GI]BERNT]R MALUKU UTARA KEPUTUSAN GUBERNUR MALUKU UTARA NOMOR 3 140. 1 /KPTS /MU I 2013 TENTANG PEMBENTUKAI\I KELOMPOK KER.JA SAITITASI PROVINSI MALUKU UTARA GUBER}IIJR MALUKU UTARA, Menimbang
bahwa didalam RPJMN Tahun 2010-201,4 yang dijabarkan dalam RKP
:4.
Tahun 2013 mencantumkan pengelolaan sanitasi permukiman di daerah merupakan prioritas nasional;
untuk menindaklanjuti ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tatrun 2012 tentang Pedoman Penyusunarl
b. bahwa
Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 201"3, maka dipandang
perlu membentuk Tim Kelompok Kerja Sanitasi
Provinsi Maluku Utara.; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana di maksud pada huruf a dan b, dipandang perlu ditetapkan Keputusan Gubernur Maluku Utara.
Mengingat
:
1.
Undang-Undang Nomot 5 Tahrm 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-
pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2043); 2. Undang
-
Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor
85 I
); J. Undang-Undang Nomor 46 Tahun 1999 tentang Pembentukan Provinsi 3
Maluku Utara, Kabupaten Buru dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 174, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3895);
4. Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lernbaran Negara Tahun 2004 Nomor 125 Tambahan Lernbaran Negara Nomor 4437 ) sebagaimana telah diubatr beberapa kali terkahir dengan Undang - Undang Nomor 12 Tahun 2008;
4.
Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintatran Daeratt (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437 ) sebagaimana telah diubah beberapa kali terkahir dengan Undang - Undang Nomor 12 Tahun 2008;
5.
Undamg-Undang Nomor
26 Tahr:n 2007 tentang Penataan
Ruang
(Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4725);
6.
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah (Lembman Negara Tahrm 2008 Nomor 69, Tarnbalran Lembaran Negara Repubtik Indonesia Nomor 485 1 );
7.
Undang-undang Nomor
25 Tahun 2009 tentang
(Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor
ll2
Pelayanan Publik.
Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor'503 8);
8.
Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5059);
g.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Penrmahan dan Kawasan Pemukiman (Lembaran Negara Tatrun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5188);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/I(ota (Lembaran Negara Tahun 2007
Nomor 82, Tambatran Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
2tlPRTA/t/2007 tentang
Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan (KSNP-SPP); 12. Peraturan Menteri DalamNegeri Nomor 1 Tahun 2008 tentang Pedoman Perencanaan Kawasan Perkotaan; 13. Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Nomor l6lPRTlMl2008 tentang
Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan
Air
Limbah Pemukiman (KSNP-SP[P); 14. Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2010 tentang
Pedoman Standar Pelayanan Perkotaan; 15. Peraturan Daeratr Provinsi
Organisasi
Maluku Utara Nomor 8 Tahun 2008 tentang
dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan
Pembangunan Daeratr dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Maluku Utara (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 8). 16. Peraturan Daeratr Provinsi
Maluku Utara Nomor 1 Tahun 2013 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daeratr Provinsi Maluku Utara Tahun Anggaran 2013 (Lembaran Daerah Tahun 2013 Nomor 1).
Memperhatikan
Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 660l49l9lsJ Tentang Pedoman Pengelolaan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman di Daerah;
MEMUTUSKAITT : Menetapkan Kesatu
Membentuk Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi di Provinsi Maluku Utara dengan susunan keanggotannya sebagaimana tercantum dalam Lampiran
I
Keputusan ini ;
Kedua
Pokja Sanitasi sebagaimana dimaksud pada Diktum Kesatu mempunyai fungsi sebagai berikut:
l.
Koordinasi, yaitu mengoordinasikan perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi program dan kegiatan PPSP
provinsi dan kabupatenlkota;
2.
Advokasi, yaitu meningkatkan kesadararu kepedulian, komitmen dan kemampuan berbagai pemangku kepentingan Sanitasi di seluruh wilayah
provinsi untuk turut serta dalam pembangunan Sanitasi;
3. Advisori, yaitu
memberikan input strategis bagi pengembangan
kebijakan, progftlm, dan kegiatan yang dibutuhkan Gubernur dan DPRD
dan Pokja Sanitasi kabupatenlkota dalam rangka meningkatkan kinerja pernbangrman Sanitasi ;
4.
Fasilitasi, yaitu membantu Gubemur dalam perumusan kebijakaru pemberian bimbingara arahan, pendidikan dan pelatihan terkait progxam
PPSP baik kepada SKPD provinsi maupun kabupatenlkota agar pelaksanaan pro$am dapat mencapai target yang ditetapkan;
5.
Supervisi, yaitu membantu Gubemur melakukan kegiatan pengawalan, pemantauan dan evaluasi untuk memastikan dan menilai pelaksanaan
pro$am serta kegiatan PPSP sesuai dengan tujuan,
sasaftuL
jadwal dan
rencana daya serap anggaran yang telah ditetapkan, sehingga apabila
terjadi penyimpangan dapat segera melakukan tindakan korekti!
6.
Sinkronisasi, yaiu membantu Gubernur dalam menyelaraskan perencanaan dan penganggaran serta pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi program dan kegiatan PPSP antar dan antam kabupaten/kota dengan provinsi sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ditetapkan pemerintah
Ketiga
Pokja Sanitasi Provinsi mempunyai Tugas
:
a. Ketua:
1) Bertanggrrng jawab atas kelancaran pelaksanaim frrngsi dan tugas Pokja Sanitasi Provinsi;
2)
Mengendalikan pelaksaftuul fungsi dan tugas pokja Sanitasi provinsi agar sesuai dengan rcncana yang ditetapkan;
3)
Mengendalikan pelaksaruun fungsi dan tugas pokja Sanitasi provinsi
dalam melakukan pembinaan dan pengawasan pokja
Sanitasi
Kabupaten/tr(ota;
4)
Memberi arahan terkait dengan pelaksanaan kebijakan Program PPSP kepada setiap anggota Pokja Sanitasi Provinsi agar setiap bidang dapat melaksanakan firngsi dan tugas secara optimal;
5)
Memastikan optimalisasi dukungan seluruh sumber daya untuk kelancaran fungsi dan tugas Pokja Sanitasi Provinsi;
6)
Melaksanakan tugas lain terkait dengan pelaksanaan program PPSP yang ditugaskan oleh Gubernur;
7)
Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kepada Gubernur.
b. Sekretaris: 1) Mengoordinasikan
pelaksanaan fungsi dan tugas setiap bidang terkait
dengan perencanaa& penganggaran, pelaksanaan pengendalian dan evaluasi prosam dan kegiatan pokja Sanitasi Provinsi;
2)
Memfasilitasi dan harmonisasi pelaksanan frrngsi dan tugas serta membina hubungan kerja antar bidang Pokja Sanitasi Provinsi;
3)
Menyiapkan bahan masukan perumusan kebijakan penguatan kelembagaan Pokja Sanitasi dan kelembagaan pengelolaan Sanitasi provinsi dan fasilitasi kabupaten&ota;
4)
Menyiapkan laporan Program PPSP berdasarkan laporan pelaksanaan fungsi dan tugas yang dihimpun dari setiap bidang pokja Sanitasi Provinsi dan laporan kabupaten/kota;
5)
Merumuskan kebijakan penguatan kelembagaan Pokja Sanitasi provinsi,
serta fasilitasi kabupatenikota dalam pelaksanaan Program PPSP dan sejenisnya;
6)
Fasilitasi pelaksanaan monitoring dan evaluasi PPSP oleh Pokja Sanitasi Provinsi ke kabtrpaten dankota sertakonsultasi ke pusat;
7') Menyiapkan
pembentukan
Pokja Sanitasi Provinsi dan
fasilitasi
pembentukan Pokja Kabupatenlkota;
8)
Fasilitasi penyusruum roadmap Sanitasi provinsi dan mengelola database Roadmap Sanitasi Provinsi
9)
Fasilitasi
tim pokja Sanitasi Provinsi menghadiri
pertemuan tahunan
kabryaten/kota peserta PPSP dan penguatan kapasitas kelembagaan PPSP; 10) Fasilitasi
tim pokja Sanitasi Provinsi dalam
melakukan supervisi
penguatan kapasitas pokja Sanitasi kabupaten/kota datam penyusunan BPS dan SSKmaupunMPS
l1)
Melaksanakan tugas lain terkait dengan pelaksanaan program PPSP yang ditugaskan oleh ketua Pokja Sanitasi Provinsi
12) Bertanggung jawab atas pelaksaffum tugas terhadap Ketua Pokja Sanitasi Provinsi.
Bidang
I.
-
bidang
:
Bidang Perencanaan
1) 2)
Mengoordinasikan penyusunan roadmap Sanitasi provinsi, dan mengelola database ro admap Sanitasi provinsi; jangka Mengoordinasikan percncanaan plogfaln dan kegiatan PPSP panjang, jangka menengah dan tahunan serta fasilitasi kabuPatenlkota;
3)
Menyiapkan bahan pelatihan aspek perencanaan BPS, SSK dan MPS;
4)
Melakukan supervisi agar peflrmusan kebijakan penyrsunan BPS dan sSK sesuai dengan dokumen perencaffmn pembangunan daerah kabupatenlkota;
5)
Mengootdinasikan review BPS dan SSK kabupatenlkota untuk penjaminan mutu yang dilakukan oleh tim panel yang terdiri dari unsur SKPD terkait;
6)
Memverifikasi dan mensinkronisasikan usulan program dan kegiatan prioritas Sanitasi dalam draf MPS yang diajukan dari kabupatenlkota grrna dilakrftan penyusunan dolnrmen MPS (kerangka investasi, serta manajemen, dan oPerasi);
7)
Mengoordinasikan pernbahasan draf MPS kabupatenlkota melalui lokakarya MPS di Provinsi serta mensinkronisasikan rencana
progfirm dan kegiatan prioritas Sadtasi berdasarkan sumber pendanaan APBN dan APBD Provinsi atau sumber pendanaan
g)
lainnya Yang sah; Menyiapkan bahan untuk Pokja Sanitasi dalam memberikan saran dan masukan kepada SKPD terkait dalam rangka persiapan
pelaksanaan pembangunan sanitasi diwilayah provinsi dan kabupaten/kota dan/atau antar kabupatenlkota dalarn provinsi baik mencakup pelaksanaan kegiatan sosialisasi rencana pembangunan
fisik dan non fisik, kesiapan lahan, analisa dampak lingkungan,
9)
masterplan, feasibitity study dan detail engine ering desigu Menyiapkan bahan untuk pokja Sanitasi dalam memberi saran dan masukan dalam rangka sinkronisasi pelaksanaan pembangunan Sanitasi pemurkimnan oleh SKPD provinsi, kabupaten/kota, maupun kementerianfl embaga terkait;
10)
Menyiapkan bahan untuk pokja Sanitasi dalam memberi saran dan masukan dalam rangka melalrukan tindakan+indakan korettif yang perlu diambil oleh SKPD Provinsi, kabupatenlkota, maupun pelaksanaan pembangunan Sanitasi perrnrkiman baik fisik dan non
fisik; l l) Menyiapkan batran laporan kerja terkait bidang tugas secara berkala kepada Ketua Pokja Sanitasi Provinsi;
12)
Melaksanakan tugas lain terkait dengan bidang perencanaan yang ditugaskan oleh ketua Pokja Sanitasi Provinsi;
13)
Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kepada ketua Pokja Sanitasi Provinsi.
II.
Bidang Pendanaan
1)
Mengoordinasikan penyusunan rencana kerja dan anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD) untuk mendukung pendanaan program PPSP provinsi dan fasilitasi kabupatenlkota;
2) Mengoordinasikan
rencana pendanaan progftIm dan kegiatan PPSP
provinsi, kabupatenlkota dan pusat yang akan didanai melalui APBN dan APBD provinsi atau sumber pendanaan lainnya yang sah dalam lokakaryaMPS;
3)
Menyiapkan bahan pelatihan aspek pendanaan untuk BPS, SSK, MPS;
4) Mengoordinasikan penylapan laporan
pertanggungjawaban
keuangan dan aset PPSP provinsi serta fasiitasi pengelolaan keuangan dan manajemen aset PPSP kabupaten/kota;
5)
Memberikan saran dan pertimbangan terkait {engan penyusunan rencana pendanaan, penatausahaan dan pelaporan keuangan dan aset
program PPSP Provinsi dan fasilitasi kabupatenlkota;
6) Memberikan saran dan
pertimbangan terkait dengan rencana
pendanaan provinsi untuk mendukung pelaksanaan program dan kegiatan PPSP kabuPatenlkota
7) Mendukung
kelancaran penyediaan anggalan untuk pelaksanaan
progam dan kegiatan PPSP;
8)
Menyampaikan laporan setiap triwulan atas pelaksanaan fungsi dan tugas bidang pendanaan kepada ketua Po$a Sanitasi Provinsi;
9) Melaksanakan tugas lain terkait dengan bidang pendanaan
yang
ditugaskan oleh ketua Pokja Sanitasi Provinsi;
l0)Bertanggung jawab atas pelaksanarm tugas kepada ketua Pokja Sanitasi Provinsi.
III.BidangTeknis
1) Membantu teknis penyusunan roadmap Sanitasi provinsi
trntuk
optimalisasi pengelolaan program PPSP;
2) Memberikan
pertimbangan teknis dalam perencanaan progr.m
PPSP;
3) 4)
Menyiapan bahan pelatihan aspek teknis untuk BPS, SSK dan MPS; Menyiapkan bahan laporan kerja terkait bidang tugas secara berkala kepada ketua
Po\ia Sanitasi Provinsi;
5) 6)
Melakukan penjaminan kualitas BPS, SSK dan MPS; Memberikan saran dan pertimbangan teknis terkait dengan rencana pelaksanaan progam dan kegiatan PPSP Kabupatenlkota;
7)
Menyampaikan laporan setiap triwulan atas pelaksanaan fungsi dan tugas bidang teknis kepadaketuaPokja Sanitasi Provinsi;
8)
Melaksanakan hrgas
lain terkait dengan bidang teknis yang
ditugaskan oleh ketua Po(ia Sanitasi Provinsi;
9)
Bertanggung jawab atas"pelaksana{rn tugas kepada ketua Pokja Sanitasi Provinsi.
IV.
Bidang Kesehatan, Komunikasi dan Pemberdayaan Masyarakat l) Pendistribusian informasi progftm PPSP di wilayatr provinsi;
2) Advokasi Bupati/walikota/DPRD atau pengambil keputusan
lain di
kabupaten/kota;
bahan pelatihan aspek Kesehatan, Komunikasi dan Pemberdayaan masyarakat untuk EHRA, BPS, SSK dan MPS;
3) Menyiapkan 4)
Penjaringan minat dan komitmen kabupatenlkota unttrk pelaksanaan
progam PPSP;
5) Menyampaikan laporan setiap triwulan
atas pelaksaffuln fungsi dan
tugas kepada ketua Pokja Sanitasi Provinsi;
6)
Melaksanakan tugas
lain terkait
dengan
bidang tugas yang
ditugaskan oleh ketua Pokja Sanitasi Provinsi;
7)
Bertanggung jawab atas pelaksan uln tugas kepada ketua Pokja Sanitasi Provinsi.
V.
Bidang Monitoring dan Evaluasi
1)
Pemantauan pelaksanaan program Sanitasi regional;
2) Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi program PPSP di provinsi; 3) Menyiapkan bahan pelatihan aspek pemantauan dan evaluasi untuk BPS, SSK dan MPS;
4) Pelaksanaan
pemantauan
dan evaluasi program PPSP
di
kabupatenlkota;
5)
Menyiapkan batran pelatihan monitoring dan evaluasi program PPSP;
6) Memberikan saftrn dan
pertimbangan terkait dengan hasil
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan progam dan kegiatan PPSP kabupatenlkota;
7)
Menyampaikan laporan setiap riwulan atas pelaksanupn fungsi dan tugas bidang pemantauan dan evaluasi kepada ketua Pokja Sanitasi
Provinsi;
8)
Melaksanakan tugas lain terkait dengan
bidang
pemantauan dan
evaluasi yang ditugaskan oleh ketua Pokja Sanitasi Provinsi;
9) Bertanggung jawab atas pelalaanaan
tugas kepada ketua Pokja
Sanitasi Provinsi.
d.
Sekretariat
l)
Menyiapkan laporan kerja perkembangan pelaksanaan program PPSP kepada Gubernw
2) 3)
Menyiapkan pela}sanaan rapat-rapat, lokakarya dan pelatihan-pelatihan. Melakukan pengolatran dan menganalisa data kemajuan pelaksanaan PPSP kabupatenlkota melalui web ppsp.nawasis.info.
4)
Menghimpun batran laporan kerja terkait bidang tugas pokia Sanitasi dan laporan sekretariat pokja Sanitasi serta menyusun laporan progftm PPSP untuk dilaporkan secara berkala kepada ketua Pokja Sanitasi Provinsi.
Keempat
:
Bagan struktur Pokja SANITASI Provinsi Maluku Utara sebagaimana tercantum
ini; Segala Biaya yang timbul sebagai akibat dikeluarkannya keputusan ini
dalam Lampiran II keputusan
Kelima :
dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Maluku Utara Tahun Anggaran 2013 Pos Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA SKPD);
Keenam :
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Sofifi, 2013 tanggal il Januarj. GITBERNUR MALUKU UTARA
Ditetapkan di Pada
Tembusan Keputusan ini disampaikan kepada YTH;
1. Menteri Dalam Negeri RI di Jakartq 2. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional RVKepala Bappenas RI di Jakarta; 3. Menteri Pekerjaan Umum RI di Jakarta; 4. Menteri Kesehatan RI di Jakarta; 5. Menteri Negara Lingkungan Hidup RI di Jakarta; 6. Inspektur Wilayah Provinsi Maluku Utara di Sofifi; 7. Kepala Biro Keuangan Setda Provinsi Maluku Utara di Sofifi.
I
LAMPIRAN
:
KEPUTUS$I GUBER}iT]R MALUKU UTARA
NOMOR : 14a.1 TAIIIGGAL
DAFTAR
:
IKPTS / MU I 2013.
: ]1 Janr:arj_
2013.
SUSUNAIII KEANGGOTAAIT KELOMPOK KERJA SAIITASI PROVINSI MALT]KU UTARA
Ketua
Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Utara
Selaetaris
Asisten Bidang Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Setda.
Provinsi MatukuUtara Bidang
-
Bidang
Bidang Perrencanaan Ketua
Kepala Bappeda Provinsi Maluku Utara
Wakil Ketua
Kepala Bidang Renbang Fisik dan Prasarana Bappeda Provinsi MalukuUtara
Anggota
1. KaSubid Tata Ruang,
Perhubungan dan Pariwisata Bidang
Renbang Fisik dan Prasarana Bappeda Provinsi Maluku Utara.
2. KaSubid
Daya Alam dan Fisik dan Prasarana
Pekerjaan Umum, Sumber
Lingkungan Hidup Bidang Renbang Bappeda Provinsi Maluku Utara.
3. Budiman, S.IP 4. Nurmardiyanti, ST 5. Zulkarnaen, ST Bidang Pendanaan Ketua
Kepala Biro Keuangan Setda. Provinsi Maluku Utara
Wakil Ketua
Kepala Bagian Anggaran Biro Keuangan Setda. Provinsi Maluku
Utara Anggota
l. Yanie Luthfie
Usman, SE
2. Rosyidatr Arby, S.Kom, M.Eng
Bidang Teknis Ketua
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Maluku Utam
Wakil Ketua
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Provinsi
MalukuUtara Anggota
l. Muchlis
Sardan, ST,
MT
Z.Edy Sabar Torano, ST 3. Erwin, ST
Bidang Kesehatan, Komunikasi dan Pemberdayaan maryerrkat
Ketua Wakil Kgtua
: :
KepalaDinas Kesehaan Provinsi.Malukuutara Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dina$ Kesehatan hovinsi Matt*u Utara
Anggota
:
l. Djaenab Syamsuddin, SKM 2. AM. Haris Muhammad, SKM
Bidang Monitoring dan Evaluasi Ketua
Kepala Badar Lingkmgan Hidup Ptovinsi MalukuUtara
Wakil Ketua
Kepala Bidang Analisis Pemcegahar Dampak Lingkungan Badan Linglcrmepn Hidup Prcvinsi Maluku Utara
Anggota
l. Udin Fabanyo 2. Nrn Lienda, S.Konu
MT
Sekretoriat Anggota
1. Kepata Bidang Renbang Sosial Budaya Bappeda Provinsi ldalutuUtara z.HerifulNaly Thomas, ST, M.Si 3. Rahmat A. Muhamma{ $.$os, M.Si 4. Sardin C. Sangpdji GTIBERIITUR MALUKU UTARA
LAMPIRAN II
:
DAFTAR
:
KEPUTUS$I GUBER}IUR MALTTKU UTARA NOMOR i 14a.1 /KPTS/MUt}0t3. TAI\IGGAL : 11 Ja:uari 2013. STRUKTUR KELOMPOK KER.IA SANITASI
PROYINSI
MALUKU UTARA STRUKTUR POKJA SANITASI PROVINSI
fiq5lb3ffiil 0rydSefiH
fifrr*hlgrril;pX fimrnl
rE lQd. slPD pe
[r& X.Dd.
Fgt
prdra$,
rEilrr
ffire
TUI
lt[ITB l(#sryBlrrFBFr
&ee.ffnr$hrmm
EEi Pqfrbil dil lllDri 0n
fi
$P0 tfiu.
n*Fr*ll lus lll Etl dflgrn
Frrmrrr LFDI rrrilfrtr ]rlil dmrrn, dft ilrh3 hnnsr
nrlrFr
SI(PO
Ull-trut
Xe*ErCmpf rnartt0flifiFl
hrynd$Isal
eilli lhFE SltFO yrag nrlrryl trtg ffil
TSIi
(trr$IlPt,
iriiilryxGclrilr
wrrEE Xffitltutr otrl(rr.
UEffir rffiltl@
Xrpu9{F0pa1
Iss lhF$SlODyrtC
nrnt&{Uiln0fl
lftn
sfl&& lhffiklp0rgt
thilryr.
lJrtfrrytHqn
$Uinbh
P*brffi
fr
3(Pr(D
Or drl Sl$0 ffir,| prl ttr*tsurernnp 6..{it Eldr FIFIEEI FiTffi' 0r p.ilmHlffi fifiEirdlrr$t
& PgilGrl ilt
DIr qP Irr fi ltlm hhfitilSiPDlrq! pp nrEr*}ttnfl
Itrl
mmsnn
drDtt
trll
dit
XcalUn
tlr $f$
mlerdllSrPorrUr yq ud*rrum fnff
ffidiI,rprrrllllner
Fll'n pr'lrqlrm, I hIh fitltl. irt ffic.BnrFr
$[ruhhdmdllsxtD
yrtr btllr r*tsrilr flIS ffi dilr hrfi
nildhg On mtlEl
t'lirit
GT]BERI\iT]R MALUKU UTARA
t
Drs. H. THAIB