Gambar 2. Bibit mangga untuk penanaman di lokasi visitor plot Natar Figure 2. Mango seed for planting in visitor plot Natar 12
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PEMBUAHAN MANGGA DI LUAR MUSIM DI DATARAN RENDAH LAMPUNG
M a n g g a merupakan produk hortikultura yang pembuahannya terjadi pada musim tertentu di suatu tempat tertentu. Sifatnya yang musiman menyebabkan produk melimpah pada saat panen yang menyebabkan harga jual menjadi rendah/ menurun. Sebaliknya pada saat lain, produk tidak tersedia di pasar, sehingga kesinambungan pemasaran terganggu. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat perlu diupayakan pembuahan mangga di luar musim. Untuk memicu pembuahan di luar musim, perlu mengetahui kondisi 2
Mango is a hort icult u re p r od uct which pollination occur in certain season and place. Seasonal characteristics caused over product when harvesting time its caused lower price selling. On the contrary, in the other time the product is not available in the market, with the result that marketing continuity will be obstructed. Caused of that to fulfill society needs should be efforts to pollinating out of time in season. For pollination trigger in the other time of sea-
Solok. Ucapan terimakasih ditujukan untuk Balai Penelitian Teknol og i Pertanian Lampung, atas bantuan dan dukungannya.
This research collaborated with Solok Research Institute for Fruits and also have support from Assessment Institute for Agriculture Technology Lampung.
Gambar 1. Pertanaman mangga di lokasi Tegineneng Figure 1. Mango plantation in Tegineneng 11
baru mencakup sekitar 30 %. Keterlambatan tersebut besar kemungkinan dipicu lingkungan dimana tanaman mangga tumbuh, terutama suhu lingkungannya. Dalam upaya pengembangan mangga di Lampung, maka di lokasi Natar dilakukan adaptasi mangga yang terpilih untuk kondisi iklim Lampung, yaitu : Manalagi Lalijiwo (MariftaLj), Indramayu (Marifta-Im), Sala (Marifta-Sl), Gedong Gincu (Marifta-Gd), Bakarisisik (Marifta-Bs) dan Marifta Ir. Masing-masing kultivar ditanam sebanyak 30 pohon dengan jarak tanam 5 x 6 m. Penelitian ini t e r s e l e n g g a r a bekerjasama dengan Balai Penelitian Tanaman Buah 10
vation (existing plant). Based on observation, plant that have flowering and pollinating are about 30%. The reason of that late most possibly trigger with environment where mango plant growth, mainly surroundings temperature. In efforts to develop of mango in Lampung, so in Natar was done mango adaptation which was chosen to Lampung condition. It was planted six varieties, i.e: Manalagi Lalijiwo (Marifta-Lj), Indramayu (Marifta-Im), Sala (Marifta-Sl), Gedong Gincu (MariftaGd), Bakarisisik (Marifta-Bs) and Marifta Ir.
fisiologis mangga seperti masa pembuahan normalnya dan faktor lain yang mempengaruhi pembungaan dan pembuahan, diantaranya faktor tanah dan iklim. Upaya memicu pembuahan di luar musim dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya adalah dengan mengintegrasikan komponen ketersediaan air dengan zat pengatur tumbuh. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah melakukan identifikasi dan karakterisasi tanah, iklim dan masa pembuahan mangga pada kondisi normal di dataran rendah Propinsi Lampung dan mencari teknologi pembuahan mangga di luar musim dengan mengaplikasikan cekaman
son needs physiologis of mango condition knowing as normally pollination time and the others factors that influence flowering and pollinating, among soil and climatic factor. Pollination trigger effort out of season could be by some type, one of them is to integrated water component availability and hormonal treatment. The aim of this research are identify and characterize of soil, climate and flowering initiation and pollination on normally condition in Province Lampung lowland area and looking for technique to pollinating out of season with 3
air dan tumbuh.
pengatur
water stress and hormone growth.
Metodologi Penelitian ini dilaksanakan pada tahun anggaran 2004 di Propinsi Lampung. Metode penelitian dipilah menjadi beberapa tahapan, yaitu: (1) desk study, (2) survey lapangan, (3) aplikasi teknologi pembungaan mangga, (4) pengamatan mangga existing (5) analisis data dan (6) adaptasi mangga sebagai data penunjang. Desk study d i a nt ar a ny a mengumpulkan informasi m e n g en a i k o m p o n en biofisik mangga. Survey lapangan dilakukan untuk mencari lokasi terpilih dan mengambil contoh tanah. Teknologi pembungaan dilakukan dengan
Methods Research on mango was done in Lampung Province. This methods of mango research was classified on some steps, i.e : 1. desk study, 2. field survey, 3. application of mango pollination technology, 4. monitoring of existing mango, 5. data analyze and 6. adaptation mango as support. Desk study methods i.e. information gathering about biophysics of mango. Field survey should be done to find sellected location and taking sample of soil. To
4
zat
supaya terwujud produktivitas yang tinggi. Kendala pengembangan mangga di Lampung adalah tingginya tingkat serangan hama penggerek batang. Hama penggerek batang menyebabkan tanaman sulit berproduksi dengan baik. Pemicu dari berkembangbiaknya hama penggerek batang adalah suhu dan kelembaban udara, dan curah hujan. Perlakuan Paclobutrazol yang dikombinasikan dengan penyiraman dan cekaman air kurang memperlihatkan hasil yang diinginkan, karena terlalu dekatnya waktu aplikasi dengan hasil yang diharapkan dan sulitnya menemukan tanaman sampel yang ideal. Berdasarkan pengamatan, tanaman yang sudah berbunga dan berbuah,
others inputs to support high production. The problem to develop of mango production in lampung, that is high degree of drill stem attacking. This disease caused of mango production is not optimum. The trigger of proliferate this plant disease are temperature, relative humidity and rainfall. Paclobutrazol treatment which is combined with irrigation and water stress less or have not shown result as we hope, because the time of application was not too long to make something visible and the trouble to get ideal sampling mango culti9
September hingga November. Pada musim kemarau, penyiraman dapat dilakukan sebanyak 60 l/pohon/minggu untuk tanaman mangga yang berumur 4-5 tahun. Tetapi apabila umur tanaman lebih tua, dibutuhkan jumlah yang lebih banyak. Hasil analisis klimogram memperlihatkan bahwa baik Natar maupun Tegineneng kurang sesuai u n t u k s e n t r a pengembangan mangga, kalau varietas yang dibudidayakan sama d e n g a n y a n g dibudidayakan di Jawa. Sedangkan untuk Pekalongan, termasuk s e s u a i u n t u k pengembangan mangga di Lampung, tetapi tetap perlu memperhatikan inputinput yang lain untuk menunjang produksi, 8
the critical of temperature should be noticed. In normal condition, mango in location begin pollination at July-August, harvest at SeptemberNovember. In dry season, mango can irrigate with 60 l/plant/ week for mango with age 4-5. But for old plant, it is needed more water. The result of climatograph analyze showed that Natar or Tegineneng are not suitable to become center of mango develop, if varieties are planted is the same with varieties in Java. Whereas Pekalongan is suitable to mango develop in Lampung, but it must be attented
m e n g a p l i k a s i k a n z at pengatur tumbuh paclobutrazol yang dikombinasikan dengan penyiraman dan cekaman air. P ac l o b u t r a z o l disuntikkan ke batang dengan dosis 2,5 , 5, dan 7,5 cc/pohon, dengan penyiraman 10 dan 20 l/ pohon untuk dosis paclobutrazol 2,5 cc, 20 dan 40 l/pohon untuk dosis paclobutrazol 5 cc dan 30 dan 60 l/pohon untuk dosis poaclobutrazol 7,5 cc. Tiap kombinasi diulang 3 kali. Setelah perlakuan tersebut tanaman dikondisikan pada keadaan stress air, tidak dilakukan penyiraman lagi sampai tanaman berbunga penuh. Pengamatan tanaman meliputi jumlah bunga, jumlah buah, jumlah cabang, jumlah cabang yang terkena serangan penggerek batang dan
supporting mango flowering and fruit setting was done by applicating paclobutrazol hormone treatment. Paclobutrazol was injected to mangoes tree dosage 2,5, 5, 7,5 ml/plant, by dressing 10 and 20 litre water/plant for dosage 2,5 ml paclobutrazol, 20 and 40 litre water/ plant for dosage 5 ml paclobutrazol, 30 and 60 ml/plant for dosage 7,5 ml paclobutrazol. For each treatment in three replication. After that treatment, the plantation was conditioned in water stress situation. There is no dressing aplication until the mango plant full flowering. Plant 5
tingkat serangan hama penggerek batang. Untuk mengetahui tingkat kecukupan air dilakukan analisis ETR/ETM (Forest dan Reyniers diacu dalam CIRAD 2000). Sedangkan untuk mengetahui kesesuaian mangga di lokasi penelitian dilakukan analisis klimogram. Dilakukan juga penanaman di lokasi visitor plot Natar, untuk melihat adaptasi enam varietas mangga di Lampung. Berdasarkan identifikasi dan karakterisasi tanah di lokasi Tegineneng dan Pekalongan diketahui bahwa tanah di kedua lokasi tersebut mempunyai solum yang cukup dalam dan tidak dijumpai lapisan kedap, sehingga sangat mendukung untuk 6
observation including total of flower, total of fruit, total of branch, and mango branch attacked by drill worm dissease. To knowing available water degree was used by ETR/ETM analyze (Forest & Reynier in CIRAD 2000). While for knowing mango suitability in research location have done climatograph analyze. For knowing adaptation level in six varieties of mango in Lampung, was done visitor plot on mango in Natar location. Based on soil identification and characterization in Tegineneng and Pekalongan were known that soil in
perkembangan akar tanaman mangga. Namun demikian, untuk mendukung pertumbuhan mangga secara optimal, maka perlu ditingkatkan kesuburannya terutama dengan penambahan N dan K. Hasil identifikasi unsur iklim, menunjukkan bahwa curah hujan, suhu udara dan jumlah bulan kering merupakan faktor pembatas untuk budidaya mangga. Seperti Sumatera pada umumnya, Propinsi Lampung juga relatif basah (jumlah bulan keringnya kurang). Dalam kaitannya dengan pertumbuhan, pembungaan dan pembuahan mangga, perlu juga diperhatikan suhu kritis dari tanaman. Pada kondisi normal, mangga di daerah penelitian mulai berbunga pada bulan JuliAgustus, panen pada bulan
there location have effective dept and have no impermeable layer, that condition are very support to develop of root of mango plant. However, to support optimum of mango planting, soil in there location must be adding Nitrogen and Photassium, mainly. The climate identification showed that rainfall, air temperature and dry month are limited factors for mango plantation. Such as Sumatera region generally, Lampung Province has also enough high of total rainfall (less dry month). However, relation of growth, develop and pollination, 7