Laporan Tahunan Annual Report
2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk Laporan Tahunan | Annual Report
2011 Sustainable CSR Program through Alfamart For All
Fostering Growth Nurturing more than 114,000 SMEs
Kantor Pusat Jl. MH. Thamrin No 9 Cikokol Tangerang 15117, Banten Indonesia
www.alfamartku.com
2011
Tel. : (021) 5575.5966 Fax. : (021) 5575.5961
Laporan Tahunan Annual Report
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk
Fostering Growth
Daftar Isi Contents
Fostering Growth
1
Visi, Misi Vision, Mission
2
Sekilas Alfamart Alfamart at A Glance
3
Nilai-Nilai Perusahaan Corporate Values
4
Struktur Organisasi Organizational Structure
5
Gerai & Lokasi Penyebaran Store & Coveraga Area
6
Tonggak Perjalanan Major Milestones
8
Laporan Direksi Report from the Board of Directors
23
Tinjauan Bisnis Business Review
34
Tinjauan Operasional Operational Review
55
Diskusi & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
66
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
79
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
83
Pertanggung jawaban Laporan Tahunan 2011 Responsibility for the 2011 Annual Report
105
Peristiwa Penting Tahun 2011 Significant Events in 2011
10
Penghargaan Awards
11
Alamat Alfamart Alfamart Addresses
107
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
12
Laporan Keuangan Financial Statements
109
Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners
14
12
66
83
109
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Diskusi & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Statements
Dicetak di atas kertas daur ulang & bersertifikat FSC Printed on recycled paper & FSC certified
Fostering
Growth Dalam perjalanannya, Alfamart bertekad tumbuh dengan konsep sebagai “Gerai Komunitas” yang tumbuh berkembang seiring dengan lingkungan sekitarnya. Menyediakan produk-produk berkualitas dengan harga pas, membuka lapangan kerja yang luas, serta memberi manfaat bagi pengusaha dan pemasok kecil. Throughout its progress, Alfamart remains truly a community store, always showing its commitment to help the development of the surrounding community. Providing affordable prices and high quality products for families, offering huge employment opportunities, and empowering small entrepreneurs are our way of proving our commitment.
1
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Visi, Misi Vision, Mission
Visi
Vision
Menjadi jaringan distribusi ritel terkemuka yang dimiliki oleh masyarakat luas, berorientasi kepada pemberdayaan pengusaha kecil, pemenuhan kebutuhan dan harapan konsumen, serta mampu bersaing secara global
To be Indonesia’s largest and globally competitive widely owned retail distribution network that empowers small entrepreneurs and fulfills customer needs and expectations
Misi
Mission
• Memberikan kepuasan kepada pelanggan/ konsumen dengan berfokus pada produk dan pelayanan yang berkualitas unggul. • Selalu menjadi yang terbaik dalam segala hal yang dilakukan dan selalu menegakkan tingkah laku/etika bisnis yang tinggi. • Ikut berpartisipasi dalam membangun negara dengan menumbuh-kembangkan jiwa wiraswasta dan kemitraan usaha. • Membangun organisasi global yang terpercaya, sehat dan terus bertumbuh dan bermanfaat bagi pelanggan, pemasok, karyawan, pemegang saham dan masyarakat pada umumnya.
• To satisfy customer needs and expectations by focusing on high quality products and services. • To implement ethical business practices, to be the best in all of our actions. • To develop entrepreneurial spirits and skills in the Company and the society. • To develop a reliable, healthy and growing organization which benefits all stakeholders.
Si Maskot Albi Albi The Mascot
2
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Albi si lebah yang ramah adalah karakter yang menyenangkan dan siap membantu siapa saja yang membutuhkan pertolongan. Albi melambangkan karyawan Alfamart yang siap membantu pelanggan dengan ketulusan untuk melayani. Albi mengedepankan kehidupan dan tujuan kolektif, menghindari konflik, dan selalu tanggap akan perubahan di sekelilingnya. Albi merepresentasikan komitmen Alfamart untuk mencapai tujuan kolektif. Memenuhi kebutuhan keluarga Indonesia dengan produk berkualitas dengan harga terjangkau serta layanan bersahabat, dengan merangkul komunitas sekitar dan kompetisi yang sehat. Albi, our friendly bee is a sweet guy ready to jump in anytime to help anyone in need for help. It represents Alfamart employee who is readily available to assist customers with sincere dedication to serve. Albi fosters communal living and goals, avoids conflicts, and is insightful of surrounding changes. He epitomizes Alfamart’s commitment to achieving a common goal: Fulfilling the needs of Indonesian households with quality products at competitive prices and with friendly services, by embracing the surrounding community and healthy competition.
Sekilas Alfamart Alfamart at A Glance
Didirikan pada tahun 1989 oleh Djoko Susanto dan keluarga PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart/ Perseroan), mengawali usahanya di bidang perdagangan dan distribusi, kemudian pada 1999 mulai memasuki sektor minimarket. Ekspansi secara ekponensial dimulai Perseroan pada tahun 2002 dengan mengakusisi 141 gerai Alfaminimart dan membawa nama baru Alfamart.
Established in 1989 by Djoko Susanto and Family, the Company started as a consumer goods trading and distribution business, then in 1999 entered into retail sector. In 2002 the Company started an exponential expansion through acquiring 141 Alfa Minimart stores and bring a new name, i.e ‘Alfamart’
Saat ini Alfamart merupakan salah satu yang terdepan dalam usaha ritel, dengan melayani lebih dari 2,1 juta pelanggan setiap harinya di hampir 6.000 gerai yang tersebar di Indonesia.
Alfamart is currently one of the Indonesia leading retailers, serving more than 2.1 million customers daily, with approximately 6,000 stores across Indonesia.
Alfamart menyediakan barang-barang kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau, tempat belanja yang nyaman, serta lokasi yang mudah dijangkau. Didukung lebih dari 60.000 karyawan menjadikan Alfamart sebagai salah satu pembuka lapangan kerja terbesar di Indonesia.
Alfamart provides affordable prices, high quality basic daily needs with friendly services, clean and comfortable shopping atmosphere which is easily accessible. With more than 60,000 employees, Alfamart is one of the largest employers in Indonesia.
Alfamart adalah gerai komunitas, karenanya kami selalu berpartisipasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) yang terbagi menjadi Alfamart Care yang membantu masyarakat melalui kegiatan-kegiatan sosial. Alfamart Smart mendukung bidang pendidikan, Alfamart Sport mensponsori kegiatan olahraga, Alfamart Clean and Green mewujudkan lingkungan yang sehat, Alfamart SMEs membantu pengusaha kecil dan menengah yang ada di sekitar geraigerai Alfamart serta Alfamart Vaganza yang secara aktif ikut terlibat dalam pengembangan seni dan budaya.
Alfamart is essentially a community store, therefore it is important that we actively participate in growing our surrounding community through our Corporate Social Responsibilty (CSR) programs that are divided into Alfamart Care which helps the community through social activities, Alfamart Smart which support the education, Alfamart Sport which sponsors sport activities, Alfamart Clean and Green to keep a healthy environment, Alfamart SMEs helps the small and medium entrepreneurs in the surrounding areas where Alfamart stores operate and Alfamart Vaganza which actively involves in arts and entertainment.
Atas segala prestasi dan perannya dalam masyarakat, Alfamart menerima berbagai penghargaan dari intitusi-institusi dengan reputasi terpercaya, di antaranya adalah: Top Brand Award 2008-2010, Superbrands Indonesia Awards 2008/2009, Indonesia’s, Digital Marketing Awards 2010, The Net Promoter Loyalty Award 2010, Service Quality Award 2010, “Rekor Bisnis” Award 2010, Best Brand Award 2008-2011, Indonesia’s Most Admire Company 2009-2011, The Word of Mouth Marketing Award 2009-2011, The Women’s No 1 Choice 2011, The Indonesia Original Brand 2011, and CSR Awards 2011. Alfamart juga berhasil mencapai Store Equity Index tertinggi berdasarkan Nielsen Research selama 5 tahun berturut-turut.
Alfamart is awarded with many prestigious awards from reputable institutions, such as Top Brand Award 2008-2010, Superbrands Indonesia Awards 2008/2009, Indonesia’s, Digital Marketing Awards 2010, The Net Promoter Loyalty Award 2010, Service Quality Award 2010, “Rekor Bisnis” Award 2010, Best Brand Award 2008-2011, Indonesia’s Most Admire Company 2009-2011, The Word of Mouth Marketing Award 2009-2011, The Women’s No 1 Choice 2011, The Indonesia Original Brand 2011, and CSR Awards 2011. Alfamart has also success in gaining the highest Store Equity Index by Nielsen Research for 5 consecutive years.
3
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Nilai-Nilai Perusahaan Corporate Values
4
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Nilai-Nilai 2I 3K
“2I 3K” Values
Integritas yang Tinggi
High Integrity
Jujur, disiplin dan konsisten dalam bekerja berlandaskan etika serta bertanggung jawab terhadap pekerjaan.
Honest, discipline, and consistent in working based on ethics as well as being responsible towards the duties.
Inovasi untuk Kemajuan yang Lebih Baik
Innovation for Better Improvement
Kreatif dalam bekerja, berkomitmen untuk melakukan perbaikan cara kerja secara terus menerus.
Work creatively, committed to make continuous improvements in work methods.
Kualitas dan Produktivitas yang Tertinggi
Highest Quality and Productivity
Mampu menjalankan tugas serta fokus pada pencapaian hasil kerja yang lebih baik.
Able to perform tasks as well as being able to focus on better work outcomes.
Kerja Sama Tim
Teamwork
Terlibat aktif serta mendorong terciptanya semangat dan kekompakan dalam tim.
Actively involved as well as encouraging team spirit and harmony.
Kepuasan Pelanggan Melalui Pelayanan yang Terbaik
Customer Satisfaction through the Best Services
Berinisiatif tinggi memenuhi kebutuhan dan memastikan terciptanya kepuasan pelanggan.
To have high initiative to meet needs and to ensure customer satisfaction.
Struktur Organisasi Organizational Structure
Board of Commissioners Audit Committee Board of Directors
Corporate Audit
Corporate Legal
Operation
Finance
Marketing & Business Development
Human Capital
Merchandising
Franchise
Property Development
Corporate Affairs
IT
5
Struktur Kepemilikan Ownership Structure 18.34%
6.94% 10.00%
PT Sigmantara Alfindo
57.99%
Mitsubishi Corporation Smallcap World Fund Inc HSBC-Fund Services Public
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
6.73%
Gerai & Lokasi Penyebaran Store & Coverage Area
6
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Dengan tingkat pertumbuhan yang pesat, geraigerai Alfamart dapat dijumpai di hampir semua kota di pulau Jawa dan Bali, serta di wilayah Lampung, Palembang dan Makassar. Tidak lama lagi, kami akan hadir di kota-kota lainnya di Indonesia.
7
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
With such a robust growth, Alfamart stores can be spotted in nearly every city across Java and Bali island, as well as in Lampung, Palembang and Makassar areas. We will soon be present in other cities across Indonesia.
Tonggak Perjalanan Major Milestones
1989
1994
1999
Berdiri sebagai perusahaan dagang aneka produk oleh Djoko Susanto dan keluarga, yang kemudian mayoritas kepemilikannya dijual kepada PT HM Sampoerna pada Desember 1989.
Perubahan kepemilikan: PT HM Sampoerna Tbk (70%) dan keluarga Djoko Susanto (30%).
Alfa Minimart pertama mulai beroperasi di Jl. Beringin Jaya, Karawaci, Tangerang, Banten.
Ownership restructuring: PT HM Sampoerna Tbk (70%) and Djoko Susanto Family (30%).
Founded as a multiproduct trading company by Djoko Susanto and his family, but later on majority ownership sold to PT HM Sampoerna in December 1989.
2.000+ gerai beroperasi. Memasuki pasar Lampung. 2,000+ stores in operation. Entry to Lampung market.
8
2007
The first Alfa Minimart, located at Jl. Beringin Jaya, Karawaci, Tangerang, Banten commenced operations.
Penawaran saham di Bursa Efek Indonesia. 3.300+ gerai beroperasi. Memasuki pasar Bali. Menggunakan conveyor belt. IPO and listing in IDX. 3,300+ stores in operation. Entry to Bali market. Operating conveyor belt.
2009 Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
2006 2005 1.200+ gerai beroperasi. 1,200+ stores in operation.
4.800+ gerai beroperasi. Memasuki pasar Makassar. 4,800+ stores in operation. Entry to Makassar market.
2010
PT HM Sampoerna Tbk menjual sahamnya, sehingga kepemilikan: PT Sigmantara Alfindo (60%) and PT Cakrawala Mulia Prima (40%). PT HM Sampoerna Tbk sold its shares. Shareholders structure: PT Sigmantara Alfindo (60%) and PT Cakrawala Mulia Prima (40%).
Struktur kepemilikan: PT Sigmantara Alfindo 57,99% Mitsubishi Corporation 10,00% Smallcap World Fund Inc. 6,94% HSBC-Fund Services 6,73% Publik 18,34% 5.700+ gerai beroperasi. Memasuki pasar Palembang.
5,700+ stores in operation. Entry to Palembang market.
2011
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Shareholders structure: PT Sigmantara Alfindo 57.99% Mitsubishi Corporation 10.00% Smallcap World Fund Inc. 6.94% HSBC-Fund Services 6.73% Public 18.34%
9
Peristiwa Penting Tahun 2011 Significant Events in 2011
January • Rapat Umum • Extraordinary Pemegang Saham General Meeting of Luar Biasa Shareholders • Penggantian Sekretaris Perusahaan
• New Corporate Secretary appointed
April
March
Fun Bike Go Green Fun Bike Go Green di Bali diikuti sekitar held in Bali with 5.000 peserta around 5,000 participants
Penggantian anggota Komite Audit
May
Launching program pembayaran WOM Finance
Launching of payment point for WOM Finance’s customers
July
10
February
• Launching program pembayaran PLN (post paid)
• Launching of payment point for PLN (post paid)
• Kejuaraaan Badminton Internasional Tangkas Alfamart Junior
• Tangkas Alfamart Junior Badminton International Challenges
Pasar murah Disprindag propinsi Banten
June Staple market in cooperation with Banten province
August Mudik Bareng Kartu Aku
New Audit Committee members appointed
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
Annual General Meeting of Shareholders
September Free transportations to inland for Kartu Aku members
Relokasi Distribution Center Surabaya ke Sidoarjo
East Java’s Surabaya Distribution Center relocated to Sidoarjo
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
October
November
December
• Pembukaan cabang Palembang
• South Sumatera’s Palembang branch opening
Launching program pembayaran PLN (prepaid)
Peluncuran program penukaran Poin Senyum Indosat
• Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
• Extraordinary General Meeting of Shareholders
• Gowes Bareng Alfamart di 12 kota
• Alfamart fun bike held in 12 cities
Launching of payment point for PLN (prepaid)
Launching of Indosat’s point redemption in Alfamart
Penghargaan Awards
01
02
03
04
05
06
07
08
09
01 CSR Awards Media Seputar Indonesia
10
02 Word of Mouth
Marketing Award Onbee Marketing Research
05 Corporate Image Award (IMAC)
Frontier Consulting Group, Bloomberg Bussines Week
Marketing Campaign Award Federation AsiaPasific Retailers Association
Frontier Consulting Group & Marketing Magazine Indonesia
10 Silver Award for
Top Retailers in Indonesia Best of The Best for Retailers in Indonesia Retail Asia Pasific TOP 500
03 Indonesia Original
04 Service Quality
SWAnetwork
Marketing Magazine
Brands 2011
Award
11
07 Strategy Perfomance Execution Excellence Awards
GML Performance Consulting & Fortune Indonesia
11 Indonesia Best
Brand Gold 2011 SWA Magazine, MARS Research Specialist
08 Brand Leadership
Award The Best Employer Brand 2011 Employer Branding Institute & CMO Asia
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
09 The Best
06 Top Brand 2011
11
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Numerical notation in all table and graphs are in English
2011
2010
2009
2008
2007
Total Assets
5,014,932
4,262,929
2,860,479
2,306,627
1,591,587
Total Liabilities
3,554,452
3,177,823
1,969,386
1,700,727
1,118,346
Total Equity
1,460,480
1,085,106
891,093
605,900
473,241
3,431,777,000
3,431,777,000
3,431,777,000
3,088,600,000
3,088,600,000
(517,646)
(610,436)
(324,100)
(329,937)
(114,700)
824,345
1,079,488
541,151
638, 211
284,792
Net Sales
18,227,044
14,063,557
10,555,113
8,309,032
6,056,255
Cost of Goods Sold
15,406,118
11,918,051
8,970,325
7,042,860
5,134,350
2,820,926
2,145,506
1,584,788
1,266,172
921,905
Income from Operations
497,060
349,523
244,956
198,837
118,087
Net Profit
360,674
255,823
186,423
132,752
126,289
EBITDA
964,595
697,023
502,137
395,749
276,192
105
75
55
43
41
Return of Asset (%)
7.19
6.00
6.52
5.76
7.93
Return of Equity (%)
24.70
23.58
20.92
21.91
26.69
Current Ratio (times)
0.83
0.78
0.83
0.79
0.89
Total Liabilities to Equity (times)
2.43
2.93
2.21
2.81
2.36
Total Liabilities to Asset (times)
0.71
0.75
0.69
0.74
0.70
(Million Rupiah, or otherwise stated)
FINANCIAL POSITIONS
Share Issued (shares) Net Working Capital Total Investment STATEMENTS OF INCOME
Gross Profit
Earnings Per Share (full amount) FINANCIAL RATIOS 12
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Total Aset (Miliar Rupiah) Total Assets (Billion Rupiah)
Penjualan Bersih (Miliar Rupiah) Net Sales (Billion Rupiah)
18,227
5,015 4,263
14,064 10,555
2,860 8,309
2,307 6,056
1,592
2007
2008
2009
2010
2011
EBITDA (Miliar Rupiah) EBITDA (Billion Rupiah)
2007
2008
2009
2010
2011
Laba Bersih (Miliar Rupiah) Net Profit (Billion Rupiah)
965
361
697
256
502
186
396 276
2007
2008
2009
2010
2011
Return on Assets (ROA) (%)
126
133
2007
2008
2009
2010
2011
Return on Equity (ROE) (%)
13
7.93
7.19
6.52
2009
2010
21.91
2011
2007
2008
24.70
20.92
2009
2010
2011
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
2008
23.58
6.00
5.76
2007
26.69
Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners
Penjualan bersih di tahun 2011 sebesar Rp 18,2 triliun telah menempatkan Perseroan sebagai salah satu perusahaan ritel terkemuka di Indonesia, yang patut kita syukuri bersama karena merupakan prestasi manajemen dan lebih dari 60.000 karyawan yang bahu-membahu meningkatkan kualitas dan kinerja. Total net sales in 2011 amounted to Rp 18.2 trillion has placed the Company as one of the biggest retail company in Indonesia. It showed a high achievement of the management and over 60,000 employees working together to always improve the Company’s performance.
14
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Pemegang saham yang terhormat,
Dear valued shareholders,
Dewan Komisaris dengan bangga melaporkan pencapaian yang mengesankan dari Perseroan di tahun 2011. Penjualan bersih mencapai Rp 18,2 triliun pada tahun 2011 atau tumbuh 29,6% dibandingkan tahun 2010, dengan laba bersih Rp 360,7 miliar atau meningkat 41,0% dibandingkan tahun 2010.
Board of Commissioners is glad to report the Company’s impressive achievement during 2011. Total net sales reached Rp 18.2 trillion in 2011 which was an increase of 29.6% compared to 2010 while net profit reached Rp 360.7 billion, an increase of 41.0% compared to 2010.
Penjualan bersih sebesar Rp 18,2 triliun ini telah menempatkan Perseroan sebagai salah satu perusahaan ritel terkemuka di Indonesia, yang patut kita syukuri bersama karena merupakan prestasi manajemen dan lebih dari 60.000 karyawan yang bahu-membahu meningkatkan kualitas dan kinerja.
Net Sales of Rp 18.2 trillion has placed the Company as one of the biggest retail company in Indonesia. It showed a high achievement of the management and over 60,000 employees working together to always improve the Company’s performance.
Pertumbuhan Perseroan ditunjang kondisi makro perekonomian Indonesia yang sangat kondusif selama tahun 2011 yaitu pertumbuhan ekonomi 6,5% yang meningkat dari 6,1% di tahun 2010, tingkat inflasi 3,8% menurun dari 7,0% di tahun 2010, sehingga pendapatan per kapita meningkat 17,7% sekitar AS$ 3.000 di tahun 2010 menjadi sekitar AS$ 3.500 pada akhir 2011.
The Company’s growth was also supported by the growth of Indonesian macro economy which was very conducive during 2011.The GDP grew by 6.5% in 2011 compared to 6.1% in 2010, the inflation rate declined to 3.8% from 7.0% in 2010. Consequently the income per capita increased by around 17.7% from around US$ 3,000 in 2010 to around US$ 3,500 at the end of 2011.
Industri ritel secara khusus mendapat berkah dari besarnya porsi pembelanjaan rumah tangga yaitu 54,6% terhadap total produk domestik bruto tahun 2011 (Sumber: BPS). Walau porsi tersebut menurun dari tahun sebelumnya, namun nilai pembelanjaan rumah tangga tersebut meningkat 4,7% dari tahun 2010.
Retail industry in particular received a blessing from large share of household spending, which was 54.6% (Sources: BPS) to total gross domestic product in 2011. Despite the marginal decline from the previous year, the value of household spending increased by 4.7% compared to 2010.
Djoko Susanto
Presiden Komisaris President Commissioner
15
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Djoko Susanto
Presiden Komisaris President Commissioner
Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners
16
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Besarnya pembelanjaan rumah tangga ini membuktikan besarnya potensi peningkatan lapisan kelas menengah di Indonesia.
The amount of household spending proves the potential of rising middle class population in Indonesia.
Peningkatan kesejahteraan masyarakat ini telah memunculkan gaya hidup yang menuntut kemudahan dan kepraktisan memperoleh barang-barang konsumsi sehari-hari. Tren konsumen berbelanja ke gerai yang dekat, lengkap dan nyaman, akan terus menguat seiring dengan bertambahnya kepadatan lalu lintas di kota-kota besar Indonesia.
The increasing income level of the people has resulted in lifestyle changes which acquires more convenience in obtaining the goods for daily consumption. The trend of consumers shopping at a nearby, complete and comfortable store, will continue in line with the increasing traffic jam in big cities in Indonesia.
Kinerja Direksi dalam Pengelolaan Perusahaan
Impressive Performance of The Management
Perekonomian Indonesia yang sangat kondusif juga menjadi faktor pertumbuhan bagi industri ritel secara keseluruhan, namun di sisi lain mengundang pemain-pemain baru berkancah di Indonesia, tidak hanya perusahaan nasional namun perusahaan multinasional.
The highly conducive business environment in Indonesia has significantly contributed to the growth of the retail industry in the country. It attracts not only national companies but also multinational corporation to expand their businesses and presence in Indonesia.
Kondisi ini telah memacu pertumbuhan jumlah minimarket dan convenience store, terutama pada wilayah-wilayah yang memiliki potensi pasar besar.
It is reflected by the growth of convenience stores and minimarkets especially in areas which have large market potential.
Pada titik ini, kami melihat upaya dan kinerja mengesankan dari Dewan Direksi dan seluruh tim manajemen Perseroan dalam melaksanakan secara prima rencana-rencana strategis yang bertumpu pada ekspansi, serta peningkatan efisiensi dan pelayanan guna mengelola tantangan dan peluang industri ritel selama tahun 2011.
We noted the impressive efforts and performance of the entire Board of Directors and management of the company in implementing the strategic plans based on new stores expansion, as well as improved efficiency and services to manage the opportunities and challenges during 2011.
Berbagai program pemasaran terpadu yang mengedepankan pola kerja sama antara Perseroan dengan pemasok memberikan hasil yang signifikan dalam “Optimal Margin Mix”.
Integrated marketing programs that promote a pattern of cooperation between the company and its Suppliers delivered a significant result in achieving the “Optimal Margin Mix”.
Dalam memaksimalkan efisiensi investasi, tengah dikembangkan pemanfaatan jaringan teknologi informasi yang terhubung dengan seluruh gerai Perseroan untuk menggali pendapatan jasa melalui pemberian nilai tambah bagi pelanggan Perseroan.
In leveraging the network and investment efficiency, enhancement of information technology programs which connected to all the Company stores is being developed to explore additional revenue through value-added services to customers.
Kinerja Komite di bawah Dewan Komisaris
Committee Performance under the Board of Commissioners
Dewan Komisaris secara teratur melakukan pertemuan dengan Direksi yang salah satu agenda pentingnya adalah mendengarkan laporan Direksi tentang kegiatan operasional serta membahas dan memberi saran terhadap masalah-masalah faktual yang dihadapi. Selain itu, kami juga mengikuti terus perkembangan upaya-upaya peningkatan Good Corporate Governance (GCG) dan Manajemen Risiko. Dua topik ini secara khusus menjadi perhatian dan pengawasan Dewan Komisaris.
Board of Commissioners regularly conduct meetings with the Directors, one of the main agenda is to review the report of the Board of Directors on operational activities as well as to discuss and advise on factual matters at hand. In addition, we also follow the continued development efforts to increase Good Corporate Governance (GCG) and Risk Management. These two topics in particular becomes the attention and supervision of the Board of Commissioners.
Committee under the supervision of the Board of Commissioners is Audit Committee, which in 2011 held meetings regularly and provide advice and recommendations in accordance with the scope of its responsibilities to the Board of Commissioners.
Komite Audit melaksanakan pemantauan secara aktif pada tahun 2011, bekerja sama dengan Unit Audit Internal, untuk melihat secara mendalam kegiatan dari setiap organ dalam organisasi Perseroan serta memastikan aspek operasional, finansial dan lingkungan berjalan sesuai panduan dan di dalam koridor yang ditetapkan.
The Audit Committee actively carried out the monitoring process in 2011, in cooperation with the Internal Audit Unit, to look in depth the activities of each department in the Company’s organization and ensuring the operational, financial and other aspects performed in accordance with the Company’s guidelines.
Seiring membesarnya organisasi Perseroan, yang kini menaungi lebih dari 60.000 karyawan, secara internal dibutuhkan rumusan nilai-nilai budaya perusahaan yang dapat menjadi pedoman bersikap dan bertindak bagi seluruh karyawan.
Along with the expansion of the Company’s organization, which now has more than 60,000 employees, the internal formulation of Company Values were required to guide the conduct and act of all employee.
Pada tahun 2011 disosialisasikan secara intensif ke seluruh karyawan nilai-nilai utama Perseroan dalam bentuk Budaya Perusahaan “2I 3K” (Integritas, Inovasi, Kualitas dan Produktivitas, Kerja Sama tim, Kepuasan pelanggan).
Year 2011 marked the importance of the core values of the Company in the form of Corporate Culture “2I 3K” (Integrity, Innovation, Quality and Productivity, Teamwork, Customer satisfaction) to be applied by all employees.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Perseroan terpanggil untuk terus mengembangkan program-program CSR dan tetap teguh dengan filosofinya sebagai gerai komunitas yang beroperasi sebagai bagian yang menyatu dengan masyarakat setempat dan dapat berkontribusi secara aktif untuk kemajuan lingkungan dimanapun Alfamart berada.
The Company has consistently supported various CSR programs to remain true to the philosophy as a community store that strives to be an integral part of the surroundings and be able to actively contribute to the community development where Alfamart exist.
Dengan memberikan kembali kepada masayarakat, Perseroan turut mengambil bagian dalam upaya pengembangan lingkungan sekitarnya untuk hidup bersama secara harmonis.
By giving back to the community, we took part in local development and allowed ourselves to live in harmony with the community where we belong.
Pandangan atas Prospek dan Tantangan Usaha
Outlook on Business Prospect and Challenges
Bercermin pada pencapaian-pencapaian operasional dan finansial mengesankan di tahun 2011, kami menaruh harapan dan kepercayaan yang tinggi pada prospek usaha Perseroan pada tahun-tahun mendatang.
Looking at the impressive operational and financial accomplishments in 2011, we place high expectations and confidence in the Company’s business prospect in the coming years.
Perseroan menghadapi peluang dan tantangan pada waktu yang bersamaan. Peningkatan pendapatan masyarakat Indonesia menuntut hadirnya produk dan pelayanan yang lebih baik. Pembangunan infrastruktur dan perluasan pembangunan ekonomi di berbagai wilayah Indonesia membuka kesempatan Perseroan untuk berekspansi.
We face many opportunities and challenges at the same time. The increase of income level of the Indonesian people requires a better product offering and services. The infrastructure development and expansion of economic development in various regions of Indonesia provides opportunities for the company to expand.
Pada sisi lain, meningkatnya nilai inflasi di Indonesia dapat mengurangi kemampuan belanja berbagai lapisan masyarakat walaupun Pemerintah telah
On the other hand, the potential increase of inflation in Indonesia is eroding the purchasing power for many people although the government introduced
17
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Komite yang berada di bawah pengawasan Dewan Komisaris adalah Komite Audit, yang pada tahun 2011 mengadakan pertemuan secara berkala dan memberikan saran serta rekomendasi sesuai lingkup tanggung jawabnya kepada Dewan Komisaris.
Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners
menaikkan upah minimum pekerja setiap tahun yang diwajibkan untuk seluruh perusahaan di Indonesia. Tantangan utama lain di tahun 2011 adalah penerapan sejumlah peraturan daerah yang membatasi pembukaan gerai minimarket baru.
a minimum wage requirement every year to be applied by all companies operating in Indonesia. Another major challenge in 2011 was the regulation applied in a number of region which limited the opening of new stores.
Perubahan Komposisi Dewan Komisaris
Changes in the Composition of the Board of Commissioners
Pada tanggal 9 Juni tahun 2011 Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan telah mengangkat Komisaris Jenderal Polisi (Purn.) Drs. Ahwil Loetan SH, MBA, MM dan Mayor Jenderal (Purn.) Sudrajat menjadi Komisaris Independen Perseroan. Kehadiran Komisaris Jenderal Polisi (Purn.) Ahwil Loetan dan Mayor Jenderal (Purn.) Sudrajat akan menambah pengetahuan yang sangat berharga dalam fungsi tata kelola Perusahaan di dalam Dewan Komisaris Perusahaan.
On 9 June 2011 General Meeting of Shareholders, the Company has appointed Police Commissioner General (Ret.) Drs. Ahwil Loetan SH, MBA, MM and Army Major General (Ret.) Sudrajat to become Independent Commissioners of the Company. The presence of Police Commissioner General (Ret.) Ahwil Loetan and Major General (Ret.) Sudrajat as Independent Commissioners will add valuable knowledge in the Company governance functions of the Company’s Board of Commissioners.
Ungkapan Terimakasih
Our Grateful Appreciation
Akhir kata, atas nama Dewan Komisaris, kami menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh karyawan yang telah menunjukkan dedikasi, semangat dan kesungguhan dalam bekerja mengembangkan Perseroan ke tingkat pertumbuhan yang mengesankan dewasa ini. Penghargaan secara khusus disampaikan kepada Direksi dan Manajemen yang telah melakukan tugas dan tanggung jawab dengan baik, tidak saja karena memberikan hasil yang baik, namun juga melaksanakan proses dengan baik.
Finally, on behalf of the Board of Commissioners, we would like to express our highest gratitude to all employees who have shown dedication, enthusiasm and sincerity in working to develop the advancement of the Company to today’s growth rate. The award is also specifically presented to the Board of Directors and the Management that have been doing the duties and responsibilities well, not only because it gives good results, but also by carrying out the process well.
Terima kasih pula atas dukungan, kepercayaan dan kerja sama dari pemegang saham dan segenap pemangku kepentingan. Melalui kebersamaan yang terus diperkuat, kami optimis Perseroan mampu menghadapi peluang dan tantangan di masa depan.
Thank you also for the support, trust and cooperation of all shareholders and stakeholders. Through the unity that continues to be strengthened, we are optimistic that the Company will be able to face the challenges and opportunities in the future.
18
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Atas nama dan mewakili Dewan Komisaris On behalf of the Board of Commissioners
Djoko Susanto
Presiden Komisaris President Commissioner
19
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Kiri ke kanan/Left to right: Sudrajat, Ahwil Loetan, Budiyanto Djoko Susanto, Djoko Susanto, Imam Santoso Hadiwidjaja
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile
01
02
04
05
03
01 Djoko Susanto
Presiden Komisaris | President Commissioner
20
Djoko Susanto dilahirkan di Jakarta pada tanggal 9 Februari 1950, telah menjabat sebagai Presiden Komisaris sejak tahun 2001. Beliau lulus dari Sekolah Menengah Pertama PAH–CHUNG, Jakarta pada tahun 1965 dan mengikuti Sekolah Menengah Atas PAH-CHUNG Jakarta pada tahun 1966. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Direktur PT HM Sampoerna Tbk (1989–2005); Presiden Direktur PT Panamas (1989–2005); Presiden Direktur PT Atri Distribusindo (1995–2002); Presiden Direktur PT Alfa Retailindo Tbk (1989–2004); dan Komisaris PT Sigmantara Alfindo (2005–2007). Saat ini beliau juga menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Atri Distribusindo (sejak 2002); Presiden Komisaris PT Alfa Retailindo Tbk (2004–2010), dan Direktur PT Sigmantara Alfindo (sejak 2008).
Djoko Susanto was born in Jakarta on February 9, 1950, has served as President Commissioner since 2001. He graduated from PAH–CHUNG Junior High School, Jakarta in 1965 and attended PAH-CHUNG Senior High School, Jakarta in 1966. He previously served as Director of PT HM Sampoerna Tbk (1989–2005); President Director of PT Panamas (1989–2005); President Director of PT Atri Distribusindo (1995–2002); President Director of PT Alfa Retailindo Tbk (1989–2004); and Commissioner of PT Sigmantara Alfindo (2005–2007). Currently he also serves as President Commissioner of PT Atri Distribusindo (since 2002); President Commissioner of PT Alfa Retailindo Tbk (2004–2010), and Director of PT Sigmantara Alfindo (since 2008).
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
02 Budiyanto Djoko Susanto Komisaris | Commissioner
Budiyanto Djoko Susanto dilahirkan di Jakarta pada tanggal 18 Mei 1982. Meraih gelar Bachelor of Business Administration dan Master of Business Administration dari San Francisco State University, Amerika Serikat masingmasing pada tahun 2003 dan 2005. Beliau telah menjabat sebagai Komisaris PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk sejak tahun 2010. Merupakan Ketua Dewan Pengawas Yayasan Bunda Mulia sejak tahun 2008 hingga saat ini. Beliau memulai karirnya sebagai analis pada Northstar Pacific (2007–2009).
Budiyanto Djoko Susanto was born in Jakarta on May 18, 1982. He obtained Bachelor of Business Administration and Master of Business Administration from San Francisco State University, USA, in 2003 and 2005 respectively. He has served as Commissioner of PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk since 2010 and as Chairman of Supervision of Bunda Mulia Education Foundation since 2008. He began his career as an analyst at Northstar Pacific (2007–2009).
03 Iman Santoso Hadiwidjaja Komisaris Independen | Independent Commissioner
Imam Santoso Hadiwidjaja dilahirkan di Semarang pada tanggal 3 Agustus 1944, telah menjabat sebagai Komisaris Independen PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk sejak 2008. Beliau menyelesaikan sekolah menengah pada tahun 1964 dan memperoleh gelar BA dari Fakultas Hukum Universitas Tujuh Belas Agustus 1945, Semarang, pada tahun 1969. Beliau memulai karirnya sebagai General Affairs Manager PT Bentoel (1976–1996) dan Pelaksana Harian Rektor di Yayasan Pendidikan/Universitas Bunda Mulia (1996–2008).
Imam Santoso Hadiwidjaja was born in Semarang on August 3, 1944, has served as Independent Commissioner of PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk since 2008. He finished his high school in 1964 and obtained his BA degree in Law from Universitas Tujuh Belas Agustus 1945, Semarang, in 1969. He started his career as General Affairs Manager of PT Bentoel (1976–1996) and as Managing Dean of Education Foundation /Universitas Bunda Mulia (1996–2008).
04 Ahwil Loetan Komisaris Independen | Independent Commissioner
Ahwil Loetan dilahirkan di Pematang Siantar pada tanggal 1 Juni 1947, telah menjabat sebagai Komisaris Independen sejak 2011. Beliau lulus dengan gelar Sarjana Hukum dari Universitas Pancasila, Jakarta (1993), meraih gelar Master of Business Administration dari Gregorio Areneta University, Filipina (1995), gelar Magister Manajemen dari STIE IGI, Jakarta (1997), Akademi Kepolisian (1965–1968), Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (1972–1975), mengikuti beberapa pendidikan di bidang Kepolisian (1978–1995) di dalam maupun luar negeri. Dalam perjalanan karirnya, beliau menjabat beberapa posisi strategis di bidang Kepolisian dan Diplomatik diantaranya sebagai Inspektur Jenderal dan Perbendaharaan Polri Gubernur Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Ketua Pelaksana Harian BKNN (sekarang BNN), Koordinator Staf Ahli Kapolri, Sekretaris National Central Bureau Interpol Indonesia, Sekretaris Direktur Reserse Polri, Jakarta, Kepala Sub Direktorat Reserse Umum Polri, Kepala Pusat Pendidikan Reserse Polri, Megamendung, Wakil Kepala Sub Direktorat Reserse Narkotik Dit Serse Polri, Kepala Operasi Pendidikan dan Pengajaran Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta, Komandan Satuan Reserse Polda Riau, Kepala Bagian Reserse Polres Kepulauan Riau, Inspektur Dinas Komres Jakarta Timur Polda Metro Jaya. Sebelumnya beliau menduduki jabatan sebagai Duta Besar RI LBBP untuk Mexico merangkap Panama, Honduras, dan Costarica.
Ahwil Loetan was born in Pematang Siantar on June 1, 1947, has served as Independent Commissioner since 2011. He graduated with a degree of Law from Pancasila University, Jakarta (1993), Master of Business Administration from Gregorio Areneta University, Filipina (1995), Master of Management from STIE IGI, Jakarta (1997), Police Academy (1965–1968), and Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (1972– 1975), he attended several domestic and overseas police trainings (1978–1995). On his career, he served as several strategic positions in Diplomatic and Police Department as General Inspector and Tresurer of Polri, Governor of Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Executive Head of BKNN (now BNN), Experts Panel Coordinator of Kapolri, Secretary of National Central Bureau Interpol Indonesia, Secretary of Direktur Reserse Polri, Jakarta, Head of Sub Directorate Reserse Umum Polri, Head of Pusat Pendidikan Reserse Polri, Megamendung, Chief of Sub Directorate Reserse Narkotik Dit Serse Polri, Operation Head of Pendidikan dan Pengajaran Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta, Commander of Satuan Reserse Polda Riau, Head of Reserse Polres Kepulauan Riau, Inspektur Dinas Komres Jakarta Timur. Previously He was Indonesian Ambassador for Mexico, Panama, Honduras, and Costarica.
21
05 Sudrajat
Komisaris Independen | Independent Commissioner
Sudrajat was born in Balikpapan on February 4, 1949, has served as Independent Commissioner since 2011. He graduated with a degree of Master in Public Administration from Harvard University, USA (1993) and attended several Military Academy in domestic and overseas (1971-2001). He began his career in Diplomatic and Military Department as Platoon Commander (1971), Company Commander (1973), Technical Officer of Indonesian Battalion, UNEF, Egypt (1974 –1975), Company Commander Airborne Brigade (1976), Defense Attache Assistant, Washington, USA (1980), Head of American Bureau, GI, Dept. of Defense (1983), Secretary of Military Supreme Commander (1983), Defense Attaché of Indonesian Ambassador, London (1994), Defense Attaché of Indonesian Ambassador, Washington, USA (1997), Head of Military Information Central, General Director Defense Strategy (2001), Indonesian Ambassador to People Republic of China (2005).
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Sudrajat dilahirkan di Balikpapan pada tanggal 4 Februari, 1949, telah menjabat sebagai Komisaris Independen sejak 2011. Beliau meraih gelar Master in Public Administration dari Harvard University, USA tahun 1993 dan mengikuti berbagai pendidikan Militer di dalam dan luar negeri (1971– 2001). Beliau memulai karirnya di bidang Militer & Diplomatik diantaranya sebagai Komandan Pleton (1971), Komandan Pasukan (1973), Technical Officer, Indonesian Battalion, UNEF, Egypt (1974–1975), Komandan Pasukan Airborne Brigade (1976), Asisten Defense Attache, Washington, Amerika Serikat (1980), Kepala American Bureau, GI, Dept. of Defense (1983), Sekretaris Komandan Military Supreme (1983), Atase Pertahanan di Kedutaan Besar Republik Indonesia, London (1994), Atase Pertahanan di Kedutaan Besar Republik Indonesia, Washington, Amerika Serikat (1997), Kepala Pusat Informasi Militer, Direktur Utama Strategi Pertahanan (2001), Duta Besar RI LBBP untuk People Republic of China (2005).
22
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Feny Djoko Susanto Presiden Direktur President Director
Laporan Direksi Report from the Board of Directors
Selain membukukan kenaikan penjualan bersih dan laba yang signifikan dibandingkan tahun 2010, Perseroan juga mampu terus tumbuh menjadi salah satu pemain utama bisnis ritel di Indonesia. In addition to posting significant net sales and earnings compared to 2010 results, the Company continuously grow into one of the leading retailers in Indonesia.
Dear valued shareholders,
Pertama-tama kami mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan bimbinganNya sehingga Perseroan berhasil meraih hasil dan pencapaian membanggakan di tahun 2011. Selain membukukan kenaikan penjualan bersih dan laba yang signifikan dibandingkan tahun 2010, Perseroan juga mampu mempertahankan posisi penting di industri ritel minimarket.
First of all we acknowledge praise and thanks to the presence of Almighty God’s blessings and guidance, giving the Company remarkable achievement and result in 2011. In addition to posting significant net sales and earnings compared to 2010, the Company was also able to maintain its strong position in the retail industry.
Kebijakan makro ekonomi yang tepat selama tahun 2011 menghasilkan pertumbuhan GDP 6,5% dan tingkat inflasi 3,8% yang relatif rendah, sehingga menempatkan Indonesia sebagai salah satu pilihan investasi utama dunia. Lembaga rating internasional seperti Fitch dan Moody’s telah menaikkan peringkat Indonesia menjadi “Investment Grade”.
Sound macroeconomic policies which resulted in 6.5% GDP growth and a relatively low inflation rate of 3.8% in 2011, has placed Indonesia as one of the world’s top investment destination. Moreover, the international rating agencies such as Fitch and Moody’s, has raised the credit rating of Indonesia to become “Investment Grade”.
Pemerintah juga meningkatkan infrastruktur yang menunjang dunia bisnis untuk terus berekspansi. Peningkatan 17,7% pendapatan per kapita rakyat Indonesia sekitar AS$ 3.000 di tahun 2010 menjadi sekitar AS$ 3.500 di akhir 2011 memberikan ruang yang luas bagi industri ritel untuk terus berkembang.
The government also increased the infrastructures that supports businesses to continue to expand. The increase in income per capita of Indonesians of 17.7% from around US$ 3,000 in 2010 to around US$ 3,500 in late 2011 has provided ample space for the retail industry to continue to grow.
Kinerja Perseroan
Company Performance
Penjualan bersih Perseroan pada tahun 2011 mencapai nilai Rp 18,2 triliun atau tumbuh 29,6% dibandingkan tahun 2010, dengan laba bersih Rp 360,7 miliar meningkat 41,0% dibandingkan Rp 255,8 miliar di tahun 2010.
The Company’s net sales of Rp 18.2 trillion in 2011, grew by 29.6% from the year 2010 whilst total net profit after tax increased to Rp 360.7 billion in 2011 from Rp 255.8 billion in 2010, or an increase of 41.0%.
23
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Pemegang saham yang terhormat,
Laporan Direksi Report from the Board of Directors
24
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Total gerai Perseroan di tahun 2011 adalah 5.797 gerai atau bertambah 985 gerai dibandingkan 4.812 gerai di tahun 2010. Yang menggembirakan adalah penambahan 393 gerai waralaba dari total 1.284 gerai di akhir 2010 menjadi 1.677 gerai waralaba di akhir 2011. Hal ini mencerminkan kepercayaan semakin besar dari para franchisee yang memandang waralaba Perseroan sebagai investasi yang menerapkan manajemen terbuka dan profesional untuk kepentingan franchisee. Dalam jangka panjang diharapkan persentase gerai waralaba akan meningkat menjadi 40% dari total gerai Perseroan.
The Company’s total number of stores at the end of the year 2011 was 5,797 or an increase of 985 stores over 2010’s 4,812. What is encouraging was the addition of the Company’s franchised stores which increased by 393 stores, from 1,284 in 2010 to 1,677 franchised stores in 2011. This reflected a bigger trust from franchisees to invest in the Company as a result of the Company’s professional and open management team in serving its best to the franchisees. In the longer term, the contribution of franchise stores is expected to increase to around 40% from the Company total stores.
Kami bangga atas sejumlah penghargaan baik nasional dan internasional sepanjang tahun 2011. Penghargaan atas keunggulan Perseroan di berbagai bidang seperti pemasaran dan citra korporasi ini adalah pengakuan terhadap kerja keras manajemen dan seluruh karyawan.
We are proud of the achievement of both national and international awards throughout 2011. Awards for the Company’s excellence in various fields such as marketing and corporate image are an affirmation of the hard work of management and all employees.
Kebijakan Strategis
Strategic Policy
Kebijakan strategis Perseroan diarahkan untuk terusmenerus meningkatkan nilai perusahaan melalui strategi ekspansi jaringan, efisiensi operasional, serta peningkatan pelayanan yang diselaraskan dengan budaya perusahaan. Karenanya, Perseroan mencanangkan tahun 2011 sebagai ”Tahun Budaya Perusahaan”.
The Company’s strategic policy is aimed at constantly improving the value of the Company through network expansion, operational efficiency and service improvement, aligned with the corporate culture. The Company promoted 2011 as “Year of Corporate Culture”.
Sosialisasi mengenai nilai-nilai dasar Perseroan meliputi nilai “Integritas, Inovasi, Kualitas dan Produktivitas, Kerja Sama Tim serta Kepuasan Pelanggan” yang terangkum dalam Budaya Perusahaan terus disosialisasikan secara konsisten dan berkelanjutan di tahun 2011.
The Corporate Values of Integrity, Innovation, Quality and Productivity, Teamwork, and Customer satisfaction summed up in “Corporate Culture”, performed as the guidelines for improvement programs across all departments.
Strategi ekspansi membuka pasar baru dan memaksimalkan potensi pasar yang ada terus dijalankan di tahun 2011. Perseroan membuka satu Pusat Distribusi baru di Palembang untuk mengolah potensi pasar di Sumatera Selatan. Relokasi pusat distribusi Surabaya ke Sidoarjo juga dilakukan untuk menambah kapasitas pusat distribusi serta memperbaiki efisiensi jaringan distribusi ke geraigerai di Jawa Timur. Hingga akhir tahun 2011, kami memiliki 18 pusat distribusi untuk melayani hampir 6.000 gerai Alfamart.
The expansion strategy to open new markets and to maximize the potential of existing markets continued to be implemented in 2011. The Company opened a new distribution center in Palembang to cultivate the market potential in South Sumatra. The relocation of the Surabaya distribution center to Sidoarjo was also made to increase the capacity of the distribution center and to improve distribution efficiency to stores in East Java. By the end of 2011, we have 18 distribution centers serving nearly 6,000 Alfamart stores.
Pemanfaatan dan peningkatan teknologi informasi yang telah terhubung ke jaringan gerai Perseroan menghasilkan beberapa layanan baru menjadi nilai tambah gerai untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Di antaranya adalah kerja sama pembayaran tagihan PLN, pembayaran angsuran kredit sepeda motor
The utilization and improvement of the information technology that have been connected to all Alfamart’s network generated a number of new services to our customers. Among these were cooperation with PLN for monthly electricity bill payment, WOM and FIF monthly installment on
motorcycle credit. Leveraging our networks to be used as payment points have a great potential as a source of revenue for the Company in the coming years.
Program peningkatan kualitas pelayanan terus dikembangkan secara intensif di tahun 2011, agar Perseroan mampu terus bersaing di pasar. Sistem stimulus dan reward terus dikembangkan untuk karyawan gerai, melalui mekanisme yang sejalan dengan program pengembangan SDM.
Intensive service quality improvement program was continuously developed in 2011, enabling the Company to continuously compete in the marketplace. Stimulus and reward systems were continuously developed for store employees.
Strategi efisiensi operasional dijalankan di seluruh tahap Supply Chain Management (SCM), mulai titik awal perencanaan dan perhitungan permintaan, hingga ke titik akhir distribusi ke gerai dan konsumen. Perbaikan SCM berkelanjutan adalah salah satu perhatian utama Perseroan, karena masih terbuka peluang menyelaraskan pasokan, pemasaran, penjualan, hingga distribusi. Modernisasi dalam sistem kontrol persediaan menjadi salah satu fokus utama Perseroan dalam mendorong efisiensi operasional.
Operational efficiency was performed in all phases of Supply Chain Management (SCM), from the starting point of planning and demand calculation, up to the point of distribution to the stores and customers. Continuous SCM improvement is one of the Company’s major concern, as there are still things to be done in aligning the supply, marketing, sales and distribution processes. Modernization in the inventory control system becomes one of the main focus of the Company in driving operational efficiency.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Good Corporate Governance Implementation
Perseroan berkomitmen menerapkan tata kelola perusahaan sesuai kaidah dari Good Corporate Governance (GCG) yang telah tertuang dalam rincian Budaya Perusahaan. Perseroan meyakini bahwa kaidah tata kelola perusahaan yang baik adalah sarana utama meningkatkan kinerja perusahaan dan akuntabilitas kepada publik.
The Company is committed to implementing corporate governance in accordance with the rules of Good Corporate Governance (GCG), as stated in the details of the Corporate Culture. The Company is confident that the principles of GCG is the main agenda to improve corporate performance and accountability to the stakeholders.
Titik tolak pengembangan nilai-nilai dan praktik GCG Perseroan telah dimulai sejak perusahaan berdiri. Pedoman GCG ini diimplementasikan dalam beberapa peraturan, terutama yang berkaitan dengan hubungan dengan pemasok Perseroan. Pada tahun 2011 diterbitkan buku saku Budaya Perusahaan yang berisi panduan berperilaku baik dan etika bekerja yang harus dipatuhi seluruh manajemen dan karyawan.
The starting point of the development of values and practices of the Company’s GCG has begun since its establishment. It is implemented for various activities particularly with regards to relationships with the Company’s suppliers. In 2011 the Company introduced a pocket book which contains guidance on good conduct and work ethics to be complied with by all management and employees.
Dalam memperkuat kebijakan dan praktik-praktik GCG, unit Internal Audit secara berkala melakukan pengkajian prosedur dan mengembangkan struktur pengendalian internal.
To ensure that the company have implemented the practices of GCG, the Internal Audit department conducted regular reviews of procedure and developed internal control system.
Mendukung Pertumbuhan
Fostering Growth
Pertumbuhan gerai Alfamart bermakna tersedianya peluang kerja bagi masyarakat dan peluang bisnis baik bagi pemasok atau vendor besar ataupun UKM. Peluang waralaba adalah juga merupakan kesempatan untuk peritel rakyat dan pengusaha kecil untuk memodernisasi usahanya.
The growth of Alfamart stores means creating employment opportunities for the community and provide business opportunities for both big and small suppliers or vendors. The franchise scheme is also an opportunity for common retailers to modernize their businesses.
25
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
dari multifinance WOM dan FIF. Layanan payment point ini memiliki potensi besar sebagai sumber pendapatan jasa bagi Perseroan di masa depan.
Laporan Direksi Report from the Board of Directors
26
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Pertumbuhan Perseroan juga berjalan selaras dan secara konsisten dengan berbagai program tanggung jawab sosial (CSR). Kegiatan sosial “Alfamart Sahabat Indonesia” difokuskan pada bidang pendidikan, kesehatan, pelestarian lingkungan, olah raga, seni, dan peningkatan penghasilan masyarakat. Komitmen meningkatkan penghasilan masyarakat diwujudkan dengan perluasan cakupan program pelatihan dan pemberdayaan peritel UKM, sesuai prinsip Alfamart menjadi mitra untuk tumbuh bersama dengan masyarakat.
The Company’s growth is also conducted properly and consistently involving various CSR program. The slogan “Alfamart Sahabat Indonesia”, focuses on activities related to social responsibility, education, healthcare, environmental preservation efforts, sport, arts, and SMEs. The commitment to improve the community is realized by delivering training and development programs for SMEs retailers, which is in accordance with the principle of the Company’s as a partner to grow together with the community.
Komitmen Perseroan di bidang kesehatan diwujudkan melalui kontribusi cukup besar dalam program kerja sama jangka panjang dengan Palang Merah Indonesia (PMI) melalui program SEHATI (Setetes Darah untuk Pertiwi), serta kerja sama dengan PKPU (Pusat Kesehatan Pelayanan Umat) melalui program BERSAHABAT (Berbelanja Sambil Berobat).
The Company also puts a lot of effort and has contributed quite significantly to improve the community health in general by cooperating with the Indonesian Red Cross (PMI) through the program of SEHATI (Setetes Darah untuk Pertiwi), as well as with PKPU (Pusat Kesehatan Pelayanan Umat) through the program BERSAHABAT (Berbelanja Sambil Berobat).
Prospek dan Tantangan Usaha
Business Prospects and Challenges
Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) memperkirakan penjualan dari bisnis ritel pada tahun 2012 mencapai Rp 138 triliun, meningkat 15% dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp 120 triliun. Dengan jumlah penduduk 240 juta jiwa dan pendapatan per kapita sekitar AS$ 3.500 serta prediksi pertumbuhan ekonomi 6,5% pada tahun 2012, Indonesia memiliki potensi sangat besar bagi industri ritel. Industri minimarket, sebagai konsekuensinya, memiliki peluang pertumbuhan lebih tinggi lagi.
In 2012, Indonesia Retailers Entrepreneur Association (APRINDO) estimates that 2012 sales of total Indonesia’s retail business will be Rp 138 trillion, an increase of 15% compared to 2011 of Rp 120 trillion. With a population of 240 million people and income per capita of around US$ 3,500 and the estimated GDP growth of 6.5% in 2012, Indonesia has tremendous potential for retail industry. The minimarket industry, has an even bigger opportunity for growth.
Pada sisi lain, situasi ekonomi global diprediksi akan dibayang-bayangi oleh pelambatan perekonomian Eropa yang saling terhubung, serta dampak pentingnya pada perekonomian Cina. Perekonomian Indonesia pada tahun 2012 menghadapi tantangan kenaikan harga barang konsumsi sebagai kemungkinan kenaikan harga BBM, yang secara langsung mengurangi daya beli masyarakat.
On the other hand the global economic condition is expected to be overshadowed by the European interconnected economy slowdown, as well as its significant impact on China. The Indonesia economy in 2012 is challenged by increasing prices of consumer goods triggered by the potential rise fuel prices, which will directly erode purchasing power.
Tantangan terbesar Perseroan untuk tumbuh berkelanjutan adalah Inovasi. Pasar dan konsumen indonesia semakin dinamis dari waktu ke waktu. Hal itu dapat dilihat dari kesuksesan convenience store dalam jangka waktu yang terhitung pendek. Walaupun datang dengan segmentasi pasar yang berbeda, kesuksesan tersebut harus dijadikan sebagai cerminan pasar Indonesia yang mulai mengalami pergesaran pola konsumsi, terutama di kota-kota besar di Indonesia.
The Company’s biggest challenge for sustainable growth is innovation. Indonesian consumer market is increasingly more dynamic over time. This is reflected in the success of convenience stores in a relatively short period of time. Although it comes with a different market segment, the success should serve as a reflection of the Indonesian market which begins to experience a shift in consumption patterns, especially in big cities in Indonesia.
In the future, new store openings both in the existing and new market remain the main strategy of our expansion. Store expansion through franchise scheme is also an important factor in the Company’s growth strategy. Revenue from the provision of ancillary payment point services is another potential new revenue source. Partnership with traditional retailers is an effort to increase sales in addition to providing added value to the community. Marketing programs and CSR will continue to be developed as part of a concerted effort to strengthen brand awareness and the means to establish the Company’s emotional attachment with the community.
Aksi Korporasi Perseroan serta Komposisi Direksi
Corporate Action and the Composition of the Board of Directors
Perseroan melaksanakan dua Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, dan satu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tahun 2011. Perseroan telah membagikan dividen interim yang didistribusikan pada tanggal 12 Januari 2011, sebesar Rp 35 per lembar saham.
The Company held two Extraordinary General Meeting of Shareholders and one Annual General Meeting of Shareholders in 2011. The Company has distributed interim cash dividend on 12 January 2011, amounting to Rp 35 per share.
Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 20 Oktober 2011 telah menyetujui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu yang kewenangan pelaksanaannya diberikan kepada Direksi Perseroan.
The Company’s Extraordinary General Meeting of Shareholders 20 October 2011 approved the NonPreemptive Right Issue with the implementation authority granted to the Directors of the Company.
Pada tanggal 9 Juni 2011, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan telah mengangkat Fernia Rosalie Kristanto, Maria Theresia Velina Yulianti, dan Theignatius Agus Salim, sebagai anggota-anggota baru Direksi Perseroan.
On 9 June 2011, the Annual General Meeting of Shareholders appointed Fernia Rosalie Kristanto, Maria Theresia Velina Yulianti, and Theignatius Agus Salim as new members of the Company’s Board of Directors.
Mewakili Direksi, saya menyambut hangat bergabungnya Fernia Rosalie Kristanto, Maria Theresia Velina Yulianti, dan Theignatius Agus Salim.
On behalf of the Board of Directors, I warmly welcome the joining of Fernia Rosalie Kristanto, Maria Theresia Velina Yulianti, and Theignatius Agus Salim.
Ungkapan Terima Kasih
Our Grateful Appreciation
Keberhasilan dan pencapaian mengesankan pada tahun 2011 adalah landasan yang kokoh untuk dapat terus meningkatkan pertumbuhan tahun 2012. Melalui peningkatan kualitas layanan, penyempurnaan proses kerja serta inovasi produk dan layanan baru, Perseroan akan terus tumbuh berkelanjutan sebagai salah satu perusahaan ritel terbesar di Indonesia. Perseroan secara berkelanjutan berpartisipasi membangun Indonesia dengan menumbuh-kembangkan jiwa wiraswasta dan kemitraan usaha.
The success and impressive achievements in 2011 are a solid foundation to continue to boost growth in 2012. Through improved service quality, work process improvement and innovation of new products and services, the Company’s will continue to grow in a sustainable manner as one of the biggest retail company in Indonesia. The Company will continuously encourage entrepreneurial spirit and business partnerships to participate in the development of Indonesia.
27
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Di masa mendatang, pembukaan gerai baru di pasar saat ini maupun baru tetap menjadi strategi utama ekspansi kami. Mendorong pertumbuhan gerai waralaba juga merupakan faktor penting dalam strategi pertumbuhan Perseroan. Pendapatan jasa dari penyediaan layanan tambahan payment point merupakan salah satu sumber pendapatan baru yang potensial. Pola kemitraan dengan peritel tradisional adalah upaya meningkatkan penjualan sekaligus memberi nilai tambah bagi lingkungan. Program pemasaran dan CSR Perseroan akan terus dikembangkan sebagai bagian upaya terpadu memperkuat brand awareness serta sarana menjalin kedekatan emosional Perseroan dengan lingkungan.
Laporan Direksi Report from the Board of Directors
Akhir kata, izinkan saya mengucapkan terima kasih kepada semua pemangku kepentingan, pemegang saham serta Dewan Komisaris atas dukungan dan kepercayaannya sepanjang tahun 2011. Penghargaan yang tinggi juga saya sampaikan kepada seluruh karyawan atas segala upaya kerasnya di setiap waktu. Kami sampaikan pula terima kasih kepada segenap pemasok dan mitra kerja yang telah bekerja sama memenuhi kebutuhan para pelanggan Perseroan.
Finally, let me thank all the stakeholders, shareholders and the Board of Commissioners for their support and confidence throughout 2011. My appreciation also goes to all employees for all their hard work at all times. We also express our gratitude to our suppliers and partners who have worked together to meet the needs of the Company’s customers.
Dengan semangat “mendukung pertumbuhan” Perseroan akan terus melangkah meraih pencapaian dan keberhasilan di masa depan guna mewujudkan visi menjadi perusahaan ritel yang unggul dalam daya inovasi, merek yang kuat serta manajemen yang prima, serta mendatangkan manfaat dalam setiap keberadaannya.
With the spirit of “fostering growth” the Company’s will stride to achieve results and success in the future to realize the vision of becoming a retail company that excels in innovation, a strong brand and excellent management, as well as bringing benefits to the communities that the Company serves.
Atas nama dan mewakili Direksi On behalf of the Board of Directors
Feny Djoko Susanto Presiden Direktur President Director
28
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
29
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Kiri ke kanan | Left to right: Atas | Above: Bambang Setyawan Djojo, Ang Gara Hans Prawira, Pudjianto, Theignatius Agus Salim, Soeng Peter Suryadi Bawah | Below: Fernia Rosalie Kristanto, Feny Djoko Susanto, Maria Theresia Velina Yulianti
Profil Direksi Board of Directors Profile
01
02
03
04
05
06
07
08
01 Feny Djoko Susanto
30
Presiden Direktur | President Director Feny Djoko Susanto dilahirkan di Jakarta pada tanggal 13 Februari 1977, telah menjabat sebagai Presiden Direktur sejak 2002. Beliau juga menjabat sebagai Direktur Merchandising sejak tahun 2006. Beliau lulus dengan gelar Bachelor of Science di bidang Business Administration dari Ohio State University, Amerika Serikat, pada tahun 1997, dan memperoleh gelar Master of Business Administration dari Cleveland State University, Amerika Serikat, pada tahun 1998. Beliau memulai karirnya sebagai Presiden Direktur PT Alfa Mitramart Utama (1999–2002).
Feny Djoko Susanto was born in Jakarta on February 13, 1977, has served as President Director of the Company since 2002. She is also the Merchandising Director since 2006. She graduated with Bachelor of Science degree in Business Administration from Ohio State University, USA, in 1997, and Master in Business Administration degree from Cleveland State University, USA, in 1998. She started her career as President Director of PT Alfa Mitramart Utama (1999–2002).
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
02 Pudjianto
Direktur | Director Pudjianto dilahirkan di Gombong pada tanggal 4 Mei 1954, telah menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk sejak 2011. Sebelumnya menjabat sebagai Managing Director dan Direktur Operasional (2002–2010). Beliau lulus dengan gelar Sarjana Ekonomi di bidang Akuntansi dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada tahun 1979. Beliau memulai karirnya sebagai Financial Controller di New Armada Group (1979–1982) dan sebagai Assistant Manager di Departemen Sistem Informasi Manajemen PT Inti Salim Corpora (1982–1985). Sebelumnya beliau juga menjabat sebagai Operation Executive di PT Indomarco Adi Prima (1985–1994); Corporate Merchandising Director di PT Indomarco Perdana (1994–1998); Executive Director di PT Indomarco Prismatama (1998–2000); Executive Director di PT Inti Cakrawala Corporation (2000–2001); dan Managing Director di PT Alfa Mitramart Utama (2001–2002).
Pudjianto was born in Gombong on May 4, 1954, has served as Vice President Director of PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk since 2011. Previously, served as Managing Director and Operation Director of the Company since 2002. Mr. Pudjianto graduated with bachelor degree in Economics, majoring in Accounting, from Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta in 1979. He began his career as Financial Controller of New Armada Group (1979– 1982) and as Assistant Manager at Management Information System Department of PT Inti Salim Corpora (1982–1985). Previously he had also served as Operation Executive of PT Indomarco Adi Prima (1985–1994); Corporate Merchandising Director of PT Indomarco Perdana (1994–1998); Executive Director of PT Indomarco Prismatama (1998–2000); Executive Director of PT Inti Cakrawala Corporation (2000–2001); and Managing Director of PT Alfa Mitramart Utama (2001–2002).
03 Ang Gara Hans Prawira
Direktur | Director Ang Gara Hans Prawira dilahirkan di Jakarta pada tanggal 5 Mei 1972, telah menjabat sebagai Managing Director PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk sejak 2011. Sebelumnya menjabat sebagai Deputy Managing Director (2008–2010) dan Direktur Keuangan (2002– 2008). Beliau lulus dengan gelar Sarjana Ekonomi di bidang Akuntansi dari Universitas Trisakti, Jakarta, pada tahun 1995; memperoleh gelar Magister Manajemen dari IPMI Business School, Jakarta, pada tahun 2001, dan Master of Business Administration dari Monash University, Melbourne, Australia, juga pada tahun 2001. Beliau memulai karirnya sebagai Konsultan di Prasetio Utomo & Co., Arthur Andersen, Jakarta (1994– 2000). Sebelumnya beliau menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Alfa Mitramart Utama (2001–2002).
Ang Gara Hans Prawira was born in Jakarta on May 5, 1972, has served as Managing Director of PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk since 2011. Previously, served as Deputy Managing Director (2008–2010) and Director of Finance (2002–2008). He graduated with a degree in Economics, majoring in Accounting, from Universitas Trisakti, Jakarta, in 1995; obtained Magistrate in Management from IPMI Business School, Jakarta, in 2001, and Master of Business Administration from Monash University, Melbourne, Australia, also in 2001. He started his career as Consultant at Prasetio Utomo & Co., Arthur Andersen, Jakarta (1994–2000). Previously he served as Finance Director of PT Alfa Mitramart Utama (2001– 2002).
04 Bambang Setyawan Djojo
31
Bambang Setyawan Djojo was born in Banyuwangi on April 24, 1963, has served as Director of Information Technology of PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk since 2002, he obtained his degrees in Electrical Engineering from Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga in 1988 and in Economics from Universitas Airlangga, Surabaya in 1999. He started his career as Supervisor of PT HM Sampoerna Tbk (1988–1992). He had also served as Management Information System (MIS) Manager at PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas (1992– 2000) and Director of Information Technology of PT Alfa Mitramart Utama (2000–2002).
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Direktur | Director Bambang Setyawan Djojo dilahirkan di Banyuwangi pada tanggal 24 April 1963, telah menjabat sebagai Direktur Teknologi Informasi PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk sejak tahun 2002, beliau memperoleh gelar Sarjana Teknik Elektro dari Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga pada tahun 1988 dan gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Airlangga, Surabaya pada tahun 1999. Beliau memulai karirnya sebagai Supervisor di PT HM Sampoerna Tbk (1988–1992). Beliau juga pernah menjabat sebagai Management Information System (MIS) Manager di PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas (1992–2000), dan Direktur Teknologi Informasi di PT Alfa Mitramart Utama (2000–2002).
Profil Direksi Board of Directors Profile
05 Soeng Peter Suryadi
Direktur | Director Soeng Peter Suryadi dilahirkan di Jakarta pada tanggal 25 Januari 1965, telah menjabat sebagai Direktur Franchise PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk sejak 2011. Beliau juga mengemban tugas sebagai Hubungan Investor sejak 2011. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Pengembangan Usaha dan Audit (20072010). Beliau lulus dengan gelar Sarjana Ekonomi jurusan Manajemen dari Universitas Katolik Atmajaya, Jakarta pada tahun 1989, dan gelar Master of Business Administration dari University of Western Australia pada tahun 2001. Beliau memulai karirnya sebagai Assistant Advertising Manager di Hero Group (1986–1987) dan Sales Supervisor di PT Astra International (Honda Sales Operation) (1987–1990). Beliau juga pernah menjabat sebagai Manager di PT Federal Internasional Finance (1990–1993); Assistant Vice President PT Bank Universal (1994–2000); General Manager PT Astra International Tbk (2002–2005), dan Mortgage Advisor, The Loan Market, Perth, Australia (2005–2007).
Soeng Peter Suryadi was born in Jakarta on January 25, 1965, has served as Franchise Director of PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk since 2011, He is also Company’s Investor relations since 2011. Previously, served as Director of Corporate Development and Audit (20072011).He graduated with a degree in Economics, majoring in Management, from Universitas Katolik Atmajaya, Jakarta in 1989, and Master of Business Administration degree from University of Western Australia in 2001. He started his career as Assistant Advertising Manager of Hero Group (1986–1987) and as Sales Supervisor of PT Astra International (Honda Sales Operation) (1987–1990). He had also served as Manager of PT Federal Internasional Finance (1990– 1993); Assistant Vice President, PT Bank Universal (1994–2000); General Manager, PT Astra International Tbk (2002–2005), and as Mortgage Advisor, The Loan Market, Perth, Australia (2005–2007).
06 Fernia Rosalie Kristanto
Direktur | Director Fernia Rosalie Kristanto dilahirkan di Jember pada tanggal 22 Juli 1965, telah menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk sejak 2009. Beliau juga mengemban tugas sebagai Sekretaris Perusahaan sejak tahun 2011 Beliau lulus dengan gelar Sarjana Ekonomi jurusan Manajemen dari Universitas Surabaya, pada tahun 1988 dan mengikuti kuliah CGA di Certified General Accountant Association of British Columbia-Vancouver, BC, Canada (2006–2008). Beliau memulai karirnya sebagai Accounting Manager di PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas (1989–1996); Financial Controller di PT Taman Dayu (1996–2000); Financial Controller di PT Alfa Mitramart Utama (2000–2002); Financial Controller di PT Sumber Alfaria Trijaya (2002-2005) dan Accountant di Ondine Biopharma Corporation, Vancouver, BC, Kanada (2007– 2009).
32
Fernia Rosalie Kristanto was born in Jember on July 22, 1965, has served as Finance Director of PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk since 2009, She is also Company’s Corporate Secretary since 2011. She graduated with a degree in Economic majoring in Management from Universitas Surabaya in 1988 and attended study of CGA in Certified General Accountant Association of British Columbia-Vancouver, BC, Canada (2006–2008). She started her career as Accounting Manager of PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas (1989–1996); Financial Controller of PT Taman Dayu (1996–2000); Financial Controller of PT Alfa Mitramart Utama (2000–2002); Financial Controller of PT Sumber Alfaria Trijaya (2002–2005) and Accountant of Ondine Biopharma Corporation, Vancouver, BC, Canada (2007–2009).
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
07 Maria Theresia Velina Yulianti
Direktur | Director Maria Theresia Velina Yulianti dilahirkan di Yogyakarta pada tanggal 4 Juli 1960, dan telah menjabat sebagai Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk sejak 2007. Beliau lulus dari Akademi Akuntansi YKPN Yogyakarta pada tahun 1982 kemudian mengikuti kuliah di bidang Akuntansi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN Yogyakarta (1983–986). Beliau memulai karirnya sebagai Chief Accounting di PT Marga Nusantara Jaya, Konimex Group Solo (1982–1988); PT Alfa Retailindo Tbk sebagai Chief Accounting, Manajer Operasional, Deputy Operation Direktur, Deputy Merchandising Direktur, Direktur Merchandising, dan Direktur Pemasaran & Merchandising (1989–2006).
Maria Theresia Velina Yulianti was born in Yogyakarta on July 4, 1960, and has served as Marketing and Business Development Director of PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk since 2007. She graduated from Akademi Akuntansi YKPN Yogyakarta in 1982, and attended study in Accounting from Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN Yogyakarta (1983-1986). She started her career as Chief Accounting of PT Marga Nusantara Jaya, Konimex Group Solo (1982-1988); and served in several positions at PT Alfa Retailindo Tbk as Chief Accounting, Operation Manager, Deputy Operation Director, Deputy Merchandising Director, Merchandising Director, and Marketing & Merchandising Director (1989-2006).
08 Theignatius Agus Salim
Direktur | Director Theignatius Agus Salim dilahirkan di Kubu pada tanggal 11 Mei 1958, telah menjabat sebagai Direktur Internal Audit PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk sejak 2011. Beliau lulus dengan gelar Sarjana Ekonomi jurusan Manajemen dari Universitas Katolik Atmajaya, Jakarta pada tahun 1985. Beliau memulai karirnya sebagai Senior Accountant di PT Centronix (1980– 1981); Manajer Penjualan dan Promosi di PT Bentoel Indonesia (1984–1991); Field Operations Manager di PT Philip Moris Indonesia (1992–1994); Managing Director di PT Indolink First Pacific, General Manager Marketing dan Sales Operations di PT Excelkomindo Pratama dan General Manager di PT Persada Komindo (1994–1997); Sales Director (Indonesia Cigarette Business Unit) di PT Panamas/PT HM Sampoerna Tbk (1997–2003); Country Head di Sampoerna Taiwan Corporation (2003–2004); Komisaris di PT Global Bangun Sukses sejak 2005; Anggota Komite Audit di PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (2009–2011).
Theignatius Agus Salim was born in Kubu on May 11, 1958, has served as Internal Audit Director of PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk since 2011. He graduated with a degree in Economic majoring in Management from Universitas Katolik Atmajaya, Jakarta in 1985. He started his career as Senior Accountant of PT Centronix (1980–1981); Sales & Promotions Manager of PT Bentoel Indonesia (1984–1991); Field Operations Manager of PT Philip Moris Indonesia (1992–1994); Managing Director of PT Indolink First Pacific, General Manager for Marketing and Sales Operations of PT Excelkomindo Pratama and General Manager of PT Persada Komindo (1994–1997); Sales Director (Indonesia Cigarette Business Unit) of PT Panamas/PT HM Sampoerna Tbk (1997–2003); Country Head of Sampoerna Taiwan Corporation (2003–2004); Commissioner of PT Global Bangun Sukses since 2005; Audit Committee Member of PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (2009–2011). 33
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Tinjauan Bisnis Business Review
Melalui strategi pengembangan jaringan gerai, skema waralaba, serta program pemasaran yang terarah, Alfamart meningkatkan momentum pertumbuhan.
34
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Through a strategy to prudently build a store network and franchise scheme, as well as targeted marketing programs, Alfamart is increasing its momentum for growth.
35
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Jaringan Network
Setiap tahun, Perseroan menargetkan untuk membuka sekitar 800 gerai baru guna menjaga momentum pertumbuhan dan mencapai efisiensi operasional yang optimum. The Company is targeting around 800 new stores opening to keep momentum for growth and maintain high operational efficiency.
36
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
27%
Compounded annual growth rate for Store Opening in the last 5 years. Rata-rata pertumbuhan gerai dalam 5 tahun terakhir.
Minimarket adalah industri ritel yang sangat unik karena berupaya mendekatkan gerai dan produkproduknya sedekat mungkin ke lokasi dimana konsumen berada. Karenanya, kemampuan untuk menempatkan gerai ke lokasi strategis berdaya beli memadai adalah faktor krusial bagi pertumbuhan industri minimarket.
Minimarket is unique in the retail industry as it tries to bring the store and its products as close as possible to the customers. Therefore, the ability to position stores in strategic locations with populations having adequate purchasing power is a crucial factor for the growth of the minimarket industry.
Wilayah Jakarta dan sekitarnya kini tidak lagi mendominasi jaringan gerai Perseroan. Pada tahun 2011 dari total 5.797 gerai Perseroan sekitar 45% berada di wilayah Jabotabek dan sekitar 55% gerai berada di luar Jabodetabek. Sekitar 89% gerai berada di pulau Jawa dan sekitar 11% berada di luar pulau Jawa.
Jakarta and its surrounding areas no longer dominate the Company’s store network. Of the total of 5,797 stores, around 55% are located outside Jabodetabek (Greater Jakarta) and the other 45% were located inside Jabodetabek. Around 89% were located in Java and around 11% were located outside Java in 2011.
37
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
38
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Setiap tahun, Perseroan memiliki target untuk membuka sekitar 800 gerai baru guna menjaga momentum pertumbuhan dan mencapai efisiensi operasional yang optimum.
Every year, the Company is targeting around 800 new stores openings to keep growth momentum and maintain high operational efficiency.
Penambahan gerai dilakukan intensif terutama di kota-kota kecil dan menengah sekitar Pusat Distribusi yang baru dibuka seperti di wilayah Klaten, Bali, Makassar dan Palembang. Wilayah Jawa bagian tengah dan timur, Sumatera bagian selatan dan Sulawesi bagian selatan adalah fokus jangka menengah pertumbuhan gerai Perseroan.
The addition of stores is conducted intensively in small and medium cities surrounding newly opened Distribution Centers areas such as Klaten, Bali, Makassar, Palembang. Central and East Java, Southern Sumatera and Southern Sulawesi are the focus of medium term growth for Alfamart stores.
55%
Stores were located outside of Greater Jakarta Gerai terletak di luar Jabodetabek 39
Store Network 109 stores
5,175 stores Java Sumatera Sulawesi Bali
371 stores
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
142 stores
Merchandising Merchandising
Alfamart menyediakan sekitar 4.000 Stock Keeping Units (SKUs) produk terdiri dari sekitar 70% produk food dan sekitar 30% produk non-food, yang dipasok lebih dari 400 pemasok aktif. Alfamart carries around 4,000 Stock Keeping Units (SKUs) consists of around 70% food products and 30% non-food products, which are supplied from more than 400 active suppliers.
70% around
40
food products
Product Mix Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
30%
Food Non-Food
70%
Merchandising memiliki fungsi sangat penting bagi Perseroan, guna memastikan ketersedian barang di gerai-gerai dan menciptakan perputaran barang yang tinggi serta bauran marjin yang optimal bagi Perseroan.
Merchandising plays a very important role in the Company, to ensure the products that the customer want to buy are available in the stores to generate high turnover and provide optimal margin mix for the Company.
Saat ini Alfamart menyediakan sekitar 4.000 Stock Keeping Units (SKUs) produk terdiri dari sekitar 70% produk food dan sekitar 30% produk non-food, yang dipasok lebih dari 400 pemasok aktif. Penjualan produk-produk dari 10 pemasok terbesar Perseroan mencapai sekitar 37% dari nilai penjualan bersih Perseroan.
Currently Alfamart carries around 4,000 stock keeping units (SKUs) consists of around 70% food products and 30% non-food products, which are supplied from more than 400 active suppliers. The sales of the Company’s top-10 suppliers was around 37% of the Company’s total net sales.
Guna lebih meningkatkan kontribusi penjualan produk para pemasok utama ini, Alfamart pada tahun 2011 menjalin kerja sama lebih luas dan mendalam dengan departemen marketing produkproduk unggulan tersebut selama 2011. Sifat kerja sama yang baru ini bersifat eksklusif, contohnya promosi “Women’s Fair” dengan produsen produk perawatan pribadi terbesar di Indonesia.
To further increase the contribution of sales of the main suppliers’ products, the Company cooperated more extensively and intensively with the marketing departments to conduct marketing campaign for these superior products during 2011. The nature of this new cooperation was exclusive to Alfamart stores, for example, the promotion of “Women’s Fair” with the largest manufacturers of personal care products in Indonesia.
41
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
42
Berbagai program kerja sama marketing-tomarketing dengan para pemasok utama di tahun 2011 ini telah menghasilkan peningkatan penjualan. Dan yang terpenting, melalui skema kerja sama ini, para pemasok juga mendukung dengan mencurahkan anggaran promosi demi keberhasilan program. Hal ini menggarisbawahi kekuatan jaringan dan operasional Alfamart yang dipercaya oleh para produsen terbesar produk-produk konsumsi Indonesia.
Various marketing-to-marketing program cooperation with key suppliers during 2011 resulted in sales increases. Most importantly, Through this scheme, the suppliers supported the promotional budget devoted to the success of the program. This underlined the strength of the network and operational of Alfamart, trusted by the largest manufacturers of consumer products in Indonesia.
Alfamart membuka peluang bagi UKM untuk menjadi pemasok produk-produknya, terutama private label.
Alfamart offers great opportunity for SMEs vendors to sell their products at our stores, mostly under private labels.
Dari sekitar 4.000 SKUs di toko Alfamart, sekitar 500-600 SKUs berasal dari pemasok kategori usaha kecil dan menengah (UKM), terutama untuk jenis produk private label, alat rumah tangga dan bumbu-bumbuan.
Of around 4,000 SKUs items sold in Alfamart stores, about 500-600 SKUs are supplied by small and medium enterprises (SMEs), especially for private label products, household items and spices.
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
43
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Pemasaran Marketing
Aktivitas pemasaran Perseroan yang berorientasi kepada konsumen untuk menciptakan pengalaman tak terlupakan, dijalankan melalui tiga program utama yaitu Sales Promotion, Advertising & Events dan Customer Loyalty Program. The Company’s marketing activities focus on customer oriented and creates memorable experience through three main programs, namely Sales Promotion, Advertising & Events and Customer Loyalty Program.
44
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Aktivitas pemasaran Perseroan dilandasi konsep Alfamart sebagai sebuah gerai komunitas. Dengan menyediakan pilihan produk dan harga serta pelayanan terbaik untuk konsumen, Perseroan memastikan keberadaannya memberi manfaat bagi masyarakat sekitar.
The Company’s marketing activities are based on the concept of Alfamart as a community store. By providing an array of quality products and excellent services, the Company ensures it benefits the surrounding communities where the stores are located
Dengan demikian aktivitas pemasaran Perseroan tidak hanya berorientasi pada hasil jangka pendek, namun harus mampu secara konsisten membangun citra positif sebagai gerai komunitas. Secara garis besar aktivitas pemasaran Perseroan terbagi menjadi 3 program utama yaitu Sales Promotion, Advertising & Events, dan Customer Loyalty Program.
Thus the Company marketing activities are not only to get short term resulted, but must be able to consistently build a positive image as a community store. In general, its marketing activities are divided into 3 main programs, namely Sales Promotion, Advertising & Events, and Customer Loyalty Program.
Program Sales Promotion adalah bentuk apresiasi terhadap loyalitas pelanggan melalui program yang beragam dan inovatif sesuai dengan target marketnya. Setiap tahun minimal dijalankan tiga special big event program yang merupakan agenda rutin Alfamart, di mana pada tahun 2011 telah dijalankan program seperti “Kejutan Awal Tahun”, “Senyum Keluarga Indonesia” dan “Semarak Ulang Tahun Alfamart”. Di luar program promosi
The Sales Promotion Program conducts programme to appreciate customers loyalty through simple and direct programs suitable for Alfamart’s middlelower customer segment. Every year, at least three promotion events are conducted. In 2011, the programs were “Kejutan Awal Tahun” (New Year Surprise), “Senyum Keluarga Indonesia” (Indonesian Families Smile) and “Semarak Ulang Tahun Alfamart” (Alfamart Anniversary). In addition
45
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Pemasaran Marketing
ini, setiap bulan juga dilakukan berbagai program sales promotion seperti: exclusive fair, promosi yang bersifat tematik serta consumer promo yang bekerja sama dengan Prinsipal.
to these promotions, thematic sales promotion program in collaboration with Principals are also conducted each month.
Inovasi program promosi Alfamart diantaranya adalah “Happy Hours Program” dimana konsumen bisa mendapatkan program potongan harga dan hadiah langsung, cashback, program voucher. Melalui pemanfaatan teknologi (IT), programprogram tersebut dapat dijalankan di gerai-gerai sebagaimana juga game online dari pembelian produk tertentu untuk digunakan sebagai bagian dari permainan.
Another innovations for promotional program was the “Happy Hours Program” which the customer can get direct discount and direct gift, cashback, voucher program. It is through the utilization of IT programme that makes all this programme possible to be conducted in the stores as well as online game from the purchase of certain products to be used as part of interactive game.
Program Advertising & Events lebih menitikberatkan pada brand activation yaitu aktivitas mendekatkan dan interaksi merek dengan konsumen melalui event publik yang menarik perhatian guna menciptakan buzz marketing atau pembicaraan (word of mouth) yang positif tentang Alfamart. Brand activation sangat efektif untuk membina hubungan dan memperkuat ikatan dengan konsumen, yang pada akhirnya mampu meningkatkan ekuitas merek.
The Advertising & Events program is more customer-focused for brand activation, activities to familiarize and refresh the Alfamart brand through public events that attracts attention and creates a positive word of mouth buzz. Brand activation is a very effective way to build relationships and strengthen bonds with consumers, which in turn enhances brand equity.
“Kartu AKU” Members Growth (in thousand)
3,499 2,583 1,670
46
1,434 1,253
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
2007
2008
2009
2010
2011
Sebagai salah satu elemen Customer Management Integrated Plan, Perseroan menjalankan aktivitas Customer Loyalty Program dengan fokus untuk menciptakan manfaat nilai tambah bagi pelanggan setia yang memiliki kartu keanggotaan Alfamart yang kini menghimpun sekitar 3,5 juta anggota, meningkat 35% dibanding tahun 2010.
As one of element on Customer Management Integrated Plan, the Customer Loyalty Program is focused on creating added-value benefits for loyal customers who have Alfamart’s “Kartu AKU” membership cards, now around 3.5 million members, an increase of 35% from 2010.
Pemegang kartu keanggotaan Alfamart yang sekitar 50% di antaranya adalah anggota aktif, dapat mengikuti berbagai kegiatan seperti “Arisan Member”, kunjungan ke pabrik, Member Gathering serta menikmati berbagai program diskon Hematku, Kalender Belanja Member, Point Reward, Point Redemption serta program promosi lain yang dikhususkan bagi member Alfamart. Selain itu, para member juga mendapatkan promosi atau diskon khusus di merchant-merchant yang bekerja sama dengan kartu keanggotaan Alfamart.
Alfamart cardholders, of which some 50% are active members, are entitled to participate in activities such as “Arisan Member”, factory visits, and members gatherings, as well as to enjoy a variety of attractive discount programs such as “HematKu”, Kalender Belanja Member, Point Reward, Point Redemption, and other promotion programs for Alfamart cardholders. Alfamart members are also entitled to special discounts and promotions offered by various merchants in cooperation with Alfamart Membership Card.
Elemen lain dari Customer Management Integrated Plan adalah Customer Experience Management yang terus diupayakan melalui Social Media Marketing (SMM). Perseroan juga fokus dalam pengembangan serta membangun hubungan personal dengan para konsumennya melalui media sosial. Saat ini Perseroan secara fokus melakukan SMM melalui Facebook Fan Page Alfamart Sahabat Indonesia dan Twitter @alfamartku.
Another area in Customer Management Integrated Plan is Customer Experience Management, which is pursued through the Social Media Marketing (SMM). In SMM, the Company focused on developing and cultivating personal relations with its customer through social media. At present, SMM activities are conducted using the Facebook Fans Page Alfamart Sahabat Indonesia and Twitter @alfamartku.
Prakarsa penciptaan nilai tambah bagi pelanggan Perseroan terus dikembangkan secara intensif memanfaatkan investasi telekomunikasi dalam jaringan (online) yang telah terhubung dengan sekitar 6.000 gerai Perseroan. Tahap awal pengembangan payment point di kasir Alfamart pada tahun 2011 telah berjalan untuk pembayaran cicilan perusahaan pembiayaan FIF dan WOM di gerai-gerai wilayah Jakarta. Direncanakan pada tahun mendatang akan lebih banyak mitra seperti PLN, Visa, Indosat, CIMB Niaga dan lainnya akan bergabung di payment point seluruh gerai Perseroan seluruh Indonesia. Layanan ini diyakini memiliki potensi pendapatan yang besar bagi Perseroan di masa depan.
Initiatives in added-value creation for the Company customers continued to be intensified by utilizing the Company’s investments in online telecommunications network that already linked to around 6,000 Company’s stores. In 2011, an early development of the payment point feature at Alfamart cashiers was for the payment of FIF and WOM installment payments at stores in the Jakarta area. Eventually, more partners such as PLN, VISA, Indosat, CIMB Niaga and others have joined the network of the Company payment point throughout Indonesia. This service is believed to have great potential as a source of revenues for the Company in the future.
47
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Kartu AKU, kartu keanggotaan Alfamart yang memberikan beragam manfaat dan nilai tambah khusus bagi pemiliknya. Pada akhir tahun 2011 pemegang Kartu AKU berjumlah sekitar 3,5 juta pelanggan, meningkat 35,5% dibanding tahun sebelumnya. Kartu AKU, Alfamart’s membership card offers a wide range of added-value benefits not available to regular customers. By the end of 2011, the number of Kartu AKU members was around 3.5 million, an increase of 35.5% from the previous year.
3.5million approximately
48
Card Members
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Rp 53,000 Average basket size of Kartu AKU cardholders.
49
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Waralaba Franchise
Pertumbuhan gerai Perseroan yang fenomenal tidak terpisahkan dari peranan penting para mitra pewaralaba (franchisee) yang di akhir 2011 memiliki 1.677 gerai waralaba atau 29% dari total gerai Perseroan. Waralaba adalah strategi pertumbuhan untuk memperluas jaringan secara cepat.
Alfamart phenomenal growth is inseparable from the important role of the franchise stores which totaled to 1,677 franchise stores or 29% of total Alfamart stores, and Franchising is one of the Company’s growth strategy to rapidly expand its network.
Bisnis franchise merupakan realisasi dari visi Perseroan untuk menjadi jaringan distribusi ritel terkemuka yang dimiliki oleh masyarakat luas. Pewaralaba Alfamart umumnya adalah pengusaha kecil lokal yang berdomisili di sekitar gerai, warga setempat yang mengenal dan memahami dengan baik kondisi sosial ekonomi di wilayahnya.
The franchise business is also in line with the Company’s vision to become Indonesia’s largest and globally competitive widely owned distribution network. Alfamart franchisees are generally small local businessmen who live close to the stores, local residents who know and understand the social-economic conditions of their region.
Jumlah gerai waralaba meningkat 30,6% pada 2011 dari 1.284 gerai di akhir 2010 menjadi 1.677 gerai mengalami penambahan sebanyak 393 gerai waralaba pada akhir 2011.
The number of franchise stores rose by 30.6% in 2011 from 1,284 stores at the end of 2010 to 1,677 franchise stores by the end of 2011 an increase of 393 new franchise stores.
Perseroan menerapkan standar sangat ketat dan berhati-hati dalam mengembangkan gerai waralaba, guna menjamin keberhasilan gerai baru. Berdasarkan survei terhadap para franchisee kami, diyakini bahwa Perseroan telah menerapkan manajemen terbuka serta memiliki merek yang atraktif dan dinamis.
The Company applies very strict and careful standards in developing franchise stores, to ensure the success of the stores. Based on survey to our franchisees, it revealed that the Company implements a more open management and has attractive and more dynamic brand.
Animo masyarakat memiliki gerai waralaba Alfamart masih sangatlah tinggi, walaupun dalam persaingan yang ketat.
Public interest to own Alfamart franchise stores remains very high, amid the strong competition in the minimarket industry.
50
Growth of Franchise Stores
1,677 Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
1,284 898 646 485
2007
2008
2009
2010
2011
Epi Erman Subaya
Pewaralaba dari Sumedang, Jawa Barat Franchisee from Sumedang, West Java
Back in 1990, Epi opened a small mom and pop store at Jl. Raya Tanjungsari 345, Sumedang. It was difficult at first, and it was not infrequent that Epi had to shop in Bandung to replenish the store’s inventory. But Epi persevered and worked hard to improve his store.
Pada tahun 2010, Epi memutuskan bermitra dengan Alfamart, dan secara mengesankan mengalami perkembangan sangat pesat. Pengunjung tokonya mulai ramai. “Sebelum ada Alfamart di wilayah sekitar sangat sepi. Daya tarik Alfamart yang berkonsep modern dengan tata cahaya yang terang serta penataan barang dagangan yang menarik dan lahan parkir yang cukup lapang, menjadi magnet bagi konsumen,” papar Epi. Sejak itu daerah tersebut mulai ramai dan yang sangat menggembirakan banyak usaha kecil seperti pedagang gorengan, sate, tahu dan bubur kacang tertarik untuk berdagang juga di kawasan tersebut.
In 2010, Epi decided to partner with Alfamart, and since then his business has experienced major progress. His store began to attract more customers. “Previously, it was very quiet here. Alfamart with its modern concept of bright lights, attractive product displays and ample parking space attracts people to come and shop in the store,” says Epi. Activities in the area began to get lively, which attracts various side-street vendors selling fried snacks, satay, tofu, and beans porridge to be selling in that area.
Epi merasakan banyak nilai positif dari kemitraan dengan Alfamart, seperti sistem operasional yang lebih rapi serta efisien. Ia juga tak perlu lagi memikirkan jumlah stok ataupun biaya-biaya lain karena semua sudah ditangani oleh manajemen Alfamart selaku franchisor.
For Epi, the partnership with Alfamart has brought positive values, such as a structured and efficient operational system. He also no longer has to worry about inventory or other related costs, as these are handled by the Company as franchisor.
Epi mengaku sangat puas dan berniat membuka lagi minimarket Alfamart di lokasi lain agar tetap dapat menumbuhkan perekonomian masyarakat. Ia meyakini, terdapat banyak kesempatan untuk menjadi pengusaha sukses, kuncinya ketulusan hati, serta bekeja keras dan jangan berhenti berinovasi. Ditambah doa serta dukungan penuh dari keluarga tentunya.
Being very satisfied in partnership with Alfamart, Epi intends to open more Alfamart stores in other locations in order to support the local economy. He believes that with sincerity, hard work and constant innovations, there are many opportunities to become a successful entrepreneur. Last but not least, prayers and family support also count for the success of the business, he added.
51
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Epi membuka warung kelontong di Jalan Raya Tanjungsari 345 Sumedang pada tahun 1990. Awalnya, tokonya sering menemui kendala, seperti sulit mendapatkan barang sehingga harus berbelanja ke Bandung. Tapi Epi tak menyerah, dia terus bekerja keras mengembangkan toko.
Dari 5.797 gerai Alfamart pada tahun 2011, sebanyak 1.677 adalah gerai waralaba, meningkat 393 gerai dibanding tahun 2010. Dalam jangka panjang diharapkan 40% dari total gerai Alfamart adalah gerai waralaba. Among 5,797 Alfamart stores in 2011 there were 1,677 franchised stores, an increase of 393 franchised stores from 2011. In the longer term, the contribution of franchise stores is expected to increase to around 40% of total Alfamart stores.
52
29%
Franchised Stores
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
1,677 franchised stores
53
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
54
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Tinjauan Operasional Operational Review
Perbaikan terus menerus dan penyempurnaan di sepanjang mata rantai pasokan, telah memberikan peningkatan kinerja dan hasil yang signifikan. Continuous improvement and enhancement throughout the supply chain has resulted in a significant improvement in performance and bottom line.
55
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Pasokan dan Distribusi Supply and Distribution
Setiap Pusat Distribusi dioperasikan dengan semangat utama industri ritel, yaitu efisiensi dan pelayanan. Each Distribution Center is operated under the core spirit of the retail industry, namely efficiency and services.
56
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Being a minimarket retail company, Alfamart has a unique supply chain situation due to the huge numbers of small stores which no supplier is able to supply directly to the Company’s stores. Therefore, the Company needs Distribution Center facilities to distribute all the merchandise to the stores. Currently, the Company operates 18 Distribution Center (DC) facilities located in various regions in Indonesia, including the newest facility in Palembang, South Sumatera, opened in October 2011. The Surabaya DC has also been relocated to Sidoarjo for bigger capacities to accommodate the store expansion within the region.
Setiap Pusat Distribusi dioperasikan dengan semangat utama industri ritel, yaitu efisiensi dan pelayanan. Kapasitas setiap DC bervariasi untuk memasok ke sekitar 150–600 gerai. Perseroan merancang dan mengembangkan sistem DC sesuai kebutuhan spefisik Alfamart, serta menerapkan sistem Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) terintegrasi dalam proses pasokan (order/terima/ simpan/pilih/antar) produk ke gerai.
Each DC is operated in the core spirit of the retail industry, namely efficiency and service. Different capacities exist for the DCs, with each covering between 150–600 stores. The Company has designed and developed a system for DC specifically suited to Alfamart’s requirements, and implemented an integrated Information & Communications Technology (ICT) system in the supply processes (orders/receipt/storage/selection/ delivery) of products to the stores.
Pengoperasian 5 DC terbaru, telah menerapkan sistem conveyor belt yang terintegrasi dengan sistem TIK, dimana proses order picking hingga siap antar hanya memerlukan waktu 5 menit untuk setiap gerai. Dengan kecepatan, kerapian dan minimnya kesalahan dari sistem fully automatic ini, DC kini memiliki kapasitas pelayanan yang lebih baik, cepat dan efisien.
Five of the Company’s newest DCs, have already equipped with conveyor belt systems integrated to the ICT system, which only takes 5 minutes from order picking to ready to be delivered to each store. These new system also resulted an orderly and almost fault-free process of fully automatic system, and is able to deliver better, faster and more efficient services.
Seluruh DC didukung oleh armada 1.311 truk di tahun 2011 untuk mengantar produk ke seluruh gerai, dimana 85% dari armada merupakan kendaraan sewa. Melalui penentuan rute yang lebih baik untuk pengantaran dan waktu pengantaran yang fleksibel, di tahun 2011 satu truk mampu melayani 4–5 gerai setiap hari, meningkat dari 3–4 gerai di tahun 2010. Peningkatan produktivitas ini antara lain juga disebabkan sistem insentif baru bagi pengemudi yang memperhitungkan jarak dan jumlah antaran.
The DCs are supported by a fleet of 1,311 delivery trucks in 2011 to deliver the products to the stores, which 85% of this fleet are rented vehicles. With better routing for the delivery and flexible delivery hours, a single truck was able to serve 4–5 stores in 2011, which was an improvement from 3–4 stores in 2010. The increase in productivity was also the result of a new incentive system for truck drivers based on distance covered and number of trips.
57
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Sebagai perusahaan ritel minimarket, Alfamart memiliki keunikan dalam aspek rantai pasokan, karena jumlah gerainya sangat banyak dan berukuran kecil, yang mana tidak ada pemasok yang sanggup memasok langsung ke gerai-gerai Perseroan. Karenanya, Perseroan membutuhkan Pusat Distribusi (Distribution Center/DC) untuk mendistribusikan barang dagangan ke gerai-gerai. Saat ini Perseroan mengoperasikan 18 Pusat Distribusi di berbagai wilayah Indonesia, setelah pembukaan satu DC terbaru di Palembang, Sumatera Selatan pada Oktober 2011. Dilakukan pula relokasi DC Surabaya ke Sidoarjo untuk meningkatkan kapasitas untuk mengejar perluasan gerai-gerai di wilayah tersebut.
Teknologi Informasi Information Technology
Teknologi informasi adalah enabler seluruh value chain Perseroan dalam mencapai targetnya masing-masing. Information technology is an enabler within the Company’s entire value chain towards its respective targets.
58
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Sistem Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) Alfamart yang telah mapan terbangun adalah tulang punggung dari rantai pasokan yang menghubungkan sekitar 6.000 gerai, 18 Pusat Distribusi dan lebih dari 400 pemasok dalam distribusi dan kontrol persediaan 4.000 SKUs barang secara efisien dan efektif.
Alfamart’s highly-developed Information & Communications technology (ICT) system is the backbone of the supply chain system connecting to around 6,000 stores, 18 Distribution Centers and more than 400 suppliers, handling the distribution and inventory control of more than 4,000 SKUs efficient and effectively.
Selain menunjang manajemen distribusi barang secara efisien, sistem TIK sesungguhnya adalah enabler untuk seluruh value chain Perseroan dalam mencapai targetnya masing-masing. Dalam mengembangkan sistem informasi komunikasi, Perseroan menerapkan sistem yang tepat guna dengan teknologi paling efisien sesuai kebutuhan. Tepat guna dalam arti apakah investasi yang ditanamkan sesuai dengan value yang dihasilkan.
Aside from providing efficient support for the management of product distribution, ICT system acts as an enabler within the Company’s entire value chain to achieve its respective targets. In view of the almost unlimited needs for information and communications system, the Company implements an appropriate system with the most efficient technology, so as to give value for money.
Setelah berbagai peningkatan selama 12 tahun, sistem TIK Perseroan telah berkembang menjadi sistem yang stabil guna mendukung operasional, serta menyediakan solusi dan aplikasi baru yang dikembangkan sesuai kebutuhan pengguna.
Having undergone a series of development for more than 12 years, the Company’s ICT system has been developed to a stable platform to support the operational activities, and provide new solutions and applications in line with users’ requirements.
Proyek yang telah berjalan di tahun 2011 di antaranya adalah sistem pembayaran online untuk kios, sistem administrasi dan klaim secara online, serta interface komunikasi antara kasir dengan konsumen (dual POS).
Among the variety of ongoing development projects in 2011 were the online payment system, online administration and claim system, and a communication interface system between customers and the cashier (dual POS).
Untuk mengantisipasi perubahan perilaku konsumen dan peluang bisnis di era digital, Perseroan tengah menyiapkan fondasi infrastruktur untuk pengembangan e-commerce, diawali layanan kasir untuk penjualan pulsa elektronik, pembayaran tagihan utilitas dan angsuran kredit sepeda motor, serta transaksi pesan antar produk ice cake.
In anticipation of changes in consumer behavior as well as new business opportunities in the digital era, the Company is currently preparing the foundation for the development of e-commerce, among others are for the sale of electronic vouchers for mobile phone, utility bill payment, payment for motorcycle credit installments, and ice cake delivery services.
59
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Operasional Operation
Salah satu faktor keberhasilan industri ritel hanya mungkin dicapai melalui kinerja unggul karyawan di setiap gerai yang mengutamakan efisiensi dan pelayanan prima. One of the success factors in retail industry can only be achieved through the highest performance of personnel in each store through efficiency and excellent services.
60
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Pada proses efisien yang berkelanjutan di supply dan distribution management, Perseroan selalu menempatkan pada tingkat yang tertinggi pentingnya kesempurnaan layanan yang dilakukan oleh setiap personil gerai. Ini dimulai dari hal-hal kecil semisal tersenyum, menyapa konsumen dengan ramah, membantu konsumen memilih produk atau menawarkan produk promo. Sikap pelayanan yang tulus mutlak dibutuhkan di industri ritel yang sangat kompetitif.
On top of the continuous efficient process in the supply and distribution management, the Company always place a very high degree of importance of excellent services to be performed by every store personnel. This starts from the smallest thing such as smile, friendly greeting to customer, helping customers with their shopping lists, or offering products that are on sale. A genuine service attitude is required to prevail in this highly competitive retail industry.
Kesempurnaan operasional di gerai Alfamart berawal dan berakhir di pundak karyawan. Merekalah yang melayani konsumen di garis depan, sekaligus menjaga ketersediaan stok barang di display gerai.
Operational excellence at Alfamart stores begins and ends with the service personnel. These are the frontliners who are serving customers as well as in maintaining sufficient display inventory.
61
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Sumber Daya Manusia Human Capital
Sungguh merupakan tantangan dalam menyeimbangkan pelatihan untuk mengejar kuantitas dan kualitas SDM bagi bisnis ritel yang tumbuh pesat seperti Alfamart. It is quite a challenge to balance the training needs in order to develop the right quantity and quality of human capital for a fast growing retail business such as Alfamart.
62
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
The biggest challenge in the Company human capital management is to provide suitable numbers of personnel to match the level of store expansion, and at the same time developing employee competency as well as leadership qualities throughout the store network.
Kepemimpinan ini dibutuhkan mulai dari level Kepala Toko sehingga bila terdapat sekitar 6.000 gerai Alfamart, maka dibutuhkan 6.000 kepala toko untuk menjadi pemimpin bagi 6–10 orang karyawan gerai. Belum lagi kebutuhan manajer di area, cabang ataupun Pusat Distribusi. Sungguh merupakan tantangan dalam menyeimbangkan pelatihan untuk mengejar Kuantitas dan Kualitas SDM bagi bisnis ritel yang tumbuh pesat seperti Perseroan.
Leadership is needed starting from Chief of Store level, or head of store operation. With approximately 6,000 stores, the Company then needs 6,000 to lead between 6–10 staffs in the store. Managers are also needed at the area level, branch offices, or Distribution Centers. It is quite a challenge to balance the training needs in order to develop the right quantity and quality of human capital for a fast growing retail business such as the Company.
Pada tahun 2011, Perseroan merekrut sekitar 29.000 karyawan baru untuk kebutuhan 18 cabang Perseroan. Guna mengurangi beban administrasi, sebagian besar proses rekrutmen dilakukan bekerja sama dengan pihak ketiga SDM seperti JobsDB dan lainnya.
In 2011, the Company recruited approximately 29,000 new employees to supply the needs in 18 branch offices. To reduce the administrative load, most of the recruitment process is undertaken in cooperation with human resources outsourcing agencies such as JobsDB and others.
Setiap rekrutmen baru paling sedikit menerima 7 hari pelatihan dasar-dasar ritel, pengetahuan produk dan invetori. Di luar aspek-aspek teknis dasar ini, karyawan baru diarahkan mempelajari kualitas pelayanan dan etos kerja melalui kerja langsung di gerai, dimana peran Kepala Toko sebagai mentor dan teladan pertama sangat menentukan.
Each newly recruited employee receives at least a 7-days training in retail basics, product knowledge and inventory. In addition to these basic technical aspects, new employees are encouraged to learn service quality and work ethics through direct work assignment in the stores. Here, the role of Chief of Store as mentor and role model is very important.
Karyawan Perseroan yang berpotensi dan berkinerja unggul dapat mengikuti program Talent Management (TM) dengan kurikurulum pembelajaran classical maupun on-job-training, project assignment, mentoring dan evaluasi. Dalam jangka panjang program ini diharapkan mampu menjaga kontinuitas pertumbuhan organisasi, tidak hanya dari sisi bisnis tapi juga budaya kerja. Melalui Talent Management diharapkan lahir pemimpin baru dengan budaya kerja yang telah mengakar di Perusahaan yang mempermudah penerapan budaya kerja di organisasi Perseroan.
High performing Company’s employees with recognized potential may attend the Talent Management (TM) program consisting of “In Class” as well as on the job training, project assignment, mentoring and evaluation. In the long run, the Talent Management program is expected to contribute in sustaining the growth of the Company, not only in terms of business but also in work culture. The Talent Management program creates new leaders with the required work culture, ultimately facilitating the implementation of those work culture throughout the organization.
63
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Salah satu tantangan terbesar manajemen human capital Perseroan adalah mempersiapkan SDM dalam jumlah sesuai dengan tingkat ekspansi gerai, serta di saat bersamaan membangun kompetensi dan kepemimpinan karyawan di jaringan gerai Perseroan.
Sumber Daya Manusia Human Capital
64
Sejak dimulai pada tahun 2010 program TM telah menjaring sekitar 75 karyawan dan masuk dalam talent pool yakni wadah bibit-bibit potensial untuk menduduki posisi-posisi penting manajer level menengah di kantor-kantor cabang dan kantor pusat.
Started in 2009, the TM program has since attended by around 75 employees whom are included in the Company’s talent pool. Employees in this pool are groomed to take up middle management positions at branch offices, and head office.
Sejak tahun 2003 Perseroan menjalankan program Management Trainee (MT) sebagai program jalur cepat menumbuhkan calon pemimpin masa depan. Peserta dijaring dari lulusan terbaik perguruan tinggi yang dididik secara terstruktur mengenai segala pengetahuan relevan tentang manajemen bisnis ritel. Mereka ditugaskan untuk mentoring dengan kepala cabang sehingga memahami pengetahuan teknis dan non-teknis.
Since 2003, the Company initiated the Management Trainee (MT) program, as a fast track program to develop future leadership. The MT program recruits the best fresh graduates from several universities, which then receive a highly structured training in skills related to the management of a retail business. Program participants are assigned to Branch Managers as their mentors in technical and non-technical aspects of the business.
Program MT bertujuan menduplikasi pemimpin dengan menanamkan pengetahuan dan aspek kepemimpinan sekaligus. Program MT telah berjalan sejak tahun 2003 hingga sekarang dan telah menjaring sekitar 120 orang kader potensial menjabat di berbagai departemen di Perseroan baik sebagai Junior Manager maupun Senior Manager.
The MT program aims to duplicate future leaders by instilling both business knowledge as well as leadership skills. The MT program has been in place since 2003 and has generated around some 120 high potential personnel who now serve as junior managers or senior managers in various departments in the Company.
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Di luar dua program khusus ini, proses pelatihan regular karyawan Alfamart terus dijalankan di pusat pelatihan setiap cabang melalui 3 modul pelatihan, yaitu pertama basic training untuk kompetensi dasar setiap karyawan, kemudian kedua development module untuk mempersiapkan karyawan ke jabatan lebih tinggi, serta ketiga enrichment module yang bersifat memperkaya pengetahuan dan keterampilan untuk meningkatkan kompetensi di jabatannya.
Aside from these two special programs, regular training programs for Alfamart employees continue to be conducted at the respective training center in each branch, consisting of 3 training modules. The first of these is basic training that provides basic competences for employees, then the development module to prepare employees for higher positions, and the third is enrichment module that provides employees with additional skills and competence relevant to his/her job.
Sejalan dengan pertambahan jumlah karyawan dan gerai, Perseroan mulai mengembangkan sistem pelatihan dengan model yang lebih terstruktur melalui pembangunan Alfamart Training Center di Cileungsi, Bogor yang dilengkapi beragam fasilitas ruang pelatihan, simulasi toko, laboratorium komputer, e-learning, perpustakaan dan amphitheater.
As the numbers of employees and stores continue to grow, the Company has begun to develop a more structured training model through the establishment of Alfamart Training Center at Cileungsi, Bogor, which is equipped with class rooms, store simulation facility, computer lab, e-learning facility, library and amphitheater.
65
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Diskusi & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Di tengah persaingan ketat, kinerja keuangan Perseroan selama tahun 2011 mencapai prestasi yang baik. Amidst tight competition, the Company managed to achieve a satisfactory financial performance in 2011. 66
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
67
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Diskusi & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
68
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Kinerja keuangan Perseroan selama tahun 2011 mencapai prestasi yang baik. Di tengah persaingan yang ketat, Perseroan berhasil mencapai penjualan bersih sebesar Rp 18,2 triliun, dan membukukan laba bersih sebesar Rp 360,7 miliar yang meningkat 41,0% dari tahun sebelumnya.
The Company managed to achieve a satisfactory financial performance in 2011. Amidst tight competition, the Company achieved net sales of Rp 18.2 trillion, and posted a net profit of Rp 360.7 billion for the year, which represent 41.0% increase over net profit in the previous year.
Makro Ekonomi
Macro Economy
Kondisi ekonomi yang kondusif di Indonesia; pertumbuhan yang kuat di Cina dan India, serta membaiknya proyeksi ekonomi Amerika Serikat membantu dalam meletakkan dasar ekonomi makro bagi pencapaian Perseroan di tahun 2011. Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tumbuh sebesar 6,5% di 2011, didukung oleh berlanjutnya permintaan konsumen yang kuat serta aliran masuk investasi bersih asing, seiring dengan perbaikan peringkat hutang Indonesia oleh Moody’s dan Fitchs Rating menjadi ‘Investment Grade’.
The conducive economic conditions in Indonesia; relatively strong growth in China and India, and improving economic projections in the United States, have contributed to a stable macro economy base for the Company’s performance in 2011. Indonesia’s Gross Domestic Product (GDP) grew by 6.5% in 2011, on the strength of continuing strong demands from the consumer market, as well as inflows of foreign investments in line with the upgrade of Indonesia’s sovereign debt rating to ‘Investment Grade’ by Moody’s and Fitch Ratings.
Permintaan pasar konsumen domestik selama tahun 2011 didukung oleh peningkatan daya beli konsumen seiring dengan perbaikan tingkat pendapatan masyarakat. Tingkat suku bunga domestik yang stabil dan cukup rendah juga telah membantu mendorong pertumbuhan yang kuat dalam pengeluaran konsumen. Ekonomi domestik yang kuat telah menarik aliran modal asing, yang membantu berkontribusi terhadap likuiditas domestik dan tekanan inflasi. Intervensi Bank Indonesia untuk menjaga tingkat Rupiah yang stabil telah mengakibatkan peningkatan yang tajam pada cadangan devisa hingga mencapai AS$ 110,1 miliar pada akhir tahun 2011 (sumber: Bank Indonesia).
Domestic consumer market demands throughout 2011 were bolstered by increasing consumer purchasing power in line with improving household incomes. Stable and relatively low interest rates also helped in encouraging a strong growth in consumer spending. The strong domestic economy attracted inflows of foreign capital, which in turn helped contribute to increasing domestic liquidity while curbing inflationary pressures. Intervention by Bank Indonesia to guard a stable Rupiah has resulted in a significant increase of foreign currency reserves, which amounted to US$ 110.1 billion at year-end 2011 (source: Bank Indonesia).
Berlanjutnya kinerja sektor perbankan Indonesia yang sehat dan kuat juga telah mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui peningkatan penyaluran dana untuk investasi usaha di sektor riil. Perusahaan-perusahan juga terus memanfaatkan pasar modal sebagai alternatif pendanaan untuk ekspansi bisnis, seperti terlihat pada kinerja Bursa Efek Indonesia yang tumbuh sebesar 3,2% dari tahun 2010 dengan Index Harga Saham Gabungan berada di level 3.821,9.
Continuing strong and healthy performance by the Indonesia’s banking sector has also contributed to economic growth through increased lending for business investments in the real sector. Businesses also continued to seek alternative funding for business expansion from the capital market, as seen in the performance of the Indonesia Stock Exchange that grew by 3.2% from the year 2010, with the Jakarta Composite Index reaching a level of 3,821.9.
Pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan dan pasar keuangan domestik yang kuat membuat Indonesia relatif tahan terhadap krisis keuangan global. Hal ini tentunya menjadi landasan kuat bagi perekonomian yang stabil dan pertumbuhan yang berkelanjutan di tahun mendatang.
The continuing economic growth and strong domestic financial markets enabled Indonesia to weather the impact of the global financial crisis. This resiliency should provide a strong foundation for a stable economy as well as sustainable growth in the coming years.
Industry Prospects
Industri ritel di Indonesia terus berkembang dengan baik dan memiliki banyak pemain pasar baik perusahaan lokal maupun asing. Meningkatnya daya beli masyarakat menjadi pendorong utama pertumbuhan industri ritel di tanah air. Nilai pasar industri ritel pada 2011 diperkirakan mencapai Rp 156 triliun (sumber: Nielsen Retail Audit), tumbuh 11,6% dari tahun sebelumnya. Menurut prediksi Asosiasi Pedagang Ritel Indonesia (APRINDO), industri ritel masih dapat tumbuh 10%–15% pada tahun 2012, dengan sektor makanan dan minuman serta fesyen masih menjadi pendorong utama pertumbuhan industri.
The retail industry in Indonesia has maintained satisfactory growth and attracted a variety of local as well as overseas industry players. Improved purchasing power is the primary driver of growth in the domestic retail industry. Market value of the retail industry in 2011 reached Rp 156 trillion, excluding the sales of cigarettes (source: Nielsen Retail Audit), a growth of around 11.6% from the previous year. The Indonesian Retailers Entrepreneur Association (APRINDO) predicted that the retail industry will likely to grow between 10%–15% in 2012, with the Food & Beverage and the Fashion sectors providing the main growth momentum in the industry.
Seiring dengan perkembangan industri ritel tersebut, pengembangan jaringan Perseroan diharapkan bertumbuh makin baik di tahun-tahun mendatang. Dengan perluasan jaringan tentunya akan makin mempermudah Perseroan dalam terus mengembangkan bisnis Value Added Services yang berbasis jaringan. Perseroan juga berharap untuk terus dapat mengembangkan penjualan produkproduk berkualitas dalam bentuk private label.
In line with the expected continuing growth of the retail industry, the Company’s network development is expected to grow as well in the coming years. The network expansion is expected to facilitate the development of the Company’s network-based Valued Added Services business. The Company also expects further development in sales of quality products with private labels.
Kuatnya industri ritel yang ditopang oleh kebijakan perbankan yang makin memudahkan akses investasi menjadi peluang tersendiri bagi bisnis waralaba yang dikembangkan Perseroan. Dengan iklim investasi yang kondusif dan prospek besar industri ritel untuk tumbuh dengan stabil, diharapkan bisnis waralaba dapat menjadi salah satu penggerak pertumbuhan Perseroan di tahun 2012.
A strong retail industry, supported by banking policies that facilitate access to investments, provides more opportunities for the Company to develop its franchise business. With a conduciveinvestment environment and the likely prospects for stable growth in the retail industry, the franchise business is expected to perform as one of the Company’s engine growth in 2012.
Aspek Pemasaran
Marketing Aspect
Sebagai perusahaan jaringan distribusi ritel yang sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia, Perseroan memiliki peluang yang baik dalam produk konsumen serta jasa layanan, didukung infrastruktur jaringan dan sistem teknologi informasi yang handal serta kualitas pelayanan bertaraf internasional dengan sertifikasi ISO 9001:2008.
As a retail distribution network company that is widely recognized among people in Indonesia, the Company has excellent prospects in consumer products and services, supported by reliable network infrastructure and information technology systems, as well as international standard service quality with ISO 9001:2008 certification.
Kinerja Keuangan
Financial Performance
Kinerja keuangan Perseroan tahun 2011 mencapai prestasi yang baik. Di tengah iklim persaingan yang ketat, Perseroan berhasil mencatat pertumbuhan penjualan bersih 29,6% menjadi Rp 18,2 triliun. Laba usaha meningkat menjadi Rp 497,1 miliar pada tahun 2011 dibandingkan Rp 349,5 miliar dari tahun sebelumnya, sementara laba bersih tercatat naik menjadi sebesar Rp 360,7 miliar pada tahun 2011, dibandingkan laba bersih sebesar Rp 255,8 miliar pada tahun 2010.
The Company managed to perform well in 2011 in terms of financial performance. Amidst tight competition, the Company achieved net sales growth of 29.6% to Rp 18.2 trillion. Operating profit grew to Rp 497.1 billion in 2011, compared with Rp 349.5 billion in the previous year, while net profit increased to Rp 360.7 billion in 2011, compared to net profit of Rp 255.8 billion that was posted in 2010.
69
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Prospek Industri
Diskusi & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
LAPORAN LABA RUGI
STATEMENTS OF INCOME
Penjualan Bersih
Net Sales
Komponen penjualan bersih Perseroan terdiri dari penghasilan penjualan barang dagangan, penghasilan sewa tempat dan partisipasi promosi dari para pemasok dan penghasilan waralaba. Pada tahun 2011, Perseroan berhasil membukukan penjualan bersih sebesar Rp 18,2 triliun, meningkat sebesar 29,6% dari Rp 14,1 triliun pada 2010.
The Company’s net sales comprises of income from sales of products, income from space rental and promotional participation income from suppliers and franchise income. In 2011, the Company posted net sales of Rp 18.2 trillion, an increase of 29.6% from net sales of Rp 14.1 trillion in 2010.
Penjualan Bersih (Miliar Rupiah) Net Sales (Billion Rupiah)
18,227
14,064 10,555 8,309 6,056
2007
70
2008
2009
2010
2011
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Beban Pokok Penjualan
Cost of Goods Sold
Beban pokok penjualan Perseroan pada tahun 2011 tercatat sebesar Rp 15,4 triliun, meningkat 29,3% dari Rp 11,9 triliun pada tahun 2010. Kenaikan beban pokok penjualan ini seiring dengan peningkatan penjualan.
The Company’s cost of sales in 2011 amounted to Rp 15.4 trillion, an increase of 29.3% from Rp 11.9 trillion in 2010. The increase in cost of sales was in line with the increase in net sales.
Laba Bruto
Gross Profit
Laba bruto Perseroan naik 31,5% dari Rp 2,1 triliun pada tahun 2010 menjadi Rp 2,8 triliun pada tahun 2011. Peningkatan laba bruto Perseroan terjadi seiring dengan peningkatan penjualan bersih. Marjin laba bruto Perseroan meningkat dari 15,3% pada tahun 2010 menjadi 15,5% pada tahun 2011. Untuk menjaga agar marjin laba bruto tetap kompetitif, Perseroan berusaha untuk mengoptimalkan penjualan produk dengan marjin laba bruto yang tinggi dan mendorong pertumbuhan penjualan produk private label.
The Company’s gross profit increased by 31.5%, from Rp 2.1 trillion in 2010 to Rp 2.8 trillion in 2011. The increase in gross profit was also in line with the increase in net sales. Gross profit margin improved slightly from 15.3% in 2010 to 15.5% in 2011. To maintain gross profit margin at competitive levels, the Company strives to optimize the sales of products with high gross profit margin, as well as to promote higher sales of private label products.
Beban Usaha
Operating Expenses
Beban usaha Perseroan terdiri dari beban penjualan dan distribusi serta beban umum dan administrasi. Beban usaha Perseroan pada tahun 2011 tercatat sebesar Rp 2,4 triliun meningkat 30,3% dari Rp 1,8 triliun di tahun 2010. Perseroan senantiasa menerapkan berbagai langkah-langkah agar dapat menciptakan efisiensi biaya operasional.
The Company’s operating expenses consist of sales and distribution expenses as well as general and administrative expenses. Operating expenses in 2011 amounted to Rp 2.4 trillion represent 30.3% increase from Rp 1.8 trillion in 2010. The Company continues to implement various measures towards efficient operating expenses.
The Company’s sales and distribution expenses increased by 31.7% to Rp 2.1 trillion in 2011, from Rp 1.6 trillion in 2010. Components with the largest increases were expenses for employee salaries, wages and benefits, and depreciation and amortization expenses. Employee salaries, wages and benefits grew by 31.1% from Rp 661.9 billion in 2010 to Rp 867.6 billion in 2011. Part of this increase was attributed to employee salary adjustments to annual inflation, an annual increase in employee salary in appreciation of employee performance, and also to an increase in number of employees. Depreciation and amortization expenses increased by 35.6% from Rp 309.3 billion in 2010 to Rp 419.4 billion in 2011. The increase in depreciation and amortization was due to increases in fixed assets and building rental, in line with the increase in number of stores and the establishment of new Distribution Center.
Beban umum dan administrasi tahun 2011 tercatat sebesar Rp 316,1 miliar atau meningkat 21,6% dari tahun 2010 yang tercatat Rp 259,9 miliar. Komponen biaya umum dan administrasi yang mengalami kenaikan terbesar adalah beban gaji, upah dan kesejahteraan karyawan serta beban penyusutan. Beban gaji, upah dan kesejahteraan karyawan tercatat naik 29,0% dari Rp 133,2 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 171,8 miliar pada tahun 2011, sedangkan beban penyusutan meningkat 27,2% dari Rp 32,2 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 41,0 miliar di tahun 2011.
General and administrative expenses in 2011 amounted to Rp 316.1 billion, representing an increase of 21.6% from Rp 259.9 billion posted in 2010. Components of general and administrative expenses with the largest increases were expenses for employee salaries, wages and benefits, and depreciation expenses. Employee salaries, wages and benefits posted a growth of 29.0% from Rp 133.2 billion in 2010 to Rp 171.8 billion in 2011, while depreciation expenses increased by 27.2% from Rp 32.2 billion in 2010 to Rp 41.0 billion in 2011.
Pendapatan (Beban) Operasi Lainnya
Other Operating Income (Expenses)
Pada tahun 2011, Perseroan membukukan pendapatan operasi lainnya-bersih Rp 66,2 miliar, meningkat dari pendapatan operasi lainnya-bersih pada tahun 2010 sebesar Rp 38,7 miliar. Kenaikan pendapatan operasi lainnya pada tahun 2011 terutama berasal dari kenaikan laba penjualan aset tetap neto dan pendapatan sewa tempat dan bangunan.
In 2011, the Company posted other operating income-net of Rp 66.2 billion, representing an increase compared to other operating income-net of Rp 38.7 billion in 2010. The increase in other operating income was mainly derived from the increase in net gain from sale of fixed assets and space and building rental income.
Laba Usaha
Operating Profit
Laba usaha Perseroan pada tahun 2011 mencapai Rp 497,0 miliar, naik 42,2% dari Rp 349,5 miliar di tahun 2010. Kenaikan ini disebabkan terutama karena adanya kenaikan penjualan bersih serta peningkatan marjin.
The Company’s operating profit in 2011 amounted to Rp 497.0 billion or an increase of 42.2% from Rp 349.5 billion in 2010. The increase was mainly attributable to the increase in net sales and improved margins.
71
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Beban penjualan dan distribusi Perseroan meningkat 31,7% menjadi Rp 2,1 triliun tahun 2011 dari Rp 1,6 triliun di tahun 2010. Komponen yang mengalami peningkatan terbesar adalah beban gaji, upah dan kesejahteraan karyawan serta beban penyusutan dan amortisasi. Beban gaji, upah dan kesejahteraan karyawan tercatat naik 31,1% dari Rp 661,9 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 867,6 miliar pada tahun 2011. Sebagian dari kenaikan biaya ini dikarenakan adanya penyesuaian gaji karyawan terhadap inflasi, kenaikan gaji tahunan karyawan sebagai apresiasi atas kinerja karyawan, serta adanya penambahan jumlah karyawan. Beban penyusutan dan amortisasi meningkat 35,6% dari Rp 309,3 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 419,4 miliar di tahun 2011. Kenaikan ini disebabkan karena adanya kenaikan aset tetap dan sewa bangunan, seiring dengan pertumbuhan jumlah gerai dan pembukaan Pusat Distribusi baru.
Diskusi & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laba Bersih
Net Profit
Laba bersih Perseroan pada tahun 2011 tercatat sebesar Rp 360,7 miliar naik 41,0% dari Rp 255,8 miliar di tahun 2010. Kenaikan ini selain terutama karena kenaikan penjualan serta peningkatan marjin, juga disebabkan keberhasilan Perseroan dalam mengelola biaya sehingga persentase laba bersih terhadap penjualan juga naik dari 1,82% di tahun 2010 menjadi 1,98% di tahun 2011.
The Company’s net profit in 2011 amounted to Rp 360.7 billion, an increase of 41.0% from net profit of Rp 255.8 billion in 2010. The increase was mainly attributable to increased sales and improved margins, and also due to successful cost management measures by the Company, as shown by the ratio of net profit to sales that improved from 1.82% in 2010 to 1.98% in 2011.
Laba Bersih (Miliar Rupiah) Net Profit (Billion Rupiah)
361
256 186 126
133
2007
2008
2009
2010
2011
POSISI KEUANGAN
FINANCIAL POSITION
Aset
Assets
Seiring dengan ekspansi yang terus dilakukan Perseroan, total aset Perseroan meningkat 17,6% menjadi Rp 5,0 triliun pada tanggal 31 Desember 2011. Aset lancar Perseroan mengalami pertumbuhan sebesar 19,3% dari Rp 2,2 triliun pada tanggal 31 Desember 2010 menjadi Rp 2.6 triliun pada tanggal 31 Desember 2011. Kontribusi dari peningkatan aset lancar antara lain dari meningkatnya jumlah kas dan setara kas, piutang usaha pihak ketiga serta persediaan barang.
In line with the Company’s continuing expansion, total assets grew by 17.6% to Rp 5.0 trillion as of 31 December 2011. The Company’s current assets increased by 19.3% from Rp 2.2 trillion as of 31 December 2010 to Rp 2.6 trillion as of 31 December 2011. The increase in current assets was mostly contributed by increases in cash and cash equivalents, third party trade receivables, and product inventory.
72 Aset (Miliar Rupiah) Assets (Billion Rupiah)
5,015 4,263
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
2,860 2,307 1,592
2007
2008
2009
2010
2011
Aset tidak lancar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 meningkat 15,9% menjadi Rp 2,4 triliun, dari Rp 2,1 triliun pada tanggal 31 Desember 2010. Peningkatan khususnya terjadi di akun aset tetap yang naik 13,9% jika dibandingkan dengan tahun 2010. Di tahun 2011, Perseroan banyak melakukan pembukaan gerai baru serta pembelian lahan di beberapa daerah untuk perluasan kantor cabang dan gudang.
The Company’s non-current assets as of 31 December 2011 grew by 15.9% to Rp 2.4 trillion, from Rp 2.1 trillion as of 31 December 2010. The growth was mainly due to the 13.9% increase in fixed assets, compared to the level in 2010. In 2011, the Company established a number of new sales stores as well as conducted land purchases in several locations to accommodate expansion in branch offices and warehouses.
Liabilitas
Liabilities
Total liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 tercatat sebesar Rp 3,6 triliun meningkat 11,8% dari Rp 3,2 triliun pada tanggal 31 Desember 2010. Total liabilitas jangka pendek Perseroan meningkat 11,7% dari tahun 2010, yaitu tercatat sebesar Rp 3,1 triliun pada tanggal 31 Desember 2011.
The Company’s total liabilities amounted to Rp 3.6 trillion as of 31 December 2011, an increase of 11.8% from Rp 3.2 trillion as of 31 December 2010. Current liabilities increased by 11.7% from the level in 2010 and amounted to Rp 3.1 trillion as of 31 December 2011.
Liabilitas (Miliar Rupiah) Liability (Billion Rupiah)
3,554
3,178
1,969 1,701 1,118
2007
2008
2009
2010
2011
Ekuitas
Equity
Pada tanggal 31 Desember 2011, jumlah ekuitas Perseroan tercatat sebesar Rp 1,5 triliun, meningkat 34,6% dari Rp 1,1 triliun pada tanggal 31 Desember 2010. Pertumbuhan ekuitas Perseroan terutama disebabkan karena kemampuan internal Perseroan dalam menghasilkan laba dari tahun ke tahun. Laba ditahan Perseroan meningkat 66,8% menjadi Rp 900,6 miliar di tahun 2011 dari Rp 539,9 miliar pada tahun 2010.
As of 31 December 2011, the Company’s total equity amounted to Rp 1.5 trillion, an increase of 34.6% from Rp 1.1 trillion as of 31 December 2010. The growth of the Company’s equity was mainly due to its capability to generate profits year after year. The Company’s retained earnings account increased by 66.8% to Rp 900.6 billion in 2011, from Rp 539.9 billion in 2010.
Ekuitas (Miliar Rupiah) Equity (Billion Rupiah)
1,460
891 606 473
2008
2009
2010
2011
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
1,085
2007
73
Diskusi & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
74
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
ARUS KAS
CASH FLOWS
Kas Neto dari Aktivitas Operasi
Net Cash from Operating Activities
Arus kas neto dari aktivitas operasi tercatat sebesar Rp 930,5 miliar pada akhir Desember 2011, meningkat signifikan sebesar 40,0% jika dibandingkan dengan Rp 664,5 miliar di tahun 2010. Peningkatan arus kas neto dari aktivitas operasi ini didorong oleh peningkatan penerimaan kas dari pelanggan.
Net cash flows from operating activities amounted to Rp 930.5 billion at the end of December 2011, representing a significant increase of 40.0% from Rp 664.5 billion in 2010. The increase in net cash flows from operating activities was attributable to the increase in cash received from customers.
Kas Bersih untuk Aktivitas Investasi
Net Cash for Investing Activities
Arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi turun dari Rp 1,1 triliun pada tahun 2010 menjadi Rp 788,0 miliar pada tahun 2011. Penurunan pada penggunaan kas untuk investasi terutama disebabkan karena lebih rendahnya penggunaan kas untuk perolehan aset tetap pada tahun 2011 dibandingkan pada tahun 2010.
Net cash flows used for investing activities declined from Rp 1.1 trillion in 2010 to Rp 788.0 billion in 2011. The decline in net cash flows used in investing activities was mainly due to lower purchases of fixed assets in 2011, compared to the level in 2010.
Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan
Net Cash from Financing Activities
Arus kas neto dari aktivitas pendanaan tercatat turun dari Rp 432,9 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 7,7 miliar di tahun 2011. Penurunan arus kas neto dari aktivitas pendanaan ini terutama disebabkan berkurangnya penerimaan kas dari hutang bank serta adanya pembayaran dividen kas pada tahun 2011 sebesar Rp 120,1 miliar, dibandingkan Rp 46,3 miliar pada tahun 2010.
Net cash flows from financing activities declined from Rp 432.9 billion in 2010 to Rp 7.7 billion in 2011. The significant decline in net cash flows from financing activities was mainly due to the decline in cash inflows from bank borrowings, as well as due to the payment of cash dividends of Rp 120.1 billion in 2011, compared to cash dividends payment of Rp 46.3 billion in 2010.
Investasi Barang Modal
Investment in Capital Expenditures
Perseroan melakukan investasi pembelian barang modal guna menunjang kesinambungan kegiatan usaha. Jumlah investasi barang modal Perseroan untuk tahun 2011 adalah sebesar Rp 824,3 miliar. Pada tahun 2011, pembelanjaan barang modal dilakukan untuk penambahan dan perbaikan fasilitas distribusi, pembelian tanah untuk pengembangan cabang, sewa bangunan untuk gerai-gerai dan peremajaan perangkat teknologi informasi.
The Company engages in capital expenditures in order to sustain its business activities. In 2011, the Company spent Rp 824.3 billion in capital expenditures. Capital expenditures in 2011 were spent for the additions and maintenance of distribution facilities, purchase of land for branch expansion, rent building for stores and for revitalization of the Company’s information technology infrastructure.
Likuiditas
Liquidity
Perseroan menyadari pentingnya memiliki posisi likuiditas yang kuat, untuk itu Perseroan senantiasa mengutamakan posisi kas dan setara kas yang baik. Strategi Perseroan untuk terus menjaga likuiditas adalah dengan memantau kolektibilitas piutang, mempromosikan pembayaran secara tunai dan lebih banyak menggunakan kas yang diperoleh dari aktivitas operasi.
The Company is aware of the importance of a strong liquidity positions, and accordingly strives to maintain sufficient levels of cash and cash equivalents. The Company’s strategy in liquidity management involves tight monitoring of receivables collectability, encouraging cash payments, and prioritizing the use of cash from operating activities.
Liquidity positions can be measured using Current Ratio, which is the ratio between total current assets and total current liabilities. The Company has managed to maintain stable liquidity positions, with a Current ratio of 0.83 in 2011, slightly improved from 0.78 in 2010.
Struktur Modal
Capital Structure
Untuk membiayai kegiatan investasi dan ekspansi Perseroan, khususnya dalam pengembangan gerai dan Pusat Distribusi, Perseroan senantiasa mengutamakan ketersediaan kas internal. Namun, apabila kebutuhan modal dirasakan terlalu besar untuk menggunakan kas internal, maka Perseroan akan mencari sumber pendanaan eksternal seperti hutang bank. Perseroan senantiasa mengutamakan skala prioritas dalam melakukan pembiayaan dari sumber-sumber eksternal serta memperhatikan rasio solvabilitas Perseroan.
The Company used its internal cash flows to finance its capital expenditures and business expansion, especially the expansion of stores and Distribution Center network. However, in the event that capital required exceeds the internal cash flows available, the Company will source it from external financing such as bank loan. The Company applies a strict policy in seeking financing from external sources, with particular regards to maintaining a healthy solvability ratio.
Rasio Laba terhadap Ekuitas
Return on Equity
Rasio Laba terhadap Ekuitas (ROE) meningkat dari 23,6% menjadi 24,7% pada tahun 2011. Peningkatan laba bersih yang signifikan yaitu sebesar 41,0% mampu meningkatkan ROE di tahun 2011.
Return on Equity Ratio (ROE) improved from 23.6% to 24.7% in 2011. The improvement in ROE was attributable to the significant increase of 41.0% in net profit in 2011.
Kebijakan Dividen
Dividend Policies
Sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku, pembayaran dividen tunai harus disetujui oleh Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan berdasarkan usulan dari Direksi. Berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, apabila Perseroan membukukan laba bersih pada satu tahun buku maka Perseroan dapat membagikan dividen tunai kepada Pemegang Saham berdasarkan rekomendasi dari Direksi dengan persetujuan RUPS.
In accordance with prevailing regulations, payment of cash dividends is proposed by the Board of Directors and requires the approval of shareholders in the General Meeting of Shareholders (GMS). Based on the Company’s Articles of Association, in the event that the Company posted net profits in a fiscal year, the Company may distribute cash dividends to shareholders based on recommendation from the Board of Directors and approval of the GMS.
Direksi Perseroan bermaksud untuk mengusulkan pembayaran dividen tunai untuk tahun buku 2011 dan tahun-tahun mendatangnya atas laba bersih setelah pajak, dan pelaksanaannya akan dilakukan dengan memperhatikan dan mempertimbangkan tingkat kesehatan keuangan Perseroan, dan apabila terdapat surplus kas dari kegiatan operasional setelah dana tersebut disisihkan untuk dana cadangan, kegiatan pendanaan, rencana pengeluaran saham serta modal kerja Perseroan, dan tanpa mengurangi hak dari RUPS untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dengan kisaran sebagai berikut:
The Board of Directors intends to propose payment of cash dividends for fiscal year 2011 and the following years, taken out from net profit after tax, to be implemented with due consideration and attention to the Company’s financial health level, and the availability of cash surplus from operating activities after setting aside funds for reserves, funding activities, plans for share issuance and the Company’s working capital needs, while also recognizing the right of the GMS to decide otherwise in accordance with stipulations in the Company’s Articles of Association, to be implemented according to the following dividend payout ratio range:
Laba Setelah Pajak Net Profit After Tax
Persentase Dividen Tunai dibanding Laba Setelah Pajak Percentage of Cash Dividends to Net Profit After Tax
<250 miliar - billion
15% - 25%
>250 miliar - billion
> 25%
75
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Likuiditas Perseroan dapat diukur dengan menggunakan Rasio Lancar, yang mengukur perbandingan antara total aset lancar dengan total liabilitas jangka pendek. Perseroan memiliki posisi likuiditas yang stabil, dengan Rasio Lancar di tahun 2011 sebesar 0,83, sedikit meningkat jika dibandingkan pada tahun 2010 sebesar 0,78.
Diskusi & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
76
Sejak Penawaran Umum Perdana pada tahun 2009 sampai dengan tahun buku 2010, Perseroan selalu membayarkan dividen tunai kepada para pemegang saham setiap tahun.
Since Initial Public Offering in 2009 and up to fiscal year 2010, the Company has distributed cash dividends each year to shareholders.
Untuk tahun buku 2011, Perseroan belum menentukan jumlah dividen tunai yang akan dibagikan. Di tahun sebelumnya, Perseroan melakukan pembayaran dividen tunai interim sebesar Rp 120,1 miliar atau Rp 35 per saham atas Laba Bersih sebesar Rp 255,8 miliar untuk tahun buku 2010 dengan rasio payout sebesar 47%.
For fiscal year 2011, the Company has not determined the amount of cash dividends to be distributed. In the previous year, the Company has made an interim cash dividends payment of Rp 120.1 billion or Rp 35 per share out of net profit of Rp 255.8 billion in fiscal 2010 represent a dividend pay-out ratio of 47%.
Ikatan Material untuk Investasi Barang Modal
Material Commitments in Capital Expenditures
Selama tahun 2011, tidak terdapat ikatan material terkait dengan investasi barang modal oleh Perseroan.
During 2011, there were no material commitments made by the Company related to its capital expenditures.
Kejadian Penting Setelah Tanggal Neraca
Subsequent Events
Pada tanggal 8 Maret 2012, Perseroan melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu melalui penerbitan 343.177.700 saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham, dan harga pelaksanaan Rp 3.400 yang telah disesuaikan dengan ketentuan penetapan harga, pada Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor KEP- 429/BL/2009 Peraturan IX.D.4 serta Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor Kep-305/ BEJ/07-2004 Peraturan Bursa Efek Indonesia Nomor I-A.
On 8 March 2012, the Company engaged in a capital-raising through a Non-Preemptive Rights Issue of 343,177,700 new shares with a par value of Rp 100 per share, and executed at a price of Rp 3,400 per share that has been made in accordance to regulations on price determination in Decree of Chairman of Bapepam-LK No. KEP- 429/BL/2009 Regulation IX.D.4 and Decree of Directors of Jakarta Stock Exchange Kep-305/BEJ/07-2004 Regulation of Indonesia Stock Exchange No. I-A.
Informasi Material Terkait Investasi, Ekspansi, Divestasi dan Akuisisi
Material Information on Investments, Expansion, Divestment, and Acquisition
Selama tahun 2011, Perseroan tidak melakukan aksi korporasi terkait investasi, ekspansi, divestasi dan akuisisi.
During 2011, the Company did not engage in any corporate action related to investments, expansion, divestment and acquisition.
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Transaksi Luar Biasa
Extraordinary Events
Pada tahun yang berakhir 31 Desember 2011, Perseroan tidak melakukan transaksi yang sifatnya transaksi luar biasa.
For the year ended 31 December 2011, there were no extraordinary events in regards to the Company’s transactions.
Perubahan Kebijakan Akuntansi
Changes in Accounting Policies
Pada periode yang berakhir 31 Desember 2011, tidak terdapat perubahan peraturan kebijakan akuntansi yang berpengaruh signifikan terhadap Perseroan.
For the period ending 31 December 2011, there were no changes in accounting policies with significant impact to the Company.
Perubahan Peraturan Perundangundangan
Changes in Laws and Regulations
Selama tahun 2011, tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap kegiatan usaha Perseroan.
Throughout 2011, there were no changes in laws and regulations with significant impact to the Company’s business activities.
77
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
78
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Program CSR diarahkan saling memberi manfaat untuk masyarakat dan lingkungan ke generasi berikut. Our CSR program is aimed to achieve mutual benefits for society and environment for generations to come.
79
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Memperkuat nilai-nilai pelaksanaan CSR di dalam berbagai kegiatan operasional Perseroan merupakan salah satu upaya untuk membangun corporate reputation dan corporate sustainability. To strengthen the values of CSR implementation in operational activities is one of the efforts to build corporate reputation and corporate sustainability.
80
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Alfamart Sahabat Indonesia
“Alfamart Sahabat Indonesia”
Program ‘Alfamart Sahabat Indonesia’ (Satu Hati Berbagi untuk Indonesia) menaungi seluruh inisiatif dan inspirasi kegiatan tanggung jawab sosial dari Perseroan untuk memberikan nilai tambah keberadaan Perseroan kepada masyarakat.
Program ‘Alfamart Sahabat Indonesia’ (Satu Hati Berbagi untuk Indonesia/One Heart Sharing form Indonesia) constitutes an umbrella campaign shelters all our CSR initiatives and inspiration on the Company to provide the added value of Alfamart existence to the society at large.
Program ‘Alfamart Sahabat Indonesia’ terdiri dari 6 Pilar utama yaitu: • Alfamart Care, fokus kepada program kepedulian sosial. • Alfamart Smart, fokus kepada program pengembangan pendidikan anak. • Alfamart Clean & Green, fokus pada upaya pelestarian lingkungan hidup. • Alfamart Sport, fokus pada olah raga dan pengembangan jiwa sportivitas. • Alfamart Vaganza, fokus pada pengembangan seni dan hiburan. • Alfamart SMEs, fokus pada program pembinaan dan pemberdayaan UKM
‘Alfamart Sahabat Indonesia’ program presents through 6 main pillars: • Alfamart Care, focussing on social responsibility programs. • Alfamart Smart, focussing on education development programs. • Alfamart Clean & Green, focussing on environmental preservation efforts. • Alfamart Sport, focussing on development of sport. • Alfamart Vaganza, focussing on development of arts, culture and entertainment. • Alfamart SMEs, focussing on Small and Medium scale Entrepreneurship development.
81
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
82
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Perseroan senantiasa memastikan untuk menerapkan etika bisnis yang selaras dengan prinsipprinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik. The Company always ensure the implementation of ethical business conduct in line with the principles of Good Corporate Governance.
83
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Perseroan terus meningkatkan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik selaras dengan budaya perusahaan dan rencana strategis. The Company continuously improve the implementation of Good Corporate Governance (GCG) in line with its corporate culture and strategic plans.
84
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Commitment to the implementation of Good Corporate Governance (GCG) as the basis for managing the Company continues to be applied within the Company. Realizing the importance of GCG as part of the corporate culture, and increasing demand for a workable system, structure and implementation of GCG through the years, the Company continues to improve and strengthen its Corporate Governance policies and practices.
Pendekatan yang dilakukan dalam mengembangkan dan mengimplementasikan GCG adalah melalui penyelarasan antara program-program GCG dengan nilai Perseroan serta rencana strategis Perseroan. Dalam pelaksanaan praktik Tata Kelola Perseroan, Perseroan senantiasa berpedoman pada 5 asas GCG terkait, yaitu: a. Transparansi, yaitu menyelenggarakan komunikasi dengan pihak yang berkepentingan secara akurat, tepat waktu, jelas dan konsisten. b. Akuntabilitas, yaitu menuntut agar masingmasing pihak bertindak sesuai hak, kewajiban dan wewenang yang telah ditetapkan. c. Responsibilitas, yaitu mematuhi Prosedur Operasional Standar dan aturan Perseroan serta ketentuan perundangan yang berlaku. d. Independensi, yaitu bertindak secara mandiri tanpa mengabaikan kerja sama yang baik; dan e. Kewajaran, yaitu selalu mengutamakan keadilan.
The approach taken in developing and implementing GCG is through alignment of GCG programs to our Corporate values and to our strategic plans. In the implementation of Good Corporate Governance, the Company continually upholds the 5 basic GCG principles as follows: a. Transparency, that is, establishing communication with all stakeholders in an accurate, timely, clear and consistent manner. b. Accountability, that is, demanding that all parties act in accordance with their designated rights, responsibilities and authority. c. Responsibility, that is, complying with all Standard Operating Procedures and corporate policies as well as abiding by applicable laws and regulations. d. Independence, that is, acting independently without compromise of teamwork; and e. Fairness, that is, constantly upholding equality for all.
Perseroan berkeyakinan bahwa GCG dapat menyeimbangkan beragam kepentingan para pemangku kepentingan dan berperan penting untuk keberhasilan usaha yang berkelanjutan dalam jangka panjang. GCG sejalan dengan pemenuhan tanggung jawab Perseroan sebagai perusahaan ritel yang bersentuhan dengan masyarakat banyak.
The Company believes that GCG acts to balance the interests of diverse stakeholders and plays an important role toward ensuring sustainable business success over the long term. GCG is also align with the compliance of the Company’s responsibility as a retail company exerting a direct effect to the general public.
Sepanjang tahun 2011, komitmen tersebut diwujudkan melalui berbagai program GCG, antara lain adalah: 1. Merevitalisasi budaya kerja Perseroan dengan me-resosialisai 2I3K atau nilai-nilai “Integritas, Inovasi, Kualitas dan Produktivitas, Kerja Sama Tim, Kepuasan Pelanggan” kepada seluruh karyawan, 2. Melaksanakan evaluasi terhadap komite yang berada di bawah Dewan Komisaris,
During 2011, this commitment was realized through various GCG programs, as follows: 1. Revitalized corporate values by re-socialize 2I3K or “Integrity, Innovation, Quality and Productivity, Teamwork, Customer Satisfaction” values to all employees, 2. Conducted evaluation of committee under the Board of Commissioners,
85
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Komitmen terhadap implementasi Tata Kelola Perseroan yang Baik atau Good Corporate Governance (GCG) sebagai landasan atas pengelolaan Perseroan terus diterapkan di dalam lingkungan Perseroan. Menyadari akan pentingnya GCG sebagai bagian dari budaya Perseroan serta tuntutan akan sistem, struktur dan implementasi GCG yang selalu meningkat dari tahun ke tahun, Perseroan terus memperbaiki dan memperkuat kebijakan dan praktik Tata Kelola Perseroannya.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
86
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
3. Menyesuaikan kebijakan-kebijakan yang terkait dengan implementasi Tata Kelola Perseroan dengan perubahan peraturan perundanganundangan serta perkembangan bisnis Perseroan.
3. Adjusted policies related to the implementation of Corporate Governance to changes in regulations and development of the Company’s business.
Struktur Tata Kelola
Governance Structure
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ Perseroan yang memfasilitasi Pemegang Saham dalam membuat keputusan-keputusan penting atas investasi mereka pada Perseroan. Keputusan yang diambil RUPS harus diambil berdasarkan kepentingan jangka panjang Perseroan.
In accordance with the Articles of Association, the General Meeting of Shareholders (GMS) is the organ that facilitates the Company’s shareholders in making important decisions on their investment in the Company. The decision taken by the GMS must be based on the long-term interests of the Company.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
General Meeting of Shareholders (GMS)
Selama tahun 2011, Perseroan telah melaksanakan: I. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada tanggal 9 Juni 2011 dengan keputusan sebagai berikut: 1. Keputusan Acara Rapat Pertama: Menyetujui Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan serta memberikan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada para anggota Direksi Perseroan mengenai tindakan pengurusan Perseroan dan pembebasan tanggung jawab kepada para anggota Dewan Komisaris Perseroan mengenai tindakan pengawasan yang mereka lakukan selama tahun buku 2010.
During 2011, the Company has conducted: I. The Company’s Annual Meeting of Shareholders on 9 June 2011 with the following decisions: 1. Decision of the First Meeting: Approve the Annual Report and Ratification of the Company’s Annual Financial Report for the year ended 31 December 2010 in accordance with the Articles of Association as well as providing full disclaimer to the members of the Board of Directors of the Company regarding the actions and the release of responsibility to the members of the Board of Commissioners on control measures they conducted during the fiscal year 2010.
2. Keputusan Acara Rapat Kedua: Menyetujui penetapan penggunaan keuntungan tahun buku 2010, sebagai berikut: a. Sejumlah Rp 1.000.000.000,- (satu miliar Rupiah) sebagai dana cadangan sesuai ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. b. Sejumlah Rp 120.112.195.000,- (seratus dua puluh miliar seratus dua belas juta seratus sembilan puluh lima ribu Rupiah) sebagaimana telah dibayarkan oleh Direksi Perseroan sebagai dividen interim kepada para Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan Yang Berhak pada tanggal 6 Januari 2011 sampai dengan pukul 16:00 WIB.
2. Decision of the Second Meeting: To approve the use of income of the financial year 2010, as follows: a. Rp 1,000,000,000,- (one billion Rupiah) as a reserve fund in accordance with the Articles of Association. b. Rp 120,112,195,000,- (one hundred twenty billion one hundred twelve million one hundred ninety five thousand Rupiah) as has been paid by the Board of Directors of the Company as interim dividend to the shareholders whose names are recorded in the Register of Shareholders Entitled on 6 January 2011 up to 16:00 WIB.
c. Sisa laba bersih Rp 134.711.302.239,(seratus tiga puluh empat miliar tujuh ratus sebelas juta tiga ratus dua ribu dua ratus tiga puluh sembilan Rupiah) akan digunakan untuk keperluan investasi dan modal kerja Perseroan dan dicatat sebagai Laba Yang Ditahan.
c. Remaining net income of Rp 134,711,302,239,- (one hundred thirtyfour billion seven hundred and eleven million three hundred and two thousand two hundred and thirty-nine Rupiah) shall be used for investment purposes and working capital of the Company and shall be recorded as retained earnings.
3. Keputusan Acara Rapat Ketiga: Menyetujui mengangkat kembali anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini untuk masa jabatan sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perseroan. Menyetujui mengangkat: • Komisaris Jenderal Polisi (Purnawirawan), Drs. Ahwil Loetan, SH, MBA, MM, Warga Negara Indonesia, lahir di Pematang Siantar, pada tanggal 1 Juni 1947, bertempat tinggal di Jakarta, Jl. Alam Permai IX/PD-3, RT/ RW 011/016, Kelurahan Pondok Pinang, Kecamatan Kebayoran Lama, Kotamadya Jakarta Selatan, selaku Komisaris Independen; • Mayor Jenderal (Purnawirawan), Sudrajat, Warga Negara Indonesia, lahir di Balikpapan pada tanggal 4 Februari 1949, bertempat tinggal di Jakarta, Jl. Indojati No. 3, RT/RW 004/012, Kelurahan Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan, Kotamadya Jakarta Selatan, selaku Komisaris Independen.
3. Decision of the third Meeting: Approve the re-appointment of the members of the Board of Commissioners and Board of Directors effective at the conclusion of this Meeting for the term of office as provided in the Articles of Association of the Company. Approve to appoint: • Police Commissioner General (Retired), Drs. Ahwil Loetan, SH, MBA, MM, Indonesian citizen, born in Pematang Siantar, on 1 June 1947, residing in Jakarta, Jl. Alam Permai IX/PD-3, RT/RW 011/016, Kelurahan Pondok Pinang, Kecamatan Kebayoran Lama, Kotamadya South Jakarta as an Independent Commissioner; • Army Major General (Retired) Sudrajat, Indonesian citizen, born in Balikpapan on 4 February 1949, residing in Jakarta, Jl. Indojati No.3, RT/RW 004/012, Kelurahan Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan, Kotamadya South Jakarta, as an Independent Commissioner.
Menegaskan susunan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris terhitung sejak ditutupnya Rapat ini untuk masa jabatan sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perseroan, adalah sebagai berikut:
Affirms the composition of the members of the Board of Directors and Board of Commissioners effective at the conclusion of this Meeting for the term of office as provided in the Articles of Association, as follows:
Direksi Presiden Direktur Direktur
Nama | Name Feny Djoko Susanto
Board of Directors President Director
Pudjianto
Director
Direktur
Ang Gara Hans Prawira
Director
Direktur
Bambang Setyawan Djojo
Director
Soeng Peter Suryadi
Director
Fernia Rosalie Kristanto
Director
Direktur
Maria Theresia Velina Yulianti
Director
Direktur
Theignatius Agus Salim
Director
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Direktur Direktur
87
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen
88
Nama | Name Djoko Susanto Budiyanto Djoko Susanto Imam Santoso Hadiwidjaja Komjen Pol (Purn.) Drs. Ahwil Loetan, SH, MBA, MM. MayjenTNI-AD (Purn.) Sudrajat
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan keputusan Rapat tentang perubahan susunan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan dalam suatu akta notaris dan melakukan pemberitahuankepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta mendaftarkannya pada instansi yang berwenang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4. Keputusan Acara Rapat Keempat: Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk Akuntan Publik yang akan melakukan audit pembukuan Perseroan tahun buku 2011 dan menetapkan honorarium serta persyaratan lain penunjukannya. 5. Keputusan Acara Rapat Kelima: Menyetujui Pemberian kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan gaji dan tunjangan anggota Direksi Perseroan. 6. Keputusan Acara Rapat Keenam: Menyetujui dan memutuskan jumlah honorarium para anggota Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku 2011, seluruhnya berjumlah tidak melebihi dari Rp 9.200.000.000,- (sembilan miliar dua ratus juta Rupiah) yang pembagiannya akan ditentukan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris.
Authorize the Board of Directors to declare the decisions of the Meeting regarding the changes in the composition of the members of the Board of Directors and Board of Commissioners in a notarial deed and make notification to the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia and register it to the appropriate authority in accordance with laws and regulations. 4. Decision of the fourth Meeting: Provide authority to the Board of Commissioners to appoint a Public Accountant who will audit the Company’s books for the fiscal year 2011 and determine the honorarium and other requirements for appointment. 5. Decision of the fifth Meeting: Approve the delegation of authority to the Board of Commissioners to determine the amount of salary and benefits to the members of the Company’s Board of Directors. 6. Sixth Decision of the Meeting: Decided and approve the honorarium of the members of the Board of Commissioners for the fiscal year 2011, totaling not more than Rp 9,200,000,000,- (nine billion two hundred million Rupiah) with the division which be determined by the decision of the Board of Commissioners.
II. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 19 Januari 2011 dengan keputusan sebagai berikut: 1. Keputusan Acara Rapat Pertama: Menyetujui pengunduran diri dari: a. Glenn T. Sugita selaku Wakil Presiden Komisaris Perseroan; b. Hanafiah Djajawinata selaku Komisaris Independen Perseroan; c. Henryanto Komala selaku Wakil Presiden Direktur Perseroan; d. Hendra Djaya, selaku Direktur Perseroan, dengan penghargaan dan ucapan terima kasih atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab mereka selama menjabat, serta memberikan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya atas tindakan-tindakan yang mereka lakukan dalam masa jabatan sampai dengan tanggal efektif pengunduran diri mereka masing-masing.
II. Extraordinary General Meeting of the Shareholders on 19 January 2011 with the following decisions: 1. Decision of the First Meeting: Approve the resignation of: a. Glenn T. Sugita as the Company’s Vice President Commissioner; b. Hanafiah Djajawinata as the Company’s Independent Commissioner; c. Henryanto Komala as the Company’s Vice President Director; d. Hendra Djaya, as the Company’s Director, with appreciation and gratitude for the performance of duties and responsibilities during their tenure, and grant full exemptions of responsibility for their actions conducted in the term of office up to the effective date of their resignation.
Menyetujui mengangkat Fernia Rosalie Kristanto, Maria Theresia Velina Yulianti dan Theignatius Agus Salim, masing-masing selaku Direktur Perseroan untuk sisa masa jabatan anggota Direksi Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini hingga berakhirnya sisa masa jabatan anggota Direksi sesuai ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.
Approve to appoint Fernia Rosalie Kristanto, Maria Theresia Velina Yulianti and Theignatius Agus Salim, as the Company’s Directors for the remaining term as of the closing of this meeting to the expiration term the Board of Directors in accordance with the Articles of Association.
Menegaskan kembali susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini, adalah sebagai berikut:
Re-affirming the composition of the Board of Commissioners and Board of Directors effective at the conclusion of this Meeting, is as follows:
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen
Nama | Name
Board of Commissioners
Djoko Susanto
President Commissioner
Budiyanto Djoko Susanto Imam Santoso Hadiwidjaja
Direksi Presiden Direktur
Nama | Name Feny Djoko Susanto
Direktur
Commissioner Independent Commissioner
Board of Directors President Director
Pudjianto
Director
Direktur
Ang Gara Hans Prawira
Director
Direktur
Bambang Setyawan Djojo
Director
Direktur
Soeng Peter Suryadi
Director
Direktur
Fernia Rosalie Kristanto
Director
Direktur
Maria Theresia Velina Yulianti
Director
Direktur
Theignatius Agus Salim
Director
Authorize the Board of Directors to declare the decisions of the Meeting regarding the changes in the composition of the members of the Board of Directors and Board of Commissioners in a notarial deed and make notification to the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia and register it to the appropriate authority in accordance with laws and regulations.
2. Keputusan Acara Rapat Kedua: Menyetujui mengubah beberapa ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, sebagai berikut: a. Mengubah bunyi Pasal 10 ayat 10.5 dan meniadakan Pasal 10 ayat 10.6; 10.7; 10.8; 10.9; mengubah Pasal 10 ayat 10.10; b. Mengubah bunyi Pasal 11 ayat 11.4; c. Mengubah bunyi Pasal 17 ayat 17.1 dan 17.6; d. Mengubah bunyi Pasal 18 ayat 18.3; meniadakan Pasal 18 ayat 18.4 dan mengubah bunyi Pasal 18 ayat 18.10;
2. Second Decision of the Meeting: Approve amendments to some of the provisions of the Articles of Association, as follows: a. Amend the content of Article 10, paragraph 10.5 and negate Article 10, paragraph 10.6; 10.7; 10.8; 10.9; amend Article 10, paragraph 10:10; b. Amend the content of Article 11 paragraph 11.4; c. Amend the content of Article 17, paragraph 17.1 and 17.6; d. Amend the content of Article 18, paragraph 18.3; negate Article 18, paragraph 18.4 and Amend the content of Article 18, paragraph 18.10;
89
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan keputusan Rapat tentang perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan dalam suatu akta notaris dan melakukan pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta mendaftarkannya pada instansi yang berwenang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
90
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
e. Mengubah bunyi Pasal 19 ayat 19.2 dan 19.8; f. Mengubah bunyi Pasal 20 ayat 20.1 dan 20.2; g. Mengubah bunyi Pasal 21 ayat 21.5 dan 21.7; h. Mengubah bunyi Pasal 22 ayat 22.2; 22.8; 22.9; dan 22.10 butir d; serta menambah 1 (satu) ayat 22.14; i. Mengubah bunyi Pasal 26 ayat 26.1; dan j. Mengubah bunyi Pasal 29 ayat 29.1.
e. Amend the content of Article 19, paragraph 19.2 and 19.8; f. Amend the content of Article 20, paragraph 20.1 and 20.2; g. Amend the content of Article 21, paragraph 21.5 and 21.7; h. Amend the content of Article 22, paragraph 22.2; 22.8; 22.9; and 22.10 sub-paragraph d; and add 1 (one) paragraph 22.14; i. Amend the content of Article 26, paragraph 26.1; and j. Amend the content of Article 29, paragraph 29.1.
Menegaskan dan menyatakan kembali seluruh isi Anggaran Dasar Perseroan beserta perubahannya.
Affirm and re-declare the entire contents of the Articles of Association and amendments thereto.
Memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan untukmelakukan segala tindakan yang berhubungan dengan keputusan Acara Rapat Kedua, termasuk namun tidak terbatas untuk menyatakan keputusan Acara Rapat Kedua ini dalam suatu akta notaris dan melakukan pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta melakukan segala tindakan yang harus atau dapat dijalankan untuk dapat tercapainya maksud dari keputusan Acara Rapat Kedua ini.
Provide authority to the right of substitution to the Board of Directors to perform any action in relation to the decision of the Second Meeting, including but not limited to declare the decision in this Second Meeting in a notarial deed and make notification to the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia as well as performing all actions that should or can be run in order to achieve the purpose of the decisions of this Second Meeting.
3. Keputusan Acara Rapat Ketiga: Memberikan persetujuan kepada Direksi Perseroan atas persetujuan Dewan Komisaris untuk menjaminkan lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih Perseroan guna menjamin hutang Perseroan.
3. Third Decision of the Meeting: Give approval to the Board of Directors with the approval of the Board of Commissioners to pledge more than 50% (fifty percent) of net assets of the Company as collateral to the Company’s debt.
III. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 20 Oktober 2011 dengan keputusan sebagai berikut: 1. Menyetujui rencana penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, sesuai Peraturan Bapepam dan LK No. IX. D.4 tentang Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep429/BL/2009 tanggal 9 Desember 2009. 2. Menyetujui pemberian kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menyatakan dalam akta Notaris tersendiri mengenai kepastian jumlah penambahan modal atau jumlah saham yang akan ditempatkan tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Tanpa HMETD).
III. Extraordinary General Meeting of the Shareholders on 20 October 2011 with the following decisions: 1. Approved plans of capital increase nonpreemptive, according to the Regulation of Bapepam and LK No. IX. D.4 on the nonpreemptive, attachment of the Regulation of the Chairman of Bapepam-LK No. Kep-429/ BL/2009 dated 9 December 2009. 2. Approve the authorization to the Board of Commissioners to declare a separate notarial deed of certainty of the amount of capital increase or the number of shares of the nonpreemptive right issues.
3. Menyetujui pemberian kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang berkaitan dengan pelaksanaan penambahan modal Tanpa HMETD.
3. Approve the delegation of authority to the Board of Directors of the Company to perform all actions related to the implementation of the non-preemptive right issue.
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Dewan Komisaris berfungsi melakukan pengawasan baik secara umum maupun khusus, memberikan nasihat kepada Direksi dalam mengelola Perseroan, serta melakukan pemantauan terhadap efektivitas praktik GCG yang diterapkan Perseroan, pelaksanaan pengendalian internal serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
The Board of Commissioners serves to provide oversight in general as well as specific areas, provide advice to the Directors in managing the Company, as well as in monitoring the effectiveness of GCG practices implemented by the Company, application of internal controls and compliance with laws and regulations.
Tugas dan Tanggung Jawab
Duties and Responsibilities
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris antara lain mencakup: 1. Melakukan pengawasan atas jalannya pengurusan Perseroan oleh Direksi serta memberikan persetujuan dan pengesahan atas rencana kerja dan anggaran tahunan Perseroan. 2. Mengadakan rapat atau pertemuan secara berkala untuk membahas pengelolaan operasional Perseroan. 3. Mengawasi pengelolaan Perseroan atas kebijakan yang telah ditetapkan oleh Direksi dan memberikan masukan jika diperlukan. 4. Menominasikan dan menunjuk calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi untuk diajukan dan disetujui dalam RUPS Tahunan. 5. Menentukan jumlah remunerasi bagi anggota Direksi. 6. Menunjuk dan menetapkan anggota Komite Audit.
The duties and responsibilities of the Board of Commissioners include the following: 1. To perform oversight on the management of the Company by the Board of Directors and to approve and endorse the Company’s annual budget and business plan. 2. To meet periodically and discuss the management of the Company’s business operation. 3. To oversee the management of the Company based on policies set forth by the Board of Directors and to provide advice as required. 4. To appoint nominees for the Board of Commissioners and the Board of Directors to be proposed to and approved by the Annual GMS. 5. To determine the remuneration package for members of the Board of Directors. 6. To appoint members of the Audit Committee.
Komposisi Dewan Komisaris
Composition of the Board of Commissioners
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, susunan Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut:
Jabatan Presiden Komisaris Komisaris Independen Komisaris
As of December 31, 2011, the members of the Board of Commissioners of the Company are as follows:
Nama | Name Djoko Susanto Imam Santoso Hadiwidjaja Budiyanto Djoko Susanto
Position
91
President Commissioner Independent Commissioner Commissioner
Komisaris Independen
Komjen Pol. (Purn.) Drs. Ahwil Loetan, SH, MBA, MM
Independent Commissioner
Komisaris Independen
MayjenTNI-AD (Purn.) Sudrajat
Independent Commissioner 2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Komisaris Independen
Independent Commissioners
Dari 5 (lima) anggota Dewan Komisaris Perseroan, sebanyak 60% atau 3 (tiga) anggota adalah Komisaris Independen
From a total of 5 (five) members of the Board of Commissioners, 60% or 3 (three) members are Independent Commissioners.
Rapat Dewan Komisaris
Meeting of the Board of Commissioners
Frekuensi rapat Direksi yang diselenggarakan dalam periode Januari sampai dengan Desember 2011 adalah empat kali dan tingkat kehadiran masingmasing anggota di setiap rapat adalah sebagai berikut:
Frequency of the Board of Commissioners meeting held in the period between January to December 2011 was four times and the level of attendance of each member at each meeting is as follows:
Nama | Name
92
Jabatan | Position
Kehadiran | Attendance
Djoko Susanto
Presiden Komisaris President Commissioner
4 kali | 4 times
Imam Santoso Hadiwidjaja
Komisaris Independen Independent Commissioner
4 kali | 4 times
Budiyanto Djoko Susanto
Komisaris | Commissioner
4 kali | 4 times
Komjen Pol. (Purn.), Drs. Ahwil Loetan, SH, MBA, MM
Komisaris Independen Independent Commissioner
3 kali | 3 times
Mayjen TNI-AD (Purn.) Sudrajat
Komisaris Independen Independent Commissioner
3 kali | 3 times
Fernia Rosalie Kristanto, Maria Theresia Velina Yulianti dan Theignatius Agus Salim, bergabung dengan Direksi terhitung tanggal 19 Januari 2011.
Fernia Rosalie Kristanto, Maria Theresia Velina Yulianti and Theignatius Agus Salim, joined with Directors since 19 January 2011.
Direksi
Board of Directors
Direksi menjalankan kepengurusan dan pengelolaan atas Perseroan dengan merumuskan berbagai kebijakan, rencana kerja, anggaran perusahaan, sasaran jangka pendek dan jangka panjang serta melakukan implementasi dan pemantauan atas pelaksanaannya dalam mewujudkan visi dan misi Perseroan.
The Board of Directors undertakes to manage and run the Company by formulating policies, work plans, the budget, short-term and long-term targets as well as implementing and monitoring implementation to attain the Corporate’s vision and mission.
Tugas dan Tanggung Jawab
Duties and Responsibilities
Direksi memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan pembagian tugas dan tanggung jawab yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris dan Anggaran Dasar Perseroan berdasarkan wewenang yang diberikan oleh RUPS.
The Board of Directors has duties and responsibilities respectively in accordance with assignment of duties and responsibilities as set forth by the Board of Commissioners and the Articles of Incorporation, as authorized by the GMS.
Komposisi Direksi
Composition of the Board of Directors
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, Jumlah anggota Direksi Perseroan adalah 8 (delapan)orang, dengan komposisi sebagai berikut:
As of 31 December 2011, the number of the member of the Company’s Directors is 8 (eight) people, with the following composition:
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Jabatan Presiden Direktur
Nama | Name Fenny Djoko Susanto
Position President Director
Direktur
Pudjianto
Director
Direktur
Ang Gara Hans Prawira
Director
Direktur
Bambang Setyawan Djojo
Director
Direktur
Soeng Peter Suryadi
Director
Direktur
Fernia Rosalie Kristanto
Director
Direktur
Maria Theresia Velina Yulianti
Director
Direktur
Theignatius Agus Salim
Director
Rapat Direksi
Meeting of the Board of Directors
Frekuensi rapat Direksi yang diselenggarakan dalam periode Januari sampai dengan Desember 2011 adalah 12 kali dan tingkat kehadiran masing-masing anggota di setiap rapat adalah sebagai berikut:
Frequency of the Board of Directors meeting held in the period between January to December 2011 was 12 times and the level of attendance of each member at each meeting is as follows:
Nama | Name
Fenny Djoko Susanto
Jabatan | Position
Kehadiran | Attendance
Presiden Direktur | President Director
10 kali | 10 times
Pudjianto
Direktur | Director
9 kali | 9 times
Ang Gara Hans Prawira
Direktur | Director
12 kali | 12 times
Bambang Setyawan Djojo
Direktur | Director
11 kali | 11 times
Soeng Peter Suryadi
Direktur | Director
12 kali | 12 times
Fernia Rosalie Kristanto
Direktur | Director
11 kali | 11 times
Maria Theresia Velina Yulianti
Direktur | Director
11 kali | 11times
Theignatius Agus Salim
Direktur | Director
10 kali | 10times
Fernia Rosalie Kristanto, Maria Theresia Velina Yulianti serta Theignatius Agus Salim, bergabung dengan Dewan Direksi terhitung tanggal 19 Januari 2011.
Fernia Rosalie Kristanto, Maria Theresia Velina Yulianti and Theignatius Agus Salim, joined to the Board of Directors since 19 January 2011
Komite Audit
Audit Committee
Struktur dan Keanggotaan Komite Audit
Structure and Membership of the Audit Committee
Komite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris dalam rangka membantu melaksanakan tugas dan kewajibannya. Susunan keanggotaan Komite Audit Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Tanpa Rapat Dewan Komisaris tanggal 7 Maret 2011 yang masih berlaku hingga Laporan Tahunan ini dibuat adalah sebagai berikut:
Nama | Name
The Audit Committee is established by the Board of Commissioners to assist them in disbursing their tasks and responsibilities. The composition of the Audit Committee, pursuant to the Decision Letter from the Board of Commissioners, without Board of Commissioner meeting, dated 7 March, 20011 and is valid until the date of this Annual Report are as follows:
Jabatan | Position
Jabatan dalam Perseroan | Position in the Company
Ketua | Chairman
Komisaris Independen | Independent Commissioner
Dra. Lucia Hadisurya
Anggota | Member
-
Dr. Timotius
Anggota | Member
-
Imam Santoso Hadiwidjaja
The establishment of the Audit Committee are in compliance with the provisions of Bapepam - LK.
Tugas dan Tanggung Jawab
Duties and Responsibilities
1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan baik yang telah maupun yang akan dikeluarkan Perseroan seperti laporan keuangan, proyeksi, dan informasi keuangan yang terdapat dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan 2. Mengevaluasi efektivitas pelaksanaan audit dari auditor ekstern termasuk menelaah independensi dan objektivitas auditor ekstern serta menelaah kecukupan pemeriksaan yang dilakukannya untuk memastikan semua risiko yang penting telah dipertimbangkan.
1. Examining the Company’s past and future financial information such as financial statements, projections, and financial information included in the Company’s Work Plan and Budget. 2. Evaluating the effectiveness of audit implementations by external auditors, including external auditors’ independency and objectivity as well as audit adequacy to ensure that crucial risks have been taken into consideration.
93
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Pembentukan Komite Audit tersebut telah sesuai dengan ketentuan Bapepam - LK.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
3. Mengevaluasi laporan manajemen atas ketaatan Perseroan terhadap perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan. 4. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit intern serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. Paling kurang dengan melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap: • Pelaksanaan tugas Divisi Internal Audit. • Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik dengan standar yang berlaku. • Kesesuaian laporan keuangan dengan standar yang berlaku. • Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan Divisi Internal Audit dan Kantor Akuntan Publik. • Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan pada Rapat Umum Pemegang Saham. • Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Dewan Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan Perseroan • Mengusulkan kepada Dewan Komisaris untuk meminta Internal Audit Division melaksanakan audit khusus jika diperlukan. • Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.
3. Evaluating management’s report on the Company’s compliance with regulations related to the Company’s activities. 4. Monitoring and evaluating the preparation and implementation of internal audit, as well as monitoring the follow-ups of audit results to ensure internal control adequacy including the adequacy of financial reporting process. The following are issues to be monitored and evaluated: • Implementation of duties by the Internal Audit Division. • Ensuring that the audit by the Public Accountant Firm meets the generallyaccepted standards. • Ensuring that the financial statements meets the generally-accepted standards. • Follow-ups by the Board of Directors pertaining findings by the Internal Audit Division and the Public Accountant Firm. • Providing the Board of Commissioners with a recommendation on the appointment of the Public Accountant Firm for the Board of Commissioners to report it during the General Meeting of Shareholders. • Probing and examining complaints raised against the Company and reporting them to the Board of Commissioners. • Perform other tasks given by the Board of Commissioners.
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Komite Audit
Frequency of Meetings and Attendance of the Audit Committee
Sepanjang tahun 2011, Komite Audit telah mengadakan rapat sebanyak 5 (lima kali) kali rapat yang telah dijadwalkan secara reguler dan dihadiri lengkap oleh ketua dan anggota Komite Audit.
Throughout the year 2011, the Audit Committee held as much as 5 (five) scheduled meetings on a regular basis and fully attended by the chairman and members of the Audit Committee.
Nama | Name
Jabatan | Position
Kehadiran | Attendance
Ketua | Chairman
5 kali | 5 times
Dr. Timotius
Anggota | Anggota
5 kali | 5 times
Dra. Lucia Hadisurya
Anggota | Anggota
5 kali | 5 times
Imam Santoso Hadiwidjaja
94
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Agenda rapat tersebut antara lain adalah membahas dengan Manajemen hal-hal sebagai berikut: 1. Laporan Keuangan 2. Sistem Pengendalian Internal 3. Pelaksanaan dan hasil dari proses pengendalian internal 4. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan 5. Sistem dan implementasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance).
The meeting agenda includes discussion with the management on the following matters: 1. Financial Statements 2. Internal Control System 3. Implementation and result from the internal control process 4. Compliance with laws and regulations 5. System and implementation of Good Corporate Governance.
After the meeting, the Audit Committee reports to the Board of Commissioners, through the Independent Commissioner as the Chairman of the Audit Committee. Based on the report of the Audit Committee, the Board of Commissioners will provide recommendation advice to the Board of Directors in relations with the increased operational and corporate aspects of the Company.
Rapat tersebut merupakan rapat resmi Komite Audit. Selain rapat tersebut, Komite Audit juga menghadiri rapat lainnya yang diadakan atas undangan Dewan Komisaris membahas hal-hal tertentu dengan manajemen.
The meeting is a formal meeting of the Audit Committee. In addition to these meetings, the Audit Committee also attends other meetings at the invitation of the Board of Commissioners to discuss certain matters with management.
Laporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit
A Brief Report on the Audit Committee’s Activities
Pengawasan atas Audit Eksternal Auditor eksternal bertanggung jawab untuk mengaudit laporan keuangan sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Publik yang berlaku di Indonesia dan memberikan opini apakah laporan keuangan tersebut telah menyajikan secara wajar, dalam seluruh aspek-aspek yang material, posisi keuangan, laporan laba rugi dan arus kas Perseroan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku umum di Indonesia.
Supervision of External Audit External auditors are responsible for auditing financial statements in accordance with Public Accountant Professional Standards prevailing in Indonesia and providing an opinion of whether a financial statements has appropriately and accurately disclosed all material aspects of the Company’s financial position, statements of income and cash flows in accordance with the generally accepted Financial Accounting Standards in Indonesia.
Pada tahun buku 2011, Kantor Akuntan Publik yang ditugaskan untuk mengaudit laporan keuangan Perseroan adalah KAP Purwantono, Suherman dan Surja. Pengadaan jasa Kantor Akuntan Publik tersebut telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Komite Audit telah menelaah proses penunjukan tersebut dan penetapan jumlah fee audit yang masih dalam batas kewajaran.
For the 2011 fiscal year, the Public Accountant Firm assigned to audit the Company’s financial statements was the KAP Purwantono, Suherman and Surya. The procurement of the Public Accountant Firm was in accordance with the applicable regulations. The Audit Committee examined the appointment and auditing fees, and found them adequately reasonable.
Dalam melakukan pengawasan proses audit eksternal, Komite Audit telah berkoordinasi dan mengadakan pertemuan dengan Kantor Akuntan Publik untuk membahas rencana audit, isu utama, temuan audit yang penting, serta kemungkinan adanya hambatan dalam penugasan audit.
The Audit Committee coordinated and held meetings with the Public Accountant Firm to discuss such issues as auditing plans, main issues, important auditing findings and other matters that may constrain the auditing process.
Komite Audit selanjutnya memastikan hambatan dan temuan tersebut dapat diatasi dan ditindaklanjuti oleh manajemen. Di samping itu, Komite Audit juga mengevaluasi kualitas pelaksanaan audit oleh auditor eksternal, berdasarkan standar audit dan ketentuan lain yang berlaku, termasuk juga evaluasi atas independensi dan obyektivitas akuntan publik.
The Audit Committee further ensured that the obstacles and findings were surmountable and followed up by the management. Moreover, the Audit Committee evaluated the audit quality by the external auditors according to auditing standards and other related measures. The Audit Committee also evaluated the public accountants’ independence and objectivity.
95
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Setelah mengadakan rapat tersebut, Komite Audit membuat laporan kepada Dewan Komisaris, melalui Komisaris Independen sebagai Ketua Komite Audit. Berdasarkan hasil laporan dari Komite Audit, Dewan Komisaris akan memberikan rekomendasi dan masukan kepada Direksi sehubungan dengan peningkatan aspek operasional dan korporasi Perseroan.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
96
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Pengawasan atas Audit Internal Dalam menjalankan fungsi review terhadap sistem pengendalian internal, Komite Audit berupaya agar peran audit internal dapat terus senantiasa ditingkatkan dengan melakukan evaluasi atas sumber daya manusia, struktur organisasi, pelaporan pelaksanaan audit internal dan tindak lanjut atas temuannya.
Supervision of the Internal Audit In reviewing the internal control system, the Audit Committee ascertains the ever-increasing role of the internal audit by evaluating human resources, organizational structure, internal audit implementation reporting and follow-up of audit findings.
Berdasarkan review terhadap pelaksanaan audit, Komite Audit menyampaikan saran sebagai berikut: 1. Agar auditor internal meningkatkan evaluasi atas pengendalian internal yang terkait dengan bisnis proses lalu lintas barang dagang, sehingga nilai barang rusak dan barang hilang dapat ditekan demi efisiensi di tahun mendatang. 2. Agar pada tahun 2011 Departemen Internal Audit dapat melakukan audit yang lebih terfokus pada proses bisnis yang mengandung risiko tinggi melalui penerapan metode audit berbasis risiko (risk based audit), dengan penerapan metode ini kekurangan sumber daya auditor diharapkan dapat teratasi. Selain melakukan review laporan audit internal, Komite Audit juga memonitor tindak lanjut yang dilakukan manajemen atas temuan hasil audit.
Based on the review of the audit implementation, the Audit Committee conveys the following suggestions: 1. Internal auditors improve their evaluation of internal control pertaining to the business process of merchandise traffics, therefore the value of damaged and missing goods can be supressed for the sake of efficiency in the coming years. 2. The Internal Audit Division be more focused on its audit in high-risk business by adopting the risk-based audit method. Adoption of the method is expected to provide a solution to a shortage of auditors. In addition to conducting a review of internal audit reports, the Audit Committee also monitors the follow-up conducted by the management on audit findings.
Terkait dengan tugas dan tanggung jawab Komite Audit lainnya, telah dilakukan review paket kompensasi/remunerasi Komisaris dan Direksi. Selama tahun buku 2011 Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan telah menerima kompensasi/ remunerasi sebesar Rp 41,5 miliar. Komite Audit menyimpulkan bahwa pembayaran kompensasi/ remunerasi Direksi dan Komisaris selama tahun buku 2011 telah sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Reviewing the compensation/remuneration package for the Board of Commissioners and the Board of Directors is also part of the Audit Committee’s assignment. For the 2011 fiscal year, the Board of Commissioners and the Board of Directors were granted Rp 41.5 billion in compensation/ remuneration. Audit by the Audit Committee found that the compensation/ remuneration payment to the Board of Commissioners and the Board of Directors had been in compliance with the regulation.
Berdasarkan penelaahan dan pembahasan dalam pertemuan-pertemuan yang telah dilakukan seperti tersebut di atas, Komite Audit berpendapat bahwa: 1. Penyajian laporan keuangan yang dipublikasikan telah memenuhi asas keterbukaan. 2. Perseroan telah memiliki sistem pengendalian internal yang memadai.
The above-mentioned audit and discussions led the Audit Committee to conclude that: 1. The presentation of financial statements has fulfilled the disclosure principal. 2. The Company has an adequate internal control system.
Komite Audit juga telah menyampaikan laporan, saran dan catatan atas berbagai aktivitas Perseroan yang perlu mendapatkan perhatian Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas dan fungsi pengawasannya serta memberikan nasihat kepada Direksi.
Furthermore, the Audit Committee provided a report, suggestions and notes to the Company’s activities in support of the Board of Commissioners’ supervisory and consultative role pertaining to the Board of Directors.
Sekretaris Perseroan
Corporate Secretary
Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pemodal, Alfamart sebagai Perseroan publik membentuk Sekretaris Perseroan (Corporate Secretary) yang berperan sebagai penghubung Perseroan dengan para investor, pelaku pasar modal, regulator dan juga para pengamat yang dijabat oleh Fernia Rosalie Kristanto.
To improve services to investors, Alfamart as a public company has formed a Corporate Secretary with the role of the Company’s liaison with investors, capital market participants, regulators and analysts which is chaired by Fernie Rosalie Kristanto.
Biografi singkat Sekretaris Perseroan terdapat pada bagian Data Perseroan.
A brief biography of the Corporate Secretary can be viewed in the Corporate Data section.
Tugas Sekretaris Perseroan
Duties of Corporate Secretary
1. Memfasilitasi komunikasi yang efektif dan memastikan tersedianya informasi untuk berbagai pihak. 2. Berperan sebagai penghubung utama antara Perseroan, Bapepam-LK, Bursa Efek, Profesi Penunjang, Pemegang Saham dan publik. 3. Mengikuti perkembangan pasar modal dan memberikan masukan kepada Direksi mengenai ketentuan tentang pasar modal.
1. Facilitate effective communication and ensure availability of information to various parties. 2. Serve as the primary contact person between the Company, Bapepam-LK, and the public. 3. Follow the development of capital markets and advise Board of Directors on provisions concerning the capital market.
Perseroan telah melaporkan penunjukan Sekretaris Perseroan kepada Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia serta mengumumkannya di salah satu harian nasional.
The Company has reported appointment of the Corporate Secretary to Bapepam-LK and the Indonesian Stock Exchange and made announcement in one national daily.
Beberapa aktivitas dari Sekretaris Perseroan selama tahun 2011, antara lain: 1. Melakukan Paparan Publik (Public Expose) Perseroan kepada media sebagai bentuk keterbukaan informasi dan Tata Kelola Perusahaan yang Baik. 2. Memberikan informasi kepada pemegang saham dan masyarakat terkait kinerja dan akivitasaktivitas yang dilakukan Perseroan. 3. Menyampaikan laporan berkala dan insidental kepada Bapepam-LK dan bursa, termasuk laporan mengenai hasil pelaksanaan aksi-aksi korporasi. 4. Mengkoordinasi pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, serta Aksi-aksi Korporasi lainnya. 5. Menghadiri setiap pelaksanaan Rapat Direksi dan membuat risalah hasil Rapat Direksi.
Some of the activities undertaken by the Corporate Secretary during 2011 are among others: 1. Conduct Public Expose of the Company to the media as a form of information disclosure and Good Corporate Governance. 2. Provide information to shareholders and related communities on performance and activities of the Company. 3. Deliver periodic and incidental reports to Bapepam-LK and the stock exchange, including report of corporate actions. 4. Coordinate the implementation of the Annual General Meeting of Shareholders, Extraordinary General Meeting of Shareholders, as well as other Corporate Actions. 5. Attend every execution of the Board of Directors Meeting and make minutes of the Board of Directors Meeting.
Kegiatan Sekretaris Perseroan selama tahun 2011
Corporate Secretary’s Activities During 2011:
Kegiatan | Activities
Jumlah Kegiatan | Number of Activites
1
Rapat Umum Pemegang Saham | General Meeting of Shareholders
3 kali | 3 times
2.
Paparan Publik | Public Expose
1 kali | 1 time
3.
Iklan Koran | Newspaper Advertisement a. Rapat Umum Pemegang Saham | General Meeting of Shareholders
3 kali | 3 times
b. Pergantian Corporate Secretary | Corporate Secretary Changing
1 kali | 1 time
c. Laporan Keuangan | Financial Statements
2 kali | 2 times
d. Penambahan Modal Tanpa HMETD | Non Pre-emptive Right Issue
2 kali | 2 times
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
No
97
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Bulan | Month January
Tanggal | Date
Perihal | Subject
05/01/2011
Penyampaian Bukti Iklan Submission of Advertisement Proofs
20/01/2011
Hasil Rapat Umum Para Pemegang Saham General Meeting of Shareholders Result
21/01/2011
Penyampaian Bukti Iklan Submission of Advertisement Proofs
21/01/2011
Keterbukaan Informasi yang Perlu Diketahui Publik Public Information Disclosure on Important Matters
26/01/2011
Perubahan Sekretaris Perseroan (Corporate Secretary) Changes to the Corporate Secretary
09/03/2011
Perubahan Komite Audit Changes to the Audit Committee
24/03/2011
Penyampaian Laporan Tahunan Submission of Annual Report
25/03/2011
Penyampaian Bukti Iklan Submission of Advertisement Proofs
11/04/2011
Keterbukaan Informasi Pemegang Saham Tertentu Information Disclosure of Certain Shareholders
28/04/2011
Penyampaian Laporan Keuangan Interim yang Tidak Diaudit Submission of Unaudited Interim Financial Statements
29/04/2011
Penyampaian Laporan Tahunan Submission of Annual Report
04/05/2011
Keterbukaan Informasi Pemegang Saham Tertentu Information Disclosure of Certain Shareholders
06/05/2011
Pemberitahuan RUPS Announcement of the GMS
11/05/2011
Penyampaian Bukti Iklan Submission of Advertisement Proofs
23/05/2011
Panggilan RUPS Invitation for the GMS
26/05/2011
Penyampaian Bukti Iklan Submission of Advertisement Proofs
26/05/2011
Keterbukaan Informasi yang Perlu Diketahui Publik Public Information Disclosure on Important Matters
06/06/2011
Penyelenggaraan Public Expose Public Expose
07/06/2011
Penyampaian Materi Public Expose Submission of Public Expose Materials
10/06/2011
Hasil Rapat Umum Para Pemegang Saham Result of the General Meeting of Shareholders
13/06/2011
Laporan Hasil Public Expose Report of Public Expose Results
15/06/2011
Penyampaian Bukti Iklan Submission of Advertisement Proofs
28/06/2011
Keterbukaan Informasi Pemegang Saham Tertentu Information Disclosure of Certain Shareholders
26/07/2011
Penyampaian Laporan Keuangan Interim yang Tidak Diaudit Submission of Unaudited Interim Financial Statements
26/07/2011
Penyampaian Bukti Iklan Submission of Advertisement Proofs
August
26/08/2011
Keterbukaan Informasi Pemegang Saham Tertentu Information Disclosure of Certain Shareholders
September
19/09/2011
Pemberitahuan RUPS Announcement of the GMS
20/09/2011
Keterbukaan Informasi yang Perlu Diketahui Publik Public Information Disclosure on Important Matters
20/09/2011
Penyampaian Bukti Iklan Submission of Advertisement Proofs
March
April
May
June
98
July
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Bulan | Month October
December
Tanggal | Date
Perihal | Subject
05/10/2011
Panggilan RUPS Invitation for the GMS
05/10/2011
Penyampaian Bukti Iklan Submission of Advertisement Proofs
05/10/2011
Penyampaian Bukti Iklan Submission of Advertisement Proofs
13/10/2011
Keterbukaan Informasi yang Perlu Diketahui Publik Public Information Disclosure on Important Matters
18/10/2011
Penyampaian Bukti Iklan Submission of Advertisement Proofs
23/10/2011
Hasil Rapat Umum Para Pemegang Saham Result of the General Meeting of Shareholders
25/10/2011
Penyampaian Bukti Iklan Submission of Advertisement Proofs
26/10/2011
Penyampaian Laporan Keuangan Interim yang Tidak Diaudit Submission of Unaudited Interim Financial Statements
01/12/2011
Penjelasan atas Volatilitas Transaksi Explanation on Transactions Volatility
01/12/2011
Keterbukaan Informasi Pemegang Saham Tertentu Information Disclosure of Certain Shareholders
09/12/2011
Penjelasan atas Pertanyaan Bursa Explanation on the Stocks Questions
14/12/2011
Keterbukaan Informasi Pemegang Saham Tertentu Information Disclosure of Certain Shareholders
Investor Relations
Hubungan Investor adalah suatu tanggung jawab manajemen strategis yang memadukan aspek keuangan, komunikasi, pemasaran, dan kepatuhan atas peraturan sekuritas yang memungkinkan terciptanya komunikasi dua arah paling efektif antara perusahaan, masyarakat keuangan, dan pihak-pihak lain, yang akhirnya berpengaruh atas terbentuknya penilaian yang wajar atas saham perusahaan.
Investor Relations is a strategic management function that integrates finance, communications, marketing, and compliance with securities regulations, allowing the creation of effective two-way communications between companies, the financial community, and other parties, and ultimately influencing the formation of a reasonable valuation on company’s shares.
Tugas Pokok Hubungan Investor:
Main Duties of Investor Relations:
1. Membangun hubungan yang baik dengan masyarakat keuangan (investor, analis, dan media). 2. Mengikuti perkembangan bursa saham dan memberikan saran kepada manajemen terkait dengan saham Perseroan. 3. Menyediakan informasi mengenai kondisi Perseroan kepada masyarakat keuangan. 4. Memberikan jawaban atas berbagai pertanyaan bidang keuangan.
1. Build good relations with the financial community (investors, analysts, and the media). 2. Observe stock market developments and give advise to the management concerning the Company shares. 3. Provide information regarding the Company’s condition to the financial community. 4. Respond to any questions related with finance.
Perseroan membangun citra yang baik melalui pengembangan hubungan dengan investor/ analis baik secara interaktif maupun penyampaian informasi berkala, terutama yang berkaitan dengan kinerja dan prospek Perseroan. Penyampaian informasi kepada investor/analis dilakukan melalui kegiatan road show, analyst meeting, investor conference, dan media komunikasi lainnya.
The Company builds a positive corporate image through fostering good relations with investors/ analysts in an interactive manner and through periodic information delivery mainly concerning Company performance and prospects. Information delivery to investors/analysts is accomplished through road shows, analyst meetings, investor conferences, and other communication media.
99
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Hubungan Investor
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
100
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Sebagai perusahaan publik yang menjunjung tinggi aspek keterbukaan informasi, Perseroan senantiasa berusaha meningkatkan kualitas dan akses informasi kepada para analis dan investor. Sebagai bentuk kepedulian yang tinggi terhadap kegiatan Hubungan Investor, setiap pertemuan/road show dengan para analis/fund manager juga dihadiri oleh CEO atau CFO Perusahaan.
As a publicly-listed company that upholds the principles of information transparency, the Company persistently strives to improve information quality and access for analysts and investors. The Company pays close attention to Investor Relations as it makes sure that every meeting/road show with analysts/fund managers is also attended by the Company’s CEO or CFO.
Selama tahun 2011, kegiatan Hubungan Investor sebagai berikut: 1. Mengadakan rapat dengan investor/analis sebanyak 89 rapat. 2. Menghadiri investor forum berupa konferensi dan non-deal roadshow sebanyak 2 forum.
Over the course of 2011, activities of Investor Relations were as follows: 1. Conducted a total of 89 meetings with investors/ analysts. 2. Attended 2 investor forums both in form of conferences and non-deal roadshows.
Rencana ke Depan
Future Plans
Selain melanjutkan hal-hal yang telah dilakukan selama ini, pertemuan dengan para investor, analis dan media akan lebih ditingkatkan. Tampilan atas website, materi presentasi dan laporan rutin Perseroan juga akan diperbaharui serta diperlengkapi. Semua hal ini dilakukan untuk lebih meningkatkan pemahaman masyarakat atas hal-hal yang dimiliki dan yang dilakukan oleh Perseroan.
Aside from continuing activities done thus far, meetings with investors, analysts and media will be intensified. Views on the Company website, presentation materials and regular reports will also be updated and completed. All of these efforts are done to further improve the public understanding on properties owned and activities conducted by the Company.
Akuntan Publik Perseroan
Public Accounting Firm
Fungsi pengawasan independen terhadap aspek keuangan Perseroan dilakukan dengan melaksanakan pemeriksaan Audit Eksternal yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik. Berdasarkan keputusan Dewan Komisaris, Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (Member of Ernst & Young), beralamat di Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 2 Lantai 7, Jl. Jenderal Sudirman Kav 5253 Jakarta, ditunjuk sebagai Auditor Independen Perseroan yang akan melakukan audit atas Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2011, dengan total biaya sebesar Rp 875 juta
The function of independent oversight of the financial aspects of the Company is carried out by conducting an External Audit examination conducted by the Public Accountant Firm. Based on the decision of the Board of Commissioners, Public Accountant Firm Purwantono, Suherman & Surja (Member of Ernst & Young), located at Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 2 Floor 7, Jl. Jenderal Sudirman Kav 52-53 Jakarta, was appointed as the Company’s Independent Auditor who will audit the financial statements of the Company for the fiscal year 2011, with a total cost of Rp 875 million
Kantor Akuntan Publik Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja telah melakukan pemeriksaan audit laporan keuangan tahunan Perseroan sebanyak 2 periode tahun buku berturut-turut, sementara akuntan Sinarta dari Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja telah melakukan pemeriksaan audit laporan keuangan tahunan Perseroan sebanyak 1 periode tahun buku.
Public Accountant Firm Purwantono, Suherman & Surja has conducted the annual audit of financial statements of the Company as much as 2 year book period in a row, while the accountant Sinarta of Public Accountant Firm Purwantono, Suherman & Surja has conducted the annual audit of financial statements of the Company as much as 1 year book period.
Audit Eksternal/Akuntan Publik merupakan fungsi pengawasan independen terhadap aspek keuangan Perseroan yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik. Kantor Akuntan Publik Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (Member of Ernst & Young) sebagai Auditor Independen Perseroan juga melakukan audit atas Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2011.
External Audit/Public Accountant is a function of independent oversight of the financial aspects of the Company that are performed by the Public Accountant Firm. Public Accountant Firm Purwantono, Suherman & Surja (Member of Ernst & Young) as the Company’s Independent Auditor also conducts audit to the Financial Statements of the Company for the fiscal year 2011.
Risk Management
Perseroan terpengaruh terhadap risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kepentingan untuk mengelola risiko-risiko tersebut telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan volatilitas pasar keuangan di Indonesia maupun internasional. Manajemen senior Perseroan menelaah dan menyetujui kebijakan pengelolaan risiko sebagaimana dirangkum di bawah ini:
The Company is exposed to market risk, credit risk and liquidity risk. Interest to manage any kind of risks have been significantly increased by considering the volatility of financial market both, in Indonesia and international. The Company’s senior management reviews and agrees policies for managing each of these risks which is summarized below:
Risiko Pasar
Market Risk
Risiko pasar adalah risiko nilai wajar arus kas masa depan suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Harga pasar mengandung dua tipe risiko: risiko tingkat suku bunga dan risiko nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan yang terpengaruh oleh risiko pasar termasuk kas dan setara kas, utang bank jangka pendek, utang lain-lain dan utang bank jangka panjang.
Market risk is the risk that the fair value of future cash flows a financial instrument will fluctuate because of changes in market prices. Market prices comprise two type of risk: interest rate risk, and foreign currency risk. Financial instruments affected by market risk include cash and cash equivalents, short-term bank loans, accounts payable - others and long-term bank loans.
Risiko Tingkat Suku Bunga
Interest Rate Risk
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko di mana nilai wajar arus kas di masa depan akan berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga pasar. Perseroan terpengaruh risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan utang bank jangka pendek dan utang bank jangka panjang dengan suku bunga mengambang yang dimiliki Perseroan. Perseroan mengelola risiko ini dengan melakukan pinjaman dari bank yang dapat memberikan tingkat suku bunga yang lebih rendah dari bank lain.
Interest rate risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rate. The Company’s exposure to the risk of changes in market interest rates related primarily to the Company’s short and long-term bank loans with floating interest rates. The Company manages this risk by entering into loan agreement with bank which gives lower interest rate than other bank.
Risiko Mata Uang Asing
Foreign Currency Risk
Risiko mata uang asing adalah risiko nilai wajar arus kas di masa depan yang berfluktuasi karena perubahan kurs pertukaran mata uang asing. Perseroan tidak memiliki risiko perubahan mata uang asing yang signifikan karena sebagian besar transaksi dilakukan dalam Rupiah, kecuali beberapa transaksi yang berkaitan dengan pembelian perangkat lunak komputer dan peralatan dan inventaris.
Foreign currency risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchanges rates. The Company is not having significant exposures to the risk of changes in foreign exchange because most of transactions are conducted in Indonesian Rupiah, except for several purchasing transactions related to computer software and equipment, furniture and fixtures.
Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko dimana lawan transaksi tidak akan memenuhi kewajibannya berdasarkan instrumen keuangan atau kontrak pelanggan, yang menyebabkan kerugian keuangan. Perseroan hanya terkena risiko kredit dari kegiatan operasi yang berhubungan dengan penjualan. Risiko kredit pelanggan dikelola sesuai kebijakan Perseroan, prosedur dan pengendalian yang telah ditetapkan yang berkaitan dengan manajemen risiko kredit pelanggan. Posisi piutang pelanggan dipantau secara teratur.
Credit risk is the risk that a counterparty will not meet its obligations under a financial instrument or customer contract, leading to a financial loss. The Company is exposed to credit risk only from its operating activities related to sales. Customer credit risk is managed subject to the Company’s established policy, procedures and control relating to customer credit risk management. Outstanding customer receivables are regularly monitored.
101
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Manajemen Risiko
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
102
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati berarti mempertahankan kas dan setara kas yang memadai untuk mendukung kegiatan bisnis secara tepat waktu. Perseroan menjaga keseimbangan antara kesinambungan pendanaan modal dan mengelola utang yang jatuh tempo dengan mengatur kas dan ketersediaan pendanaan melalui sejumlah fasilitas kredit yang cukup. Perseroan secara regular mengevaluasi proyeksi arus kas dan terus menerus menilai kondisi pasar keuangan termasuk utang bank dan isu pasar modal.
Prudent liquidity risk management implies maintaining sufficient cash and cash equivalents to support business activities on a timely basis. The Company maintains a balance between continuity of accounts receivable collections and flexibility through the use of bank loans in order to manage liquidity risk. The Company regularly evaluates cash flow projection and continuously assess the financial market condition including bank loans and capital market issues.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Kewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial Perseroan (CSR) juga diamanatkan dalam undangundang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perseroan memberi perhatian besar terhadap pembinaan masyarakat di sekitar area kerja Perseroan. Perseroan telah melaksanakan berbagai program dan kegiatan yang bertujuan membantu meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan ekonomi masyarakat, melalui pemberdayaan dan bantuan.
The implementation obligations of the Company’s social responsibility (CSR) is also mandated by law No. 40 of 2007 on Limited Company. The Company gives great attention to nurture community around the working area. The Company has implemented various programs and activities aimed at helping to improve the standard of living and economic welfare of the community, through empowerment and assistance.
Memperkuat nilai-nilai pelaksanaan CSR dalam berbagai kegiatan operasional Perseroan juga merupakan salah satu upaya untuk membangun corporate reputation dan corporate sustainability. Untuk lebih memaksimalkan manfaat kegiatan CSR, Perseroan bekerja sama dengan institusi pemerintah, dan masyarakat memfokuskan diri pada kegiatan-kegiatan pengembangan ekonomi, kesehatan, pendidikan, pelestarian alam, pembangunan prasarana ibadah, dan donasi untuk kegiatan keagamaan dan aktivitas sosial bagi masyarakat sekitar.
To strengthen the values of CSR implementation in the operational activities of the Company is also one of the efforts to build corporate reputation and corporate sustainability. To further maximize the benefits of CSR activities, the Company is working with government institutions, and communities to focus on economic development activities, health, education, conservation, development of worship infrastructure, and donations to religious activities and social activities for the surrounding community.
Sejak 2008 Perseroan telah mengembangkan kegiatan CSR terpadu dengan nama “Alfamart Sahabat Indonesia”. Dengan semangat untuk dapat memberikan nilai tambah seluas-luasnya bagi seluruh kalangan dalam setiap kehadirannya, kemudian program Alfamart Sahabat Indonesia ditransformasikan dengan semangat “Alfamart for All“
Since 2008, the Company has developed an integrated CSR activities called “Alfamart Sahabat Indonesia”. With the passion to be able to provide added value for all parties in its presence, the Alfamart Sahabat Indonesia program is transformed with the spirit of “Alfamart for All”.
Pada tahun 2011, kegitan CSR Perseroan lebih berfokus pada program-program pemberdayaan, program-program kesehatan serta olah raga. Program bedah warung, program Alfamart Kiosk, program Sehati, dan kejuaraan-kejuaraan olahraga dijadikan penggerak utama kegiatan CSR Perseroan.
In 2011, the Company’s CSR activities focused more on empowerment programs, wellness programs and sports. Bedah warung program, Alfamart Kiosk program, Sehati program, and sports championships became a major driver of CSR activities of the Company.
Sepanjang 2011 Perseroan bekerja sama dengan Pemerintah daerah, dan LSM telah berhasil melakukan pelatihan untuk 700 pedagang UKM dan merevitalisasi 176 kios pedagang melalui program Alfakiosk. Perseroan juga telah merenovasi 66 toko tradisional warga melalui program Bedah Warung.
Throughout 2011 the Company cooperates with the local governments, and NGOs have successfully conducted training for 700 SMEs merchants and revitalize 176 kiosk merchants through Alfakiosk program. The Company also has renovated 66 traditional stores through Bedah Warung program.
Program menggalakan kegiatan bersepeda melalui sepeda sehat “Fun Bike” menjadi salah satu agenda CSR ditahun 2011. Dimulai dari Fun Bike Go Green di Bali, Perseroan secara bergantian menggelar kegitan Fun Bike hampir di seluruh area kerja Perseroan. Puncaknya menyambut Ulang Tahun Alfamart yang ke-12 digelar Fun Bike dengan tajuk Gowes bareng Alfamart,yang diselenggarakan serentak di 12 kota yang dikuti lebih dari 60.000 orang dengan antusias.
The program to promote bike riding activity through the healthy bike riding “Bike Fun” become one of the CSR agenda in the year 2011. Starting from Fun Bike Go Green in Bali, the Company held alternately Bike Fun activities in almost all of the working area of the Company. It peaks at the 12th Anniversary of Alfamart, Fun Bike with the headline Gowes bareng Alfamart, which was held simultaneously in 12 cities and followed more than 60,000 enthusiastic people.
Pada bulan Oktober 2011 Perseroan menyerahkan satu unit mobil unit donor darah kepada Palang Merah Indonesia sebagai sarana bantu dalam pengumpulan darah. Melalui Program SEHATI (Setetes Darah untuk Pertiwi), Perseroan memberikan komitmen untuk dapat membatu pelaksanaan kegiatan donor darah secara berkala di seluruh wilayah kerja Perseroan.
In October 2011 the Company donated one unit blood donor vehicle to the Indonesian Red Cross as a means of blood collection. Through the SEHATI Program (Setetes Sarah untuk Pertiwi), the Company is committed to the implementation of blood donations on a regular basis throughout the working area of the Company.
Namun demikian Perseroan tetap memberikan ruang yang cukup luas bagi kegiatan philantropi. Perseroan secara aktif terlibat dalam banyak pemberian bantuan bagai korban bencana alam. Kegiatan-kegiatan keagaaman serta bantuan pendidikan.
However, the Company still provides plenty of space for philantropic activities. The Company is actively involved in a lot of assistance to victims of natural disasters. Religious activities and educational assistance.
Bulan | Month January
Kegiatan | Activities Renovasi bangunan Mushola Kantor Kecamatan Glenmore, Banyuwangi Renovation of Mosque in the Kecamatan Glenmore Office, Banyuwangi Alfamart Peduli Posyandu “Balita Sehat, Indonesia Kuat”, Surabaya Alfamart Peduli Posyandu “Balita Sehat, Indonesia Kuat”, Surabaya
February
Peringatan Maulid Nabi bersama tim PKK Jakarta Timur Celebration of Maulid Nabi with the Eastern Jakarta PKK team Bazaar Murah Tabligh Akbar bersama Disperindag Provinsi Banten Bazaar Murah Tabligh Akbar with Disperindag of Banten Province
103
Need Assesment bagi Masyarakat Tidak Mampu, Bekerja Sama dengan Sudin Sosial Jakarta Pusat Need Assessment for the Impoverished, Collaborating with Social Service Central Jakarta Funbike “Go Green“, Bali Funbike “Go Green”, Bali March
Gelar Pasar Murah Bekerja sama dengan Disperindag Provinsi Banten Gelar Pasar Murah Cooperating with Disperindag Banten Province
Bantuan Pot dan Tanaman untuk Kecamatan Pelabuhan Ratu Pots and Plants Donations for Kecamatan Pelabuhan Ratu
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Bantuan Renovasi Masjid Assalam, Cengkareng Jakarta Barat Renovation Donation Masjid Assalam, Cengkareng West Jakarta
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Bulan | Month April
Kegiatan | Activities Bantuan 100 Pohon untuk Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur Donation of 100 Trees for Kecamatan Ciracas, East Jakarta Partisipasi dalam peresmian Alun-alun Batu, Malang Participation in the Inauguration of Alun-alun Batu, Malang Bantuan Perayaan Paskah dan Bakti Sosial untuk Kerukunan Kawanua, Sulawesi Selatan Easter Celebration Donation and Social Service for Kerukunan Kawanua, South Sulawesi Pelatihan Alfa Kiosk bekerja sama dengan KADIN Makassar Alfa Kiosk Training Cooperating with KADIN Makassar Pelatihan Alfa Kiosk, Kabupaten Sleman Alfa Kiosk Training, Kabupaten Sleman
Mei
Pemberian Beasiswa untuk Mahsiswa/i Beprestasi di Universitas Bunda Mulia, Jakarta Presenting Scholarships for Top Students at Universitas Bunda Mulia, Jakarta Bantuan Pot Semen untuk Kecamatan Ciomas, Bogor Cement Pots Donation for Kecamatan Ciomas, Bogor
June
Pelatihan Alfa Kiosk, Kabupaten Brebes Alfa Kiosk Training, Kabupaten Brebes Kejuaraan Badminton Tangkas Alfamart Tangkas Alfamart Badminton Championship Khitanan Massal dan Donor Darah Kecamatan Medan Satria, Bekasi Mass Circumcision and Blood Drive in Kecamatan Medan Satria, Bekasi Bantuan Pembangunan Panti Asuahan At-Tauhid, Sidoarjo Donation for the Construction of At-Tauhid Orphanage, Sidoarjo
July
Pemeriksaan Kesehatan Gratis di 5 wilayah, Bekerja sama dengan BNI dan PKPU Free Medical Check up in 5 Locations, Cooperating with BNI and PKPU Pasar Rakyat bersama APRINDO di Lapangan Ros, Jakarta Pusat People Market with APRINDO at Lapangan Ros, Central Jakarta
August
Pasar Murah Ramadhan di Berbagai Kota dengan Total Lebih dari 5.000 Paket Sembako Pasar Murah Ramadhan in Various Cities with more than 5,000 Necessity Packages
September
Bantuan Kendaraan Donor Darah untuk PMI Donation of Blood Donor Vehicle for the Indonesian Red Cross Bantuan Pembuatan Plank Upacara Adat Banjar, Bali Making the Banjar Ceremonial Plank, Bali Bantuan Sembako untuk Korban Kebakaran Tambora, Jakarta Utara Basic Staple Donation for the fire victims in Tambora, North Jakarta Bantuan Perbaikan Gedung Sekolah SDN Babakab 04, Cibinong Bogor Donation for school Restoration SDN Babakab 04, Cibinong Bogor
November
Bantuan Obat-obatan dan sembilan bahan pokok untuk Yayasan Kanker Anak Indonesia Donations of Medicine & Nine basic Necessities for Yayasan Kanker Anak Indonesia Bantuan Sunatan Massal dan Pengobatan Gratis Mass Circumcision and Free Medical Check Up Pelatihan Alfa Kiosk dan UKM Bekerja sama dengan Kementrian Perdagangan, Jakarta Alfa Kiosk and SME Training Collaborating with the Ministry of Trade, Jakarta Pelatihan Alfa Kiosk, Kota Metro, Lampung Alfa Kiosk Training, Kota Metro, Lampung
104 December
Bakti sosial Pasar Rebo, Jakarta Timur Social Service Pasar Rebo, East Jakarta Gelar Pasar Rakyat di Lapangan Kebagusan Jakarta Selatan People Market at Lapangan Kebagusan South Jakarta Pelatihan Alfa Kiosk, Subang Alfa Kiosk Training, Subang
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Pelatihan Alfa Kiosk, Pare-pare Sulawesi Selatan Alfa Kiosk Training, Pare-pare South Sulawesi
Pertanggungjawaban Laporan Tahunan 2011 Responsibility for the 2011 Annual Report
Dewan Komisaris dan Direksi PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk telah mengkaji dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan 2011 ini berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait di dalamnya.
The Board of Commissioners and Board of Directors of PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk have reviewed and are fully responsible for this 2011 Annual Report, including the accompanying financial statements and related financial information.
Jakarta, April 2012
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Djoko Susanto
Imam Santoso Hadiwidjaja
Ahwil Loetan
Sudrajat
Presiden Komisaris President Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Budiyanto Djoko Susanto Komisaris Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Direksi Board of Directors
Feny Djoko Susanto
Pudjianto
Ang Gara Hans Prawira
Bambang Setyawan Djojo
Soeng Peter Suryadi
Fernia Rosalie Kristanto
Maria Theresia Velina Yulianti
Theignatius Agus Salim
Presiden Direktur President Director
Direktur Director
Direktur Director
Direktur Director
Direktur Director
Direktur Director
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Direktur Director
Direktur Director
105
106
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Alamat Alfamart Alfamart Addresses
Head Offices Jl. MH. Thamrin No. 9 Cikokol, Tangerang 15117 Banten, Indonesia Tel. : (021) 5575 5966 Fax. : (021) 5575 55961, 5575 54918
Branch Offices Serpong Branch Jl. Raya Serpong Km.8 Pakulonan - Tangerang Tel. : (021) 5312 2834 Fax. : (021) 5312 2832 Cileungsi Branch 1 & 2 Kawasan Industri Menara Permai Kav. 18 Jl. Raya Narogong Km 23.8, Cileungsi Bogor 16820, Jawa Barat Tel. : (021) 8249 8222, 8249 9234 Fax. : (021) 8249 7200, 8249 7500 Jababeka Branch Kawasan Industri Jababeka 2 Jl. Industri Selatan VI Blok PP No. 6 Cikarang, Jawa Barat Tel. : (021) 8984 1456 Fax. : (021) 8984 1455 Cirebon Branch Jl. Kalijaga No. 108, Kec. Lemah Wungkuk, Cirebon 45113, Jawa Barat Tel. : 0231- 225 666 Fax. : 0231- 225 684 Cikokol Branch Jl. MH. Thamrin No. 9, Cikokol Tangerang 15117, Banten Tel. : (021) 5549 432 Fax. : (021) 5549 769, 5549 756 Balaraja Branch Jl. Arya Jaya Santika No. 19 RT/RW 001/02, Kp. Seglok Desa Pasir Bolang, Kec. Tigaraksa Tangerang 15720, Banten Tel. : (021) 5990 123 Fax. : (021) 5990 388
Bandung Branch 2 Jl. Nanjung RT/RW 006/11 (Blok Ajeng), Desa Utama Kec. Cimahi Selatan, Kota Cimahi Kab. Bandung, Jawa Barat Tel. : (022) 6675 300 Fax. : (022) 6671 567
Semarang Branch Kawasan Industri Tugu Wijaya Kusuma Jl. Industri I No. 1, Randugarut, Tugu Semarang 50010, Jawa Tengah Tel. : (024) 8660 999 Fax. : (024) 8660 888 Lampung Branch Jl. Soekarno Hatta RT/RW 001/01 Campang Raya, Tanjung Karang Timur Bandar Lampung 35122, Lampung Tel. : (0721) 7699 111 Fax. : (0721) 7699 100 Malang Branch Jl. Raya Singosari Km 16, Desa Losari Kec. Singosari, Kab. Malang, Jawa Timur Tel. : (0341) 7285 667 Fax. : (0341) 454 777 Klaten Branch Jl. Solo - Yogya Km 22, Kaliwingko, Banaran Delanggu, Klaten, Jawa Tengah Tel. : (0272) 554 325 Fax. : 0272-557 000 Bali Branch Jl. Gunung Galunggung No. 5, Cargo Permai Banjar Liligundi, Ubung Kaja Denpasar Utara 80116, Bali Tel. : 0361-8443 060 Fax. : 0361-8443 061 Makassar Branch Kawasan Industri Makassar Jl. Kima 8 Blok SS No. 23 Makassar 90241, Sulawesi Selatan Tel. : 0411-4723 201 Fax. : 0411-4723 260 Sidoarjo Branch Jl. Sukodono No.45 Desa Keboan Sikep Kec.Gedangan Sidoarjo 61254 Tel. : (031) 8912111 Fax. : (031) 8911845 Palembang Branch Jl. Tembus Terminal Alang-Alang Lebar RT.12 RW.05 Kel. Talang Kelapa Kec.Alang-Alang Lebar, Palembang 30154 Tel. : ( 0711 ) 5611999
107
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Bandung Branch 1 Jl. Soekarno Hatta No. 791 Cisaranten Wetan Bandung 40294, Jawa Barat Tel. : (022) 7800 118 Fax. : (022) 7833 215, 7817 247
Cilacap Branch Jl. MT. Haryono No. 168 Kawasan Industri Cilacap 53221 Jawa Tengah Tel. : (0282) 548 345 Fax. : (0282) 548 337
108
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Laporan Keuangan Financial Statements
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk Laporan keuangan beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Financial statements with independent auditors’ report years ended December 31, 2011 and 2010
109
2011 Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
110
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk LAPORAN KEUANGAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
Daftar Isi
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
Table of Contents
Halaman/ Page
Independent Auditors’ Report
Laporan Auditor Independen ………………
Statements of Financial Position
Laporan Posisi Keuangan ……………………………
1-2
Laporan Laba Rugi Komprehensif ………………….
3
…………… Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas .................................
4
………………… Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas
5
………………………... Statements of Cash Flows
6 - 85
……………….. Notes to the Financial Statements
...............................................
Catatan atas Laporan Keuangan …………………...
***************************
112
Laporan Tahunan 2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai Nominal per Saham)
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Except Par Value per Share)
Catatan/ Notes
2011
2010
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang Usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Lain-lain Persediaan - neto Pajak Pertambahan Nilai dibayar di muka - neto Bagian lancar biaya sewa dibayar di muka Aset lancar lainnya Total Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Investasi jangka panjang Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sejumlah Rp1.038.178 pada tahun 2011 dan Rp767.376 pada tahun 2010 Uang muka pembelian aset tetap Biaya sewa dibayar di muka setelah dikurangi bagian lancar Biaya ditangguhkan - neto Taksiran tagihan pajak penghasilan Aset tidak lancar lainnya
ASSETS 585.028
2b,4,29,31 2c,3,5,31
6.081 345.407 41.919 1.413.885
2d,24 2d,24,31 2e,3,6
10.815 165.826 13.092
2f,2i,7
2.582.053
156.188
1.668.522
2s,9,31
540.175 29.932 21.704 8.782
Total Aset Tidak Lancar
2.432.879
TOTAL ASET
5.014.932
10 2f,2i,7 2g,2j 2n,13 31
32
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
18.800
Prepaid Value Added Tax - net
124.678 11.309
Current portion of prepaid rent Other current assets
2.165.078
Total Current Assets
446.427 31.312 9.001 4.842
NON-CURRENT ASSETS Long-term investment Property and equipment - net of accumulated depreciation of Rp1,038,178 in 2011 and Rp767,376 in 2010 Advances for purchase of property and equipment Prepaid rent - net of current portion Deferred charges - net Estimated claims for tax refund Other non-current assets
2.097.851
Total Non-Current Assets
4.262.929
TOTAL ASSETS
141.488
2d,2g,2h,2i, 3,8,11,14,15, 20,21,22,24
7.576
11.183 213.890 21.415 1.328.986
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Accounts receivable Trade Related party Third parties Others Inventories - net
434.817
1.464.781 -
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
1
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai Nominal per Saham)
2011
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Except Par Value per Share) Catatan/ Notes
2010
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek Utang Usaha Pihak-pihak berelasi Pihak ketiga Lain-lain - pihak ketiga Utang pajak Biaya masih harus dibayar Bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Utang sewa pembiayaan Utang bank Penghasilan ditangguhkan Utang dividen Total Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas pajak tangguhan - neto Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Utang sewa pembiayaan Utang bank Penghasilan ditangguhkan Liabilitas imbalan kerja karyawan Total Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham Modal dasar 12.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 3.431.777.000 saham pada tahun 2011 dan 2010 Tambahan modal disetor - neto Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Pendapatan komprehensif lainnya
LIABILITIES AND EQUITY 548.563 12.736 2.195.077 106.869 13.607 31.700
4.963 156.474 29.710 -
6,8,11,31 12,31 2d,24 29,31 13 31
2i,8,15,31 6,8,14,31 2d,2l, 24,26a,26b 17,31
3.099.699
40.730
6.400 284.633 32.463 90.527
2n,13
2i,8,15,31 6,8,14,31 2d,2l, 24,26a,26b 2o,3,25
454.753 3.554.452
32
449.250 10.640 1.930.987 92.778 8.756 26.627
988 113.250 22.126 120.112
CURRENT LIABILITIES Short-term bank loans Accounts payable Trade Related parties Third parties Others - third parties Taxes payable Accrued expenses Current portion of long-term liabilities: Finance lease payables Bank loans Unearned revenue Dividend payable
2.775.514
Total Current Liabilities
20.476
NON-CURRENT LIABILITIES Deferred tax liabilities - net
1.183 287.687
Long-term liabilities - net of current portion: Finance lease payables Bank loans Unearned revenue
23.816 69.147
Liabilities for employee benefits
402.309
Total Non-Current Liabilities
3.177.823
Total Liabilities
343.177 97.251
16 2k
343.177 97.251
3.000 897.614 119.438
17
2.000 537.940 104.738
EQUITY Share capital - Rp100 par value per share Authorized 12,000,000,000 shares Issued and fully paid 3,431,777,000 shares in 2011 and 2010 Additional paid-in capital - net Retained earnings Appropriated Unappropriated Other comprehensive income
2s
Total Ekuitas
1.460.480
1.085.106
Total Equity
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
5.014.932
4.262.929
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
2
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Laba per Saham Dasar)
Catatan/ Notes
2010
18.227.044
2d,2l, 18,24,26a, 26b,32
14.063.557
(15.406.118)
2d,2l,19,24
(11.918.051)
2011
PENJUALAN NETO BEBAN POKOK PENJUALAN LABA BRUTO Beban penjualan dan distribusi Beban umum dan administrasi Pendapatan operasi lainnya Beban operasi lainnya
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Except Basic Earnings per Share)
2.820.926
(2.073.926) (316.127) 70.074 (3.887)
2.145.506 2l,2o,7, 8,20,26c 2d,2l,2o,7, 8,21,24,26c 2l,2m 8,13,22 2l,2m,13,23
(1.574.736) (259.917)
349.523
Pendapatan keuangan Biaya keuangan
2.968 (90.048)
2l 2l,11,14
3.000 (62.284)
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BADAN
409.980
32
290.239
(49.306)
LABA TAHUN BERJALAN
360.674
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Perubahan nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual - neto
14.700
TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
375.374
LABA PER SAHAM DASAR
105,10
Selling and distributions expenses General and administrative expenses Other operating income
INCOME FROM OPERATIONS
32
Beban Pajak Penghasilan Badan
GROSS PROFIT
Other operating expenses
497.060
(29.052) (20.254)
COST OF GOODS SOLD
55.116 (16.446)
LABA USAHA
BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN Kini Tangguhan
NET SALES
Financing income Financing cost INCOME BEFORE CORPORATE INCOME TAX
(24.422) (9.994)
CORPORATE INCOME TAX EXPENSE Current Deferred
32
(34.416)
Corporate Income Tax Expense
32
255.823
INCOME FOR THE YEAR
104.631
OTHER COMPREHENSIVE INCOME Changes in fair value of available-for-sale financial assets - net
360.454
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
74,55
BASIC EARNINGS PER SHARE
2n,13
9
2q,27
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
3
343.177
97.251
-
-
-
-
97.251
-
-
-
-
-
97.251
Tambahan Modal Disetor - Neto/ Additional Paid-in Capital - Net
4
3.000
1.000
-
-
-
2.000
-
1.000
-
-
-
1.000
119.438
-
14.700
14.700
-
104.738
-
-
104.631
104.631
-
107
1.460.480
-
375.374
14.700
360.674
1.085.106
(166.441)
-
360.454
104.631
255.823
891.093
Total Ekuitas/ Total Equity
Balance, December 31, 2011
Appropriation for general reserve
Total comprehensive income for 2011
Changes in fair value of available-for-sale financial assets - net
Income during the year 2011
Balance, December 31, 2010
Cash dividends declared
Appropriation for general reserve
Total comprehensive income for 2010
Changes in fair value of available-for-sale financial assets - net
Income during the year 2010
Balance, December 31, 2009
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
897.614
(1.000)
360.674
-
360.674
537.940
(166.441)
(1.000)
255.823
-
255.823
449.558
Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual/ Available-for-Sale Financial Assets
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah)
Belum Ditentukan Penggunaannya/ Unappropriated
Saldo Laba/ Retained Earnings Telah Ditentukan Penggunaannya/ Appropriated
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Saldo, 31 Desember 2011
-
Pembentukan cadangan umum
17
-
-
Perubahan nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual - neto
Total laba komprehensif tahun 2011
-
Laba tahun berjalan 2011
2s
-
17
Saldo, 31 Desember 2010
343.177
-
17
Pembentukan cadangan umum
Pembagian dividen kas
-
Total laba komprehensif tahun 2010
-
Perubahan nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual - neto
2s
-
343.177
Laba tahun berjalan 2010
Saldo, 31 Desember 2009
Catatan/ Notes
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Share Capital Issued and Fully Paid
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk LAPORAN ARUS KAS Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
Catatan/ Notes
2011 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Penghasilan bunga Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran kas untuk gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Pembayaran kas untuk: Beban usaha Biaya keuangan Pajak penghasilan Penerimaan kas dari kegiatan usaha lainnya Kas Neto yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah)
2010
18.116.860 2.739 (15.216.845)
14.058.330 2.725 (11.926.188)
(1.021.801)
(776.414)
(861.335) (86.587) (42.501)
(682.183) (60.470) (26.553)
39.977
75.243
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Interest income Cash payments to suppliers Cash payments for salaries, wages and employees’ benefits Cash payments for: Operating expenses Financing cost Income taxes Cash receipts from other operating activities
930.507
664.490
Net Cash Provided by Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Penambahan uang muka pembelian aset tetap Hasil penjualan investasi jangka pendek Perolehan: Aset tetap Sewa jangka panjang Biaya ditangguhkan
(527.815) (281.103) (7.851)
Kas Neto yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(788.030)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari: Utang bank jangka pendek Utang bank jangka panjang Pembayaran untuk: Dividen kas Utang sewa pembiayaan
(749.580) (309.274) (20.634)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of property and equipment Increase in advance for purchases of property and equipment Proceeds from sale of short-term investment Acquisitions of: Property and equipment Long-term rent Deferred charges
(1.050.530)
Net Cash Used in Investing Activities
36.315
8
28.244
(7.576)
10
-
-
714 8
98.000 37.579 (120.112) (7.733)
148.750 332.879 17
(46.329) (2.328)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from: Short-term bank loans Long-term bank loans Payments for: Cash dividends Finance lease payables
Kas Neto yang Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
7.734
432.972
Net Cash Provided by Financing Activities
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
150.211
46.932
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
434.817
387.885
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
585.028
434.817
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
4
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements as a whole.
5
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 1.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM a.
1.
Pendirian Perusahaan
GENERAL a.
Establishment of the Company
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Indonesia berdasarkan Akta Notaris Gde Kertayasa, S.H., No. 21 tanggal 22 Februari 1989. Akta Pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-7158.HT.01.01.Th.89 tanggal 7 Agustus 1989 dan telah didaftarkan pada Buku Register Pengadilan Negeri Jakarta Utara No. 11/LEG/1999, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 59 tanggal 23 Juli 1999, Tambahan No. 4414. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Kamelina, S.H., No. 11 tanggal 16 Februari 2011 sehubungan dengan perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah dicatatkan pada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat No. AHU-0026762.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 4 April 2011.
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (the “Company”) was established in Indonesia based on Deed No. 21 dated February 22, 1989 of Gde Kertayasa, S.H. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-7158.HT.01.01.Th.89 dated August 7, 1989, and registered in the Registry Book of North Jakarta First Instance Court No. 11/LEG/1999 and was published in Supplement No. 4414 of the State Gazette No. 59 dated July 23, 1999. The Company’s Articles of Association has been amended several times, the latest amendment of which was based on the Deed No. 11 dated February 16, 2011 of Kamelina, S.H., regarding the change in the composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors. The amendments of the Articles of Association were acknowledged by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Letter No. AHU0026762.AH.01.09.Tahun 2011 dated April 4, 2011.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan, antara lain, meliputi usaha dalam bidang perdagangan eceran untuk produk konsumen. Kantor pusat Perusahaan berdomisili di Jl. M.H. Thamrin No. 9, Tangerang.
According to Article 3 of the Company’s Articles of Association, the Company is engaged, among others, in the retail distribution of consumer products. The Company’s head office is located at Jl. M.H. Thamrin No. 9, Tangerang.
Kegiatan usaha Perusahaan dimulai pada tahun 1989 bergerak dalam bidang perdagangan terutama rokok. Sejak tahun 2002, Perusahaan bergerak dalam kegiatan usaha perdagangan eceran untuk produk konsumen dengan mengoperasikan jaringan minimarket dengan nama “Alfamart” yang berlokasi di beberapa tempat di Jakarta, Cileungsi, Tangerang, Cikarang, Bandung, Sidoarjo, Cirebon, Cilacap, Semarang, Lampung, Malang, Bali, Klaten, Makassar, Balaraja dan Palembang.
The Company started its commercial operations focusing in trading cigarette products in 1989. Starting 2002, the Company runs its retail distribution of consumer products by operating mini-market networks, under the name “Alfamart”, which are located at several areas in Jakarta, Cileungsi, Tangerang, Cikarang, Bandung, Sidoarjo, Cirebon, Cilacap, Semarang, Lampung, Malang, Bali, Klaten, Makassar, Balaraja and Palembang.
Pemegang saham utama Perusahaan adalah PT Sigmantara Alfindo yang memiliki persentase kepemilikan sebesar 57,99%.
The Company’s majority shareholder is PT Sigmantara Alfindo which has 57.99% ownership of the Company.
6
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 1.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan) a.
1.
Pendirian Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued) a.
Jaringan minimarket tersebut terdiri dari minimarket milik sendiri dan minimarket dalam bentuk kerjasama waralaba, dengan jumlah minimarket sebagai berikut:
The mini-market networks consist of minimarket, under direct ownership and under franchise agreements, with number of minimarket as follows:
2011 Milik sendiri Kerjasama waralaba
b.
2010
4.125 1.672
Penawaran Umum Efek Perusahaan
3.537 1.275
b.
Dewan Komisaris, Karyawan
Dewan
Direksi
dan
c.
: : : :
Komisaris Independen Dewan Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
Company’s Public Offering
Board of Commissioners, Directors and Employees
Board
of
As of December 31, 2011, the composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as appointed in the Annual Shareholders General Meeting held on June 9, 2011, the minutes of which were notarized under Deed No. 1 on the same date of Salmon Sihite, S.H., MKn, is as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2011, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diaktakan dalam Akta Notaris Salmon Sihite, S.H., MKn No. 1 tanggal 9 Juni 2011 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
Direct ownership Franchise agreement
On December 31, 2008, the Company received the effective statement from the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“BAPEPAMLK”) in its Decision Letter No. S-9320/BL/2008 to offer its 343,177,000 shares to public with par value of Rp100 (full amount) per share through the Indonesia Stock Exchange, at an initial offering price of Rp395 (full amount) per share. On January 15, 2009, the Company has listed all its issued and fully paid shares at the Indonesia Stock Exchange.
Pada tanggal 31 Desember 2008, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) dalam suratnya No. S-9320/BL/2008 untuk melakukan penawaran umum perdana sebanyak 343.177.000 saham dengan nilai nominal Rp100 (Rupiah penuh) per saham kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran perdana sebesar Rp395 (Rupiah penuh) per saham. Pada tanggal 15 Januari 2009, seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. c.
Establishment of the Company (continued)
: : : :
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
:
Djoko Susanto Budiyanto Djoko Susanto Imam Santoso Hadiwidjaja Komisaris Jendral Polisi (Purn) Dr. Ahwil Loetan, SH, MBA, MM Mayor Jendral (Purn) Sudrajat
:
Independent Commissioner
: : : : : : : :
Feny Djoko Susanto Pudjianto Ang Gara Hans Prawira Bambang Setyawan Djojo Soeng Peter Suryadi Fernia Rosalie Kristanto Maria Theresa Velina Yulianti Theignatius Agus Salim
: : : : : : : :
Board of Directors President Director Director Director Director Director Director Director Director
7
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 1.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Dewan Komisaris, Dewan Karyawan (lanjutan)
Direksi
dan
GENERAL (continued) c.
: : : : :
Dewan Direksi Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
: : : : : : :
* ** ***
of
As of December 31, 2010, the composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as appointed in the Annual Shareholders’ General Meeting held on June 7, 2010, the minutes of which were notarized under Deed No. 40 on the same date of Herry Sosiawan, S.H., is as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2010, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diaktakan dalam Akta Notaris Herry Sosiawan, S.H., No. 40 tanggal 7 Juni 2010 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
Board of Commissioners, Board Directors and Employees (continued)
Djoko Susanto Glenn T. Sugita** Budiyanto Djoko Susanto Imam Santoso Hadiwidjaja Hanafiah Djajawinata*** Feny Djoko Susanto Henryanto Komala* Pudjianto Ang Gara Hans Prawira Hendra Djaya* Bambang Setyawan Djojo Soeng Peter Suryadi
: : : : :
Board of Commissioners President Commissioner Vice President Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
: : : : : : :
Board of Directors President Director Vice President Director Director Director Director Director Director
telah mengundurkan diri pada 1 Desember 2010/has resigned on December 1, 2010 telah mengundurkan diri pada 3 Desember 2010/has resigned on December 3, 2010 telah mengundurkan diri pada 6 Desember 2010/has resigned on December 6, 2010
The composition of the Company’s audit committee as of December 31, 2011 are as follows:
Susunan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: Komite Audit Ketua Anggota Anggota
: : :
Imam Santoso Hadiwidjaja Dr. Timotius Dra. Lucia Hadisurya
: : :
Audit Committee Chairman Member Member
The composition of the Company’s audit committee as of December 31, 2010 are as follows:
Susunan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Komite Audit Ketua Anggota Anggota
: : :
Imam Santoso Hadiwidjaja Theignatius Agus Salim Dra. Lucia Hadisurya
: : :
Audit Committee Chairman Member Member
Pembentukan komite audit Perusahaan telah sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.I.5.
The establishment of the Company’s audit committee is in compliance with BAPEPAM-LK Rule No. IX.I.5.
Gaji dan kompensasi lainnya yang diberikan kepada komisaris dan direksi Perusahaan berjumlah Rp41,45 miliar pada tahun 2011 dan Rp36,12 miliar pada tahun 2010.
Salaries and other compensation benefits incurred for the Company’s commissioners and directors amounted to Rp41.45 billion in 2011 and Rp36.12 billion in 2010.
8
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 1.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan) c.
Dewan Komisaris, Dewan Karyawan (lanjutan)
1. Direksi
dan
GENERAL (continued) c.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a.
of
As of December 31, 2011 and 2010, the Company has 14,356 and 15,131 permanent employees, respectively (unaudited).
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan mempunyai masing-masing sejumlah 14.356 dan 15.131 orang karyawan tetap (tidak diaudit). 2.
Board of Commissioners, Board Directors and Employees (continued)
2.
Dasar Penyajian Laporan Keuangan
SUMMARY POLICIES a.
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Basis of Presentation of the Financial Statements
Laporan keuangan Perusahaan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, serta Peraturan No.VIII.G.7 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 yang terdapat di dalam Peraturan dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”). Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011 secara prospektif atau retrospektif.
The Company’s financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements of Financial Accounting Standards (“PSAKs”) and Interpretations to Financial Acccounting Standards (“ISAKs”) issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants, and Rule No. VIII.G.7 Attachment of Chairman of BAPEPAM’s decision No. KEP-06/PM/2000 dated March 13, 2000 on the Regulations and the Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”). As disclosed further in the relevant succeeding notes, several amended and published accounting standards were adopted effective January 1, 2011, prospectively or retrospectively.
Penyajian laporan keuangan Perusahaan disusun sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”.
The presentation of Company’s financial statements are prepared in accordance with PSAK No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”.
PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan, dan pernyataan kepatuhan.
PSAK No. 1 (Revised 2009) regulates the presentation of financial statements as to, among others, the objective, components of financial statements, fair presentation, materiality and aggregation, offsetting, distinction between current and non-current assets and liabilities, comparative information, consistency of presentation, and introduces new disclosures, such as key estimations and judgments, capital management, other comprehensive income, departures from accounting standards, and statement of compliance.
9
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 2.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) a.
Dasar Penyajian (lanjutan)
Laporan
2.
Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
ACCOUNTING
Basis of Presentation of the Financial Statements (continued)
Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang signifikan bagi penyajian dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan Perusahaan.
The adoption of PSAK No. 1 (Revised 2009) has significant impacts on the related presentation and disclosures in the Company’s financial statements.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Perusahaan konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 seperti yang telah diungkapkan pada catatan ini.
The accounting policies adopted in the preparation of the Company’s financial statements are consistent with those made in the preparation of the Company’s financial statements for the year ended December 31, 2010, except for the adoption of several amended SAKs effective January 1, 2011 as disclosed in this note.
Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Pengukurannya disusun berdasarkan harga perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The Company’s financial statements, except for the statements of cash flows, have been prepared using the accrual basis, and the measurement basis used is historical cost, except for certain accounts which are measured on the basis as described in the relevant notes herein.
Laporan arus kas disusun dengan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows are prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”, yang menggantikan PSAK No. 2 dengan judul yang sama. Penerapan PSAK No. 2 (Revisi 2009) tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan.
Effective January 1, 2011, the Company has adopted PSAK No. 2 (Revised 2009), “Statement of Cash Flows”, which superseded PSAK No. 2 with the same title. The implementation of PSAK No. 2 (Revised 2009) does not have significant impact in the Company’s financial statements.
Tahun buku Perusahaan adalah 1 Januari 31 Desember.
The financial reporting period of the Company is January 1 - December 31.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah.
The reporting currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah.
10
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 2.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b.
2.
Kas dan Setara Kas
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
Cadangan Penurunan Nilai Aset Keuangan
c. Allowance Assets
for
Impairment
of
Financial
Effective January 1, 2010, the Company provided allowance for assets impairment in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2006).
Efektif 1 Januari 2010, Perusahaan melakukan cadangan penurunan nilai aset sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006). d.
Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents represent cash on hand and in banks and time deposits with maturities of 3 (three) months or less at the time of placement, not pledged as collateral for loans and without restrictions in the usage.
Kas dan setara kas meliputi kas dan bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan, tidak dijadikan jaminan pinjaman dan tidak dibatasi penggunaannya. c.
ACCOUNTING
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
d.
Transactions with Related Parties
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, yang menggantikan PSAK No. 7 (Revisi 1994), “Pengungkapan Pihak-pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen dalam laporan keuangan Perusahaan.
Effective January 1, 2011, the Company has adopted PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures” , which superseded PSAK No. 7 (Revised 1994), “Related Party Disclosures”. This revised PSAK requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the Company’s financial statements.
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan jika pihak tersebut: a. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan; b. memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan; c. merupakan personil manajemen kunci Perusahaan atau entitas induk dari Perusahaan; d. merupakan anggota dari kelompok usaha yang sama dengan Perusahaan (yang artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait satu sama lain); e. merupakan entitas asosiasi atau ventura bersama dari Perusahaan (atau entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas yang merupakan anggota dari suatu kelompok usaha dimana Perusahaan merupakan anggotanya); f. bersama-sama dengan Perusahaan, merupakan ventura bersama dari suatu pihak ketiga yang sama; g. merupakan ventura bersama dari entitas asosiasi Perusahaan atau entitas asosiasi dari ventura Perusahaan;
A party is considered to be related to the Company if the party: a. has control or joint control over the Company; b. has significant influence over the Company; c. is a member of the key management personnel of the Company or of a parent of the Company; d. is a member of the same group with the Company (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to each others);
11
e.
is an associate or joint venture of the Company (or an associate or joint venture of a member of a group of which the Company are a member);
f.
together with the Company, is a joint venture of the same third party;
g.
is a joint venture of an associate of the Company or is an associate of a joint venture of the Company;
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 2.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d.
Transaksi (lanjutan)
dengan
Pihak-pihak
2.
Berelasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d.
i. j.
e.
with
Related
Parties
A party is considered to be related to the Company if the party: (continued)
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan jika pihak tersebut: (lanjutan) h.
Transactions (continued)
ACCOUNTING
h.
merupakan suatu program imbalan pasca kerja yang ditujukan bagi karyawan dari Perusahaan atau entitas yang terkait dengan Perusahaan; dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a-c di atas); dan terdapat pengaruh signifikan oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a di atas).
i. j.
is a post-employment benefit plan for benefit of employees of either Company or an entity related to Company; is controlled or jointly controlled by person identified in (a-c above); and
the the the the
has significant influence by the person identified in (a above).
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
The transactions are made based on terms agreed by the parties, in which such terms may not be the same as those of the transactions between third parties.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan Perusahaan yang relevan.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes to the Company’s financial statements.
Persediaan
e.
Inventories Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined by moving-average method which includes all costs that occur to get this inventories to the location and current conditions. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less estimated cost of completion and the estimated cost necessary to make the sale. Allowance for inventory obsolescence is provided based on a review of the condition of the inventories at the end of the year.
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata bergerak (movingaverage method) yang meliputi seluruh biayabiaya yang terjadi untuk memperoleh persediaan tersebut sampai ke lokasi dan kondisi saat ini. Nilai realisasi neto adalah taksiran harga jual yang wajar setelah dikurangi dengan estimasi beban untuk menyelesaikan dan beban lainnya yang diperlukan hingga persediaan dapat dijual. Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun.
12
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 2.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
g.
2.
Biaya Sewa Dibayar di Muka
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
ACCOUNTING
Prepaid Rent
Biaya sewa dibayar di muka diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama jangka waktu sewa. Bagian sewa yang akan dibebankan pada usaha dalam 1 (satu) tahun disajikan dalam akun “Bagian Lancar Biaya Sewa Dibayar di Muka” pada laporan posisi keuangan Perusahaan.
Prepaid rent is amortized using the straightline method over the rental period. The current portion of the prepaid rent to be charged to operation within 1 (one) year is presented as “Current Portion of Prepaid Rent” account in the Company’s statements of financial position.
Sedangkan, bagian jangka panjang dari sewa dibayar di muka disajikan dalam akun “Biaya Sewa Dibayar di Muka - Setelah Dikurangi Bagian Lancar” dalam laporan posisi keuangan Perusahaan.
On the other hand, the long-term portion of prepaid rent is presented as “Prepaid Rent Net of Current Portion” account in the Company’s statements of financial position.
Aset Tetap 1)
g.
Property and Equipment 1)
Kepemilikan Langsung
Direct Ownership
Aset tetap, kecuali tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya.
Property and equipment, except land are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of the property and equipment when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the property and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in profit or loss as incurred.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut:
Depreciation is calculated on a straightline basis over the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years Bangunan dan prasarana Peralatan dan inventaris Kendaraan
20 dan/and 5 5 5
13
Buildings and infrastructures Equipment, furniture and fixtures Vehicles
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 2.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) g.
2.
Aset Tetap (lanjutan) 1)
2)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g.
Property and Equipment (continued) 1)
Kepemilikan Langsung (lanjutan)
h.
Direct Ownership (continued)
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laba atau rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of property and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in profit or loss in the year the asset is derecognized.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan direview, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
The asset’s residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end. 2)
Aset dalam Penyelesaian
Construction in Progress Construction in progress are stated at cost and presented as part of the property and equipment. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate property and equipment account when the construction is substantially completed and the asset is ready for its intended use.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset telah selesai dan siap untuk digunakan. 3)
ACCOUNTING
3)
Biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan izin hak atas tanah ditangguhkan dan disajikan dalam akun “Aset Tidak Lancar Biaya Ditangguhkan - Neto” dalam laporan posisi keuangan, terpisah dari harga perolehan tanah. Biaya ditangguhkan tersebut diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
h.
Cost and expenses incurred to acquire or renew the license for a related landrights are deferred and presented in “NonCurrent Assets - Deferred Charges - Net” account in the statements of financial position, separate from the main acquisition cost of the land. Such deferred costs are amortized over the period of rights or the economic lives of the land, whichever is shorter.
Impairment of Non-Financial Assets
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”.
Effective January 1, 2011, the Company prospectively adopted PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”.
PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika total tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan.
PSAK No. 48 (Revised 2009) prescribes the procedures to be employed by an entity to ensure that its assets are carried at no more than their recoverable amounts. An asset is carried at more than its recoverable amount if its carrying amount exceeds the amount to be recovered through use or sale of the asset. If this is the case, the asset is described as impaired and this revised PSAK requires the entity to recognize an impairment loss. This revised PSAK also specifies when an entity should reverse an impairment loss and prescribes disclosures.
14
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 2.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) h.
i.
Penurunan (lanjutan)
Nilai
Aset
2.
Non-Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
Impairment (continued)
of
ACCOUNTING
Non-Financial
Assets
Perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan adanya indikasi peristiwa atau perubahan kondisi yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat tidak dapat dipulihkan seluruhnya pada setiap tanggal pelaporan. Apabila kondisi tersebut terjadi, Perusahaan diharuskan untuk menentukan taksiran estimasi yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) atas semua asetnya dan mengakuinya sebagai kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
The Company conducts an evaluation to determine whether there is an indication for events or changes in circumstance that may indicate that its carrying amount of assets may not be fully recovered at each reporting date. If any such indication exists, the Company is required to determine the estimated recoverable amount of all its assets and recognize the impairment in asset value as a loss in the statement of comprehensive income of the current year.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas penurunan potensial atas nilai aset non-keuangan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
Management believes that there is no event or change in circumstances that may indicate any impairment in the value of its non-financial assets as of December 31, 2011 and 2010.
Sewa
i.
Lease
Perusahaan menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2007) “Sewa” menggantikan PSAK No. 30 (1990) “Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
The Company applied PSAK No. 30 (Revised 2007) “Leases” superseding PSAK No. 30 (1990) “Accounting for Leases”. Based on PSAK No. 30 (Revised 2007), the determination of whether an arrangement is, or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset. Under this revised PSAK, leases that transfer substantially to the lessee all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as finance leases. Moreover, leases which do not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as operating leases.
Perusahaan sebagai lessee
The Company as a lessee
i)
i)
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Perusahaan mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar.
15
Based on PSAK No. 30 (Revised 2007), under a finance leases, the Company shall recognize assets and liabilities in the statements of financial position at amounts equal to the fair value of the leased assets or, if lower, the present value of the minimum lease payments, each determined at the inception of the lease.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 2.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) i.
2.
Sewa (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
Perusahaan sebagai lessee (lanjutan)
Lease (continued) The Company as a lessee (continued) Minimum lease payments shall be apportioned between the finance cost and the reduction of the outstanding liability. The finance cost shall be allocated to each period during the lease term so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rents shall be charged as expenses in the periods in which they are incurred. Finance cost are reflected in statements of comprehensive income. Capitalized leased assets (presented under property and equipment) are depreciated over the shorter of the estimated useful lives of the assets and the lease term, if there is no reasonable certainty that the Company will obtain ownership by the end of the lease term.
Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Sewa kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. ii)
j.
ACCOUNTING
ii)
Dalam sewa operasi, Perusahaan mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straightline basis) selama masa sewa.
Under an operating lease, the Company recognizes lease payments as an expense on a straight-line basis over the lease term.
Perusahaan sebagai lessor
The Company as a lessor
Dalam sewa menyewa biasa, Perusahaan mengakui aset untuk sewa operasi di laporan posisi keuangan sesuai sifat aset tersebut. Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa. Sewa kontinjen, apabila ada, diakui sebagai pendapatan pada periode terjadinya. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan atas dasar garis lurus selama masa sewa.
Under an operating lease, the Company shall present assets subject to operating leases in its statements of financial position according to the nature of the asset. Initial direct cost incurred in negotiating an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized over the lease term on the same basis as rental income. Contingent rents, if any, are recognized as revenue in the periods in which they are earned. Lease income from operating leases shall be recognized as income on a straight-line basis over the lease term.
Biaya Ditangguhkan
j.
Deferred Charges Costs incurred related to the acquisition of software application are deferred and amortized using the straight-line method over 5 (five) years, while costs incurred related to the acquisition of business licenses are deferred and amortized using the straight-line method over the period benefited.
Biaya yang timbul sehubungan dengan biaya perolehan piranti lunak ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 5 (lima) tahun, sedangkan biaya yang timbul sehubungan dengan perolehan izin usaha ditangguhkan dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama masa manfaatnya.
16
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 2.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) k.
2.
Tambahan Modal Disetor – Neto
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
Additional Paid-in Capital - Net Additional paid-in capital - net represents the difference between the Company’s offering prices at the initial public offering with the par value of shares, net of shares issuance costs.
Tambahan modal disetor - neto merupakan selisih antara harga penawaran dari hasil penawaran umum perdana saham Perusahaan dengan nilai nominal saham, setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum perdana saham tersebut. l.
ACCOUNTING
Pengakuan Pendapatan dan Beban
l.
Revenue and Expense Recognition
Penghasilan sewa tempat dan partisipasi promosi dari para pemasok yang telah diterima di muka dan disajikan sebagai bagian dari akun “Penghasilan Ditangguhkan” dalam laporan posisi keuangan dan akan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu sewa tempat dan partisipasi promosi.
Revenue from space rental and promotional participation income from suppliers that are received in advance and not yet recognized as income, are deferred and presented as part of “Unearned Revenue” account in the statements of financial position. The unearned revenue are amortized using the straight-line method over the space rental period and the promotional participation period.
Penghasilan waralaba terdiri dari imbalan waralaba awal dan imbalan waralaba lanjutan. Imbalan waralaba awal diterima di muka dan diamortisasi selama jangka waktu pemberian hak eksklusif waralaba, yaitu 5 (lima) tahun. Saldo imbalan waralaba awal disajikan sebagai bagian dari akun “Penghasilan Ditangguhkan” dalam laporan posisi keuangan. Imbalan waralaba lanjutan merupakan penghasilan yang diterima sebagai kontribusi pewaralaba atas kegiatan pemasaran dan administrasi waralaba. Imbalan waralaba lanjutan diakui pada saat terjadinya.
Franchise income comprises initial and subsequent franchise income. Initial franchise income received in advance is amortized over the franchise period of 5 (five) years. Unrecognized initial franchise income are presented as part of “Unearned Revenue” account in the statements of financial position. Subsequent franchise income represents income arising from the franchisee’s contribution in the marketing activity and franchise administration and is recognized as earned.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan Perusahaan.
Effective January 1, 2011, the Company adopted PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”. This revised PSAK identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue may be recognized, and prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events, and also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition. The adoption of this revised PSAK has no significant impact in the Company’s financial statements.
17
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 2.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) l.
Pengakuan (lanjutan)
Pendapatan
dan
2.
Beban
l.
Revenue and (continued)
ACCOUNTING
Expense
Recognition
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Perusahaan dan totalnya dapat diukur secara andal. Penjualan diakui pada saat penyerahan barang dagangan kepada pelanggan. Penjualan neto adalah pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk termasuk amortisasi atas pendapatan tangguhan dari kontrak atas kegiatan promosi, setelah dikurangi retur dan potongan penjualan.
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Company and the revenue can be reliably measured. Sales is recognized when goods are delivered to customers. Net sales represent sales of products, including the amortization of deferred income from the contract for promotional activities, net of returns and discounts allowed.
Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses are recognized as incurred.
m. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
m. Foreign Currency Balances
Transactions
and
Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan rata-rata kurs tukar transaksi yang terakhir yang diterbitkan oleh Bank Indonesia masing-masing pada tanggal 30 Desember 2011 dan 31 Desember 2010. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.
Transactions involving foreign currencies are recorded in Rupiah amounts at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the statements of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currency are adjusted to Rupiah by taking the average of transaction exchange rate by Bank Indonesia as of December 30, 2011 and December 31, 2010, respectively. Resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current year.
Pada tanggal 30 Desember 2011 dan 31 Desember 2010, nilai tukar yang digunakan masing-masing adalah sebagai berikut (Rupiah penuh):
As of December 30, 2011 and December 31, 2010, the exchange rates used are as follows (full amount):
2011 Dolar Amerika Serikat
n.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
2010 9.068
Pajak Penghasilan
8.991
n.
United States dollar
Income Tax
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan pada setiap tanggal pelaporan.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the commercial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date.
Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut.
Future tax benefits, such as the carryforward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.
18
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 2.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) n.
o.
2.
Pajak Penghasilan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.
ACCOUNTING
Income Tax (continued)
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at the statements of financial position date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates is charged to current year operations, except to the extent that it relates to items previously charged or credited to equity.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat hasil ketetapan diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Company, when the result of the appeal is determined.
Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan
o.
Liabilities for Employee Benefits
Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) “Imbalan Kerja”, yang mengatur akuntansi dan pengungkapan atas imbalan kerja karyawan. Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan dihitung sesuai dengan Undang-undang No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang “Ketenagakerjaan” (“UU No. 13/2003”). Revisi PSAK No. 24 ini mengatur perlakuan akuntansi dan pengungkapan mengenai imbalan kerja termasuk, antara lain, imbalan pasca kerja dan pesangon pemutusan kontrak kerja. Perusahaan mendanai sebagian liabilitas tersebut melalui Program Asuransi Dana Pensiun dari PT AIA Financial.
The Company adopts PSAK No. 24 (Revised 2004) “Accounting for Retirement Benefit Cost”, which regulates the accounting and disclosure requirements of retirement benefit cost for employees’ benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (“UU No. 13/2003”). The revised PSAK No. 24 provides the accounting and disclosures of employee benefits including, among others, post-employment benefits and termination benefits. The Company funded a part of these liabilities through Pension Funds Insurance Program from PT AIA Financial.
Berdasarkan UU No. 13/2003 tersebut, Perusahaan diharuskan membayar imbalan kerja karyawan jika kondisi tertentu dalam UU No. 13/2003 tersebut terpenuhi. Dalam PSAK No. 24 (Revisi 2004), biaya untuk penyediaan imbalan kerja berdasarkan UU No. 13/2003 ditentukan dengan menggunakan metode penilaian aktuaria “Projected Unit Credit”. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi neto dari keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal tersebut.
Based on UU No. 13/2003, the Company is required to pay the severance, gratuity and compensation pay if certain conditions in the UU No. 13/2003 are met. Under PSAK No. 24 (Revised 2004), the cost of providing employee benefits under UU No. 13/2003 is determined using the “Projected Unit Credit” actuarial valuation method. Actuarial gains and losses are recognized as income or expenses when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses at the end of the previous reporting period exceeded 10% of the present value of defined benefit obligation at that date.
19
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 2.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) o.
Liabilitas (lanjutan)
Imbalan
Kerja
2.
Karyawan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o. Liabilities (continued)
q.
Employee
Benefits
These gains or losses are recognized over the expected average remaining working lives of the employees. Further, past service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or change in the benefit payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.
Keuntungan dan kerugian aktuarial ini diakui selama perkiraan rata-rata sisa masa kerja karyawan. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul dari penerapan suatu program imbalan pasti atau perubahan-perubahan dalam utang imbalan kerja dari program yang sudah ada diamortisasi sampai imbalan tersebut telah menjadi hak karyawan. p.
for
ACCOUNTING
Pelaporan Segmen
p. Segment Reporting
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, yang menggantikan PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan.
Effective January 1, 2011, the Company’s applied PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”, which superseded PSAK No. 5 (Revised 2000), “Segment Reporting”. The revised PSAK requires disclosures that will enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages in and the economic environments in which it operates. The adoption of the revised PSAK has no significant impact in the Company’s financial statements.
Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan yang terlibat baik dalam menyediakan produk (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the Company that is engaged either in providing certain products (business segment), or in providing products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut.
Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment.
Laba per Saham Dasar (“LPS”)
q.
Basic Earnings per Share (“EPS”)
Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba per Saham”, laba per saham dasar dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang total saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan.
In accordance with PSAK No. 56, “Earnings per Share”, earnings per share are computed based on the weighted average number of shares outstanding during the year.
LPS dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Total rata-rata tertimbang saham yang beredar untuk tahun 2011 dan 2010 masing-masing berjumlah 3.431.777.000 saham.
EPS is computed by dividing income for the year with the weighted-average number of shares outstanding during the year. The weighted-average number of shares outstanding are 3,431,777,000 shares in 2011 and 2010, respectively.
20
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 2.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) r.
s.
2.
Provisi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Provisions
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. PSAK revisi ini diterapkan secara prospektif dan menetapkan pengakuan dan pengukuran liabilitas diestimasi, liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu dan total yang terkait dengan informasi tersebut. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan.
Effective January 1, 2011, the Company adopted PSAK No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities, and Contingent Assets”. This revised PSAK is to be applied prospectively and provides that appropriate recognition criteria and measurement basis are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets, and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to the financial statements to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information. The adoption of the revised PSAK has no significant impact in the Company’s financial statements.
Provisi diakui jika Perusahaan memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) jika, sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan total kewajiban tersebut dapat diestimasi secara andal.
Provisions are recognized when the Company has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan.
Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
Instrumen Keuangan
s.
Financial Instruments Effective January 1, 2010, the Company adopted PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” (“PSAK No. 50”) and PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” (“PSAK No. 55”), which superseded PSAK No. 50, “Accounting for Investments in certain Securities” and PSAK No. 55 (Revised 1999), “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”.
Efektif 1 Januari 2010, Perusahaan menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” (“PSAK No. 50”) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” (“PSAK No. 55”), yang menggantikan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan PSAK No. 55 (Revisi 1999), “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”.
21
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 2.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) s.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
s.
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued) PSAK No. 50 (Revised 2006) prescribes the requirements for the presentation of financial instruments and information that should be disclosed in the financial statements, whereas PSAK No. 55 (Revised 2006) prescribes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. This standard provides for the definitions and characteristics of a derivative, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others. These revised PSAKs have been applied prospectively. The transaction costs of those already existing contracts at the time these standards were adopted were not considered in the calculation of effective interest of such contracts.
PSAK No. 50 (Revisi 2006) mengatur persyaratan tentang penyajian dari instrumen keuangan dan informasi yang harus diungkapkan di dalam laporan keuangan, sedangkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai. Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. Biaya transaksi atas kontrak pembiayaan yang sudah terjadi pada saat standar diterapkan tidak diperhitungkan dalam perhitungan suku bunga efektif dari kontrak tersebut. i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
i.
Aset keuangan
Financial assets
Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif.
Financial assets within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2006) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-tomaturity investments, available-for-sale financial assets, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge.
Pada tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan tidak memiliki aset keuangan selain kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, aset tidak lancar lainnya - pinjaman karyawan dan aset tidak lainnya uang jaminan. lancar Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika dibolehkan dan sesuai, akan mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir periode keuangan.
On January 1, 2010, the Company did not has financial assets other than cash and cash equivalents, accounts receivable trade, accounts receivable - others, other non-current assets - loan to employees and other non-current assets - security deposits. The Company determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates the classification of those assets at the end of each financial period.
22
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 2.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) s.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
Financial Instruments (continued) i.
Aset keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial assets (continued)
Pengakuan awal (lanjutan)
Initial recognition (continued)
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar, namun dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, maka nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan tersebut.
When financial assets are recognized initially, they are measured at fair value, but in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, the related fair values is added with the transactions cost that are directly attributable to the acquisition of financial assets.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:
(a) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi
(a) Financial assets at fair value through profit or loss
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi termasuk aset keuangan untuk dijual dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi.
Financial assets at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Aset derivatif diklasifikasikan sebagai kelompok untuk dijual kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi disajikan dalam laporan posisi keuangan Perusahaan pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui sebagai laba atau rugi.
Derivative assets are classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at fair value through profit or loss are carried in the Company’s statements of financial position at fair value with gains or losses recognized as profit or loss.
Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
The Company did not has financial assets at fair value through profit or loss as of December 31, 2011 and 2010.
23
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 2.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) s.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued) i. Financial assets (continued)
Aset keuangan (lanjutan) Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)
Subsequent measurement (continued)
(b) Pinjaman yang diberikan dan piutang
(b) Loan and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dan keuntungan dan kerugian terkait diakui sebagai laba rugi pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, demikian juga melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial measurement, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method, and gains and losses are recognized in profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Perusahaan memiliki kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, aset tidak lancar lainnya - pinjaman karyawan dan aset tidak lancar lainnya - uang jaminan lainnya dalam kategori ini.
The Company has cash and cash equivalents, accounts receivable - trade, accounts receivable - other, other noncurrent assets - loan to employees and other non-current assets - security deposits are classified under this category.
(c) Investasi dimiliki hingga jatuh tempo (“HTM”)
(c) Held-to-maturity (“HTM”) investments
Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasi sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jika Perusahaan mempunyai maksud dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Metode ini menggunakan suku bunga efektif untuk mendiskonto penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur aset keuangan menjadi nilai tercatat netonya.
Non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities are classified as HTM when the Company has the positive intention and ability to hold them to maturity. After initial measurement, HTM investments are measured at amortized cost using the effective interest rate method. This method uses an effective interest rate that exactly discounted estimated future cash receipts through the expected life of the financial asset to the net carrying amount of the financial asset.
24
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 2.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) s.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i.
s.
c.
d.
setelah
pengakuan
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued) i.
Aset keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Financial assets (continued) Subsequent measurement (continued)
awal
c.
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo (“HTM”) (lanjutan)
Held-to-maturity (“HTM”) investments (continued)
Keuntungan atau kerugian diakui sebagai laba rugi ketika investasi dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Gains or losses are recognized in the profit or loss when the investments are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Perusahaan tidak mempunyai investasi HTM pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
The Company did not has any HTM investments as of December 31, 2011 and 2010. d.
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Available-For-Sale (“AFS”) financial assets
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif akan direklasifikasi sebagai laba atau rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
AFS financial assets are nonderivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the three preceding categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in the shareholders’ equity until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in equity will be reclassified to profit or loss as a reclassification adjustment.
Perusahaan memiliki investasi jangka panjang - penyertaan saham tersedia untuk dijual.
The Company has long-term investment - investment share available-for-sale.
25
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 2.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) s.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
Financial Instruments (continued) i.
Aset keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial assets (continued)
Penghentian pengakuan
Derecognition
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a) Perusahaan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Company has transferred its rights to receive cash flows from the financial asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “passthrough” arrangement; and either (a) the Company has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
Apabila Perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan dan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut dan juga tidak mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Perusahaan sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
When the Company has transferred its rights to receive cash flows from a financial asset or has entered into a pass-through arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Company’s continuing involvement in the asset.
Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaan.
Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset, is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Company could be required to repay.
26
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 2.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) s.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
Financial Instruments (continued) i.
Aset keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial assets (continued)
Penghentian pangakuan (lanjutan)
Derecognition (continued)
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan total dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui sebagai laba atau rugi.
On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new assets obtained less any new liabilities assumed, and (ii) any cumulative gain or loss which had been recognized in the shareholders’ equity, should be recognized as profit or loss.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari salah satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
At each statements of financial position date, the Company assesses whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.
Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
27
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 2.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) s.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
Financial Instruments (continued) i.
Aset keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial assets (continued)
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued)
Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
Financial assets carried at amortized cost
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Company first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.
Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and that group of financial assets is collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, total kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi).
If there is an objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred).
Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.
The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a loans and receivables financial asset has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.
28
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 2.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) s.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
Financial Instruments (continued) i.
Aset keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial assets (continued)
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued)
Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
Financial assets carried at amortized cost (continued)
Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui penggunaan akun cadangan dan total kerugian tersebut diakui secara langsung sebagai laba atau rugi. Pendapatan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan suku bunga efektif atas aset keuangan tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersama-sama dengan cadangan terkait, akan dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, telah direalisasi atau telah dialihkan kepada Perusahaan.
The carrying amount of the assets are reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss are recognized through profit or loss. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the financial assets. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Company.
Jika, pada periode berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun cadangan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Total pemulihan aset keuangan diakui sebagai laba atau rugi. Jika penghapusan kemudian dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui sebagai laba atau rugi.
If, in a subsequent period, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced (reversed) by adjusting the allowance account. The recovery should not lead to the carrying amount of the asset exceeding its amortized cost that would have been determined had no impairment loss been recognized for the asset at the reversal date. The amount of reversal is recognized as profit or loss. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized as profit or loss.
29
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 2.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) s.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
Financial Instruments (continued) i.
Aset keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial assets (continued)
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued)
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual
AFS financial assets
Dalam hal investasi ekuitas diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, bukti objektif akan termasuk penurunan nilai wajar yang signifikan dan berkepanjangan di bawah nilai perolehan investasi tersebut.
In the case of equity investment classified as an AFS financial assets, objective evidence would include a significant or prolonged decline in the fair value of the investment below its cost.
Ketika terdapat bukti penurunan nilai, kerugian kumulatif - yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai investasi yang sebelumnya diakui pada laba atau rugi direklasifikasikan dari ekuitas ke dalam laba atau rugi. Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak dihapuskan melalui laba atau rugi; sedangkan peningkatan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam ekuitas.
Where there is evidence of impairment, the cumulative loss - measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that investment previously recognized in profit or loss is reclassified from shareholders’ equity to profit or loss. Impairment losses on equity investments are not written-off through the profit or loss; increases in their fair value after impairment are recognized in shareholders’ equity. ii.
ii. Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Pengakuan awal
Initial recognition
Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, utang dan pinjaman, atau derivatif yang ditetapkan untuk tujuan instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2006) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company determine the classification of its financial liabilities at initial recognition.
Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar dan, dalam hal utang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.
Liabilitas keuangan Perusahaan meliputi utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, utang sewa pembiayaan, biaya yang masih harus dibayar dan utang bank jangka panjang.
The Company’s financial liabilities include short-term bank loans, accounts payables trade, accounts payables - others, finance lease payables, accrued expenses and long-term bank loans.
30
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 2.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) s.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued) ii. Financial liabilities (continued)
ii. Liabilitas keuangan (lanjutan) Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
The measurement of financial liabilities depends on their classification as follows:
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi
Financial liabilities at fair value through profit or loss
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi.
Financial liabilities at fair value through profit or loss include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok untuk diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan diperdagangkan kembali dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok untuk diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif.
Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term. Derivative liabilities are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments.
Keuntungan atau kerugian atas liabilitas dalam kelompok untuk diperdagangkan diakui sebagai laba atau rugi.
Gains or losses on liabilities held for trading are recognized as profit or loss.
Utang dan pinjaman
Loan and borrowings
Setelah pengakuan awal, utang yang dikenakan bunga dan pinjaman selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pada akhir periode pelaporan, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas jangka pendek. Keuntungan dan kerugian diakui sebagai laba rugi ketika liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. At the end of the reporting period, the accrued interest is recorded separately from the respective principal loans as part of current liabilities. Gains or losses are recognized through profit or loss when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process using the effective interest rate method.
31
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 2.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) s.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued) ii. Financial liabilities (continued)
ii. Liabilitas keuangan (lanjutan) Penghentian pengakuan
Derecognition
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liabilities are derecognized when the obligation under the liabilities is discharged or cancelled or has expired.
Ketika sebuah liabilitas keuangan ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui sebagai laba atau rugi.
When an existing financial liabilities are replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liabilities are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liabilities and the recognition of a new liabilities, and the difference in the respective carrying amounts is recognized as profit or loss.
iii. Offsetting of financial instruments
iii. Saling hapus instrumen keuangan
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the Company’s statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts from financial assets and financial liabilities and there are an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan Perusahaan jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas total yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.
32
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 2.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) s.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
Financial Instruments (continued) iv. Fair value of financial instruments
iv. Nilai wajar instrumen keuangan
The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets are determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transactions; reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis; or other valuation models.
Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan yang teroganisir, ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga penawaran pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar; referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lainnya.
v. Amortized cost of financial instruments
v. Biaya perolehan yang diamortisasi dari instrumen keuangan
t.
ACCOUNTING
Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta fee yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.
Penerapan Standar Akuntansi Lainnya yang telah Direvisi
t. Adoption of Other Revised Accounting Standards
Selain standar akuntansi yang telah direvisi yang telah disebutkan sebelumnya pada tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan juga menerapkan standar akuntansi yang telah direvisi berikut, yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan Perusahaan namun tidak menimbulkan dampak yang signifikan kecuali bagi pengungkapan terkait:
Other than the revised accounting standards previously mentioned above, the Company also adopted the following revised accounting standards on January 1, 2011, which are considered relevant to the Company’s financial statements but did not has significant impact except for the related disclosures:
-
-
-
PSAK No. 8 (Revisi 2009), “Peristiwa Setelah Periode Pelaporan”; PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”.
-
33
PSAK No. 8 (Revised 2009), “Events after the Reporting Period”; PSAK No. 25 (Revised 2009), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 2.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) u.
2.
Standar Akuntansi Revisi yang telah Diterbitkan namun belum Berlaku Efektif
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) u.
ACCOUNTING
Revised Accounting Standards that have been Published but not yet Effective
Standar akuntansi yang direvisi dan diterbitkan namun belum berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2011 yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perusahaan adalah sebagai berikut:
Accounting standard revised and issued but not yet effective on January 1, 2011 which considered relevant to the Company’s financial statements are as follows:
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:
Effective on or after January 1, 2012:
PSAK No. 10 (Revisi 2010) “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”, menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan.
PSAK No. 10 (Revised 2010) “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”, prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency.
PSAK No. 16 (2011) “Aset Tetap”, mengatur perlakuan akuntansi aset tetap, sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas dalam aset tetap dan perubahan dalam investasi tersebut. Masalah utama dalam akuntansi aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, pembebanan penyusutan, dan rugi penurunan nilainya.
PSAK No. 16 (2011) “Property, Plant and Equipment”, prescribe the accounting treatment for property, plant and equipment so that users of the financial statements can discern information about an entity's investment in its property, plant and equipment and the changes in such investment. The principal issues in accounting for property, plant and equipment are the recognition of the assets, the determination of their carrying amounts and the depreciation charges and impairment losses to be recognized in relation to them.
PSAK No. 18 (Revisi 2010) “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”, mengatur akuntansi dan pelaporan program manfaat purnakarya untuk semua peserta sebagai suatu kelompok. Pernyataan ini melengkapi PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
PSAK No. 18 (Revised 2010) Reporting by Retirement establish the accounting and plan to all participants as standard complements PSAK 2010), “Employee Benefits”.
PSAK No. 24 (Revisi 2010) “Imbalan Kerja”, mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja.
PSAK No. 24 (Revised 2010) “Employee Benefits”, establish the accounting and disclosures for employee benefits.
PSAK No. 26 (2011) “Biaya Pinjaman”, menentukan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau produksi aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban.
PSAK No. 26 (2011) “Borrowing Costs”, provides borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset form part of the cost of that asset. Other borrowing costs are recognized as an expense.
34
“Accounting and Benefit Plans”, reporting by the a group. This No. 24 (Revised
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 2.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) u.
2.
Standar Akuntansi Revisi yang telah Diterbitkan namun belum Berlaku Efektif (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) u.
ACCOUNTING
Revised Accounting Standards that have been Published but not yet Effective (continued)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012: (lanjutan)
Effective on or after January 1, 2012: (continued)
PSAK No. 30 (2011) “Sewa”, mengatur kebijakan akuntansi dan pengungkapan yang sesuai, baik bagi lessee maupun lessor terkait dengan sewa, yang berlaku untuk perjanjian yang mengalihkan hak untuk menggunakan aset meskipun penyediaan jasa substansial oleh lessor tetap diperlukan dalam mengoperasikan atau memelihara aset tersebut.
PSAK No. 30 (2011) “Leases”, prescribes, for lessees and lessors, the appropriate accounting policies and disclosure to apply in relation to leases which applies to agreements that transfer the right to use assets even though substantial services by the lessor may be called for in connection with the operation or maintenance of such assets.
PSAK No. 46 (Revisi 2010) “Akuntansi Pajak Penghasilan”, mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksitransaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.
PSAK No. 46 (Revised 2010) “Accounting for Income Taxes”, prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the statements of financial position; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements.
PSAK No. 50 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Penyajian”, menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.
PSAK No. 50 (Revised 2010) “Financial Instruments: Presentation”, establish the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities.
PSAK No. 55 (2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan. Persyaratan penyajian informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK No. 50 (Revisi 2010): Instrumen Keuangan: Penyajian. Persyaratan pengungkapan informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK No. 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan.
PSAK No. 55 (2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, establishes principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. Requirements for presenting information about financial instruments are in PSAK No. 50 (Revised 2010): Financial Instruments: Presentation. Requirements for disclosing information about financial instruments are in PSAK No. 60: Financial Instruments: Disclosures.
35
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 2.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) u.
2.
Standar Akuntansi Revisi yang telah Diterbitkan namun belum Berlaku Efektif (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) u.
ACCOUNTING
Revised Accounting Standards that have been Published but not yet Effective (continued)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012: (lanjutan)
Effective on or after January 1, 2012: (continued)
PSAK No. 56 (Revisi 2011) “Laba per Saham”, menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antar entitas yang berbeda pada periode pelaporan yang sama, dan antar periode pelaporan berbeda untuk entitas yang sama.
PSAK No. 56 (Revised 2011) “Earnings per Share”, prescribed principles for the determination and presentation of earnings per share, so as to improve performance comparisons between different entities in the same period and between different reporting periods for the same entity.
PSAK No. 60 “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.
PSAK No. 60 “Financial Instruments: Disclosures”, requires disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks.
ISAK 15 “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”, memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
ISAK 15 “PSAK No. 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction”, provides guidance on how to assess the limit on the amount of surplus in a defined scheme that can be recognized as an asset under PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”.
ISAK 20 “Pajak Penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”, membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya.
ISAK 20 “Income Taxes - Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”, prescribes how an entity should account for the current and deferred tax consequences of a change in tax status of entities or its shareholders.
Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar dan Interpretasi yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangannya.
The Company is presently evaluating and has not determined the effects of these revised and new Standards and Interpretations on its financial statements.
36
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 3.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
Pertimbangan
Judgments
Penyusunan laporan keuangan Perusahaan mengharuskan Manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi total yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
The preparation of the Company’s financial statements requires Management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh Manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas total yang diakui dalam laporan keuangan Perusahaan:
The following judgments are made by Management in the process of applying the Company’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the Company’s financial statements:
Penentuan Mata Uang Fungsional
Determination of Functional Currency
Mata uang fungsional Perusahaan adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana Perusahaan beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari produk yang diberikan.
The Company’s functional currency are currency from primary economic environment whereas the Company operates. It is the currency that mainly influences the revenue and cost of given product.
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Classification of Financial Assets and Financial Liabilities
Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2s.
The Company determine the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2006). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company’s accounting policies disclosed in Note 2s.
Cadangan Penurunan Nilai Piutang Usaha
Allowance for Impairment of Accounts Receivable Trade
Perusahaan mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas total piutang pelanggan guna mengurangi total piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan.
The Company evaluate specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Company use judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Company expect to collect.
37
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
Pertimbangan (lanjutan)
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Judgments (continued) Usaha
Allowance for Impairment of Accounts Receivable Trade (continued)
Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi total cadangan untuk piutang usaha. Nilai tercatat dari piutang usaha Perusahaan sebelum cadangan untuk penurunan nilai berjumlah Rp351,49 miliar pada tanggal 31 Desember 2011 dan Rp225,07 miliar pada tanggal 31 Desember 2010. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 5.
These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of accounts receivable - trade. The carrying amount of the Company accounts receivable - trade before allowance for impairment amounting to Rp351.49 billion as of December 31, 2011 and Rp225.07 billion as of December 31, 2010. Further details are presented in Note 5.
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan Perusahaan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Company based its assumptions and estimates on parameters available when the Company’s financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
Imbalan Kerja
Employee Benefits
Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dan Manajemen Perusahaan dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan yang memiliki pengaruh lebih dari 10% liabilitas imbalan kerja pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas atas imbalan kerja karyawan yang masing-masing berjumlah Rp90,53 miliar pada tanggal 31 Desember 2011 dan Rp69,15 miliar pada tanggal 31 Desember 2010. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 25.
The determination of the Company’s employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuary and the Company’s management in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Company assumptions with effects exceeding 10% of defined benefit obligation is deferred and amortized on a straight line basis over the expected average remaining working lives of the employee. While the Company believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company actual result or significant changes in the Company assumptions may materially affect its liabilities for employee benefits amounting to Rp90.53 billion as of December 31, 2011 and Rp69.15 billion as of December 31, 2010. Further details are disclosed in Note 25.
Cadangan (lanjutan)
Penurunan
Nilai
Piutang
38
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Penyusutan Aset Tetap
Depreciation of Property and Equipment
Biaya perolehan aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 5 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat aset tetap neto Perusahaan masing-masing berjumlah Rp1,67 triliun pada tanggal 31 Desember 2011 dan Rp1,46 triliun pada tanggal 31 Desember 2010. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 8.
The costs of property and equipment, except land, are depreciated on a straight-line basis over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these property and equipment to be within 5 to 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Company conduct its business. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying amount of the Company’s property and equipment amounted Rp1.67 trillion as of December 31, 2011 and Rp1.46 trillion as of December 31, 2010. Further details are disclosed in Note 8.
Pajak Penghasilan
Income Tax
Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
The Company recognize liabilities for corporate income tax based on estimation of whether additional corporate income tax will be due.
Aset Pajak Tangguhan
Deferred Tax Assets
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan total aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan.
Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies.
Cadangan Keusangan Persediaan
Nilai
Allowance for Obsolescence and Decline in Values of Inventories
Cadangan keusangan dan penurunan nilai persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan keadaan yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi total yang diestimasi. Nilai tercatat persediaan Perusahaan sebelum cadangan keusangan dan penurunan nilai berjumlah Rp1,42 triliun pada tanggal 31 Desember 2011 dan Rp1,33 triliun pada tanggal 31 Desember 2010. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 6.
Allowance for obsolescence and decline in values of inventories is estimated based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to sell. The provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. The carrying amount of the Company’s inventories before allowance for obsolescence and decline in values amounted Rp1.42 trillion as of December 31, 2011 and Rp1.33 trillion as of December 31, 2010. Further details are disclosed in Note 6.
dan
Penurunan
39
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 4.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KAS DAN SETARA KAS
4.
This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2011 Kas Rupiah Dolar Amerika Serikat (AS$37.927 pada tahun 2011 dan AS$34.163 pada tahun 2010) Bank - pihak ketiga Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Citibank N.A., Jakarta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk Deutsche Bank AG, Jakarta PT Bank Mega Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk Dolar Amerika Serikat PT Bank Mega Tbk (AS$449.804) PT Bank ANZ Indonesia (AS$62) Total kas dan bank
CASH AND CASH EQUIVALENTS
2010
179.196
105.549
344
307
Cash on hand Rupiah United States dollar (US$37,927 in 2011 and US$34,163 in 2010) Cash in banks - third parties Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Citibank N.A., Jakarta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk Deutsche Bank AG, Jakarta PT Bank Mega Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk
123.854 8.448 1.450
72.217 224 2.956
1.239
626
1.065 295 101 -
614 297 16 1
4.079 1
-
320.072
182.807
Total cash on hand and in banks
United States dollar PT Bank Mega Tbk (US$449,804) PT Bank ANZ Indonesia (US$62)
Setara kas - pihak ketiga Deposito berjangka - Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
129.956 100.000 35.000 -
142.010 50.000 40.000 20.000
Cash equivalents - third parties Time deposits - Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
Total setara kas
264.956
252.010
Total cash equivalents
Total
585.028
434.817
Total
Suku bunga tahunan deposito berjangka berkisar antara 5,00% sampai dengan 9,50% pada tahun 2011 dan berkisar antara 5,25% sampai dengan 10,00% pada tahun 2010.
Annual interest rates for time deposits range from 5.00% to 9.50% in 2011 and from 5.25% to 10.00% in 2010.
Pada tanggal 31 Desember 2011, kas telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat pencurian dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp181,65 miliar dan AS$100.000.
As of December 31, 2011, cash are covered by all risks insurance against theft and other risks under blanket policies amounting to Rp181.65 billion and US$100,000.
Tidak terdapat saldo kas dan setara kas kepada pihak berelasi.
There is no cash and cash equivalents balances to a related party.
40
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 5.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PIUTANG USAHA
5.
This account represents receivables from a related party and franchisees on sales of merchandise inventories, and from suppliers of space rental and promotional participation income as follows:
Akun ini merupakan tagihan kepada pihak berelasi dan pewaralaba atas penjualan barang dagangan dan kepada pemasok atas penghasilan sewa tempat dan partisipasi promosi sebagai berikut: 2011
2010
Pihak berelasi (Catatan 24) Pihak ketiga
6.081 345.407
11.183 213.890
Related party (Note 24) Third parties
Total
351.488
225.073
Total
The aging analysis of accounts receivable - trade based on due date are as follows:
Analisa umur piutang usaha berdasarkan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut: 2011
6.
ACCOUNTS RECEIVABLE - TRADE
2010
Pihak berelasi: Lancar 1 - 30 hari 31 - 60 hari
2.053 3.841 187
10.264 919 -
Related party: Current 1 - 30 days 31 - 60 days
Total piutang usaha - pihak berelasi
6.081
11.183
Total accounts receivable - trade related party
Pihak ketiga: Lancar 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari
260.633 80.005 3.800 915 54
165.823 44.549 2.893 393 232
Third parties: Current 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days More than 90 days
Total piutang usaha - pihak ketiga
345.407
213.890
Total accounts receivable - trade third parties
Total
351.488
225.073
Total
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap kemungkinan tidak tertagihnya piutang masingmasing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa seluruh piutang tersebut dapat ditagih, oleh karenanya, Perusahaan tidak membentuk cadangan penurunan nilai.
Based on the review of the possibility of uncollectibility of the individual receivables at the end of the year, the Company’s management believes that all accounts receivable are collectible; accordingly, no allowance for impairment was provided for.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, tidak terdapat piutang usaha yang dijaminkan.
As of December 31, 2011 and 2010, there is no accounts receivable - trade pledged as collateral.
PERSEDIAAN - NETO
6.
This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2011 Makanan Bukan makanan
INVENTORIES - NET
2010
949.645 467.099
885.338 446.172
Total (Catatan 19) Penyisihan persediaan usang
1.416.744 (2.859)
1.331.510 (2.524)
Persediaan - neto
1.413.885
1.328.986
41
Food Non-food Total (Note 19) Allowance for inventory obsolescence Inventories - net
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 6.
PERSEDIAAN - NETO (lanjutan) Mutasi penyisihan sebagai berikut:
persediaan
Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Penghapusan persediaan Saldo akhir tahun
7.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
6. usang
INVENTORIES - NET (continued)
adalah
The movements of allowance obsolescence are as follows:
2011
2010
2.524 13.768 (13.433)
2.514 13.001 (12.991)
2.859
2.524
for
inventory
Beginning balance Provision during the year Write-off of inventories Ending balance
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan persediaan usang cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang mungkin timbul.
Based on a review of the condition of the inventories at the end of the year, the management believes that the allowance for inventory obsolescence is adequate to cover possible losses.
Pada tanggal 31 Desember 2011, persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian, antara lain, akibat kerusuhan, kebakaran, pencurian dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp1,74 triliun. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko-risiko tersebut.
As of December 31, 2011, inventories are insured against, among others, losses from riots, fire, theft and other risks under blanket policies amounting to Rp1.74 trillion. The management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks.
Pada tanggal 31 Desember 2011, tidak terdapat persediaan yang digunakan sebagai jaminan. Sedangkan, pada tanggal 31 Desember 2010, persediaan dengan jumlah maksimum sebesar Rp1 triliun digunakan sebagai jaminan atas utang bank jangka pendek dan jangka panjang dari PT Bank Central Asia Tbk (Catatan 11 dan 14).
As of December 31, 2011, there are no inventories pledged as collateral. As of December 31, 2010, inventories with maximum amount of Rp1 trillion were used as collateral for short and long-term bank loans obtained from PT Bank Central Asia Tbk (Notes 11 and 14).
BIAYA SEWA DIBAYAR DI MUKA
7.
PREPAID RENT The Company entered into several rental agreements for its stores and buildings for rental periods from 12 (twelve) months to 180 (one hundred eighty) months, which were paid in advance. These rentals will expire in various dates between 2012 and 2025 and some of these rentals are subject for renewal upon their expiry.
Perusahaan mengadakan beberapa perjanjian sewa toko dan bangunan untuk periode 12 (dua belas) bulan sampai dengan 180 (seratus delapan puluh) bulan untuk beberapa toko dan bangunan yang telah dibayar di muka. Sewa tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2012 sampai dengan tahun 2025 dan beberapa perjanjian tersebut dapat diperbaharui pada saat berakhirnya masa sewa.
42
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 7.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
BIAYA SEWA DIBAYAR DI MUKA (lanjutan)
7.
The details of the prepaid long-term rent are as follows:
Rincian nilai biaya sewa dibayar di muka - jangka panjang adalah sebagai berikut: 2011 Nilai biaya sewa dibayar di muka Dikurangi bagian lancar Bagian jangka panjang
2010
706.001 (165.826)
571.105 (124.678)
Prepaid rent Less current portion
540.175
446.427
Long-term portion
Amortization of prepaid rent charged to operations are as follows (Notes 20, 21 and 26c):
Amortisasi sewa yang dibebankan pada operasi adalah sebagai berikut (Catatan 20, 21 dan 26c): 2011
8.
PREPAID RENT (continued)
2010
Beban penjualan dan distribusi Beban umum dan administrasi
139.068 7.140
99.943 5.953
Selling and distributions expenses General and administrative expenses
Total
146.208
105.896
Total
ASET TETAP
8.
PROPERTY AND EQUIPMENT Details of property and equipment are as follows:
Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: 2011 Saldo Awal/ Beginning Balance Biaya Perolehan Kepemilikan Langsung Tanah Bangunan dan prasarana Peralatan dan inventaris Kendaraan
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo Akhir/ Ending Balance
229.566 938.486 934.016 115.715
41.675 160.969 206.366 19.349
23.918 31.855 13.055
92.800 2.709
271.241 1.168.337 1.108.527 124.718
Cost Direct Ownership Land Buildings and infrastructures Equipment, furniture and fixtures Vehicles
2.217.783
428.359
68.828
95.509
2.672.823
Total
Aset Sewaan Kendaraan
6.123
15.556
-
(2.709)
18.970
Leased Assets Vehicles
Aset dalam Penyelesaian Bangunan
8.251
99.456
-
(92.800)
14.907
Construction in Progress Buildings
2.232.157
543.371
68.828
2.706.700
Total Cost Accumulated Depreciation Direct Ownership Buildings and infrastructures Equipment, furniture and fixtures Vehicles
Total
Total Biaya Perolehan
-
Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung Bangunan dan prasarana Peralatan dan inventaris Kendaraan
281.279 413.472 70.498
139.014 163.972 15.805
16.323 23.301 10.901
1.623
403.970 554.143 77.025
Total
765.249
318.791
50.525
1.623
1.035.138
Total
Aset Sewaan Kendaraan Total Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Neto
2.127
2.536
-
767.376
321.327
50.525
1.464.781
43
(1.623) -
3.040
Leased Assets Vehicles
1.038.178
Total Accumulated Depreciation
1.668.522
Net Book Value
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 8.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
ASET TETAP (lanjutan) Rincian aset (lanjutan)
tetap
8.
adalah
sebagai
PROPERTY AND EQUIPMENT (continued) Details of property and equipment are as follows: (continued)
berikut: 2010
Saldo Awal/ Beginning Balance Biaya Perolehan Kepemilikan Langsung Tanah Bangunan dan prasarana Peralatan dan inventaris Kendaraan Total Aset Sewaan Kendaraan
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo Akhir/ Ending Balance Cost Direct Ownership Land Buildings and infrastructures Equipment, furniture and fixtures Vehicles
193.074 606.167 629.089 95.425
36.492 252.890 334.777 27.553
10.188 29.850 10.236
89.617 2.973
229.566 938.486 934.016 115.715
1.523.755
651.712
50.274
92.590
2.217.783
Total
6.725
2.371
-
(2.973)
6.123
Leased Assets Vehicles
-
97.868
-
(89.617)
8.251
Construction in Progress Buildings
1.530.480
751.951
50.274
2.232.157
Total Cost Accumulated Depreciation Direct Ownership Buildings and infrastructures Equipment, furniture and fixtures Vehicles
Aset dalam Penyelesaian Bangunan Total Biaya Perolehan
Penambahan/ Additions
-
Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung Bangunan dan prasarana Peralatan dan inventaris Kendaraan
184.888 304.144 65.782
102.840 124.527 12.980
6.449 15.199 10.113
1.849
281.279 413.472 70.498
Total
554.814
240.347
31.761
1.849
765.249
Total
Aset Sewaan Kendaraan
2.719
1.257
-
Total Akumulasi Penyusutan
557.533
241.604
31.761
Nilai Buku Neto
972.947
a.
-
a.
Beban penyusutan yang dibebankan pada operasi adalah sebagai berikut (Catatan 20 dan 21): 2011
b.
(1.849)
2.127
Leased Assets Vehicles
767.376
Total Accumulated Depreciation
1.464.781
Net Book Value
Depreciation expense charged to operations are as follows (Notes 20 and 21):
2010
Beban penjualan dan distribusi Beban umum dan administrasi
280.364 40.963
209.398 32.206
Selling and distributions expenses General and administrative expenses
Total
321.327
241.604
Total
b.
Perhitungan laba penjualan aset tetap - neto adalah sebagai berikut: (Catatan 22) 2011 Hasil penjualan Nilai buku neto Laba penjualan aset tetap - neto
The computation of gain on sale of property and equipment - net is as follows: (Note 22)
2010
36.315 (14.246)
28.244 (9.950)
22.069
18.294
Proceeds Net book value Gain on sale of property and equipment - net
In 2011 and 2010, the Company write-off property and equipment with net book value amounted to Rp4.06 billion and Rp8.56 billion, respectively.
Pada tahun 2011 dan 2010, Perusahaan menghapuskan aset tetap dengan nilai buku bersih masing-masing sebesar Rp4,06 miliar dan Rp8,56 miliar.
44
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 8.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
ASET TETAP (lanjutan)
8.
PROPERTY AND EQUIPMENT (continued)
c.
Pada tanggal 31 Desember 2011, bangunan dalam penyelesaian merupakan akumulasi biaya pembangunan kantor cabang dan Distribution Centre (“DC”) yang terletak di Cirebon, Bogor dan Jember dengan persentase penyelesaian masing-masing sebesar 29,76%, 5,75% dan 1,93%. Bangunan dalam penyelesaian akan selesai pada tahun 2012.
c.
As of December 31, 2011, buildings under construction represent accumulated costs of constructions of branches and Distribution Centre (“DC”) located in Cirebon, Bogor and Jember with percentage of completion of 29.76%, 5.75% and 1.93%, respectively. The buildings under construction will be completed in 2012.
d.
Pada tanggal 31 Desember 2011, aset tetap dalam bentuk tanah berlokasi di Jakarta, Cileungsi, Sidoarjo, Semarang, Lampung, Tangerang, Malang, Bandung, Makassar, Cikarang, Palembang, Cirebon, Jember, Bogor dan Medan dengan jumlah luas keseluruhan 2 sekitar 491.170 m dengan status Hak Guna Bangunan (“HGB”) atas nama Perusahaan. Hak atas tanah tersebut akan berakhir antara tahun 2012 sampai dengan tahun 2041. Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa HGB tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut.
d.
As of December 31, 2011, land owned by the Company are located in Jakarta, Cileungsi, Sidoarjo, Semarang, Lampung, Tangerang, Malang, Bandung, Makassar, Cikarang, Palembang, Cirebon, Jember, Bogor and Medan with total area of 491,170 square meters. All the land have strata titles under Building Utilization Right (“HGB”) under the Company’s name. Landrights will expire in various dates between 2012 and 2041. The Company’s management believes that these HGBs can be renewed upon their expiry.
e.
Pada tanggal 31 Desember 2011, aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kerusuhan, kebakaran, pencurian dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp4,09 triliun. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko-risiko tersebut.
e.
As of December 31, 2011, property and equipment, except for land, are insured against, among others, losses from riots, fire, theft and other risks under blanket policies amounting to Rp4.09 trillion. The management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks.
f.
Aset sewaan digunakan sebagai jaminan atas utang sewa pembiayaan (Catatan 15).
f.
Leased assets are pledged as collateral to finance lease payables (Note 15).
g.
Pada tanggal 31 Desember 2011, kecuali aset sewaan, tidak terdapat aset tetap tertentu milik Perusahaan yang digunakan sebagai jaminan. Sedangkan, pada tanggal 31 Desember 2010, aset tetap tertentu milik Perusahaan dengan nilai buku bersih sebesar Rp459,06 miliar digunakan sebagai jaminan atas utang bank dari PT Bank Central Asia Tbk (Catatan 11 dan 14).
g.
As of December 31, 2011, except leased assets, there are no certain property and equipment owned by the Company pledged as collateral. As of December 31, 2010 certain property and equipment owned by the Company with net book value of Rp459.06 billion were used as collateral for bank loans obtained from PT Bank Central Asia Tbk (Notes 11 and 14).
h.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, manajemen Perusahaan berkeyakinan tidak ada situasi atau keadaan lain yang mengindikasikan terjadinya penurunan nilai aset tetap.
h.
As of December 31, 2011 and 2010, the Company’s management believes that there is no other event or change in circumstances that may indicates any impairment of property and equipment value.
45
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 9.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
INVESTASI JANGKA PANJANG
9.
LONG-TERM INVESTMENT
Berdasarkan keputusan pemegang saham pada tanggal 29 Agustus 2008, para pemegang saham perusahaan menyetujui untuk membeli 30.000 saham atau 15,00% kepemilikan saham di PT Midi Utama Indonesia (“MUI”), dengan harga Rp1.000.000 (Rupiah penuh) per saham atau sebesar Rp30 miliar. Pada tanggal 3 September 2008, Perusahaan telah melunasi seluruh pembayaran atas pembelian tersebut.
In accordance with shareholders’ decision dated August 29, 2008, the Company’s shareholders approved to acquire 30,000 shares or representing 15.00% equity ownership PT Midi Utama Indonesia (“MUI”), at Rp1,000,000 (full amount) per share or amounting to Rp30 billion. On September 3, 2008, the Company had fully paid this acquisition.
MUI memulai operasi komersial pada bulan Desember 2007. Ruang lingkup kegiatan MUI, antara lain, meliputi usaha dalam bidang perdagangan eceran untuk produk konsumen.
MUI has started its commercial operation in December 2007. MUI is engaged in, among others, the retail distribution of consumer products.
Berdasarkan keputusan direksi Perusahaan tanggal 7 Desember 2009, Perusahaan meningkatkan investasi di MUI sebanyak 6.750 saham dengan harga Rp1.000.000 (Rupiah penuh) per saham atau sebesar Rp6,75 miliar. Penambahan ini tidak meningkatkan persentase kepemilikan Perusahaan di MUI. Pada tanggal 14 Desember 2009, Perusahaan telah melunasi seluruh pembayaran atas peningkatan investasi tersebut.
In accordance with the Company’s directors decision dated December 7, 2009, the Company increased its investment in MUI of 6,750 shares at Rp1,000,000 (full amount) per share or Rp6.75 billion. This additional investment does not increase the percentage of the Company’s ownership in MUI. On December 14, 2009, the Company has fully paid this acquisition.
Sehubungan dengan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa MUI yang diadakan pada tanggal 3 Agustus 2010, para pemegang saham MUI menyetujui, diantaranya:
In connection with MUI’s Extraordinary Shareholders General Meeting held on August 3, 2010, MUI’s shareholders approved, among others:
Peningkatan modal dasar dari Rp360 miliar menjadi Rp900 miliar. Penurunan nilai saham dari Rp1.000.000 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp100 (Rupiah penuh) per saham. Perubahan status perusahaan menjadi perusahaan terbuka.
Increase the authorized share capital from Rp360 billion to Rp900 billion. Reduction of the par value of share capital from Rp1,000,000 (full amount) per share to Rp100 (full amount) per share. Change the status of the company become public company.
Pada tanggal 15 November 2010, MUI memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) melalui surat No. S-10377/BL/2011 untuk melakukan penawaran umum perdana saham biasa sejumlah 432.353.000 saham dengan nilai nominal Rp100 (Rupiah penuh) per saham kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia (“BEI”) pada harga penawaran Rp275 (Rupiah penuh) per saham.
On November 15, 2010, MUI has obtained effective statement from the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”) in its Letter No. S-1-0377/BL/2011 to initially conduct a public offering of its 432,353,000 shares with par value of Rp100 (full amount) through the Indonesia Stock Exchange (“IDX”) at offering price of Rp275 (full amount) per share.
Pada tanggal 30 November 2010, seluruh saham MUI telah dicatatkan pada BEI.
On November 30, 2010, MUI has listed all of its shares at IDX.
Penyertaan Perusahaan pada MUI menjadi 367.500.000 lembar saham dan persentase kepemilikan Perusahaan di MUI menjadi 12,75%.
The Company’s investment in shares of stock in MUI became 367,500,000 shares and the percentage of the Company’s ownership in MUI became 12.75%.
46
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 9.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
INVESTASI JANGKA PANJANG (lanjutan)
9.
LONG-TERM INVESTMENT (continued) As of December 31, 2011 and 2010, the market price of MUI’s shares in IDX was closed at price of Rp425 (full amount) and Rp385 (full amount), respectively, for each share so that the Company’s investment in shares on MUI became Rp156 billion and Rp141 billion, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, harga pasar saham MUI di BEI ditutup dengan harga masing-masing saham Rp425 (Rupiah penuh) dan Rp385 (Rupiah penuh) per lembar saham sehingga jumlah penyertaan Perusahaan pada MUI menjadi masing-masing sebesar Rp156 miliar dan Rp141 miliar. 10. UANG MUKA PEMBELIAN ASET TETAP
10. ADVANCES FOR PURCHASE OF PROPERTY AND EQUIPMENT As of December 31, 2011, advances for purchase of property and equipment consist of advance for purchase of equipment, furnitures and fixture amounted to US$545,868 and EUR23,655 (equivalent to Rp5.4 billion), advance for purchase of land amounted to Rp1.2 billion and advance for puchase of vehicle amounted to Rp925 million.
Pada tanggal 31 Desember 2011, uang muka pembelian aset tetap terdiri dari uang muka pembelian peralatan dan inventaris sebesar AS$545.868 dan EUR23.655 (setara dengan Rp5,4 miliar), uang muka pembelian tanah sebesar Rp1,2 miliar dan uang muka pembelian kendaraan sebesar Rp925 juta. 11. UTANG BANK JANGKA PENDEK
11. SHORT-TERM BANK LOANS Bank loans consist of:
Utang bank terdiri dari: 2011
2010
Pinjaman revolving PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
498.688 49.875
449.250 -
Revolving loans PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Total
548.563
449.250
Total
PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”)
PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”)
Pada tanggal 26 Oktober 2007, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan BCA dimana perjanjian kredit tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan sebagai berikut:
On October 26, 2007, the Company entered into a loan agreement with BCA to obtain several credit loan facilities. This loan agreement has been amended several times as follows:
Berdasarkan perubahan perjanjian kredit pada tahun 2008 yang diaktakan dalam Akta Notaris Frans Elsius Muliawan, S.H., No. 1 tanggal 4 November 2008, dimana Perusahaan memperoleh tambahan pinjaman berupa fasilitas time loan revolving 2 dari BCA sebesar Rp100 miliar dan menggabungkan semua fasilitas pinjaman jangka pendek (antara lain fasilitas cerukan sebesar Rp100 miliar, time loan revolving 1 sebesar Rp145 miliar dan time loan insidentil sebesar Rp100 miliar) dan jangka panjang.
Based on Deed No. 1 dated November 4, 2008 of Frans Elsius Muliawan, S.H., whereby the Company obtained an additional revolving 2 time loan facility from BCA amounting to Rp100 billion and combined all short-term loan facilities (such as overdraft facility of Rp100 billion, revolving 1 time loan facility of Rp145 billion and incidental time loan facility of Rp100 billion) and the longterm loan facility.
Berdasarkan perubahan perjanjian kredit yang diaktakan dalam Akta Notaris Frans Elsius Muliawan, S.H., No. 13 tanggal 23 Januari 2009, Perusahaan memperoleh tambahan pinjaman fasilitas time loan revolving 2 dari BCA sebesar Rp50 miliar menjadi Rp150 miliar.
Based on the amendment of credit agreement as notarized by Deed No. 13 dated January 23, 2009 of Frans Elsius Muliawan, S.H., which the Company obtained an additional revolving 2 time loan facility from BCA from Rp50 billion to Rp150 billion.
47
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain)
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
11. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
11. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) (lanjutan)
PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) (continued)
Berdasarkan perubahan perjanjian kredit yang diaktakan dalam Akta Notaris Frans Elsius Muliawan, S.H., No. 17 tanggal 21 April 2009, BCA setuju untuk:
Based on the amendment of credit agreement as notarized by Deed No. 17 dated April 21, 2009 of Frans Elsius Muliawan, S.H., BCA agreed on the following:
1.
Menurunkan jumlah plafon fasilitas cerukan dari semula sebesar Rp100 miliar menjadi Rp50 miliar.
1.
Decrease the overdraft facility limit from Rp100 billion to Rp50 billion.
2.
Mengubah fasilitas time loan revolving 2 menjadi fasilitas time loan revolving 2 uncommitted.
2.
Change of revolving 2 time loan facility to uncommitted revolving 2 time loan facility.
3.
Meningkatkan jumlah plafon fasilitas time loan revolving 2 uncommitted sebesar Rp200 miliar menjadi Rp350 miliar, dan perubahan suku bunga atas semua fasilitas pinjaman yang diberikan menjadi sebesar antara 11,75% sampai dengan 12,25% per tahun.
3.
Increase the uncommitted revolving 2 time loan facility limit amounting Rp200 billion to become Rp350 billion, and change the interest for all credit facilities to be within after range of 11.75% to 12.25% a year.
Berdasarkan perubahan perjanjian kredit yang diaktakan dalam Akta Notaris Kamelina, S.H., No. 4 tanggal 5 Februari 2010, BCA setuju untuk:
Based on the amendment of credit agreement as notarized by Deed No. 4 dated February 5, 2010 of Kamelina, S.H., BCA agreed on the following:
1.
Meningkatkan jumlah plafon fasilitas time loan revolving 2 uncommitted dari semula sebesar Rp350 miliar menjadi Rp450 miliar.
1.
Increase the uncommitted revolving 2 time loan facility limit from Rp350 billion to Rp450 billion.
2.
Mengubah suku bunga atas fasilitas cerukan dan time loan revolving 1 menjadi sebesar 9,50% per tahun, sedangkan untuk time loan revolving 2 uncommitted menjadi sebesar 8,50% sampai dengan 9,00% per tahun.
2.
Change interest rate for overdraft and revolving 1 time loan facility to 9.50% a year, while for uncommitted revolving 2 time loan facility to be within after range of 8.50% to 9.00% a year.
Berdasarkan perubahan perjanjian kredit yang diaktakan dalam Akta Notaris Kamelina, S.H., No. 7 tanggal 9 Agustus 2010, BCA setuju untuk:
Based on the amendment of credit agreement as notarized by Deed No. 7 dated August 9, 2010 of Kamelina, S.H., BCA agreed on the following:
1.
Meningkatkan jumlah plafon fasilitas time loan revolving 1 sebesar Rp105 miliar.
1.
Increase the revolving 1 time loan facility limit to Rp105 billion.
2.
Mengubah sebagian fasilitas time loan revolving 2 uncommitted dengan plafon sebesar Rp450 miliar yaitu sebesar Rp200 miliar menjadi time loan revolving committed dan menambahkannya ke dalam fasilitas time loan revolving 1, sedangkan sisanya sebesar Rp250 miliar tetap menjadi fasilitas time loan revolving 2 uncommitted.
2.
Change the uncommitted revolving 2 time loan facility with limit as much as Rp450 billion to Rp200 billion as committed revolving time loan facility and add it to the revolving 1 time loan facility; Remaining Rp250 billion still as uncommitted revolving 2 time loan facility.
48
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain)
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
11. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
11. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) (lanjutan)
PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) (continued)
Fasilitas pinjaman jangka pendek digunakan untuk modal kerja Perusahaan.
The short-term credit facility is used for the Company’s working capital purposes.
Berdasarkan perubahan perjanjian kredit di atas, Perusahaan harus memperoleh persetujuan tertulis dari BCA sebelum melakukan beberapa transaksi, antara lain, sebagai berikut:
Based on the amendments in the credit agreement above, the Company must obtain written approval from BCA before entering into certain transactions, among others, as follows:
-
Memperoleh pinjaman uang atau kredit baru dari pihak lain dan/atau mengagunkan harta kekayaan Perusahaan kepada pihak lain, kecuali apabila setelah memperoleh pinjaman tersebut Perusahaan masih dapat memenuhi financial covenant sebagaimana tercantum dalam perjanjian kredit.
-
Obtain other loan or new credit from other party, and/or pledges Company’s asset as collateral to other party, unless the Company can comply with financial covenant stated in loan agreement.
-
Meminjamkan uang, termasuk tetapi tidak terbatas kepada perusahaan afiliasinya, kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari.
-
Give loans for third party or affiliate, unless for operating purposes.
-
Melakukan transaksi dengan seseorang atau sesuatu pihak, termasuk tetapi tidak terbatas dengan perusahaan afiliasinya, dengan cara yang berbeda atau di luar praktek dan kebiasaan yang ada.
-
Conduct transactions with persons or other parties including affiliated companies with uncommon practices.
-
Melakukan investasi, penyertaan atau membuka usaha baru selain usaha yang telah ada.
-
Invest or establish new line of business, except in addition to existing business.
-
Menjual atau melepaskan harta tidak bergerak atau harta kekayaan utama dalam menjalankan usahanya, kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari.
-
Sale or dispose property and equipment or other core assets used in the business, except for operational purposes.
-
Melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan atau pembubaran.
-
Merger and declare dissolutions.
-
Mengubah status kelembagaan dan Anggaran Dasar untuk penurunan modal Perusahaan.
-
Change the status of the Company and Articles of Association for the decrease in the authorized, issued and fully paid share capital.
-
Mengikatkan diri sebagai penanggung atau penjamin dalam bentuk dan dengan nama apapun.
-
Binded as an insurer in any way.
-
Membagikan dividen yang jumlahnya melebihi 30% dari laba neto tahun sebelumnya.
-
Declare dividend amounting more than 30% of the previous year’s net income.
Perusahaan juga wajib melaksanakan beberapa hal, antara lain, sebagai berikut:
In addition, the Company has to comply, among others, as follows:
-
-
Mempertahankan kepemilikan mayoritas Djoko Susanto (Presiden Komisaris) pada Perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung.
49
Maintain the equity majority ownership of Djoko Susanto (President Commissioner) in the Company, either directly or indirectly.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain)
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
11. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
11. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) (lanjutan)
PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) (continued)
Perusahaan juga wajib melaksanakan beberapa hal, antara lain, sebagai berikut: (lanjutan)
In addition, the Company has to comply, among others, as follows: (continued)
-
Mempertahankan Hak atas Kekayaan Intelektual, antara lain hak cipta, paten dan merek yang telah atau akan dimiliki oleh Perusahaan, termasuk merek dagang “Alfamart”.
-
Maintain the Right of Intellectual Property, such as copyrights, patents and trademarks that has been or will be owned by the Company, including the “Alfamart” trademark.
-
Mempertahankan dari waktu ke waktu rasio keuangan Perusahaan yang akan ditinjau kembali setiap tahun, sebagai berikut:
-
Maintain financial ratios, which will evaluated annually, at all times as follows:
be
1)
Rasio antara laba setelah dikurangi dengan amortisasi biaya sewa dibayar di muka sebelum dikurangi biaya bunga, pajak dan depresiasi terhadap jumlah kewajiban bunga (EBITDA to Interest Ratio) tidak kurang dari 2 (dua) kali.
1)
Earnings After Prepaid Rent Amortization Before Interest, Tax and Depreciation (“EBITDA”) to Interest Ratio to be not less than 2 (two) times.
2)
Rasio antara laba setelah dikurangi dengan amortisasi biaya sewa dibayar di muka sebelum dikurangi biaya bunga, pajak dan depresiasi terhadap jumlah kewajiban bunga dan angsuran pokok (EBITDA to Interest + Principal Installment Ratio) tidak kurang dari 1,2 (satu koma dua) kali.
2)
EBITDA to Interest + Principal Installment Ratio to be not less than 1.2 (one point two) times.
3)
Rasio antara jumlah utang yang berbeban bunga terhadap jumlah modal (Interest Bearing Debt to Equity Ratio) tidak boleh lebih dari 2 (dua) kali.
3)
Interest Bearing Debt to Equity Ratio to be not more than 2 (two) times.
Berdasarkan perubahan perjanjian kredit yang diaktakan dalam Akta Notaris Kamelina, S.H., No. 36 tanggal 25 April 2011, BCA menyetujui untuk : 1. Perjanjian kredit yang terkait dengan agunan dan dokumen agunan tidak berlaku lagi.
Based on the amendment of credit agreement as notarized by Deed No. 36 dated April 25, 2011 of Kamelina, S.H., BCA agreed on the following: 1.
Credit agreement relating to collateral and collateral document are not longer valid.
2.
2.
Amendment of Article 14.1 on credit agreement on the following: “Obtain other loan or new credit from other party, and/or pledges Company’s asset as collateral to other party, unless the Company can comply with financial covenant stated at loan agreement and pledges or entered into other agreement in any other form and name for pledges Company’s asset as collateral to other party”.
Mengubah Pasal 14.1 perjanjian kredit sehingga berbunyi sebagai berikut: “Memperoleh utang bank atau kredit baru dari pihak lain dan/atau mengagunkan harta kekayaan pada Perusahaan kepada pihak lain, kecuali apabila setelah memperoleh utang bank tersebut Perusahaan masih dapat memenuhi financial covenant sebagaimana tercantum dalam perjanjian kredit dan mengagunkan atau menandatangani dokumen pengikatan dalam bentuk dan nama apapun yang dimaksudkan untuk mengagunkan harta kekayaan pada pihak lain”.
50
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain)
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
11. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
11. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) (lanjutan)
PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) (continued)
Pada tanggal 13 Oktober 2011, Perusahaan menerima surat No. 10536/GBK/2011 dari BCA mengenai pemberitahuan perpanjangan batas waktu penarikan dan/atau penggunaan fasilitas kredit lokal dan time loan revolving terhitung sejak tanggal 18 Oktober 2011 dan berakhir pada tanggal 18 Januari 2012.
On October 13, 2011, the Company received a letter No. 10536/GBK/2011 of the BCA regarding announcement of extension time limit loan’s withdrawals and/or usage of overdraft and time loan revolving credit facility from October 18, 2011 to January 18, 2012.
Berdasarkan perubahan perjanjian kredit yang diaktakan dalam Akta Notaris Kamelina, S.H., No. 5 tanggal 9 Desember 2011, Perusahaan dan BCA menyetujui untuk mengadakan perubahan atas perjanjian kredit, antara lain, perpanjangan batas waktu penarikan, dan/atau penggunaan fasilitas cerukan dan time loan revolving terhitung sejak tanggal 18 Oktober 2011 dan berakhir pada tanggal 18 Oktober 2012.
Based on the amendment of credit agreement as notarized by Deed No. 5 dated December 9, 2011 of Kamelina, S.H., the Company and BCA agreed to made changes in the credit agreement, among others, the extension of time limit for loan withdrawals and/or usage of overdraft and time loan revolving facility starting from October 18, 2011 and will be ended on October 18, 2012.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan sebagaimana diatur dalam perjanjian-perjanjian kredit di atas. Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan sebagaimana diatur dalam perjanjian-perjanjian kredit di atas, kecuali pembagian dividen yang tidak boleh melebihi 30% dari laba tahun sebelumnya. Pada tanggal 23 Desember 2010, Perusahaan menerima surat No. 10739/GBK/2010 dari BCA mengenai waiver atas rencana pembagian dividen interim sebesar Rp120,11 miliar.
As of December 31, 2011, the Company has complied with all covenants which are stated in loan agreements above. As of December 31, 2010, the Company has complied with all covenants which are stated in loan agreements above, except for declaration of dividend which the amount should not exceed 30% from the previous year net income. On December 23, 2010, the Company received a letter No. 10739/GBK/2010 from BCA regarding the waiver of interim dividend declaration amounting Rp120.11 billion.
Pada tanggal 31 Desember 2011, seluruh fasilitas pinjaman di atas tidak dijamin dengan agunan dari Perusahaan dalam bentuk apapun serta tidak dijamin oleh pihak lain manapun (Negative Pledge). Pada tanggal 31 Desember 2010, seluruh fasilitas pinjaman di atas dijamin dengan aset tetap tertentu milik Perusahaan dengan nilai buku neto sebesar Rp200,66 miliar, dan persediaan milik Perusahaan sebesar Rp1 triliun dijaminkan untuk utang bank jangka pendek dan panjang (Catatan 6 dan 8).
As of December 31, 2011, all credit facilities are not secured by any collateral provided by the Company in any way and are not guaranteed by any other party (Negative Pledge). As of December 31, 2010, all credit facilities above are secured by certain property and equipment owned by the Company with net book value amounting Rp200.66 billion, and inventories owned by the Company amounting Rp1 trillion pledged for short and long-term bank loans (Notes 6 and 8).
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, fasilitas cerukan tidak dipergunakan oleh Perusahaan.
As of December 31, 2011 and 2010, the overdraft facility is not in use by the Company.
Suku bunga tahunan dari pinjaman bank di atas berkisar antara 7,50% sampai dengan 9,00% per tahun pada tahun 2011 dan 8,50% sampai dengan 10,50% per tahun pada tahun 2010.
The above banks loans bear annual interest rates ranging from 7.50% to 9.00% a year in 2011 and 8.50% to 10.50% a year in 2010.
Pada tanggal 14 Februari 2012, Perusahaan menerima surat No. 10160/GBK/2012 dari BCA mengenai perubahan suku bunga semua fasilitas pinjaman jangka pendek yang sifatnya committed menjadi sebesar 7,50% per tahun dan yang sifatnya uncommitted menjadi sebesar 7,00% sampai dengan 7,50% per tahun.
On February 14, 2012, the Company received a letter No. 10160/GBK/2012 from BCA regarding the change in the interest rate for all short term loan facilities to become 7.50% a year for committed loan and for uncommited loan to be within after range of 7.00% to 7.50% a year.
51
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain)
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
11. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
11. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”)
Berdasarkan Perjanjian Kredit Modal Kerja No. CRO.JKO/281/KMK/2011 yang diaktakan dalam Akta Notaris Aliya S. Azhar, S.H., M.H., MKn, No. 62 tanggal 22 Juni 2011, Perusahaan telah memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari Mandiri yang bersifat revolving dengan jumlah plafon sebesar Rp100 miliar. Jangka waktu fasilitas kredit 1 (satu) tahun yaitu sejak tanggal 23 Juni 2011 sampai dengan tanggal 22 Juni 2012. Fasilitas kredit ini tidak dijamin dengan agunan dari Perusahaan dalam bentuk apapun serta tidak dijamin oleh pihak lain manapun (Negative Pledge).
Based on Working Capital Credit Agreement No.CRO.JKO/281/KMK/2011 as whered by Deed No. 62 dated June 22, 2011 of Aliya S. Azhar, S.H., M.H., MKn, the Company obtained working capital credit facility from Mandiri with maximum credit limit of Rp100 billion. The loan period is 1 (one) year from June 23, 2011 up to June 22, 2012. This credit facility is not secured by any collateral provided by the Company in any way and is not guaranteed by any other party (Negative Pledge).
Berdasarkan Perjanjian Kredit Modal Kerja No. CRO.JKO/282/KMK/2011 yang diaktakan dalam Akta Notaris Aliya S. Azhar, S.H., M.H., MKn, No. 63 tanggal 23 Juni 2011, Perusahaan telah memperoleh fasilitas kredit jangka pendek dari Mandiri yang bersifat uncommitted, advised dan revolving plafond dengan jumlah plafon sebesar Rp150 miliar untuk membiayai kebutuhan modal atau gap/deficit arus kas jangka pendek. Jangka waktu fasilitas kredit 1 (satu) tahun yaitu sejak tanggal 23 Juni 2011 sampai dengan tanggal 22 Juni 2012. Fasilitas kredit ini tidak dijamin dengan agunan dari Perusahaan dalam bentuk apapun serta tidak dijamin oleh pihak lain manapun (Negative Pledge).
Based on the Working Capital Credit Agreement No. CRO.JKO/282/KMK/2011 as whered by Deed No. 63 dated June 23, 2011 of of Aliya S. Azhar, S.H., M.H., MKn, the Company obtained short-term credit facility from Mandiri with maximum credit limit of Rp150 billion for working capital needs for shortterm gap/deficit cash flow, this loan is uncommitted, advised and revolving. The loan period is 1 (one) year from June 23, 2011 to June 22, 2012. This credit facility is not secured by any collateral provided by the Company in any way and is not guaranteed by any other party (Negative Pledge).
Berdasarkan perjanjian-perjanjian kredit di atas, Perusahaan wajib melaksanakan beberapa hal, antara lain, sebagai berikut:
Based on the credit agreements mentioned above, the Company has to comply, among others, as follows:
-
Mempertahankan kepemilikan mayoritas Djoko Susanto (Presiden Komisaris) pada Perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung.
-
Maintain the equity majority ownership of Djoko Susanto (President Commissioner) in the Company, either directly or indirectly.
-
Mempertahankan Hak atas Kekayaan Intelektual, antara lain hak cipta, paten dan merek yang telah atau akan dimiliki oleh Perusahaan, termasuk merek dagang “Alfamart”.
-
Maintain the Right of Intellectual Property, such as copyrights, patents and trademarks that has been or will be owned by the Company, including the “Alfamart” trademark.
-
Mempertahankan dari waktu ke waktu rasio keuangan Perusahaan yang akan ditinjau kembali setiap tahun, sebagai berikut:
-
Maintain Company’s financial ratios, which will be evaluated annually, at all times as follows:
1)
1)
Rasio antara laba sebelum dikurangi biaya bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi terhadap jumlah kewajiban bunga (EBITDA to Interest Ratio) tidak kurang dari 2 (dua) kali.
52
Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization (EBITDA to Interest Ratio) to be not less than 2 (two) times.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain)
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
11. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank (lanjutan)
Mandiri
(Persero)
Tbk
11. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) PT Bank Mandiri (continued)
(“Mandiri”)
(Persero)
Tbk
(“Mandiri”)
Berdasarkan kedua perjanjian kredit di atas, Perusahaan wajib melaksanakan beberapa hal, antara lain, sebagai berikut: (lanjutan)
Based on the credit agreements mentioned above, the Company has to comply, among others, as follows: (continued)
-
-
Mempertahankan dari waktu ke waktu rasio keuangan Perusahaan yang akan ditinjau kembali setiap tahun, sebagai berikut: (lanjutan) 2)
Rasio antara laba sebelum dikurangi biaya bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) terhadap jumlah kewajiban bunga dan angsuran pokok (EBITDA to Interest + Principal Installment Ratio) tidak kurang dari 1,2 (satu koma dua) kali.
2)
EBITDA to Interest + Principal Installment Ratio to be not less than 1.2 (one point two) times.
3)
Rasio antara jumlah utang yang berbeban bunga terhadap jumlah modal (Interest Bearing Debt to Equity Ratio) tidak boleh lebih dari 2 (dua) kali.
3)
Interest Bearing Debt to Equity Ratio to be not more than 2 (two) times.
Based on the credit agreement mentioned above, the Company must obtain written approval from Mandiri before entering into transactions, among others, as follows: Make a commitment, agreement or other document that conflict with the credit agreement. Hold a merger, acquisition, and capital reduction. Conduct derivative transactions.
Berdasarkan perjanjian kredit di atas, Perusahaan harus memperoleh persetujuan tertulis dari Mandiri sebelum melakukan hal-hal sebagai berikut: -
Maintain Company’s financial ratios, which will be evaluated annually, at all times as follows: (continued)
Membuat suatu perikatan, perjanjian atau dokumen lain yang bertentangan dengan perjanjian kredit. Mengadakan merger, akuisisi, dan mengurangi permodalan. Melakukan transaksi derivatif. Akta Notaris Aliya S. Azhar, S.H., M.H., MKn, No. 64 tanggal 23 Juni 2011 menyatakan bahwa, antara lain, selama seluruh utang Perusahaan kepada Mandiri belum lunas seluruhnya, maka Perusahaan tidak akan memberikan hak preferensi atas hak/aset Perusahaan pada kreditur lainnya.
Notarial Deed No. 64 dated June 23, 2011 of of Aliya S. Azhar, S.H., M.H., MKn, stated that, among others, as long as the entire debt of the Company to Mandiri has not been paid in full, then the Company shall not grant preference rights/assets of the Company to other creditors.
Pada tanggal 31 Desember 2011, fasilitas kredit modal kerja tidak dipergunakan oleh Perusahaan.
As of December 31, 2011, the working capital credit facility is not in use by the Company.
Suku bunga tahunan dari pinjaman bank di atas berkisar antara 7,50% sampai dengan 8,25% per tahun pada tahun 2011.
The above bank loans bear annual interest rates ranging from 7.50% to 8.25% a year in 2011.
53
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain)
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
12. UTANG USAHA
12. ACCOUNTS PAYABLE - TRADE This account represents payables on purchases of inventories denominated in Rupiah with details as follows:
Akun ini merupakan utang atas pembelian barang dagang dalam mata uang Rupiah dengan rincian sebagai berikut: 2011 Pihak-pihak berelasi (Catatan 24)
2010
12.736
10.640
Related parties (Note 24) Third parties: PT Tigaraksa Satria Tbk PT Unilever Indonesia Tbk PT Indomarco Adi Prima PT Coca Cola Distribution Indonesia PT Nestle Indonesia PT Enseval Putera Megatrading Tbk PT Frisian Flag Indonesia PT Arta Boga Cemerlang PT Sayap Mas Utama PT Tempo PT Tirta Investama Tbk PT Nippon Indosari Corpindo Tbk PT Unirama Duta Niaga PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk PT Indosmart Komunikasi Global PT Kao Indonesia PT Ultrajaya Milk Industry Tbk PT Anugerah Pharmindo Lestari PT Campina Ice Cream Industry PT Nirwana Lestari PT Sari Agrotama Persada PT Intrasari Raya
Pihak ketiga: PT Tigaraksa Satria Tbk PT Unilever Indonesia Tbk PT Indomarco Adi Prima PT Coca Cola Distribution Indonesia PT Nestle Indonesia PT Enseval Putera Megatrading Tbk PT Frisian Flag Indonesia PT Arta Boga Cemerlang PT Sayap Mas Utama PT Tempo PT Tirta Investama Tbk PT Nippon Indosari Corpindo Tbk PT Unirama Duta Niaga PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk PT Indosmart Komunikasi Global PT Kao Indonesia PT Ultrajaya Milk Industry Tbk PT Anugerah Pharmindo Lestari PT Campina Ice Cream Industry PT Nirwana Lestari PT Sari Agrotama Persada PT Intrasari Raya Lain-lain (masing-masing di bawah Rp20 miliar)
124.345 93.413 87.537 63.254 60.006 52.740 52.666 49.577 44.882 42.880 38.140 37.103 35.514 28.009 25.854 24.678 24.507 22.129 21.947 21.511 21.081 20.959
120.850 90.299 72.409 56.747 95.266 43.041 56.560 57.079 38.268 30.075 34.169 25.516 26.083 15.623 14.595 9.271 21.000 19.022 17.398 17.957 21.880 18.394
1.202.345
1.029.485
Total utang usaha pihak ketiga
2.195.077
1.930.987
Total accounts payable - trade - third parties
Total utang usaha
2.207.813
1.941.627
Total accounts payable - trade
The aging analysis of accounts payable - trade based on due date is as follows:
Analisa umur utang usaha berdasarkan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut: 2011 Pihak-pihak berelasi: Lancar 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari
Others (below Rp20 billion each)
2010
3.691 6.547 1.938 560 -
8.547 1.118 857 118
Related parties: Current 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days More than 90 days
12.736
10.640
Total accounts payable - trade - related parties
Pihak ketiga: Lancar 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari
2.103.021 35.669 29.736 15.323 11.328
1.852.007 31.923 26.188 12.307 8.562
Third parties: Current 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days More than 90 days
Total utang usaha pihak ketiga
2.195.077
1.930.987
Total accounts payable - trade - third parties
Total utang usaha
2.207.813
1.941.627
Total accounts payable - trade
Total utang usaha pihak-pihak berelasi
54
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain)
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
12. UTANG USAHA (lanjutan)
12. ACCOUNTS PAYABLE - TRADE (continued) As of December 31, 2011 and 2010, there is no collateral provided by the Company for the accounts payable - trade stated above.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, tidak ada jaminan yang diberikan Perusahaan atas utang usaha di atas. 13. PERPAJAKAN a.
13. TAXATION a.
Utang pajak terdiri dari: 2011 Pajak penghasilan: Pasal 4(2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Total
b.
2010
4.658 8.549 400 -
3.971 3.734 305 746
Income taxes: Article 4(2) Article 21 Article 23 Article 25
13.607
8.756
Total
b.
Beban pajak penghasilan badan: 2011
c.
Taxes payable consists of:
Corporate income tax expense:
2010
Kini Tangguhan
(29.052) (20.254)
(24.422) (9.994)
Current Deferred
Beban pajak penghasilan badan
(49.306)
(34.416)
Corporate income tax expense
c.
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan badan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif dengan penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 2011 Laba sebelum pajak penghasilan badan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif Beda temporer: Beban kesejahteraan karyawan Laba penjualan aset tetap Penyusutan aset sewaan Bunga utang sewa pembiayaan Penyisihan atas persediaan usang Penyusutan aset tetap Pembayaran utang sewa pembiayaan Beda temporer - neto Beda tetap: Pajak, perizinan dan sumbangan Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Beban bunga yang tidak dapat dikurangkan
The reconciliation between income before corporate income tax as shown in the statements of comprehensive income with taxable income for the years ended December 31, 2011 and 2010 are as follows:
2010 Income before corporate income tax as shown in the statements of comprehensive income
409.980
290.239
21.379 3.913 2.536 607 335 (101.446)
16.658 1.705 1.257 193 10 (57.276)
(8.339)
(2.521)
Temporary differences: Employees’ benefits expense Gain on sale of property and equipment Depreciation of leased assets Interest on finance lease payables Allowance for inventory obsolescence Depreciation of property and equipment Payment of finance lease payables
(81.015)
(39.974)
Net temporary differences
(2.041)
18.741
18.215
15.386
Permanent differences: Taxes, permits and donation Salaries, wages and employees’ benefits
1.846
2.019
Non-deductible interest expense
55
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain)
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
13. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
13. TAXATION (continued) c.
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan badan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif dengan penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: (lanjutan) 2011 Beda tetap: (lanjutan) Penghasilan yang pajaknya bersifat final: Sewa tempat Bunga deposito dan jasa giro Lain-lain Beda tetap - neto Penghasilan kena pajak
The reconciliation between income before corporate income tax as shown in the statements of comprehensive income with taxable income for the years ended December 31, 2011 and 2010 are as follows: (continued)
2010
(228.718)
(189.743)
(2.389) 331
(2.676) 3.695
Permanent differences:(continued) Income already subjected to final tax: Space rental Interest income of time deposits and current accounts Others
(212.756)
(152.578)
Net permanent differences
116.209
97.687
The Company’s estimated taxable income for the year ended December 31, 2010 was consistent with the Annual Income Tax Return as reported to the Tax Office.
Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan yang disampaikan ke Kantor Pajak. d.
Perhitungan taksiran tagihan penghasilan adalah sebagai berikut: Penghasilan kena pajak - dibulatkan
Taxable income
pajak
d.
The computation of estimated claims for tax refund is as follows:
2011
2010
116.209
97.687
Taxable income - rounded-off
Beban pajak penghasilan badan - kini
29.052
24.422
Corporate income tax expense - current
Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka: Pasal 23 Pasal 25
40.264 1.491
28.351 5.072
Prepayments of income taxes: Article 23 Article 25
Total pajak penghasilan dibayar di muka
41.755
33.423
Total prepayments of income taxes
(12.703)
(9.001)
Taksiran tagihan pajak penghasilan
Estimated claims for tax refund
The details of estimated claims for tax refund is as follows:
Rincian taksiran tagihan pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 2011
2010
Taksiran tagihan pajak penghasilan 2010 2011
(9.001) (12.703)
(9.001) -
Estimated claims for tax refund 2010 2011
Taksiran tagihan pajak penghasilan
(21.704)
(9.001)
Estimated claims for tax refund
56
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain)
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
13. PERPAJAKAN (lanjutan) e.
13. TAXATION (continued) e.
Perhitungan beban pajak penghasilan badan tangguhan - neto adalah sebagai berikut: 2011
f.
The computation of deferred corporate income tax expense - net is as follows:
2010
Manfaat (beban) pajak penghasilan badan tangguhan - efek beda temporer pada: Beban kesejahteraan karyawan Penyisihan persediaan usang Penyusutan dan laba penjualan aset tetap Utang sewa pembiayaan
5.345 83
4.165 2
(24.383) (1.299)
(13.893) (268)
Deferred corporate income tax benefit (expense) - effect of temporary differences: Employees’ benefits expense Allowance for inventory obsolescence Depreciation and gain on sale of property and equipment Finance lease payables
Beban pajak penghasilan badan tangguhan - neto
(20.254)
(9.994)
Deferred corporate income tax expense - net
f.
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan badan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dengan beban pajak penghasilan badan adalah sebagai berikut: 2011
The reconciliation between income before corporate income tax as calculated using the applicable tax rate and corporate income tax expense is as follows:
2010
Laba sebelum pajak penghasilan badan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif
409.980
290.239
Beban pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku
(102.495)
(72.560)
Pengaruh pajak atas beda tetap: Penghasilan yang pajaknya bersifat final: Sewa tempat Bunga deposito dan jasa giro Beban bunga yang tidak dapat dikurangkan Pajak, perizinan dan sumbangan Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Lain-lain Beban pajak penghasilan badan
57.179
47.436
597
669
(461) 510
(505) (4.685)
(4.553) (83)
(3.847) (924)
(49.306)
(34.416)
57
Income before corporate income tax as shown in the statements of comprehensive income Income tax expense at applicable tax rate Tax effect of permanent differences: Income subjected to final tax: Space rental Interest income of time deposits and current accounts Non-deductible interest expense Taxes, permits and donation Salaries, wages and employees’ benefits Others Corporate income tax expense
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain)
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
13. PERPAJAKAN (lanjutan) g.
13. TAXATION (continued) g.
Aset (liabilitas) pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 2011
The deferred tax assets (liabilities) as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:
2010
Aset pajak tangguhan: Liabilitas imbalan kerja karyawan Persediaan
22.632 713
17.287 630
Deferred tax assets: Liabilities for employee benefits Inventories
Total aset pajak tangguhan
23.345
17.917
Total deferred tax assets
Liabilitas pajak tangguhan: Aset tetap Sewa pembiayaan
(58.437) (5.638)
(34.054) (4.339)
Deferred tax liabilities: Property and equipment Finance lease
Total liabilitas pajak tangguhan
(64.075)
(38.393)
Total deferred tax liabilities
Liabilitas pajak tangguhan - neto
(40.730)
(20.476)
Deferred tax liabilities - net
Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang.
The management believes that the deferred tax assets can be fully recoverable through future taxable income.
Pada tanggal 24 Mei 2011, Perusahaan menerima Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. : KEP-00053.PPN/WPJ.08/KP/0703/2011 mengenai pengembalian kelebihan pembayaran Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) tahun 2007 sebesar Rp1,83 miliar (termasuk imbalan bunga Rp600 juta). Penerimaan atas pengembalian PPN tahun 2007 disajikan pada akun “Pendapatan Operasi Lainnya - Pendapatan Pajak” dalam laporan laba rugi komprehensif tahun 2011.
On May 24, 2011, the Company received Tax Decision Letter from the Directorate General of Taxation No.: KEP-00053.PPN/WPJ.08/KP/0703 /2011, regarding refund of excess payment of Value Added Tax (“VAT”) in 2007 amounting Rp1.83 billion (including interest amounting Rp600 million). Income from the 2007 VAT refund is presented in “Other Operating Income - Tax Income” in the 2011 statement of comprehensive income.
Pada tanggal 9 November 2010, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) atas PPN tahun 2009 sebesar Rp4,94 miliar. Perusahaan telah membayar SKPKB tersebut sebesar Rp4,94 miliar pada tahun 2010 dan pembayaran tersebut dicatat sebagai bagian dari akun “Beban Operasi Lainnya - Beban Pajak” dalam laporan laba rugi komprehensif tahun 2010. Perusahaan mengajukan surat keberatan No. 0003/SAT-HO/TAX/I/2011 tanggal 10 Januari 2011 ke kantor pajak. Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP2674/WPJ.08/2011 tanggal 19 Desember 2011, keberatan Perusahaan disetujui sebagian, yaitu sebesar Rp4,25 miliar, sehingga SKPKB atas PPN tahun 2009 menjadi sebesar Rp697 juta. Pada tanggal 17 Januari 2012, Perusahaan menerima pengembalian sebesar Rp3,91 miliar (dengan memperhitungkan utang pajak sebesar Rp30,51 juta). Pada tanggal 31 Desember 2011, pengembalian atas PPN tahun 2009 disajikan sebagai bagian dari akun “Pendapatan Operasi Lainnya - Pendapatan Pajak” dalam laporan laba rugi komprehensif tahun 2011.
On November 9, 2010, the Company received Tax Unded Payment Assesment Letter (“SKPKB”) for 2009 VAT amounting Rp4.94 billion. The Company has paid this SKPKB amounted to Rp4.94 billion in 2010 and the payment was recorded as part of “Other Operating Expense - Tax Expense” account in the 2010 statement of comprehensive income. The Company filed an objection letter No. 0003/SAT-HO/TAX/I/2011 dated January 10, 2011 to the tax office. Based on Tax Decision Letter from the Directorate General of Taxation No. KEP-2674/WPJ.08/2011 dated December 19, 2011, the Company’s objection was partially approved amounting Rp4.25 billion, therefore the SKPKB for 2009 VAT became Rp697 million. On January 17, 2012, the Company received refund amounted to Rp3.91 billion (with compensating tax payable amounted to Rp30.51 million). On December 31, 2011, refund of 2009 VAT is presented as part of “Other Operating Income - Tax Income” account in the 2011 statement of comprehensive income.
58
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain)
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
13. PERPAJAKAN (lanjutan)
13. TAXATION (continued)
Pada tahun 2011, Perusahaan menerima beberapa SKPKB dan Surat Tagihan Pajak (“STP”) atas pajak penghasilan pasal 21, 23 dan 4(2) untuk tahun pajak 2007, 2008, 2009 dan 2010 dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp408 juta. Perusahaan telah membebankan seluruh liabilitas pajak tersebut dalam akun “Beban Operasi Lainnya - Beban Pajak” dalam laporan laba rugi komprehensif tahun 2011.
In 2011, the Company received several SKPKB and Tax Collection Letter (“Surat Tagihan Pajak”/ “STP”) for 2007, 2008, 2009 and 2010 income taxes under Articles 21, 23 and 4(2) with total amount of Rp408 million. The Company charged all these tax assessments to “Other Operating Expenses - Tax Expense” account in the 2011 statement of comprehensive income.
Pada tanggal 9 November 2010, Perusahaan menerima SKPKB atas pajak penghasilan badan untuk tahun 2009. Berdasarkan SKPKB tersebut, lebih bayar pajak penghasilan tahun 2009 sebesar Rp7,10 miliar telah dikoreksi menjadi kurang bayar sebesar Rp282 juta (termasuk denda pajak sebesar Rp51 juta). Selisih sejumlah Rp7,38 miliar dibebankan pada akun “Beban Operasi Lainnya Beban Pajak” dalam laporan laba rugi komprehensif tahun 2010.
On November 9, 2010, the Company received SKPKB for 2009 corporate income tax. Based on this SKPKB, the 2009 over payment of income tax Rp7.10 billion was corrected to become Rp282 million (including tax penalty amounted to Rp51 million). The difference of Rp7.38 billion is charged to “Other Operating Expenses - Tax Expense” account in the 2010 statement of comprehensive income.
Pada tahun 2010, Perusahaan menerima beberapa SKPKB dan STP atas pajak penghasilan pasal 21, 23 dan 4(2) serta PPN untuk tahun pajak 2003, 2004, 2007, 2008 dan 2009 dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp5,35 miliar. Perusahaan telah membebankan seluruh liabilitas pajak tersebut dalam akun “Beban Operasi Lainnya Beban Pajak” dalam laporan laba rugi komprehensif tahun 2010.
In 2010, the Company received several SKPKB and STP for 2003, 2004, 2007, 2008 and 2009 income taxes under Articles 21, 23 and 4(2) and VAT with total amount of Rp5.35 billion. The Company charged all these tax assessments to “Other Operating Expenses - Tax Expense” account in the 2010 statement of comprehensive income.
Berdasarkan surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-1160/WPJ.08/2010 tanggal 3 September 2010, keberatan Perusahaan disetujui sebagian, yaitu sebesar Rp330 juta, sehingga SKPKB atas pajak penghasilan badan tahun 2008 menjadi sebesar Rp427 juta. Pada tanggal 15 Oktober 2010, Perusahaan menerima pengembalian sebesar Rp388 juta (termasuk imbalan bunga sebesar Rp73 juta). Penerimaan atas pengembalian pajak penghasilan badan tahun 2008 disajikan sebagai bagian dari akun “Penghasilan Operasi Lainnya - Pendapatan Pajak” dalam laporan laba rugi komprehensif tahun 2010.
Based on Tax Decision Letter from the Directorate General of Taxation No. KEP-1160/WPJ.08/2010 the Company’s dated September 3, 2010, objection was partially approved amounting Rp330 million, therefore the SKPKB for 2008 corporate income tax became Rp427 million. On October 15, 2010, the Company received refund amounting Rp388 million (including interest amounting Rp73 million). Income from the 2008 corporate income tax refund is presented in “Other Operating Income - Tax Income” account in the 2010 statement of comprehensive income.
59
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain)
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
13. PERPAJAKAN (lanjutan)
13. TAXATION (continued) On September 14, 2009, the Company received SKPKB for 2008 VAT amounting Rp2.41 billion. The Company has paid this SKPKB amounting Rp2.41 billion in 2009 and the payment was recorded as part of “Other Operating Charges - Tax Expense” account in the 2009 statement of comprehensive income. The Company filed an objection letter No. 0073/SAT-HO/TAX/XII/2009 dated December 10, 2009 to the Tax Office regarding this assessment. Based on Tax Decision Letter from the Directorate General of Taxation No. KEP-1161/WPJ.08/2010 dated September 3, 2010, the Company’s objection was partially approved amounting Rp480 million, therefore the SKPKB for 2008 VAT became Rp1.93 billion. On October 15, 2010, the Company received refund amounting Rp585 million (including interest amounting Rp105 million). Income from the 2008 VAT refund is presented in “Other Operating Income - Tax Income” account in the 2010 statement of comprehensive income.
Pada tanggal 14 September 2009, Perusahaan menerima SKPKB atas PPN tahun 2008 sebesar Rp2,41 miliar. Perusahaan telah membayar SKPKB tersebut sebesar Rp2,41 miliar pada tahun 2009 dan pembayaran tersebut dicatat sebagai bagian dari akun “Beban Operasi Lainnya - Beban Pajak” dalam laporan laba rugi komprehensif tahun 2009. Perusahaan mengajukan surat keberatan No. 0073/SAT-HO/TAX/XII/2009 tanggal 10 Desember 2009 ke Kantor Pajak atas hasil pemeriksaan ini. Berdasarkan surat Keputusan Jenderal Pajak No. KEPDirektur 1161/WPJ.08/2010 tanggal 3 September 2010, keberatan Perusahaan disetujui sebagian, yaitu sebesar Rp480 juta, sehingga SKPKB atas PPN tahun 2008 menjadi sebesar Rp1,93 miliar. Pada tanggal 15 Oktober 2010, Perusahaan menerima pengembalian sebesar Rp585 juta (termasuk imbalan bunga sebesar Rp105 juta). Penerimaan atas pengembalian PPN tahun 2008 disajikan sebagai bagian dari akun “Penghasilan Operasi Lainnya - Pendapatan Pajak” dalam laporan laba rugi komprehensif tahun 2010. 14. UTANG BANK JANGKA PANJANG
14. LONG-TERM BANK LOANS On April 30, 2008, the Company obtained an investment credit facility from PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) with maximum credit limit of Rp105.77 billion. The purpose of this facility is to refinance the acquisition of land and building located at Jl. M.H. Thamrin No. 9, Tangerang. The related credit agreement with BCA has been amended several times, the latest amendment in 2011 of which is based on Deed No. 5 dated December 9, 2011 of Kamelina, S.H.
Pada tanggal 30 April 2008, Perusahaan memperoleh pinjaman berupa fasilitas kredit investasi dari PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) dengan jumlah maksimum sebesar Rp105,77 miliar. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk pembiayaan pembelian tanah dan bangunan di Jl. M.H. Thamrin No. 9, Tangerang. Perjanjian kredit dengan BCA telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan perubahan perjanjian kredit pada tahun 2011 yang diaktakan dalam Akta Notaris Kamelina, S.H., No. 5 tanggal 9 Desember 2011.
60
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain)
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
14. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
14. LONG-TERM BANK LOANS (continued) These loans is payable in monthly installments, starting December 2, 2008 until January 19, 2015 with detail as follows:
Pembayaran pinjaman ini dilakukan secara angsuran bulanan dimulai dari tanggal 2 Desember 2008 sampai dengan tanggal 19 Januari 2015 dengan jadwal pembayaran sebagai berikut:
Jumlah Pembayaran Angsuran Pokok/ Total Principal Payments Tahun
2011
2010
Years
2011 2012 2013 2014 2015
156.474 156.984 123.483 4.166
113.250 106.724 107.319 73.644 -
2011 2012 2013 2014 2015
Jumlah Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
441.107
400.937
Total
(156.474)
(113.250)
Less current portion
284.633
287.687
Long-term portion
Bagian jangka panjang
Berdasarkan perubahan perjanjian kredit yang diaktakan dalam Akta Notaris Kamelina, S.H., No. 4 tanggal 5 Februari 2010, BCA setuju untuk:
Based on the amendment of credit agreement as notarized by Deed No. 4 dated February 5, 2010 of Kamelina, S.H., BCA agreed on the following:
1.
1.
2. 3.
Menambah fasilitas kredit investasi 2 sebesar Rp50 miliar. Menambah fasilitas installment loan sebesar Rp50 miliar. Mengubah suku bunga atas fasilitas kredit investasi dan installment loan menjadi sebesar 9,50% per tahun.
2. 3.
Add investment credit 2 facility amounted to Rp50 billion. Add installment loan facility amounted to Rp50 billion. Change the interest rate for investment credit and installment loan facilities to 9.50% a year.
Berdasarkan perubahan perjanjian kredit yang diaktakan dalam Akta Notaris Kamelina, S.H., No. 7 tanggal 9 Agustus 2010, BCA setuju untuk:
Based on the amendment of credit agreement as notarized by Deed No. 7 dated August 9, 2010 of Kamelina, S.H., BCA agreed on the following:
1.
1.
2. 3.
Menambah fasilitas installment loan II sebesar Rp250 miliar. Menambah fasilitas kredit investasi 3 sebesar Rp45 miliar. Mengubah suku bunga atas fasilitas kredit investasi dan installment loan menjadi sebesar 9,00% per tahun.
2. 3.
Add installment loan II facility amounting Rp250 billion. Add investment credit 3 facility amounting Rp45 billion. Change the interest rate for investment credit and installment loan facilities to 9.00% a year.
Based on the amendment of credit agreement as notarized by Deed No. 32 dated December 27, 2010 of Kamelina, S.H., BCA agreed to add installment loan III facility amounting Rp200 billion.
Berdasarkan perubahan perjanjian kredit yang diaktakan dalam Akta Notaris Kamelina, S.H., No. 32 tanggal 27 Desember 2010, BCA setuju untuk menambah fasilitas installment loan III sebesar Rp200 miliar.
61
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain)
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
14. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
14. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
Berdasarkan perubahan perjanjian kredit yang diaktakan dalam Akta Notaris Kamelina, S.H., No. 5 tanggal 9 Desember 2011, batas waktu penarikan seluruh fasilitas kredit investasi dan installment loan telah berakhir.
Based on the amendment of credit agreement as notarized by Deed No. 5 dated December 9, 2011 of Kamelina, S.H., the time limit of all investment credit and installment loan facilities withdrawal have ended.
Fasilitas pinjaman jangka panjang digunakan untuk membiayai investasi Perusahaan.
The long-term credit facility is used to fund the Company’s investment.
Pada tanggal 31 Desember 2011, seluruh fasilitas pinjaman di atas tidak dijamin dengan agunan dari Perusahaan dalam bentuk apapun serta tidak dijamin oleh pihak lain manapun (Negative Pledge). Pada tanggal 31 Desember 2010, pinjaman ini dijamin dengan aset tetap tertentu milik Perusahaan dengan nilai buku neto sebesar Rp258,40 miliar dan persediaan milik Perusahaan sebesar Rp1 triliun dijaminkan untuk utang bank jangka pendek dan panjang (Catatan 6 dan 8).
As of December 31, 2011, all credit facilities are not secured by any collateral provided by the Company in any way and are not guaranteed by any other party (Negative Pledge). As of December 31, 2010, the loan is secured by certain property and equipment owned by the Company with net book value of Rp258.40 billion and inventories owned by the Company amounting Rp1 trillion pledged for short and long-term bank loans, respectively (Notes 6 and 8).
Berdasarkan perjanjian pinjaman, Perusahaan harus memperoleh persetujuan tertulis dari BCA sebelum melakukan beberapa transaksi tertentu dan wajib melaksanakan beberapa hal tertentu sebagaimana diatur juga dalam perjanjian pinjaman jangka pendek dari bank yang sama (Catatan 11).
Based on the related loan agreement, the Company should obtain a written approval from BCA before entering into certain transactions and has to comply certain requirements as stated in the short-term loans agreement from the same bank (Note 11).
Suku bunga tahunan dari pinjaman bank di atas berkisar antara 8,00% sampai dengan 9,00% per tahun pada tahun 2011 dan 9,00% sampai dengan 10,50% per tahun pada tahun 2010.
The above bank loans bear annual interest rates ranging from 8.00% to 9.00% a year in 2011 and 9.00% to 10.50% a year in 2010.
Pada tanggal 14 Februari 2012, Perusahaan menerima surat No. 10160/GBK/2012 dari BCA mengenai perubahan suku bunga semua fasilitas pinjaman jangka panjang menjadi sebesar 7,50% per tahun.
On February 14, 2012, the Company received a letter No. 10160/GBK/2012 from BCA in relation to the changes of interest for all long-term credit facilities to 7.50% a year.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan sebagaimana diatur dalam perjanjian-perjanjian kredit di atas. Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan sebagaimana diatur dalam perjanjian-perjanjian kredit di atas, kecuali pembagian dividen yang tidak boleh melebihi 30% dari laba tahun sebelumnya. Pada tanggal 23 Desember 2010, Perusahaan menerima surat No. 10739/GBK/2010 dari BCA mengenai waiver atas rencana pembagian dividen interim sebesar Rp120,11 miliar.
As of December 31, 2011, the Company has complied with all covenants which are stated in loan agreements above. As of December 31, 2010, the Company has complied with all covenants which are stated in loan agreements above, except for declaration of dividend which the amount should not exceed 30% from the previous year net income. On December 23, 2010, the Company received a letter No. 10739/GBK/2010 from BCA regarding the waiver of interim dividend declaration amounting Rp120.11 billion.
15. UTANG SEWA PEMBIAYAAN
15. FINANCE LEASE PAYABLES The Company entered into several finance lease agreements with PT Dipo Star Finance to purchase vehicles with lease terms of 3 (three) years.
Perusahaan mengadakan beberapa perjanjian sewa pembiayaan untuk kendaraan dengan PT Dipo Star Finance dalam jangka waktu selama 3 (tiga) tahun.
62
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain)
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
15. UTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan)
15. FINANCE LEASE PAYABLES (continued) As of December 31, 2011 and 2010, the future minimum rental payments required under these finance lease agreements are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, pembayaran sewa minimum pada masa yang akan datang berdasarkan perjanjian-perjanjian sewa pembiayaan tersebut adalah sebagai berikut: 2011 Sampai dengan satu tahun Lebih dari satu tahun sampai lima tahun Total Dikurangi beban bunga yang belum jatuh tempo
2010
5.808 7.494
1.125 1.407
Within one year After one year but not more than five years
13.302
2.532
Total
(1.939)
Nilai sekarang atas pembayaran sewa minimum Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
(361)
11.363
2.171
(4.963)
Bagian jangka panjang
Less amount applicable to interest Present value of minimum rental payments
(988)
6.400
Less current portion
1.183
Long-term portion
The finance lease payables are guaranteed by leased assets (Note 8). The related finance lease agreements restrict the Company, among others, to sell and transfer the ownership of the leased assets.
Utang sewa pembiayaan dijamin dengan aset sewaan yang bersangkutan (Catatan 8). Perjanjian sewa pembiayaan ini membatasi Perusahaan, antara lain, dalam melakukan penjualan dan pemindahan hak atas aset sewaan. 16. MODAL SAHAM
16. SHARE CAPITAL The share ownership details of the Company as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:
Susunan kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 2011
Pemegang Saham
Total Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Total/ Amount
Shareholders
PT Sigmantara Alfindo Mitsubishi Corporation, Jepang Smallcap World Fund Inc., Amerika Serikat HSBC-Fund Services, Arisaig Asia Consumer Fd Ltd., British Virgin Island Publik (masing-masing kepemilikan kurang dari 5%)
1.989.921.994 343.177.700
57,99 10,00
198.992 34.317
238.268.000
6,94
23.827
231.112.500
6,73
23.112
PT Sigmantara Alfindo Mitsubishi Corporation, Japan Smallcap World Fund Inc., United States of America HSBC - Fund Services, Arisaig Asia Consumer Fd Ltd., British Virgin Island
629.296.806
18,34
62.929
Public (each below 5% ownership)
Total
3.431.777.000
100,00
343.177
Total
63
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain)
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
16. MODAL SAHAM (lanjutan)
16. SHARE CAPITAL (continued) The share ownership details of the Company as of December 31, 2011 and 2010 are as follows: (continued)
Susunan kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: (lanjutan) 2010
Pemegang Saham
Total Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Total/ Amount
Shareholders
PT Sigmantara Alfindo Publik (masing-masing kepemilikan kurang dari 5%)
2.562.317.391
74,66
256.231
PT Sigmantara Alfindo
869.459.609
25,34
86.946
Public (each below 5% ownership)
Total
3.431.777.000
100,00
343.177
Total
Berdasarkan surat Smallcap World Fund, Inc., Amerika Serikat (“SWF”), pemegang saham Perusahaan, tanggal 29 Desember 2011 kepada Bursa Efek Indonesia (“BEI”), dijelaskan bahwa SWF telah melakukan transaksi penjualan saham Perusahaan sebanyak 14.322.500 saham. Setelah transaksi tersebut, jumlah kepemilikan SWF atas saham Perusahaan menjadi sebanyak 238.268.000 saham atau 6,94% dari jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.
Based on letter from Smallcap World Fund, Inc. (“SWF”), the Company’s shareholder, to Indonesia Stock Exchange (“IDX”) dated December 29, 2011, it was explained that SWF has entered into sales transaction of the Company’s shares amounted to 14,322,500 shares. After the transaction, SWF ownership in the Company became 238,268,000 shares or equal to 6.94% of the Company’s issued and fully paid shares.
Berdasarkan surat Mitsubishi Corporation, Jepang (“Mitsubishi”), pemegang saham Perusahaan, tanggal 12 Desember 2011 kepada BEI, dijelaskan bahwa Mitsubishi telah melakukan transaksi pembelian saham Perusahaan pada tanggal 7 Desember 2011 sebanyak 343.177.700 saham. Setelah transaksi tersebut, jumlah kepemilikan Mitsubishi atas saham Perusahaan adalah sebesar 10,00% dari jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.
Based on letter from Mitsubishi Corporation, Japan (“Mitsubishi”), the Company’s shareholder, to IDX dated December 12, 2011 to IDX, it was explained that Mitsubishi has entered into purchase transaction of the Company’s shares on December 7, 2011 amounted to 343,177,700 shares. After the transaction, Mitsubishi’s ownership in the Company was equal to 10.00% of the Company’s issued and fully paid shares.
Berdasarkan surat PT Sigmantara Alfindo (“SA”), pemegang saham mayoritas Perusahaan, tanggal 12 Desember 2011 kepada BAPEPAM-LK, dijelaskan bahwa SA telah melakukan transaksi penjualan saham Perusahaan pada tanggal 7 Desember 2011 sebanyak 343.177.700 saham. Setelah transaksi tersebut, jumlah kepemilikan SA atas saham Perusahaan menjadi sebesar 57,99% dari jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.
Based on the letter from PT Sigmantara Alfindo (“SA”), the Company’s majority shareholder, to BAPEPAM-LK dated December 12, 2011, it was explained that SA has entered into sales transaction of the Company’s shares on December 7, 2011 amounted to 343,177,700 shares. After the transaction, SA’s ownership in the Company became equal to 57.99% of the Company’s issued and fully paid shares.
64
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain)
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
16. MODAL SAHAM (lanjutan)
16. SHARE CAPITAL (continued)
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) Perusahaan yang diaktakan dalam Akta Notaris Salmon Sihite, S.H., Mkn, No. 20 tanggal 20 Oktober 2011, para pemegang saham menyetujui rencana Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 343.177.700 saham dengan harga pelaksanaan sekurang-kurangnya Rp3.386 (Rupiah penuh) per saham, yang akan dilaksanakan sekaligus atau bertahap dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal RUPSLB. Pada tanggal 31 Desember 2011, baru tersebut belum pengeluaran saham dilaksanakan (Catatan 33).
Based on Extraordinary Shareholders’ General Meeting (“ESGM”) held on October 20, 2011, the minutes of which were notarized under deed No. 20 on the same date of Salmon Sihite, S.H., Mkn, the shareholders have approved the nonpreemptive rights issue plan amounted to 343,177,700 shares with minimum exercise price of Rp3,386 (full amount) per share, which will be exercised at once or gradually within 6 (six) months since the ESGM date. As of December 31, 2011, the issuance of new shares is not exercised yet (Note 33).
Berdasarkan surat Perusahaan No. 084/SAT/CC/12-2010 tanggal 3 Desember 2010 kepada PT Bursa Efek Indonesia, Perusahaan menjelaskan bahwa SA, pemegang saham mayoritas Perusahaan, telah melakukan pembelian saham Perusahaan dari beberapa pihak ketiga, SA telah melakukan transaksi pembelian sejumlah 777.792.891 lembar saham atau 22,66% dari jumlah saham ditempatkan dan disetor Perusahaan. Sementara itu PT Cakrawala Mulia Prima (“CMP”), pemegang saham Perusahaan, telah melakukan penjualan saham Perusahaan kepada pihak ketiga, CMP melakukan penjualan sejumlah 153.744.000 saham atau sebesar 4,48% dari jumlah saham ditempatkan dan disetor Perusahaan.
Based on the Company’s letter No. 084/SAT/CC/12-2010 dated December 3, 2010 to PT Bursa Efek Indonesia, the Company explained that SA, the Company’s majority shareholder, has entered into shares purchase transaction with several third parties, SA has purchased 777,792,891 shares or 22.66% of the Company’s issued and fully paid shares. While PT Cakrawala Mulia Prima (“CMP”), the Company’s shareholder, has entered into shares sales transactions with third parties, CMP has sold 153,744,000 shares or 4.48% of the Company’s issued and fully paid shares.
Pembelian saham Perusahaan dilakukan oleh SA dari beberapa pihak ketiga pada tahun 2010 sebagai berikut:
Purchase of the Company’s shares are made by SA from third parties in 2010 as follows:
Pemegang Saham Archipelago Investment Pte., Ltd., Singapura Park Speed Limited, British Virgin Island Canopus Retail Inc., British Virgin Island CIMB Bank (L) Limited, Malaysia Almurta International Group Ltd., British Virgin Island Total
Total Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Total/ Amount
Shareholders
379.357.946
11,05
578.521
247.785.167
7,22
377.872
86.131.483 37.935.795
2,51 1,11
131.351 57.852
26.582.500
0,77
40.538
Archipelago Investment Pte., Ltd., Singapore Park Speed Limited, British Virgin Island Canopus Retail Inc., British Virgin Island CIMB Bank (L) Limited, Malaysia Almurta International Group Ltd., British Virgin Island
777.792.891
22,66
1.186.134
Total
After the transaction, SA’s ownership in the Company become 74.66% of the Company’s issued and fully paid shares.
Setelah transaksi tersebut, jumlah kepemilikan SA atas saham Perusahaan menjadi 74,66% dari jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan.
65
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 17. DIVIDEN KAS CADANGAN UMUM
DAN
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PEMBENTUKAN
17. CASH DIVIDENDS AND APPROPRIATION FOR GENERAL RESERVE
Berdasarkan keputusan Direksi tanggal 10 Desember 2010 yang telah disetujui oleh Rapat Dewan Komisaris Perusahaan pada tanggal yang sama, Perusahaan telah memutuskan untuk membagi dividen kas interim sebesar Rp120,11 miliar. Dividen kas interim telah dibayar pada tanggal 12 Januari 2011. Para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembagian dividen kas interim dan menentukan cadangan umum sebesar Rp1 miliar dari laba neto tahun 2010 dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diaktakan dalam Akta Notaris Salmon Sihite, S.H., MKn No. 1 tanggal 9 Juni 2011.
Based on the Directors’ resolution dated December 10, 2010, which has been approved by the Company’s Board of Commissioners Meeting held on the same date, the Company has decided to declare interim cash dividends of Rp120.11 billion. The interim cash dividends have been paid on January 12, 2011. The Company’s shareholders approved the declaration of cash dividends and the appropriation for general reserve of Rp1 billion from 2010 net income in the Annual Shareholders’ General Meeting under Deed No. 1 on June 9, 2011 of Salmon Sihite, S.H., MKn.
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diaktakan dalam Akta Notaris Herry Sosiawan, S.H., No. 40 tanggal 7 Juni 2010, para pemegang saham Perusahaan menyetujui pembagian dividen kas sebesar Rp46,33 miliar, yang diambil dari saldo laba tahun buku 31 Desember 2009 dan menentukan cadangan umum sebesar Rp1 miliar dari laba neto tahun 2009.
In the Annual Shareholders’ General Meeting held on June 7, 2010, the minutes of which were notarized under Deed No. 40 on the same date of Sosiawan, S.H., the Company’s Herry shareholders approved the declaration of cash dividends of Rp46.33 billion from the December 31, 2009 retained earnings and the appropriation for general reserve of Rp1 billion from 2009 net income.
18. PENJUALAN NETO Rincian penjualan neto berdasarkan persediaan adalah sebagai berikut:
18. NET SALES The details of net sales based on types of inventories are as follows:
jenis 2011
2010
Makanan Bukan makanan
12.871.416 5.355.628
9.882.129 4.181.428
Food Non-food
Total
18.227.044
14.063.557
Total
Pada tahun 2011 dan 2010, tidak terdapat transaksi penjualan yang dilakukan dengan satu pelanggan dengan jumlah penjualan kumulatif selama tahun tersebut melebihi 10% dari penjualan neto.
In 2011 and 2010, there were no sales to any customer with annual cumulative amount exceeding 10% of the net sales.
Penjualan neto kepada pewaralaba masing-masing sebesar Rp4,49 triliun dan Rp3,24 triliun atau 24,61% dan 23,06% dari penjualan neto pada tahun 2011 dan 2010.
Net sales to franchisees amounted to Rp4.49 trillion and Rp3.24 trillion or representing 24.61% and 23.06% from net sales in 2011 and 2010, respectively.
Penjualan neto kepada pihak-pihak berelasi masing-masing sebesar Rp56,42 miliar dan Rp75,21 miliar atau 0,31% dan 0,53% dari penjualan neto pada tahun 2011 dan 2010 (Catatan 24).
Net sales to related parties amounted to Rp56.42 billion and Rp75.21 billion or representing 0.31% and 0.53% from net sales in 2011 and 2010, respectively (Note 24).
66
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain)
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
19. BEBAN POKOK PENJUALAN
19. COST OF GOODS SOLD The details of cost of goods sold are as follows:
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: 2011
2010
Persediaan awal tahun Pembelian neto
1.331.510 15.491.352
818.759 12.430.802
Persediaan tersedia untuk dijual Persediaan akhir tahun
16.822.862 (1.416.744)
13.249.561 (1.331.510)
Beban pokok penjualan
15.406.118
11.918.051
Beginning balance of inventories Net purchases Inventories available for sale Ending balance of inventories Cost of goods sold
Pada tahun 2011 dan 2010, tidak terdapat transaksi pembelian yang dilakukan dengan satu pemasok dengan jumlah pembelian kumulatif selama tahun tersebut melebihi 10% dari penjualan neto.
In 2011 and 2010, there were no purchases of inventories from any supplier with annual cumulative amount exceeding 10% of the net sales.
Pembelian neto dari pihak-pihak berelasi masingmasing sebesar Rp100,28 miliar dan Rp81,04 miliar atau 0,64% dan 0,65% dari pembelian neto pada tahun 2011 dan 2010 (Catatan 24).
Net purchases from related parties amounted to Rp100.28 billion and Rp81.04 billion or representing 0.64% and 0.65% from net purchases in 2011 and 2010, respectively (Note 24).
20. BEBAN PENJUALAN DAN DISTRIBUSI
20. SELLING AND DISTRIBUTIONS EXPENSES The details of selling and distributions expenses are as follows:
Rincian beban penjualan dan distribusi adalah sebagai berikut: 2011 Beban Penjualan dan Distribusi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan (Catatan 25) Penyusutan (Catatan 8) Listrik dan air Sewa kendaraan dan peralatan Perlengkapan Amortisasi sewa (Catatan 7 dan 26c) Promosi dan iklan Bahan bakar, pelumas dan parkir Perbaikan dan pemeliharaan Telepon dan faksimili Lain-lain Total beban penjualan dan distribusi
2010
867.621 280.364 210.091 146.550 142.547 139.068 115.729 64.118 33.806 24.997 49.035
661.913 209.398 154.345 95.478 132.609 99.943 66.747 49.611 29.907 20.824 53.961
Selling and Distributions Expenses Salaries, wages and employees’ benefits (Note 25) Depreciation (Note 8) Electricity and water Rental of vehicles and equipment Supplies Rent amortization (Notes 7 and 26c) Promotion and advertising Fuel, lubricant and parking Repairs and maintenance Telephone and facsimile Others
2.073.926
1.574.736
Total selling and distributions expenses
67
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain)
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
21. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
21. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES The details of general and administrative expenses are as follows:
Rincian beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut: 2011
2010
Beban Umum dan Administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Penyusutan (Catatan 8) Fotokopi, cetakan dan alat tulis Perizinan dan sumbangan Listrik dan air Telepon dan faksimili Lain-lain (Catatan 7 dan 26c)
171.816 40.963 25.740 23.419 11.968 8.992 33.229
133.195 32.206 22.649 20.708 10.400 8.923 31.836
Total beban umum dan administrasi
316.127
259.917 Total general and administrative expenses
22. PENDAPATAN OPERASI LAINNYA
General and Administrative Expenses Salaries, wages and employees’ benefits Depreciation (Note 8) Photocopy, printing and stationery Permits and donation Electricity and water Telephone and facsimile Others (Notes 7 and 26c)
22. OTHER OPERATING INCOME The details of other operating income are as follows:
Rincian pendapatan operasi lainnya adalah sebagai berikut: 2011
2010
Laba penjualan aset tetap - neto Sewa tempat dan bangunan Penghasilan jasa administrasi Pendaftaran produk Pendapatan pajak Laba neto selisih kurs atas aktivitas operasi Lain-lain
22.069 21.399 9.742 7.626 2.108
18.294 14.418 6.943 9.717 -
7.130
18 5.726
Gain on sale of property and equipment - net Space and building rental income Income from administration service Product registration Tax income Net gain on foreign exchange from operating activities Others
Total pendapatan operasi lainnya
70.074
55.116
Total other operating income
23. BEBAN OPERASI LAINNYA
23. OTHER OPERATING EXPENSES The details of other operating expenses are as follows:
Rincian beban operasi lainnya adalah sebagai berikut: 2011
2010
Rugi neto selisih kurs atas aktivitas operasi Beban pajak Lain-lain
(605) (3.282)
(15.514) (932)
Net loss on foreign exchange from operating activities Tax expense Others
Total beban operasi lainnya
(3.887)
(16.446)
Total other operating expenses
68
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain)
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
24. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
24. RELATED PARTIES TRANSACTIONS The Company, in its regular conduct ofbusiness, has transactions with related parties, that are conducted in the prices and terms as agreed by the parties, as follows:
Dalam kegiatan usaha yang normal, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi, yang dilakukan pada harga dan persyaratan sebagaimana telah disepakati bersama sebagai berikut:
Persentase Terhadap Total Penjualan Neto/Pembelian Neto yang Bersangkutan/ Percentage to Related Net Sales/Net Purchases 2011
2010
2011
2010
Penjualan neto (Catatan 18) PT Midi Utama Indonesia Tbk
56.419
75.212
0,31
0,53
Net sales (Note 18) PT Midi Utama Indonesia Tbk
Pembelian neto (Catatan 19) PT Atri Distribusindo PT Midi Utama Indonesia Tbk
97.986 2.289
76.114 4.922
0,63 0,01
0,61 0,04
Net purchases (Note 19) PT Atri Distribusindo PT Midi Utama Indonesia Tbk
100.275
81.036
0,64
0,65
Total
Total
Persentase Terhadap Total Aset/Liabilitas/ Percentage to Total Assets/Liabilities 2011
2010
2011
2010
Piutang usaha (Catatan 5) PT Midi Utama Indonesia Tbk
6.081
11.183
0,12
0,26
Accounts receivable - trade (Note 5) PT Midi Utama Indonesia Tbk
Utang usaha (Catatan 12) PT Atri Distribusindo PT Midi Utama Indonesia Tbk
12.036 700
10.640 -
0,33 0,01
0,33 -
Accounts payable - trade (Note 12) PT Atri Distribusindo PT Midi Utama Indonesia Tbk
Total
12.736
10.640
0,34
0,33
Total
The Company also conducted transactions out of its main business with certain related parties. The details of the related parties transactions are as follows:
Perusahaan juga melakukan transaksi di luar usaha pokok dengan pihak-pihak berelasi. Rincian transaksi pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Persentase Terhadap Total Aset/Liabilitas/ Percentage to Total Assets/Liabilities 2011 Piutang - lain-lain PT Midi Utama Indonesia Tbk (c) Penghasilan ditangguhkan PT Midi Utama Indonesia Tbk (c) Koperasi Karyawan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (d) PT Atri Distribusindo (e) PT Perkasa Internusa Mandiri (f) Total Jasa manajemen konstruksi PT Perkasa Internusa Mandiri (g)
2010
2011
2010 Accounts receivable - others PT Midi Utama Indonesia Tbk (c)
-
120
-
0,0028
320
201
0,0090
0,0063
81 60 -
122 60 33
0,0023 0,0017 -
0,0038 0,0019 0,0010
Unearned revenue PT Midi Utama Indonesia Tbk (c) Koperasi Karyawan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (d) PT Atri Distribusindo (e) PT Perkasa Internusa Mandiri (f)
461
416
0,0130
0,0130
Total
3.849
4.211
0,0767
0,0988
Construction management service PT Perkasa Internusa Mandiri (g)
69
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain)
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
24. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
24. RELATED (continued)
PARTIES
TRANSACTIONS
The Company also conducted transactions out of its main business with certain related parties. The details of the related parties transactions are as follows: (continued)
Perusahaan juga melakukan transaksi di luar usaha pokok dengan pihak-pihak berelasi. Rincian transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Persentase Terhadap Total Penghasilan/ Beban yang Bersangkutan/ Percentage to Related Total Income/Expenses 2011 Pendapatan sewa bangunan PT Midi Utama Indonesia Tbk (c) PT Atri Distribusindo (e) Koperasi Karyawan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (d) PT Perkasa Internusa Mandiri (f) Total
Beban sewa bangunan PT Perkasa Internusa Mandiri (a)
2010
2011
2010
739 181
192 181
3,45 0,85
1,33 1,26
41 -
41 33
0,19 -
0,29 0,23
Rent of building income PT Midi Utama IndonesiaTbk (c) PT Atri Distribusindo (e) Koperasi Karyawan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (d) PT Perkasa Internusa Mandiri (f)
961
447
4,49
3,11
Total
4.042
4.162
2,76
3,93
Rent of building expense PT Perkasa Internusa Mandiri (a)
Beban kontribusi partisipasi promosi PT Midi Utama Indonesia Tbk (b)
1.505
2.585
0,88
2,17
Contribution participation promotional expense PT Midi Utama IndonesiaTbk(b)
Beban kebersihan Koperasi Karyawan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (i)
3.678
2.167
16,18
11,63
Cleaning service expense Koperasi Karyawan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (i)
Beban transportasi Koperasi Karyawan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (h)
332
162
0,40
0,21
Transportation expense Koperasi Karyawan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (h)
(a) The Company entered into land and building rental agreements PT Perkasa Internusa Mandiri (“PIM”) in 2 (two) location for a period of 1 (one) year in 2011 and 2010 that are subject for renewal upon their expiry. Total rent expenses from these agreements amounting to Rp4.04 billion and Rp4.16 billion in 2011 and 2010, respectively, are presented in general and administrative expenses in the statements of comprehensive income.
(a) Perusahaan melakukan perjanjian sewa tanah dan bangunan dengan PT Perkasa Internusa Mandiri (“PIM”) di 2 (dua) lokasi untuk periode 1 (satu) tahun pada tahun 2011 dan 2010 serta dapat diperpanjang pada saat berakhirnya sewa tersebut. Jumlah biaya sewa dari perjanjian-perjanjian tersebut masingmasing sebesar Rp4,04 miliar dan Rp4,16 miliar pada tahun 2011 dan 2010 disajikan pada beban umum dan administrasi dalam laporan laba rugi komprehensif.
70
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain)
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
24. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
24. RELATED (continued)
PARTIES
TRANSACTIONS
(b) Perusahaan melakukan perjanjian dengan PT Midi Utama Indonesia Tbk (“MUI”) dalam pemberian kontribusi partisipasi promosi yang dihitung berdasarkan tarif yang disepakati bersama. Beban kontribusi partisipasi promosi pada tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp1,50 miliar dan Rp2,58 miliar.
(b) The Company entered into contribution promotional participation agreements with PT Midi Utama Indonesia Tbk (“MUI”) as calculated based on rate as agreed by the parties. The contribution participation promotional expense in 2011 and 2010 amounted to Rp1.50 billion and Rp2.58 billion, respectively.
(c) Berdasarkan perjanjian sewa tempat pada tanggal 1 Juli 2008 dengan MUI, Perusahaan menyewakan sebagian tempat di lantai 1 (satu) dan lantai 4 (empat) Gedung I yang terletak di Jl. M.H. Thamrin No. 9, Tangerang, untuk periode 1 (satu) tahun sejak tanggal 1 Juli 2008 sampai dengan tanggal 30 Juni 2009 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 30 Juni 2012. Pada tahun 2011, Perusahaan juga menyewakan sebagian Gedung Satriaji yang terletak di Jl. M.H. Thamrin No. 9, Tangerang, dengan harga sewa Gedung I dan Gedung Satriaji sebesar Rp420 juta untuk periode 1 (satu) tahun sejak tanggal 1 Juli 2011 sampai dengan tanggal 30 Juni 2012. Pada tahun 2011 dan 2010, Perusahaan juga menyewakan lokasi sewa 2 seluas 507m kepada MUI dengan harga sewa sebesar Rp120 juta untuk periode 1 (satu) tahun sejak tanggal 1 Desember 2010 sampai dengan tanggal 30 November 2011 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 30 November 2012.
(c) In accordance with rental agreement dated July 1, 2008 with MUI, the Company is renting out portion of the first and fourth floor of Building I located at Jl. M.H. Thamrin No. 9, Tangerang for a period of 1 (one) year starting July 1, 2008 until June 30, 2009 and has been extended until June 30, 2012. In 2011, the Company also renting out part of Building Satriaji located at Jl. M.H. Thamrin No. 9, Tangerang, rental price for Building I and Building Satriaji amounting to Rp420 million for a period of 1 (one) year starting July 1, 2011 until June 30, 2012. In 2011 and 2010, the Company is also renting out rental location with total area 507 square metre to MUI at Rp120 million for a period of 1 (one) year starting December 1, 2010 until November 30, 2011 and has been extended until November 30, 2012.
Berdasarkan perjanjian sewa tempat pada tanggal 3 Januari 2011 dengan MUI, Perusahaan menyewakan sebagian tempat 2 yang terletak di Makassar seluas 2.184m untuk periode 5 (lima) tahun sejak tanggal 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2015 dengan harga sewa Rp318 juta per tahun.
In accordance with rental agreement dated January 3, 2011 with MUI, the Company renting out place located in Makassar with total area 2,184 square metre for a period of 5 (five) years starting January 1, 2011 until December 31, 2015 at rental amounting to Rp318 million a year.
(d) Perusahaan melakukan transaksi perjanjian sewa tempat dengan Koperasi Karyawan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (“Kopkar SAT”), pihak berelasi, dimana Perusahaan menyewakan beberapa tempat kepada Kopkar SAT dengan total harga sewa sebesar Rp208 juta untuk periode 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang pada saat berakhirnya masa sewa tersebut dengan kesepakatan bersama.
(d) The Company has rental agreement transaction with Koperasi Karyawan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (“Kopkar SAT”), a related party, whereas the Company is renting out several places to Kopkar SAT with total rental amounting to Rp208 million for a period of 5 (five) years and can be renewed upon its expiry.
71
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain)
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
24. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
24. RELATED (continued)
PARTIES
TRANSACTIONS
(e) Berdasarkan perjanjian sewa tempat pada tanggal 14 Juli 2008 dengan PT Atri Distribusindo (“ATRI”), pihak berelasi, Perusahaan menyewakan sebagian ruangan di lantai 2 (dua) Gedung I yang terletak di Jl. M.H. Thamrin No. 9, Tangerang, dengan harga sewa sebesar Rp181 juta untuk periode 1 (satu) tahun sejak tanggal 1 Mei 2008 sampai dengan tanggal 30 April 2009 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 30 April 2012.
(e) In accordance with rental agreement dated July 14, 2008 with PT Atri Distribusindo (“ATRI”), a related party, the Company is renting out portion of the second floor of Building I located at Jl. M.H. Thamrin No. 9, Tangerang at Rp181 million for a period of 1 (one) year starting May 1, 2008 until April 30, 2009 and has been extended until April 30, 2012.
(f)
Berdasarkan perjanjian sewa tempat pada tanggal 28 Juli 2008 dengan PIM, pihak berelasi, Perusahaan menyewakan sebagian ruangan di lantai 4 (empat) Gedung I yang terletak di Jl. M.H. Thamrin No. 9, Tangerang, dengan harga sewa sebesar Rp98 juta untuk periode 1 (satu) tahun sejak tanggal 1 September 2008 sampai dengan tanggal 31 Agustus 2009 dan telah diperpanjang sampai dengan 1 September 2010 serta tidak diperpanjang untuk periode selanjutnya.
(f) In accordance with rental agreement dated July 28, 2008 with PIM, a related party, the Company is renting out portion of the fourth floor of Building I located at Jl. M.H. Thamrin No. 9, Tangerang at Rp98 million for a period of 1 (one) year starting September 1, 2008 until August 31, 2009 and has been extended until September 1, 2010, and was not renewed for further period.
(g) Perusahaan melakukan perjanjian jasa design engineering dan jasa construction management dengan PIM, pihak berelasi, dalam pembangunan 5 (lima) Distribution Centre (“DC”) di tahun 2011 (Palembang, Sidoarjo, Cirebon, Makassar dan Balaraja) dimana besarnya biaya jasa design engineering dan jasa construction management adalah 3,0% - 3,5% dari kontrak pemenangan tender (sebelum Pajak Pertambahan Nilai). Besarnya jasa design engineering dan jasa construction management tersebut adalah Rp3,85 miliar selama tahun 2011.
(g) The Company entered into agreements for design engineering and construction management service with PIM, related party, for built 5 (five) Distribution Centre (“DC”) in 2011 (Palembang, Sidoarjo, Cirebon, Makassar and Balaraja) where the fee of those service agreements was 3.0% - 3.5% from the winning bidding contract (before Value Added Tax). The amount of design engineering and construction management service during 2011 amounted to Rp3.85 billion.
(h) Perusahaan melakukan perjanjian jasa antar jemput karyawan untuk karyawan DC Cikarang dengan Kopkar SAT untuk periode 1 April 2010 - 31 Maret 2011 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Desember 2011. Beban jasa antar jemput karyawan tersebut adalah Rp332 juta selama tahun 2011.
(h) The Company entered into employee transportation service agreement for DC Cikarang’s employees with Kopkar SAT for period April 1, 2010 - March 31, 2011 and has been extended until December 31, 2011. Employee transportation expense during 2011 amounted to Rp332 million.
(i)
(i)
Perusahaan melakukan perjanjian jasa pekerjaan kebersihan dengan Kopkar SAT untuk periode 1 Januari 2010 31 Desember 2010 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Desember 2011. Beban jasa pekerjaan kebersihan tersebut adalah Rp3,68 miliar selama tahun 2011.
The Company entered into cleaning service agreement with Kopkar SAT for period January 1, 2010 - December 31, 2010 and has been extended until December 31, 2011. Cleaning service expense during 2011 amounted to Rp3.68 billion.
Transactions as mentioned above are conducted on the same terms to the normal conditions.
Transaksi-transaksi di atas dilakukan dengan persyaratan yang sama dengan yang berlaku umum.
72
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain)
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
24. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
24. RELATED (continued)
Pihak-pihak berelasi/ Related Parties
TRANSACTIONS
Details of the nature of relationships and types of material transactions with related parties is as follows:
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: No.
PARTIES
Sifat Hubungan Berelasi/ Nature of Relationship
Transaksi/ Transaction
1.
PT Atri Distribusindo
Perusahaan afiliasi/ Affiliated company
2.
PT Midi Utama Indonesia Tbk
Perusahaan afiliasi/ Affiliated company
3.
PT Perkasa Internusa Mandiri
Perusahaan afiliasi/ Affiliated company
Sewa bangunan dan jasa manajemen konstruksi/Rent of building and construction management service
4.
Koperasi Karyawan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Perusahaan afiliasi/ Affiliated company
Sewa bangunan, jasa cleaning service dan jasa transportasi/Rent of building, cleaning service and transportation service
25. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN
Pembelian persediaan dan sewa bangunan/Purchases of inventories and rent of building Penyertaan saham, penjualan dan pembelian persediaan, pemberian kontribusi partisipasi promosi dan sewa bangunan/Investment in shares of stock, sales and purchase of inventories, giving contribution promotional participation and rent of building
25. LIABILITIES FOR EMPLOYEE BENEFITS The Company recognized liabilities for employee benefits amounting to Rp90.53 billion and Rp69.15 billion as of December 31, 2011 and 2010, respectively, presented in “Liabilities for Employee Benefits” account in the statements of financial position. The related expenses amounting to Rp32.67 billion and Rp26.00 billion in 2011 and 2010, respectively, are presented as part of “Selling and Distributions Expenses - Salaries, Wages and Employees’ Benefits” account in the statements of comprehensive income (Note 20). The estimated liability for employees’ benefits were determined based on actuarial valuations performed by PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, an independent actuary, based on its reports dated February 27, 2012 and February 27, 2011 for 2011 and 2010, respectively. In 2011 and 2010, the Company has entered into the Pension Funds Insurance Program with PT AIA Financial with total contributions amounting to Rp6,00 billion, respectively to fund a portion of its employee benefits liability.
Perusahaan mengakui liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp90,53 miliar dan Rp69,15 miliar dan disajikan dalam akun “Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan” dalam laporan posisi keuangan. Beban kesejahteraan karyawan masing-masing sebesar Rp32,67 miliar dan Rp26,00 miliar pada tahun 2011 dan 2010, disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Penjualan dan Distribusi - Gaji, Upah dan Kesejahteraan Karyawan” dalam laporan laba rugi komprehensif (Catatan 20). Liabilitas imbalan kerja karyawan tersebut adalah berdasarkan perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, aktuaris independen, berdasarkan laporannya masing-masing tertanggal 27 Februari 2012 dan 27 Februari 2011 untuk tahun 2011 dan 2010. Pada tahun 2011 dan 2010, Perusahaan melalui Program Asuransi Dana Pensiun dengan PT AIA Financial telah membayar kontribusi masing-masing sejumlah Rp6,00 miliar untuk mendanai sebagian liabilitas imbalan kerjanya.
73
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 25. LIABILITAS (lanjutan)
IMBALAN
KERJA
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KARYAWAN
25. LIABILITIES (continued)
2011
Tingkat kenaikan gaji (upah) Usia pensiun Tingkat kematian
BENEFITS
2010
7,10% per tahun/ a year 9% per tahun/ a year 55 tahun/ years old tabel CSO-1980/ CSO-1980 table
9,35% per tahun/ a year 9% per tahun/ a year 55 tahun/ years old tabel CSO-1980/ CSO-1980 table
Discount rate Salary (wages) increase rate Pension age Mortality rate
The related expense recognized in the statements of comprehensive income is as follows:
Beban yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut: 2011
2010
Beban jasa kini Beban bunga Ekspektasi pengembalian aset program Amortisasi atas beban jasa lalu yang belum menjadi hak - non-vested benefits Amortisasi rugi aktuarial neto
25.695 9.190 (2.018)
19.630 7.998 (1.459)
(411) 215
(411) 241
Total
32.671
Current service cost Interest cost Expected return on plan assets Amortization of past service cost - non-vested benefits Amortization of net actuarial losses
25.999
Total
Liabilities for employee benefits consists of:
Liabilitas imbalan kerja karyawan terdiri dari: 2011 Nilai kini liabilitas imbalan kerja karyawan Nilai wajar aset program Biaya jasa lalu yang belum menjadi hak - non-vested benefits Rugi aktuarial yang belum diakui
EMPLOYEE
Liabilities for employee benefits are calculated using the “Projected Unit Credit” method based on the following assumptions:
Liabilitas imbalan kerja karyawan tersebut dihitung dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi sebagai berikut:
Tingkat bunga diskonto
FOR
2010
172.926 (32.577)
98.927 (20.919)
(35) (49.787)
(38) (8.823)
90.527
69.147
Total
Present value of benefit obligation Fair value of plan assets Unrecognized past service cost non-vested benefits Unrecognized actuarial losses Total
The changes in the liabilities for employee benefit for the years ended December 31, 2011 and 2010 are as follows:
Perubahan liabilitas imbalan kerja karyawan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 2011
2010
Saldo awal tahun Penambahan tahun berjalan Pembayaran kepada karyawan selama tahun berjalan Pembayaran kontribusi ke perusahaan asuransi
69.147 32.671
52.489 25.999
(5.291)
(3.341)
(6.000)
(6.000)
Saldo akhir tahun
90.527
69.147
74
Balance at beginning of year Additions during the year Payment to employees during the year Contributions paid to insurance company Balance at end of year
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain)
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
26. PERJANJIAN-PERJANJIAN SIGNIFIKAN
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS
a.
Perusahaan telah menandatangani beberapa surat kesepakatan sewa tempat dan partisipasi promosi dengan para pemasok untuk menempatkan barang dagangannya pada tempat di dalam minimarket milik Perusahaan dan untuk melakukan kerjasama promosi untuk periode satu tahun serta dapat diperbaharui atas kesepakatan bersama. Berdasarkan surat kesepakatan ini, Perusahaan akan membebankan biaya sewa tempat dan partisipasi promosi yang ditentukan berdasarkan tarif yang disepakati bersama. Penghasilan sewa tempat dan partisipasi promosi masing-masing sebesar Rp825,60 miliar dan Rp653,59 miliar pada tahun 2011 dan 2010 disajikan sebagai bagian dari akun “Penjualan Neto” dalam laporan laba rugi komprehensif. Penghasilan diterima di muka dari sewa tempat dan partisipasi promosi masing-masing sebesar Rp8,33 miliar dan Rp8,61 miliar pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 disajikan sebagai bagian dari akun “Penghasilan Ditangguhkan” dalam laporan posisi keuangan.
a.
The Company entered into several space rental and promotional participation agreements with various suppliers to place their goods in the space of the mini-markets owned by the Company and for joint promotional activities for a period of one year subject for renewal upon mutual agreement of the parties. Based on these agreements, the Company shall charge space rental and promotional participant fee based on rate agreed by the parties. The related income amounting to Rp825.60 billion and Rp653.59 billion in 2011 and 2010, respectively, are presented as part of “Net Sales” account in the statements of comprehensive income. Unearned revenue from space rental and promotional participation amounting to Rp8.33 billion and Rp8.61 billion as of December 31, 2011 and 2010, respectively, are presented as part of “Unearned Revenue” account in the statements of financial position.
b.
Perusahaan telah menandatangani beberapa perjanjian kerjasama waralaba dengan pewaralaba untuk mengoperasikan jaringan minimarket dengan nama “Alfamart”, dimana pewaralaba akan menggunakan merek dagang dan sistem “Alfamart”. Perusahaan akan memberikan bantuan seleksi dan pelatihan karyawan, paket sistem, administrasi dan laporan keuangan minimarket, promosi pada saat pembukaan minimarket, bimbingan operasional dan supervisi serta konsultasi manajemen minimarket selama 5 (lima) tahun. Perjanjian kerjasama ini dapat diperbaharui atas kesepakatan bersama. Sebagai imbalannya, Perusahaan akan mendapatkan penghasilan waralaba selama 5 (lima) tahun yang dibayar di muka dan royalty fee yang dihitung secara progresif dengan persentase tertentu dari penjualan neto pewaralaba setiap bulannya. Penghasilan dari waralaba masing-masing sebesar Rp112,68 miliar dan Rp79,18 miliar pada tahun 2011 dan 2010 disajikan sebagai bagian dari akun “Penjualan Neto” dalam laporan laba rugi komprehensif. Penghasilan ditangguhkan dari waralaba masing-masing sebesar Rp41,19 miliar dan Rp30,98 miliar pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 disajikan sebagai bagian dari akun “Penghasilan Ditangguhkan” dalam laporan posisi keuangan.
b.
The Company entered into several franchise cooperation agreements with various franchisees to operate mini-market network, under the name “Alfamart”, using the Company’s trademark and “Alfamart” system. The Company will provide selection and training of the employees, system package, administration and mini-market’s financial statement preparation, promotion for the opening of mini-market, operational guidance, supervision and management consultation for a period 5 (five) years and renewable upon mutual agreement of the parties. As compensation, the Company receives in advance the franchise income over the period of 5 (five) years and royalty fee as calculated at progressive rates from monthly franchisee’s net sales. The related franchise income amounting to Rp112.68 billion and Rp79.18 billion in 2011 and 2010, respectively, is presented as part of “Net Sales” account in the statements of comprehensive income. Unearned revenue from franchise amounting to Rp41.19 billion and Rp30.98 billion as of December 31, 2011 and 2010, respectively, are presented as part of “Unearned Revenue” account in the statements of financial position.
75
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 26. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan) c.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
SIGNIFIKAN
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued) The Company entered into several long-term rent agreements for a period of 12 (twelve) months to 180 (one hundred eighty) months, with third parties and related parties for several mini-market locations and warehouses that will mature in various dates between 2012 and 2025. The amortization of rent expenses amounting to Rp146.21 billion and Rp105.90 billion in 2011 and 2010, respectively, is charged to operations (Notes 7, 20 and 21).
c.
Perusahaan telah menandatangani beberapa perjanjian sewa jangka panjang berjangka waktu antara 12 (dua belas) bulan sampai dengan 180 (seratus delapan puluh) bulan dengan pihak ketiga dan pihak-pihak berelasi untuk beberapa lokasi minimarket dan gudang yang akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2012 sampai dengan tahun 2025. Amortisasi atas beban sewa sebesar Rp146,21 miliar dan Rp105,90 miliar masingmasing pada tahun 2011 dan 2010 dibebankan pada operasi (Catatan 7, 20 dan 21).
27. LABA PER SAHAM DASAR
27. BASIC EARNINGS PER SHARE The computation of basic earnings per share in 2011 and 2010 is as follows:
Perhitungan laba per saham dasar untuk tahun 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 2011 Laba tahun berjalan Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar
2010
360.674
255.823
Income for the year
3.431.777.000
3.431.777.000
Weighted average number of shares outstanding
105,10
74,55
Basic earnings per share (full amount)
Laba per saham dasar (Rupiah penuh)
28. TAMBAHAN INFORMASI ARUS KAS
28. SUPPLEMENTARY INFORMATION Catatan/ Notes
2011
CASH
FLOWS
2010
AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS
ACTIVITIES NOT AFFECTING CASH FLOWS
Perolehan aset sewaan melalui utang sewa pembiayaan Penghapusan aset tetap
16.925
2i
2.571
Acquisitions of leased assets through the incurrence of finance lease payables
4.057
2g,8
8.563
Write-off of property and equipment
76
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 29. ASET DAN LIABILITAS MATA UANG ASING
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
MONETER DALAM
29. MONETARY ASSET FOREIGN CURRENCY
AND
LIABILITY
IN
As of December 31, 2011, the Company has monetary asset and liability denominated in United States dollar as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan memiliki aset dan liabilitas moneter dalam dolar Amerika Serikat sebagai berikut:
Setara dengan Jutaan Rupiah/ In Millions of Rupiah Equivalent Aset Kas dan setara kas (AS$487.793) (Catatan 4)
4.423
Asset Cash and cash equivalents (US$487,793) (Note 4)
Liabilitas Utang lain-lain (AS$380.015)
3.446
Liability Accounts payable - others (US$380,015)
977
Net monetary asset
Aset moneter - neto
Pada tanggal 14 Maret 2012, kurs yang berlaku adalah sebesar Rp9.193 (Rupiah penuh) terhadap $AS1.
On March 14, 2012, the exchange rates are Rp9,193 (full amount) per US$1.
Jika aset moneter neto dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2011 dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal 14 Maret 2012, maka aset moneter neto akan naik sebesar Rp13,47 juta.
If the net monetary asset in foreign currencies as of December 31, 2011 are converted to Rupiah using the exchange rates as of March 14, 2012, the net monetary asset will increase by Rp13.47 million.
30. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN KEUANGAN
a.
RISIKO
30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVE AND POLICIES
Instrumen keuangan pokok Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lainlain, investasi jangka panjang, aset tidak lancar lainnya - pinjaman karyawan, aset tidak lancar lainnya - uang jaminan, utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, biaya masih harus dibayar, utang sewa pembiayaan, utang dividen dan utang bank jangka panjang.
The Company’s main financial instruments comprise of cash and cash equivalents, accounts receivable - trade, accounts receivable - others, long-term investment, other non-current assets loan to employees, other non-current assets security deposits, short-term bank loans, accounts payable - trade, accounts payable - others, accrued expenses, finance lease payables, dividend payable and long-term bank loans.
Manajemen Risiko
a.
Risk Management The Company is exposed to market risk, credit risk and liquidity risk. Interest to manage any kind of risks have been significantly increased by considering the volatility of financial market both, in Indonesia and international. The Company’s senior management reviews and agrees policies for managing each of these risks which is summarized below:
Perusahaan terpengaruh terhadap risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kepentingan untuk mengelola risiko-risiko tersebut telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan volatilitas pasar keuangan di Indonesia maupun internasional. Manajemen senior Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan pengelolaan risiko sebagaimana dirangkum di bawah ini:
77
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 30. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN KEUANGAN (lanjutan)
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
RISIKO
30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVE AND POLICIES (continued)
Risiko pasar
Market risk
Risiko pasar adalah risiko nilai wajar arus kas masa depan suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Harga pasar mengandung dua tipe risiko: risiko tingkat suku bunga dan risiko nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan yang terpengaruh oleh risiko pasar termasuk kas dan setara kas, utang bank jangka pendek, utang lain-lain dan utang bank jangka panjang.
Market risk is the risk that the fair value of future cash flows a financial instrument will fluctuate because of changes in market prices. Market prices comprise two type of risk: interest rate risk, and foreign currency risk. Financial instruments affected by market risk include cash and cash equivalents, short-term bank loans, accounts payable - others and long-term bank loans.
Risiko tingkat suku bunga
Interest rate risk
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko di mana nilai wajar arus kas di masa depan akan berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga pasar. Perusahaan terpengaruh risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan utang bank jangka pendek dan utang bank jangka panjang dengan suku bunga mengambang yang dimiliki Perusahaan. Perusahaan mengelola risiko ini dengan melakukan pinjaman dari bank yang dapat memberikan tingkat suku bunga yang lebih rendah dari bank lain.
Interest rate risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rate. The Company’s exposure to the risk of changes in market interest rates related primarily to the Company’s short and long-term bank loans with floating interest rates. The Company manages this risk by entering into loan agreement with bank which gives lower interest rate than other bank.
Tabel berikut ini menunjukan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pinjaman. Dengan asumsi variabel lain konstan, laba sebelum beban pajak dipengaruhi oleh tingkat suku bunga mengambang sebagai berikut:
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in interest rates on that portion of loans. With all other variables held constant, the income before tax expenses is affected through the impact on floating rate loans as follows:
Kenaikan/ penurunan dalam satuan poin/ Increase/ Decrease In basis point 31 Desember 2011 Rupiah Rupiah
Dampak terhadap laba sebelum beban pajak/ Effect on income before tax expenses
+100 -100
(9.897) 9.897
December 31, 2011 Rupiah Rupiah
Risiko mata uang asing
Foreign currency risk
Risiko mata uang asing adalah risiko nilai wajar arus kas di masa depan yang berfluktuasi karena perubahan kurs pertukaran mata uang asing. Perusahaan tidak memiliki risiko perubahan mata uang asing yang signifikan karena sebagian besar transaksi dilakukan dalam Rupiah, kecuali beberapa transaksi yang berkaitan dengan pembelian perangkat lunak komputer dan peralatan dan inventaris.
Foreign currency risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchanges rates. The Company is not having significant exposures to the risk of changes in foreign exchange because most of transactions are conducted in Indonesian Rupiah, except for several purchasing transactions related to computer software and equipment, furniture and fixtures.
78
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 30. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN KEUANGAN (lanjutan)
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
RISIKO
30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVE AND POLICIES (continued)
Risiko mata uang asing (lanjutan)
Foreign currency risk (continued)
Tabel berikut ini menunjukan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat pertukaran Rupiah terhadap Dolar AS, dengan asumsi variabel lain konstan, dampak terhadap laba sebelum beban pajak penghasilan sebagai berikut:
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in the Rupiah exchange rate againts US Dollar, with all other variables held constant, the effect to the income before corporate income tax expense is as follows: Dampak terhadap laba sebelum beban pajak/ Effect on income before tax expenses
Perubahan tingkat Rp/ Change in Rp rate 31 Desember 2011 Dolar AS Dolar AS
2% -2%
19 (19)
December 31, 2011 US Dollar US Dollar
Risiko kredit
Credit risk
Risiko kredit adalah risiko dimana lawan transaksi tidak akan memenuhi kewajibannya berdasarkan instrumen keuangan atau kontrak pelanggan, yang menyebabkan kerugian keuangan. Perusahaan hanya terkena risiko kredit dari kegiatan operasi yang berhubungan dengan penjualan. Risiko kredit pelanggan dikelola sesuai kebijakan perusahaan, prosedur dan pengendalian yang telah ditetapkan yang berkaitan dengan manajemen risiko kredit pelanggan. Posisi piutang pelanggan dipantau secara teratur.
Credit risk is the risk that a counterparty will not meet its obligations under a financial instrument or customer contract, leading to a financial loss. The Company is exposed to credit risk only from its operating activities related to sales. Customer credit risk is managed subject to the Company’s established policy, procedures and control relating to customer credit risk management. Outstanding customer receivables are regularly monitored.
Risiko likuiditas
Liquidity risk
Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati berarti mempertahankan kas dan setara kas yang memadai untuk mendukung kegiatan bisnis secara tepat waktu. Perusahaan menjaga keseimbangan antara kesinambungan pendanaan modal dan mengelola utang yang jatuh tempo dengan mengatur kas dan ketersediaan pendanaan melalui sejumlah fasilitas kredit yang cukup. Perusahaan secara regular mengevaluasi proyeksi arus kas dan terus menerus menilai kondisi pasar keuangan termasuk utang bank dan isu pasar modal.
Prudent liquidity risk management implies maintaining sufficient cash and cash equivalents to support business activities on a timely basis. The Company maintains a balance between continuity of accounts receivable collections and flexibility through the use of bank loans in order to manage liquidity risk. The Company regularly evaluates cash flow projection and continuously asses the financial market condition including bank loans and capital market issues.
79
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 30. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN KEUANGAN (lanjutan)
RISIKO
30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVE AND POLICIES (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan)
Liquidity risk (continued)
Tabel berikut ini menunjukan profil jangka waktu pembayaran liabilitas Perusahaan berdasarkan pembayaran dalam kontrak.
The table below summarises the maturity profile of the Company’s financial liabilities based on contractual payments.
< 1 tahun/ < 1 year Utang bank jangka pendek Utang Usaha Pihak -pihak berelasi Pihak Ketiga Lain-lain Biaya masih harus dibayar Bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Utang bank Utang sewa pembiayaan Utang jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Utang bank Utang sewa pembiayaan
b.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
1 - 2 tahun/ 1 - 2 years
2 - 3 tahun/ 2 - 3 years
> 3 tahun/ > 3 years
Total/ Total
548.563
-
-
-
548.563
12.736 2.195.077 106.869
-
-
-
12.736 2.195.077 106.869
31.700
-
-
-
31.700
156.474
-
-
-
156.474
4.963
-
-
-
4.963
Short-term bank loans Accounts payable Trade Related parties Third parties Others Accrued expenses Current portion of long-term liabilities: Bank loans Finance lease payables Long-term liabilities net of current portion:
-
156.984
123.483
4.166
284.633
-
-
4.710
1.690
6.400
3.056.382
156.984
128.193
5.856
3.347.415
Manajemen Modal
b.
Bank loans Finance lease payables
Capital Management
Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha, pemeringkat pinjaman yang kuat dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
The primary objective of the Company’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business, credible facility credit leverage and maximize shareholder value.
Perusahaan disyaratkan untuk memelihara tingkat permodalan tertentu oleh perjanjian pinjaman. Persyaratan permodalan eksternal tersebut telah dipenuhi oleh Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. Selain itu, Perusahaan juga telah disyaratkan oleh Undangundang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, efektif sejak tanggal 16 Agustus 2007, untuk mengalokasikan sampai dengan 20% dari modal saham diterbitkan dan dibayar penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut dipertimbangkan oleh Perusahaan pada Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”).
Based on loan agreement, the Company is required to fulfill a particular level of capital. The requirement of external capital mentioned above has been fulfilled by the Company as of December 31, 2011 and 2010. Other than that, effective on August 16, 2007, the Company is required by Law No. 40 (2007) regarding Public Company, to allocate not more than 20% all Company’s issued and paid up capital shares to undistributed general reserve. This externally imposed capital requirements are considered by the Company at the Shareholders’ General Meeting.
80
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 30. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN KEUANGAN (lanjutan) b.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
RISIKO
30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVE AND POLICIES (continued)
Manajemen Modal (lanjutan)
b.
Capital Management (continued)
Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, bila diperlukan, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, imbalan modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
The Company maintains the structure of capital and applies some changes according to changes in economic condition, if needed. In order to maintain and confirm the capital structure, the Company can adjust dividend paid to shareholders, capital return to shareholders, or new shares issuance. There are no changes in objectives, policies, and processes for the years ended December 31, 2011 and 2010.
Perusahaan memantau tingkat permodalan dengan menggunakan ukuran rasio keuangan seperti rasio total utang yang berbeban bunga terhadap total ekuitas tidak lebih dari 2 (dua) kali pada tanggal 31 Desember 2011. Pada tanggal 31 Desember 2011, akun-akun Perusahaan yang membentuk rasio total utang yang berbeban bunga terhadap total ekuitas adalah sebagai berikut:
The Company monitors the level of capital using financial ratio such as interest bearing debt to equity ratio of the Company to not more than 2 (two) times as of December 31, 2011. As of December 31, 2011, the Company’s accounts that form interest bearing debt to equity ratio are as follow: 2011
Utang bank jangka pendek (Catatan 11) Utang sewa pembiayaan (Catatan 15) Utang bank jangka panjang (Catatan 14)
548.563 11.363 441.107
Short-term bank loans (Note 11) Finance lease payables (Note 15) Long-term bank loans (Note 14)
Total Utang yang Berbeban Bunga
1.001.033
Total Interest Bearing Debt
Total Ekuitas
1.460.480
Total Equity
0,69
Interest Bearing Debt to Equity Ratio
Rasio Utang yang Berbeban Bunga terhadap Ekuitas
31. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN
31. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS The following table sets out the carrying values and estimated fair values of the Company’s financial instruments as of December 31, 2011 and 2010:
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010: 31 Desember 2011/December 31, 2011 Nilai buku/ Carrying value Aset keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang lain-lain Aset tidak lancar lainnya pinjaman karyawan Aset tidak lancar lainnya uang jaminan Aset keuangan tersedia untuk dijual Investasi jangka panjang Total
Nilai wajar/ Fair value
31 Desember 2010/December 31,2010 Nilai buku/ Carrying value
Nilai wajar/ Fair value
585.028
585.028
434.817
434.817
6.081 345.407 41.919
6.081 345.407 41.919
11.183 213.890 21.415
11.183 213.890 21.415
8.605
8.640
4.707
4.707
177
177
135
135
Financial assets Loans and receivables Cash and cash equivalents Accounts receivable - trade Related party Third parties Accounts receivable - others Other non-current assets loan to employees Other non-current assets security deposits
156.188
156.188
141.488
141.488
Available-for-sale financial assets Long-term investment
1.143.405
1.143.440
827.635
827.635
Total
81
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 31. NILAI WAJAR (lanjutan)
INSTRUMEN
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KEUANGAN
31. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010: (lanjutan)
The following table sets out the carrying values and estimated fair values of the Company’s financial instruments as of December 31, 2011 and 2010: (continued)
31 Desember 2011/December 31, 2011 Nilai buku/ Carrying value
Nilai wajar/ Fair value
31 Desember 2010/December 31, 2010 Nilai buku/ Carrying value
Nilai wajar/ Fair value
Liabilitas keuangan Utang dan pinjaman: Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Utang bank jangka panjang Utang sewa pembiayaan Utang dividen
548.563
548.563
449.250
449.250
12.736 2.195.077 106.869 31.700 441.107 11.363 -
12.736 2.195.077 106.869 31.700 441.107 11.363 -
10.640 1.930.987 92.778 26.627 400.937 2.171 120.112
10.640 1.930.987 92.778 26.627 400.937 2.171 120.112
Financial liabilities Loans and borrowings: Short-term bank loans Accounts payable - trade Related party Third parties Accounts payable - others Accrued expenses Long-term bank loans Finance lease payables Dividend payable
Total
3.347.415
3.347.415
3.033.502
3.033.502
Total
Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi jangka pendek antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga pasar, model arus kas diskonto dan model penentuan harga opsi yang sewajarnya.
Fair value is defined as the amount at which the instrument could be exchanged in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm's-length transaction, other than in a forced or liquidation sale. Fair values are obtained from quoted market prices, discounted cash flow models and option pricing models as appropriate.
Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan dicatat sebesar nilai wajar, atau sebaliknya, disajikan dalam jumlah tercatat apabila jumlah tersebut mendekati nilai wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.
Financial instruments presented in the statements of financial position are carried at the fair value, otherwise, they are presented at carrying values as either these are reasonable approximation of fair values or their fair values cannot be reliably measured.
82
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain) 31. NILAI WAJAR (lanjutan)
KEUANGAN
31. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
Metode-metode dan asumsi-asumsi di bawah ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk masing-masing kelas instrumen keuangan:
The following methods and assumptions are used to estimate the fair value of each class of financial instruments:
a.
Instrumen keuangan yang dicatat sebesar nilai wajar atau biaya perolehan diamortisasi
a. Financial instruments carried at fair value or amortized cost
Investasi jangka panjang dicatat sebesar nilai wajar mengacu pada harga kuotasi yang dipublikasikan pada pasar aktif. Aset tidak lancar lainnya - pinjaman karyawan, aset tidak lancar lainnya - uang jaminan, utang usaha, utang lain-lain, utang bank jangka pendek, biaya masih harus dibayar, utang bank jangka panjang, utang sewa pembiayaan dan utang dividen dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dan tingkat diskonto yang digunakan adalah suku bunga pinjaman tambahan pada pasar saat ini untuk jenis pinjaman yang sama.
Long-term investments are carried at fair value using the quoted prices published in the active market. Other non current assets - loan to employees, other non current assets - security deposits, accounts payable - trade, accounts payable - others, short-term bank loans, accrued expenses, long-term bank loans, finance lease payables and dividend payable are carried at amortized cost using the effective interest rate method and the discount rates used are the current market incremental lending rate for similar types of lending.
Instrumen keuangan dengan jumlah tercatat yang mendekati nilai wajarnya
b. Financial instruments with carrying amounts that approximate their fair values
Nilai wajar untuk kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain, mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.
The fair value of cash and cash equivalents, accounts receivable - trade and accounts receivable - others approximate their carrying values due to their short-term nature.
b.
INSTRUMEN
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
32. INFORMASI SEGMEN
32. SEGMENT INFORMATION In accordance with PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”, the following segment information is prepared based on the information used by management in evaluating the performance of each business segment and in determining the allocation of resources.
Sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, informasi segmen berikut ini dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kinerja setiap segmen dan menentukan alokasi sumber daya.
83
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain)
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
32. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
32. SEGMENT INFORMATION (continued) 2011
Jabotabek/ Jabotabek Penjualan neto Hasil Hasil segmen
Jawa dan Bali (di luar Jabotabek)/ Java and Bali (excluding Jabotabek)
Sumatera dan Sulawesi/ Sumatera and Sulawesi
Total Segmen/ Total Segment
9.376.412
7.690.886
1.159.746
18.227.044
Net sales
436.915
356.742
41.131
834.788
Income Segment income
(337.728)
Unallocated operating expenses
Laba usaha Penghasilan lain-lain - neto yang tidak dapat dialokasikan
Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan
497.060 (87.080)
Income from operations Unallocated other income - net
Laba sebelum pajak penghasilan badan Beban pajak penghasilan badan yang tidak dapat dialokasikan
409.980 (49.306)
Laba tahun berjalan Pengeluaran barang modal Penyusutan dan amortisasi Aset segmen
360.674
Income during the year
310.267 224.002
143.522 193.763
74.026 49.770
527.815 467.535
Capital expenditures Depreciation and amortization
2.612.302
1.796.178
606.452
5.014.932
Segment assets
5.014.932
Total assets
2.329.299
1.055.760
169.393
3.554.452
Segment liabilities
3.554.452
Total liabilities
Total aset Liabilitas segmen
Income before corporate income tax Unallocated corporate income tax expense
Total liabilitas
2010
Jabotabek/ Jabotabek Penjualan neto Hasil Hasil segmen
Jawa (di luar Jabotabek)/ Java (excluding Jabotabek)
Sumatera/ Sumatera
Total Segmen/ Total Segment
7.695.175
5.680.774
687.608
14.063.557
Net sales
481.483
134.771
17.611
633.865
Income Segment income
Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan
(284.342)
Unallocated operating expenses
Laba usaha Penghasilan lain-lain - neto yang tidak dapat dialokasikan
349.523 (59.284)
Income from operations Unallocated other income - net
Laba sebelum pajak penghasilan badan Beban pajak penghasilan badan yang tidak dapat dialokasikan
290.239
Laba tahun berjalan
255.823
Income for the year
Pengeluaran barang modal Penyusutan dan amortisasi Aset segmen
(34.416)
485.207 178.551
222.145 143.970
42.228 24.979
749.580 347.500
Capital expenditures Depreciation and amortization
2.399.357
1.525.574
337.998
4.262.929
Segment assets
4.262.929
Total assets
3.177.823
Segment liabilities
3.177.823
Total liabilities
Total aset Liabilitas segmen
Income before corporate income tax Unallocated corporate income tax expense
2.165.941
894.174
Total liabilitas
84
117.708
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain)
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
32. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
32. SEGMENT INFORMATION (continued) The Company determines its business segment based on the products sold consisting of sales of food and non-food products, as follows:
Perusahaan menetapkan segmen usaha berdasarkan produk yang dijual, yaitu produk makanan dan bukan makanan, sebagai berikut: 2011 Penjualan segmen - neto Beban pokok penjualan Laba bruto
2010 Penjualan segmen - neto Beban pokok penjualan Laba bruto
Makanan/ Food
Bukan Makanan/ Non-Food
12.871.416 (11.050.358)
5.355.628 (4.355.760)
1.821.058 Makanan/ Food
999.868 Bukan Makanan/ Non-Food
9.882.129 (8.512.990)
4.181.428 (3.405.061)
1.369.139
776.367
33. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
Total Segmen/ Total Segment
2011
18.227.044 (15.406.118)
Segment net sales Cost of goods sold
2.820.926
Gross profit
Total Segmen/ Total Segment
2010
14.063.557 (11.918.051)
Segment net sales Cost of goods sold
2.145.506
Gross profit
33. EVENT AFTER REPORTING PERIOD Based on the Company’s letter No.13/SAT/CSBEI/03-2012 to Indonesia Stock Exchange dated March 9, 2012, it was explained that regarding the non-preemptive rights issue plan (Note 16), the Company has issued new shares amounted to 343,177,700 shares with exercise price of Rp3,400 per share on March 8, 2012.
Berdasarkan Surat Perusahaan No. 13/SAT/CSBEI/03-2012 tanggal 9 Maret 2012 kepada Bursa Efek Indonesia, dijelaskan bahwa sehubungan dengan rencana Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Catatan 16), Perusahaan telah mengeluarkan saham baru sebanyak 343.177.700 saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp3.400 per saham pada tanggal 8 Maret 2012. 34. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
34. COMPLETION STATEMENTS
OF
THE
FINANCIAL
The Company’s financial statements were completed and authorized for issuance by the Company’s Board of Directors on March 14, 2012.
Laporan keuangan Perusahaan telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 14 Maret 2012.
85
Daftar Isi Contents
Fostering Growth
1
Visi, Misi Vision, Mission
2
Sekilas Alfamart Alfamart at A Glance
3
Nilai-Nilai Perusahaan Corporate Values
4
Struktur Organisasi Organizational Structure
5
Gerai & Lokasi Penyebaran Store & Coveraga Area
6
Tonggak Perjalanan Major Milestones
8
Laporan Direksi Report from the Board of Directors
23
Tinjauan Bisnis Business Review
34
Tinjauan Operasional Operational Review
55
Diskusi & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
66
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
79
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
83
Pertanggung jawaban Laporan Tahunan 2011 Responsibility for the 2011 Annual Report
105
Peristiwa Penting Tahun 2011 Significant Events in 2011
10
Penghargaan Awards
11
Alamat Alfamart Alfamart Addresses
107
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
12
Laporan Keuangan Financial Statements
109
Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners
14
12
66
83
109
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Diskusi & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Statements
Dicetak di atas kertas daur ulang & bersertifikat FSC Printed on recycled paper & FSC certified
Laporan Tahunan Annual Report
2011 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk Laporan Tahunan | Annual Report
2011 Sustainable CSR Program through Alfamart For All
Fostering Growth Nurturing more than 114,000 SMEs
Kantor Pusat Jl. MH. Thamrin No 9 Cikokol Tangerang 15117, Banten Indonesia
www.alfamartku.com
2011
Tel. : (021) 5575.5966 Fax. : (021) 5575.5961
Laporan Tahunan Annual Report
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk
Fostering Growth