GEOLOGI DAERAH
DAN
PENGEMBANGAN
Pembangunan adalah mengadakan atau membuat atau mengatur sesuatu yang belum ada. Pengembangan adalah memajukan atau memperbaiki atau meningkatkan sesuatu yang telah ada. Pembangunan dan pengembangan dilakukan untuk kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan dan pengembangan itu dapat merupakan pembangunan fisik atau pengembangan fisik dan dapat merupakan pembangunan sosial ekonomi atau pengembangan sosial ekonomi. Baik pembangunan dan pengembangan memerlukan perencanaan dan pengawasan. Karena memerlukan kupasan data, proses perencanaan itu harus didahului dengan pengumpulan data lewat penelaahan dan survei. Untuk itu, Perencanaan mendapat bantuan / input dari berbagai ilmu. Salah satu disiplin ilmu yang membantu / menginput data dalam perencanaan pembangunan dan pengembangan suatu wilayah adalah Geologi. Sumbangsih data Geologi untuk pembangunan dan pengembangan daerah sebagian besar dituangkan dalam bentuk peta-peta tematik tertentu. Adapun macam peta tersebut adalah antara lain: Peta Geologi, Peta Zona Kerentanan Tanah, Peta Geomorfologi, Peta Geologi Lingkungan, Peta Kestabilan Lereng, Peta Penyebaran Potensi Sumber Daya Alam, dan sebagainya. Data – data selain peta –peta tematik tertentu adalah antara lain: informasi keteknikan suatu batuan, tanah, atau lahan; informasi mengenai cara penanggulangan dan pencegahan terhadap potensi terjadinya bahaya bencana kebumian, informasi mengenai optimalisasi suatu bahan galian, dan sebagainya.
Melalui Geologi, masyarakat dan Pemerintah setempat diharapkan dapat mengetahui wilayah mana saja yang dapat dibangun dan dikembangkan, serta dihindari; mengetahui jenis – jenis sumberdaya alam yang berpotensi untuk dikembangkan, dan sebagainya. Intinya adalah mereka lebih mengenal dan memahami daerah tempat mereka tinggal. Tentu saja agar mereka lebih mengenal dan memahami daerah tempat mereka tinggal diperlukan peran serta para Ahli Geologi / Peneliti Geologi yang memberikan penjelasan secara komprehensif.
Daftar Pustaka Jayadinata, T, Johara. 1999. Tata Guna Tanah Dalam Perencanaan Pedesaan Perkotaan & Wilayah. Penerbit ITB. Bandung
Program “Berbagi Itu Indah” di UPT LUTPMB Liwa Dalam menciptakan suasana yang kondusif demi meningkatkan keahlian pegawai suatu terobosan dibuat oleh Kepala UPT LUTPMB Liwa berupa presentasi yang digilir kepada setiap pegawai perbulanya. Terobosan ini oleh beliau diberi tema “Berbagi Itu Indah”. Tujuanya sebagai suatu bentuk kepedulian agar setiap pegawai dapat memberikan gambaran informasi dari kegiatan personal yang telah dilakukan. Dari sini juga didapat suatu diskusi yang memberikan suatu masukan-masukan dalam bersinergi antar individu di satker. Informasi-informasi terbaru mengenai
perkembangan teknologi ilmu kebumian yang berkembang dan dapat dilakukan di UPT serta dapat suatu waktu dijadikan suatu program kegiatan UPT di masa mendatang. Presentasi ini sendiri sudah terlaksana sebanyak 3 kali mulai dari bulan Juli 2016. Kedepanya terus setiap bulan tiap pegawai akan mendapat giliran untuk memberikan suatu masukan berdasar hasil kajian kegiatan lapangan yang telah dilakukan atau pelatihan. Untuk pegawai yang presentasi dapat dari kalangan peneliti ataupun bagian non-peneliti yang siap dan memiliki informasi terbaru. Sedangkan peserta dari kalangan Peneliti maupun Non-peneliti UPT LUTPMB Liwa.
gambar 1. Presentasi Bertajuk “Marine Investigation of the Rupture Anatomy of the 2012 Great Earthquake” (MIRAGE)
gambar 2. Presentasi Bertajuk “Kegiatan Diklat pengenalan Survey Lapangan Gerakan Tanah”
gambar 3. Presentasi bertajuk ” Sistem Informasi UPT LUTPMB Liwa”
Raker 2016
Puslit
Geoteknologi
Raker Puslit Geoteknologi 2016 Dikutip dari kerangka acuan rapat kerja Puslit Geoteknologi (P2G) bahwa rapat kerja (Raker) menjadi sebuah wadah pertemuan
seluruh pegawai aparatur sipil negara dalam lingkup P2G -LIPI. Raker P2G dilaksanakan pada tanggal 18 sampai dengan 20 September 2016 dengan mengusung Tema “Geoteknologi untuk kehidupan yang lebih baik”. Tema tersebut diambil dalam tugas dan fungsi Puslit Geoteknologi terkait dengan meningkatnya resiko bencana, meningkatnya kebutuhan air baku untuk masyarakat dan industri, meningkatnya kerusakan lahan akibat ekonomi seperti kegiatan pertambangan, perluasan pemukiman atau pengambilan alih fungsi hutan dan lahan, meningkatnya volume limbah padat dan cair yang dihasilkan oleh kegiatan industri, pertambangan dan pemukiman, serta meningkatnya kebutuhan energi dan bahan baku industri. Tujuan diadakanya raker antara lain mengevaluasi pelaksanaan Rencana Implementatif P2G 2015-2019, mengevaluasi strategi pencapaian target kinerja, hasil maupun capaian 2016, menyusun rencana kerja 2017 dan menyusun strategi penguatan kelembagaan, SDM, sarana penelitian dan infrastruktur. Peserta diikuti oleh Deputi Bidang IPK LIPI, Kepala Pusat P2G, Ketua PME Kedeputian IPK LIPI, para pejabat struktural P2G LIPI, Kepala UPT BIKK LIPI, Kepala UPT LUTP Jampang Kulon, Kepala LUTPMB Liwa, Ketua PME P2G LIPI, P2K serta seluruh staf P2G LIPI. Untuk tamu VIP ada Kepala LIPI dan perwakilan dari Bappenas.
Kunjungan Koordinasi dari Pusat Penelitian Geoteknologi Bandung di Kantor UPT LUTPMB Liwa
Foto Bersama Team P2G dan UPT LUTPMB Liwa Pusat Penelitian Geoteknologi (P2G) Bandung merupakan pusat penelitian LIPI yang membina UPT LUTPMB Liwa. Setelah rapat kerja P2G yang dilaksanakan pada tanggal 18 sampai dengan 20 Oktober 2016 bertempat di Bandung, kunjungan dilakukan oleh team yang diketuai oleh Dr. Anggoro Tri Mursito. Suatu Kehormatan didatangi oleh P2G, banyak masukan yang diberikan untuk motivasi kedepan UPT LUTPMB Liwa. Kedepan akan banyak juga kesempatan untuk kerja sama bersama P2G.
Koordinasi UPT LUTPMB Liwa dengan Balai Pengolahan Teknologi Mineral dalam Berbagi, Berinovasi dan
Bersinergi
Pertemuan dari perwakilan UPT LUTPMB Liwa dan BPTM Tanjung Bintang Sebagai suatu kesatuan internal sesama satuan kerja Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), sudah sepantasnya bersinergi dalam berbagi informasi dalam melakukan inovasi kemajuan bangsa hal yang dikutip dari Bpk. Driszal Fryatoni selaku Kepala Balai Pengolahan Teknologi Mineral (BPTM). Merupakan suatu hal yang baik inisiatif ini diambil dari BPTM yang berasal dari kedeputian LIPI bidang Ilmu Pengetahuan Teknik dan UPT LUTPMB Liwa dari kedeputian LIPI Ilmu Pengetahuan Kebumian untuk membangun bersama inovasi-inovasi dari disiplin ilmu yang berbeda. Pada tanggal 24 Oktober 2016 perwakilan dari UPT Loka Uji Teknik Penambangan dan Mitigasi Bencana Liwa datang ke kantor BPTM dalam rangka memenuhi undangan dari BPTM guna menjalin kerja sama dan mempererat kesinergian sesama satuan kerja. Harapan kedepan dalam kerjasama ini dapat menghasilkan sesuatu yang lebih dari biasanya yang dihasilkan. Perpaduan dari disiplin ilmu yang berbeda inilah bisa saling menguatkan satu dan yang lainya, bersinergi membentuk suatu pondasi-pondasi dalam menghasilkan inovasi.
Sosialisi Kebumian bersama MAN 1 Lampung Barat dan SD N Gunung Sugih 2016 Mengenal kebencanaan dikalangan masyarakat dilakukan sejak dini, ini merupakan salah satu tujuan dari diadakanya sosialisasi. Wawasan kebencanaan menjadi bekal ilmu yang bermanfaat untuk masyarakat yang bertempat tinggal di daerah rawan kebencanaan. Seperti diketahuai bahwa indonesia merupakan negara yang mempunyai banyak potensi bencana, diantaranya Gempabumi, Gunung Api, Tsunami, Longsor dan lainlainya. Kegiatan sosialisasi kebumian diadakan pada tanggal 28 Septebmber 2016 bagi MAN 1 Lampung Barat, dan 29 Septebmber 2016 untuk SD N Gunung Sugih dengan bertempat di gedung aula UPT Loka Uji Teknik Penambangan dan Mitigasi Bencana Liwa. kegiatan sosialisasi dihadiri oleh total 80 peserta, dengan rincian 35 siswa dan 5 guru dari MAN 1 Lampung Barat, serta 35 siswa dan 5 guru dari SD N Gunung Sugih.
gambar 1. Foto Bersama Guru dan Murid
MAN 1 Lampung Barat
gambar
2.
Pemberian
materi
Pemberian
materi
sosialisasi
gambar 3. sosialisasi
gambar 4. sosialisasi
Pemberian
materi
gambar 5. Pemberian Hadiah kepada Peserta terbaik dalam kegiatan sosialisasi kebumian Dalam kutipan Flipchart Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia “Children Science Support 2012”, yang berjudul “Indonesia Rawan Bencana” yang dicetak oleh COMPRES menerangkan mengenai 5 point mitigasi pokok yang sangat perlu dikuasai oleh setiap masyarakat. Pertama adalah masyarakat memiliki pengetahuan mengenai kebencanaan, contohnya masyarakat tahu apa yang dimaksud gempabumi serta penyebabnya. kedua masyarakat
memahami kondisi lingkungan tempat tinggal. Ketiga masyarakat paham mengenai tindakan penyelamatan diri terhadap berbagai jenis bencana, semisal apa yang perlu dilakukan ketika ada gempa bumi atau tsunami serta bencana lainya. Selanjutnya masyarakat dapat membentuk ke siap siagaan dalam bentuk komunitas. Terakhir dapat berkoordinasi dengan aparat terkait yang berhubungan dengan siaga bencana, seperti BMKG, BPBD, BNPB dan Informasi Televisi serta Radio informasi lokal.
gambar 6. Teknologi
Pemberian
informasi
gambar 7. Teknologi
Pemberian
informasi