PERUBAHAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TRADISI PATTIDANA MASYARAKAT AGAMA BUDDHA THERAVADA DI DESA JATISARI, KECAMATAN JATISRONO, KABUPATEN WONOGIRI
TESIS Disusun untuk memenuhi persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Kajian Budaya Minat Utama Perubahan Sosial Budaya
Oleh: AGUS SUBANDI NIM: S701308001
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015
i
ii
iii
PERNYATAAN
Nama : Agus Subandi NIM
: S701308001 Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tesis yang berjudul Perubahan
Bentuk, Fungsi, dan Makna Tradisi Pattidana Masyarakat Agama Buddha Theravada di Desa Jatisari, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri adalah benar-benar karya sendiri, bukan plagiat, dan tidak dibuatkan oleh orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat di dalam tesis ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik sesuai peraturan yang berlaku.
Surakarta,
Maret 2016
Agus Subandi NIM: S701308001
iv
MOTTO
1.
Dari pada seribu kata yang tak berarti, lebih baik sepatah kata yang bermanfaat, yang dapat memberikan kedamaian kepada pendengarnya (Dhammapada Sahassa Vagga 100)
2.
Janganlah meminta beban yang ringan, tapi mintalah pundak yang kuat (Mario Teguh)
3.
Kalau kita melakukan sesuatu yang baik bagi orang lain, kita akan merasa bahagia. Kalau kita merasa bahagia, kita akan merasa sehat (Maechee Khunying)
v
PERSEMBAHAN
Tesis ini ku persembahkan kepada : 1. Ibu, Bapak dan adikku tercinta, yang telah memberikan kasih sayang, doa, sertasemangat dan dukungan terbaiknya selama ini. 2. Prof. Dr. Bani Sudardi, M.Hum., dan Prof. Sahid Teguh Widodo, SS., M.Hum., Ph.D.,dosen yang selalu memberi semangat, motivasi, dan yang selalu membimbing saya selama menempuh pendidikan di Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. IkaMaryani dan Iddhibano Bramantya W. S., istri dan anak saya yang telah menjadi motivasi dalam penulisan tesis ini. 4. Umat Buddha di Desa Jatisari yang selalu memberikan dukungan dalam penulisan tesis ini. 5. Teman-teman Kajian Budaya, khususnya angkatan 2013.
vi
KATA PENGANTAR
Dengan penuh rasa syukur, berkat kekuatan kebajikan dan kesempurnaan Tuhan Yang Maha Esa serta Tiratana, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul "Perubahan Bentuk, Fungsi, dan Makna Tradisi Pattidana Masyarakat Agama Buddha Theravada di Desa Jatisari, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri” dapat terselesaikan dengan baik. Penulisan tesis ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, maka dalam kesempatan baik ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1.
Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S., sebagai Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta dan jajarannya.
2.
Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., sebagai Direktur Program Pasca Sarjana dan jajarannya di Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian.
3.
Dr. Wakit Abdullah, M.Hum., Ketua Progam Studi Kajian Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah membantu memperlancar administrasi dalam penulisan tesis ini.
4.
Prof. Dr. Bani Sudardi, M.Hum., Dosen Pembimbing Utama yang telah memberikan waktu untuk membimbing, memberikan arahan, petunjuk, dan saran dengan penuh kesabaran sampai terselesaikannya tesis ini.
5.
Prof. Sahid Teguh Widodo, SS., M.Hum., Ph.D., Dosen Pembimbing Kedua yang telah memberikan arahan, saran dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
vii
6.
Bapak Teguh Subroto, Kepala Desa Jatisari yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian di Desa Jatisari.
7.
Bapak Tugimin, Kepala Vihara Dhamma Maha Virya yang telah memberikan ijin dan bantuan kepada penulis.
8.
Informan dalam penelitian ini yang telah memberikan informasi dan bantuan kepada penulis.
9.
Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan tesis ini. Penulisan penelitian ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami memohon
kritik dan saran dari pembaca. Semoga jasa kebajikan dari berbagai pihak yang telah membantu penulis dapat membuahkan kebahagiaan.
Surakarta, Maret 2016
Penulis
viii
ABSTRAK AGUS SUBANDI. NIM: S701308001. 2015. Perubahan Bentuk, Fungsi, dan Makna Tradisi Pattidana Masyarakat Agama Buddha Theravada di Desa Jatisari, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri.TESIS. Pembimbing I: Prof. Dr. Bani Sudardi, M.Hum, II: Prof. Sahid Teguh Widodo, SS., M.Hum.,Ph.D. Program Studi Kajian Budaya, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk; (1) Untuk mendeskripsikan asal-usul dan proses terbentuknya tradisi pattidana. (2) Untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang mendorong perubahan pada bentuk, fungsi, dan makna dari tradisi patttidana.(3) Untuk mendeskripsikan perubahan bentuk, fungsi dan makna dari tradisi patttidana yang dilaksanakan oleh masyarakat agama Buddha Theravada di Desa Jatisari.(4) Untuk mengungkap reaksi masyarakat agama Buddha di Desa Jatisari terhadap perubahan bentuk, fungsi dan makna dalam tradisi pattidana. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Lokasi penelitian di Desa Jatisari, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri. Subjek dalam penelitian ini adalah 1 orang dari sesepuh agama Buddha, 2 orang dari orang yang mengetahui tentang tradisi pattidana dan 6 orang yang pernah melaksanakan tradisi pattidana. Validitas data yang digunakan adalah teknik triangulasi data. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori hermeneutika dan teori perubahan sosial. Hasil dari penelitian ini adalah (1) Tradisi pattidana yang dilaksanakan oleh masyarakat agama Buddha di Desa Jatisari merupakan tradisi yang berasal dari agama Buddha sebagai wujud bakti terhadap leluhur. (2) Tradisi pattidana saat ini mengalami berbagai perkembangan sehingga mengakibatkan perubahan pada tradisi pattidana. (3) Proses perubahan bentuk, fungsi dan makna tradisi pattidana pada masyarakat agama Buddha di Desa Jatisari melalui berbagai berbagai tahapan. (4) Masyarakat lebih senang atau lebih nyaman dengan tradisi pattidana yang dilakukan dengan bentuk saat ini. Kata Kunci: Tradisi, Pattidana, Buddha Theravada.
ix
ABSTRACT AGUS SUBANDI. S701308001. 2015. The Change of Form, Function and Meaning of The Pattidana Tradition in the Budhist Theravada Community in The Village of Jatisari, the District of Jatisrono, Wonogiri.TESIS. Advsior I: Prof. Dr. BaniSudardi, M.Hum, II: Prof. SahidTeguhWidodo, SS.,M.Hum., Ph.D. The Department of Cultural Studies, Postgraduate Program of Sebelas Maret University, Surakarta. This research aims to; (1) describe the origin and the change process of pattidana tradition. (2) describe the encouraging factors on the change of form, function and meaning of the pattidana tradition. (3) describe the change of form, function and meaning of the pattidana tradition held by the Buddhist Theravada community in the village of Jatisari. (4) reveal the respond of Buddhist community in the village of Jatisari toward the change of form, function, and meaning in the pattidana tradition. The method of research used is qualitative method using legal study approach. The research location is in the village of Jatisari, district of Jatisrono, regency of Wonogiri. The subjects of the research are; a member of the Buddhist elders, two persons who understand about the pattidana tradition, and six persons who have ever performed the tradition. The validation of data in this research is by using triangulation technic. The theory that is used in this research is the theory hermeneutica and the theory of social change. The results of the research are (1) the pattidana tradition held by the Buddhist community in the village of Jatisari comes from Buddhist religion as a form of devotion to the ancestors who had passed away. (2) thepattidana tradition is now developing and it causes change in the tradition. (3) the process of change on the form, function, and meaning of pattidana tradition. In the development of the tradition in Jatisari village, it has experienced a change on its form. (4) People tend to be content and comfortable with the tradition of pattidana held in today’s form. Keywords: Tradition, Pattidana, Buddhist Theravada.
x