16
h. Izin iklan bergerak untuk kendaraan Delivery Services
3.2 Perkembangan dan Tujuan Perkembangan dan tujuan dari Bramante Furniture ini akan dibahas dalam visi, misi, tujuan dan sasaran perusahaan.
3.2.1 Visi Perusahaan Visi PT. XYZ adalah menjadi perusahaan furniture barang mewah di Indonesia dengan
menggunakan bahan baku bambu laminasi yang
berkualitas serta selalu melakukan inovasi baru dalam desain.
3.2.2 Misi Perusahaan Misi PT. XYZ dengan selalu berkesinambungan menjaga kualitas produk dan layanan kepada konsumen dengan : •
Inovasi produk furniture bambu laminasi secara berkesinambungan
•
Membangun
hubungan
baik
dengan
konsumen
yang
saling
menguntungkan •
Membangun loyalitas dan kompetensi sumber daya perusahaan
3.2.3 Tujuan Perusahaan •
Sebagai perusahaan yang mampu bersaing dan berkembang dalam menyediakan furniture alternatif dengan bambu laminasi kepada konsumen menengah-atas hingga atas
•
Memberikan keuntungan bagi pemegang saham
•
Meningkatkan kesejahteraan karyawan dengan kompensasi yang sesuai dengan beban kerja, pengembangan keterampilan karyawan dengan memberikan pelatihan, jenjang karir, dan sebagainya
Universitas Indonesia Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008
17
3.2.4 Sasaran Perusahaan •
Memberikan produk furniture alternatif dengan bahan baku bambu laminasi untuk kalangan mengeah-atas hingga atas dengan kualitas terbaik
•
Meningkatkan awareness masyarakat dan angka penjualan
•
Meningkatkan kompetensi SDM perusahaan untuk menjaga kinerja perusahaan
3.3 Target Financial Modal yang dibutuhkan dalam pendirian usaha Bramante Furniture ini sebesar Rp 5.283.028.000,- (Lima Milyar Dua Ratus Delapan Puluh Tiga Juta Dua Puluh Delapan Ribu Rupiah). Sesuai dengan proyeksi target keuangan yang dilakukan PT.XYZ, sejak tahun pertama operasi perusahaan tidak mengalami net loss namun sudah mengalami net income sebesar Rp1.411.602.267,- (Satu Milyar Empat Ratus Sebelas Juta Enam Ratus Dua Ribu Dua Ratus Enam Puluh Tujuh Rupish). Tabel berikut merupakan proyeksi net income PT. XYZ selama lima tahun beroperasi : Tabel 3.1 Proyeksi Net Income PT XYZ Tahun
Net Income
2009
Rp1,411,602,267
2010
Rp1,512,571,387
2011
Rp1,759,511,577
2012
Rp1,858,261,490
2013
Rp2,059,253,539
Untuk detail mengenai analisa keuangan akan dijelaskan dalam bab strategi keuangan yang terdapat dalam karya akhir business plan ini.
3.4 Lokasi dan Fasilitas Lokasi kantor pusat PT.XYZ terletak di Jl. Moh.Kahfi II, Ciganjur dan memiliki showroom di ITC Fatmawati yang berlokasi di daerah Jakarta Selatan.
Universitas Indonesia Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008
18
ITC Fatmawati terletak di daerah yang sangat strategis dan berdekatan dengan akses menuju Sudirman, Pondok Indah, Senayan, dan lain-lain.
Keunggulan lokasi PT.XYZ adalah sebagai berikut : •
Terletak di lokasi yang strategis dan memiliki akses yang mudah
•
Konsumen sudah mengenal wilayah tersebut mempunyai tempat showroom furniture mewah
•
Dalam daerah tersebut berdekatan dengan lokasi perumahan dan apartemen yang dihuni oleh konsumen kelas menengah atas dan konsumen kelas atas, sehingga memunculkan peluang mereka menjadi konsumen Bramante Furniture.
Fasilitas yang dimiliki oleh PT.XYZ terdiri dari fasilitas non produksi, berupa show unit yang terletak di Ciganjur dan ITC Fatmawati, sedangkan untuk fasilitas produksi berada di Ciganjur. Fasilitas non produksi, baik di ITC Fatmawati maupun di Ciganjur memiliki counter penerimaan dan pelayanan konsultasi konsumen yang dilengkapi dengan ruang tunggu yang nyaman, ruang rapat dan presentasi serta ruang kantor beserta kelengkapan pendukungnya
Universitas Indonesia Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008
BAB 4 ANALISIS LINGKUNGAN MAKRO
Lingkungan makro merupakan perspektif eksternal perusahaan yang dapat mempengaruhi aktivitas perusahaan. Faktor-faktor yang dikelompokkan dalam lingkungan makro yang dapat mempengaruhi suatu industri, yaitu demografi, ekonomi, sosial budaya, teknologi, peraturan pemerintah. Faktor Politik dan Hukum
Faktor Sosial dan Budaya
Faktor Ekonomi Industri Bisnis
Faktor Teknologi
Faktor Demografi
Gambar 4.1 Faktor-Faktor Lingkungan Makro Sumber: Hudhiarto,F. Business Plan “Bramante Furniture” Dilihat Dari Sisi Pemasaran.2008
4.1 Faktor ekonomi Kondisi ekonomi yang baik akan meningkatkan daya beli masyarakat dimana akibatnya akan membantu pertumbuhan makroekonomi. Sebagai gambaran
indikator perubahan tingkat harga dimana pada saat harga
mengalami kenaikan, maka daya beli masyarakat akan semakin turun, dan sebaliknya apabila tingkat harga dalam kondisi ekonomi turun maka memberi dampak pada daya beli masyarakat yang akan mengalami kenaikan.
19 Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008
Universitas Indonesia
20
4.2 Faktor politik dan hukum Faktor ini sebagai acuan mengenai kondisi politik dan hukun yang berlaku khususnya mengenai industry furniture. Di bidang politik, Indonesia telah berperan aktif dalam penanggulangan dampak pemanasan global, Protokol Kyoto yang telah diadakan di Bali adalah salah satu bukti nyatanya. Sedangkan dari segi hukum, berkaitan dengan peraturan ketenagakerjaan, ijin pendirian perusahaan, AMDAL, dan peraturan mengenai illegal loging telah menjadi perhatian utama dari pemerintah. PT XYZ sebagai sebuah entity bisnis yang bergerak dalam bidang industry furniture yang menggunakan bahan baku bambu laminasi, dari segi hukum tidak bertentangan terutama menyangkut illegal loging karena bahan baku yang digunakan bukan berasal dari kayu. Dan dilihat dari segi politik, PT XYZ sangat mendukung program pemerintah dalam penanggulangan dampak pemanasan global dengan cara menggunakan bahan baku alternatif selain kayu.
4.3 Faktor sosial-budaya Jika dilihat seksama, masyarakat Indonesia sudah lama menggunakan mengenal bambu dan menggunakan produk turunannya yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik digunakan sebagai rangka bangunan tempat tinggal dan bangunan pelengkap (misal Gazebo). Dengan keadaan seperti ini mereka tidaklah asing terhadap furniture yang terbuat dari bambu. Sehingga dalam pengenalan produk furniture berbahan baku bambu laminasi ini tidak terlalu sulit.
4.4 Faktor teknologi Seiring dengan perubahan zaman, maka kebutuhan akan inovasi khususnya teknologi tak dapat dielakkan. Dengan kemajuan teknologi dan didorong akan kebutuhan pencarian sumber daya baru yang tidak merusak lingkungan, ditemukanlah teknologi bambu laminasi sebagai bahan baku alternatif pengganti kayu yang semakin hari semakin mahal dan merusak lingkungan hutan akibat penebangan tidak tebang pilih dan perambahan hutan.
Universitas Indonesia Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008
21
Penerapan teknologi modern dalam kegiatan produksi dimana sebelumnya lebih banyak menggunakan tenaga manusia dapat membantu kelancaran produksi dalam hal efisiensi dan efektivitas waktu, biaya, dan tenaga sehingga dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen. Sebagai contoh, CAD (Computer-Aided-Design), yang merupakan software yang dapat mempermudah manusia dalam hal perekayasaan dummy (contoh bentuk rupa desain furniture) tanpa dalam bentuk fisik.
4.5 Faktor demografi Pertumbuhan penduduk
di Indonesia
yang
semakin
naik,
akan
berpengaruh terhadap kebutuhan akan tempat tinggal. Dimana kebutuhan tersebut akan berlanjut seperti dalam hal konsumsi perabotan rumah tangga seperti furniture. Hal ini kami jadikan sebagai acuan peluang bagi pertumbuhan industri furniture di Indonesia. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia semakin meningkat cukup tajam dari tahun 1971-2005, seperti yang terlihat dalam table di bawah ini.
Universitas Indonesia Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008
22
Tabel 4.1 Laju pertumbuhan penduduk Indonesia 1971 – 2005 Provinsi NAD Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Irian Jaya Barat Papua
1971 2,008,595 6,621,831 2,793,196 1,641,545 1,006,084 3,440,573 519,316 2,777,008 na na 4,579,303 21,623,529 21,877,136 2,489,360 25,516,999 na 2,120,322 2,203,465 2,295,287 2,019,936 701,936 1,699,105 733,797 1,718,543 913,662 5,180,576 714,120 na na 1,089,565 na na 923,440
1980 2,611,271 8,360,894 3,406,816 2,168,535 1,445,994 4,629,801 768,064 4,624,785 na na 6,503,449 27,453,525 25,372,889 2,750,813 29,188,852 na 2,469,930 2,724,664 2,737,166 2,486,068 954,353 2,064,649 1,218,016 2,115,384 1,289,635 6,062,212 942,302 na na 1,411,006 na na 1,173,875
1990 3,416,156 10,256,027 4,000,207 3,303,976 2,020,568 6,313,074 1,179,122 6,017,573 na na 8,259,266 35,384,352 28,520,643 2,913,054 32,503,991 na 2,777,811 3,369,649 3,268,644 3,229,153 1,396,486 2,597,572 1,876,663 2,478,119 1,711,327 6,981,646 1,349,619 na na 1,857,790 na na 1,648,708
1995 3,847,583 11,114,667 4,323,170 3,900,534 2,369,959 7,207,545 1,409,117 6,657,759 na na 9,112,652 39,206,787 29,653,266 2,916,779 33,844,002 na 2,895,649 3,645,713 3,577,472 3,635,730 1,627,453 2,893,477 2,314,183 2,649,093 1,938,071 7,558,368 1,586,917 na na 2,086,516 na na 1,942,627
2000 3,929,234 11,642,488 4,248,515 3,907,763 2,407,166 6,210,800 1,455,500 6,730,751 899,968 1,040,207 8,361,079 35,724,093 31,223,258 3,121,045 34,765,993 8,098,277 3,150,057 4,008,601 3,823,154 4,016,353 1,855,473 2,984,026 2,451,895 2,000,872 2,175,993 7,159,170 1,820,379 633,496 891,618 1,166,300 815,101 529,689 1,684,144
Sumber : .datastatistik-indonesia. , 2008
Universitas Indonesia Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008
2005 4,031,589 12,450,911 4,566,126 4,579,219 2,635,968 6,782,339 1,549,273 7,116,177 1,043,456 1,274,848 8,860,381 38,965,440 31,977,968 3,343,651 36,294,280 9,028,816 3,383,571 4,184,411 4,260,294 4,052,345 1,914,900 3,281,993 2,848,798 2,128,780 2,294,841 7,509,704 1,963,025 922,176 969,429 1,251,539 884,142 643,012 1,875,388