LAPORAN KEGIATAN PENYERAPAN ASPIRASI DALAM RANGKA KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN PADA MASA RESES MASA PERSIDANGAN I TAHUN SIDANG 2015 - 2016 KE DAERAH PEMILIHAN NUSA TENGGARA TIMUR I
H. SYAHRULAN PUA SAWA A-497 FRAKSI PAN DPR RI
LAPORAN KEGIATAN KUNJUNGAN KERJA DALAM NEGERI DALAM RANGKA KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN PADA MASA RESES MASA PERSIDANGAN I TAHUN SIDANG 2015 - 2016 KE DAERAH PEMILIHAN NUSA TENGGARA TIMUR I 6 – 14 NOVEMBER 2015 H. SYAHRULAN PUA SAWA A-497
1. Pendahuluan Sesuai Surat Keputusan Presiden tertanggal 30 September 2014 mengenai penetapan H. Syahrulan Pua Sawa sebagai anggota DPR RI mewakili Partai Amanat Nasional Daerah Pemilihan Nusa Tenggara Timur I meliputi 10 Kabupaten (Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Flores Timur, Lembata, dan Alor). Setelah menjadi anggota DPR RI kewajiban untuk selalu mengunjungi ke Daerah Pemilihan yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang ada. Oleh karena itu sesuai dengan Surat Tugas Nomor : 497/D/KUNKER/DEWAN/2015, menugaskan kepada H. Syahrulan Pua Sawa Nomor Anggota 497 untuk melakukan perjalanan dinas Kunjungan Kerja Perorangan Pada Masa Reses Masa Persidangan
I Tahun Sidang 2015-2016 ke Daerah Pemilihan Nusa
Tenggara Timur I. Bidang infrastruktur dan transportasi yang merupakan ruang lingkup kerja sebagai anggota DPR RI Komisi V, dengan mitra kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; Kementerian Perhubungan; Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi; Badan SAR Nasional; Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika; Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo; Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura. Kemajuan suatu daerah ditentukan dengan infrastruktur yang memadai sebagai pendukung kegiatan pemerintah dan masyarakat lokal. Untuk itu perlu di dukung orientasi yang menjadi landasan pembangunan infrastruktur. Adanya konektivitas (kemudahan akses dan mobilitas penduduk), mendukung upayaupaya ketahanan pangan, dan menyediakan prasarana-prasarana dasar di lingkungan pemukiman dan perkotaan.
Tiap kabupaten/kota memerlukan etalase dan simbol keberhasilan pembangunan di kawasannya sebagai tuntutan perubahan. Pengembangan infrastruktur akan melahirkan daya saing dan kemandirian masyarakatnya, beridentitas lokal, dan berkelanjutan secara ekologis. Ketersediaan infrastruktur konektivitas jalan dan jembatan yang memadai penting untuk menghubungkan pusat-pusat produksi dan pemasaran, mobilitas dalam kota ke bandara atau pelabuhan, menghubungkan daerah terpencil ke pusat kota serta kegiatan-kegiatan intra dan antar daerah. Selain merangsang pengembangan
wilayah,
prasarana
konektivitas
ini
dapat
meningkatkan
produktifitas masyarakat dan mampu menekan inefisiensi Pada kunjungan kerja ini tidak hanya menyerap aspirasi masyarakat secara langsung saja, tetapi juga mensosialisasikan program-program pembangunan secara umum berdasarkan hasil masa persidangan I DPR RI tahun sidang 20152016. Daerah Pemilihan Nusa Tenggara Timur I yang daerahnya dikategorikan sebagai daerah tertinggal harusnya menjadi perhatian khusus pemerintah pusat. Pembangunan daerah atau desa tertinggal merupakan bagian terpenting dari pembangunan Indonesia karena dampaknya juga akan mencakup aspek ekonomi artinya ketika daerah ini diperhatikan dan dibangun tentunya akan memberikan kontribusi untuk daerah maupun wilayah lainnya. Daerah yang mempunyai masalah khusus atau keterbatasan tertentu seperti keterbatasan sumber daya alam, keterbatasan sarana dan prasarana, sumber daya manusia, dan keterbatasan aksesibilitas ke pusat-pusat pemukiman lainnya. Hal tersebut menyebabkan kemiskinan serta kondisinya tertinggal dari daerah lainnya dalam menerima dan memanfaatkan hasil pembangunan dan perkembangan peradaban Pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur dan transportasi harus menjadi perhatian pemerintah pusat.untuk membuka akses daerah agar terjadi konektivitas dengan daerah lainnya perekonomian masyarakat.
untuk menumbuhkan dan meningkatkan
2. Pelaksanaan Kunjungan Kerja a. Waktu Pelaksanaan Kegiatan Sesuai dengan jadwal pelaksanaan Kunjungan Kerja Perorangan pada Masa Reses Masa Persidangan I Tahun Sidang 2015-2016, maka dilaksanakan Kunjungan Kerja ke
Daerah Pemilihan Nusa Tenggara
Timur I pada tanggal 6 – 14 November 2015. b. Kegiatan Penyerapan Aspirasi Jum’at, 6 November 2015 Perjalanan penerbangan Jakarta – Kupang Dilanjutkan penerbangan Kupang - Ende Penerbangan Kupang – Ende ditempuh selama 1 jam dengan menggunakan pesawat Trans Nusa. Tiba di bandara H. Hasan Aroeboesman Kabupaten Ende pukul 11.30 WITA. 1.
Jum’at, 6 November 2015
Tiba di Bandara H. Hasan Aroeboesman langsung melaksanakan kegiatan
kunjungan
kerja
dengan
meninjau
fasilitas
terminal
penumpang dan sarana dan prasarana yang dimiliki bandara. Saat ini landasan pacu bandara belum sepenuhnya ada pagar pengaman, hal ini
dapat membahayakan keselamatan penerbangan. Pembangunan
pemenuhan pagar pengaman sudah semestinya dilakukan agar keselamatan penerbangan dapat terjamin. Fasilitas ruang terminal penumpang sudah tidak memadai lagi dengan banyaknya pesawat yang mendarat di bandara ini. Untuk itu masyarakat meminta perhatian pemerintah pusat untuk membangun terminal penumpang yang memadai untuk memperlancar transportasi udara masyarakat.
2.
Jum’at, 6 November 2015 Kegiatan kunjungan kerja ke
Desa
Ulu
Belu
Kecamatan
Golewa
Kabupaten
Ngada.
Perjalanan cukup
darat
yang
melelahkan
dari
Kabupaten Ende menuju Kabupaten
Ngada
tidak
mengurangi semangat untuk menemui masyarakat Desa Ulu Belu. Tiba sore hari disambut masyarakat dengan suka cita. Masyarakat dapat bertemu langsung dengan wakilnya di Jakarta untuk bersilaturahmi dan menyampaikan aspirasinya terkait dengan pembangunan daerahnya. Infrastruktur jalan, irigasi, dan air bersih menjadi aspirasi yang sering disampaikan masyarakat. Jalan-jalan desa banyak yang rusak dan berlubang, banyak saluran irigasi yang rusak sehingga air tidak dapat mengalir dengan baik ke sawah-sawah mereka, air bersih juga dikeluhkan masyarakat dikarena sulit mendapatkannya. Untuk itu masyarakat
meminta
bantuan
pemerintah
untuk
membangun
infrastruktur agar aktifitas masyarakat dapat berjalan dengan baik. 3.
Jum’at, 6 November 2015 Kegiatan kunjungan kerja ke Desa
Sangadeto
Golewa
Kabupaten
Kegiatan malam
yang hari
masyarakat kursinya.
Kecamatan Ngada.
dilaksanakan
tidak
membuat
beranjak
Masyarakat
dari dengan
tekun mendengarkan apa yang disampaikan wakilnya di DPR RI. Masyarakat menyampaikan aspirasinya mengenai infrastruktur yang ada di daerahnya berupa jalan, saluran irigasi dan kebutuhan akan air bersih. Masyarakat berharap mendapatkan ketersediaan infrastruktur yang baik bagi daerahnya.
4.
Senin, 9 November 2015
Kegiatan kunjungan kerja dengan meninjau fasilitas jalan negara yang berada di Kabupaten Manggarai. Adanya infrastruktur jalan yang baik sebagi akses pariwisata ke Wae Rebo menjadikan destinasi wisata ini akan
semakin
ramai
dikunjungi
wisatawan
domestik
maupun
mancanegara. Jalan menuju destinasi Wae Rebo selama ini menjadi hambatan bagi para wisatawan yang harus melewati jalan yang rusak berjam-jam lamnya menuju daerah Dintor sebagai tempat dimulainya perjalanan dengan berjalan kaki menuju destinasi wisata Wae Rebo yang terkenal hingga manca negara. Pembangunan infrastruktur jalan menjadi kunci utama untuk percepatan pertumbuhan perekonomian masyarakat. Kerja sama antara semua pihak baik pemerintah dan masyarakat saling mendukung dengan membangun potensi pariwisata yang ada untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. 5.
Senin, 9 November 2015 Kegiatan
kunjungan
menyerap
aspirasi
kerja
masyarakat
Desa Nangalili Kecamatan Lembor Selatan Barat.
Kabupaten Desa
merupakan yang
Nangalili
daerah
merupan
Manggarai yang
pesawahan
lintas
selatan
menuju ke Borong Manggarai Timur saat ini akses jalannya terganggu dikarenakan rusaknya jembatan Wae Ara. Masyarakat melakukan perjalanannya dengan berjalan kaki maupun berkendaraan dengan menyeberangi sungai yang berbatu. Masyarakat meminta pemerintah pusat membantu pembangunan jembatan Wae Ara dengan konstruksi
yang baik sehingga memperlancar aktifitas transportasi. Selain jembatan Wae Ara ada juga jembatan Wae Titi di Desa Watutiri Kecamatan Lembor Selatan yang tidak bisa dipergunakan lagi yang harus segera menjadi perhatian pemerintah pusat untuk dapat membangun konstruksi jembatan yang lebih baik. 6.
Senin, 9 November 2015
Kegiatan kunjungan kerja dengan meninjau jembatan Wae Ara yang rusak tidak dapat lagi dipergunakan lagi. Jembatan Wae Ara yang dibuat tahun 1970an dengan panjang 62 meter menjadi pengubung dari jalan negara yang ada di Manggarai Barat dengan jalur selatan yang menghubungkan Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai dan Manggarai Timur. Akses jalan kabupaten yang akan menuju kecamatan Lembor Selatan sangat terganggu. Jembatan ini sejak Desember 2014 sudah tidak bisa dipergunakan lagi, dan saat ini masyarakat dengan berjalan kaki maupun berkendaraan motor dan mobil
menyeberangi
sungai
yang
rawan
kondisi
yang
bisa
membahayakan keselamatan, apalagi bila dimusim hujan menyebabkan terputusnya akses masyarakat untuk melakukan kegiatan dalam perjalanan. Saat ini sedang dilakukan pengerjaan perbaikkan jembatan dengan menggunakan balok-balok kayu sebagai badan jembatan. Masyarakat
berharap
bantuan
pemerintah
pusat
untuk
membangun/memperbaiki jembatan ini dengan konstruksi badan terbuat dari beton, sehingga konstruksi jembatan menjadi kuat dan tahan lama. Pembangunan jembatan semestinya segera diselesaikan agar aktifitas masyarakat dapat berjalan dengan baik.
7.
Selasa, 10 November 2015
Kegiatan kunjungan kerja ke Bandara Frans Sales Lega yang berada di Ruteng Kabupaten Manggarai. Dengan panjang landasan 1300 meter dan lebar 30 meter bandara ini mampu didarati pesawat jenis ATR 72 dan Fokker 50. Maskapai penerbangan yang setiap hari mendarat Trans Nusa dengan rute penerbangan Ruteng-Kupang dan sebaliknya. Saat ini maskapai penerbangan baru Gatari yang melayani rute RutengEnde-Kupang juga sudah melayani masyarakat Ruteng dengan mendarat di bandara ini seminggu tiga kali. Saat ini pembangunan terminal baru penumpang akan segera selesai dilaksanakan. Dari kunjungan kerja ini juga disampaikan kondisi X-Ray penumpang dan barang yang sudah tidak berfungsi agar segera diperbaiki untuk keselamatan penerbangan. 8.
Selasa, 10 November
Kegiatan
kunjungan
kerja
ke
Posko
Bencana
Desa
Maritaing
Kecamatan Alor Timur Kabupaten Alor. Pada kunjungan kerja bersamasama dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia dan jajarannya untuk meninjau dan membuat pendataan kebutuhan pembangunan infrastruktur akibat gempa yang terjadi di Alor. Masyarakat Maritaing menyambut baik kehadiran rombongan dan kepeduliannya akan musibah yang mereka alami. Dengan cepatnya wakil rakyat dan rombongan dari pemerintah pusat datang langsung ke daerah untuk memberikan bantuannya. Masyarakat berharap pemerintah pusat untuk segera membantu untuk memberikan bantuan tanggap darurat seperti pelayanan kesehatan, pemenuhan air bersih, bantuan obat-obatan. Desa Maritaing menjadi daerah yang mengalami kerusakan yang parah akibat gempa tersebut. Masyarakat berharap pemerintah pusat membangun infrastruktur yang sesuai dengan kondisi daerahnya untuk mengantisipasi apabila terjadi gempa kembali. 9.
Selasa, 10 November 2015 Kegiatan
kunjungan
Desa
Tangapui
Timur
Alor
Timur
Kecamatan
kerja
ke
Kabupaten Alor. Kunjungan kerja bersama-sama dengan Menteri Pekerjaan Perumahan
Umum Rakyat
dan Republik
Indonesia dan jajarannya dan Bupati Kabupaten Alor dan jajarannya untuk meninjau langsung kondisi masyarakat akibat gempa yang terjadi. Banyak infrastruktur rumah, tempat ibadah, sekolah dan pusekesmas yang rusak akibat gempa menjadi perhatian semua pihak. Kebutuhan air bersih masyarakat untuk segera dipenuhi. Masyarakat Desa Tangapui Timur saat ini sementara tinggal di tenda-tenda yang disediakan dikarenakan rumah-rumah mereka banyak yang rusak, terlebih lagi masih terdapat gempa susulan. Masyarakat berharap bantuan pemerintah untuk segera membangun infrastruktur baik rumah maupun infrastruktur lainnya agar kehidupan masyarakat dapat kembali normal. Kebutuhan dasar masyarakat sudah seharusnya segera dipenuhi pemerintah.
10. Selasa, 10 November 2015
Kegiatan kunjungan kerja ke Desa Tanglapui Kecamatan Alor Timur Kabupaten Alor. Kunjungan kerja bersama-sama dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia dan jajarannya dan Bupati Kabupaten Alor dan jajarannya untuk meninjau langsung kondisi masyarakat akibat gempa yang terjadi. Masyarakat menyambut rombongan dari kementerian dan pemerintah daerah, terlebih lagi mereka sangat gembira akan kehadiran wakil rakyat yang hadir dengan mengajak kementerian yang menjadi mitra kerjanya untuk meninjau langsung dan mendata infrastruktur yang rusak akibat gempa. Rehabilitasi dengan membangun infrastruktur baik rumah, sekolah, puskesmas dan rumah ibadah segera dilakukan. Saat itu segera dilakukan koordinasi dengan semua pihak terkait untuk mempercepat pemulihan kondisi masyarakat. Penanganan tanggap darurat telah dilaksanakan dengan memberikan kebutuhan dasar masyarakat berupa makanan, obat-obatan, dan pemenuhan air bersih. Masyarakat berharap pemerintah dapat membantu membangun infrastruktur daerahnya yang disesuaikan dengan kondisi alam yang rentan akan bahaya gempa. Dan berharap pemerintah dapat melakukan sosialisasi kepada masyarakat akan antisipasi dan penyelamatan akibat bahaya gempa. 11
Selasa, 10 November 2015 Kunjungan kerja ke Desa Padang Panjang Kecamatan Alor Timur Kabupaten Alor. Pada kunjungan kerja bersama-sama dengan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia beserta jajarannya dan Bupati Kabupaten Alor
beserta
meninjau infrastruktur
jajarannya dan
yang
juga
mendata rusak
akibat
gempa yang terjadi. Gempa yang terjadi di Alor mengakibatkan banyaknya tempat
kerusakan
ibadah,
rumah,
puskesmas,
jalan, saluran irigasi, jembatan maupun
gedung
pemerintah.
Saat ini pendataan masih terus dilakukan untuk segera dilaksanakan pembangunan infarstruktur kembali. Kebutuhan mendesak masyarakat saat ini sudah dapat terpenuhi berupa makanan, air bersih, pelayanan kesehatan dan MCK. Masyarakat berharap pemerintah segera bisa membantu membangun rumah-rumah mereka, karena saat ini mereka tinggal di tenda-tenda pengungsian. 12
Selasa, 10 November 2015
Kunjungan
kerja
selanjutnya
dengan
meninjau
Desa
Lantoka
Kecamatan Alor Timur Kabupaten Alor. Bersama-sama dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia beserta jajarannya dan Bupati Kabupaten Alor beserta jajarannya juga meninjau dan mendata infrastruktur yang rusak akibat gempa yang terjadi. Masyarakat Desa Lantoka merupakan salah satu desa yang terdampak
akibat gempa yang terjadi. Infrastruktur desa banyak yang rusak, bahkan banyak rumah yang hampir rata dengan tanah. Pemerintah akan segera membangun infrastruktur jalan, rumah, jembatan, sekolah, puskesmas dan rumah ibadah serta fasilitas lainnya agar aktifitas masyarakat dapat berlangsung dengan baik. 13. Rabu, 11 November 2015
Kegiatan
kunjungan
kerja
meninjau
fasilitas
Bandara
Komodo
Kabupaten Labuan Bajo. Dari peninjuan dan hal-hal yang disampaikan pihak pengelola bandara berkaitan dengan fasilitas dan pengembangan bandara yang sudah selesai dan yang akan dilaksanakan. Bandara Komodo sebagai bandara yang berada di Kabupaten Manggarai mempunyai nilai yang strategis bagi daerah Flores. Kabupaten Labuan Bajo dengan potensi pariwisata yang ada mampu menjadi daya tarik wisatawan domestik maupun mancanegara datang ke daerah ini. Bandara Komodo yang terletak di ujung barat Pulau Flores, Kabupaten Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi titik awal keberangkatan wisatawan menuju Taman Nasional Komodo saat ini sedang membangun dan memperluas landasan pacu.Bandar Udara Komodo memiliki panjang landasan pacu 2150 meter dan lebar 30 meter dan akan diperpanjang menjadi 2250 meter dan lebar 45 meter. Panjang landasan hanya ditambah 100 meter sehingga mampu didarati pesawat Boeing 737. Untuk sementara Bandar Udara Komodo hanya mampu mengakomodasi pesawat berbadan kecil dengan kapasitas penumpang sebanyak 50-70 orang seperti ATR 72, Fokker 50 dan MA60. Saat ini penumpang yang masuk perhari 450 orang, begitu pula
penunpang yang keluar sebanyak 450. Setelah diperluas, Bandara Labuan Bajo Komodo akan mampu mengakomodasi sebanyak 7001000 penumpang dari sebelumnya yang hanya 450 penumpang. Tantangan yang sedang dihadapi saat ini adalah pembebasan lahan dibagian utara landasan. Diharapkan pihak pemerintah daerah bisa melaksanakan
pembebasan
lahan,
sehingga
pelaksanaan
kerja
pelebaran bandar udara ini aman dan ke depan mampu didarati oleh pesawat Boeing 737 yang berkapasitas 115 penumpang.Sesuai master plan target panjang landasan 2450×45 meter, namun pembebasan lahan belum selesai, sesuai permintaan kebutuhan lahan untuk Bandara Komodo seperti yang tertera dalam surat Pemda secara keseluruhan luasnya 52 hektar, saat ini semuanya masih dalam proses dan pemerintah daerah belum ada dana untuk pembebasan lahan. Apalagi status Bandara Komodo akan menjadi Bandara Internasional sudah seharusnya semua pihak membantu dengan memberikan dukungan sarana dan prasarana yang memadai. 14. Kamis, 12 November 2015
Kegiatan kunjungan kerja meninjau Jalan Negara pembangunan jalan lingkar utara Flores Labuan Bajo-Terang-Kendidi. Pembangunan infrastruktur jalan menjadi hal yang sangat penting untuk mempercepat pertumbuhan perekonomian masyarakat dan membuka akses daerah agar lebih cepat maju. Kabupaten Labuan Bajo menjadi pariwisata menjadi ujung tombak perekonomian masyarakat haruslah didukung dengan sarana dan prasarana infrastruktur yang memadai. Jalan negara trans utara Flores yang pengerjaannya dimulai dari jalan akses Bandara
Komodo
sudah
selesai
pengerjaannya
yang
akan
terhubungkan dengan jalan trans utara sampai dengan Kendidi. Saat ini jalan trans utara Flores yang ada di Kabupaten Manggarai Barat pengerjaannya sampai dengan lokasi Kecamatan Rangko, berakhir di muara Nangalumut untuk selanjutnya akan dibangun jembatan sepanjang 200 meter yang akan menghubungkan pembangunan jalan trans utara Labuan Bajo-Terang Kendidi. Dengan di bukanya kawasan utara Flores yang merupakan kawasan sepanjang pantai menjadikan kawasan utara flores menjadi destinasi wisata baru dan sebagai jalur transportasi yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat Flores. 15. Jum’at, 13 November 2015
Kegiatan kunjungan kerja bersama-sama dengan pemerintah daerah dan masyarakat ikut menyaksikan dan memberikan arahan pada turnamen final sepak bola El Tari Memorial Cup XXVII di stadion sepak bola Gelora Samodar Maumere Kabupaten Sikka. Kejuaraan sepak bola yang dilaksanakan dua tahunan ini menjadi ajang mencari bibitbibit berbakat yang akan membawa harum Nusa Tenggara Timur di pentas sepak bola nasional. Kabupaten Maumere. Dihadiri ribuan penonton pertandingan antara Kabupaten Sikka (Nian Persami) dengan Kabupaten Ende (Perse) berlangsung dengan meriah tetap dengan tetap menjunjung sportifitas yang tinggi. Pertandingan berakhir dengan skor 2:1 yang dimenangkan oleh Kabupaten Sikka. Pada dua tahun yang akan datang Kabupaten Ende menjadi tuan rumah kejuaran sepak bola El Tari Memorial Cup XXVIII. Adanya ajang pertandingan sepak bola ini dapat menjaga solidaritas dan kerukunan masyarakat Nusa Tenggara Timur dan sebagai semangat yang kuat untuk bersama-sama
membangun Provinsi Nusa Tenggara Timur. Masyarakat sangat menginginkan adanya stadion sepak bola yang memadai di daerah Flores. Pada turnamen sepak bola dua tahun mendatang yang akan diadakan di Kabupaten Ende ini semestinya stadion sepak bola yang telah ada direhabilitasi dan dibangun kembali. Pembangunan dan penataan stadion sepak bola tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat Ende tetapi juga masyarakat Flores. Sabtu, 14 November 2015; Perjalanan pulang penerbangan ke Jakarta. c.
Rekomendasi 1.
Pembangunan infrastruktur transportasi sebagai konektivitas daerah dengan
wilayah
lainnya
perlu
dilakukan
untuk
mempercepat
perekonomian masyarakat. Untuk itu perlu dilakukan efisiensi biaya transportasi dengan membangun perpanjangan landasan pacu bandara agar dapat didarati pesawat berbadan besar dikarenakan beberapa bandara yang ada di Flores kapasitas penumpangnya per hari sudah semakin banyak. Keberadaan Fasilitas Bandara berupa terminal penumpang juga sudah semestinya ditingkatkan untuk menambah kenyamanan penumpang. 2.
Pariwisata yang ada di daerah Flores sudah semestinya didukung dengan infrastruktur yang baik. Destinasi pariwisata yang ada selama ini juga belum didukung dengan promosi yang baik. Infrastruktur bukan hanya akses jalan dan transportasi saja, tempat-tempat penginapan dan atraksi budaya Flores harus sering ditampilkan untuk menambah nilai budaya yang dapat mendatangkan lebih banyak wisatawan.
3.
Pemerintah harus segera membantu masyarakat yang terkena musibah bencana alam. Penanganan tanggap darurat segera dilaksanakan untuk membangun kembali aktifitas masyarakat. Pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang terdampak bencana alam segera dipenuhi berupa makanan, obat-obatan, air bersih dan MCK. Pembangunan infrastruktur baik berupa rumah masyarakat, tempat pelayanan umum, tempat ibadah, sekolah dan lain secepatnya dibangun dengan pendataan yang baik dan akurat. Pemerintah sudah semestinya membuat design infrastruktur
dengan memperhatikan kondisi alam
yang dimiliki daerah tersebut sebagai antisipasi apabila terjadi bencana alam agar dampaknya sekecil mungkin dirasakan masyarakat. 4.
Pembangunan dengan pembukaan lintasan jalan trans utara Pulau Flores sangat penting sebagai konektivitas daerah-daerah yang berada dipesisir utara yang berhadapan dengan laut Flores. Sepanjang jalan trans
utara
akan
banyak
sekali
destinasi
wisata
yang
dapat
meningkatkan perekonomian masyarakat sekitarnya. Juga sebagai jalur alternatif bagi pergerakan barang dan orang yang akan melintasi melalui tempat-tempat pelabuhan dan penyeberangan yang ada di sepanjang jalur utara Flores. Dengan dibukanya jalur trans utara Flores dapat
meningkatkan
percepatan
pertumbuhan
perekonomian
masyarakat. 5.
Pemerintah sudah semestinya memperhatikan sarana dan prasarana olah raga masyarakat yaitu stadion sepak bola. Masyarakat Flores yang sangat menggemari olah raga sepak bola, namun disesalkan dengan kondisi stadion sepak bola yang kurang memadai. Kondisi alam Flores yang sangat panas sepanjang siang hari menyebabkan terlalu letih bila dilaksanakan pertandingan sepak bola. Stadion sepak bola semestinya dilengkapi dengan lampu penerangan yang baik, sehingga pertandingan sepak bola dapat juga dilakukan di malam hari.
3. Penutup Demikian Laporan Kegiatan Penyerapan Asprasi Masyarakat Dalam Rangka Kunjungan Kerja Perorangan Pada Masa Reses Pada Masa Persidangan I Tahun Sidang 2015-2016 ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerja samanya kami ucapkan terima kasih. Jakarta, 23 November 2015
H. Syahrulan Pua Sawa A-497