Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Kedeputian Bidang Pengkajian Kebijakan Teknologi Pusat Audit Teknologi Jl. MH Thamrin no.8, Jakarta 10340, Gedung II, Lantai 12
HASIL AUDIT TEKNOLOGI PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI & KOMUNIKASI (TIK) DALAM RANGKA PENGEMBANGAN E-DEVELOPMENT DI KABUPATEN SRAGEN
2011
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Kedeputian Bidang Pengkajian Kebijakan Teknologi Pusat Audit Teknologi Jl. MH Thamrin no.8, Jakarta 10340, Gedung II, Lantai 12
LEMBAR PENGESAHAN
HASIL AUDIT TEKNOLOGI PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI & KOMUNIKASI (TIK) DALAM RANGKA PENGEMBANGAN E-DEVELOPMENT DI KABUPATEN SRAGEN
Jakarta, 29 Desember 2011 Direktur Pusat Audit Teknologi
Arya Rezavidi, MEE, Ph.D NIP. 19570214 198603 1 003
1 KESIMPULAN 1.1 TATA KELOLA TIK Secara umum tatakelola yang mencakup Leadership, SDM, kebijakan, perencanaan dan organisasi di Pemerintah Kabupaten Sragen masih perlu perbaikan. Leadership sudah baik. Manajemen dan kebijakan TIK masih kurang kuat, meskipun memiliki pimpinan yang memberi support terhadap pengembangan IT. Dari sisi kebijakan, masih ada beberapa aturan yang belum diberlakukan secara legal dalam bentuk PerWal ataupun SK. selain itu SDM TIK belum mencukupi meskipun sudah ada.
1.2 FASILITAS Secara umum, fasilitas (infrastruktur, infostrukstur, security, suprastruktur) di Kabupaten Sragen sudah baik, namun masih perlu ditingkatkan. Aplikasi yang berorientasi untuk pelayanan masyarakat dan aplikasi untuk dunia usaha perlu terus ditambah.
1.3 E-DEVELOPMENT Secara umum penerapan TIK dalam pengembangan Kabupaten
e-Development
Sragen
sudah
di
dilakukan
secara bertahap, yang didukung oleh Leadership
yang
cukup
pembangunan
Infrastruktur
yang
dan
cukup,
Government
yang
kuat, Infokom
penerapan berjalan
Ebaik
(didukung aplikasi untuk pemerintahan) Sedangkan E-Society dan E-Business baru mulai berjalan secara bertahap. Aplikasi yang bertujuan melayani masyarakat dan aplikasi untuk dunia usaha masih terbatas. Industry TIK & e-Business masih dalam tahap persiapan.
Hasil Audit Teknologi Penerapan TIK di Kabupaten Sragen – Pusat Audit Teknologi BPPT
3
1.4 ANALISA SWOT PENERAPAN TIK
Strenghts • •
•
Leadership kuat Jaringan infokom telah mencapai seluruh SKPD dan wilayah (kecamatan) Ada pengawasan penggunaan internet terhadap akses dan konten
Opportunities •
•
•
Pengembangan jaringan lebih luas mudah karena kondisi geografis yang rata (misalnya dengan wi-fi) Penerapan TIK lebih lanjut cukup menjanjikan karena SDM di KPDE cukup kompeten dan berkomitmen Pengembangan e-society dan ebusiness akan mendapat dukungan, terlihat dari respons positif masyarakat atas hotspot dan technopark
Weaknesses • •
• •
Kurangnya aturan yang dilegalkan Belum memadainya SOP dan manual pembangunan jaringan komunikasi terpadu Belum mencukupinya SDM TIK Aplikasi untuk pelayanan masyarakat dan dunia usaha masih terbatas
Threats •
•
•
Pergantian jabatan beresiko mempengaruhi penerapan TIK, jika sistem belum terimplementasi sepenuhnya Wewenang KPDE yang cukup terbatas dapat mengakibatkan penerapan TIK terkendala Dana pemeliharaan fasilitas yang terbatas dapat menurunkan kinerja penerapan TIK
Hasil Audit Teknologi Penerapan TIK di Kabupaten Sragen – Pusat Audit Teknologi BPPT
4
2 REKOMENDASI 2.1 TATA KELOLA Rekomendasi yang dapat disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Sragen dalam hal tata kelola TIK adalah sebagai berikut: 1. Pembentukan Komite TIK pada tingkat Pemerintah Kabupaten 2. Penyempurnaan Master Plan pengembangan TIK yang sudah ada 3. Meningkatkan KPDE menjadi setingkat Dinas untuk memudahkan koordinasi dan mempercepat pemanfaatan TIK tidak hanya dalam lingkungan Pemerintah Kabupaten namun juga di masyarakat dan dunia usaha 4. Menyusun SOP dan Manual pembangunan jaringan komunikasi terpadu 5. Memperbanyak aplikasi yang berorientasi pada pelayanan masyarakat dan dunia usaha,
seperti
pada
bidang
kesehatan,
pendidikan,
kependudukan,
perhubungan, perdagangan dan industri.
2.2 FASILITAS Rekomendasi yang dapat disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Sragen dalam hal fasilitas TIK adalah sebagai berikut: No 1
Bidang Infrastruktur
Rekomendasi a. Peningkatan biaya maintenance jaringan dari yang ada sekarang, mengingat ada 336 titik. b. Untuk wilayah yang sering terkendala dengan gangguan fisik menara BTS, sebaiknya menara tersebut diganti dengan menggunakan modem internet yang terhubung ke VPN yang dibangun sendiri c. Peningkatan kualitas dan kuantitas perangkat jaringan guna menggantikan peralatan yang ada karena belum memadai dari segi utilitas perangkat serta peningkatan Bandwidth jaringan d. Pembatasan akses konten dan situs (Yang tidak terkait
Hasil Audit Teknologi Penerapan TIK di Kabupaten Sragen – Pusat Audit Teknologi BPPT
5
No
Bidang
Rekomendasi dengan pekerjaan) e. Pemisahan akses link antara IIX dan International untuk mempercepat akses f. Membangun virtualiasasi guna mengoptimalkan sumberdaya perangkat yang ada ( misal : membangun VPS) g. Pengembangan teknologi VoIP dengan mengkoneksikan VOIP dan wireline (GSM/CDMA) untuk optimalisasi dan fleksibilitas pemanfaatannya
2
Infostruktur
a. Pemanfaatan e-filing/e-arsip untuk kegiatan suratmenyurat,pengarsipan dokumen dan proses kenaikan pangkat pegawai sangat disarankan untuk efisiensi,efektifitas dan akurasi proses. catatan: BKN sudah bisa menerima berkas mutasi dalam bentuk digital, disposisi selama ini melalui SURYA belum terdokementasikan dalam arsip lemari digital. b. Disdukcapil membolehkan sharing data untuk diintegrasikan dalam pengembangan digital dashboard laporan eksekutif dan aplikasi lain untuk dinas c. Dalam pengembangan sistem informasi berbabasis geografis diharapkan adanya integrasi antara sistem yang ada di Dishubkominfo dengan yang sedang dikembangkan oleh PDE, contohnya SI Potensi Daerah (SIMPOTENDA) d. Perlunya dibangun data recovery center yang sudah disediakan oleh pemerintah pusat (Kemenkominfo) di Batam dan Serpong
3
Security
a. Membangun VPN sendiri tidak menggunakan jasa VPN pihak ketiga guna meningkatkan keamanan dan fleksibilitas tempat akses. b. Dalam membangun website sebaiknya dihindari penggunaan joomla standar karena sangat rentan dengan security hole c. Instalasi antivirus disetiap terminal d. Apabila mail yang dikirim bersifat rahasia, maka proses
Hasil Audit Teknologi Penerapan TIK di Kabupaten Sragen – Pusat Audit Teknologi BPPT
6
No
Bidang
Rekomendasi pengirimannya menggunakan layanan encripsi e. Menghapus segera tanpa perlu dibaca isinya setiap spam / sumber tidak dikenal untuk setiap mail yang masuk. f. Instalasi Firewall, IDS dan IPS g. Setiap komunikasi kedinasan dilarang menggunakan fasilitas mail gratis (gmail, yahoo dll) h. Dilarang menggunakan fasilitas internet untuk tujuan mendapatkan informasi negatif yang tidak terkait dengan pekerjaannya. i.
Penggunaan password untuk setiap penggunaan terminal dan aplikasi serta melakukan logoff setelah menggunakannya.
j.
Dilarang meninggalkan meja / terminal dalam kondisi komputer sedang online.
k. Penggantian password secara berkala (6 bulan sekali). l.
4
Suprastruktur
Password untuk super admin harus tertulis dan ditempatkan dilemari yang teramankan (pengamanan level 1) di tempat penanggungjawab staf tersebut
a. Review IT Master Plan (ITMP) diperlukan untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi IT terkini dan dengan dinamika kebutuhan TIK di lingkungan Pemkab Sragen. b. Dalam setiap pengembangan aplikasi baik yang diswakelola maupun menggunakan jasa pihak ketiga harus menggunakan standar perkembangan perangkat lunak yang ada (SDLC) dan hasilnya harus terdokumentasi dengan baik sehingga memudahkan pengembangan dan pemeliharaan kedepan. contoh: perlu dokumen KAK,SKPL,DPPL, Manual Penggunaan, Source Code dsb. c. Proyeksi Pengembangan aplikasi 10 tahun kedepan diarahkan pada terintegrasinya seluruh sistem dan aplikasi dengan model pengembangan SOA (Software Oriented Architecture) menuju entreprise electronic Pemkab (ePemkab) yang menghasilkan sebuah database terintegrasi
Hasil Audit Teknologi Penerapan TIK di Kabupaten Sragen – Pusat Audit Teknologi BPPT
7
No
Bidang
Rekomendasi yang mampu menyediakan layanan aplikasi dengan berbagai keluaran (outcome) seperti: e-office (egovernment), e-leadership, e-society, e-business dlsb. d. Koordinasi antar SKPD secara berkala untuk pengembangan TIK secara bersama dan bersinergi perlu ditingkatkan karena kedepan pemanfaatan TIK pasti akan merambah ke seluruh proses bisnis pemerintah kabupaten. e. Perlunya agenda capacity building yang mengundang berbagai narasumber baik tingkat nasional maupun internasional untuk peningkatan knowledge dan ide pengembangan sesuai dinamika perkembangan teknologi TIK f. Perlunya dibuat SOP dan kesiapan SDM pengelola dalam menerapkan setiap Sistem informasi
Hasil Audit Teknologi Penerapan TIK di Kabupaten Sragen – Pusat Audit Teknologi BPPT
8
3 URAIAN 3.1 TUJUAN AUDIT TEKNOLOGI Tujuan audit teknologi penerapan TIK dalam rangka pengembangan e-dev adalah: •
Mengukur tingkat penerapan e-dev di daerah
•
Memberi saran / masukan untuk perkembangan ke depan
3.2 LINGKUP AUDIT TEKNOLOGI Lingkup audit teknologi penerapan TIK dalam rangka pengembangan e-dev adalah: •
Tata Kelola (Leadership, Kebijakan, Perencanaan, SDM)
•
Fasilitas (infrastruktur, infostruktur, security, suprasruktur)
3.3 METODE Metode pengumpulan data dan informasi yang digunakan adalah sebagai berikut •
Wawancara dengan personil kunci di lingkungan Pemkab Sragen (Sekda, KPDE, Dinas-dinas dan Kantor)
•
Kunjungan lapangan penerapan TIK di lingkungan Pemkab Sragen (KPDE, Dinas-dinas dan Kantor)
•
Telaah dokumen yang disampaikan kepada tim audit dan dokumen elektronik
3.4 PELAKSANA DAN WAKTU AUDIT Audit Teknologi Tim dari Pusat Audit Teknologi dan IPTEKNET, BPPT. Pelaksanaan pre-audit dilakukan pada bulan April 2011 dan audit lapangan dilakukan pada bulan Mei 2011.
Hasil Audit Teknologi Penerapan TIK di Kabupaten Sragen – Pusat Audit Teknologi BPPT
9
3.5 HASIL OBSERVASI TATA KELOLA 3.5.1 Leadership •
Kepemimpinan di Sragen didukung oleh pemimpin yang aktif dalam hal pemanfaatan TIK.
•
Kepemimpinan di Kabupaten Sragen telah membuahkan Peraturan hukum dan perundang-undangan
dalam
bentuk
PerGub,
SK
Bupati dalam
rangka
mewujudkan kondisi ideal dalam penerapan teknologi informasi di Pemerintah •
Selain itu pemerintah Kabupaten Sragen telah mengalokasikan dana khusus untuk TIK termasuk investasi peralatan TIK sesuai kebutuhan.
•
Belum ada peraturan formil sebagai bentuk perintah dari pimpinan untuk mengimplementasikan TIK, meskipun Pimpinan/penanggungjawab TIK sudah berani untuk melakukan implementasi TIK
3.5.2 Kebijakan, Perencanaan, Organisasi •
Manajemen
dan
kebijakan
TIK
serta
manajeman
pengembangan
sumberdaya TIK, masih kurang kuat. •
Belum adanya Komite TIK dan belum adanya Komite Strategis TIK.
•
Organisasi TIK di tiap SKPD hanya mengoperasikan sistem, tidak merancang maupun mengembangkan sistem agar tercapai konsistensi dalam arsitektur
3.5.3 SDM •
Rekrutmen SDM TIK sudah cukup baik.
•
SDM TIK dimasing-masing SKPD ada namun masih belum mencukupi
•
Unit teknis TIK Kabupaten Sragen yaitu KPDE telah banyak melakukan berbagai training/pelatihan di semua level SDM dalam rangka peningkatan kapasitas SDM di lingkunganPemkab Sragen.
Hasil Audit Teknologi Penerapan TIK di Kabupaten Sragen – Pusat Audit Teknologi BPPT
10
3.6 HASIL OBSERVASI FASILITAS 3.6.1 Infrastruktur Data Center •
Dari PDE semua data diproses dan Link ke semua unit Kerja sampai ke seluruh desa di Sragen. Untuk Data Center sendiri sudah dimiliki yang berada di kantor KPDE yang terdiri dari 3 rack dan belum menggunakan raise floor. Server – server yang dipakai sebagian besar masih menggunakan server tower. Pengaturan perangkat di rack belum baik, belum menggunakan genset sendiri, pemadam masih konvensional, pendingin cukup baik, kabeling sudah rapih
Media Koneksi •
Media koneksi di gedung pemkot menggunakan kabel UTP Cat 6e sedangkan ke kecamatan dan kelurahan menggunakan wireless dengan frekuensi 2,4 Ghz.
Bandwidth •
bandwidth internet sekitar 5Mbps
Konektifitas •
Koneksi internal di lingkungan pemkab dengan menggunakan Kabel UTP, sedangkan untuk SKPD diluar lingkungan kanter pemkab digunakan media Wireless yang dikelola oleh PDE. Tahun 2007: Pembangunan infrastruktur sudah merata di seluruh kelurahan, kecamatan dan SKPD.
•
Sragen memiliki kondisi geografis yang flat, sehingga efektif menggunakan wireless. Tahun 2002 sudah dimulainya koneksi jaringan komputer dan integrasi sistem pada kompleks perkantoran SETDA, yg terpusat di PDE. Tahun 2004 dimulai koneksi antar Dinas/Satker di luar SETDA dan 8 titik Kecamatan, sedangkan di tahun 2006 semua Dinas/Satker dan 20 Kecamatan terkoneksi jaringan Online. Sistem teknologi Wide Local Area network (WLAN) dengan perangkat wireless pada frekuensi 5.8 GHz di 5 lokasi Kecamatan yang berfungsi sebagai Repeater
Hasil Audit Teknologi Penerapan TIK di Kabupaten Sragen – Pusat Audit Teknologi BPPT
11
Internet •
Jaringan yang terkoneksi selama 24 jam sehari 7 hari seminggu pada semua kecamatan, semua desa, semua dinas dan semua SKPD.
Intranet •
Sudah terbentuk intranet yang menghubungkan semua gedung. Koneksi Local Area Network (LAN) dengan kabel UTP/STP dan Switch Hub. Sistem teknologi WLAN dengan perangkat wireless 2,4 Ghz. Diterapkan fasilitas VOIP untuk aktifitas semua SKPD
Layanan •
Untuk lebih mensosialisasikan TIK di masyarakat, dipasang hotspot di beberapa titik strategis. pelayanan publik satu pintu secara elektronis. Mulai tahun 2007 di dishubkominfo menggunakan jaringan listrik telah diimplementasikan sistem aplikasi untuk memonitor lalu lintas melalui CCTV.
•
SIMPus untuk kesehatan untuk menyediakan record kesehatan pasien di kabupaten yang memungkinkan interoperability antar unit kesehatan. Untuk sekarang targetnya melayani Puskesmas karena masih dalam wewenang Pemda
•
Di BPT menggunakan aplikasi Sistem Informasi Perizinan dengan sistem One Stop Service, proses layanan berlangsung efisien, cepat, dan transparan. Sistem Informasi Manajemen Kependudukan sejak 2003. Layanan ini memungkinkan pembuatan KTP hanya butuh waktu lima menit, tanpa ada pungutan liar dan prosedur yang berbelit. Kedua, Sistem Informasi Manajemen Perizinan sejak 2005. Sistem ini bisa melacak (tracking) dokumen perizinan secara online.
•
Terdapat aplikasi SARG (Squid Analysis Report Generator) untuk monitoring web user. Tugas Admin Server : Manajemen bandwith, system security. BDS adalah s/w open source yang digunakan. Belum dilakukan survey anggaran komunikasi (membandingkan telepon konvensional dengan voip). Manajemen bandwith belum dipisahkan antara international dengan EX. Seluruh aplikasi di
Hasil Audit Teknologi Penerapan TIK di Kabupaten Sragen – Pusat Audit Teknologi BPPT
12
sragen mengacu ke PDE. Memiliki 14 titik hotspot, Monitoring secara rutin maupun insidensial. •
Perijinan Online dan Multi Kontrol : Online dengan 208 Desa dan 50 Satker. Akses Informasi Perijinan bisa dari rumah. Akses data satker mudah. Video conference gratis. Telepon voip gratis’. Daily report paperless (tanpa kurir). Billing system multicontrol. Tracking document (proses ijin dipantau via internet).
•
Jaringan yang sudah di ada di desa digunakan untuk menggunakan aplikasi KANTAYA, SURYA (Surat masih boleh konvensional, namun digitalisasi wajib ada). Misal : SURYA, PDE kirim surat X ke SKPD. Tiap operator wajib membuka SURYA.
•
Ada Titik hotspot free untuk masyarakat sebagai balas budi, dan mendorong peran aktif masyarakat dalam IT. Ada 15 Titik dari Pemda, 4 Titik sumbangan telkom. 50an ada dari satker. 5 mb bandwidth disediakan oleh pemda untuk semua satker (1000 Komputer). Beberapa konten dibatasi seperti facebook youtube dsb. Umumnya satker berlangganan
untuk nambah bandwidth, tapi
tidak ada data inventaris pemakaian langgaran. •
Fortimas: masyarakat buat forum, misalnya di technopark ada seminar yg difasilitasi pemda.
•
Sekda banyak menggunakan fasilitas IT untuk layanan masyarakat. Untuk dinas teknis ada BPT untuk pelayanan semua perijinan.
•
Portal kab : Sragenkab.go.id
•
BPN sudah online, masyarakat antusias karena bisa memantau status pengurusan sertifikat dll walaupun dengan akses melalui operator.
Hasil Audit Teknologi Penerapan TIK di Kabupaten Sragen – Pusat Audit Teknologi BPPT
13
Perangkat •
Pemkab membangun jaringan wireless ke tingkat desa yang berjumlah 208 desa. Sistem Koneksi Jaringan : Base Station (Network Operation Centre – NOC), Tower triagle 48 meter, Antena Omni, Grid dan sectoral, Wireless Radio Acces Point, Server,
Router. Ada pemantau di beberapa pos tertentu, Ada
aplikasi Monotoring (Watch Up) untuk mengecek jika ada aplikasi yang down. •
Maintenance Hardware (Networking Tools) jika masih bisa diperbaiki maka akan diperbaiki). Dana Maintenance, penganggaran berdasarkan asumsi karena maintenance tidak bisa direncanakan. Anggaran terbesar digunakan untuk wireless. Setiap kecamatan memiliki OMNI. Saat ini : maintenance 336 titik tower. Mis : 1 sekda 1 titik/tower yang bisa terdiri dari n client. PDE bertanggung jawab pada radio wireless, voip, switch, repeater (1 kecamatan untuk 1 repeater dengan model point to point).
•
Spesifikasi hardware server belum terdokumentasi oleh PDE, tetapi baru ada di bagian pengadaan barang. Kualitas peralatan jaringan perlu ditingkatkan. Selalu menanamkan nilai-nilai kemungkinan trouble, memiliki maintenance yang baik sehingga mengurangi trouble. Setiap maintenance memiliki dokumentasi.
SDM •
Terdapat 3 PNS di desa yang menangani urusan tersebut yang mengemban tugas meng-update data dan informasi, melakukan penyuluhan pertanian, serta memberdayakan masyarakat.
•
Rekrutmen sarjana TI 5 orang per tahun sejak 2003. Sebelumnya outsource, yang sering menyulitkan karena tergantung vendor. Rekrutmen PNS umumnya sangat berat, terutama untuk KPDE. Ujian teori dari UGM, lainya dari dinas masing-masing.
•
Ada insentif khusus pegawai TI dari bupati karena mulai 2007-2010 PNS IT desa (berupa sepeda motor+insentif). Ada survey awal tentang kesiapan desa menerima dan menghandle TI; hasilnya desa dianggap belum mampu sehingga ditempatkan PNS kab yg melek TI. Mulai 2010 sudah dihandle sendiri oleh desa.
Hasil Audit Teknologi Penerapan TIK di Kabupaten Sragen – Pusat Audit Teknologi BPPT
14
•
Total CPNS yang memiliki background IT 2 S2, 41 S1, 16 D3 dan 5 sedang kuliah S2 (4 orang PDE dan 1 orang BPT), yang difungsikan sesuai bidangnya. Ada 9 staff yang mengurus 336 titik tower. Pada SDM jaringan sebagian bermula dari magang/ job training kemudian jika ada penerimaan CPNS maka akan diajukan.
•
Belum ada jabatan fungsional perekayasa. Sudah berkoordinasi dengan BKD, namun belum berjalan. Ada kebijakan bagi operator IT yang berkompeten untuk diangkat menjadi Sekretaris Desa.
•
Komitmen dari pimpinan. Perencanaan development yang baik meski tidak tertulis diikuti pelaksanaan yang baik. SDM tidak bergantung pada pimpinan. Jika terjadi pergantian pimpinan, SDM memandang TIK itu sebagai suatu kebutuhan, melekat pada diri masing-masing SDM karena sudah merasakan manfaatnya.
•
Developer memiliki komitmen untuk mendokumentasikan source code / struktur database jika ia mutasi. Namun belum diatur secara sistemik, melainkan masih tergantung kebijakan atasan.
•
Setiap individual SDM memiliki kemauan serta spirit untuk menjaga dan mendukung aplikasi yang sudah ada, meskipun tidak ada insentif untuk SDM yang berkompeten. SDM masih muda. Ada promosi level management.
•
Level top management bukan berlatarbelakang pendidikan IT, namun para staf memiliki latar belakang pendidikan IT berinisiatif untuk membangun system IT dan mengembangkan system IT yang sudah ada.
•
Bupati memiliki komitmen yang baik dalam mengembangkan TIK dengan contohnya memiliki kebijakan berikut: “Tiap desa ada 3 SDM berkompeten di bidang IT (ada SOP yang mengaturnya)”.
•
Administrator: 1 di PDe, 1 di humas. SIG: tidak online, tapi web based menggunakan ARCH view. SDM di kominfo, ada 3 SDM (CPNS) yang berkompeten di IT. TIK di dephubkominfo: TIK belum digunakan dengan maksimal.
Hasil Audit Teknologi Penerapan TIK di Kabupaten Sragen – Pusat Audit Teknologi BPPT
15
3.6.2 Infostruktur (data) Kepemilikan •
Data tematik berasal dari dinas.
Sharing •
Penggunaan aplikasi Kantaya online mulai dari daily report/monitoring/controlling setiap
SKPD,
pengiriman
data
mengenai
informasi
dan
monitoring
proyek/kegiatan, agenda kerja, surat diskusi hingga forum diskusi. Integrasi •
Database tidak terintegrasi, masih konvensional.
Manajemen •
Diseminasi Informasi Instansi dibawah pemda, menggunakan anggaran dr masyarakat. Disminasi dlm konten masyarakat, sosialisasi dan menerima saran masyarakat.
3.6.3 Security Kebijakan •
Belum ada secara spesifik tentang kebijakan keamanan informasi
Manajemen Resiko •
Belum ada manajemen resiko keamanan informasi
Kerangka kerja Pengamanan Informasi •
Belum ada kerangka kerja pengelolaan keamanan informasi
Manajemen Aset Informasi •
Sudah ada kebijakan tentang ketentuan kriteria informasi : Sangat Rahasia, Rahasia dan biasa
Teknologi Keamanan Informasi •
Sudah terpasang sistem pengamanan jaringan akan tetapi masih belum di level aplikasi.
Hasil Audit Teknologi Penerapan TIK di Kabupaten Sragen – Pusat Audit Teknologi BPPT
16
3.7 HASIL OBSERVASI E-DEVELOPMENT
Dari sisi E-development, Kabupaten Sragen: 3.7.1 Kepemimpinan, Kebijakan dan Kelembagaan •
Kepemimpinan di Sragen didukung oleh pemimpin yang aktif dalam hal pemanfaatan TIK
•
Ada dokumen renstra, ada struktur organisasi
•
Ada SOP pengembangan dan implementasi yang berkaitan dengan TIK
3.7.2 Infrastruktur Infokom Terpadu •
Pembangunan LAN di Kabupaten Sragen meliputi semua SKPD, kecamatan, desa/kelurahan, puskesmas, UPTD pendidikan, BPR/BKK, instansi vertikal dan BUMD (SPBU, Bengkel, Percetakan, PDAM) dan lain-lain.
•
Base Station (Network Operation Centre – NOC) (Tower triagle 48 meter, Antena Grid dan sectoral
•
Wireless Radio Acces Point, Server, Router
•
BackBone Utama (Sistem teknologi Wide Local Area network (WLAN) dengan perangkat wireless pada frekuensi 5.8 GHz di 10 lokasi Kecamatan yang berfungsi sebagai Repeater
•
Hotspot. Koneksi Intranet/internet untuk publik dipasang di lingkungan Rumah Dinas Bupati/Pendopo, Kompleks Setda dan Alun-alun Sasono Langen Putro,
Hasil Audit Teknologi Penerapan TIK di Kabupaten Sragen – Pusat Audit Teknologi BPPT
17
GOR Diponegoro, Kompleks DPRD, Perpustakaan Daerah, Pasar Kota, Pujamari, technopark dan beberapa kecamatan yang strategis. •
Ada Peraturan Bupati Sragen No. 11 Tahun 2008 tentang Pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Penyelenggaraan Pemerintahan di Kabupaten Sragen
•
Capacity building telah dilakukan dengan memberi training/pelatihan kepada SDM di semua level termasuk SDM teknis operasional
•
Sumber
daya
untuk
pengoperasian
dan
pemeliharaan
terbatas
(dana
maintenance terbatas) 3.7.3 E-Government •
Ada Aplikasi Sistem Informasi untuk Back Office Management Information System,
diperuntukan bagi kepentingan internal Pemkab Sragen, misalnya
administrasi perkantoran dan kepegawaian (Aplikasi Kantaya, Surya, Disposisi maya, SimKeuda dll) •
Ada aplikasi Front Office Management Information System, dibuat untuk kepentingan pemberian pelayanan bagi masyarakat (Portal Web Sragen www.sragenkab.go.id, SimDUk, Sistem Informasi Perijinan)
•
Aplikasi sudah terstandar berbasis web
•
Pelayan Publik berbasis IT sudah ada (Badan Pelayanan Terpadu)
•
Capacity building telah dilakukan dengan memberi training/pelatihan kepada SDM di semua level termasuk SDM tingkat manajemen dan SDM operasional
3.7.4 E-Society •
Ada pemanfaatan TIK telah dilakukan di lembaga kesehatan seperti adanya Sistem Manajemen Rumah Sakit (RSU) yang merupakan sistem yang terintegrasi dalam rumah sakit yang menghubungkan kegiatan rumah sakit dari mulai pencatatan medis (rekam medis), administrasi rawat inap, administrasi rawat jalan, apotik, poliklinik, lab, gudang obat sampai dengan administrasi pembayaran atau billing.
Hasil Audit Teknologi Penerapan TIK di Kabupaten Sragen – Pusat Audit Teknologi BPPT
18
•
Ada video.sragenkab.go.id, yang merupakan layanan video yang dipergunakan oleh Pemerintah Kabupaten Sragen sebagai sarana informasi dan edukasi kepada masyarakat di Kabupaten Sragen.
•
Ada Portal Web Sragen ( www.sragenkab.go.id )
•
Ada hot-spot di lokasi publik untuk mendorong peran aktif masyarakat dalam IT seperti di Alun-alun Sasono Langen Putro, GOR Diponegoro, Kompleks DPRD, Perpustakaan Daerah, Pasar Kota, Pujamari, technopark dan beberapa kecamatan yang strategis.
•
Ada BLK Technopark Ganesha Sukowati Sragen didirikan dengan tujuan menetapkan dan mengimplementasikan R&D, pelatihan, mengembangkan, kemandirian maupun kerjasama untuk meningkatkan keahlian, tenaga kerja, produk, dan pelayanan yang mempunyai nilai jual dan nilai tambah bagi pemerintah dan masyarakat Sragen
3.7.5 Industri TIK & E-Business •
Ada Aplikasi perdagangan antar wilayah, yang merupakan sistem informasi perdagangan yang memuat daftar harga bahan pokok di Kabupaten Sragen maupun daerah-daerah lainnya di Indonesia.
•
Ada Sistem Informasi Pasar Daerah Sistem berbasis web, Sistem Informasi ini mengelola data pasar secara lengkap baik lokasi pasar, peta pasar, retribusi, jumlah los yang disewakan, data penyewa los, dan lain-lain.Dengan adanya sistem ini pengelolaan data pasar bisa lebih efektif dan efisien. PAD dari retribusi pasar juga bisa di ketahui secara cepat.
•
Ada Balai Latihan Kerja Technopark Ganesha Sukowati Sragen
Hasil Audit Teknologi Penerapan TIK di Kabupaten Sragen – Pusat Audit Teknologi BPPT
19