gapa kau memilih Kravitz & Bane? Maksudku, dengan catatan prestasimu kau sebenarnya bisa pergi ke mana saja. Mengapa ke sini?" "Perkara pidana. Itulah yang saya inginkan, dan biro hukum ini punya reputasi." "Berapa banyak penawaran yang kaudapatkan? Ayolah, aku cuma ingin tahu." "Beberapa." "Dan dari mana tawaran itu?" "Terutama dari D.C.. Satu dari Denver. Saya tidak berwawancara dengan biro hukum dari New York." "Berapa besar gaji yang kami tawarkan kepadamu?"
www.ac-zzz.tk Adam bergeser lagi. Goodman, bagaimanapun juga, adalah seorang partner. Sudah tentu ia tahu berapa yang dibayarkan biro hukum itu kepada associate baru. "Enam puluh lebih. Berapa yang dibayarkan kepada Anda?" Ini membuat laki-laki tua itu geli, dan untuk pertama kalinya ia tersenyum. "Mereka membayarku 400.000 dolar setahun untuk membagikan waktu mereka, sehingga mereka bisa menepuk pundak sendiri dan berkhotbah tentang pengacara dan tanggung jawab sosial. Empat ratus ribu, bisa kau-percaya?" Adam sudah mendengar kabar angin. "Anda tidak mengeluh, bukan?" "Tidak. Aku pengacara paling beruntung di kota ini, Mr. Hall. Aku mendapat setumpuk uang untuk melakukan pekerjaan yang kusukai, dan aku tidak mencatat waktu kerja, juga tidak khawatir mengajukan tagihan. Ini impian pengacara. Itulah sebabnya aku masih bekerja enam puluh jam seminggu. Aku sudah hampir tujuh puluh, kau tahu." Menurut legenda di seputar biro hukum itu, Goodman selagi muda pernah jatuh di bawah tekanan dan nyaris bunuh diri dengan minuman keras dan pil. Ia menghentikan kebiasaan minum selama setahun ketika istrinya membawa anakanaknya dan meninggalkannya, kemudian ia meyakinkan para partner bahwa dirinya cukup berharga untuk dipertahankan. Ia cuma butuh sebuah kantor tempat kehidupan tidak berputar sekitar jam. "Pekerjaan apa yang kaulakukan untuk Emmitt Wycoff?" tanya Goodman. "Banyak penelitian. Saat ini dia membela segerombolan kontraktor, dan itu menghabiskan sebagian besar waktu saya. Saya memperdebatkan sebuah mosi di pengadilan minggu lalu." Adam mengucapkan ini dengan nada bangga. Orang baru biasanya dirantai di meja kerja mereka selama dua belas bulan pertama. "Mosi benar-benar?" tanya Goodman, tercengang. "Ya, Sir." "Dalam ruang sidang asli?" "Ya, Sir." "Di hadapan hakim asli?" "Benar." "Siapa yang menang?"
www.ac-zzz.tk "Hakim memutuskan sidang pengadilan dijalankan, tapi nyaris dibatalkan. Saya benar-benar meringkusnya." Goodman tersenyum mendengar ini, tapi permainan itu dengan cepat berakhir. Ia membuka berkas itu kembali. "Wycoff mengirimkan surat rekomendasi yang cukup kuat. Ini agak menyimpang dari wataknya." "Dia mengenali bakat," kata Adam sambil tersenyum. "Kuasumsikan permintaan ini sangat penting, Mr. Hall. Sebenarnya apa yang ada dalam pikiranmu?" 61Adam berhenti tersenyum dan berdeham melonggarkan tenggorokan. Ia mendadak gelisah, dan memutuskan berganti menyilangkan kaki. "Ini... ehm... ini kasus pidana matt." "Kasus pidana mati?" Goodman mengulangi. "Ya, Sir." "Mengapa?" "Saya menentang hukuman mati." "Bukankah kita semua begitu, Mr. Hall? Aku pernah menulis buku-buku tentang hal ini. Aku pernah menangani dua lusin kasus terkutuk macam ini. Mengapa kau ingin terlibat?" "Saya sudah baca buku-buku Anda. Saya cuma ingin membantu." Goodman kembali menutup berkas itu dan bersandar pada meja kerja. Dua lembar kertas merosot dan melayang-layang ke lantai. "Kau terlain muda dan terlalu hijau." "Anda mungkin akan terkejut." "Dengar, Mr. Hall, pekerjaan ini tidak sama dengan memberi nasihat pada gelandangan di dapur sup. Ini urusan hidup dan mati. Ini pekerjaan bertekanan tinggi, Nak. Bukan untuk bersenang-senang." Adam mengangguk, tapi tak mengucapkan apa pun. Matanya terkunci pada mata Goodman, dan ia bertahan tidak berkedip. Telepon berdering di suatu tempat di kejauhan, namun mereka berdua tak menghiraukan. 62
www.ac-zzz.tk "Kasus tertentu, atau kau punya klien baru untuk Kravitz & Bane?" tanya Goodman. "Kasus Cayhall," kata Adam perlahan-lahan. Goodman menggelengkan kepala dan menarik-narik ujung dasinya. "Sam Cayhall baru -saja memecat kita. Pengadilan Fifth Circuit minggu lalu memutuskan dia memang punya hak untuk menghentikan kita sebagai wakilnya." "Saya sudah membaca keputusannya. Saya tahu apa yang dikatakan Pengadilan Fifth Circuit. Laki-laki itu butuh pengacara." "Tidak. Dia akan mati tiga bulan lagi, dengan atau tanpa pengacara. Terus terang, aku lega dia menyingkir dari hidupku." "Dia butuh pengacara," Adam mengulangi. "Dia mewakili diri sendiri, dan terus terang, dia cukup bagus. Mengetik sendiri mosi dan pleidoi-nya, menangani riset sendiri. Kudengar dia menasihati beberapa rekannya di tahanan untuk terpidana mati, tapi cuma kepada yang kulit putih." "Saya sudah mempelajari seluruh berkasnya." E. Garner Goodman memutar kacamatanya perlahan-lahan dan merenungkan hal ini. "Itu setengah ton kertas. Mengapa kau melakukannya?" "Saya sangat tertarik pada kasus ini. Sudah bertahun-tahun saya mengamatinya, membaca semua yang ditulis tentang laki-laki ini. Anda tadi bertanya mengapa saya memilih Kravitz & Bane. Nah, alasan sebenarnya adalah saya ingin meng63garap kasus Cayhall, dan saya rasa biro hukum ini menanganinya secara pro bono selama... delapan tahun sekarang. Betul?" "Tujuh, tapi rasanya seperti dua puluh tahun. Mr. Cayhall tidak menyenangkan untuk diajak berurusan." "Bisa dimengerti, bukan? Maksud saya, dia sudah hampir sepuluh tahun dikurung seorang diri." "Jangan menguliahi aku tentang kehidupan penjara, Mr. Hall. Pernahkah kau melihat bagian dalam penjara?" 'Tidak." "Nah, aku sudah. Aku sudah pernah mengunjungi penjara untuk terpidana mati di enam negara bagian. Aku pernah diumpati Sam Cayhall ketika dia
www.ac-zzz.tk dirantai ke kursinya. Dia bukan orang yang menyenangkan. Dia seorang rasis yang tak bisa lagi diperbaiki dan membenci hampir setiap orang, dan dia akan membencimu bila kau bertemu dengannya." "Saya rasa tidak." "Kau pengacara, Mr. Hall. Dia lebih membenci pengacara daripada orang kulit hitam dan Yahudi. Sudah hampir sepuluh tahun dia menghadapi kematian, dan dia yakin dirinya korban persekongkolan pengacara. Persetan, dia mencoba memecat kita selama dua tahun. Biro hukum ini sudah menghamburkan waktu yang setara dengan tagihan senilai dua juta dolar lebih dalam usaha mempertahankan hidupnya, dan dia lebih mengkhawatirkan rbagaimana cara memecat kita. Entah sudah berapa kali dia menolak bertemu dengan kami, sesudah kami susah payah pergi ke Parchman. Dia gila, Mr. Hall. Carilah proyek lain. Bagaimana dengan anak-anak teraniaya atau lainnya?" "Tidak, terima kasih. Minat saya adalah kasus hukuman mati, dan saya agak terobsesi dengan cerita tentang Sam Cayhall." Dengan hati-hati Goodman mengembalikan kacamatanya ke ujung hidung, lalu perlahan-lahan mengayunkan kaki ke sudut meja. Ia melipat tangan pada kemeja terkanji itu. "Kalau boleh kutanya, mengapa kau terobsesi dengan Sam Cayhall?" "Ah, kasus ini memesona, bukan? Ku Klux Klan, gerakan perjuangan hak sipil, pengeboman, tempat penyiksaan. Latar belakangnya adalah periode yang begitu kaya nuansa dalam sejarah Amerika." Kipas angin berputar perlahan-lahan di langit-langit di atas. Sam menit berlalu. Goodman menurunkan kaki ke lantai dan menyandarkan siku. "Mr. Hall, aku menghargai minatmu pada bagian pro bono, dan kujamin ada banyak pekerjaan yang bisa digarap. Tapi kau perlu mencari proyek lain. Ini bukan pertandingan sidang simulasi." "Dan saya bukan mahasiswa hukum." "Sam Cayhall sudah menghentikan jasa pelayanan kita secara efektif, Mr. Hall. Rupanya kau tidak menyadari hal ini."
www.ac-zzz.tk 65"Saya ingin mendapat kesempatan bertemu dengannya." "Untuk apa?" "Saya rasa saya bisa meyakinkannya agar membiarkan saya mewakilinya." "Oh, benarkah?" Adam menghela napas dalam, lalu berdiri dan berjalan dengan tangkas di antara tumpukan kertas, menuju jendela. Menghela napas dalam lagi. Goodman mengawasi dan menunggu. "Saya punya rahasia untuk Anda, Mr. Goodman. Tak ada orang lain yang tahu selain Emmitt Wycoff, dan saya terpaksa bercerita padanya. Anda harus merahasiakannya, oke?" "Aku mendengarkan." "Apakah Anda berjanji?" "Ya, kau boleh pegang kata-kataku," kata Goodman sambil menggigit gagang kacamata. Adam mengintip melalui sebuah celah pada tirai, melihat perahu layar di atas Danau Michigan. Ia bicara pelan, "Saya punya hubungan keluarga dengan Sam Cayhall." Goodman tak bergerak. "Begitu. Hubungan bagaimana?" "Dia punya seorang putra, Eddie Cayhall. Eddie Cayhall meninggalkan Mississippi dengan muka tercoreng setelah ayahnya ditahan karena pengeboman tersebut. Dia kabur ke California, ganti nama, dan mencoba melupakan masa lalunya. Namun dia tersiksa aib keluarganya. Dia bunuh diri tak lama sesudah ayahnya dinyatakan bersalah pada tahun 1981." Goodman duduk dengan tegang di tepi kursi. "Eddie Cayhall adalah ayah saya." Goodman bimbang sejenak.' "Sam Cayhall kakekmu?" "Ya. Saya tak mengetahuinya sampai saya hampir tujuh belas tahun. Bibi saya menceritakannya sesudah kami menguburkan ayah saya." "Wah!" "Anda janji takkan cerita."
www.ac-zzz.tk "Tentu." Goodman memindahkan pantatnya ke tepi meja kerja dan meletakkan kakinya di kursi. Ia menatap tirai. "Apakah Sam tahu..." "Tidak. Saya dilahirkan di Ford County, Mississippi, di kota kecil bernama Clanton, bukan Memphis. Saya selalu diberitahu saya lahir di Memphis. Nama saya waktu itu Alan Cayhall, tapi saya baru mengetahui hal ini lama sesudahnya. Saya umur tiga tahun ketika kami meninggalkan Mississippi, dan orangtua saya tak pernah bicara tentang tempat itu. Ibu saya yakin tak pernah ada kontak antara Eddie dan Sam sejak kami pergi sampai dia mengirimi Sam surat ke penjara dan menceritakan putranya telah meninggal. Dia tidak membalas." "Terkutuk, terkutuk, terkutuk," Goodman bergumam pada diri sendiri. "Ada banyak hal dalam kisah ini, Mr. Goodman. Keluarga ini agak gila." "Bukan salahmu." 67"Menurut ibu saya, ayah Sam anggota Klan yang aktif, ikut berperan serta dalam pembunuhan tanpa pengadilan dan segala kegiatan macam itu. Jadi, saya berasal dari bibit yang lemah." "Ayahmu beda." "Ayah saya bunuh diri. Tak perlu saya uraikan perinciannya, tapi saya menemukan jenazahnya, dan saya membereskannya sebelum ibu dan adik saya pulang." "Dan waktu itu kau tujuh belas tahun?" "Menjelang tujuh belas. Saat itu tahun 1981. Sembilan tahun yang lalu. Sesudah bibi saya, adik Eddie, menceritakan peristiwa sebenarnya pada saya, saya jadi terpesona dengan sejarah kotor Sam Cayhall. Saya menghabiskan waktu berjam-jam di perpustakaan untuk menggali berita surat kabar dan majalah lama; bahannya cukup banyak. Saya sudah membaca transkrip dari tiga persidangan tersebut Saya sudah mempelajari amar bandingnya. Di sekolah hukum saya mulai mengamati kerja biro hukum ini dalam mewakili Sam Cayhall. Anda dan Wallace Tyner telah melakukan pekerjaan yang patut dicontoh." "Aku senang kau setuju."
www.ac-zzz.tk "Saya sudah membaca ratusan buku dan ribuan artikel tentang Amandemen Kedelapan dan perkara hukuman mati. Anda pernah menulis empat buku, saya rasa. Dan sejumlah artikel. Saya tahu saya cuma pemula, tapi penelitian saya tak tercela." 'J "Dan kaupikir Sam Cayhall akan mempercayaimu sebagai pengacaranya." "Saya tidak tahu. Tapi dia kakek saya, suka atau tidak, dan saya harus menemuinya." "Tidak pernah ada kontak..." "Tidak. Saya umur tiga tahun ketika kami pergi, dan saya pasti tidak ingat padanya. Beribu kali saya pernah mulai menulis surat padanya, tapi itu tak pernah terjadi. Saya tak dapat mengatakan apa sebabnya." "Itu bisa dimengerti." "Tak ada yang bisa dimengerti, Mr. Goodman. Saya tak mengerti bagaimana atau mengapa saya berdiri di sini, dalam kantor ini, pada saat ini. Saya selalu ingin jadi pilot, tapi saya kuliah hukum, sebab saya merasakan panggilan samar-samar untuk membantu masyarakat. Seseorang membutuhkan saya, dan saya pikir saya merasa seseorang itu kakek saya yang gila. Saya mendapat empat tawaran kerja, dan saya memilih biro hukum ini, sebab biro ini punya' nyali untuk mewakilinya secara cuma-cuma." "Seharusnya kauceritakan hal ini dari semula, sebelum kami mempekerjakanmu." "Saya tahu. Tapi tak seorang pun menanyakan apakah kakek saya klien biro hukum ini." "Seharusnya kau mengatakan sesuatu." "Mereka takkan memecat saya, bukan?" "Aku meragukannya. Di mana saja kau selama sembilan bulan terakhir?" 69"Di sini, bekerja sembilan puluh jam seminggu, tidur di meja kerja, makan di perpustakaan, belajar mati-matian untuk mendapatkan lisensi pengacara. Anda tahu, ujian keras untuk para pelonco yang kalian rancang untuk kami." "Itu konyol, bukan'1"
www.ac-zzz.tk "Saya tangguh." Adam membuka celah pada tirai untuk melihat danau dengan lebih baik. Goodman mengawasinya. "Mengapa tidak Anda buka tirai ini?" tanya Adam. "Pemandangannya indah." "Aku sudah pernah melihatnya." "Saya bersedia membunuh untuk mendapatkan kantor dengan pemandangan seperti ini. Bilik kerja saya yang sempit letaknya jauh dari jendela mana pun." "Bekerjalah dengan keras, masukkan tagihan lebih banyak lagi, dan suatu hari kelak ini akan jadi milikmu." Tidak." "Kau akan meninggalkan kami. Mr. Hall?" j "Mungkin, pada akhirnya nanti. Tapi itu rahasia lain, oke? Saya merencanakan bekerja keras satu-dua tahun, lalu pindah. Mungkin buka kantor sendiri, tempat kehidupan tidak berputar menurut jam. Saya ingin melakukan pekerjaan pelayanan masyarakat, Anda tahu, seperti yang Anda lakukan." "Jadi, sesudah sembilan bulan, kau sudah siap mengecewakan Kravitz & Bane?" Tidak Tapi saya bisa melihat hal itu akan terjadi. Saya tak ingin menghabiskan karier saya untuk mewakili bajingan-bajingan kaya dan perusahaan-perusahaan yang tidak taat hukum." < "Kalau begitu, kau pasti berada di tempat keliru." Adam meninggalkan jendela dan berjalan ke tepi meja. Ia memandang ke bawah pada Goodman. "Saya memang berada di tempat yang salah, dan saya menginginkan transfer. Wycoff akan setuju mengirim saya ke kantor kecil kita di Memphis untuk beberapa bulan mendatang, supaya saya bisa menggarap kasus Cayhall. Semacam cuti, dengan bayaran penuh tentunya." "Ada lagi?" "Itu cukup. Itu akan berhasil. Saya cuma pelonco baru rendahan, bisa dihamburkan untuk apa saja di sini. Tak seorang pun akan kehilangan saya. Persetan, banyak tukang gorok muda yang begitu bersemangat bekerja delapan belas jam sehari dan mencatatkan tagihan dua puluh jam."
www.ac-zzz.tk Wajah Goodman mengendur dan sebuah senyum hangat muncul. Ia menggelengkan kepala, seolah-olah hal ini mengesankannya. ."Kau sudah merencanakan hal ini, bukan? Maksudku, kau memilih biro hukum ini karena mereka mewakili Sam Cayhall, dan karena mereka punya kantor di Memphis." Adam mengangguk tanpa senyum. "Segalanya berhasil. Saya tidak tahu bagaimana atau kapan saat seperti ini akan tiba, tapi... ya, saya kurang71lebih merencanakannya. Jangan tanya saya apa yang akan terjadi selanjutnya." "Dia akan mati tiga bulan lagi, kalau tidak lebih cepat." "Tapi saya harus melakukan sesuatu, Mr. Goodman. Kalau biro hukum ini tidak memperkenankan saya menangani kasus ini, saya mungkin akan mengundurkan diri dan mencobanya sendiri." Goodman menggelengkan kepala dan melompat berdiri "Jangan lakukan hal itu, Mr. Hall. Akan kita usahakan sesuatu. Aku harus mengajukan masalah ini pada Daniel Rosen, partner pelaksana. Kurasa dia akan setuju." "Dia punya reputasi mengerikan." "Memang patut dia dapatkan. Tapi aku bisa bicara dengannya." "Dia akan mengizinkan kalau Anda dan Wycoff memberikan rekomendasi, bukan?" "Tentu. Apa kau lapar?" Goodman meraih jasnya. "Sedikit." "Mari keluar makan sandwich." Gerombolan orang banyak belum lagi tiba di kedai sudut itu untuk makan siang. Sang partner dan sang pelonco memilih sebuah meja kecil di jendela depan yang menghadap ke trotoar. Lalu lintas bergerak lamban dan ratusan pejalan kaki hilir-mudik, cuma beberapa meter dari mereka. Pelayan menyajikan sandwich Reuben yang berminyak untuk Goodman dan semangkuk sup ayam untuk Adam. "Berapa banyak terpidana mati yang menghuni penjara di Mississippi?" tanya Goodman. "Empat puluh delapan, menurut hitungan bulan lalu. Dua puluh lima hitam, dua puluh tiga putih.
www.ac-zzz.tk Eksekusi terakhir terjadi dua tahun yang lalu— Willie Partis. Sam Cayhall mungkin akan jadi yang berikut, kecuali ada keajaiban kecil." Goodman mengunyah satu gigitan besar dengan cepat. Ia menyeka mulut dengan lap kertas. "Keajaiban besar, kalau boleh kukatakan. Dari segi hukum, tidak banyak hal lain yang bisa dilakukan." "Ada berbagai macam mosi upaya terakhir." "Mari kita tunda pembicaraan tentang strategi untuk nanti. Kurasa kau belum pernah ke Parchman." "Belum. Sejak tahu peristiwa sebenarnya, saya selalu tergoda kembali ke Mississippi, tapi itu belum terjadi." "Itu merupakan tanah pertanian luas di tengah Delta Mississippi, yang ironisnya tidak jauh dari Greenville. Sekitar 17.000 ekar. Mungkin tempat paling panas di dunia. Letaknya di Highway 49, mirip dusun kecil di barat. Banyak bangunan dan rumah. Bagian depannya untuk administrasi, dan tempat itu tidak ditutup pagar. Ada sekitar tiga puluh kamp yang berlainan bertebaran di seluruh lahan ini, semuanya dipagari dan dijaga. Masing-masing kamp sepenuhnya terpisah. Beberapa di 73antaranya terpisah beberapa mil. Kau melewati berbagai kamp, semuanya dikelilingi pagar kawat dan kawat duri, semuanya dengan ratusan narapidana berkeliaran, menganggur. Mereka memakai pakaian dengan warna berlainan, tergantung klasifikasi mereka Tampaknya mereka semua pemuda kulit hitam, berkeliaran, beberapa main bola basket, beberapa cuma duduk di teras-teras bangunan. Ada satu-dua wajah putih. Kau lewat dalam mobilmu, seorang diri dan sangat perlahan-lahan, menyusuri jalan tanah, melewati kamp-kamp dan kawat duri, sampai kau tiba di bangunan kecil beratap datar yang tampaknya tidak membahayakan. Bangunan dikelilingi pagar tinggi dengan para penjaga mengawasi dari menara-menara. Fasilitas itu cukup modem. Punya nama resmi, tapi semua orang menyebutnya The Row." "Kedengarannya tempat itu menyenangkan." "Tadinya kupikir tempat itu penjara bawah tanah. Kau tahu, gelap dan dingin, dengan air me-netes-netes dari atas. Tapi penjara itu cuma bangunan
www.ac-zzz.tk kecil yang datar di tengah ladang kapas. Sebenarnya tempat itu tidak seburuk penjara terpidana mati di negara bagian lain." "Saya ingin melihat The Row." "Kau belum siap melihatnya. Tempat itu mengerikan dan penuh dengan orang-orang menjengkelkan yang menunggu ajal. Aku pertama kali melihatnya ketika berumur enam puluh tahun, dan sesudahnya aku tak bisa tidur seminggu penuh."» menghirup seteguk kopi. "Tak bisa kubayangkan bagaimana perasaanmu bila kau pergi ke sana. The Row sudah cukup mengerikan bila kau mewakili orang yang sama sekali tak kaukenal." "Dia sama sekali tidak saya kenal." "Bagaimana kau hendak menceritakan..." "Entahlah, saya tidak tahu. Akan saya .pikirkan sesuatu. Saya yakin itu akan terjadi." "Goodman menggelengkan kepala. "Ini aneh." "Seluruh keluarga ini aneh." "Sekarang aku ingat Sam punya dua anak, rasanya yang satu perempuan. Itu sudah lama. Tyner yang kebanyakan menggarap pekerjaan ini, kau tahu." "Anak perempuannya adalah bibi saya, Lee Cayhall Booth, tapi dia berusaha melupakan nama gadisnya. Dia menikah dengan laki-laki Memphis kaya raya. Suaminya memiliki satu atau dua bank, dan mereka tidak bercerita tentang ayahnya kepada siapa pun." "Di mana ibumu?" "Portland. Dia menikah lagi beberapa tahun yang lalu, dan kami bicara kirakira dua kali setahun. Istilah halusnya adalah penyimpangan fungsional." "Bagaimana kau bisa membiayai kuliahmu di Pepperdine?" "Asuransi jiwa. Ayah saya tak pernah kerasan bekerja di mana pun, tapi cukup bijaksana untuk beli asuransi jiwa. Masa tunggunya sudah habis bertahun-tahun sebelum dia bunuh diri." 75"Sam tak pernah bicara tentang keluarganya?"
www.ac-zzz.tk "Dan keluarganya tak pernah bicara tentang dia. Istrinya, nenek saya. meninggal dunia beberapa tahun sebelum dia dipidana. Tentu saja saya tidak tahu tentang hal ini. Sebagian penelitian asal-usul saya didapatkan dan ibu saya. yang telah berhasil dengan baik melupakan masa lalu. Saya tidak tahu bagaimana caranya dalam keluarga normal, Mr. Goodman, tapi keluarga saya jarang berkumpul, dan bila dua atau lebih di antara kami kebetulan bertemu, kami jarang membicarakan masa lain. Ada banyak rahasia gelap." Goodman mengunggis sepotong kentang goreng dan mendengarkan dengan penuh perhatian. "Kau menyebutkan punya adik perempuan." "Ya, saya punya adik perempuan—Carmen. Dia umur 23 tahun, gadis yang cerdas dan cantik, sedang kuliah di Berkeley. Dia dilahirkan di LA, jadi tidak perlu ganti nama seperti kami. Kami masih berhubungan." "Dia tahu?" "Ya, dia tahu. Bibi saya, Lee, menceritakannya pada saya lebih dulu, tepat sesudah penguburan Ayah, lalu seperti biasa. Ibu meminta saya menceritakannya pada Carmen. Dia baru empat belas tahun saat itu. Dia tak pernah kelihatan tertarik pada Sam Cayhall. Terus terang, seluruh keluarga mengharapkannya berlalu begitu saja dengan tenang." "Harapan mereka akan segera terlaksana." "Tapi itu takkan terjadi dengan tenang, bukan, Mr. Goodman?" "Tidak. Eksekusi macam itu tak pernah tenang. Selama beberapa saat yang singkat tapi mengerikan, Sam Cayhall akan menjadi orang yang paling banyak dibicarakan di negeri ini. Kita akan menyaksikan kembali potongan film sesudah pengeboman itu, dan sidang pengadilan dengan Ku Klux Klan berpawai sekeliling gedung pengadilan. Perdebatan panjang tentang hukuman mati akan meletup. Pers akan turun membanjiri Parchman. Lalu mereka akan membunuhnya, dan dua hari kemudian semua itu akan dilupakan. Itu terjadi tiap kali."
Adam mengaduk supnya dan dengan hati-hati menyendok sepotong ayam. Ia mengamatinya sejenak, lalu mengembalikannya ke dalam kaldu. Ia tidak lapar.
www.ac-zzz.tk Goodman menghabiskan kentang goreng lagi dan menyekakan lap pada sudut mulutnya. "Mr. Hall, kurasa kau tidak tahu kau akan bisa meredam semua ini agar berlangsung tenang." "Saya pernah memikirkannya." "Lupakanlah." "Ibu memohon agar saya tidak melakukannya. Adik saya tak mau membicarakannya. Dan bibi saya di Memphis yakin sekali dengan kemungkinan kecil bahwa kami semua akan dikenali sebagai keluarga Cayhall dan hancur untuk selamanya." "Kemungkinan itu tidak kecil. Bila pers selesai denganmu, mereka akan memajang foto hitam-putih dirimu di pangkuan kakekmu. Itu akan ter-cetak bagus. Mr. Hall. Coba p.k.rkan. Cucu yang terlupakan menyerbu pad* detikdetik terakhir, n*, lakukan upaya heroik untuk menyelamatkan kakek rua vans malang, sementara jam terus berdetak." "Sepertinya saya menyukai hal itu." "Sebenarnya tidak jelek. Hal itu akan menarik perhatian kepada biro hukum kecil kita tercinta." "Dan akan menimbulkan persoalan lain yang tak menyenangkan." "Kurasa tidak. Tak ada pengecut dalam Kravitz & Bane, Adam. Kami telah bertahan hidup dan makmur di tengah dunia hukum Chicago yang keras dan jungkir balik. Kita dikenal sebagai bajingan paling keji di kota ini. Kita punya kulit paling tebal. Jangan khawatir dengan biro hukum ini." "Jadi, Anda setuju dengan ini." Goodman meletakkan lap di meja dan menghirup kopinya seteguk lagi. "Oh, ini gagasan bagus, dengan asumsi kakekmu menyetujuinya. Kalau kau bisa mendapatkannya, atau hams kukatakan mendapatkannya kembali, kita akan kembali bekerja. Kau jadi orang terdepan. Kami bisa memasokmu dengan apa yang kauperlukan dari sini. Aku akan selalu berada di belakangmu. Ini akafl berhasil. Kemudian mereka akan membunuhnya dan kau takkan pernah melupakan hal itu. Al» sudah menyaksikan tiga klienku tewas, Mr. H*l termasuk satu di Mississippi. Kau takkan ^ jadi orang yang sama sesudahnya."
www.ac-zzz.tk Adam mengangguk dan tersenyum, memandang para pejalan kaki di trotoar. Goodman meneruskan, "Kami akan hadir-untuk memberikan dukungan padamu saat mereka membunuhnya. Kau tak perlu menanggungnya seorang diri." "Kasus ini bukannya tanpa harapan, bukan?" "Nyaris. Kita bicarakan strateginya nanti. Pertama, aku akan rapat dengan Daniel Rosen. Dia mungkin ingin berunding panjang denganmu. Kedua, kau harus menemui Sam dan mengadakan reuni kecil. Itulah bagian terberat. Ketiga, kalau dia setuju, kita mulai bekerja." "Terima kasih." "Jangan berterima kasih padaku, Adam. Aku sangsi kita akan berbicara baikbaik sesudah hal ini selesai." "Bagaimanapun juga, terima kasih." Rapat itu diatur cepat. E Garner Goodman yang pertama menelepon, dan dalam satu jam para peserta yang diperlukan telah diundang. Dalam empat jam mereka hadir di ruang rapat sempit yang jarang digunakan, di samping kantor Daniel Rosen. Tempat ini benteng Rosen, dan Adam amat tak nyaman karenanya. Menurut legenda, Daniel Rosen seorang monster, meskipun dua kali serangan jantung sudah merontokkan beberapa dun dan sedikit melunakkannya. Selama tiga puluh tahun ia pengacara bengis, paling keji. paling kejam, dan tak diragukan lagi salah satu petarung ruang sidang paling efektif di Chicago Sebelum serangan jantung itu. ia terkenal karena jadwal kerjanya yang brutal— sembilan puluh jam seminggu, pesta pekerjaan sampai tengah malam dengan asisten dan paralegal menggali-gali dan mengambil barang. Beberapa istri telah meninggalkannya. Tak kurang dari empat sekretans pada saat yang sama bekerja mati-mati80 an untuk mengikuti iramanya. Dulu Daniel Rosen
www.ac-zzz.tk adalah jantung dan jiwa Kravitz & Bane, tapi sekarang tidak lagi. Dokternya membatasi agar ia bekerja lima puluh jam seminggu di kantor, dan melarangnya melakukan pekerjaan di ruang sidang. Sekarang, Rosen berumur 65 tahun dan makin gemuk. Secara aklamasi ia dipilih rekan-rekannya tercinta untuk merumput di padang yang lebih mudah, mengurus manajemen kantor. Ia bertanggung jawab atas birokrasi bertele-tele yang menggerakkan Kravitz & Bane. Itu suatu kehormatan, demikian partnerpartner lain menjelaskan dengan lemah ketika mereka melimpahkan tanggung jawab itu kepadanya. Sampai sejauh ini. kehormatan tersebut merupakan bencana. Setelah tersisih dari medan tempur yang dicintai dan dibutuhkannya setengah mati, Rosen mengelola manajemen biro hukum itu dengan cara yang amat mirip dengan persiapan menghadapi perkara pengadilan yang mahal. Ia melakukan pemeriksaan silang terhadap para sekretaris dan asisten untuk urusan-urusan remeh. Ia berdebat dengan partner-partner lain dan mencaci mereka selama berjam-jam mengenai masalah yang tidak jelas tentang kebijaksanaan biro hukum tersebut. Karena terkurung dalam penjara kantornya, ia memanggil associate-associate muda untuk datang mengunjunginya, lalu bertengkar dengan mereka untuk mengukur ketangguhan mereka di bawah tekanan. 81Ia sengaja mengambil tempat duduk di seberang meja rapat kecil itu,* tepat di depan Adam, dan memegang sebuah berkas tipis seolah-olah berkas itu berisi rahasia mematikan. E. Gamer Goodman duduk dalam-dalam di kursi di samping Adam, memutar-mutar dasi dan menggaruk-garuk jenggot. Ketika ia menelepon Rosen untuk membicarakan permintaan Adam dan mengungkapkan silsilah keturunan Adam, Rosen bereaksi dengan ketololan yang sudah bisa diduga. Emmitt Wycoff berdiri di salah satu ujung ruangan dengan telepon seluler seukuran kotak korek api tertempel di telinga. Ia hampir lima puluh tahun, tampak jauh lebih tua, dan menjalani hidup setiap hari dalam kepanikan dan telepon terus-menerus.
www.ac-zzz.tk Dengan hati-hati Rosen membuka berkas di depan Adam dan mengambil sebuah buku tulis kuning. "Mengapa kau tidak memberi tahu kami tentang kakekmu ketika kami mewawancaraimu tahun lalu?" Ia memulai dengan suara cepat dan tatapan ganas. . "Sebab kalian tidak menanyakan," jawab Adam. Goodman sudah membisiki bahwa rapat itu mungkin akan keras, tapi ia dan Wycoff akan menang. "Jangan berlagak,1' Rosen menggeram. "Sudahlah, Daniel," Goodman berkata dan memutar mata ke arah Wycoff yang menggelengkan kepala dan memandang ke langit-langit. , "Mr. -Hall, tidakkah kau seharusnya memberitahukan bahwa kau punya hubungan keluarga dengan salah satu klien kami? Tentunya kau setuju kami punya hak untuk mengetahui hal ini, bukan, Mr. Hall?" Nada suaranya yang mengejek biasanya disimpannya untuk menanyai saksi yang berbohong dan terperangkap. "Kalian menanyai saya tentang berbagai hal lain," Adam menjawab, sangat terkendali. "Ingat pemeriksaan kelakuan baik itu? Sidik jari? Bahkan pernah ada pembicaraan untuk memakai poligraf." "Ya, Mr. Hall, tapi kau tahu berbagai hal yang tidak kami ketahui. Dan kakekmu klien biro hukum ini ketika kau melamar, dan sudah tentu kau seharusnya memberi tahu kami." Suara Rosen berirama, bergerak naik-turun dengan keahlian aktor hebat. Matanya tak pernah lepas dari Adam. "Bukan kakek seperti umumnya," kata Adam pelan. "Dia masih tetap kakekmu, dan kau tahu dia klien ketika kau melamar pekerjaan di sini." "Kalau begitu, saya minta maaf," kata Adam. "Biro hukum ini punya ribuan klien, semuanya berada dan membayar dalam jumlah besar untuk jasa kita. Saya tak pernah membayangkan satu kasus pro bono yang sepele akan menimbulkan masalah." "Kau licik, Mr. Hall. Kau dengan sengaja memilih biro hukum ini pada saat kami mewakili kakekmu. Dan sekarang, sekonyong-konyong, kau 83mengemis kasus itu di sini. Ini menempatkan kami pada posisi sulit."
www.ac-zzz.tk "Posisi sulit apa?" Emnutt Wycoff bertanya sambil melipat telepon dan menjejalkannya ke dalam saku. "Dengar, Daniel, kita bicara tentang orang yang sedang menunggu hukuman mati. Dia buruh pengacara, sialan!" "Cucunya sendiri?" tanya Rosen. "Siapa peduli itu cucunya sendiri? Orang itu sudah menapakkan satu kaki ke liang kubur, dan dia butuh pengacara." "Dia sudah memecat kita, ingat?" balas Rosen. "Yeah, dan dia selalu bisa memakai kita lagi. Ini patut dicoba Tenanglah." "Dengar, Emmitt, sudah jadi tugasku untuk memikirkan citra biro hukum ini. Gagasan mengirim salah satu associate baru ke Mississippi agar dia kalah dan kliennya dieksekusi tidak menarik bagiku. Teras terang, kupikir Mr. Hall harus dipecat dan Kravitz & Bane." "Oh, hebat, Daniel," kata Wycoff. "Tanggapan keras yang khas untuk masalah peka. Kalau begitu, siapa yang akan mewakili Cayhall? Pikirkanlah dia sejenak. Orang itu butuh pengacara! Mungkin Adam peluang satu-satunya." "Semoga Tuhan membantunya," gumam Rosen. E. Garner Goodman memutuskan berbicara. Ia menangkupkan tangan di atas meja dan menatap tajam pada Rosen. "Citra biro hukum ini? Sejujurnya, apa kau merasa kita segerombolan pekerja sosial yang kurang bayaran dan membaktikan diri untuk membantu orang?" "Atau bagaimana kalau segerombolan biarawati yang menggarap proyekproyek ini?" Wycoff menambahkan dengan nada mengejek. "Mengapa kauanggap hal ini bisa merusak citra biro hukum kita?" tanya Goodman. Konsep mundur tak pernah masuk dalam pikiran Rosen. "Sangat sederhana, Garner. Kita tidak mengirimkan orang baru menangani terpidana mati. Kita boleh menganiaya mereka, mencoba membunuh mereka, menuntut mereka bekerja dua puluh jam sehari, tapi kita tidak mengirim mereka ke medan tempur, sampai mereka siap. Kau tahu bagaimana beratnya proses peradilan yang melibatkan hukuman mati. Nah, kau pernah menulis buku tentang itu. Bagaimana kau bisa mengharapkan Mr. Hall efektif?"
www.ac-zzz.tk "Aku akan mengawasi semua yang dikerjakannya," jawab Goodman. "Dia benar-benar bagus," Wycoff menambahkan lagi. "Dia sudah menghafalkan seluruh berkas itu, kau tahu, Daniel." "Ini akan lancar," kata Goodman. "Percayalah padaku, Daniel, aku sudah cukup banyak melewati kesulitan macam ini. Aku akan terus mengawasi." "Dan aku akan menyisihkan beberapa jam untuk membantu," Wycoff menambahkan. "Bahkan kalau diperlukan, aku akan terbang ke sana." 85Goodman terenyak dan menatap Wycoff. "Kau! Pro bono?" "Tentu saja. Aku punya nurani." Adam tidak menghiraukan olok-olok itu dan menatap Daniel Rosen. Teruskan dan pecatlah aku, ingin ia berkata begitu. Teruskan, Mr. Rosen, pecatlah aku sehingga aku bisa pergi menguburkan kakekku, lalu bisa terus menjalani sisa hidupku. "Dan kalau dia dieksekusi?" tanya Rosen ke arah Goodman. "Kita sudah pernah mengalaminya, Daniel, kau tahu itu. Tiga kali, sejak aku menangani bagian pro bono." "Bagaimana peluangnya?" "Cukup tipis. Saat ini dia belum dieksekusi karena penundaan yang diberikan Pengadilan Fifth Circuit. Penundaan ini bisa dicabut setiap saat sekarang, dan tanggal eksekusi yang baru akan (ditetapkan. Mungkin akhir musim panas." [¦ "Kalau begitu, tak lama lagi." "Benar. Sudah tujuh tahun kita menangani perkara bandingnya, dan sekarang waktunya sudah habis." "Dari semua terpidana mati, bagaimana kita bisa mewakili bajingan ini?" tanya Rosen kasar. "Ceritanya panjang, dan saat ini hal itu sama sekali tidak relevan." Rosen menuliskan sesuatu yang kelihatan seperti catatan penting pada buku tulisnya. "Kalian tentu tidak berpikir untuk meredam kehebohan, bukan?" "Mungkin." "Mungkin apa! Tepat sebelum membunuhnya, mereka akan membuatnya jadi orang terkenal. Media akan mengerumuni seperti segerombolan serigala. Jati dirimu akan terungkap, Mr. Hall." "Jadi?"
www.ac-zzz.tk "Jadi, itu akan jadi berita hebat, Mr. Hall. Tidak bisakah kaulihat judul beritanya? CUCU YANG LAMA HILANG KEMBALI UNTUK MENYELAMATKAN KAKEKNYA." "Sudahlah, Daniel," kata Goodman. Namun ia meneruskan, "Tidakkah kaulihat pers akan melahapnya, Mr. Hall? Mereka akan me-nyorotimu dan bicara betapa gila keluargamu," "Tapi kita menyukai pers, bukan, Mr. Rosen?" tanya Adam tenang. "Kita pengacara. Bukankah selayaknya kita beraksi untuk kamera? Anda tak pernah..." "Poin yang sangat bagus," Goodman menyela. "Daniel, mungkin tidak seharusnya kau menasihati pemuda ini untuk mengabaikan pers. Kita bisa menceritakan beberapa penampilanmu." "Ya, Daniel, kuliahi bocah ini tentang segala hal lain, tapi singkirkan segala sampah tentang media itu," kata Wycoff sambil menyeringai licik. "Kau yang menulis bukunya." Sejenak Rosen tampak malu. Adam memandangnya lekat-lekat. "Aku sendiri menyukai skenario ini," kata Goodman, memutar-mutar dasinya dan mengamati 87rak buku di belakang Rosen. "Sebenarnya banyak yang harus diucapkan dalam urusan ini. Bisa bagus untuk kami orang-orang pro bono. Pikirkanlah. Pengacara muda ini pergi ke sana untuk bertempur mati-matian guna menyelamatkan pembunuh terkenal yang sedang menunggu eksekusi. Dan dia pengacara kita—Kravitz & Bane. Tentu akan banyak sorotan dari pers, jadi apa jeleknya?" "Kalau kau tanya aku, gagasan ini luar biasa bagus," Wycoff menambahkan tepat ketika telepon mininya berbunyi di dalam saku. Ia menempelkannya ke rahang dan berbalik dari rapat itu. "Bagaimana kalau dia mati? Apa kita tidak kelihatan jelek?" tanya Rosen pada Goodman. "Dia memang seharusnya mati, oke? Itu sebabnya dia ada di sana,'' Goodman menerangkan.
www.ac-zzz.tk Wycoff berhenti menggumam dan memasukkan telepon ke dalam saku. "Aku harus pergi," katanya, bergerak ke pintu, gelisah sekarang, tergesa-gesa. "Sampai di mana kita?" "Aku masih tidak menyukainya," kata Rosen. "Daniel, Daniel, selalu keras kepala," kata Wycoff ketika ia berhenti di ujung meja dan bertelekan dengan dua tangan pada meja tersebut "Kau tahu ini gagasan bagus, kau cuma marah karena dia tidak memberitahu kita sebelumnya." "Itu benar. Dia menipu kita, dan sekarang mem-peralat kita." Adam menghela napas dalam dan menggeleng* kan kepala. "Tenanglah, Daniel. Wawancaranya sudah setahun yang lalu. Itu sudah lewat, sobat. Lupakanlah. Kita punya urusan yang lebih mendesak sekarang. Dia cerdas. Dia bekerja sangat keras. Cekatan. Risetnya rapi. Kita beruntung memilikinya. Lalu keluarganya kacau. Tentu kita takkan menghentikan setiap pengacara di sini yang punya keluarga gila." Wycoff tersenyum lebar pada Adam. "Di samping itu, semua sekretaris berpendapat dia menarik. Kataku, kita kirim dia ke Selatan selama beberapa bulan, lalu tarik dia kembali ke sini secepat mungkin. Aku membutuhkannya. Aku hams pergi sekarang." Ia menghilang dan menutup pintu di belakangnya. Ruangan itu sunyi senyap ketika Rosen mencoret-coret bukunya, lalu berhenti dan menutup berkas itu. Adam nyaris kasihan padanya. Inilah pejuang hebat itu, Charlie Hustle yang legendaris dalam dunia hukum Chicago, pengacara besar yang tiga puluh tahun lalu membuai juri, menggentarkan lawan, dan mengintimidasi hakim, sekarang duduk di sini sebagai kerani, berusaha mati-matian mempermasalahkan penugasan seorang pelonco dalam melaksanakan proyek pro bono. Adam melihat kelucuan itu, ironinya, dan kepedihannya. "Aku akan menyetujuinya, Mr. Hall," kata Rosen dengan nada dramatis pada suaranya yang rendah, nyaris berbisik, seakan-akan sangat kesal dengan semua ini. "Tapi ingat, setelah urusan Cayhall selesai dan kau kembali ke Chicago, aku akan
www.ac-zzz.tk 89merekomendasikan pemecatanmu dari Kravitz &' Bane." "Mungkin mi tidak perlu," kata Adam cepat. "Kau melamar pada kami dengan maksud yang tidak jujur," Rosen meneruskan. "Sudah saya katakan saya menyesal. Takkan terjadi lagi." "Di samping itu, kau sok pintar." "Begitu juga Anda, Mr. Rosen. Coba tunjukkan pengacara mana yang tidak sok pintar." "Sungguh pintar. Nikmatilah kasus Cayhall, Mr, Hall, sebab itu akan jadi pekerjaan terakhirmu untuk biro hukum ini." "Anda ingin saya menikmati eksekusi?" "Tenang, Daniel," kata Goodman lembut. "Tenang saja. Tak ada siapa pun yang akan dipecat di MH." Rosen menudingkan satu jari kegusaran pada Goodman. "Aku bersumpah akan merekomendasikan pemecatannya." "Baiklah. Kau cuma bisa merekomendasikan, Daniel. Aku akan membawanya pada komite, dan kita akan bertarung hebat, oke?" "Aku sudah tak sabar menunggu," bentak Rosen sambil melompat berdiri. "Aku akan mulai melobi dari sekarang. Akan kudapatkan suara mereka akhir minggu ini. Selamat siang!" Ia menghambur keluar dari mangan dan membanting pintu. Mereka duduk berdampingan tanpa bicara, hanya menatap ke seberang meja di balik punggung kursi kosong, pada deretan buku hukum tebal yang dijajarkan dengan rapi. menutupi dinding, mendengarkan gema pintu dibanting. "Terima kasih," akhirnya Adam berkata. "Dia sebenarnya bukan orang jahat, sungguh," kata Goodman. "Menawan. Pangeran sejati."
www.ac-zzz.tk "Aku sudah lama mengenalnya. Sekarang dia menderita, benar-benar frustrasi dan tertekan. Kami tak tahu pasti, apa yang harus dilakukan terhadapnya." "Bagaimana dengan pensiun?" "Itu sudah dipertimbangkan, tapi tak pernah ada partner yang dipaksa pensiun. Karena alasan yang jelas, preseden itu ingin kami hindari." "Apakah dia serius ingin memecat saya?" "Jangan khawatir, Adam. Itu takkan terjadi. Aku janji. Kau memang salah karena tidak mengungkapkan jati dirimu, tapi itu dosa kecil. Dan sepenuhnya bisa dimengerti. Kau masih muda, ketakutan, naif, dan ingin membantu. Jangan khawatir dengan Rosen. Aku sangsi dia masih di posisi ini setelah tiga bulan nanti." "Jauh di dalam hati, saya pikir dia menyukai saya." "Itu cukup jelas." Adam menghela napas dalam dan berjalan mengelilingi meja. Goodman membuka tutup pena dan mulai membuat catatan. "Waktunya tidak banyak lagi, Adam," katanya."Saya tahu." "Kapan kau bisa berangkat?" "Besok. Saya akan berkemas malam ini. Itu sepuluh jam perjalanan." "Bobot berkasnya ada setengah kuintal. Saat ini sedang dicetak. Aku akan mengirimkannya besok,* "Coba ceritakan tentang kantor kita di Memphis." "Aku bicara dengan mereka sekitar satu jam yang lalu. Partner pelaksananya Baker Cooley, dan dia sedang menunggumu. Mereka akan menyiapkan kantor kecil dan seorang sekretaris untukmu, dan mereka akan membantu kalau bisa. Mereka tidak terlalu cakap kalau menyangkut perkara pidana." "Ada berapa pengacara di sana?" "Dua belas. Kantor itu dulu biro hukum kecil yang kita telan sepuluh tahun yang lalu, dan tak seorang pun ingat tepat apa sebabnya. Tapi mereka orang-orang baik. Pengacara-pengacara yang baik. Tempat itu merupakan reruntuhan biro hukum tua yang pernah jaya menangani pedagang kapas dan gandum di sana, dan kupikir itulah hubungannya dengan Chicago.
www.ac-zzz.tk Tapi pokoknya kantor itu membuat kop surat kita kelihatan bagus. Kau pernah ke Memphis?" "Saya lahir di sana, ingat?" "Oh ya." "Saya pernah sekali ke sana. Saya mengunjungi bibi saya di sana, beberapa tahun yang lalu." "Sebuah kota tua di tepi sungai. Cukup indah. Kau akan menyukainya." Adam duduk di depan meja di seberang Goodman. "Bagaimana saya bisa menikmati beberapa bulan berikut?" "Poin bagus. Kau harus pergi ke The Row secepat mungkin." "Saya akan ke sana lusa." "Aku akan menelepon kepala penjaranya. Namanya Phillip Naifeh, yang anehnya orang Lebanon. Ada cukup banyak orang Lebanon di Delta Mississippi. Bagaimanapun, dia teman lama. Aku akan memberitahukan kedatanganmu." "Kepala penjaranya sahabat Anda?" "Ya. Kami bersahabat beberapa tahun yang lalu, ketika menangani Maynard Tole, seorang bocah jahat yang merupakan bencana pertama bagiku dalam perang ini. Dia dieksekusi pada tahun 1986, kurasa, dan kemudian aku dan si kepala penjara jadi bersahabat. Dia menentang hukuman mati, kalau kau bisa percaya." "Saya tidak percaya." "Dia membenci eksekusi. Kau akan belajar sesuatu, Adam. Hukuman mati mungkin sangat populer di negara kita, tapi orang-orang yang terpaksa melaksanakannya bukanlah pendukungnya. Kau akan menjumpai orang-orang ini: para penjaga yang jadi dekat dengan penghuni penjara; administrator yang harus menyusun rencana pembunuhan secara efisien; pegawai penjara yang harus berlatihsebulan sebelumnya. Tempat itu suatu sudut kecil yang aneh di dunia ini, dan sangat menekan." "Saya sudah tak sabar menunggu." "Aku akan bicara dengan kepala penjara, dan minta izin kunjungan. Mereka biasanya memberimu beberapa jam. Tapi kalau Sam tidak menginginkan pengacara,' kau hanya butuh lima menit." "Dia akan bicara dengan saya, tidakkah begitu menurut Anda?"
www.ac-zzz.tk "Aku yakin demikian. Aku tak bisa. membayangkan reaksi orang itu, tapi dia akan bicara. Mungkin butuh beberapa kunjungan sebelum dia setuju, tapi kau bisa melakukannya." "Kapan terakhir kali Anda menemuinya?" "Beberapa tahun yang lalu. Aku dan Wallace Tyner yang menangani. Kau perlu mempelajari garis besarnya dari Tyner. Dia ujung tombak dalam kasus ini selama enam tahun terakhir." Adam mengangguk dan bergerak ke pikiran berikutnya. Selama sembilan bulan terakhir miM sudah mengorek isi pikiran Tyner. . "Apa yang pertama kita ajukan ke pengadilan?" "Kita bicarakan hal ini nanti. Aku akan rapat dengan Tyner besok pagi untuk membahas kasus ini. Tapi semuanya akan ditunda sampai kami mendengar kabar darimu. Kita tidak bisa bergerak kalau tidak mewakilinya." Adam sedang memikirkan foto-foto surat kabar itu, foto hi tam-putih dari tahun 1967 ketika Sam ditahan, foto berwarna dari majalah saat sidang ketiga pada tahun 1981, dan potongan siaran berita yang disusunnya menjadi sebuah video tentang Sam Cayhall sepanjang tiga puluh menit. "Bagaimana tampangnya?" Goodman meletakkan penanya di meja dan memain-mainkan dasinya. "Tinggi rata-rata. Kurus. Tapi memang jarang ada narapidana gemuk di The Row, karena ketegangan dan makanan tanpa lemak. Dia perokok berantai, dan ini umum, sebab tak ada hal lain yang bisa mereka lakukan, lagi pula mereka toh akan segera mati. Mereknya aneh, Montclair, kurasa, dalam bungkus biru. Seingatku rambutnya beruban dan berminyak. Tidak setiap hari mereka bisa mandi. Agak panjang di belakang, tapi itu dua tahun yang lalu. Tak banyak yang rontok. Jenggot kelabu. Dia cukup keriput, tapi sudah hampir tujuh puluh. Ditambah merokok terus-menerus. Kau akan melihat orang-orang kulit putih di The Row tampak lebih parah keadaannya daripada yang berkulit hitam. Dua puluh tiga jam sehari mereka terkurung, jadi mereka seperti di-kelantang. Sangat pucat, putih, nyaris kelihatan sakit. Sam bermata biru, raut mukanya bagus. Kurasa dulu Sam tampan."
www.ac-zzz.tk "Sesudah kematian ayah saya, dan saya tahu tentang Sam, saya mengajukan banyak pertanyaan kepada ibu saya. Dia tak punya banyak jawaban, tapi dia pernah mengatakan tidak banyak kemiripan fisik antara Sam dan ayah saya.""Tidak pula antara kau dan Sara, kalau itu yang kaumaksud." "Yeah, saya rasa begitu." "Dia tak pernah melihatmu sejak balita, Adam. Dia takkan mengenalimu. Itu takkan mudah. Kau harus mengatakan padanya." Adam menatap kosong ke meja. "Anda benar. Apa yang akan dikatakannya?" "Mana aku tahu? Kuduga dia akan sangat terperanjat dan tak bisa bicara banyak. Dia sangat cerdas. Walau tidak terdidik di sekolah, dia banyak membaca dan pandai mengutarakan pemikirannya. Dia pasti punya sesuatu untuk diucapkan. Mungkin perlu beberapa menit." "Sepertinya Anda menyukainya." "Tidak. Dia rasis dan fanatik yang mengerikan, dan tjdak memperlihatkan penyesalan sedikit pun atas tindakannya." "Anda yakin dia bersalah?" Goodman mendengus dan tersenyum sendiri, kemudian memikirkan suatu jawaban. Tiga sidang pengadilan telah dilaksanakan untuk menentukan apakah Sam Cayhall bersalah atau tidak. Sekarang sudah sembilan tahun kasus itu diperbincangkan di pengadilan banding dan diteliti banyak hakim. Tak terhitung artikel surat kabar dan majalah menyelidiki pengeboman itu dan orang-orang di belakangnya. "Begitulah pendapat Juri. Kurasa itulah yang penting." "Tapi bagaimana dengan Anda? Bagaimana pendapat Anda?" "Kau sudah baca berkasnya, Adam. Kau sudah lama meneliti kasus ini. Tak ada keraguan Sam ikut berperan dalam pengeboman itu." "Tapi?" "Ada banyak tetapi. Selalu ada." "Dia tak punya sejarah dalam menangani bahan peledak." "Benar. Tapi dia teroris Ku Klux Klan, dan mereka melakukan pengeboman di mana-mana. Sam ditahan dan pengeboman itu berhenti."
www.ac-zzz.tk "Tapi dalam salah satu pengeboman sebelum Kramer, seorang saksi mengatakan melihat dua orang dalam Pontiac hijau itu." "Benar. Tapi saksi itu tidak diizinkan memberikan kesaksian dalam sidang. Dan saksi itu baru saja meninggalkan bar pada pukul tiga dini hari." "Tapi saksi lainnya, seorang sopir truk, menyatakan melihat Sam dan seorang laki-laki lain berbicara di sebuah kedai di Cleveland, beberapa jam sebelum pengeboman Kramer." "Benar. Tapi tiga tahun sopir truk itu tidak mengatakan apa pun, dan tidak diizinkan memberikan kesaksian pada sidang terakhir. Terlalu jauh." "Jadi, siapa kaki tangan Sam?" "Aku sangsi kita akan pernah tahu. Ingat, Adam, orang ini sudah tiga kali diadili, tapi takpernah memberikan kesaksian. Dia sama sekali tidak mengatakan apa-apa pada polisi, bicara sedikit dengan pengacara pembelanya, tak separah kata pun kepada Juri, dan dalam tujuh tahun terakhir ini dia tidak memberitahukan apa pun yang baru pada kami." "Anda pikir dia bertindak seorang diri?" "Tidak. Dia dibantu. Sam membawa rahasia-rahasia gelap, Adam. Dia takkan pernah bercerita, Dia mengangkat sumpah sebagai anggota Klan, dia punya pandangan sesat dan romantis tentang sumpah suci yang tak boleh dilanggarnya. Kakeknya juga anggota Klan, kau tahu?" "Yeah, saya tahu. Tak perlu mengingatkan saya." "Maaf. Lagi pula, sekarang sudah terlambat memancing-mancing mencari bukti baru. Kalau benar dia punya pembantu, mestinya sudah sejak dulu dia bicara. Mungkin dia seharusnya bicara pada FBI. Mungkin dia seharusnya membuat kesepakatan dengan Jaksa. Entahlah, tapi bila kau didakwa melakukan dua pembunuhan berencana dan menghadapi kematian, kau mulai bicara. Kau akan bicara, Adam. Kauselamatkan nyawamu dan kau-biarkan rekanmu mengkhawatirkan nyawanya sendiri." "Dan kalau tidak ada pembantu?" "Ada." Goodman mengambil pena dan menulis-kan sebuah nama pada secarik kertas. Ia rael,l>' gesernya ke seberang meja. Adam melihat d*1 berkata, "Wyn Lettner. Nama ini rasanya sudah
www.ac-zzz.tk pernah saya dengar." "Lettner agen FBI yang bertanggung jawab atas kasus Kramer. Dia sekarang sudah pensiun dan tinggal di tepi sungai di Ozarks. Dia suka menceritakan kisah perang tentang Klan dan perjuangan hak sipil waktu itu di Mississippi." "Dan dia akan bicara pada saya?" "Oh, tentu. Dia peminum bir, dan kalau sudah setengah mabuk, dia akan menceritakan kisah-kisah luar biasa ini. Dia takkan mengungkapkan apa pun yang rahasia, tapi dia tahu lebih banyak tentang pengeboman Kramer daripada siapa pun. Aku sudah lama curiga dia tahu lebih banyak daripada yang diceritakannya." Adam melipat kertas itu dan memasukkannya ke dalam saku. Ia melirik jam tangan. Sudah hampir pukul 18.00. "Saya harus bergegas. Saya harus berkemas dan bersiap." "Akan kukirimkan berkas itu ke sana besok. Kau hams meneleponku begitu kau bicara dengan Sam." "Oke. Boleh saya katakan sesuatu?" "Tentu." "Atas nama keluarga saya—ibu saya, yang menolak bicara tentang Sam; adik perempuan saya, yang hanya membisikkan namanya; bibi saya di Memphis, yang melepaskan nama Cayhall; dan ayah saya almarhum, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Anda dan biro hukum ini atasapa yang Anda lakukan. Saya sangat mengagy Anda "Terima kasih kembali. Dan aku mengagiw juga. Sekarang berangkatlah ke Mississippi." Apartemen itu berupa sangkar dengan satu kamar tidur, di lantai tiga sebuah gudang awal abad ini -tepat di Jalan Loop, pada bagian pusat kota yang terkenal dengan berbagai tindak kejahatannya, tapi katanya cukup aman sebelum hari gelap. Gudang tersebut dibeli pada pertengahan tahun delapan puluhan oleh seorang agen sewa-beli swinger yang menghabiskan banyak uang untuk menyanitasi dan
www.ac-zzz.tk memodernkannya. Ia menyekat-nyekatnya menjadi enam puluh unit, menyewa seorang makelar rumah "yang licin, dan memasarkannya sebagai kondominium untuk yuppie pemula. Ia mendapat banyak uang ketika dalam semalam tempat itu penuh dengan para bankir dan broker muda yang sangat bernafsu mendapatkannya. Adam benci tempat itu. Masih ada tiga minggu tersisa sebelum sewa enam bulan itu habis, tapi tak ada tempat lain baginya untuk pindah. Ia akan terpaksa memperbaharui sewanya untuk enam bulan lagi, sebab Kravitz & Bane mengharapkan 101delapan belas jam kerja sehari, dan tak ada waktu untuk mencari apartemen lain. Dan jelas tak banyak pula waktu untuk membeli perabot. Sebuah sofa kulit halus tanpa lengan bertengger sendirian di lantai kayu, menghadap dinding bata kuno. Dua kantong kacang—kuning dan biru—ada di dekatnya, bila sewaktu-waktu ada tamu muncul. Di sebelah kiri ada dapur sempit dengan snack bar dan tiga bangku anyam, dan di sebelah kanan sofa ada kamar tidur dengan ranjang berantakan dan pakaian di lantainya. Dua ratus sepuluh meter persegi, untuk 1.300 dolar sebulan. Gaji Adam, sebagai calon bermasa depan cerah sembilan bulan lalu, mulai dengan 60.000 dolar setahun, dan sekarang 62.000 dolar. Dari gaji kotornya yang secara kasar sekitar 5.000 per bulan, 1.500 dolar disetorkan kepada pemerintah negara bagian dan pemerintah federal sebagai pajak pendapatan. Enam ratus dolar lagi tak pernah sampai ke tangannya, melainkan masuk ke dana, pensiun Kravitz & Bane yang menjamin kehidupan bebas dari tekanan pada usia 55 tahun, kalau mereka tidak lebih dulu membunuhnya. Sesudah uang sewa, listrik, dan air, 400 dolar sebulan dipakai untuk menyewa sebuah Saab dan keperluan-keperluan insidental seperti makanan beku dan pakaian bagus. Maka Adam mengantongi 700 dolar untuk bersenang-senang. Sebagian dari uang yang tersisa ini dibelanjakan untuk wanita-wanita, tapi wanita-wanita yang dikenalnya juga baru lulus 102ambil uangnya dan hidup seperti yang kuinginkan." "Apakah kau dulu mencintainya?"
www.ac-zzz.tk "Tentu. Kami jatuh cinta setengah mati ketika menikah. Omong-omong, kami kawin lari. Itu terjadi tahun 1963, dan gagasan mengadakan pesta pernikahan besar dengan keluarganya yang aristokrat dan keluargaku yang dari golongan redneck tidak menarik. Ibunya tak mau bicara denganku, dan ayahku membakari salib. Pada saat itu Phelps tidak tahu ayahku anggota Klan, dan tentu saja aku mati-matian ingin menutupinya." "Apa dia akhirnya tahu?" "Begitu Daddy ditahan karena pengeboman itu, aku bercerita padanya. Seterusnya dia bercerita pada ayahnya, dan kabar itu tersebar secara perlahanlahan dan hati-hati di antara keluarga Booth. Orang-orang ini cukup pandai menyimpan rahasia. Itu satu-satunya persamaan mereka dengan kita, keluarga Cayhall." "Jadi, hanya sedikit yang tahu kau putri Sam?" "Sangat sedikit. Aku menginginkannya tetap demikian." "Kau malu dengan..." "Ya, aku malu dengan ayahku! Siapa yang tidak?" Kata-katanya mendadak tajam dan pahit. "Kuharap kau tidak memiliki citra romantis tentang laki-laki tua yang menderita di penjara, yang akan disalibkan secara tidak adil karena dosa-dosanya," "Menurutku tidak seharusnya dia mati." "Aku pun berpikir demikian. Tapi memang be-- nar dia sudah membunuh cukup banyak orang—si kembar Kramer, ayah mereka, ayahmu, dan hanya Tuhan yang tahu siapa lagi. Dia hams tinggal di penjara seumur hidupnya." "Kau tidak kasihan padanya?" "Kadang-kadang. Kalau suasana hatiku baik dan matahari bersinar, aku suka memikirkannya dan teringat pada peristiwa menyenangkan semasa kanakkanak. Tapi peristiwa macam itu sangat langka, Adam. Dia menimbulkan banyak penderitaan dalam hidupku dan hidup orang-orang di sekitarnya. Dia mengajar kami untuk membenci semua orang. Dia keji terhadap ibu kami. Seluruh keluarganya yang terkutuk itu berwatak keji." "Kalau begitu, mari kita bunuh saja dia."
www.ac-zzz.tk "Bukan itu yang kukatakan, Adam, dan kau tidak adil. Aku terus-menerus memikirkannya. Aku mendoakannya setiap hari. Berjuta kali aku bertanya pada dinding-dinding ini mengapa dan bagaimana ayahku menjadi orang yang demikian mengerikan. Mengapa dia tak bisa menjadi laki-laki tua yang menyenangkan dan sekarang duduk di teras depan dengan pipa dan tongkat, mungkin sedikit bourbon dalam gelas, untuk kesehatan perutnya, tentu saja? Mengapa ayahku hams menjadi seorang anggota Klan yang membunuh anakanak tak berdosa dan menghancurkan keluarganya sendiri?" 131"Mungkin dia tidak berniat membunuh mereka." "Mereka mati. bukan? Juri mengatakan dia melakukannya. Mereka meledak sampai berkeping-keping dan dikuburkan berdampingan di kuburan kecil yang sama. Siapa peduli apakah dia berniat membunuh atau tidak? Dia ada di sana, Adam." "Itu bisa sangat penting." Lee melompat berdiri dan meraih tangan Adam. "Kemarilah," ia mendesak. Ia melangkah beberapa meter ke tepi teras. Ia menunjuk ke kaki langit Memphis beberapa blok dari sana. "Kaulihat gedung datar yang menghadap sungai di sana? Yang paling dekat ke kita. Tepat di sana, tiga atau empat blok dari sini." I "Ya," jawab Adam perlahan-lahan. "Lantai teratas adalah lantai lima belas, oke? j Sekarang, dari sebelah kanan, hitung enam tingkat. Kau mengikuti?" "Ya." Adam mengangguk dan menghitung dengan patuh. Gedung itu tinggi dan mengesankan. "Sekarang, hitung empat jendela ke kiri. Yang ada lampu menyala. Kau melihatnya?" "Ya." "Terka siapa yang tinggal di sana." "Bagaimana aku tahu?" "Ruth Kramer." "Ruth Kramer! Sang ibu?" Tto dia." "Kau mengenalnya?" "Kami pernah sekali berjumpa, secara kebetulan Dia mengenalku sebagai Lee Booth, istri Phelps
www.ac-zzz.tk Booth yang terkenal brengsek, tapi cuma sebegitu saja. Itu terjadi dalam acara pengumpulan dana untuk balet atau entah apa. Aku selalu menghindarinya bilamana mungkin." "Ini pasti kota kecil." "Bisa sangat kecil. Kalau kau bisa bertanya padanya tentang Sam, apa yang bakal dikatakannya?" Adam menatap lampu-lampu di kejauhan. "Entahlah, aku tak tahu. Aku pernah baca bahwa dia masih merasa getir." "Getir? Dia kehilangan seluruh keluarganya. Dia tak pernah menikah lagi. Kaupikir dia peduli apakah ayahku berniat membunuh anak-anaknya atau tidak? Tentu saja tidak. Dia cuma tahu mereka mati, Adam, mati selama 23 tahun sekarang. Dia tahu mereka terbunuh bom yang ditanam ayahku. Seandainya ayahku berada di ramah bersama keluarga dan bukannya berkeliaran di waktu malam bersama sobat-sobatnya yang idiot, Josh dan John kecil takkan mati. Mereka akan berumur 28 tahun, mungkin berpendidikan tinggi dan menikah, dengan satu atau dua bayi yang bisa diajak bermain Ruth dan Marvin. Dia tak peduli untuk siapa bom itu dimaksudkan, Adam. Dia cuma tahu bom itu ditempatkan di sana dan meledak. Anak-anaknya tewas. Itu saja yang masuk hitungan." Lee melangkah mundur dan duduk di kursi anyamnya. Ia kembali menggoyang-goyangkan ge133las dan meneguknya. "Jangan salah paham, Adam Aku menentang hukuman mati. Mungkin aku satu-satunya wanita kulit putih berusia lima puluh tahun di negara ini yang ayahnya dipenjarakan untuk menantikan eksekusi. Hukuman mati itu biadab, tak bermoral, mendiskriminasikan, kejam, tak beradab—aku menentang semua itu. Tapi jangan rupakan korbannya, oke? Mereka punya hak untuk menginginkan pembalasan. Mereka patut mendapatkannya." "Apakah Ruth Kramer menginginkan pembalasan?" "Dari segala segi, ya. Dia tak lagi bicara banyak kepada pers, namun dia
aktif dalam kelompok korban kejahatan. Beberapa tahun yang lalu dia dikutip mengatakan akan berada di kamar saksi ketika Sam Cayhall dieksekusi." "Sama
www.ac-zzz.tk sekali bukan jiwa pemaaf." "Aku tak ingat ayahku minta pengampunan." Adam berbalik dan duduk pada langkan dengan punggung menghadap sungai. Ia melirik gedung-gedung di pusat kota, kemudian mengamati kakinya. Lee kembali meneguk minumannya panjang-panjang. "Nah, Bibi Lee, apa yang akan kita lakukan?" "Jangan pakai panggilan Bibi." "Oke, Lee. Aku di sini. Aku takkan pergi. Aku akan mengunjungi Sam besok, dan bila aku berlalu, aku berniat jadi pengacaranya." "Apa kau berniat membungkam hal ini?" "Kenyataan bahwa aku benar-benar seorang Cayhall? Aku tak punya rencana untuk memberi-tahu siapa pun, tapi aku akan terkejut kalau hal ini masih rahasia. Bila menyangkut penghuni penjara ' terpidana mati, Sam penghuni yang terkenal. Pers akan segera mulai menggali dengan serius." Lee melipat kaki ke bawahnya dan menatap ke sungai. "Apakah itu akan merugikanmu?" tanyanya lembut. "Tentu saja tidak. Aku pengacara. Pengacara membela penganiaya anak, pembunuh, pengedar obat bius, pemerkosa, dan teroris. Kami bukan orang populer. Bagaimana aku bisa dirugikan dengan fakta dia kakekku?" "Kantormu tahu?" "Kuceritakan pada mereka kemarin. Mereka tidak begitu senang, tapi mereka mendukung. Sebenarnya aku menyembunyikan hal ini ketika mereka mempekerjakanku, dan aku keliru berbuat demikian. Tapi kurasa segalanya beres." "Bagaimana kalau dia bilang tidak?" "Kalau begitu, kita akan aman, bukan? Tak seorang pun akan tahu, dan kau akan terlindung. Aku akan kembali ke Chicago dan menunggu CNN meliput karnaval eskekusi itu. Aku akan datang pada suatu hari yang sejuk di musim gugur, dan meletakkan bunga di atas makamnya, barangkali melihat nisannya dan sekali lagi bertanya pada diri sendiri, mengapa dia melakukannya dan bagaimana dia jadi begitu rendah dan
www.ac-zzz.tk 135mengapa aku terlahir dalam keluarga yang be. berantakan. Kau tahu, pertanyaan-pertanyaan / * sudah kita ajukan selama bertahun-tahun. k5 akan kuundang ikut denganku. Itu akan jadi & macam reuni keluarga, kau tahu, cuma kita keluar-ga Cayhall, merayap-rayap di kuburan dengan ka" rangan bunga murahan dan kacamata hitam tebal sehingga tak seorang pun mengenali kita." "Hentikan," kata Lee, dan Adam melihat air mata. Air mata itu mengalir dan hampir sampai ke dagu ketika ia menyekanya dengan jari. "Maaf," kata Adam, lalu berbalik-melihat kapal tongkang lain beringsut ke utara, menembus bayang-bayang sungai. "Maaf, Lee." DELAPAN Sesudah 23 tahun, akhirnya ia kembali ke negara bagian kelahirannya. Ia tidak merasa disambut, dan meski tidak takut terhadap apa pun, ia mengemudi dengan hati-hati dengan kecepatan 55 mil per jam dan tak mau melewati siapa pun. Jalan menyempit dan tenggelam ke dataran Delta Mississippi yang rata, dan sejauh satu mil Adam menyaksikan tanggul yang berkelok-kelok seperti ular, menuju ke kanan dan akhirnya menghilang. Ia masuk melewati dusun Walls, kota pertama di sepanjang Highway 61, dan mengikuti lalu lintas menuju selatan. Dari risetnya yang mendalam, ia tahu selama beberapa dasawarsa jalan raya ini telah berfungsi sebagai penyalur utama ratusan ribu orang kulit hitam miskin dari Delta yang pergi ke utara menuju Memphis, St. Louis, Chicago, dan Detroit, ke tempat-tempat mereka mencari pekerjaan dan perumahan yang layak. Dari kota-kota kecil dan darah pertanian inilah, di rumah-rumah bobrok, toko-toko desa yang berdebu, dan tempat minum anekawarna sepanjang Highway 61, musik blues dilahirkan dan tersebar ke Utara. Musik itu mendapatkan tempat di Memphis; di situ dicampur dengan musik gereja dan country, dan bersama-sama mereka menelurkan rock and roli. Ia mendengarkan sebuah kaset Muddy Waters lama ketika memasuki Tunica County yang terkenal sebagai county termiskin di seluruh negeri.
www.ac-zzz.tk Musik itu tak banyak menenangkannya. Ia menolak makan pagi di rumah Lee. Katanya ia tidak lapar, tapi sebenarnya perutnya nyeri. Rasa nyeri itu makin menghebat setiap mil. Tepat di utara kota Tunica, ladang-ladang tampak luas dan membentang ke segala penjuru, sampai ke kaki langit. Kedelai dan kapas tumbuh [ setinggi lutut. Sam pasukan kecil traktor hijau dan i merah dengan garu di belakangnya hilir-mudik di antara deretan dedaunan yang membentang rapi tak terhingga. Meskipun saat itu belum lagi pukul 09.00, udara sudah panas dan lengket. Tanah begitu kering dan awan debu membara di belakang setiap gam. Sekalisekali sebuah mesin pemanen muncul entah dari mana dan dengan akrobatis memangkas bagian atas ladang itu, lalu menderu ke atas. Lalu lintas padat dan lamban, dan kadang-kadang terpaksa nyaris berhenti ketika sebuah truk John Deere raksasa beringsut maju, seakan-akan jalan itu kosong. Adam penyabar. Ia tidak ditunggu kedatangan- nya sebelum pukul 10.00, dan tidak ada masalah seandainya ia terlambat. Di CIarksdale ia meninggalkan Highway 61 dan menuju tenggara melalui Highway 49, melintasi pemukiman-pemukiman kecil Mattson, Dublin, dan Tutwiler, melintasi ladang-ladang kedelai lagi. Ia , melewati rumah-rumah miskin dan rumah-rumah mobil yang kotor, yang semuanya karena alasan tertentu ditempatkan di dekat jalan raya bebas hambatan. Sekali-sekali ia melewati rumah bagus, selalu di kejauhan, selalu berdiri megah di bawah pepohonan ek dan elm besar, dan biasanya dengan kolam renang berpagar di salah satu sisi. Tak ada keraguan siapa yang memiliki ladang-ladang ini. Sebuah tanda jalan mengumumkan bahwa penjara negara bagian terletak lima mil di depan, dan secara naluriah Adam mengurangi kecepatan mobilnya. Sesaat kemudian ia menghampiri sebuah traktor besar yang beringsut lamban di jalan. Bukannya melewati, ia memilih mengikutinya. Operatornya, seorang laki-laki kulit putih dengan topi kotor, memberi tanda padanya agar menghampiri. Adam melambai dan tetap berada di belakang gam dengan kecepatan dua puluh mil per jam. Tak ada kendaraan lain yang terlihat Sekalisekali gumpalan tanah terlontar dari ban belakang traktor dan mendarat
www.ac-zzz.tk beberapa senti di depan Saab. Ia mengurangi kecepatan sedikit lagi. Si operator berputar di tempat duduknya dan kembali melambai kepada Adam agar menghampiri. Mulutnya bercollege dengan pekerjaan baru dan kartu kredit baru, serta biasanya bersikeras membayar keperluan mereka sendiri. Ini bukan masalah bagi Adam. Berkat keyakinan ayahnya pada asuransi jiwa, ia tak punya pinjaman mahasiswa. Meskipun banyak yang ingin dibelinya, dengan tabah ia menyisihkan 500 dolar sebulan untuk disimpan. Tanpa prospek untuk menikah dan berkeluarga dalam waktu dekat ini, sasarannya adalah bekerja keras, menabung keras, dan pensiun pada umur empat puluh tahun. Pada dinding bata itu ada sebuah meja dengan televisi di atasnya. Adam duduk di sofa, tanpa pakaian kecuali sebuah boxer short, memegang remote control. Kecuali radiasi tanpa warna dari layar televisi, sangkar itu gelap. Saat itu sudah lewat tengah malam. Video itu adalah potongan-potongan yang ia sambung selama bertahun-tahun —The Adventures of a Klan Bomber, demikian ia menyebutnya. Video itu mulai dengan laporan berita singkat yang disampaikan kru lokal di Jack- ¦ son, Mississippi, pada tanggal 3 Maret 1967, pagi sesudah sebuah sinagoga diruntuhkan ledakan bom. Itu serangan keempat yang diketahui diarahkan pada sasaran Yahudi dalam dua bulan terakhir, kata reporter itu, sementara sebuah buldoser meraung di belakangnya dengan garu yang penuh puing. FBI tidak punya banyak petunjuk, katanya, dan lebih sedikit lagi komentar untuk pers. Se103rangan teror Klan terus berlanjut, katanya muram dan mengundurkan diri. Pengeboman Kramer adalah yang berikutnya. Berita itu dimulai dengan raungan sirene dan polisi mendorong orang-orang menyisih dari tempat kejadian. Seorang reporter lokal dan juru kameranya tiba di tempat cukup cepat untuk merekam kegemparan sebelumnya. Orang-orang terlihat berlarian ke reruntuhan kantor Marvin. Awan debu kelabu tebal bergantung di atas pohon ek kecil di halaman depan. Pepohonan compang-camping dan tak berdaun, tapi
www.ac-zzz.tk masih tegak. Awan itu bergantung diam, tidak menunjukkan tanda-tanda akan menipis. Tidak tersorot kamera, ada suara-suara yang menjeritkan kebakaran, kamera berguncang dan berhenti di depan bangunan sebelah, tempat asap tebal tertumpah dari dinding yang rusak. Sang reporter, kehabisan napas dan terengah-engah ke mikrofon, berceloteh tak keruan tentang seluruh pemandangan yang mengguncangkan itu. Ia menunjuk ke sini, lalu ke sana, sementara melonjak terlambat menanggapi. Polisi mendorongnya menyingkir, tapi ia terlalu asyik dan tidak memedulikannya Kehebohan besar meledak di kota kecil Greenville yang masih mengantuk, dan ini saat paling hebat baginya. Tiga puluh menit kemudian, dari sudut yang berbeda, suaranya sudah agak lebih tenang ketika ia menguraikan penyelamatan Marvin Kramer dari reruntuhan puing yang penuh kepanikan. Polisi memperluas barikade dan menggeser mundur kerumunan orang banyak, sementara regu penyelamat dan pemadam kebakaran mengangkat tubuh Marvin dan menggotong usungan di antara reruntuhan. Kamera mengikuti ambulans berlalu dengan kecepatan tinggi. Lalu, satu jam sesudahnya dan dari sudut yang lain lagi, reporter itu tampil tenang dan sadar ketika dua usungan dengan tubuh-tubuh kecil yang tertutup diangkat hati-hati oleh regu pemadam kebakaran. jbg Video itu terputus dari tempat pengeboman menuju bagian depan penjara, dan untuk pertama kalinya Sam terlihat sepintas. Ia diborgol dan digiring cepat ke dalam mobil yang sudah menunggu. Seperti biasa, Adam menekan sebuah tombol dan memainkan kembali adegan pendek yang memperlihatkan Sam. Walau itu tahun 1967, 23 tahun yang lalu. Sam berumur 46 tahun. Rambutnya hitam dan dipotong pendek, gaya pada masa itu. Di bawah mata kirinya ada balutan kecil, di balik sorotan kamera. Ia berjalan cepat, melangkah lebar bersanding dengan para deputy, sebab orang-orang menonton, memotret, dan meneriakkan pertanyaan. Ia hanya satu kali menoleh ke suara mereka, dan seperti biasa Adam menghentikan pita video itu serta menatap wajah kakeknya untuk kesejuta kali. Gambar itu hitam-putih dan tidak jelas, tapi mata mereka selalu bertemu.
www.ac-zzz.tk 1967. Kalau saat itu Sam 46 tahun, Eddie 24 tahun, dan Adam hampir 3 tahun. Ia dikenal se103bagai Alan waktu itu. Alan Cayhall, tak lama kemudian jadi penduduk sebuah negara bagian yang jauh, tempat seorang hakim menandatangani surat keputusan memberikan nama baru kepadanya Ia sering melihat video ini dan bertanya-tanya dalam hati, di manakah ia pada saat bocah-bocah Kramer itu terbunuh: 07.46, 21 April 1967. Waktu itu keluarganya tinggal di sebuah rumah kecil di kota Clanton, dan mungkin ia sedang tidur tak jauh dari pengawasan ibunya. Ia hampir tiga tahun, dan si kembar Kramer baru lima tahun. Video itu berlanjut dengan lebih banyak kilasan gambar Sam digiring keluarmasuk berbagai mobil, penjara, dan gedung pengadilan. Ia selalu diborgol dan mengembangkan kebiasaan menatap tanah beberapa meter di depannya. Wajahnya tidak menunjukkan ekspresi apa-apa. Ia tak pernah memandang pada reporter, tak pernah memedulikan pertanyaan mereka, tak pernah mengucapkan sepatah kata pun. Ia bergerak cepat, meluncur keluar dari pintu, menuju mobil yang sudah menunggu. Dua sidang peradilannya yang pertama direkam panjang-lebar oleh laporan berita harian televisi. Selama bertahun-tahun Adam bisa mendapatkan kembali sebagian besar rekaman itu, dan dengan hati-hati mengedit bahan tersebut. Ada wajah Clovis Brazelton, pengacara Sam, yang berteriak-teriak keras, bergaya di depan pers pada setiap kesempatan. Namun, bersama lewatnya waktu, potongan rekaman tentang Brazelton diedit cukup banyak. Adam muak pada laki-laki ini. Ada tayangan gambar berwarna menyapu halaman gedung pengadilan, dengan kerumunan penonton yang diam tak bersuara, polisi negara bagian bersenjata lengkap, dan para anggota Klan dengan jubah, kerudung kerucut, dan topeng menyeramkan. Sosok Sam terlihat sepintas-sepintas, selalu bergegas, selalu menyembunyikan diri dari kamera dengan merunduk di balik seorang deputy bertubuh besar. Sesudah sidang kedua dan Juri tak mampu mengambil keputusan bulat untuk kedua kalinya, Marvin Kramer menghentikan kursi rodanya di trotoar, di depan Gedung Pengadilan Wilson County, dan dengan air mata berderai ia mengutuki Sam
www.ac-zzz.tk Cayhall, Ku Klux Klan, dan sistem peradilan Mississippi yang picik. Saat kamera berputar, suatu insiden menyedihkan muncul. Marvin tiba-tiba melihat dua anggota Klan berjubah putih tak jauh dari sana, dan ia mulai menjeriti mereka. Salah satu di antara mereka balas berteriak, namun tenggelam dalam panasnya situasi saat itu. Adam sudah mencoba segala cara untuk menangkap ucapan anggota Klan itu, tapi tidak berhasil. Jawaban itu untuk selamanya takkan pernah diketahui. Beberapa tahun sebelumnya, ketika masih kuliah hukum di Michigan, Adam menemukan salah satu reporter lokal yang berdiri di sana saat itu, memegang mikrofon tak jauh dari wajah Marvin. Menurut reporter itu, jawaban dari seberang lapangan menyinggung tentang keinginan meledak107kari anggota badan Marvin yang masih tersisa. Ucapan yang sangat kasar dan kejam ini tampaknya benar, sebab Marvin jadi gusar. Ia meneriakkan umpatan pada orang-orang Klan tersebut, yang kemudian pergi. Marvin memutar roda besi kursinya, memburu mereka. Ia menjerit, mengutuk, dan menangis. Istri dan beberapa kawannya mencoba menahannya, tapi ia melepaskan diri, tangannya mati-matian memutar roda. Ia meluncur sekitar enam meter, dengan istrinya mengejar di belakang. Kamera merekam semuanya, sampai trotoar itu habis dan rumput mulai. Kursi roda itu terguling dan Marvin tersungkur di halaman rumput. Selimut di atas kakinya yang diamputasi terbuka ketika ia terguling keras ke samping sebatang pohon. Istri dan teman-temannya segera menghampirinya, dan selama satu-dua detik ia menghilang di tengah kerumunan. Namun suaranya masih terdengar. Ketika kamera berpindah dan cepat-cepat menyorot dua anggota Klan tadi, yang satu tertawa dan yang satu membeku di tempat, meledaklah lolong tangis aneh dari tengah kerumunan kecil di atas tanah. Marvin merintih, tapi dengan lolongan tinggi menggetarkan, seperti orang gila yang ter-luka. Suara itu sangat menyayat, dan sesudah beberapa detik yang menyedihkan itu video terpotong ke adegan berikutnya. Air mata menitik di mata Adam ketika pertama kali ia melihat Marvin berguling di tanah, melolong dan merintih. Tapi kini, meskipun gambar dan suara itu masih membuat kerongkongannya
www.ac-zzz.tk kaku, ia sudah lama berhenti menangis. Video itu karya ciptanya. Tak seorang pun pernah menyaksikannya kecuali ia sendiri. Dan ia sudah begitu banyak melihatnya, sehingga air mata tak mungkin lagi mengalir. Teknologi berkembang pesat dari tahun 1968 sampai 1981, dan rekaman sidang Sam yang ketiga dan terakhir itu jauh lebih tajam dan jelas. Sidang itu diadakan pada bulan Februari 1981, di sebuah kota kecil yang indah dengan alun-alun ramai dan gedung pengadilan kuno dari bata merah. Udara dingin menggigit, dan