19 Januari 2016 Erik Sutrisno Cahya S.T., M.Eng. (S2 Teknik Mesin 2012) 17 Februari 2016 Hennisa S.Sc. (S1 Biologi 2011) Henry Harto S.Farm. (S1 Farmasi 2011) Heriyanto S.Sc. (S1 Kimia 2011) Juliany S.Farm. (S1 Farmasi 2011) Liang Hauw Wen S.T. (S1 Teknik Mesin 2011) Marvenia S.H. (S1 Hukum 2012) Metta Diana S.Sc. (S1 Biologi 2011) Zuelkevin S.KG. (S1 Kedokteran Gigi 2012) 2 Maret 2016 drg. Wilvia (Program Kepaniteraan Dokter Gigi 2013)
Gadjah Mada University
Salam Redaksi Namo Buddhaya, Halo pembaca setia Eka-citta! Senang sekali dapat berjumpa dengan Eka-citta edisi XLI. Kali ini, Eka-citta kembali hadir membawa kita semua untuk melihat dan mengetahui perkembangan yang terjadi di lingkungan masyarakat. Tentu saja, kita sudah tidak asing dengan istilah MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) / AEC (Asean Economic Community). Banyak dampak yang akan kita rasakan sebagai masyarakat Indonesia dalam menghadapi MEA. Tidak terlepas dari dampak saja, tetapi juga diperlukan peran dari kita, khususnya ditinjau dari segi mahasiswa. Tidak lupa juga kita memandang dari jendela Buddhis bahwa persaingan ketat dalam dunia MEA jangan sampai membuat kita bertentangan dengan hukum Dhamma. MEA bisa menjadi peluang ataupun ancaman bila kita tidak menaruh peran yang berarti didalamnya. Hal-hal menarik seputar MEA ini akan disajikan dengan hangat dalam rubrik-rubrik edisi Eka-citta kali ini. Selain rubrik-rubrik menarik dan hangat, edisi kali ini dilengkapi dengan sedikit hiburan yang diharapkan dapat menemani dan menghibur ditengah aktivitas anda. Semoga rubrik-rubrik dan hiburan yang telah kami sajikan, dapat memberikan manfaat bagi pembaca Eka-citta edisi XLI ini. Terima kasih kami ucapkan kepada berbagai pihak yang telah membantu dan mendukung dalam pembuatan Eka-citta, juga kepada donatur yang telah mendonasikan dana untuk Eka-citta edisi XLI ini. Akhir kata, kami dari tim Eka-citta memohon maaf bila terdapat berbagai kesalahan dan kekurangan dalam penggunaan kata dan penyajian informasi. Untuk kemajuan buletin Eka-citta kedepannya, sangat besar harapan kami untuk mendapatkan saran dan kritik dari para pembaca sekalian. Sabbe satta bhavantu sukhitatta May all beings be happy Semoga semua makhluk berbahagia Salam Metta, Redaksi
1
Daftar Isi Salam Redaksi Daftar Isi Cover Issue Untaian Dhamma Info : Pandangan Mahasiswa Terhadap MEA Keuntungan dan Kerugian MEA Profil Profil DP & Kesan Pesan Hiburan : Serba-Serbi : Tahukah kamu? Games : TTS Berhadiah Puisi : Salam Sendu Resensi Pojok Kampus Liputan: Old and New Latihan Kepemimpinan Pengurus Galeri Dhammapada Atthakatha Kontak Dhamma PonoKamad
Pelindung Pembina Penanggung Jawab Pimpinan Umum Redaksi Penyunting Tata letak Iklan dan Pemasaran
2
1 2 3 6 8 10 12 16 19 24 25 26 28 30 32 36 37 39 40
: Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D. : Dr. Dr. Ir. Effendie Tanumihardja, S.U., MM : Anathapindika Kamandjaja : Ryan Kurnia : Dewi Karina; Hery Ciaputra; Panna Dikha Citrawati : Tara Ayu Cintoro; Filbert Utomo; Joanna Gautami Djuasa : Kwan, William Kurniawan; Pandapotan; Renardi Winata : Frendy Tanoto Yoga; Katherine; Steven Febriyanto
Cover Issue MEA : PELUANG ATAU ANCAMAN? Oleh : Dewi Karina MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) atau yang dikenal juga dikenal dengan istilah AEC (ASEAN Economic Community) merupakan bentuk dari sebuah pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara yang telah disepakati oleh para pemimpin ASEAN. Para pemimpin meyakini bahwa dengan adanya pemberlakuan MEA dapat menarik investor asing. Hal ini berarti ASEAN dapat menyaingi negara penguasa ekonomi lainnya. Selain itu, adanya MEA juga dapat memperketat kompetisi diantara negara-negara anggota ASEAN sendiri. Lalu apa dampak yang akan dirasakan oleh kita sebagai masyarakat Indonesia? Bila kita tinjau lebih lanjut dalam kacamata mahasiswa, MEA tidak hanya membuka arus perdagangan barang, tetapi juga tenaga kerja profesional seperti dokter, apoteker, pengacara, dan berbagai jurusan pekerja lainnya. Tentu saja, kita harus mempersiapkan kualitas diri sebaik mungkin agar tidak kalah dengan tenaga kerja asing lainnya. Perbaikan mutu kualitas harus dimulai dari diri sendiri dengan kesadaran akan pentingnya dalam menghadapi dunia MEA. Dalam memperbaiki kualitas diri, kita harus sungguh-sungguh tekun dan memiliki tekad yang kuat khususnya dalam bidang pekerjaan yang akan kita tekuni nantinya. Sebagai umat Buddhis yang baik, alangkah baiknya kita berpedoman pada Tiratana dalam melakukan segala sesuatu, seperti yang diuraikan dalam Dhammapada berikut ini: “Bila suatu pekerjaan dikerjakan dengan seenaknya, suatu tekad tidak dijalankan dengan selayaknya, kehidupan suci tidak dijalankan dengan sepenuh hati; maka semuanya ini tidak akan membuahkan hasil yang besar” [Dhammapada XXII : 312] - Niraya Vagga
3
Dengan sungguh-sungguh menekuni pekerjaan kita, maka tidak ada yang perlu ditakutkan terlebih dalam menghadapi dunia MEA ini. Ketakutan yang berkelanjutan bisa menjadi ancaman di kalangan masyarakat. Hal ini dikarenakan minimnya sosialisasi pasar bebas ASEAN kepada masyarakat sehingga banyak yang tidak mengetahui persoalan MEA. Kekhawatiran pemberlakuan MEA akan berefek negatif terhadap kehidupan sosial dan ekonomi Indonesia. Jika kualitas barang dan SDM kalah bersaing, maka perekonomian akan melemah dan pengangguran akan meningkat. Dalam Agama Buddha, kita diajarkan untuk selalu optimis, tidak mudah menyerah dan selalu semangat (viriya) serta waspada terhadap lingkungan di sekitar kita. Walaupun banyak kekhawatiran terhadap munculnya MEA ini, kita sebagai umat Buddhis tetap menyikapinya dengan sikap positif. “ Orang yang penuh semangat, selalu sadar, murni dalam perbuatan, memiliki pengendalian diri, hidup sesuai dengan Dhamma dan selalu waspada, maka kebahagiaannya akan bertambah” [Dhammapada Atthakatha, syair 24] Demikian bunyi Dhammapada Atthakatha, syair 24 yang dibabarkan oleh Sang Buddha yang dapat dijadikan landasan dalam menghadapi MEA ini. Dengan selalu semangat, sadar, pengendalian diri, serta waspada, maka kita dapat meningkatkan kualitas diri agar tidak kalah dari tenaga kerja asing. Inilah yang menjadi peluang bagi kita, untuk mendorong diri menjadi lebih kreatif, profesional, terampil serta kompeten. Dengan demikian tantangan MEA menjadi peluang kemajuan dan perkembangan Indonesia. International Buddhist College dan Than Hsiang Foundation bekerja sama dengan World Buddhist University Thailand dalam menyelenggarakan konferensi internasional dengan tema “Aksi Sosial dan Pendidikan Buddhis di MEA” yang dilaksanakan di Than Hsiang Temple, Penang, Malaysia pada tanggal 26 Juli 2015 lalu. Mereka
4
meyakini bahwa kerja sama umat dari tradisi Theravada, Mahayana, dan Vajrayana akan dapat memberikan peran di dunia MEA ini. Enam belas pembicara dari tujuh negara di Asia Tenggara menyajikan presentasi mengenai pengetahuan dan pengalaman mereka dalam aksi humanistik dan pendidikan kepada sekitar seratus peserta dari kalangan monastik, akademisi, praktisi, dan pengamat, dari berbagai negara Asia Tenggara. (Vijjananda,2015) Begitu banyak aksi dan peran yang dapat kita pelajari dan lakukan dalam menghadapi dunia MEA. Siapkah anda? Apakah MEA suatu peluang atau ancaman? Silahkan anda jawab dalam hati masingmasing Daftar Pustaka: Vijjananda, Handaka. 2015. Konferensi Buddhis Internasional Aksi Sosial dan Pendidikan. Diakses dari http://buddhazine.com/konferensi-buddhis-internasional-aksi-sosialdan-pendidikan/ pada tanggal 17 Januari 2016.
Erianto,Dwi. 2015. MEA, Antara Peluang atau Ancaman. Diakses dari http://print.kompas.com/baca/2015/12/01/MEA%2c-AntaraPeluang-dan-Ancaman pada tanggal 17 Januari 2016. Anonim. 2014. Apa yang harus anda ketahui tentang Masyarakat Ekonomi Asean. Diakses dari http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2014/08/140826_ pasar_tenaga_kerja_aec pada tanggal 17 Januari 2016.
5
Untaian Dhamma MELIHAT SEDIKIT DHAMMA DALAM MEA Oleh : Panna Dikha Citrawati Bulan Desember lalu, MEA atau Masyarakat Ekonomi ASEAN telah diresmikan. Masyarakat Ekonomi ASEAN memiliki pola pengintegrasian ekonomi ASEAN dengan cara membentuk sistem perdagangan bebas atau free trade antara negara-negara anggota ASEAN. Dengan diresmikannya MEA, maka diresmikan pula pasar bebas di kawasan Asia Tenggara. MEA sendiri bertujuan untuk menjaga stabilitas politik dan keamanan regional ASEAN, meningkatkan daya saing kawasan secara keseluruhan di pasar dunia, mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan, serta meningkatkan standar hidup masyarakat. Meski sudah diresmikan tahun lalu, MEA baru diberlakukan awal tahun ini. Semua negara yang tergabung dalam ASEAN tak terkecuali Indonesia, harus siap untuk menghadapi MEA. Sudah pasti pemberlakuan MEA akan memberikan pengaruh positif dan negatif pada setiap negara di ASEAN. Pengaruh positif dari MEA berupa kegiatan produksi dalam negeri meningkat baik secara kuantitas maupun kualitas, mendorong pertumbuhan ekonomi negara, pemerataan pendapatan masyarakat, dan stabilitas ekonomi nasional serta menambah devisa negara melalui bea masuk dan biaya lain dari ekspor dan impor. Sedangkan pengaruh negatif yang ditimbulkan seperti barang-barang produksi dalam negeri terganggu akibat masuknya barang impor yang dijual lebih murah dalam negeri yang menyebabkan industri dalam negeri mengalami kerugian besar. Selain itu, orang-orang asing akan lebih leluasa mengeksploitasi alam Indonesia. Mau tidak mau, kita sebagai bagian dari masyarakat Indonesia harus menerima dan menghadapi MEA.
6
Mungkin saat ini pengaruh MEA belum begitu terasa. Namun beberapa bulan kedepan, MEA bukan hanya sekedar kesepakatan belaka. Salah satu pengaruh yang akan sangat terasa di kalangan masyarakat adalah persaingan usaha yang sangat ketat. Sebagai umat Buddha, kita tentu mengenal tentang Hasta Ariya Maggha (Jalan Mulia Berunsur Delapan) sebagai pedoman hidup kita. Salah satu unsur yang berkaitan dengan pengaruh MEA adalah Mata Pencaharian Benar (sammä-ajiva). Dalam persaingan usaha yang ketat, kita harus benar-benar selektif dalam bekerja maupun berusaha. Dengan adanya persaingan yang ketat dan sistem perdagangan bebas dalam MEA, kita juga menjadi lebih bebas dalam bekerja dan berusaha. Ada 5 mata pencaharian menurut ajaran Buddha yang harus dihindari yaitu penipuan, ketidak setiaan, penujuman atau peramalan, kecurangan, dan pemungutan bunga yang tinggi (praktik lintah darat). Selain itu ada pula 5 macam bentuk perdagangan yang harus di hindari berupa berdagang daging, berdagang senjata, berdagang makhluk hidup, berdagang makanan dan minuman memabukkan atau menimbulkan ketagihan, dan berdagang racun. Dengan memperhatikan ajaran Buddha tentang mata pencaharian benar, maka kita bisa berusaha dan bekerja dalam persaingan yang ketat tanpa merugikan orang lain bahkan makhluk lain di sekitar kita. Tak hanya itu saja, kehadiran MEA harus kita sadari sebagai bagian dari Anicca atau ketidakkekalan. Mengapa demikian? Saat ini, berita tentang MEA timbul begitu saja karena MEA sedang hangathangatnya dibicarakan dan MEA memang menjadi sebuah fenomena terutama di wilayah Asia Tenggara. Namun setelah beberapa atau berpuluh-puluh tahun sejak MEA berlangsung, sudah pasti fenomena tentang MEA sedikit demi sedikit dan perlahan-lahan akan lenyap. Saat ini, MEA juga merupakan bagian dari kehidupan modern manusia dan tak luput dari sebuah proses yang harus dialami.
7
Info PANDANGAN MAHASISWA TERHADAP MEA Oleh : Hery Ciaputra Pada edisi Eka-citta kali ini, kita akan membahas mengenai MEA. MEA tentunya akan mempengaruhi banyak orang, terutama pekerja yang berkecimpung pada sektor keahlian. Berikut beberapa hal yang harus kita ketahui sebagai mahasiswa dalam menghadapi MEA yang sedang berlangsung. Apa itu MEA? Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) atau disebut juga AEC (Asean Economic Community) adalah suatu sistem kerjasama perdagangan bebas antara negara-negara yang tergabung dalam ASEAN, dimana MEA bertujuan mengimplementasikan arus bebas barang, arus bebas jasa, arus bebas investasi, arus bebas modal, dan arus bebas tenaga kerja terampil dalam pasar terbuka. Selain dapat menciptakan jutaan lapangan kerja baru, skema ini juga dapat meningkatkan kesejahteraan 600 juta orang yang hidup di Asia Tenggara. Karena banyaknya jenis pekerjaan maka ada hal-hal yang harus dipertimbangkan agar pekerjaan itu tidak bertentangan dengan hukum (terutama hukum Dhamma). Dalam hal ini berkaitan erat dengan Jalan Mulia Berunsur Delapan yaitu salah satunya Sammā Ājīva (penghidupan atau pencaharian benar). Sebab apabila suatu pekerjaan dilakukan melanggar Dhamma akan menyebabkan suatu persoalan dikemudian hari serta membawa kita pada penderitaan. Peran kita sebagai mahasiswa dalam menghadapi MEA ini adalah mulai berbenah diri. Generasi muda seperti kita harus mempersiapkan diri ketika pasar bebas ASEAN sudah diberlakukan. Sebab keberlanjutan negara ini ada di tangan kaum muda-mudi. Ketika kesadaran akan pentingnya membenahi diri untuk menghadapi MEA bagi para generasi muda tidak ada, Indonesia nantinya akan terjual ke -
8
negara lain dan negara ini akan dikuasai oleh negara lain. Mahasiswa adalah iron stock bagi bangsa Indonesia dan bangsa lainnya. Mahasiswa akan menggantikan tempat para pejabat pemerintahan. Mahasiswa merupakan kaum intelektual yang tidak hanya dituntut untuk memiliki kemampuan akademik yang baik, tetapi juga kemampuan non-akademik untuk menunjang kemajuan bangsa. Oleh karena itu, mahasiswa sebagai generasi muda perlu membuat berbagai kegiatan yang bisa menopang MEA, diantaranya yaitu menciptakan inovasi dalam bentuk usaha, keaktifan pada organisasi kampus, mensosialisasikan MEA dan mengajak kaum muda lain untuk meningkatkan daya wirausaha sehingga usaha-usaha baru akan muncul dan bisa mempertahankan perekonomian negara. Daftar Pustaka: Anonim. 2014. Apa yang Harus Anda Ketahui tentang Masyarakat Ekonomi Asean. Diakses dari http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2014/08/140 826_pasar_tenaga_kerja_aec, pada tanggal 21 Januari 2016. Brebes, Wong. 2015. Masyarakat Ekonomi Asean(MEA) dan Peran Mahasiswa.Diakses dari http://www.semangat27.com/2015/07/masyarakat-ekonomiasean-mea-dan-peran.html, pada tanggal 22 Januari 2016. Firdaus, Doni F. 2014. Peran Mahasiswa Indonesia dalam Menghadapi Asean Economic Comunity(AEC). Diakses pada https://diffa95.wordpress.com/tag/peran-mahasiswaindonesia/,pada tanggal 22 Januari 2016.
9
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN MEA TERHADAP INDONESIA Oleh : Miory Onassis Tahun 2016 adalah tahun dimana warga Indonesia dapat melakukan perdagangan se-ASEAN tanpa ada hambatan dikarenakan adanya perjanjian MEA (Masyarakat Ekonomi Asean). MEA atau disebut juga AEC (Asean Economic Community) merupakan perjanjian antara anggota ASEAN agar memberlakukan beamasuk 0% terhadap aliran barang, orang maupun jasa. Diberlakukannya MEA memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk melebarkan sayap perdagangan keluar negeri. Angka pengangguran di Indonesia pun menurun karena terbukanya lapangan kerja yang baru. Berkurangnya angka pengangguran tentu saja menaikkan angka kesejahteraan bagi rakyat Indonesia. Sebagai contoh, UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) akan lebih mudah menjual barang-barang hasil produksi di kawasan ASEAN. Selain keuntungan-keuntungan MEA bagi Indonesia, MEA juga ingin menjadikan ASEAN sebagai raksasa ekonomi yang mengalahkan Tiongkok dan Jepang. Manfaat adanya MEA tidak hanya terpaku pada ekonomi saja, bahkan perdamaian dunia. ASEAN dapat menjaga kestabilan politik dan keamanan di kawasan Laut Cina Selatan karena potensi pertumbuhan ekonominya yang tinggi apalagi dibantu MEA sehingga dapat menghindari terjadinya perang. Diberlakukannya MEA juga tidak menutup kemungkinan adanya pengenalan budaya dan agama di kawasan ASEAN. Disamping keuntungan yang dapat diperoleh Indonesia, MEA dapat menjadi sangat mengkhawatirkan karena mudahnya investor asing masuk ke Indonesia untuk bersaing pada kesempatan emas ini, yang diperkirakan akan menggeser UMKM. Kurangnya teknologi
10
Indonesia untuk mengolah produk hingga siap pakai menjadi sebab jatuhnya UMKM. Buktinya 40% ekspor Indonesia masih berupa bahan mentah seperti minyak nabati, batubara, gas, dan minyak bumi. Ditambah dengan perilaku konsumtif warga Indonesia yang lebih senang dengan produk luar negeri. Bagi perkembangan Buddha-Dhamma sendiri, kita yang tinggal di Indonesia bisa saja mendapatkan pengetahuan baru dari negara-negara Buddhis seperti Thailand dan Vietnam. Namun di sisi lain ada kerugian dari hal ini yaitu kemungkinan perbedaan sekte-sekte Buddhisme yang menyebabkan Buddhisme semakin terbagi-bagi. Menanggapi situasi sekarang ini kita sebagai peserta MEA harus berusaha tampil terdepan dengan meningkatkan kualitas produk/jasa dan menekan biaya produksinya. Kemudian mengubah pola hidup yang konsumtif menjadi produktif dan lebih mencintai produk lokal. Peran pemerintah juga diperlukan untuk terus mengembangkan program-program yang meningkatkan system transportasi, konektivitas nasional, serta kualitas pekerja dan IPTEK. Kita sebagai generasi muda bangsa Indonesia juga harus berperan dalam MEA yaitu dengan menempa ilmu-ilmu softskill disamping ilmu sekolah atau perkuliahan, dan semangat untuk memunculkan ide-ide kreatif sehingga berdaya saing tinggi. Daftar Pustaka Pratama. 2016. Dimulainya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Diakses dari http://www.indopos.co.id/2015/12/2016-dimulainyamasyarakat-ekonomi-asean-mea.html pada tanggal 24 Februari 2016. Pujarahayu. 2015. MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) Berlaku 31 Desember 2015. Diakses dari https://pujarahayu.wordpress.com/2015/07/11/meamasyarakate konomiasean31desember2015/ pada tanggal 24 Februari 2016. Rinaldi, Ferry. 2016. Manfaat Nyata Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Untuk Indonesia. Diakses dari http://www.kembar.pro/2016/01/manfaat-nyata-masyarakatekonomi-asean-MEA-untuk-indonesia.html pada tanggal 24 Februari 2016.
11
Profil
Nama lengkap` Tempat, tanggal lahir Pendidikan S1
: Juan Nicholas : Pekalongan, 23 April 1992 : Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (2010) Agama : Buddha Pada bulan Desember tahun 2015 lalu, Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) telah diresmikan. MEA merupakan sebuah sistem perdagangan bebas antarnegara anggota ASEAN. Tentunya dengan diresmikannya dan diberlakukannya MEA di Indonesia memunculkan banyak pendapat di kalangan masyarakat, tak terkecuali seorang mahasiswa. Pada edisi Eka-Citta kali ini, kami telah berhasil mewawancarai salah seorang alumnus Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada dan juga merupakan mantan anggota Kamadhis UGM, saudara Juan Nicholas. Juan Nicholas lahir di Pekalongan, Jawa Tengah. Beliau mulai menempuh pendidikan tinggi di UGM pada tahun 2010 dan mengambil jurusan S1 Manajemen. Berikut adalah hasil wawancara tim redaksi Eka-citta dengan saudara Juan Nicholas. Menurut saudara Juan apakah MEA itu sebenarnya? MEA tujuannya untuk menambah arus modal di kawasan ASEAN, sehingga investasi lebih banyak , dan ekonomi bisa lebih berkembang.
12
ASEAN saat ini adalah ekonomi terbesar ke-7 secara global , terbesar ke-7 secara global, terbesar ke-3 di Asia setelah China, dan India. Dengan adanya MEA saat ini, Indonesia dan beberapa negara yang pertumbuhannya tinggi seperti Vietnam & Filipina akan menjadi target investasi favorit. Ada yang berpendapat bahwa MEA adalah bentuk pasar bebas di kawasan Asia Tenggara. Bisa dijelaskan, apakah saudara setuju atau tidak dengan pendapat tersebut? Di MEA saat ini ada beberapa objek yang arusnya dibebaskan, yaitu barang, jasa, modal, investasi, dan tenaga kerja yang terlatih. Pasar bebas tidak berarti tidak ada regulasi dari pemerintah. Pemerintah tetap akan mendorong konsumsi produk lokal, seperti aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri, dimana produk dengan bahan baku impor akan dikenakan tarif masuk 0% selama mengandung komponen dari dalam negeri yang angkanya disesuaikan untuk tiap industri. Sejauh ini apakah saudara Juan sudah merasakan pengaruh atau dampak dari MEA atau belum? Dampak MEA saat ini masih belum terasa. Mungkin beberapa bulan lagi baru terasa dampaknya. Apa dampak atau pengaruh positif adanya MEA di kalangan masyarakat? Pertama, dengan adanya persaingan yang ketat, maka perusahaanperusahaan akan bersaing untuk memberikan produk/servis yang lebih baik. Semakin banyak produsen untuk suatu barang yang kualitasnya sama, maka akan terjadi persaingan harga. Sehingga yang mampu menjual harga terendah dapat menguasai pasar. Konsumen diuntungkan tetapi disisi lain tantangan kepada produsen untuk dapat mengadopsi teknologi yang lebih baik sehingga bisa menekan
13
production cost dan overhead cost. Kedua, adopsi teknologi dan transfer ilmu diharapkan lebih mudah dengan bekerjanya orang asing di Indonesia. Karena sampai saat ini, yang diizinkan untuk bebas bekerja adalah skilled labor. Transfer ilmu ini akan mendorong industri-industri lokal untuk mengadopsi aplikasi teknologi yang lebih efisien. Lalu apa dampak atau pengaruh negatif adanya MEA di kalangan masyarakat? Adakah tindakan atau upaya untuk meminimalisir dampak negatif dari adanya MEA? Apabila perusahaan lokal kita kalah bersaing dengan gempuran produk/servis dari perusahaan asing, produk-produk bisa tidak laku, ekonomi akan melambat (terjadi lay-off) dan dampaknya tingkat pengangguran meningkat. Dari skala yang terkecil, sebenarnya kita bisa memulai untuk memilih produk dalam negeri yang kualitasnya sama atau lebih baik dari produk impor, sehingga mendorong ekonomi dalam negeri. Menurut saudara Juan, apakah MEA merupakan suatu peluang atau ancaman bagi kita terutama masyarakat indonesia? Mengapa? MEA adalah sebuah peluang. Peluang bagi jumlah UMKM di Indonesia yang jumlahnya sampai 57 juta, untuk menembus pasar internasional yang margin-nya bisa lebih tinggi. Meskipun demikian, sebenarnya masih banyak pasar lokal yang bisa dikuasai oleh bisnis nasional. Hambatan masih besar bagi UMKM untuk mendapatkan akses informasi mengenai pasar, teknologi, perbankan, dll. Saat ini pendanaan untuk UMKM masih tinggi bunganya. Ancaman juga bagi Indonesia dan menguntungkan bagi skala individu, tenaga kerja kita yang berkualitas tinggi akan banyak ditawar oleh perusahaan di luar Indonesia, yang tentu akan menawarkan gaji yang
14
jauh lebih besar dibandingkan standar gaji di Indonesia. Tinggal bagaimana saat pulang nanti, bisa membawa ilmunya untuk diimplementasikan di sini. Mengapa masyarakat Indonesia harus siap menghadapi bahkan berpartisipasi dalam MEA? Karena setelah MEA, Indonesia berencana untuk ikut dalam Trans Pacific Partnership yang skalanya lebih global. Jangan sampai kita hanya menjadi penonton di negeri sendiri. Adakah saran saudara Juan bagi para pembaca Eka-citta dalam menghadapi bahkan berpartisipasi dalam MEA? Kemampuan bahasa asing dan melek terhadap teknologi adalah wajib. Asah diri dengan pengalaman organisasi dan leadership. Selamat bersaing dan berkontribusi untuk bangsa dan Negara melalui cara kita masing-masing. Dari wawancara tersebut dapat kita simpulkan bahwa MEA adalah suatu hal yang harus dihadapi oleh Indonesia. Bahkan masyarakat indonesia juga harus berpartisipasi dalam MEA. MEA memiliki dampak positif dan negatif karena MEA adalah sebuah peluang sekaligus ancaman. Namun sebagai tuan rumah di negeri sendiri kita harus mampu berpartisipasi dengan mengasah kemampuan berbahasa asing, berorganisasi serta mengerti dengan perkembangan teknologi yang ada. Diwawancarai oleh : Panna Dikha Citrawati
15
Kesan dan Pesan DEWAN PENGURUS KAMADHIS 2016 Nama Tempat, tanggal lahir Program Studi Jabatan
: Anathapindika Kamandjaja : Jakarta, 2 Mei 1996 : Farmasi (2014) : Ketua Umum
Kesan dan Pesan : Merupakan kesempatan emas bagi saya untuk menerima tanggung jawab sebagai Ketua Umum Kamadhis UGM. Merupakan langkah besar dalam siklus kehidupan saya saat ini yang tidak hanya mengembangkan diri namun mengkader adik-adik saya karena ada pepatah luar yang mengatakan “Leader is not someone who creates followers but he create another more leaders”. Semoga kedepannya saya mampu menghadapi batu sandungan menjadi batu pijakan saya untuk Kamadhis yang lebih baik. Akhir kata mohon bantuan temanteman sekalian untuk kedepannya. Nama : Adelsha Riesnanyca Tempat, tanggal lahir : Singapura, 20 April 1996 Program Studi : Ilmu Hukum (2014) Jabatan : Sekretaris Umum Kesan dan Pesan : Awalnya masuk di UGM sama sekali ngga ngerti dan ngga tau apa itu Kamadhis. Ga pernah tau kalo bakal berpengaruh besar dan bakal jadi penting banget buat aku sendiri. Dari yang ga tau apa apa sampe akhirnya ketagihan ikut kepanitiaan dan ga bosen-bosen. Secapek apapun tetep ujungnya selalu seneng banget karena punya cerita yang bisa di bagi, dan pelajaran berharga yang bisa diambil. Dan sekarang seneng banget dikasih kesempatan buat belajar dan kerja bareng tementemen DP lain. Itu aja sih, intinya so grateful to be part of this family.
16
Nama : Eko Senputra TTL : Medan,18 Nov 1996 Program Studi : Teknik Industri (2014) Jabatan : Bendahara Umum Kesan dan Pesan : Dari awal saya masuk ke UGM, kamadhis UGM sudah menjadi tempat saya bernaung dan berkembang menjadi pribadi yang lebih baik, hingga pada kesempatan kali ini ketika sudah terpilih menjadi DP, tentu saya merasa sangat senang san tertantang untuk melakukan suatu perubahan dan berkontribusi penuh untuk membangun kamadhis UGM ke arah yang lebih baik. Semoga Kamadhis UGM dapat menjadi sebuah tempat untuk belajar dan berbagi yang nyaman untuk teman-teman yang tergabung di dalamnya Nama TTL Program Studi Jabatan
: Jessy Wijaya : Medan, 7 Maret 1996 : Pendidikan Dokter Gigi (2014) : KaBid Dhamma dan Pendidikan
Kesan dan Pesan : Mulai tahun 2015, saya aktif di Kamadhis UGM menjadi Pengurus Harian dan juga kepanitiaan. Selama periode tersebut, saya banyak mendapat teman baru, banyak belajar dan banyak mendapat pengalaman yang menjadi modal saya untuk menjadi Dewan Pengurus dan juga kehidupan setelah lulus kuliah kelak. Saya berharap, generasi Kamadhis UGM selanjutnya dapat aktif berkontribusi dan memanfaatkan kesempatan sebaik-baiknya untuk belajar dari setiap kegiatan yang ada. Semoga seluruh Dewan Pengurus dan Pengurus Harian 2016 dan seterusnya dapat membawa Kamadhis UGM ke arah yang semakin baik.
17
Nama : Ernest TTL : Medan,8 maret 1997 Program Studi : Teknik Mesin 2014 Jabatan : KaBid Sosial dan Pengabdian Masyarakat Kesan dan Pesan : Hidup memanglah penuh dengan misteri. Siapa yang bakal menyangka bahwa kamu akan memiliki keluarga baru di Jogjakarta.Ya.. Kamadhis UGM. Sebuah keluarga tempat saya melalui suka dan duka selama saya berkuliah. Banyak sekali hal-hal yang telah saya lalui bersama mereka. Yang awalnya ga tau apa-apa trus ikut kepanitiaan eh akhirnya malah kepilih jadi Dewan Pengurus. Tentunya masih banyak hal yang harus saya pelajari. Semoga saya dapat belajar bersama teman-teman Kamadhis UGM. Nama : Ryan Kurnia TTL : Batam, 5 Agustus 1996 Program Studi : Teknik Mesin 2014 Jabatan : Pimpinan Umum Eka-citta Kesan dan Pesan : Awalnya terdaftar Kamashis UGM itu hanya ikut arus. Namun, setelah terlibat dalam kegiatan sosial dan organisasinya, saya menemukan Kamadhis UGM merupakan tempat baik untuk berkembang. Dipercaya sebagai Pimpinan Umum Eka-citta memang membawa kesempatan dan risiko, namun saya percaya dengan usaha dan tanggung jawab yang saya miliki. Semoga saya dapat berperan dalam menentukan arus Kamadhis UGM.
18
Hiburan Tahukah Kamu.. Tempat Wisata Indonesia Mirip Luar Negeri Oleh: Hery Ciaputra 1. Hutan Kalimantan & Hutan Amazon, Brazil
Siapa yang tidak mengenal Amazon? Hutan dengan segala keindahan dan keunikan flora dan faunanya yang menjadi paru-paru Dunia. Tidak berbeda dengan Amazon, Kalimantan juga Brazil tersebut, mulai dari kondisi kehidupan alam sampai dengan bentuk sungainya.
2. Monumen Simpang Lima Gumul, Kediri & Arc de Triomphe, Perancis
Jika Anda sedang berjalan-jalan ke kota Kediri, sempatkanlah untuk mampir ke Simpang Lima Gumul. Di sana, terletak sebuah monumen yang bentuknya sudah sangat familiar. Monumen ini terlihat serupa dengan monumen Arc de Triomphe di kota Paris, Perancis. Monumen Simpang Lima Gumul ini diresmikan pada tahun 2008 sebagai sebuah landmark baru di Kediri. Monumen ini memiliki luas sekitar 804 m² dengan tinggi 25 meter. Tinggi dan luas bangunan ini
19
merupakan simbol dari berdirinya kabupaten Kediri yakni 25 Maret 804 Masehi. Sedangkan Arc de Triomphe telah lama kita ketahui sebagai sebuah monumen yang dibangun oleh Napoleon Bonaparte sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa tentara kebesarannya. Arc de Triomphe dalam Bahasa Indonesia artinya Gapura Kemenangan.
3. Candi Prambanan, Jogja – Angkor Wat, Kamboja
Candi Prambanan merupakan candi Hindu terbesar sekaligus termegah di Asia Tenggara. Candi ini dibangun pada abad ke-9. Di Yogyakarta, candi ini dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata unggulan dan merupakan salah satu ikon wisata. Candi Prambanan merupakan sebuah kompleks candi yang terdiri atas beberapa candi besar dan kecil. Sedangkan Angkor Wat merupakan sebuah candi Hindu yang berada di Kamboja. Usianya lebih muda dibandingkan dengan Candi Prambanan yang dibangun pada abad ke-12. Jika dalam cerita legenda candi Prambanan dibangun dalam waktu satu malam, pembangunan Angkor Wat dilakukan selama 30 tahun pada masa pemerintahan Raja Suryawarman II. Baik Candi Prambanan maupun Angkor Wat, keduanya merupakan situs warisan dunia UNESCO.
4. Sleeping Buddha, Mojokerto & Sleeping Buddha, Thailand
20
Di Thailand tersebar banyak patung Buddha berwarna emas yang memiliki posisi tidur atau disebut dengan Sleeping Buddha, salah satunya berada di Hatyai, Thailand Selatan. Namun, ternyata patung serupa juga terdapat di Mojokerto, Jawa Timur. Sebenarnya ada empat patung Buddha tidur yang juga tersebar di Indonesia, namun patung yang terbesar berada di Mahavihara Majapahit, Trowulan, Mojokerto. Berdasarkan sejarah, patung Sleeping Buddha ini dibangun oleh YM. Viryanadi Maha Tera pada tahun 1993. Patung ini memiliki ukuran panjang 22 meter, lebar 6 meter dan tinggi 4,5 meter. Menariknya lagi, patung Buddha tidur di Mojokerto ini menjadi yang terbesar ketiga di dunia setelah Thailand dan Nepal.
5. Raja Ampat, Papua Barat & Phi Phi Island, Thailand
Keindahan kepulauan Raja Ampat kini sudah tidak asing lagi di telinga para wisatawan, kepulauan yang berada di barat pulau Papua, provinsi Papua Barat ini di gadang-gadang mirip dengan Phi Phi Island yang berada di Thailand. Bahkan banyak yang berpendapat bahwa Raja Ampat lebih indah dari Phi Phi Island yang menjadi lokasi film The Beach yang dibintangi oleh Leonardo Di Caprio tersebut. Ingin membuktikan mana yang lebih indah? Silahkan mengunjungi keduanya, namun pastikan agar tidak melewatkan Raja Ampat Papua dimana kalian bisa melihat puluhan pulau yang berbukit-bukit hijau dengan air laut yang begitu jernih.
21
6. Pantai Ora, Maluku & Maladewa
Pulau Maladewa dianggap sebagai salah satu tempat terbaik dan terfavorit untuk menghabiskan waktu liburan karena pantai Maladewa memiliki laguna yang sangat indah. Sayangnya, untuk berlibur di tempat ini dibutuhkan budget yang tidak sedikit. Nah, jika kamu ingin merasakan laguna Maladewa ala Indonesia datanglah ke Pantai Ora, Maluku. Pantai ini juga memiliki laguna dengan pemandangan bawah air yang jernih sebening kaca.
7. Pagoda Buddhagaya Watugong, Semarang & Sakyamuni Pagoda Of Fogong Temple, China
Sakyamuni Pagoda adalah sebuah pagoda kayu yang dibangun pada tahun 1056 selama pemerintahan Dinasti Liao berkuasa. Pagoda ini terletak di kota Ying, provinsi Shanxi, Tiongkok. Tak mau kalah dari Tiongkok, ternyata Semarang juga memiliki pagoda yang mampu menyaingi keindahan pagoda Tiongkok, namanya pagoda Buddhagaya Watugong. Terletak di kota Semarang, Jawa Tengah,
22
pagoda ini memiliki tinggi 45 meter. Pagoda ini dibangun tujuh tingkat dengan hampir semua konstruksi bangunannya terbuat dari beton, serta banyak menggunakan latar warna merah dan beberapa arca di tiap tingkat pagodanya. Pagoda Avalokitesvara Buddhagaya ini ditetapkan oleh Museum Rekor Indonesia MURI sebagai pagoda tertinggi di Indonesia. Sumber: Ambara, Surya. 2015. Masih Di Negeriku Indonesia!!. Diakses dari http://berpositive.blogspot.co.id/2015/09/masih-di-negerikuindonesia.html pada tanggal 28 Januari 2016. Anonim. 2015. Nggak Perlu Lagi Repot Ngurus Visa! Ini Dia Tempat Liburan Di Indonesia Yang Mirip Dengan Tempat Liburan Di Luar Negeri. Diakses dari http://liburmulu.com/tempatliburan-di-indonesia-yang-mirip-luar-negeri/ pada tanggal 27 Januari 2016. Sunawang, Aliko. 2015. 5 Tempat Wisata Indonesia Yang Mirip di Luar Negeri. Diakses dari http://www.yukpiknik.com/artikel/5tempat-wisata-indonesia-yang-mirip-di-luar-negeri/ pada tanggal 27 Januari 2016.
23
Peraturan TTS 1. Isilah TTS yang disediakan dan kirimkan foto hasil isian TTS ke email Eka-citta :
[email protected] dengan subjek “Jawaban TTS Ec Edisi 41". 2. Sertakan nama, alamat, dan nomor HP yang bisa dihubungi. 3. Bagi 10 pengirim pertama dengan jawaban benar akan diundi untuk diambil 5 pemenang. *hanya berlaku bagi yang berdomisili di Yogyakarta *batas pengiriman jawaban 15 Mei 2016
24
Salam Sendu Oleh : Anathapindika Kamandjaja Menggenapi serpihan langkah Kini kucoba tuk kumpulkan Tak ku sangka waktu bergulir begitu cepat Memecah beribu rantai kisah Yang kita rajut dalam pintalan cerita Detik mungkin berdentang waktu pun tak henti bergulir Tak sempat singgah dibenakku Ketika ia kini lebih dahulu menjamu Tinggal bercak bayangmu membalut saksi bisu ingatanku Lantas….. Kemana lagi harus ku cari? Bisikan kalbu harap kita lebih lama disini Sebelum esok memisahkan langkah kita Semua tersirat dalam kisah tak kan pernah lekang Cerita berlipur canda tawa Haru hingga tetes air mata Manisnya dimabuk asmara Hingga pahitnya ditinggal cinta Haruskah ku benakan disetiap impiku Sobat, Kau mungkin tahu sulit mencerna isyarat Tak kah kau rasa ada deru hentakan dada Lalu keluh mengaduk sukma Palung itu bergema lagi, Esok mentari mulai membenam Langkah kita tak surutkan lagi bersama Jamah ini dan genggamlah Kelak sulit tuk kita ingat kembali Selagi nafas berhembus Kakiku menopang raga Darah mengalir membalut tulang Mungkinkah kita kan berangan bersama lagi? Tetap tinggalku disini, disudut ruang hatimu Kawan…….
25
Resensi Oleh: Panna Dikha Citrawati SERANGKAI KOMIK JATAKA Judul : JATAKAMALA Untaian Kisah Kelahiran Penulis : Handaka Vijjānanda Cetakan : Pertama Tahun : 2014 Tebal : 192 halaman Penerbit : Ehipassiko Foundation ISBN : 978-602-8194-56-7 Komik Jatakamala adalah salah satu seri Komik Borobudur. Komik Borobudur merupakan salah satu bagian dari Komik Tripitaka. Jātakamālā, kitab Buddhis berbahasa Sanskerta yang berisi kumpulan tiga puluh empat kisah kelahiran Buddha Gautama yang ditulis Āryaśūra. Untaian kisah Jātakamālā ini diabadikan dalam rangkaian 135 panel relief pertama pada dinding pagar tingkat pertama Candi Borobudur yang membentang dari pintu timur sampai sudut barat daya candi. Gagasan tentang pembuatan komik ini muncul ketika penulis buku ini, Handaka Vijjānanda berpikir bagaimana umat Buddha mampu mendapatkan manfaat dari kitab suci Tripitaka secara mudah dan sederhana. Karena seperti yang kita ketahui, Tripitaka sebagai kitab suci ajaran Buddha memiliki jumlah yang sangat banyak, tebal, bahasanya sulit dimengerti, dan juga harganya yang mahal. Oleh karena itu, Handaka Vijjānanda meringkas ayat-ayat yang tertebar dalam banyak kitab melalui naskah komik yang mengalir, tak terkecuali Jātakamālā. Tiga puluh empat kisah dalam komik ini menceritakan kelahiran Bodhisattva sebelum menjadi Buddha. Dalam kisah-kisah
26
ada Bodhisattva tidak hanya dilahirkan sebagai seorang raja ataupun manusia biasa, tetapi juga sebagai seekor binatang. Komik ini mengajak kita untuk meneladani sikap-sikap Bodhisattva tentang pengorbanan, kewelasan, kerelaan, pengendalian diri hingga kebijaksanaan. Kisah-kisah yang dalam komik ini disajikan dengan sederhana serta bahasa yang mudah dimengerti. Salah satu kisah sederhana dalam komik ini berjudul Mencuri Asal Tak Terlihat yang menceritakan tentang seorang pemuda yang lahir di keluarga brahmana, dan ketika sudah dewasa ia berguru pada seorang brahmana yang bajik. Suatu ketika sang guru menguji moralitas para muridnya, tak terkecuali sang pemuda. Sang guru menyuruh para muridnya untuk mencuri asalkan tidak terlihat oleh siapapun. Namun hal ini ditolak oleh sang pemuda. Hingga akhirnya ketika teman-temannya kembali membawakan barang curian kepada sang guru, sang pemuda tak memberikan apapun. Karena menurutnya tidaklah mungkin mencuri tanpa terlihat oleh siapapun, sebab selalu ada diri sendiri yang melihat setiap perbuatan yang kita lakukan. Buku ini disajikan dengan sederhana dan bahasa yang mudah dimengerti, tampilan dari komik ini juga menarik karena gambarnya yang berwarna dan pada setiap bagian kisah, terdapat foto relief kisah Jātakamālā yang ada pada Candi Borobudur. Komik ini dapat dibaca oleh siapapun dari semua kalangan terutama bagi para umat Buddha yang ingin tahu tentang kisah-kisah kelahiran masa lampau Bodhisattva. Tak hanya patut untuk dibaca, komik ini juga patut untuk dimiliki, karena setiap kisah-kisah dalam komik ini menyiratkan Dhamma yang kita kenal seperti saat ini. “Terbutakan nafsu dan tujuan, orang dungu meninggalkan kewajiban. Namun yang bajik tak membiarkan diri tersesat, sekalipun di tengah derita besar. Karena pengendalian diri, pembelajaran dan kebijaksanaan adalah harta mereka” (Mencuri Asal Tak Terlihat, hal 75)
27
YOUTH ECONOMIC CONFERENCE, AYO SIAPKAN DIRI HADAPI MEA! Oleh : Dewi Karina Salah satu peran mahasiswa adalah agent of change. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh mahasiswa untuk melakukan perubahan, baik demi kemajuan kampus, bangsa dan negaranya. Mahasiswa diharapkan menjadi seseorang yang dapat memberikan 'jalan keluar' untuk permasalahan yang sedang dihadapi oleh suatu masyarakat bangsa di berbagai belahan dunia. Saat ini, kita dihadapi dengan kondisi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean). Banyak kegiatan kampus yang telah mematangkan diri mahasiswa dalam menghadapi AEC. Salah satunya yaitu akan dilaksanakannya Youth Economic Conference (YEC) pada bulan Mei mendatang. YEC adalah salah satu rangkaian acara dari Gadjah Mada Accounting Days , termasuk annual event, diadakan oleh IMAGAMA (Ikatan Mahasiswa Akuntansi Gadjah Mada). Tahun-tahun sebelumnya, juga sudah ada International Conference, yang bernama Jogja International Conference ( JIC). Namun tahun ini, JIC berganti nama menjadi YEC (Youth Economic Conference). Menurut Dilla, koordinator YEC tahun ini, perubahan nama bertujuan untuk lebih menspesifikkan target acara ini yaitu membahas tentang masalah ekonomi. Selain itu, target peserta berkisar antara umur 18 hingga 32 tahun. Lalu, apa tema utama YEC kali ini? Tema utama YEC kali ini sangat menarik bagi kita sebagai mahasiswa dalam mematangkan diri menghadapi MEA, yaitu “The Impact of Asean Economic Community in the Betterment of Economic and Society”. Tidak kalah menarik lagi, YEC kali ini berkesempatan untuk mengundang menteri perdagangan, Thomas Lembong sebagai keynote speaker. Diharapkan dengan adanya
28
memang sudah ahli di bidang ini bisa melahirkan delegasi yang siap menghadapi MEA. Target peserta YEC sendiri diharapkan bervariasi, minimal dari perwakilan setiap negara ASEAN, karena MEA adalah kerjasama perdagangan bebas antara negara-negara yang tergabung dalam ASEAN sehingga alangkah baiknya semua bagian negara ASEAN memahami dan mengerti peran dalam menghadapi MEA ini. Untuk target peserta YEC, kira-kira mencapai 35 tim dimana dalam 1 tim terdiri dari 2 orang. Tentu saja, YEC ini sangat bermanfaat bagi kita semua dalam mengasah pengetahuan MEA. Oleh sebab itu Dilla, koordinator YEC, mengharapkan acara YEC ini dapat berjalan sukses, melahirkan delegasi yang matang menghadapi MEA dan dapat menerapkan ilmunya ditempat asal masing-masing. Selain itu, diharapkan juga YEC dapat menyebarluaskan hasil konferensi yang dapat bermanfaat bagi mahasiswa UGM dan juga kalangan masyarakat. Semoga acara YEC berjalan dengan sukses dan dapat mencapai tujuannya dalam memberikan manfaat untuk kita sebagai mayarakat Indonesia untuk tidak gentar dan terus maju menghadapi MEA. Salam semangat!
29
Liputan OLD AND NEW 2016 KAMADHIS UGM “Epilogue to Prologue” Old and New merupakan sebuah acara untuk menyambut pergantian tahun. Kegiatan ini memiliki tujuan untuk mengakrabkan para anggota Kamadhis UGM. Pada pergantian tahun 2015, Kamadhis UGM menyelenggarakan acara Old and New di Parangtritis Geomaritime Science Park, Yogyakarta selama 2 hari 1 malam. Di acara tersebut terdapat serangkaian kegiatan dipersiapkan oleh panitia diantaranya bermain games bersama, melaksanakan puja bakti, bertukar kado satu sama lain, merayakan ulang tahun bersama dan masih banyak lagi. Acara dimulai dengan pembukaan oleh 2 orang pembawa acara yaitu saudara Ricky Winata dan saudari Sukhemadewi, yang dilanjutkan dengan pembagian kelompok dimana para peserta bermain games pertama yaitu: Steal the Things. Permainan ini memiliki konsep yang unik. Peserta diminta untuk berbaris berjajaran saling berhadapan dengan lawan. Pada posisi tengah terdapat bola yang nantinya harus direbut kedua tim yang saling berhadapan. Seusai bermain games, para peserta dapat menikmati makan malam yang sudah disiapkan oleh panitia. Setelah makan malam, para peserta dibagi lagi menjadi beberapa kelompok untuk bermain games selanjutnya yaitu Berpacu dalam Melodi. Disini peserta diuji pengetahuannya mengenai lagu-lagu yang populer. Para peserta terlihat antusias dalam berebutan menjawab pertanyaan yang diberikan. Hal ini dikarenakan para peserta diberitahukan bahwa yang memenangkan games ini akan mendapatkan hadiah yang menarik sedangkan yang kalah akan mendapatkan hukuman. Setelah permainan ini berakhir, peserta yang kalah maupun menang juga tetap diberikan hadiah yaitu
30
menampilkan tarian sesuai dengan isi cuplikan video yang mereka pilih. Waktu latihan yang diberikan hanya 45 menit. Terlihat sekalisetiap kelompok sangat bekerja keras dalam menyempurnakan penampilan mereka. Penampilan yang berupa tarian sangat menghebohkan para peserta . Setelah acara tersebut selesai, dirayakan ulang tahun bersama untuk periode bulan September-Desember 2015 dan dilanjutkan dengan bertukar kado. Mendekati jam 12 malam, rangkaian puja bakti pun dimulai untuk menghormati Sang Buddha dan ajaran-ajarannya. Lokasi Old and New sangat mendukung suasana puja bakti sehingga menjadi tenang dan tentram. Penyambutan tahun baru 2016 diikuti dengan pelaksanaan bhavana untuk menenangkan diri dan mengembalikan konsentrasi seluruh peserta puja bakti. Seusai puja bakti, para peserta dapat merayakan tahun baru 2016 dengan bermain kembang api. Acara barbeque juga diadakan sembari menikmati api unggun dan bintang-bintang yang dapat jelas terlihat karena acara diadakan jauh dari perkotaan. Setelah acara barbeque dan api unggun selesai, para peserta dapat beristirahat. Pukul enam lewat tiga puluh menit, para peserta mulai dibangunkan dan dipersilahkan untuk mandi. Sarapan telah dipersiapkan oleh panitia sehingga peserta yang sudah mandi dapat menyantap sarapan. Setelah itu, para peserta pun berkumpul untuk bermain games terakhir yaitu: Ninja Warriors. Berbeda dengan gamesgames sebelumnya, games ini dimainkan secara individu. Gamesgames seru pun berakhir, para peserta kembali ke dalam ruangan untuk acara selanjutnya yaitu berbagi resolusi tahun baru. Setelah seluruh rangkaian acara Old and New selesai, para peserta pun berkemas dan berkumpul untuk foto bersama. Acara Old and New ini sangat membantu mengakrabkan anggota-anggota Kamadhis UGM antar angkatan maupun sesama angkatan. Hal ini dapat dilihat dari wajah-wajah para peserta yang selalu bahagia selama acara berlangsung. Oleh : Hery Ciaputra
31
LATIHAN KEPEMIMPINAN PENGURUS KAMADHIS UGM 2016 “A Leader : A Characters, Not A position” Beberapa bulan yang lalu, pengurus harian Kamadhis UGM periode 2015/2016telah terbentuk. Seperti tahun-tahun sebelumnya,padatahun ini juga diadakan LKP (Latihan Kepemimpinan Pengurus). LKP ini bertujuan untuk meningkatkan karakter kepemimpinanpadasetiappengurusharianKamadhis UGM. Sesuai dengan tema LKP tahun ini A Leader: A Characters, Not A Position, hal yang paling penting untuk dimiliki oleh seorang pemimpin bukanlah posisi, melainkan karakter jiwa kepemimpinan. Acara ini dibuka secara resmi oleh Bapak Direktur Kemahasiswaan UGM, Dr.Senawi,M.P. ,yang sekaligus juga mengisi acara LKP dengan topik Etika Berorganisasi. Dalam topik ini,Bapak Senawi memaparkan beberapa poin penting yang berkenaan dengan etika dalam berorganisasi yang tentu saja juga berhubungan dengan karakter kepemimpinan seseorang. Beliau mengatakan bahwa jika kita ingin sukses,kita harus membuat proyeksi diri kedepannya ingin menjadi seperti apa. Setelah mempunyai rencana masa depan, barulah kita dapat menata dan mengontrol serta mengasah kemampuan-kemampuan yang diperlukan untuk masuk ke dunia kerja nantinya. Kemampuan softskill sangatlah pentingdaripada kemampuan hardskill. Misalnya, bila seseorang dengan IPK yang tinggi namun kemampuan softskillnya kurang maka ia akan tetap kesusahan dalam bekerja sama dengan orang-orang disekitarnya. Berbeda bila seseorang memiliki kemampuan softskill yang baik seperti kemampuan berkomunikasi dan kemampuan bekerja sama dengan tim, hal ini akan membantu mengembangkan suatu perusahaan/organisasi menjadi lebih maju. Terlebih lagi, ia dapat mengurangi terjadinya kesalahpahaman antar anggota yang dapat
32
merusak suatu perusahaan/organisasi. Oleh karena itu, Bapak Senawi menitikberatkan pada penyeimbangan kegiatan berorganisasi dan akademik. Akademik yang baik akan mengantarkan kita pada “pintu masuk” kerja, namun setelah itu kemampuan softskill-lah yangakan menentukan seseorang berhasil dan sukses dalam kerjanya. Selain itu, Beliau menambahkan seorang pemimpin harus memiliki karakter SANG JUARA yaitu Santun, Adil,Nasionalis, Gembira, Jujur, Unggul, Amanah, Religius, Amal . Karakter-karakter inilah yang dapat membantu kita dalam mengembangkan dan menumbuhkan jiwa kepemimpinan. Setelah sesi Bapak Senawi selesai, acara dilanjutkan dengan pengenalan seputar Gelanggang Mahasiswa dan Kamadhis UGM yang disampaikan oleh Ketua Umum Kamadhis UGM, Anathapindika Kamandjaja.Para pengurusdiharapkan bisa mengenal lebih dekat dengan gelanggang dan tentu saja dengan Kamadhis UGM. Antusias para pengurus terlihat dengan banyaknya pertanyaan yang dilontarkan terkait gelanggang dan Kamadhis UGM. Penjelasan singkat ini diharapkan dapat membantu para pengurus untuk nantinya memahami fasilitas-fasilitas yang ada di gelanggang serta cara menggunakan fasilitas tersebut. Setelah makan siang bersama, acara dilanjutkan dengan sesi materi oleh Aryavamsa Frengky, M.A., atau yang biasa kita sapa ko Frengky. Ko Frengky merupakan mantan Ketua Umum Kamadhis UGM. Kini ko Frengky telah mengisi berbagai macam kegiatan seperti menjadi trainer-trainer di berbagai sekolah dan perusahaan. Topik yang dibawakan ko Frengky adalah How to Manage Your People. Sebelum kita mengatur orang lain, kita harus berusaha mengatur diri kita sendiri terlebih dahulu. Terkadang, kita sering mengambil hal negatif yang tidak perlu dari orang lain sehingga merugikan diri kita sendiri dan menghambat perkembangan kepribadian diri kita sendiri. Ko Frengky juga mengatakan bahwa sebelum kita mengikuti suatu organisasi, kita harus siap untuk
33
mengambil resiko. Kita harus yakin bahwa apa yang dipelajari hari ini mungkin tidak bermanfaat untuk saat ini tetapi pasti akan berguna di kemudian hari. Ada 3 S yang menjadi kata kunci dalam pemaparan topik ini yaitu Self, Stress, Success. Dalam ajaran Buddha Dhamma, kita selalu dianjurkan untuk melihat diri kita sendiri sebelum melihat orang lain. Memiliki Hiri dan Ottapa sangatlah penting yaitu rasa malu dan takut bila berbuat jahat sehingga kita dapat mengembangkan kepribadian yang baik dan dengan memiliki kepribadian yang baik, maka jiwa kepemimpinan seseorang juga akan baik dan tidak menyimpang. Lalu, sebelum kita mencapai sukses maka kita harus melewati masa stres yang dapat melatih kita mengatur waktu dan memprioritaskan hal penting. Lalu bagaimana cara mengatur orang lain? Ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu Mind Set, memahami dan mengerti bahwa semua orang adalah aset sehingga harus dijaga dan diperhatikan. Jangan menyakiti hatinya karena merekalah aset yang paling berhargadalam sebuah organisasi ataupun perusahaan. Look Inside, cobalah melihat lebih dalam dan temukan bahwa setiap orang memiliki potensial yang berbeda-beda sehingga kita harus menempatkannya dalam posisi yang tepat “right man in the right place”. Lead Your People, berikan visi-visi yang ingin dicapai bersama tetapi dengan adanyatindakan yang nyata.Coaching Them in Action,seorang pemimpin harus bisa meyakinkan anggotanya bahwa tujuan yang dibuatsecarabersama-samaadalah sederhana dan mudah dilakukan sehingga timbul semangat kerja bersama. Give and Receive, seorang pemimpin harus bisa memberikan teladan yang baik dan sebaliknya bisa menerima segala kritikan yang masuk demi kemajuan dirinya maupun organisasi/perusahaan. Bond Them , jangan terlalu mengikat anggota dengan banyaknya aturan tetapi berikan kepercayaan kepada mereka untuk melakukan sesuatu. Jika mereka berbuat salah, mereka
34
dapat belajar dari kesalahan mereka sendiri. Sebelum sesi materi selesai, sesi pertanyaan pun dibuka Antusias para pengurus sangat terlihat dengan banyaknya pertanyaan yang diajkan. Tak terasa, acara LKP tahun ini telah usai. Para pengurus terlihat penuh semangat setelah mendengarkan beberapa materi terkait dengan kepemimpinan. Semoga para pengurus bisa termotivasi dan yang lebih penting dapat memahami jiwa karakter kepemimpinan yang sebenarnya, dapat menumbuhkan jiwa kepemimpinan serta dapat menerapkannya pada oraganisasi maupun kehidupan yang sedang mereka jalani.
However difficult life may seem, there is always something you can do and succeed at -Stephen HawkingOleh : Dewi Karina
Laporan Keuangan Eka-citta edisi 40 / XL Saldo awal
Rp
695,570.10
Donasi a.n. Ratna Kirana Widya Donasi a.n. Anonim Donasi a.n. Anonim Sponsor Waroeng SS Sponsor Predator Subtotal Pemasukan
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
500,000.00 100,000.00 539,000.00 300,000.00 300,000.00 1,739,000.00
Biaya kirim proposal dan Eka-citta edisi-39 Biaya cetak proposal Eka-citta edisi ke-40 Biaya cetak Eka-citta edisi ke-40 (150 eksemplar) Subtotal Pengeluaran
Rp Rp Rp Rp
283,500.00 103,200.00 930,000.00 1,316,700.00
Saldo akhir
Rp
1,117,870.10
35
Galeri
Sumber: Dokumentasi Old and New 2016 Kamadhis UGM
Sumber: Dokumentasi Latihan Kepemimpinan Pengurus Kamadhis UGM 2016
36
Dhammapada Atthakatha Kisah – Kisah Dhammapada Syair 121 Kisah Bhikkhu yang Ceroboh Ada seorang bhikkhu, setelah menggunakan barang-barang perabotan, seperti tempat tidur, kursi panjang, dan peralatan milik vihara, meninggalkan begitu saja barang-barang itu dengan tidak mengembalikannya ke tempat semula. Membiarkannya terkena hujan dan matahari, dan menjadi sarang semut-semut putih. Ketika bhikkhubhikkhu lain menegurnya karena kebiasaannya yang tidak bertanggung jawab, dia akan menjawab dengan cepat dan tajam: “Saya tidak mempunyai maksud untuk menghancurkan barangbarang tersebut, lagipula barang-barang itu hanya akan mengalami kerusakan kecil” , dan lain-lain. Selanjutnya, dia meneruskan kebiasaan yang sama. Ketika Sang Buddha datang dan mengetahui hal tersebut, Beliau berkata kepada bhikkhu tersebut, “Kamu seharusnya tidak meremehkan perbuatan buruk, walaupun sekecil apapun, karena itu akan menjadi besar jika kamu melakukannya sebagai kebiasaan.” Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 121 berikut:
Jangan meremehkan kejahatan walaupun kecil dengan berkata.“Perbuatan jahat tidak akan membawa akibat.” Bagaikan sebuah tempayan akan terisi penuh oleh air yang jatuh setetes demi setetes, demikian pula orang bodoh sedikit demi sedikit memenuhi dirinya dengan kejahatan.
37
Syair 353 Kisah Upaka Sang Buddha membabarkan syair 353 Kitab Suci Dhammapada, sebagai jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh Upaka, petapa bukan Buddhis, ketika Sang Buddha sedang berjalan menuju Taman Rusa (Migadaya) tempat dimana Kelompok Lima Bhikkhu (Panca Vaggi) sedang berdiam. Sang Buddha menuju kesana untuk membabarkan Dhammacakkappavattana Sutta pada Panca Vaggi itu, mitra lamanya, yaitu Kondanna, Bhaddiya, Vappa, Assaji, dan Mahanama. Ketika Upaka melihat Sang Buddha Gotama, ia sangat terkesan dengan pancaran sinar wajah Sang Buddha dan berkata kepada beliau, “Teman, Anda terlihat tenang dan murni; bolehkah saya tahu siapa guru Anda? ” Kepadanya Sang Buddha menjawab bahwa Beliau tidak mempunyai guru. Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 353 berikut :
Aku telah mengalahkan semuanya. Aku telah mengetahui semuanya. Aku telah bebas dari semuanya.Aku telah meninggalkan semuanya. Setelah menghancurkan nafsu keinginan, aku benar-benar bebas. Setelah menyadari segala sesuatu melalui usaha sendiri, maka siapakah yang patut Kusebut Guru ? Pada saat khotbah Dhamma itu berakhir, Upaka tidak memperlihatkan penerimaan ataupun penolakan, tetapi hanya mengangguk beberapa kali dan pergi.
38
Kontak Dhamma Rubrik ini diasuk oleh Romo Effendie Tanumihardja. Bila ada pembaca yang ingin mengirim pertanyaan dapat dikirim ke e-mail Ekacitta :
[email protected]. Pertanyaan terpilih akan dijawab dengan berdiskusi dahulu dengan Romo Effendie. Apa arti Vihara bagi Umat Buddha? Apakah arti itu? Kalau arti itu dimaksudkan sebagai definisi ya semua umat Buddha sudah paham. Kalau yang diharapkan adalah makna tempat yang diberi nama Vihara, maka bagi umat Buddha tentu akan berbeda-beda maknanya. Kalau mencermati fungsi dari Vihara, fungsi ini dapat diturunkan berbagai makna yang bisa dikembangkan oleh umat Buddha itu sendiri. Beberapa makna Vihara secara normatif psikologis antara lain: tempat yang memberikan ketentramanan, menenangkan pikiran, memunculkan anspirasi, meningkatkan keyakinan, membersihkan bathin, memperdalam dhamma baik sebagai pengetahuan maupun aplikasinya, mendiskusikan dhamma, menyelesaikan masalah dan lain sebagainya. Makna sugestif berdasar sadha dan ehipasiko (bagi yang memiliki kemampuan/abinna), yaitu tempat berdiamnya para mahluk dari alam dewa. Bagaimana cara mendapat kalyanamita dalam kehidupan sehari-hari ? Mengamati kualitas ucapan/pembicaraan dan perilaku sehari-harinya dari calon kalyanamita. Kualitas pikiran dapat diperkirakan dari ucapan dan perilaku. Tetapi jangan membatasi pergaulan/pertemanan, yang penting kita waspada dan sadar serta mampu mengendalikan dan menjaga diri untuk tidak terpengaruh apalagi ikutikutan dengan perilaku teman yang anda anggap kurang sesuai. Sukur-sukur kalau anda mampu mengembalikan perilaku teman yang kurang baik menjadi baik. Hal ini memang salah satu tugas kita sebagai umat Buddha. Setiap mahkluk memiliki karmanya masing-masing, bagaimana dengan adanya pelimpahan jasa ? Karma = perbuatan. Ungkapan tiap orang punya karma masing-masing kurang tepat karena karma berkonotasi sebagai nasib. Setiap mahkluk memiliki karmaphalanya masing-masing, bagaimana dengan adanya pelimpahan jasa? Coba buka cerita tentang bhikkhu Mogalana yang mengetahui keadaan ibunya setelah meninggal dunia dan terlahir di alam niraya. Buddha menganjurkan untuk mengumpulkan para bhikkhu yang arahat lalu melaksanakan upacara yang dikenal sebagai Ulambana (Cioko/Rebutan). Secara umum kita dapat menjelaskan bahwa walau karmaphala milik tiap orang, tetapi karmaphala kan bisa diubah baik oleh diri sendiri maupun oleh orang lain ataupun mahluk lain. Contoh sederhana: orang yang lumpuh atau buta akan tercebur kolam, lalu kita beritahu dan kita halangi sehingga mereka tidak tercebur.
39
Ponokamad
40