Volume V. Nomor 1. Januari-Juni
7
Pramuka Sebagai Wadah Pendidikan Berkarakter Bagi Generasi Muda Bangsa 1
Saidi Mukti, M.Si
ABSTRAK
Memasukkan kegiatan pramuka sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib disekolah merupakan hal yang sangat membanggakan.Namun disisi lain timbul permasalahan dalam kegiatan kepramukaan, peran Pembina pramuka dilakukan oleh guru dari sekolah tersebutyang belum tentu memahami proses pendidikan kepramukaan ke dalam Gerakan Pramuka. Permasalahan diatas merupakan salah satu permasalahan dalam penerapan kepramukaan dalam kurikulum 2013 yang perlu dicari solusinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui kriteria apa yang harus dimiliki seorang Pembina.Untuk dapat mengetahui upaya apa yang harus dilakukan oleh seorang Pembina dalam menumbuhkan minat peserta didik dalam mengikuti kegiatan pramuka. Hasil penelitian adalah perlu adanya upaya yang segera dilaksanakan yaitu pendidikan dan pelatihan terhadap guru-guru disekolah yang merangkap sebagai Pembina pramuka secara berkala disemua tingkatan.Perlu dibentuk dalam organisasi pramuka unit pendampingan yang beranggotakan Pembina, untuk mendampingi kegiatan kepramukaan disekolah dan bukan untuk mengambil alih tugas guru sebagai Pembina pramuka.Jadi, kegiatan Pramuka mengajarkan tentang pendidikan karaktersesuai dengankurikulum 2013, sebelum kurikulum ini ditetapkan.Dengan adanya pramuka di satuan pendidikan maka keberadaanya tidak hanya sebatas papan nomor gudep, tetapi di dalamnya terdapat kegiatan rutin yang berkesinambungansebagaimana penyelenggaraan pendidikan di sekolah berlangsung. Kata Kunci: Pramuka, waqdah, pendidikan berkarakter
1
Dosen STKIP Bina Bangsa Meulaboh
102
2014
Volume V. Nomor 1. Januari-Juni
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pramuka merupakan salah satu organisasi pendidikan luar sekolah, yang mempunyai tugas membentuk karakter generasi muda menjadi lebih baik, menanamkan semangat kebangsaan serta meningkatkan peran generasi muda terhadap negara.Sebagaimana dikemukakan dalam sambutan presiden Republik Indonesia dalam upacara peringatan hari pramuka ke 45 “utamakan program dan kegiatan pramuka untuk meningkatkan semangat patriotisme dalam membela kepentingan bangsanya. Gerakan pramuka pada khususnya dan generasi muda pada umumnya harus mencintai dan bangga terhadap bangsa, negara dan tanah airnya sendiri” (Kwartir Nasional. 2007 : 7). Gerakan Pramuka makin dipercaya dalam pendidikan karakter generasi muda, dimana dalam Kurikulum 2013 mengharuskan peserta didik mengikuti Pramuka sebagai kegiatan wajib ekstrakurikuler. Memasukkan kegiatan pramuka sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib disekolah merupakan hal yang sangat membanggakan karena kegiatan pramuka akan diikuti oleh seluruh generasi muda tingkat usia sekolah mulai dari tingkat SD/MI hingga SMA/MA/SMK. Namun disisi lain timbul permasalahan dalam kegiatan kepramukaan, peran Pembina pramuka dilakukan oleh guru dari sekolah tersebutyang belum tentu memahami proses pendidikan kepramukaan ke dalam Gerakan Pramuka. Keadaan yang seperti ini akan mempersulit peserta didik dalam berinteraksi dengan Pembina yang juga gurunya karena dalam proses pendidikan kepramukaan
1
Dosen STKIP Bina Bangsa Meulaboh
103
2014
Volume V. Nomor 1. Januari-Juni
berhubungan Pembina dengan anggota pramuka sebagai kakak dan adik. Yang paling mengkhawatirkan adalah kesalahan dalam penerapan kegiatan kepramukaan oleh para Pembina.Hal ini bukan tidak mungkin terjadi para Pembina menerapkan metode latihan dan pembelajaran yang berlaku di dalam pendidikan formal padakegiatan kepramukaan. Permasalahan diatas merupakan salah satu permasalahan dalam penerapan kepramukaan dalam kurikulum 2013 yang perlu dicari solusinya.Lain halnya jika guru disekolah juga merupakan Pembina pramuka yang telah memiliki kemampuan dan keterampilan dibidang kepramukaan.Hanya saja Pembina pramuka perlu menyesuaikan kegiatan kepramukaan dengan materi yang ada dalam kurikulum 2013. Kegiatan kepramukaan merupakan kegiatan yang gembira, atau membuat anggota pramuka bergembira selama kegiatan berlangsung, materi/isi dari kegiatan tersebut tidak terlepas dari tujuan kepramukaan sebagaimana telah disebutkan diatas yaitu membentuk pribadi/karakter generasi muda menjadi lebih baik, menanamkan semangat kebangsaan serta meningkatkan peran generasi muda terhadap Negara. Untuk itu Pembina
pramuka dituntut untuk dapat berperan dalam mewujudkan
tujuan tersebut, dalam hal ini Pembina pramuka harus memiliki kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam tiap tingkatan kepramukaan dan yang lebih utama adalah memiliki sifat mengayomi, mengasah dan mengasuh para anggotanya. Gerakan Pramuka saat ini menghadapi situasi yang memprihatinkan karena masih rendahnya kualitas dan kuantitas Pembina Pramuka.Sehubungan dengan kurikulum 2013, banyak Pembina yang muncul karena jabatannya sebagai guru, misalnya guru PKn, guru Olahraga, yang notabene kurang memiliki pengalaman dan
1
Dosen STKIP Bina Bangsa Meulaboh
104
2014
Volume V. Nomor 1. Januari-Juni
kemampuan yang memadai sebagai pembina Gerakan Pramuka. Kurangnya pengalaman dan pengetahuan mereka sebagai Pembina pramukaakan berimbas pada kegiatan-kegiatan kepramukaan yang dilaksanakan disekolah tidak sesuai bahkan melenceng dari pemahaman maupun aturan-aturan yang telah ditetapkan gerakan pramuka. Dan sudah barang tentu tujuan yang diharapkan dari kegiatan kepramukaan tersebut tidak akan tercapai. B.
Rumusan Masalah Rumusan masalah yang dapat penulis sampaikan dalam makalah ini antara lain
adalah : a. Kriteria apa yang harus dimiliki oleh seorang Pembina pramuka ? b. Bagaimanakah upaya pembina dalam meningkatkan minat peserta didik dalam mengikuti kegiatan pramuka? C. Tujuan Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penulisan ini antara lain adalah : a. Untuk dapat mengetahui kriteria apa yang harus dimiliki seorang Pembina. b. Untuk dapat mengetahui upaya apa yang harus dilakukan oleh seorang Pembina dalam menumbuhkan minat peserta didik dalam mengikuti kegiatan pramuka.
1
Dosen STKIP Bina Bangsa Meulaboh
105
2014
Volume V. Nomor 1. Januari-Juni
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pramuka dalam Kurikulum 2013 Dalam pembahasan ini penulis hanya membatasi hal-hal yang menyangkut pelaksanaan kegiatan kepramukaan disekolah sebagai ektrakurikuler wajib bagi peserta didik.Sebagai mana kita ketahui bahwa Gerakan Pramuka mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kepramukaan bagi kaum muda, guna menumbuhkan bangsa agar menjadi generasi yang lebih baik, yang sanggup bertanggung jawab dan mampu membina serta mengisi kemerdekaan nasional.Kegiatan kepramukaan merupakan proses pendidikan yang terjadi karena adanya pertemuan yang interaktif dan komunikatif yang berjalan berdasarkanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
serta
dilaksanakan
secara
teratur,
terarah,
terencana
dan
berkesinambungan oleh peserta didik sendiri dengan dukungan orang dewasa.Orang dewasa disini adalah orang dewasa yang terlibat langsung dalam proses pendidikan tersebut yang biasa disebut dengan pembina pramuka. Dimana kegiatannya, sudah mulai dilaksanakan dan dibimbing atau dibina oleh seorang Pembina yang dalam sisi lain merupakan guru dari peserta didik. Pada kenyataannya Gerakan Pramuka disekolah saat ini kurang diminati oleh peserta didik, tak banyak peserta didik memilih Pramuka sebagai ekstrakurikulernya. Bagi mereka, Pramuka adalah kegiatan baris berbaris, berjalan dengan jarak yang jauh serta berkemah dan hal-hal seperti ini juga dapat dilakukan diluar gerakan pramuka.Kalau pun peserta didik ini memakai seragam Pramuka, itu lebih kepada kewajiban dan tata tertib yang telah ditentukan oleh pihak sekolah.
1
Dosen STKIP Bina Bangsa Meulaboh
106
2014
Volume V. Nomor 1. Januari-Juni
Permasalahan ini menurut penulis terjadi salah satunya adalah karena Pembina pramukan disekolah (guru) tidak memiliki kemampuan dan pengalaman tentang pramuka, dan bahkan tidak pernah sama sekali pengukuti gerakan pramuka. Untuk itu maka pengurus organisasi pramuka perlu melakukan pendekatan-pendekatan positif terhadap lembaga pendidikan/sekolah yang dikoordinir oleh Dinas Pendidikan setempat. Begitu kompleks permasalahan yang terdapat pada penyelenggaraan Kegiatan Pramuka di Sekolah, pemerintah melakukan kerjasama antara Kementerian Pendidikan Nasional, Kemenpora dan Kwarnas yang tertian dalam kurikulum 2013 dimana kegiatan pramuka menjadi ekstrakurikuler wajib disekolah, karena pramuka dapat mendukung pembelajaran yang menyeimbangkan penguasaan pengetahuan, keterampilan dan karakter siswa. Pramuka diyakini dapat membentuk karakter siswa karena kegiatannya mempunyai nilai kepemimpinan, kebersamaan, social dan kemandirian. (Kompas, Jakarta, 2011) Dengan demikian jelas bahwa kegiatan pramuka tidak hanya sebagai kegiatan formalitas saja, lebih dari itu kegiatan pramuka merupakan kegiatan yang memberikan bekal kepada peserta didik tentang nilai kepemimpinan, kebersamaan, social dan kemandirian. Lebih lanjut di kemukakan Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh bahwa untuk tidak terulangnya permasalahan sebagaimana disebutkan di atas, para Pembina pramuka atau guru pengajar ekstrakurikuler (pramuka) akan dibina oleh pemerintah melalui Kwarnas dan Kwarda Gerakan Pramuka dan akan diberikan nilai
1
Dosen STKIP Bina Bangsa Meulaboh
107
2014
Volume V. Nomor 1. Januari-Juni
kredit jam mengajar. Selain itu untuk pemenuhan biaya penyelenggaraan kegiatan pramuka disekolah telah dianggarkan melalui Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Sebagai implementasi pernyataan Menteri Pendidikan Nasionalsebagaimana tersebut di atas, organisasi pramuka sebagai lembaga yang bertanggung jawab terhadap gerakan pramuka perlu melibatkan unsur dinas pendidikan dan unsur sekolah serta guru (Pembina) dalam melaksanakan kegiatan kepramukaan di sekolah serta melaksanakan pendidikan dan pelatihan terhadap guru-guru disekolah yang ditunjuk sebagai Pembina pramuka secara berkala disemua tingkatan dan memberikan pendampingan pada setiap penyelenggaraan kegiatan kepramukaan.
B. Pengertian Pramuka Sering terjadi kesalahan dalam memahami makna dari pramuka, kepramukaan dan Gerakan Pramuka.Kata Pramuka adalah singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti “rakyat muda yang suka berkarya”. Pramuka merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka yang terdiri dari anggota muda (siaga, penggalang, penegak), anggota dewasa muda (pandega), anggota dewasa (Pembina pramuka, pelatih, Pembina profesional, pamong SAKA, instruktur SAKA, pimpinan SAKA, andalan dan anggota MABI. Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga, dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis, yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan.
1
Dosen STKIP Bina Bangsa Meulaboh
108
2014
Volume V. Nomor 1. Januari-Juni
Sedangkan gerakan pramuka adalah sebagai penyelenggara pendidikan kepanduan Indonesia yang merupakan bagian pendidikan nasional, bertujuan untuk membina kaum muda dalam mencapai sepenuhnya potensi-potensi spiritual, sosial, intelektual dan fisiknya, agar mereka bisa : Membentuk, kepribadian dan akhlak mulia kaum muda. Menanamkan semangat kebangsaan, cinta tanah air dan bela negara bagi kaum muda. Meningkatkan keterampilan generasi muda sehingga siap menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat, patriot dan pejuang yang tangguh, serta menjadi calon pemimpin bangsa yang handal pada masa depan. Gerakan Pramuka berlandaskan prinsip-prinsip dasar sebagai berikut: a. Iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa b. Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam c. Peduli terhadap dirinya pribadi d. Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka Metode kepramukaan merupakan cara memberikan pendidikan watak kepada anggota muda,yaitu dengan: a. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka b. Belajar sambil melakukan kegiatan yang menyenangkan atau menghibur c. Sistem berkelompok d. Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani peserta didik
1
Dosen STKIP Bina Bangsa Meulaboh
109
2014
Volume V. Nomor 1. Januari-Juni
e. Kegiatan di alam terbuka f. Sistem tanda kecakapan g. Sistem satuan terpisah untuk putera dan puteri h. Kiasan Dasar Dari uraian diatas maka kegiatan pramuka bukanlah materi atau isi pelajaran yang lebih dipentingkan melainkan melahirkan dan menumbuhkan sikap-sikap serta perbuatan-perbuatan yang baik yang akan membentuk intelegensia, kekuatan jasmani dan karakter dari diri tersebut. Hal tersebut terlihat pada cara kerja regu dan kelompok penggalang,dimana mereka diajak untuk bekerja sama dalam satu tim dalam mencapai satu tujuan yang sama, sehingga dalam kelompok tersebut dapat terlihat latihan dalam berdemokrasi, bahkan itu adalah demokrasi pancasila dalam praktiknya. Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa pada dasarnya Gerakan Pramuka merupakan organisasi bersifat edukasi yang bertujuan untuk membina fisik, mental, kognitif, afektif, dan psikomotorik dari pada peserta didik.Selain itu juga organisasi Pramuka memiliki jenjang yang jelas dalam pengembangan peserta didiknya.Adapun untuk menjalankan hal tersebut dibutuhkan pembina yang telah mengikuti pelatihan pembina Pramuka.
C. Pembina Pramuka Berbicara tentang Gerakan Pramuka yang telah dicanangkan secara konseptual dan telah diakui secara nasional dalam membina generasi muda dalam membentuk karakter generasi muda menjadi lebih baik, menanamkan semangat kebangsaan serta
1
Dosen STKIP Bina Bangsa Meulaboh
110
2014
Volume V. Nomor 1. Januari-Juni
meningkatkan peran generasi muda terhadap Negara.Tidak terlepas dari tugas dan tanggungjawab Pembina pramuka. Pembina Pramuka adalah anggota dewasa yang terlibat langsung bersama peserta didik, membimbing, memberikan dukungan dan fasilitas agar para peserta didik dapat melakukan kegiatanbersama teman-teman dalam satuannya dengan riang gembira, tekun, terjamin keselamatannya, sehingga acara kegiatan tersebut dapat dilaksanakan dengan lancar dan menghasilkan kepuasan batin pada semua peserta didik. Dalam memberikan bimbingan dan bantuan kepada peserta didik dalam melaksanakan
kegiatannya,
pembina
pramuka
menggunakan
prinsip
dasar
kepramukaan, metode kepramukaan, kiasan dasar dan sistem among, sehingga melalui kegiatan yang disampaikan oleh Pembina Pramuka dapat mendidik sikap dan perilaku yang dilandasi kematangan mental, pisik, intelektual, emosional dan sosial. Seorang pembina pramuka seyogyanya peka terhadap kebutuhan peserta didiknya, menerima dan mau mengerti terhadap kebutuhan peserta didik.Pembina Pramuka sebagai pelaksana kebijakan Gerakan Pramuka yang terdepan mengemban tugas untuk memberikan pendidikan agar peserta didik menjadi manusia berkepribadian, berwatak, dan berbudi pekerti luhur dan menjadi warga negara Rebuplik Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada negara kesatuan republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna.
1
Dosen STKIP Bina Bangsa Meulaboh
111
2014
Volume V. Nomor 1. Januari-Juni
D. Tugas dan tanggung jawab Pembina pramuka Tugas Pembina Pramuka antara lain : a. Pembina Pramuka mempunyai tugas membina pramuka dengan menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode Kepramukaan, dan Sistem Among, dan berkewajiban selalu memperhatikan tiga pilar kegiatan kepramukaan, ialah: kegiatan kepramukaan harus modern (kekinian, baru, tidak ketinggalan jaman), bermanfaat bagi peserta didik dan masyarakat lingkungannya, dan adanya ketaatan pada Kode Kehormatan Pramuka. b. Pembina Pramuka bertugas dengan sukarela menepatkan posisinya sebagai mitra peserta didik untuk dapat memfungsikan diri peserta didik sebagai subyek pendidikan, karena pada hakekatnya kepramukaan adalah pendidikan sepanjang hayat dan oleh karena itu peserta didik harus disiapkan sejak dini bahwa merekalah yang akan mendidik diri mereka sendiri.Sebagai mitra peserta didik pembina pramuka bertugas untuk selalu memberikan motivasi, stimulasi, bimbingan, bantuan dan menyediakan fasilitas kegiatan. c. Pembina
Pramuka
berkewajiban
membantu
Gugusdepan
dalam
rangka
pelaksanaan kerjasama dan hubungan timbal balik antara Gerakan Pramuka dengan orang tua/wali pramuka dan masyarakat. Sedangkan Tanggung jawab Pembina Pramuka dalam melaksanakan peran dan tugasnya antara lain sebagai berikut: a. terselenggaranya kepramukaan pada satuan pramuka ialah sebagai berikut. b. tetap terjaganya pelaksanaan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan pada semua kegiatan pramuka
1
Dosen STKIP Bina Bangsa Meulaboh
112
2014
Volume V. Nomor 1. Januari-Juni
c. terselenggaranya kepramukaan yang teratur dan terarah sesuai dengan visi dan misi Gerakan Pramuka, akan menjadi media pembinaan pengembangan mentalspiritual-moral, pisik, intelektual, emosional, dan sosial, sehingga peserta didik akan memiliki kematangan dalam upaya peningkatan kemandiriannya serta aktivitasnya di masyarakat. d. terwujudnya peserta didik yang berkepribadian, berwatak, berbudi pekerti luhur, dan sebagai warga negara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila, yang setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta menjadi anggota masyarakat yang baik berguna. e. dalam melaksanakan tugasnya Pembina Pramuka bertanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa, Masyarakat, Pembina Gugusdepan dan diri pribadinya sendiri. Melihat dari tugas dan tanggung jawab Pembina pramuka cukup berat, maka untuk menjadi seorang Pembina pramuka diperlukan kematangan pemikiran, kedewasaan, serta kemampuan dan keterampilan yang baik dalam bidang kepramukaan.Dan tidak semua orang dapat menjadi Pembina pramuka tanpa memiliki pengetahuan dan keterampilan dibidang kepramukaan. Dari paparan di atas, secara tersirat maupun tersurat kegiatan Pramuka mengajarkan pendidikan karakter sesuai dengan, jauh sebelum kurikulum 2013 ditetapkan.Dengan adanya pramuka di satuan pendidikan maka keberadaanya tidak hanya sebatas papan nomor gudep, tetapi di dalamnya terdapat kegiatan rutin yang berkesinambungansebagaimana penyelenggaraan pendidikan di sekolah berlangsung.
1
Dosen STKIP Bina Bangsa Meulaboh
113
2014
Volume V. Nomor 1. Januari-Juni
Gerakan pramuka dalam melaksanakan fungsinya sebagai wadah pembinaan dan
pengembangan
generasi
muda
Indonesia
mempunyai
tugas
pokok
menyelenggarakan kepramukaan bagi generasi muda guna menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih baik, bertanggung jawab, mampu mengisi kemerdekaan nasional dan membangun dunia yang lebih baik. Dalam melaksanakan tugas pokoknya tentu memerlukan suatu perencanaan dan program yang strategik dan berkesinambungan berupa kebijakan dan prioritas program yang dituangkan dalam Rencana Strategik (Renstra) Gerakan Pramuka. Pembinapramuka
merupakan
ujung
tombak
yang
berperan
untuk
menyelesaikan permasalahan generasi muda terhadap perilaku-perilaku yang menyimpang serta pengaruh dari budaya asing yang tidak sejalan dengan normanorma bangsa Indonesia. Tugas ini dapat tercapai dengan cara melaksanakan semua prinsip dasar yang sudah tertuang pada AD/ART. Sehingga, dengan begitu problema di masyarakat yang sebagian besar dialami, dan disebabkan oleh kaum muda dapat diminimalisir ataupun dimusnahkan agar tercipta masyarakat yang makmur dan terorganisir dengan baik.Serta terjaganya generasi muda dari ancaman-ancaman era globalisasi yang semakin besar memiliki ancaman untuk menjerumuskan generasi muda.
1
Dosen STKIP Bina Bangsa Meulaboh
114
2014
Volume V. Nomor 1. Januari-Juni
KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Seorang Pembina Pramuka dapat berperan dengan baik sudah seyogyanya mempersiapkan diri dengan berbagai pengetahuan dan menghayati dengan baik prinsip-prinsip dalam kepramukaan, sehingga dapat memberikan kegiatan yang menyenangkan bagi peserta didik, selain itu pembina pramuka merupakan subyek yang akan ditiru oleh para peserta didik baik dalam bersikap dan bertingkah laku maupun dalam perbuatan sehari-hari.Pembina pramuka juga perlu meningkatkan pemampuan dibidang komunikasi dan informasi, mengingat gerakan pramuka sudah menglobal keseluruh dunia dimana pramuka tidak lagi hanya milik Indonesia.
B. SARAN Diperlukan penelitian lebih luas tentang keterkaitan kepramukaan terhadap peserta didik dalam pengembangan pendidikan yang berkarakter.
1
Dosen STKIP Bina Bangsa Meulaboh
115
2014
Volume V. Nomor 1. Januari-Juni
DAFTAR PUSTAKA
AD&ART Gerakan Pramuka. 1999. Kepres RI No. 34 Tahun 1999 dan Kep. Ka Kwarnas No.107 Tahun 1999.Kwarnas. Jakarta Andri Bob Sunardi, Boyman Ragam Latih Pramuka, Nuansa Muda. Bandung, 2006 Balai Penerbit Gerakan Pramuka, Acara Latihan Mingguan Pasukan Penggalang Putri, Pustaka Tunasmedia. 2010 Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 159 tahun 2007, tentang Petunjuk Penyelenggaraan Satuan Karya Pramuka Bhayangkara. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 222 tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Organisasi dan Tata Kerja. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 224 tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Organisasi dan Tata Kerja Kwartir Ranting Gerakan Pramuka. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 224 tahun 2007 tentang, Petunjuk Penyelenggaraan Hubungan Masyarakat Gerakan Pramuka. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 232 tahun 2007 tentang Tugas Pokok, Fungsi Wewenang dan Tanggung Jawab Andalan Nasional Koordinator WilayahKwartir Daerah Gerakan Pramuka. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Kursus Pelatih Tingkat Lanjut untuk Pelatih Pembina Pramuka, 2012. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 180A tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Gugus Depan Gerakan Pramuka yang Berpangkalan di Kampus Perguruan Tinggi. Lemdiknas, Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar, 2002 Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Provinsi DKI Jakarta, Panduan Praktis Membina Pramuka Siaga dalam Peridukan Siaga. 2000 Pedoman Pembina Siaga, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Tahun 2004 Tirtarahadja, Umar. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Undang-Undang RI Nomor 12 tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka.
1
Dosen STKIP Bina Bangsa Meulaboh
116
2014