Yulfita Raharjo
1
GENDER, PUG DAN ANALISIS GENDER (KONSEP DAN PRINSIP)
1/9/2012
Yulfita Raharjo
[email protected] (Gender Adviser-AIPEG)
Outline Pembahasan 2
Sesi ini tidak bermaksud membicarakan hal2 yang teknis tentang PUG dengan waktu yang tersedia, tetapi lebih pada membagi pemahaman berbagai konsep & definisi serta prinsip2: Gender; PUG, Analisis Gender Hubungan PUG dan ARG
Yulfita Raharjo
1/9/2012
Konsep Gender 3
Ad Kerancuan Ada K d l dalam memahami h i konsep k G d Gender
Banyak y o orang g mengira g g gender d sama d dengan g jjenis kelamin
Atau gender sama dengan perempuan
Atau urusan berkaitan dengan perempuan
Atau memprioritaskan perempuan
Atau Feminisme
Atau dalam memakai istilah Yulfita Raharjo
1/9/2012
Jenis Kelamin vs Gender 4
J i Kelamin. Jenis K l i
jenis kelamin karakteristik biologis dan universal sifatnya: •
♀ (perempuan) mengandung, mensturasi, melahirkan dan
•
♂ (laki-laki) berjakun; laki-laki membuahi;
Karakteristik Tidak berubah
Gender
konsep yang dipakai untuk mengacu pada menjadi perempuan dan menjadi laki-lakiÆ Masing diberi peran, diberi status, diatur sikap serta cara ber-relasi diantara keduanya Peran status dan relasi yang berbeda diantara kedua jenis kelamin Peran, itu dikonstruksikan, disosialisasikan oleh budaya dimana seseorang dibesarkan/ diharapkan Sebab itu peran gender; status gender, relasi gender bisa berbeda antar konteks budaya; antar waktu; antar konteks sosial-ekonomi, Yulfita Raharjo 1/9/2012 dst.;
SEX vs GNDER 5
J i Kelamin Jenis K l i
G d Gender
Karakteristik biologis
Karakteristik sosial
Didapat dari kelahiran
Didapat dg cara belajar
Sifat universal
Beragam (masyaratak budaya, waktu, generasi, dst
Tidak berubah ♀ hamil, melahirkan, menyususi, mensurasi ♂ only l men can inpregnant i
Dapat berubah (sterotype) ♂ dapat jadi ibu RT – kepala RT; jadi presiden, menteri, pencari nafkah utama, dst d ♂bisa juga jadi bapak RT – memasak, j jururawat, t dst d t
Yulfita Raharjo
1/9/2012
JADI APA ISU Gender Gender-nya? nya? 6
Banyak diantara kita menganggap kerancuannya itu sebagai ‘hal yang lumrah’ ; menerima sbg ‘kodratnya’ -Æmenjadi stereotyping, dan dibawa:
kedalam kehidupan sehari sehari-hari-Æ hari Æ Mis: memahami kepala keluarga itu laki laki-laki; laki; perempuan sebagai ibu rumahtangga
kedalam tempat kerja Æ Mis: pekerjaan tertentu dianggap untuk pekerjaan perempuan atau t h hanya untuk t k llaki2, ki b berpengaruh: h
dalam mutasi/ promosi/ pengembangan pegawai dalam memperoleh akses dan manfaat , dst
Sterotype ini juga terbawa ketika kita medesign / implementasi/Monev kebijakan, program, kegiatan pembangunan
melupakan bahwa menjadi perempuan dan menjadi laki-laki itu berbeda didalam:Kebutuhan,pengalaman, Kepedulian,aspirasi
melupakan bahwa gender juga (dapat)berubah (dapat)berubah, karena banyak faktor, faktor sosek, sosek legal, politik, kebijakan, dst Yulfita Raharjo
1/9/2012
7
KALAU MENGABAIKAN ISU GENDER
Disebut buta gender, yaitu ketika kita gagal mengidentifikasikan atau mengakui adanya – perbedaan2 atas dasar gender dan dinamikanya. Buta Gender bisa mengacu pada orang, atau kebijakan, kegiatan atau lembaga yang lalai dan gagal mengenali bahwa gender itu adalah faktor penentu penting dalam pilihan hidup dalam semua masyarakat. Yulfita Raharjo
1/9/2012
8
MENGABAIKAN ISU GENDER (L j (Lanjutan) ) Bisa juga Bi j menjadi j di Gender-bias G d bi Ketika kita berasumsi adanya karakteristikkarakteristik sosial tertentu untuk laki2 atau perempuan padahal sejatinya tidak benarÆ Mis. Asumsi ♂ itu reliable, kompetent, comitted pada karier; ♀tidak demikian halnya; ♀ perempuan itu bersih dari korupsi, padahal perempuan bisa korupsi Persoalanya ,sekecil apapun penilaian atas bias gender d ini, i i bisa bi mendiskriminasikan, di k i i ik merugikan ik seseorang hanya atas dasar jenis kelaminnya
Mis. Karier/ promosi; dan manfaat terhadap sumberdaya pembangunan ; berpartisipasi dalam mengambil keputusan, dst Yulfita Raharjo
1/9/2012
9
Sebab itu kita harus sensitif terhadap h d isu2 i 2 gender d ini i i A ti Artinya
Sensitif dalam memahami serta mempertimbangkan f k faktor2 yang mendasari d i diskriminasi di k i i i berdasarkan b d k jenis kelamin itu. Misalnya:
memastikan tik dalam d l perencanaan, implementasi, i l t i monev bagaimana ♀ maupun ♂ mendapatkan keadilan dalam p kesempatan p , manfaat,, berpartisipasi p p dalam memperoleh proses pembangunan memastikan mengukur / assess dampak dari (usaha) pembangunan secara terpilah menurut♂ ♂ dan♂ ♂
Mis: tingkat pendidikan, pemberian beasiswa, buta huruf; upah kerja, kerja kesempatan , eselonisasi, eselonisasi dst Yulfita Raharjo
1/9/2012
Selain itu harus Gender Responsive 10
Dalam D l k konteks k perencanaan pembangunan, b responsif gender mengacu pada proses perencanaan: dimana di program, kebijakan, k bij k d dan kegiatan2 di formulasikan, dikembangkan dan dii l diimplementasikan t ik d di monev dengan dan d mempertimbangkan dan tanggap terhadap perbedaan2 gender yang potential seperti
perbedaan dalam kebutuhan, perbedaan dalam peran, peran perbedaan pengalaman dan aspirasi, dst Yulfita Raharjo
1/9/2012
Dan ber ber-Perspective Perspective Gender 11
Dalam D l k t k perencanaan pembangunan konteks b artinya
mengenali bahwa intervensi2 pembangunan dapat berdampak berbeda antara perempuan laki-laki memungkinkan kita mengidentifikasikan bagaimana karakteristk, pengalaman dan tantangan antara perempuan dan laki2 itu berbeda ( mis. dalam meniti karier; dalam memperoleh akses/manfaat pembangunan) sebagai suatu proses ‘beyond’ analisis deskriptif ( dalam melihat faktor2 lain yang tidak ‘terucapkan’); memberi dimensi yang lebih dinamis dan lebih kaya untuk menentukan untuk intervensi2 pembangunan yang berhasil Yulfita Raharjo
1/9/2012
APA itu Pengarusutamaan Gender (PUG) 12
Sama seperti konsep gender banyak orang belum memahami ‘mahluk apa’ itu PUG Banyak diucapkan, belum jelas apa dan bagaimana melaksanakanya Tidak banyak berbeda dengan strategi pembangunan lainnya, bahkan lebih komprehensif:
PUG adalah memakai perspektif gender dalam kita meng-assess/ meng assess/ menganalis (terermasuk apa implikasi) suatu perencanaan, termasuk legislasi, kebijakan, program , kegiatan disemua bidang, disemua tingkat terhadap perempuan dan laki-laki; Pendekatan PUG mempertimbangkan/ responsif terhadap kebutuhan, pengalaman, kepedulian, aspirasi laki-laki maupun perempuan sebagai bagian integral dalam rancangan, inplementasi dan monev suatu kegiatan, kebijakan dan program, agar:
memastikan target audience kita (laki-laki,perempuan :tua,anak2, diable; disfable) mendapat manfaat yang adil dari intervensi, sehingga ketidakadilan tidak ‘diabadikan’.
Memastikan ( dengan indikator terukur) bahwa tujuan akhir dari pembangunan adalah mencapai kesetaraan dari hasil pembangunan Yulfita Raharjo 1/9/2012
Prinsip2 Dasar PUG 13
Tanggung jawab j b untuk k melaksanakan l k k PUG G ada d pada d llevell tertinggi i i dalam lembaga yang bersangkutan Ada dukungan politik, commitment, leadership dari pimpinan mendukung pelaksanaan PUG (seperti tercermin dari adanya Peraturan, Surat Keputusan, dst dari pimpinan) Ada Ad mekanisme k i (struktural ( t kt l maupun fungsional) f i l) yang akuntabel k t b l untuk melaksanakan PUG dan monitoring kemajuan
Struktural: ada di echelon mana yang bertanggung jawab?
Fungsional: Adakah Pokja, Forum, Focalpoint?
Ada suatu sistem yang teratur dan sistimatis untuk follow-up dan mencatat hasil dan lessons learned dalam melaksanakan PUG, PUG sebagai feed back kedalam sistim perencanaan, programing --> sistim monitoring --ÆMIS Yulfita Raharjo
1/9/2012
Prinsip2 Dasar PUG (lanjutan) 14
Tersedia di data d terpilah il h menurut jjenis i kelamin k l i d dalam l sistim i i d dan dipakai/ dimanfaatkanÆdata base Cukup tersedia sumber daya manusia (SDM) yang dapat melakukan gender analisis dan melaksanakan PUG PUG dilaksanakan disemua unit disemua levelÆ cross-cutting issue Gender analisis harus dilakukan. Dengan maksud Identifikasi tentang masalah (isu) yang berkaitan dengan kesenjangan/ disparitas gender agar dapat didiagnosa Dari perspektif gender, tidak dapat dibenarkan berasumsi bahwa masalah, kebijakan, program, kegiatan itu netral sifatnya
Yulfita Raharjo
1/9/2012
15
Tentang data terpilah dan analisa gender d
Darii beberapa D b b evaluasi l i oleh l h Bappenas B dil k dilaksanakan k PUG dalam pembangunan ada beberapa hal yang selalu saja menjadi ganjelan, yaitu berkaitan dengan:
Ketersediaan Data terpilah Analisis gender ARG
Sebenarnya tidak usah menjadi ‘penggalih’ untuk melaksanakan PUG, PUG kalau saja:
ada niat kuat untuk mengumpulkan data terpilah dan melembagakanya memahami bahwa gender analisis sebagai bagian dari analisis sosial dan ada bermacam2 dan untuk keperluan yang bermacam2 memahami hubungan PUG dengan ARG (Anggaran Responsif Gender)
Yulfita Raharjo
1/9/2012
Data terpilah 16
Pengumpulan P l data d terpilah il h berdasarkan b d k jenis j i kelamin / gender statistic adalah hal terpenting dalam melaksanakan PUG Data terpilah menurut jenis kelamin dikumpulkan dianalisis, dikumpulkan, dianalisis dilaporkan secara sistematis dan objective untuk memastikan kebijakan, j , program, p g , implemetasi p tidak didasarkan pada asumsi yang salah atau berdasarkan atas stereotyping Data terpilah menurut jenis kelamin vs gender statistics Yulfita Raharjo
1/9/2012
Gender Analisis 17
Analisa gender bagian dari analisis sosial
♂ dan ♀ merupakan dua kategori stakeholders/ target audience yg berpotensi berbeda berkaitan dengan kebutuhan, pengalaman, kesuilitan, aspirasi; Dalam kasus tertentu mungkin tidak berbeda, misalnya interest ♂ dan ♀melanjutkan sekolah, T Tetapi i Penting P i untuk k selalu l l mempertimbangkan i b k norma/’kepatutan /’k social’ i l’ bagi b i ♂ dan d ♀:
K Karena Di Dinamika ik peran gender d yang berbeda b b d dalam d l target audience/ di / stakeholders t k h ld
berpotensi mempengaruhi akses dan penguasaan sumberdaya, sebab itu analisis (gender) diperlukan
Analisis gender memberi pemahaman tentang saling hubungan antara pria dan wanita (hubungan gender):
khususnya bagaimana perbedaan/kesenjangan gender mempengaruhi hasil pembangunan
khusus yang berkaiatan dengan isu-isu kekuasaan: pengambilan keputusan, peran, alokasi sumber daya daya, dan konflik / konsensus konsensus.
Memberi perhatian dan mempertimbangkan factor yang membentuk/ mempengaruhinya ( seperti sejarah, agama, budaya, sosio-ekonomik dan budaya, kebijakan, situasi politik, dst) Yulfita Raharjo
1/9/2012
Bagaimana sebaiknya gender analisis dil k k ? dilakukan? 18
Terintegrasi dalam keseluruhan siklus perencanaan (dari perencanaan awal melalui pemantauan pelaksanaan dan pasca-evaluasi proyek (Monev). Dilaksanakan untuk semua sector/ kegiatan dimana analisis sosial relevant
Yulfita Raharjo
1/9/2012
Berbagai piranti gender Analisis 19
Berbagai piranti gender Analisis untuk berbagai keperluan:
The Harvard Analytical Framework
The Moser Framework (Gender Planning)
The Gender Analysis Matrix (GAM) Framework
The Women’s Empowerment (Longwe) Framework
The Social Relations Approach (SRA) Framework.
The Gender Th G d Analysis A l i Pathway P th (GAP) Framework F k ( Dikembangkan Dik b k oleh Bappenas/ dibantu KPP dan difasilitasi CIDA)
Telah dikembangka berbagai Manuals/ Guidelines dan Checklists
Harus dipakai di k i sesuaii dengan d k keperluan l
Yulfita Raharjo
1/9/2012
Hubungan PUG dan ARG 20
Response anggaran terhadap perencanaan yang responsive gender Melalui analisis, akuntabilitas, dan menjadi lebih responsif p g gender. Berbagai cara diberbagai negara, sesuai dengan sistim perencanaan dan penganggaran Jelasnya ARG akan dijelaskan oleh DirJen Anggaran Yulfita Raharjo
1/9/2012
21
TERIMAKASIH
Yulfita Raharjo
1/9/2012