Manajemen Konstruksi
GADIS TING TING (GARDU DISTRIBUSI BERTINGKAT TERINTEGRASI) (249K) Henri Firdaus1, M Fatkhul Hakim2, Athanasius Benny Saptono3 dan Sumarsono4 1
Area Cempaka Putih,PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya & Tangerang, Jl.A Yani no 60 Jakarta Email:
[email protected] 2 Area Cempaka Putih,PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya & Tangerang, Jl.A Yani no 60 Jakarta Email:
[email protected] 3 Area Cempaka Putih,PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya & Tangerang, Jl.A Yani no 60 Jakarta Email:
[email protected] 4 Area Cempaka Putih,PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya & Tangerang, Jl.A Yani no 60 Jakarta Email:
[email protected]
ABSTRAK PT PLN (Persero), selanjutnya disebut PLN, sebagai sebuah perusahaan listrik merencanakan dan melaksanakan proyek-proyek kelistrikan yang lead time-nya relatif panjang, sehingga PLN secara alamiah perlu mempunyai sebuah rencana pengembangan sistem kelistrikan yang berjangka panjang. Dengan demikian rencana pengembangan sistem kelistrikan yang diperlukan PLN harus berjangka cukup panjang, yaitu 10 tahun, agar dapat mengakomodasi lead time yang panjang dari proyek-proyek kelistrikan. Pertumbuhan pelanggan PLN Distribusi Jakarta Raya & Tangerang Area Cempaka Putih tahun 2012 mencapai 3,4% dan Pertumbuhan beban konsumsi listrik yang terjadi Rata-rata 7%, dengan total kenaikan kapasitas pemakaian 43 Mega Watt dalam tahun 2013, yang ini berarti sudah harus disiapkan kurang lebih 40 buah Gardu Distribusi baru. Mengingat sangat terbatasnya lahan tanah di Jakarta yang dapat dijadikan Gardu distribusi, maka hal ini akan sangat berdampak pada kemampuan Area Pelayanan PLN untuk mencapai target kinerja perusahaan di mana terdapat beberapa item misalnya, Gangguan Trafo, Saidi (lama padam akibat gangguan), Saifi (jumlah kali padam akibat gangguan), target penjualan kwh, loses, (Rugi Hilang Daya), kecepatan penyambungan, dan program perang padam PLN. Sebuah solusi dibuat dalam meningkatkan kapasitas pelayanan pelanggan dan meningkatkan kehandalan sistem jaringan distribusi memanfaatkan konstruksi Gardu Distribusi yang ada dengan penambahan lahan secara vertikal yang kami namai Gardu Distribusi Bertingkat Terintegrasi (Gadis Ting Ting). Dari konstruksi Gadis Ting Ting ini PLN dapat memfungsikan varian Gardu Distribusi menjadi 3 jenis fungsi gardu yaitu Gadis Ting Ting untuk pelanggan Umum, Gadis Ting Ting untuk pelanggan Umum & Khusus dan Gadis Ting Ting untuk pelanggan Umum & fungsi Gardu Hubung dimana setiap konfigurasinya berbeda dan kapasitas nya berbeda. Dengan dibangunnya implementasi Gadis Ting Ting ini maka dapat mengatasi permintaan pelanggan kelistrikan akan pasang baru dan tambah daya meningkat hingga 2 kali kapasitas trafo terpasang, meningkatkan kehandalan supply pasokan hingga 50%, serta mendukung program perang padam PLN. Kata Kunci : gardu, distribusi, tingkat
1.
PENDAHULUAN
Sistem tenaga listrik harus menjamin ketersediaan bagi suatu beban yang dihubungkan pada sistem itu secara handal dan meminimalkan pemadaman, rangkaian dari peralatan tenaga listrik yang terpasang dan berada dalam ruangan khusus (Gardu distribusi) saling berhubungan satu dengan yang lain secara listrik, dalam usaha mempertahankan kehandalan, dan ketersediaan bagi suatu beban yang akan dihubungkan pada Gardu distribusi tersebut, dilakukan juga pengukuran beban pada Gardu distribusi guna menjaga batas pembebanan ekstrim yang dapat menimbulkan kerusakan pada peralatan yang terpasang di Gardu distribusi khususnya Transformator.
Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7) Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013
K - 251
Manajemen Konstruksi
Gambar 1.1. Data pengusahaan Area Cempaka Putih Januari 2013 Dengan pertumbuhan pelanggan tahun 2012 mencapai 3,4% dan Pertumbuhan beban yang terjadi di Area Cempaka Putih Rata-rata rata 7%, dengan total kenaikan kapasitas pemakaian 43 MW dalam tahun 2013, yang ini berarti sudah harus disiapkan kurang lebih 40 buah Gardu distribusi baru. Mengingat sangat terbatasnya lahan yang dapat dijadikan Gardu distribusi, maka hal ini akan sangat berdampak pada kemampuan Area untuk mencapai target kinerja rja di mana terdapat beberapa item misalnya, Gangguan Trafo, saidi/saifi, target penjualan kwh, loses, kecepatan penyambungan, dan Perang Jawa Bali (PPJB). Beberapa Latar Belakang Permasalahan yang muncul antara lain :
Tingkat pertumbuhan pelanggan, Meliha Melihatt fakta bahwa tingkat pertumbuhan warga jakarta setiap tahunnya selalu bertambah. Dalam hal ini proses pelayanan pelanggan harus kontinyu. Sulitnya mencari lahan untuk membangun gardu baru, Kepadatan penduduk jakarta dan bertambahnya gedung sangat sulit mendapatkan ndapatkan lahan baru. Mendukung program perang padam jawa bali, dengan adanya express feeder yang dapat mensuplai penyulang pada Gardu Induk berbeda dapat meningkatkan kehandalan dan meminimalisir terjadinya pemadaman. Efisiensi Perusahaan, hasil realisas realisasii inovasi tersebut akan memberikan efek terhadap efisiensi perusahan.
Maksud dan tujuan dibuatkan inovasi sipil ini adalah dititik beratkan pada beberapa hal yaitu : Mempertahankan Tingkat Mutu Pelayanan (TMP) minimal sesuai Kontrak Indikator Kinerja Peru Perusahaan yang diberikan sebagai pendorong bisnis utama PT PLN (Persero). Peningkatan Pelayanan Pelanggan khususnya pelanggan daya besar. Peningkatan kehandalan sistem jaringan distribusi. Kecepatan pelayanan pelanggan untuk pasang baru yang membutuhkan perl perluasan uasan jaringan distribusi. Kecepatan pelayanan pelanggan untuk perubahan daya yang membutuhkan perluasan jaringan distribusi.
2.
LANDASAN TEORI
Gardu Distribusi Distribusi tenaga listrik merupakan salah satu bagian dari suatu sistem tenaga listrik yang dimula dimulai dari PMT incoming di Gardu Induk sampai dengan Alat Pengukur dan Pembatas (APP) di instalasi konsumen yang berfungsi untuk menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik dari Gardu Induk sebagai pusat pusat beban ke pelanggan pelanggan secara langsung atau tau melalui gardu gardu-gardu gardu distribusi (gardu trafo) dengan mutu yang memadai sesuai stándar pelayanan yang berlaku. dengan demikian sistem distribusi ini menjadi suatu sistem tersendiri karena unit distribusi ini memiliki komponen peralatan yang saling berka itan dalam operasinya untuk menyalurkan tenaga berkaitan listrik. Dimana sistem adalah perangkat unsur unsur yang saling ketergantungan yang disusun untuk mencapai suatu unsur-unsur tujuan tertentu dengan menampilkan fungsi yang ditetapkan. Gardu Distribusi tenaga listrik adalah suatu bangunan gardu listrik yang terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB TM), Transformator Distribusi (TD) dan Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB TR), Susunan peralatan tersebut untuk memasok kebutuhan ten tenaga aga listrik bagi para pelanggan, baik pelanggan tegangan menengah (20 KV) maupun pelanggan tegangan rendah (220v/380v). Konstruksi gardu distribusi di design berdasarkan optimalisasi biaya terhadap maksud dan tujuan penggunaanya yang kadang kala
Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7)
K - 252
Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta Surakarta, 24-26 Oktober 2013
Manajemen Konstruksi
harus disesuaikan dengan geografi, dan peraturan pemda setempat. Salah satu jenis gardu distribusi yang banyak terdapat di Area Cempaka Putih adalah Gardu Beton (95,29% dari 1190 gardu distribusi).
Gambar 2.1. Gardu Beton Beton Bertulang Beton bertulang adalah suatu bahan material yang terbuat dari beton dan baja tulangan. Kombinasi dari kedua material tersebut menghasilkan bahan bangunan yang mempunyai sifat-sifat yang baik dari masingmasing bahan bangunan tersebut. Ini dapat dijabarkan sebagai berikut. Beton mempunyai sifat kapasitas tekan yang tinggi. Akan tetapi, beton juga mempunyai sifat yang buruk, yaitu lebah jika dibebani tarik. Sedangkan baja tulangan mempunyai kapasitas yang tinggi terhadap beban tarik, tetapi mempunyai kapasitas tekan yang rendah karena bentuknya yang langsing (akan mudah mengalami tekuk terhadap beban tekan). Namun, dengan menempatkan tulangan dibagian beton yang mengalami tegangan tarik akan mengeliminasi kekurangan dari beton terhadap beban tarik. Keuntungan Beton : • • • • • •
Mudah dibentuk sesuai dengan keinginan Tahan lama dan memerlukan sedikit perawatan, jadi lebih ekonomis Mempunyai daya tahan yang bagus terhadap karat dan tidak mudah lapuk Tidak mudah terbakar Ketahanan terhadap angin yang berkecapatan tinggi (kencang) Tidak dimakan serangga atau rayap
Transformator Transformator merupakan suatu alat listrik yang mengubah tegangan arus bolak - balik dari satu tingkat ke tingkat yang lain melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip - prinsip induksi-elektromagnet. Transformator terdiri atas sebuah inti, yang terbuat dari besi berlapis dan dua buah kumparan, yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Prinsip kerja transformator adalah berdasarkan hukum Ampere dan hukum Faraday, yaitu: arus listrik dapat menimbulkan medan magnet dan sebaliknya medan magnet dapat menimbulkan arus listrik. Jika pada salah satu kumparan pada transformator diberi arus bolak-balik maka jumlah garis gaya magnet berubah-ubah. Akibatnya pada sisi primer terjadi induksi. Sisi sekunder menerima garis gaya magnet dari sisi primer yang jumlahnya berubah. Maka sekunder timbul induksi, akibatnya antara dua ujung terdapat beda tegangan. Tinggi trafo rata-rata adalah 80 cm sehingga tahan banjir walau terendam air disekelilingnya jika dibandingkan dengan kubikel.
Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7) Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013
K - 253
Manajemen Konstruksi
Gambar 2.2. Trafo Distribusi Perencanaan Kolom Kolom adalah komponen struktur bangunan yang tugas utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal. Atau dengan kata lain kolom harus diperhitungkan untuk menyangga beban aksial tekan dengan eksentrisitas tertentu. Pada kolom, pembatasan jumlah tulangan kolom agar penampang berperilaku daktail agak sukar dilakukan karena beban aksial tekan lebih dominan sehingga keruntuhan tekan sulit dihindari. Jumlah luas penampang tulangan pokok memanjang kolom dibatasi dengan rasio penulangan g antara 0.01–0.08. Penulangan yang lazim dilakukan diantara 1.5% sampai 3% dari luas penampang kolom. Khusus untuk struktur bangunan berlantai banyak, kadang-kadang penulangan kolom dapat mencapai 4%, namun disarankan untuk tidak menggunakan nilai lebih dari 4% agar penulangan tidak berdesakan terutama pada titik pertemuan balok-balok, plat, dan kolom
3.
PEMBAHASAN GADIS TING TING
Inovasi Gadis Ting Ting atau Gardu Bertingkat Terintegrasi ini sudah direncanakan sejak Organisasi PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya & Tangerang masih berbentuk 3 layer yaitu Kantor Induk, Area Jaringan (AJ) dan Area Pelayanan Pelanggan (APL) dimana prototype pertama Gadis Ting Ting adalah gardu PS-18 yang berlokasi di Kawasan Pulomas Jakarta Timur yang kapasitas penggunaannya sebagai Gardu DIstribusi Pelanggan Umum dan saat ini direncanakan untuk ditingkatkan fasilitasnya sebagai Gardu Hubung yang dilewati oleh penyulang dari 2 Gardu Induk. Perencanaan Penataan aset gardu bertingkat terbagi menjadi 3 versi yaitu : Gadis Ting Ting Umum LANTAI 1 : Trafo gardu bertingkat memiliki kapasitas 630 kVA max 4 buah Rak TR gardu bertingkat menggunakan 4 jurusan sebanyak 4 buah. Alat pemantau suhu untuk mengontrol suhu trafo dan suhu ruangan. Alat pengukur beban untuk memonitor beban rak TR setiap jurusan. GFD Sebagai indikator pada saat terjadi gangguan Blower untuk mengurangi panas didalam gardu dan trafo LANTAI 2
Kubikel LBS (Motorize) Kubikel PB Trafo sebagai pemutus beban. (terdapat 4 buah)
Gadis Ting Ting Umum & Khusus LANTAI 1 :
Trafo gardu bertingkat memiliki kapasitas 630 kVA max 2 buah Rak TR gardu bertingkat menggunakan 4 jurusan sebanyak 4 buah. Alat pemantau suhu untuk mengontrol suhu trafo dan suhu ruangan. Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7)
K - 254
Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013
Manajemen Konstruksi
Alat pengukur beban untuk memonitor beban rak TR setiap jurusan. GFD Sebagai indikator pada saat terjadi gangguan Blower untuk mengurangi panas didalam gardu dan trafo LANTAI 2
Kubikel LBS (Motorize) Kubikel PB Trafo sebagai pemutus beban. (terdapat 4 buah)
Gadis Ting Ting Umum & Gardu Hubung LANTAI 1 : Trafo gardu bertingkat memiliki kapasitas 630 kVA max 2 buah Rak TR gardu bertingkat menggunakan 4 jurusan sebanyak 4 buah. Alat pemantau suhu untuk mengontrol suhu trafo dan suhu ruangan. Alat pengukur beban untuk memonitor beban rak TR setiap jurusan. GFD Sebagai indikator pada saat terjadi gangguan Blower untuk mengurangi panas didalam gardu dan trafo LANTAI 2
Kubikel LBS (Motorize) Kubikel PB Trafo sebagai pemutus beban. (terdapat 4 buah)
Gambar 3 Gadis Ting Ting Umum
Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7) Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013
K - 255
Manajemen Konstruksi
Gambar 4. Instalasi gardu bertingkat
Gambar 5 Posisi Kabel Single Core TM Gadis Ting Ting Umum K55C
Gambar 6 Gadis Ting Ting K 55C
Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7)
K - 256
Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta Surakarta, 24-26 Oktober 2013
Manajemen Konstruksi
Gadis Ting Ting Umum & Khusus TP 15 Rencana integrasi dengan Apartemen Bahama antara Gardu Khusus dengan Gardu Umum pelanggan sekitar apartemen Semester II tahun 2013 di Kawasan rawa sari.
Gambar 7 Desain Gardu TP 15 pada Apartemen Bahama Gadis Ting Ting Tipe Umum & GH Pada Gardu Hubung ( GH ) K52 :
Gardu Hubung K52 disupply dari Penyulang Anggada, Gardu Induk Pulomas, Trafo 3 Gardu K52 dibangun Tingkat yang mana Lantai atas difungsikan sebagai Gardu Hubung (GH) Supply baru dari Gardu Induk Tanah Tinggi Gardu K52 dapat menghubungkan 2 buah Gardu Induk sehingga supply lebih handal, apabila terjadi Gangguan di Gi Pulomas, maka Gardu Induk Tanah Tinggi dapat memberi supply pada : Penyulang Anggada, Penyulang Jatayu, Penyulang Sugiwara, dan Penyulang Baruna, melalui GH K52. Apabila terjadi gangguan di Gardu Induk Tanah Tinggi, maka Gi Pulomas dapat membantu suppy pasokan ke Gardu Induk Tanah Tinggi. Gambar 8. Gadis Ting Ting K52 Gadis Ting Ting Tipe Umum & GH Gardu Hubung ( GH ) PS 18 :
Gardu PS 18 disupply dari Penyulang Ubin, Gardu Induk Pegangsaan,Trafo1 Gardu PS 18 dibangun tingkat, yang mana lantai atas difungsikan sebagai Gardu Hubung (GH) Supply baru dari Penyulang Baru, Gardu Induk Tanah Tinggi, Trafo 1, sehingga supply lebih handal, apabila di Gardu Induk Pegangsaan, Penyulang Ubin gangguan, maka Gardu Induk Tanah Tinggi, Trafo 1 akan dapat memberi supply antara lain : Penyulang Atap, Penyulang Lantai, Penyulang Beton, Penyulang Tembok melalui GH PS 18 dan sebaliknya apabila ada gangguan di Gardu Induk Tanah Tinggi Trafo 1, maka Gardu Induk Pegangsaan Trafo 1 membantu supply ke Gardu Induk Tanah Tinggi. Gambar 9. Gadis Ting Ting PS 18
Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7) Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013
K - 257
Manajemen Konstruksi
4.
MANFAAT OPERASIONAL
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan didapatkan manfaat antara lain manfaat finansial dan manfaat operasional: Gadis Ting Ting bisa menampung maksimal 4 buah trafo dengan kapasitas 4 x 630 kVA (dibutuhkan Sistem Exhaust Fan yang baik) Menghemat lahan gardu Kubikel lebih aman dari gangguan dan banjir Peningkatan kehandalan sistem sebesar 50% dengan supply dari 2 buah Gardu Induk Penghematan biaya jika dibandingkan dengan pembangunan gardu baru baik Gardu Umum maupun Gardu Hubung yang memerlukan Lahan. Diasumsikan bahwa dengan membangun gardu ukuran 9R membutuhkan biaya sebesar Rp. 338.982.900 dengan kapasitas trafo 1 X 630 Kva. Dengan adanya gardu bertingkat dapat menampung kapasitas trafo sebesar 4 X 630 kVA dengan biaya Rp. 1.236.479.580 dengan lahan yang sama mampu menampung kapasitas 2.5 MVA.
5.
KESIMPULAN
Gardu bertingkat ini sangat fleksibel dapat diimplementasikan pada :
Kawasan dengan kondisi beban trafo tinggi dengan penambahan kapasitas trafo pada gardu beton. Implementasi Gardu Hubung pada Gardu Beton existing dimana terdapat pertemuan antara 2 GI yang secara geografis berdekatan.
Dengan dibangunnya gardu bertingkat terintegrasi ini dapat keuntungan sebagai berikut :
Menghemat lahan gardu yang sulit didapat. Mempercepat proses pelayanan pelanggan hingga 2 kali kapasitas trafo terpasang. Meningkatkan kehandalan sistem distribusi hingga 50% dengan tersedianya ekspress yang dapat melintas pada GI yang berbeda. Mendukung program perang padam jawa bali
Keunggulan secara sipil untuk Gadis Ting Ting adalah :
Lebih tahan banjir karena posisi kubikel berada dilantai 2 dan tinggi trafo rata-rata trafo adalah 80 cm. Tidak memerlukan mobil crane untuk mengangkat perangkat kubikel.
DAFTAR PUSTAKA (DAN PENULISAN PUSTAKA) Arismunandar, A. dan Kuwahara, S., (1975) Buku Pegangan :Teknik Tenaga Listrik Jilid II (PT. Pradnya Paramita Jakarta) Harten, P. Van, (1985) Instalasi Arus Kuat 2, diterjemahkan oleh Ir. E. Setiawan (Bina Cipta,Bandung) Harten, P. Van, (1992) Instalasi Arus Kuat 3, diterjemahkan oleh Ir. E. Setiawan (Bina Cipta, Bandung) Badan Standar Nasional (2000) SNI 04-0225-2000 , Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (Diterbitkan oleh Yayasan PUIL, Jakarta) SPLN D3.002-1 : 2007, Spesifikasi Transformator Distribusi Bagian 1 : Transformator Fase Tiga, 20 kV-400 V dan Transformator fase Tunggal, 20 kV- 231 V dan 20/√3 kV -231 V Tim Penyempurnaan & Komputerisasi Standard Konstruksi Jaringan Distribusi, Buku V (1994) Standar Konstruksi Gardu Sipil (Perusahaan Umum Listrik Negara Distibusi Jakarta Raya dan Tangerang, Jakarta) Tim Penyempurnaan & Komputerisasi Standard Konstruksi Jaringan Distribusi, Buku VI (1994) Standar Konstruksi Instalasi Gardu (Perusahaan Umum Listrik Negara Distibusi Jakarta Raya dan Tangerang, Jakarta) Ir. Rudy Gunawan dan Ir. Morisco, (1987) Tabel Profil Konstruksi Baja (Penerbit Kanisius, 1987, Yogyakarta)
Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7)
K - 258
Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013