Ady Putra Pratama
Guerilla Marketing: Pengaruh Guerilla Advertising terhadap Awareness dan Image Produk bagi Perusahaan Ady Putra Pratama Program Studi Management Universitas Ma Chung Malang
JAM 14, 1 Diterima, Desember 2015 Direvisi, Februari 2015 Juni 2015 Desember 2015 Disetujui, Januari 2016
Abstract: Advertising is the part of the promotion. In Indonesia, many companies use promotions in order to increase sales. Advertising sends the message and brand value to the consumers. The amount of advertising that is conventionally leading to saturation for consumers in Indonesia. The concept of guerilla advertising is one of the advertising concepts that are creative and attractive advertising in affecting consumers’ awareness. Companies can use the concept of guerilla advertising as a new concept that is easy to implement and use low budgets. Guerilla advertising has a positive and negatif effect for the company. The use of guerilla advertising technique itself is deemed to be less credible due to language and delivery using an extreme way. However, guerilla advertising is very important because it is used by a company beside it is issued a small budget, geruilla advertising concept is a new concept and can affect consumers’ awareness with an easy and innovative way. Keywords: guerilla advertising, awareness, image product Abstrak: Iklan merupakan bagian dari promosi. Di Indonesia sendiri perusahaan banyak mengandalkan promosi dalam meningkatkan penjualan. Iklan menyampaikan pesan dan nilai merek bagi konsumen. Banyaknya iklan yang bersifat konvensional menimbulkan kejenuhan bagi konsumen di Indonesia. Konsep guerilla advertising merupakan konsep periklanan yang kreatif dan menarik untuk mempengaruhi awereness konsumen. Perusahaan dapat menggunakan konsep guerilla advertising karena konsep baru yang mudah dilaksanakan dan menggunakan low budget. Guerilla advertising memiliki efek positif dan ngatif bagi perusahaan. Penggunaan teknik guerilla advertising sendiri masih dianggap masih kurang kredibel karena bahasa dan penyampaian menggunakan cara ekstrim. Tetapi guerilla advertising sangat penting digunakan oleh perusahaan selain karena budget yang dikeluarkan perusahaan kecil, konsep guerilla advertising merupakan konsep baru serta dapat mempengaruhi awareness konsumen dengan cara yang mudah dan inovatif. Kata Kunci: guerilla advertising, awareness, image produk
Jurnal Aplikasi Manajemen (JAM) Vol 14 No 1, 2016 Terindeks dalam Google Scholar
Alamat Korespondensi: Ady Putra Pratama, Program Studi Management Universitas Ma Chung Malang
30
Pada tahun 2013 perekonomian Indonesia diperkirakan mampu tumbuh sebesar 5,7% (Media Bank Indonesia, 23 September 2013). Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia
lebih rendah daripada tahun-tahun sebelumnya, masih banyak perusahaan yang bersaing untuk merebut pasar. Oleh karena itu persaingan di antara perusahaan untuk mendapatkan pelanggan adalah hal yang sudah lumrah sekarang ini. Banyak perusahaan giat melakukan kegiatan pemasaran untuk mendapatkan
JURNAL APLIKASI Nama Orang MANAJEMEN | VOLUME30 14 | NOMOR 1 | MARET 2016
Guerilla Marketing: Pengaruh Guerilla Advertising terhadap Awareness dan Image Produk bagi Perusahaan
pelanggan. Marsden (2006) menyatakan bahwa konsumen disuguhi kurang lebih dari 1000 buah iklan setiap harinya. Sehingga hal itu akan diimbangi pula dengan semakin meningkatnya persaingan antar perusahaan yang ada, baik secara lokal, nasional, maupun internasional dalam merebut pasar. Berdasarkan penjelasan di atas, nampak bahwa perusahaan-perusahaan memiliki usaha yang sangat tinggi untuk mendapatkan konsumen, mereka bersaing dengan pesaing mereka untuk mendapatkan konsumen. Namun begitu banyaknya jumlah iklan yang mereka buat untuk mendapatkan konsumen belum tentu efektif. Perusahaan dituntut untuk mengelola semua anggaran dengan efektif dan efesien. Salah satu faktor, yaitu faktor promosi menjadi bagian penting dalam membantu perusahaan u nt u k meng ena l ka n mer ekn ya kep a da konsumen untuk dapat mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan. Fokus terhadap kegiatan promosi sangat diperlukan mengingat persaingan yang akan semakin ketat yang akan dihadapi oleh perusahaan. Dalam langkah mencapai kesuksesan dalam kegiatan niaga tentunya optimalisasi bauran pemasaran menjadi alat utama untuk dapat menjadi lebih unggul dibanding pesaing. Salah satu faktor, yaitu faktor promosi menjadi bagian penting dalam membantu perusahaan untuk mengenalkan mereknya kepada konsumen untuk dapat nantinya menstimulus mereka untuk dapat mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan. Fokus terhadap kegiatan promosi sangat diperlukan mengingat persaingan yang akan semakin ketat yang akan dihadapi oleh para pelaku usaha baik mereka yang sudah mapan maupun yang sedang. Oleh sebab itu sangat penting bagi para pelaku usaha untuk memperhatikan bagaimana mendesain sebuah pesan dalam kegiatan advertising produk atau jasa perusahaan sehingga pesan dan makna dalam advertisement dapat disampaikan. Pengunaan advertisement yang tepat akan meningkatkan kesadaran merek konsumen yang kemudian dapat menyebabkan konsumen menjadikan merek tersebut produk yang akan dipilihnya. Namun begitu banyaknya jumlah iklan yang dibuat untuk mendapatkan
konsumen belum tentu efektif untuk menyampaikan pesan dari produk tersebut. Selain memiliki dampak positif, advertisement juga memiliki dampak negatif terhadap suatu merek apabila para pelaku usaha atau para pemasar tidak mampu melakukan analisis keadaan pasar dengan baik. Sisi negatif dari advertisement ini akan timbul apabila para konsumen menganggap keberadaan advertisement menganggu mereka. Dengan adanya data bahwa Indonesia menduduki peringkat empat dunia dalam hal belanja iklan, tentunya akan menyebabkan banyaknya advertisement yang harus ditangkap oleh konsumen. Dari beberapa penjelasan di atas, kita dapat melihat bahwa praktek periklanan menggunakan iklan tradisional sangat tidak efektif lagi untuk perusahaan saat ini. Di tengah-tengah persaingan yang sangat tinggi dan juga semakin pintarnya konsumen dalam melakukan kritisi terhadap iklan yang dilakukan oleh perusahaan, ada baiknya perusahaan merubah konsep dan teknik periklanannya menjadi lebih non-tradisional. Salah satu cara konsep dan teknik pemasaran nontradisional tersebut adalah guerilla advertising. Konsep guerilla advertising merupakan konsep periklanan yang kreatif dan inovatif.
Tinjauan Pustaka Marketing Pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, melakukan perkembangan terhadap perusahaan dan untuk pencapaian tujuan perusahaan dalam memperoleh laba. Pemasaran berusaha mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen pasar sasarannya serta bagaimana memuaskan mereka melalui proses pertukaran dengan tetap memperhatikan semua pihak dan tujuan yang terkait dengan kepentingan perusahaan. Pengertian pemasaran (marketing) oleh para ahli dikemukakan berbeda-beda dalam penyajian dan penekanannya, tetapi semua itu sebenarnya mempunyai pengertian yang hampir sama antara satu dengan yang lainnya. Pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,
TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011
ISSN: 1693-5241
31
Ady Putra Pratama
mengomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya (Kotler, 2007:6). Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan tergantung dari susunan strategi pemasaran yang ada di perusahaan tersebut. Setiap perusahaan menggunakan sejumlah alat untuk mendapat respon dari konsumen terhadap kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Salah satu alat yang digunakan perusahaan dalam menyusun strategi pemasaran adalah dengan menggunakan bauran pemasaran. Bauran pemasaran sendiri meliputi price, place, promotion, dan product yang bersama-sama dipadukan untuk membentuk suatu program marketing perusahaan. Dengan memfokuskan terhadap komunikasi dalam proses marketing, maka promotion (promosi) adalah aspek yang diperlukan. Melalui Promotional mix yang terdiri dari lima kegiatan mayornya yaitu advertising, personal selling, sales promotion, public relations, dan direct marketing dapat dijadikan sebagai media untuk menyampaikan pesan.
Advertising Advertising menurut Welukar dan Harichandan (2011) ialah bentuk presentasi non-personal dari sebuah ide atau sebuah produk (berbeda dengan personal selling dimanatindakan tersebutmembantu dalam promosi personal). Advertising dapat mendukung keberhasilan personal selling, dan advertisement memiliki peran aktif dalam Integrated Marketing Communication Mix dengan mampu menciptakan citra yang baik, Top of Mind Brand Awareness, Brand Awareness perlawanan terhadap pesaing, dan sikap konsumen yang positif. Advertising juga dapat didefinisikan sebagai pengumuman di media publik untuk mempromosikan produk, jasa, acara, atau mempublikasikan lowongan pekerjaan (oxforddictionaries.com, 2014). Dengan adanya advertising akan membantu menciptakan brand awareness (kesadaran merek) dan brand image (citra merek). Secara umum advertising cenderung bersifat ditujukan kepada banyak orang dan rata-
32
rata berbiaya tinggi (Levy dan Gendel-Guterman, 2012). Di dalam marketing, ada dua bentuk utama dari advertising, yaitu advertising yang ditujukan kepada individual (Business to Consumer) dan yang ditujukan kepada bisnis (Business to Business). B2C (Business to Consummer) adalah ketika perusahaan ingin menjual produk atau jasanya kepada konsumen secara individu, B2B (Business to Business) adalah sebaliknya, ketika perusahaan ingin menjual produk atau jasanya ke perusahaan lainnya (Gummesson, 2008). Menurut Tjiptono (2008),advertising memiliki beberapa keunggulan dibanding kegiatan promosi lainnya, keunggulan itu ialah: (1) Public Presentation, yaitu menawarkan pesan yang sama secara massal. (2) Pervasiveness, yaitu memungkinkan produsen untuk mengulang-ulang pesan sehingga audiens dapat menerima dan membandingkannya dengan pesan dari produsen lain dengan lebih baik. (3) Amplified Expressiveness, yaitu peluang-peluang yang dimiliki produsen untuk menciptakan citra perusahaan, produk, dan jasa melalui pemanfaatan gambar, suara, pencahayaan, bentuk, dan warna. (4) Impersonal, yaitu berarti bahwa tidak ada paksaan kepada audiens untuk memperhatikan dan merespon pesan karena iklan bersifat monolog. Lebih lanjut Alexander (2000) menyatakan bahwa advertising akan semakin bertumbuh dari waktu ke waktu dikarenakan jasa atau produk cenderung tidak mampu lagi menawarkan sesuatu yang unik lagi sehingga tantangan bagi para perusahaan atau pemasar berlanjut ke tahap bagaimana membangun merek melalui kegiatan advertising.
Advertisement Advertisement menurut Welukar dan Harichan dan (2011) ialah bentuk presentasi non-personal dari sebuah ide atau sebuah produk (berbeda dengan personal selling atau salesmanship di mana tindakan tersebut membantu dalam promosi personal). Advertisement dapat mendukung keberhasilan personal selling, dan advertisement memiliki peran aktif dalam Integrated Marketing Communication Mix dengan mampu menciptakan: (1) Citra yang
JURNAL APLIKASI Nama Orang MANAJEMEN | VOLUME 14 | NOMOR 1 | MARET 2016
Guerilla Marketing: Pengaruh Guerilla Advertising terhadap Awareness dan Image Produk bagi Perusahaan
baik. (2) Top of Mind Brand Awareness. (3) Perlawanan terhadap pesaing. (4) Sikap konsumen yang positif. Advertisement juga dapat didefinisikan sebagai pengumuman di media publik untuk mempromosikan produk, jasa, acara, atau mempublikasikan lowongan pekerjaan (oxforddictionaries.com, 2014).
Guerilla Marketing Guerilla Marketing adalah strategi marketing yang banyak digunakan di marketing mix yaitu aspekpromotion. Dengan banyaknya kegiatan promosi yang ada tentunya diperlukan suatu cara agar promosi dapat tampil beda dan menarik perhatian konsumen, oleh sebab itu diperlukan teknik yang inovatif, efektif serta efisien dalam hal biaya, hal inilah yang diutamakan oleh Guerilla Marketing dalam upaya memenangkan perang marketing Ada tujuh aturan dalam melakukan suatu taktik gerilya, yang mengilustrasikan bagaimana prinsip Guerilla Marketing akan dilakukan: (1) Pertama ialah guerilla marketing harus berkonsentrasi terhadap sumber daya perusahaan (waktu, tempat, dan topik) agar mampu mencapai kehebatan temporer. Artinya perusahaan harus berkonsentrasi untuk melakukan satu kegiatan promosi yang besar, di lokasi yang tepat, dan berkesan eye-catching dan menciptakan banyak perhatian ketimbang melakukan kegiatan marketing kecil-kecilan namun banyak. (2) Kedua ialah menjual ideologi bersamaan dengan produk, bukan hanya produknya itu saja. Hal ini sangat penting mengingat guerilla marketing it tidak mencoba mendominasi perhatian pelanggan hanya untuk produk yang spesifik, namun mencoba membuat pelanggan menjadi bagian dari merek, bukan merek menjadi bagian dari pelanggan. (3) Ketiga ialah mengidentifikasi pola yang sudah ada, menganalisa dan mencoba mengatasi pola tersebut, maksudnya ialah setiap kegiatan guerilla marketing harus unik dan tidak mengikuti pola yang ada. Unik di sini maksudnya ialah bahwa perusahaan seharusnya tidak menggunakan dua gaya marketing yang sama untuk mempromosikan dua produk yang berbeda. (4) Keempat ialah
guerilla marketing harus mampu bersinergi, maksudnya disini ialah adanya kolaborasi antara dua atau lebih pengaruh yang secara bersama-sama menciptakan pengaruh yang kuat. Inilah yang guerilla marketing harus lakukan yaitu menciptakan pengaruh dan dampak yang kuat kepada pelanggan. (5) Kelima ialah mencoba menjadi lebih pintar dari semua saringan persepsi yang sudah ada dalam grup yang menjadi target kegiatan pemasaran, maksudnya ialah perusahaan harus menantang hal yang sudah melekat di benak pelanggan dengan memberinya kegiatan marketing yang mengejutkan dan menunjukkan kepada mereka apa yang perusahaan maksud. (6) Keenam ialah guerilla marketing seharusnya tidak bersifat langsung, namun harus menemukan alternatif yang menciptakan proses terlebih dahulu sebelum menuju ke maksud dari kegiatan marketing. Pelanggan akan lebih tertarik kepada produk apabila perusahaan mengambil langkah yang tidak diduga, yang sengaja diatur berbeda dengan pesan marketing lainnya yang telah pelanggan terima setiap harinya. (7) Ketujuh ialah ketika menggunakan guerilla marketing, perusahaan harus menjadi fleksibel dan cepat daripada terkesan bertahan. Fleksibilitas membuka pintu kesuksesan dan marketing dapat dilihat dari sisi yang lain, hal ini akan menyebabkan pelanggan menaruh perhatian terhadap satu kegiatan marketing yang spesifik. Tujuan dari kegiatan Guerilla Marketing ialah untuk menarik perhatian orang dalam jangka waktu yang cukup lama, dan tentunya hal itu bisa dicapai dengan membangkitkan efek kejutan dan efek difusi dengan tetap memperhatikan penggunaan biaya yang relatif rendah. Berikut beberapa instrumeninstrumen yang banyak digunakan dalam Guerilla Marketing untuk dapat mendapatkan efek-efek tersebut:
Ambient Advertising Ambient advertising adalah pendatang baru dalam dunia periklanan luar ruang dan masih belum banyak tersentuh kalangan akademis. Terlepas dari tujuan kampanye,pengiklan perlu memikirkan kaitan antara ambient media, produk atau jasa yang diiklankan dan kedekatan iklan dengan lokasi penjualan.Ambient
TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011
ISSN: 1693-5241
33
Ady Putra Pratama
advertising menjadikan pesan sebagai bagian lingkungan dekat konsumen. Ambient advertising mampu memberikan dampak bila iklan berada dekat lokasi pembelian atau lokasi masalah. Selang-selang bensin di pom-pom bensin kerap dipasangi dengan iklan produk-produk yang tersedia di toko pom bensin itu, hal ini merupakan contoh penempatan iklan dekat lokasi penjualan. Bayangkan Honda suatu saat memanfaatkan selang-selang bensin untuk mempromosikan mobil hemat BBM Honda Jazz, kampanye ini akan menjadi contoh penggunaan media yang dekat lokasi masalah.
percaya bahwa perusahaan tersebut benar merupakan sponsor suatu acara terkait. Contohnya adalah Coca Cola menjadi sponsor resmi Piala Dunia Sepak Bola 2002. Namun di Argentina, Pepsi membuat iklan di TV dan media cetak dengan menggunakan pemain terkenal dan mencantumkan istilah “Tokyo 2002”. Kemudian Pepsi menggunakan figur David Beckham dalam iklan-iklan yang ditayangkan ke seluruh dunia. Kampanye ini ternyata cukup berhasil, karena menurut hasil survei AC Nielsen, ada 13,2% responden menganggap Pepsi sebagai sponsor resmi Piala Dunia 2002.
Sensasion Marketing
Buzz Marketing
Sensation marketing ialah kegiatan marketing yang bertujuan untuk mengejutkan pejalan kaki dengan melakukan kegiatan tidak familiar di tempat publik. Contohnya adalah ketika melakukan kegiatan lari pagi ditaman akan ada sebuah kursi coklat yang dicat menyerupai coklat kitkat. Hal tersebut akan membentuk perspesi bagi orang yang lewat jika kursi tersebut berbentuk seperti coklat kitkat.
Menurut Co-Founder JasaArtikel.com Agus Siswoyo, buzz marketing adalah teknik pemasaran suatu produk atau jasa untuk menghasilkan bisnis melalu informasi dari mulut ke mulut. Informasi dari mulut ke mulut ini dapat dengan mudah menyebar jika buzz marketing dilakukan oleh orang penting, popular, atau memiliki pengaruh. Saat ini, kita sering menemukan pemasaran melalui twitter lewat kicauan atau biasa disebut twit. Twit ini merupakan salah satu contoh buzz marketing. Buzz marketing memanfaatkan kelebihan dari orang yang mempromosikan produk yaitu kepopulerannya. Dengan adanya buzz marketing, produsen berharap konsumen bertindak sesuai perkataan atau tindakan yang idola mereka lakukan.
Viral Marketing Dalam bukunya, Kotler dan Keller (2009) menjelaskan pemasaran viral sebagai kegiatan pemasaran menggunakan internet untuk menciptakan efek berita dari mulut ke mulut untuk mendukung usaha dan tujuan pemasaran. Berita ini menyebar secara suka rela dari satu orang ke lainnya dengan menggunakan teknologi. Fenomena seperti ini sering kita temukan dalam bentuk sms ataupun privet massage di FB yang berisi informasi pemasaran yang meminta kita untuk menyebarkan informasi itu ke orang lain. Intinya, pemasaran viral merupakan berita mulut ke mulut dalam dunia maya.
Ambush Marketing Dengan kata lain perusahaan tersebut berusahan menghindari biaya untuk menjadi sponsor, namun di waktu yang bersamaan mereka ingin mengelabui konsumen untuk membuat konsumen tersebut
34
Brand Awareness Brand Awareness membutuhkan jangkauan kontinum dari perasaan yang menyatakan bahwa merek tertentu telah diketahui sebelumnya sehingga konsumen dapat menyatakan bahwa produk tersebut merupakan merek yang paling dikenal dalam suatu kelompok produk. Kontinum ini dapat terwakili dalam 4 tingkatan kesadaran merek yang berbeda (Durianto, Sugiarto, Sitinjak, 2001; Aaker, 2010 dalam Ratnawati, 2011):
JURNAL APLIKASI Nama Orang MANAJEMEN | VOLUME 14 | NOMOR 1 | MARET 2016
Guerilla Marketing: Pengaruh Guerilla Advertising terhadap Awareness dan Image Produk bagi Perusahaan
Tidak menyadari merek (Brand Unaware) Pada tingkatan ini, konsumen merasa ragu apakah sudah mengenal atau belum mengenal merek yang disebutkan.
Pengenalan merek (Brand Recognition) Pada tingkatan ini, konsumen mampu mengindentifikasi atau mengenali merek yang disebutkan.
Pengingatan kembali merek (Brand Recall) Pada tingkatan ini, konsumen mampu mengingat merek tertentu jika diberi stimulus atau petunjuk.
Puncak Pikiran (Top of Mind) Puncak pikiran (Top Of Mind) merupakan tingkatan tertinggi dari kesadaran merek, yaitu ketika sebuah merek mampu muncul pertama kali di benak pelanggan ketika berbicara mengenai kategori dimana merek dari produk tersebut bersaing.
KESIMPULAN Guerilla Advertising mediadapat menjadi salah satu bentuk komunikasi pemasaran alternatif yang menarik di tengah semakin padatnya pesan-pesan komunikasi pemasaran di media konvensional seperti televisi, radio, suratkabar dan majalah, billboard, dan lain-lain. Teknik yang digunakan guerilla advertising masih dianggap kurang kredibel karena bahasa dan penyampaiannya menggunakan cara ekstrim serta kreativitas yang tinggi. Selain memiliki unsur kreativitas yang tinggi sehingga dapat meningkatkan citra sebuah produk atau merek, keunikan yang dimiliki Guerilla Advertising media juga berpotensi lebih cepat menarik perhatian khalayak konsumen dibandingkan bentuk-bentuk iklan lain. Di tengah semakin menipisnya kepercayaan konsumen terhadap pesanpesan dan janji iklan di media konvensional, maka model guerilla advertising ini dapat menjadi solusi yang efektif dalam meraih kepercayaan khalayak konsumen. Kepercayaan tersebut kemudian akan berdampak pada tindakan komunikasi berikutnya seperti komunikasi getok tular (word of mouth), publisitas, serta
tindakan yang mengacu pada tujuan atau agenda persuasif yang menyertai pesan itu sendiri, seperti pembelian produk, kecintaan terhadap merek, serta dapat mempengaruhi konsumen.
DAFTAR RUJUKAN Alexander, N., & Colgate, M. 2000. Retail financial services: transaction to relationship marketing. European Journal of Marketing , 34 (8), pp. 938– 953. Bisnis Indonesia. 2005. 53% Pemirsa Jenuh Tonton Iklan di TV. 7 Maret 2005. Fandy, T. 2008. Strategi Bisnis Pemasaran. Yogyakarta: Andi. Gummesson, E . 2008. “Total Relationship Marketing : Rethinking Marketing Management: From 4Ps to 30Rs”. England. Butterworth-Heinemann. Hutter, K., and Hoffmann, S. 2011. Asian Journal of Marketing, 5: pp. 3954. “Guerrilla Marketing: The Nature of the Concept and Propositions for Further Research”. Kaplan, Andreas, M., Haenlein, M. 2011.Two hearts in three-quarter time.How to waltz thesocial media/ viral marketing dance, Business Horizons, 54(3), 253–263. Kotler, P. 2007. Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan, Pengendalian, Prentice Hall, Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Salemba Empat. Kotler, P., dan Keller, Kevin, L. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi Ketiga Belas Jilid 2. Terjemahan oleh Adi Maulana dan Wibi Hardani. Jakarta: Erlangga. Levinson, E.M., Ohler, D.L., Caswell, S., & Kiewra, K. 2001. “Six Approaches to the Assessment of Career Maturity”.Journal of Counseling & Development volume 76. Levy, S., dan Gendel-Guterman, H. 2012.”Does advertising matter to store brandpurchase intention? Aconceptual framework.” Journal of Product & Brand Management , 21, 2, 89–97. Marsden, P. 2006. “Introduction and Summary,” in Connected Marketing: The Viral, Buzz, and Word of Mouth Revolution, Justin Kirby and Paul Marsden. eds. Oxford: Elsevier, xv-xxxxv. Mazodier, M., & Quester, P. 2014. “The role of sponsorship fit for changing brand affect: a latent growth modeling approach”. International Journal of Research in Marketing, 31(1).
TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011
ISSN: 1693-5241
35
Ady Putra Pratama
Pemasaran viral (Viral Marketing).Marketing Xtra Magazine, 21 Mei 2008.(Diaksespada 11 Juni 2011). R.Batra, J.G., Myres, and D.A. Aaker. Advertising Management, 5th ed. (Upper Saddle River, NJ : Prentice Hall, 1996), 47.
36
Welukar, R., and Harichandan, D. 2011. Advertising. Mumbai: University of Mumbai. http://www.oxforddictionaries.com/words/what-s-new
JURNAL APLIKASI Nama Orang MANAJEMEN | VOLUME 14 | NOMOR 1 | MARET 2016