FUNGSI DAN MAKNA MEDITASI PADA KEBAKTIAN KEAGAMAAN BUDDHA THERAVĀDA BAGI MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA MEDAN 印尼棉兰华裔坐禅分析 (Yìnní mián lán huáyì zuòchán fēnxī)
SKRIPSI
Oleh: CAMELIA NOVELLA 110710004
PROGRAM STUDI SASTRA CINA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2015
ABSTRACT
The title of the thesis was “Function and Meaning of Meditation in Theravada Buddhism Divine Service of Chinese Community in Medan”. It was field research. The objective of the research was to find out the function and the meaning of meditation in Theravada Buddhism divine service of the Chinese community in Medan. The research used descriptive qualitative method. The data were gathered by conducting observation,interviews with informants related to meditation in Theravada Buddhism divine service, from videos on meditation, books,journals, theses, and website. They were analyzed by the theory of functionalism by Bronnislaw Malinowski and the semiotic theory of Roland Barthes. The result of the research showed that the function of meditation in Theravada Buddhism divine service of the Chinese community in Medan was to pay homage and devotion to Buddha, Dhamma, and Sangha, while it’s meaning was to meditate like Buddha who was free from sins. Keywords: Function, meaning, meditation,Chinese community in Medan
ABSTRAK Skripsi ini berjudul “Fungsi dan Makna Meditasi pada Kebaktian Keagamaan Buddha Theravada bagi Masyarakat Tionghoa di Kota Medan”, merupakan penelitian lapangan atau field research. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
Fungsi dan Makna meditasi pada kebaktian keagamaan Buddha bagi masyarakat Tionghoa di Kota Medan. Penyusunan skripsi ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data yang didapat pada skripsi ini bersumber dari observasi, wawancara terhadap para informan yang terkait dengan meditasi pada kebaktian keagamaan Buddha, video kegiatan meditasi,buku, jurnal, skripsi, dan website. Penulis menggunakan teori fungsionalisme Bronislaw Malinowski dan teori semiotik Roland Barthes dalam mengkaji skripsi ini. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah Fungsi meditasi pada kebaktian keagamaan Buddha bagi Masyarakat Tionghoa di kota Medan adalah untuk memberi penghormatan pada Buddha, Dhamma, dan Sangha. Sedangkan maknanya adalah penyucian diri seperti Buddha yang terbebas dari kekotoran batin.
Kata kunci: Fungsi, Makna, Meditasi, Masyarakat Tionghoa di kota Medan
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkatNya yang telah memberikan kesehatan dan kekuatan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Fungsi dan Makna Meditasi pada Kebaktian Keagamaan Buddha Theravada bagi Masyarakat Tionghoa di Kota Medan” sebagai salah satu syarat kelulusan dalam menyelesaikan studi di program studi Sastra Cina, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra. Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis telah banyak mendapat bantuan dan bimbingan, baik secara moril maupun materil dari berbagai pihak. Atas bantuan dan dukungan yang penulis terima, pada kesempatan ini penulis terlebih dahulu mengucapkan banyak terima kasih kepada orang tua penulis Rosmawar Simamora, serta saudara kandung penulis Muhammad Hanafie Kadir yang selama ini telah mendukung dan memberikan doa, motivasi, perhatian, dan kasih sayang tanpa batas kepada penulis. Dengan segala kerendahan hati, penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Dr. H. Syahron Lubis, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, berserta para wakil Dekan I, II, dan III atas bantuan dan fasilitas yang penulis peroleh semasa kuliah di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. 2. Ibu Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A., selaku ketua Program Studi Sastra Cina, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, sekaligus penguji sidang skripsi yang selalu bersedia meluangkan waktu untuk memberikan masukan dan saran dalam penyelesaian skripsi ini 3. Ibu Dra. Nur Cahaya Bangun, M.Si., selaku sekretaris Program Studi Sasttra Cina, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, sekaligus penguji sidang skripsi penulis yang selalu bersedia meluangkan waktu untuk memberikan masukan dan saran dalam penyelesaian skripsi ini 4. Bapak Drs. Jhonson Pardosi, M.Si., Ph.D., selaku Dosen Pembimbing I yang telah penulis anggap sebagai Orang Tua sendiri yang dengan sabar telah membimbing dan memberikan arahaan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dalam bahasa Indonesia. 5. Laoshi Julina, MTCSOL., selaku Dosen Pembimbing II yang dengan sabar telah membimbing dan memberikan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dalam bahasa Mandarin.
6. Laoshi Vivi Adriyani Nasution, S.S, MTCSOL., selaku penguji sidang skripsi penulis yang telah membimbing dan memberikan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dalam bahasa Mandarin. 7. Bapak anton, Sayalay Nanika, dan Sayalay Santagavesi sebagai informan yang telah banyak memberikan bantuan berupa penjelasan mengenai data yang dikaji dalam skripsi ini. 8. Bapak/ Ibu Staf pengajar dan para dosen Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, serta dosen tamu Jinan University, Guangzhou, RRT yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengajaran selama penulis mengikuti perkuliahan selama 4 tahun terakhir. 9. Sahabat seperjuangan penulis yang telah bersedia meringankan hati untuk saling mendukung dan memberi bantuan selama ini, baik dalam suka maupun duka, serta memberi inspirasi. Terimakasih untuk cinta yang tak berbatas kepada penulis 10. Seluruh teman-teman Program Studi Sastra Cina angkatan 2011, serta Alumni dan Mahasiswa Sastra Cina Universitas Sumatera Utara yang telah membantu, memberi semangat, serta meluangkan waktu untuk saling bertukar pikiran kepada penulis. 11. Pihak lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwasanya skripsi ini belum sempurna. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis memohon maaf sebesar-besarnya dan berharap adanya kritik dan saran yang membangun dalam penyelesaian skripsi ini. Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan peneliti sebelumnya.
Medan, 23 November 2015 Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRACT……………………..…………………………..……………….……i ABSTRAK ……………………..…………………………..……………….…...ii KATA PENGANTAR ……………………..………………………….………...iii DAFTAR ISI …………………………………………………………………….iv
BAB I PENDAHULUAN…………………………….………………………… 1
1.1 Latar Belakang Masalah……………….…………………………………….. 1 1.2 Batasan Masalah ……………………………………………………………. 5 1.3 Rumusan Masalah …………………………………………………………… 6 1.4 Tujuan Penelitian …………………………………………………………… 6 1.5 Manfaat Penelitian…………………………………………………………… 7 1.5.1 Manfaat Praktis…………………………………………………… 7 1.5.2 Manfaat Teoritis ……………………………………………………8
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA ……9
2.1 Konsep…………………………………………………………………………9 2.1.1 Fungsi……………………………………………………………………… 9 2.1.2 Makna……………………………………………………………… 10 2.1.3 Meditasi …………………………………………………………… 11 2.1.4 Kebaktian Keagaamaan Buddha………………………………… … 12 2.1.5 Masyarakat Tionghoa……………………………………………… 13 2.2 Landasan Teori ………………………………………………………………13 2.2.1 Teori Fungsionalisme …………………………………………………14 2.2.2 Teori Semiotik…………………………………………………………15 2.3 Tinjauan Pustaka…………………………………………………………… 16
BAB III METODE PENELITIAN……………………..…………………… 19
3.1 Metode Penelitian ……………………………………………………………19 3.2 Lokasi Penelitian…………………………………………………………… 20 3.3 Data dan Sumber Data……………………………………………………… 20 3.4 Teknik Pengumpulan Data………………………………………………… 20 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data Sekunder………………………………… 21 3.4.2 Teknik Pengumpulan Data Primer ……………………………………21 3.4.2.1 Observasi…………………………………………………………… 21 3.4.2.2 Wawancara……………………………………………… ………… 22 3.4.2.3 Rekaman Video…………………………………………………… 22 3.5 Teknik Pengolahan Data……………………………………………………..23 3.6 Teknik Analisis Data………………………………………………………... 23
BAB IV GAMBARAN UMUM MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA MEDAN………………………………………………………………………… 24
4.1 Sejarah Masuknya Masyarakat Etnis Tionghoa di Indonesia……………… 24 4.2 Perkembangan Masyarakat Tionghoa di Medan…………………………… 25 4.3 Sistem Mata Pencaharian ……………………………………………………27 4.4 Sistem Kepercayaan………………………………………………………… 28 4.4.1 Buddhisme…………………………………………………………….29 4.4.4.1 Theravāda……………………………………………… …… 31 4.4.4.2 Mahāyāna…………………………………………………… 33 4.4.4.3 Maitreya………………………………………………… ……35
4.5 Masyarakat Tionghoa di Vihara Dhammadayada Medan……………………36
BAB V FUNGSI DAN MAKNA MEDITASI PADA KEBAKTIAN KEAGAMAAN BUDDHA THERAVĀDABAGI MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA MEDAN……………………………………………...39
5.1 Fungsi meditasi pada kebaktian keagamaan Buddha Theravāda bagi masyarakat Tionghoa di Kota Medan……………………………………...39 5.1.1 Fungsi namakāra………………………………………………….....39 5.1.2 Fungsi pembacaan Paṭṭhāna………………………………………....44 5.1.3 Fungsi meditasi samatha dengan objek ānāpānasati………………..48 5.2 Makna meditasi pada kebaktian kegaaman Buddha Theravāda bagi masyarakat Tionghoa di Kota Medan……………………………………...53 5.2.1 Makna Namakāra…………………………………………………....53 5.2.1.1 Makna mengucapkan namakārapāṭha………………… …… 53 5.2.1.2 MaknaNamakāra tahap awal…………………………………56 5.2.1.3 Makna Namakāra tahap akhir………………………………...57 5.2.2 Makna pembacaan Paṭṭhāna…………………………………………..58 5.3 Makna meditasi samatha dengan objek ānāpānasati ……………………… 59 5.3.1Makna posisi lotus atau teratai…………………………………………60 5.3.2 Makna melakukan meditasi ānāpānasati …………………………… 61
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN…………………………………………...64
6.1 Simpulan …………………………………………………………………… 64 6.2 Saran …………………………………………………………………………65 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….......67
DAFTAR GAMBAR Gambar 5.1Posisi melakukan tahap awal namakāra………………………….....40 Gambar 5.2Posisi melakukan tahap akhirnamakāra…………………………....40 Gambar 5.3Pembacaan Paṭṭhāna di Vihara Dhammadayada…………………...45 Gambar 5.4Posisi duduk ketika melakukan meditasi ānāpānasati……………...49 Gambar 5.5Posisi tangan membentuk tiratana atau tiga permata……………....54 Gambar 5.6Posisitahap awal namakāra………………………………………...56 Gambar 5.7Posisitahap akhirnamakāra………………………………………..57 Gambar 5.8Posisi lotus atau teratai……………………………………………...60
DAFTAR TABEL Tabel 5.1 Kalimat pertama namakāra……………………………………………41 Tabel 5.2 kalimat kedua namakāra………………………………………………41 Tabel 5.3 kalimat ketiga namakāra………………………………………………42