan kering marginal daerah Megeri dan merupakan varietas yang dapat dianjurkan sebagai alternative inovasi teknologi bagi petani di derah lahan kering wilayah Megeri, kecamatan Kradenan, Blora. Produktivitas rata-rata polong segar kelima varietas pada plot super imposed masing-masing adalah Jerapah 0,932 t/ha, Komodo 1,258 t/ha, Kancil 0,785 t/ha, Tuban 1,213 t/ha, dan Singa 1,600 t/ha. - Kegiatan Pengembangan Varietas Unggul Baru Tanaman Padi Lahan Kering dan Tadah Hujan di Kabupaten Blora. Kegiatan ini telah menghasilkan model simulasi untuk
2 / 11
Hasil Litkaji
Jumat, 20 April 2007 00:00
penetapan kebutuhan pupuk dan varietas padi gogo yang telah tersusun meskipun masih memerlukan perbaikan-perbaikan di dalam parameter tanaman/varietas padi. Varietas Situpatenggang, Gilirang, Fatmawati sama atau bahkan dapat lebih baik dibandingkan Ciherang yang lebih dahulu dikenal petani setempat. Perbaikan populasi dengan tanam jajar legowo, pemberian ZA selain urea dapat dianjurkan terutama apabila ada indikasi tanahnya berkapur atau pH > 7,0. Apabila demikian pemberian hara mikro seperti 5 kg ZnSO4 dan 4 kg CuSO4 per ha dapat dianjurkan diberikan dengan cara dilarutkan, lalu disemprot ke permukaan tanah sebelum pengolahan tanah. Cara tersebut dapat disubstitusikan ke dalam model SUT berbasis padi. Karena percobaan SUT baru berjalan satu tahun, maka pola SUT berbasis padi yang cocok untuk dikembangkan pada daerah-daerah miskin sumberdaya barulah sebatas perbaikan komponen teknologi seperti no.3 dengan pola rotasi tetap, yaitu Padigogo – bera, Padi Gora – Padi Walik jerami atau Padi Gora- kacang tanah bergantung pada kebiasaan setempat. Di samping itu, aspek konservasi lahan guna menangkap air hujan seefektif mungkin dan memanfaatkannya seefisien mungkin perlu dikembangkan - Kegiatan Litkaji Spesifik Lokasi yang dilaksanakan oleh Balit Nasional TA 2004 - Kegiatan litkaji spesifik lokasi yang dilaksanakan oleh Balit Nasional lingkup Badan Litbang Pertanian pada TA. 2004 ada 8 judul sesuai dengan permasalahan dalam pengembangan pertanian lahan marjinal di lima kabupaten PFI3P. Kedelapan judul tersebut adalah: - Pengembangan SUT Integrasi Kakao-Kambing-Hijauan Pakan ternak di Kabupaten Donggala oleh LRPI. Kegiatan ini diharapkan dapat mengahasilkan paket teknologi inovatif (Sistem Usaha Kakao + Hilir Kakao, Integrasi kakao + kambing + hijauan pakan ternak, integrasi kakao + jati, serta teknologi konservasi lahan) yang berbasis sumberdaya dan pengetahuan lokal. Di samping itu juga untuk menciptkan kondisi pasar komoditas kako, kambing dan tanaman lain yang menjamin tingkat harga yang layak. - Pengembangan SUT Integrasi Tanaman – Ternak Berbasis Tanaman pangan di Kabupaten Blora oleh Puslitbangtan dengan tujuan di antaranya adalah: meningkatkan produktivitas dan efisiensi lahan petani sub-obtimal yang miskin sumberdaya dan mendapatkan model pengembangan sistem integrasi tanaman – ternak bebas limbah. - Pengembangan SUT Berbasis Tanaman sayuran/pangan-ternak berwawasan konservasi di Kabupaten Temanggung oleh Puslitbanghort. Tujuan dari kegiatan ini di anatranya adalah: Mengembangkan teknologi inovasi tanaman ganda kentang, cabe, kubis dan jagung QPM Putih dalam SUT yang terintegrasi dengan ternak kambing dalam pengelolaan berwawasan konservasi lahan dengan output produk bernilai tambah melalui introduksi inovasi pascapanen dan penggunaan alsin secara efektif untuk meningkatkan pendapatan petani miskin dan meletakkan dasar pengembangan SUT berbasis tanaman ganda sayuran/tanaman pangan yang terintegrasi dengan ternak dalam satu kesatuan yang didukung oleh sistem kelembagaan yang optimal. - Pengembangan SUT integrasi Berbasis Ternak - Tanaman Pangan di Kabupaten Lombok Timur oleh Puslitbangnak. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat dihasilkan alternatif sistem produksi yang optimal dalam usahatani terpadu antara ternak dan tanaman pangan./perkebunan guna meningkatkan pendapatan. Pada akhir program diharapkan dihasilkan model usahatani berbasis ternak kambing spesifik lokasi dalam suatu sistem
3 / 11
Hasil Litkaji
Jumat, 20 April 2007 00:00
agribisnis untuk Kabupaten Lombok Timur dan juga dapat diadopsi oleh petani di luar daerah pengkajian. - Pengembangan SUT integrasi Berbasis Tanaman Perkebunan –ternak di Kabupaten Ende oleh Puslitbangbun. Strategi pengembangan pertanian lahan marjinal di Kabupaten Ende yang akan diimplementasikan adalah peningkatan produksi usahatani tanaman perkebunan dengan inovasi teknologi yang direkomendasi dan optimalisasi lahan di antara tanaman perkebunan dengan penanaman tanaman pakan ternak, introduksi ternak, dan penanaman tanaman sela. Adapun untuk efisiensi penggunaan tenaga kerja yang terbatas bagi ibu rumah tangga dan anggota keluarga akan diperkenalkan alsintan dalam pengolahan produk-produk tanaman perkebunan untuk meningkatkan nilai tambah. - Pengembangan Model Pengolahan Padi di Kabupaten Lombok Timur oleh BB. Litbang Pascapanen dengan tujuan di antaranya untuk: 1) Mengurangi tingkat keghilangan hasil panen dan perontokkan; 2) Memperbaiki mutu gabah dan beras hasil panen di tingkat petani; dan 3) Mengkaji paket teknologi pengolahan padi yang layak dan sesuai lokasi. - Pengembangan Alsintan di lahan Marjinal Kabupaten Blora yang dilaksanakan oleh BB. Alsintan dengan tujuan meneliti, mengidentifikasi dan mengembangkan alat mesin pertanian yang sudah ada dan introduksi alsintan yang sepadan dengan aspek-aspek dimensi petani lahan marjinal/kering (alsin: pemipil jagung manual, perajang singkong manual dan pedal threser lipat), guna meningkatkan efisiensi produksi, mutu produk, nilai tambah produk hasil pertanian, serta pendapatan petani. - Pengembangan Teknologi Konservasi untuk Peningkatan Produktivitas Tanaman Perkebunan di Lahan Kering Kabupaten Ende oleh Puslitbangtanah dan Agroklimat. Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan paket teknologi pengelolaan lahan berbasis teknologi konservasi tanah dan air untuk peningkatan produktivitas lahan dan produksi tanaman perkebunan. - Dukungan terhadap BPTP untuk mendorong pengembangan informasi dan kapasitas di antara instansi kabupaten dan petani. Kegiatan ini dilaksanakan oleh BPTP, meliputi tukar kunjungan, pelatihan, seminar, temu lapang, dan kegiatan lainnya untuk melaksanakan pertukaran informasi dan capacity building. Kegiatan tersebut dapat dilaksanakan setelah disetujui oleh NSC. Target kegiatan ini adalah anggota DCC, staf pemerintahan daerah, dan petani di desa target maupun dari desa yang bukan lokasi proyek. Selama tahun anggaran 2003 dan 2004, BPTP di 4 provinsi telah melaksanakan diseminasi inovasi pertanian melalui kegiatan berupa: pertemuan-pertemuan (temu informasi, temu lapang, gelar teknologi, maupun temu kiprah), penyiapan informasi dalam media tercetak (leaflet, poster, dan brosur), penyebaran informasi melalui media elektronis (siaran radio), pelaksanaan demplot atau visitor plot, dan pengembangan desa binaan. Secara ringkas kegiatan diseminasi inovasi pertanian yang telah dilaksanakan oleh BPTP TA 2003 dan 2004 disajikan dalam berikut: Tabel. Kegiatan diseminasi inovasi pertanian yang telah dilaksanakan di Kabupaten PFI3P oleh BPTP Sulteng, Jateng, NTT, dan NTB.
4 / 11
Hasil Litkaji
Jumat, 20 April 2007 00:00
BPTP
Tahun
2003
2004
Sulteng
Temu Informasi Teknologi Terapan Sulawesi Tengah
Temu Informasi Teknologi Terapan
Gelar Teknologi Pertanian Disertai Temu Lapang
Temu Aplikasi Paket Teknologi Terapan
5 / 11
Hasil Litkaji
Jumat, 20 April 2007 00:00
Pengembangan Media Elektronik
Gelar Teknologi/Temu Lapang
Visitor Farm/UKT Lahan Kering
Visitor Farm
Pengembangan Unit Desa Binaan
Ekspose Pengembangan Teknologi Pertanian Lahan Kering
Pengembangan Media Informasi Tercetak dan Ekspose
6 / 11
Hasil Litkaji
Jumat, 20 April 2007 00:00
Pengembangan Unit Desa Binaan
Aplikasi Paket Teknologi Terapan Sulawesi Tengah
Pengembangan media informasi untuk pengembangan lahan kering
Jateng
Sistem alih inovasi pertanian
Advokasi pembangunan pertanian di wilayah miskin (di Blora dan Temanggung)
Pendayagunaan teknologi pertanian
Pemasyarakatan teknologi pertanian (di Blora dan Temanggung)
NTT
7 / 11
Hasil Litkaji
Jumat, 20 April 2007 00:00
Gelar Teknologi Usahatani Konservasi
Teknologi Tanaman Sayuran
Pengembangan Teknologi Penanganan Pasca Panen Komoditas Pertanian Unggulan Daerah
Gelar Tenologi Pasca Panen Komoditas Pertanian
Pengembangan Teknologi Menunjang Sistem Usahatani Lahan Kering
Pengembangan Media Informasi Teknologi Pertanian
Gelar Teknologi Peternakan
Gelar Teknologi Menunjang SUT Lahan kering
8 / 11
Hasil Litkaji
Jumat, 20 April 2007 00:00
NTB
Gelar teknologi pengembangan pisang di lahan kering
Pertemuan ilmiah dalam rangka penyebaran informasi
Forum informasi teknologi pertanian
Gelar teknologi budidaya pisang
Temu aplikasi teknologi pertanian
Temu informasi teknologi pertanian
9 / 11
Hasil Litkaji
Jumat, 20 April 2007 00:00
Temu lapang
Pengembangan informasi pertanian
Pengembangan informasi pertanian
Penyebarluasan teknologi dan kebijaksanaan pertanian terkini
Dalam mendukung program penyebaran informasi teknologi pertanian, BPTP Sulteng telah menyelenggarakan pengembangan media diseminasi melalui siaran Radio Citra Pertanian (RCP). Materi yang disajikan adalah informasi hasil-hasil penelitian dan pengkajian serta informasi pembangunan pertanian di Sulawesi Tengah serta wilayah Indonesia lainnya di samping informasi umum baik kesehatan, sosial, budaya, dan ekonomi. Penyelenggaraan diseminasi teknologi pertanian melalui siaran radio ini sangat efektif untuk wilayah BPTP Sulteng yang bergunung dan sulit dijangkau transportasi umum.
Kegiatan diseminasi inovasi pertanian melalui siaran radio yang telah dilaksanakan oleh BPTP
10 / 11
Hasil Litkaji
Jumat, 20 April 2007 00:00
Sulteng merupakan langkah yang cukup baik mengatasi kendala letak geografis dalam penyampaian informasi kepada petani. Di samping itu, radio merupakan media yang paling dekat di tingkat petani khususnya untuk pengembangan pertanian lahan marjinal. Sambil bekerja, beristirahat, maupun bersilaturahmi, petani dapat mendengarkan informasi yang dibutuhkannya dalam mengembangkan usahataninya. Oleh karena itu, apabila seluruh BPTP dapat melaksanakan kegiatan sejenis, maka dapat mempercepat proses diseminasi inovasi pertanian mendukung media komunikasi lainnya yang tercetak, melalui pertemuan, maupun audio visual.
11 / 11