1
GRAHA BHAKTI BUDAYA - TAMAN ISMAIL MARZUKI, MINGGU, 2 FEBRUARI 2014
ALTAJARU \ BANDA NEIRA \ BONITA AND THE HUS BAND \ DIK & KANDANK JURANK DOANK \ ENDAH N RHESA \ FLOAT \ GLENN FREDLY \ PAYUNG TEDUH \ SIGMUN \ WHITE SHOES AND THE COUPLES COMPANY \ MC: ANDI GUNAWAN
2
TENTANG BENCANA GUNUNG SINABUNG 15 September 2013 lalu, Gunung Sinabung yang terletak di Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, mengalami letusan untuk yang kedua kalinya setelah letusan pertama yang terjadi pada tahun 2010. Gunung ini tidak pernah tercatat meletus sejak tahun 1600, tetapi mendadak aktif kembali dengan meletus pada tahun 2010. Bencana seperti ini memiliki dampak yang tidak bisa dibilang kecil. Banyak orang yang menjadi korban, terutama penduduk sekitar. Terhitung sejak letusan yang terjadi pada pertengahan bulan September tahun 2013 lalu sampai pada pertengahan bulan Januari 2014, pengungsi korban bencana ini sudah mencapai angka 25.516 jiwa atau sekitar 7.898 kepala keluarga. Jumlah pengungsi diperkirakan terus bertambah. Imbasnya, kebutuhan logistik untuk mendukung para korban meningkat, begitu juga dengan sarana sanitasinya. Bantuan yang diberikan oleh pemerintah maupun masyarakat adalah harapan mereka satu-satunya untuk terus bertahan hidup. Berbagai macam kebutuhan seperti sandang, pangan, papan, obat-obatan, perlengkapan bayi, perlengkapan sekolah, serta kebutuhan lainnya seakan tidak akan pernah cukup. Tentu saja akan sulit untuk berucap dan merasa cukup dalam kondisi demikian. Hal itu pun akan sulit kita hadapi sebagai individu-individu yang bukan merupakan korban bencana dan berada jauh dari sana. Namun memasuki bulan ke-4, kondisi kamp pengungsian pun semakin memprihatinkan. Tentu saja sudah banyak bantuan dari berbagai pihak dan lembaga sosial, namun tetap saja akan selalu ada kebutuhan yang tidak terpenuhi. Mendengar kondisi terakhir yang sangat mengkhawatirkan dari kawan kami di Sinabung, bahwa wabah diare semakin merebak karena minimnya jumlah MCK yang ada di sana. Lima toilet diakses untuk 1000 orang, dengan dinding terbuat dari terpal, terpal rentan oleh angin.
3
PENGANTAR DEWAN KESENIAN JAKARTA Salam Budaya, “Tragedi” adalah genre pada drama yang menceritakan kesedihan dan seringkali menimpa tokoh “baik-baik”. Saya kira inilah yang terjadi pada saudara-saudara kita yang tertimpa bencana di banyak tempat di Indonesia, termasuk yang terjadi di Sinabung. Mereka dalah orang “baik-baik” yang sedang mengalami bencana. Bukan orang “tidak baik-baik” yang sedang di azab “Tuhan”. Juga bukan drama di atas panggung pertunjukan, tetapi realita kehidupan. Karenanya kita semua bersimpati. Dan ketika sekelompok anak-anak muda mengajukan ide membuat pagelaran musik guna pengumpulan dan untuk membuat toilet pengungsian di Sinabung. Kami, Dewan Kesenian Jakarta, segera meresponnya. Terima kasih untuk seluruh partisipan, crew, komunitas-komunitas musik, PKJ-TIM, para project officer, para volunteer, para media partner, dan bagi seluruh masyarakat yang menghadiri dan mensukseskan acara ini. Kehidupan akan menjadi lebih baik jika kita selalu mengindahkan kemanusian. Salam. Irawan Karseno Ketua Pengurus Harian Dewan Kesenian Jakarta 2013-2015
4
PENGANTAR KOMITE MUSIK Salam Musik, Singing Toilet: Sanitasi untuk Sinabung adalah sebuah konser amal yang diselenggarakan Dewan Kesenian Jakarta yang digagas oleh rekan-rekan band khususnya Payung Teduh. Komite Musik menyambut baik gagasan ini. Sejumlah band menyatakan siap ikut berpartisipasi, Float, Dik Doank dan Kandank Jurank Doank, Glenn Fredly, Banda Neira, Endah n Rhesa, Bonita and The Hus Band, Payung Teduh, Sigmun, White Shoes and The Couples Company, dan Altajaru. Komite Musik mengucapkan terima kasih setulusnya kepada rekan-rekan band, para donatur, media partner, serta Anda yang sudah hadir dalam konser amal ini. Semoga dengan donasi yang kita sumbangkan dapat mencukupi pembangunan toilet di kawasan pengungsi Gunung Sinabung. Semoga kita dapat membantu warga setempat memperoleh sanitasinya yang lebih baik. Teriring doa agar upaya kita dapat meringankan beban saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah. Kita bersatu dalam doa agar saudara kita di Sinabung dapat cepat pulih seperti sediakala. Amin. Komite Musik Dewan Kesenian Jakarta 2013-2015 Aksan Sjuman, Budi Utomo Prabowo, Aisha Pletcher Sudiarso, Anusirwan
5
ALTAJARU ‘Altajaru’ adalah sebuah kata yang tersirat dari ‘Alam terkembang jadi Guru’. Falsafah ini diangkat oleh sebuah kelompok musik yang bertujuan agar selalu belajar dari alam dengan tidak membedakan suatu etnis tertentu. Altajaru diprakarsai oleh beberapa orang, di antaranya; Haris Basunondo, Nas Rulzein, dan Anusirwan. Formasi baru dengan personel Afrinal, Samsir, Risdul Pahman, dan Syahrial Felani. Altajaru mendapatkan studio latihannya di Anjungan Kalimantan Timur-TMII yang dipimpin oleh Apriyanto. Muhammad Jufri dan Imam Firmansyah adalah personel termuda Altajaru.n
6
BANDA NEIRA
www.soundcloud.com/bandaneira
Banda Neira adalah duo nelangsa pop terdiri dari Ananda Badudu dan Rara Sekar. Dengarkan musiknya di http:// soundcloud.com/bandaneira. Rara Sekar Larasati lahir di Bandung pada 7 Juni 1990. Setelah melanglangbuana sekolah di luar negeri, Rara kuliah di jurusan Hubungan Internasional Universitas Katolik Parahyangan. Setamat nya dari Unpar, ia bekerja sebagai tenaga magang di Lembaga Swadaya Masyarakat Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) di Ja karta. Rara suka bernyanyi sejak kecil, tapi selalu merasa underdog dalam bermusik meski lihai memainkan xylophone, sedikit piano dan sedang belajar bermain ukulele. Ananda Badudu lahir di Batam pada 26 Desember 1987, juga lulusan Hubungan Internasional Universitas Katolik Parahyangan. Ia lantas bekerja sebagai reporter di harian Tempo. Bisa main gitar tapi tidak paham teori karenanya tak paham nama kunci gitar lagu-lagu Banda Neira.n
7
BONITA AND THE HUS BAND Pertengahan 2006, dibentuklah band yang terdiri atas empat orang untuk mengiringi penampilan Bonita, yang lantas menjadi tiga orang saja. Mereka tidak hanya membawakan lagu-lagu karya Bonita, namun juga cover songs dan beberapa lagu karya mereka sendiri. Mereka memutuskan untuk memberi nama band ini: bonita & the hus BAND (BNTHB) dan berhasil tampil untuk pertama kali di luar negeri pada event “On the Waterfront Series – Indie Asia” pada April 2009 di Outdoor Theater, Esplanades Theatres on the Bay, Singapura. Sebulan berikutnya Jimmy Tobing bergabung dengan BNTHB, membuat penampilan BNTHB semakin solid. Masingmasing dari anggota BNTHB mengantungi banyak jam terbang bermusik yang memperkaya karakter mereka. Nuansa akustik, soul, folk, dan R&B kental tersampaikan oleh musik mereka. BNTHB menampilkan konser “Small Miracles” di GBB TIM, Jakarta. Saat ini BNTHB tengah menggarap rekaman album perdana mereka, “Small Miracles”, yang akan rilis pada awal 2014.n
www.rumahbonita.com
8
DIK & KANDANK JURANK DOANK
www.kandankjurank.com
Dik Doank (Raden Rizki Mulyawan Kertanegara Hayang Denda Kusuma) suka menggambar dan mengarang komik sejak kecil. Selepas SMA, Dik mempertajam bakat seninya dengan belajar di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) jurusan Desain Grafis spesifikasi cover album dan poster. Hasil kerja keras Dik dapat dinikmati di sampul kaset album milik Atiek CB, Chrisye, Broery Pesulima, Nike Ardilla, Ebiet G. Ade, Koes Plus dan AB Three. Single “Pulang” dari album pertama langsung melejitkan namanya. Dik kemudian meluncurkan album “Jangan Takut” dengan single hits Pak Posku dan Digoda Waria. Tahun 2004, Setelah absen kurang lebih 5 tahun, Dik mengeluarkan album ketiganya bertajuk “180 Derajat”. Lirik lagu di album ini masih tetap bertema sosial dengan kalimat-kalimat yang sedikit nakal yang memang menjadi ciri khas Dik Doank. Di tempat tinggalnya, di kawasan Jurangmangu, Ciputat, Tangerang, Dik mendirikan sekolah bagi anak-anak kurang mampu, yang sulit untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Sekolah bertema alam tersebut diberi nama “Kandank Jurank Doank”.n
9
ENDAH N RHESA Endah n Rhesa adalah proyek musik yang terbentuk dari akustik gitar, bass, dan vokal. Warna yang mereka bentuk dari tiga instrumen ini adalah folk, jazz, blues, rock and roll, dan ballads. Mereka telah menelurkan “nowhere to go” (2005) dan “real life” (rekaman live mereka di studio, 2006). Setelah merilis album “nowhere to go” (repackaged) melalui label demajors, Endah n Rhesa mulai dikenal ke kalangan yang lebih luas dan mendapatkan penghargaan Rookie of the Year 2010 Rolling Stone Indonesia. Tahun 2010, album “look what we’ve found” dirilis, dan kini mereka mengeksplorasi ritem musik Afrika dan Karibia; mengembangkan imajinasi dan suasana pantai, hutan, pegunungan dan unsur tradisi. Tahun 2011, Endah n Rhesa mendapatkan penghargaan AMI kategori artis alternatif berpenampilan terbaik dan produser terbaik album alternatif. Selain tampil di Indonesia, mereka juga pernah diundang untuk tampil di Malaysia, Singapura dan Kazakhstan. Mei 2013, album ketiga, “escape”, lahir. Endah n Rhesa juga menggarap musik untuk film layar lebar karya Eugene Panji, “Cita-citaku Setinggi Tanah” (2012) serta menggubah lagu tema asli film “Cinta dalam Kardus” oleh Salman Aristo dan Raditya Dika (2013).n
www.endahnrhesa.com
10
FLOAT
www.floatproject.com
Float didirikan pada 30 Agustus 2004 oleh Hotma “Meng” Roni Simamora, Windra “Bontel” Benyamin, dan Raymond Agus Saputra. Awal 2005 Float merilis mini albumnya yang berjudul “No-Dream Land” secara independen. Mini album ini menarik perhatian produser film Mira Lesmana yang kemudian meminta Float mengisi album soundtrack untuk film “3 Hari Untuk Selamanya” (2007) yang disutradarai Riri Riza. Dengan album tersebut, Float memperoleh penghargaan bergengsi seperti Abhinaya Trophy untuk Soundtrack Terbaik di ajang Jakarta Film Festival dan Best Theme Song di ajang penganugerahan MTV Indonesian Movie Awards. Pada tahun 2008, lagu yang berjudul Surrender digunakan sebagai lagu tema promosi film seri yang berjudul Heroes (Season 2) produksi Satellite Television for the Asian Region (STAR), sebuah televisi satelit yang berbasis di Hongkong. Di tahun yang sama, dengan lagu Waltz Musim Pelangi, Float ikut berkolaborasi da lam album kompilasi “Songs Inspired by Laskar Pelangi” (Miles Music/Trinity Optima). Berselang 4 tahun kemudian, Float menelurkan Songs Of Seasons yang dirancang khusus sebagai lagu tema iklan tv “Wonderful Indonesia”.n
11
GLENN FREDLY Setelah memutuskan maju sebagai musisi indie, Glenn Fredly kembali dengan idealisme baru. Dia selalu membawa misi: Kesejahteraan, Cinta, dan Perdamaian. Bersama yayasannya: Green Music Foundation, semangat yang terkandung dalam misi tersebut selalu dibawa dalam penampilannya. Album terakhir yang dia rilis tahun 2010 bertajuk LOVEVOLUTION (Sony Music Indonesia) dengan single Cuma Kamu dan Tersimpan. Glenn menyajikan 14 lagu dan juga bekerja sama dengan Sandhy Sondoro serta Endah n Rhesa. Album ini berbeda dari sebelumnya, karena lebih universal. Menurut Glenn, musik bukanlah sesuatu yang bisa dikotak-kotakan. Itu adalah salah satu alasan mengapa ia selalu mengeksplorasi dan menggali lebih dalam dengan penuh totalitas dalam semua karyanya.n
www.glennfredly.com
12
PAYUNG TEDUH
www.payungteduh.blogspot.com
Payung Teduh lahir dari dua orang sahabat yang berprofesi sebagai pemusik di Teater Pagupon yang senang nongkrong di kantin FIB Universitas Indonesia. Mereka adalah Is dan Comi. Secara tidak sadar kebersamaan mereka dalam bermain musik telah menguatkan karakter bermusik mereka. Payung Teduh terbentuk pada akhir 2007 dengan formasi awal Is dan Comi, kemudia Cito sebagai drummer, dan Ivan sebagai guitalele player pada 2010. “Angin Pujaan Hujan” ialah lagu pertama yang memunculkan warna mereka sendiri. Nomor-nomor lain seperti Kucari Kamu, Amy, Untuk Perempuan Yang Sedang Dalam Pelukan, juga termasuk karya-karya dari pementasan teater bersama Catur Ari Wibowo seperti Resah, Cerita Tentang Gunung dan Laut, serta karya Amalia Puri yang berjudul Tidurlah dan Malam. Album indie pertamanya dirilis di penghujung 2010. Karakter musik dalam album pertama seperti musik di era golden 60’s dengan balutan keroncong dan jazz. Namun, Payung Teduh tidak akan hanya berhenti di satu genre tertentu, yang pasti tetap bermusik dengan ciri yang sudah mereka miliki. n
13
SIGMUN Sigmun adalah band rock yang dibentuk pada April 2011, terdiri dari Haikal Azizi (vokal/gitar), Soedjono Sosroatmodjo (gitar), Mirfak Prabowo (bass) dan Pratama Kusuma Putra (drum). Musik mereka dipengaruhi oleh band heavy metal seperti, Led Zeppelin dan Black Sabbath. Mereka mendeskripsikan musik mereka sebagai “bringing a high gain amplifier and drums into a cave” dengan sebagian lagu didasarkan pada riff yang ditutupi distorsi dan gema. Pola notasi permainan bass mereka progresif dengan permainan drum tempo tinggi namun, tiba-tiba menjadi tenang dan tenggelam dalam permainan blues. Sedangkan, vokal mereka seperti nyanyian dan rintihan yang dipengaruhi Plants dan Ozzy. Ketertarikan mereka akan konsep Sigmund Freud mengenai alam bawah sadar dan kecintaan mereka pada dunia surealisme dapat kita dengar dari lirik-lirik yang mereka nyanyikan. n www.sigmun.wordpress.com
14
WHITE SHOES AND THE COUPLES COMPANY
www.whiteshoesandthecouplescompany.org
White Shoes & The Couples Company adalah sebuah kelompok musik yang membawakan musik Pop Indonesia. Terdiri dari Sari (vokal & violin), Rio (gitar rythm), Saleh (gitar melodi), Ricky (Bass & Cello), Mela (Keyboard, Piano & Viola) dan John Navid (drummer). Musiknya banyak dipengaruhi oleh lagu-lagu soundtrack film layar lebar yang populer pada era 1940-an hingga akhir 1970-an, semacam classic jazz, disco, easy listening ballads dan lain sebagainya, White Shoes & The Couples Company adalah grup musik yang meramu segala macam genre musik dalam setiap penampilannya. White Shoes & The Couples Company terbentuk pada tahun 2002, dan merilis debut albumnya pada 2005 lewat label Aksara Records, didistribusikan oleh Universal Music Indonesia. Turut mengisi album soundtrack film “Janji Joni” dan “Berbagi Suami” produksi Kalyana Shira Films di tahun yang sama. Mini album (EP) berjudul ”Skenario Masa Muda” dirilis oleh Aksara Records pada bulan September 2007. Mini album kali ini berjalan berkesinambungan dengan pergerakan melestarikan film Indonesia masa lalu yang bekerjasama dengan Kineforum dan Pusat Arsip Film Sinematek Indonesia.n
15
ANDI GUNAWAN Andi Gunawan, seorang pekerja serabutan berusia 25 tahun berdomisili di Depok, Jawa Barat. Pernah setahun bekerja sebagai wartawan dan menerbitkan beberapa buku. Tulisannya termuat dalam beberapa buku kumpulan esai bersama, kumpulan puisi bersama, kumpulan cerita pendek bersama. Selain gemar menulis, ia juga gemar naik-turun panggung. Pengalaman panggungnya dimulai dari memandu acara, stand up comedy, menjadi pembicara dalam pertemuan terkait tulis-menulis dan mengelola beberapa pertunjukan komedi. Sempat merelakan dirinya menjadi relawan berbagai komunitas dan gerakan sosial. Saat ini sedang menjadi relawan untuk gerakan global menentang kekerasan terhadap perempuan, One Billion Rising. Sembari mengoperasikan jurnal online Midjournal, hidupnya saat ini sedang bergantung pada aktivasi media sosial dan cuaca.n www.ndigun.wordpress.com
16
PENANGGUNG JAWAB: DEWAN KESENIAN JAKARTA \ STEERING COMMITTEE: IRAWAN KARSENO, ALEX SIHAR, HELLY MINARTI, IRVAN A. NOE’MAN \ KOMITE MUSIK: AKSAN SJUMAN, BUDI UTOMO PRABOWO, AISHA PLETSCHER SUDIARSO, ANUSIRWAN \ SUPERVISI PROGRAM: INDRA AMENG \ PENGISI ACARA: ALTAJARU, BANDA NEIRA, BONITA AND THE HUS BAND, DIK & KANDANK JURANK DOANK, ENDAH N RHESA, FLOAT, GLENN FREDLY, PAYUNG TEDUH, SIGMUN, WHITE SHOES & THE COUPLES COMPANY \ MC: ANDI GUNAWAN \ MODERATOR KONFERENSI PERS: VIDHYASURI UTAMI \ PROGRAM MANAGER: ANA ROSDIANAHANGKA \ MANAJER TASK FORCE: ANITA DEWI PUSPITA \ PROGRAM OFFICER: MARIA JOSEPHINA, WINDA ANGGRIANI \ KURASI FILM DAN VIDEO: AMALIA SEKARJATI \ TICKETING: TRI SUCI MEILAWATI, CECILIA BANOWATI, SUMINI, SUCI ADITYA \ HUMAS: DITA KURNIA, FARA RAMADHINA \ DESAINER GRAFIS: RIOSADJA \ STAGE MANAGER: ALMANZO \ KAMERAMEN: JOEL TAHER \ FOTOGRAFER: CIPTA ROBI WIBOWO, HENRI ISMAIL, REZA \ PROJEKSIONIS: ANIES WILDANI, ADE SAPTO SAPUTRO \ KOORDINATOR LELANG: ATIKA DEVIANSI WIGUNA \ KOORDINATOR BOOTH: HARJUNI ROCHAJATI \ PENATA CAHAYA: RICHARD, DICKY \ KRU PANGGUNG: DAMAR, ACHOY, KRU GRAHA BHAKTI BUDAYA \ L.O. BAND: N.R NADYA KARINA, ADRIANUS ARISTO HARYO, MARLOE JHON, ROBI HAWARI, SHANDY DONARISMA, YUNITA NAPITUPULU, ANDRY MARIO SEPTIAN, SIGIT, ARIF, NERISSA ARVIANA, INTAN PUJI LESTARI (INTAN) \ KOORDINATOR VOLUNTEER: ANUGRAH TIRTA HALIM \ RUNNER: AGUNG MUHAMMAD FATWA \ BAZAAR & MERCHANDISE: ALDI, GITA, DINI, CIPTA RIZKY UTAMA PUTRI, ASTRID YULIANDINI \ KONSUMSI:, LYDIA AMMY TRI, MARSAULINA PANDIANGAN, HALIMAH TUSAKDIYAH, SAFEI \ KEBERSIHAN: DEDY GUNAWAN, JAELANI \ KEAMANAN: ENDANG PURBOYO, TRIYANTO \ TERIMAKASIH KEPADA: IBU TUTY HERATY ROOSSENO (BIRO OKTROI ROOSSENO), IBU INDA NOERHADI (GALERI CEMARA 6), IBU DIANA (ARTURA), BAPAK BAMBANG SUBEKTI (KEPALA BP TIM), BAPAK ABDUH AZIZ, BAPAK JOKO ANWAR, BAPAK IRVAN A. NOE’MAN, BAPAK TOMMY PROBOWO, IBU AISHA PLETSCHER SUDIARSO, IBU HANNA FRANSISCA, IBU RURY NOSTALGIA, MAHARDHIKA YUDHA, ANDI GUNAWAN, BIRO OKTROI ROOSSENO, GALERI CEMARA 6, KINEFORUM, KARTUKU, RUANGRUPA, O.K. VIDEO, ALTAJARU DAN MANAJER, BANDA NEIRA DAN MANAJER, BONITA AND THE HUS BAND DAN MANAJER, DIK DAN KANDANK JURANK DOANK DAN MANAJER, ENDAH N RHESA DAN MANAJER, FLOAT DAN MANAJER, GLENN FREDLY DAN MANAJER, PAYUNG TEDUH DAN MANAJER, SIGMUN DAN MANAJER, WHITE SHOES & THE COUPLES COMPANY DAN MANAJER, NYUNYU.COM, BUTIK MUSIK, ROLLING STONE INDONESIA, SORGE MAGAXINE, JAX MAGAZINE, TOMATOES, OFFICIAL MEDIA PARTNER RADIO TRAX FM JAKARTA, DAN SEMUA PIHAK YANG TIDAK DAPAT KAMI SEBUTKAN SATU PER SATU
TABLOID PARODI INDONESIA PERTAMA
DEWAN KESENIAN JAKARTA: TAMAN ISMAIL MARZUKI, JL. CIKINI RAYA NO. 73 JAKARTA. TELP. +6221.31937639. WWW.DKJ.OR.ID