FUNGSI MEDIA ONLINE SEBAGAI MEDIA LITERASI BUDAYA BAGI GENERASI MUDA Gita Aprinta E.B (
[email protected]) Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi, FTIK Universitas Semarang Abstract Online media as an alternative media expected to fulfill the function of the mass media as the previous conventional media, among others, to meet the needs of information all at once into a medium that is able to educate its users. A website called www.palingindonesia.com seeks to encourage young people to participate actively to share the experience and knowledge of Indonesian culture through writing. Using a qualitative content analysis this study aims to identify the educational messages on website www.palingindonesia.com with the conception of internet and public sphere as a ground theory that focusing texts as an object. Mayring methods is choosen to analyze the text by combined lexico grammatical, context analysis, and intepretation. This study resulted a conclusion that the function of culture media literacy can be run on online media www.palingindonesia.com Kata Kunci: media online, cultural literacy, generation iY, content analysis PENDAHULUAN Media online didefinisikan sebagai
munculah www.detik.com sebagai bentuk media online pertama di Indonesia.
media yang menyajikan karya jurnalistik secara online. Sebagai sebuah hasil dari perkembangan
teknologi
komunikasi,
media online menawarkan sebuah media yang
dapat
digunakan
sebagai
alat
komunikasi antar manusia bagi para penggunanya. Hal ini dikarenakan media online memiliki beberapa sifat diantaranya adalah interaktif dan egaliter. Menjadi bagian dari media massa generasi ketiga, kemunculan media online di Indonesia diawali dari peristiwa lengsernya Orde Baru tahun 1998, dimana masyarakat
Seperti media massa lainnya, media online juga memiliki dampak yang cukup kompleks terhadap budaya baik secara individu dan masyarakat. Laswell sendiri mengidentifikasi fungsi media massa pada budaya ke dalam empat elemen yaitu fungsi
seketika, maka pada tahun itu pula
penghubungan,
pentransferan budaya dan dua kategori. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Marshall McLuhan yang mengatakan bahwa media massa berperan untuk membentuk karakter serta bidang sosial masyarakat, termasuk sosial budaya (McQuail, 2000:107)
membutuhkan sebuah media alternatif untuk menjawab kebutuhan akan informasi
pengawasan,
Memiliki sifat yang cukup unik karena menggabungkan kemampuan cetak, audio, dan
THE MESSENGER, Volume V, Nomor 1, Edisi Januari 2013
visual
membuat
media
online 16
memiliki nilai lebih dibandingkan media
konsumsi infomasi. Melalui internet pula
tradisional
pada
karenanya,
dengan
ditawarkan
tersebut,
pengguna secara
dapat lebih
umumnya.
Oleh
masyarakat memiliki keragaman pilihan
kelebihan
yang
budaya dan produk yang ingin dikonsumsi.
memungkinkan
Starbucks, McDonald, K-Pop, dan modern
mengakses
informasi
lifestyle, menjadi bagian yang tidak bisa
interaktif,
sehingga
dipisahkan dari generasi muda jaman
menjadikan media online memiliki potensi
sekarang.
untuk
media
menjadi sesuatu yang tidak lagi menarik,
pembelajaran, khususnya literasi mengenai
digantikan oleh produk budaya dan gaya
budaya.
hidup yang seragam diseluruh dunia,
digunakan
sebagai
Budaya mengacu pada bentuk bahasa, kepercayaan,
nilai,
norma,
ataupun
Produk
dan
budaya
lokal
menyebar melalui kecanggihan teknologi komunikasi
dan
membentuk
sebuah
kebiasaan yang menjadi gaya hidup salam
budaya global serta menghasilkan industri
suatu
budaya baru yang melemahkan budaya
masyarakat
tertentu.
Budaya
diwariskan dari generasi ke generasi
nasional atau budaya lokal suatu negara.
melalui sebuah proses sosialisasi. Namun
Bagi sebuah bangsa, budaya nasional
demikian tidak dapat dipungkiri jika masih
sama pentingnya dengan ideologi bangsa
banyak
itu sendiri. Generasi muda adalah generasi
terdapat
perbedaan
mengenai
definisi dan konsepsi budaya itu sendiri
yang
khususnya di kalangan generasi muda. Hal
sebuah budaya untuk dapat diwariskan ke
ini disebabkan oleh munculnya arus
generasi berikutnya. Kekhawatiran bahwa
globalisasi yang ditandai dengan ekspansi
budaya nasional akan tergerus oleh budaya
besar-besaran terhadap industri budaya.
global yang terus muncul seiring dengan
Globalisasi
perkembangan
dapat
bertumbuhnya antara
dipahami
saling
ketergantungan
teknologi
sebuah
issue
melestarikan
komunikasi yang
perlu
diperhatikan, mengingat bahwa konsumsi
terhadap penyebaran budaya yang sama,
masyarakat terhadap internet meningkat
barang-barang konsumsi dan kepentingan
tiap
ekonomi (Browne, 2008:36)
melalui sebuah survei yang dilakukan oleh
globalisasi
perkembangan seperti merubah
diseluruh
merupakan
dapat
dunia
Arus
masyarakat
sebagai
diharapkan
teknologi
teknologi pola
diiringi
Di
Indonesia
sendiri,
dengan
UNICEF, sekitar 79% dari 400 responden
komunikasi
usia 10 - 19 tahun yang dikategorikan
munculnya masyarakat
tahunnya.
internet
sebagai
generasi
muda
adalah
terhadap
THE MESSENGER, Volume V, Nomor 1, Edisi Januari 2013
17
para
pengguna internet aktif
(Aditya Panji,
2014).
konsumen sekaligus produsen pesan dirasa dapat
Generasi muda yang saat ini sedang memegang kendali dalam musnah atau
memberikan
kemudahan
bagi
berlangsungnya proses literasi budaya. Literasi
budaya
penting
untuk
tidaknya budaya nasional suatu bangsa
dilakukan sebagai benteng budaya atau
adalah
Elmore
filter terhadap hadirnya budaya luar atau
kategorikan sebagai generasi iY, yaitu
budaya global agar tidak mengganggu
generasi yang terlahir dari tahun 1995
proses enkulturasi budaya asal. Literasi
sampai awal 2000an. Generasi ini tumbuh
budaya bukan hanya sekedar keahlian
saat teknologi sedang berkembang pesat.
formal
Generasi iY ini akan melahirkan generasi
pengetahuan kanonis, yang diterjemahkan
Z dimana akses dan arus informasi
oleh Hirsch sebagai
menjadi
literacy,
generasi
tidak
yang
Tim
terbendung,
sehingga
melainkan
and
juga
sebuah
“knowledge upon
literacy
upon
cultural
terpaan budaya global menjadi sesuatu
literacy” (Hirsch, 2002: 59 -73). Literasi
yang tidak lagi bisa dihindarkan.
budaya dapat dilakukan melalui berbagai
Namun demikian, kemunculan internet dengan
berbagai
variannya,
bukanlah
media
dan
institusi,
seperti
sekolah,
keluarga, tayangan televisi, dan melalui
sesuatu yang harus ditakuti. Dengan
media online.
memanfaatkan kelebihan yang dimiliki
Adalah
www.palingindonesia.com
oleh masing-masing fiturnya, contohnya
salah satu media online, yang menyajikan
media online, internet dapat dimanfaatkan
artikel-artikel mengenai keanekaragaman
untuk membantu generasi muda mengenal
kebudayaan
budaya nasional sekaligus menumbuhkan
merupakan bentuk dukungan salah satu
ketertarikan
provider telekomunikasi di Indonesia pada
terhadap
budaya
bangsa
Indonesia.
komunitas
dari tipe khalayak positif pada masa media
Indonesia untuk turut serta dalam upaya
tradisional menuju tipe khalayak aktif
pelestarian budaya dan warisan keluhuran
adalah keuntungan lain yang dimiliki oleh
Indonesia. Komunitas Paling Indonesia
media online. Bentuk hubungan antara
telah berdiri sejak tahun 2011, merupakan
media dan khalayak tidak lagi sekedar
sebuah
interaksi antara audiensi-media, melainkan
Indonesia yang melakukan upaya melalui
khalayak
dunia digital dan sosial media untuk
pada
posisi
negosiasi, dimana khalayak bisa menjadi
komunitas
mengumpulkan
THE MESSENGER, Volume V, Nomor 1, Edisi Januari 2013
Komunitas
yang
mereka sendiri. Pergeseran tipe khalayak
diposisikan
digital
Situs
kreatif
khazanah
Paling
anak-anak
kekayaan 18
budaya
Indonesia.
dilakukan
oleh
Pendekatan
situs
yang
PalingIndonesia
Internet sebagai
yang
bentuk
digembor-gemborkan perkembangan
paling
adalah dengan mengajak generasi muda
penting dalam komunikasi kontemporer,
untuk terlibat aktif dalam proses produksi
memang
sekaligus penyebaran konten.
global dimana tiap individu mendapatkan
Tulisan
ini
mencoba
menghasilkan
ruang
publik
untuk
akses langsung ke forum global dimana
mengidentifikasikan pesan-pesan edukatif
mereka dapat mengekspresikan argumen
yang
secara
ada
dalam
situs
bebas
(Ubayasiri,
2010:1).
www.palingindonesia.com terkait dengan
Percakapan terjadi dalam skala global
budaya
sekaligus
setiap hari dengan siapapun di internet
memenuhi fungsi media online yang dapat
mengenai apa saja mulai dari hal-hal kecil
digunakan sebagai media literasi budaya
sampai dengan lontaran kritik kepada
bagi generasi muda.
pemerintah.
nasional
Indonesia
Namun demikian, pemikiran internet TINJAUAN TEORI
sebagai public sphere masih menjadi pro
Internet, Public Sphere dan Virtual
kontra
sejumlah
Sphere
Habermas
pemikir
sendiri.
termasuk
Respon
lambat
Konsep public sphere berangkat dari
ditunjukkan oleh Habermas mengenai
gagasan Habermas tentang sebuah ruang
peranan internet sebagai public sphere.
dimana
Habermas
masyarakat
berdialog
untuk
menganggap
bahwa
dalam
mengeluarkan ide dan pendapat secara
internet terjadi fragmentasi pada konteks
bebas. Sebuah ruang sosial yang dapat
komunikasi.
diakses oleh seluruh lapisan masyarakat
anonim dan banyaknya sebaran informasi
(Habermas,
dalam
memiliki
1989:102). karakteristik
Ranah
internet
yang
membuat
cenderung
masyarakat
yang
melakukan filter terhadap informasi atau
disebut oleh Habermas sebagai dimensi
issue yang ingin dikonsumsi sehingga
penting, yaitu, pembentukan opini publik,
membatasi keterlibatan masyarakat untuk
semua
berdiskusi dalam ruang publik.
masyarakat
tertentu
publik
Publik
memiliki
akses,
kebebasan untuk menuangkan pendapat
Sementara
itu,
(dalam
berpendapat
bahwa
berkaitan dengan kepentingan umum, dan
Ubayasiri
debate over the general rules governing
setidaknya ada enam kriteria yang harus
relations.
dipenuhi oleh internet agar dapat dianggap
THE MESSENGER, Volume V, Nomor 1, Edisi Januari 2013
2010)
Dahlberg
19
sebagai public sphere. Keenam kriteria tersebut adalah: 1. Adanya
Keaksaraan budaya atau melek budaya
otonomi
negara
dan
kekuatan ekonomi 2. Pertukaran
dan
adalah
pengetahuan
tentang
sejarah, kontribusi dan perspektif dari kelompok budaya yang berbeda, termasuk
kritik
dari
kelompok sendiri, yang dibutuhan untuk
masyarakat terkait klaim validitas
membaca, menulis, dan lainnya. Literasi
moral praktis
budaya
memerlukan
interaksi
dengan
3. Refleksivitas
budaya dan merefleksikan budaya tersebut.
4. Ideal roke taking
Literasi budaya berakar pada berbagai
5. Ketulusan
macam pengetahuan yang digunakan untuk
6. Inklusi diskursif dan kesetaraan.
menjalin komunikasi, penerimaan, dan
Mungkin lebih berarti apabila internet
pemahaman dalam masyarkat global yang
dilihat sebagai sebuah bentuk virtual
dinamis (Desmond, 2011).
sphere sebagai revitalisasi dari konsep
Literatur dan media mempunyai
public sphere Habermas. Pada dasarnya
pengaruh
ketika internet menyediakan sebuah ruang
menyebarkan informasi mengenai budaya
publik, ia tidak harus menjadi ranah
tertentu, namun tanpa adanya pemahaman
publik. Keluasan akses informasi yang ada
dan literasi budaya, maka informasi hanya
pada media online tidak selalu harus
sekedar menjadi informasi. Itu sebabnya
mengarah
politik.
dikatakan oleh Polistina, bahwa literasi
Keuntungan internet sebagai ruang publik
budaya merupakan sesuatu yang cukup
dapat dinikmati sebagai sebuah akses
penting karena dapat ditemukan dalam
untuk terhubung, menikmati percakapan,
berbagai konteks.
pada
partisipasi
yang
signifikan
dalam
dan menyerap informasi yang disajikan. Dalam
internet
atau
media
online
METODE PENELITIAN
memungkinkan terjadinya sebuah diskusi yang menghubungkan publik untuk dapat berbagi pengalaman yang sama sekaligus memproduksi
perbedaan
(Papachrissi, 2002: 12)
budaya
Analisis isi kualitatif dipilih oleh penulis
sebagai
untuk
dapat
mengidentifikasi pesan edukatif yang ada dalam Analisis
situs isi
pendekatan Literasi Budaya
metode
www.palingindonesia.com. kualitatif empiris,
adalah
sebuah
metodologis
dikendalikan oleh analisis teks dalam konteks komunikasi, dengan mengikuti
THE MESSENGER, Volume V, Nomor 1, Edisi Januari 2013
20
aturan dan langkah langkah dari model analisis isi tanpa perhitungan kuantitas (Mayring, 2002:2). Penggunaan analisis model
Mayring
dirasa
paling
tepat
dikarenakan dalam model ini, terdiri dari serangkaian teknik untuk menganalisa teks secara sistematis. Teks yang dianalisa adalah
teks
teks
terkait
penyebaran
informasi mengenai budaya Indonesia yang ada dalam situs Paling Indonesia. Sebagai ditentukan
langkah dulu
Gambar 1. Unit Analisa Teks
pertama,
definisi
lexico
grammatical susunan tata bahasa sebuah teks, kemudian ditentukan materi yang akan dijelaska dan diikuti dengan analisis konteks secara sempit dan secara luas, setelah itu dilakukan intepretasi terhadap teks.. Intepretasi teks tersebut merupakan hasil akhir dari analisa. Teks
yang
dianalisa dibatasi pada postingan yang menggambarkan mengenai definisi budaya yaitu pada karya, nilai, kebiasaan, gagasan,
Gambar 2. Unit Analisa Teks
dan gaya hidup. Oleh karenanya dipilih dua teks yang dirasa mewakili pengertian
TEMUAN dan PEMBAHASAN
budaya. a. Artikel Ritual Palebon (Kremasi) Puri Agung Ubud – Bali Libatkan Ribuan Masyarakat 1. Ringkasan Tahapan dalam
pertama
analisis
ini
yang
dilakukan
adalah
membuat
ringkasan teks tanpa mengubah material asli teks tersebut. Ringkasan dapat dibuat THE MESSENGER, Volume V, Nomor 1, Edisi Januari 2013
21
menjadi sebuah parafrase. Dalam tulisan berjudul Ritual Palebon (Kremasi) Puri Agung
Ubud-Bali
Masyarakat,
Libatkan
ringkasan
teks
Ribuan secara
keseluruhan dalam bentuk parafrase yang disusun berdasarkan urutan dari paragraf 1 – 10 adalah sebagai berikut: “Bali adalah sebuah pulau yang sangat terkenal di seluruh dunia. Setiap bagian di pulau Bali mempunyai daya tarik tersendiri untuk dikelola menjadi sebuah objek wisata secara profesional, termasuk tempat tempat yang memiliki sejarah seperti puri atau tempat tinggal keluarga raja Dalam kebudayaan Bali, pembagian strata sosial masih sangat kental. Ksatria merupakan strata sosial paling tinggi di Bali dan biasanya dimiliki oleh keluarga kerajaan. Strata ini sangat dihormati oleh masyarakat Hindu Bali Jika ada anggota keluarga dalam strata Ksatria meninggal, maka akan diadakan sebuah upacara yang disebut sebagai “Sakral Puri”. Upacara Sakral Puri adalah serangkaian upacara kematian yang melibatkan ribuan masyarakat Bali, terdiri dari upacara pembaringan jenazah dan pembakaran jenazah/palebon.
Rangkaian upacara pertama, jenazah akan dibaringkan pada sebuah tempat yang dilengkapi dengan barang-barang kesukaan mendiang semasa hidupnya. Setelah itu keluarga dibantu masyarakat akan membuat palebon dengan ukuran tertentu sebagai tempat kremasi atau pembakaran jenazah. Sebelum upacara pembakaran jenazah dimulai, maka akan ada upacaraupacara sisipan seperti upacara Nanceb, Ngingsirang Layo dan Mendak. Upacara Nanceb dimaksudkan untuk memilih hari baik, upacara Ngingsirang Layo adalah upacara memindahkan jenazah ke bangunan terbuka. Sementara Mendak adalah sebuah upacara permohonan kepada Yang Maha Kuasa agar roh yang meninggal dapat dibebaskan. Sesudahnya jenazah akan dibawa ke setra/kuburan dan dilakukan upacara pembakaran. Palebon biasanya menyita perhatian masyarakat dan wisatawan secara luas sehingga kemudian ditetapkan oleh pemerintah sebagai salah satu bentuk kearifan lokal” 2. Eksplikasi Pada tahapan ini akan dilakukan penjelasan,
pengklarifikasian,
dan
penganotasian materi.
THE MESSENGER, Volume V, Nomor 1, Edisi Januari 2013
22
No 1
2
3
Lexico Grammatical Mendeskripsikan tempat
Teks Pulau Dewata, Pulau seribu pura, pulau surga
Mendeskripsikan Kuatnya pembagian triwangsa sejarah dalam wisata atau “kasta” masih dipegang Bali oleh masyarakat Hindu Bali, menjadikan “puri” menjadi panutan masyarakat dalam melakukan ajaran agama Hindu. Mendeskripsikan Ritual sakral puri yang adat istiadat paling menarik dan menjadi objek wisata adalah ritual pelebon/kremasi (pembakaran mayat) keluarga Puri Agung Ubud, Gianyar – Bali
Analisis Konteks Secara Sempit Bali dikenal sebagai pulaunya para dewa, memiliki ribuan pura Terdapat perbedaan strata sosial di kalangan masyarakat Hindu Bali
Analisis Konteks Secara Luas Bali memiliki beragam obyek wisata menarik termasuk tempat tempat bersejarah
Explicatory Parafrase
Pembagian strata sosial telah ada sejak jaman dahulu kala sebagai bagian dari tradisi dan budaya masyarakat Bali
Sejarah menjadi bagian penting dari masyarakat Bali yang tidak dapat terpisahkan, dan terwujud dalam setiap kehidupan seharihari masyarakat Bali.
Ritual sakral puri adalah ritual kremasi bagi keluarga bangsawan atau strata tertinggi masyarakat Bali
Ritual ini menjadi sebuah adat istiadat yang dijalankan turun temurun dengan serangkaian upacara yang diadakan untuk mengantar mendiang ke peristirahatan terakhir.
Ritual sakral puri adalah sebuah bentuk adat istiadat yang telah menjadi tradisi bagi masyarakat Bali
- diadakan berbagai upacara skaral diantaranya: upacara Nanceb, Nuasen lan Negtegan Karya yang bermakna memilih hari yang baik untuk mempersiapkan seluruh keperluan upacara agar segala hal bisa berjalan lancar, tanpa adanya THE MESSENGER, Volume V, Nomor 1, Edisi Januari 2013
23
Mendeskripsikan Bali sebagai sebuah tempat tujuan wisata yang menarik
4
Mendeskripsikan kebersamaan
5
Melestarikan tradisi
halangan baik secara sekala maupun niskala. Upacara Ngingsirang Layon (memindahkan jenazah) dari ruangan tempat beliau disemayamkan di Gedong (yang merupakan ruangan tertutup) ke Bale Gede (bangunan terbuka). Keluarga Puri Agung Ubud dibantu masyarakat bergotong -royong mempersiapkan berbagai perangkat upacara pelebon, seperti bade pelebon (menara kremasi)
Ritual yang benar-benar agung dan melibatkan partisipasi ribuan masyarakat dan menjadi kearifan lokal masyarakat Hindu Bali yang lestari dan tujuan wisatawan.
THE MESSENGER, Volume V, Nomor 1, Edisi Januari 2013
Masyarakat saling Gotong royong sebagai bekerjasama untuk salah satu sifat yang tidak memberikan akan pernah hilang dalam bantuan kehidupan bermasyarakat merupakan bentuk tanggung jawab dan keterlibatan sebagai makhluk sosial Ritual menjasi Menjunjung tinggi tradisi sebuah tradisi yang merupakan salah satu cara tidak boleh hilang untuk melestarikan budaya dari masyarakat dan kearifan lokal Bali masyarakat bali
24
Gotong royong adalah sebuah nilai yang diyakini oleh masyarakat Bali sebagai wujud kebersamaan.
Pemerintah mengapresiasi upacara palebon sebagai salah satu aset kearifan lokal Bali dan patut untuk dilestarikan.
Teks
diatas
bagaimana
merepresentasikan sebuah
palebon/pembakaran
mayat
Gambar 3. Kolom Komentar
upacara di
Bali
menjadi bagian dari budaya. Berangkat dari pembagian kasta yang diyakini oleh masyarakat sebagai bagian dari sejarah pembentukan masyarakat dan adat istiadat mereka. Tulisan ini memuat pesan-pesan edukatif salah satunya mengenai nilai Gambar 4. Kolom Komentar
gotong royong, yang tidak hanya ada di Bali melainkan hampir di seluruh penjuru Indonesia. Gotong royong menjadi sebuah nilai
yang
kepedulian
diyakini dan
sebagai
bentuk
tanggung
jawab
masyarakat sebagai makhluk sosial. Percakapan dalam kolom komentar menunjukkan bahwa, banyak pembaca, kurang lebih 47 orang mendapatkan informasi yang menarik tentang upacara palebon yang ada di Bali. Beberapa di antaranya mengemukakan pendapat bahwa tulisan yang ditulis oleh Casmudi tersebut membuka wawasan mengenai khazanah kebudayaan Indonesia, sebagaimana yang tertera dibawah ini:
b. Artikel Kebudayaan Ebeg Jawa Yang Perlu Dikenalkan Pada Dunia 1. Ringkasan “Ebeg, merupakan salah satu kesenian yang berasal dari Banyumas, Jawa Tengah. Beberapa tarian serupa muncul di daerah Kediri, Ponorogo, dan daerah lainnya. Ebeg dianggap oleh masyarakat Banyumas sebagai sebuah tarian sakral yang biasa diikutsertakan dalam ritual keagamaan. Struktur Ebeg Banyumas berbeda dengan tarian serupa di daerah lainnya. Biasa dipentaskan diruang terbuka/luas, Ebeg dimainkan pada siang hari selama 1-4 jam. Pemainnya terdiri dari 16 orang yang tersusun dari 8 penari atau lebih, dan 7 pemain gamelan. Setiap pementasan selalu diiringi dengan gending-gending seperti, Ricik-Ricik, Lung Gadung, Blendhong, dll. Ebeg diyakini oleh masyarakat Banyumas sebagai sebuah kesenian yang merakyat dan wajib dilestarikan.” 2. Eksplikasi
THE MESSENGER, Volume V, Nomor 1, Edisi Januari 2013
25
No 1
2
Lexico Grammatical Identifikasi Budaya
Mendeskripsikan sejarah budaya
Teks
Analisis Konteks Secara Sempit Ebeg merupakan salah satu jenis tarian dari Banyumas
Ebeg Merupakan salah satu bentuk tarian rakyat yang berkembang di daerah banyumas. Jenis tarian ebeg terdapat juga di luar daerah Banyumas khususnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Namun kalau melihat Ebeg adalah tarian perkembangan sejarah, ebeg yang sudah merupakan jenis tarian rakyat berumur cukup tua yang cukup tua umurnya. Lahir di tengah-tengah rakyat pedesaan dan jauh dari istana.
Analisis Konteks Secara Explicatory Parafrase Luas Tarian merupakan salah Ebeg menjadi bagian dari satu bentuk budaya budaya masyarakat Banyumas nasional yang hampir setiap daerah miliki
Tarian Ebeg merupakan tarian yang melambangkan sejarah kerajaan Majapahit, sebagai sebuah simbol
Ada banyak versi terkait dengan kelahiran tari Ebeg, namun tarian Ebeg merupakan tarian yang sudah ada sejak jaman kerajaan Majapahit
Masyarakat kediri dan malang umumnya berpendapat bahwa jaran kepang lahir sejak zaman kerajaan Kediri. Atau paling lambat sejak awalnya kerajaan majapahit. Jaran kepang itu lambang kegagahan Raden Panjikudhawenengpati disaat menaiki kuda.
3
Entitas Tarian
Masyarakat berpendapat
Banyumas Tarian yang sangat Selain sebagai karya Simbol Keagamaan bahwa ebeg dihormati oleh budaya, juga sebagai unsur
THE MESSENGER, Volume V, Nomor 1, Edisi Januari 2013
26
4
dahulunya merupakan tarian sakral yang biasa di ikut sertakan dalam upacara keagamaan Budaya sebagai Setiap regu jarang kepang refleksi kehidupan terdiri dari 2 kelompok masyarakat dengan 2 orang pemimpin. Ada dua warna kuda putih dan kuda hitam. Kuda yang berwarna putih menggambarkan pemimpin yang menuju kebenaran sejati. Sedangkan kuda berwarna hitam menggambarkan pemimpin yang menuju kejahatan. Pada trik-trik tertentu dalam permainan kedua pemimpin itu bertemu dan saling menggelengkan kepala. Hal ini menunjukan bahwa antara kebenaran dan kejahatan tak dapat bertemu.
THE MESSENGER, Volume V, Nomor 1, Edisi Januari 2013
masyarakat Banyumas
Gambaran tarian Ebeg dan lambanglambang yang digunakan sebagai perwakilan bentuk kejahatan dan kebaikan
yang harus ada dalam upacara keagamaan. Budaya dan agama berjalan beriringan Budaya pada dasarnya Visualisasi tarian merupakan sebuah refleksi kehidupan bermasyarakat sehari-hari. Penanaman nilai dilakukan melalui bentuk karya/estetika yang dapat dinikmati oleh semua orang. Sehingga penetrasi mengenai nilai nilai kehidupan dapat secara halus dilakukan tanpa paksaan
27
iringi lagu-lagu banyumasan, Iringan gending-gending tersebut biasanya yaitu : Ricik-ricik, Lung Gadung, Blendhong, Gudril, Elingeling yang menjadi andalan dalam setiap pentas ebeg banyumasan dan lagu lainnya.
Teks diatas menjelaskan bahwa sebuah tarian dapat menjadi bentuk identifikasi masyarakat tertentu. Tarian Ebeg bukan sekedar
sebuah
karya
keindahan,
melainkan sebuah karya yang terbentuk dari
sejarah
Banyumas.
panjang
Sudah
ada
masyarakat sejak
jaman
kerajaan Majapahit, dipercaya sebagai lambang kegagahan kerajaan. Dianggap sakral dan sering digunakan dalam upacara keagamaan. Sebuah
budaya
tumbuh
dan
tanpa sebab, sebagaimana tradisi Palebon, tarian Ebeg juga memuat nilai-nilai yang dalam
kehidupan
masyarakat
Banyumas sehari-hari. Pesan edukatif yang hendak diberikan melalui tulisan ini adalah, bagaimana sebuah tarian menjadi refleksi kehidupan masyarakat mengenai kejahatan dan kebaikan. Penggambaran struktur tarian Ebeg, memperkenalkan kepada masyarakat khususnya generasi muda,
cukup luas bagi berlangsungnya proses literasi
budaya
dipaparkan
oleh
sebagaimana
yang
Papacharissi,
bahwa
sebagai sebuah virtual sphere, media online memiliki 3 kelebihan dalam hal
berkembang di sebuah masyarakat bukan
lekat
Media online memberikan ruang yang
bahwa
Indonesia
mempunyai
beragam tarian yang mengandung nilainilai filosofis kehidupan.
kesenian didukung oleh bentuk kesenian lain seperti musik dan gaya pakaian keragaman
dan komersialisasi (Papachrissi, 2002: 8). Akses
informasi
yang
mudah
akan
mendorong seseorang untuk dapat terlibat dalam partisipasi memperkenalkan budaya nasional melalui tulisan yang dapat dibaca oleh siapapun. Selain itu model two way communication yang melengkapi media online akan memudahkan khalayak untuk terlibat secara interaktif sehingga proses literasi budaya dapat tersampaikan melalui pengalaman berbagi budaya. Percakapan
yang
terjadi
secara
interaktif melibatkan komunikasi dua arah, memberikan timbal balik pada topik yang
Tarian yang tampil sebagai bentuk
menggambarkan
akses informasi, resiprokasi komunikasi,
budaya
seperti yang tertulis dibawah iniCiri-ciri ebeg banyumas antara lain; memakai mahutha, pakainnya lebih tertutup dan di
sedang
dibicarakan
yang
dapat
menghubungkan generasi muda sehingga memproduksi
pengetahuan
dan
pemahaman bersama mengenai budaya. Dengan demikian literasi budaya dapat tersampaikan melalui pengalaman berbagi budaya,
THE MESSENGER, Volume V, Nomor 1, Edisi Januari 2013
tidak
sekedar
pada
literatur 28
semata. Pengalaman berbagi inilah yang
terpusat
akan memperkuat pemahaman seseorang
partisipatoris (Buckingham & Domaille,
mengenai
2002)
suatu
budaya,
kemudian
pada
warga
belajar,
dan
memberikan kesadaran mengenai nilai budaya nasional yang dimiliki. Pesan edukatif
terprenetasi
melalu
KESIMPULAN
interaksi
Media online menciptakan ruang
interaktif antar pengguna yang terjadi
bagi proses literasi budaya untuk generasi
melalui kolom komentar.
muda melalui beberapa kelebihan yang
Media online memiliki kemampuan untuk
mentransmisikan
ke
komunikasi dua arah. Sebagai sebuah
media
ruang publik, media online memberikan
pengembangan bagi pendidikan melek
kesempatan bagi masyarakat untuk terlibat
budaya, karena media online khususnya
aktif dalam proses melek budaya melalui
www.palingindonesia.com
tulisan dan diskusi interaktif. Teks yang
generasi
muda
dan
informasi
dimilikinya seperti akses internet dan
menjadi
merupakan
sebuah situs komunitas di mana masing-
termuat
dalam
situs
msing orang dapat mewartakan informasi,
www.palingindonesia.com
menampilkan
berbagi pengalaman budaya, pendapat dan
pesan-pesan
gagasan,
pengalaman budaya dan dibagikan untuk
menyalurkan
aspirasi
dalam
edukatif
terkait
bentuk tulisan maupun gambar. Seperti
memperkaya
yang dikatakan oleh Hobbs (1998) yang
budaya generasi muda. Melalui situs ini
melihat literasi sebagai kemampuan untuk
pulalah, media online yang merupakan
mengakses, menganalisis, mengevaluasi,
media alternatif mencoba untuk memenuhi
dan mengkonsumsi pesan dalam berbagai
fungsinya sebagai media pembelajaran
bentuk.
masyarakat.
Dengan demikian media online
khazanah
dengan
pemahaman
dapat memenuhi perananya sebagai media
Saran dari penulis, agar melakukan
untuk mentransmisi warisan sosial dari
identifikasi pesan edukatif melalui metode
satu generasi ke generasi lainnya.
analisa teks yang lebih luas seperti
Sementara forum diskusi dalam kolom
semiotika, sehingga dapat didapatkan hasil
komentar menjadi media bagi generasi
yang lebih signifikan terkait dengan
muda untuk lebih kritis, aktif, dalam
penelitian di atas
memperoleh
pemahaman
mengenai
budaya nasioonal, karena sesungguhnya proses
literasi
budaya
bersifat
aktif,
THE MESSENGER, Volume V, Nomor 1, Edisi Januari 2013
29
DAFTAR PUSTAKA Browne, John. (2002). Creating a Cultural Identity. Charlottesville, VA: University of Virgina Press Buckingham, D., & Domaille, K. (2002). Where Are We Going and How Can We Get There? General Finding From The UNESCO Youth Media Education Survey 2001. London: Institute of Education University of London. Hirsch, E.D (2002). The New Dictionary of Cultural Literacy (3rd ed). New York: Houghton Mifflin McQuail, Dennis Artikel dalam Jurnal Ilmiah Papachrissi, Zizi (2002). The virtual sphere: the internet as a public sphere. New Media Society, 4(1):9–27 Mayring, Phillip (2000). Qualitative Content Analysis. Forum Qualitative Social Research, 7(1): 21
Proceedings Seminar atau Simposium Ubayasiri, Kasum (2010). The Internet and Public Sphere. Queensland: Central Queensland University Press. Sumber Elektronik / Internet Aditya Panji (2014). Hasil Survei Pemakaian Internet Remaja Indonesia (http://tekno.kompas.com/read/2014/02/19 /1623250/Hasil.Survei.Pemakaian.Internet. Remaja.Indonesia, diakses tanggal 3 September 2014, pukul 21.07) Dahlberg, Lincoln. (2001). Extending the public sphere through cyberspace: The case of Minnesota E-democracy. Diakses 5 September 2014, dari www.firstmonday.org/issues/issue6_3/dahl berg/index.html#note2 Hobbs, R. (1998). Instructional Practices in Media Literacy and Their Impact on Students Learning. Diakses 9 September, 2014, dari www.interact.uoregon.edu/MediaLit/ readingarticles/hobbs/inspractice.html THE MESSENGER, Volume V, Nomor 1, Edisi Januari 2013
30